Upload
truongngoc
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM
KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU simPATI
(Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)
Oleh
KHOIRUL AZIZ HUSYAIRI
H24102075
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
ABSTRAK
Khoirul Aziz Husyairi. H24102075. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Kartu simPATI (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor). Di bawah bimbingan Ma`mun Sarma
Penemuan telepon seluler mengakibatkan bisnis seluler berkembang pesat. PT. Telkomsel sebagai operator seluler terbesar di Indonesia dengan kartu GSM prabayar simPATI yang merupakan produk dengan penjualan terbesar tetap berusaha menjadi market leader dalam bisnis ini. Semakin banyaknya kartu seluler yang beredar di pasaran membuat persaingan dalam bisnis operator seluler semakin ketat. PT. Telkomsel perlu mengetahui bagaimana perilaku konsumen dalam membeli kartu seluler, khususnya kartu simPATI agar tetap bisa mempertahankan pangsa pasar selulernya dari para pesaingnya.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu simPATI di IPB, (2) Menganalisis proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu simPATI di IPB, (3) Mengidentifikasi atribut dominan yang dimiliki kartu simPATI, dan (4) Menganalisis sikap dan perilaku mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu simPATI di IPB. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden, yaitu mahasiswa S1 Institut Partanian Bogor tahun 2005-2006 yang tersebar di delapan fakultas dan Tingkat Persiapan Bersama. Pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin sehingga didapatkan 100 responden. Penarikan contoh dilakukan dengan metode nonprobability sampling secara judgemental sampling (pertimbangan), sedangkan penentuan jumlah contoh tiap fakultas menggunakan metode sample fraction. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan sekunder. Data primer berasal dari kuesioner sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, skripsi, internet, koran, majalah, dan sumber lain yang relevan dengan penelitian. Data yang diperoleh melalui kuesioner diolah dengan software SPSS versi 11.5 dan Microsoft Excel 2003. Penelitian ini menggunakan empat alat analisis, yaitu tabulasi deskriptif, Importance-Performance Analysis, Principal Component Analysis dan analisis multiatribut Fishbein yang terdiri dari model sikap dan perilaku konsumen.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah perempuan dan berusia 19 tahun, serta sebagian besar sedang duduk di semester empat. Sumber keuangan responden berasal dari orang tua dengan pengeluaran kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan. Dalam melakukan keputusan pembelian, responden melalui tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan evalusi pasca pembelian. Atribut sinyal dan jaringan merupakan atribut paling dominan dengan kinerja paling baik dengan nilai tingkat kepentingan tertinggi (4,64) dan tingkat kepuasan tertinggi pula (4,28). Faktor yang paling mempengaruhi responden dalam pengambilan keputusan pembelian adalah sinyal dan jaringan dengan nilai communality 0,768. Sikap dan perilaku responden sebagai konsumen kartu simPATI di IPB tergolong biasa, sehingga Telkomsel harus terus memperbaiki kinerja atribut-atribut kartu simPATI, terutama atribut bonus dan hadiah, karena merupakan atribut dengan kinerja paling buruk (2,80).
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM
KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU simPATI (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
KHOIRUL AZIZ HUSYAIRI
H24102075
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM
KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU simPATI
(Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
Pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
KHOIRUL AZIZ HUSYAIRI
H24102075
Menyetujui, Agustus 2006
Dr. Ir. Ma`mun Sarma, Ms, Mec
Dosen Pembimbing
Mengetahui
Dr. Ir. Jono Munandar, MSc
Ketua Departemen
Tanggal Ujian : 22 Agustus 2006 Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Klaten, Jawa Tengah pada tanggal 16 Januari 1984.
Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari keluarga Bapak
S. Syahroni dan Ibu Siti Rojiah.
Penulis menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-kanak Pertiwi Kunden
02 di Klaten pada tahun 1990, kemudian melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri
Kunden 01 di Klaten. Pada tahun 1996, Penulis melanjutkan pendidikan di
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 02 Klaten dan melanjutkan pendidikan
di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 01 Karanganom Klaten pada tahun 1999. Pada
tahun 2002, penulis diterima masuk di Institut Pertanian Bogor melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) di Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi pengajar les privat di
daerah Bogor (freelance) sejak tahun 2003 untuk siswa SD dan SMP dengan
pelajaran yang diajarkan Matematika dan Fisika. Pada tahun 2004, penulis
menjadi pengajar di salah satu bimbingan belajar di Kota Bogor. Penulis menjadi
Asisten mata kuliah Sosiologi Umum tahun ajaran 2005/2006.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Kartu simPATI (Studi
Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)”. Skripsi ini disusun sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Ma`mun Sarma, Ms, Mec selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan waktu, arahan, motivasi, wawasan dan bimbingan selama
penulis menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing, DEA dan
Dr. Ir. Muhammad Syamsun, MSc yang telah bersedia menjadi dosen penguji
bagi penulis.
3. Ibu Dra. Siti Rahmawati, M.Pd sebagai moderator dan satgas pada seminar
penulis.
4. Bapak, Ibu dan adik-adik tercinta (Ipul, Aan, Kukut) atas semua doa, kasih
sayang dan perhatiannya yang tulus selama ini.
5. Dian Amallia yang memberi dan menjadi motivasi bagi penulis.
6. Seluruh staf pengajar dan pegawai Departemen Manajemen, Fakultas
Ekonomi Manajemen IPB.
7. Rekan-rekan Angkatan`39 (Isyana, Rendro, Ridho, Utari, Phi-Je, Yushinta,
Widya dan semuanya yang tidak dapat disebutkan satu persatu), C-Berat
(Asep, Acep, Budi, Dadan, Hafidz, J-Lo, Wildan) atas kebersamaannya
selama ini.
8. Rekan-rekan satu bimbingan (Ape, Arya, Anggi, Fezzy, Nanien, Okka,
Rihza, Rustiani) yang telah memberi banyak bantuan dalam penyusunan
skripsi ini.
9. Nenno, Andi Rois dan anak-anak eks Pinkers (Adi, Eko, Joko, Koko, Kiki,
Ridwan, Yudi, Zaenal) atas sebuah persahabatan dalam suka maupun duka.
10. Eks kelas B07 dan A08 2005/2006 yang telah memberikan masukan dan
dorongan bagi penulis.
11. Mas Jepe yang selalu memberi semangat untuk mandiri dan tidak mudah
menyerah pada keadaan.
12. Anak-anak Wisma Cla-x, (Ary, Chabib, Catur, Nanang, Rukhin, Ringga,
Shohib, Udin, Yodi), Amoeba (Adit, Endry, Hamzah, Koko) dan Adinda
(Mufid, Wulan) yang telah melungkan waktu membantu penulis dalam
menyebarkan kuesioner.
13. Anak-anak Kelurga Mahasiswa Klaten yang menjadi kelurga penulis di
Bogor. Sesama anak Klaten ”sedulur sinarawedi”. Jaga kebersamaan dan
jangan mudah menyerah.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi masih jauh dari sempurna. Kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap skripsi ini
dapat memberikan tambahan wawasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan
dan memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Bogor, Agustus 2006
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2. Perumusan Masalah ......................................................................... 8 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 8
II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 9 2.1. Pemasaran ........................................................................................ 9 2.2. Bauran Pemasaran............................................................................ 9 2.3. Konsumen ........................................................................................ 10 2.4. Produk .............................................................................................. 11
2.4.1. Definisi Produk..................................................................... 11 2.4.2. Klasifikasi Produk ................................................................ 12
2.5. Jasa ................................................................................................... 13 2.6. Merek ............................................................................................... 14 2.7. Perilaku Konsumen .......................................................................... 14 2.8. Sikap Konsumen .............................................................................. 14 2.9. Perilaku Pembelian Konsumen ........................................................ 15 2.10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian.. 16
2.10.1. Faktor Lingkungan................................................................ 16 2.10.2. Faktor Perbedaan Individu.................................................... 18 2.10.3. Faktor Psikologis .................................................................. 19
2.11. Pengambilan Keputusan Pembelian................................................. 20 2.12. Tipe Pengambilan Keputusan Konsumen ........................................ 22 2.13. Principal Component Analisys......................................................... 23 2.14. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 24
III. METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 25 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian........................................................ 25 3.2. Metode Penelitian ............................................................................ 26
3.2.1. Metode Pengumpulan Data................................................... 26 3.2.2. Pengolahan dan Analisis Data .............................................. 28
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 37
4.1. Gambaran Umum Perusahaan.......................................................... 37 4.1.1. Sejarah Umum Telkomsel .................................................... 37 4.1.2. Produk Telkomsel ................................................................. 39
4.2. Layanan Telkomsel .......................................................................... 41 4.2.1. SurfZone................................................................................ 41 4.2.2. Blackberry............................................................................. 42 4.2.3. Instan Messenger .................................................................. 42 4.2.4. FARIDA ............................................................................... 43
4.3. Karakteristik Responden .................................................................. 43 4.3.1. Jenis Kelamin........................................................................ 43 4.3.2. Usia ....................................................................................... 43 4.3.3. Semester................................................................................ 44 4.3.4. Sumber Keuangan................................................................. 44 4.3.5. Pengeluaran Per bulan .......................................................... 44
4.4. Proses Pengambilan Keputusan ....................................................... 45 4.4.1. Pengenalan Kebutuhan ......................................................... 45 4.4.2. Pencarian Informasi .............................................................. 48 4.4.3. Evaluasi Alternatif ................................................................ 50 4.4.4. Keputusan Pembelian ........................................................... 52 4.4.5. Evaluasi Pasca Pembelian..................................................... 56
4.5. Analisis Tingkat Kepentingan Dan Kepuasan Terhadap Atribut- Atribut Kartu simPATI .................................................................... 60
4.6. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen ...................................................................... 64 4.7. Analisis Sikap konsumen ................................................................. 67
4.7.1. Analisis Sikap Konsumen Dengan Multiatribut Fishbein .... 67 4.7.2. Analisis Nilai Norma Subyektif............................................ 70 4.7.3. Analisis Nilai Perilaku Konsumen........................................ 72
4.8. Implikasi Hasil Penelitian ................................................................ 73 4.8.1. Produk................................................................................... 73 4.8.2. Harga..................................................................................... 75 4.8.3. Promosi ................................................................................. 76 4.8.4. Tempat .................................................................................. 77
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 78 1. Kesimpulan............................................................................................... 78 2. Saran ......................................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 80
LAMPIRAN.................................................................................................... 82
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Pangsa pasar operator seluler 2005 ......................................................... 4
2. Produk kartu seluler perusahaan operator GSM di Indonesia................. 5
3. Komposisi pelanggan Telkomsel tahun 2005 ......................................... 6
4. Sebaran Responden Pada Masing-Masing Fakultas ............................... 27
5. Skala pengukuran Likert ......................................................................... 30
6. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin................................ 43
7. Karakteristik responden berdasarkan usia............................................... 43
8. Karakteristik responden berdasarkan semester ....................................... 44
9. Karakteristik responden berdasarkan sumber keuangan ......................... 44
10. Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran perbulan................... 45
11. Manfaat yang diharapkan responden kartu simPATI.............................. 46
12. Motivasi responden menggunakan kartu simPATI................................. 47
13. Faktor penghalang responden membeli kartu simPATI.......................... 47
14. Sumber informasi responden tentang kartu simPATI............................. 48
15. Perhatian responden terhadap informasi yang didapatkan...................... 49
16. Pertimbangan ketika akan membeli kartu simPATI ............................... 50
17. Jumlah responden yang pernah menggunakan kartu lain ....................... 51
18. Jenis kartu lain yang pernah digunakan responden................................. 51
19. Pertimbangan responden menggunakan kartu lain ................................. 52
20. Pihak yang paling mempengaruhi responden dalam pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI................................ 53
21. Pengaruh orang lain dalam keputusan pembelian kartu simPATI.......... 53
22. Cara responden memutuskan membeli kartu simPATI .......................... 54
23. Tempat responden membeli kartu simPATI ........................................... 55
24. Alasan responden dalam memilih tempat pembelian kartu simPATI..... 55
25. Tanggapan responden setelah membeli dan menggunakan kartu simPATI ........................................................................................ 57
26. Tindakan responden ketika produk lain melakukan promosi ................. 58
27. Lama responden menggunakan kartu simPATI...................................... 58
28. Tindakan responden jika pulsa kartu simPATInya habis........................ 59
29. Jumlah pulsa yang dihabiskan dalam sebulan......................................... 60
30. Rataan skor tingkat kepentingan dan kepuasaan mahasiswa sarjana IPB terhadap kartu simPATI ...................................................... 61
31. Nilai communalities masing-masing variabel ......................................... 66
32. Kekuatan kepercayaan responden terhadap atribut kartu simPATI........ 68
33. Evaluasi kepercayaan responden terhadap atribut kartu simPATI ......... 69
34. Penilaian sikap konsumen terhadap kartu simPATI ............................... 70
35. Penilaian peubah keyakinan normatif ..................................................... 71
36. Penilaian peubah motivasi....................................................................... 71
37. Nilai norma subyektif.............................................................................. 71
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Kuesioner penelitian ............................................................................... 83
2. Hasil uji validitas responden ................................................................... 89
3. Hasil uji validitas kuesioner .................................................................... 96
4. Hasil uji reabilitas kuesioner................................................................... 102
5. Hasil pengolahan data dengan menggunakan Principal Component Analysis ................................................................................................... 105
6. Tarif kartu simPATI................................................................................ 108
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang pesat di abad 21 berdampak pada
semua bidang kehidupan termasuk bidang komunikasi. Perkembangan
teknologi komunikasi yang dapat dilihat langsung dampaknya adalah
penemuan telepon seluler (ponsel). Pengunaan alat ini meluas dari desa
sampai kota, anak-anak sampai para manula dan dari karyawan sampai
eksekutif. Perkembangan pemakaian ponsel semakin membuat produk ini
canggih dengan fitur yang lengkap pada akhirnya. Selain kecanggihan dan
kelengkapan fitur dari merek ponsel sendiri, peranan perusahaan penyedia
jasa operator sebagai penghubung antar jaringan juga tidak kalah
pentingnya. Tanpa adanya perusahaan penyedia jasa operator, maka telepon
seluler tidak akan berfungsi karena keduanya merupakan barang yang tidak
dapat dipisahkan.
Di Indonesia, ada beberapa perusahaan yang menyediakan jasa
operator baik yang menggunakan teknologi Global System for Mobile
Communications (GSM) maupun Code Division Multiple Access (CDMA).
Menurut data Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI)1 ada tujuh
operator yang memperebutkan pasar seluler di Indonesia yaitu operator
GSM seperti PT. Telkomsel, PT. Indosat, PT. Excelcomindo dan beberapa
operator CDMA seperti PT. Telkom, PT. Bakrie Telkom, PT. Mobile-8
Telecom dan PT. Natrindo Telepon Seluler. Beberapa perusahaan di atas
telah menjalin kerjasama dengan perusahaan asing untuk memperkuat
posisinya dalam pasar maupun untuk memperebutkan pangsa pasar yang
ada yaitu PT. Telkomsel dengan Singapore Telecom Mobile Pte of
Singapore, Indosat dengan Singapore Tecnologies Telemedia Pte, Ltd, PT.
Excelcomindo dengan Khazanah Malaysia, dan PT. Natrindo Telepon
Seluler dengan Maxis Malaysia (Rudiantara, 2006). Peningkatan pelanggan
seluler juga cukup drastis. Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia 1 ”A-Z Rayuan Telepon Seluler”, www.cakram.co.id/cgi-bin/index.cgi?p= 011&id=27 - 14k. [20 Maret 2006]
(ATSI)1 menyebutkan bahwa sejak tahun 1995 hingga 1997 jumlah
pelanggan seluler di Indonesia meningkat dari 220 ribu menjadi 1,053 juta
dan 100 persen berupa kartu pasca bayar.
Kartu pasca bayar adalah kartu seluler yang tidak menggunakan batas
pemakaian karena tagihan pemakaian pulsa dilakukan setiap bulan dan
dibayarkan pada bulan berikutnya. Penjualan kartu pasca bayar dalam kurun
waktu tiga tahun tersebut meledak karena kondisi perekonomian Indonesia
yang baik. Namun kondisi mulai berubah ketika terjadi krisis moneter tahun
1998. Para operator melakukan inovasi dengan mengeluarkan kartu
prabayar. Hasil dari inovasi ini adalah peningkatan pengguna kartu seluler
menjadi 2,225 juta. Dari 2,225 juta pengguna kartu seluler tersebut, 65
persen diantaranya adalah pengguna kartu prabayar. Adanya kartu prabayar
berakibat pada meningkatnya jumlah pengguna kartu seluler secara
signifikan. Mulai tahun 2001, pengguna seluler meningkat drastis hingga
6,1 juta, 11,2 (2002), 18,6 (2003), 30,6 juta (2004) dan 50,4 juta (2005).
Pada Gambar 1 disajikan diagram perkembangan konsumen operator
seluler di Indonesia periode 2001-2005.
6.111.2
18.6
30.6
50.4
69.5
83.6
66.1 64.2 65.0
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
2001 2002 2003 2004 2005
Tahun
Kon
sum
en (j
uta
oran
g)
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
Pert
umbu
han
(%)
Jumlah Konsumen (dalam juta orang) Pertumbuhan (%)
Gambar 1. Perkembangan Konsumen Kartu Seluler Tahun 2001-2005 (Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia, 2006)2
2 ”A-Z Rayuan Telepon Seluler”, www.cakram.co.id/cgi-bin/index.cgi?p= 011&id=27 - 14k. [20 Maret 2006]
Perkembangan bisnis operator seluler yang begitu pesat di Indonesia
tidak lepas dari jumlah penduduk di Indonesia yang besar. Jumlah
penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa dengan hanya tujuh
operator seluler yang ada, maka potensi pasar kartu seluler di Indonesia
masih terbentang luas (Rudiantara, 2006). Asosiasi Telekomunikasi seluler
Indonesia (ATSI) memprediksi bahwa empat tahun ke depan jumlah
konsumen seluler di Indonesia diperkirakan akan mencapai 80,1 juta.
Gambar 2 menyajikan diagram prediksi jumlah konsumen empat tahun
kedepan sedangkan pangsa pasar operator seluler 2005 dapat dilihat pada
Tabel 1.
50.2
72.580.3 80.1
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
2006 2007 2008 2009
Tahun
Jum
lah
Kon
sum
en
Konsumen (juta orang)
Gambar 2. Prediksi Jumlah Konsumen Seluler Indonesia Tahun 2006-20093 (Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia, 2006)2
Pertumbuhan jumlah konsumen seluler Indonesia berdasarkan
Gambar 2 akan terjadi pada tahun 2006 ke 2007, yakni dari 50.2 juta ke
72.5 juta pelanggan. Pangsa pasar operator seluler di Indonesia mencapai
50,4 juta pelanggan pada tahun 2005. Tiga operator seluler yang meraih
jumlah pelanggan terbesar yaitu PT. Telkomsel yang mencapai 24,3 juta
pelanggan, PT. Indosat yang berhasil meraih 13,2 juta pelanggan dan PT.
Excelcomindo dengan 9 juta pelanggan. Data selengkapnya tentang pangsa
pasar operator seluler di Indonesia disajikan pada Tabel 1.
2”Telepon Seluler Tarifnya Bakal Turun”. www.wartaekonomi.com/ indikator?aid=4486&cid=25. [15 Maret 2006]
Tabel 1. Pangsa Pasar Operator Seluler 20054
Jenis operator
Perusahaan Produk Pelanggan (juta)
Persentase (%)
PT. Telkomsel Simpati, As, Halo 24,3 47 PT.Indosat IM3, Mentari, Matrix 13,2 26
GSM
PT.Excelcomindo Bebas, Jempol, X-plor 9,0 18 PT. Telekomunikasi Indonesia
Flexi 1,8 0.4
PT. Natrindo Lipotel 0,9 0.2 PT. Mobile 8 Telecom
Fren 0,7 0.1
CDMA
PT. Bakrie Telecom Esia 0,5 0.1
Sumber: Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia, 2006.2
Berdasarkan Tabel 1 tampak bahwa dari ketujuh operator seluler yang
beroperasi di Indonesia, operator GSM yaitu PT. Telkomsel, PT. Indosat
dan PT. Excelcomindo hampir menguasai 92 persen pangsa pasar.
Kemampuan operator GSM menguasai sebagian besar pangsa pasar di
Indonesia karena teknologi GSM lebih unggul, mampu menghasilkan suara
lebih jernih sehingga mampu menjangkau wilayah yang luas dan lebih
aman (Pohan, 2005).
Perkembangan perusahaan operator CDMA di Indonesia juga tidak
dapat dipandang sebelah mata. Beberapa operator CDMA seperti PT.
Telkom dengan Telkom Flexi, PT. Natrindo dengan Lipotel, PT. Mobile-8
dengan Fren dan PT. Bakrie Telkom dengan Esia siap bersaing dengan
perusahaan operator GSM karena bagaimanapun tarif CDMA lebih murah
(Rudiantara, 2006).
Persaingan antara sesama operator GSM berjalan sangat ketat.
Masing-masing perusahaan menawarkan berbagai macam produk kartu
seluler baik yang bersifat prabayar maupun pascabayar berbagai
keunggulan baik fitur dalam kartu sendiri maupun dalam tarif. Pada Tabel 2
akan disajikan produk kartu seluler yang dikeluarkan oleh ketiga operator
perusahaan GSM di atas. 2 ”Telepon Seluler Tarifnya Bakal Turun”. www.wartaekonomi.com/ indikator?aid=4486&cid=25. [15 Maret 2006]
Tabel 2. Produk Kartu Seluler Perusahaan Operator GSM di Indonesia
No. Nama Perusahaan Produk Jenis 1. PT. Telkomsel Kartu simPATI Prabayar Kartu As Prabayar KartuHalo Pasca bayar
2. PT. Indosat IM3 Prabayar Mentari Prabayar Matrix Pasca bayar
3. PT. Excelcomindo Bebas Prabayar Jempol Prabayar X-plor Pasca bayar
Sumber : www.kapanlagi.com/a/ 0000002484.html - 26k, 2006.
Kartu seluler prabayar merupakan produk yang mendominasi ketiga
operator GSM di atas. Hal ini tidak mengherankan karena karakteristik
konsumen kartu seluler di Indonesia adalah prabayar (Suriahardja, 2006).
Menurut Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI)
menyebutkan bahwa dari 50,4 juta konsumen seluler di Indonesia, 90
persen adalah pengguna kartu prabayar. Kartu prabayar adalah kartu seluler
yang menggunakan sistem pembayaran diawal melalui pembelian nomor
perdana dan voucher. Dengan kartu prabayar, konsumen dapat mengatur
penggunaan pulsa sendiri setiap periode yaitu dengan pembelian voucher
yang diinginkan sesuai dengan batas masa aktifnya.
Peraturan Menteri Komunikasi No.23/M. KOMINFO/10/2005 tentang
kewajiban registrasi pelanggan kartu prabayar jasa telekomunikasi yang
sudah dilaksanakan dari tanggal 25 Desember 2005 sampai 28 April 2006
tidak membuat pesimis ketiga perusahaan operator GSM di atas sebagai
produsen terbesar kartu prabayar. Kebijakan registrasi itu justru merupakan
keuntungan karena operator bisa mengetahui jati diri pelanggannya yang
dapat digunakan untuk merencanakan strategi pemasaran dan
pendistribusian (Suriahardja, 2006).
Merujuk pada Tabel 1 maka dapat diketahui bahwa PT. Telkomsel
adalah perusahaan operator dengan pangsa pasar terbesar yaitu 24,3 juta
(47%). Angka pertumbuhan pelanggan PT. Telkomsel cukup bagus. Pada
akhir tahun 2005 jumlah pelanggan tercatat 24,3 juta atau bertambah sekitar
delapan juta dibandingkan dengan jumlah pelanggan tahun 2004 yaitu 16,3
juta. Sepanjang tahun 2005, pertumbuhan pelanggan rata-rata 700 ribu
setiap bulan. Berkaitan dengan registrasi kartu prabayar, Telkomsel optimis
sebagian besar pelanggan Telkomsel telah mendaftarkan nomornya.
(Suriahardja, 2006).
Dalam rangka mendekatkan dengan pelanggan, PT. Telkomsel
mempunyai 62 Grapari, 165 GeraiHalo, 750 KiosHalo, 3000 outlet dealer
Telkomsel dan 1000 ritel yang tersebar di sebelas ribu titik pelayanan. Pada
tahun 2006, Telkomsel akan menambah jumlah GeraiHalo menjadi 250 ribu
unit. Selain mengembangkan pelayanan, dengan tiga produk kartu seluler
andalannya yaitu kartu simPATI, As dan kartuHalo, pertumbuhan
pelanggan diharapkan mencapai 36 ribu pada akhir 2006 (Suriahardja,
2006). Komposisi pelanggan Telkomsel untuk kartu simPATI, As dan
Kartu Halo pada tahun 2005 disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Komposisi Pelanggan Telkomsel tahun 2005
No. Nama Produk Pelanggan (juta) Persentase (%) 1. Kartu simPATI 17,8 73,25 2. Kartu As 5 20,58 3. KartuHalo 1,5 6,17
Sumber : Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia, 2006.5
Peningkatan jumlah pelanggan Telkomsel yang cukup signifikan juga
tidak lepas dari makin luasnya akses Telkomsel. Dukungan 7000 BTS
(Base Transceiver Station) yang menghadirkan High Performance Network
maka kenyamanan kontinuitas komunikasi mencapai 99 persen. Untuk
mengatasi kepadatan lalu lintas seluler maka digunakan teknologi Dual
Band (GSM 900 dan 1800) dan juga General Packet Service Radio (GPRS)
secara nasional dan Enhanced Data Rates for GSM Evolution (EDGE) di
daerah-daerah tertentu untuk melayani komunikasi data dengan kecepatan
tinggi
5”A-Z Rayuan Telepon Seluler”, www.cakram.co.id/cgi-bin/index.cgi?p= 011&id=27 - 14k. [20 Maret 2006]
Mengacu pada Tabel 3, maka dapat diketahui bahwa kartu simPATI
Telkomsel merupakan kartu seluler yang mendapatkan pelanggan terbesar
yaitu 17,8 juta atau 72,36 persen dari pelanggan Telkomsel. Dengan motto
simPATI No Compromise No Problem maka pengguna kartu simPATI
dapat berkomunikasi dengan siapa saja dan dari kota-kota kecil sekalipun.
Kartu simPATI dikeluarkan oleh PT. Telkomsel tahun 1997 dan menjadi
kartu prabayar pertama di Indonesia bahkan di Asia. Dengan daya jelajah
yang bisa menjangkau seluruh wilayah nusantara, tarif yang terjangkau,
pelayanan yang mudah dan mutu prima membuat kartu ini digemari
sebagian besar pelanggan kartu seluler. Pada Bulan Februari 2003
Telkomsel meluncurkan fasilitas simPATI International Roaming pada
kartu simPATI. Dengan fasilias ini maka simPATI menjadi pelopor kartu
prabayar di Indonesia yang bisa digunakan untuk menjelajah berbagai
belahan bumi. Bahkan untuk meningkatkan pelayanan, saat ini pelanggan
simPATI dapat menikmati layanan General Packet Radio Switching
(GPRS) dan Multimedia Messaging Services (MMS).
Pada awal bulan September 2004, Telkomsel meluncurkan kartu
simPATI Hoki perdana dengan harga Rp. 25.000,00 sama dengan harga
perdana kartu As. Walaupun harga perdana kartu simPATI Hoki sama
dengan kartu As tetapi pulsa yang ada didalamnya berbeda. Perdana kartu
As sudah termasuk pulsa Rp.25.000,00 sedangkan dalam kartu simPATI
hanya ada pulsa sejumlah Rp.15.000,00. Hal ini dikarenakan perbedaan
karakter dari dua kartu tersebut. Fasilitas Multimedia Messaging Services
(MMS) serta akses internet melalui General Packet Radio Switching
(GPRS) adalah dua contoh fitur yang terdapat dalam kartu simPATI tetapi
tidak terdapat dalam kartu As.
Pada Januari 2006, Telkomsel merilis kartu perdana baru yaitu kartu
simPATI Jitu. Kartu perdana terbaru ini dilepas dengan harga jual Rp
15.000,00. Kehadiran simPATI Jitu makin memperkaya kartu perdana
murah untuk pelanggan prabayar kategori menengah (www.telkomsel.com/
- 79k, 2006 ).
Adanya berbagai macam produk simcard yang dikeluarkan oleh PT.
Telkomsel dan juga operator seluler lain membuat perilaku konsumen
dalam mengambil keputusan tentang pembelian simcard khususnya kartu
simPATI merupakan salah satu hal yang menarik perhatian. Setiap
konsumen melakukan berbagai macam keputusan tentang pencarian,
pembelian, penggunaan beragam produk, dan merek setiap periode tertentu.
Konsumen melakukan keputusan setiap hari atau setiap periode tanpa
menyadari bahwa mereka telah mengambil keputusan. Displin perilaku
konsumen berusaha mempelajari bagaimana konsumen mengambil
keputusan dan memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dan
yang terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut (Sumarwan, 2003).
1.2. Perumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu
simPATI di Institut Pertanian Bogor ?
2. Bagaimana proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswa
S1 sebagai konsumen kartu simPATI di Institut Pertanian Bogor ?
3. Atribut-atribut dominan apakah yang mempengaruhi keputusan
pembelian mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu simPATI di Institut
Pertanian Bogor ?
4. Bagaimana sikap dan perilaku mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor
sebagai konsumen kartu simPATI ?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu
simPATI di Institut Pertanian Bogor.
2. Menganalisis proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh
mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu simPATI di Institut Pertanian
Bogor.
3. Mengidentifikasi atribut dominan yang dimiliki kartu simPATI.
4. Menganalisis sikap dan perilaku mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu
simPATI di Institut Pertanian Bogor.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemasaran
Menurut Kotler (2002), pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk
memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan secara bebas menukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain. Manajemen pemasaran merupakan suatu proses perencanaan
dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi
dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan
kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi (Kotler,
2002).
Engel, dkk (1994) mengemukakan bahwa merek memilki tiga
dimensi. Dimensi pertama adalah atribut fisik (physical attribute), seperti
warna, harga, bahan. Dimensi kedua adalah atribut fungsional (functional
attribute), atau konsekuensi pemakaian suatu merek. Dimensi ketiga adalah
karakterisasi, kepribadian merek sebagaimana dirasakan oleh konsumen.
Elemen-elemen ini diperantarai oleh pengolahan informasi dari individu
yang berinteraksi dengan merek itu cocok atau tidak cocok dengannya.
2.2. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran
yang digunakan perusahaan secara terus menerus mencapai tujuan
pemasarannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat yaitu
produk (product), tempat (place), promosi (promotion) dan harga (price).
Penjelasannya keempat bauaran pemasarn tersebut adalah sebagai berikut :
a. Produk (product)
Produk adalah sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk dapat
diperhatikan, dimiliki, dikonsumsi sehingga memuaskan keinginan dan
kebutuhan. Pengembangan suatu produk mengharuskan perusahaan
menerapkan manfaat-manfaat apa yang akan diberikan oleh produk itu.
Manfaat itu dikonsumsi dan hendaknya dipenuhi oleh atribut produk.
b. Tempat (place)
Tempat sering dikaitkan dengan distribusi terhadap produk yang
bersangkutan. Distribusi adalah perantara pemasaran untuk memasarkan
produk yang memungkinkan suatu produk tersedia bagi pengguna atau
dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna industrial.
c. Promosi (promotion)
Promosi adalah pengkomunikasian suatu produk agar produk
tersebut dikenal dan akhirnya dibeli. Dalam mengkomunikasikan produk
tersebut perlu disusun suatu strategi yang sering disebut bauran promosi
(promotion mix) yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, humas
dan penjualan perseorangan.
d. Harga (price)
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen
dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk yanng nilainya
diterapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau
diterapkan penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.
Penetapan harga dan persaingan harga telah dinilai sebagai masalah
utama yang dihadapi perusahaan.
2.3. Konsumen
Menurut Sumarwan (2003) istilah konsumen sering diartikan sebagai
dua jenis konsumen yaitu : konsumen individu dan konsumen organisasi.
Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri.
Misalnya membeli pakaian, sepatu, telepon seluler, kartu seluler, sikat gigi,
dan sabun. Konsumen individu membeli barang dan jasa yang akan
digunakan oleh anggota keluarga lainnya, misal susu formula untuk bayi,
popok untuk bayi atau digunakan oleh anggota keluarga lainnya. Konsumen
organisasi meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor
pemerintahan, sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga lainnya. Konsumen
organisasi membeli barang dan jasa untuk digunakan orang banyak,
misalnya komputer, peralatan kerja dan sebagainya.
2.4. Produk
2.4.1. Definisi Produk
Produk diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki dan dipakai
atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu keinginan atau
kebutuhan. Produk yang ditawarkan meliputi barang fisik, jasa,
tempat, organisasi, atau gagasan (Kotler, 2002).
Kotler (2002) mengemukakan bahwa produk terdiri atas lima
tingkatan produk (Gambar 3). Tingkatan paling dasar adalah
manfaat inti (core benefit), yaitu manfaat dasar yang sesungguhnya
dibeli oleh konsumen. Tingkatan kedua adalah produk dasar (basic
product), yaitu versi dasar dari suatu produk. Tingkatan ketiga
adalah produk yang diharapkan (expected product), yaitu
serangkaian atribut dan kondisi yang umum diharapkan pembeli
ketika membeli suatu produk. Tingkatan keempat adalah produk
yang ditingkatkan (augmented product), yaitu jasa atau manfaat
yang melebihi harapan konsumen. Tingkatan terakhir adalah
produk potensial (potential product), yaitu segala perluasan dan
transformasi yang pada akhirnya akan dialami produk di masa yang
akan datang.
Gambar 3. Tingkatan Produk (Kotler, 2002)
Keterangan :
A : Manfaat Inti
B : Produk Dasar
C : Produk yang diharapkan
D : Produk yang ditingkatkan
E : Produk potensial
2.4.2. Klasifikasi Produk
Produk yang beredar di pasar, baik barang maupun jasa dapat
digolongkan beberapa jenis. Penggolongan ini digunakan untuk
memudahkan produsen menjual produknya. Menurut Kotler (2002)
berdasarkan daya tahan dan wujudnya, maka produk dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, yaitu :
1. Barang Tidak Tahan Lama atau sering disebut barang yang
terpakai habis (non durable goods) adalah barang berwujud
yang secara normal biasanya dikonsumsi dalam satu atau
beberapa kali penggunaan.
Contoh : sabun, deterjen, garam, makanan dan minuman.
2. Barang Tahan Lama (durable goods) adalah barang berwujud
yang biasanya secara normal dapat bertahan lama sehingga
dapat digunakan dalam banyak pemakaian.
Contoh : pakaian, lemari es, televisi dan lain sebagainya.
3. Jasa (service) adalah suatu aktivitas, manfaat atau kepuasan
yang ditawarkan untuk dijual. Jasa merupakan benda yang
tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan dan mudah habis.
Contoh : lembaga pendidikan, hotel dan salon kecantikan
Kotler dan Amstrong (1997) mengklasifikasikan produk
berdasarkan jenis konsumen yang menggunakannya dalam dua
kelompok, yaitu :
1. Barang konsumsi adalah apa yang dibeli oleh konsumen untuk
konsumen pribadi. Barang konsumsi dapat dibedakan menjadi
empat yaitu :
a. Convinience goods adalah barang-barang yang biasanya
sering dibeli konsumen dengan harga yang relatif murah
dan hanya menggunakan sedikit upaya untuk
mendapatkannya, sehingga konsumen tidak perlu bersusah
payah guna mendapatkan barang tersebut.
Contoh : permen, minuman ringan, obat, dan sebagainya.
b. Shopping goods adalah barang-barang yang dalam proses
pemilihan dan pembeliannya terlebih dahulu selalu
dibanding-bandingkan oleh konsumen diantara alternatif
barang yang tersedia. Sebagai karakteristik pembanding
biasanya didasarkan pada : harga, merek, kesesuaian, dan
gaya.
Contoh : telepon seluler, kartu GSM, dan sebagainya.
c. Speciality goods adalah barang-barang yang memiliki
karakteristik tertentu atau identifikasi merek yang unik di
mana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha
khusus untuk membelinya.
Contoh : mobil Roll Royce dan peralatan mewah lainnya.
d. Unsought goods adalah barang-barang yang tidak diketahui
konsumen ataupun kalau diketahui, namun secara normal
konsumen tidak berfikir untuk membelinya.
Contoh : batu nisan, tanah kuburan dan sebagainya.
2. Barang industri adalah produk yang dibeli untuk diproses lebih
lanjut atau untuk menjalankan suatu usaha. Barang-barang
yang termasuk dalam ketegori ini antara lain bahan baku dan
suku cadang, barang modal serta perlengkapan dan pelayanan.
2.5. Jasa
Menurut Kotler (1997) jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang
dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak mengakibatkan
kepemilikan sesuatu. Produknya dapat dikaitkan dengan produk fisik
maupun tidak. Menurut Supranto dalam Pasaribu (2005) jasa adalah suatu
kerja keterampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan
daripada dimiliki dan pelanggan lebih dapat aktif dalam proses
mengkonsumsi jasa tersebut.
2.6. Merek
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau
kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi
barang atau jasa dari seseorang atau kelompok penjual dan untuk
membedakannya dari produk pesaing (Kotler, 2002).
2.7. Perilaku Konsumen
Engel, dkk (1994) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai
tindakan yang terlibat secara langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi,
dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan ini. Schiffman dan Kanuk dalam
Sumarwan (2003) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai perilaku yang
diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang diharapkan akan
memuaskan kebutuhan
2.8. Sikap Konsumen
Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek
apakah disukai atau tidak. Sikap juga menggambarkan kepercayaan
konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat objek tersebut. Teori-teori
sikap mengemukakan bahwa sikap konsumen terhadap suatu produk akan
mempengaruhi perilaku atau tindakan konsumen terhadap produk tersebut.
Para pemasar berkepentingan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap
produk yang dipasarkannya, dan kemudian merumuskan strategi untuk
mempengaruhi sikap konsumen tersebut (Sumarwan, 2003). Sikap
mengandung tiga komponen (Setiadi, 2003), yaitu :
1. Komponen kognitif (cognitive component), yaitu pengetahuan dan
keyakinan menjadi sesuatu yang merupakan objek sikap.
2. Komponen afektif (affective component), yaitu perasaan baik, suka
maupun tidak suka terhadap suatu objek.
3. Komponen Konatif (conative component), yaitu kecenderungan
melakukan sesuatu atau perilaku aktual terhadap objek sikap.
Salah satu model pengukuran sikap yang terkenal adalah model sikap
multiatribut Fishbein. Model ini secara singkat menyatakan bahwa sikap
seorang konsumen terhadap suatu objek akan ditentukan oleh sikapnya
terhadap berbagai atribut yang dimiliki oleh atribut tersebut (Sumarwan,
2003). Sumarwan (2003), menyebutkan bahwa model Fishbein
mengemukakan tiga konsep utama yaitu :
1. Atribut (Salient Belief)
Adalah karakteristik dari objek sikap. Salient Belief adalah
kepercayaan konsumen bahwa produk memiliki berbagai atribut. Para
peneliti harus mengidentifikasi berbagai atribut yang dipertimbangkan
konsumen ketika mengevaluasi suatu objek sikap.
2. Kepercayaan (Belief)
Kepercayaan adalah kekuatan kepercayaan bahwa suatu produk
memiliki atribut tertentu.
3. Evaluasi atribut
Menggambarkan pentingnya suatu atribut bagi konsumen dengan
melakukan evaluasi tentang baik atau buruk yang dimiliki produk
tersebut.
2.9. Perilaku Pembelian Konsumen
Assael dalam Kotler (2002) membedakan empat jenis perilaku
pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat
perbedaan merek yaitu :
a. Perilaku pembelian yang rumit
Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari tiga langkah. Pertama
pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua,
ia membangun sikap tentang produk tersebut. Ketiga, ia membuat
pilihan pembelian yang cermat. Konsumen terlibat dalam dalam
perilaku pembelian yang rumit bila mereka sangat terlibat dalam
pembelian dan sadar akan adanya perbedaan-perbedaan yang besar
antara merek.
b. Perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan
Konsumen yang telah melakukan pembelian mungkin mengalami
disonansi/ketidaknyamanan dari produk yang dibelinya atau setelah
mendengar kabar yang menyenangkan dari produk sejenis yang lain.
Konsumen akan peka terhadap informasi yang membenarkan
keputusannya. Konsumen pertama-tama bertindak kemudian
mendapatkan keyakinan baru, akhirnya muncul sekumpulan sikap. Jadi
komunikasi pemasaran harus ditujukan pada penyediaan keyakinan
dan evaluasi yang membantu konsumen dengan pilihan mereknya.
c. Perilaku pembelian karena kebiasaan
Perilaku pembelian karena kebiasaan terjadi karena banyak produk
yang dibeli dengan kondisi keterlibatan rendah konsumen dan tidak
adanya perbedaan merek yang signifikan. Jika mereka tetap
mengambil merek yang sama itu karena kebiasaan bukan karena
kesetiaan yang kuat terhadap suatu merek.
d. Perilaku pembelian yang mencari variasi
Perilaku pembelian bervariasi ditandai dengan keterlibatan konsumen
yang rendah namun dengan perbedaan merek yang signifikan.
2.10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian
Engel, dkk (1994) mengemukakan ada tiga faktor utama yang
mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu
produk, yaitu faktor lingkungan, faktor perbedaan individu dan faktor
psikologis.
2.10.1. Faktor Lingkungan
Menurut Engel, dkk (1994) faktor lingkungan yang
mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari :
a. Budaya
Budaya mengacu pada seperangkat nilai, gagasan, artefak, dan
simbol bermakna lainnya yang membantu individu
berkomunikasi, membuat tafsiran dan melakukan evaluasi
sebagai anggota masyarakat.
b. Kelas sosial
Kelas sosial mengacu pada kelompok orang yang relatif
homogen dan bertahan di masyarakat, tersusun secara hierarki
dan keanggotannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang
serupa. Pendapatan adalah ukuran tunggal terpenting dari kelas
sosial, tetapi tidak langsung menentukan kelas sosial. Ukuran
penting lainnya adalah pekerjaan, prestasi individu, interaksi,
pemilikan, orientasi nilai dan kesadaran kelas.
c. Pengaruh pribadi
Pengaruh pribadi adalah tekanan yang dirasakan untuk
menyesuaikan diri dengan norma dan harapan yang diberikan
oleh orang lain. Pengaruh pribadi akan memainkan peranan
penting khususnya jika ada keterlibatan yang tinggi. Pengaruh
pribadi ini diekspresikan melalui kelompok acuan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
d. Keluarga
Kelurga merupakan unit pengambil keputusan utama, terutama
bagi konsumen yang akan membeli produk untuk kebutuhan
sekeluarga. Masing-masing keluarga memiliki peran dalam
pengambilan keputusan. Menurut Sumarwan (2003) terdapat
enam peran anggota keluarga berkaitan dengan perilaku
pembelian, yaitu : (1) inisiator, anggota kelurga yang memiliki
ide dan gagasan (2) pemberi pengaruh, anggota yang selalu
dimintai pendapatnya (3) penyaring informasi, anggota
keluarga yang menyaring informasi yang masuk (4) pengambil
keputusan, anggota kelurga yang memiliki wewenang
memutuskan (5) pembeli, anggota keluarga yang bertugas
melakukan pembelian (6) pengguna, anggota keluarga yang
mengkonsumsi produk.
e. Situasi
Pengaruh situasi dapat dipandang sebagi pengaruh yang timbul
dari faktor khusus untuk tempat dan waktu tertentu, terlepas
dari karakteristik konsumen dan objek. Hal ini disebabkan
karena perilaku konsumen selalu terjadi dalam konteks situasi
(Engel, dkk, 1994).
2.10.2. Faktor Perbedaan Individu
Menurut Engel, dkk (1994) individu mempunyai cara yang
berbeda-beda dalam melakukan pembelian. Perbedaan tersebut
dapat dilihat dari beberapa segi, antara lain :
a. Sumberdaya konsumen
Sumberdaya konsumen terdiri dari waktu, uang dan perhatian.
Keterbatasan sumberdaya yang dimiliki konsumen menjadi
pertimbangan utama dalam keputusan pembelian.
b. Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan dalam diri seseorang yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhannya dan memperoleh
kepuasan dari pemenuhan kebutuhan tersebut.
c. Keterlibatan
Keterlibatan adalah tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan
dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus di dalam
situasi spesifik. Keterlibatan merupakan refleksi dari motivasi
yang kuat di dalam bentuk hubungan pribadi yang sangat
dirasakan dari suatu produk dalam konteks tertentu.
d. Pengetahuan
Pengetahuan dapat diartikan sebagai informasi yang disimpan
di dalam ingatan konsumen. Pengetahuan konsumen mencakup
informasi, seperti ketersediaan dan karakteristik produk
(pengetahuan produk), di mana dan kapan untuk membeli
produk (pengetahuan pembelian) serta bagaimana
menggunakan produk (pengetahuan pemakaian).
e. Sikap
Sikap didefinisikan sebagai suatu ekspresi dari perasaan dalam
diri yang mencerminkan bagaimana seseorang cenderung suka
atau tidak terhadap suatu obyek. Sikap seseorang adalah suatu
keadaan yang mudah terpengaruh untuk memberikan
tanggapan terhadap rasa lingkungan yang dapat mulai atau
membimbing tingkah laku orang tersebut.
f. Kepribadian, gaya hidup, demografi
Kepribadian pada perilaku konsumen didefinisikan sebagai
karakteristik psikologi yang berbeda dari seseorang yang
menyebabkan tanggapan relatif konsisten terhadap
lingkungannya. Gaya hidup menunjukan pola yang digerakkan
orang untuk menghabiskan sumberdaya yang dimiliki. Bentuk
aktivitas gaya hidup diekspresikan dalam aktivitas, minat dan
opini seseorang (Engel, dkk, 1994). Demografi
menggambarkan pangsa konsumen dalam istilah seperti usia,
jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan.
2.10.3. Faktor Psikologis
Engel, dkk (1994) mengemukakan tiga proses psikologis
sentral yang membentuk aspek motivasi dan perilaku konsumen,
terdiri dari :
a. Pemrosesan informasi
Pemrosesan informasi menunjukkan sejauh mana rangsangan
pemasaran seperti iklan diterima, ditafsirkan, disimpan dalam
ingatan kemudian digunakan untuk menilai alternatif-alternatif
produk.
b. Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses di mana seseorang
memperoleh pengtahuan dan pengalaman pembelian yang
dapat membawa perubahan pada pengetahuan, sikap dan
perilaku (Sumarwan, 2003).
c. Perubahan sikap dan perilaku
Perubahan sikap atau perilaku tercipta dari pemrosesan
informasi dan pembelajaran. Mengetahui bagaimana cara
mempengaruhi sikap atau perilaku konsumen merupakan salah
satu dari keterampilan berharga yang mungkin dimiliki seorang
pemasar.
2.11. Pengambilan Keputusan Pembelian
Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2003) mendefinisikan
keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih alternatif
pilihan. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka harus
menentukan alternatif pilihan. Keputusan konsumen melewati lima tahapan
yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian (Kotler, 2002).
Gambar 4. Proses Pengambilan Keputusan (Kotler, 2002)
Proses pertama pengambilan keputusan adalah pengenalan kebutuhan.
Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah
yaitu suatu keadaan di mana terdapat perbedaan antara keadaan yang
diinginkan dengan keadaan yang terjadi (Sumarwan, 2003). Ketika
ketidaksesuaian ini melebihi suatu tingkat tertentu, maka kebutuhan akan
dikenali. Namun jika ketidaksesuaian ini berada di bawah tingkat ambang,
maka pengenalan kebutuhan tidak terjadi (Engel, dkk, 1994).
Tahap kedua adalah pencarian informasi yaitu suatu kegiatan
termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan konsumen
dan pengumpulan informasi darai pasar. Pencarian informasi untuk melihat
pengetaun yang relevan dengan keputusan yang tersimpan dalam ingatan
jangka panjang disebut pencarian internal. Jika pencarian internal memadai
maka pencarian eksternal tidak diperlukan untuk mencari informasi
tambahan dari lingkungan. Pada tahap ini perhatian utama pemasar adalah
sumber informasi utama yang akan dicari konsumen. Sumber-sumber
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pasca Pembelian
informasi konsumen dapat dikelompokan menjadi empat (Kotler, 2002),
yaitu :
1. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan
2. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan
3. Sumber umum : media massa, organisasi penilai konsumen
4. Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk
Tahap ketiga adalah evaluasi alternatif yaitu kegiatan konsumen
dalam mengevaluasi berbagai alternatif dan membuat pertimbangan nilai
terbaik untuk memenuhi kebutuhan. Menurut Mowen dan Minor dalam
Sumarwan (2003), pada tahap ini konsumen membentuk kepercayaan, sikap
dan intensitasnya mengenai alternatif produk yang dipertimbangkan
tersebut. Pada tahap ini konsumen harus :
1. Menentukan kriteria evaluasi yang akan digunakan
2. Memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan
3. Menilai kinerja alternatif yang dipertimbangkan
4. Memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat suatu
pilihan akhir
Kriteria evaluasi tergantung pada produk yang akan dievaluasi. Biasanya
kriteria yang digunakan adalah harga dan merek (Engel, dkk, 1994).
Tahap keempat adalah keputusan pembelian. Pada tahap ini
konsumen mengambil keputusan mengenai apa yang dibeli, kapan membeli,
di mana membeli dan bagaimana cara membayar. Sumarwan (2003)
mengungkapkan pula bahwa yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah
keinginan yang sudah bulat untuk membeli suatu produk seringkali
dibatalkan dengan beberapa alasan, yaitu:
1. Motivasi yang berubah, misalnya saja ada kebutuhan lain yang
diprioritaskan.
2. Situasi yang berubah, misalnya tiba-tiba nilai tukar terhadap dolar
menjadi mahal yang diikuti dengan naiknya harga barang-barang.
3. Produk yang akan dibeli tidak tersedia, sehingga menyebabkan
konsumen tidak tertarik lagi untuk membeli produk tersebut.
Tahap kelima adalah tahap pasca pembelian yaitu tahap yang
dilakukan setelah konsumen melakukan pembelian. Setelah melakukan
pembelian, maka konsumen akan mengevaluasi hasil pembelian yang
dilakukannya. Hasil evaluasi pasca pembelian dapat berupa kepuasan atau
ketidakpuasan. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen merupakan
perbandingan antara harapan konsumen sebelum pembelian dengan yang
sesungguhnya diperoleh konsumen dari produk yang dibelinya. Kepuasan
akan mendorong konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang produk
tersebut. Sedangkan perasaan tidak puas akan menyebabkan konsumen
kecewa dan menghentikan pembelian dan konsumsi terhadap produk
tersebut (Sumarwan, 2003).
2.12. Tipe Pengambilan Keputusan Konsumen
Dalam mengambil keputusan pembelian, sebagian konsumen
mungkin melakukan lima langkah keputusan pembelian seperti yang
disebutkan sebelumnya, sebagian hanya melakukan beberapa langkah saja
dan sebagian hanya melakukan langkah pembelian saja.
Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2003) menyebutkan ada tiga tipe
pengambilan keputusan konsumen, yaitu :
1. Pemecahan Masalah Diperluas (Extensive Problem Solving)
Ketika konsumen tidak memiliki kriteria untuk mengevaluasi kategori
produk dan berbagai merek pada kategori tersebut atau tidak
membatasi jumlah merek yang akan dipertimbangkan ke dalam jumlah
yang mudah dievaluasi, maka proses pengambilan keputusannya
disebut pemecahan masalah yang diperluas.
2. Pemecahan Masalah Terbatas (Limited Problem Solving)
Pada tipe pengambilan keputusan ini, konsumen telah memiliki kriteria
dasar untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai merek pada
kategori tersebut tetapi belum memiliki preferensi terhadap merek
tersebut. Konsumen hanya membutuhkan tambahan informasi untuk
dapat membedakan antara berbagai merek tersebut. Dalam hal ini,
konsumen menyederhanakan proses pengambilan keputusan sebagai
akibat waktu dan sumberdaya yang dimiliki konsumen terbatas.
3. Pemecahan Masalah Rutin (Routinized Problem Solving)
Pada tipe pemecahan masalah rutin, konsumen telah memiliki banyak
pengalaman terhadap produk yang dibelinya. Dalam hal ini, konsumen
telah memiliki standar untuk mengevaluasi merek dan cukup
mengingat kembali apa yang telah diketahui. Konsumen hanya
membutuhkan sedikit informasi.
2.13. Principal Component Analysis
Principal Component Analysis (PCA) atau analisis komponen utama
merupakan salah satu metode analisis multivariate yang bertujuan
meringkas sejumlah besar variabel asal menjadi variabel baru dengan tetap
mempertahankan keragaman sebanyak mungkin dalam himpunan data
tersebut dan menghilangkan variabel-variabel asal yang memberikan
informasi relatif kecil (Chatfield and Collins dalam Fitriani, 2004).
Pemilihan komponen utama yang akan diambil untuk menerangkan
keragaman data ini dapat dilihat dari akar ciri yang memiliki akar utama
tersebut. Dillon dalam Silalahi (2001) menyatakan bahwa beberapa
komponen utama yang terpilih harus dapat menerangkan keragaman dari
variabel asal antara 70-80 persen..
Komponen utama tersebut merupakan variabel yang mempunyai
koefisien korelasi antara variabel asal dengan komponen utama tersebut.
Koefisien korelasi antara sekelompok variabel asal tertentu dengan
komponen utama secara relatif lebih tinggi dibandingkan dengan koefisien
korelasi kelompok tersebut dengan dengan komponen utama lainnya.
Komponen utama dapat dinyatakan sebagai sekelompok variabel yang
mempunyai koefisien korelasi lebih tinggi pada komponen utama tersebut
dibandingkan dengan komponen utama yang lain. Koefisien korelasi ini
disebut dengan loading dan dilambangkan dengan α.
Cara menentukan variabel yang mempunyai derajat pengaruh paling
besar dari sejumlah variabel asal terhadap sampel penelitian yaitu dengan
mengkuadratkan loading variabel asal pada seluruh komponen utama yang
terpilih. Hasil pengkudratan kemudian dijumlahkan untuk semua variabel
asal dan disebut nilai communality yang dilambangkan dengan h2. Variabel
yang mempunyai h2 terbesar merupakan variabel yang paling berpengaruh
terhadap contoh.
2.14. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian Wirawan (2004) dengan judul ”Analisis Sikap
Konsumen SimCard Telepon Genggam di Kota Bogor”, di mana penelitian
tersebut meneliti sikap konsumen terhadap kartu simPATI, kartu Mentari
dan kartu Pro XL tetapi tidak membahas perilaku konsumennya. Penelitian
ini menggunakan metode Multiatribut Fishbein dalam menganalisis sikap
konsumen terhadap simcard telepon genggam di Kota Bogor. Dari
penelitian tersebut diperoleh kesimpulan produk simcard simPATI
mendapat nilai sikap tertinggi (125,37) dan termasuk baik di mana sinyal
dan jaringan merupakan atribut yang dianggap paling penting (4,70). Selain
itu, kinerja dari atribut ini dianggap paling baik oleh konsumen (4,37).
Pasaribu (2005) menggunakan metode Importance and Performance
Analysis dan analisis konjoin untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan
terhadap penggunaan kartu simPATI mahasiswa SI Institut Pertanian
Bogor. Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa tingkat
kesesuain antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja masing-masing
atribut kartu simPATI sudah baik (79,84%). Atribut kartu simPATI yang
dianggap paling penting adalah sinyal atau jaringan yang kuat, sedangkan
atribut yang kinerjanya paling memuasakan adalah jangkauan wilayah yang
luas.
Penelitian ini menganalisis perilaku konsumen dalam pengambilan
keputusan pembelian kartu simPATI dan sikap konsumen terhadap kartu
simPATI. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis atribut dominan dan
faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian kartu
simPATI.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Persaingan bisnis antara operator seluler yang sangat ketat membuat
PT. Telkomsel sebagai operator seluler terbesar di Indonesia berusaha untuk
mengetahui bagaimana pengetahuan konsumen tentang produknya
khususnya kartu simPATI. Berdasarkan pengetahuan konsumen tentang
kartu simPATI, maka Telkomsel mampu melihat bagaimana perilaku
konsumen terhadap kartu simPATI termasuk keputusan pembeliannya.
Dengan menerapkan strategi yang tepat maka kartu simPATI diharapkan
menjadi pemimpin pasar dalam bisnis simcard di Indonesia. Kerangka
pemikiran disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5. Kerangka pemikiran penelitian
Kebutuhan akan pengetahuan konsumen
Studi perilaku konsumen
Analisis Data
Tabulasi
Deskriptif Importance-Performance
Analysis
• Karaktersitik Konsumen
• Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Atribut Dominan
Rekomendasi Terhadap Strategi Perusahaan
Multiatribut Fishbein
Principal Component
Analysis
Sikap Konsumen
Perilaku Konsumen
3.2. Metode Penelitian
3.2.1. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data, yaitu data
primer dan sekunder.
1. Data primer diperoleh melalui observasi dan survei. Metode
survei dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner. Paket
kuesioner terdiri dari empat bagian. Bagian pertama adalah
screening, yaitu berupa pertanyaan penyaring yang digunakan
untuk mengetahui apakah konsumen yang akan dijadikan
responden benar-benar memiliki kriteria sebagai responden.
Kriteria yang ditetapkan untuk menjadi responden adalah
mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor pengguna kartu
simPATI. Bagian kedua berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai
karakteristik responden. Bagian ketiga memuat pertanyaan-
pertanyaan mengenai proses keputusan pembelian konsumen
dan bagian keempat memuat pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan perilaku konsumen. Kuesioner selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 1.
2. Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan dengan
mempelajari literatur, majalah, skripsi, semua sumber yang
memungkinkan dan berkaitan dengan perilaku pembelian yang
menjadi obyek penelitian, termasuk media internet.
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa S1 IPB meliputi
delapan fakultas dan Tingkat Persiapan Bersama (TPB). Dari
populasi ini diambil contoh mahasiswa S1 yang menggunakan kartu
simPATI. Jumlah contoh ditentukan dengan rumus Slovin, yaitu :
21 NeNn
+= , di mana ............................................... ....(1)
n : jumlah contoh yang akan diambil
N : jumlah populasi
e : kesalahan yang dapat ditolerir
Menurut Simamora (2004), contoh yang ideal mempunyai sifat
antara lain : (1) menghasilkan informasi yang dapat dipercaya (2)
sederhana (3) dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin.
Menurut data Direktorat Administrasi dan Jaminan Mutu
Pendidikan (AJMP) IPB, jumlah mahasiswa S1 IPB yang aktif
sampai 1 April 2006 adalah 11.903 mahasiswa. Dengan rumus
Slovin %)10( =e maka diperoleh jumlah contoh untuk responden
adalah :
n = 03,1191
11903+
= 99,166 = 100 orang
Jumlah contoh yang diambil sebanyak 100 responden (pembulatan
ke atas). Penarikan contoh dilakukan dengan metode nonprobability
sampling secara judgemental sampling, sedangkan penentuan
jumlah contoh tiap fakultas digunakan dengan menggunakan metode
sample fraction. Sample fraction diperoleh sebagai hasil pembagian
dari jumlah mahasiswa S1 masing-masing fakultas dengan populasi
mahasiswa S1 IPB seluruhnya. Jumlah contoh yang diperoleh dari
masing-masing fakultas adalah hasil kali sample fraction dengan
jumlah contoh yang diambil pada penelitian yaitu 100. Sebaran
responden masing-masing fakultas dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Sebaran Responden Pada Masing-Masing Fakultas
No. Fakultas Jumlah Populasi
Sample Fraction
Jumlah Contoh
1 TPB 2791 0,234 23 2 Pertanian 2257 0,190 19 3 Kedokteran Hewan 466 0,039 4 4 Perikanan 1298 0,109 11 5 Peternakan 862 0,072 7 6 Kehutanan 890 0,075 7 7 Teknologi Pertanian 1110 0,093 9 8 Matematika dan IPA 1535 0,129 13 9 Ekonomi Manajemen 694 0,058 6 Total 11.903 1,000 100
Sumber : Direktorat Administrasi dan Jaminan Mutu Pendidikan, 2006
3.2.2. Pengolahan dan Analisis Data
Instrumen yang digunakan untuk melakukan pengambilan data
sangat menentukan sahih dan andalnya suatu data. Sahih adalah
ukuran kemampuan pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dalam
mengukur apa yang ingin diteliti oleh peneliti. Kuesioner yang baik
harus mempunyai tingkat validitas dan reabilitas yang tinggi.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan
suatu kuesioner. Reabilitas adalah tingkat keandalan suatu kuesioner
(Simamora, 2004).
Menurut Simamora (2004), kuesioner yang andal apabila
dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan
menghasilkan data yang sama dengan asumsi tidak ada perubahan
psikologis responden.
Pengolahan data dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan
pengkodean. Kegiatan ini bertujuan untuk menyeragamkan data.
Setelah pengkodean, tahap selanjutnya adalah perhitungan
persentase jawaban responden yang dibuat dalam bentuk tabulasi
deskriptif. Data yang dikumpulkan selanjutnnya diolah secara
statistik deskriptif dengan menggunakan software SPSS for
Windows versi 11.5 dan Microsoft Excel 2003.
Rincian pengolahan dan analisis data sebagai berikut :
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi
Product Moment yang digunakan untuk menentukan suatu
besaran yang menyatakan seberapa kuat hubungan satu
peubah dengan peubah yang lain. Uji validitas yang
dilakukan terdiri dari uji validitas responden dan kuisioner.
Uji validitas responden dilakukan pada jawaban responden
dalam pengukuran faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian, kekuatan kepercayaan, evaluasi kepercayaan,
peubah keyakinan normatif dan motivasi. Uji validitas
responden ini untuk menghilangkan jawaban responden
yang sifatnya konstan. Hasil uji validitas responden pada
penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2. Uji validitas
selanjutnya adalah uji validitas kuisioner. Uji validitas ini
menggunakan rumus korelasi Product Moment. Rumus
untuk korelasi Product Moment sebagai berikut :
( ) ( )( )[ ] ( )[ ]∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−=
2222 yynxxn
yxxynrxy , di mana......(2)
xyr : korelasi antara x dan y
x : skor tiap butir pertanyaan
y : skor total
n : jumlah responden
Angka korelasi yang didapat harus dipertimbangkan dengan
angka kritis tabel korelasi nilai r. Bila nilai r Product
Moment lebih besar dari nilai tabel, maka pertanyaan
tersebut sahih. Nilai kritis (rtabel) Product Moment untuk
n=85 dengan taraf nyata 0,05 adalah 0,213. Hasil uji
validitas dapat dilihat pada Lampiran 3.
b. Uji Reliabilitas
Uji realibilitas yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan teknik Cronbach (Simamora, 2004) yaitu :
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
−= ∑
2
2
11 t
b
kkr
σσ
, di mana ............................... ....(3)
r : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan
∑ 2bσ : ragam total
2tσ : jumlah ragam butir
Nilai hitung reliabilitas yang didapatkan kemudian
dibandingkan dengan nilai kritis untuk korelasi r Product
Moment. Jika nilai hitung reabilitas lebih besar dari nilai
korelasi untuk product moment maka kuesioner tersebut
dinyatakan reliabel. Nilai kritis (rtabel) Product Moment
untuk n=85 dengan taraf nyata 0,05 adalah 0,213. Hasil uji
reabilitas dapat dilihat pada Lampiran 3. Penelitian ini
menggunakan Skala Likert lima tingkatan dengan masing-
masing kriteria sebagai berikut :
Tabel 5. Skala pengukuran Likert
Pengaruh keputusan
Tingkat kepercayaan
Evaluasi alternatif
Peubah keyakinan normatif
Peubah motivasi
Skala Likert
Sangat kecil
Sangat tidak penting
Sangat tidak puas
Sangat kecil
Sangat kecil
1
Kecil Tidak penting
Tidak puas
Kecil Kecil 2
Biasa Biasa Biasa Biasa Biasa 3 Besar Penting Puas Besar Besar 4 Sangat besar
Sangat penting
Sangat puas
Sangat besar
Sangat besar
5
Sumber : Rangkuti, 1997
2. Analisis Tabulasi Deskriptif
Analisis tabulasi deskriptif digunakan untuk
mengidentifikasi karakteristik konsumen dan menganalisis proses
keputusan pembelian kartu simPATI oleh mahasiswa SI IPB,
mulai dari tahap pengenalan kebutuhan hingga tahap pasca
pembelian. Data tentang karakteristik konsumen dan proses
keputusan pembelian kartu simPATI oleh mahasiswa sarjana IPB
diperoleh melalui kuesioner. Data-data tersebut dikelompokan
berdasarkan jawaban yang sama kedalam tabel. Data yang telah
dikelompokkan ke dalam tabel, selanjutnya jawaban tersebut
dipersentasekan berdasarkan jumlah responden. Persentase
terbesar merupakan jawaban yang dominan dari masing-masing
peubah yang diteliti.
Langkah di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :
%100×=∑ fi
fiP , di mana ................................................. ....(4)
P : persentase responden yang memilih kategori tertentu
fi : jumlah responden yang memilih kategori tertentu
∑ fi : total jawaban
3. Metode Importance-Performance Analysis (IPA)
Metode ini digunakan untuk menetapkan tingkat
kepentingan dan kepuasan atribut yang pada akhirnya dapat
diketahui atribut dominan yang mempengaruhi keputusan
responden. Metode ini menggunakan diagram Kartesius untuk
mengintepretasikan hasilnya. Sumbu (X) mendatar diisi oleh skor
rataan tingkat kepuasaan atribut sedangkan sumbu (Y) tegak diisi
oleh skor rataan tingkat kepentingan atribut. Kedua nilai tersebut
dihitung dengan rumus :
nxi
X ∑= n
yiY ∑= , di mana......(5)
X : skor rataan tingkat kepuasaan atribut
Y : skor rataan tingkat kepentingan atribut
n : jumlah responden
Diagram dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua
buah garis yan berpotongan tegak lurus pada titik-titik ( X ,Y ).
X merupakan rataan dari rataan skor tingkat kepuasaan seluruh
atribut dan Y adalah rataan skor tingkat kepentingan seluruh
faktor yang mempengaruhi kepuasaan pelanggan. Skor ini
dihitung dengan rumus :
X = K
ixn
i∑=1 Y =
K
iyn
i∑=1 , di mana.....(6)
K : banyaknya atribut yang dimiliki oleh produk
Performa atribut dapat dinyatakan sebagai berikut :
a. Kuadran I (Prioritas Utama Perusahaan)
Atribut yang berada pada posisi ini mempunyai tingkat
kepentingan di atas Y dan mempunyai tingkat kepuasan di
bawah X sehingga harus diprioritaskan perusahaan.
b. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)
Atribut yang berada pada posisi ini mempunyai tingkat
kepentingan di atas Y dan mempunyai tingkat kepuasan di
atas X sehingga harus dipertahankan.
c. Kuadran III (Prioritas Rendah)
Atribut yang berada pada posisi ini mempunyai tingkat
kepentingan dan kepuasan di bawah X dan Y .
d. Kuadran IV (Berlebihan)
Atribut yang berada posisi ini mempunyai tingkat
kepentingan dibawah Y dan tingkat kepuasan di atas X .
4. Analisis Komponen Utama (PCA)
Analisis komponen utama digunakan untuk mengetahui
faktor yang paling mempengaruhi responden dalam mengambil
keputusan pembelian kartu simPATI. Analisis Komponen Utama
(AKU) adalah metode yang digunakan untuk menguji hubungan
di antara dua variabel yang saling berkorelasi, melalui
transformasi variabel asal ke variabel yang baru yang tidak
berkorelasi (Chatfield dan Collins dalam Dewi, 1997). Tujuan
AKU adalah menjelaskan hubungan di antara banyak variabel
asal dalam bentuk beberapa faktor (variabel baru).
Analisis ini dimulai dengan menguji variabel-variabel yang
layak dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan angka
KMO(Kaiser-Meyer-Oikin Measure of Sampling Adequacy) dan
Bartlett`s test. Hipotesis untuk signifikasi dalam Bartlett`s Test of
Sphericity adalah :
Ho = variabel belum memadai untuk dianalisis lebih lanjut
H1 = variabel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut
Kriteria dengan melihat probabilitas (signifikasi) :
- Angka signifikasi > 0,05 maka Ho diterima
- Angka signifikasi < 0,05 maka Ho ditolak
Angka MSA (Measure of Sampling Adequacy) berkisar 0-1
dengan kriteria sebagai berikut :
- MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh
variabel lain.
- MSA > 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan dianalisis lebih
lanjut
- MSA < 0,5, variabel tidak bisa dipredikasi dan tidak bisa
dianalisi lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lain.
Variabel-variabel yang telah memenuhi kriteria di atas dianalisis
lebih lanjut untuk dimasukkan dalam komponen utama.
Komponen utama sebagai variabel baru (Y) merupakan
kombinasi linear dari p variabel asal (X = x1, x2,........xp) yang
saling ortogonal dan ragamnya menurun dari yang terbesar
sampai yang terkecil. Secara sederhana dapat ditulis sebagai :
Y = AX dengan :
Y = Komponen utama berdimensi q
X = Diagram asal data berdimensi p
A = Diagram yang melakukan transformasi berdimensi
p x q
⎥⎥⎥⎥⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡
qpqq
p
p
aaa
aaaaaa
........ . . .. . .. . .
.......
........
21
22221
11211
Komponen utama pertama (Y1) merupakan kombinasi linear
antara variabel asal yang mampu menerangkan keragaman data
terbesar dan dapat dituliskan :
Y1 = a11x1+a12x2+a1pxp, atau
Y1 = a1Txp
.
Yj = ajTxp
Dengan a1T adalah vektor ciri yang bersesuaian dengan akar ciri
yang memberikan keragaman komponen terbesar.
Secara umum, pengukuran persentase keragaman tersebut
dituliskan :
Yj dapat menerangkan ∑∑=
=⎥⎥⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢⎢⎢
⎣
⎡q
jp
ijj
j x1
%100 λ
λ keragaman data
Dalam menentukan keeratan hubungan antara masing-masing
variabel asal dengan komponen utama yang terpilih dengan
melihat koefisien korelasi. Koefisien korelasi antara masing-
masing variabel ke-i dengan komponen utama ke-j dapat
dituliskan sebagai berikut : aij = aij (xij) di mana,
aij = vektor ciri dari variabel utama ke-i dan vektor utama ke-j
xij = akar komponen utama ke-j
Nilai koefisien ini merupakan dasar dari pengelompokan
variabel asal ke-j dalam komponen utama sebagai kelompok
variabel baru. Koefisien korelasi ini disebut juga sebagai loading
(α). Nilai koefisien korelasi yang diperoleh selain menunjukkan
keeratan hubungan antara variabel asal dengan komponen utama.
Nilai ini juga memperlihatkan besarnya pengaruh dari masing-
masing variabel terhadap keputusan konsumen, yaitu dengan
mengkuadratkan loading variabel asal pada seluruh komponen
utama sehingga menghasilkan communality (h2). Variabel asal
yang mempunyai h2 terbesar merupakan variabel yang
berpengaruh paling besar terhadap sampel.
5. Model Multiatribut Fishbein
Analisis multiatribut Fishbein dalam penelitian ini
digunakan untuk menganalisis sikap dan perilaku konsumen
kartu simPATI.
a. Model Sikap MultiAtribut Fishbein
∑=
=n
iiiebAB
1
, di mana ............................................... ....(7)
AB : sikap total konsumen terhadap obyek
ib : kekuatan kepercayaan konsumen bahwa obyek
memiliki atribut ke-i (tanggapan sebelum membeli)
ie : evaluasi kepercayaan konsumen mengenai atribut
ke-i (tanggapan setelah menggunakan)
n : jumlah atribut yang dimiliki objek
b. Model Maksud Perilaku Fishbein
( ) ( )SNwABwBIB i 2~ += , di mana......................... ....(8)
B : perilaku
BI : maksud perilaku
AB : sikap terhadap perilaku
SN : norma subyektif
2,wwi : bobot yang menggambarkan pengaruh relatif
dari komponen
Jika faktor lain tidak dihitung, maka nilai maksud perilaku
ekuivalen dengan nilai perilaku. Dikarenakan keterbatasan
peneliti, maka pada penelitian ini faktor lain tidak dihitung.
Penentuan bobot w1 dan w2 dijabarkan sebagai berikut :
GMSNGMABGMABw
+=1 ......(9)
GMSNGMABGMSNw
+=2 .......(10)
di mana :
atributjumlaheTotalbTotal
GMAB ii
2
×+
=
atributjumlahMCTotalNBTotal
GMSN ii
2
×+
=
GM AB : Grand mean nilai sikap
GM SN : Grand mean nilai norma subyektif
Nilai SN dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut
(Rangkuti, 1997) :
( )( )∑=
=m
1
jjj MCNBSN , di mana...................................... ..(11)
SN : norma subjektif
NB : keyakinan norma individu
MC : motivasi konsumen
m : banyaknya referen yang relevan
Pada penelitian ini hanya ada satu merek saja yang
dikaji yaitu kartu simPATI, maka untuk menginterpretasikan
skor Fishbein digunakan rumus :
Interval = ( )b
nm − , di mana .......................................... ..(12)
m : skor tertinggi yang mungkin terjadi
n : skor terendah yang mungkin terjadi
b : jumlah skala penilaian yang dibentuk
Pada penelitian kali ini digunakan lima selang dengan
kategori sangat positif, positif, netral, negatif dan sangat
negatif.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah Umum Telkomsel
Kantor pusat PT Telekomunikasi Seluler, Tbk (Telkomsel)
terletak di Wisma Mulia, Jl. Jenderal Gatot Subroto 42 Jakarta.
PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) resmi beroperasi pada
tanggal 26 Mei 1995 dengan produk andalannya kartuHalo.
Pemegang saham utama Telkomsel pada awal operasinya adalah
PT. Telkom (51%) dan PT. Indosat (49%). Saham PT. Telkomsel
didaftarkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), The New York Stock
Exchange (NYEC) dan The London Stock Exchange (LSE). Pada
Tahun 1996, KPN Royal Dutch Telecom of The Netherlands
menginvestasikan $333 juta atau sebesar 17,28 pesen pada
PT. Telkomsel. Pada tahun yang sama, sebuah perusahaan asing
yaitu Setdco Megacell Asia membeli saham PT. Telkomsel US$128
atau sebesar 5 pesrsen sehingga pada akhir tahun 1996 saham
PT. Telkomsel dimiliki oleh empat perusahaan yaitu PT. Telkom
(42,72%), PT. Indosat (35%), KPN Royal Dutch Telecom of The
Netherlands (17,28%) dan Setdco Megacell Asia (5%).
Singapore Telecomunication Limited (Singtel Ltd), sebuah
perusahaan telekomunikasi Singapura membeli saham Telkomsel
yang semula dimiliki oleh KPN Royal Dutch Telecom of The
Netherlands (17,28%) dan Setdco Megacell Asia (5%) pada tahun
2002. Dengan tambahan saham dari PT. Telkom yang sebelumnya
telah membeli keseluruhan saham Indosat dari PT. Telkomsel, maka
pada akhir 2004 Singtel telah menguasai 35 persen saham
Telkomsel. Sedangkan 65 persen saham Telkomsel masih dipegang
oleh PT. Telkom.
Telkomsel meluncurkan kartu seluler prabayar pertama di
Asia yang diberi nama simPATI pada tahun 1997. Peluncuran kartu
ini juga disertai dengan penambahan Base Transceiver Stasiun
(BTS). Pada Bulan Pebruari 2004, Telkomsel mempunyai 7000 BTS
dengan jaringan yang mampu menjangkau seluruh wilayah
nusantara. Dalam rangka menambah pangsa pasarnya maka pada
bulan Mei 2004 Telkomsel meluncurkan produk baru yang diberi
nama kartu As.
Kemudahan dan pelayanan bagi pelanggan juga terus
ditingkatkan bukan hanya berosrientasi pada peningkatan jumlah
pelanggan baru. Telkomsel menjadi operator seluler pertama di
Indonesia yang memberikan layanan MMS dan fasilitas GPRS.
EDGE dan M-Kios adalah fasilitas selanjutnya yang diluncurkan
Telkomsel untuk meningkatkan kemudahan bagi pelanggan. M-Kios
adalah sistem pengisian kartu pulsa prabayar secara elektrik yang
memungkinkan produk prabayar Telkomsel mendapatkan pengisian
ulang dengan jaringan distribusi yang cepat tanpa harus membeli
voucher isi ulang.
NSP atau Nada Sambung Pribadi merupakan fasilitas yang
diberikan oleh PT. Telkomsel yang memungkinkan pelanggan
memilih nada tunggu teleponnya sesuai dengan selera yang
diinginkan. Pada bulan November tahun 2004, Telkomsel bersama
dengan enam operator seluler dari Asia Pasifik yaitu Bharti India,
Globe Philipines, Maxis Malaysia, Optus Australia, Singtel
Singapore, and TCC Taiwan menandatangani persetujuan bersama
untuk memberikan pelayanan tambahan kepada pelanggan di
wilayah regional mereka. Dalam rangka mendekatkan diri dengan
pelanggan maka Telkomsel mendirikan kantor pelayanan Telkomsel
yaitu Graha Pari Sraya (Grapari) dan geraiHalo. Selain sebagai
kantor pelayanan yang memfokuskan diri untuk melayani
pelanggan, Grapari juga juga menjual produk Telkomsel sendiri
yaitu kartu simPATI, kartuHalo dan kartu As. GeraiHalo didirikan
untuk mengatasi keterbatasan yang dimiliki oleh Grapari dalam
mengisi kekosongan pelayanan terutama akibat keterbatasan
sumberdaya manusia. GeraiHalo saat ini banyak terdapat di daerah-
daerah yang berada dipinggiran kota terutama di luar pulau Jawa.
4.1.2. Produk Telkomsel
a. Kartu simPATI
Kartu simPATI adalah kartu prabayar pertama di Indonesia
maupun di Asia. Kartu simPATI merupakan kartu dengan daya
jelajah yang mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Fasilitas yang terdapat dalam kartu simPATI antara lain :
1. Caller ID merupakan fasilitas yang memunculkan nomor
maupun nama penelpon sebelum pengguna kartu ini
menjawab. Agar nomor dan nama muncul maka terlebih
dahulu pengguna kartu simPATI harus memasukan nama dan
nomor dulu kedalam memori ponselnya.
2. Veronica adalah fasilitas yang berfungsi sebagai mesin
penjawab. Penelpon dapat meninggalkan pesan. Veronica akan
aktif pada kondisi ponsel tidak aktif atau di luar jangkauan dan
“no answer” tidak ada jawaban dari pemilik nomor tujuan.
3. Short Message Service (SMS) yaitu fasilitas yang untuk
mengirim dan menerima pesan tertulis ke ponsel lain atau
provider lain.
4. Multy Party Calling (MPC), melalui fasilitas multi party
calling, pengguna kartu simPATI dapat berkomunikasi
bersamaan dengan mengaktifkan fungsi Call Waiting dan
Call Holding lebih dulu dalam telepon selulernya.
5. Call Waiting adalah fasilitas yang berfungsi agar para
pengguna kartu simPATI tetap mengetahui telepon yang
masuk walaupun sedang on line.
6. Call Holding adalah fasilitas yang berfungsi agar para
pengguna kartu simPATI tetap bisa menjawab panggilan
telepon yang lain disaat sedang on line tanpa harus
memutuskan sambungan telepon yang pertama.
b. KartuHalo
KartuHalo adalah satu-satunya kartu seluler GSM
Telkomsel yang bersifat pasca bayar. KartuHalo juga mempunyai
tampilan yang unik dibandingkan dengan dengan kartu GSM
yang lain yaitu dengan latar belakang budaya Indonesia.
KartuHalo mampu menampung data pelanggan, fasilitas dan jasa
yang mampu dinikmati pelanggan serta Personal Identification
Number (PIN) untuk menjaga kerahasiaan data yang terdapat
didalamnya. Selain itu, kartuHalo mampu menampung 200
nomor telepon beserta nama serta menyimpan 40 pesan singkat
yang tidak ingin dihapus pelanggannya. Keunggulan kartuHalo
dibandingkan dengan simcard dari operator lain adalah :
1. Cakupan terluas di Indonesia
KartuHalo memiliki cakupan bukan hanya kota-kota besar
atau ibukota propinsi saja tetapi juga lebih dari 340 kota kecil
dan kabupaten di seluruh Indonesia. KartuHalo juga dapat
digunakan di kota-kota tujuan wisata seperti Prambanan,
Borobudur, Samosir, Bunaken dan lain sebagainya.
2. Keragaman fitur
KartuHalo memiliki beraneka ragam fitur yang tidak terdapat
dalam simcard operator lain seperti Fax Response and
Interctive Data (Farida), e-phone dan beberapa dari fitur ini
diberikan secara gratis.
3. Tarif ekonomis
Dengan memberlakukan point of charging yang luas dan
menguntungkan bagi pelanggan, tarif kartuHalo menjadi
sangat ekonomis. Hal ini juga didukung dengan sistem
penghitungan pulsa yang tidak menggunakan nilai minimum.
4. Mitra roaming terbanyak
Telkomsel telah mampu mencakup lima benua dan menjalin
kerjasama dengan lebih dari seratus operator seluler di dunia.
c. Kartu As
Kartu As merupakan produk prabayar Telkomsel selain
kartu simPATI. Kartu As dapat dapat digunakan di seluruh
Indonesia karena sama-sama menggunakan jaringan Telkomsel
yang mampu menjangkau seluruh nusantara.
Salah satu inovasi dari kartu As adalah “Kartu As Gak Ada
Matinya” artinya :
1. Periode aktif Perdana dimulai saat pelanggan mengaktifkan
kartu As dan langsung memiliki masa aktif selama 30 hari
dan masa isi ulang selama 30 hari.
2. Masa aktif tidak tergantung pada besarnya nilai pulsa yang
dimasukkan, akan tetapi bergantung pada jumlah pemakaian.
3. Penggunaan pulsa dalam masa aktif kurang dari minimum
penggunaannya yaitu Rp. 25.000,00 per 30 hari, maka sisa
pulsa yang ada tidak akan dipotong tetapi akan masuk pada
masa isi ulang (grace periode). Selama masa isi ulang
pelanggan tidak dapat melakukan panggilan maupun SMS,
tetapi hanya dapat menerima panggilan.
4. Pengisian pulsa pada masa aktif tidak akan mengubah masa
periode aktif dan pengisian pulsa pada masa isi ulang akan
menambah masa aktif selama 30 hari ke depan dihitung sejak
pulsa diisikan.
5. Sisa pulsa kartu As tidak pernah negatif.
4.2. Layanan Telkomsel
4.2.1. SurfZone
Surfzone adalah layanan yang memungkinkan pelanggan
dapat melakukan akses internet menggunakan teknologi wireless
LAN. Surfzone dikembangkan dengan tujuan mengakomodasi
kebutuhan pengguna internet di Indonesia agar dapat melakukan
koneksi internet dengan cepat dan mudah. Layanan Surfzone hanya
diperuntukkan bagi pelanggan kartuHalo Telkomsel dan pengguna
Voucher TelkomSave Telkom.
4.2.2. Blackberry
BlackBerry adalah suatu suatu solusi mobile yang lengkap,
mencakup wireles e-mail, global address lookup, wireless calendar
syncronization juga mobile data, yang terintegrasi serta aman.
Layanan BlackBerry memerlukan jaringan GPRS agar
memungkinkan seluruh fitur-fitur yang ada dapat berjalan dengan
baik. Keunggulan layanan BlackBerry jika dibandingkan dengan
layanan wireless lainnya adalah adanya teknologi push mail yang
memungkinkan pelanggan dapat mengakses e-mail tanpa perlu
melakukan dial up terlebih dahulu.
Pengguna BlackBerry juga akan selalu terhubung dengan
GPRS yang memungkinkan streaming data secara real time
sehingga tiap perubahan e-mail (new e-mail, delete, status
unread/read, dan sebagainya) dan calendar pada Microsoft Outlook
atau Lotus Notes pelanggan akan langsung dikirim ke ponsel, dan
tiap perubahan e-mail atau calendar pada ponsel juga akan dikirim
ke Microsoft Outlook atau Lotus Notes pelanggan di desktop atau
laptop sehingga e-mail dan calendar yang dimiliki pelanggan pada
Microsoft Outlook atau Lotus Notes pada desktop atau laptop akan
sama dengan telepon seluler milik pelanggan.
4.2.3. Instan Messenger
Dengan menggunakan Yahoo! Messenger for SMS, pelanggan
Telkomsel bisa mengirim dan menerima pesan singkat dari Yahoo!
Messenger sehingga di manapun pelanggan tersebut berada masih
dapat berhubungan dan berkomunikasi menggunakan Yahoo!
Messenger dengan pelanggan lain.
4.2.4. FARIDA
FARIDA atau Fax Response and Interactive Data adalah fitur
yang memungkinkan para pelanggan Telkomsel bisa melakukan
komunikasi suara, data, dan mengirimkan faksimile melalui ponsel
hanya dengan menggunakan satu nomor.
4.3. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini dilihat dari jenis
kelamin, usia, semester, sumber keuangan dan pengeluaran per bulan.
4.3.1. Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, kebanyakan responden berjenis
kelamin perempuan (59%) dan selebihnya laki-laki (41%).
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada
Tabel 6.
Tabel 6. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
No Jenis Kelamin Responden (orang)
Persentase (%)
1 Perempuan 59 59 2 Laki-laki 41 41
Jumlah 100 100
4.3.2. Usia
Berdasarkan usia, mayoritas responden berusia 19 tahun
(54%). Selebihnya responden berusia 18 (5%), 20 tahun (36%), 21
tahun (4%) dan 22 tahun (1%). Tabel 7 menyajikan karakteristik
responden berdasarkan usia.
Tabel 7. Karakteristik responden berdasarkan usia
No Usia (tahun) Responden (orang) Persentase (%) 1 18 5 5 2 19 54 54 3 20 36 36 4 21 4 4 5 22 1 1 Jumlah 100 100
4.3.3. Semester
Berdasarkan semester, responden dalam penelitian ini 67
persen adalah mahasiswa semester empat, 23 persen mahasiswa
semester dua, 9 persen mahasiswa semester enam dan mahasiswa
semester delapan (1%). Responden secara keseluruhan sedang
menempuh semester genap karena pengambilan data dilakukan pada
semester genap tahun ajaran 2005-2006. Tabel 8 menyajikan
karakteristik responden berdasarkan semester.
Tabel 8. Karakteristik responden berdasarkan semester
No Masuk ke IPB tahun ke
Responden (orang)
Persentase (%)
1 2 23 23 2 4 67 67 3 6 9 9 4 8 1 1 Jumlah 100 100
4.3.4. Sumber Keuangan
Sumber keuangan sebagian besar responden berasal dari orang
tua (89%). Hal ini dikarenakan sebagian besar responden masih
duduk di semester dua dan empat dengan jadwal kuliah padat
sehingga belum ada waktu luang untuk bekerja dan menghasilkan
pendapatan sendiri. Sedangkan beasiswa dan orang tua merupakan
sumber keuangan bagi 11 persen responden. Karakteristik responden
berdasarkan sumber keuangan dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Karakteristik responden berdasarkan sumber keuangan
No Sumber Keuangan* Responden (orang)
Persentase (%)
1 Orang tua 100 89 2 Beasiswa 11 11 Jumlah 111 100
*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
4.3.5. Pengeluaran Per bulan
Apabila dilihat dari pengeluaran per bulan, mayoritas
responden membelanjakan uangnya kurang dari Rp. 500.000,00
(78%) dan Rp. 500.000,00-Rp. 1000.000,00 (22%) setiap bulannya.
Informasi selangkapnya tentang karakteristik responden
berdasarkan pengeluaran per bulan disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran per bulan
No Pengeluaran per bulan (Rp)
Responden (orang))
Persentase (%)
1 ≤500.000 78 78 2 500.001-1000.000 22 22 Jumlah 100 100
4.4. Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan pembelian tidak muncul begitu saja
tetapi dengan melewati beberapa tahap yaitu pengenalan kebutuhan,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan evaluasi
pasca pembelian. Proses ini juga dilewati oleh para konsumen dalam
mengambil keputusan melakukan pembelian kartu simPATI.
4.4.1. Pengenalan Kebutuhan
Proses pengambilan keputusan dimulai saat konsumen
mengenali adanya kebutuhan. Kebutuhan harus diaktifkan dahulu
sebelum bisa dikenali. Faktor yang mempengaruhi pengaktifan
kebutuhan kartu simPATI adalah perubahan situasi akibat dari
perkembangan jaman. Perkembangan jaman yang begitu cepat
menuntut perkembangan teknologi yang begitu cepat pula termasuk
teknologi dalam bidang telekomunikasi. Teknologi bidang
komunikasi yang diperlukan saat ini adalah teknologi yang cepat,
praktis dan murah. Telepon seluler merupakan produk mutakhir
dalam bidang telekomunikasi yang mampu menjawab
perkembangan jaman.
Perkembangan kartu seluler tidak bisa lepas dari telepon
seluler karena kedua produk tersebut tidak dapat dipisahkan. Salah
satu kartu seluler yang populer di kalangan masyarakat adalah kartu
simPATI. Kebutuhan terhadap kartu simPATI dimulai ketika
konsumen mengharapkan manfaat dari kartu tersebut. Tabel 11 akan
menyajikan manfaat yang diharapkan responden dari kartu
simPATI.
Tabel 11. Manfaat yang diharapkan responden menggunakan kartu simPATI
No Manfaat yang diharapkan* Responden (orang)
Persentase (%)
1 Sarana komunikasi biasa 20 18,52 2 Simbol kelas sosial 4 3,70 3 Gaya hidup modern 2 1,85
4 Sarana mempermudah komunikasi
82 75,93
Jumlah 108 100 *Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
Sarana mempermudah komunikasi merupakan manfaat yang
diharapkan sebagian besar responden (75,93%) berdasarkan Tabel
11 di atas. Hal ini menunjukan bahwa dengan menggunakan kartu
simPATI, para responden menginginkan kemudahan dan kelancaran
dalam berkomunikasi. Hal ini wajar mengingat fungsi utama kartu
simPATI sebagai alat komunikasi. Sedangkan 18,52 persen
responden menginginkan manfaat dari kartu simPATI adalah
sebagai sarana komunikasi biasa artinya sama dengan kartu seluler
lain. Simbol kelas sosial merupakan manfaat yang diinginkan oleh
3,70 persen responden dalam menggunakan kartu simPATI.
Sedangkan 1,85 persen responden mengharapkan manfaat kartu
simPATI sebagai gaya hidup modern.
Proses pengenalan kebutuhan dan manfaat yang akan
diperoleh oleh konsumen ketika menggunakan kartu simPATI
membuat konsumen memiliki motivasi untuk melakukan pembelian.
Motivasi yang dimiliki responden dalam membeli kartu simPATI
beranekaragam baik yang berasal dari dalam diri responden sendiri
maupun dari luar. Tabel 12 menyajikan data tentang motivasi
responden menggunakan kartu simPATI.
Tabel 12. Motivasi responden menggunakan kartu simPATI
No Motivasi* Responden (orang)
Persentase (%)
1 Memiliki pendapatan 3 2,79 2 Memiliki pengetahuan 54 50 3 Tuntutan perkembangan jaman 36 33,33 4 Perwujudan dari gaya hidup 8 7,40 5 Lainnya 7 6,48 Jumlah 108 100
*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
Motivasi dominan responden dalam menggunakan kartu simPATI
berdasarkan Tabel 12 di atas adalah memiliki pengetahuan tentang
kartu simPATI (50%). Motivasi kedua yang mendorong responden
memilih kartu simPATI adalah tuntutan perkembangan jaman
(33,33%). Motivasi ketiga yang mendorong responden memilih
kartu simPATI adalah perwujudan gaya hidup (7,40%) dan motivasi
keempat adalah memiliki pendapatan (2,79%).
Faktor lainnya yang menyebabkan responden menggunakan
kartu simPATI adalah karena pengaruh orang tua (6,48%). Selain
adanya motivasi, terdapat beberapa faktor yang menjadi halangan
bagi responden untuk membeli kartu simPATI. Tabel 13 menyajikan
data tentang faktor-faktor yang menjadi halangan responden untuk
melakukan pembelian kartu simPATI.
Tabel 13. Faktor penghalang responden membeli kartu simPATI
No
Faktor Penghalang* Responden (orang)
Persentase (%)
1 Banyaknya produk kartu lain 36 28,80 2 Promosi dari produk lain 26 20,80 3 Sulit mendapatkan kartu simPATI 2 1,60 4 Harga mahal 52 41,60 5 Lainnya 9 7,20 Jumlah 125 100
*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
Faktor paling besar yang menjadi halangan responden untuk
membeli kartu simPATI berdasarkan Tabel 13 di atas adalah harga
kartu simPATI yang mahal baik kartu perdananya maupun isi
ulangnya (41,60%). Harga yang mahal dapat merupakan faktor
utama yang menghalangi responden dalam membeli kartu simPATI
karena seluruh responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa
dengan sumber keuangan dari orang tua. Banyaknya produk kartu
seluler lain dengan berbagai macam bonus dan dengan harga yang
lebih murah menjadi faktor kedua yang menjadi halangan responden
membeli kartu simPATI (28,80%). Faktor ketiga adalah promosi
dari produk lain (20,80%). Responden lain menyatakan bahwa
mereka tidak ada halangan ketika akan membeli kartu simPATI
( 7,20 %).
4.4.2. Pencarian Informasi
Tahap selanjutnya setelah konsumen mengenal adanya
kebutuhan dan manfaat yang diharapkan dari kartu simPATI dalam
proses pengambilan keputusan adalah pencarian informasi.
Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang
bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan
mengkonsumsi suatu produk. Dengan melakukan pencarian
informasi maka konsumen akan mendapatkan pengetahun tentang
produk secara lengkap dan dapat mengambil keputusan pembelian
lebih baik. Tabel 14 menyajikan data sumber informasi responden
tentang kartu simPATI.
Tabel 14. Sumber informasi responden tentang kartu simPATI
No Sumber informasi* Responden (orang)
Persentase (%)
1 Media elektronik (tv, radio) 70 33,8 2 Media cetak (koran, majalah) 41 19,8 3 Anggota keluarga 45 21,7 4 Teman 35 16,9 5 Agen penjualan 16 7,73 Jumlah 207 100
*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
Sebagian besar responden memperoleh informasi tentang kartu
simPATI berdasarkan Tabel 14 di atas adalah dari media elektronik
baik televisi maupun radio (33,8%). Iklan-iklan kartu simPATI yang
ditayangkan baik di televisi maupun disiarkan di radio menjadi
sumber informasi responden dari media elektronik. Anggota
keluarga merupakan sumber informasi bagi 21,7 persen responden.
Media cetak adalah sumber informasi ketiga bagi 19,8 persen
responden. Teman menjadi sumber informasi keempat bagi 16,9
persen responden. Dalam pencarian informasi tentang kartu
simPATI, responden mendapatkan banyak informasi. Beberapa
informasi menjadi perhatian bagi responden. Tabel 15 menyajikan
data tentang perhatian responden terhadap informasi yang diperoleh
mengenai kartu simPATI.
Tabel 15. Perhatian responden terhadap informasi yang didapatkan
No Informasi yang menjadi perhatian*
Responden (orang)
Persentase (%)
1 Sinyal dan jaringan 79 32,78 2 Harga 32 13,28 3 Kepopuleran merek 13 5,39 4 Tarif (percakapan dan SMS) 38 15,77 5 Bonus 31 12,86 6 Kemudahan membeli 25 10,37 7 Fitur dan pelayanan 23 9,54
Jumlah 241 100 *Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
Sinyal dan jaringan menjadi perhatian mayoritas responden
(32,78%) terhadap informasi yang didapatkan berkaitan dengan
kartu simPATI seperti yang disajikan pada Tabel 15 di atas.
Besarnya perhatian responden pada sinyal dan jaringan menunjukan
bahwa kartu simPATI merupakan kartu prabayar dengan sinyal dan
jaringan paling kuat di dalam benak konsumen. Perhatian responden
kedua adalah tarif (15,77%). Sedangkan kepopuleran merek menjadi
perhatian terkecil bagi responden (5,39%).
4.4.3. Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif merupakan proses di mana konsumen
menetapkan beberapa kriteria yang relevan dengan keinginannya
untuk dapat membuat suatu keputusan yang tepat dan bermanfaat.
Pada tahap ini konsumen membentuk kepercayaan, sikap dan
intensinya mengenai alternatif produk yang dipertimbangkan
tersebut. Tabel 16 menyajikan data mengenai pertimbangan
responden ketika akan membeli kartu simPATI.
Tabel 16. Pertimbangan responden ketika akan membeli kartu simPATI
No Kriteria yang menjadi pertimbangan*
Responden (orang)
Persentase (%)
1 Sinyal dan jaringan 72 32,14 2 Harga 26 14,29 3 Kepopuleran merek 12 5,36 4 Tarif (percakapan dan SMS) 44 16,96 5 Bonus 27 12,05 6 Kemudahan memperoleh 19 8,48 7 Fitur dan pelayanan 24 10,71 Jumlah 224 100
*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
Sinyal dan jaringan menjadi pertimbangan sebagian responden
ketika akan membeli kartu simPATI (32,14%) seperti yang disajikan
pada Tabel 16 di atas. Sinyal dan jaringan menjadi pertimbangan
utama karena responden menginginkan manfaat dari kartu simPATI
adalah sarana untuk mempermudah komunikasi. Pertimbangan
kedua adalah tarif baik percakapan maupun SMS (16,96%).
Kepopuleran merek menjadi pertimbangan terkecil responden ketika
akan membeli kartu simPATI (5,36%).
Perkembangan bisnis seluler yang begitu cepat membuat
persaingan antar operator seluler ketat. Produk kartu seluler yang
ada di pasar menjadi beragam. Hal ini mengakibatkan responden
tertarik untuk mencoba menggunakan kartu seluler lain selain kartu
simPATI. Tabel 17 menyajikan data jumlah responden yang pernah
menggunakan kartu lain selain kartu simPATI.
Tabel 17. Jumlah responden yang pernah menggunakan kartu lain
No Pengguna kartu lain Responden (orang)
Persentase (%)
1 Ya 74 74 2 Tidak 26 26 Jumlah 100 100
Jumlah responden yang pernah menggunakan kartu lain berdasarkan
Tabel 17 di atas adalah 74 persen dan 26 persen responden belum
pernah menggunakan kartu lain. Sedangkan kartu seluler lain yang
pernah digunakan oleh responden akan disajikan pada Tabel 18
dibawah ini.
Tabel 18. Jenis kartu lain yang pernah digunakan responden
No Nama kartu seluler* Responden (orang)
Persentase (%)
1 IM3 52 49,52 2 Mentari 27 25,71 3 As 8 7,61 4 XL 14 13,33 5 Matrix 1 0,96 6 Esia 1 0,96 7 Flexi 2 1,91 Jumlah 105 100
*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
Kartu seluler lain yang pernah digunakan responden berdasarkan
Tabel 18 adalah kartu IM3 (49,52%), kartu Mentari (25,71%), kartu
XL (13,33%) dan 7,61 persen menggunakan kartu As. Keempat
kartu tersebut berjenis sama dengan kartu simPATI yaitu GSM
prabayar. Selain kartu GSM prabayar, 0,96 persen responden
menggunakan kartu Matrix yang merupakan jenis kartu GSM pasca
bayar.
Berkembangnya teknologi CDMA membuat sebagian
responden mencoba menggunakan kartu seluler dengan teknologi
berbasis CDMA. Responden yang menggunakan kartu CDMA yaitu
0,96 persen sebagai pengguna Esia dan 1,91 persen menggunakan
Flexi. Dengan melihat data di atas, dapat disimpulkan bahwa IM3
merupakan kartu seluler paling banyak yang pernah digunakan oleh
responden. Hal ini dikarenakan PT. Indosat, sebagai produsen dari
kartu IM3 sekaligus pesaing terbesar Telkomsel gencar
mempromosikan produknya. Dalam mengambil keputusan
menggunakan kartu seluler lain, masing-masing responden
mempunyai pertimbangan tersendiri. Pertimbangan responden
dalam menggunakan kartu lain akan disajikan dalam Tabel 19.
Tabel 19. Pertimbangan responden menggunakan kartu lain
No Kriteria yang menjadi pertimbangan*
Responden (orang)
Persentase (%)
1 Sinyal dan jaringan 7 4,76 2 Harga 49 33,33 3 Kepopuleran merek 3 2,04 4 Tarif (percakapan dan SMS) 31 21,09 5 Bonus 38 25,85 6 Kemudahan memperoleh 4 2,72 7 Fitur dan pelayanan 13 8,84 8 Lainnya 2 1,36 Jumlah 147 100
*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
Harga menjadi pertimbangan pertama bagi 33,33 persen
responden menggunakan kartu lain. Kartu simPATI menurut
responden tergolong mahal baik harga kartu perdana maupun isi
ulangnya. Bonus adalah pertimbangan kedua responden memilih
kartu lain (25,85%). Tarif menjadi pertimbangan ketiga bagi 21,09
persen responden. Dalam tarif SMS khususnya, kartu simPATI
masih kalah dengan beberapa kartu seluler lain.
4.4.4. Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan adalah tahap selanjutnya setelah
melakukan evaluasi alternatif dalam proses pengambilan keputusan
pembelian. Pengambilan keputusan responden dapat berasal dari diri
sendiri maupun mendapatkan pengaruh dari orang lain. Pihak-pihak
yang paling mempengaruhi responden dalam pengambilan
keputusan pembelian disajikan pada Tabel 20.
Tabel 20. Pihak yang paling mempengaruhi responden dalam pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI
No Pemberi pengaruh Responden (orang)
Persentase (%)
1 Keinginan diri sendiri 55 55 2 Orang tua 20 20 3 Saudara 13 13 4 Teman 10 10 5 Tenaga penjual 2 2 Jumlah 100 100
Sebagian besar responden (55%) membeli kartu simPATI atas
keinginan diri sendiri seperti yang ditunjukkan pada Tabel 20 di
atas. Keputusan responden dalam membeli kartu simPATI tidak
semuanya dipengaruhi oleh diri sendiri. Responden yang sering
berhubungan dengan orang tua dalam mengambil keputusan
berpengaruh juga terhadap pengambilan keputusan pembelian kartu
simPATI. Responden yang mendapatkan pengaruh orang tua dalam
pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI dalam penelitian
ini sebesar 20 persen. Interaksi yang kuat antar teman menyebabkan
10 persen responden mendapatkan pengaruh dari teman dalam
pengambilan keputusan pembelian.
Dalam penelitian ini hanya 2 persen responden yang membeli
kartu simPATI karena pengaruh tenaga penjual. Pengaruh orang lain
dalam pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI bermacam-
macam. Tabel 21 akan menyajikan data yang berkaitan dengan
pengaruh orang lain dalam keputusan pembelian kartu simPATI.
Tabel 21. Pengaruh orang lain terhadap responden dalam keputusan pembelian kartu simPATI
No Pengaruh orang lain Responden (orang)
Persentase (%)
1 Memberitahu 24 24 2 Meminta untuk mencoba 15 15 3 Membujuk untuk membeli 5 5 4 Tidak berkomentar 56 56 Jumlah 100 100
Sebagian besar responden (56%) tidak berkomentar tentang
bagaimana pengaruh orang lain dalam keputusaan pembelian kartu
simPATI berdasarkan Tabel 21 di atas. Tidak adanya komentar dari
responden ini diakibatkan karena sebagian besar responden
memutuskan membeli kartu simPATI atas keinginan sendiri.
Responden yang mendapatkan pengaruh dengan cara diberitahu
sebesar 24 persen. Responden yang mendapatkan pengaruh dengan
cara diminta untuk mencoba sebesar 15 persen dan hanya 5 persen
responden yang dipengaruhi oleh pihak lain dengan cara dibujuk
untuk membeli.
Responden memiliki cara yang berbeda-beda dalam membeli
kartu simPATI. Perbedaan cara pembelian kartu simPATI ini
diakibatkan perbedaan kebutuhan terhadap kartu simPATI masing-
masing responden. Informasi tentang bagaimana cara responden
membeli kartu simPATI dapat dilihat di Tabel 22.
Tabel 22. Cara responden memutuskan membeli kartu simPATI
No Cara pembelian Responden (orang)
Persentase (%)
1 Terencana 51 51 2 Tergantung situasi 33 33 3 Mendadak 16 16 Total 100 100
Tabel 22 yang menyajikan data tentang cara responden memutuskan
membeli kartu simPATI memberikan kesimpulan bahwa mayoritas
responden membeli kartu simPATI secara terencana yaitu
disesuaikan dengan kebutuhan dan manfaat yang diinginkan.
Responden juga mencari informasi terlebih dahulu sebelum
membeli kartu simPATI. Responden yang membeli kartu simPATI
berdasarkan situasi juga tidak sedikit (33%). Responden ini membeli
kartu simPATI karena kartu simPATI saat itu memberikan manfaat
yang lebih baik dibandingkan dengan kartu seluler lain. Sedangkan
responden yang membeli kartu simPATI secara mendadak sebesar
16 persen. Responden ini pada umumnya membeli kartu simPATI
bersamaan dengan membeli telepon seluler di counter-counter
telepon seluler dan seringkali mendapatkan pengaruh dari tenaga
penjual.
Tempat menjadi hal yang tidak bisa diabaikan ketika
melakukan keputusan pembelian karena konsumen harus
mengetahui di mana tempat yang harus konsumen didatangi untuk
mendapatkan barang yang sesuai dengan kebutuhan dan manfaat
yang diinginkan. Responden penelitian ini juga melakukan
pemilihan tempat pembelian kartu simPATInya. Tabel 23
menyajikan tempat responden membeli kartu simPATI.
Tabel 23. Tempat responden membeli kartu simPATI
No Tempat pembelian* Responden (orang)
Persentase (%)
1 Counter telepon seluler 66 66 2 Dealer resmi Telkomsel 21 21 3 Pengecer 13 13 Jumlah 111 100
*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
Counter-counter telepon seluler merupakan tempat sebagian besar
responden (66%) membeli kartu simPATI berdasarkan Tabel 23 di
atas. Tempat kedua yang dipilih responden adalah dealer resmi
Telkomsel yaitu Grapari maupun GeraiHalo (21%). Pengecer adalah
tempat ketiga yang dipilih oleh 13 persen sebagai tempat untuk
membeli kartu simPATI. Responden mempunyai alasan yang
berbeda-beda dalam memilih ketiga tempat di atas. Alasan
responden memilih ketiga tempat tersebut disajikan dalam Tabel 24.
Tabel 24. Alasan responden dalam memilih tempat pembelian kartu simPATI
No Alasan Responden (orang)
Persentase (%)
1 Dekat tempat tinggal 23 23 2 Harga lebih murah 66 66 3 Pelayanan yang baik 6 6 4 Lainnya 5 5 Jumlah 100 100
Tabel 24 yang menyajikan data tentang alasan responden dalam
memilih tempat pembelian kartu simPATI memberikan kesimpulan
bahwa sebagian besar responden memilih tempat pembelian yang
menjual kartu simPATI dengan harga yang lebih murah (66%).
Alasan kedua yang dikemukakan oleh 23 persen adalah dekat
dengan tempat tinggal. Alasan ketiga adalah membeli kartu
simPATI di tempat pembelian dengan pelayanan yang baik (6%).
Responden ini lebih mengutamakan pelayanan daripada sekedar
harga lebih murah maupun dekat dengan tempat tinggal. Beberapa
alasan lain diungkapkan oleh 5 persen responden dalam memilih
tempat pembelian kartu simPATI. Alasan itu antara lain membeli
kartu simPATI di tempat-tempat yang dapat memberikan pilihan
“nomor cantik” lebih banyak dan alasan lainnnya adalah membeli
kartu simPATI di counter atau pengecer milik teman atau
kenalannya.
4.4.5. Evaluasi Pasca Pembelian
Evaluasi pasca pembelian adalah kegiatan yang dilakukan
setelah kegiatan pembelian. Evaluasi pasca pembelian dilakukan
untuk mengevaluasi apakah produk yang dibeli sesuai dengan
kebutuhan maupun manfaat yang diharapkan. Hasil dari proses ini
adalah konsumen merasa puas atau tidak puas dengan produk yang
dikonsumsinya. Kepuasan akan mendorong konsumen untuk
melakukan pembelian dan mengkonsumsi kembali produk tersebut.
Sebaliknya perasaan tidak puas akan mengakibatkan konsumen
kecewa dan menghentikan pembelian kembali dan konsumsi
terhadap produk tersebut. Responden kartu simPATI dalam
penelitian ini juga melakukan evaluasi pasca pembelian setelah
membeli kartu simPATI. Responden setelah membeli kartu
simPATI mempunyai tanggapan yang berbeda-beda. Responden
membandingkan antara harapan mereka terhadap kartu simPATI
dengan kinerja sesungguhnya. Jika kartu simPATI sesuai dengan
harapannya maka responden akan menyatakan puas, begitu juga
sebaliknya. Informasi tentang tanggapan responden setelah membeli
dan menggunakan kartu simPATI secara lebih lengkap disajikan
dalam Tabel 25.
Tabel 25. Tanggapan responden setelah membeli dan menggunakan kartu simPATI.
No Tingkat kepuasan Responden (orang) Persentase (%) 1 Puas 50 50 2 Tidak puas 4 4 3 Biasa saja 46 46 Jumlah 100 100
Tabel 25 yang menyajikan data tentang tanggapan responden setelah
membeli kartu simPATI memberikan kesimpulan bahwa 50 persen
menyatakan puas menggunakan kartu simPATI, 46 persen
menyatakan biasa saja dan hanya 4 persen responden yang
menyatakan tidak puas menggunakan kartu simPATI. Responden
yang puas menggunakan kartu simPATI akan tetap menggunakan
kartu simPATI dan kemungkinan kecil berpindah ke kartu seluler
lain walaupun kartu seluler lain mengadakan promosi. Responden
yang menyatakan puas berarti bahwa manfaat yang diharapkan
responden dengan menggunakan kartu simPATI telah terpenuhi.
Responden dengan kategori biasa saja merasakan bahwa tidak
ada kelebihan yang didapatkan responden dalam menggunakan
kartu simPATI. Responden menganggap bahwa tidak ada
perbedaaan antara kartu simPATI dengan kartu seluler lain.
Responden ini pada umumnya akan mencoba kartu lain jika kartu
seluler lain melakukan promosi dan dipandang mempunyai
keunggulan. Responden yang menyatakan tidak puas setelah
menggunakan kartu simPATI memandang bahwa kinerja kartu
simPATI tidak sesuai dengan manfaat yang diharapkannya dan
responden yang termasuk dalam kategori ini akan siap beralih ke
kartu seluler lain jika kartu seluler lain mengadakan promosi.
Informasi selengkapnya yang berkaitan dengan tindakan responden
jika kartu seluler lain mengadakan promosi dapat dilihat
selengkapnya pada Tabel 26.
Tabel 26. Tindakan responden ketika produk lain promosi No Tindakan Responden
(orang) Persentase
(%) 1 Membeli merek lain 2 2 2 Menggunakan keduanya 53 53 3 Tidak terpengaruh 45 45 Jumlah 100 100
Tindakan responden ketika produk lain melakukan promosi seperti
yang ditunjukaan pada Tabel 26 adalah akan menggunakan
keduanya jika merek lain mengadakan promosi (53%). Responden
akan membeli merek lain tetapi tetap menggunakan kartu simPATI.
Kepuasan yang dirasakan responden setelah menggunakan kartu
simPATI membuat 45 persen responden tidak terpengaruh jika
merek lain mengadakan promosi. Pada responden ini telah terbentuk
loyalitas terhadap kartu simPATI. Dalam penelitian ini, hanya 2
persen responden yang menyatakan akan membeli kartu lain dan
tidak menggunakan kembali kartu simPATI.
Kepuasan responden dalam menggunakan kartu simPATI juga
terlihat dalam lamanya responden dalam menggunakan kartu
simPATI. Responden yang puas menggunakan kartu simPATI tidak
akan mudah berpindah ke kartu seluler lain sehingga jangka waktu
pemakain kartu simPATInya juga lama. Data tentang lamanya
responden dalam menggunakan kartu simPATI dapat dilihat pada
Tabel 27.
Tabel 27. Lama responden menggunakan kartu simPATI
No Lama penggunaan (tahun)
Responden (orang)
Persentase (%)
1 <1 22 22 2 1 26 26 3 2 25 25 4 3 15 15 5 >3 12 12 Jumlah 100 100
Tabel 27 yang menyajikan data lama responden menggunakan kartu
simPATI memberikan kesimpulan bahwa 26 persen responden telah
menggunakan kartu simPATI selama satu tahun, 25 persen
responden selama dua tahun, 22 persen responden kurang dari satu
tahun, 15 persen responden telah menggunakan kartu simPATI
selama 3 tahun dan 12 persen telah menggunakan kartu simPATI
lebih dari tiga tahun. Dalam penelitian ini, dari 100 orang yang
menjadi responden, 88 persen responden sudah menggunakan kartu
simPATI lebih dari satu tahun sehingga dapat disimpulkan bahwa
kartu simPATI sudah dapat diterima oleh para responden.
Dalam evaluasi pasca pembelian terhadap kartu simPATI,
konsumen yang telah membeli dan menggunakan kartu simPATI
akan memutuskan untuk tetap menggunakan kartu simPATI atau
berpindah ke kartu lain. Responden yang tetap menggunakan kartu
simPATI maupun yang akan menggunakan kartu lain dapat dilihat
dari tindakan responden jika pulsa kartu simPATInya habis.
Responden yang tetap akan menggunakan kartu simPATI akan
melakukan pengisian kembali pulsanya jika habis. Data tentang
tindakan responden ketika pulsa kartu simPATInya habis dapat
dilihat pada Tabel 28.
Tabel 28. Tindakan responden jika pulsa kartu simPATInya habis
No Mengisi pulsa kembali Responden (orang)
Persentase (%)
1 Ya 98 98 2 Tidak 2 2 Jumlah 100 100
Hampir sebagian besar responden (98%) akan melakukan pengisian
kembali pulsanya jika pulsa kartu simPATInya habis berdasarkan
Tabel 28 di atas. Responden yang menyatakan tidak akan
melakukan pengisian kembali pulsanya atau tidak lagi menggunakan
kartu simPATInya dalam penelitian ini hanya 2 persen. Masing-
masing responden menghabiskan pulsa yang berbeda-beda setiap
bulannya. Tabel 29 menyajikan data tentang jumlah yang dihabiskan
responden selama sebulan.
Tabel 29. Jumlah pulsa yang dihabiskan responden dalam sebulan
No Jumlah pulsa (Rp) Responden (orang) Persentase (%) 1 ≤50.000 12 12 2 50.001-100.000 59 59 3 100.001-150.000 29 29 Jumlah 100 100
Sebagian besar responden (59%) menghabiskan pulsa Rp50.000,00-
Rp100.000,00 seperti yang ditunjukkan pada Tabel 29. Responden
yang tidak terlalu sering melakukan komunikasi atau hanya
mempunyai pemasukan sedikit setiap bulannya menghabiskan pulsa
kurang dari Rp. 50.000 (12%). Sedangkan 29 responden responden
menghabiskan pulsa Rp. 100.000,00-Rp150.000,00.
4.5. Analisis Tingkat Kepentingan Dan Kepuasan Terhadap Atribut-
Atribut Kartu simPATI
Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi atribut-atribut yang
dimiliki oleh produk yang akan dievaluasi. Konsumen menganggap bahwa
setiap atribut mempunyai tingkat kepentingan yang berbeda-beda. Dengan
analisis ini akan diperoleh atribut-atribut mana yang mempunyai tingkat
kepentingan dan kepuasan yang tinggi menurut konsumen sehingga pada
akhirnya akan didapatkan atribut dominan.
Atribut dominan adalah atribut yang mempunyai tingkat kepentingan
dan kepuasan yang tinggi. Atribut kartu simPATI yang akan dianalisis pada
penelitian ini yaitu harga kartu perdana, tarif (percakapan dan SMS), sinyal
dan jaringan, fitur dan pelayanan, promosi, bonus dan hadiah, kepopuleran
merek, kemudahan mendapatkan dan isi ulang, harga isi ulang serta jangka
waktu dan masa aktif. Responden yang digunakan dalam analisis ini
berjumlah 85 orang sesuai dengan hasil uji validitas responden
(Lampiran 2). Hasil penilaian tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan
atribut kartu simPATI secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 30.
Rataan setiap skor selanjutnya dipetakan pada diagram
Kartesius dengan menggunakan Importance Performance Analysis.
Garis pembagi pada diagram Kartesius merupakan nilai total rataan
tingkat kepentingan (4,08) sebagai sumbu Y dan nilai total rataan
tingkat kepuasan (3,43) sebagai sumbu X. Posisi masing-masing
atribut kartu simPATI dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Hasil analisis tingkat kepentingan dan kepuasan dengan menggunakan diagram Importance-Performance Analysis
Keterangan :
A : Harga kartu perdana F : Bonus dan hadiah
B : Tarif (percakapan dan SMS) G : Kepopuleran merek
C : Sinyal dan jaringan H : Kemudahan dan isi ulang
D : Fitur dan pelayanan I : Harga isi ulang
E : Promosi J : Jangka waktu
Posisi masing-masing atribut sebagai berikut :
1. Kuadran I (Prioritas Utama)
Kuadran I merupakan wilayah yang memuat atribut-atribut yang
dianggap penting oleh konsumen, tetapi belum memiliki kinerja
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
5.00
2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00
Tingkat Kepuasaan
Ting
kat K
epen
tinga
n
C
H
B
J IA
F
G D
E
Prioritas Utama
Berlebihan Prioritas Rendah
Pertahankan Prestasi
sesuai dengan harapan konsumen. Atribut yang berada pada
posisi ini adalah harga kartu perdana (A), tarif baik percakapan
maupun SMS (B), bonus dan hadiah (F) dan harga isi ulang (I ).
2. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)
Kuadran II adalah wilayah dengan atribut yang dianggap sangat
penting oleh konsumen dan mempunyai kinerja yang sesuai
dengan harapan konsumen sehingga menghasilkan kepuasan
tinggi. Atribut yang berada pada posisi ini adalah sinyal dan
jaringan (C), kemudahan mendapatkan dan isi ulang (H) dan
jangka waktu (J).
3. Kuadran III (Prioritas Rendah)
Kuadran III menunjukkan posisi atribut yang memiliki tingkat
kepentingan dan kepuasaan di bawah tingkat total rata-rata
sehingga dianggap kurang penting bagi pelanggan. Atribut yang
berada pada posisi ini adalah fitur dan pelayanan (D), promosi
(E) dan kepopuleran merek (G).
4. Kuadran IV (Berlebihan)
Kuadran 4 merupakan kuadran yang memuat atribut-atribut yang
dianggap kurang penting oleh konsumen dan dirasakan
berlebihan. Atribut kartu simPATI tidak ada yang terdapat dalam
kuadran ini.
Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa atribut-atribut
di kuadran II yaitu sinyal dan jaringan (C), kemudahan isi ulang (H)
dan jangka waktu (J) merupakan atribut dominan yang dimiliki
kartu simPATI. Atribut-atribut tersebut mempunyai tingkat
kepentingan dan tingkat kepuasan yang tinggi dan atribut sinyal dan
jaringan merupakan atribut paling dominan dengan nilai
kepentingan dan kepuasan tertinggi yaitu 4,64 untuk nilai tingkat
kepentingan dan 4,28 untuk nilai tingkat kepuasan (Tabel 30).
Besarnya nilai tingkat kepuasan yang dimiliki atribut sinyal dan
jaringan menunjukkan bahwa atribut ini mempunyai kinerja yang
memuaskan sesuai dengan harapan pelanggan.
4.6. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Kartu simPATI
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui variabel dominan yang
mempengaruhi keputusan pembelian. Variabel yang mempengaruhi
responden terhadap keputusan pembelian dapat dilihat dari nilai
communality-nya. Semakin tinggi nilai communality suatu variabel,
semakin besar pengaruh variabel tersebut terhadap keputusan pembelian.
Variabel-variabel yang akan dianalisis antara lain manfaat, motivasi,
informasi, tempat, pengaruh orang lain, harga kartu perdana, tarif
(percakapan dan SMS), sinyal dan jaringan, fitur dan pelayanan, promosi,
bonus dan hadiah, kepopuleran merek, kemudahan dan isi ulang, harga isi
ulang serta jangka waktu dan masa aktif.
Pengolahan dilakukan dengan menggunakan metode Principal
Component Analysis dan menghasilkan delapan variabel dengan nilai KMO
dan Barlett`s test 0,507 dengan signifikasi 0,000. Oleh karena angka
tersebut sudah di atas 0,5 dan signifikasi jauh dibawah 0,05, maka variabel
tersebut dinyatakan layak untuk dianalisis lebih lanjut. Analisis lanjutan
terhadap delapan variabel tersebut menghasilkan tiga komponen utama
yang mampu menerangkan keragaman data sebesar 71,145 persen
(Lampiran 5). Besarnya keragaman data ini menurut Dillon dalam Silalahi
(2001) sudah memadai karena telah mampu menerangkan keragaman data
lebih besar dari 70 persen. Keempat komponen utama itu adalah :
1. Komponen Utama Pertama (Keuggulan)
Variabel yang menyusun komponen utama pertama dalam
Rotated Component Matrix (Lampiran 5) adalah sinyal dan jaringan
serta tarif baik percakapan maupun SMS. Kedua variabel di atas
menerangkan keragaman data sebesar 26,115 persen. Variabel
pertama yang menempati komponen utama pertama adalah variabel
sinyal dan jaringan dengan nilai communality 0,768. Dengan melihat
Gambar 6 yang menunjukkan hasil analisis tingkat kepentingan dan
kepuasan dengan menggunakan diagram Importance-Performance
Analysis, atribut sinyal dan jaringan menempati kuadran kedua yaitu
pertahankan prestasi dengan nilai tingkat kepentingan 4,64 dan tingkat
kepuasan 4,28. Nilai ini merupakan nilai tertinggi pada pengukuran
tingkat kepentingan dan kepuasaan (Tabel 30). Atribut ini harus
dipertahankan prestasinya yaitu dengan tidak hanya meningkatkan
luas jangkauan tetapi juga kualitas jaringan. Semakin banyaknya
konsumen yang menggunakan kartu simPATI dan adanya kartu
seluler lain yang menggunakan jaringan Telkomsel (KartuHalo dan
As) dapat menurunkan kualitas sinyal dan jaringan kartu simPATI.
Variabel tarif (percakapan dan SMS) merupakan variabel
kedua yang menempati komponen utama pertama dengan nilai
communality 0,735. Atribut tarif menjadi pertimbangan terbesar kedua
(16,96%) yang menjadi pertimbangan responden menggunakan kartu
simPATI (Tabel 16). Atribut tarif berada pada kuadran kedua pada
diagram Importance-performance Analysis (Gambar 6) yang berarti
kinerjanya harus ditingkatkan agar konsumen semakin senang
menggunakan kartu simPATI sehingga tidak mudah berpindah atau
menggunakan kartu lain.
2. Komponen Utama Kedua (Harga)
Komponen utama kedua Rotated Component Matrix
(Lampiran 5) dengan keragaman data sebesar 22,686 persen terdiri
dari harga kartu perdana dan harga isi ulang dengan nilai communality
masing-masing 0,692 dan 0,691. Dengan melihat Tabel 13 mengenai
faktor penghalang responden membeli kartu simPATI, 41 persen
responden menyatakan harga kartu simPATI tergolong mahal baik
harga perdana maupun voucher isi ulangnya. Harga menjadi
pertimbangan ketiga bagi responden (14,29%) ketika akan membeli
kartu simPATI seperti yang ditunjukkan pada Tabel 16. Harga juga
menjadi pertimbangan bagi 33,33 persen responden untuk
menggunakan kartu lain (Tabel 19). Harga juga menjadi alasan bagi
66 persen responden memilih tempat pembelian kartu simPATI
(Tabel 24).
Harga baik harga kartu perdana maupun harga isi ulang
merupakan atribut-atribut yang menempati kuadran pertama pada
diagram Importance-Performance Analysis (Gambar 6) yang berarti
prioritas utama untuk ditingkatkan karena nilai tingkat kepentingan
berada di atas rata-rata sedangkan nilai tingkat kepuasan masih berada
dibawah rata-rata (Tabel 30).
3. Komponen Utama Ketiga (Tempat Pembelian)
Komponen utama ketiga dalam Rotated Component Matrix
(Lampiran 5) dengan keragaman data 22,344 persen terdiri dari
kemudahan mendapatkan dan isi ulang serta tempat pembelian dengan
nilai communality masing-masing 0,751 dan 0,632. Variabel
kemudahan mendapatkan dan isi ulang merrupakan variabel pertama
yang menempati komponen utama ketiga. Atribut kemudahan
mendapatkan dan isi ulang menempati kuadran kedua pada diagram
Importance-Performance Analysis (Gambar 6) sehingga atribut ini
kinerjanya harus tetap dipertahankan.
Variabel tempat pembelian merupakan variabel kedua dalam
komponen utama ketiga. Sebagian besar responden (66%) membeli
kartu simPATI di counter-counter telepon seluler (Tabel 23). Harga
yang murah merupakan alasan 66 persen responden memilih tempat
tersebut (Tabel 24).
Pengaruh masing-masing variabel terhadap keputusan pembelian
dapat dilihat dari nilai communality-nya. Pengaruh masing-masing variabel
terhadap keputusan pembelian kartu simPATI berdasarkan derajat
pengaruhnya (communality) disajikan pada Tabel 31.
Tabel 31. Nilai communalities masing-masing variabel Keterangan Communality
Sinyal dan jaringan 0,768 Kemudahan mendapatkan dan isi ulang 0,751 Tarif (percakapan dan SMS) 0,735 Harga kartu perdana 0,692 Harga isi ulang 0,691 Tempat pembelian 0,632
Sinyal dan jaringan merupakan variabel yang paling mempengaruhi
responden dalam pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI
berdasarkan nilai communality seperti yang terlihat pada Tabel 31 diatas.
Variabel sinyal dan jaringan mempunyai nilai communality terbesar yaitu
0,768. Sinyal dan jaringan merupakan faktor yang paling mempengaruhi
keputusan konsumen dalam membeli kartu simPATI karena responden
mengharapkan manfaat dari menggunakan kartu simPATI sebagai sarana
untuk mempermudah komunikasi (Tabel 11).
4.7. Analisis Sikap Konsumen
Analisis sikap konsumen dalam penelitian ini meliputi analisis sikap
konsumen, norma subyektif dan analisis maksud perilaku konsumen.
Ketiganya menggunakan metode multiatribut Fishbein.
4.7.1. Analisis Sikap Konsumen Dengan Multiatribut Fishbein
Penilaian sikap konsumen dengan menggunakan model
multiatribut Fishbein menekankan adanya tingkat kepentingan yang
diberikan konsumen terhadap suatu atribut (Sumarwan, 2003).
Penilaian sikap konsumen dilakukan dengan skor yang didapatkan
dari pengukuran tingkat kepercayaan dan evaluasi kepercayaan.
Tingkat kepercayaan (bi) terhadap atribut produk menggambarkan
tingkat kepentingan suatu atribut yang dimiliki oleh produk yang
dalam hal ini adalah kartu simPATI.
Tingkat kepercayaan merupakan penilaian yang diberikan
konsumen terhadap produk sebelum menggunakannya. Responden
dalam penelitian ini memberikan penilaian terhadap sepuluh atribut
yang dimiliki oleh kartu simPATI yaitu harga kartu perdana, tarif
(baik percakapan maupun SMS), sinyal dan jaringan, fitur dan
pelayanan, promosi, bonus dan hadiah, kepopuleran merek,
kemudahan mendapatkan dan isi ulang, harga isi ulang dan jangka
waktu dan masa aktif. Tabel 32 berisi skor penilaian tingkat
kepercayaan responden terhadap masing-masing atribut.
Tabel 32. Tingkat kepercayaan responden terhadap atribut kartu simPATI
Atribut Keterangan Tingkat kepercayaan
(bi) A Harga kartu perdana 4,34 B Tarif (percakapan dan SMS) 4,47 C Sinyal dan jaringan 4,64 D Fitur dan pelayanan 3,40 E Promosi 3,89 F Bonus dan hadiah 4,12 G Kepopuleran merek 3,36 H Kemudahan membeli dan isi ulang 4,19 I Harga isi ulang 4,20 J Jangka waktu (masa aktif dan tenggang) 4,21 Total rataan 40,82
Atribut sinyal dan jaringan mendapatkan skor terbesar dalam
penilaian tingkat kepercayaan yaitu 4,64 berdasarkan Tabel 32 di
atas. Sinyal dan jaringan merupakan atribut yang paling penting
dalam memilih kartu simPATI. Pada kegiatan pengenalan
kebutuhan, manfaat yang diharapkan responden dari pembelian
kartu simPATI adalah untuk mempermudah komunikasi (Tabel 11)
sehingga sinyal dan jaringan merupakan atribut pertama yang harus
diperhatikan. Atribut sinyal dan jaringan juga merupakan atribut
yang menjadi pertimbangan bagi 32,14 persen responden ketika
akan membeli kartu simPATI (Tabel 16). Pada penilaian tingakat
kepercayaan responden terhadap atribut kartu simPATI ini, atribut
kepopuleran merek mendapatkan skor terendah yaitu 3,36.
Responden yang telah melakukan penilaian tingkat
kepercayaan terhadap atribut produk selanjutnya diminta melakukan
evaluasi kepercayaan (ei) terhadap kinerja atribut-atribut tersebut.
Evaluasi kepercayaan responden merupakan gambaran tingkat
kepuasan responden terhadap kinerja masing-masing atribut.
Informasi tentang penilaian responden terhadap kinerja atribut yang
dimiliki kartu simPATI dapat dilihat selengkapnya pada Tabel 33.
Tabel 33. Evaluasi kepercayaan responden terhadap atribut kartu simPATI
Atribut Keterangan Evaluasi kepercayaan
(ei) A Harga kartu perdana 3,39 B Tarif (percakapan dan SMS) 3,38 C Sinyal dan jaringan 4,28 D Fitur dan pelayanan 3,35 E Promosi 3,35 F Bonus dan hadiah 2,80 G Kepopuleran merek 3,07 H Kemudahan membeli dan isi ulang 3,46 I Harga isi ulang 3,32 J Jangka waktu (masa aktif dan tenggang) 3,93 Total rataan 34,33
Penilaian evaluasi kepercayaan terhadap atribut kartu simPATI yang
disajikan pada Tabel 33 menunjukkan bahwa atribut sinyal dan
jaringan tetap mendapatkan skor penilaian tertinggi (4,28).
Responden menilai atribut sinyal dan jaringan sudah mempunyai
kinerja yang memuaskan. Atribut bonus dan hadiah dalam evaluasi
kepercayaan ini mendapatkan skor terendah (2,80). Responden
menganggap bahwa kartu simPATI belum memberikan bonus dan
hadiah sesuai dengan harapan mereka. Dalam evaluasi alternatif
juga disebutkan bahwa pertimbangan terbesar kedua responden
menggunakan kartu seluler lain adalah bonus dan hadiah (Tabel 19).
Skor hasil penilaian tingkat kepercayaan dan evaluasi
kepercayaan terhadap atribut-atribut yang dimiliki kartu simPATI
selanjutnya digunakan untuk melakukan penilaian terhadap sikap
konsumen. Penilaian sikap konsumen ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana sikap konsumen terhadap kartu simPATI
berdasarkan atribut-atribut yang dimilikinya. Nilai sikap konsumen
merupakan hasil perkalian antara tingkat kepercayaan (bi) dengan
evaluasi kepercayaan (ei). Penilaian sikap konsumen dengan
menggunakan multiatribut Fishbein selengkapnya disajikan pada
Tabel 34.
Tabel 34. Penilaian sikap konsumen terhadap kartu simPATI
Atribut Tingkat kepercayaan (bi)
Evaluasi kepercayaan (ei) bi × ei
A 4,34 3,39 14,71 B 4,47 3,38 15,09 C 4,64 4,28 19,85 D 3,40 3,35 11,40 E 3,89 3,35 13,06 F 4,12 2,80 11,53 G 3,36 3,07 10,33 H 4,19 3,46 14,49 I 4,20 3,32 13,93 J 4,21 3,93 16,55
Total bi × ei (AB) 140,94
Penelitian ini hanya mengkaji satu merek yaitu simPATI maka
untuk mengintepretasikan skor Fishbein digunakan interval lima
selang yaitu :
1. 10 ≤ AB ≤ 58 : kategori sangat negatif atau buruk
2. 58 < AB ≤ 107 : kategori negatif atau buruk
3. 107 < AB ≤ 156 : kategori netral atau biasa
4. 156 < AB ≤ 205 : kategori positif atau baik
5. AB > 205 : kategori sangat positif atau sangat baik
Skor Fishbein yang didapat dari penilaian sikap di atas adalah
140,94 sehingga dapat dikategorikan biasa yaitu kartu simPATI
mendapat tanggapan sikap yang sama dengan kartu seluler lainnya.
4.7.2. Analisis Nilai Norma Subyektif
Nilai norma subyektif menggambarkan pengaruh pihak
eksternal terhadap perilaku konsumen. Dalam penelitian ini yang
termasuk pihak eksternal yaitu keluarga (orang tua, kakak atau
adik), pacar, teman dan tenaga penjual. Nilai norma subyektif
didapatkan dari hasil perkalian antara peubah keyakinan normatif
dengan peubah motivasi. Peubah keyakinan normatif
menggambarkan seberapa besar pengaruh pihak eksternal terhadap
keputusan pembelian kartu simPATI. Informasi selengkapnya
tentang penilaian terhadap peubah keyakinan normatif disajikan
dalam Tabel 35.
Tabel 35. Penilaian peubah keyakinan normatif
Peubah Keterangan Keyakinan normatif (NBj)
A Anggota keluarga 4,21 B Pacar 3,87 C Teman 4,22 D Tenaga penjual 3,75 Total rataan 16,06
Penilaian selanjutnya setelah penilaian peubah keyakinan normatif
adalah melakukan penilaian terhadap peubah motivasi. Peubah
motivasi mengukur besarnya kemungkinan responden mengikuti
pengaruh pihak eskternal dalam pengambilan keputusan pembelian.
Tabel 36 menyajikan penilaian terhadap peubah motivasi responden
dalam pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI
Tabel 36. Penilaian peubah motivasi
Peubah Peubah Motivasi (MCj) A Anggota keluarga 4,21 B Pacar 3,84 C Teman 4,12 D Tenaga penjual 3,80 Total rataan 15,96
Nilai norma subyektif (SN) selanjutnya dicari setelah nilai peubah
keyakinan dan peubah motivasi diketahui. Nilai norma subyektif
merupakan perkalian antara skor pengukuran keyakinan normatif
dan motivasi. Tabel 37 menyajikan nilai norma subyektif responden.
Tabel 37. Nilai norma subyektif
Peubah Keyakinan normatif (NBj)
Motivasi (MCj)
NBj × MCj
A 4,21 4,21 17,74 B 3,87 3,84 14,84 C 4,22 4,12 17,39 D 3,75 3,80 14,26
Total NBj × MCj (SN) 64,24
Pihak eksternal yang paling berpengaruh dalam pembelian kartu
simPATI adalah keluarga seperti yang ditunjukkan Tabel 37 diatas.
Pengaruh kedua berasal dari teman, ketiga berasal dari pacar dan
terakhir berasal dari tenaga penjual.
4.7.3. Analisis Nilai Perilaku Konsumen
Analisis nilai perilaku konsumen dilakukan setelah nilai sikap
konsumen dan nilai norma subyektif diketahui. Dalam penelitian ini,
nilai maksud perilaku ekuivalen dengan nilai perilaku konsumen
karena faktor lain tidak diperhitungkan. Nilai perilaku konsumen
didapatkan dari nilai sikap (AB) dan nilai norma subyektif (SN).
Nilai sikap dapat dilihat pada Tabel 34 sedangkan nilai norma
subyektif (SN) dapat dilihat pada Tabel 37. Nilai perilaku konsumen
tidak didapat begitu saja dari nilai sikap dan nilai norma subyektif
tetapi harus ditentukan dahulu bobot untuk nilai sikap (w1) dan nilai
norma subyektif (w2). Dengan menggunakan rumus Fishbein maka
didapatkan nilai w1 sebesar 0,75 dan nilai w2 0,25.
Nilai w1 yang lebih besar dari nilai w2 menunjukkan bahwa
perilaku konsumen dalam pembelian kartu simPATI lebih
dipengaruhi oleh diri sendiri. Dalam proses pengambilan keputusan
pembelian kartu simPATI dapat dilihat bahwa mayoritas responden
membeli kartu simPATI atas keinginan sendiri (Tabel 20).
Nilai perilaku didapatkan dari rumus Fishbein sebagai berikut :
B ~ BI = w1 (AB) + w2 (SN)
= 0,75 (140,94) + 0,25 (64,24)
= 118,02
Penelitian ini hanya mengkaji satu merek saja, maka untuk
mengintepretasikan hasilnya digunakan interval dengan lima selang
yaitu :
1. 10 ≤ B ~ BI ≤ 45 : kategori sangat negatif atau buruk
2. 45 < B ~ BI ≤ 91 : kategori negatif atau buruk
3. 91 < B ~ BI ≤ 137 : kategori netral atau biasa
4. 137 < B ~ BI ≤ 183 : kategori positif atau baik
5. B ~ BI > 183 : kategori sangat positif atau sangat baik
Skor penilaian yang didapatkan dari pengukuran nilai perilaku
konsumen di atas adalah 118,02. Berdasarkan interval di atas, maka
perilaku konsumen dapat dikategorikan biasa.
4.8. Implikasi Hasil Penelitian
Penelitian mengenai perilaku konsumen di Institut Pertanian Bogor
tidak hanya untuk mengetahui proses keputusan pembelian dan preferensi
konsumen terhadap atribut-atribut kartu simPATI, namun juga dapat
digunakan sebagai dasar dalam penetapan strategi perusuhaan khususnya
strategi bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, promosi dan
tempat. Strategi pemasaran yang tepat dapat digunakan perusahaan dalam
mempertahankan pangsa pasarnya maupun untuk mendapatkan pangsa
pasar baru.
4.8.1. Produk
a. Evaluasi Hasil Penelitian
Produk merupakan bauran pemasaran yang paling
mendasar karena produk merupakan penawaran nyata oleh
perusahaan pada konsumen. Pada studi perilaku konsumen dalam
pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI ini dilakukan
analisis terhadap atribut-atribut yang melekat apada kartu
simPATI yaitu atribut harga kartu perdana, tarif (percakapan
maupun SMS), sinyal dan jaringan, fitur dan pelayanan, promosi,
bonus dan hadiah, kepopuleran merek, kemudahan membeli dan
isi ulang, harga isi ulang dan jangka waktu sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan konsumen di Institut Pertanian Bogor
yang dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat sarjana.
Tingkat kepercayaan konsumen pada kesepuluh atribut
tersebut dapat dilihat pada Tabel 32. Berdasarkan Tabel 32 dapat
dilihat bahwa atribut sinyal dan jaringan merupakan atribut
dengan nilai yang tertinggi yaitu 4,64 yang berarti atribut ini
dianggap paling penting oleh konsumen. Dengan menggunakan
data pengelompokan konsumen tentang pertimbangan konsumen
menggunakan kartu simPATI pada Tabel 16, atribut sinyal dan
jaringan merupakan atribut yang dipilih oleh 32,14 persen
responden dan merupakan jumlah mayoritas. Atribut sinyal dan
jaringan juga merupakan atribut dengan nilai communality
terbesar yaitu 0,768 (Tabel 31) dan masuk dalam komponen
utama pertama bersama dengan variabel tarif.
Atribut yang paling menarik dari kartu simPATI adalah
atribut bonus dan hadiah. Atribut bonus dan hadiah menempati
posisi ketujuh dengan nilai 4,12 pada penilaian tingkat
kepercayaan responden seperti yang terdapat pada Tabel 32 dan
menjadi atribut dengan nilai terkecil pada evaluasi kepercayaan
konsumen pada Tabel 33 dengan nilai 2,80. Sedangkan pada
pengelompokan konsumen berdasarkan pertimbangan konsumen
menggunakan atribut kartu simPATI, atribut bonus dan hadiah
merupakan atribut keempat yang menjadi pertimbangan
responden menggunakan kartu simPATI dan merupakan atribut
kedua (26,53%) yang menjadi pertimbangan responden ketika
menggunakan kartu seluler lain (Tabel 19). Berdasarkan data di
atas dapat disimpulkan bahwa atribut bonus dan hadiah kartu
simPATI belum memberikan tingkat kepuasan maksimal pada
para pengguna kartu simPATI.
b. Implikasi Terhadap Strategi Bauran Produk
Implikasi penelitian terhadap strategi bauran produk
khususnya atribut produk kartu simPATI yaitu sinyal dan
jaringan serta bonus dan hadiah dapat digunakan oleh perusahaan
untuk merumusakan strategi pemasarannya. Berdasarkan diagram
Importance-Performance Analysis yang disajikan pada Gambar 6
dapat diambil kesimpulan bahwa atribut sinyal dan jaringan
merupakan atribut dengan tingkat kepuasan tertinggi karena
kinerjanya sesuai dengan harapan konsumen. Atribut ini harus
dipertahankan. Semakin banyaknya konsumen yang
menggunakan kartu simPATI dan adanya kartu seluler lain yang
menggunakan jaringan PT. Telkomsel merupakan hal yang harus
diwaspadai karena dapat mempengaruhi kualitas sinyal dan
jaringan.
PT. Telkomsel harus lebih banyak memberikan bonus dan
hadiah kepada para pelanggan kartu simPATI karena atribut
bonus dan hadiah menempati kuadran pertama pada diagram
Importance-Performance Analysis yang berarti atribut ini
dianggap penting oleh konsumen tetapi memiliki kinerja yang
kurang memuaskan. Berdasarkan hasil wawancara kepada
beberapa responden, bonus dan hadiah yang diharapkan adalah
hadiah yang bersifat langsung artinya tanpa harus melewati
pengundian sebagai contoh SMS gratis maupun telepon gratis
seperti yang dilakukan oleh beberapa pesaingnya.
4.8.2. Harga
a. Evaluasi Hasil Penelitian
Atribut kartu simPATI yang akan berkaitan dengan bauran
harga yaitu harga kartu perdana dan harga isi ulang. Atribut
pertama yang berkaitan dengan harga yang akan dikaji adalah
harga perdana. Berdasarkan Tabel 32 tentang tingkat kepercayaan
konsumen responden, atribut harga perdana menjadi atribut kedua
dengan nilai 4,34. Sedangkan pada Tabel 33 tentang evaluasi
kepercayaan responden terhadap kartu simPATI, atribut harga
menempati urutan keempat dengan nilai 3,39.
Harga menjadi pertimbangan bagi 14,29 persen responden
ketika akan membeli kartu simPATI (Tabel 16). Variabel harga
perdana menjadi komponen utama ketiga dengan nilai
communality 0,692 (Tabel 31). Berdasarkan Tabel 24 tentang
alasan responden memilih tempat pembelian kartu simPATI, 66
persen responden menyatakan membeli kartu simPATI ditempat
yang menjual kartu simPATI dengan harga yang lebih murah.
Atribut kedua yang berkaitan dengan bauran harga adalah
atribut harga isi ulang. Pada Tabel 32 mengenai tingkat
kepercayaan responden terhadap kartu simPATI, atribut ini
menempati posisi kelima dengan nilai 4,20 dan menempati posisi
kedelapan dengan nilai 3,32 pada evaluasi kepercayaan yang
ditampilkan pada Tabel 33. Variabel harga isi ulang menempati
komponen utama kedua bersama dengan variabel harga perdana
dengan nilai communality 0,691 (Tabel 31).
b. Implikasi Terhadap Strategi Bauran Harga
Atribut harga baik harga kartu perdana maupun harga isi
ulang pada diagram Importance-Performance Analysis
(Gambar 6) menempati kuadran pertama yang berarti mempunyai
kinerja yang belum memuaskan dibandingkan dengan harapan
konsumen dan merupakan atribut dengan prioritas utama untuk
ditingkatkan. Harga kartu perdana merupakan atribut yang
mempunyai prioritas utama untuk ditingkatkan daripada harga isi
ulang karena nilai communality lebih tinggi dari variabel harga isi
ulang (Tabel 31). Harga kartu perdana kartu simPATI yaitu Rp.
15.000,00 masih dirasakan mahal pelanggan karena beberapa
merek pesaing utama kartu simPATI yaitu kartu IM3 Indosat
mempunyai harga perdana yang lebih murah yaitu Rp. 8000,00
4.8.3. Promosi
a. Evaluasi Hasil Penelitian
Pada Tabel 32 tentang tingkat kepercayaan responden
terhadap kartu simPATI, atribut promosi menempati posisi
kedelapan dengan nilai 3,89 dan pada evaluasi kepercayaan
responden menempati posisi ketujuh dengan nilai 3,35 seperti
yang dapat dilihat pada Tabel 33. Atribut promosi mempunyai
tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan dibawah rata-rata.
b. Implikasi Terhadap Strategi Bauran Promosi
Atribut promosi menempati kuadran ketiga pada diagram
Importance-Performance Analysis (Gambar 6) maka tergolong
atribut yang dianggap kurang penting oleh pelanggan karena
tingkat kepentingan maupun kepuasan yang dimilikinya masih
dibawah rata-rata. Promosi sebaiknya dilakukan dengan
menggunakan media elektronik baik televisi maupun radio karena
media ini merupakan sumber informasi sebagian besar responden
tentang kartu simPATI seperti yang disajikan pada Tabel 14.
4.8.4. Tempat
a. Evaluasi Hasil Penelitian
Tempat merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan
dalam pemasaran karena tidak jarang konsumen membeli produk
karena pengaruh tempat. Responden dalam penelitian ini
sebagian besar membeli kartu simPATI di counter-counter
telepon seluler seperti yang dapat dilihat pada Tabel 23. Variabel
tempat menempati komponen utama ketiga dengan nilai
communality 0,632 (Tabel 31).
b. Implikasi Terhadap Strategi Bauran Tempat
Implikasi penelitian terhadap strategi bauran pemasaran
yang berkaitan dengan tempat adalah memberikan pelayanan
yang baik kepada konsumen kartu simPATI meskipun dalam
penelitian ini, hanya 6 persen responden yang memilih tempat
dengan pelayanan baik sebagai tempat membeli kartu simPATI.
Seiring dengan semakin ketatnya persaingan bisnis seluler,
pelayanan suatu saat menjadi alasan utama responden memilih
tempat pembelian disaat harga sudah tidak dapat ditekan lagi.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Karakteristik respondon dalam penelitian ini adalah sebagian besar
responden berjenis kelamin perempuan dan berusia 19 tahun, serta
sebagian besar sedang duduk di semester empat. Sumber keuangan
responden berasal dari orang tua dengan pengeluaran kurang dari
Rp. 500.000,00 per bulan.
b. Pada tahap pengenalan kebutuhan, manfaat utama yang dicari
konsumen dari pembelian kartu simPATI adalah sebagai sarana untuk
mempermudah komunikasi. Motivasi yang melandasi konsumen
membeli kartu simPATI adalah pengetahuan yang dimiliki konsumen
tentang kartu simPATI dan yang menjadi halangan konsumen untuk
membeli kartu simPATI adalah harganya yang mahal baik harga kartu
perdana maupun isi ulangnya. Konsumen mendapatkan informasi
tentang kartu simPATI dari media elektronik baik televisi maupun
radio. Informasi yang menjadi perhatian konsumen tentang kartu
simPATI adalah sinyal dan jaringan.
Pada tahap evaluasi alternatif, sinyal dan jaringan tetap menjadi
perhatian utama dari konsumen. Sebagian besar pengguna kartu
simPATI pernah menggunakan kartu seluler lain dan kartu IM3 dari
Indosat adalah yang paling banyak digunakan. Pertimbangan
konsumen menggunakan kartu seluler lain adalah harga. Konsumen
melakukan pembelian kartu simPATI secara terencana dan atas
keinginan sendiri, sedangkan pengaruh orang lain adalah memberitahu.
Konsumen sebagian besar membeli kartu simPATI di counter-
counter telepon seluler dengan alasan lebih murah. Setelah
menggunakan kartu simPATI sebagian besar responden menyatakan
puas. Konsumen akan membeli kartu seluler lain dan tetap
menggunakan kartu simPATI jika kartu seluler lain mengadakan
promosi. Sebagian besar konsumen telah menggunakan kartu simPATI
selama setahun dan menghabiskan pulsa Rp50.000,00-Rp.100.000,00
setiap bulannya. Selain itu, sinyal dan jaringan, kemudahan
mendapatkan dan isi ulang, tarif (percakapan dan SMS, harga kartu
perdana, harga isi ulang serta tempat pembelian merupakan lima faktor
yang paling mempengaruhi keputusan pembelian responden.
c. Hasil lain penelitian ini menunjukan bahwa sinyal dan jaringan
dianggap sebagai atribut paling dominan karena mempunyai nilai
tingkat kepentingan dan kepuasan tertinggi.
d. Sikap dan maksud perilaku konsumen terhadap kartu simPATI
menurut model multiatribut Fishbein tergolong biasa. Hal ini
dikarenakan dari sepuluh atribut yang dimiliki kartu simPATI yaitu
harga kartu perdana, tarif, sinyal dan jaringan, fitur dan pelayanan,
promosi, bonus dan hadiah, kepopuleran merek, kemudahan
mendapatkan dan isi ulang, harga isi ulang dan yang terakhir jangka
waktu dan masa katif, hanya tiga atribut yang mempunyai kinerja yang
memuaskan yaitu atribut sinyal dan jaringan, kemudahan mendapatkan
dan isi ulang serta atribut jangka waktu dan masa aktif.
2. Saran
a. Penelitian selanjutnya perlu melakukan analisis terhadap kartu seluler
GSM lainnya selain kartu simPATI khususnya yang berbasis CDMA
karena bisnis seluler CDMA mulai berkembang di Indonesia.
b. Ruang lingkup penelitian selanjutnya bisa diperluas misalnya
masyarakat di Kota Bogor.
DAFTAR PUSTAKA
Cakram. 2006. ”A-Z Rayuan Telepon Seluler”, www.cakram.co.id/cgi-bin/index.cgi?p= 011&id=27 - 14k. [20 Maret 2006]
Engel, F, Roger D. B and Paul W. W 1994. Perilaku konsumen (Terjemahan, Jilid I). Binarupa Aksara, Jakarta.
Fitriani, I. E. 2004. Analisis Perilaku Konsumen Sebagai Respon Dari Strategi Pemasaran Produk Telkomflexi-PT. Telkom tbk. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Juniansyah, A. 2005. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Kartu IM3 di Bandar Lampung. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran, edisi kesepuluh. Edisi Bahasa Indonesia. PT Prenhallindo, Jakarta.
__________and G. Amstrong. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran (Terjemahan, Jilid I). PT Prenhallindo, Jakarta.
Manuhutu, A. 2003. Analisis Ekuitas Merek atas Merek-merek Teh dalam Kemasan. Skripsi Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Oktawirawan. 2004. Analisis Sikap Konsumen Simcard Telepon Genggam, Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Pasaribu, E. A. 2005. Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Penggunaan Kartu simPATI, Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kapan Lagi. 2006. “Pilih-Pilih Kartu Seluler GSM, Tak Perlu Bingung”. www.kapanlagi.com/a/ 0000002484.html - 26k. [21 Maret 2006]
Pohan, A. 2005. “Industri Telekomunikasi 2005. Prospek Cerah Tapi Perlu Regulasi Berimbang”. http://www.kompas.com /news.html?id= 137850-19k. [21 Maret 2006]
Rangkuti, F. 1997. Riset Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Republika. 2006. ”Setelah Akses Fokus Pada Titik Layanan”. www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=239681&kat_id=338- 32k. [20 Maret 2006]
Setiadi, N. J. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi Untuk Penelitian Pemasaran. Prenada Media, Jakarta
Silalahi, A. A.G. 2001. Analisis Perilaku Konsumen Teh Celup Dan Implikasinya Pada Strategi Pemasaran Di Daerah Kotamadya Bogor. Skripsi Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Simamora, B. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. PT Ghalia Indonesia, Bogor.
Suriahardja, K. 2006. ” Registrasi Prabayar, Antara Kebohongan dan Kejujuran”. www.jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=220333 - 17k.
[21 Maret 2006]
“Telkomsel Melayani 26 Juta Pelanggan Kepercayaan pasar selular terhadap produk Telkomsel (kartuHALO, simPATI dan Kartu As)”. www.telkomsel.com/ - 79k [13 Apr 2006]
Warta Ekonomi. 2004. ”Telepon Seluler Tarifnya Bakal Turun”. www.wartaekonomi.com/ indikator?aid=4486&cid=25. [15 Maret 2006]
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
No. Responden : ……
Nama : ................................................................................................................ Fakultas : ................................................................................................................
Bagian 1 SCREENING
Apakah saat ini Anda sebagai salah satu pengguna kartu simPATI Telkomsel? a. Ya b. Tidak (tidak perlu melanjutkan kuesioner) Bagian 2. Identitas Responden Petunjuk : Berilah tanda (X) pada jawaban yang Anda pilih. 1. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 2. Usia : a. 18 tahun c. 20 tahun b. 19 tahun d. Lainnya, sebutkan…......... 3. Semester : a. 1 f. 6 b. 2 g. 7 c. 3 h. 8 d. 4 i. Lainnya, sebutkan………. e. 5 4. Sumber keuangan setiap bulan (jawaban dapat lebih dari satu) :
a. Orang tua b. Beasiswa atau bantuan lain c. Bekerja d. Lainnya, sebutkan……………………………………………………………
5. Pengeluaran setiap bulan : a. ≤ Rp. 500.000,00 b. Rp. 500.001,00-Rp. 1000.000,00 c. Rp. 1000.001,00- Rp.1500.000,00 d. Rp. 1500.001,00-Rp. 2500.000,00 e. Lainnya, sebutkan…………………………………………………………..
Kuesioner ini digunakan sebagai bahan penelitian mengenai “ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU simPATI OLEH MAHASISWA SI DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR” oleh Khoirul Aziz Husyairi (H24102075), Mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini merupakan bagian dari skripsi yang sedang saya selesaikan. Saya mohon kesediaan Anda untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Informasi yang diterima dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama Anda.
Lanjutan Lampiran 1 Bagian 3. Proses Keputusan Pembelian Petunjuk : Berilah tanda (X) pada pilihan Anda (jawaban dapat lebih dari satu) I. Pengenalan Kebutuhan
1. Apa manfaat yang Anda harapkan dari pembelian Kartu simPATI? a. Sarana komunikasi biasa d. Sarana mempermudah komunikasi b. Simbol kelas sosial e. Lainnya, sebutkan…………………. c. Gaya hidup modern
2. Apakah motivasi Anda menggunakan kartu simPATI? a. Anda memiliki pendapatan d. Perwujudan dari gaya hidup b. Anda memiliki pengetahuan e. Lainnya, sebutkan…………………. c. Tuntutan perkembangan jaman
3. Apa yang menjadi halangan Anda membeli Kartu simPATI? a. Banyaknya pilihan kartu lain d. Sulit mendapatkan kartu simPATI b. Promosi dari produk lain e. Lainnya, sebutkan…………………. c. Harga mahal
II. Pencarian Informasi 4. Dari manakah Anda mendapatkan informasi tentang Kartu simPATI ?
a. Media elektronik d. Teman b. Media cetak e. Agen penjualan c. Anggota keluarga f. Lainnya, sebutkan………………….
5. Berdasarkan informasi yang didapatkan, hal apakah yang menjadi perhatian Anda? a. Sinyal dan jaringan d. Tarif g. Fitur dan pelayanan b. Harga e. Bonus h. Lainnya, sebutkan……….. c. Merek yang terkenal f. Kemudahan memperoleh
III. Evaluasi Alternatif 6. Hal apakah yang menjadi pertimbangan Anda membeli Kartu simPATI ?
a. Sinyal dan jaringan d. Tarif g. Fitur dan pelayanan b. Harga e. Bonus h. Lainnya, sebutkan………..
c. Merek yang terkenal f. Kemudahan memperoleh 7. Selain Kartu simPATI , apakah anda pernah menggunakan kartu lain? a. Ya, sebutkan…………................... b. Tidak (No. 8 tidak perlu dijawab) 6. Hal apakah yang menjadi pertimbangan Anda menggunakan kartu lain?
a. Sinyal dan jaringan d. Tarif g. Fitur dan pelayanan b. Harga e. Bonus h. Lainnya, sebutkan………..
c. Merek yang terkenal f. Kemudahan memperoleh IV. Keputusan Pembelian
9. Di manakah Anda membeli Kartu simPATI ? a. Dealer-dealer resmi c. Pengecer b. Counter-counter HP d. Lainnya, sebutkan............................
10. Apakah alasan Anda memilih tempat tersebut ? a. Dekat dengan tempat tinggal c. Pelayanan yang baik b. Lebih murah d. Lainnya, sebutkan………………....
Lanjutan Lampiran 1
11. Bagaimana Anda membeli Kartu simPATI ? a. Terencana c. Mendadak b. Tergantung situasi d. Lainnya, sebutkan………………....
12. Bagaimanakah pengaruh orang lain dalam keputusan pembelian Kartu simPATI Anda ? a. Memberitahu Anda bahwa mereka telah membeli Kartu simPATI b. Meminta Anda untuk membeli c. Membujuk Anda untuk membeli d. Tidak ada komentar
13. Siapa yang paling mempengaruhi Anda dalam membeli Kartu simPATI ? a. Keinginan sendiri d. Teman b. Orang tua e. Tenaga penjual c. Saudara f. Lainnya, sebutkan………...............
V. Evaluasi Pasca Pembelian 14. Sudah berapa lama Anda menggunakan Kartu simPATI ?
a. 1 bulan c. 3 bulan b. 2 bulan d. Lainnya, sebutkan………………..
15. Apakah Anda merasa puas setelah menggunakan Kartu simPATI ? a. Puas b. Tidak puas c. Biasa saja
16. Jika ada merek lain mengadakan promosi (bonus, undian berhadiah dan lain-lain) a. Membeli merek lain dan tidak menggunakan Kartu simPATI b. Membeli merek lain, tetapi tetap menggunakan Kartu simPATI c. Tidak terpengaruh d. Lainnya, sebutkan………………………………………………………..
17. Ketika pulsa Kartu simPATI Anda habis, apakah Anda akan melakukan pengisian ulang kembali ? a. Ya b. Tidak
18. Dalam sebulan, berapa pulsa yang Anda habiskan? a. < Rp.25.000,00 b. Rp. 25.001,00-Rp.50.000,00 c. Rp. 50.001,00-Rp. 100.000,00 d. Rp. 100.001,00-Rp. 150.000,00 e. Lainnya, sebutkan………………………………………………………..
Pertanyaan berikut ini berkaitan dengan variabel yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian kartu simPATI. Seberapa besar pengaruh variabel dibawah ini terhadap keputusan Anda melakukan pembelian kartu simPATI? 5 : sangat besar 4 : besar 3 : biasa saja 2 : kecil 1 : sangat kecil
Lanjutan Lampiran 1
No Variabel 5 4 3 2 1 1 Harga kartu perdana 2 Tarif (biaya percakapan dan SMS) 3 Sinyal dan jaringan 4 Fitur dan pelayanan 5 Promosi (iklan) 6 Bonus dan hadiah 7 Merek yang terkenal 8 Kemudahan membeli dan isi ulang 9 Harga isi ulang 10 Jangka waktu (masa aktif dan tenggang) 11 Manfaat 12 Motivasi 13 Informasi 14 Tempat 15 Orang lain
Bagian 4. Pengukuran Sikap Petunjuk : Berilah tanda (√) pada pilihan Anda
I. Kekuatan dan Kepercayaan (tanggapan sebelum membeli) Seberapa penting atribut Kartu simPATI mendorong Anda membeli kartu tersebut? 5 : sangat penting 4 : penting 3 : biasa saja 2 : tidak penting 1 : sangat tidak penting
No Atribut Produk 5 4 3 2 1 1 Harga kartu perdana 2 Tarif (biaya percakapan dan SMS) 3 Sinyal dan jaringan 4 Fitur dan pelayanan 5 Promosi (iklan) 6 Bonus dan hadiah 7 Merek yang terkenal 8 Kemudahan membeli dan isi ulang 9 Harga isi ulang 10 Jangka waktu (masa aktif dan tenggang)
Lanjutan Lampiran 1
II. Evaluasi Kepercayaan (tanggapan setelah menggunakan) Seberapa puaskah Anda terhadap atribut-atribut Kartu simPATI ? 5 : sangat puas 4 : puas 3 : biasa saja 2 : tidak puas 1 : sangat tidak puas
No Atribut Produk 5 4 3 2 1 1 Harga kartu perdana 2 Tarif (biaya percakapan dan SMS) 3 Sinyal dan jaringan 4 Fitur 5 Promosi (iklan) 6 Bonus dan hadiah 7 Merek yang terkenal 8 Kemudahan membeli dan isi ulang 9 Harga isi ulang 10 Jangka waktu (masa aktif dan tenggang)
III. Peubah Keyakinan Normatif Seberapa besar pengaruh orang lain (anggota keluarga, pacar, teman dan tenaga penjual) terhadap Anda dalam membeli Kartu simPATI ? 5 : sangat besar 4 : besar 3 : biasa saja 2 : kecil 1 : sangat kecil
No Atribut Produk 5 4 3 2 1 1 Anggota keluarga (orang tua, adik/kakak) 2 Pacar 3 Teman 4 Tenaga penjual
Lanjutan Lampiran 1 IV. Peubah Motivasi
Seberapa besar kemungkinan Anda menuruti orang lain (anggota keluarga, pacar, teman dan tenaga penjual) dalam membeli Kartu simPATI ? 5 : sangat besar 4 : besar 3 : biasa saja 2 : kecil 1 : sangat kecil
No Atribut Produk 5 4 3 2 1 1 Anggota keluarga (orang tua, adik/kakak) 2 Pacar 3 Teman 4 Tenaga penjual
TERIMA KASIH
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
No. Responden : ……
Nama : ................................................................................................................ Fakultas : ................................................................................................................
Bagian 1 SCREENING
Apakah saat ini Anda sebagai salah satu pengguna kartu simPATI Telkomsel? a. Ya b. Tidak (tidak perlu melanjutkan kuesioner) Bagian 2. Identitas Responden Petunjuk : Berilah tanda (X) pada jawaban yang Anda pilih. 6. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 7. Usia : a. 18 tahun c. 20 tahun b. 19 tahun d. Lainnya, sebutkan…......... 8. Semester : a. 1 f. 6 b. 2 g. 7 c. 3 h. 8 d. 4 i. Lainnya, sebutkan………. e. 5 9. Sumber keuangan setiap bulan (jawaban dapat lebih dari satu) :
a. Orang tua b. Beasiswa atau bantuan lain c. Bekerja d. Lainnya, sebutkan……………………………………………………………
10. Pengeluaran setiap bulan : f. ≤ Rp. 500.000,00 g. Rp. 500.001,00-Rp. 1000.000,00 h. Rp. 1000.001,00- Rp.1500.000,00 i. Rp. 1500.001,00-Rp. 2500.000,00 j. Lainnya, sebutkan…………………………………………………………..
Kuesioner ini digunakan sebagai bahan penelitian mengenai “ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU simPATI OLEH MAHASISWA SI DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR” oleh Khoirul Aziz Husyairi (H24102075), Mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini merupakan bagian dari skripsi yang sedang saya selesaikan. Saya mohon kesediaan Anda untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Informasi yang diterima dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama Anda.
Lanjutan Lampiran 1 Bagian 3. Proses Keputusan Pembelian Petunjuk : Berilah tanda (X) pada pilihan Anda (jawaban dapat lebih dari satu) IV. Pengenalan Kebutuhan
1. Apa manfaat yang Anda harapkan dari pembelian Kartu simPATI? a. Sarana komunikasi biasa d. Sarana mempermudah komunikasi b. Simbol kelas sosial e. Lainnya, sebutkan…………………. c. Gaya hidup modern
2. Apakah motivasi Anda menggunakan kartu simPATI? a. Anda memiliki pendapatan d. Perwujudan dari gaya hidup b. Anda memiliki pengetahuan e. Lainnya, sebutkan…………………. c. Tuntutan perkembangan jaman
3. Apa yang menjadi halangan Anda membeli Kartu simPATI? a. Banyaknya pilihan kartu lain d. Sulit mendapatkan kartu simPATI b. Promosi dari produk lain e. Lainnya, sebutkan…………………. c. Harga mahal
V. Pencarian Informasi 4. Dari manakah Anda mendapatkan informasi tentang Kartu simPATI ?
a. Media elektronik d. Teman b. Media cetak e. Agen penjualan c. Anggota keluarga f. Lainnya, sebutkan………………….
7. Berdasarkan informasi yang didapatkan, hal apakah yang menjadi perhatian Anda? a. Sinyal dan jaringan d. Tarif g. Fitur dan pelayanan d. Harga e. Bonus h. Lainnya, sebutkan……….. e. Merek yang terkenal f. Kemudahan memperoleh
VI. Evaluasi Alternatif 6. Hal apakah yang menjadi pertimbangan Anda membeli Kartu simPATI ?
a. Sinyal dan jaringan d. Tarif g. Fitur dan pelayanan b. Harga e. Bonus h. Lainnya, sebutkan………..
c. Merek yang terkenal f. Kemudahan memperoleh 7. Selain Kartu simPATI , apakah anda pernah menggunakan kartu lain? a. Ya, sebutkan…………................... b. Tidak (No. 8 tidak perlu dijawab) 8. Hal apakah yang menjadi pertimbangan Anda menggunakan kartu lain?
a. Sinyal dan jaringan d. Tarif g. Fitur dan pelayanan b. Harga e. Bonus h. Lainnya, sebutkan………..
c. Merek yang terkenal f. Kemudahan memperoleh IV. Keputusan Pembelian
19. Di manakah Anda membeli Kartu simPATI ? a. Dealer-dealer resmi c. Pengecer b. Counter-counter HP d. Lainnya, sebutkan............................
20. Apakah alasan Anda memilih tempat tersebut ? a. Dekat dengan tempat tinggal c. Pelayanan yang baik b. Lebih murah d. Lainnya, sebutkan………………....
Lanjutan Lampiran 1
21. Bagaimana Anda membeli Kartu simPATI ? a. Terencana c. Mendadak b. Tergantung situasi d. Lainnya, sebutkan………………....
22. Bagaimanakah pengaruh orang lain dalam keputusan pembelian Kartu simPATI Anda ? a. Memberitahu Anda bahwa mereka telah membeli Kartu simPATI b. Meminta Anda untuk membeli c. Membujuk Anda untuk membeli d. Tidak ada komentar
23. Siapa yang paling mempengaruhi Anda dalam membeli Kartu simPATI ? a. Keinginan sendiri d. Teman b. Orang tua e. Tenaga penjual c. Saudara f. Lainnya, sebutkan………...............
V. Evaluasi Pasca Pembelian 24. Sudah berapa lama Anda menggunakan Kartu simPATI ?
c. 1 bulan c. 3 bulan d. 2 bulan d. Lainnya, sebutkan………………..
25. Apakah Anda merasa puas setelah menggunakan Kartu simPATI ? a. Puas b. Tidak puas c. Biasa saja
26. Jika ada merek lain mengadakan promosi (bonus, undian berhadiah dan lain-lain) a. Membeli merek lain dan tidak menggunakan Kartu simPATI b. Membeli merek lain, tetapi tetap menggunakan Kartu simPATI c. Tidak terpengaruh d. Lainnya, sebutkan………………………………………………………..
27. Ketika pulsa Kartu simPATI Anda habis, apakah Anda akan melakukan pengisian ulang kembali ? a. Ya b. Tidak
28. Dalam sebulan, berapa pulsa yang Anda habiskan? f. < Rp.25.000,00 g. Rp. 25.001,00-Rp.50.000,00 h. Rp. 50.001,00-Rp. 100.000,00 i. Rp. 100.001,00-Rp. 150.000,00 j. Lainnya, sebutkan………………………………………………………..
Pertanyaan berikut ini berkaitan dengan variabel yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian kartu simPATI. Seberapa besar pengaruh variabel dibawah ini terhadap keputusan Anda melakukan pembelian kartu simPATI? 5 : sangat besar 4 : besar 3 : biasa saja 2 : kecil 1 : sangat kecil
Lanjutan Lampiran 1
No Variabel 5 4 3 2 1 1 Harga kartu perdana 2 Tarif (biaya percakapan dan SMS) 3 Sinyal dan jaringan 4 Fitur dan pelayanan 5 Promosi (iklan) 6 Bonus dan hadiah 7 Merek yang terkenal 8 Kemudahan membeli dan isi ulang 9 Harga isi ulang 10 Jangka waktu (masa aktif dan tenggang) 11 Manfaat 12 Motivasi 13 Informasi 14 Tempat 15 Orang lain
Bagian 4. Pengukuran Sikap Petunjuk : Berilah tanda (√) pada pilihan Anda V. Kekuatan dan Kepercayaan (tanggapan sebelum membeli)
Seberapa penting atribut Kartu simPATI mendorong Anda membeli kartu tersebut? 5 : sangat penting 4 : penting 3 : biasa saja 2 : tidak penting 1 : sangat tidak penting
No Atribut Produk 5 4 3 2 1 1 Harga kartu perdana 2 Tarif (biaya percakapan dan SMS) 3 Sinyal dan jaringan 4 Fitur dan pelayanan 5 Promosi (iklan) 6 Bonus dan hadiah 7 Merek yang terkenal 8 Kemudahan membeli dan isi ulang 9 Harga isi ulang 10 Jangka waktu (masa aktif dan tenggang)
Lanjutan Lampiran 1 VI. Evaluasi Kepercayaan (tanggapan setelah menggunakan)
Seberapa puaskah Anda terhadap atribut-atribut Kartu simPATI ? 5 : sangat puas 4 : puas 3 : biasa saja 2 : tidak puas 1 : sangat tidak puas
No Atribut Produk 5 4 3 2 1 1 Harga kartu perdana 2 Tarif (biaya percakapan dan SMS) 3 Sinyal dan jaringan 4 Fitur 5 Promosi (iklan) 6 Bonus dan hadiah 7 Merek yang terkenal 8 Kemudahan membeli dan isi ulang 9 Harga isi ulang 10 Jangka waktu (masa aktif dan tenggang)
VII. Peubah Keyakinan Normatif Seberapa besar pengaruh orang lain (anggota keluarga, pacar, teman dan tenaga penjual) terhadap Anda dalam membeli Kartu simPATI ? 5 : sangat besar 4 : besar 3 : biasa saja 2 : kecil 1 : sangat kecil
No Atribut Produk 5 4 3 2 1 1 Anggota keluarga (orang tua, adik/kakak) 2 Pacar 3 Teman 4 Tenaga penjual
Lanjutan Lampiran 1
VIII. Peubah Motivasi Seberapa besar kemungkinan Anda menuruti orang lain (anggota keluarga, pacar, teman dan tenaga penjual) dalam membeli Kartu simPATI ? 5 : sangat besar 4 : besar 3 : biasa saja 2 : kecil 1 : sangat kecil
No Atribut Produk 5 4 3 2 1 1 Anggota keluarga (orang tua, adik/kakak) 2 Pacar 3 Teman 4 Tenaga penjual
TERIMA KASIH
Lampiran 2. Uji validitas responden
Kepercayaan Evaluasi Normatif Motivasi Pengaruh RES 1 Pearson Correlation .044 .243 .863 .453 -.029 Sig. (2-tailed) .904 .498 .137 .547 .917 N 10 10 4 4 15 RES 2 Pearson Correlation .208 .549 .828 .304 .432 Sig. (2-tailed) .564 .100 .172 .696 .108 N 10 10 4 4 15 RES 3 Pearson Correlation .294 -.103 .820 .953(*) .378 Sig. (2-tailed) .410 .776 .180 .047 .165 N 10 10 4 4 15 RES 4 Pearson Correlation .335 .486 -.449 -.475 .190 Sig. (2-tailed) .344 .155 .551 .525 .498 N 10 10 4 4 15 RES 5 Pearson Correlation .682(*) .443 -.064 -.953(*) .677(**) Sig. (2-tailed) .030 .200 .936 .047 .006 N 10 10 4 4 15 RES 6 Pearson Correlation .668(*) .142 -.295 .798 .654(**) Sig. (2-tailed) .035 .696 .705 .202 .008 N 10 10 4 4 15 RES 7 Pearson Correlation -.153 .553 -.712 -.101 .383 Sig. (2-tailed) .674 .098 .288 .899 .159 N 10 10 4 4 15 RES 8 Pearson Correlation .057 .529 .935 .777 .310 Sig. (2-tailed) .877 .116 .065 .223 .261 N 10 10 4 4 15 RES 9 Pearson Correlation .061 .287 .492 .324 .080 Sig. (2-tailed) .866 .422 .508 .676 .777 N 10 10 4 4 15 RES 10 Pearson Correlation .418 .759(*) .587 .753 .381 Sig. (2-tailed) .229 .011 .413 .247 .162 N 10 10 4 4 15 RES 11 Pearson Correlation .216 .223 .584 -.777 .419 Sig. (2-tailed) .549 .535 .416 .223 .120 N 10 10 4 4 15 RES 12 Pearson Correlation .730(*) .617 .978(*) .453 .280 Sig. (2-tailed) .016 .058 .022 .547 .312 N 10 10 4 4 15 RES 13 Pearson Correlation -.039 .840(**) -.419 .913 .634(*) Sig. (2-tailed) .916 .002 .581 .087 .011 N 10 10 4 4 15 RES 14 Pearson Correlation .299 .591 .648 .777 .304 Sig. (2-tailed) .401 .072 .352 .223 .271 N 10 10 4 4 15
Lanjutan Lampiran 2
RES 15 Pearson Correlation .646(*) .478 .712 .648 .649(**)
Sig. (2-tailed) .044 .162 .288 .352 .009
N 10 10 4 4 15
RES 16 Pearson Correlation .(a) .099 .980(*) .(a) .315
Sig. (2-tailed) . .785 .020 . .252
N 10 10 4 4 15
RES 17 Pearson Correlation .468 .581 .963(*) .271 .126
Sig. (2-tailed) .173 .078 .037 .729 .655
N 10 10 4 4 15
RES 18 Pearson Correlation .310 .246 .712 .(a) .143
Sig. (2-tailed) .384 .493 .288 . .611
N 10 10 4 4 15
RES 19 Pearson Correlation .714(*) .409 .191 -.112 .217
Sig. (2-tailed) .020 .240 .809 .888 .438
N 10 10 4 4 15
RES 20 Pearson Correlation -.174 .349 .980(*) .515 .565(*)
Sig. (2-tailed) .631 .323 .020 .485 .028
N 10 10 4 4 15
RES 21 Pearson Correlation -.103 .479 .712 .648 .280
Sig. (2-tailed) .777 .161 .288 .352 .313
N 10 10 4 4 15
RES 22 Pearson Correlation .221 .302 .325 .953(*) .757(**)
Sig. (2-tailed) .540 .397 .675 .047 .001
N 10 10 4 4 15
RES 23 Pearson Correlation .893(**) -.038 .218 .324 .191
Sig. (2-tailed) .001 .917 .782 .676 .496
N 10 10 4 4 15
RES 24 Pearson Correlation .390 .303 .(a) .595 .188
Sig. (2-tailed) .265 .395 . .405 .501
N 10 10 4 4 15
RES 25 Pearson Correlation -.165 .410 -.191 .953(*) .725(**)
Sig. (2-tailed) .648 .239 .809 .047 .002
N 10 10 4 4 15
RES 26 Pearson Correlation .258 .639(*) -.449 .777 .079
Sig. (2-tailed) .471 .047 .551 .223 .779
N 10 10 4 4 15
RES 27 Pearson Correlation -.259 .079 .639 .777 -.056
Sig. (2-tailed) .470 .828 .361 .223 .843
N 10 10 4 4 15
RES 28 Pearson Correlation .388 .303 .712 .648 -.181
Sig. (2-tailed) .268 .394 .288 .352 .519
N 10 10 4 4 15
RES 29 Pearson Correlation .694(*) .589 -.164 .489 .442
Sig. (2-tailed) .026 .073 .836 .511 .099
N 10 10 4 4 15
Lanjutan Lampiran 2
RES 30 Pearson Correlation -.056 .321 .530 .648 .672(**)
Sig. (2-tailed) .878 .365 .470 .352 .006
N 10 10 4 4 15
RES 31 Pearson Correlation .761(*) .579 .(a) .978(*) .559(*)
Sig. (2-tailed) .011 .080 . .022 .030
N 10 10 4 4 15
RES 32 Pearson Correlation .867(**) .315 -.007 .237 .321
Sig. (2-tailed) .001 .375 .993 .763 .243
N 10 10 4 4 15
RES 33 Pearson Correlation .057 .668(*) .992(**) -.913 .609(*)
Sig. (2-tailed) .877 .035 .008 .087 .016
N 10 10 4 4 15
RES 34 Pearson Correlation .739(*) .460 .191 .237 .349
Sig. (2-tailed) .015 .181 .809 .763 .203
N 10 10 4 4 15
RES 35 Pearson Correlation .717(*) .646(*) .064 -.119 -.013
Sig. (2-tailed) .020 .044 .936 .881 .965
N 10 10 4 4 15
RES 36 Pearson Correlation .856(**) .410 .584 .913 .361
Sig. (2-tailed) .002 .239 .416 .087 .186
N 10 10 4 4 15
RES 37 Pearson Correlation .435 .449 .828 .648 .072
Sig. (2-tailed) .209 .193 .172 .352 .800
N 10 10 4 4 15
RES 38 Pearson Correlation .490 .457 .270 .103 .516(*)
Sig. (2-tailed) .150 .184 .730 .897 .049
N 10 10 4 4 15
RES 39 Pearson Correlation .442 .355 -.712 .280 .558(*)
Sig. (2-tailed) .201 .315 .288 .720 .031
N 10 10 4 4 15
RES 40 Pearson Correlation .773(**) .489 .980(*) -.112 .594(*)
Sig. (2-tailed) .009 .152 .020 .888 .020
N 10 10 4 4 15
RES 41 Pearson Correlation .430 .525 .924 .453 -.084
Sig. (2-tailed) .214 .119 .076 .547 .765
N 10 10 4 4 15
RES 42 Pearson Correlation .756(*) .231 .980(*) -.280 .389
Sig. (2-tailed) .011 .521 .020 .720 .152
N 10 10 4 4 15
RES 43 Pearson Correlation .601 .416 -.213 -.065 .202
Sig. (2-tailed) .066 .232 .787 .935 .471
N 10 10 4 4 15
RES 44 Pearson Correlation .870(**) .659(*) .980(*) -.595 .341
Sig. (2-tailed) .001 .038 .020 .405 .213
N 10 10 4 4 15
Lanjutan Lampiran 2
RES 45 Pearson Correlation -.194 .377 -.980(*) .112 .340
Sig. (2-tailed) .592 .283 .020 .888 .215
N 10 10 4 4 15
RES 46 Pearson Correlation .854(**) .355 -.492 -.065 .477
Sig. (2-tailed) .002 .314 .508 .935 .072
N 10 10 4 4 15
RES 47 Pearson Correlation .942(**) .376 .104 .453 .334
Sig. (2-tailed) .000 .285 .896 .547 .224
N 10 10 4 4 15
RES 48 Pearson Correlation .490 .773(**) -.648 -.981(*) .359
Sig. (2-tailed) .151 .009 .352 .019 .189
N 10 10 4 4 15
RES 49 Pearson Correlation .895(**) .767(**) .980(*) .(a) .273
Sig. (2-tailed) .000 .010 .020 . .325
N 10 10 4 4 15
RES 50 Pearson Correlation .776(**) .035 .584 -.777 .361
Sig. (2-tailed) .008 .923 .416 .223 .186
N 10 10 4 4 15
RES 51 Pearson Correlation .625 .478 .(a) -.324 .124
Sig. (2-tailed) .053 .163 . .676 .659
N 10 10 4 4 15
RES 52 Pearson Correlation .763(*) .292 -.419 -.744 .294
Sig. (2-tailed) .010 .413 .581 .256 .287
N 10 10 4 4 15
RES 53 Pearson Correlation .430 .303 .648 .978(*) -.308
Sig. (2-tailed) .214 .395 .352 .022 .265
N 10 10 4 4 15
RES 54 Pearson Correlation .903(**) -.463 .028 -.324 -.211
Sig. (2-tailed) .000 .177 .972 .676 .451
N 10 10 4 4 15
RES 55 Pearson Correlation .545 .455 .419 -.812 .480
Sig. (2-tailed) .104 .186 .581 .188 .070
N 10 10 4 4 15
RES 56 Pearson Correlation .833(**) .650(*) .738 .701 .468
Sig. (2-tailed) .003 .042 .262 .299 .078
N 10 10 4 4 15
RES 57 Pearson Correlation .698(*) .334 .980(*) .280 .260
Sig. (2-tailed) .025 .346 .020 .720 .350
N 10 10 4 4 15
RES 58 Pearson Correlation .178 .548 -.191 .572 .099
Sig. (2-tailed) .622 .101 .809 .428 .727
N 10 10 4 4 15
RES 59 Pearson Correlation .816(**) .666(*) .712 .701 .432
Sig. (2-tailed) .004 .036 .288 .299 .108
N 10 10 4 4 15
Lanjutan Lampiran 2
RES 60 Pearson Correlation .146 .285 .828 -.171 .395
Sig. (2-tailed) .688 .425 .172 .829 .146
N 10 10 4 4 15
RES 61 Pearson Correlation .844(**) .234 -.242 .572 .422
Sig. (2-tailed) .002 .516 .758 .428 .117
N 10 10 4 4 15
RES 62 Pearson Correlation .651(*) .248 -.980(*) -.112 .382
Sig. (2-tailed) .042 .489 .020 .888 .160
N 10 10 4 4 15
RES 63 Pearson Correlation .516 .517 .(a) .739 .313
Sig. (2-tailed) .126 .126 . .261 .256
N 10 10 4 4 15
RES 64 Pearson Correlation .791(**) .568 .492 -.648 .385
Sig. (2-tailed) .006 .087 .508 .352 .157
N 10 10 4 4 15
RES 65 Pearson Correlation .751(*) .578 .(a) -.777 .207
Sig. (2-tailed) .012 .080 . .223 .460
N 10 10 4 4 15
RES 66 Pearson Correlation .353 .541 .(a) .669 .545(*)
Sig. (2-tailed) .317 .106 . .331 .036
N 10 10 4 4 15
RES 67 Pearson Correlation .575 .610 -.492 .677 .769(**)
Sig. (2-tailed) .082 .061 .508 .323 .001
N 10 10 4 4 15
RES 68 Pearson Correlation .629 .142 -.492 .953(*) .507
Sig. (2-tailed) .052 .696 .508 .047 .054
N 10 10 4 4 15
RES 69 Pearson Correlation .755(*) .501 -.639 .812 .400
Sig. (2-tailed) .012 .140 .361 .188 .139
N 10 10 4 4 15
RES 70 Pearson Correlation .219 .450 -.809 -.804 .626(*)
Sig. (2-tailed) .544 .192 .191 .196 .012
N 10 10 4 4 15
RES 71 Pearson Correlation .839(**) .678(*) -.492 .326 .010
Sig. (2-tailed) .002 .031 .508 .674 .971
N 10 10 4 4 15
RES 72 Pearson Correlation .737(*) .763(*) -.748 .453 .278
Sig. (2-tailed) .015 .010 .252 .547 .317
N 10 10 4 4 15
RES 73 Pearson Correlation .607 .698(*) -.828 -.953(*) .277
Sig. (2-tailed) .063 .025 .172 .047 .317
N 10 10 4 4 15
RES 74 Pearson Correlation .332 .694(*) -.180 .648 .613(*)
Sig. (2-tailed) .349 .026 .820 .352 .015
N 10 10 4 4 15
Lanjutan Lampiran 2
RES 75 Pearson Correlation .532 .365 -.565 -.777 -.458
Sig. (2-tailed) .113 .300 .435 .223 .086
N 10 10 4 4 15
RES 76 Pearson Correlation .084 .493 .(a) .(a) -.387
Sig. (2-tailed) .817 .148 . . .154
N 10 10 4 4 15
RES 77 Pearson Correlation .710(*) .330 .(a) .000 .433
Sig. (2-tailed) .022 .351 . 1.000 .107
N 10 10 4 4 15
RES 78 Pearson Correlation .560 .377 .712 -.324 -.303
Sig. (2-tailed) .093 .283 .288 .676 .272
N 10 10 4 4 15
RES 79 Pearson Correlation -.146 .334 .064 .648 .347
Sig. (2-tailed) .688 .345 .936 .352 .205
N 10 10 4 4 15
RES 80 Pearson Correlation .543 -.625 .(a) .(a) .580(*)
Sig. (2-tailed) .105 .053 . . .023
N 10 10 4 4 15
RES 81 Pearson Correlation .516 .647(*) .712 -.112 .449
Sig. (2-tailed) .127 .043 .288 .888 .093
N 10 10 4 4 15
RES 82 Pearson Correlation -.004 -.242 -.332 -.324 .516(*)
Sig. (2-tailed) .991 .501 .668 .676 .049
N 10 10 4 4 15
RES 83 Pearson Correlation -.175 -.728(*) .064 -.324 .510
Sig. (2-tailed) .628 .017 .936 .676 .052
N 10 10 4 4 15
RES 84 Pearson Correlation .688(*) .438 .191 .(a) .370
Sig. (2-tailed) .028 .205 .809 . .175
N 10 10 4 4 15
RES 85 Pearson Correlation -.158 .014 -.639 .648 .144
Sig. (2-tailed) .662 .969 .361 .352 .608
N 10 10 4 4 15
RES 86 Pearson Correlation .183 .375 .090 .648 .436
Sig. (2-tailed) .612 .286 .910 .352 .104
N 10 10 4 4 15
RES 87 Pearson Correlation .053 -.053 -.748 -.056 .605(*)
Sig. (2-tailed) .884 .885 .252 .944 .017
N 10 10 4 4 15
RES 88 Pearson Correlation .314 .391 -.492 .(a) .092
Sig. (2-tailed) .377 .264 .508 . .743
N 10 10 4 4 15
RES 89 Pearson Correlation .445 .022 -.191 .648 .287
Sig. (2-tailed) .197 .952 .809 .352 .299
N 10 10 4 4 15
Lanjutan Lampiran 2
RES 90 Pearson Correlation .239 .329 .419 -.777 .403
Sig. (2-tailed) .507 .353 .581 .223 .136
N 10 10 4 4 15
RES 91 Pearson Correlation .414 -.410 .419 .278 .621(*)
Sig. (2-tailed) .234 .239 .581 .722 .014
N 10 10 4 4 15
RES 92 Pearson Correlation -.047 .533 -.639 -.777 .236
Sig. (2-tailed) .898 .112 .361 .223 .398
N 10 10 4 4 15
RES 93 Pearson Correlation .005 .237 -.639 .334 -.005
Sig. (2-tailed) .990 .510 .361 .666 .987
N 10 10 4 4 15
RES 94 Pearson Correlation .742(*) .573 .980(*) .953(*) .216
Sig. (2-tailed) .014 .084 .020 .047 .440
N 10 10 4 4 15
RES 95 Pearson Correlation -.190 -.590 .980(*) -.595 .420
Sig. (2-tailed) .600 .073 .020 .405 .119
N 10 10 4 4 15
RES 96 Pearson Correlation .127 .575 -.648 .(a) .271
Sig. (2-tailed) .728 .082 .352 . .328
N 10 10 4 4 15
RES 97 Pearson Correlation .238 .279 .064 -.648 -.099
Sig. (2-tailed) .508 .435 .936 .352 .727
N 10 10 4 4 15
RES 98 Pearson Correlation .899(**) -.389 .218 -.777 .363
Sig. (2-tailed) .000 .266 .782 .223 .183
N 10 10 4 4 15
RES 99 Pearson Correlation .508 .525 .495 -.114 .314
Sig. (2-tailed) .133 .119 .505 .886 .255
N 10 10 4 4 15
RES 100 Pearson Correlation .515 .738(*) .980(*) .453 .331
Sig. (2-tailed) .127 .015 .020 .547 .228
N 10 10 4 4 15
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). a. Cannot be computed because at least one of the RES iables is constant. Jawaban responden no 16, 18, 24, 31, 49, 51, 63, 65, 66, 76, 77, 80, 84, 88, 96 harus dikeluarkan karena konstan.
Lampiran 3. Uji validitas kuisioner a. Kekuatan kepercayaan
Correlations
PDNA TARIF SINYL FITR PRMOSI BONUS MREK MUDAH H_ULNG JK_WKT TOTAL PDNA Pearson
Correlation 1 .089 .058 .129 .115 -.034 -.226(*) .094 .147 .288(**) .125
Sig. (2-tailed) . .417 .600 .240 .295 .759 .037 .392 .181 .007 .254 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85TARIF Pearson
Correlation .089 1 .061 -.029 -.115 .196 -.143 .026 .094 .135 .283(**)
Sig. (2-tailed) .417 . .580 .794 .293 .073 .191 .812 .393 .217 .009 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85SINYL Pearson
Correlation .058 .061 1 .027 .177 .230(*) -.180 .116 .156 .255(*) .376(**)
Sig. (2-tailed) .600 .580 . .806 .105 .034 .100 .291 .153 .019 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85FITR Pearson
Correlation .129 -.029 .027 1 -.020 .000 .179 .112 .111 .101 .449(**)
Sig. (2-tailed) .240 .794 .806 . .858 1.000 .102 .309 .311 .360 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85PRMOSI Pearson
Correlation .115 -.115 .177 -.020 1 .159 -.203 .116 -.004 .226(*) .301(**)
Sig. (2-tailed) .295 .293 .105 .858 . .147 .063 .288 .973 .037 .005 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85BONUS Pearson
Correlation -.034 .196 .230(*) .000 .159 1 -.112 .092 .158 .044 .454(**)
Sig. (2-tailed) .759 .073 .034 1.000 .147 . .307 .404 .149 .692 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85MREK Pearson
Correlation -.226(*) -.143 -.180 .179 -.203 -.112 1 .174 -.093 -.168 .296(**)
Sig. (2-tailed) .037 .191 .100 .102 .063 .307 . .112 .399 .123 .006 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
Lanjutan Lampiran 3
MUDAH Pearson Correlation .094 .026 .116 .112 .116 .092 .174 1 .494(**) .231(*) .609(**)
Sig. (2-tailed) .392 .812 .291 .309 .288 .404 .112 . .000 .033 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85H_ULNG Pearson
Correlation .147 .094 .156 .111 -.004 .158 -.093 .494(**) 1 .278(*) .516(**)
Sig. (2-tailed) .181 .393 .153 .311 .973 .149 .399 .000 . .010 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
JK_WKT Pearson Correlation .288(**) .135 .255(*) .101 .226(*) .044 -.168 .231(*) .278(*) 1 .478(**)
Sig. (2-tailed) .007 .217 .019 .360 .037 .692 .123 .033 .010 . .000
N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
TOTAL Pearson Correlation .125 .283(**) .376(**) .449(**) .301(**) .454(**) .296(**) .609(**) .516(**) .478(**) 1
Sig. (2-tailed) .254 .009 .000 .000 .005 .000 .006 .000 .000 .000 .
N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lanjutan Lampiran 3 b. Evaluasi kepercayaan
Correlations
PDNA TARIF SINYL FITR PRMOSI BONUS MREK MUDAH H_ULNG JK_WKT TOTAL PDNA Pearson
Correlation 1 -.214(*) -.137 .250(*) -.023 .221(*) -.052 .085 .264(*) .005 .109
Sig. (2-tailed) . .049 .212 .021 .836 .043 .640 .439 .015 .967 .322 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85TARIF Pearson
Correlation -.214(*) 1 .194 .051 .012 .281(**) .294(**) .218(*) .221(*) -.031 .625(**)
Sig. (2-tailed) .049 . .076 .646 .912 .009 .006 .045 .042 .776 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85SINYL Pearson
Correlation -.137 .194 1 .019 .054 .153 .071 .017 -.056 .090 .340(**)
Sig. (2-tailed) .212 .076 . .861 .624 .163 .519 .878 .609 .414 .001 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85FITR Pearson
Correlation .250(*) .051 .019 1 -.463(**) .225(*) -.009 .184 .140 .025 .313(**)
Sig. (2-tailed) .021 .646 .861 . .000 .038 .933 .092 .203 .819 .004 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85PRMOSI Pearson
Correlation -.023 .012 .054 -.463(**) 1 .000 .101 .032 .113 -.077 .240(*)
Sig. (2-tailed) .836 .912 .624 .000 . 1.000 .358 .768 .302 .483 .027 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85BONUS Pearson
Correlation .221(*) .281(**) .153 .225(*) .000 1 .095 .183 .290(**) -.039 .603(**)
Sig. (2-tailed) .043 .009 .163 .038 1.000 . .386 .093 .007 .724 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85MREK Pearson
Correlation -.052 .294(**) .071 -.009 .101 .095 1 -.008 .072 .131 .484(**)
Sig. (2-tailed) .640 .006 .519 .933 .358 .386 . .938 .510 .231 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85MUDAH Pearson
Correlation .085 .218(*) .017 .184 .032 .183 -.008 1 .073 -.052 .414(**)
Lanjutan Lampiran 3 Sig. (2-tailed) .439 .045 .878 .092 .768 .093 .938 . .504 .634 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85H_ULNG Pearson
Correlation .264(*) .221(*) -.056 .140 .113 .290(**) .072 .073 1 .115 .522(**)
Sig. (2-tailed) .015 .042 .609 .203 .302 .007 .510 .504 . .293 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
JK_WKT Pearson Correlation .005 -.031 .090 .025 -.077 -.039 .131 -.052 .115 1 .229(*)
Sig. (2-tailed) .967 .776 .414 .819 .483 .724 .231 .634 .293 . .035 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85TOTAL Pearson
Correlation .109 .625(**) .340(**) .313(**) .240(*) .603(**) .484(**) .414(**) .522(**) .229(*) 1
Sig. (2-tailed) .322 .000 .001 .004 .027 .000 .000 .000 .000 .035 . N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lanjutan Lampiran 3 c. Peubah keyakinan normatif Correlations
KLRGA PACAR TMAN PJUAL TOTAL Pearson Correlation 1 .003 -.108 -.075 .315(**)
Sig. (2-tailed) . .976 .326 .496 .003
KLRGA
N 85 85 85 85 85 Pearson Correlation .003 1 .183 .334(**) .752(**)
Sig. (2-tailed) .976 . .094 .002 .000
PACAR
N 85 85 85 85 85 Pearson Correlation -.108 .183 1 -.044 .412(**)
Sig. (2-tailed) .326 .094 . .692 .000
TMAN
N 85 85 85 85 85 Pearson Correlation -.075 .334(**) -.044 1 .645(**)
Sig. (2-tailed) .496 .002 .692 . .000
PJUAL
N 85 85 85 85 85 Pearson Correlation .315(**) .752(**) .412(**) .645(**) 1
Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000 .
TOTAL
N 85 85 85 85 85
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lanjutan Lampiran 3
d. Peubah motivasi Correlations
KLRGA PACAR TMAN PJUAL TOTAL Pearson Correlation 1 .037 -.171 .080 .381(**)
Sig. (2-tailed) . .739 .118 .466 .000
KLRGA
N 85 85 85 85 85 Pearson Correlation .037 1 .132 .165 .641(**)
Sig. (2-tailed) .739 . .229 .132 .000
PACAR
N 85 85 85 85 85 Pearson Correlation -.171 .132 1 .200 .499(**)
Sig. (2-tailed) .118 .229 . .067 .000
TMAN
N 85 85 85 85 85 Pearson Correlation .080 .165 .200 1 .682(**)
Sig. (2-tailed) .466 .132 .067 . .000
PJUAL
N 85 85 85 85 85 Pearson Correlation .381(**) .641(**) .499(**) .682(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .
TOTAL
N 85 85 85 85 85
Lampiran 4. Hasil uji reabilitas a. Faktor yang mempengaruhi pembelian ***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. H_PEDANA 3.2941 1.4543 85.0 2. TARIF 3.9294 1.6020 85.0 3. SINYAL 3.8824 1.5615 85.0 4. FITUR 4.3412 .6823 85.0 5. PROMOSI 3.4000 .9411 85.0 6. BONUS 4.2471 .8004 85.0 7. MEREK 3.3882 1.0589 85.0 8. KMUDAHAN 3.8588 1.1250 85.0 9. H_ULANG 3.5529 1.2584 85.0 10. JK_WKT 4.3294 .8506 85.0 11. MANFAAT 4.4471 .8523 85.0 12. MOTIVASI 3.5882 1.5606 85.0 13. INFO 3.9529 .9500 85.0 14. TEMPAT 4.2353 .7504 85.0 15. ORG_LAIN 3.7529 .8151 85.0 Reliability Coefficients N of Cases = 85.0 N of Items = 15 Alpha = .4579
Lanjutan lampiran 4 b. Kekuatan kepercayaan ***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. H_PDNA 4.3412 .8668 85.0 2. TARIF 4.4706 .8250 85.0 3. SINYAL 4.6353 .6143 85.0 4. FITUR 3.4000 1.0024 85.0 5. PROMOSI 3.8941 .8455 85.0 6. BONUS 4.1176 .9809 85.0 7. MEREK 3.3647 1.3701 85.0 8. KMUDHAN 4.1882 .8091 85.0 9. H_ULANG 4.2000 .7684 85.0 10. JK_WKT 4.2118 .8032 85.0 Reliability Coefficients N of Cases = 85.0 N of Items = 10 Alpha = .3659 c. Evaluasi kepercayaan ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ***** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. H_PDNA 3.3882 1.0589 85.0 2. TARIF 3.3765 1.2815 85.0 3. SINYAL 4.2824 .7655 85.0 4. FITUR 3.3529 1.2316 85.0 5. PROMOSI 3.3529 1.3066 85.0 6. BONUS 2.8000 1.2032 85.0 7. MEREK 3.0706 1.1628 85.0 8. KMUDHAN 3.4588 .9070 85.0 9. H_ULANG 3.3176 1.0025 85.0 10. JK_WKT 3.9294 .8134 85.0 Reliability Coefficients N of Cases = 85.0 N of Items = 10 Alpha = .4229
Lanjutan Lampiran 4 d. keyakinan normatif ***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. KELUARGA 4.2118 .9524 85.0 2. PACAR 3.8706 1.2227 85.0 3. TEMAN 4.2235 .9306 85.0 4. PENJUAL 3.7529 1.2621 85.0 Reliability Coefficients N of Cases = 85.0 N of Items = 4 Alpha = .2238 e. Peubah motivasi ***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. KELUARGA 4.2118 1.0129 85.0 2. PACAR 3.8353 1.2710 85.0 3. TEMAN 4.1176 1.0398 85.0 4. PENJUAL 3.8000 1.2611 85.0 Reliability Coefficients N of Cases = 85.0 N of Items = 4 Alpha = .2686
Lampiran 5. Hasil pengolahan data dengan menggunakan Principal Component Analisys KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .507
Approx. Chi-Square 53.824df 15
Bartlett's Test of Sphericity
Sig. .000 Communalities Initial Extraction H_PDANA 1.000 .692 TARIF 1.000 .735 SINYAL 1.000 .768 KMUDAHAN 1.000 .751 H_ULANG 1.000 .691 TEMPAT 1.000 .632
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Lanjutan Lampiran 5 Total Variance Explained
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings Component Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % 1 1.642 27.373 27.373 1.642 27.373 27.373 1.567 26.115 26.1152 1.456 24.274 51.648 1.456 24.274 51.648 1.361 22.686 48.8013 1.170 19.498 71.145 1.170 19.498 71.145 1.341 22.344 71.1454 .668 11.139 82.285 5 .615 10.249 92.534 6 .448 7.466 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis. Component Matrix(a)
Component 1 2 3 H_PDANA .591 -.217 .545TARIF .782 .309 -.169SINYAL .763 .215 -.374KMUDAHAN .043 .554 .665H_ULANG .249 -.651 .452TEMPAT -.190 .733 .241
Extraction Method: Principal Component Analysis. a 3 components extracted.
Lanjutan Lampiran 5 Rotated Component Matrix(a)
Component 1 2 3 H_PDANA .261 .775 .154TARIF .848 .086 .096SINYAL .870 -.014 -.106KMUDAHAN -.005 .179 .848H_ULANG -.152 .786 -.224TEMPAT -.005 -.322 .727
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 4 iterations. Component Transformation Matrix Component 1 2 3 1 .879 .474 -.0442 .333 -.545 .7703 -.341 .692 .637
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Lampiran 6. Tarif kartu simPATI
Peak Off Peak Jenis Panggilan Mobile 07:00:00 22:59:59
23:00:00 06:59:59
PANGDO-0 (Di dalam POC_MOBILE) simPATI - KH/SP/As 1,500 300 simPATI - Seluler Lain 1,600 1,300 PANGDO-1 ( Tujuan POC_MOBILE Bertetangga) simPATI - KH/SP/As 4,000 300 simPATI - Seluler Lain 4,000 3,500 PANGDO-2 ( Tujuan POC _MOBILE Tidak Bertetangga) simPATI - KH/SP/As 4,500 300 simPATI - Seluler Lain 4,500 4,000 Jenis Panggilan PSTN Di dalam POC_PSTN 950 700 Zone-1 = Jarak Antara 2 POC_PSTN =< 200 KM 2,300 2,000 Zone-2 = Jarak Antara 2 POC_PSTN 200 KM- 500 KM 3,720 3,200 Zone-3 = Jarak Antara 2 POC_PSTN > 500 KM 4,150 3,600 Panggilan ke 102,106,108,222,13XXX (Pager) 950 700 Panggilan Ke 110, 112, 113, 115, 116, 118, 888, 188 Gratis Gratis Panggilan Operator Satelite (Byru)* 8000 8000 Panggilan Internasional Group I ( Kel. Negara I s.d III ) 8000 7500 Group II ( kel. Negara IV s.d VII) 12000 11000
Lanjutan Lampiran 6
Peak Off Peak Penerimaan 07:00:00 22:59:59
23:00:00 06:59:59
Menerima Panggilan di dalam POC_MOBILE Gratis Gratis Menerima Panggilan dari sesama pelanggan Telkomsel di POC_Bertetangga dan Tidak Bertetangga
Gratis Gratis
Menerima Panggilan selain dari pelanggan Telkomsel di POC_Mobile Bertetangga Gratis Gratis Menerima Panggilan selain dari pelanggan Telkomsel di POC_Mobile Tidak Bertetangga
Gratis Gratis
SMS simPATI - Seluler Lain Local 350 350 simPATI - Seluler Lain Internasional 600 600 Catatan : Tarif sudah termasuk Ppn 10% Time Unit Percakapan Internasional 15 detik. Time Unit Percakapan Lokal & Non-lokal 30 detik