33
KELAINAN REFRAKSI Disusun oleh: Anggi prasetyo

PPT-KELAINAN-REFRAKSI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kelainan refraksi

Citation preview

  • KELAINAN REFRAKSIDisusun oleh:Anggi prasetyo

  • ANATOMI MATA

  • MEDIA REFRAKSIKorneaCOA PupilCOPLensaCorpus vitreus

  • PENDAHULUANEmetrop : Tanpa akomodasi, sinar sejajar yang datang ke mata akan dibiaskan tepat di fovea sentralis dari retina

    Ametropia :Keadaan dimana terdapat kelainan pembiasan sinar oleh karena kornea atau adanya perubahan panjang bola mata, sehingga sinar normal tidak dapat terfokus ke macula.Dapat berupa miopia, hipermetropia, presbiopia, astigmatisma.

  • Ametropia aksial : Terjadi akibat sumbu bola mata lebih panjang atau lebih pendek sehingga bayangan benda difokuskan didepan atau dibelakang retina

    Ametropia refraktif : Terjadi akibat kelainan sistem pembiasan sinar dalam mata. Bila daya bias kuat maka bayangan benda terletak didepan retina (miopia) atau bila daya bias kurang maka bayangan benda akan terletak dibelakang retina (hipermetropia refraktif)

  • KELAINAN REFRAKSIMIOPIAHIPERMETROPIAASTIGMATISMEPRESBIOPIA

  • MIOPIATerjadi jika kornea (terlalu cembung) dan lensa (kecembungan kuat) berkekuatan lebih atau bola mata terlalu panjang sehingga titik fokus sinar yang dibiaskan akan terletak di depan retina.

  • JENIS MIOPIAMiopia RefraktifKurvatura kornea atau lensa lebih kuat dari normal (kornea terlalu cembung atau lensa mempunyai kecembungan yang lebih kuat)Miopia AksialDiameter anteroposterior yang lebih panjang, bola mata yang lebih panjangMiopia IndeksIndeks bias mata lebih tinggi dari normal, misalnya pada diabetes mellitusMiopia karena perubahan posisi cth: posisi lensa lebih ke anterior, misalnya pasca operasi glaukoma

  • KLASIFIKASI MIOPIAMenurut derajat beratnyaMipoia ringan (sampai 3 dioptri)Miopia sedang (3 - 6 dioptri)Miopia berat ( lebih dari 6 dioptri)

    Menurut perjalanan penyakitnyaMiopia statisioner/simpleksMiopia progresifMiopia malignant

  • MANIFESTASI KLINIK MIOPIAManifestasi klinik ( subjektif ):1.Penglihatan jauh kabur, lebih jelas dan nyaman apabila melihat dekat karena membutuhkan akomodasi yang lebih kecil daripada emetrop.2.Kadang seakan melihat titik-titik seperti lalat terbang karena degenerasi vitreus.3.Mata lekas lelah, berair, pusing, cepat mengantuk (merupakan gejala asthenophia).4.Memicingkan mata agar melihat lebih jelas agar mendapat efek pin-hole.

  • Objektif :Bilik mata depan dalam karena otot akomodasi tidak dipakai.Pupil lebar (midriasis) karena kurang berakomodasi.Mata agak menonjol pada miopi tinggi.Pada pemeriksaan oftalmoskopi, retina dan koroid tipis disebut fundus tigroid.

  • DIAGNOSIS MIOPIAAnamnesisPemeriksaan fisikVisus dasar utk melihat jauhVisus dengan pinhole untuk mengetahui apakah penglihatan yang buram disebabkan kelainan refraksi atau kelainan anatomiMetode trial and error, snellen chart dan lensa sferis negatif sampai didapatkan visus 6/6Pemeriksaan penunjangFunduskopi Auto refraktometer

  • PENATALAKSANAAN MIOPIAKoreksi non bedahKacamata sferis negatif terkecil yang memberikan ketajaman penglihatan maksimal agar memberikan istirahat mata dengan baik sesudah dikoreksiKoreksi bedahFotorefraktif Keratektomi (PRK)Laser in situ Keratomileusis (LASIK) Keratomi Radikal

  • KOMPLIKASI MIOPIAAblasio retina

    Strabismus/ mata juling

  • Hipermetropia

    Keadaan mata tak berakomodasi yang memfokuskan bayangan dibelakang retina . Hal ini dapat disebabkan oleh berkurangnya panjang sumbu atau menurunnya indeks refraksi.

  • BENTUK HIPERMETROPIAHipermetropia LatenHipermetropia ManifestHipermetropia AbsolutHipermetropia FakultatifHipermetropia Total

  • Manifestasi Klinik HipermetropiaGejala subyektifPenglihatan kabur bila melihat dekat dan jauhAstenopia akomodativa : sakit kepala, mata cepat lelah, cepat mengantuk sesudah membaca dan menullis

    Gejala obyektifTerjadi strabismus COA dangkal, karena hipertofi otot-otot siliarisAmbliopia pada mata yang tanpa akomodasi; tidak pernah melihat obyek dengan baik

  • Diagnosis HipermetropiaAnamnesisPemeriksaan fisikVisus dasar dengan snellen chart, visus dengan pinholeRefraksi subyektif dengan cara trial and errorPemeriksaan penunjangFunduskopiRefraktometer

  • Tatalaksana HipermetropiaNon bedahKoreksi dengan lensa sferis terbesar yang memberikan visus terbaik dan dapat melihat dekat yanpa kelelahanTidak diperlukan lensa sferis positif pada hipermetropia rinagn, tidak ada astenopia akomodatif, tidak ada strabismusBedahLASIK (Laser in situ keratomileusis)LASEK (Laser sebepithelial keratomileusis)PRK

  • Komplikasi HipermetropiaStrabismus (Esotropia)

    Glaukoma sekunder

  • AstigmatismeAstigmatisme merupakan kondisi dimana sinar cahaya tidak direfraksikan dengan sama pada semua meridian dan berkas cahaya difokuskan pada 2 garis titik yang seling tegak lurus akibat kelainan kelengkungan kornea.

  • Astigmatisme

  • Klasifikasi AstigmatismeAstigma dapat terjadi dengan kombinasi kelainan refraksi yang lain termasuk:Miopia : bila kurvatura kornea selalu melengkung atau jika aksis mata lebih panjang dari normal. Bayangan terfokus didepan retina dan menyebabkan objek dari jauh terlihat kaburHipermetropia : ini terjadi jika kurvatura kornea terlalu sedikit atau aksis mata lebih pendek dari normal. Bayangan terfokus dibelakang retina dan menyebabkan objek dekat terlihat kabur

  • Klasifikasi AstigmatismeBentuk Astigmatisme:Astigmatisme reguler : astigmatisme yang memperlihatkan kekuatan pembiasan bertambah atau berkurang perlahan-lahan secara teratur dari satu meridian ke meridian berikutnya. Dibedakan atas Astigmat with the rule dan Astigmat against the rule

    Astigmatisme irreguler : Astigmat yang terjadi tidak mempunyai 2 meridian yang saling tegak lurus

  • Klasifikasi AstigmatismeKlasifikasi astigmatisme dilihat dari kondisi optik:Simple hypermetropia astigmatismSimple myopia astigmatismCompound hypermetropia astigmatismCompound miopic astigmatismMixed astigmatism

  • Manifestasi Klinik AstigmatismeManifestasi klinik:Distorsi bagian-bagian lapang pandangTampak garis vertikal, horizontal atau miring yang tidak jelasMemegang bahan bacaan dari dekatSakit kepala, mata berair dan cepat lelahMemiringkan kepala agar dapat melihat jelas

  • Diagnosis AstigmatismeAnamnesa gejala-gejala dan tanda-tanda astigmatismePemeriksaan OftalmologiVisus ( snellen chart)RefraksiSubjektif : kartu astigmatisme Objektif : keratometer, keratoskop, dan videokeratoskopMotilitas okular, penglihatan binokular, dan akomodasi Pemeriksaan umum mata :reflek cahaya pupil, tes konfrontasi, 27 penglihatan warna, tekanan intraokular, pemeriksaan segmen anterior dan posterior

  • Penatalaksanaan AstigmatismePenatalaksanaan non bedah: dapat dikoreksi dengan sferis silindris sesuai aksis yang didapatkan, untuk astigmatisme yang kecil tidak perlu dikoreksi. Untuk astigmatisme miopi, diperlukan lensa silinder negatif, untuk astigma hipermetropi diguunakan lensa silinder positif. Astigma juga dapat dikoreksi dengan keratektomi, fotorefraktif, dan LASEK

  • PRESBIOPIAPresbiopia merupakan gangguan akomodasi pada usia lanjut yang dapat terjadi akibat kelemahan otot akomodasi dan lensa mata tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya akibat sklerosis lensa.

  • Presbiopia

  • Gejala Klinik PresbiopiaKeluhan pasien berupa mata lelah,berair, dan sering panas setelah membaca

  • Penatalaksanaan PresbiopiaPada pasien presbiopi, kacamata atau addisi diperlukan untuk membaca dekat yang berkekuatan tertentu, biasanya:+1,0 D untuk usia 40 tahun+1,5 D untuk usia 45 tahun+2,0 D untuk usia 50 tahun+2,5 D untuk usia 55 tahun+3,0 D untuk usia 60 tahunKarena jarak baca biasanya 33cm maka addisi +3,0 dioptri adalah lensa positif terkuat yang dapat diberikan pada seseorang, pada keadaan ini mata tidak melakukan akomodasi bila membaca pada jarak 33 cm

  • Terima Kasih

    *