42
Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR) DIREKTORAT PELAYANAN KEFARMASIAN DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)

DIREKTORAT PELAYANAN KEFARMASIAN

DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Page 2: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

• Pengarusutamaan

kesehatan dalam

pembangunan

• Promotif preventif sebagai pilar utama upaya

kesehatan

• Pemberdayaan

masyarakat

Indikator

• Kota Sehat

• Kecamatan Sehat

• Desa Sehat

PARADIGMA SEHAT

PROGRAM

Peningkatan Akses

Peningkatan Mutu

Indikator

• Jumlah kecamatan yang

minimal memiliki 1

Puskesmas terakreditasi

• Jumlah Kabupaten/ Kota

yang minimal memiliki 1

RSUD yang terakreditasi

PENGUATAN YANKES

PROGRAM

Benefit

Sistem Pembiayan : asuransi –

Gotong royong

Kendali mutu & biaya

Sasaran : PBI & non PBI

JKN

Tanda

kepesertaan KIS

– Kartu BPJS

Indikator

Total Coverage

BPJS

PEMBANGUNAN INDONESIA SEHAT

Patient

Safety

POR

Page 3: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

Kebijakan Obat Nasional

Ketersediaan,

pemerataan & keterjangkauan obat,

termasuk obat esensial

Menjamin keamanan, khasiat dan mutu

obat yang beredar serta melindungi

masyarakat dari penggunaan yang salah

dan penyalahgunaan obat

Penggunaan Obat Yang RasionalRef: SK Menkes No. 189/Menkes/SK/III/2006

Page 4: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

DEFINISI POR Menurut WHO

pasien menerima obat yang tepat untukkebutuhan klinis,

dalam dosis yang memenuhikebutuhan,

untuk jangka waktu yang cukup, dan

pada biaya yg terjangkau untuknya(individu) dan komunitas/masyarakat

Penggunaan

obat

dikatakan

rasional,

bila:

Page 5: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

5

BIAYA TERJANGKAU

MEDICATION

SAFETY

PRACTICE

Prinsip POR

TEPAT

Page 6: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

Berbasis buktiilmiah terkini

Tepat manfaat

Tepat biaya

•evidence based medicine (EBM)

•high benefit-risk ratio

•high benefit-cost ratio

Prinsip POR

Page 7: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

ISU STRATEGIS

Belum optimalnya penggunaan obat secara rasional di fasyankes, misalnya; polifarmasi, penggunaan AB irrasional, swamedikasi tidak tepat, dll

Gencarnya iklan dan pemasaran obat yang mempengaruhi peresepan obatdan swamedikasi masyarakat

Masih tingginya penggunaan antibiotik secara tidak rasional oleh tenagakesehatan dan masyarakat

Masih kurangnya jumlah dan kompetensi tenaga farmasi, khususnya difaskes dasar.

Page 8: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

DAMPAK KETIDAKRASIONALAN PENGGUNAAN OBAT

• Dampak pada mutu pengobatan dan pelayanan1.

• Dampak terhadap biaya pengobatan2.

• Dampak terhadap kemungkinan efek samping dan efek lain yang tidak diharapkan

3.

• Dampak terhadap mutu ketersediaan obat4.

Page 9: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

DASAR KEBIJAKAN POR

Obat diperlakukan sebagai komponen yang tidak tergantikandalam pelayanan kesehatan (aspek sosial – ekonomi)

Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan, keterjangakuan, dan pemerataan

Pemerintah melaksanakan pembinaan dan pengawasan dalamPOR

Masyarakat berhak mendapatkan informasi yg benar, lengkapdan tdk menyesatkan.

Masyarakat terlibat dlm pengambilan keputusan pengobatan.

Page 10: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

KEBIJAKAN PENGGUNAAN OBAT RASIONAL

Salah satu upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan

yang bermutu.

Menjamin keamanan, efektifitas serta biaya yg terjangkau

dari suatu pengobatan yg diberikan kepada masyarakat di

fasilitas pelayanan kesehatan maupun pada pengobatan

sendiri (self-medication/swamedikasi).

Page 11: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

Tujuan program POR

Meningkatkan efektifitas dan efisiensi biaya pengobatan.

Mempermudah akses masyarakat utk memperoleh obat dgn hargaterjangkau.

Mencegah dampak penggunaan obat yg tidak tepat yg dapatmembahayakan pasien.

Meningkatkan kepercayaan masyarakat (pasien) terhadap mutupelayanan kesehatan.

Page 12: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

Indikator PenggunaanObat Rasional (POR)

Page 13: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

Strategi Peningkatan POR di Faskes (rujukan & primer)

• Regulasi/Kebijakan DOEN, FORNAS, Pedoman Umum Pengg AB, dll

• Pelatihan (TOT) kerjasama dengan Ditjen Yankes dan KPRA, Dinkes

• FGD Nakes (Dokter, Apoteker, Bidan, AA, Perawat & Nakes lain), LP/LS

• Intervensi integrasi POR dlm kurikulum pendidikan dan akreditasi Faskes

Strategi Peningkatan POR pada Masyarakat

• Edukasi dan pemberdayaan masyarakat terkait POR• Kerjasama lintas program dan lintas sektor (Promkes, Kemendagri/PMD,

Kemendiknas, Kemenkoinfo, Kemenko PMK, Kemenristekdikti, dll)

• Kampanye publik dan penyebaran informasi pada masyarakat & Nakes

Pemantauan dan Evaluasi POR

• Pemantuan berkala (indikator kinerja POR), survei berkala PERESEPAN AB

• Kerjasama lintas program dan lintas sektor (misal litbangkes, akademis)

Strategi Peningkatan POR

Page 14: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

INDIKATOR PERESEPAN

• RERATA JUMLAH ITEM OBAT DALAM RESEP

• % PERESEPAN DG NAMA GENERIK

• % PERESEPAN DG ANTIBIOTIK

• % PERESEPAN DG SUNTIKAN

• % PERESEPAN YG SESUAI DOEN

INDIKATOR PELAYANAN

• RERATA WAKTU KONSULTASI

• RERATA WAKTU PENYERAHAN OBAT

• % OBAT YG SESUNGGUHNYA DISERAHKAN

• % OBAT YG DILABEL SECARA ADEKUAT

INDIKATOR FASILITAS

• PENGETAHUAN PASIEN TTG DOSIS YG BENAR

• KETERSEDIAAN DAFTAR OBAT ESENSIAL

• KETERSEDIAAN KEY DRUGS

INDIKATOR POR (WHO)

POR

PERAN

PRESCRIBER

PERAN DISPENSER

(pelayanan farmasi

klinik)

PENUNJANG

Page 15: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

15

• Batas toleransi 1 %

• Batas toleransi 2,6 item

• Batas toleransi 8 %

• Batas toleransi 20 %

% AB ISPANon

Pneumoni

% AB pd Diare Non Spesifik

% Injeksipada

Myalgia

Rerata jumlah

item obat/ resep

INDIKATOR POR DI

PUSKESMAS SEBAGAI

INDIKATOR KINERJA

POR NASIONAL

Indikator Kinerja POR Nasional

Page 16: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

Data diambil jika

ditulis:

ISPA (diagnosa

dokter/perawat

tidak spesifik), pilek

(common cold),

batuk – pilek, otitis

media, sinusitis

ISPA Atas

(acute

upper

respiratory

tract

infection)

Viral infection/ non

bacterial

inflammation

DATA DIAGNOSA PENYAKIT

ISPA NON

PNEUMONIA

Page 17: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

Lanjutan-1

DIARE NON

SPESIFIK

penyebab tidak jelas, virus,

dll (non bakterial).

Data diambil jika ditulis:

diare, mencret – mencret,

atau sejenisnya

Page 18: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

Lanjutan-2

Tidak

membutuhkan

injeksi (misal

: vitamin B1)

MYALGIA

Data diambil jika ditulis:

Nyeri otot, pegal – pegal,

sakit pinggang, atau

sejenisnya

Lanjutan-2

Page 19: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

CARA PENGUMPULAN DATA

1. Dilakukan setiap hari oleh petugas Puskesmas/Pustu

2. Sampel pasien diambil dari resep/register harian, 1

pasien/hari untuk setiap diagnosis min 25 pasien dari tiap

diagnosis per bulan

3. Apabila hari tersebut tidak ada pasien dengan diagnosis tsb

diisi dengan pasien hari berikutnya dst.

4. Bila pasien dengan diagnosis tsb lebih dari 1, diambil pasien

dengan urutan pertama.

5. Obat racikan dituliskan rincian obatnya.

6. Jenis obat termasuk obat luar, obat minum dan injeksi.

7. Injeksi tidak termasuk imunisasi

Page 20: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

Registra

si

Harian

ISPA Non

Pneumoni

Diare Non

Spesifik

Myalgia

Diagnosa

Tunggal

1 pasien

per Hari

25 pasien

per bulan

% Penggunaan

AB pada ISPA

Non Pneumoni

% Penggunaan

AB pada Diare

Non Spesifik

% Penggunaan

Injeksi pada

Myalgia

Laporan

Puskesmas

DataData

Nasional

Kab/Kota

Provinsi

Puskesmas

Kab/Kota

Provinsi

Page 21: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara
Page 22: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

FORMULIR

PEMANTAUAN DAN

EVALUASI

CARA PENGISIAAN

Page 23: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

FORM-1

FORMULIR PELAPORAN INDIKATOR PERESEPAN ISPA NON PNEUMONIA

Puskesmas : …………………………………………………………..

Kabupaten : ………………………………………………………….. Bulan : …………………………

Provinsi : ………………………………………………………….. Tahun : …………………………

Tgl No. Nama UmurJumlah Item

Obat

Antibiotik

Ya/TidakNama Obat Dosis Obat

Lama Pemakaian

(hari)

Sesuai Pedoman

Ya/Tidak

( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) ( 8 ) ( 9 ) ( 10 )

1

a.

b.

c.

d.

2

a.

b.

c.

d.

3

a.

b.

c.

d.

4

a.

b.

c.

d.

dst

a.

b.

c.

d.

Total Item Obat A B

N= Rerata Item Obat/ Lembar

ResepA / N

Persentase AB B / N x 100 %

Page 24: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

% Penggunaan

AB

pada ISPA Non

PneumoniaJumlah Lembar

Resep

Jumlah Pasien

Yang Mendapatkan AB

= ----------------------

% AB = B / N x 100 %

Rerata Item

ObatJumlah Lembar

Resep

Item Obat= ----------------------

R = A / N

INDIKATOR PERESEPAN ISPA NON PNEUMONIA

Page 25: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

FORM-2

FORMULIR PELAPORAN INDIKATOR PERESEPAN DIARE NON SPESIFIK

Puskesmas : …………………………………………………………..

Kabupaten : ………………………………………………………….. Bulan : …………………………

Propinsi : ………………………………………………………….. Tahun : …………………………

Tgl No. Nama UmurJumlah

Item Obat

Antibiotik

Ya/TidakNama Obat Dosis

Lama Pemakaian

(hari)

Sesuai Pedoman

Ya/Tidak

( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 8 ) ( 9 ) ( 10 ) ( 11 )

1

a.

b.

c.

d.

2

a.

b.

c.

d.

3

a.

b.

c.

d.

4

a.

b.

c.

d.

dst

a.

b.

c.

d.

Total Item Obat A B

N=Rerata Item Obat/ Lembar

ResepA / N

Persentase AB B / N x 100 %

Page 26: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

%

Penggunaan

AB

pada Diare

Non Spesifik

Jumlah Lembar

Resep

Jumlah Pasien

Yang Mendapatkan AB= ----------------------

% AB = B / N x 100 %

Rerata Item

ObatJumlah Lembar

Resep

Item Obat= ----------------------

R = A / N

INDIKATOR PERESEPAN DIARE NON SPESIFIK

Page 27: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

FORM-3

FORMULIR PELAPORAN INDIKATOR PERESEPAN MYALGIA

Puskesmas : …………………………………………………………..

Kabupaten : ………………………………………………………….. Bulan : …………………………

Propinsi : ………………………………………………………….. Tahun : …………………………

Tgl No. Nama UmurJumlah Item

Obat

Injeksi

Ya/TidakNama Obat Dosis

Lama

Pemakaian

(hari)

Sesuai Pedoman

Ya/Tidak

( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 8 ) ( 9) ( 10 ) ( 11 )

1

a.

b.

c.

d.

2

a.

b.

c.

d.

3

a.

b.

c.

d.

4

a.

b.

c.

d.

dst

a.

b.

c.

d.

Total Item Obat A B

N= Rerata A / N

Persentase Injeksi B / N x 100 %

Page 28: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

%

Penggunaan

Ijeksi Pada

MyalgiaJumlah Lembar

Resep

Jumlah Pasien

Yang Mendapatkan

Injeksi= ----------------------

% AB = B / N x 100 %

Rerata Item

ObatJumlah Lembar

Resep

Item Obat= ----------------------

R = A / N

INDIKATOR PERESEPAN MYALGIA

Page 29: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara
Page 30: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

Rumus Perhitungan

Kinerja Indikator POR

Capaian Kinerja POR

Keterangan :

(a) Persentase Penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia (angka riil)

(b) Persentase Penggunaan antibiotik pada Diare non Spesifik (angka riil)

(c) Persentase Penggunaan injeksi pada Myalgia (angka riil)

(d) Rerata item obat per lembar resep X 100 %

4

Page 31: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

Batasan

Page 32: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

No PKM Data Umum Puskesmas % Penggunaan Antibiotik pada ISPA

non pneumonia

% Penggunaan Antibiotik pada

Diare non spesifik

% Penggunaan injeksi pada

Myalgia

Rerata Item / lembar Resep Capaian

POR

Capaian

POR ≥ 60%

atau tidak Jenis

Puskesmas

Jumlah

Apoteker

Jumlah

AA

Jumlah

Dokter

Bulan

….*)

Bulan

….*)

Bulan ….*) Rata-

Rata

Bulan

….*)

Bulan

….*)

Bulan

….*)

Rata-

Rata

Bulan

….*)

Bulan

….*)

Bulan

….*)

Rata-

rata

Bulan

….*)

Bulan

….*)

Bulan

….*)

Rata-

Rata

(1

)

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24)

1

2

3

4

5

ds

t

REKAPITULASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

Kabupaten :

Periode Bulan : ………………………………..

Provinsi :

Tahun : ………………………………..

Keterangan :

*) Berdasarkan data pada laporan bulanan puskesmas yang dikirim ke Dinkes Kab/Kota, laporan puskesmas terlampir

**) Jumlah Puskemas dengan capaian POR minimal 60% adalah ......dari.....total Puskesmas di Kabuapten/Kota.

............, .................. 20 ....

Petugas,

Mengetahui Pejabat/Penanggungjawab Farmasi

.................................

......................................................... Keterangan :

A :Persentase Penggunaan Antibiotik pada ISPA Non-Pneumonia di Kab/Kota

B :Persentase Penggunaan Antibiotik pada Diare Non-Spesifik di Kab/Kota

C :Persentase Penggunaan Injeksi pada Myalgia di Kab/Kota

D :Rerata Item Obat per lembar resep di Kab/Kota

Page 33: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

No. Kabupaten/Kota

Jumlah Puskesmas Jumlah Tenaga

Jumlah

Puskesmas

dengan

Capaian POR

minimal 60 %

Persentase

Puskesmas dengan

Capaian POR minimal

60 %

Kolom 9 x 100%

Kolom 5

Persentase

≥ 20 % atau

tidakPerawatan

Non

Perawatan

Total

Puskesmas

AA / D3

Farmasi

Apoteker Dokter

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (9) (10)

1

2

3

4

5

6

dst

Jumlah Kabupaten/Kota yang 20% Puskesmasnya dengan capaian POR minimal 60%: .............. dari total .... .... Kabupaten/Kota

REKAPITULASI DINAS KESEHATAN PROVINSI

LAPORAN TRIWULAN INDIKATOR PERSEPAN DI KABUPATEN KOTA

Provinsi: .................................. Periode Bulan : ...............

Tahun : ..............

Page 34: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

40.00

50.00

55.00

60.0062.00

64.0066.10

62.60 61.90

69.90 70.64 70.95

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

TARGET & CAPAIAN INDIKATOR POR SAMPAI DENGAN TAHUN 2016

Target Capaian

Page 35: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

80.98

46.22

95.21

39.17

99.13

94.71

64.53

84.32

63.83

78.10

39.00

66.50

74.84

69.98 69.9167.35

82.50

72.20 71.14

84,32

66.77 65.76

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

Hasil Pemantauan Indikator Peresepan di Puskesmas% Indikator Penggunaan Obat Rasional

Per Provinsi Tahun 2016

Target Capaian

64,00%

Page 36: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

41.77 42.14

5.723.69

35.70 35.73

4.48 4.15

42.3040.89

3.71 2.96

38.6836.54

3.34 3.31

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

% Penggunaan Antibiotik padaISPA Non-Pneumonia *)

% Penggunaan Antibiotik padaDiare Non-spesifik*)

% Penggunaan Injeksi padaMyalgia *)

Skor Rerata Item Jenis Obat /Lembar Resep *)

Data Indikator Peresepan di Puskesmas Tahun 2016

Cawu I Cawu II Cawu III Cawu IV

Page 37: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

PersentaseAntibiotik

pada ISPA NP

PersentaseAntibiotik

pada Diare NS

PersentaseInjeksi pada

Myalgia

Rerata ItemObat/Lembar

Resep

PersentasePenggunaan

Obat Rasional

71.59

66.95

89.79

56.03

70.95

Data Capaian Kinerja Indikator POR Tahun 2016

Page 38: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

% PenggunaanAntibiotika pada

ISPA NP

% PenggunaanAntibiotika pada

Diare NS

% PenggunaanInjeksi pada

Myalgia

Rerata ItemJenis

Obat/LembarResep

% PenggunaanObat Rasional

45.08

41.28

3.36 3.56

55.00

49.07 48.00

5.433.51

62.70

47.8044.30

5.103.30

61.90

42.6844.15

5.98

3.41

68.01

39.7641.16

4.23 4.19

70.64

38.6836.54

3.34 3.31

70.95

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Data Indikator Kinerja POR Nasional

Page 39: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

Simulasi Indikator POR ...

• Puskesmas A :

Persentase AB pd ISPA non pneumonia : 1%

Persentase AB pd diare non spesifik : 1%

Persentase inj pd myalgia : 0%

Rerata item obat per R/ : 5,5

% POR : ??

Page 40: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

Berkomunikasi dan memberikan rekomendasi untuk menggunakanobat secara rasional

Melakukan pemantauan dan evaluasi penggunaan obat rasional

Memberikan pemahaman dan penyebaran informasi tentangpenggunaan obat, khususnya antibiotik secara bijak pada masyarakat

Penanganan limbah obat/medis secara tepat

Apa yang bisa dilakukan tenaga kesehatan??

Page 41: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

Meningkatkan efektivitas pengobatan dan keamanan bagi pasien /

masyarakat (kendali mutu-kendali biaya)

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang

penggunaan obat secara rasional

Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di

sektor publik

Mencegah dampak penggunaan obat irrasional secara klinis, sosial,

ekonomis, termasuk mencegah resistensi antimikroba

MANFAAT KEBERHASILAN POR

Page 42: Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR)dinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/KEBIJAKAN POR_Juli 2017.pdf · ISU STRATEGIS Belum optimalnya penggunaan obat secara

Coming together is a beginning;

keeping together is progress;

working together is success.

(Henry Ford)