34
Penjelasan jaras dan sistem saraf A. Sistem motorik Kontrol gerak oleh Sistem Saraf Pusat terbagi menjadi Sistem Saraf Somatis (SSS) dan Sistem Saraf Otonom (SSO). Sistem saraf somatis mengontrol kontraksi otot skelet secara sadar (volunter). Sedangkan Sistem saraf otonom mengontrol gerak organ visceral secara tidak sadar (involunter). 1 Gambar1. Jaras neuron motorik (tingkat 1, 2 dan 3) 2 Berdasarkan letak anatomis, motoneuron pada sistem saraf somatis terbagi menjadi dua, yakni Upper Motorneuron (UMN) dan Lower Motorneuron (LMN). Upper motorneuron adalah semua neuron yang menyalurkan impuls motorik ke lower motorneuron dan terbagi menjadi susunan 1

Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

  • Upload
    jukunk

  • View
    1.266

  • Download
    20

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

Penjelasan jaras dan sistem saraf

A. Sistem motorik

Kontrol gerak oleh Sistem Saraf Pusat terbagi menjadi Sistem Saraf Somatis

(SSS) dan Sistem Saraf Otonom (SSO). Sistem saraf somatis mengontrol

kontraksi otot skelet secara sadar (volunter). Sedangkan Sistem saraf otonom

mengontrol gerak organ visceral secara tidak sadar (involunter).1

Gambar1. Jaras neuron motorik (tingkat 1, 2 dan 3) 2

Berdasarkan letak anatomis, motoneuron pada sistem saraf somatis terbagi

menjadi dua, yakni Upper Motorneuron (UMN) dan Lower Motorneuron (LMN).

Upper motorneuron adalah semua neuron yang menyalurkan impuls motorik ke

lower motorneuron dan terbagi menjadi susunan piramidalis dan extrapiramidalis.

Upper motorneuron berjalan dari korteks serebri sampai dengan medulla spinalis

sehingga kerja dari upper motorneuron akan mempengaruhi aktifitas dari lower

motorneuron.3

1

Page 2: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

Gambar 2. Homonkulus Serebri dan area sensorimotor dan area premotor 5

Lower motorneuron adalah neuron-neuron yang menyalurkan impuls

motorik pada bagian perjalanan terakhir ke sel otot skeletal, hal ini, yang

membedakan dengan upper motorneuron. Lower motorneuron mempersarafi

serabut otot dengan berjalan melalui radix anterior, nervus spinalis dan saraf tepi.

Lower motorneuron memiliki dua jenis yaitu alfa-motorneuron memiliki akson

yang besar, tebal dan menuju ke serabut otot ekstrafusal (aliran impuls saraf yang

berasal dari otak/medulla spinalis menuju ke efektor), sedangkan gamma-

motorneuron memiliki akson yang ukuran kecil, halus dan menuju ke serabut otot

intrafusal (aliran impuls saraf dari reseptor menuju ke otak/medulla spinalis).

Begitu halnya dengan nervi cranialis merupakan dari LMN karena nervus-nervus

2

Page 3: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

cranialis ini sudah keluar sebelum medulla spinalis yaitu di pons dan medulla

oblongata.4

2. Jaras piramidal dan ektrapiramidal

Gambar 3. Jaras pyramidal dan ekstrapiramidal 11

Sistem saraf somatis secara umum melibatkan tiga tingkat neuron yang

disebut neuron descendens. Neuron tingkat satu sistem saraf somatis berada di

sistem saraf pusat tempat impuls tersebut berasal. Neuron tingkat pertama

memiliki badan sel di dalam cortex cerebri atau berada di tempat asal impuls.

Neuron tingkat kedua adalah sebuah neuron internuncial (interneuron) yang

3

Page 4: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

terletak di medulla spinalis. Akson neuron tingkat kedua pendek dan bersinaps

dengan neuron tingkat ketiga di columna grisea anterior.4

Secara fungsi klinis tractus descendens dibagi menjadi tractus pyramidals

dan extrapyramidals. Tractur pyramidals terdiri dari tractus corticospinal dan

tractus corticobulbar. Tractus extrapyramidals dibagi menjadi lateral pathway dan

medial pathway. 1

Gambar 4. Traktus Piramidalis 10

Tractus Corticospinal

Serabut tractus corticospinal berasal dari sel pyramidal di cortex cerebri.

Dua pertiga serabut ini berasal dari gyrus precentralis dan sepertiga dari gyrus

postcentralis. Serabut desendens tersebut lalu mengumpul di corona radiata,

4

Page 5: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

kemudian berjalan melalui crus posterius capsula interna. Pada medulla oblongata

tractus corticospinal nampak pada permukaan ventral yang disebut pyramids. 5

Pada bagian caudal medulla oblongata tersebut 85% tractus corticospinal

menyilang ke sisi kontralateral pada decussatio pyramidalis sedangkan sisanya

tetap pada sisi ipsilateral walaupun akhirnya akan tetap bersinaps pada neuron

tingkat tiga pada sisi kontralateral pada medulla spinalis. Tractus corticospinalis

yang menyilang pada ducassatio akan membentuk tractus corticospinal lateral

dan yang tidak menyilang akan membentuk tractus corticospinal anterior.4

Traktus kortikospinal lateralis nantinya akan terus menurun untuk masuk

kedalam subtantia grisea kornu anterior segmen vertebral yang bersangkutan dan

berakhir di sel-sel kornu anterior (primary motoneuron) dan selanjutnya akan

mempersarafi otot-otot rangka melalui medulla spinalis.5

Traktus kortikospinalis ventralis akan terus menurun dan baru menyilang

melalui komisura ventralis di masing-masing segmen yang bersangkutan untuk

berakhir di kornu anterior untuk kemudian mempersarafi otot-otot rangka.5

Tractus Corticobulbar

Serabut tractus corticobulbar mengalami perjalanan yang hampir sama

dengan tractus corticospinal, namun tractus corticobulbar bersinaps pada motor

neuron nervus cranialis III, IV, V, VI, VII, IX, X, XI, XII. Traktus kortikobulbar

berpengaruh terhadap LMN saraf-saraf cranial otak. Serabut traktus kortikobulbar

berjalan dari kapsula interna menuju otak tengah (mesensefalone).4

Tractus coricobulbar menjalankan fungsi kontrol volunter otot skelet yang

terdapat pada mata, dagu, muka dan beberapa otot pada faring dan leher. Seperti

halnya dengan tractus corticospinal, tractus corticobulbar pun mengalami

persilangan namun persilangannya terdapat pada tempat keluarnya motor neuron

tersebut.4

5

Page 6: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

Gambar 5. Traktus Eksrapiramidal 10

Traktus Ekstrapiramidal

System ekstrapiramidal tersusun dari semua jaras motorik yang tidak

melalui piramis medulla oblongata dan berkepentingan untuk mengatur sirkuit

umpan balik motorik pada medulla spinalis, batang otak, serebelum, dan kortek

serebri. Selain itu, system ini juga mencakup serabut-serabut yang

menghubungkan kortek serebri dengan masa kelabu ( seperti striata, nucleus

ruber, dan subtantia nigra), dengan formation rerikuaris dan dengan nucleus

tegmental batang otak lainnya. 5

6

Page 7: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

Susunan ekstrapiramidal terdiri atas korpus striatum, globus palidus, inti-

inti talamik, nukleus subtalamikus, subtansia nigra, formatio retikularis batang

otak,serebelum berikut dengan korteks motorik tambahan, yaitu area 4, area 6 dan

area 8. komponen-komponen tersebut dihubungkan satu dengan yang lain oleh

akson masing-masing komponen itu. Dengan demikian terdapat lintasan yang

melingkar yang dikenal sebagai sirkuit. Oleh karena korpus striatum merupakan

penerima tunggal dari serabut-serabut segenap neokorteks, maka lintasan sirkuit

tersebut dinamakan sirkuit striatal yang terdiri dari sirkuit striatal utama

(principal) dan 3 sirkuit striatal penunjang (aksesori).1,3 Sirkuit striatal prinsipal

tersusun dari tiga mata rantai, yaitu (a) hubungan segenap neokorteks dengan

korpus striatum serta globus palidus, (b) hubungan korpus striatum/globus palidus

dengan thalamus dan (c) hubungan thalamus dengan korteks area 4 dan 6. Data

yang tiba diseluruh neokorteks seolah-olah diserahkan kepada korpus

striatum/globus paidus/thalamus untuk diproses dan hasil pengolahan itu

merupakan bahan feedback bagi korteks motorik dan korteks motorik tambahan.

Oleh karena komponen-komponen susunan ekstrapiramidal lainnya menyusun

sirkuit yang pada hakekatnya mengumpani sirkuit striata utama, maka sirkuit-

sirkuit itu disebut sirkuit striatal asesorik.1,3 Sirkuit striatal asesorik ke-1

merupakan sirkuit yang menghubungkan stratum-globus palidus-talamus-striatum.

Sirkuit-striatal asesorik ke-2 adalah lintasan yang melingkari globus palidus-

korpus subtalamikum-globus palidus. Dan akhirnya sirkuit asesorik ke-3, yang

dibentuk oleh hubungan yang melingkari striatum-subtansia nigra-striatum.1,3,6. 5

Lateral pathway terdiri dari tractus rubrospinal dan medial pathway terdiri

dari tractus vestibulospinal, tractus tectospinal dan tractus retikulospinal. Medial

pathway mengontrol tonus otot dan pergerakan kasar daerah leher, dada dan

ekstremitas bagian proksimal.1

Pada jaras ekstra piramidal, jaras ini disebut juga jaras striatal. Ini

menyampaikan saraf motorik tanpa meleawti kompinen jalur piramidal.jaras ini

penting dalam pengaturan propioseptif tubuh. Jaras ini tersusun atas komponen3 :

princpal : kortex-korpus triatum-globus palidus-talamus

asesoris 1 : talamus-korpus striatum

7

Page 8: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

asesoris 2 : globus palidus – nukleus subtalamikus

asesoris 3 : korpus striatum –substansia nigra

berikut gambar dari sirkuit striatal 3:

gambar 6. Sirkuit striatal 3

B. Sistem sensoris

Sistem saraf sensorik berperan dalam menyampaikan rangsangan yang

diterima reseptor ke otak dalam hal ini korteks sensorik ( girus post sentralis).

Persepsi rasa baik nyeri, sentuhan , tekanan dan suhu akan diterima reseptor kulit

dan kemudian dijalarkan ke otak melalui medula spinalis.3

1) Lemniskus Medialis Kolumna Dorsalis

8

Page 9: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

Impuls yang masuk ke medulla spinalis berjalan melalui serabut bermielin

tebal yang masuk melalui divisi medial akar dorsal saraf spinalis ke kolumna

dorsalis massa putih yang ipsilateral, selanjutnya akan terbagi menjadi cabang

asenden dan descenden. Cabang descenden menyusun rangkaian reflek dengan

cabang-cabang kolateralnya ke kolumna dorsalis masa kelabu. Cabang asenden

merupakan serabut penghubung sensorik yang pertama. Pada saat masuk,

serabut-serabutasenden ini berada tepat disebelah medial kornu dorsalis.

Gambar 7. Lemniskus Medialis Kolumna Dorsalis

Dalam perjalanannya keatas, serabut asenden ini akan semakin bergeser ke

medial (karena ada serabut lain di tingkat yang lebih atasnya akan masuk),

sehingga serabut yang berada paling medial ( pada tingkat servikal) adalah yang

berasal dari area sacral, sedangkan yang lebih lateral berasal dari ekstremitas atas.

Serabut asenden ini akan berakhir di nucleus grasilis dan nucleus kuneatus pada

9

Page 10: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

perbatasan servikal dan medulla oblongata. Serabut dari nucleus-nukleus ini akan

berjalan melengkung ke ventral dan membentuk kumpulan serabut yaitu lemnikus

medialis. Dan akhirnya memasuki nucleus ventroposterior lateralis thalamus. Jalur

sensorik ini merupakan penghantar impuls sensorik: rasa raba, tekanan (dalam),

getaran, sensasi posisi dan diskriminasi sensorik.5

2) Traktus Spinothalamikus

Badan sel neuron tingkat pertamanya berada di ganglia akar dorsalis dan

mempunyai serabut yang lebih tipis disbanding serabut lemnikus medialis.

Serabut-serabutnya memasuki medulla spinalis di bagian lateral akar dorsal

dan terpisah menjadi cabang asenden dan descenden. Cabang asenden nya akan

ke atas (1-2 segmen) pada kolumna postero lateral sebelum bersinap dengan

neuron tingkat kedua yang terletak di kolumna dorsalis. Selanjutnya, akson ini

akan menyilang garis tengah ( komisura ventralis massa putih) dan terus keatas

didalam ventrolateral ( masa putih) sebagai traktus spinotalamikus.5

Ada beberapa serabut spinothalamikus yang mempunyai cabang kolateral ke

beberapa daerah nucleus tertentu seperti formasio retikularis. Traktus

spinothlamikus berakhir di nucleus ventroposterior lateralis thalamus. Traktus

ini merupakan transmisi rasa panas, dingin, nyeri, gatal serta merupakan jalur

alternative untuk rasa raba ( kasar).5

10

Page 11: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

Gambar 8. Traktus SpinothalamikusSomestesia dapat didefinisikan sebagai segala macam perasaan yang tidak

tercakup dalam perasaan pancaindera penghidu, penglihatan, pengecapan,

pendengaran , dan keseimbangan. Somestesia mencakup perasaan yang menyakiti

atau perasaan protopatik dan perasaan yang diperlukan untuk mengatur diri

sendiri atau proprioseptif.2

Perasaan protopatik ialah perasaan yang berasal dari alat perasa pada kulit

dan mucosa yang bereaksi terhadap ragsan dari luar atau perubahan-perubahan

sekitarnya. Jenis pokok dari perasaan protopatik ialah nyeri, suhu, raba.3

Alat perasa ialah ujung-ujung susunan sarah aferen. Ujung serabut sataf

aferen sebagian memperlihatkan suatu bentuk dan sebagian merupakan saraf

bebas yang tidak memperlihatkan bentuk khusus. Yang tersebut terakhir itu

dinamakan nosiseptor atau alat perasa nyeri. Lain alat perasa mempunyai bentuk

tertentu. Ujung serabut saraf tersusun seperti sisir dinamakan alat ruffini dan

mempunyai alat perasa panas. Ujung serabut saraf yang berbentuk seperti bunga

mawar yang masih kuncup dinamakan alat Krause dan merupakan alat perasa

dingin. Lain alat perasa berbentuk sepeti piring (alat markel) dan yang satu lagi

merupakan sekelompok piring yang terbungkus dalam suatu kapsul (alat

meissner). Keduanya meupakan alat perasaan raba.3

11

Page 12: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

Rangsang yang bersifat penekanan, penarikan, dan peregangan terhadap alat

perasa proprioseptif yang berada pada otot, tendon, dan persenian mengakibatkan

dicetuskannya impuls proprioseptif. Alat perasa proprioseptif tersebut tidak lain

dari ujubg saraf aferen yang berbentuk sosis kecil dan dikenal sebagai alat pacini.3

Impuls propioseptif disalurkan ke gangalion spinale dan disampaikan

kepada nucleus Goll serta Burdach dan sebagian ke nucleus kuneatus lateralis oleh

akson-akson gangalion spinale, yang dikenal sebagai funikulus granalis dan

funikulus kuneatus.3

Inti Goll dan Burdach merupakan kelompok neuron kedua yangmenyusun

lintasan impuls proprioseptif. Setelah impuls proprioseptifprifer diterima oleh

kedua inti tersebut, maka selanjutnya impulsproprioseptif disalurkan oleh akson

keduainti ke inti ventro-posterior medial di dienséfalon. Akson tersebut tampak

seperti serabut yang meninggalkan inti, lalu menuju ke ventral dan membelok ke

medial rostal. Pada potongan melintang otak, serabut-serabut yang menuju

thalamus itu menyusun suatu berkasyang dikenal sebagai lemnikus medialis. Di

medulla oblongata bagian tengah dan depannya iamenduduki daerah di samping

garis tengah daerah di samping garis tengah dan diapit oleh olive interior. Di pons

ia tampak senagai berkasyang berbaringdi lantai tegmantum pontis dan

mesensefalon lemniskus medialis terlihat di sebelah bawah fan lateral nucleus

ruber, seperti bentuk koma dengan ekornya ke atas yang mengarah ke kolikulus.3

Badan sel neuron tingkat pertamanya berada di ganglia akar dorsalis dan

mempunyai serabut yang lebih tipis disbanding serabut lemnikus medialis.

Serabut-serabutnya memasuki medulla spinalis di bagian lateral akar dorsal dan

terpisah menjadi cabang asenden dan descenden. Cabang asenden nya akan ke

atas (1-2 segmen) pada kolumna postero lateral sebelum bersinap dengan neuron

tingkat kedua yang terletak di kolumna dorsalis. Selanjutnya, akson ini akan

menyilang garis tengah ( komisura ventralis massa putih) dan terus keatas didalam

ventrolateral ( masa putih) sebagai traktus spinotalamikus. Ada beberapa serabut

spinothalamikus yang mempunyai cabang kolateral ke beberapa daerah nucleus

tertentu seperti formasio retikularis. Traktus spinothlamikus berakhir di nucleus

12

Page 13: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

ventroposterior lateralis thalamus. Traktus ini merupakan transmisi rasa panas,

dingin, nyeri, gatal serta merupakan jalur alternative untuk rasa raba ( kasar).5

Semua rangsangan yang masuk kedalam tubuh akan diterima oleh serabut

reseptor pada kulit yang kemudia akan dijalarkan ke medula spinalis. Reseptor

tersebut meliputi 3:

reseptor krause : reseptor perasa suhu dingin

reseptor ruffini : reseptor rasa panas

reseptor merkel dan meisner : reseptor rasa raba

reseptor ujung bebas : reseptor rasa nyeri

Kesemua reseptor tersebut akan ditanggapi oleh serabut saraf sesuai

dermatom tubuh yang akan dijalarkan ke medula spinalis via nervus assenden,

yang masuk kedalam medula oblogata, pons, mesensefalon, talamus, dan

dipersepsikan ke area sensorik girus post sentralis.3

13

Page 14: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

Gambar 10. Dermatom kulit3

C. Sistem otonom

Bagian sistem saraf yang mengatur fungsi viseral tubuh disebut sistem saraf

otonom.Sistem ini membantu mengatur tekanan arteri, motilitas dan sekresi

gastrointestinal pengosongan kandung kemih, berkeringat suhu tubuh dan banyak

aktivitas lainnya.Ada sebagian yang diatur saraf otonom sedangkan yang

lainnya sebagian saja.6

14

Page 15: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

Sistem saraf otonom adalah bagian sistem saraf tepi yang mengatur fungsi

viseral tubuh. Sistem saraf otonom terutama diaktifkan oleh pusat-pusat yang

terletak di medula spinalis, batang otak, dan hipotalamus. Juga, bagian korteks

serebri khususnya korteks limbik, dapat menghantarkan impuls ke pusat-pusat

yang lebih rendah sehingga demikian mempengaruhi pengaturan otonomik.6

Gambar 11. Jaras simpatik-parasimpatik3

15

Page 16: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

Jaras sistem saraf simpatis

Gambar 12. Jaras simpatis10

Sistem saraf simpatis dimulai dari medula spinalis segmen torakolumbal

(torak 1 sampai lumbal 2). Serabut-serabut saraf ini melalui rangkaian

paravertebral simpatetik yang berada disisi lateral korda spinalis yang selanjutnya

akan menuju jaringan dan organ-organ yang dipersarafi oleh sistem saraf simpatis.

Tiap saraf dari sistem saraf simpatis terdiri dari satu neuron preganglion dan saraf

postganglion.Badan sel neuron preganglion berlokasi di intermediolateral dari

korda spinalis. Serabut saraf simpatis vertebra ini kemudian meninggalkan korda

spinalis melalui rami putih menjadi salah satu dari 22 pasang ganglia dari

rangkaian paravertebral simpatik.4,9 Ganglia prevertebra yang berlokasi di

abdomen dan pelvis, terdiri dari ganglia coeliaca, ganglia aoarticorenal,

16

Page 17: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

mesenterica superior dan inferior.Ganglia terminal berlokasi dekat dengan organ

yang disarafi contohnya vesica urinaria dan rektum.6

Berdasarkan letaknya, ganglia simpatetik digolongkan menjadi6:

1. Ganglia servikalis, terdiri dari 3 ganglia yaitu :

- ganglia servikalis superior

- ganglia servikalis media

- ganglia servikalis inferior

2. Ganglia thorakalis

3. Ganglia lumbalis

Jaras sistem saraf parasimpatis

Saraf dari sistem saraf parasimpatis meninggalkan sistem saraf pusat

melalui saraf-saraf kranial III,VII, IX dan X serta saraf sakral spinal kedua dan

ketiga; kadangkala saraf sakral pertama dan keempat. Kira-kira 75% dari seluruh

serabut saraf parasimpatis didominasi oleh nervus vagus (saraf kranial X) yang

melalui daerah torakal dan abdominal,seperti diketahui nervus vagus

mempersarafi jantung, paruparu, esophagus, lambung, usus kecil, hati, kandung

kemih, pankreas, dan bagian atas uterus.Serabut saraf parasimpatis nervus III

menuju mata, sedangkan kelenjar air mata,hidung,dan glandula submaksilla

menerima innervasi dari saraf kranial VII, dan glandula parotis menerima

innervasi dari saraf kranial IX segmennya. Sebagai contoh, serabut yang berasal

dari torakal 1 biasanya melewati rangkaian paravertebral simpatik naik kedaerah

kepala, torakal 2 untuk leher, torakal 3 sampai torakal 6 untuk dada, torakal 7

sampai torakal 11 ke abdomen dan torakal 12, lumbal 1 sampai lumbal 2 ke

ekstremitas inferior. Pembagian ini hanya kurang lebih demikian dan sebagian

besar saling tumpang tindih.6

17

Page 18: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

Gambar 13. Jaras Parasimpatis10

Sistem saraf parasimpatis daerah sakral terdiri dari saraf sakral II dan III

serta kadang-kadang saraf sakral I dan IV. Serabut -serabut saraf ini mempersarafi

bagian distal kolon,rektum, kandung kemih, dan bagian bawah uterus, juga

mempersarafi genitalia eksterna yang dapat menimbulkan respon seksual. Berbeda

dengan sistem saraf simpatis,serabut preganglion parasimpatis menuju ganglia

atau organ yang dipersarafi secara langsung tanpa hambatan. Serabut postganglion

saraf parasimpatis pendek karena langsung berada di ganglia yang sesuai,ini

berbeda dengan sistem saraf simpatis, dimana neuron postganglion relatif

panjang, ini menggambarkan ganglia dari rangkaian paravertebra simpatis yang

berada jauh

dengan organ yang dipersarafinya.6

18

Page 19: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

D. Nervus cranialis II

Gambar 14. Nervus II 10

Nervus optikus memasuki ruang intrakranial melalui foramen optikum. Di

depan tuber sinerium (tangkai hipofisis) nervus optikus kiri dan kanan bergabung

menjadi satu berkas membentuk kiasma optikum. Di depan tuber sinerium nervus

optikus kanan dan kiri bergabung menjadi satu berkas membentuk kiasma

optikum, dimana serabut bagian nasal dari masingmasing mata akan bersilangan

19

Page 20: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

dan kemudian menyatu dengan serabut temporal mata yang lain membentuk

traktus optikus dan melanjutkan perjalanan untuk ke korpus genikulatum lateral

dan kolikulus superior. Kiasma optikum terletak di tengah anterior dari sirkulus

Willisi. Serabut saraf yang bersinaps di korpus genikulatum lateral merupakan

jaras visual sedangkan serabut saraf yang berakhir di kolikulus superior

menghantarkan impuls visual yang membangkitkan refleks opsomatik seperti

refleks pupil.3

Setelah sampai di korpus genikulatum lateral, serabut saraf yang membawa

impuls penglihatan akan berlanjut melalui radiatio optika (optic radiation) atau

traktus genikulokalkarina ke korteks penglihatan primer di girus kalkarina. 7

Korteks penglihatan primer tersebut mendapat vaskularisasi dari a. kalkarina yang

merupakan cabang dari a. serebri posterior. Serabut yang berasal dari bagian

medial korpus genikulatum lateral membawa impuls lapang pandang bawah

sedangkan serabut yang berasal dari lateral membawa impuls dari lapang

pandang atas.9

Pada refleks pupil, setelah serabut saraf berlanjut ke arah kolikulus superior,

saraf akan berakhir pada nukleus area pretektal.7 Neuron interkalasi yang

berhubungan dengan nukleus Eidinger-Westphal (parasimpatik) dari kedua sisi

menyebabkan refleks cahaya menjadi bersifat konsensual. Saraf eferen motorik

berasal dari nukleus Eidinger-Westphal dan menyertai nervus okulomotorius

(N.III) ke dalam rongga orbita untuk mengkonstriksikan otot sfingter pupil. 9

E. Nervus cranialis VII

Nervus facialis terdiri dari serabut motorik. Tetapi dalam perjalanannya ke

tepi nervus intermedius menggabung padanya. Nervus intermedius itu tersusun

oleh serabut sekretomotorik untuk glandula salivatorius dan serabut yang

menghantarkan implus pengecap daridua pertiga bagian wajah.3

20

Page 21: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

Gambar 15. Nervus fasialis3

Inti motorik nervus facialis terletak di bagian ventrolateral tegmen

tumpontis. Akarnya menuju ke dorso medial. Kemudian melingkari inti nervus

abducent setelah itu baru ke ventrolateral kembali untuk meninggalkan permukaan

lateral pons. Disitu ia berdampingan dengan nervus oktovus dan nervus

intermedius. Ketiganya masuk ke dalam saluran os petrosum melalui meatus

akustikus internus.3

Nervus fasialis keluar dari os petrosum dan tiba di kavum timpani.

Kemudian ia turun dan sedikit membelok ke belakang dan keluar dari tulang

tengkorak melalui foramen stilomastoideum. Kemudian ia turun ke bawah dan

membelok ke belakang di kavum tympani disitu ia tergabung dengan ganglion

genikulatum. Ganglion tersebut merupakan sel induk dari serabut penghantar

impuls pengecap dan dinamakan korda tympani. Juluran sel-sel tersebut menuju

ke batang otak ialah nervus intermedius. Di samping itu ganglion tersebut

21

Page 22: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

memberikan cabang-cabang pada ganglion otikum dans teno palatinum yang

menghantarkan impuls sekreto motorik otikum dan stenopalatinum yang

menghantarkan impuls sekretomotorik untuk kelenjar lendir. Liang os petrosum

yang mengandung nervus facialis dinamakan akuaduktus vallopi atau kanalis

fasialis. Di situ nervus fasialis memberikan cabang untuk muskulus stapedius dan

lebih jauh sedikit ia menerima serabut-serabut korda tympani. Berkas saraf ini

menuju ketepi atas gendang telinga dan membelok kedepan. Melalui kanalikuli

anterior ia keluar dari tengkorak dan tiba dibawah muskulus pterigoideus

eksternus. Disitu korda tympani menggabungkan diri pada nervus lingualis yang

merupakan cabang dari nervus mandibularis. Korda tympani menghantarkan

impuls pengecap dari dua pertiga bagian depan lidah.3

Sebagai saraf motorik mutlak nervus facialis keluar dari foramen

stilomastoideus dan memberikan cabang-cabang kepada otot stylohyoid dan

venter posterior muskulus digastrikus dan otot oksipitalis. Pangkal sisanya menuju

ke glandula parotis. Di situ ia bercabang-cabang lagi untuk mensarafi otot wajah

dan platisma.3

22

Page 23: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

Gambar 16. Jaras Nervus VII dan Manifestasinya10

F. Nervus cranialis XII

Nervus hypoglosus berinti di nucleus hypoglosus yang terletak disamping

bagian dorsal fasciculus longitudinalis medialis pada tingkat kaudal medulla

oblongata. Radiksnya melintasi substansi aretikularis disamping vasciculus

longitudinalis medialis, lemniscus medialis dan bagian medial piramis. Ia muncul

pada permukaan ventral dan melalui kanalis hypoglosus ia keluar dari tengkorak.

Di leher ia turun ke bawah melalui tulang hyoid. Dari situ ia menjalar ke medial

dan menuju ke lidah. 12 Dalam perjalanan kesitu ia melewati arteria karotis interna

23

Page 24: Penjelasan Jaras Dan Sistem Saraf

dan eksterna, dan terletak dibawah otot digastrikus dan stylohyoideus. Otot-otot

lidah yang menggerakkan lidah terdiri dari muskulus styloglossus, hypiglosus,

genioglosus, longitudinalis inferior dan longitudinalis superior. Mereka semua

disarafi nervus hypoglossus. Kontraksi otot styloglossus menggerakkan lidah

keatas dan kebelakang. Jika otot gyneoglosus berkontraksi, lidah keluar dan

menuju ke bawah. Kedua otot longitudinal memendekkan dan mengangkat lidah

bagian garis tengah. Dan otot hypoglossus menarik lidah ke belakang dan

kebawah.3

Gambar 17. Nervus XII 10

24