47
Penggunaan obat secara rasional

Penggunaan Obat Secara Rasional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

oo

Citation preview

  • Penggunaan obat secara rasional

  • PENGGUNAAN OBAT SECARA RASIONAL (POSR)EMPAT TEPAT SATU WASPADA KFT RSU. Dr. Soetomo 1985 Tepat Indikasi Tepat Penderita Tepat Obat Tepat Rejimen Dosis Waspada terhadap efek obat yang tidak diinginkan : ADR, Interaksi, Efek samping

  • An event or circumstance involving a patients drug treatment that actually or potentially interferes with the achievement of an optimal outcomes

  • DRUG RELATED PROBLEMS (1)Charles Hepler & Linda Strand 1990Linda Strand & Robert Cipolle 1990

    Needing pharmacotherapy but not receiving it(ada indikasi tetapi tidak diterapi)Taking or receiving the wrong drug (pilihan obat tidak tepat)Taking or receiving too little of the correct drug (dosis tidak tepat : dosis tidak adekuat)Taking or receiving too much of the correct drug (dosis tidak tepat : dosis berlebih)

  • DRUG RELATED PROBLEMS (2)Charles Hepler & Linda Strand 1990Linda Strand & Robert Cipolle 1990

    5. Experiencing an adverse drug reaction (tidak waspada terhadap ADRs) 6. Experiencing a drug-drug, drug-food reaction (tidak waspada terhadap interaksi)Not taking or receiving the correct drug prescribed (tidak ada pemantauan)Taking or receiving a drug for which there is no valid indication (tidak ada indikasi)

  • DRUG RELATED MORBIDITY MORTALITY

  • is the responsible provision of drug therapy with the goal of achieving definite outcome towards the improvement of a patients quality of life

    COMPREHENSIVE PHARMACEUTICAL CARE

  • (ASSESS)THERAPEUTIC OBJECTIVESTHERAPEUTIC PLANRECOGNIZEPATIENT PROBLEMSOLVEPATIENT PROBLEMANALYSIS DIAGNOSISPLAN(PRESCRIBE MEDICINE)DESIGNMONITORING PLANIMPLEMENTTHERAPEUTIC PLAN(DISPENSE, ADVISE)IMPLEMENTTHERAPEUTIC PLAN(ADMINISTER/CONSUME)CONSIDERPHARMACEUTICALPROBLEMSDRUGINFORMATIONIMPLEMENTMONITORING PLAN(FOLLOW PT.)COLLECT &INTERPRETMONITORINGINFORMATIONIntegrated pharmaceutical care and medical careMEDICATION REVIEWDRUG CONSULTATIONTAILORING DRUG REGIMEN, FORMSDRUG FORM,STABILITYLABELING

  • TUGAS FARMASISMENCEGAH DAN MENGATASI DRUG RELATED MORBIDITY and MORTALITYDRMM

  • DENGAN CARAMempelajari profil penderita, profil penyakit dan profil obat Mengidentifikasi DRPsMemberikan informasi kepada : Dokter, Perawat, dan tenaga kesehatan lain Penderita dan atau keluarganya.

  • DI KOMUNITAS PP 25 TAHUN 1980

    - Apotek merupakan tempat pengabdian profesi Farmasi

    - Ijin hanya diberikan kepada Apoteker

    - Apoteker harus PURNAWAKTU

  • DI KOMUNITASKegiatan Apoteker di Apotek :

    - Mengelola dan menggunakan obat secara rasional (PPOSR)

    - Menyediakan obat sesuai dengan permintaan dokter, dengan prinsip-prinsip PPOSR

    - Membantu masyarakat melakukan SWA MEDIKASI dengan prinsip-prinsip PPOSR

  • DI RUMAH SAKITRumah sakit merupakan unit usaha :

    - Klinis

    - Ekonomis

    - Sosial

  • INSTALASI FARMASI

    merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rumah Sakit menunjang pelayanan kesehatan di bidang Perbekalan Farmasibekerja bersama-sama dalam satu Health Care Team

  • FARMASISobatPRWTDOKTERTtndkanPFTKOMITE MEDISMESO.FORMULARIUMPROGRAM.AKREDITASIDEPKESBPOMPATIENT SAFETY

    DOKTER, FARMASIS, PERAWAT DLL

  • Menunjang pelaksanaan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, dalam bidang Pengelolaan dan Penggunaan Perbekalan Farmasi, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap pasien, secara bermutu dan harga terjangkau dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup pasien, melalui tercapainya : C E H O Clinical, Economical, Humanistic Outcomes

    MISI INSTALASI FARMASI

  • TUGAS POKOK INSTALASI FARMASIMelaksanakan : - Pelayanan - Pendidikan - Penelitian dalam bidang Pengelolaan dan Penggunaan Perbekalan Farmasi, untuk menunjang Pelayanan Kesehatan secara Paripurna di RS

  • Pemilihan

    Perencanaan

    Pengadaan

    Penyimpanan

    Penyaluran

    PENGELOLAAN OBAT

  • 6. Penulisan resep oleh Dokter

    7. Peracikan obat oleh Farmasis

    8. Pemberian obat oleh Perawat

    9. Penggunaan obat oleh Penderita

    10. Pemantauan khasiat dan keamanan

    PENGGUNAAN OBAT

  • PEMILIHANPEMANTAUAN MANFAAT & KEAMANANCONSUMING & INFORMASIADMINISTRATION & INFORMASIDISPENSING& INFORMASIPRESCRIBING& INFORMASIPENYALURANPENYIMPANANPENGADAAN PERENCANAANPENGADAAN Peran DokterPeran PerawatPeran FarmasisPeran PenderitaLINGKAR SEPULUH KEGIATAN PPO

  • REGULATORY SKILL

    PROFESSIONAL SKILLPROFESSIONAL + HUMANRELATION SHIP SKILLEPIDEMIOLOGY SKILLMONITORING

    Efficacy T.D.M A.D. R D.U.S : - rationality - economic - quality of lifeGIVING INFORMATIONTO DOCTORS,NURSES, PATIENTS

    DISTRIBUTON TO PATIENTS

    RIGHT PATIENTRIGHT DOSERIGHT ROUTERIGHT TIME RIGHT DURATIONDISTRIBUTON TO OUTPATIENT CLINIC, WARDS

    RIGHT PLACERIGHT TIMEPLANNINGPROCUREMENT

    RIGHT DRUG RIGHT QUALITYRIGHT QUANTITYREGULATORY MAKING

    FORMULARY+HOSPITALFORMULARYSISTEMVIVIVIIIIIIRIGHT INFORMATIONMANAGERIAL SKILLTHE ROLE OF THE PHARMACISTS

  • DI INDONESIA

    SK MENKES No. 085/Menkes/89

    Pasal 6 ayat 1

    Instalasi Farmasi diwajibkan mengelola obat di rumah sakit secara berdaya guna dan berhasil guna

  • DI INDONESIA

    SK MENKES No. 085/Menkes/89

    Pasal 6 ayat 2

    Instalasi Farmasi diharuskan membuat prosedur perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan pemantauan obat yang digunakan di rumah sakit

  • DI INDONESIASK Dirjen Yanmed no. 42/Yanmed/RSKS/SK/89

    Pasal 9 ayat 1

    Sebagai penanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan obat-obatan di RS, maka IFRS berkewajiban dan harus mampu mengelola obat-obatan secara berdaya guna dan berhasil guna

  • DI INDONESIASK Dirjen Yanmed no. 42/Yanmed/RSKS/SK/89

    Pasal 9 ayat 2

    Untuk tercapainya tujuan sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 9 ayat 1, maka pengadaan obat-obatan di RS didasarkan atas prosedur perencanaan yang baik, dengan menggunakan data pemakaian obat-obatan yang berasal dari semua unit di RS

  • DI INDONESIASK Dirjen Yanmed no. 42/Yanmed/RSKS/SK/89

    Pasal 9 ayat 3

    Untuk dapat melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelayanan obat-obatan di rumah sakit, maka pelayanan obat-obatan di rumah sakit harus melalui sistem satu pintu

  • DI INDONESIASK Dirjen Yanmed no. 42/Yanmed/RSKS/SK/89

    Pasal 9 ayat 4

    Dengan sistem satu pintu sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat 3, maka unit Distribusi Instalasi Farmasi secara bertahap harus difungsikan sepenuhnya sebagai satu-satunya apotik di rumah sakit yang berkewajiban melaksanakan pelayanan obat-obatan di RS

  • KEWENANGAN FARMASIS Instalasi Farmasi merupakan unit tunggal yang bertanggung jawab terhadap Pengelolaan dan Penggunaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit

    KEBIJAKAN SATU PINTU

  • STRUKTUR ORGANISASI IFRSKepalaI R J I R DIRNASekretariatCSSDPengolah data dan Pelaporan

  • PERANSERTA DALAM TEAM LAINPanitia Farmasi dan TerapiPanitia Pengadaan dan PenerimaanPanitia Pengendalian Infeksi di RSPanitia Jaga Mutu Pelayanan Kesehatan di RSTim Perawatan Penyakit Infeksi Tim Perawatan Paliatif dan Bebas NyeriTim AIDSTim TransplantasiPKMRS

  • - suatu badan rekomendasi di RSyang memberikan rekomendasi kepada Pimpinan RS tentang semua aspek PPOmerupakan badan perwakilan dari semua bidang keahlian yang terkait dengan PPO merupakan wadah diskusi antar profesi dengan tujuan untuk meningkatkan budaya PPOSR

    KOMITE FARMASI & TERAPI RS

  • Menyusun :

    - Pedoman Diagnosis dan TerapiPedoman Penggunaan ObatFormularium Rumah SakitTata Laksana PPOTata Laksana Pelayanan Informasi Obat Tata Laksana Pengkajian Penggunaan Obat

    FUNGSI KFT (1)

  • FUNGSI KFT (2) Melaksanakan :

    - Pendidikan tentang PPOSR - Penelitian tentang PPOSR

    Memberikan :

    - Umpan Balik

  • Pimpinan RSPFT - RS I

    F

    R

    S SMFAtau I N S1234512345678910678910Di luar sistimDi luar sistimMEKANISME KETIDAK SEPAKATAN PPOSR

  • Pimpinan RSPFT - RS I

    F

    R

    S1234512345678910678910FRSTLOPPPOPIORMPDTPPPOPIOSMFAtau I N SMEKANISME KESEPAKATAN PPOSR

  • EMPAT TEPAT SATU WASPADATepat Indikasi

    Tepat Penderita

    Tepat Obat

    Tepat Rejimen Dosis

    Waspada terhadap ADR, Interaksi, dll

  • PERAN FARMASISBerperanserta dalam pembuatan

    Kebijakan Standar, Pedoman Prosedur Tetap Unit cost

  • PERAN FARMASISBerperanserta dalam pelayanan kepada penderita secara langsung

    In-patient pharmacist - DRPs - UDD - Cost

  • PERAN FARMASISBerperanserta dalam pelayanan kepada penderita secara langsung

    Operating-theatre pharmacist Emergency-patient pharmacist - DRPs - UDD - Cost

  • PERAN FARMASISBerperanserta dalam pelayanan kepada penderita secara langsung

    Out-patient pharmacist - DRPs - Cost

  • PERAN FARMASIS

    Berperanserta dalam pelayanan kepada penderita secara langsung

    Counseling

  • PERAN FARMASIS

    Drug Information Service

    Penyuluhan Kesehatan di Rumah Sakit (PKRS)

  • Instruksi Dokter

  • Pelaksanaan Perawat 1

  • Pelaksanaan Perawat 2

  • 14

    *******