17
Universitas Pendidikan Indonesia Petunjuk teknis pencegahan plagiat Page 1 PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PENDAHULUAN Dalam kehidupan ummat manusia, tidak ada pengetahuan yang independen. Apa yang kita ketahui dan apa yang kita buat saat ini, sedikit banyak dipengaruhi oleh pengetahuan, pikiran atau pendapat orang lain yang dikonstruksi di masyarakat secara kolektif. Hal yang sama terjadi dalam dunia akademik. Tidak ada teks atau karya ilmiah yang murni karya seseorang. Setiap karya ilmiah apakah berupa laporan penelitian, buku, atau esei selalu dipengaruhi apa yang pernah dipikirkan, dituliskan atau disampaikan orang lain. Seorang yang cendekia senantiasa dituntut untuk menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah seperti teliti, cermat, jujur, serta menghargai pikiran, pendapat, jerih payah dan pengorbanan orang lain. Dengan demikian, setiap pikiran, pendapat, atau gagasan orang lain yang mempengaruhi atau yang digunakan untuk memperkuat pendapat kita, harus senantiasa kita berikan penghargaan dengan menyebutkan sumbernya secara tepat, akurat dan memadai sesuai ketentuan yang berlaku. Bila hal itu tidak bisa dilakukan, kita akan termasuk melakukan tindakan pemalsuan, penipuan, pencontekan, atau bahkan perampokan pikiran, gagasan, atau karya orang lain. Tindakan seperti itu dapat dikategorikan sebagai tindakan plagiat yang oleh beberapa ahli hukum dapat dikategorikan sebagai tindakan pidana. Dalam lingkungan akademik kita, tindakan plagiat masih masih dianggap sesuatu yang asing baik bagi para dosen maupun mahasiswa. Mungkin kita sendiri pernah melakukan tindakan plagiat yang tidak kita sadari atau tidak kita anggap plagiat karena orang lain pun melakukan hal yang sama dan tidak ada sangsi sosial maupun sangsi hukum untuk itu. Salah satu cara untuk menghindari jebakan plagiat adalah dengan memahami apa yang dimaksud plagiat itu sendiri dan mengetahui bagaimana cara menghindarinya. Dari sudut pandang itulah petunjuk teknis pencegahan plagiat ini disusun dan dihadirkan dihapan kita semua. TUJUAN Petunjuk teknis ini disusun dengan tujuan sebagai berikut: 1) Memberi wawasan dan informasi mengenai tindakan yang dapat dikategorikan plagiat. 2) Memberi petunjuk mengenai bagaimana upaya menghindari tindakan plagiat. 3) Mempermudah civitas akademika UPI dalam menyusun karya ilmiah. 4) Meningkatkan kualitas karya ilmiah yang dihasilkan mahasiswa dan dosen. SASARAN Petunjuk teknis ini diperuntukkan bagi: 1) Mahasiswa 2) Dosen 3) Masyarakat luas DEFINISI PLAGIAT Sebelum kita berbicara lebih jauh mengenai plagiat, ada baiknya kita kenali terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan plagiat itu. Dalam literatur ada beragam definisi mengenai plagiat, namun definisi yang diberikan Permendiknas No. 17 tahun 2010, Pasal 1, Ayat 1 tentag pencegahan plagiat, cukup representatif untuk dijadikan pegangan. Dalam Permendiknas itu disebutkan bahwa yang dimaksud dengan plagiat adalah, “perbuatan secara

PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS …

Universitas Pendidikan Indonesia

Petunjuk teknis pencegahan plagiat Page 1

PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan ummat manusia, tidak ada pengetahuan yang independen. Apa yang kita

ketahui dan apa yang kita buat saat ini, sedikit banyak dipengaruhi oleh pengetahuan, pikiran

atau pendapat orang lain yang dikonstruksi di masyarakat secara kolektif. Hal yang sama

terjadi dalam dunia akademik. Tidak ada teks atau karya ilmiah yang murni karya seseorang.

Setiap karya ilmiah apakah berupa laporan penelitian, buku, atau esei selalu dipengaruhi apa

yang pernah dipikirkan, dituliskan atau disampaikan orang lain.

Seorang yang cendekia senantiasa dituntut untuk menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah seperti

teliti, cermat, jujur, serta menghargai pikiran, pendapat, jerih payah dan pengorbanan orang

lain. Dengan demikian, setiap pikiran, pendapat, atau gagasan orang lain yang mempengaruhi

atau yang digunakan untuk memperkuat pendapat kita, harus senantiasa kita berikan

penghargaan dengan menyebutkan sumbernya secara tepat, akurat dan memadai sesuai

ketentuan yang berlaku. Bila hal itu tidak bisa dilakukan, kita akan termasuk melakukan

tindakan pemalsuan, penipuan, pencontekan, atau bahkan perampokan pikiran, gagasan, atau

karya orang lain. Tindakan seperti itu dapat dikategorikan sebagai tindakan plagiat yang oleh

beberapa ahli hukum dapat dikategorikan sebagai tindakan pidana.

Dalam lingkungan akademik kita, tindakan plagiat masih masih dianggap sesuatu yang asing

baik bagi para dosen maupun mahasiswa. Mungkin kita sendiri pernah melakukan tindakan

plagiat yang tidak kita sadari atau tidak kita anggap plagiat karena orang lain pun melakukan

hal yang sama dan tidak ada sangsi sosial maupun sangsi hukum untuk itu. Salah satu cara

untuk menghindari jebakan plagiat adalah dengan memahami apa yang dimaksud plagiat itu

sendiri dan mengetahui bagaimana cara menghindarinya. Dari sudut pandang itulah petunjuk

teknis pencegahan plagiat ini disusun dan dihadirkan dihapan kita semua.

TUJUAN

Petunjuk teknis ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:

1) Memberi wawasan dan informasi mengenai tindakan yang dapat dikategorikan plagiat.

2) Memberi petunjuk mengenai bagaimana upaya menghindari tindakan plagiat.

3) Mempermudah civitas akademika UPI dalam menyusun karya ilmiah.

4) Meningkatkan kualitas karya ilmiah yang dihasilkan mahasiswa dan dosen.

SASARAN

Petunjuk teknis ini diperuntukkan bagi:

1) Mahasiswa

2) Dosen

3) Masyarakat luas

DEFINISI PLAGIAT

Sebelum kita berbicara lebih jauh mengenai plagiat, ada baiknya kita kenali terlebih dahulu

apa yang dimaksud dengan plagiat itu. Dalam literatur ada beragam definisi mengenai

plagiat, namun definisi yang diberikan Permendiknas No. 17 tahun 2010, Pasal 1, Ayat 1

tentag pencegahan plagiat, cukup representatif untuk dijadikan pegangan. Dalam

Permendiknas itu disebutkan bahwa yang dimaksud dengan plagiat adalah, “perbuatan secara

Page 2: PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS …

Universitas Pendidikan Indonesia

Petunjuk teknis pencegahan plagiat Page 2

sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai

untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah

orang lain, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai” (Permendiknas No 17 tahun

2010, Pasal 1 Ayat 1).

JENIS-JENIS PLAGIAT

Jenis-jenis plagiat juga diidentifikasi secara beragam. Tiga sumber di bawah ini cukup

representatif untuk mengenali lebih jauh apa itu plagiat. Laman University of Arizona

(http://www.u.arizona.edu/~rlo/482/plagiarism.pdf) mengidentifikasi ada tiga jenis tindakan

plagiat, yaitu:

1) menggunakan kata-kata orang lain secara persis tanpa membubuhkan tanda kutip beserta

rujukannya.

2) menggunakan kata-kata orang lain, tetapi mengubah beberapa di antara kata-kata itu atau

menyusunnya kembali walaupun sumbernya disebutkan.

3) meringkas atau memarafrase kata-kata orang lain tanpa mencantumkan rujukannya.

Sementara itu, Barnbaum (n.d) dari Valdosta State University, menggolongkan plagiat

menjadi lima jenis, yaitu:

1) “Copy-paste”, dalam arti mengambil kalimat atau frase orang lain tanpa menggunakan

tanda kutip dan tanpa menyebutkan sumbernya.

2) “Word-switch”, mengambil kalimat atau frase orang lain dengan mengubah struktur

kalimat atau kosakatanya.

3) “Style”, dalam arti mengikuti artikel sumber kata demi kata dan kalimat demi kalimat.

4) “Metafora”, dalam arti menggunakan metafora orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.

5) “Gagasan”, dalam arti mengambil gagasan, pikiran atau pendapat orang lain tanpa

menyebutkan sumbernya.

Ireton (n.d) melihat tindakan plagiat dari sudut pandang berbeda. Sarjana itu menggolongkan

plagiat menjadi; 1) plagiat kata-kata, yaitu menggunakan kata-kata orang lain sama persis

tanpa menyebutkan sumbernya, 2) plagiat struktur, yaitu menggunakan kata-kata orang lain

dengan mengubah konstruksi kalimat, pilihan kata walaupun dengan memberikan rujukan, 3)

plagiat gagasan, yaitu menyajikan gagasan orang lain dengan bahasa sendiri tanpa

menyebutkan sumbernya, 4) plagiat kepenulisan, yaitu mengumpulkan replika atau tiruan

karya orang lain atau mengumpulkan artikel yang diperoleh dari Internet atau dari teman, dan

5) autoplagiat, yaitu menggunakan tugas yang sama untuk dua mata kuliah yang berbeda atau

mengambil pikiran sendiri yang telah dikemukakan dalam naskah yang telah diterbitkan

tanpa menyebutkan sumbernya.

ALASAN MELAKUKAN PLAGIAT

Ada banyak alasan kenapa tindakan plagiat terjadi. Dari berbagai pendapat itu, Insley (2011

p. 185) memberikan penjelasan yang lebih kongkrit. Menurut sarjana itu, plagiat kebanyakan

terjadi karena para pelaku

1) tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan kutipan dan parafrase dan bagaimana

mengutip secara benar,

2) menunda tugas hingga detik-detik terakhir,

3) menganggap bahwa melakukan plagiat merupakan cara tercepat untuk menyelesaikan

tugas-tugasnya,

4) merasa yakin bahwa orang lain tidak akan mendeteksi apa yang dilakukannya.

Page 3: PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS …

Universitas Pendidikan Indonesia

Petunjuk teknis pencegahan plagiat Page 3

5) tidak punya cukup waktu untuk mengerjakan tugas karena lemahnya pengelolaan waktu,

suka menunda-nunda pekerjaan, ingin sempurna (perfectionist) dan karena kondisi di luar

kontrol.

6) merasa tertekan untuk mendapatkan hasil yang baik dalam sebuah mata kuliah atau karir.

Tekanan itu dapat muncul karena begitu pentingnya tugas yang diberikan, tuntutan

keluarga, keinginan untuk memperoleh yang terbaik atau persaingan masuk universitas

atau untuk mendapatkan beasiswa.

7) tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk mengerjakan tugas yang diberikan,

terutama dalam mencari artikel yang relevan, mengevalausi sumber-sumber Internet,

memahami istilah-istilah teknis, mengetahui dan menggunakan format dan model

pengutipan tertentu, melakukan pencatatan secara baik, atau tugas yang diberikan dosen

kurang jelas.

8) tidak memahami perbedaan antara parafrase dan plagiat, tidak menguasai teknik

pengutipan secara benar, tidak memahami perbedaan antara pengetahuan umum, ranah

publik dan hak akan kekayaan intelektual, atau tidak mengetahui bahwa sumber-sumber

yang dapat diakses secara online bukan merupakan ranah publik atau pengetahuan umum.

TINDAKAN YANG TERMASUK PLAGIAT

Apa saja tindakan yang termasuk plagiat telah banyak dikemukakan oleh berbagai pihak.

Dengan memperhatikan apa yang disampaikan dalam laman UCL Plagiarism: Advice to

Departments and Faculties, University College London dan laman Northen Kentucky

University, Plagiarism and You, Youngstown State University’s website “What Is

Plagiarism,” sebagaimana dikutip Stowers dan Hummel (2011 p. 165), pada dasarnya

tindakan plagiat mencakupi, tapi tidak terbatas pada:

1) mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata atau kalimat, data dan/atau informasi dari

suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa

menyatakan sumber secara memadai,

2) mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data

dan/informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan

dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai,

3) menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori pihak lain tanpa

menyatakan sumber acuan secara memadai,

4) merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri kata-kata dan/atau kalimat,

gagasan, pendapat, pandangan, atau teori orang lain tanpa menyatakan sumbernya secara

memadai,

5) menyerahkan sebuah karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh

pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumbernya secara memadai.

6) tidak memberikan sumber kutipan pada tanda kutip,

7) mengubah kata-kata namun menyalin struktur kalimat dari sebuah sumber tanpa

menyebutkan rujukannya,

8) menyalin secara berlebihan kata atau gagasan dari sebuah sumber yang membangun

sebagian besar sebuah karya walau menyebutkan rujukannya,

9) memarafrase sebuah sumber tanpa menyebutkan rujukannya secara benar,

10) mengumpulkan tugas yang nampak seperti diparafrase (dan berisi referensi) tetapi

sebenarnya merupakan contekan langsung dari sumber aslinya,

11) penyalinan kalimat, frase, atau paragraf persis seperti sumber aslinya, penyalinan kalimat

dan menyusunnya kembali dalam urutan yang berbeda, penyalinan kalimat dan

menggantikan beberapa kata dengan sinonimnya, serta penyalinan kalimat dan

menambahkan beberapa kata baru bila tanpa menyebutkan rujukan termasuk plagiat

Page 4: PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS …

Universitas Pendidikan Indonesia

Petunjuk teknis pencegahan plagiat Page 4

12) membeli, meminjam, atau menggunakan makalah, artikel, skripsi, tesis, dan disertasi

karya orang lain atas nama sendiri,

13) meminta orang lain untuk mengerjakan esei, makalah, skripsi, tesis, disertasi atau karya

lainnya termasuk pengerjaan statistik

14) menggunakan satu atau lebih karya orang lain dengan cara mengambil sebagian besar

teks hanya dengan mengaitkannya satu sama lain dengan hanya membubuhkan sedikit

kata-kata sendiri,

15) menggunakan sebuah tugas yang sudah diserahkan dan dinilai oleh dosen untuk tugas

mata kuliah yang lain, dan

16) menggunakan kritikan atau pendapat orang lain dan menganggapnya sebagai pendapat

atau kritikan sendiri.

TEKNIK MENDETEKSI PLAGIAT

Bagi dosen, keterampilan menentukan apakah sebuah makalah termsuk plagiat atau tidak

sangat dibutuhkan agar makalah yang dinilai benar-benar asli karya mahasiswa. Sebagai

bahan pegangan, di bawah ini merupakan teknik mendeteksi plagiat pada makalah atau

artikel yang disampaikan mahasiswa sebagaimana disarikan dari UCL Plagiarism: Advice to

Departments and Faculties, University College London.

1) Ada perbedaan internal dalam isi teks, seperti dalam gaya penulisan, ejaan, tanda baca,

penggunaan font, huruf besar, cetak miring, bahasa, tata bahasa dan konstruksi

kalimatnya. Misalnya, ada bagian yang sangat bagus, tetapi ada pula bagian yang sangat

payah.

2) Tugas yang diserahkan kualitasnya lebih baik atau bentuknya berbeda (misalnya ujaran

bahasanya) dengan apa yang biasanya mahasiswa yang bersangkutan hasilkan. Misalnya,

sehari-hari mahasiswa ini menulisnya seperti ini, kemampuannya begini, tapi kok

tugasnya sangat berbeda dengan biasanya.

3) Terdapat ketidakkonsistenan internal dalam hal perujukan apakah diteks utama, pustaka

acuan atau keduanya. Misalnya, yang satu pakai APA, lainnya pakai MLA.

4) Adanya penghilangan sumber tertentu yang mestinya harus muncul. Mestinya ada gambar

atau tabel, tetapi tabel dan gambarnya tidak ada atau ada kalimat yang belum selesai.

5) Ada pernyataan yang tidak didukung oleh bagian teks lainnya, misalnya, “seperti kita

dapat amati dalam tabel di bawah ini” sementara tabelnya sendiri tidak ada.

6) Tugas yang disampaikan tidak sesuai dengan apa yang ditugaskan, kualitasnya lebih

rendah atau lebih bagus dari yang diminta. Misalnya, tugas yang diperintahkan dalam

bidang evaluasi, tetapi ia mengumpulkan dalam bidang sastra.

7) Perujukan yang tidak memadai atau tak sejalan dengan rincian yang muncul di dalam

naskah.

PENCEGAHAN PLAGIAT

Untuk menghindari tindakan plagiat, beberapa hal yang harus diperhatikan baik oleh

mahasiswa atau dosen seperti dikemukakan Roig (2003, 2006) di bawah ini. 1) Ketika diberi tugas kelompok, pastikan kita mengenali kerja sama dalam hal apa yang

boleh dan tidak boleh dilakukan dan apa yang diharapkan dapat disumbangkan atas tugas

tersebut.

2) Jika tugas yang diberikan belum jelas, segera klarifikasi harapan serta persyaratan atas

tugas yang diberikan kepada dosen terkait.

Page 5: PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS …

Universitas Pendidikan Indonesia

Petunjuk teknis pencegahan plagiat Page 5

3) Jika ada informasi tambahan mengenai tugas di laman web, pengumuman, SMS atau

facebook, segera cek agar pemahaman menjadi lebih baik.

4) Perhatikan dengan baik ketika dosen memberi penjelasan mengenai plagiat dan

konsekuensinya sehingga dapat diketahui definisi plagiat beserta rinciannya.

5) Ikuti penjelasan pustakawan mengenai bahan pustaka yang tersedia dan bagaimana

memanfaatkannya.

6) Pelajari secara rinci model atau format penulisan yang dikehendaki secara benar, juga

perbedaan antara plagiat dan parafrase, pengetahuan umum, ranah publik dan hak akan

kekayaan intelektual sehingga tidak terjebak melakukan plagiat.

7) Perhatikan dan sadari bahwa bila informasi bibliografi hilang dari sumber-sumber

elektronik, upaya yang harus dilakukan untuk mengidentifikasinya membutuhkan upaya

yang lebih keras. Upayakan agar setiap mengutip, referensinya juga langsung dituliskan.

8) Upayakan agar tugas yang besar dipecah-pecah ke dalam tugas yang lebih kecil. Misalnya,

jika ada tugas yang harus diselesaikan akhir semester, mulailah digarap di awal semester

dengan mengumpulkan kajian pustaka dan data serta melakukan analisis dan

melaporkannya secara terjadwal.

9) Ketika mengumpulkan bahan pustaka, buatlah catatan yang rinci dan cermat. Jangan

menggarisbawahi atau mewarnai bagian-bagian yang dianggap penting. Gunakan kartu

berukuran 3 x 5 inci (3 R) untuk menuliskan kata-kata yang asli dari sumber yang

digunakan. Berikan tanda kutip di sekitar bahan itu dan catat halamannya, walaupun hanya

1 atau 2 kata yang di kutip.

10) Ketika memarafrase sebuah gagasan, pastikan keseluruhan gagasan itu dinyatakan

kembali dalam kata-kata sendiri.

11) Jika informasi yang diperoleh merupakan parafrase, beri tanda P pada kartu tersebut.

12) Jika menuliskan gagasan sendiri, berikan catatan GS atau gagasan sendiri pada kartu.

13) Ketika menggunakan catatan dalam kartu, catat semua informasi bibliografi dari sumber

yang digunakan secara lengkap.

14) Ketika menulis draf pertama tulisan, berikan perujukan secara benar akan pikiran dan

kata-kata yang bukan milik kita sendiri dalam teks yang kita tulis.

15) Berikan pula informasi bibliografi yang lengkap baik dalam karya-karya yang dikutip di

dalam teks maupun pustaka acuan untuk setiap karya yang dikutip.

16) Ketika menulis makalah, kendalikan cara kita menyajikan dan mengembangkan topik

dengan hanya menggunakan informasi dalam sumber rujukan untuk mendukung gagasan

kita dan jangan membiarkan sumber rujukan mengarahkan argumen kita.

17) Lakukan parafrase sebanyak mungkin dengan menggunakan gaya penulisan yang benar.

18) Ketika melakukan parafrase, ungkapkan kembali semua kata-kata dan pikiran sumber

menggunakan kata-kata dan kalimat sendiri secara keseluruhan. Caranya, baca teks

berkali-kali, renungkan dan pikirkan, tutup bukunya, baru tuliskan parafrasenya.

19) Lakukan perujukan atas sumber-sumber yang digunakan, kata-kata, struktur kalimat, dan

pola pengorganisasian menggunakan model dan format yang benar.

20) Gunakan kata-kata asli dari sumber yang dirujuk hanya ketika kata-kata dari sumber itu

dapat menambah bobot dari apa yang akan disampaikan atau ketika benar-benar kata yang

digunakan itu diperlukan dan efektif.

Page 6: PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS …

Universitas Pendidikan Indonesia

Petunjuk teknis pencegahan plagiat Page 6

21) Ketika mengutip kalimat, berikan tanda kutip untuk setiap kata-kata atau kalimat asli dan

gunakan tatacara pengutipan yang benar.

22) Sebelum menyerahkan tugas, lakukan pengecekan atas kutipan kita dengan sumber

aslinya.

23) Pastikan bahwa kita telah melakukan parafrase secara benar, telah menulis kutipan untuk

semua sumber yang digunakan, pola pengorganisasian, gagasan dan kata-kata orang lain.

24) Lakukan pengecekan atas penyusunan kutipan dan pustaka acuan agar kedunya sinkron.

25) Selalu menuliskan sumber rujukan atas setiap kontribusi, pendapat, gagasan atau

pemikiran orang lain.

26) Setiap teks yang disalin apa adanya harus dituliskan dalam tanda kutip.

27) Selalu menuliskan sumber rujukan atas setiap sumber yang digunakan, baik berupa

parafrase, ringkasan atau kutipan langsung.

28) Ketika meringkas, bahan yang substansial dipadatkan menggunakan bahasa sendiri

dalam bentuk paragraf pendek atau kalimat.

29) Ketika meringkas atau memarafrase, sumber informasi harus tetap diidentifikasi.

30) Ketika memarafrase dan/atau meringkas, makna yang sama dengan fakta atau gagasan

penulis harus dihasilkan menggunakan kata-kata atau kalimat sendiri.

31) Agar menghasilkan perubahan yang substansial dari teks asli dengan menggunakan

parafrase yang benar, pemahaman yang memadai atas gagasan dan peristilahan yang

digunakan harus dimiliki.

32) Seorang penulis memiliki tanggung jawab etis atas pembacanya dan atas penulis lain

yang gagasannya dipinjam, menghormati gagasan dan kata-kata orang lain dengan

menuliskan rujukannya, serta menggunakan kata-kata sendiri saat melakukan parafrase.

33) Jika ragu apakah sebuah konsep atau fakta merupakan pengetahuan umum atau bukan,

rujukan harus dicantumkan.

34) Penulis yang mengirimkan naskah yang berisi data, pembahasan, kesimpulan, dll. yang

telah disebarluaskan sebelumnya (misalnya: diterbitkan dalam artikel sebuah jurnal,

disajikan di dalam konferensi, diunggah di laman web), harus secara jelas menunjukkan

kepada editor dan pembaca bentuk penyebarluasan yang telah dilakukan.

35) Jika meneliti sejumlah variabel yang kompleks dan dianggap sebagai satu kesatuan,

seorang peneliti harus memublikasikan hasil penelitiannya ke dalam satu artikel saja. Jika

akan diterbitkan ke dalam lebih dari satu artikel, penulis harus mengemukakan tulisan lain

(baik yang dipublikasikan atau tidak) yang mungkin merupakan bagian dari artikel yang

sedang siapkan.

36) Karena beberapa tindakan plagiat, otoplagiat, dan beberapa praktik penulisan yang

mungkin dapat diterima (misalnya, melakukan parafrase atau menuliskan kata-kata kunci

dalam jumlah yang cukup besar dari sebuah buku) dapat melanggar hak cipta, penulis

sangat disarankan untuk mengenali dasar-dasar undang-undang hak cipta.

37) Penulis harus menghindari upaya menggunakan kembali tulisan sendiri yang telah

diterbitkan sebelumnya kecuali disertai pencantuman rujukan dan parafrase.

38) Pastikan pula bahwa tidak ada kesalahan elemen kutipan seperti nama penulis, volume

dan nomor jurnal, halaman, tahun dan elemen lainnya. Selain itu, harus dipastikan pula

agar perujukan diberikan kepada penulis yang pertama menyajikan persoalan yang

dibicarakan.

Page 7: PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS …

Universitas Pendidikan Indonesia

Petunjuk teknis pencegahan plagiat Page 7

39) Referensi yang disajikan harus benar-benar relevan dengan materi yang dibahas. Tidak

dibenarkan mencantumkan rujukan hanya untuk memanipulasi impact factor dari sebuah

artikel.

40) Penulis senantiasa berusaha memperoleh bahan rujukan yang telah dipublikasikan. Jika

tak tersedia, penulis harus mengutip versi rinci dari artikel itu, apakah berbentuk

presentasi konferensi, abstrak atau naskah yang tidak dipublikasikan.

41) Ketika mendeskripsikan karya orang lain, jangan mengandalkan ringkasan sekunder

karena merupakan praktik penipuan, merefleksikan standar akademik yang rendah serta

dapat menimbulkan kesalahan dalam mendeskripsikan karya yang dimaksud.

42) Ketika mengutip begitu banyak dari sebuah sumber, penulis harus membuat jelas mana

gagasan sendiri dan mana gagasan atau pikiran orang lain seperti dengan batas penanda

halaman atau menggunakan kata ibid, op cit dan loc cit.

43) Penulis berkewajiban menyampaikan bukti-bukti atau pendapat yang bertentangan

dengan pandangannya. Gagasan atau pendapat yang digunakan untuk mendukung

pendapat penulis secara metodologis harus benar. Bila ada kajian atau data pendukung

yang memiliki keterbatasan metodologi, statistik, atau lainnya, kekurangan itu harus

dikemukakan kepada pembaca.

44) Penulis berkewajiban melaporkan semua aspek yang berkaitan dengan penelitian yang

dapat mempengaruhi replikasi ulang kajian tersebut.

45) Peneliti memiliki kewajiban etis untuk melaporkan hasil penelitiannya berdasarkan

rencana yang telah ditetapkan. Setiap manipulasi setelah penelitian dilakukan yang dapat

mengubah hasil yang diperoleh sebelumnya, seperti penghilangan outliers atau

pengubahan analisis statistik harus digambarkan secara jelas disertai dengan alasannya

46) Penentuan kepenulisan harus dibicarakan sebelum penelitian bersama dilakukan dan

harus berdasarkan pedoman yang ditetapkan. Pencantuman nama dosen pada artikel yang

berasal dari skripsi, thesis atau disertasi mahasiswa, biasanya bukan sebagai penulis

pertma.

47) Hanya pihak yang telah memberikan kontribusi signifikan atas penelitian yang namanya

berhak dicantumkan sebagai penulis.

48) Penulis harus menyadari kemungkinan adanya konflik kepentingan dalam penelitiannya

dan harus berusaha mengemukakan kondisi yang dapat menimbulkan atau berpotensi

untuk menimbulkan adanya konflik kepentingan.

TEKNIK PENGUTIPAN DAN PERUJUKAN BERDASARKAN MODEL APA

(AMERICAN PSYCHOLOGICAL ASSOCIATION)

Sebagaimana dibahas di atas, tindakan pencegahan plagiat salah satunya dapat dicegah

melalui penulisan rujukan yang cermat dan memadai. Perujukan adalah cara terstandar untuk

mengakui sumber informasi dan gagasan atau pikiran yang telah digunakan dalam sebuah

karya tulis yang memungkinkan sumber itu teridentifikasi. Perujukan dipandang penting

untuk menghindari plagiat, untuk mengecek ulang kutipan dan untuk memungkinkan

pembaca menindaklanjuti apa yang telah ditulis dan lebih memahami karya yang telah

dikutip penulis. Oleh karena itu, pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan

pengutipan dan perujukan sangat penting bagi mahasiswa dan dosen. Di bawah ini akan

diuraikan teknik penulisan rujukan menggunakan model APA (American Pyschological

Association) yang diadaptasi dari laman Perpustakaan University of Queensland Australia.

Page 8: PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS …

Universitas Pendidikan Indonesia

Petunjuk teknis pencegahan plagiat Page 8

JENIS

RUJUKAN

DI DALAM TEKS DI DALAM PUSTAKA

ACUAN/REFERENSI/BIBLIOGRAFI

BUKU

Buku dengan

seorang penulis

A symbol is connected to its

referent in the world by our

sense of organs (Pinker, 2009,

p.80)

atau

Pinker (2009, p. 80) claimed

that a symbol ...

Pinker, S. (2009). How the mind works. New York, NY:

W.W. Norton & Company, Inc.

Buku dengan

dua orang

penulis

A set of verbs with individually

similar meanings can be

juxtaposed with a set of nouns

with individually similar

meanings ... (Hunston & Oakey,

2010)

atau

Hunston dan Oakey (1991)

mengklaim bahwa …

Hunston, S. & Oakey, D. (2010). Introducing applied

linguistics: Concepts and skills. New York, NY:

Routledge.

Buku dengan

tiga s.d. 5

penulis

Penjelasan Coyle, Hood, &

Marsh (2010) menyimpulkan

bahwa ...

Kutipan berikutnya dalam teks:

(Coyle et al., 2001)

Coyle, D., Hood, P. & Marsh, D. (2010). CLIL: Content

and language integrated learning. Cambridge:

Cambridge University Press.

Buku dengan

enam penulis

atau lebih

It was argued that…(Johnson et

al., 2005)

atau

Johnson et al. (2005) talks

about…

Johnson, L., Lewis, K., Peters, M., Harris, Y., Moreton,

G., Morgan, B. et al. (2005). How far is far?

London: McMillan.

Buku tanpa

penulis

The spinal column (Dorland’s

Illustrated, 2000) has ...

Bila merujuk judul buku,

brosur, atau laporan yang tanpa

penulis, beberapa kata dari judul

buku atau laporan tersebut harus

cetak miring

Dorland’s illustrated medical dictionary (29th ed.).

(2000). Philadelphia: Saunders.

Buku dengan

penulis

sekaligus

penerbit

(Badan Penelitian dan

Pengembangan, Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan

[Balitbang Depdiknas], 2010)

Atau

Badan Penelitian dan

Pengembangan, Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan

[Balitbang Depdiknas], (2010)

menunjukan bahwa ....

Kutipan berikutnya:

(Balitbang Depdiknas, 2010)

Badan Penelitian dan Pengembangan [Balitbang] (2007). The assessment of curriculum policy of language subjects: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan, Depdiknas.

Balitbang. (2008). The assessment of curriculum policies in secondary education: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan.

Balitbang. ....

Page 9: PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS …

Universitas Pendidikan Indonesia

Petunjuk teknis pencegahan plagiat Page 9

Beberapa buku

ditulis oleh

orang yang

sama pada

tahun berbeda

... metode penelitian yang paling

banyak digunakan (Alwasilah,

2002, 2010)

Alwasilah, C. (2010). Pokoknya kualitatif. Bandung:

Pustaka Jaya.

Alwasilah, C. (2005). Pengantar penelitian linguistik

terapan. Jakarta: Pusat Bahasa, Depdiknas. Diurutkan dari yang paling baru.

Buku ber editor (Waugh & Monville-Burston,

1990)

Waugh, L.R., & Monville-Burston, M. (eds.). (1990). On

language: Roman Jakobson. Cambridge, MA:

Harvard University Press.

Beberapa buku

dipublikasikan

oleh seorang

penulis pada

tahun yang

sama

(Sukyadi, 2011a, 2011b)

Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011a). A

semiotic analysis of cyber emoticons (A case

study of Kaskus emoticons in The Lounge Forum

at Kaskus-the Largest Indonesian Community.

K@ta: A Biannual Publication on the Study of

Language and Literature, 13(1), pp. 37-50,

Sukyadi, D. & Mardiani, R. (2011b). The washback effect

of national examination (ENE) on English

teachers’ classroom teaching and students’

learning. K@ta: A Biannual Publication on the

Study of Language and Literature, 13(1), pp. 96-

111,

(susun secara alfabetis berdasarkan judul)

Buku yang

disusun oleh

sebuah lembaga

atau institusi

Badan Standar Nasional

Pendidikan (2012)

merekomendasikan bahwa ...

(Badan Standar Nasional

Pendidikan, 2012)

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2010). Pedoman

penulisan buku ajar untuk perguruan tinggi.

Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

(Laporan Tahunan Universitas

Pendidikan Indonesia, BHMN,

2009)

Laporan tahunan Universitas Pendidikan Indonesia,

Badan Hukum Milik Negara. (2009).Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia BHMN.

Buku dengan

edisi berbeda

(Cox, 1999)

Cox (1995) mengemukakan

gagasan bahwa …

Cox, C. (1999). Teaching language arts: A student-and

response-centered classroom (3rd. ed.). Needam

Heights, MA: Allyn & Bacon.

Buku berseri (Clapham, 1996)

Clapham (1996) berpendapat

bahwa …

Clapham, C. (1996). The development of IELTS: A study

of the effect of background knowledge on reading

comprehension. Studies in language testing 4.

Cambridge: Cambridge University Press

Kutipan dari

buku elektronik

Most authors begin their articles

by explaining what caused them

to conduct their empirical

investigations (Huck, 2012).

Huck, S.W. (2012). Reading statistics and research.

Boston, MA: Pearson Education, Inc. Available

from NetLibrary database.

Kutipan dari

buku

terjemahan

(Young & Rang, 2005)

Young, Y. S. & Rang, K. I. (2005). Semua yang jorok

ada di sini: Buku pengetahuan paling jorok

sedunia (M. Ayudiah, Trans.). Jakarta: PT Bhuana

Ilmu Populer.

Kutipan lebih

dari 1 halaman Kutipan pertama:

(Rush, Waldrop, Mitchell, &

Dyches, 2005, pp. 283-284)

Kutipan berikutnya dar sumber

yang sama:

(Rush et al., 2005, p. 291)

Rush, K. L., Waldrop, S., Mitchell, C., & Dyches, C.

(2005). The RN-BSN distance education

experience: From educational limbo to more than

an elusive degree. Journal of Professional

Nursing, 21, 283-292.

Page 10: PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS …

Universitas Pendidikan Indonesia

Petunjuk teknis pencegahan plagiat Page 10

BAB DARI SEBUAH BUKU

Kutipan dari

bab dalam buku (Richards, 2002)

Gunakan penulis Bab, bukan

editor buku tersebut

Richards, J. C. (2002) Theories of teaching in language teaching. In Richards, J.C. and Renandya, W.A. (Eds.). (2002). Methodology in language teaching: An anthology of current practice. Cambridge: Cambridge University Press.

Kutipan dari

bab dalam e-

book

(Coleman, 2011)

Mitchell (1913)

(Mitchell, 1913)

Coleman, H. (2011). Allocating resources for English: The case of Indonesia’s English medium international standard schools. In Coleman, H. (ed.), Dreams and realities: Developing countries and the English language, pp. 89-113. London: British Council. Retrieved March 5, 2012, from: http://www.teachingenglish. org.uk/transform /books/dreams-realities-developing-countries-english-language.

Mitchell, H. W. (1913). Alcoholism and the alcoholic

psychoses. In W. A. White & S. E. Jelliffe (eds.),

The modern treatment of nervous and mental

diseases (Vol. 1, pp. 287–330). Retrieved from

PsycBOOKS database.

KAMUS/ENSIKLOPEDIA

Kutipan dari

buku

ensiklopedia

(Crystal, 1987)

Crystal, D. (1987). The Cambridge encyclopedia of

language). Cambridge: Cambridge University

Press.

Jika ada beberapa edisi dan volume, tuliskan volumenya

setelah edisi. Misalnya (2nd ed., Vols. 1-5).

Kutipan dari

kamus Pilgrimage can be defined as,

“to take a trip especially of

some distance”: (Webster,

1841).

Webster, N. (1841. An American dictionary of the

English language, (1st ed), New Haven, Conn.: B.

L. Hamlen.

MAJALAH DAN KORAN

Dari artikel

majalah

(Aisy, 2012) Aisy, R. (2012, Maret 8-14). Jalma kufur, jadi mamala

keur dirina. Mangle, 2364, pp.14-15.

Dari artikel

koran cetak

dengan penulis

(Kunaefi, 2012) Kunaefi, R. Mengidamkan postur polisi ideal. (2012,

January 4). The Republika, p. 4.

Artikel dari

koran online

tanpa penulis

(Kemendiknas: RSBI tak wajib

gunakan Bahasa Inggris, 2011)

Kemendiknas: RSBI tak wajib gunakan Bahasa Inggris. (2011, April 14). Today Online. Retrieved March 5, 2012, from: www.today.co.id. April 14, 2011.

Laporan online

tanpa penulis

dan tanpa tahun

The head of Board of Research

and Development (BSNP),

Mansyur Ramly, (Today

Online, 2011, March 14) stated

that ...

Kemendiknas: RSBI tak wajib gunakan Bahasa Inggris. (n.d.). Today Online. Retrieved March 5, 2012, from: www.today.co.id. April 14, 2011.

DOKUMEN PEMERINTAH

Dokumen

pemerintah

Jalal, Samani, Chang,

Stevenson, Ragats, and Negara

(2009) report that despite the

positive contributions of

MGMP, there are also ...

Jalal, F., Samani, M., Chang, M. C., Stevenson, R., Ragats, A.B. and Negara, S.D. (2009). Teacher certification in Indonesia: A strategy for teacher quality improvement. Jakarta: Ministry of National Education and World bank. Retrived March 6, 2012, from: http://ddp-ext.worldbank.org/EdStats/ IDNprwp09c.pdf

Page 11: PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS …

Universitas Pendidikan Indonesia

Petunjuk teknis pencegahan plagiat Page 11

Undang-undang Law of the Republic of

Indonesia Number 2, 1989 on

National Education System,

Article 5, Verse 1, states that ...

Law of the Republic of Indonesia, Number 2, 1989, on

National Education System.

PROSIDING DAN SEMINAR

Makalah

seminar atau

konferensi atau

prosiding

(Sukyadi, 2011) Pemakalah, A. A., & Pemakalah, B. B. (tahun). Judul

Makalah atau prosiding. Dalam A. Editor (Ed.),

Judul simposium atau konferensi pp. x-x).

tempat: Penerbit.

Penyaji, A. A. (Tahun, Bulan). Judul Makalah. Makalah

disajikan dalam pertemuan nama organisasi,

tempat

Makalah yang masuk prosiding:

Sukyadi, D. (2011). The metaphorical use of English

address terms in Indonesian blog comments (A

pragmatic analysis of Indonesian bloggers).

Dalam Nasanius, Y. (ed.) Conference on English

Studies (CONEST) 8, pp. 133-135, Jakarta: Unika

Atma Jaya.

Makalah yang disajikan:

Sukyadi, D. (2011). The metaphorical use of English

address terms in Indonesian blog comments (A

pragmatic analysis of Indonesian bloggers).

Disajikan pada Conference on English Studies

(CONEST) 8, 1-2 Desember 2011, Unika Atma

Jaya, Jakarta.

(Sukyadi, 2007)

Sukyadi, D. (2007). Coreferences in English and

Indonesian detached participle clauses. Paper

presented at Conference on English Studies 4

(Connest 4). Jakarta: Unika Atma Jaya

ARTIKEL JURNAL TERCETAK

Artikel jurnal

dengan satu

penulis

(Karjo, 201)

atau

Karjo (2011) berpendapat

bahwa ….

Karjo, C.H. (2011). Investigation of scalar implicature of

Binus University students. K@ta: A Biannual

Publication on the Study of Language and

Literature, 13(1), pp. 56-75,

Artikel jurnal

dengan dua

penulis

(Sukyadi & Mardiani, 2011) Sukyadi, D. & Mardiani, R. (2011). The washback effect

of national examination (ENE) on English

teachers’ classroom teaching and students’

learning. K@ta: A Biannual Publication on the

Study of Language and Literature, 13(1), pp. 96-

111,

Artikel jurnal

dengan 3-6

penulis

(Sukyadi, Setyarini, & Junida,

2011)

Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011). A

semiotic analysis of cyber emoticons (A case

study of kaskus emoticons in The Lounge Forum

at Kaskus-the Largest Indonesian Community.

K@ta: A Biannual Publication on the Study of

Language and Literature, 13(1), pp. 37-50,

Artikel jurnal

dengan lebih

dari 6 penulis

(Galea et al., 2008) Galea, L.A., Uban, K. A., Epp, J.R., Brummelte, S.,

Barha, C.K., Wilson, W. L. et al. (2008).

Endocrine regulation of cognition and

neuroplasticity: Our pursuit to unveil the complex

interaction between hormones, the brain, and

Page 12: PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS …

Universitas Pendidikan Indonesia

Petunjuk teknis pencegahan plagiat Page 12

behaviour. Canadian Journal of Experimental

Psychology/Revue Canadienne de Psychologie

Expérimentale, 62, pp. 247-260.

Artikel jurnal

yang masih

dalam proses

penerbitan

(Palmer, in press)

atau

(Palmer, dalam proses

penerbitan)

Palmer, R. (in press). A third way: online labs integrated

with print materials. Indonesian Journal of

Applied Linguistics.

ARTIKEL ONLINE

Artikel

elektronik

dengan Digital

Object

Identifier (DOI)

(Sklair, 2010)

Sklair argues that .... (2009)

Sklair, L. (2010). Iconic Architecture and the Culture-

ideology of Consumerism. Theory Culture

Society, 27(135), pp. 135-159. DOI:

10.1177/0263276410374634

(Nomor volume dicetak miring)

Artikel web

dengan DOI

(Ormel,Hermans, Knoors,

Verhoeven, 2009)

Ormel, E., Hermans, D., Knoors, H., & Verhoeven, L.

(2009). The role of sign phonology and iconicity

during sign processing: The case of deaf children.

Journal of Deaf Studies and Deaf Education

14(4), pp. 437-448. DOI 10.1093/deafed/enp021

Artikel tanpa

DOI dan

tersedia bebas

di Internet

(Lakoff & Johnson, 1980)

Lakoff, G. & Johnson, M. (1980). Conceptual metaphor

in everday language. The Journal of Philosophy,

77(8), pp. 453-486. Retrieved from

http://www.cse.buffalo.edu/~rapaport/575/F01/lak

off.johnson80.pdf

Artikel yang

diterbitkan

online sebelum

dicetak

Philippsen, Hahn, Schwabe,

Richter, Drewe, & Schachinger,

2007).

Philippsen, C., Hahn, M., Schwabe, L., Richter, S.,

Drewe, J., & Schachinger, H. (2007).

Cardiovascular reactivity to mental stress is not

affected by alpha2-adrenoreceptor activation or

inhibition. Psychopharmacology, 190, pp. 181–

188. Advance online publication. Retrieved

January 22, 2007. doi:10.1007/s00213-006-0597-

7

Artikel yang

telah diterima

untuk

dipublikasikan

oleh sebuah

jurnal tetapi

diunggah online

oleh penulisnya

Shanahan, M. (in press). Shanahan, M. (in press). Perception as abduction:

Turning sensor data into meaningful

representation. Cognitive Science. Retrieved

August 25, 2004, from

http://www.cs.utexas.edu/users/kuipers/readings/S

hanahan-cogsci-05.pdf

Jika artikel sudah dipublikasikan, pustaka acuan harus

diperbaiki menjadi:

Shanahan, M. (2005). Perception as abduction: Turning

sensor data into meaningful representation.

Cognitive Science, 29, pp. 103–134.

doi:10.1207/s15516709cog2901_5

Artikel dari

basis data

ERIC, EBSCO,

Proquest atau

basis data

lainnya.

Shyyan, V., Thurlow, M., & Liu, K. (2005). Student

perceptions of instructional strategies: Voices of

English language learners with disabilities.

Minneapolis, MN: National Center on Educational

Outcomes, University of Minnesota. Retrieved

from the ERIC database.(ED495903).

Page 13: PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS …

Universitas Pendidikan Indonesia

Petunjuk teknis pencegahan plagiat Page 13

KUTIPAN DARI ABSTRAK, SKRIPSI, TESIS ATAU DISERTASI

Berasal dari

tesis individu

atau institusi

(Amalia, 2012)

Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing

procedural text: A quasi-experimental study in

one of Senior High Schools in Bandung (Skripsi,

Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, Tidak

diterbitkan).

Skripsi/tesis/dis

ertasi dari

database

McNiel (2006)

(MCNiel, 2006)

McNiel, D. S. (2006). Meaning through narrative: A

personal narrative discussing growing up with an

alcoholic mother. Retrieved from ProQuest

Digital Dissertations. (AAT 1434728)

Abstrak dari

basis data (Morrissey, 2004)

Morrissey, J. P. (2004). Medicaid benefits and recidivism

of mentally ill persons released from jail (NCJ

No. 214169) [Abstract]. Retrieved from National

Criminal Justice Reference Service abstracts

database.

Abstrak

seminar atau

simposisum

online

Brier, Pandelaere, Dewitte, &

Warlop (2006)

Briers, B., Pandelaere, M., Dewitte, S., & Warlop, L.

(2006, June). Hungry for money: The desire for

caloric resources increases the desire for financial

resources and vice versa. In S. Dewitte (Chair),

Food & eating. Symposium conducted at the 18th

annual meeting of the Human Behavior and

Evolution Society. Abstract retrieved from

http://www.hbes .com/HBES/abst2006.pdf

Skripsi/tesis/dis

ertasi dari

Repository

(Amalia, 2012) Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing

procedural text: A quasi-experimental study in

one of Senior High Schools in Bandung (Skripsi,

Universitas Pendidikan Indonesia, 2012).

Retrieved from

http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skrip

si=11587

TELAAH BUKU/BOOK REVIEW

Cetak

Online

Cramond (2007)

Rasmussen (2005)

Cramond, B. (2007). Enriching the brain? Probably not

for psychologists [Review of the book Enriching

the brain: How to maximize every learner’s

potential]. PsycCRITIQUES, 52(4), Article 2.

Retrieved from http://www.apa.org/psyccritiques/

Rasmussen, B. (2005). Have we learned from our

mistakes? [Review of the book Learning from our

mistakes: Beyond dogma in psychoanalysis and

psychotherapy, by P. Casement]. Psychoanalytic

Social Work, 12(1), pp. 73-79.

doi:10.1300/J032v12n01_06.

DARI LAMAN WEB

Laman web

dengan penulis (Ljungberg, 2012)

Ljungberg, C.( 2012). Shadows, mirrors, and smoke

screens: zooming on iconicity. Retrieved March

22, 2012, from

http://www.iconicity.ch/en/iconicity/index.php

Laman web

tanpa penulis

(Using Sound Symbolism for

Competitive Advantage, 2012)

Using sound symbolism for competitive advantage.

(2012). Retrieved March 22, 2012, from

http://www.lexiconbranding.com/BrandNamingPr

ocess/SoundSymbolism/

Laman web

tanpa tahun

(Sound Symbolism Checksheet,

n.d.)

Ling 131: Language & Style. (n.d.) Sound symbolism

checksheet. Retrieved March 22, 2012, from

http://www.lancs.ac.uk/fass/projects/stylistics/topi

Page 14: PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS …

Universitas Pendidikan Indonesia

Petunjuk teknis pencegahan plagiat Page 14

c5a/7soundchecksheet.htm

Bila kutipan

dari laman web

sebuah institusi

(Perpustakaan UPI, 2011)

Sebagaimana dikatakan oleh

Perpustakaan UPI (2011),

(Sekolah Pascasarjana UPI,

n.d.)

Perpustakaan UPI. (2011). Menyimak fungsi

perpustakaan. Retrieved March 26, 2012, from

http://perpustakaan.upi.edu/index.php?option=co

m_content&task=view&id=26&Itemid=1.

Sekolah Pascasarjana UPI. (n.d.). Sejarah. Diakses pada

tanggal 26 Maret 2012 dari:

http://sps.upi.edu/tentang-sps/sejarah/

Gambar dari

Web

Foto Paris Van Java-Bandung-

Indonesia (ID: 5081183ID, n.d.)

Paris Van Java-Bandung-Indonesia [Photo] (n.d.).

Retrieved March 25, 2012 from

http://www.panoramio.com/photo/5081183

KOMUNIKASI PRIBADI/EMAIL

Email atau

komunikasi

pribadi

A. Saukah (personal

communication, February 12,

2012)

atau

(F.A. Abdulhamied,

komunikasi pribadi, 5 Februari,

2010)

Tidak dimasukan ke dalam daftar pustaka. Hanya dikutip

di dalam teks

Pesan yang

diunggah ke

dalam forum

diskusi atau

facebook

(Gaskell, 1998)

Gaskell, G. (1998, August 20). The phonological clusters

of semantically similar words [Msg 1]. Message

posted to http://linguistlist.org/issues/9/9-

1171.html

Posting blog

atau facebook (Wuryanto, 2011)

Wuryanto, A. (2011, September 13). Rubrik penilaian

pembelajaran Bahasa Inggris. Message posted to

http://aguswuryanto.wordpress.com/2011/09/13/ru

brik-penilaian-pembelajaran-bahasa-inggris/

Diskusi lewat

email atau arsip

Web

(Rostati, 2011)

Rostati (2011, July 17). ESP and EFL. Message post to

[email protected] electronic mailing

list, archived at

http://by156w.bay156.mail.live.com/default.aspx#

!/mail/InboxLight.aspx?fltid=5&n=745128654!n=

1016137892&st=vflt-

seameo%40yahoogroups.com

BROSUR DAN BAHAN KULIAH

Brosur (Universitas Pendidikan

Indonesia, Balai Bahasa, The

third international conference

on applied linguistics,

CONAPLIN 3, 2011)

(Universitas Pendidikan

Indonesia, Balai Bahasa,

TOEFL Preparation Course)

Universitas Pendidikan Indonesia, Balai Bahasa, The

third international conference on applied

linguistics, CONAPLIN 3 [Brochure]. Bandung:

Penulis.

(Universitas Pendidikan Indonesia, Balai Bahasa, TOEFL

Preparation Course) [Brochure]. Bandung:

Penulis.

Bahan Kuliah (Suherdi, 2010)

Suherdi, D. (2010). Week three: Analyzing structure

[Powerpoint slides]. Unpublished manuscript,

IG502, Universitas Pendidikan Indonesia,

Bandung, Indonesia.

Page 15: PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS …

Universitas Pendidikan Indonesia

Petunjuk teknis pencegahan plagiat Page 15

Bahan kuliah

online

(Lukmana, 2008) Lukmana, I. (2008). Minggu ke II: Introduction to

systemic and functional grammar [Slide

Powerpoint]. Diakses dari LMS, Universitas

Pendidikan Indonesia Online, PS603:

http://www.lms.upi.edu/

VIDEO & TV

Video/DVD (Costner & Blake, 1990) Costner, K. (Director), & Blake, M. (Writer). (1990).

Dances With Wolves [Motion picture]. United

States: Majestic Film/Tig Productions.

Acara televisi (Ilyas, 2012) Ilyas, K. (Penulis) (2012, Maret 20). Indonesian Lawyers’

Club [Television Broadcast]. Jakarta: Public

Broadcasting Service.

Mengutip dari

kutipan

Murray (dikutip dalam Emilia,

2008) mengatakan bahwa

menulis pendahuluan ...

Menulis pendahuluan

merupakan salah satu cara untuk

mengetahui apa yang ingin kita

katakan (Murray, dikutip dalam

Emilia, 2008)

Emilia, E. (2008). Menulis tesis dan disertasi. Bandung:

Alfabeta.

Mengutip

langsung

dengan tanda

kutip, “ .......”

According to Jones (1998),

"Students often had difficulty

using APA style, especially

when it was their first time" (p.

199).

Jones (1998) found "students

often had difficulty using APA

style" (p. 199); what

implications does this have for

teachers?

She stated, "Students often had

difficulty using APA style"

(Jones, 1998, p. 199), but she

did not offer an explanation as

to why.

Halaman wajib dicantumkan

Aturan umum

untuk kutipan

hasil ringkasan

atau parafrase

According to Jones (1998),

APA style is a difficult citation

format for first-time learners.

APA style is a difficult citation

format for first-time learners

(Jones, 1998, p. 199).

Biasanya tanpa halaman, tapi kalau mencantumkan

halaman lebih baik

ALAT BANTU PERUJUKAN

loc. cit. loco citato (di tempat diacu) Pengacuan pada halaman yang sama karya yang diacu

sebelumnya yang mungkin diselang pengacuan pada

sumber rujukan lain (Rifai, 2005:43)

op. Cit opere citato (pada karya yang

diacu)

Menandai pengacuan pada karya yang sama seperti diacu

sebelumnya, tetapi pada halaman lain (ibid. 43)

Page 16: PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS …

Universitas Pendidikan Indonesia

Petunjuk teknis pencegahan plagiat Page 16

ibid. ibidem (di tempat yang sama) Digunakan untuk menandai pengacuan yang dilakukan

segera tanpa diselang oleh pengajuan pada sumber lain.

Ibid diikuti nomor halaman. Jika halaman tida disebutkan

berarti halaman yang sama dengan catatan sebelumnya

yang dimaksud (ibid. 43).

TIPS LAINNYA

Bedakan kapan kutipan

dimulai dan kapan

berakhir

Contoh

Kutipan ditandai tahun

dan diakhiri nomor

halaman. Yang digaris

bawahi adalah ujaran

penulis.

Sementara itu, Sanders (2004) memaknai langue sebagai sistem linguistik potensial

yang ada dalam benak semua anggota dari sebuah masyarakat tutur, dan menunggu

untuk dibangkitkan di dalam parole, yaitu ujaran individual atau tindak tutur.

Langue merepresentasikan hasil berpikir bersama yang dapat bersifat internal pada

masing-masing individu atau bersifat kolektif karena berada di luar jangkauan

kemampuan seorang individu untuk mengubahnya. Di sisi lain, parole menandai

perwujudan tindakan, pernyataan dan ujaran berbahasa seorang individu melalui

kombinasi penggunaan konsep dan bunyi yang merepresentasikannya (p.5).

Tatabahasa yang tertuang dalam buku, atau kosakata dalam kamus merupakan

langue, sedangkan ujaran atau tulisan yang kita

PENUTUP

Demikian petunjuk teknis ini disusun dengan harapan dapat menjadi alat bantu bagi para

penulis skripsi, tesis, disertasi, esei, kertas kerja, naskah pidato, makalah, atau artikel ilmiah

baik dosen maupun mahasiswa agar dapat menghindari tindakan plagiat. Apa yang termaktub

dalam dokumen ini belum begitu lengkap dan di sana-sini masih terdapat kekurangan. Oleh

karenanya, petunjuk teknis ini akan terus disempurnakan. Untuk kepentingan itu, para

pembaca diharapkan dapat memberi masukan atau saran ke pimpinan prodi, fakultas, SPS

atau Perpustakaan. Bila memerlukan teknis perujukan yang lebih rinci, para pembaca dapat

berkonsultasi langsung dengan informasi sumber pertama APA edisi ke 6 dengan judul

“Publication Manual of the American Psychological Association, Sixth Edition, tahun 2009

oleh American Psychological Association.

REFERENSI

Insley, R. (2011). Managing Plagiarism: A Preventative Approach. Business Communication

Quarterly, 74, p. 183. DOI: 10.1177/1080569911404058

Ireton, T. (n.d.). The five types of plagiarism. Diakses tanggal 18 Juni 2012 dari

http://www.centralia.edu/academics/writingcenter/Event%20Info/Plagiarism.ppt

Plagiarism: A student's guide to recognizing it and avoiding it. Diakses tanggal 18 Juni 2012

dari: http://www.valdosta.edu/~cbarnbau/personal/teaching_MISC/plagiarism.htm

Permendiknas No 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan penanggulangan Plagiat. Dikases

tanggal 12 Maret 2012 dari:

http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4bcff12e7c4d5/node/686/pp-no-17-

tahun-2010-pengelolaan-dan-penyelenggaraan-pendidikan

References/BibliographyAPA Based on the “Publication Manual of the American

Psychological Association” 5th edition. Diakses tanggal 18 Juni 2012 dari: The

Queensland of England University Library.

http://www.library.uq.edu.au/training/citation/apa.pdf

Roig, M. (2003, 2006). Avoiding plagiarism, self-plagiarism, and other questionable writing

practices: A guide to ethical writing. Retrieved on March12, 2012, from:

http://facpub.stjohns.edu/~roigm/plagiarism/Index.html

Page 17: PETUNJUK TEKNIS PENCEGAHAN PLAGIAT UNIVERSITAS …

Universitas Pendidikan Indonesia

Petunjuk teknis pencegahan plagiat Page 17

Stowers R.H. dan Hummel, J.Y. (2011). The Use of Technology to Combat Plagiarism in

Business Communication Classes. Business Communication Quarterly 2011 74: 164.

DOI: 10.1177/1080569911404406

UCL Plagiarism: Advice to Departments and Faculties, University College London, Diakses

dari tanggal12 Maret 2012 dari: www.ucl.ac.uk/.../Appendices.../Appendix_42...

There are basically three kinds of plagiarism. Diakses tanggal 18 Juni 1021 dari:

http://www.u.arizona.edu/~rlo/482/plagiarism.pdf