128
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU simPATI (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor) Oleh KHOIRUL AZIZ HUSYAIRI H24102075 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KARTU SIMPATI … · Penulis menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-kanak Pertiwi Kunden ... Implikasi Hasil Penelitian ... Pengaruh orang lain

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM

KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU simPATI

(Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)

Oleh

KHOIRUL AZIZ HUSYAIRI

H24102075

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2006

ABSTRAK

Khoirul Aziz Husyairi. H24102075. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Kartu simPATI (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor). Di bawah bimbingan Ma`mun Sarma

Penemuan telepon seluler mengakibatkan bisnis seluler berkembang pesat. PT. Telkomsel sebagai operator seluler terbesar di Indonesia dengan kartu GSM prabayar simPATI yang merupakan produk dengan penjualan terbesar tetap berusaha menjadi market leader dalam bisnis ini. Semakin banyaknya kartu seluler yang beredar di pasaran membuat persaingan dalam bisnis operator seluler semakin ketat. PT. Telkomsel perlu mengetahui bagaimana perilaku konsumen dalam membeli kartu seluler, khususnya kartu simPATI agar tetap bisa mempertahankan pangsa pasar selulernya dari para pesaingnya.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu simPATI di IPB, (2) Menganalisis proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu simPATI di IPB, (3) Mengidentifikasi atribut dominan yang dimiliki kartu simPATI, dan (4) Menganalisis sikap dan perilaku mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu simPATI di IPB. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden, yaitu mahasiswa S1 Institut Partanian Bogor tahun 2005-2006 yang tersebar di delapan fakultas dan Tingkat Persiapan Bersama. Pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin sehingga didapatkan 100 responden. Penarikan contoh dilakukan dengan metode nonprobability sampling secara judgemental sampling (pertimbangan), sedangkan penentuan jumlah contoh tiap fakultas menggunakan metode sample fraction. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan sekunder. Data primer berasal dari kuesioner sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, skripsi, internet, koran, majalah, dan sumber lain yang relevan dengan penelitian. Data yang diperoleh melalui kuesioner diolah dengan software SPSS versi 11.5 dan Microsoft Excel 2003. Penelitian ini menggunakan empat alat analisis, yaitu tabulasi deskriptif, Importance-Performance Analysis, Principal Component Analysis dan analisis multiatribut Fishbein yang terdiri dari model sikap dan perilaku konsumen.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah perempuan dan berusia 19 tahun, serta sebagian besar sedang duduk di semester empat. Sumber keuangan responden berasal dari orang tua dengan pengeluaran kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan. Dalam melakukan keputusan pembelian, responden melalui tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan evalusi pasca pembelian. Atribut sinyal dan jaringan merupakan atribut paling dominan dengan kinerja paling baik dengan nilai tingkat kepentingan tertinggi (4,64) dan tingkat kepuasan tertinggi pula (4,28). Faktor yang paling mempengaruhi responden dalam pengambilan keputusan pembelian adalah sinyal dan jaringan dengan nilai communality 0,768. Sikap dan perilaku responden sebagai konsumen kartu simPATI di IPB tergolong biasa, sehingga Telkomsel harus terus memperbaiki kinerja atribut-atribut kartu simPATI, terutama atribut bonus dan hadiah, karena merupakan atribut dengan kinerja paling buruk (2,80).

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM

KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU simPATI (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

KHOIRUL AZIZ HUSYAIRI

H24102075

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2006

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM

KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU simPATI

(Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

Pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

KHOIRUL AZIZ HUSYAIRI

H24102075

Menyetujui, Agustus 2006

Dr. Ir. Ma`mun Sarma, Ms, Mec

Dosen Pembimbing

Mengetahui

Dr. Ir. Jono Munandar, MSc

Ketua Departemen

Tanggal Ujian : 22 Agustus 2006 Tanggal Lulus :

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Klaten, Jawa Tengah pada tanggal 16 Januari 1984.

Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari keluarga Bapak

S. Syahroni dan Ibu Siti Rojiah.

Penulis menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-kanak Pertiwi Kunden

02 di Klaten pada tahun 1990, kemudian melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri

Kunden 01 di Klaten. Pada tahun 1996, Penulis melanjutkan pendidikan di

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 02 Klaten dan melanjutkan pendidikan

di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 01 Karanganom Klaten pada tahun 1999. Pada

tahun 2002, penulis diterima masuk di Institut Pertanian Bogor melalui jalur

Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) di Departemen

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi pengajar les privat di

daerah Bogor (freelance) sejak tahun 2003 untuk siswa SD dan SMP dengan

pelajaran yang diajarkan Matematika dan Fisika. Pada tahun 2004, penulis

menjadi pengajar di salah satu bimbingan belajar di Kota Bogor. Penulis menjadi

Asisten mata kuliah Sosiologi Umum tahun ajaran 2005/2006.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Kartu simPATI (Studi

Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)”. Skripsi ini disusun sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik

tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Ma`mun Sarma, Ms, Mec selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan waktu, arahan, motivasi, wawasan dan bimbingan selama

penulis menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing, DEA dan

Dr. Ir. Muhammad Syamsun, MSc yang telah bersedia menjadi dosen penguji

bagi penulis.

3. Ibu Dra. Siti Rahmawati, M.Pd sebagai moderator dan satgas pada seminar

penulis.

4. Bapak, Ibu dan adik-adik tercinta (Ipul, Aan, Kukut) atas semua doa, kasih

sayang dan perhatiannya yang tulus selama ini.

5. Dian Amallia yang memberi dan menjadi motivasi bagi penulis.

6. Seluruh staf pengajar dan pegawai Departemen Manajemen, Fakultas

Ekonomi Manajemen IPB.

7. Rekan-rekan Angkatan`39 (Isyana, Rendro, Ridho, Utari, Phi-Je, Yushinta,

Widya dan semuanya yang tidak dapat disebutkan satu persatu), C-Berat

(Asep, Acep, Budi, Dadan, Hafidz, J-Lo, Wildan) atas kebersamaannya

selama ini.

8. Rekan-rekan satu bimbingan (Ape, Arya, Anggi, Fezzy, Nanien, Okka,

Rihza, Rustiani) yang telah memberi banyak bantuan dalam penyusunan

skripsi ini.

9. Nenno, Andi Rois dan anak-anak eks Pinkers (Adi, Eko, Joko, Koko, Kiki,

Ridwan, Yudi, Zaenal) atas sebuah persahabatan dalam suka maupun duka.

10. Eks kelas B07 dan A08 2005/2006 yang telah memberikan masukan dan

dorongan bagi penulis.

11. Mas Jepe yang selalu memberi semangat untuk mandiri dan tidak mudah

menyerah pada keadaan.

12. Anak-anak Wisma Cla-x, (Ary, Chabib, Catur, Nanang, Rukhin, Ringga,

Shohib, Udin, Yodi), Amoeba (Adit, Endry, Hamzah, Koko) dan Adinda

(Mufid, Wulan) yang telah melungkan waktu membantu penulis dalam

menyebarkan kuesioner.

13. Anak-anak Kelurga Mahasiswa Klaten yang menjadi kelurga penulis di

Bogor. Sesama anak Klaten ”sedulur sinarawedi”. Jaga kebersamaan dan

jangan mudah menyerah.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi masih jauh dari sempurna. Kritik dan

saran yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap skripsi ini

dapat memberikan tambahan wawasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan

dan memberikan manfaat bagi yang membacanya.

Bogor, Agustus 2006

Penulis

DAFTAR ISI

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2. Perumusan Masalah ......................................................................... 8 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 8

II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 9 2.1. Pemasaran ........................................................................................ 9 2.2. Bauran Pemasaran............................................................................ 9 2.3. Konsumen ........................................................................................ 10 2.4. Produk .............................................................................................. 11

2.4.1. Definisi Produk..................................................................... 11 2.4.2. Klasifikasi Produk ................................................................ 12

2.5. Jasa ................................................................................................... 13 2.6. Merek ............................................................................................... 14 2.7. Perilaku Konsumen .......................................................................... 14 2.8. Sikap Konsumen .............................................................................. 14 2.9. Perilaku Pembelian Konsumen ........................................................ 15 2.10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian.. 16

2.10.1. Faktor Lingkungan................................................................ 16 2.10.2. Faktor Perbedaan Individu.................................................... 18 2.10.3. Faktor Psikologis .................................................................. 19

2.11. Pengambilan Keputusan Pembelian................................................. 20 2.12. Tipe Pengambilan Keputusan Konsumen ........................................ 22 2.13. Principal Component Analisys......................................................... 23 2.14. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 24

III. METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 25 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian........................................................ 25 3.2. Metode Penelitian ............................................................................ 26

3.2.1. Metode Pengumpulan Data................................................... 26 3.2.2. Pengolahan dan Analisis Data .............................................. 28

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 37

4.1. Gambaran Umum Perusahaan.......................................................... 37 4.1.1. Sejarah Umum Telkomsel .................................................... 37 4.1.2. Produk Telkomsel ................................................................. 39

4.2. Layanan Telkomsel .......................................................................... 41 4.2.1. SurfZone................................................................................ 41 4.2.2. Blackberry............................................................................. 42 4.2.3. Instan Messenger .................................................................. 42 4.2.4. FARIDA ............................................................................... 43

4.3. Karakteristik Responden .................................................................. 43 4.3.1. Jenis Kelamin........................................................................ 43 4.3.2. Usia ....................................................................................... 43 4.3.3. Semester................................................................................ 44 4.3.4. Sumber Keuangan................................................................. 44 4.3.5. Pengeluaran Per bulan .......................................................... 44

4.4. Proses Pengambilan Keputusan ....................................................... 45 4.4.1. Pengenalan Kebutuhan ......................................................... 45 4.4.2. Pencarian Informasi .............................................................. 48 4.4.3. Evaluasi Alternatif ................................................................ 50 4.4.4. Keputusan Pembelian ........................................................... 52 4.4.5. Evaluasi Pasca Pembelian..................................................... 56

4.5. Analisis Tingkat Kepentingan Dan Kepuasan Terhadap Atribut- Atribut Kartu simPATI .................................................................... 60

4.6. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen ...................................................................... 64 4.7. Analisis Sikap konsumen ................................................................. 67

4.7.1. Analisis Sikap Konsumen Dengan Multiatribut Fishbein .... 67 4.7.2. Analisis Nilai Norma Subyektif............................................ 70 4.7.3. Analisis Nilai Perilaku Konsumen........................................ 72

4.8. Implikasi Hasil Penelitian ................................................................ 73 4.8.1. Produk................................................................................... 73 4.8.2. Harga..................................................................................... 75 4.8.3. Promosi ................................................................................. 76 4.8.4. Tempat .................................................................................. 77

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 78 1. Kesimpulan............................................................................................... 78 2. Saran ......................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 80

LAMPIRAN.................................................................................................... 82

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Pangsa pasar operator seluler 2005 ......................................................... 4

2. Produk kartu seluler perusahaan operator GSM di Indonesia................. 5

3. Komposisi pelanggan Telkomsel tahun 2005 ......................................... 6

4. Sebaran Responden Pada Masing-Masing Fakultas ............................... 27

5. Skala pengukuran Likert ......................................................................... 30

6. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin................................ 43

7. Karakteristik responden berdasarkan usia............................................... 43

8. Karakteristik responden berdasarkan semester ....................................... 44

9. Karakteristik responden berdasarkan sumber keuangan ......................... 44

10. Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran perbulan................... 45

11. Manfaat yang diharapkan responden kartu simPATI.............................. 46

12. Motivasi responden menggunakan kartu simPATI................................. 47

13. Faktor penghalang responden membeli kartu simPATI.......................... 47

14. Sumber informasi responden tentang kartu simPATI............................. 48

15. Perhatian responden terhadap informasi yang didapatkan...................... 49

16. Pertimbangan ketika akan membeli kartu simPATI ............................... 50

17. Jumlah responden yang pernah menggunakan kartu lain ....................... 51

18. Jenis kartu lain yang pernah digunakan responden................................. 51

19. Pertimbangan responden menggunakan kartu lain ................................. 52

20. Pihak yang paling mempengaruhi responden dalam pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI................................ 53

21. Pengaruh orang lain dalam keputusan pembelian kartu simPATI.......... 53

22. Cara responden memutuskan membeli kartu simPATI .......................... 54

23. Tempat responden membeli kartu simPATI ........................................... 55

24. Alasan responden dalam memilih tempat pembelian kartu simPATI..... 55

25. Tanggapan responden setelah membeli dan menggunakan kartu simPATI ........................................................................................ 57

26. Tindakan responden ketika produk lain melakukan promosi ................. 58

27. Lama responden menggunakan kartu simPATI...................................... 58

28. Tindakan responden jika pulsa kartu simPATInya habis........................ 59

29. Jumlah pulsa yang dihabiskan dalam sebulan......................................... 60

30. Rataan skor tingkat kepentingan dan kepuasaan mahasiswa sarjana IPB terhadap kartu simPATI ...................................................... 61

31. Nilai communalities masing-masing variabel ......................................... 66

32. Kekuatan kepercayaan responden terhadap atribut kartu simPATI........ 68

33. Evaluasi kepercayaan responden terhadap atribut kartu simPATI ......... 69

34. Penilaian sikap konsumen terhadap kartu simPATI ............................... 70

35. Penilaian peubah keyakinan normatif ..................................................... 71

36. Penilaian peubah motivasi....................................................................... 71

37. Nilai norma subyektif.............................................................................. 71

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Kuesioner penelitian ............................................................................... 83

2. Hasil uji validitas responden ................................................................... 89

3. Hasil uji validitas kuesioner .................................................................... 96

4. Hasil uji reabilitas kuesioner................................................................... 102

5. Hasil pengolahan data dengan menggunakan Principal Component Analysis ................................................................................................... 105

6. Tarif kartu simPATI................................................................................ 108

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang pesat di abad 21 berdampak pada

semua bidang kehidupan termasuk bidang komunikasi. Perkembangan

teknologi komunikasi yang dapat dilihat langsung dampaknya adalah

penemuan telepon seluler (ponsel). Pengunaan alat ini meluas dari desa

sampai kota, anak-anak sampai para manula dan dari karyawan sampai

eksekutif. Perkembangan pemakaian ponsel semakin membuat produk ini

canggih dengan fitur yang lengkap pada akhirnya. Selain kecanggihan dan

kelengkapan fitur dari merek ponsel sendiri, peranan perusahaan penyedia

jasa operator sebagai penghubung antar jaringan juga tidak kalah

pentingnya. Tanpa adanya perusahaan penyedia jasa operator, maka telepon

seluler tidak akan berfungsi karena keduanya merupakan barang yang tidak

dapat dipisahkan.

Di Indonesia, ada beberapa perusahaan yang menyediakan jasa

operator baik yang menggunakan teknologi Global System for Mobile

Communications (GSM) maupun Code Division Multiple Access (CDMA).

Menurut data Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI)1 ada tujuh

operator yang memperebutkan pasar seluler di Indonesia yaitu operator

GSM seperti PT. Telkomsel, PT. Indosat, PT. Excelcomindo dan beberapa

operator CDMA seperti PT. Telkom, PT. Bakrie Telkom, PT. Mobile-8

Telecom dan PT. Natrindo Telepon Seluler. Beberapa perusahaan di atas

telah menjalin kerjasama dengan perusahaan asing untuk memperkuat

posisinya dalam pasar maupun untuk memperebutkan pangsa pasar yang

ada yaitu PT. Telkomsel dengan Singapore Telecom Mobile Pte of

Singapore, Indosat dengan Singapore Tecnologies Telemedia Pte, Ltd, PT.

Excelcomindo dengan Khazanah Malaysia, dan PT. Natrindo Telepon

Seluler dengan Maxis Malaysia (Rudiantara, 2006). Peningkatan pelanggan

seluler juga cukup drastis. Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia 1 ”A-Z Rayuan Telepon Seluler”, www.cakram.co.id/cgi-bin/index.cgi?p= 011&id=27 - 14k. [20 Maret 2006]

(ATSI)1 menyebutkan bahwa sejak tahun 1995 hingga 1997 jumlah

pelanggan seluler di Indonesia meningkat dari 220 ribu menjadi 1,053 juta

dan 100 persen berupa kartu pasca bayar.

Kartu pasca bayar adalah kartu seluler yang tidak menggunakan batas

pemakaian karena tagihan pemakaian pulsa dilakukan setiap bulan dan

dibayarkan pada bulan berikutnya. Penjualan kartu pasca bayar dalam kurun

waktu tiga tahun tersebut meledak karena kondisi perekonomian Indonesia

yang baik. Namun kondisi mulai berubah ketika terjadi krisis moneter tahun

1998. Para operator melakukan inovasi dengan mengeluarkan kartu

prabayar. Hasil dari inovasi ini adalah peningkatan pengguna kartu seluler

menjadi 2,225 juta. Dari 2,225 juta pengguna kartu seluler tersebut, 65

persen diantaranya adalah pengguna kartu prabayar. Adanya kartu prabayar

berakibat pada meningkatnya jumlah pengguna kartu seluler secara

signifikan. Mulai tahun 2001, pengguna seluler meningkat drastis hingga

6,1 juta, 11,2 (2002), 18,6 (2003), 30,6 juta (2004) dan 50,4 juta (2005).

Pada Gambar 1 disajikan diagram perkembangan konsumen operator

seluler di Indonesia periode 2001-2005.

6.111.2

18.6

30.6

50.4

69.5

83.6

66.1 64.2 65.0

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

2001 2002 2003 2004 2005

Tahun

Kon

sum

en (j

uta

oran

g)

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

Pert

umbu

han

(%)

Jumlah Konsumen (dalam juta orang) Pertumbuhan (%)

Gambar 1. Perkembangan Konsumen Kartu Seluler Tahun 2001-2005 (Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia, 2006)2

2 ”A-Z Rayuan Telepon Seluler”, www.cakram.co.id/cgi-bin/index.cgi?p= 011&id=27 - 14k. [20 Maret 2006]

Perkembangan bisnis operator seluler yang begitu pesat di Indonesia

tidak lepas dari jumlah penduduk di Indonesia yang besar. Jumlah

penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa dengan hanya tujuh

operator seluler yang ada, maka potensi pasar kartu seluler di Indonesia

masih terbentang luas (Rudiantara, 2006). Asosiasi Telekomunikasi seluler

Indonesia (ATSI) memprediksi bahwa empat tahun ke depan jumlah

konsumen seluler di Indonesia diperkirakan akan mencapai 80,1 juta.

Gambar 2 menyajikan diagram prediksi jumlah konsumen empat tahun

kedepan sedangkan pangsa pasar operator seluler 2005 dapat dilihat pada

Tabel 1.

50.2

72.580.3 80.1

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2006 2007 2008 2009

Tahun

Jum

lah

Kon

sum

en

Konsumen (juta orang)

Gambar 2. Prediksi Jumlah Konsumen Seluler Indonesia Tahun 2006-20093 (Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia, 2006)2

Pertumbuhan jumlah konsumen seluler Indonesia berdasarkan

Gambar 2 akan terjadi pada tahun 2006 ke 2007, yakni dari 50.2 juta ke

72.5 juta pelanggan. Pangsa pasar operator seluler di Indonesia mencapai

50,4 juta pelanggan pada tahun 2005. Tiga operator seluler yang meraih

jumlah pelanggan terbesar yaitu PT. Telkomsel yang mencapai 24,3 juta

pelanggan, PT. Indosat yang berhasil meraih 13,2 juta pelanggan dan PT.

Excelcomindo dengan 9 juta pelanggan. Data selengkapnya tentang pangsa

pasar operator seluler di Indonesia disajikan pada Tabel 1.

2”Telepon Seluler Tarifnya Bakal Turun”. www.wartaekonomi.com/ indikator?aid=4486&cid=25. [15 Maret 2006]

Tabel 1. Pangsa Pasar Operator Seluler 20054

Jenis operator

Perusahaan Produk Pelanggan (juta)

Persentase (%)

PT. Telkomsel Simpati, As, Halo 24,3 47 PT.Indosat IM3, Mentari, Matrix 13,2 26

GSM

PT.Excelcomindo Bebas, Jempol, X-plor 9,0 18 PT. Telekomunikasi Indonesia

Flexi 1,8 0.4

PT. Natrindo Lipotel 0,9 0.2 PT. Mobile 8 Telecom

Fren 0,7 0.1

CDMA

PT. Bakrie Telecom Esia 0,5 0.1

Sumber: Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia, 2006.2

Berdasarkan Tabel 1 tampak bahwa dari ketujuh operator seluler yang

beroperasi di Indonesia, operator GSM yaitu PT. Telkomsel, PT. Indosat

dan PT. Excelcomindo hampir menguasai 92 persen pangsa pasar.

Kemampuan operator GSM menguasai sebagian besar pangsa pasar di

Indonesia karena teknologi GSM lebih unggul, mampu menghasilkan suara

lebih jernih sehingga mampu menjangkau wilayah yang luas dan lebih

aman (Pohan, 2005).

Perkembangan perusahaan operator CDMA di Indonesia juga tidak

dapat dipandang sebelah mata. Beberapa operator CDMA seperti PT.

Telkom dengan Telkom Flexi, PT. Natrindo dengan Lipotel, PT. Mobile-8

dengan Fren dan PT. Bakrie Telkom dengan Esia siap bersaing dengan

perusahaan operator GSM karena bagaimanapun tarif CDMA lebih murah

(Rudiantara, 2006).

Persaingan antara sesama operator GSM berjalan sangat ketat.

Masing-masing perusahaan menawarkan berbagai macam produk kartu

seluler baik yang bersifat prabayar maupun pascabayar berbagai

keunggulan baik fitur dalam kartu sendiri maupun dalam tarif. Pada Tabel 2

akan disajikan produk kartu seluler yang dikeluarkan oleh ketiga operator

perusahaan GSM di atas. 2 ”Telepon Seluler Tarifnya Bakal Turun”. www.wartaekonomi.com/ indikator?aid=4486&cid=25. [15 Maret 2006]

Tabel 2. Produk Kartu Seluler Perusahaan Operator GSM di Indonesia

No. Nama Perusahaan Produk Jenis 1. PT. Telkomsel Kartu simPATI Prabayar Kartu As Prabayar KartuHalo Pasca bayar

2. PT. Indosat IM3 Prabayar Mentari Prabayar Matrix Pasca bayar

3. PT. Excelcomindo Bebas Prabayar Jempol Prabayar X-plor Pasca bayar

Sumber : www.kapanlagi.com/a/ 0000002484.html - 26k, 2006.

Kartu seluler prabayar merupakan produk yang mendominasi ketiga

operator GSM di atas. Hal ini tidak mengherankan karena karakteristik

konsumen kartu seluler di Indonesia adalah prabayar (Suriahardja, 2006).

Menurut Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI)

menyebutkan bahwa dari 50,4 juta konsumen seluler di Indonesia, 90

persen adalah pengguna kartu prabayar. Kartu prabayar adalah kartu seluler

yang menggunakan sistem pembayaran diawal melalui pembelian nomor

perdana dan voucher. Dengan kartu prabayar, konsumen dapat mengatur

penggunaan pulsa sendiri setiap periode yaitu dengan pembelian voucher

yang diinginkan sesuai dengan batas masa aktifnya.

Peraturan Menteri Komunikasi No.23/M. KOMINFO/10/2005 tentang

kewajiban registrasi pelanggan kartu prabayar jasa telekomunikasi yang

sudah dilaksanakan dari tanggal 25 Desember 2005 sampai 28 April 2006

tidak membuat pesimis ketiga perusahaan operator GSM di atas sebagai

produsen terbesar kartu prabayar. Kebijakan registrasi itu justru merupakan

keuntungan karena operator bisa mengetahui jati diri pelanggannya yang

dapat digunakan untuk merencanakan strategi pemasaran dan

pendistribusian (Suriahardja, 2006).

Merujuk pada Tabel 1 maka dapat diketahui bahwa PT. Telkomsel

adalah perusahaan operator dengan pangsa pasar terbesar yaitu 24,3 juta

(47%). Angka pertumbuhan pelanggan PT. Telkomsel cukup bagus. Pada

akhir tahun 2005 jumlah pelanggan tercatat 24,3 juta atau bertambah sekitar

delapan juta dibandingkan dengan jumlah pelanggan tahun 2004 yaitu 16,3

juta. Sepanjang tahun 2005, pertumbuhan pelanggan rata-rata 700 ribu

setiap bulan. Berkaitan dengan registrasi kartu prabayar, Telkomsel optimis

sebagian besar pelanggan Telkomsel telah mendaftarkan nomornya.

(Suriahardja, 2006).

Dalam rangka mendekatkan dengan pelanggan, PT. Telkomsel

mempunyai 62 Grapari, 165 GeraiHalo, 750 KiosHalo, 3000 outlet dealer

Telkomsel dan 1000 ritel yang tersebar di sebelas ribu titik pelayanan. Pada

tahun 2006, Telkomsel akan menambah jumlah GeraiHalo menjadi 250 ribu

unit. Selain mengembangkan pelayanan, dengan tiga produk kartu seluler

andalannya yaitu kartu simPATI, As dan kartuHalo, pertumbuhan

pelanggan diharapkan mencapai 36 ribu pada akhir 2006 (Suriahardja,

2006). Komposisi pelanggan Telkomsel untuk kartu simPATI, As dan

Kartu Halo pada tahun 2005 disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Komposisi Pelanggan Telkomsel tahun 2005

No. Nama Produk Pelanggan (juta) Persentase (%) 1. Kartu simPATI 17,8 73,25 2. Kartu As 5 20,58 3. KartuHalo 1,5 6,17

Sumber : Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia, 2006.5

Peningkatan jumlah pelanggan Telkomsel yang cukup signifikan juga

tidak lepas dari makin luasnya akses Telkomsel. Dukungan 7000 BTS

(Base Transceiver Station) yang menghadirkan High Performance Network

maka kenyamanan kontinuitas komunikasi mencapai 99 persen. Untuk

mengatasi kepadatan lalu lintas seluler maka digunakan teknologi Dual

Band (GSM 900 dan 1800) dan juga General Packet Service Radio (GPRS)

secara nasional dan Enhanced Data Rates for GSM Evolution (EDGE) di

daerah-daerah tertentu untuk melayani komunikasi data dengan kecepatan

tinggi

5”A-Z Rayuan Telepon Seluler”, www.cakram.co.id/cgi-bin/index.cgi?p= 011&id=27 - 14k. [20 Maret 2006]

Mengacu pada Tabel 3, maka dapat diketahui bahwa kartu simPATI

Telkomsel merupakan kartu seluler yang mendapatkan pelanggan terbesar

yaitu 17,8 juta atau 72,36 persen dari pelanggan Telkomsel. Dengan motto

simPATI No Compromise No Problem maka pengguna kartu simPATI

dapat berkomunikasi dengan siapa saja dan dari kota-kota kecil sekalipun.

Kartu simPATI dikeluarkan oleh PT. Telkomsel tahun 1997 dan menjadi

kartu prabayar pertama di Indonesia bahkan di Asia. Dengan daya jelajah

yang bisa menjangkau seluruh wilayah nusantara, tarif yang terjangkau,

pelayanan yang mudah dan mutu prima membuat kartu ini digemari

sebagian besar pelanggan kartu seluler. Pada Bulan Februari 2003

Telkomsel meluncurkan fasilitas simPATI International Roaming pada

kartu simPATI. Dengan fasilias ini maka simPATI menjadi pelopor kartu

prabayar di Indonesia yang bisa digunakan untuk menjelajah berbagai

belahan bumi. Bahkan untuk meningkatkan pelayanan, saat ini pelanggan

simPATI dapat menikmati layanan General Packet Radio Switching

(GPRS) dan Multimedia Messaging Services (MMS).

Pada awal bulan September 2004, Telkomsel meluncurkan kartu

simPATI Hoki perdana dengan harga Rp. 25.000,00 sama dengan harga

perdana kartu As. Walaupun harga perdana kartu simPATI Hoki sama

dengan kartu As tetapi pulsa yang ada didalamnya berbeda. Perdana kartu

As sudah termasuk pulsa Rp.25.000,00 sedangkan dalam kartu simPATI

hanya ada pulsa sejumlah Rp.15.000,00. Hal ini dikarenakan perbedaan

karakter dari dua kartu tersebut. Fasilitas Multimedia Messaging Services

(MMS) serta akses internet melalui General Packet Radio Switching

(GPRS) adalah dua contoh fitur yang terdapat dalam kartu simPATI tetapi

tidak terdapat dalam kartu As.

Pada Januari 2006, Telkomsel merilis kartu perdana baru yaitu kartu

simPATI Jitu. Kartu perdana terbaru ini dilepas dengan harga jual Rp

15.000,00. Kehadiran simPATI Jitu makin memperkaya kartu perdana

murah untuk pelanggan prabayar kategori menengah (www.telkomsel.com/

- 79k, 2006 ).

Adanya berbagai macam produk simcard yang dikeluarkan oleh PT.

Telkomsel dan juga operator seluler lain membuat perilaku konsumen

dalam mengambil keputusan tentang pembelian simcard khususnya kartu

simPATI merupakan salah satu hal yang menarik perhatian. Setiap

konsumen melakukan berbagai macam keputusan tentang pencarian,

pembelian, penggunaan beragam produk, dan merek setiap periode tertentu.

Konsumen melakukan keputusan setiap hari atau setiap periode tanpa

menyadari bahwa mereka telah mengambil keputusan. Displin perilaku

konsumen berusaha mempelajari bagaimana konsumen mengambil

keputusan dan memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dan

yang terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut (Sumarwan, 2003).

1.2. Perumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu

simPATI di Institut Pertanian Bogor ?

2. Bagaimana proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswa

S1 sebagai konsumen kartu simPATI di Institut Pertanian Bogor ?

3. Atribut-atribut dominan apakah yang mempengaruhi keputusan

pembelian mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu simPATI di Institut

Pertanian Bogor ?

4. Bagaimana sikap dan perilaku mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor

sebagai konsumen kartu simPATI ?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu

simPATI di Institut Pertanian Bogor.

2. Menganalisis proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh

mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu simPATI di Institut Pertanian

Bogor.

3. Mengidentifikasi atribut dominan yang dimiliki kartu simPATI.

4. Menganalisis sikap dan perilaku mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu

simPATI di Institut Pertanian Bogor.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemasaran

Menurut Kotler (2002), pemasaran adalah suatu proses sosial dan

manajerial yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk

memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan,

menawarkan dan secara bebas menukarkan produk yang bernilai dengan

pihak lain. Manajemen pemasaran merupakan suatu proses perencanaan

dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi

dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan

kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi (Kotler,

2002).

Engel, dkk (1994) mengemukakan bahwa merek memilki tiga

dimensi. Dimensi pertama adalah atribut fisik (physical attribute), seperti

warna, harga, bahan. Dimensi kedua adalah atribut fungsional (functional

attribute), atau konsekuensi pemakaian suatu merek. Dimensi ketiga adalah

karakterisasi, kepribadian merek sebagaimana dirasakan oleh konsumen.

Elemen-elemen ini diperantarai oleh pengolahan informasi dari individu

yang berinteraksi dengan merek itu cocok atau tidak cocok dengannya.

2.2. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran

yang digunakan perusahaan secara terus menerus mencapai tujuan

pemasarannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat yaitu

produk (product), tempat (place), promosi (promotion) dan harga (price).

Penjelasannya keempat bauaran pemasarn tersebut adalah sebagai berikut :

a. Produk (product)

Produk adalah sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk dapat

diperhatikan, dimiliki, dikonsumsi sehingga memuaskan keinginan dan

kebutuhan. Pengembangan suatu produk mengharuskan perusahaan

menerapkan manfaat-manfaat apa yang akan diberikan oleh produk itu.

Manfaat itu dikonsumsi dan hendaknya dipenuhi oleh atribut produk.

b. Tempat (place)

Tempat sering dikaitkan dengan distribusi terhadap produk yang

bersangkutan. Distribusi adalah perantara pemasaran untuk memasarkan

produk yang memungkinkan suatu produk tersedia bagi pengguna atau

dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna industrial.

c. Promosi (promotion)

Promosi adalah pengkomunikasian suatu produk agar produk

tersebut dikenal dan akhirnya dibeli. Dalam mengkomunikasikan produk

tersebut perlu disusun suatu strategi yang sering disebut bauran promosi

(promotion mix) yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, humas

dan penjualan perseorangan.

d. Harga (price)

Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen

dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk yanng nilainya

diterapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau

diterapkan penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.

Penetapan harga dan persaingan harga telah dinilai sebagai masalah

utama yang dihadapi perusahaan.

2.3. Konsumen

Menurut Sumarwan (2003) istilah konsumen sering diartikan sebagai

dua jenis konsumen yaitu : konsumen individu dan konsumen organisasi.

Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri.

Misalnya membeli pakaian, sepatu, telepon seluler, kartu seluler, sikat gigi,

dan sabun. Konsumen individu membeli barang dan jasa yang akan

digunakan oleh anggota keluarga lainnya, misal susu formula untuk bayi,

popok untuk bayi atau digunakan oleh anggota keluarga lainnya. Konsumen

organisasi meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor

pemerintahan, sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga lainnya. Konsumen

organisasi membeli barang dan jasa untuk digunakan orang banyak,

misalnya komputer, peralatan kerja dan sebagainya.

2.4. Produk

2.4.1. Definisi Produk

Produk diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat

ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki dan dipakai

atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu keinginan atau

kebutuhan. Produk yang ditawarkan meliputi barang fisik, jasa,

tempat, organisasi, atau gagasan (Kotler, 2002).

Kotler (2002) mengemukakan bahwa produk terdiri atas lima

tingkatan produk (Gambar 3). Tingkatan paling dasar adalah

manfaat inti (core benefit), yaitu manfaat dasar yang sesungguhnya

dibeli oleh konsumen. Tingkatan kedua adalah produk dasar (basic

product), yaitu versi dasar dari suatu produk. Tingkatan ketiga

adalah produk yang diharapkan (expected product), yaitu

serangkaian atribut dan kondisi yang umum diharapkan pembeli

ketika membeli suatu produk. Tingkatan keempat adalah produk

yang ditingkatkan (augmented product), yaitu jasa atau manfaat

yang melebihi harapan konsumen. Tingkatan terakhir adalah

produk potensial (potential product), yaitu segala perluasan dan

transformasi yang pada akhirnya akan dialami produk di masa yang

akan datang.

Gambar 3. Tingkatan Produk (Kotler, 2002)

Keterangan :

A : Manfaat Inti

B : Produk Dasar

C : Produk yang diharapkan

D : Produk yang ditingkatkan

E : Produk potensial

2.4.2. Klasifikasi Produk

Produk yang beredar di pasar, baik barang maupun jasa dapat

digolongkan beberapa jenis. Penggolongan ini digunakan untuk

memudahkan produsen menjual produknya. Menurut Kotler (2002)

berdasarkan daya tahan dan wujudnya, maka produk dapat

diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, yaitu :

1. Barang Tidak Tahan Lama atau sering disebut barang yang

terpakai habis (non durable goods) adalah barang berwujud

yang secara normal biasanya dikonsumsi dalam satu atau

beberapa kali penggunaan.

Contoh : sabun, deterjen, garam, makanan dan minuman.

2. Barang Tahan Lama (durable goods) adalah barang berwujud

yang biasanya secara normal dapat bertahan lama sehingga

dapat digunakan dalam banyak pemakaian.

Contoh : pakaian, lemari es, televisi dan lain sebagainya.

3. Jasa (service) adalah suatu aktivitas, manfaat atau kepuasan

yang ditawarkan untuk dijual. Jasa merupakan benda yang

tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan dan mudah habis.

Contoh : lembaga pendidikan, hotel dan salon kecantikan

Kotler dan Amstrong (1997) mengklasifikasikan produk

berdasarkan jenis konsumen yang menggunakannya dalam dua

kelompok, yaitu :

1. Barang konsumsi adalah apa yang dibeli oleh konsumen untuk

konsumen pribadi. Barang konsumsi dapat dibedakan menjadi

empat yaitu :

a. Convinience goods adalah barang-barang yang biasanya

sering dibeli konsumen dengan harga yang relatif murah

dan hanya menggunakan sedikit upaya untuk

mendapatkannya, sehingga konsumen tidak perlu bersusah

payah guna mendapatkan barang tersebut.

Contoh : permen, minuman ringan, obat, dan sebagainya.

b. Shopping goods adalah barang-barang yang dalam proses

pemilihan dan pembeliannya terlebih dahulu selalu

dibanding-bandingkan oleh konsumen diantara alternatif

barang yang tersedia. Sebagai karakteristik pembanding

biasanya didasarkan pada : harga, merek, kesesuaian, dan

gaya.

Contoh : telepon seluler, kartu GSM, dan sebagainya.

c. Speciality goods adalah barang-barang yang memiliki

karakteristik tertentu atau identifikasi merek yang unik di

mana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha

khusus untuk membelinya.

Contoh : mobil Roll Royce dan peralatan mewah lainnya.

d. Unsought goods adalah barang-barang yang tidak diketahui

konsumen ataupun kalau diketahui, namun secara normal

konsumen tidak berfikir untuk membelinya.

Contoh : batu nisan, tanah kuburan dan sebagainya.

2. Barang industri adalah produk yang dibeli untuk diproses lebih

lanjut atau untuk menjalankan suatu usaha. Barang-barang

yang termasuk dalam ketegori ini antara lain bahan baku dan

suku cadang, barang modal serta perlengkapan dan pelayanan.

2.5. Jasa

Menurut Kotler (1997) jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang

dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya

bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak mengakibatkan

kepemilikan sesuatu. Produknya dapat dikaitkan dengan produk fisik

maupun tidak. Menurut Supranto dalam Pasaribu (2005) jasa adalah suatu

kerja keterampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan

daripada dimiliki dan pelanggan lebih dapat aktif dalam proses

mengkonsumsi jasa tersebut.

2.6. Merek

Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau

kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi

barang atau jasa dari seseorang atau kelompok penjual dan untuk

membedakannya dari produk pesaing (Kotler, 2002).

2.7. Perilaku Konsumen

Engel, dkk (1994) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai

tindakan yang terlibat secara langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi,

dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang

mendahului dan mengikuti tindakan ini. Schiffman dan Kanuk dalam

Sumarwan (2003) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai perilaku yang

diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,

mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang diharapkan akan

memuaskan kebutuhan

2.8. Sikap Konsumen

Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek

apakah disukai atau tidak. Sikap juga menggambarkan kepercayaan

konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat objek tersebut. Teori-teori

sikap mengemukakan bahwa sikap konsumen terhadap suatu produk akan

mempengaruhi perilaku atau tindakan konsumen terhadap produk tersebut.

Para pemasar berkepentingan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap

produk yang dipasarkannya, dan kemudian merumuskan strategi untuk

mempengaruhi sikap konsumen tersebut (Sumarwan, 2003). Sikap

mengandung tiga komponen (Setiadi, 2003), yaitu :

1. Komponen kognitif (cognitive component), yaitu pengetahuan dan

keyakinan menjadi sesuatu yang merupakan objek sikap.

2. Komponen afektif (affective component), yaitu perasaan baik, suka

maupun tidak suka terhadap suatu objek.

3. Komponen Konatif (conative component), yaitu kecenderungan

melakukan sesuatu atau perilaku aktual terhadap objek sikap.

Salah satu model pengukuran sikap yang terkenal adalah model sikap

multiatribut Fishbein. Model ini secara singkat menyatakan bahwa sikap

seorang konsumen terhadap suatu objek akan ditentukan oleh sikapnya

terhadap berbagai atribut yang dimiliki oleh atribut tersebut (Sumarwan,

2003). Sumarwan (2003), menyebutkan bahwa model Fishbein

mengemukakan tiga konsep utama yaitu :

1. Atribut (Salient Belief)

Adalah karakteristik dari objek sikap. Salient Belief adalah

kepercayaan konsumen bahwa produk memiliki berbagai atribut. Para

peneliti harus mengidentifikasi berbagai atribut yang dipertimbangkan

konsumen ketika mengevaluasi suatu objek sikap.

2. Kepercayaan (Belief)

Kepercayaan adalah kekuatan kepercayaan bahwa suatu produk

memiliki atribut tertentu.

3. Evaluasi atribut

Menggambarkan pentingnya suatu atribut bagi konsumen dengan

melakukan evaluasi tentang baik atau buruk yang dimiliki produk

tersebut.

2.9. Perilaku Pembelian Konsumen

Assael dalam Kotler (2002) membedakan empat jenis perilaku

pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat

perbedaan merek yaitu :

a. Perilaku pembelian yang rumit

Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari tiga langkah. Pertama

pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua,

ia membangun sikap tentang produk tersebut. Ketiga, ia membuat

pilihan pembelian yang cermat. Konsumen terlibat dalam dalam

perilaku pembelian yang rumit bila mereka sangat terlibat dalam

pembelian dan sadar akan adanya perbedaan-perbedaan yang besar

antara merek.

b. Perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan

Konsumen yang telah melakukan pembelian mungkin mengalami

disonansi/ketidaknyamanan dari produk yang dibelinya atau setelah

mendengar kabar yang menyenangkan dari produk sejenis yang lain.

Konsumen akan peka terhadap informasi yang membenarkan

keputusannya. Konsumen pertama-tama bertindak kemudian

mendapatkan keyakinan baru, akhirnya muncul sekumpulan sikap. Jadi

komunikasi pemasaran harus ditujukan pada penyediaan keyakinan

dan evaluasi yang membantu konsumen dengan pilihan mereknya.

c. Perilaku pembelian karena kebiasaan

Perilaku pembelian karena kebiasaan terjadi karena banyak produk

yang dibeli dengan kondisi keterlibatan rendah konsumen dan tidak

adanya perbedaan merek yang signifikan. Jika mereka tetap

mengambil merek yang sama itu karena kebiasaan bukan karena

kesetiaan yang kuat terhadap suatu merek.

d. Perilaku pembelian yang mencari variasi

Perilaku pembelian bervariasi ditandai dengan keterlibatan konsumen

yang rendah namun dengan perbedaan merek yang signifikan.

2.10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian

Engel, dkk (1994) mengemukakan ada tiga faktor utama yang

mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu

produk, yaitu faktor lingkungan, faktor perbedaan individu dan faktor

psikologis.

2.10.1. Faktor Lingkungan

Menurut Engel, dkk (1994) faktor lingkungan yang

mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari :

a. Budaya

Budaya mengacu pada seperangkat nilai, gagasan, artefak, dan

simbol bermakna lainnya yang membantu individu

berkomunikasi, membuat tafsiran dan melakukan evaluasi

sebagai anggota masyarakat.

b. Kelas sosial

Kelas sosial mengacu pada kelompok orang yang relatif

homogen dan bertahan di masyarakat, tersusun secara hierarki

dan keanggotannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang

serupa. Pendapatan adalah ukuran tunggal terpenting dari kelas

sosial, tetapi tidak langsung menentukan kelas sosial. Ukuran

penting lainnya adalah pekerjaan, prestasi individu, interaksi,

pemilikan, orientasi nilai dan kesadaran kelas.

c. Pengaruh pribadi

Pengaruh pribadi adalah tekanan yang dirasakan untuk

menyesuaikan diri dengan norma dan harapan yang diberikan

oleh orang lain. Pengaruh pribadi akan memainkan peranan

penting khususnya jika ada keterlibatan yang tinggi. Pengaruh

pribadi ini diekspresikan melalui kelompok acuan baik secara

langsung maupun tidak langsung.

d. Keluarga

Kelurga merupakan unit pengambil keputusan utama, terutama

bagi konsumen yang akan membeli produk untuk kebutuhan

sekeluarga. Masing-masing keluarga memiliki peran dalam

pengambilan keputusan. Menurut Sumarwan (2003) terdapat

enam peran anggota keluarga berkaitan dengan perilaku

pembelian, yaitu : (1) inisiator, anggota kelurga yang memiliki

ide dan gagasan (2) pemberi pengaruh, anggota yang selalu

dimintai pendapatnya (3) penyaring informasi, anggota

keluarga yang menyaring informasi yang masuk (4) pengambil

keputusan, anggota kelurga yang memiliki wewenang

memutuskan (5) pembeli, anggota keluarga yang bertugas

melakukan pembelian (6) pengguna, anggota keluarga yang

mengkonsumsi produk.

e. Situasi

Pengaruh situasi dapat dipandang sebagi pengaruh yang timbul

dari faktor khusus untuk tempat dan waktu tertentu, terlepas

dari karakteristik konsumen dan objek. Hal ini disebabkan

karena perilaku konsumen selalu terjadi dalam konteks situasi

(Engel, dkk, 1994).

2.10.2. Faktor Perbedaan Individu

Menurut Engel, dkk (1994) individu mempunyai cara yang

berbeda-beda dalam melakukan pembelian. Perbedaan tersebut

dapat dilihat dari beberapa segi, antara lain :

a. Sumberdaya konsumen

Sumberdaya konsumen terdiri dari waktu, uang dan perhatian.

Keterbatasan sumberdaya yang dimiliki konsumen menjadi

pertimbangan utama dalam keputusan pembelian.

b. Motivasi

Motivasi merupakan suatu dorongan dalam diri seseorang yang

ditujukan untuk memenuhi kebutuhannya dan memperoleh

kepuasan dari pemenuhan kebutuhan tersebut.

c. Keterlibatan

Keterlibatan adalah tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan

dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus di dalam

situasi spesifik. Keterlibatan merupakan refleksi dari motivasi

yang kuat di dalam bentuk hubungan pribadi yang sangat

dirasakan dari suatu produk dalam konteks tertentu.

d. Pengetahuan

Pengetahuan dapat diartikan sebagai informasi yang disimpan

di dalam ingatan konsumen. Pengetahuan konsumen mencakup

informasi, seperti ketersediaan dan karakteristik produk

(pengetahuan produk), di mana dan kapan untuk membeli

produk (pengetahuan pembelian) serta bagaimana

menggunakan produk (pengetahuan pemakaian).

e. Sikap

Sikap didefinisikan sebagai suatu ekspresi dari perasaan dalam

diri yang mencerminkan bagaimana seseorang cenderung suka

atau tidak terhadap suatu obyek. Sikap seseorang adalah suatu

keadaan yang mudah terpengaruh untuk memberikan

tanggapan terhadap rasa lingkungan yang dapat mulai atau

membimbing tingkah laku orang tersebut.

f. Kepribadian, gaya hidup, demografi

Kepribadian pada perilaku konsumen didefinisikan sebagai

karakteristik psikologi yang berbeda dari seseorang yang

menyebabkan tanggapan relatif konsisten terhadap

lingkungannya. Gaya hidup menunjukan pola yang digerakkan

orang untuk menghabiskan sumberdaya yang dimiliki. Bentuk

aktivitas gaya hidup diekspresikan dalam aktivitas, minat dan

opini seseorang (Engel, dkk, 1994). Demografi

menggambarkan pangsa konsumen dalam istilah seperti usia,

jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan.

2.10.3. Faktor Psikologis

Engel, dkk (1994) mengemukakan tiga proses psikologis

sentral yang membentuk aspek motivasi dan perilaku konsumen,

terdiri dari :

a. Pemrosesan informasi

Pemrosesan informasi menunjukkan sejauh mana rangsangan

pemasaran seperti iklan diterima, ditafsirkan, disimpan dalam

ingatan kemudian digunakan untuk menilai alternatif-alternatif

produk.

b. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu proses di mana seseorang

memperoleh pengtahuan dan pengalaman pembelian yang

dapat membawa perubahan pada pengetahuan, sikap dan

perilaku (Sumarwan, 2003).

c. Perubahan sikap dan perilaku

Perubahan sikap atau perilaku tercipta dari pemrosesan

informasi dan pembelajaran. Mengetahui bagaimana cara

mempengaruhi sikap atau perilaku konsumen merupakan salah

satu dari keterampilan berharga yang mungkin dimiliki seorang

pemasar.

2.11. Pengambilan Keputusan Pembelian

Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2003) mendefinisikan

keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih alternatif

pilihan. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka harus

menentukan alternatif pilihan. Keputusan konsumen melewati lima tahapan

yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,

keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian (Kotler, 2002).

Gambar 4. Proses Pengambilan Keputusan (Kotler, 2002)

Proses pertama pengambilan keputusan adalah pengenalan kebutuhan.

Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah

yaitu suatu keadaan di mana terdapat perbedaan antara keadaan yang

diinginkan dengan keadaan yang terjadi (Sumarwan, 2003). Ketika

ketidaksesuaian ini melebihi suatu tingkat tertentu, maka kebutuhan akan

dikenali. Namun jika ketidaksesuaian ini berada di bawah tingkat ambang,

maka pengenalan kebutuhan tidak terjadi (Engel, dkk, 1994).

Tahap kedua adalah pencarian informasi yaitu suatu kegiatan

termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan konsumen

dan pengumpulan informasi darai pasar. Pencarian informasi untuk melihat

pengetaun yang relevan dengan keputusan yang tersimpan dalam ingatan

jangka panjang disebut pencarian internal. Jika pencarian internal memadai

maka pencarian eksternal tidak diperlukan untuk mencari informasi

tambahan dari lingkungan. Pada tahap ini perhatian utama pemasar adalah

sumber informasi utama yang akan dicari konsumen. Sumber-sumber

Pengenalan Kebutuhan

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian

Perilaku Pasca Pembelian

informasi konsumen dapat dikelompokan menjadi empat (Kotler, 2002),

yaitu :

1. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan

2. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan

3. Sumber umum : media massa, organisasi penilai konsumen

4. Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk

Tahap ketiga adalah evaluasi alternatif yaitu kegiatan konsumen

dalam mengevaluasi berbagai alternatif dan membuat pertimbangan nilai

terbaik untuk memenuhi kebutuhan. Menurut Mowen dan Minor dalam

Sumarwan (2003), pada tahap ini konsumen membentuk kepercayaan, sikap

dan intensitasnya mengenai alternatif produk yang dipertimbangkan

tersebut. Pada tahap ini konsumen harus :

1. Menentukan kriteria evaluasi yang akan digunakan

2. Memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan

3. Menilai kinerja alternatif yang dipertimbangkan

4. Memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat suatu

pilihan akhir

Kriteria evaluasi tergantung pada produk yang akan dievaluasi. Biasanya

kriteria yang digunakan adalah harga dan merek (Engel, dkk, 1994).

Tahap keempat adalah keputusan pembelian. Pada tahap ini

konsumen mengambil keputusan mengenai apa yang dibeli, kapan membeli,

di mana membeli dan bagaimana cara membayar. Sumarwan (2003)

mengungkapkan pula bahwa yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah

keinginan yang sudah bulat untuk membeli suatu produk seringkali

dibatalkan dengan beberapa alasan, yaitu:

1. Motivasi yang berubah, misalnya saja ada kebutuhan lain yang

diprioritaskan.

2. Situasi yang berubah, misalnya tiba-tiba nilai tukar terhadap dolar

menjadi mahal yang diikuti dengan naiknya harga barang-barang.

3. Produk yang akan dibeli tidak tersedia, sehingga menyebabkan

konsumen tidak tertarik lagi untuk membeli produk tersebut.

Tahap kelima adalah tahap pasca pembelian yaitu tahap yang

dilakukan setelah konsumen melakukan pembelian. Setelah melakukan

pembelian, maka konsumen akan mengevaluasi hasil pembelian yang

dilakukannya. Hasil evaluasi pasca pembelian dapat berupa kepuasan atau

ketidakpuasan. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen merupakan

perbandingan antara harapan konsumen sebelum pembelian dengan yang

sesungguhnya diperoleh konsumen dari produk yang dibelinya. Kepuasan

akan mendorong konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang produk

tersebut. Sedangkan perasaan tidak puas akan menyebabkan konsumen

kecewa dan menghentikan pembelian dan konsumsi terhadap produk

tersebut (Sumarwan, 2003).

2.12. Tipe Pengambilan Keputusan Konsumen

Dalam mengambil keputusan pembelian, sebagian konsumen

mungkin melakukan lima langkah keputusan pembelian seperti yang

disebutkan sebelumnya, sebagian hanya melakukan beberapa langkah saja

dan sebagian hanya melakukan langkah pembelian saja.

Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2003) menyebutkan ada tiga tipe

pengambilan keputusan konsumen, yaitu :

1. Pemecahan Masalah Diperluas (Extensive Problem Solving)

Ketika konsumen tidak memiliki kriteria untuk mengevaluasi kategori

produk dan berbagai merek pada kategori tersebut atau tidak

membatasi jumlah merek yang akan dipertimbangkan ke dalam jumlah

yang mudah dievaluasi, maka proses pengambilan keputusannya

disebut pemecahan masalah yang diperluas.

2. Pemecahan Masalah Terbatas (Limited Problem Solving)

Pada tipe pengambilan keputusan ini, konsumen telah memiliki kriteria

dasar untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai merek pada

kategori tersebut tetapi belum memiliki preferensi terhadap merek

tersebut. Konsumen hanya membutuhkan tambahan informasi untuk

dapat membedakan antara berbagai merek tersebut. Dalam hal ini,

konsumen menyederhanakan proses pengambilan keputusan sebagai

akibat waktu dan sumberdaya yang dimiliki konsumen terbatas.

3. Pemecahan Masalah Rutin (Routinized Problem Solving)

Pada tipe pemecahan masalah rutin, konsumen telah memiliki banyak

pengalaman terhadap produk yang dibelinya. Dalam hal ini, konsumen

telah memiliki standar untuk mengevaluasi merek dan cukup

mengingat kembali apa yang telah diketahui. Konsumen hanya

membutuhkan sedikit informasi.

2.13. Principal Component Analysis

Principal Component Analysis (PCA) atau analisis komponen utama

merupakan salah satu metode analisis multivariate yang bertujuan

meringkas sejumlah besar variabel asal menjadi variabel baru dengan tetap

mempertahankan keragaman sebanyak mungkin dalam himpunan data

tersebut dan menghilangkan variabel-variabel asal yang memberikan

informasi relatif kecil (Chatfield and Collins dalam Fitriani, 2004).

Pemilihan komponen utama yang akan diambil untuk menerangkan

keragaman data ini dapat dilihat dari akar ciri yang memiliki akar utama

tersebut. Dillon dalam Silalahi (2001) menyatakan bahwa beberapa

komponen utama yang terpilih harus dapat menerangkan keragaman dari

variabel asal antara 70-80 persen..

Komponen utama tersebut merupakan variabel yang mempunyai

koefisien korelasi antara variabel asal dengan komponen utama tersebut.

Koefisien korelasi antara sekelompok variabel asal tertentu dengan

komponen utama secara relatif lebih tinggi dibandingkan dengan koefisien

korelasi kelompok tersebut dengan dengan komponen utama lainnya.

Komponen utama dapat dinyatakan sebagai sekelompok variabel yang

mempunyai koefisien korelasi lebih tinggi pada komponen utama tersebut

dibandingkan dengan komponen utama yang lain. Koefisien korelasi ini

disebut dengan loading dan dilambangkan dengan α.

Cara menentukan variabel yang mempunyai derajat pengaruh paling

besar dari sejumlah variabel asal terhadap sampel penelitian yaitu dengan

mengkuadratkan loading variabel asal pada seluruh komponen utama yang

terpilih. Hasil pengkudratan kemudian dijumlahkan untuk semua variabel

asal dan disebut nilai communality yang dilambangkan dengan h2. Variabel

yang mempunyai h2 terbesar merupakan variabel yang paling berpengaruh

terhadap contoh.

2.14. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian Wirawan (2004) dengan judul ”Analisis Sikap

Konsumen SimCard Telepon Genggam di Kota Bogor”, di mana penelitian

tersebut meneliti sikap konsumen terhadap kartu simPATI, kartu Mentari

dan kartu Pro XL tetapi tidak membahas perilaku konsumennya. Penelitian

ini menggunakan metode Multiatribut Fishbein dalam menganalisis sikap

konsumen terhadap simcard telepon genggam di Kota Bogor. Dari

penelitian tersebut diperoleh kesimpulan produk simcard simPATI

mendapat nilai sikap tertinggi (125,37) dan termasuk baik di mana sinyal

dan jaringan merupakan atribut yang dianggap paling penting (4,70). Selain

itu, kinerja dari atribut ini dianggap paling baik oleh konsumen (4,37).

Pasaribu (2005) menggunakan metode Importance and Performance

Analysis dan analisis konjoin untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan

terhadap penggunaan kartu simPATI mahasiswa SI Institut Pertanian

Bogor. Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa tingkat

kesesuain antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja masing-masing

atribut kartu simPATI sudah baik (79,84%). Atribut kartu simPATI yang

dianggap paling penting adalah sinyal atau jaringan yang kuat, sedangkan

atribut yang kinerjanya paling memuasakan adalah jangkauan wilayah yang

luas.

Penelitian ini menganalisis perilaku konsumen dalam pengambilan

keputusan pembelian kartu simPATI dan sikap konsumen terhadap kartu

simPATI. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis atribut dominan dan

faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian kartu

simPATI.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Persaingan bisnis antara operator seluler yang sangat ketat membuat

PT. Telkomsel sebagai operator seluler terbesar di Indonesia berusaha untuk

mengetahui bagaimana pengetahuan konsumen tentang produknya

khususnya kartu simPATI. Berdasarkan pengetahuan konsumen tentang

kartu simPATI, maka Telkomsel mampu melihat bagaimana perilaku

konsumen terhadap kartu simPATI termasuk keputusan pembeliannya.

Dengan menerapkan strategi yang tepat maka kartu simPATI diharapkan

menjadi pemimpin pasar dalam bisnis simcard di Indonesia. Kerangka

pemikiran disajikan pada Gambar 5.

Gambar 5. Kerangka pemikiran penelitian

Kebutuhan akan pengetahuan konsumen

Studi perilaku konsumen

Analisis Data

Tabulasi

Deskriptif Importance-Performance

Analysis

• Karaktersitik Konsumen

• Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Atribut Dominan

Rekomendasi Terhadap Strategi Perusahaan

Multiatribut Fishbein

Principal Component

Analysis

Sikap Konsumen

Perilaku Konsumen

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data, yaitu data

primer dan sekunder.

1. Data primer diperoleh melalui observasi dan survei. Metode

survei dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner. Paket

kuesioner terdiri dari empat bagian. Bagian pertama adalah

screening, yaitu berupa pertanyaan penyaring yang digunakan

untuk mengetahui apakah konsumen yang akan dijadikan

responden benar-benar memiliki kriteria sebagai responden.

Kriteria yang ditetapkan untuk menjadi responden adalah

mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor pengguna kartu

simPATI. Bagian kedua berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai

karakteristik responden. Bagian ketiga memuat pertanyaan-

pertanyaan mengenai proses keputusan pembelian konsumen

dan bagian keempat memuat pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan perilaku konsumen. Kuesioner selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan dengan

mempelajari literatur, majalah, skripsi, semua sumber yang

memungkinkan dan berkaitan dengan perilaku pembelian yang

menjadi obyek penelitian, termasuk media internet.

Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa S1 IPB meliputi

delapan fakultas dan Tingkat Persiapan Bersama (TPB). Dari

populasi ini diambil contoh mahasiswa S1 yang menggunakan kartu

simPATI. Jumlah contoh ditentukan dengan rumus Slovin, yaitu :

21 NeNn

+= , di mana ............................................... ....(1)

n : jumlah contoh yang akan diambil

N : jumlah populasi

e : kesalahan yang dapat ditolerir

Menurut Simamora (2004), contoh yang ideal mempunyai sifat

antara lain : (1) menghasilkan informasi yang dapat dipercaya (2)

sederhana (3) dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin.

Menurut data Direktorat Administrasi dan Jaminan Mutu

Pendidikan (AJMP) IPB, jumlah mahasiswa S1 IPB yang aktif

sampai 1 April 2006 adalah 11.903 mahasiswa. Dengan rumus

Slovin %)10( =e maka diperoleh jumlah contoh untuk responden

adalah :

n = 03,1191

11903+

= 99,166 = 100 orang

Jumlah contoh yang diambil sebanyak 100 responden (pembulatan

ke atas). Penarikan contoh dilakukan dengan metode nonprobability

sampling secara judgemental sampling, sedangkan penentuan

jumlah contoh tiap fakultas digunakan dengan menggunakan metode

sample fraction. Sample fraction diperoleh sebagai hasil pembagian

dari jumlah mahasiswa S1 masing-masing fakultas dengan populasi

mahasiswa S1 IPB seluruhnya. Jumlah contoh yang diperoleh dari

masing-masing fakultas adalah hasil kali sample fraction dengan

jumlah contoh yang diambil pada penelitian yaitu 100. Sebaran

responden masing-masing fakultas dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Sebaran Responden Pada Masing-Masing Fakultas

No. Fakultas Jumlah Populasi

Sample Fraction

Jumlah Contoh

1 TPB 2791 0,234 23 2 Pertanian 2257 0,190 19 3 Kedokteran Hewan 466 0,039 4 4 Perikanan 1298 0,109 11 5 Peternakan 862 0,072 7 6 Kehutanan 890 0,075 7 7 Teknologi Pertanian 1110 0,093 9 8 Matematika dan IPA 1535 0,129 13 9 Ekonomi Manajemen 694 0,058 6 Total 11.903 1,000 100

Sumber : Direktorat Administrasi dan Jaminan Mutu Pendidikan, 2006

3.2.2. Pengolahan dan Analisis Data

Instrumen yang digunakan untuk melakukan pengambilan data

sangat menentukan sahih dan andalnya suatu data. Sahih adalah

ukuran kemampuan pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dalam

mengukur apa yang ingin diteliti oleh peneliti. Kuesioner yang baik

harus mempunyai tingkat validitas dan reabilitas yang tinggi.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan

suatu kuesioner. Reabilitas adalah tingkat keandalan suatu kuesioner

(Simamora, 2004).

Menurut Simamora (2004), kuesioner yang andal apabila

dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan

menghasilkan data yang sama dengan asumsi tidak ada perubahan

psikologis responden.

Pengolahan data dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan

pengkodean. Kegiatan ini bertujuan untuk menyeragamkan data.

Setelah pengkodean, tahap selanjutnya adalah perhitungan

persentase jawaban responden yang dibuat dalam bentuk tabulasi

deskriptif. Data yang dikumpulkan selanjutnnya diolah secara

statistik deskriptif dengan menggunakan software SPSS for

Windows versi 11.5 dan Microsoft Excel 2003.

Rincian pengolahan dan analisis data sebagai berikut :

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi

Product Moment yang digunakan untuk menentukan suatu

besaran yang menyatakan seberapa kuat hubungan satu

peubah dengan peubah yang lain. Uji validitas yang

dilakukan terdiri dari uji validitas responden dan kuisioner.

Uji validitas responden dilakukan pada jawaban responden

dalam pengukuran faktor yang mempengaruhi keputusan

pembelian, kekuatan kepercayaan, evaluasi kepercayaan,

peubah keyakinan normatif dan motivasi. Uji validitas

responden ini untuk menghilangkan jawaban responden

yang sifatnya konstan. Hasil uji validitas responden pada

penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2. Uji validitas

selanjutnya adalah uji validitas kuisioner. Uji validitas ini

menggunakan rumus korelasi Product Moment. Rumus

untuk korelasi Product Moment sebagai berikut :

( ) ( )( )[ ] ( )[ ]∑ ∑∑ ∑

∑ ∑∑−−

−=

2222 yynxxn

yxxynrxy , di mana......(2)

xyr : korelasi antara x dan y

x : skor tiap butir pertanyaan

y : skor total

n : jumlah responden

Angka korelasi yang didapat harus dipertimbangkan dengan

angka kritis tabel korelasi nilai r. Bila nilai r Product

Moment lebih besar dari nilai tabel, maka pertanyaan

tersebut sahih. Nilai kritis (rtabel) Product Moment untuk

n=85 dengan taraf nyata 0,05 adalah 0,213. Hasil uji

validitas dapat dilihat pada Lampiran 3.

b. Uji Reliabilitas

Uji realibilitas yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan teknik Cronbach (Simamora, 2004) yaitu :

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

−= ∑

2

2

11 t

b

kkr

σσ

, di mana ............................... ....(3)

r : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan

∑ 2bσ : ragam total

2tσ : jumlah ragam butir

Nilai hitung reliabilitas yang didapatkan kemudian

dibandingkan dengan nilai kritis untuk korelasi r Product

Moment. Jika nilai hitung reabilitas lebih besar dari nilai

korelasi untuk product moment maka kuesioner tersebut

dinyatakan reliabel. Nilai kritis (rtabel) Product Moment

untuk n=85 dengan taraf nyata 0,05 adalah 0,213. Hasil uji

reabilitas dapat dilihat pada Lampiran 3. Penelitian ini

menggunakan Skala Likert lima tingkatan dengan masing-

masing kriteria sebagai berikut :

Tabel 5. Skala pengukuran Likert

Pengaruh keputusan

Tingkat kepercayaan

Evaluasi alternatif

Peubah keyakinan normatif

Peubah motivasi

Skala Likert

Sangat kecil

Sangat tidak penting

Sangat tidak puas

Sangat kecil

Sangat kecil

1

Kecil Tidak penting

Tidak puas

Kecil Kecil 2

Biasa Biasa Biasa Biasa Biasa 3 Besar Penting Puas Besar Besar 4 Sangat besar

Sangat penting

Sangat puas

Sangat besar

Sangat besar

5

Sumber : Rangkuti, 1997

2. Analisis Tabulasi Deskriptif

Analisis tabulasi deskriptif digunakan untuk

mengidentifikasi karakteristik konsumen dan menganalisis proses

keputusan pembelian kartu simPATI oleh mahasiswa SI IPB,

mulai dari tahap pengenalan kebutuhan hingga tahap pasca

pembelian. Data tentang karakteristik konsumen dan proses

keputusan pembelian kartu simPATI oleh mahasiswa sarjana IPB

diperoleh melalui kuesioner. Data-data tersebut dikelompokan

berdasarkan jawaban yang sama kedalam tabel. Data yang telah

dikelompokkan ke dalam tabel, selanjutnya jawaban tersebut

dipersentasekan berdasarkan jumlah responden. Persentase

terbesar merupakan jawaban yang dominan dari masing-masing

peubah yang diteliti.

Langkah di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :

%100×=∑ fi

fiP , di mana ................................................. ....(4)

P : persentase responden yang memilih kategori tertentu

fi : jumlah responden yang memilih kategori tertentu

∑ fi : total jawaban

3. Metode Importance-Performance Analysis (IPA)

Metode ini digunakan untuk menetapkan tingkat

kepentingan dan kepuasan atribut yang pada akhirnya dapat

diketahui atribut dominan yang mempengaruhi keputusan

responden. Metode ini menggunakan diagram Kartesius untuk

mengintepretasikan hasilnya. Sumbu (X) mendatar diisi oleh skor

rataan tingkat kepuasaan atribut sedangkan sumbu (Y) tegak diisi

oleh skor rataan tingkat kepentingan atribut. Kedua nilai tersebut

dihitung dengan rumus :

nxi

X ∑= n

yiY ∑= , di mana......(5)

X : skor rataan tingkat kepuasaan atribut

Y : skor rataan tingkat kepentingan atribut

n : jumlah responden

Diagram dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua

buah garis yan berpotongan tegak lurus pada titik-titik ( X ,Y ).

X merupakan rataan dari rataan skor tingkat kepuasaan seluruh

atribut dan Y adalah rataan skor tingkat kepentingan seluruh

faktor yang mempengaruhi kepuasaan pelanggan. Skor ini

dihitung dengan rumus :

X = K

ixn

i∑=1 Y =

K

iyn

i∑=1 , di mana.....(6)

K : banyaknya atribut yang dimiliki oleh produk

Performa atribut dapat dinyatakan sebagai berikut :

a. Kuadran I (Prioritas Utama Perusahaan)

Atribut yang berada pada posisi ini mempunyai tingkat

kepentingan di atas Y dan mempunyai tingkat kepuasan di

bawah X sehingga harus diprioritaskan perusahaan.

b. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)

Atribut yang berada pada posisi ini mempunyai tingkat

kepentingan di atas Y dan mempunyai tingkat kepuasan di

atas X sehingga harus dipertahankan.

c. Kuadran III (Prioritas Rendah)

Atribut yang berada pada posisi ini mempunyai tingkat

kepentingan dan kepuasan di bawah X dan Y .

d. Kuadran IV (Berlebihan)

Atribut yang berada posisi ini mempunyai tingkat

kepentingan dibawah Y dan tingkat kepuasan di atas X .

4. Analisis Komponen Utama (PCA)

Analisis komponen utama digunakan untuk mengetahui

faktor yang paling mempengaruhi responden dalam mengambil

keputusan pembelian kartu simPATI. Analisis Komponen Utama

(AKU) adalah metode yang digunakan untuk menguji hubungan

di antara dua variabel yang saling berkorelasi, melalui

transformasi variabel asal ke variabel yang baru yang tidak

berkorelasi (Chatfield dan Collins dalam Dewi, 1997). Tujuan

AKU adalah menjelaskan hubungan di antara banyak variabel

asal dalam bentuk beberapa faktor (variabel baru).

Analisis ini dimulai dengan menguji variabel-variabel yang

layak dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan angka

KMO(Kaiser-Meyer-Oikin Measure of Sampling Adequacy) dan

Bartlett`s test. Hipotesis untuk signifikasi dalam Bartlett`s Test of

Sphericity adalah :

Ho = variabel belum memadai untuk dianalisis lebih lanjut

H1 = variabel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut

Kriteria dengan melihat probabilitas (signifikasi) :

- Angka signifikasi > 0,05 maka Ho diterima

- Angka signifikasi < 0,05 maka Ho ditolak

Angka MSA (Measure of Sampling Adequacy) berkisar 0-1

dengan kriteria sebagai berikut :

- MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh

variabel lain.

- MSA > 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan dianalisis lebih

lanjut

- MSA < 0,5, variabel tidak bisa dipredikasi dan tidak bisa

dianalisi lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lain.

Variabel-variabel yang telah memenuhi kriteria di atas dianalisis

lebih lanjut untuk dimasukkan dalam komponen utama.

Komponen utama sebagai variabel baru (Y) merupakan

kombinasi linear dari p variabel asal (X = x1, x2,........xp) yang

saling ortogonal dan ragamnya menurun dari yang terbesar

sampai yang terkecil. Secara sederhana dapat ditulis sebagai :

Y = AX dengan :

Y = Komponen utama berdimensi q

X = Diagram asal data berdimensi p

A = Diagram yang melakukan transformasi berdimensi

p x q

⎥⎥⎥⎥⎥⎥⎥⎥

⎢⎢⎢⎢⎢⎢⎢⎢

qpqq

p

p

aaa

aaaaaa

........ . . .. . .. . .

.......

........

21

22221

11211

Komponen utama pertama (Y1) merupakan kombinasi linear

antara variabel asal yang mampu menerangkan keragaman data

terbesar dan dapat dituliskan :

Y1 = a11x1+a12x2+a1pxp, atau

Y1 = a1Txp

.

Yj = ajTxp

Dengan a1T adalah vektor ciri yang bersesuaian dengan akar ciri

yang memberikan keragaman komponen terbesar.

Secara umum, pengukuran persentase keragaman tersebut

dituliskan :

Yj dapat menerangkan ∑∑=

=⎥⎥⎥⎥

⎢⎢⎢⎢

⎡q

jp

ijj

j x1

%100 λ

λ keragaman data

Dalam menentukan keeratan hubungan antara masing-masing

variabel asal dengan komponen utama yang terpilih dengan

melihat koefisien korelasi. Koefisien korelasi antara masing-

masing variabel ke-i dengan komponen utama ke-j dapat

dituliskan sebagai berikut : aij = aij (xij) di mana,

aij = vektor ciri dari variabel utama ke-i dan vektor utama ke-j

xij = akar komponen utama ke-j

Nilai koefisien ini merupakan dasar dari pengelompokan

variabel asal ke-j dalam komponen utama sebagai kelompok

variabel baru. Koefisien korelasi ini disebut juga sebagai loading

(α). Nilai koefisien korelasi yang diperoleh selain menunjukkan

keeratan hubungan antara variabel asal dengan komponen utama.

Nilai ini juga memperlihatkan besarnya pengaruh dari masing-

masing variabel terhadap keputusan konsumen, yaitu dengan

mengkuadratkan loading variabel asal pada seluruh komponen

utama sehingga menghasilkan communality (h2). Variabel asal

yang mempunyai h2 terbesar merupakan variabel yang

berpengaruh paling besar terhadap sampel.

5. Model Multiatribut Fishbein

Analisis multiatribut Fishbein dalam penelitian ini

digunakan untuk menganalisis sikap dan perilaku konsumen

kartu simPATI.

a. Model Sikap MultiAtribut Fishbein

∑=

=n

iiiebAB

1

, di mana ............................................... ....(7)

AB : sikap total konsumen terhadap obyek

ib : kekuatan kepercayaan konsumen bahwa obyek

memiliki atribut ke-i (tanggapan sebelum membeli)

ie : evaluasi kepercayaan konsumen mengenai atribut

ke-i (tanggapan setelah menggunakan)

n : jumlah atribut yang dimiliki objek

b. Model Maksud Perilaku Fishbein

( ) ( )SNwABwBIB i 2~ += , di mana......................... ....(8)

B : perilaku

BI : maksud perilaku

AB : sikap terhadap perilaku

SN : norma subyektif

2,wwi : bobot yang menggambarkan pengaruh relatif

dari komponen

Jika faktor lain tidak dihitung, maka nilai maksud perilaku

ekuivalen dengan nilai perilaku. Dikarenakan keterbatasan

peneliti, maka pada penelitian ini faktor lain tidak dihitung.

Penentuan bobot w1 dan w2 dijabarkan sebagai berikut :

GMSNGMABGMABw

+=1 ......(9)

GMSNGMABGMSNw

+=2 .......(10)

di mana :

atributjumlaheTotalbTotal

GMAB ii

2

×+

=

atributjumlahMCTotalNBTotal

GMSN ii

2

×+

=

GM AB : Grand mean nilai sikap

GM SN : Grand mean nilai norma subyektif

Nilai SN dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut

(Rangkuti, 1997) :

( )( )∑=

=m

1

jjj MCNBSN , di mana...................................... ..(11)

SN : norma subjektif

NB : keyakinan norma individu

MC : motivasi konsumen

m : banyaknya referen yang relevan

Pada penelitian ini hanya ada satu merek saja yang

dikaji yaitu kartu simPATI, maka untuk menginterpretasikan

skor Fishbein digunakan rumus :

Interval = ( )b

nm − , di mana .......................................... ..(12)

m : skor tertinggi yang mungkin terjadi

n : skor terendah yang mungkin terjadi

b : jumlah skala penilaian yang dibentuk

Pada penelitian kali ini digunakan lima selang dengan

kategori sangat positif, positif, netral, negatif dan sangat

negatif.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah Umum Telkomsel

Kantor pusat PT Telekomunikasi Seluler, Tbk (Telkomsel)

terletak di Wisma Mulia, Jl. Jenderal Gatot Subroto 42 Jakarta.

PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) resmi beroperasi pada

tanggal 26 Mei 1995 dengan produk andalannya kartuHalo.

Pemegang saham utama Telkomsel pada awal operasinya adalah

PT. Telkom (51%) dan PT. Indosat (49%). Saham PT. Telkomsel

didaftarkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), The New York Stock

Exchange (NYEC) dan The London Stock Exchange (LSE). Pada

Tahun 1996, KPN Royal Dutch Telecom of The Netherlands

menginvestasikan $333 juta atau sebesar 17,28 pesen pada

PT. Telkomsel. Pada tahun yang sama, sebuah perusahaan asing

yaitu Setdco Megacell Asia membeli saham PT. Telkomsel US$128

atau sebesar 5 pesrsen sehingga pada akhir tahun 1996 saham

PT. Telkomsel dimiliki oleh empat perusahaan yaitu PT. Telkom

(42,72%), PT. Indosat (35%), KPN Royal Dutch Telecom of The

Netherlands (17,28%) dan Setdco Megacell Asia (5%).

Singapore Telecomunication Limited (Singtel Ltd), sebuah

perusahaan telekomunikasi Singapura membeli saham Telkomsel

yang semula dimiliki oleh KPN Royal Dutch Telecom of The

Netherlands (17,28%) dan Setdco Megacell Asia (5%) pada tahun

2002. Dengan tambahan saham dari PT. Telkom yang sebelumnya

telah membeli keseluruhan saham Indosat dari PT. Telkomsel, maka

pada akhir 2004 Singtel telah menguasai 35 persen saham

Telkomsel. Sedangkan 65 persen saham Telkomsel masih dipegang

oleh PT. Telkom.

Telkomsel meluncurkan kartu seluler prabayar pertama di

Asia yang diberi nama simPATI pada tahun 1997. Peluncuran kartu

ini juga disertai dengan penambahan Base Transceiver Stasiun

(BTS). Pada Bulan Pebruari 2004, Telkomsel mempunyai 7000 BTS

dengan jaringan yang mampu menjangkau seluruh wilayah

nusantara. Dalam rangka menambah pangsa pasarnya maka pada

bulan Mei 2004 Telkomsel meluncurkan produk baru yang diberi

nama kartu As.

Kemudahan dan pelayanan bagi pelanggan juga terus

ditingkatkan bukan hanya berosrientasi pada peningkatan jumlah

pelanggan baru. Telkomsel menjadi operator seluler pertama di

Indonesia yang memberikan layanan MMS dan fasilitas GPRS.

EDGE dan M-Kios adalah fasilitas selanjutnya yang diluncurkan

Telkomsel untuk meningkatkan kemudahan bagi pelanggan. M-Kios

adalah sistem pengisian kartu pulsa prabayar secara elektrik yang

memungkinkan produk prabayar Telkomsel mendapatkan pengisian

ulang dengan jaringan distribusi yang cepat tanpa harus membeli

voucher isi ulang.

NSP atau Nada Sambung Pribadi merupakan fasilitas yang

diberikan oleh PT. Telkomsel yang memungkinkan pelanggan

memilih nada tunggu teleponnya sesuai dengan selera yang

diinginkan. Pada bulan November tahun 2004, Telkomsel bersama

dengan enam operator seluler dari Asia Pasifik yaitu Bharti India,

Globe Philipines, Maxis Malaysia, Optus Australia, Singtel

Singapore, and TCC Taiwan menandatangani persetujuan bersama

untuk memberikan pelayanan tambahan kepada pelanggan di

wilayah regional mereka. Dalam rangka mendekatkan diri dengan

pelanggan maka Telkomsel mendirikan kantor pelayanan Telkomsel

yaitu Graha Pari Sraya (Grapari) dan geraiHalo. Selain sebagai

kantor pelayanan yang memfokuskan diri untuk melayani

pelanggan, Grapari juga juga menjual produk Telkomsel sendiri

yaitu kartu simPATI, kartuHalo dan kartu As. GeraiHalo didirikan

untuk mengatasi keterbatasan yang dimiliki oleh Grapari dalam

mengisi kekosongan pelayanan terutama akibat keterbatasan

sumberdaya manusia. GeraiHalo saat ini banyak terdapat di daerah-

daerah yang berada dipinggiran kota terutama di luar pulau Jawa.

4.1.2. Produk Telkomsel

a. Kartu simPATI

Kartu simPATI adalah kartu prabayar pertama di Indonesia

maupun di Asia. Kartu simPATI merupakan kartu dengan daya

jelajah yang mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Fasilitas yang terdapat dalam kartu simPATI antara lain :

1. Caller ID merupakan fasilitas yang memunculkan nomor

maupun nama penelpon sebelum pengguna kartu ini

menjawab. Agar nomor dan nama muncul maka terlebih

dahulu pengguna kartu simPATI harus memasukan nama dan

nomor dulu kedalam memori ponselnya.

2. Veronica adalah fasilitas yang berfungsi sebagai mesin

penjawab. Penelpon dapat meninggalkan pesan. Veronica akan

aktif pada kondisi ponsel tidak aktif atau di luar jangkauan dan

“no answer” tidak ada jawaban dari pemilik nomor tujuan.

3. Short Message Service (SMS) yaitu fasilitas yang untuk

mengirim dan menerima pesan tertulis ke ponsel lain atau

provider lain.

4. Multy Party Calling (MPC), melalui fasilitas multi party

calling, pengguna kartu simPATI dapat berkomunikasi

bersamaan dengan mengaktifkan fungsi Call Waiting dan

Call Holding lebih dulu dalam telepon selulernya.

5. Call Waiting adalah fasilitas yang berfungsi agar para

pengguna kartu simPATI tetap mengetahui telepon yang

masuk walaupun sedang on line.

6. Call Holding adalah fasilitas yang berfungsi agar para

pengguna kartu simPATI tetap bisa menjawab panggilan

telepon yang lain disaat sedang on line tanpa harus

memutuskan sambungan telepon yang pertama.

b. KartuHalo

KartuHalo adalah satu-satunya kartu seluler GSM

Telkomsel yang bersifat pasca bayar. KartuHalo juga mempunyai

tampilan yang unik dibandingkan dengan dengan kartu GSM

yang lain yaitu dengan latar belakang budaya Indonesia.

KartuHalo mampu menampung data pelanggan, fasilitas dan jasa

yang mampu dinikmati pelanggan serta Personal Identification

Number (PIN) untuk menjaga kerahasiaan data yang terdapat

didalamnya. Selain itu, kartuHalo mampu menampung 200

nomor telepon beserta nama serta menyimpan 40 pesan singkat

yang tidak ingin dihapus pelanggannya. Keunggulan kartuHalo

dibandingkan dengan simcard dari operator lain adalah :

1. Cakupan terluas di Indonesia

KartuHalo memiliki cakupan bukan hanya kota-kota besar

atau ibukota propinsi saja tetapi juga lebih dari 340 kota kecil

dan kabupaten di seluruh Indonesia. KartuHalo juga dapat

digunakan di kota-kota tujuan wisata seperti Prambanan,

Borobudur, Samosir, Bunaken dan lain sebagainya.

2. Keragaman fitur

KartuHalo memiliki beraneka ragam fitur yang tidak terdapat

dalam simcard operator lain seperti Fax Response and

Interctive Data (Farida), e-phone dan beberapa dari fitur ini

diberikan secara gratis.

3. Tarif ekonomis

Dengan memberlakukan point of charging yang luas dan

menguntungkan bagi pelanggan, tarif kartuHalo menjadi

sangat ekonomis. Hal ini juga didukung dengan sistem

penghitungan pulsa yang tidak menggunakan nilai minimum.

4. Mitra roaming terbanyak

Telkomsel telah mampu mencakup lima benua dan menjalin

kerjasama dengan lebih dari seratus operator seluler di dunia.

c. Kartu As

Kartu As merupakan produk prabayar Telkomsel selain

kartu simPATI. Kartu As dapat dapat digunakan di seluruh

Indonesia karena sama-sama menggunakan jaringan Telkomsel

yang mampu menjangkau seluruh nusantara.

Salah satu inovasi dari kartu As adalah “Kartu As Gak Ada

Matinya” artinya :

1. Periode aktif Perdana dimulai saat pelanggan mengaktifkan

kartu As dan langsung memiliki masa aktif selama 30 hari

dan masa isi ulang selama 30 hari.

2. Masa aktif tidak tergantung pada besarnya nilai pulsa yang

dimasukkan, akan tetapi bergantung pada jumlah pemakaian.

3. Penggunaan pulsa dalam masa aktif kurang dari minimum

penggunaannya yaitu Rp. 25.000,00 per 30 hari, maka sisa

pulsa yang ada tidak akan dipotong tetapi akan masuk pada

masa isi ulang (grace periode). Selama masa isi ulang

pelanggan tidak dapat melakukan panggilan maupun SMS,

tetapi hanya dapat menerima panggilan.

4. Pengisian pulsa pada masa aktif tidak akan mengubah masa

periode aktif dan pengisian pulsa pada masa isi ulang akan

menambah masa aktif selama 30 hari ke depan dihitung sejak

pulsa diisikan.

5. Sisa pulsa kartu As tidak pernah negatif.

4.2. Layanan Telkomsel

4.2.1. SurfZone

Surfzone adalah layanan yang memungkinkan pelanggan

dapat melakukan akses internet menggunakan teknologi wireless

LAN. Surfzone dikembangkan dengan tujuan mengakomodasi

kebutuhan pengguna internet di Indonesia agar dapat melakukan

koneksi internet dengan cepat dan mudah. Layanan Surfzone hanya

diperuntukkan bagi pelanggan kartuHalo Telkomsel dan pengguna

Voucher TelkomSave Telkom.

4.2.2. Blackberry

BlackBerry adalah suatu suatu solusi mobile yang lengkap,

mencakup wireles e-mail, global address lookup, wireless calendar

syncronization juga mobile data, yang terintegrasi serta aman.

Layanan BlackBerry memerlukan jaringan GPRS agar

memungkinkan seluruh fitur-fitur yang ada dapat berjalan dengan

baik. Keunggulan layanan BlackBerry jika dibandingkan dengan

layanan wireless lainnya adalah adanya teknologi push mail yang

memungkinkan pelanggan dapat mengakses e-mail tanpa perlu

melakukan dial up terlebih dahulu.

Pengguna BlackBerry juga akan selalu terhubung dengan

GPRS yang memungkinkan streaming data secara real time

sehingga tiap perubahan e-mail (new e-mail, delete, status

unread/read, dan sebagainya) dan calendar pada Microsoft Outlook

atau Lotus Notes pelanggan akan langsung dikirim ke ponsel, dan

tiap perubahan e-mail atau calendar pada ponsel juga akan dikirim

ke Microsoft Outlook atau Lotus Notes pelanggan di desktop atau

laptop sehingga e-mail dan calendar yang dimiliki pelanggan pada

Microsoft Outlook atau Lotus Notes pada desktop atau laptop akan

sama dengan telepon seluler milik pelanggan.

4.2.3. Instan Messenger

Dengan menggunakan Yahoo! Messenger for SMS, pelanggan

Telkomsel bisa mengirim dan menerima pesan singkat dari Yahoo!

Messenger sehingga di manapun pelanggan tersebut berada masih

dapat berhubungan dan berkomunikasi menggunakan Yahoo!

Messenger dengan pelanggan lain.

4.2.4. FARIDA

FARIDA atau Fax Response and Interactive Data adalah fitur

yang memungkinkan para pelanggan Telkomsel bisa melakukan

komunikasi suara, data, dan mengirimkan faksimile melalui ponsel

hanya dengan menggunakan satu nomor.

4.3. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini dilihat dari jenis

kelamin, usia, semester, sumber keuangan dan pengeluaran per bulan.

4.3.1. Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, kebanyakan responden berjenis

kelamin perempuan (59%) dan selebihnya laki-laki (41%).

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada

Tabel 6.

Tabel 6. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Responden (orang)

Persentase (%)

1 Perempuan 59 59 2 Laki-laki 41 41

Jumlah 100 100

4.3.2. Usia

Berdasarkan usia, mayoritas responden berusia 19 tahun

(54%). Selebihnya responden berusia 18 (5%), 20 tahun (36%), 21

tahun (4%) dan 22 tahun (1%). Tabel 7 menyajikan karakteristik

responden berdasarkan usia.

Tabel 7. Karakteristik responden berdasarkan usia

No Usia (tahun) Responden (orang) Persentase (%) 1 18 5 5 2 19 54 54 3 20 36 36 4 21 4 4 5 22 1 1 Jumlah 100 100

4.3.3. Semester

Berdasarkan semester, responden dalam penelitian ini 67

persen adalah mahasiswa semester empat, 23 persen mahasiswa

semester dua, 9 persen mahasiswa semester enam dan mahasiswa

semester delapan (1%). Responden secara keseluruhan sedang

menempuh semester genap karena pengambilan data dilakukan pada

semester genap tahun ajaran 2005-2006. Tabel 8 menyajikan

karakteristik responden berdasarkan semester.

Tabel 8. Karakteristik responden berdasarkan semester

No Masuk ke IPB tahun ke

Responden (orang)

Persentase (%)

1 2 23 23 2 4 67 67 3 6 9 9 4 8 1 1 Jumlah 100 100

4.3.4. Sumber Keuangan

Sumber keuangan sebagian besar responden berasal dari orang

tua (89%). Hal ini dikarenakan sebagian besar responden masih

duduk di semester dua dan empat dengan jadwal kuliah padat

sehingga belum ada waktu luang untuk bekerja dan menghasilkan

pendapatan sendiri. Sedangkan beasiswa dan orang tua merupakan

sumber keuangan bagi 11 persen responden. Karakteristik responden

berdasarkan sumber keuangan dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Karakteristik responden berdasarkan sumber keuangan

No Sumber Keuangan* Responden (orang)

Persentase (%)

1 Orang tua 100 89 2 Beasiswa 11 11 Jumlah 111 100

*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban

4.3.5. Pengeluaran Per bulan

Apabila dilihat dari pengeluaran per bulan, mayoritas

responden membelanjakan uangnya kurang dari Rp. 500.000,00

(78%) dan Rp. 500.000,00-Rp. 1000.000,00 (22%) setiap bulannya.

Informasi selangkapnya tentang karakteristik responden

berdasarkan pengeluaran per bulan disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10. Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran per bulan

No Pengeluaran per bulan (Rp)

Responden (orang))

Persentase (%)

1 ≤500.000 78 78 2 500.001-1000.000 22 22 Jumlah 100 100

4.4. Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan pembelian tidak muncul begitu saja

tetapi dengan melewati beberapa tahap yaitu pengenalan kebutuhan,

pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan evaluasi

pasca pembelian. Proses ini juga dilewati oleh para konsumen dalam

mengambil keputusan melakukan pembelian kartu simPATI.

4.4.1. Pengenalan Kebutuhan

Proses pengambilan keputusan dimulai saat konsumen

mengenali adanya kebutuhan. Kebutuhan harus diaktifkan dahulu

sebelum bisa dikenali. Faktor yang mempengaruhi pengaktifan

kebutuhan kartu simPATI adalah perubahan situasi akibat dari

perkembangan jaman. Perkembangan jaman yang begitu cepat

menuntut perkembangan teknologi yang begitu cepat pula termasuk

teknologi dalam bidang telekomunikasi. Teknologi bidang

komunikasi yang diperlukan saat ini adalah teknologi yang cepat,

praktis dan murah. Telepon seluler merupakan produk mutakhir

dalam bidang telekomunikasi yang mampu menjawab

perkembangan jaman.

Perkembangan kartu seluler tidak bisa lepas dari telepon

seluler karena kedua produk tersebut tidak dapat dipisahkan. Salah

satu kartu seluler yang populer di kalangan masyarakat adalah kartu

simPATI. Kebutuhan terhadap kartu simPATI dimulai ketika

konsumen mengharapkan manfaat dari kartu tersebut. Tabel 11 akan

menyajikan manfaat yang diharapkan responden dari kartu

simPATI.

Tabel 11. Manfaat yang diharapkan responden menggunakan kartu simPATI

No Manfaat yang diharapkan* Responden (orang)

Persentase (%)

1 Sarana komunikasi biasa 20 18,52 2 Simbol kelas sosial 4 3,70 3 Gaya hidup modern 2 1,85

4 Sarana mempermudah komunikasi

82 75,93

Jumlah 108 100 *Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban

Sarana mempermudah komunikasi merupakan manfaat yang

diharapkan sebagian besar responden (75,93%) berdasarkan Tabel

11 di atas. Hal ini menunjukan bahwa dengan menggunakan kartu

simPATI, para responden menginginkan kemudahan dan kelancaran

dalam berkomunikasi. Hal ini wajar mengingat fungsi utama kartu

simPATI sebagai alat komunikasi. Sedangkan 18,52 persen

responden menginginkan manfaat dari kartu simPATI adalah

sebagai sarana komunikasi biasa artinya sama dengan kartu seluler

lain. Simbol kelas sosial merupakan manfaat yang diinginkan oleh

3,70 persen responden dalam menggunakan kartu simPATI.

Sedangkan 1,85 persen responden mengharapkan manfaat kartu

simPATI sebagai gaya hidup modern.

Proses pengenalan kebutuhan dan manfaat yang akan

diperoleh oleh konsumen ketika menggunakan kartu simPATI

membuat konsumen memiliki motivasi untuk melakukan pembelian.

Motivasi yang dimiliki responden dalam membeli kartu simPATI

beranekaragam baik yang berasal dari dalam diri responden sendiri

maupun dari luar. Tabel 12 menyajikan data tentang motivasi

responden menggunakan kartu simPATI.

Tabel 12. Motivasi responden menggunakan kartu simPATI

No Motivasi* Responden (orang)

Persentase (%)

1 Memiliki pendapatan 3 2,79 2 Memiliki pengetahuan 54 50 3 Tuntutan perkembangan jaman 36 33,33 4 Perwujudan dari gaya hidup 8 7,40 5 Lainnya 7 6,48 Jumlah 108 100

*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban

Motivasi dominan responden dalam menggunakan kartu simPATI

berdasarkan Tabel 12 di atas adalah memiliki pengetahuan tentang

kartu simPATI (50%). Motivasi kedua yang mendorong responden

memilih kartu simPATI adalah tuntutan perkembangan jaman

(33,33%). Motivasi ketiga yang mendorong responden memilih

kartu simPATI adalah perwujudan gaya hidup (7,40%) dan motivasi

keempat adalah memiliki pendapatan (2,79%).

Faktor lainnya yang menyebabkan responden menggunakan

kartu simPATI adalah karena pengaruh orang tua (6,48%). Selain

adanya motivasi, terdapat beberapa faktor yang menjadi halangan

bagi responden untuk membeli kartu simPATI. Tabel 13 menyajikan

data tentang faktor-faktor yang menjadi halangan responden untuk

melakukan pembelian kartu simPATI.

Tabel 13. Faktor penghalang responden membeli kartu simPATI

No

Faktor Penghalang* Responden (orang)

Persentase (%)

1 Banyaknya produk kartu lain 36 28,80 2 Promosi dari produk lain 26 20,80 3 Sulit mendapatkan kartu simPATI 2 1,60 4 Harga mahal 52 41,60 5 Lainnya 9 7,20 Jumlah 125 100

*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban

Faktor paling besar yang menjadi halangan responden untuk

membeli kartu simPATI berdasarkan Tabel 13 di atas adalah harga

kartu simPATI yang mahal baik kartu perdananya maupun isi

ulangnya (41,60%). Harga yang mahal dapat merupakan faktor

utama yang menghalangi responden dalam membeli kartu simPATI

karena seluruh responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa

dengan sumber keuangan dari orang tua. Banyaknya produk kartu

seluler lain dengan berbagai macam bonus dan dengan harga yang

lebih murah menjadi faktor kedua yang menjadi halangan responden

membeli kartu simPATI (28,80%). Faktor ketiga adalah promosi

dari produk lain (20,80%). Responden lain menyatakan bahwa

mereka tidak ada halangan ketika akan membeli kartu simPATI

( 7,20 %).

4.4.2. Pencarian Informasi

Tahap selanjutnya setelah konsumen mengenal adanya

kebutuhan dan manfaat yang diharapkan dari kartu simPATI dalam

proses pengambilan keputusan adalah pencarian informasi.

Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang

bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan

mengkonsumsi suatu produk. Dengan melakukan pencarian

informasi maka konsumen akan mendapatkan pengetahun tentang

produk secara lengkap dan dapat mengambil keputusan pembelian

lebih baik. Tabel 14 menyajikan data sumber informasi responden

tentang kartu simPATI.

Tabel 14. Sumber informasi responden tentang kartu simPATI

No Sumber informasi* Responden (orang)

Persentase (%)

1 Media elektronik (tv, radio) 70 33,8 2 Media cetak (koran, majalah) 41 19,8 3 Anggota keluarga 45 21,7 4 Teman 35 16,9 5 Agen penjualan 16 7,73 Jumlah 207 100

*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban

Sebagian besar responden memperoleh informasi tentang kartu

simPATI berdasarkan Tabel 14 di atas adalah dari media elektronik

baik televisi maupun radio (33,8%). Iklan-iklan kartu simPATI yang

ditayangkan baik di televisi maupun disiarkan di radio menjadi

sumber informasi responden dari media elektronik. Anggota

keluarga merupakan sumber informasi bagi 21,7 persen responden.

Media cetak adalah sumber informasi ketiga bagi 19,8 persen

responden. Teman menjadi sumber informasi keempat bagi 16,9

persen responden. Dalam pencarian informasi tentang kartu

simPATI, responden mendapatkan banyak informasi. Beberapa

informasi menjadi perhatian bagi responden. Tabel 15 menyajikan

data tentang perhatian responden terhadap informasi yang diperoleh

mengenai kartu simPATI.

Tabel 15. Perhatian responden terhadap informasi yang didapatkan

No Informasi yang menjadi perhatian*

Responden (orang)

Persentase (%)

1 Sinyal dan jaringan 79 32,78 2 Harga 32 13,28 3 Kepopuleran merek 13 5,39 4 Tarif (percakapan dan SMS) 38 15,77 5 Bonus 31 12,86 6 Kemudahan membeli 25 10,37 7 Fitur dan pelayanan 23 9,54

Jumlah 241 100 *Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban

Sinyal dan jaringan menjadi perhatian mayoritas responden

(32,78%) terhadap informasi yang didapatkan berkaitan dengan

kartu simPATI seperti yang disajikan pada Tabel 15 di atas.

Besarnya perhatian responden pada sinyal dan jaringan menunjukan

bahwa kartu simPATI merupakan kartu prabayar dengan sinyal dan

jaringan paling kuat di dalam benak konsumen. Perhatian responden

kedua adalah tarif (15,77%). Sedangkan kepopuleran merek menjadi

perhatian terkecil bagi responden (5,39%).

4.4.3. Evaluasi Alternatif

Evaluasi alternatif merupakan proses di mana konsumen

menetapkan beberapa kriteria yang relevan dengan keinginannya

untuk dapat membuat suatu keputusan yang tepat dan bermanfaat.

Pada tahap ini konsumen membentuk kepercayaan, sikap dan

intensinya mengenai alternatif produk yang dipertimbangkan

tersebut. Tabel 16 menyajikan data mengenai pertimbangan

responden ketika akan membeli kartu simPATI.

Tabel 16. Pertimbangan responden ketika akan membeli kartu simPATI

No Kriteria yang menjadi pertimbangan*

Responden (orang)

Persentase (%)

1 Sinyal dan jaringan 72 32,14 2 Harga 26 14,29 3 Kepopuleran merek 12 5,36 4 Tarif (percakapan dan SMS) 44 16,96 5 Bonus 27 12,05 6 Kemudahan memperoleh 19 8,48 7 Fitur dan pelayanan 24 10,71 Jumlah 224 100

*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban

Sinyal dan jaringan menjadi pertimbangan sebagian responden

ketika akan membeli kartu simPATI (32,14%) seperti yang disajikan

pada Tabel 16 di atas. Sinyal dan jaringan menjadi pertimbangan

utama karena responden menginginkan manfaat dari kartu simPATI

adalah sarana untuk mempermudah komunikasi. Pertimbangan

kedua adalah tarif baik percakapan maupun SMS (16,96%).

Kepopuleran merek menjadi pertimbangan terkecil responden ketika

akan membeli kartu simPATI (5,36%).

Perkembangan bisnis seluler yang begitu cepat membuat

persaingan antar operator seluler ketat. Produk kartu seluler yang

ada di pasar menjadi beragam. Hal ini mengakibatkan responden

tertarik untuk mencoba menggunakan kartu seluler lain selain kartu

simPATI. Tabel 17 menyajikan data jumlah responden yang pernah

menggunakan kartu lain selain kartu simPATI.

Tabel 17. Jumlah responden yang pernah menggunakan kartu lain

No Pengguna kartu lain Responden (orang)

Persentase (%)

1 Ya 74 74 2 Tidak 26 26 Jumlah 100 100

Jumlah responden yang pernah menggunakan kartu lain berdasarkan

Tabel 17 di atas adalah 74 persen dan 26 persen responden belum

pernah menggunakan kartu lain. Sedangkan kartu seluler lain yang

pernah digunakan oleh responden akan disajikan pada Tabel 18

dibawah ini.

Tabel 18. Jenis kartu lain yang pernah digunakan responden

No Nama kartu seluler* Responden (orang)

Persentase (%)

1 IM3 52 49,52 2 Mentari 27 25,71 3 As 8 7,61 4 XL 14 13,33 5 Matrix 1 0,96 6 Esia 1 0,96 7 Flexi 2 1,91 Jumlah 105 100

*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban

Kartu seluler lain yang pernah digunakan responden berdasarkan

Tabel 18 adalah kartu IM3 (49,52%), kartu Mentari (25,71%), kartu

XL (13,33%) dan 7,61 persen menggunakan kartu As. Keempat

kartu tersebut berjenis sama dengan kartu simPATI yaitu GSM

prabayar. Selain kartu GSM prabayar, 0,96 persen responden

menggunakan kartu Matrix yang merupakan jenis kartu GSM pasca

bayar.

Berkembangnya teknologi CDMA membuat sebagian

responden mencoba menggunakan kartu seluler dengan teknologi

berbasis CDMA. Responden yang menggunakan kartu CDMA yaitu

0,96 persen sebagai pengguna Esia dan 1,91 persen menggunakan

Flexi. Dengan melihat data di atas, dapat disimpulkan bahwa IM3

merupakan kartu seluler paling banyak yang pernah digunakan oleh

responden. Hal ini dikarenakan PT. Indosat, sebagai produsen dari

kartu IM3 sekaligus pesaing terbesar Telkomsel gencar

mempromosikan produknya. Dalam mengambil keputusan

menggunakan kartu seluler lain, masing-masing responden

mempunyai pertimbangan tersendiri. Pertimbangan responden

dalam menggunakan kartu lain akan disajikan dalam Tabel 19.

Tabel 19. Pertimbangan responden menggunakan kartu lain

No Kriteria yang menjadi pertimbangan*

Responden (orang)

Persentase (%)

1 Sinyal dan jaringan 7 4,76 2 Harga 49 33,33 3 Kepopuleran merek 3 2,04 4 Tarif (percakapan dan SMS) 31 21,09 5 Bonus 38 25,85 6 Kemudahan memperoleh 4 2,72 7 Fitur dan pelayanan 13 8,84 8 Lainnya 2 1,36 Jumlah 147 100

*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban

Harga menjadi pertimbangan pertama bagi 33,33 persen

responden menggunakan kartu lain. Kartu simPATI menurut

responden tergolong mahal baik harga kartu perdana maupun isi

ulangnya. Bonus adalah pertimbangan kedua responden memilih

kartu lain (25,85%). Tarif menjadi pertimbangan ketiga bagi 21,09

persen responden. Dalam tarif SMS khususnya, kartu simPATI

masih kalah dengan beberapa kartu seluler lain.

4.4.4. Keputusan Pembelian

Pengambilan keputusan adalah tahap selanjutnya setelah

melakukan evaluasi alternatif dalam proses pengambilan keputusan

pembelian. Pengambilan keputusan responden dapat berasal dari diri

sendiri maupun mendapatkan pengaruh dari orang lain. Pihak-pihak

yang paling mempengaruhi responden dalam pengambilan

keputusan pembelian disajikan pada Tabel 20.

Tabel 20. Pihak yang paling mempengaruhi responden dalam pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI

No Pemberi pengaruh Responden (orang)

Persentase (%)

1 Keinginan diri sendiri 55 55 2 Orang tua 20 20 3 Saudara 13 13 4 Teman 10 10 5 Tenaga penjual 2 2 Jumlah 100 100

Sebagian besar responden (55%) membeli kartu simPATI atas

keinginan diri sendiri seperti yang ditunjukkan pada Tabel 20 di

atas. Keputusan responden dalam membeli kartu simPATI tidak

semuanya dipengaruhi oleh diri sendiri. Responden yang sering

berhubungan dengan orang tua dalam mengambil keputusan

berpengaruh juga terhadap pengambilan keputusan pembelian kartu

simPATI. Responden yang mendapatkan pengaruh orang tua dalam

pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI dalam penelitian

ini sebesar 20 persen. Interaksi yang kuat antar teman menyebabkan

10 persen responden mendapatkan pengaruh dari teman dalam

pengambilan keputusan pembelian.

Dalam penelitian ini hanya 2 persen responden yang membeli

kartu simPATI karena pengaruh tenaga penjual. Pengaruh orang lain

dalam pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI bermacam-

macam. Tabel 21 akan menyajikan data yang berkaitan dengan

pengaruh orang lain dalam keputusan pembelian kartu simPATI.

Tabel 21. Pengaruh orang lain terhadap responden dalam keputusan pembelian kartu simPATI

No Pengaruh orang lain Responden (orang)

Persentase (%)

1 Memberitahu 24 24 2 Meminta untuk mencoba 15 15 3 Membujuk untuk membeli 5 5 4 Tidak berkomentar 56 56 Jumlah 100 100

Sebagian besar responden (56%) tidak berkomentar tentang

bagaimana pengaruh orang lain dalam keputusaan pembelian kartu

simPATI berdasarkan Tabel 21 di atas. Tidak adanya komentar dari

responden ini diakibatkan karena sebagian besar responden

memutuskan membeli kartu simPATI atas keinginan sendiri.

Responden yang mendapatkan pengaruh dengan cara diberitahu

sebesar 24 persen. Responden yang mendapatkan pengaruh dengan

cara diminta untuk mencoba sebesar 15 persen dan hanya 5 persen

responden yang dipengaruhi oleh pihak lain dengan cara dibujuk

untuk membeli.

Responden memiliki cara yang berbeda-beda dalam membeli

kartu simPATI. Perbedaan cara pembelian kartu simPATI ini

diakibatkan perbedaan kebutuhan terhadap kartu simPATI masing-

masing responden. Informasi tentang bagaimana cara responden

membeli kartu simPATI dapat dilihat di Tabel 22.

Tabel 22. Cara responden memutuskan membeli kartu simPATI

No Cara pembelian Responden (orang)

Persentase (%)

1 Terencana 51 51 2 Tergantung situasi 33 33 3 Mendadak 16 16 Total 100 100

Tabel 22 yang menyajikan data tentang cara responden memutuskan

membeli kartu simPATI memberikan kesimpulan bahwa mayoritas

responden membeli kartu simPATI secara terencana yaitu

disesuaikan dengan kebutuhan dan manfaat yang diinginkan.

Responden juga mencari informasi terlebih dahulu sebelum

membeli kartu simPATI. Responden yang membeli kartu simPATI

berdasarkan situasi juga tidak sedikit (33%). Responden ini membeli

kartu simPATI karena kartu simPATI saat itu memberikan manfaat

yang lebih baik dibandingkan dengan kartu seluler lain. Sedangkan

responden yang membeli kartu simPATI secara mendadak sebesar

16 persen. Responden ini pada umumnya membeli kartu simPATI

bersamaan dengan membeli telepon seluler di counter-counter

telepon seluler dan seringkali mendapatkan pengaruh dari tenaga

penjual.

Tempat menjadi hal yang tidak bisa diabaikan ketika

melakukan keputusan pembelian karena konsumen harus

mengetahui di mana tempat yang harus konsumen didatangi untuk

mendapatkan barang yang sesuai dengan kebutuhan dan manfaat

yang diinginkan. Responden penelitian ini juga melakukan

pemilihan tempat pembelian kartu simPATInya. Tabel 23

menyajikan tempat responden membeli kartu simPATI.

Tabel 23. Tempat responden membeli kartu simPATI

No Tempat pembelian* Responden (orang)

Persentase (%)

1 Counter telepon seluler 66 66 2 Dealer resmi Telkomsel 21 21 3 Pengecer 13 13 Jumlah 111 100

*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban

Counter-counter telepon seluler merupakan tempat sebagian besar

responden (66%) membeli kartu simPATI berdasarkan Tabel 23 di

atas. Tempat kedua yang dipilih responden adalah dealer resmi

Telkomsel yaitu Grapari maupun GeraiHalo (21%). Pengecer adalah

tempat ketiga yang dipilih oleh 13 persen sebagai tempat untuk

membeli kartu simPATI. Responden mempunyai alasan yang

berbeda-beda dalam memilih ketiga tempat di atas. Alasan

responden memilih ketiga tempat tersebut disajikan dalam Tabel 24.

Tabel 24. Alasan responden dalam memilih tempat pembelian kartu simPATI

No Alasan Responden (orang)

Persentase (%)

1 Dekat tempat tinggal 23 23 2 Harga lebih murah 66 66 3 Pelayanan yang baik 6 6 4 Lainnya 5 5 Jumlah 100 100

Tabel 24 yang menyajikan data tentang alasan responden dalam

memilih tempat pembelian kartu simPATI memberikan kesimpulan

bahwa sebagian besar responden memilih tempat pembelian yang

menjual kartu simPATI dengan harga yang lebih murah (66%).

Alasan kedua yang dikemukakan oleh 23 persen adalah dekat

dengan tempat tinggal. Alasan ketiga adalah membeli kartu

simPATI di tempat pembelian dengan pelayanan yang baik (6%).

Responden ini lebih mengutamakan pelayanan daripada sekedar

harga lebih murah maupun dekat dengan tempat tinggal. Beberapa

alasan lain diungkapkan oleh 5 persen responden dalam memilih

tempat pembelian kartu simPATI. Alasan itu antara lain membeli

kartu simPATI di tempat-tempat yang dapat memberikan pilihan

“nomor cantik” lebih banyak dan alasan lainnnya adalah membeli

kartu simPATI di counter atau pengecer milik teman atau

kenalannya.

4.4.5. Evaluasi Pasca Pembelian

Evaluasi pasca pembelian adalah kegiatan yang dilakukan

setelah kegiatan pembelian. Evaluasi pasca pembelian dilakukan

untuk mengevaluasi apakah produk yang dibeli sesuai dengan

kebutuhan maupun manfaat yang diharapkan. Hasil dari proses ini

adalah konsumen merasa puas atau tidak puas dengan produk yang

dikonsumsinya. Kepuasan akan mendorong konsumen untuk

melakukan pembelian dan mengkonsumsi kembali produk tersebut.

Sebaliknya perasaan tidak puas akan mengakibatkan konsumen

kecewa dan menghentikan pembelian kembali dan konsumsi

terhadap produk tersebut. Responden kartu simPATI dalam

penelitian ini juga melakukan evaluasi pasca pembelian setelah

membeli kartu simPATI. Responden setelah membeli kartu

simPATI mempunyai tanggapan yang berbeda-beda. Responden

membandingkan antara harapan mereka terhadap kartu simPATI

dengan kinerja sesungguhnya. Jika kartu simPATI sesuai dengan

harapannya maka responden akan menyatakan puas, begitu juga

sebaliknya. Informasi tentang tanggapan responden setelah membeli

dan menggunakan kartu simPATI secara lebih lengkap disajikan

dalam Tabel 25.

Tabel 25. Tanggapan responden setelah membeli dan menggunakan kartu simPATI.

No Tingkat kepuasan Responden (orang) Persentase (%) 1 Puas 50 50 2 Tidak puas 4 4 3 Biasa saja 46 46 Jumlah 100 100

Tabel 25 yang menyajikan data tentang tanggapan responden setelah

membeli kartu simPATI memberikan kesimpulan bahwa 50 persen

menyatakan puas menggunakan kartu simPATI, 46 persen

menyatakan biasa saja dan hanya 4 persen responden yang

menyatakan tidak puas menggunakan kartu simPATI. Responden

yang puas menggunakan kartu simPATI akan tetap menggunakan

kartu simPATI dan kemungkinan kecil berpindah ke kartu seluler

lain walaupun kartu seluler lain mengadakan promosi. Responden

yang menyatakan puas berarti bahwa manfaat yang diharapkan

responden dengan menggunakan kartu simPATI telah terpenuhi.

Responden dengan kategori biasa saja merasakan bahwa tidak

ada kelebihan yang didapatkan responden dalam menggunakan

kartu simPATI. Responden menganggap bahwa tidak ada

perbedaaan antara kartu simPATI dengan kartu seluler lain.

Responden ini pada umumnya akan mencoba kartu lain jika kartu

seluler lain melakukan promosi dan dipandang mempunyai

keunggulan. Responden yang menyatakan tidak puas setelah

menggunakan kartu simPATI memandang bahwa kinerja kartu

simPATI tidak sesuai dengan manfaat yang diharapkannya dan

responden yang termasuk dalam kategori ini akan siap beralih ke

kartu seluler lain jika kartu seluler lain mengadakan promosi.

Informasi selengkapnya yang berkaitan dengan tindakan responden

jika kartu seluler lain mengadakan promosi dapat dilihat

selengkapnya pada Tabel 26.

Tabel 26. Tindakan responden ketika produk lain promosi No Tindakan Responden

(orang) Persentase

(%) 1 Membeli merek lain 2 2 2 Menggunakan keduanya 53 53 3 Tidak terpengaruh 45 45 Jumlah 100 100

Tindakan responden ketika produk lain melakukan promosi seperti

yang ditunjukaan pada Tabel 26 adalah akan menggunakan

keduanya jika merek lain mengadakan promosi (53%). Responden

akan membeli merek lain tetapi tetap menggunakan kartu simPATI.

Kepuasan yang dirasakan responden setelah menggunakan kartu

simPATI membuat 45 persen responden tidak terpengaruh jika

merek lain mengadakan promosi. Pada responden ini telah terbentuk

loyalitas terhadap kartu simPATI. Dalam penelitian ini, hanya 2

persen responden yang menyatakan akan membeli kartu lain dan

tidak menggunakan kembali kartu simPATI.

Kepuasan responden dalam menggunakan kartu simPATI juga

terlihat dalam lamanya responden dalam menggunakan kartu

simPATI. Responden yang puas menggunakan kartu simPATI tidak

akan mudah berpindah ke kartu seluler lain sehingga jangka waktu

pemakain kartu simPATInya juga lama. Data tentang lamanya

responden dalam menggunakan kartu simPATI dapat dilihat pada

Tabel 27.

Tabel 27. Lama responden menggunakan kartu simPATI

No Lama penggunaan (tahun)

Responden (orang)

Persentase (%)

1 <1 22 22 2 1 26 26 3 2 25 25 4 3 15 15 5 >3 12 12 Jumlah 100 100

Tabel 27 yang menyajikan data lama responden menggunakan kartu

simPATI memberikan kesimpulan bahwa 26 persen responden telah

menggunakan kartu simPATI selama satu tahun, 25 persen

responden selama dua tahun, 22 persen responden kurang dari satu

tahun, 15 persen responden telah menggunakan kartu simPATI

selama 3 tahun dan 12 persen telah menggunakan kartu simPATI

lebih dari tiga tahun. Dalam penelitian ini, dari 100 orang yang

menjadi responden, 88 persen responden sudah menggunakan kartu

simPATI lebih dari satu tahun sehingga dapat disimpulkan bahwa

kartu simPATI sudah dapat diterima oleh para responden.

Dalam evaluasi pasca pembelian terhadap kartu simPATI,

konsumen yang telah membeli dan menggunakan kartu simPATI

akan memutuskan untuk tetap menggunakan kartu simPATI atau

berpindah ke kartu lain. Responden yang tetap menggunakan kartu

simPATI maupun yang akan menggunakan kartu lain dapat dilihat

dari tindakan responden jika pulsa kartu simPATInya habis.

Responden yang tetap akan menggunakan kartu simPATI akan

melakukan pengisian kembali pulsanya jika habis. Data tentang

tindakan responden ketika pulsa kartu simPATInya habis dapat

dilihat pada Tabel 28.

Tabel 28. Tindakan responden jika pulsa kartu simPATInya habis

No Mengisi pulsa kembali Responden (orang)

Persentase (%)

1 Ya 98 98 2 Tidak 2 2 Jumlah 100 100

Hampir sebagian besar responden (98%) akan melakukan pengisian

kembali pulsanya jika pulsa kartu simPATInya habis berdasarkan

Tabel 28 di atas. Responden yang menyatakan tidak akan

melakukan pengisian kembali pulsanya atau tidak lagi menggunakan

kartu simPATInya dalam penelitian ini hanya 2 persen. Masing-

masing responden menghabiskan pulsa yang berbeda-beda setiap

bulannya. Tabel 29 menyajikan data tentang jumlah yang dihabiskan

responden selama sebulan.

Tabel 29. Jumlah pulsa yang dihabiskan responden dalam sebulan

No Jumlah pulsa (Rp) Responden (orang) Persentase (%) 1 ≤50.000 12 12 2 50.001-100.000 59 59 3 100.001-150.000 29 29 Jumlah 100 100

Sebagian besar responden (59%) menghabiskan pulsa Rp50.000,00-

Rp100.000,00 seperti yang ditunjukkan pada Tabel 29. Responden

yang tidak terlalu sering melakukan komunikasi atau hanya

mempunyai pemasukan sedikit setiap bulannya menghabiskan pulsa

kurang dari Rp. 50.000 (12%). Sedangkan 29 responden responden

menghabiskan pulsa Rp. 100.000,00-Rp150.000,00.

4.5. Analisis Tingkat Kepentingan Dan Kepuasan Terhadap Atribut-

Atribut Kartu simPATI

Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi atribut-atribut yang

dimiliki oleh produk yang akan dievaluasi. Konsumen menganggap bahwa

setiap atribut mempunyai tingkat kepentingan yang berbeda-beda. Dengan

analisis ini akan diperoleh atribut-atribut mana yang mempunyai tingkat

kepentingan dan kepuasan yang tinggi menurut konsumen sehingga pada

akhirnya akan didapatkan atribut dominan.

Atribut dominan adalah atribut yang mempunyai tingkat kepentingan

dan kepuasan yang tinggi. Atribut kartu simPATI yang akan dianalisis pada

penelitian ini yaitu harga kartu perdana, tarif (percakapan dan SMS), sinyal

dan jaringan, fitur dan pelayanan, promosi, bonus dan hadiah, kepopuleran

merek, kemudahan mendapatkan dan isi ulang, harga isi ulang serta jangka

waktu dan masa aktif. Responden yang digunakan dalam analisis ini

berjumlah 85 orang sesuai dengan hasil uji validitas responden

(Lampiran 2). Hasil penilaian tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan

atribut kartu simPATI secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 30.

Rataan setiap skor selanjutnya dipetakan pada diagram

Kartesius dengan menggunakan Importance Performance Analysis.

Garis pembagi pada diagram Kartesius merupakan nilai total rataan

tingkat kepentingan (4,08) sebagai sumbu Y dan nilai total rataan

tingkat kepuasan (3,43) sebagai sumbu X. Posisi masing-masing

atribut kartu simPATI dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Hasil analisis tingkat kepentingan dan kepuasan dengan menggunakan diagram Importance-Performance Analysis

Keterangan :

A : Harga kartu perdana F : Bonus dan hadiah

B : Tarif (percakapan dan SMS) G : Kepopuleran merek

C : Sinyal dan jaringan H : Kemudahan dan isi ulang

D : Fitur dan pelayanan I : Harga isi ulang

E : Promosi J : Jangka waktu

Posisi masing-masing atribut sebagai berikut :

1. Kuadran I (Prioritas Utama)

Kuadran I merupakan wilayah yang memuat atribut-atribut yang

dianggap penting oleh konsumen, tetapi belum memiliki kinerja

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

5.00

2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00

Tingkat Kepuasaan

Ting

kat K

epen

tinga

n

C

H

B

J IA

F

G D

E

Prioritas Utama

Berlebihan Prioritas Rendah

Pertahankan Prestasi

sesuai dengan harapan konsumen. Atribut yang berada pada

posisi ini adalah harga kartu perdana (A), tarif baik percakapan

maupun SMS (B), bonus dan hadiah (F) dan harga isi ulang (I ).

2. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)

Kuadran II adalah wilayah dengan atribut yang dianggap sangat

penting oleh konsumen dan mempunyai kinerja yang sesuai

dengan harapan konsumen sehingga menghasilkan kepuasan

tinggi. Atribut yang berada pada posisi ini adalah sinyal dan

jaringan (C), kemudahan mendapatkan dan isi ulang (H) dan

jangka waktu (J).

3. Kuadran III (Prioritas Rendah)

Kuadran III menunjukkan posisi atribut yang memiliki tingkat

kepentingan dan kepuasaan di bawah tingkat total rata-rata

sehingga dianggap kurang penting bagi pelanggan. Atribut yang

berada pada posisi ini adalah fitur dan pelayanan (D), promosi

(E) dan kepopuleran merek (G).

4. Kuadran IV (Berlebihan)

Kuadran 4 merupakan kuadran yang memuat atribut-atribut yang

dianggap kurang penting oleh konsumen dan dirasakan

berlebihan. Atribut kartu simPATI tidak ada yang terdapat dalam

kuadran ini.

Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa atribut-atribut

di kuadran II yaitu sinyal dan jaringan (C), kemudahan isi ulang (H)

dan jangka waktu (J) merupakan atribut dominan yang dimiliki

kartu simPATI. Atribut-atribut tersebut mempunyai tingkat

kepentingan dan tingkat kepuasan yang tinggi dan atribut sinyal dan

jaringan merupakan atribut paling dominan dengan nilai

kepentingan dan kepuasan tertinggi yaitu 4,64 untuk nilai tingkat

kepentingan dan 4,28 untuk nilai tingkat kepuasan (Tabel 30).

Besarnya nilai tingkat kepuasan yang dimiliki atribut sinyal dan

jaringan menunjukkan bahwa atribut ini mempunyai kinerja yang

memuaskan sesuai dengan harapan pelanggan.

4.6. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Kartu simPATI

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui variabel dominan yang

mempengaruhi keputusan pembelian. Variabel yang mempengaruhi

responden terhadap keputusan pembelian dapat dilihat dari nilai

communality-nya. Semakin tinggi nilai communality suatu variabel,

semakin besar pengaruh variabel tersebut terhadap keputusan pembelian.

Variabel-variabel yang akan dianalisis antara lain manfaat, motivasi,

informasi, tempat, pengaruh orang lain, harga kartu perdana, tarif

(percakapan dan SMS), sinyal dan jaringan, fitur dan pelayanan, promosi,

bonus dan hadiah, kepopuleran merek, kemudahan dan isi ulang, harga isi

ulang serta jangka waktu dan masa aktif.

Pengolahan dilakukan dengan menggunakan metode Principal

Component Analysis dan menghasilkan delapan variabel dengan nilai KMO

dan Barlett`s test 0,507 dengan signifikasi 0,000. Oleh karena angka

tersebut sudah di atas 0,5 dan signifikasi jauh dibawah 0,05, maka variabel

tersebut dinyatakan layak untuk dianalisis lebih lanjut. Analisis lanjutan

terhadap delapan variabel tersebut menghasilkan tiga komponen utama

yang mampu menerangkan keragaman data sebesar 71,145 persen

(Lampiran 5). Besarnya keragaman data ini menurut Dillon dalam Silalahi

(2001) sudah memadai karena telah mampu menerangkan keragaman data

lebih besar dari 70 persen. Keempat komponen utama itu adalah :

1. Komponen Utama Pertama (Keuggulan)

Variabel yang menyusun komponen utama pertama dalam

Rotated Component Matrix (Lampiran 5) adalah sinyal dan jaringan

serta tarif baik percakapan maupun SMS. Kedua variabel di atas

menerangkan keragaman data sebesar 26,115 persen. Variabel

pertama yang menempati komponen utama pertama adalah variabel

sinyal dan jaringan dengan nilai communality 0,768. Dengan melihat

Gambar 6 yang menunjukkan hasil analisis tingkat kepentingan dan

kepuasan dengan menggunakan diagram Importance-Performance

Analysis, atribut sinyal dan jaringan menempati kuadran kedua yaitu

pertahankan prestasi dengan nilai tingkat kepentingan 4,64 dan tingkat

kepuasan 4,28. Nilai ini merupakan nilai tertinggi pada pengukuran

tingkat kepentingan dan kepuasaan (Tabel 30). Atribut ini harus

dipertahankan prestasinya yaitu dengan tidak hanya meningkatkan

luas jangkauan tetapi juga kualitas jaringan. Semakin banyaknya

konsumen yang menggunakan kartu simPATI dan adanya kartu

seluler lain yang menggunakan jaringan Telkomsel (KartuHalo dan

As) dapat menurunkan kualitas sinyal dan jaringan kartu simPATI.

Variabel tarif (percakapan dan SMS) merupakan variabel

kedua yang menempati komponen utama pertama dengan nilai

communality 0,735. Atribut tarif menjadi pertimbangan terbesar kedua

(16,96%) yang menjadi pertimbangan responden menggunakan kartu

simPATI (Tabel 16). Atribut tarif berada pada kuadran kedua pada

diagram Importance-performance Analysis (Gambar 6) yang berarti

kinerjanya harus ditingkatkan agar konsumen semakin senang

menggunakan kartu simPATI sehingga tidak mudah berpindah atau

menggunakan kartu lain.

2. Komponen Utama Kedua (Harga)

Komponen utama kedua Rotated Component Matrix

(Lampiran 5) dengan keragaman data sebesar 22,686 persen terdiri

dari harga kartu perdana dan harga isi ulang dengan nilai communality

masing-masing 0,692 dan 0,691. Dengan melihat Tabel 13 mengenai

faktor penghalang responden membeli kartu simPATI, 41 persen

responden menyatakan harga kartu simPATI tergolong mahal baik

harga perdana maupun voucher isi ulangnya. Harga menjadi

pertimbangan ketiga bagi responden (14,29%) ketika akan membeli

kartu simPATI seperti yang ditunjukkan pada Tabel 16. Harga juga

menjadi pertimbangan bagi 33,33 persen responden untuk

menggunakan kartu lain (Tabel 19). Harga juga menjadi alasan bagi

66 persen responden memilih tempat pembelian kartu simPATI

(Tabel 24).

Harga baik harga kartu perdana maupun harga isi ulang

merupakan atribut-atribut yang menempati kuadran pertama pada

diagram Importance-Performance Analysis (Gambar 6) yang berarti

prioritas utama untuk ditingkatkan karena nilai tingkat kepentingan

berada di atas rata-rata sedangkan nilai tingkat kepuasan masih berada

dibawah rata-rata (Tabel 30).

3. Komponen Utama Ketiga (Tempat Pembelian)

Komponen utama ketiga dalam Rotated Component Matrix

(Lampiran 5) dengan keragaman data 22,344 persen terdiri dari

kemudahan mendapatkan dan isi ulang serta tempat pembelian dengan

nilai communality masing-masing 0,751 dan 0,632. Variabel

kemudahan mendapatkan dan isi ulang merrupakan variabel pertama

yang menempati komponen utama ketiga. Atribut kemudahan

mendapatkan dan isi ulang menempati kuadran kedua pada diagram

Importance-Performance Analysis (Gambar 6) sehingga atribut ini

kinerjanya harus tetap dipertahankan.

Variabel tempat pembelian merupakan variabel kedua dalam

komponen utama ketiga. Sebagian besar responden (66%) membeli

kartu simPATI di counter-counter telepon seluler (Tabel 23). Harga

yang murah merupakan alasan 66 persen responden memilih tempat

tersebut (Tabel 24).

Pengaruh masing-masing variabel terhadap keputusan pembelian

dapat dilihat dari nilai communality-nya. Pengaruh masing-masing variabel

terhadap keputusan pembelian kartu simPATI berdasarkan derajat

pengaruhnya (communality) disajikan pada Tabel 31.

Tabel 31. Nilai communalities masing-masing variabel Keterangan Communality

Sinyal dan jaringan 0,768 Kemudahan mendapatkan dan isi ulang 0,751 Tarif (percakapan dan SMS) 0,735 Harga kartu perdana 0,692 Harga isi ulang 0,691 Tempat pembelian 0,632

Sinyal dan jaringan merupakan variabel yang paling mempengaruhi

responden dalam pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI

berdasarkan nilai communality seperti yang terlihat pada Tabel 31 diatas.

Variabel sinyal dan jaringan mempunyai nilai communality terbesar yaitu

0,768. Sinyal dan jaringan merupakan faktor yang paling mempengaruhi

keputusan konsumen dalam membeli kartu simPATI karena responden

mengharapkan manfaat dari menggunakan kartu simPATI sebagai sarana

untuk mempermudah komunikasi (Tabel 11).

4.7. Analisis Sikap Konsumen

Analisis sikap konsumen dalam penelitian ini meliputi analisis sikap

konsumen, norma subyektif dan analisis maksud perilaku konsumen.

Ketiganya menggunakan metode multiatribut Fishbein.

4.7.1. Analisis Sikap Konsumen Dengan Multiatribut Fishbein

Penilaian sikap konsumen dengan menggunakan model

multiatribut Fishbein menekankan adanya tingkat kepentingan yang

diberikan konsumen terhadap suatu atribut (Sumarwan, 2003).

Penilaian sikap konsumen dilakukan dengan skor yang didapatkan

dari pengukuran tingkat kepercayaan dan evaluasi kepercayaan.

Tingkat kepercayaan (bi) terhadap atribut produk menggambarkan

tingkat kepentingan suatu atribut yang dimiliki oleh produk yang

dalam hal ini adalah kartu simPATI.

Tingkat kepercayaan merupakan penilaian yang diberikan

konsumen terhadap produk sebelum menggunakannya. Responden

dalam penelitian ini memberikan penilaian terhadap sepuluh atribut

yang dimiliki oleh kartu simPATI yaitu harga kartu perdana, tarif

(baik percakapan maupun SMS), sinyal dan jaringan, fitur dan

pelayanan, promosi, bonus dan hadiah, kepopuleran merek,

kemudahan mendapatkan dan isi ulang, harga isi ulang dan jangka

waktu dan masa aktif. Tabel 32 berisi skor penilaian tingkat

kepercayaan responden terhadap masing-masing atribut.

Tabel 32. Tingkat kepercayaan responden terhadap atribut kartu simPATI

Atribut Keterangan Tingkat kepercayaan

(bi) A Harga kartu perdana 4,34 B Tarif (percakapan dan SMS) 4,47 C Sinyal dan jaringan 4,64 D Fitur dan pelayanan 3,40 E Promosi 3,89 F Bonus dan hadiah 4,12 G Kepopuleran merek 3,36 H Kemudahan membeli dan isi ulang 4,19 I Harga isi ulang 4,20 J Jangka waktu (masa aktif dan tenggang) 4,21 Total rataan 40,82

Atribut sinyal dan jaringan mendapatkan skor terbesar dalam

penilaian tingkat kepercayaan yaitu 4,64 berdasarkan Tabel 32 di

atas. Sinyal dan jaringan merupakan atribut yang paling penting

dalam memilih kartu simPATI. Pada kegiatan pengenalan

kebutuhan, manfaat yang diharapkan responden dari pembelian

kartu simPATI adalah untuk mempermudah komunikasi (Tabel 11)

sehingga sinyal dan jaringan merupakan atribut pertama yang harus

diperhatikan. Atribut sinyal dan jaringan juga merupakan atribut

yang menjadi pertimbangan bagi 32,14 persen responden ketika

akan membeli kartu simPATI (Tabel 16). Pada penilaian tingakat

kepercayaan responden terhadap atribut kartu simPATI ini, atribut

kepopuleran merek mendapatkan skor terendah yaitu 3,36.

Responden yang telah melakukan penilaian tingkat

kepercayaan terhadap atribut produk selanjutnya diminta melakukan

evaluasi kepercayaan (ei) terhadap kinerja atribut-atribut tersebut.

Evaluasi kepercayaan responden merupakan gambaran tingkat

kepuasan responden terhadap kinerja masing-masing atribut.

Informasi tentang penilaian responden terhadap kinerja atribut yang

dimiliki kartu simPATI dapat dilihat selengkapnya pada Tabel 33.

Tabel 33. Evaluasi kepercayaan responden terhadap atribut kartu simPATI

Atribut Keterangan Evaluasi kepercayaan

(ei) A Harga kartu perdana 3,39 B Tarif (percakapan dan SMS) 3,38 C Sinyal dan jaringan 4,28 D Fitur dan pelayanan 3,35 E Promosi 3,35 F Bonus dan hadiah 2,80 G Kepopuleran merek 3,07 H Kemudahan membeli dan isi ulang 3,46 I Harga isi ulang 3,32 J Jangka waktu (masa aktif dan tenggang) 3,93 Total rataan 34,33

Penilaian evaluasi kepercayaan terhadap atribut kartu simPATI yang

disajikan pada Tabel 33 menunjukkan bahwa atribut sinyal dan

jaringan tetap mendapatkan skor penilaian tertinggi (4,28).

Responden menilai atribut sinyal dan jaringan sudah mempunyai

kinerja yang memuaskan. Atribut bonus dan hadiah dalam evaluasi

kepercayaan ini mendapatkan skor terendah (2,80). Responden

menganggap bahwa kartu simPATI belum memberikan bonus dan

hadiah sesuai dengan harapan mereka. Dalam evaluasi alternatif

juga disebutkan bahwa pertimbangan terbesar kedua responden

menggunakan kartu seluler lain adalah bonus dan hadiah (Tabel 19).

Skor hasil penilaian tingkat kepercayaan dan evaluasi

kepercayaan terhadap atribut-atribut yang dimiliki kartu simPATI

selanjutnya digunakan untuk melakukan penilaian terhadap sikap

konsumen. Penilaian sikap konsumen ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana sikap konsumen terhadap kartu simPATI

berdasarkan atribut-atribut yang dimilikinya. Nilai sikap konsumen

merupakan hasil perkalian antara tingkat kepercayaan (bi) dengan

evaluasi kepercayaan (ei). Penilaian sikap konsumen dengan

menggunakan multiatribut Fishbein selengkapnya disajikan pada

Tabel 34.

Tabel 34. Penilaian sikap konsumen terhadap kartu simPATI

Atribut Tingkat kepercayaan (bi)

Evaluasi kepercayaan (ei) bi × ei

A 4,34 3,39 14,71 B 4,47 3,38 15,09 C 4,64 4,28 19,85 D 3,40 3,35 11,40 E 3,89 3,35 13,06 F 4,12 2,80 11,53 G 3,36 3,07 10,33 H 4,19 3,46 14,49 I 4,20 3,32 13,93 J 4,21 3,93 16,55

Total bi × ei (AB) 140,94

Penelitian ini hanya mengkaji satu merek yaitu simPATI maka

untuk mengintepretasikan skor Fishbein digunakan interval lima

selang yaitu :

1. 10 ≤ AB ≤ 58 : kategori sangat negatif atau buruk

2. 58 < AB ≤ 107 : kategori negatif atau buruk

3. 107 < AB ≤ 156 : kategori netral atau biasa

4. 156 < AB ≤ 205 : kategori positif atau baik

5. AB > 205 : kategori sangat positif atau sangat baik

Skor Fishbein yang didapat dari penilaian sikap di atas adalah

140,94 sehingga dapat dikategorikan biasa yaitu kartu simPATI

mendapat tanggapan sikap yang sama dengan kartu seluler lainnya.

4.7.2. Analisis Nilai Norma Subyektif

Nilai norma subyektif menggambarkan pengaruh pihak

eksternal terhadap perilaku konsumen. Dalam penelitian ini yang

termasuk pihak eksternal yaitu keluarga (orang tua, kakak atau

adik), pacar, teman dan tenaga penjual. Nilai norma subyektif

didapatkan dari hasil perkalian antara peubah keyakinan normatif

dengan peubah motivasi. Peubah keyakinan normatif

menggambarkan seberapa besar pengaruh pihak eksternal terhadap

keputusan pembelian kartu simPATI. Informasi selengkapnya

tentang penilaian terhadap peubah keyakinan normatif disajikan

dalam Tabel 35.

Tabel 35. Penilaian peubah keyakinan normatif

Peubah Keterangan Keyakinan normatif (NBj)

A Anggota keluarga 4,21 B Pacar 3,87 C Teman 4,22 D Tenaga penjual 3,75 Total rataan 16,06

Penilaian selanjutnya setelah penilaian peubah keyakinan normatif

adalah melakukan penilaian terhadap peubah motivasi. Peubah

motivasi mengukur besarnya kemungkinan responden mengikuti

pengaruh pihak eskternal dalam pengambilan keputusan pembelian.

Tabel 36 menyajikan penilaian terhadap peubah motivasi responden

dalam pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI

Tabel 36. Penilaian peubah motivasi

Peubah Peubah Motivasi (MCj) A Anggota keluarga 4,21 B Pacar 3,84 C Teman 4,12 D Tenaga penjual 3,80 Total rataan 15,96

Nilai norma subyektif (SN) selanjutnya dicari setelah nilai peubah

keyakinan dan peubah motivasi diketahui. Nilai norma subyektif

merupakan perkalian antara skor pengukuran keyakinan normatif

dan motivasi. Tabel 37 menyajikan nilai norma subyektif responden.

Tabel 37. Nilai norma subyektif

Peubah Keyakinan normatif (NBj)

Motivasi (MCj)

NBj × MCj

A 4,21 4,21 17,74 B 3,87 3,84 14,84 C 4,22 4,12 17,39 D 3,75 3,80 14,26

Total NBj × MCj (SN) 64,24

Pihak eksternal yang paling berpengaruh dalam pembelian kartu

simPATI adalah keluarga seperti yang ditunjukkan Tabel 37 diatas.

Pengaruh kedua berasal dari teman, ketiga berasal dari pacar dan

terakhir berasal dari tenaga penjual.

4.7.3. Analisis Nilai Perilaku Konsumen

Analisis nilai perilaku konsumen dilakukan setelah nilai sikap

konsumen dan nilai norma subyektif diketahui. Dalam penelitian ini,

nilai maksud perilaku ekuivalen dengan nilai perilaku konsumen

karena faktor lain tidak diperhitungkan. Nilai perilaku konsumen

didapatkan dari nilai sikap (AB) dan nilai norma subyektif (SN).

Nilai sikap dapat dilihat pada Tabel 34 sedangkan nilai norma

subyektif (SN) dapat dilihat pada Tabel 37. Nilai perilaku konsumen

tidak didapat begitu saja dari nilai sikap dan nilai norma subyektif

tetapi harus ditentukan dahulu bobot untuk nilai sikap (w1) dan nilai

norma subyektif (w2). Dengan menggunakan rumus Fishbein maka

didapatkan nilai w1 sebesar 0,75 dan nilai w2 0,25.

Nilai w1 yang lebih besar dari nilai w2 menunjukkan bahwa

perilaku konsumen dalam pembelian kartu simPATI lebih

dipengaruhi oleh diri sendiri. Dalam proses pengambilan keputusan

pembelian kartu simPATI dapat dilihat bahwa mayoritas responden

membeli kartu simPATI atas keinginan sendiri (Tabel 20).

Nilai perilaku didapatkan dari rumus Fishbein sebagai berikut :

B ~ BI = w1 (AB) + w2 (SN)

= 0,75 (140,94) + 0,25 (64,24)

= 118,02

Penelitian ini hanya mengkaji satu merek saja, maka untuk

mengintepretasikan hasilnya digunakan interval dengan lima selang

yaitu :

1. 10 ≤ B ~ BI ≤ 45 : kategori sangat negatif atau buruk

2. 45 < B ~ BI ≤ 91 : kategori negatif atau buruk

3. 91 < B ~ BI ≤ 137 : kategori netral atau biasa

4. 137 < B ~ BI ≤ 183 : kategori positif atau baik

5. B ~ BI > 183 : kategori sangat positif atau sangat baik

Skor penilaian yang didapatkan dari pengukuran nilai perilaku

konsumen di atas adalah 118,02. Berdasarkan interval di atas, maka

perilaku konsumen dapat dikategorikan biasa.

4.8. Implikasi Hasil Penelitian

Penelitian mengenai perilaku konsumen di Institut Pertanian Bogor

tidak hanya untuk mengetahui proses keputusan pembelian dan preferensi

konsumen terhadap atribut-atribut kartu simPATI, namun juga dapat

digunakan sebagai dasar dalam penetapan strategi perusuhaan khususnya

strategi bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, promosi dan

tempat. Strategi pemasaran yang tepat dapat digunakan perusahaan dalam

mempertahankan pangsa pasarnya maupun untuk mendapatkan pangsa

pasar baru.

4.8.1. Produk

a. Evaluasi Hasil Penelitian

Produk merupakan bauran pemasaran yang paling

mendasar karena produk merupakan penawaran nyata oleh

perusahaan pada konsumen. Pada studi perilaku konsumen dalam

pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI ini dilakukan

analisis terhadap atribut-atribut yang melekat apada kartu

simPATI yaitu atribut harga kartu perdana, tarif (percakapan

maupun SMS), sinyal dan jaringan, fitur dan pelayanan, promosi,

bonus dan hadiah, kepopuleran merek, kemudahan membeli dan

isi ulang, harga isi ulang dan jangka waktu sesuai dengan

keinginan dan kebutuhan konsumen di Institut Pertanian Bogor

yang dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat sarjana.

Tingkat kepercayaan konsumen pada kesepuluh atribut

tersebut dapat dilihat pada Tabel 32. Berdasarkan Tabel 32 dapat

dilihat bahwa atribut sinyal dan jaringan merupakan atribut

dengan nilai yang tertinggi yaitu 4,64 yang berarti atribut ini

dianggap paling penting oleh konsumen. Dengan menggunakan

data pengelompokan konsumen tentang pertimbangan konsumen

menggunakan kartu simPATI pada Tabel 16, atribut sinyal dan

jaringan merupakan atribut yang dipilih oleh 32,14 persen

responden dan merupakan jumlah mayoritas. Atribut sinyal dan

jaringan juga merupakan atribut dengan nilai communality

terbesar yaitu 0,768 (Tabel 31) dan masuk dalam komponen

utama pertama bersama dengan variabel tarif.

Atribut yang paling menarik dari kartu simPATI adalah

atribut bonus dan hadiah. Atribut bonus dan hadiah menempati

posisi ketujuh dengan nilai 4,12 pada penilaian tingkat

kepercayaan responden seperti yang terdapat pada Tabel 32 dan

menjadi atribut dengan nilai terkecil pada evaluasi kepercayaan

konsumen pada Tabel 33 dengan nilai 2,80. Sedangkan pada

pengelompokan konsumen berdasarkan pertimbangan konsumen

menggunakan atribut kartu simPATI, atribut bonus dan hadiah

merupakan atribut keempat yang menjadi pertimbangan

responden menggunakan kartu simPATI dan merupakan atribut

kedua (26,53%) yang menjadi pertimbangan responden ketika

menggunakan kartu seluler lain (Tabel 19). Berdasarkan data di

atas dapat disimpulkan bahwa atribut bonus dan hadiah kartu

simPATI belum memberikan tingkat kepuasan maksimal pada

para pengguna kartu simPATI.

b. Implikasi Terhadap Strategi Bauran Produk

Implikasi penelitian terhadap strategi bauran produk

khususnya atribut produk kartu simPATI yaitu sinyal dan

jaringan serta bonus dan hadiah dapat digunakan oleh perusahaan

untuk merumusakan strategi pemasarannya. Berdasarkan diagram

Importance-Performance Analysis yang disajikan pada Gambar 6

dapat diambil kesimpulan bahwa atribut sinyal dan jaringan

merupakan atribut dengan tingkat kepuasan tertinggi karena

kinerjanya sesuai dengan harapan konsumen. Atribut ini harus

dipertahankan. Semakin banyaknya konsumen yang

menggunakan kartu simPATI dan adanya kartu seluler lain yang

menggunakan jaringan PT. Telkomsel merupakan hal yang harus

diwaspadai karena dapat mempengaruhi kualitas sinyal dan

jaringan.

PT. Telkomsel harus lebih banyak memberikan bonus dan

hadiah kepada para pelanggan kartu simPATI karena atribut

bonus dan hadiah menempati kuadran pertama pada diagram

Importance-Performance Analysis yang berarti atribut ini

dianggap penting oleh konsumen tetapi memiliki kinerja yang

kurang memuaskan. Berdasarkan hasil wawancara kepada

beberapa responden, bonus dan hadiah yang diharapkan adalah

hadiah yang bersifat langsung artinya tanpa harus melewati

pengundian sebagai contoh SMS gratis maupun telepon gratis

seperti yang dilakukan oleh beberapa pesaingnya.

4.8.2. Harga

a. Evaluasi Hasil Penelitian

Atribut kartu simPATI yang akan berkaitan dengan bauran

harga yaitu harga kartu perdana dan harga isi ulang. Atribut

pertama yang berkaitan dengan harga yang akan dikaji adalah

harga perdana. Berdasarkan Tabel 32 tentang tingkat kepercayaan

konsumen responden, atribut harga perdana menjadi atribut kedua

dengan nilai 4,34. Sedangkan pada Tabel 33 tentang evaluasi

kepercayaan responden terhadap kartu simPATI, atribut harga

menempati urutan keempat dengan nilai 3,39.

Harga menjadi pertimbangan bagi 14,29 persen responden

ketika akan membeli kartu simPATI (Tabel 16). Variabel harga

perdana menjadi komponen utama ketiga dengan nilai

communality 0,692 (Tabel 31). Berdasarkan Tabel 24 tentang

alasan responden memilih tempat pembelian kartu simPATI, 66

persen responden menyatakan membeli kartu simPATI ditempat

yang menjual kartu simPATI dengan harga yang lebih murah.

Atribut kedua yang berkaitan dengan bauran harga adalah

atribut harga isi ulang. Pada Tabel 32 mengenai tingkat

kepercayaan responden terhadap kartu simPATI, atribut ini

menempati posisi kelima dengan nilai 4,20 dan menempati posisi

kedelapan dengan nilai 3,32 pada evaluasi kepercayaan yang

ditampilkan pada Tabel 33. Variabel harga isi ulang menempati

komponen utama kedua bersama dengan variabel harga perdana

dengan nilai communality 0,691 (Tabel 31).

b. Implikasi Terhadap Strategi Bauran Harga

Atribut harga baik harga kartu perdana maupun harga isi

ulang pada diagram Importance-Performance Analysis

(Gambar 6) menempati kuadran pertama yang berarti mempunyai

kinerja yang belum memuaskan dibandingkan dengan harapan

konsumen dan merupakan atribut dengan prioritas utama untuk

ditingkatkan. Harga kartu perdana merupakan atribut yang

mempunyai prioritas utama untuk ditingkatkan daripada harga isi

ulang karena nilai communality lebih tinggi dari variabel harga isi

ulang (Tabel 31). Harga kartu perdana kartu simPATI yaitu Rp.

15.000,00 masih dirasakan mahal pelanggan karena beberapa

merek pesaing utama kartu simPATI yaitu kartu IM3 Indosat

mempunyai harga perdana yang lebih murah yaitu Rp. 8000,00

4.8.3. Promosi

a. Evaluasi Hasil Penelitian

Pada Tabel 32 tentang tingkat kepercayaan responden

terhadap kartu simPATI, atribut promosi menempati posisi

kedelapan dengan nilai 3,89 dan pada evaluasi kepercayaan

responden menempati posisi ketujuh dengan nilai 3,35 seperti

yang dapat dilihat pada Tabel 33. Atribut promosi mempunyai

tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan dibawah rata-rata.

b. Implikasi Terhadap Strategi Bauran Promosi

Atribut promosi menempati kuadran ketiga pada diagram

Importance-Performance Analysis (Gambar 6) maka tergolong

atribut yang dianggap kurang penting oleh pelanggan karena

tingkat kepentingan maupun kepuasan yang dimilikinya masih

dibawah rata-rata. Promosi sebaiknya dilakukan dengan

menggunakan media elektronik baik televisi maupun radio karena

media ini merupakan sumber informasi sebagian besar responden

tentang kartu simPATI seperti yang disajikan pada Tabel 14.

4.8.4. Tempat

a. Evaluasi Hasil Penelitian

Tempat merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan

dalam pemasaran karena tidak jarang konsumen membeli produk

karena pengaruh tempat. Responden dalam penelitian ini

sebagian besar membeli kartu simPATI di counter-counter

telepon seluler seperti yang dapat dilihat pada Tabel 23. Variabel

tempat menempati komponen utama ketiga dengan nilai

communality 0,632 (Tabel 31).

b. Implikasi Terhadap Strategi Bauran Tempat

Implikasi penelitian terhadap strategi bauran pemasaran

yang berkaitan dengan tempat adalah memberikan pelayanan

yang baik kepada konsumen kartu simPATI meskipun dalam

penelitian ini, hanya 6 persen responden yang memilih tempat

dengan pelayanan baik sebagai tempat membeli kartu simPATI.

Seiring dengan semakin ketatnya persaingan bisnis seluler,

pelayanan suatu saat menjadi alasan utama responden memilih

tempat pembelian disaat harga sudah tidak dapat ditekan lagi.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Karakteristik respondon dalam penelitian ini adalah sebagian besar

responden berjenis kelamin perempuan dan berusia 19 tahun, serta

sebagian besar sedang duduk di semester empat. Sumber keuangan

responden berasal dari orang tua dengan pengeluaran kurang dari

Rp. 500.000,00 per bulan.

b. Pada tahap pengenalan kebutuhan, manfaat utama yang dicari

konsumen dari pembelian kartu simPATI adalah sebagai sarana untuk

mempermudah komunikasi. Motivasi yang melandasi konsumen

membeli kartu simPATI adalah pengetahuan yang dimiliki konsumen

tentang kartu simPATI dan yang menjadi halangan konsumen untuk

membeli kartu simPATI adalah harganya yang mahal baik harga kartu

perdana maupun isi ulangnya. Konsumen mendapatkan informasi

tentang kartu simPATI dari media elektronik baik televisi maupun

radio. Informasi yang menjadi perhatian konsumen tentang kartu

simPATI adalah sinyal dan jaringan.

Pada tahap evaluasi alternatif, sinyal dan jaringan tetap menjadi

perhatian utama dari konsumen. Sebagian besar pengguna kartu

simPATI pernah menggunakan kartu seluler lain dan kartu IM3 dari

Indosat adalah yang paling banyak digunakan. Pertimbangan

konsumen menggunakan kartu seluler lain adalah harga. Konsumen

melakukan pembelian kartu simPATI secara terencana dan atas

keinginan sendiri, sedangkan pengaruh orang lain adalah memberitahu.

Konsumen sebagian besar membeli kartu simPATI di counter-

counter telepon seluler dengan alasan lebih murah. Setelah

menggunakan kartu simPATI sebagian besar responden menyatakan

puas. Konsumen akan membeli kartu seluler lain dan tetap

menggunakan kartu simPATI jika kartu seluler lain mengadakan

promosi. Sebagian besar konsumen telah menggunakan kartu simPATI

selama setahun dan menghabiskan pulsa Rp50.000,00-Rp.100.000,00

setiap bulannya. Selain itu, sinyal dan jaringan, kemudahan

mendapatkan dan isi ulang, tarif (percakapan dan SMS, harga kartu

perdana, harga isi ulang serta tempat pembelian merupakan lima faktor

yang paling mempengaruhi keputusan pembelian responden.

c. Hasil lain penelitian ini menunjukan bahwa sinyal dan jaringan

dianggap sebagai atribut paling dominan karena mempunyai nilai

tingkat kepentingan dan kepuasan tertinggi.

d. Sikap dan maksud perilaku konsumen terhadap kartu simPATI

menurut model multiatribut Fishbein tergolong biasa. Hal ini

dikarenakan dari sepuluh atribut yang dimiliki kartu simPATI yaitu

harga kartu perdana, tarif, sinyal dan jaringan, fitur dan pelayanan,

promosi, bonus dan hadiah, kepopuleran merek, kemudahan

mendapatkan dan isi ulang, harga isi ulang dan yang terakhir jangka

waktu dan masa katif, hanya tiga atribut yang mempunyai kinerja yang

memuaskan yaitu atribut sinyal dan jaringan, kemudahan mendapatkan

dan isi ulang serta atribut jangka waktu dan masa aktif.

2. Saran

a. Penelitian selanjutnya perlu melakukan analisis terhadap kartu seluler

GSM lainnya selain kartu simPATI khususnya yang berbasis CDMA

karena bisnis seluler CDMA mulai berkembang di Indonesia.

b. Ruang lingkup penelitian selanjutnya bisa diperluas misalnya

masyarakat di Kota Bogor.

DAFTAR PUSTAKA

Cakram. 2006. ”A-Z Rayuan Telepon Seluler”, www.cakram.co.id/cgi-bin/index.cgi?p= 011&id=27 - 14k. [20 Maret 2006]

Engel, F, Roger D. B and Paul W. W 1994. Perilaku konsumen (Terjemahan, Jilid I). Binarupa Aksara, Jakarta.

Fitriani, I. E. 2004. Analisis Perilaku Konsumen Sebagai Respon Dari Strategi Pemasaran Produk Telkomflexi-PT. Telkom tbk. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Juniansyah, A. 2005. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Kartu IM3 di Bandar Lampung. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran, edisi kesepuluh. Edisi Bahasa Indonesia. PT Prenhallindo, Jakarta.

__________and G. Amstrong. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran (Terjemahan, Jilid I). PT Prenhallindo, Jakarta.

Manuhutu, A. 2003. Analisis Ekuitas Merek atas Merek-merek Teh dalam Kemasan. Skripsi Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Oktawirawan. 2004. Analisis Sikap Konsumen Simcard Telepon Genggam, Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Pasaribu, E. A. 2005. Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Penggunaan Kartu simPATI, Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kapan Lagi. 2006. “Pilih-Pilih Kartu Seluler GSM, Tak Perlu Bingung”. www.kapanlagi.com/a/ 0000002484.html - 26k. [21 Maret 2006]

Pohan, A. 2005. “Industri Telekomunikasi 2005. Prospek Cerah Tapi Perlu Regulasi Berimbang”. http://www.kompas.com /news.html?id= 137850-19k. [21 Maret 2006]

Rangkuti, F. 1997. Riset Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Republika. 2006. ”Setelah Akses Fokus Pada Titik Layanan”. www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=239681&kat_id=338- 32k. [20 Maret 2006]

Setiadi, N. J. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi Untuk Penelitian Pemasaran. Prenada Media, Jakarta

Silalahi, A. A.G. 2001. Analisis Perilaku Konsumen Teh Celup Dan Implikasinya Pada Strategi Pemasaran Di Daerah Kotamadya Bogor. Skripsi Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Simamora, B. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. PT Ghalia Indonesia, Bogor.

Suriahardja, K. 2006. ” Registrasi Prabayar, Antara Kebohongan dan Kejujuran”. www.jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=220333 - 17k.

[21 Maret 2006]

“Telkomsel Melayani 26 Juta Pelanggan Kepercayaan pasar selular terhadap produk Telkomsel (kartuHALO, simPATI dan Kartu As)”. www.telkomsel.com/ - 79k [13 Apr 2006]

Warta Ekonomi. 2004. ”Telepon Seluler Tarifnya Bakal Turun”. www.wartaekonomi.com/ indikator?aid=4486&cid=25. [15 Maret 2006]

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

No. Responden : ……

Nama : ................................................................................................................ Fakultas : ................................................................................................................

Bagian 1 SCREENING

Apakah saat ini Anda sebagai salah satu pengguna kartu simPATI Telkomsel? a. Ya b. Tidak (tidak perlu melanjutkan kuesioner) Bagian 2. Identitas Responden Petunjuk : Berilah tanda (X) pada jawaban yang Anda pilih. 1. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 2. Usia : a. 18 tahun c. 20 tahun b. 19 tahun d. Lainnya, sebutkan…......... 3. Semester : a. 1 f. 6 b. 2 g. 7 c. 3 h. 8 d. 4 i. Lainnya, sebutkan………. e. 5 4. Sumber keuangan setiap bulan (jawaban dapat lebih dari satu) :

a. Orang tua b. Beasiswa atau bantuan lain c. Bekerja d. Lainnya, sebutkan……………………………………………………………

5. Pengeluaran setiap bulan : a. ≤ Rp. 500.000,00 b. Rp. 500.001,00-Rp. 1000.000,00 c. Rp. 1000.001,00- Rp.1500.000,00 d. Rp. 1500.001,00-Rp. 2500.000,00 e. Lainnya, sebutkan…………………………………………………………..

Kuesioner ini digunakan sebagai bahan penelitian mengenai “ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU simPATI OLEH MAHASISWA SI DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR” oleh Khoirul Aziz Husyairi (H24102075), Mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini merupakan bagian dari skripsi yang sedang saya selesaikan. Saya mohon kesediaan Anda untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Informasi yang diterima dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama Anda.

Lanjutan Lampiran 1 Bagian 3. Proses Keputusan Pembelian Petunjuk : Berilah tanda (X) pada pilihan Anda (jawaban dapat lebih dari satu) I. Pengenalan Kebutuhan

1. Apa manfaat yang Anda harapkan dari pembelian Kartu simPATI? a. Sarana komunikasi biasa d. Sarana mempermudah komunikasi b. Simbol kelas sosial e. Lainnya, sebutkan…………………. c. Gaya hidup modern

2. Apakah motivasi Anda menggunakan kartu simPATI? a. Anda memiliki pendapatan d. Perwujudan dari gaya hidup b. Anda memiliki pengetahuan e. Lainnya, sebutkan…………………. c. Tuntutan perkembangan jaman

3. Apa yang menjadi halangan Anda membeli Kartu simPATI? a. Banyaknya pilihan kartu lain d. Sulit mendapatkan kartu simPATI b. Promosi dari produk lain e. Lainnya, sebutkan…………………. c. Harga mahal

II. Pencarian Informasi 4. Dari manakah Anda mendapatkan informasi tentang Kartu simPATI ?

a. Media elektronik d. Teman b. Media cetak e. Agen penjualan c. Anggota keluarga f. Lainnya, sebutkan………………….

5. Berdasarkan informasi yang didapatkan, hal apakah yang menjadi perhatian Anda? a. Sinyal dan jaringan d. Tarif g. Fitur dan pelayanan b. Harga e. Bonus h. Lainnya, sebutkan……….. c. Merek yang terkenal f. Kemudahan memperoleh

III. Evaluasi Alternatif 6. Hal apakah yang menjadi pertimbangan Anda membeli Kartu simPATI ?

a. Sinyal dan jaringan d. Tarif g. Fitur dan pelayanan b. Harga e. Bonus h. Lainnya, sebutkan………..

c. Merek yang terkenal f. Kemudahan memperoleh 7. Selain Kartu simPATI , apakah anda pernah menggunakan kartu lain? a. Ya, sebutkan…………................... b. Tidak (No. 8 tidak perlu dijawab) 6. Hal apakah yang menjadi pertimbangan Anda menggunakan kartu lain?

a. Sinyal dan jaringan d. Tarif g. Fitur dan pelayanan b. Harga e. Bonus h. Lainnya, sebutkan………..

c. Merek yang terkenal f. Kemudahan memperoleh IV. Keputusan Pembelian

9. Di manakah Anda membeli Kartu simPATI ? a. Dealer-dealer resmi c. Pengecer b. Counter-counter HP d. Lainnya, sebutkan............................

10. Apakah alasan Anda memilih tempat tersebut ? a. Dekat dengan tempat tinggal c. Pelayanan yang baik b. Lebih murah d. Lainnya, sebutkan………………....

Lanjutan Lampiran 1

11. Bagaimana Anda membeli Kartu simPATI ? a. Terencana c. Mendadak b. Tergantung situasi d. Lainnya, sebutkan………………....

12. Bagaimanakah pengaruh orang lain dalam keputusan pembelian Kartu simPATI Anda ? a. Memberitahu Anda bahwa mereka telah membeli Kartu simPATI b. Meminta Anda untuk membeli c. Membujuk Anda untuk membeli d. Tidak ada komentar

13. Siapa yang paling mempengaruhi Anda dalam membeli Kartu simPATI ? a. Keinginan sendiri d. Teman b. Orang tua e. Tenaga penjual c. Saudara f. Lainnya, sebutkan………...............

V. Evaluasi Pasca Pembelian 14. Sudah berapa lama Anda menggunakan Kartu simPATI ?

a. 1 bulan c. 3 bulan b. 2 bulan d. Lainnya, sebutkan………………..

15. Apakah Anda merasa puas setelah menggunakan Kartu simPATI ? a. Puas b. Tidak puas c. Biasa saja

16. Jika ada merek lain mengadakan promosi (bonus, undian berhadiah dan lain-lain) a. Membeli merek lain dan tidak menggunakan Kartu simPATI b. Membeli merek lain, tetapi tetap menggunakan Kartu simPATI c. Tidak terpengaruh d. Lainnya, sebutkan………………………………………………………..

17. Ketika pulsa Kartu simPATI Anda habis, apakah Anda akan melakukan pengisian ulang kembali ? a. Ya b. Tidak

18. Dalam sebulan, berapa pulsa yang Anda habiskan? a. < Rp.25.000,00 b. Rp. 25.001,00-Rp.50.000,00 c. Rp. 50.001,00-Rp. 100.000,00 d. Rp. 100.001,00-Rp. 150.000,00 e. Lainnya, sebutkan………………………………………………………..

Pertanyaan berikut ini berkaitan dengan variabel yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian kartu simPATI. Seberapa besar pengaruh variabel dibawah ini terhadap keputusan Anda melakukan pembelian kartu simPATI? 5 : sangat besar 4 : besar 3 : biasa saja 2 : kecil 1 : sangat kecil

Lanjutan Lampiran 1

No Variabel 5 4 3 2 1 1 Harga kartu perdana 2 Tarif (biaya percakapan dan SMS) 3 Sinyal dan jaringan 4 Fitur dan pelayanan 5 Promosi (iklan) 6 Bonus dan hadiah 7 Merek yang terkenal 8 Kemudahan membeli dan isi ulang 9 Harga isi ulang 10 Jangka waktu (masa aktif dan tenggang) 11 Manfaat 12 Motivasi 13 Informasi 14 Tempat 15 Orang lain

Bagian 4. Pengukuran Sikap Petunjuk : Berilah tanda (√) pada pilihan Anda

I. Kekuatan dan Kepercayaan (tanggapan sebelum membeli) Seberapa penting atribut Kartu simPATI mendorong Anda membeli kartu tersebut? 5 : sangat penting 4 : penting 3 : biasa saja 2 : tidak penting 1 : sangat tidak penting

No Atribut Produk 5 4 3 2 1 1 Harga kartu perdana 2 Tarif (biaya percakapan dan SMS) 3 Sinyal dan jaringan 4 Fitur dan pelayanan 5 Promosi (iklan) 6 Bonus dan hadiah 7 Merek yang terkenal 8 Kemudahan membeli dan isi ulang 9 Harga isi ulang 10 Jangka waktu (masa aktif dan tenggang)

Lanjutan Lampiran 1

II. Evaluasi Kepercayaan (tanggapan setelah menggunakan) Seberapa puaskah Anda terhadap atribut-atribut Kartu simPATI ? 5 : sangat puas 4 : puas 3 : biasa saja 2 : tidak puas 1 : sangat tidak puas

No Atribut Produk 5 4 3 2 1 1 Harga kartu perdana 2 Tarif (biaya percakapan dan SMS) 3 Sinyal dan jaringan 4 Fitur 5 Promosi (iklan) 6 Bonus dan hadiah 7 Merek yang terkenal 8 Kemudahan membeli dan isi ulang 9 Harga isi ulang 10 Jangka waktu (masa aktif dan tenggang)

III. Peubah Keyakinan Normatif Seberapa besar pengaruh orang lain (anggota keluarga, pacar, teman dan tenaga penjual) terhadap Anda dalam membeli Kartu simPATI ? 5 : sangat besar 4 : besar 3 : biasa saja 2 : kecil 1 : sangat kecil

No Atribut Produk 5 4 3 2 1 1 Anggota keluarga (orang tua, adik/kakak) 2 Pacar 3 Teman 4 Tenaga penjual

Lanjutan Lampiran 1 IV. Peubah Motivasi

Seberapa besar kemungkinan Anda menuruti orang lain (anggota keluarga, pacar, teman dan tenaga penjual) dalam membeli Kartu simPATI ? 5 : sangat besar 4 : besar 3 : biasa saja 2 : kecil 1 : sangat kecil

No Atribut Produk 5 4 3 2 1 1 Anggota keluarga (orang tua, adik/kakak) 2 Pacar 3 Teman 4 Tenaga penjual

TERIMA KASIH

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

No. Responden : ……

Nama : ................................................................................................................ Fakultas : ................................................................................................................

Bagian 1 SCREENING

Apakah saat ini Anda sebagai salah satu pengguna kartu simPATI Telkomsel? a. Ya b. Tidak (tidak perlu melanjutkan kuesioner) Bagian 2. Identitas Responden Petunjuk : Berilah tanda (X) pada jawaban yang Anda pilih. 6. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 7. Usia : a. 18 tahun c. 20 tahun b. 19 tahun d. Lainnya, sebutkan…......... 8. Semester : a. 1 f. 6 b. 2 g. 7 c. 3 h. 8 d. 4 i. Lainnya, sebutkan………. e. 5 9. Sumber keuangan setiap bulan (jawaban dapat lebih dari satu) :

a. Orang tua b. Beasiswa atau bantuan lain c. Bekerja d. Lainnya, sebutkan……………………………………………………………

10. Pengeluaran setiap bulan : f. ≤ Rp. 500.000,00 g. Rp. 500.001,00-Rp. 1000.000,00 h. Rp. 1000.001,00- Rp.1500.000,00 i. Rp. 1500.001,00-Rp. 2500.000,00 j. Lainnya, sebutkan…………………………………………………………..

Kuesioner ini digunakan sebagai bahan penelitian mengenai “ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU simPATI OLEH MAHASISWA SI DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR” oleh Khoirul Aziz Husyairi (H24102075), Mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini merupakan bagian dari skripsi yang sedang saya selesaikan. Saya mohon kesediaan Anda untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Informasi yang diterima dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama Anda.

Lanjutan Lampiran 1 Bagian 3. Proses Keputusan Pembelian Petunjuk : Berilah tanda (X) pada pilihan Anda (jawaban dapat lebih dari satu) IV. Pengenalan Kebutuhan

1. Apa manfaat yang Anda harapkan dari pembelian Kartu simPATI? a. Sarana komunikasi biasa d. Sarana mempermudah komunikasi b. Simbol kelas sosial e. Lainnya, sebutkan…………………. c. Gaya hidup modern

2. Apakah motivasi Anda menggunakan kartu simPATI? a. Anda memiliki pendapatan d. Perwujudan dari gaya hidup b. Anda memiliki pengetahuan e. Lainnya, sebutkan…………………. c. Tuntutan perkembangan jaman

3. Apa yang menjadi halangan Anda membeli Kartu simPATI? a. Banyaknya pilihan kartu lain d. Sulit mendapatkan kartu simPATI b. Promosi dari produk lain e. Lainnya, sebutkan…………………. c. Harga mahal

V. Pencarian Informasi 4. Dari manakah Anda mendapatkan informasi tentang Kartu simPATI ?

a. Media elektronik d. Teman b. Media cetak e. Agen penjualan c. Anggota keluarga f. Lainnya, sebutkan………………….

7. Berdasarkan informasi yang didapatkan, hal apakah yang menjadi perhatian Anda? a. Sinyal dan jaringan d. Tarif g. Fitur dan pelayanan d. Harga e. Bonus h. Lainnya, sebutkan……….. e. Merek yang terkenal f. Kemudahan memperoleh

VI. Evaluasi Alternatif 6. Hal apakah yang menjadi pertimbangan Anda membeli Kartu simPATI ?

a. Sinyal dan jaringan d. Tarif g. Fitur dan pelayanan b. Harga e. Bonus h. Lainnya, sebutkan………..

c. Merek yang terkenal f. Kemudahan memperoleh 7. Selain Kartu simPATI , apakah anda pernah menggunakan kartu lain? a. Ya, sebutkan…………................... b. Tidak (No. 8 tidak perlu dijawab) 8. Hal apakah yang menjadi pertimbangan Anda menggunakan kartu lain?

a. Sinyal dan jaringan d. Tarif g. Fitur dan pelayanan b. Harga e. Bonus h. Lainnya, sebutkan………..

c. Merek yang terkenal f. Kemudahan memperoleh IV. Keputusan Pembelian

19. Di manakah Anda membeli Kartu simPATI ? a. Dealer-dealer resmi c. Pengecer b. Counter-counter HP d. Lainnya, sebutkan............................

20. Apakah alasan Anda memilih tempat tersebut ? a. Dekat dengan tempat tinggal c. Pelayanan yang baik b. Lebih murah d. Lainnya, sebutkan………………....

Lanjutan Lampiran 1

21. Bagaimana Anda membeli Kartu simPATI ? a. Terencana c. Mendadak b. Tergantung situasi d. Lainnya, sebutkan………………....

22. Bagaimanakah pengaruh orang lain dalam keputusan pembelian Kartu simPATI Anda ? a. Memberitahu Anda bahwa mereka telah membeli Kartu simPATI b. Meminta Anda untuk membeli c. Membujuk Anda untuk membeli d. Tidak ada komentar

23. Siapa yang paling mempengaruhi Anda dalam membeli Kartu simPATI ? a. Keinginan sendiri d. Teman b. Orang tua e. Tenaga penjual c. Saudara f. Lainnya, sebutkan………...............

V. Evaluasi Pasca Pembelian 24. Sudah berapa lama Anda menggunakan Kartu simPATI ?

c. 1 bulan c. 3 bulan d. 2 bulan d. Lainnya, sebutkan………………..

25. Apakah Anda merasa puas setelah menggunakan Kartu simPATI ? a. Puas b. Tidak puas c. Biasa saja

26. Jika ada merek lain mengadakan promosi (bonus, undian berhadiah dan lain-lain) a. Membeli merek lain dan tidak menggunakan Kartu simPATI b. Membeli merek lain, tetapi tetap menggunakan Kartu simPATI c. Tidak terpengaruh d. Lainnya, sebutkan………………………………………………………..

27. Ketika pulsa Kartu simPATI Anda habis, apakah Anda akan melakukan pengisian ulang kembali ? a. Ya b. Tidak

28. Dalam sebulan, berapa pulsa yang Anda habiskan? f. < Rp.25.000,00 g. Rp. 25.001,00-Rp.50.000,00 h. Rp. 50.001,00-Rp. 100.000,00 i. Rp. 100.001,00-Rp. 150.000,00 j. Lainnya, sebutkan………………………………………………………..

Pertanyaan berikut ini berkaitan dengan variabel yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian kartu simPATI. Seberapa besar pengaruh variabel dibawah ini terhadap keputusan Anda melakukan pembelian kartu simPATI? 5 : sangat besar 4 : besar 3 : biasa saja 2 : kecil 1 : sangat kecil

Lanjutan Lampiran 1

No Variabel 5 4 3 2 1 1 Harga kartu perdana 2 Tarif (biaya percakapan dan SMS) 3 Sinyal dan jaringan 4 Fitur dan pelayanan 5 Promosi (iklan) 6 Bonus dan hadiah 7 Merek yang terkenal 8 Kemudahan membeli dan isi ulang 9 Harga isi ulang 10 Jangka waktu (masa aktif dan tenggang) 11 Manfaat 12 Motivasi 13 Informasi 14 Tempat 15 Orang lain

Bagian 4. Pengukuran Sikap Petunjuk : Berilah tanda (√) pada pilihan Anda V. Kekuatan dan Kepercayaan (tanggapan sebelum membeli)

Seberapa penting atribut Kartu simPATI mendorong Anda membeli kartu tersebut? 5 : sangat penting 4 : penting 3 : biasa saja 2 : tidak penting 1 : sangat tidak penting

No Atribut Produk 5 4 3 2 1 1 Harga kartu perdana 2 Tarif (biaya percakapan dan SMS) 3 Sinyal dan jaringan 4 Fitur dan pelayanan 5 Promosi (iklan) 6 Bonus dan hadiah 7 Merek yang terkenal 8 Kemudahan membeli dan isi ulang 9 Harga isi ulang 10 Jangka waktu (masa aktif dan tenggang)

Lanjutan Lampiran 1 VI. Evaluasi Kepercayaan (tanggapan setelah menggunakan)

Seberapa puaskah Anda terhadap atribut-atribut Kartu simPATI ? 5 : sangat puas 4 : puas 3 : biasa saja 2 : tidak puas 1 : sangat tidak puas

No Atribut Produk 5 4 3 2 1 1 Harga kartu perdana 2 Tarif (biaya percakapan dan SMS) 3 Sinyal dan jaringan 4 Fitur 5 Promosi (iklan) 6 Bonus dan hadiah 7 Merek yang terkenal 8 Kemudahan membeli dan isi ulang 9 Harga isi ulang 10 Jangka waktu (masa aktif dan tenggang)

VII. Peubah Keyakinan Normatif Seberapa besar pengaruh orang lain (anggota keluarga, pacar, teman dan tenaga penjual) terhadap Anda dalam membeli Kartu simPATI ? 5 : sangat besar 4 : besar 3 : biasa saja 2 : kecil 1 : sangat kecil

No Atribut Produk 5 4 3 2 1 1 Anggota keluarga (orang tua, adik/kakak) 2 Pacar 3 Teman 4 Tenaga penjual

Lanjutan Lampiran 1

VIII. Peubah Motivasi Seberapa besar kemungkinan Anda menuruti orang lain (anggota keluarga, pacar, teman dan tenaga penjual) dalam membeli Kartu simPATI ? 5 : sangat besar 4 : besar 3 : biasa saja 2 : kecil 1 : sangat kecil

No Atribut Produk 5 4 3 2 1 1 Anggota keluarga (orang tua, adik/kakak) 2 Pacar 3 Teman 4 Tenaga penjual

TERIMA KASIH

Lampiran 2. Uji validitas responden

Kepercayaan Evaluasi Normatif Motivasi Pengaruh RES 1 Pearson Correlation .044 .243 .863 .453 -.029 Sig. (2-tailed) .904 .498 .137 .547 .917 N 10 10 4 4 15 RES 2 Pearson Correlation .208 .549 .828 .304 .432 Sig. (2-tailed) .564 .100 .172 .696 .108 N 10 10 4 4 15 RES 3 Pearson Correlation .294 -.103 .820 .953(*) .378 Sig. (2-tailed) .410 .776 .180 .047 .165 N 10 10 4 4 15 RES 4 Pearson Correlation .335 .486 -.449 -.475 .190 Sig. (2-tailed) .344 .155 .551 .525 .498 N 10 10 4 4 15 RES 5 Pearson Correlation .682(*) .443 -.064 -.953(*) .677(**) Sig. (2-tailed) .030 .200 .936 .047 .006 N 10 10 4 4 15 RES 6 Pearson Correlation .668(*) .142 -.295 .798 .654(**) Sig. (2-tailed) .035 .696 .705 .202 .008 N 10 10 4 4 15 RES 7 Pearson Correlation -.153 .553 -.712 -.101 .383 Sig. (2-tailed) .674 .098 .288 .899 .159 N 10 10 4 4 15 RES 8 Pearson Correlation .057 .529 .935 .777 .310 Sig. (2-tailed) .877 .116 .065 .223 .261 N 10 10 4 4 15 RES 9 Pearson Correlation .061 .287 .492 .324 .080 Sig. (2-tailed) .866 .422 .508 .676 .777 N 10 10 4 4 15 RES 10 Pearson Correlation .418 .759(*) .587 .753 .381 Sig. (2-tailed) .229 .011 .413 .247 .162 N 10 10 4 4 15 RES 11 Pearson Correlation .216 .223 .584 -.777 .419 Sig. (2-tailed) .549 .535 .416 .223 .120 N 10 10 4 4 15 RES 12 Pearson Correlation .730(*) .617 .978(*) .453 .280 Sig. (2-tailed) .016 .058 .022 .547 .312 N 10 10 4 4 15 RES 13 Pearson Correlation -.039 .840(**) -.419 .913 .634(*) Sig. (2-tailed) .916 .002 .581 .087 .011 N 10 10 4 4 15 RES 14 Pearson Correlation .299 .591 .648 .777 .304 Sig. (2-tailed) .401 .072 .352 .223 .271 N 10 10 4 4 15

Lanjutan Lampiran 2

RES 15 Pearson Correlation .646(*) .478 .712 .648 .649(**)

Sig. (2-tailed) .044 .162 .288 .352 .009

N 10 10 4 4 15

RES 16 Pearson Correlation .(a) .099 .980(*) .(a) .315

Sig. (2-tailed) . .785 .020 . .252

N 10 10 4 4 15

RES 17 Pearson Correlation .468 .581 .963(*) .271 .126

Sig. (2-tailed) .173 .078 .037 .729 .655

N 10 10 4 4 15

RES 18 Pearson Correlation .310 .246 .712 .(a) .143

Sig. (2-tailed) .384 .493 .288 . .611

N 10 10 4 4 15

RES 19 Pearson Correlation .714(*) .409 .191 -.112 .217

Sig. (2-tailed) .020 .240 .809 .888 .438

N 10 10 4 4 15

RES 20 Pearson Correlation -.174 .349 .980(*) .515 .565(*)

Sig. (2-tailed) .631 .323 .020 .485 .028

N 10 10 4 4 15

RES 21 Pearson Correlation -.103 .479 .712 .648 .280

Sig. (2-tailed) .777 .161 .288 .352 .313

N 10 10 4 4 15

RES 22 Pearson Correlation .221 .302 .325 .953(*) .757(**)

Sig. (2-tailed) .540 .397 .675 .047 .001

N 10 10 4 4 15

RES 23 Pearson Correlation .893(**) -.038 .218 .324 .191

Sig. (2-tailed) .001 .917 .782 .676 .496

N 10 10 4 4 15

RES 24 Pearson Correlation .390 .303 .(a) .595 .188

Sig. (2-tailed) .265 .395 . .405 .501

N 10 10 4 4 15

RES 25 Pearson Correlation -.165 .410 -.191 .953(*) .725(**)

Sig. (2-tailed) .648 .239 .809 .047 .002

N 10 10 4 4 15

RES 26 Pearson Correlation .258 .639(*) -.449 .777 .079

Sig. (2-tailed) .471 .047 .551 .223 .779

N 10 10 4 4 15

RES 27 Pearson Correlation -.259 .079 .639 .777 -.056

Sig. (2-tailed) .470 .828 .361 .223 .843

N 10 10 4 4 15

RES 28 Pearson Correlation .388 .303 .712 .648 -.181

Sig. (2-tailed) .268 .394 .288 .352 .519

N 10 10 4 4 15

RES 29 Pearson Correlation .694(*) .589 -.164 .489 .442

Sig. (2-tailed) .026 .073 .836 .511 .099

N 10 10 4 4 15

Lanjutan Lampiran 2

RES 30 Pearson Correlation -.056 .321 .530 .648 .672(**)

Sig. (2-tailed) .878 .365 .470 .352 .006

N 10 10 4 4 15

RES 31 Pearson Correlation .761(*) .579 .(a) .978(*) .559(*)

Sig. (2-tailed) .011 .080 . .022 .030

N 10 10 4 4 15

RES 32 Pearson Correlation .867(**) .315 -.007 .237 .321

Sig. (2-tailed) .001 .375 .993 .763 .243

N 10 10 4 4 15

RES 33 Pearson Correlation .057 .668(*) .992(**) -.913 .609(*)

Sig. (2-tailed) .877 .035 .008 .087 .016

N 10 10 4 4 15

RES 34 Pearson Correlation .739(*) .460 .191 .237 .349

Sig. (2-tailed) .015 .181 .809 .763 .203

N 10 10 4 4 15

RES 35 Pearson Correlation .717(*) .646(*) .064 -.119 -.013

Sig. (2-tailed) .020 .044 .936 .881 .965

N 10 10 4 4 15

RES 36 Pearson Correlation .856(**) .410 .584 .913 .361

Sig. (2-tailed) .002 .239 .416 .087 .186

N 10 10 4 4 15

RES 37 Pearson Correlation .435 .449 .828 .648 .072

Sig. (2-tailed) .209 .193 .172 .352 .800

N 10 10 4 4 15

RES 38 Pearson Correlation .490 .457 .270 .103 .516(*)

Sig. (2-tailed) .150 .184 .730 .897 .049

N 10 10 4 4 15

RES 39 Pearson Correlation .442 .355 -.712 .280 .558(*)

Sig. (2-tailed) .201 .315 .288 .720 .031

N 10 10 4 4 15

RES 40 Pearson Correlation .773(**) .489 .980(*) -.112 .594(*)

Sig. (2-tailed) .009 .152 .020 .888 .020

N 10 10 4 4 15

RES 41 Pearson Correlation .430 .525 .924 .453 -.084

Sig. (2-tailed) .214 .119 .076 .547 .765

N 10 10 4 4 15

RES 42 Pearson Correlation .756(*) .231 .980(*) -.280 .389

Sig. (2-tailed) .011 .521 .020 .720 .152

N 10 10 4 4 15

RES 43 Pearson Correlation .601 .416 -.213 -.065 .202

Sig. (2-tailed) .066 .232 .787 .935 .471

N 10 10 4 4 15

RES 44 Pearson Correlation .870(**) .659(*) .980(*) -.595 .341

Sig. (2-tailed) .001 .038 .020 .405 .213

N 10 10 4 4 15

Lanjutan Lampiran 2

RES 45 Pearson Correlation -.194 .377 -.980(*) .112 .340

Sig. (2-tailed) .592 .283 .020 .888 .215

N 10 10 4 4 15

RES 46 Pearson Correlation .854(**) .355 -.492 -.065 .477

Sig. (2-tailed) .002 .314 .508 .935 .072

N 10 10 4 4 15

RES 47 Pearson Correlation .942(**) .376 .104 .453 .334

Sig. (2-tailed) .000 .285 .896 .547 .224

N 10 10 4 4 15

RES 48 Pearson Correlation .490 .773(**) -.648 -.981(*) .359

Sig. (2-tailed) .151 .009 .352 .019 .189

N 10 10 4 4 15

RES 49 Pearson Correlation .895(**) .767(**) .980(*) .(a) .273

Sig. (2-tailed) .000 .010 .020 . .325

N 10 10 4 4 15

RES 50 Pearson Correlation .776(**) .035 .584 -.777 .361

Sig. (2-tailed) .008 .923 .416 .223 .186

N 10 10 4 4 15

RES 51 Pearson Correlation .625 .478 .(a) -.324 .124

Sig. (2-tailed) .053 .163 . .676 .659

N 10 10 4 4 15

RES 52 Pearson Correlation .763(*) .292 -.419 -.744 .294

Sig. (2-tailed) .010 .413 .581 .256 .287

N 10 10 4 4 15

RES 53 Pearson Correlation .430 .303 .648 .978(*) -.308

Sig. (2-tailed) .214 .395 .352 .022 .265

N 10 10 4 4 15

RES 54 Pearson Correlation .903(**) -.463 .028 -.324 -.211

Sig. (2-tailed) .000 .177 .972 .676 .451

N 10 10 4 4 15

RES 55 Pearson Correlation .545 .455 .419 -.812 .480

Sig. (2-tailed) .104 .186 .581 .188 .070

N 10 10 4 4 15

RES 56 Pearson Correlation .833(**) .650(*) .738 .701 .468

Sig. (2-tailed) .003 .042 .262 .299 .078

N 10 10 4 4 15

RES 57 Pearson Correlation .698(*) .334 .980(*) .280 .260

Sig. (2-tailed) .025 .346 .020 .720 .350

N 10 10 4 4 15

RES 58 Pearson Correlation .178 .548 -.191 .572 .099

Sig. (2-tailed) .622 .101 .809 .428 .727

N 10 10 4 4 15

RES 59 Pearson Correlation .816(**) .666(*) .712 .701 .432

Sig. (2-tailed) .004 .036 .288 .299 .108

N 10 10 4 4 15

Lanjutan Lampiran 2

RES 60 Pearson Correlation .146 .285 .828 -.171 .395

Sig. (2-tailed) .688 .425 .172 .829 .146

N 10 10 4 4 15

RES 61 Pearson Correlation .844(**) .234 -.242 .572 .422

Sig. (2-tailed) .002 .516 .758 .428 .117

N 10 10 4 4 15

RES 62 Pearson Correlation .651(*) .248 -.980(*) -.112 .382

Sig. (2-tailed) .042 .489 .020 .888 .160

N 10 10 4 4 15

RES 63 Pearson Correlation .516 .517 .(a) .739 .313

Sig. (2-tailed) .126 .126 . .261 .256

N 10 10 4 4 15

RES 64 Pearson Correlation .791(**) .568 .492 -.648 .385

Sig. (2-tailed) .006 .087 .508 .352 .157

N 10 10 4 4 15

RES 65 Pearson Correlation .751(*) .578 .(a) -.777 .207

Sig. (2-tailed) .012 .080 . .223 .460

N 10 10 4 4 15

RES 66 Pearson Correlation .353 .541 .(a) .669 .545(*)

Sig. (2-tailed) .317 .106 . .331 .036

N 10 10 4 4 15

RES 67 Pearson Correlation .575 .610 -.492 .677 .769(**)

Sig. (2-tailed) .082 .061 .508 .323 .001

N 10 10 4 4 15

RES 68 Pearson Correlation .629 .142 -.492 .953(*) .507

Sig. (2-tailed) .052 .696 .508 .047 .054

N 10 10 4 4 15

RES 69 Pearson Correlation .755(*) .501 -.639 .812 .400

Sig. (2-tailed) .012 .140 .361 .188 .139

N 10 10 4 4 15

RES 70 Pearson Correlation .219 .450 -.809 -.804 .626(*)

Sig. (2-tailed) .544 .192 .191 .196 .012

N 10 10 4 4 15

RES 71 Pearson Correlation .839(**) .678(*) -.492 .326 .010

Sig. (2-tailed) .002 .031 .508 .674 .971

N 10 10 4 4 15

RES 72 Pearson Correlation .737(*) .763(*) -.748 .453 .278

Sig. (2-tailed) .015 .010 .252 .547 .317

N 10 10 4 4 15

RES 73 Pearson Correlation .607 .698(*) -.828 -.953(*) .277

Sig. (2-tailed) .063 .025 .172 .047 .317

N 10 10 4 4 15

RES 74 Pearson Correlation .332 .694(*) -.180 .648 .613(*)

Sig. (2-tailed) .349 .026 .820 .352 .015

N 10 10 4 4 15

Lanjutan Lampiran 2

RES 75 Pearson Correlation .532 .365 -.565 -.777 -.458

Sig. (2-tailed) .113 .300 .435 .223 .086

N 10 10 4 4 15

RES 76 Pearson Correlation .084 .493 .(a) .(a) -.387

Sig. (2-tailed) .817 .148 . . .154

N 10 10 4 4 15

RES 77 Pearson Correlation .710(*) .330 .(a) .000 .433

Sig. (2-tailed) .022 .351 . 1.000 .107

N 10 10 4 4 15

RES 78 Pearson Correlation .560 .377 .712 -.324 -.303

Sig. (2-tailed) .093 .283 .288 .676 .272

N 10 10 4 4 15

RES 79 Pearson Correlation -.146 .334 .064 .648 .347

Sig. (2-tailed) .688 .345 .936 .352 .205

N 10 10 4 4 15

RES 80 Pearson Correlation .543 -.625 .(a) .(a) .580(*)

Sig. (2-tailed) .105 .053 . . .023

N 10 10 4 4 15

RES 81 Pearson Correlation .516 .647(*) .712 -.112 .449

Sig. (2-tailed) .127 .043 .288 .888 .093

N 10 10 4 4 15

RES 82 Pearson Correlation -.004 -.242 -.332 -.324 .516(*)

Sig. (2-tailed) .991 .501 .668 .676 .049

N 10 10 4 4 15

RES 83 Pearson Correlation -.175 -.728(*) .064 -.324 .510

Sig. (2-tailed) .628 .017 .936 .676 .052

N 10 10 4 4 15

RES 84 Pearson Correlation .688(*) .438 .191 .(a) .370

Sig. (2-tailed) .028 .205 .809 . .175

N 10 10 4 4 15

RES 85 Pearson Correlation -.158 .014 -.639 .648 .144

Sig. (2-tailed) .662 .969 .361 .352 .608

N 10 10 4 4 15

RES 86 Pearson Correlation .183 .375 .090 .648 .436

Sig. (2-tailed) .612 .286 .910 .352 .104

N 10 10 4 4 15

RES 87 Pearson Correlation .053 -.053 -.748 -.056 .605(*)

Sig. (2-tailed) .884 .885 .252 .944 .017

N 10 10 4 4 15

RES 88 Pearson Correlation .314 .391 -.492 .(a) .092

Sig. (2-tailed) .377 .264 .508 . .743

N 10 10 4 4 15

RES 89 Pearson Correlation .445 .022 -.191 .648 .287

Sig. (2-tailed) .197 .952 .809 .352 .299

N 10 10 4 4 15

Lanjutan Lampiran 2

RES 90 Pearson Correlation .239 .329 .419 -.777 .403

Sig. (2-tailed) .507 .353 .581 .223 .136

N 10 10 4 4 15

RES 91 Pearson Correlation .414 -.410 .419 .278 .621(*)

Sig. (2-tailed) .234 .239 .581 .722 .014

N 10 10 4 4 15

RES 92 Pearson Correlation -.047 .533 -.639 -.777 .236

Sig. (2-tailed) .898 .112 .361 .223 .398

N 10 10 4 4 15

RES 93 Pearson Correlation .005 .237 -.639 .334 -.005

Sig. (2-tailed) .990 .510 .361 .666 .987

N 10 10 4 4 15

RES 94 Pearson Correlation .742(*) .573 .980(*) .953(*) .216

Sig. (2-tailed) .014 .084 .020 .047 .440

N 10 10 4 4 15

RES 95 Pearson Correlation -.190 -.590 .980(*) -.595 .420

Sig. (2-tailed) .600 .073 .020 .405 .119

N 10 10 4 4 15

RES 96 Pearson Correlation .127 .575 -.648 .(a) .271

Sig. (2-tailed) .728 .082 .352 . .328

N 10 10 4 4 15

RES 97 Pearson Correlation .238 .279 .064 -.648 -.099

Sig. (2-tailed) .508 .435 .936 .352 .727

N 10 10 4 4 15

RES 98 Pearson Correlation .899(**) -.389 .218 -.777 .363

Sig. (2-tailed) .000 .266 .782 .223 .183

N 10 10 4 4 15

RES 99 Pearson Correlation .508 .525 .495 -.114 .314

Sig. (2-tailed) .133 .119 .505 .886 .255

N 10 10 4 4 15

RES 100 Pearson Correlation .515 .738(*) .980(*) .453 .331

Sig. (2-tailed) .127 .015 .020 .547 .228

N 10 10 4 4 15

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). a. Cannot be computed because at least one of the RES iables is constant. Jawaban responden no 16, 18, 24, 31, 49, 51, 63, 65, 66, 76, 77, 80, 84, 88, 96 harus dikeluarkan karena konstan.

Lampiran 3. Uji validitas kuisioner a. Kekuatan kepercayaan

Correlations

PDNA TARIF SINYL FITR PRMOSI BONUS MREK MUDAH H_ULNG JK_WKT TOTAL PDNA Pearson

Correlation 1 .089 .058 .129 .115 -.034 -.226(*) .094 .147 .288(**) .125

Sig. (2-tailed) . .417 .600 .240 .295 .759 .037 .392 .181 .007 .254 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85TARIF Pearson

Correlation .089 1 .061 -.029 -.115 .196 -.143 .026 .094 .135 .283(**)

Sig. (2-tailed) .417 . .580 .794 .293 .073 .191 .812 .393 .217 .009 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85SINYL Pearson

Correlation .058 .061 1 .027 .177 .230(*) -.180 .116 .156 .255(*) .376(**)

Sig. (2-tailed) .600 .580 . .806 .105 .034 .100 .291 .153 .019 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85FITR Pearson

Correlation .129 -.029 .027 1 -.020 .000 .179 .112 .111 .101 .449(**)

Sig. (2-tailed) .240 .794 .806 . .858 1.000 .102 .309 .311 .360 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85PRMOSI Pearson

Correlation .115 -.115 .177 -.020 1 .159 -.203 .116 -.004 .226(*) .301(**)

Sig. (2-tailed) .295 .293 .105 .858 . .147 .063 .288 .973 .037 .005 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85BONUS Pearson

Correlation -.034 .196 .230(*) .000 .159 1 -.112 .092 .158 .044 .454(**)

Sig. (2-tailed) .759 .073 .034 1.000 .147 . .307 .404 .149 .692 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85MREK Pearson

Correlation -.226(*) -.143 -.180 .179 -.203 -.112 1 .174 -.093 -.168 .296(**)

Sig. (2-tailed) .037 .191 .100 .102 .063 .307 . .112 .399 .123 .006 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85

Lanjutan Lampiran 3

MUDAH Pearson Correlation .094 .026 .116 .112 .116 .092 .174 1 .494(**) .231(*) .609(**)

Sig. (2-tailed) .392 .812 .291 .309 .288 .404 .112 . .000 .033 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85H_ULNG Pearson

Correlation .147 .094 .156 .111 -.004 .158 -.093 .494(**) 1 .278(*) .516(**)

Sig. (2-tailed) .181 .393 .153 .311 .973 .149 .399 .000 . .010 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85

JK_WKT Pearson Correlation .288(**) .135 .255(*) .101 .226(*) .044 -.168 .231(*) .278(*) 1 .478(**)

Sig. (2-tailed) .007 .217 .019 .360 .037 .692 .123 .033 .010 . .000

N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85

TOTAL Pearson Correlation .125 .283(**) .376(**) .449(**) .301(**) .454(**) .296(**) .609(**) .516(**) .478(**) 1

Sig. (2-tailed) .254 .009 .000 .000 .005 .000 .006 .000 .000 .000 .

N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lanjutan Lampiran 3 b. Evaluasi kepercayaan

Correlations

PDNA TARIF SINYL FITR PRMOSI BONUS MREK MUDAH H_ULNG JK_WKT TOTAL PDNA Pearson

Correlation 1 -.214(*) -.137 .250(*) -.023 .221(*) -.052 .085 .264(*) .005 .109

Sig. (2-tailed) . .049 .212 .021 .836 .043 .640 .439 .015 .967 .322 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85TARIF Pearson

Correlation -.214(*) 1 .194 .051 .012 .281(**) .294(**) .218(*) .221(*) -.031 .625(**)

Sig. (2-tailed) .049 . .076 .646 .912 .009 .006 .045 .042 .776 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85SINYL Pearson

Correlation -.137 .194 1 .019 .054 .153 .071 .017 -.056 .090 .340(**)

Sig. (2-tailed) .212 .076 . .861 .624 .163 .519 .878 .609 .414 .001 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85FITR Pearson

Correlation .250(*) .051 .019 1 -.463(**) .225(*) -.009 .184 .140 .025 .313(**)

Sig. (2-tailed) .021 .646 .861 . .000 .038 .933 .092 .203 .819 .004 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85PRMOSI Pearson

Correlation -.023 .012 .054 -.463(**) 1 .000 .101 .032 .113 -.077 .240(*)

Sig. (2-tailed) .836 .912 .624 .000 . 1.000 .358 .768 .302 .483 .027 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85BONUS Pearson

Correlation .221(*) .281(**) .153 .225(*) .000 1 .095 .183 .290(**) -.039 .603(**)

Sig. (2-tailed) .043 .009 .163 .038 1.000 . .386 .093 .007 .724 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85MREK Pearson

Correlation -.052 .294(**) .071 -.009 .101 .095 1 -.008 .072 .131 .484(**)

Sig. (2-tailed) .640 .006 .519 .933 .358 .386 . .938 .510 .231 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85MUDAH Pearson

Correlation .085 .218(*) .017 .184 .032 .183 -.008 1 .073 -.052 .414(**)

Lanjutan Lampiran 3 Sig. (2-tailed) .439 .045 .878 .092 .768 .093 .938 . .504 .634 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85H_ULNG Pearson

Correlation .264(*) .221(*) -.056 .140 .113 .290(**) .072 .073 1 .115 .522(**)

Sig. (2-tailed) .015 .042 .609 .203 .302 .007 .510 .504 . .293 .000 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85

JK_WKT Pearson Correlation .005 -.031 .090 .025 -.077 -.039 .131 -.052 .115 1 .229(*)

Sig. (2-tailed) .967 .776 .414 .819 .483 .724 .231 .634 .293 . .035 N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85TOTAL Pearson

Correlation .109 .625(**) .340(**) .313(**) .240(*) .603(**) .484(**) .414(**) .522(**) .229(*) 1

Sig. (2-tailed) .322 .000 .001 .004 .027 .000 .000 .000 .000 .035 . N 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lanjutan Lampiran 3 c. Peubah keyakinan normatif Correlations

KLRGA PACAR TMAN PJUAL TOTAL Pearson Correlation 1 .003 -.108 -.075 .315(**)

Sig. (2-tailed) . .976 .326 .496 .003

KLRGA

N 85 85 85 85 85 Pearson Correlation .003 1 .183 .334(**) .752(**)

Sig. (2-tailed) .976 . .094 .002 .000

PACAR

N 85 85 85 85 85 Pearson Correlation -.108 .183 1 -.044 .412(**)

Sig. (2-tailed) .326 .094 . .692 .000

TMAN

N 85 85 85 85 85 Pearson Correlation -.075 .334(**) -.044 1 .645(**)

Sig. (2-tailed) .496 .002 .692 . .000

PJUAL

N 85 85 85 85 85 Pearson Correlation .315(**) .752(**) .412(**) .645(**) 1

Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000 .

TOTAL

N 85 85 85 85 85

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lanjutan Lampiran 3

d. Peubah motivasi Correlations

KLRGA PACAR TMAN PJUAL TOTAL Pearson Correlation 1 .037 -.171 .080 .381(**)

Sig. (2-tailed) . .739 .118 .466 .000

KLRGA

N 85 85 85 85 85 Pearson Correlation .037 1 .132 .165 .641(**)

Sig. (2-tailed) .739 . .229 .132 .000

PACAR

N 85 85 85 85 85 Pearson Correlation -.171 .132 1 .200 .499(**)

Sig. (2-tailed) .118 .229 . .067 .000

TMAN

N 85 85 85 85 85 Pearson Correlation .080 .165 .200 1 .682(**)

Sig. (2-tailed) .466 .132 .067 . .000

PJUAL

N 85 85 85 85 85 Pearson Correlation .381(**) .641(**) .499(**) .682(**) 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .

TOTAL

N 85 85 85 85 85

Lampiran 4. Hasil uji reabilitas a. Faktor yang mempengaruhi pembelian ***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. H_PEDANA 3.2941 1.4543 85.0 2. TARIF 3.9294 1.6020 85.0 3. SINYAL 3.8824 1.5615 85.0 4. FITUR 4.3412 .6823 85.0 5. PROMOSI 3.4000 .9411 85.0 6. BONUS 4.2471 .8004 85.0 7. MEREK 3.3882 1.0589 85.0 8. KMUDAHAN 3.8588 1.1250 85.0 9. H_ULANG 3.5529 1.2584 85.0 10. JK_WKT 4.3294 .8506 85.0 11. MANFAAT 4.4471 .8523 85.0 12. MOTIVASI 3.5882 1.5606 85.0 13. INFO 3.9529 .9500 85.0 14. TEMPAT 4.2353 .7504 85.0 15. ORG_LAIN 3.7529 .8151 85.0 Reliability Coefficients N of Cases = 85.0 N of Items = 15 Alpha = .4579

Lanjutan lampiran 4 b. Kekuatan kepercayaan ***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. H_PDNA 4.3412 .8668 85.0 2. TARIF 4.4706 .8250 85.0 3. SINYAL 4.6353 .6143 85.0 4. FITUR 3.4000 1.0024 85.0 5. PROMOSI 3.8941 .8455 85.0 6. BONUS 4.1176 .9809 85.0 7. MEREK 3.3647 1.3701 85.0 8. KMUDHAN 4.1882 .8091 85.0 9. H_ULANG 4.2000 .7684 85.0 10. JK_WKT 4.2118 .8032 85.0 Reliability Coefficients N of Cases = 85.0 N of Items = 10 Alpha = .3659 c. Evaluasi kepercayaan ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ***** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. H_PDNA 3.3882 1.0589 85.0 2. TARIF 3.3765 1.2815 85.0 3. SINYAL 4.2824 .7655 85.0 4. FITUR 3.3529 1.2316 85.0 5. PROMOSI 3.3529 1.3066 85.0 6. BONUS 2.8000 1.2032 85.0 7. MEREK 3.0706 1.1628 85.0 8. KMUDHAN 3.4588 .9070 85.0 9. H_ULANG 3.3176 1.0025 85.0 10. JK_WKT 3.9294 .8134 85.0 Reliability Coefficients N of Cases = 85.0 N of Items = 10 Alpha = .4229

Lanjutan Lampiran 4 d. keyakinan normatif ***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. KELUARGA 4.2118 .9524 85.0 2. PACAR 3.8706 1.2227 85.0 3. TEMAN 4.2235 .9306 85.0 4. PENJUAL 3.7529 1.2621 85.0 Reliability Coefficients N of Cases = 85.0 N of Items = 4 Alpha = .2238 e. Peubah motivasi ***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. KELUARGA 4.2118 1.0129 85.0 2. PACAR 3.8353 1.2710 85.0 3. TEMAN 4.1176 1.0398 85.0 4. PENJUAL 3.8000 1.2611 85.0 Reliability Coefficients N of Cases = 85.0 N of Items = 4 Alpha = .2686

Lampiran 5. Hasil pengolahan data dengan menggunakan Principal Component Analisys KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .507

Approx. Chi-Square 53.824df 15

Bartlett's Test of Sphericity

Sig. .000 Communalities Initial Extraction H_PDANA 1.000 .692 TARIF 1.000 .735 SINYAL 1.000 .768 KMUDAHAN 1.000 .751 H_ULANG 1.000 .691 TEMPAT 1.000 .632

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Lanjutan Lampiran 5 Total Variance Explained

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings Component Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % 1 1.642 27.373 27.373 1.642 27.373 27.373 1.567 26.115 26.1152 1.456 24.274 51.648 1.456 24.274 51.648 1.361 22.686 48.8013 1.170 19.498 71.145 1.170 19.498 71.145 1.341 22.344 71.1454 .668 11.139 82.285 5 .615 10.249 92.534 6 .448 7.466 100.000

Extraction Method: Principal Component Analysis. Component Matrix(a)

Component 1 2 3 H_PDANA .591 -.217 .545TARIF .782 .309 -.169SINYAL .763 .215 -.374KMUDAHAN .043 .554 .665H_ULANG .249 -.651 .452TEMPAT -.190 .733 .241

Extraction Method: Principal Component Analysis. a 3 components extracted.

Lanjutan Lampiran 5 Rotated Component Matrix(a)

Component 1 2 3 H_PDANA .261 .775 .154TARIF .848 .086 .096SINYAL .870 -.014 -.106KMUDAHAN -.005 .179 .848H_ULANG -.152 .786 -.224TEMPAT -.005 -.322 .727

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 4 iterations. Component Transformation Matrix Component 1 2 3 1 .879 .474 -.0442 .333 -.545 .7703 -.341 .692 .637

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

Lampiran 6. Tarif kartu simPATI

Peak Off Peak Jenis Panggilan Mobile 07:00:00 22:59:59

23:00:00 06:59:59

PANGDO-0 (Di dalam POC_MOBILE) simPATI - KH/SP/As 1,500 300 simPATI - Seluler Lain 1,600 1,300 PANGDO-1 ( Tujuan POC_MOBILE Bertetangga) simPATI - KH/SP/As 4,000 300 simPATI - Seluler Lain 4,000 3,500 PANGDO-2 ( Tujuan POC _MOBILE Tidak Bertetangga) simPATI - KH/SP/As 4,500 300 simPATI - Seluler Lain 4,500 4,000 Jenis Panggilan PSTN Di dalam POC_PSTN 950 700 Zone-1 = Jarak Antara 2 POC_PSTN =< 200 KM 2,300 2,000 Zone-2 = Jarak Antara 2 POC_PSTN 200 KM- 500 KM 3,720 3,200 Zone-3 = Jarak Antara 2 POC_PSTN > 500 KM 4,150 3,600 Panggilan ke 102,106,108,222,13XXX (Pager) 950 700 Panggilan Ke 110, 112, 113, 115, 116, 118, 888, 188 Gratis Gratis Panggilan Operator Satelite (Byru)* 8000 8000 Panggilan Internasional Group I ( Kel. Negara I s.d III ) 8000 7500 Group II ( kel. Negara IV s.d VII) 12000 11000

Lanjutan Lampiran 6

Peak Off Peak Penerimaan 07:00:00 22:59:59

23:00:00 06:59:59

Menerima Panggilan di dalam POC_MOBILE Gratis Gratis Menerima Panggilan dari sesama pelanggan Telkomsel di POC_Bertetangga dan Tidak Bertetangga

Gratis Gratis

Menerima Panggilan selain dari pelanggan Telkomsel di POC_Mobile Bertetangga Gratis Gratis Menerima Panggilan selain dari pelanggan Telkomsel di POC_Mobile Tidak Bertetangga

Gratis Gratis

SMS simPATI - Seluler Lain Local 350 350 simPATI - Seluler Lain Internasional 600 600 Catatan : Tarif sudah termasuk Ppn 10% Time Unit Percakapan Internasional 15 detik. Time Unit Percakapan Lokal & Non-lokal 30 detik