40
Pewarisan ekstrakromosomal

PEWARISAN LUAR INTI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEWARISAN LUAR INTI

Pewarisan ekstrakromosomal

Page 2: PEWARISAN LUAR INTI

Pokok Bahasan :

1. Efek maternal

2. Pewarisan sitoplasmik

Page 3: PEWARISAN LUAR INTI

Relevansi Pokok Bahasan :

Efek maternal dan pewarisan sitoplasmik bermanfaat untuk penelitian yang berhubungan dengan studi pewarisan sifat.

Page 4: PEWARISAN LUAR INTI

Mendel melakukan penelitian pewarisan sifat kualitatif. turunan hasil persilangannya sama dengan turunan hasil persilangan resiprokalnya.

Tetua betina memberikan sitoplasma dan setengah genomnya ke turunan hasil zigot.

Page 5: PEWARISAN LUAR INTI

Terdapat pewarisan sifat yang dikendalikan oleh gen yang ada di luar inti atau gen maternal, disebut pewarisan ekstrakromosomal.

Page 6: PEWARISAN LUAR INTI

Pembuktiannya dengan hasil sbb:

1. Turunan hasil persilangan berbeda dengan turunan hasil persilangan resiprokalnya.

2. Sifat diwariskan melalui tetua betina.

3. Tidak terjadi segregasi untuk sifat tersebut.

4. Nisbah segregasi tidak mengikuti hukum Mendel.

Page 7: PEWARISAN LUAR INTI

Pewarisan ekstrakromosomal dibedakan menjadi 2 :

1. efek maternal

2. pewarisan sitoplasmik.

Page 8: PEWARISAN LUAR INTI

Efek tetua betina kepada turunannya.

Masa pengaruhnya pendek.

Efek maternal biasanya dibawa oleh bahan yang dihasilkan oleh tetua betina, diteruskan ke turunannya.

1. Efek maternal

Page 9: PEWARISAN LUAR INTI

Contoh : Pewarisan ulir cangkang keong air Limnaea

Arah ulir cangkang keong akan bergantung pada orientasi pembelahan sel yang pertama dari perkembangan embryo, sitoplasma.

Page 10: PEWARISAN LUAR INTI

Arah ulir cangkang keong merupakan penampilan genotipe (bukan fenotipe) tetua betinanya.

Efek maternal berpengaruh pada individu turunannya dan berlaku hanya satu generasi saja.

Page 11: PEWARISAN LUAR INTI

Pewarisan Ulir Cangkang Keong

+/+ s/s

+/+ +/s+/s s/s

+/s

s/s +/+

+/+ +/s+/s s/s

+/s

P

F1

F2

F3

Page 12: PEWARISAN LUAR INTI

Contoh Efek Maternal pada Tanaman :

Rasa pahit kecambah pada tanaman lupin.

Pewarisan sifat pahit pada daun lupin dikendalikan oleh satu gen (alel dominan)

Page 13: PEWARISAN LUAR INTI

Fenotipe biji sama dengan induk yang menghasilkan. Karena bagian dari biji berasal dari jaringan induk. Kecambah adalah bagian dari jaringan maternal, dan menampakkan sifat tetua betinanya.

Page 14: PEWARISAN LUAR INTI

Biji F1 (dari tanaman P1), rasanya manis (tidak mengandung senyawa penyebab rasa pahit).

Tanaman F1 menghasilkan senyawa tsb. Tetapi pada kecambah F1 tidak mengandung senyawa tsb, sehingga rasanya manis.

Page 15: PEWARISAN LUAR INTI

Biji F1 yang dipanen dari tanaman P2 rasanya pahit, karena tetua betinanya (P2) menghasilkan senyawa pahit. Senyawa yang dihasilkan tetua betina terbawa dalam biji, dan akan tetap ada dalam kecambah sehingga rasa kecambah pahit.

Page 16: PEWARISAN LUAR INTI

Tabel 1Pewarisan Rasa Pahit – Manis pada Lupin

Tanaman Kecambah Daun Biji (yang dihasilkan)

P1 manis manis manis

P2 pahit pahit pahit

P1 X P2:F1 manis pahit pahit

F2 pahit semua 3 pahit : 1 manis 3 pahit : 1 manis

P2 X P1:F1 pahit pahit pahit

F2 pahit semua 3 pahit : 1 manis 3 pahit : 1 manis

Page 17: PEWARISAN LUAR INTI

P+P+ P+P P+P PP

P+P+ PP

P+P

XP

F1

F2

F3

PP P+P+

P+P

X

P+P+ P+P P+P PP

Pewarisan Rasa Pahit – Manis pada Lupin

Page 18: PEWARISAN LUAR INTI

Sifat mandul jantan banyak ditemukan dalam spesies tumbuhan.

Contoh terbaik untuk pewarisan sitoplasmik yang melibatkan mitokondria dan atau kloroplas.

Mandul jantan sitoplasmik disebabkan oleh adanya sitoplasma steril.

2. Pewarisan sitoplasmik

Page 19: PEWARISAN LUAR INTI

Terdapat 3 mandul jantan (sterilitas) :

1. mandul jantan sitoplasmik genik,

2. mandul jantan sitoplasmik,

3. mandul jantan genik.

Page 20: PEWARISAN LUAR INTI

Mandul jantan Sitoplasmik-genik : Sifat mandul jantan yg dikendalikan oleh interaksi sitoplasma (penyebab mandul), dan gen pemulih fertilitas dalam inti.

Sterilitas akan terjadi : jika dalam sitoplasma steril, dan gen pemulih tidak ada.

Page 21: PEWARISAN LUAR INTI

Sterilitas terjadi karena: ketidak-setimbangan nukleus dan sitoplasma, akibat terjadi persilangan antar spesies. Kesetimbangan akan pulih pada generasi berikutnya jika terjadi mutasi pada nukleus yang menghasilkan alel pemulih.

Page 22: PEWARISAN LUAR INTI

Pemulia tanaman telah berhasil memindahkan sterilitas antar spesies dengan cara persilangan interspesifik.

Dalam persilangan antar spesies, alel (gen) pemulih bisa dipindahkan atau mungkin tidak bisa dipindahkan dari spesies donor ke spesies penerima

Page 23: PEWARISAN LUAR INTI

Diduga :

kemungkinan terjadinya : Sterilitas “Sitoplasmik” adalah ”Sitoplasmik-genik” gen pemulihnya belum diidentifikasi.

Sebaliknya,

Sterilitas ”Genik”, kemungkinan sterilitas ”Sitoplasmik-genik” yang sitoplasma fertilnya belum diidentifikasi.

Page 24: PEWARISAN LUAR INTI

Mandul jantan ”Sitoplasmik” dikendalikan hanya oleh sitoplasma maternal, sehingga sterilitas ini hanya ditemukan pada turunan tanaman dari induk yang mandul jantan saja.

Sistem mandul jantan ini stabil.

Page 25: PEWARISAN LUAR INTI

Hasil penelitian menunjukkan, terdapat sifat mandul jantan yang semula sitoplasmik, menjadi mandul jantan sitoplasmik-genik.

Contoh : jagung, dan tanaman hias petunia.

Contoh mandul jantan sitoplasmik : kubis (Brassica oleracea). Belum ditemukan gen pemulihnya

Page 26: PEWARISAN LUAR INTI

N

S

S

S

S

NatauRf Rf rf rf rf rf

rf rfRf rf

Restorer Male steril

Maintainer

F1 Fertil F1 Steril

CMS pada Jagung

Page 27: PEWARISAN LUAR INTI

Di alam banyak ditemui mandul jantan sitoplasmik-genik.

Yang berhubungan dengan sistem fenotipe polen: Sporofitik dan Gametofitik.

Sporofitik berkaitan dengan genotipe tetua polen.

Gametofitik berkaitan dengan genotipe polen.

Page 28: PEWARISAN LUAR INTI

Contoh: Sitoplasmik genik (Bawang)

Sporofitik, yaitu fenotipe polen ditentukan oleh genotipe tetua polen.

Tanaman S Rr (fertil) menghasilkan polen S R dan S r, keduanya fertil.

Tanaman S rr (steril) menghasilkan polen S r yang steril.

Jadi polen S r bisa fertil atau steril, tergantung pada genotipe tanaman yang menghasilkan polen

Page 29: PEWARISAN LUAR INTI

Tabel 2Persilangan Bawang Steril dengan

Bawang FertilP1 (♀) P2 (♂) F1

Genotipe Fenotipe Genotipe Fenotipe Genotipe Fenotipe

S rr Steril S atau N RR

Fertil S Rr Fertil

S atau N Rr

Fertil ½ S Rr Fertil

½ S rr Steril

N rr Fertil S rr Steril

Keterangan : S : sitoplasma Steril; N : sitoplasma Normal

Page 30: PEWARISAN LUAR INTI

Contoh warna daun variegata pada Bunga Mirabilis jalapa :

Tahun 1909 Carl Correns melaporkan bahwa pada tanaman Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa var. Albomaculata).

Pada tanaman variegata terdapat tiga tipe cabang, yaitu cabang berdaun hijau, cabang berdaun variegata, dan cabang berdaun putih.

Page 31: PEWARISAN LUAR INTI

Correns melakukan persilangan antar bunga dari cabang yang berbeda, hasilnya sbb : fenotipe turunan tergantung pada fenotipe tetua betinanya.

Biji yang berasal dari cabang berdaun putih menghasilkan tanaman berdaun putih, yang tidak dapat bertahan hidup karena tidak mampu melakukan fotosintesis.

Page 32: PEWARISAN LUAR INTI

Biji yang berasal dari cabang berdaun hijau hanya menghasilkan tanaman berdaun hijau.

Biji yang berasal dari cabang yang berdaun variegata menghasilkan tanaman yang berdaun putih, tanaman yang berdaun hijau dan tanaman yang berdaun variegata, dengan nisbah yang tidak sama dengan nisbah Mendel.

Page 33: PEWARISAN LUAR INTI

Fenotipe cabang tetua ♀

Fenotipe cabang tetua ♂

Fenotipe turunan Tipe plastid yang diwariskan tetua

betina

Putih PutihHijauVariegata

PutihPutihPutih

PutihPutihPutih

Hijau PutihHijauVariegata

HijauHijauHijau

HijauHijauHijau

Variegata PutihHijauVariegata

Variegata, hijau, putihVariegata, hijau, putihVariegata, hijau, putih

VariegataVariegataVariegata

Tabel 2Fenotipe turunan hasil persilangan bunga

pada tanaman Bunga Pukul Empat variegata

Page 34: PEWARISAN LUAR INTI

putih hijau putih hijau

putih hijau belang hijau putih1 2 3

belang hijau putih

pembelahan

ovule

pollen

zigot

Perubahan warna daun pada tanaman Mirabilis jalapa

Page 35: PEWARISAN LUAR INTI

Contoh warna daun pada Jagung-Iojap :

Rhoades mempelajari pola pewarisan gen ij yang terletak pada kromosom nomor 8 tanaman jagung (Zea mays). klorofil.

Page 36: PEWARISAN LUAR INTI

Pada tanaman jagung yang homozigot resesif (ij ij), terjadi kecenderungan plastid mengalami perubahan sehingga tidak membentuk klorofil.

Tidak semua plastid mengalami perubahan tersebut sehingga daun tanaman jagung tersebut berwarna hijau bergaris-garis putih.

Page 37: PEWARISAN LUAR INTI

Jika tanaman iojap (ij ij) sebagai tetua jantan menyerbuki tanaman hijau (Ij Ij) sebagai tetua betina, maka semua turunannya berwarna hijau (Ij ij).

Jika tanaman iojap (ij ij) sebagai tetua betina, hanya menghasilkan turunan yang bergaris-garis.

Page 38: PEWARISAN LUAR INTI

IjIjhijau

ijijbergaris

Ijijhijau

A

ijijbergaris

IjIjhijau

Ijijbergaris

B

IjIjhijau

ijijbergaris

Ijijhijau

IjIjhijau

ijijbergaris

Ijijhijau

ijijbergaris

IjIjhijau

Ijijbergaris

ijijbergaris

IjIjhijau

Ijijbergaris

Warna Daun Bergaris pada Jagung-Iojap

Page 39: PEWARISAN LUAR INTI

Contoh pada Tembakau :

Penyebaran mitotik plastid normal dan mutan secara acak mengakibatkan variegata (belang-belang) pada daun. Belang-belang tersebut dapat meluas sampai ke bagian bunga dan buah.

Page 40: PEWARISAN LUAR INTI

Biji dari cabang yang berwarna putih hanya akan menghasilkan bibit berwarna putih.

Biji dari cabang yang berbelang-belang menghasilkan bibit yang juga berbelang-belang.

Biji dari cabang berwarna hijau menghasilkan bibit berwarna hijau.