18
MODEL PENERAPAN E-BUSINESS PADA INDUSTRI USAHA KECIL & MENENGAH (SMALL & MEDIUM ENTERPRISE) M Adhi Al Noah, M Fahry Djadid, Murlinah, Usep Sugiana Program Magister Management Universitas Widyatama

Presentasi Ujian Akhir e-BUSINESS.pptx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

E BUSINESS

Citation preview

MODEL PENERAPAN E-BUSINESS PADA INDUSTRI USAHA KECIL & MENENGAH

(SMALL & MEDIUM ENTERPRISE)

M Adhi Al Noah, M Fahry Djadid, Murlinah, Usep SugianaProgram Magister Management

Universitas Widyatama

*Abstrak*Keberadaan E-Business dan E-Commerce sangat penting dalam

menunjang aktifitas bisnis perusahaan.

*Perusahaan-perusahaan besar sudah banyak yang mengadopsi e-business dalam aktifitas proses bisnisnya dan memberikan manfaat yang tidak sedikit.

*Berbeda dengan perusahaan besar, perusahaan skala kecil dan menengah/small & medium enterprise (UKM/SME), tingkat adopsi e-business tidak secepat dan sebesar tingkat adopsinya seperti pada perusahaan-perusahaan besar, padahal sektor industri UKM mempunyai peranan yang penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara.

*Melalui studi literatur telah dipelajari tahapan adopsi e-business pada industri UKM. Selain itu, diajukan pula model tahapan adopsi e-business pada industri UKM di Indonesia.

*Pendahuluan* Saat ini di era teknologi informasi yang berkembang sangat pesat, keberadaan

E-Business dan E-Commerce sangat penting dalam menunjang aktifitas bisnis perusahaan. Hal ini terjadi salah satunya akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang sangat pesat.

* Electronic Business (E-Business) didefinisikan sebagai suatu upaya dalam mengintegrasikan teknologi elektronik dan informasi, khususnya komputer dan internet, dalam menunjang aktifitas bisnis perusahaan sehingga bisa lebih efektif, efisien dan meningkatkan hubungannya dengan pelanggan[1].

* E-Commerce mempunyai arti yang lebih sempit daripada E-Business, dimana E-Commerce merupakan proses transaksi bisnis melalui fasilitas internet atau biasa disebut dengan on line business[2].

* Berbeda dengan perusahaan besar, perusahaan skala kecil dan menengah/small & medium enterprise (UKM/SME), tingkat adopsi e-business tidak secepat dan sebesar tingkat adopsinya seperti pada perusahaan-perusahaan besar[4]. Padahal di beberapa negara, baik negara maju maupun negara berkembang, industri UKM/SME memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan negara. Di Indonesia, UKM merupakan salah satu sektor ekonomi yang diperhitungkan karena kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.

*Sasaran

Terkait dengan hal di atas, maka penulis merasakan sangat perlu untuk menelaah:

*Tahapan penerapan e-business dalam industri UKM/SME

*Mengajukan model tahapan penerapan e-business dalam industri UKM/SME yang cocok untuk kondisi industri UKM di Indonesia.

*Metode review Literatur*Penulis melakukan pencarian literatur melalui 4 kata kunci yaitu

UKM/SME, e-business,ICT dan e-commerce. Literatur yang kami ambil terbatas kepada jurnal-jurnal ilmiah yang sudah dipublikasikan, referensi textbook dan artikel di website.

*Kata kunci UKM/SME untuk mencari tahu bagaimana definisi UKM di beberapa negara baik negara maju maupun berkembang serta kontribusinya terhadap pendapatan negara tersebut.

*Kata kunci e-business, e-commerce dan UKM/SME untuk mencari tahu konsep dan studi empiris mengenai e-business dan e-commerce terkait perkembangan penerapan, key driver, manfaat dan kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi. Sedangkan ICT untuk mencari tahu bagaimana perkembangan ICT dalam menunjang e-business.

Pembahasan Studi Literatur*Definisi UKM/SME dan Posisinya Dalam Perekonomian Suatu Negara

*Di berbagai negara UKM/SME memiliki definisi yang hampir sama, pada umumnya definisi UKM dilihat dari jumlah sales revenue dan jumlah karyawan.

*Posisi UKM juga memberikan kontribusi yang penting dalam perekonomian suatu negara.

*Definisi UKM di Indonesia:

*Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

*Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.1.000.000.000

*Milik warga negara Indonesia

*Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau besar.

*Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yng berbadan hukum, termasuk koperasi

Pembahasan Studi Literatur*Definisi UKM/SME dan Posisinya Dalam

Perekonomian Suatu Negara*Di Indonesia tercatat jumlah UKM hingga tahun 2011 mencapai sekitar

52 juta. UKM ini sangat penting bagi perekonomian Indonesia karena menyumbang 60% dari PDB dan menampung 97% tenaga kerja[6].

*Definisi UKM di EROPA:

*Di Eropa, berdasarkan “The new SME definition” European Commission, UKM atau SME merupakan usaha yang memiliki karyawan lebih kecil dari 250 orang dan mempunyai annual sales turnover tidak lebih dari 50 juta euro.

*Uni Eropa yang terdiri dari 25 negara, memiliki 23 juta UKM/SME yang menyediakan lapangan kerja sebanyak 75 juta pekerjaan yang merepresentasikan 99%

*dukungan terhadap UKM merupakan prioritas European Commission untuk pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan kohesifitas sosial ekonomi[8].

Pembahasan Studi Literatur*Definisi UKM/SME dan Posisinya Dalam

Perekonomian Suatu Negara

*UKM di Australia:

*Di Australia, UKM juga memainkan peranan yang sangat penting bagi perekonomian Australia. Terdapat sekitar 2 juta UKM di Australia atau merepresentasikan 95% terhadap total business[9]

*UKM di Malaysia:

*Definisi UKM terbagi ke dalam 2 kategori yaitu sektor manufaktur dan sektor jasa & lainnya. Untuk sektor manufaktur, UKM memiliki batasan annual sales turnover tidak melebihi RM 50 juta atau jumlah karyawan tidak melebihi 200 karyawan. Sedangkan di sektor jasa & lainnya, UKM memiliki batasan annual sales turnover tidak melebihi RM 20 juta atau jumlah karyawan tidak melebihi 75 orang[10].

Pembahasan Studi Literatur*Tahap Perkembangan Adopsi E-Business Pada Industri UKM

*Menurut Rowley

*Tahap-1: Tahapan Kontak (Contact Stage), dimana internet secara sederhana digunakan sebagai channel tambahan dalam aktifitas komunikasi marketing dan titik beratnya ada dalam konten website. Karakteristik dalam tahap ini adalah promosi mengenai corporate image dan publikasi terkait informasi perusahaan dan kontak.

*Tahap-2: Tahapan Interaksi (Interact Stage), dimana internet memberikan pertukaran informasi dengan customer dan partner bisnis. Dalam tahap ini, halaman web memberikan link untuk fasilitas komunikasi.

*Tahap-3: Tahapan Transaksi (Transaction Stage), dimana sudah tersedia katalog order, interaksi dengan trading partner dan transaksi on line. Pada tahap ini, e-commerce dan e-shopping menjadi feature dari website perusahaan

*Tahap-4: Tahapan Hubungan (Relate Stage), dimana website menyediakan hubungan dengan customer dua arah, dengan integrasi secara penuh kapabilitas internet dengan kebutuhan bisnis.

Pembahasan Studi Literatur*Tahap Perkembangan Adopsi E-Business Pada Industri UKM

*Menurut Sharma

*Tahap-1: Tahap Informasi (Information Stage), internet hanya digunakan oleh perusahaan sebagai sarana penyediaan informasi satu arah, dari perusahaan kepada customer.

*Tahap-2: Tahap pengetahuan (Knowledge Stage), perusahaan berusaha untuk mengumpulkan lebih banyak informasi terkait preferences, attribute importance, channel preference, siklus pembelian dan pembelian, melalui internal database dan perilaku di website.

*Tahap-3: Tahap Percakapan (Conversation Stage), perusahaan menggunakan internet untuk memulai percakapan dua arah, dimana di masa lampau hal ini dilakukan melalui email dan telepon.

*Tahap-4: Tahap Hubungan (Relationship Stage), perusahaan menggunakan internet sebagai sarana membangun hubungan dengan customer melalui komunikasi dan merancang platform interaksi

*Tahap-4: Tahap e-commerce (e-commerce stage), perusahaan melakukan aktifitas bisnisnya melalui internet dan semua sistem terintegrasi untuk mengurangi biaya terkait transaksi dan cycle times.

Pembahasan Studi Literatur*Tahap Perkembangan Adopsi E-Business Pada Industri UKM

*Menurut Rao

*Tahap-1: Tahap Kehadiran (Presence Stage), tahap awal perusahaan dalam e-commerce yaitu dengan menampilkan brosur perusahaan dan produk dalam website

*Tahap-2: Tahap Portal (Portals Stage), memperkenalkan pola komunikasi dua arah, order placing customer atau supplier, penggunaan profil dan cookies.

*Tahap-3: Tahap Integrasi Transaksi (Transaction Integration Stage), berbeda dengan portal dimana sudah dilengkapi dengan kehadiran transaksi keuangan dengan partner bisnis.

*Tahap-4: Tahap Integrasi secara Enterprise (Enterprise Integration), integrasi bisnis proses secara keseluruhan dan melibatkan kolaborasi yang tinggi dengan customer dan supplier.

Pembahasan Studi Literatur*Tahap Perkembangan Adopsi E-Business Pada Industri UKM

*Menurut Albertos & Yannis

* Tahap-1: Tahap Email (email stage), perusahaan menggunakan layanan email daripada website perusahaan, tidak hanya untuk keperluan komunikasi (dengan customers dan suppliers) tetapi juga untuk keperluan perusahaan sehari-hari seperti distribusi katalog produk, placement order dan pertukaran dokumen.

* Tahap-2: Tahap Promosi (Promotion Stage), perusahaan menggunakan website untuk mengupload brosur dan material informasi lainnya, untuk menginformasikan kepada customers (baik existing maupun potensial) mengenai layanan dan produknya. Komunikasi bersifat searah

* Tahap-3: Tahap Komuninasi (enhanced communication stage), perusahaan menggunakan website sebagai sarana komunikasi 2 arah untuk mengumpulkan informasi mengenai existing/potensial customer atau supplier.

* Tahap-4: Tahap e-commerce sederhana (simple e-commerce stage), terjadi interaksi antara perusahaan dengan customer dan sangat memungkinkan untuk personalize pola interaksi.

* Tahap-5: Tahap e-commerce lengkap (complete e-commerce stage), perusahaan menggabungkan semua karakteristik pada tahap-tahap sebelumnya dan menggunakan internet plus kemampuan untuk memenuhi order dengan pembayaran on line dan metode verifikasi. Selain itu terjadi integrasi bisnis proses.

Pembahasan Studi Literatur*Tahap Perkembangan Adopsi E-Business Pada Industri UKM

*Menurut Albertos & Yannis

* Albertos dan Yannis melakukan penelitian mengenai tahap adopsi SME di Yunani dengan menggunakan sampel sebanyak 312 perusahaan UKM/SME di Yunani. Hasil dari penelitian itu 7.5% ada di tahap-1 (email stage), 3.8% ada di tahap-2 (promotion stage),67.5% ada di tahap 3 (enhanced communication stage), 11.2% ada di tahap-4 (simple e-commerce stage), dan 10% ada di tahap-5 (complete e-commerce stage) [14].

TAHAP ADOPSI

E-BUSINESS

MODEL-1 (Rowley)

MODEL-2 (Sharma)

MODEL-3 (Rao)MODEL-4 (Albertos,

Yannis)

TAHAP-1CONTACT STAGE

INFORMATION STAGE

PRESENCE STAGE EMAIL STAGE

TAHAP-2INTERACT STAGE

KNOWLEDGE STAGE

PORTALS STAGE PROMOTION STAGE

TAHAP-3TRANSACTION STAGE

CONVERSATION STAGE

TRANSACTION INTEGRATION STAGE

ENHANCED COMMUNICATION STAGE

TAHAP-4 RELATE STAGERELATIONSHIP STAGE

ENTERPRISE INTEGRATION

SIMPLE E-COMMERCE STAGE

TAHAP-5  E-COMMERCE STAGE

 COMPLETE E-COMMERCE STAGE

Summary Model Tahapan Adopsi E-Business

Pembahasan Studi Literatur*Proposed Model Penerapan E-Business Pada Industri UKM di

Indonesia

Information StageCompany profile, brosur

produk

Information Stage

Company profile, brosur produk

CommunicationStage

Email Chatting

E-Commerce

On line inquiry

On line order

On line Sales

On line Payment

Order Status Inquiry

Integration

InventoryControl

Link to Supplier

Delivery System

CRM

Pembahasan Studi Literatur*Proposed Model Penerapan E-Business Pada Industri UKM di

Indonesia*Menurut Penulis

*Tahap-1: Tahap Informasi (Information Stage), perusahaan menggunakan fasilitas internet & website sebagai media informasi satu arah terkait company profile, product knowledge serta aktifitas promosi.

*Tahap-2: Tahap Komunikasi (Communication Stage), perusahaan menggunakan fasilitas internet & website untuk komunikasi dua arah. Dalam tahap ini website menyediakan fasilitas email, on line inquiry, & chating terkait interaksi perihal produk dan jasa yang ditawarkan.

*Tahap-3: Tahap E-Commerce (E-Commerce Stage), perusahaan menggunakan fasilitas website sebagai sarana untuk transaksi barang dan jasa yang ditawarkan (on line sales, on line order). Termasuk sudah menyediakan fasilitas pembayaran on line via credit card dan pay pal. Selain itu tersedia order status inquiry

*Tahap-4: Tahap Integrasi (Integration Stage), perusahaan menggunakan fasilitas website tidak hanya sebatas transaksi saja tetapi keseluruhan proses bisnisnya sudah terintegrasi. Misalnya website sudah terkoneksi dengan sistem inventory, sistem delivery, hubungan dengan supplier dan customer retention activity.

*Kesimpulan & Riset Lanjutan*Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan industri yang penting bagi perekonomian suatu negara.

*Penerapan e-business pada UKM mempunyai tingkat urgensi dan manfaat yang sama seperti halnya penerapan e-business pada industri besar.

*Banyak model tahapan mengenai adopsi e-business pada perusahaan UKM dibahas dalam literatur.

*Berdasarkan hasil studi literatur di atas, untuk industri UKM di Indonesia penulis mengajukan 4 tahap adopsi e-business yaitu, Tahap-1 Information Stage, Tahap-2 Communication Stage, Tahap-3 E-Commerce stage dan Tahap-4 Integration Stage.

*Untuk mengetahui karakteristik adopsi e-business pada UKM di Indonesia maka perlu dilakukan riset lebih lanjut untuk meneliti persentase adopsi e-business pada UKM di Indonesia dalam setiap tahap yang diajukan di atas.

*Referensi[1] E. Turban et.al., “Decision Support and Business Intelligence Systems”, 9th Edition, Prentice Hall, 2010.

[2] E. Turban et.al., Electronic Commerce: A Managerial Perspective, Prentice Hall, 1999.

[3]Turban, E., King, D., & Lang, J. (2010). Introduction to electronic commerce. New York, NY: Prentice Hall, NY.

[4]Arend,L.(2008), “Barrier to ICT adoption in SMEs: How to bridge the digital divide”, Journal of System & Information Technology:Volume 10:Issue 2

[5]www.intechopen.com, Internet/E-Business Technologies Acceptance in Canada’s SMEs: Focus on Organizational and Environmental Factors

[6]www.wikipedia.com

[7]www.setkab.go.id, Indonesia Prakarsai Pembahasan Penguatan UKM di KTT APEC 2013

[8]European Commision, The New SME definition “User Guide and Model Declaration”,2005,Enterprise & Industry Publication

[9]www.smeaustralia.asn.au

[10]www.smecorp.gov.my

[11]Rowley, J. (2001). Remodelling Marketing Communication in an Internet Environment, Internet Research: Electronic Networking Applications and Policy,11/3,203-212

[12]Sharma,A. (2002), Trends in Internet-Based-Business-To-Business Marketing, Industrial Marketing Management,31/2,77-84

[13]Rao,S.S,Metts G and Monge, C.A.M. (2003).Electronic Commerce Development in Small and Medium Sized Enterprises: A Stage Model and Its Implication, Business Process Management Journal,9/1,11-32

[14]Albertos & Yannis, A Stages Model of Internet Adoption by Exporting SMEs:Empirical Study, white paper

Thank You for your Attention