Upload
gungde-oden
View
353
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
1/21
FURUNKEL (bisul)
TUGAS MAKALAH KMB III
FURUNKEL (bisul)
Disusun oleh : Kelompok 10Nama : 1. Rio Chandra
2. Ela
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
2/21
DOSEN PEMBIMBINGNs. Siska Iskandar, S.Kep
AKADEMI KESEHATAN SAPTA BAKTIBENGKULU
PRODI DIII KEPERAWATAN
TH. AJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik
dan hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah inimerupakan makalah pengetahuan bagi mahasiswa/i akper maupun
para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas
kuliah dari dosen mata kuliah Keperawatan KMB III dengan judul
FURUNKEL (bisul). Dalam penulisan makalah ini penulis
berusaha menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah
dimengerti oleh para pembaca.Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan
masih banyak kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima
kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-rekan
pembaca untuk penyempurnaan makalah ini. Penulis juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
3/21
kepada kita semua. Amin.
Bengkulu, Maret 2013
Penulis
ii
DAFTAR ISIH
al
Cover.
........................................................................................................
iKata
Pengantar..........................................................................................
iiDaftar
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
4/21
isi.....................................................................................................
iiia. BAB I : Pendahuluan
Latar
belakang. 1 Tujuan..
1
b. BAB II : Tinjauan Teori
Definisi
furunkel.. 2
Etiologi.
2
Manifestasi
klinis. 3
Patofisiologi.
3
WOC
5
Penatalaksanaan
medis. 6
Pencegahan..
7
Komplikasi...
8
Konsep
ASKEP 9
C. BAB III : Penutup Kesimpulan..
15
Saran
15
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
5/21
Daftar
Pustaka 16
iii
BAB IPENDAHULUAN
a. Latar belakangFurunkel merupakan satu jangkitan kulit yang biasa terjadi pada
neonatus, biasanya juga merupakan radang atau infeksi yang
disebabkan oleh kuman atau bakteri staphylococcus aureus. bila
ada gatal pada kulit lalu di garuk sedangkan kebersihan kurang
terjaga, sehingga bakteri akan masuk dan terjadi infeksi, dan
menimbulkan furunkel atau bisul.Furunkel mungkin saja muncul sejak bayi bahkan pada bayi baru
lahir. Ibu-ibu terutama yang baru punya anak umumnya takut
memandikan dan mengeramasi bayinya. Pada bayi kulitnya masih
dalam tahap perkembangan dan penyempurnaan, fungsinya belum
berlangsung dengan baik, sehingga rentang terhadap berbagai
gangguan dari lingkungan. Fungsi kulit bayi yang masih dalam
perkembangan ini dan belum sempurnanya berbagai fungsi
komponen-komponen penting pada kulit, membuat si kecil mudahsekali terserang organisme seperti virus bakteri dan jamur.
b. Tujuan,- Tujuan umum :
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
6/21
1. Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan furunkel!
- Tujuan khusus :
1. Mampu menjelaskan definisi furunkel
2. Mampu menjelaskan etiologi/penyebab penyakit
furunkel3. Mampu menjelaskan manifestasi klinis dan
pengobatan penyakit furunkel
4. Mampu menjelaskan Asuhan keperawatan
penyakit furunkel.
BAB IITINJAUAN TEORI
a. Definisi1. Furunkel adalah Infeksi akut dari satu folikel rambut yang
biasanya mengalami nekrosis disebabkan oleh Staphylococcusaureus.
(Kliegman, ann M. Arvin )
2. Furunkel merupakan tonjolan yang nyeri dan berisi nanah yang
terbentuk dibawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan
menyebabkan inflamasi pada satu atau lebih folikel rambut.
Furunkel juga merupakan infeksi kulit yang meliputi seluruh
folikel rambut dan jaringan subkutaneus disekitarnya.
(Richard E. Behrman)3. Furunkel adalah peradangan pada folikel rambut dan jaringan
yang disekitarnya, yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus.
(Wilson M. Lorraine)
Kesimpulan :
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
7/21
Furunkel (bisul) merupakan inflamasi akut yang timbul dalam
pada satu atau lebih folikel rambut dan menyebar ke lapisan dermis
di sekitarnya.
Kelainan ini lebih dalam daripada folikulitis. (Furunkulosis
mengacu kepada lesi yang multiple atau rekuren). Furunkel dapatterjadi pada setiap bagian tubuh kendati lebih prevalen pada
daerah-daerah yang mengalami iritasi, tekanan, gesekan dan
perspirasi yang berlebihan, seperti bagian posterior leher, aksila
atau pantat (gluteus).
b. Etiologi
Furunkel dapat terjadi pada setiap bagian tubuh kendatilebih prevalen pada daerah-daerah yang mengalami iritasi,
tekanan, gesekan dan perspirasi yang berlebihan, seperti bagian
posterior leher, aksila atau pantat (gluteus).
Furunkel dapat berawal sebagai jerawat yang kecil,
merah, menonjol dan terasa sakit. Kerapkali infeksi ini berlanjut
dan melibatkan jaringan kulit serta lemak subkutan dengan
menimbulkan nyeri tekan, rasa sakit dan selulitis di daerah
sekitarnya. Daerah kemerahan dan indurasi menggambarkan upayatubuh untuk menjaga agar infeksi tetap terlokalisasi. Bakteri
(biasanya stafilokokus) menimbulkan nekrosis pada jaringan tubuh
yang diserangnya. Terbentuknya bagian tengah bisul yang khas
terjadi beberapa hari kemudian. Kalau hal ini terjadi, bagian tengah
tersebut menjadi berwarna kuning atau hitam, dan bisul semacam
ini dikatakan oleh orang awam sebagai bisul yang sudah matang.
Adapun penyebab furunkel atau bisul antara lain :
1. Bakteri : stafilokokus aureus, berbentuk bulat (coccus),
diameter 0,5-1,5m,
susunan bergerombol seperti anggur, tidak mempunyai kapsul,
nonmotil, katalase positif, pada pewarnaan gram tampak berwarna
ungu.
2. Bakteri lain atau jamur
Paling sering ditemukan didaerah tengkuk, axial, paha
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
8/21
dan bokong. Akan terasa
sangat nyeri jika timbul didaerah sekitar hidung,
telinga, atau jari-jari tangan.
c. Manifestasi KlinisMula-mula nodul kecil yang mengalami peradangan
pada folikel rambut, kemudian menjadi pustula dan mengalami
nekrosis dan menyembuh setelah pus keluar dan meninggal
sikatrik. Proses nekrosis dalam 2 hari3 minggu.
Nyeri, terutama pada yang akut, besar, di hidung, lubang
telinga luar.
Gejala konstitusional yang sedang (panas badan, malaise,
mual). Dapat satu atau banyak dan dapat kambuh-kambuh.
Tempat predileksi : muka, leher, lengan, pergelangan tangan
dan jari-jari tangan,
pantat dan daerah anogenital.
d. Patofisiologis dan WOC
Furunkel dapat berawal sebagai jerawat yang kecil,
merah, menonjol, dan terasa sakit. Sering kali infeksi ini berlanjut
dan melibatkan jaringan kulit serta lemak subkutan dengan
menimbulkan nyeri tekan, rasa sakit, dan selulitis di daerah
sekitarnya. Daerah kemerahan dan indurasi menggambarkan upaya
tubuh untuk menjaga agar infeksi tetap terlokalisasi. Bakteri
(biasanya stafilococcus) menimbulkan nekrosis pada jaringan
tubuh yang diserangnya. Terbentuknya bagian tengah bisul yang
khas terjadi beberapa hari kemudian. Kalau hal ini terjadi, bagian
tengah tersebut menjadi berwarna kuning atau hitam, dan bisulsemacam ini dikatakan oleh orang awam sebagai bisul yang sudah
matang.
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
9/21
WOC Furunkel.
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
10/21
e. Penatalaksanaan Medis
Dalam penanganan infeksi stafilokokus, dinding-
protektif indurasi yang melokalisasi infeksi tidak boleh rupture.
Karena itu, bisul atau jerawat tidak boleh sekali-kali dipijit.
Kelainan folikuler (folikulitis, furunkel, karbunkel)
biasanya disebabkan oleh stafilokokus kendati jika terdapatgangguan pada system kekebalan, mikroorganisme penyebabnya
bisa berupa basil gram-negatif.
Terapi antibiotic sistemik, yang dipilih berdasarkan
pemeriksaan sensitivitas, umumnya diperlukan. Preparat oral
kloksasilin, dikloksasilin dan flukloksasilin merupakan obat
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
11/21
pilihan pertama. Sefalosporin dan eritromisin juga efektif.
1. Perawatan Suportif,
Pemberian cairan infuse, kompres untuk demam dan
tindakan suportif lainnya, diperlukan pada pasien-pasien yangsakitnya berat atau yang menderita toksisitas. Kompres basah dan
hangat akan meningkatkan vaskularisasi serta mempercepat
kesembuhan furunkel atau karbunkel. Kulit di sekeliling lesi dapat
dibersihkan secara hati-hati dengan sabun antibakteri dan
kemudian diolesi dengan salep antibiotic.
2. Ekstraksi,
Kalau pus sudah terlokalisasi dan bersifat fluktuan
(bergerak dengan gelombang yang dapat diraba), tindakan insisikecil dengan scalpel akan mempercepat kesembuhan karena
tegangan akan berkurang dan evakuasi pus serta jaringan nekrotik
yang lepas terjadi secara langsung. Kepada pasien diberitahukan
agar menjaga drainase lesi yang di tutupi dengan kasa.
3. Tindakan Anti-Infeksi,
Kasa yang sudah kotor harus ditangani dengan tindakan penjagaan
yang universal. Petugas keperawatan harus mematuhi tindakan
isolasi dengan seksama agar tidak menjadi karier stafilokokus.
Sarung tangan disposable harus dikenakan ketika merawat pasien-
pasien ini.
Tindakan penjagaan yang khusus harus dilaksanakan dalam
perawatan bisul di daerah wajah karena kulit di daerah tersebut
mengalirkan darahnya langsung ke dalam sinu-sinus venosus
kranialis. Thrombosis sinus dengan piemia yang fatal diketahui
pernah terjadi setelah dilakukan manipulasi bisul di tempat ini.
Tirah baring dianjurkan bagi pasien yang menderita bisul di daerah
perineum atau anus, dan terapi antibiotic sistemik diperlukan untuk
mengendalikan penyebaran infeksi.
f. Pencegahan
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
12/21
Baik bisul furunkel maupun karbunkel bisa dicegah
dengan cara menjaga kebersihan kulit,salah satunya dengan
menggunakan sabun anti bakteri. Bayi dan anak-anak merupakan
yang paling sering diserang karena anak-anak biasanya sering
bermain dan sering kotor.Jika sudah timbul bisul maka jangan dipencet. Ada
pemahaman bahwa bisul ditunggu hingga bernanah lalu dipencet.
Padahal tidak begitu pada faktanya. Hal ini akan memperparah
karena menyebabkan kerusakan jaringan lainnya yakni kulit yang
berongga. Penggunaan obat-obatan seperti salap sangat dianjurkan.
Selain itu, bisa disertai dengan konsumsi antibiotic yang diminum.
Tetapi pemberian obat-obatan antibiotic tersebut haruslah disertai
dengan resep dokter.Anda juga sebaiknya mengompresnya dengan air
hangat sesegera mungkin. Cara lain juga bisa dengan merendam
bagian tubuh yang timbul bisul dengan air garam. Hal ini karena
air garam memiliki antibiotic yang bisa meredakan bisul secara
tidak langsung. Maka dari itu, tahan diri untuk tidak memencetnya
karena bisa mengakibatkan peradangan. Jangan pula digaruk jika
terjadi gatal-gatal.
Cara yang paling penting dan utama adalah dengan
menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan. Jika kondisi tubuh
bersih maka bisul pun tidak akan timbul.
g. KomplikasiBerikut adalah beberapa komplikasi furunkel:
a. furunkel malignan : yaitu furunkel yang timbul pada daerah
segitiga yang dibatasi oleh bibir atas dan pinggir lateral kedua
mata, oleh karena dapat meluas ke dalam intra kranial melalui vena
facialis dan anguular emissary dan juga pada vena tersebut tidak
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
13/21
mempunyai katup sehingga menyebar ke sinus cavernosus yang
nantinya bisa menjadi meningitis.
b. selulitis bisa terjadi apabila furunkel menjadi lebih dalam dan
meluas.
c. bakterimia dan hematogen : bakteri berada di dalam darahdapat mengenai katup jantung, sendi, spine, tulang panjang, organ
viseral khususnya ginjal
d. furunkel yang berulang, hal ini disebabkan oleh higine yang
buruk.
h. Konsep ASKEP
1. Pengkajian Medis Identitas
1. Nama :
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
14/21
2. Umur :
3. Jenis kelamin :
4. Agama dan suku bangsa :
Keluhan Utama
1. Nyeri pada daerah peradangan folikel rambut2. Badan panas,gatal-gatal pada kulit
3. Gangguan pencernaan seperti mual, malaise dan muntah
4. Malu dengan kondisi sakitnya,menarik diri.
Riwaya penyakit sekarang
Pasien tampak malu,menggaruk-garuk di kulit, kulit tampak
luka,suhu meningkat.
Riwayat penyakit dahuluTanyakan pada keluarga riwayat penyakit yang dialami pasien
seperti: apakah pasien sebelumnya pernah mengalami penyakit
yang sama dan apakah keluarga mempunyai penyakit yang sama.
Riwayat penyakit dalam keluarga
Apakah pasien mempunyai riwayat penyakit keturunan dalam
keluarganya.
2. Diagnosa
a) Nyeri b.d. respons inflamasi local sekunder dari kerusakan
saraf perifer kulit.
b) Hipertermi b.d. respons inflamasi sistemik, respons sekunder
dari proses supurasi local.c) Kerusakan integritas jaringan kulit b.d. nekrosis local sekunder
dari akumulasi pus pada jaringan folikel rambut.
d) Kebutuhan pemenuhan informasi b.d. tidak adekuat sumber
informasi, ketidaktahuan program perawatan dan pengobatan.
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
15/21
3. Intervensi
Nyeri b.d. respons inflamasi local saraf perifer kulit
Tujuan: Dalam waktu 1x24 jam nyeri berkurang/hilang atau terada
Kriteria evaluasi:- Secara subjektif melaporkan nyeri berkurang atau dapat diadaptasi. S
0-1 (0-4).
- Dapat mengidentifikasi aktifitas yang meningkatkan atau menurunk
- Pasien tidak gelisah
Intervensi Rasional
Kaji nyeri dengan pendekatan PQRST. Menjadi parameter dasar meng
mana intervensi yang diper
sebagai evaluasi keberhasilan dmanajemen nyeri kepera
Jelaskan dan bantu pasien dengan
tindakan pereda nyeri nonfarmakologi dan
noninfasif.
Pendekatan dengan mengguna
dan non farmakologi lainn
menunjukkan keefektifan dalam
nyeri.
Beri kompres hangat. Untuk mempercepat pematang
(bisul), kompres dengan kain
hangat sekitar 20 menit. Laksehari.
Lakukan manajemen nyeri keperawatan:
Atur posisi fisiologis
Istirahat klien
Manajemen lingkungan: lingkungan
Posisi fisiologis akan meningk
oksigen ke jaringan yang m
iskemia. Pengaturan posisi ide
pada arah yang berlawanan d
dari furunkel.
Istirahat diperlukan selama fasetelah dilakukan ekstraksi p
drainase. Kondisi ini akan me
suplai darah pada jaringa
mengalami peradang
Lingkungan tenang akan me
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
16/21
tenang dan batasi pengunjung.
Ajarkan teknik relaksasi pernafasan
dalam.
Ajarkan teknik distraksi pada saat
nyeri.
Lakukakan manajemen sentuhan.
stimulus nteri eksternal dan p
pengunjung akan membantu m
kondisi oksigen ruangan y
berkurang apabila banyak peng
berada diruanganMeningkatkan asupan oksige
akan menurunkan nyeri sek
peradangan.
Distraksi (pengalihan perhat
menurunkan stimulus intern
mekanisme peningkatan produk
dan enkefalin yang dapat mem
nyeri untuk tidak dikirimkanserebri sehingga menurunkan p
Manajemen sentuhan pada saat
sentuhan dukungan psikolo
membantu menurunkan nye
ringan dapat meningkatkan alir
dengan otomatis membantu sup
oksigen ke area nyeri dan m
sensasi nyeri.Kolaborasi untuk ekstraksi pus. Ekstraksi untuk mengevakuas
tindakan insisi kecil dengan s
mempercepat kesembuhan kar
akan berkurang dan evakuas
jaringan nekrotik yang lepas t
langsing.
Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik
Analgetik memblok lintasan ny
nyeri akan berkuran
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
17/21
Kerusakan integritas jaringan kulit b.d. nekrosis local sekunder dari
pus pada jaringan folikel rambut.
Tujuan: Dalam 5x24 jam integritas kulit membaik secara optim
Kriteria evaluasi:
- Pertumbuhan jaringan meningkat, keadaan luka membaik, pengeluaraluka tidak ada lagi, luka menutup.
Intervensi Rasional
Kaji kerusakan jaringan lunak yang terjadi
pada klien
Menjadi data dasar untuk m
informasi intervensi perawatan
yang akan dipakai dan jenis lar
akan digunakan.
Lakukan perawatan luka:
Lakukan perawatan luka dengantehnik steril.
Kaji keadaan luka dengan tehnik
membuka balutan dengan mengurangi
stimulus nyeri, bila melekat kuat kasa
diguyur dengan NaCl.
Lakukan pembilasan luka dari arah
dalam keluar dengan cairan NaCl.
Tutup luka dengan kasa antimikroba
steril dan dikompres dengan NaCl.
Perawatan luka dengantehnikmengurangi kontaminasi kuman
area luka.
Manajemen membuka luk
menguyur larutan NaCl ke k
mengurangi stimulus n
Tehnik membuang jaringan d
area luka dan diharapkan kelu
luka.
NaCl merupakan larutan fis
lebih mudah diabsorpsi o
dibandingkan dengan laruta
serta dicampur dengan antibiot
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
18/21
Lakukan nekrotomi.
mempercepat penyembuhan luk
Jaringan nekrotik pada luka f
memperlambat perbaikan jaring
Tingkatkan asupan nutrisi Diet TKTP diperlukan untuk m
asupan dari kebutuhan pert
jaringan.
Evaluasi kerusakan jaringan dan
perkembangan pertumbuhan jaringan.
Apabila masih belum mencapa
evaluasi 15x24 jam, maka perlu
factor-faktor menghambat pe
luka.
Kebutuhan pemenuhan informasi b.d. tidak adekuatnya sumber inform
program perawatan dan pengobatan
Tujuan: Terpenuhinya pengetahuan pasien tentang kondisi peKriteria evaluasi:
- Mengungkapkan pengertian tentang proses infeksi, tindakan yang d
kemungkinan komplikasi.
- Mengenal perubahan gaya hidup/tingkah laku untuk mencegah terja
Intervensi Rasiona
Beritahukan pasien/orang terdekat mengenai
dosis, aturan, dan efek pengobatan.
Informasi dibutuhkan un
perawatan diri, untuk me
efektivitas pengobatankomplika
Jadwalkan control ulang. Mengatur tindak lanjut kun
2 minggu untuk memerik
pengobat
Anjurkan untuk tidak memencet/menekan Apabila furunkel pecah
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
19/21
bisul. menyebarkan kuman ke
normal
Jelaskan cara perawatan kebersihan diri. Menurunkan respons p
Kebersihan pribadi yang ba
mencuci tangan, serta menjbersih dapat mengurang
Memakai pakaian longg
membantu mengurangi g
terutama folike
Kebutuhan pemenuhan informasi b.d. tidak adekuatnya sumber informprogram perawatan dan pengobatan
Intervensi Rasiona
Anjurkan aktifitas dan kegiatan untuk
meningkatkan imunitas.
Jika kelebihan berat bada
mengurangi berat badan da
teratur
Anjurkan diet sehat seimb
banyak buah, da
Bila mengalami kekurangauntuk mengkonsumsi table
membantu meningka
Anjurkan untuk menjaga higienis individu. Cuci seluruh tubuh anda s
sabun antiseptic atau sabu
tangan anda beberap
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
20/21
Jangan berbagi handuk den
lainnya
Ganti pakaian dan pakaian
teratur
BAB IIIPENUTUP
Kesimpulan :Furunkel (bisul) merupakan inflamasi akut yang timbul dalam
pada satu atau lebih folikel rambut dan menyebar ke lapisan
dermis di sekitarnya.
Kelainan ini lebih dalam daripada folikulitis. (Furunkulosis
mengacu kepada lesi yang multiple atau rekuren). Furunkel dapatterjadi pada setiap bagian tubuh kendati lebih prevalen pada
daerah-daerah yang mengalami iritasi, tekanan, gesekan dan
perspirasi yang berlebihan, seperti bagian posterior leher, aksila
atau pantat (gluteus).
Saran :Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari
sempurna,untuk itu segala kritik dan saran yang bersifatmembangun dari semua pihak selalu penulis harapkan.Dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.
8/10/2019 penyakit kulit furunkel
21/21
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin Arif,dkk.2011.Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Integumen.Jakarta: Salemba Medika
Suzanne C.Smeltzer dan Brenda G.Barc.2001.Buku AjarKeperawatan Medikal Bedah
Edisi 8. EGC
Price S.S. dan Wilson L.M.1995.Patofisiologi,Konsep Klinis
Prosesproses Penyakit.Edisi 4. Jakarta: EGC
Arndt K.A., Robinson J.K., Wintroub B.U., dan LeBoit P.E. 1997.
Dermatology:Cutaneous Medicine and Surgery in Primary Care.
Philadelphia: WB Saunders
Burd R.2006.Furunkel. In: Lebwohl M.G., Heymann W.R., Bert-Jones J.et al.Treatment of Skin Disease: Comprehensive
Therapeutic Strategies. London:Mosby