10
OLEH: 1. HUSIEN ARMANSYAH. 2. AGUS SUSANTO. 3. ENDANG ULSA F. 4. SYAIFUL HUDA. PRESENTASI KELOMPOK 2

pkn

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pkn

OLEH:1. HUSIEN ARMANSYAH.

2. AGUS SUSANTO.3. ENDANG ULSA F.4. SYAIFUL HUDA.

PRESENTASI KELOMPOK 2

Page 2: pkn

BENTUK-BENTUK USAHA PEMBELAAN NEGARA

INDIKATOR:1. Menjelaskan pengertian bela negara.2. Menyebutkan berbagai ancaman, gangguan,

hambatan dan tantangan yang di hadapi bangsa dan negara Indonesia.

3. Menyebutkan bentuk-bentuk/keikutsertaan warga negara dalam pembelaan negara.

4. Menjelaskan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta.

Page 3: pkn

Pengertian Bela Negara

1. Upaya Bela NegaraPenjelasan pasal 9 ayat 1 UU No. 3 tahun 2002“adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh

kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, yang merupakan bukan hanya sebagai kewajiban dasar manusia tetapi juga merupakan kehormatan warga negara sebagai wujud pengabdian dan rela berkorban kepada bengsa dan negara.”

2. Pertahanan-Keamanan NegaraPasal 1 ayat 1 UU No. 3 tahun 2002“adalah segala usaha untuk mempertahankan negara, keutuhan

wilayah NKRI, dan keselamatan bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan terhadap bangsa dan negara.”

Page 4: pkn

BERBAGAI ANCAMAN, GANGGUAN, HAMBATAN DAN TANTANGAN YANG DI HADAPI BANGSA DAN NEGARA INDONESIA

1. Menurut bentuknyaa. Ancaman militer

Adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berasal dari luar negeri maupun dari luar negeri.

• Dari luar negeri meliputi : agresi, pelanggaran wilayah oleh negara lain, spionase (mata-mata), sabotase, aksi teror dari jaringan internasional.

• Dari dalam negeri meliputi : pemberontakan bersenjata, konflik horizontal, aksi teror dari dalam negeri, sabotase dari dalam negeri.

b. Ancaman non-militerAdalah ancaman yang tidak menggunakan senjata tetapi jika di biarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.

Page 5: pkn

2. Menurut sifatnyaa. Ancaman tradisional

Adalah ancaman yang berbentuk kekuatan militer negara lain berupa agresi atau invasi yang membahayakan kemerdekaan, kedaulatan negara, dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

b. Ancaman non-tradisionalAdalah ancaman yang dilakukan oleh aktor-aktor non negara, berupa aksi teror, perompakan, pembajakan, penyelundupan, imigrasi, perdagangan narkotika dan obat-obat terlarang, penangkapan ikan secara ilegal, pencurian kayu secara ilegal (ilegal logging), dan pencurian kekayaan lainya.

Page 6: pkn

Bentuk-bentuk/Keikutsertaan Warga Negara Dalam Pembelaan Negara

Dalam UUD No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, pasal 9 ayat 2 ditegaskan berbagai bentuk usaha pembelaan negara yang meliputi:

1. Pendidikan KewarganegaraanBerdasarkan pasal 7 ayat 1 dan 2 No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dijelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran wajib yang diajarkan di tingkat pendidikan dasar, menengah, dan tingkat.

2. Pelatihan dasar kemiliteranSelain TNI, salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan dasar militer adalah unsur mahasiswa yang tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa). Setelah memasuki resimen tersebut harus mengikuti latihan dasar kemiliteran.

Page 7: pkn

3. Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau secara wajibDalam upaya pembelaan negara, peranan TNI sebagai alat pertahanan negara sangat penting dan strategis karena TNI memiliki tugas untuk :

• Mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah.• Melindungi keselamatan dan kehormatan bangsa.• Melaksanakan operasi militer selain perang.• Ikut serta secara aktif dalam tugas perdamaian regional dan

internasional. (pasal 10 ayat 3 UU No. 3 tahun 2002)4. Pengabdian sesuai dengan profesi

Adalah pengabdian warga negara yang mempunyai profesi tertentu untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam atau bencana lainnya.

Page 8: pkn

Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta

Sistem pertahanan rakyat semesta (sishankamrata) adalah sistem pertahanan yang mengikutsertakan seluruh kekuatan/potensi yang ada pada rakyat. Dalam sishankamrata kekuatan inti pertahanan keamanan ada pada TNI dan Polri, sedangkan rakyat sebagai kekuatan pendukung/cadangan nasional.

Secara terperinci kekuatan sishankamrata adalah sebagai berikut :1. TNI dan Polri

Dalam sishankamrata, TNI atau Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan kekuatan Utama atau Inti.

2. RakyatRakyat dalam sishankamrata adalah sebagai kekuatan pendukung atau kekuatan cadangan nasional. Dalam bunyi pasal 30 UUD 1945 dinyatakan bahwa syarat-syarat untuk pembelaan negara diatur dengan undang-undang. Undang-undang tentang pertahanan negara menyebutkan bahwa TNI adalah kekuatan inti sedangkan rakyat terlatih sebagai kekuatan cadangan.

Page 9: pkn

a. Perwira cadangan, adalah mereka yang memperoleh pendidikan Sepacad (Sekolah Perwira Cadangan).

b. Purnawirawan TNI maupun Polri, adalah mereka yang telah selesai melaksanakan tugasnya sebagai TNI atau Polri.

c. Veteran, adalah mereka yang telah berjasa dalam perjuangan kemerdekaan, maupun berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan.

d. Hansip (Hanra, Wanra, Kamra, dan Linmas), yaitu pertahanan sipil yang terdiri dari masyarakat umum non TNI/Polri baik yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil maupun swasta.

e. Resimen Mahasiswa (Menwa), yaitu satuan organisasi mahasiswa yang memperoleh pendidikan dasar militer (Diksar, Suskalak, Suskapin).

Page 10: pkn

TERIMA KASIH

Thank youArigatou gozaimasu

Kamsa humnidaMatur nuwun

Merci Danke Sehr