128
PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM MENGELOLA PERPUSTAKAAN (STUDI SMP SATU ATAP PADA SD NEGERI 7 KONAWE SELATAN) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.K) Kosentransi Ilmu Perpustakaan Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Disusun Oleh : RAMA ADRIANTO YUNUS C1 D1 13 124 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI KOSENTRASI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017

PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

  • Upload
    vudan

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM

MENGELOLA PERPUSTAKAAN

(STUDI SMP SATU ATAP PADA SD NEGERI 7 KONAWE SELATAN)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.K) Kosentransi

Ilmu Perpustakaan Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Halu Oleo

Disusun Oleh :

RAMA ADRIANTO YUNUSC1 D1 13 124

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

KOSENTRASI PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017

Page 2: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

ii

Page 3: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

iii

Page 4: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

iv

Page 5: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

v

Page 6: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

ABSTRACT

Rama Adrianto Yunus Department of Communication Studies Library ConcentrationFaculty of Social and Political Science Number Stanbuk C1D1 13 124 With Title ThesisKnowledge Library Officer In Managing Library (One Roof Junior Secondary School StudyAt SD Negeri 7 Konawe Selatan): (1) Dr. Zulfiah Larisu, S.Sos., M.Si (2) La Iba, S.IP.,M.Si.

Problems In This Research Is How The Knowledge Of Library Officers In ManagingLibraries. The Purpose Of This Research Is To Know How To Decide The Library Officer InManaging The Library. The Study Is Implemented In The State Secretary Library 7 KonaweSelatan.

In this study, the authors used a qualitative descriptive study that is to describe the factsand the nature of the relationship between the phenomena investigated. With qualitativemethod that is to understand the phenomenon of what experienced research subjects by wayof describing and collecting data through the library and field with interview and observationtechniquesn with 3 informants as data sources.

The Result of This Research Shows That Knowledge of State Elementary LibraryOfficer 7 Konawe Selatan Still Very Less Where In Its Management Has Not ImplementedClassification And Cataloging, For Maintenance Of Library Material Is Still Not EffectiveAnd Service Process To The Reader Has To Be Good For Having Implemented Open AcessService System, Hal Such Can be Concluded Based on Interview Results ConductedResearchers to the State Elementary School Library Library 7 Konawe Selatan.

Keywords: Knowledge, Library Officer, Management

Page 7: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi WabarakatuhPuji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengetahuan Petugas Perpustakaan Dalam Mengelola Perpustakaan (Studi

SMP Satu Atap Pada SD Negeri 7 Konawe Selatan)”.

Penyusunan skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam

memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Halu Oleo. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam upaya

penulisan skripsi ini senantiasa mengalami kendala dan hambatan, namun berkat

Rahmat Allah SWT, serta dorongan bantuan dari berbagai pihak sehingga segala

tantangan dan rintangan dapat teratasi. Oleh karena itu, sepatutnyalah penulis

haturkan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Ibu Dr.Zulfiah

Larisu,S.Sos.,M.Si. selaku pembimbing I dan Bapak La Iba.,S.IP.,M.Si selaku

pembimbing II yang banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pemikirannya dalam

memberikan bimbingan dan arahan serta nasihat kepada penulis.

vi

Page 8: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah

memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena

itu perkenankanlah penulis dari lubuk hati yang paling dalam menghanturkan

terima kasih yang tulus dan teristimewa kepada :

1. Bapak Prof.Dr. Muhammad Zamrun F.S.Si.,M.Si.,M.Sc Selaku Rektor

Universitas Halu Oleo Kendari.

2. Bapak Drs. H. Bahtiar, M.Si Selaku Dekan Fakultas ilmu sosial dan ilmu

politik Universitas Halu Oleo Kendari.

3. Bapak Masrul,S.Ag,M.Si Selaku Ketua Jurusan ilmu komunikasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Kendari

4. Bapak Asrul Jaya,S.Sos.,M.Si Selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

Kosentrasi Perpustakaan dan Ibu Sutiyana fachruddin,S.Sos.,M.I.Kom Selaku

Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Halu Oleo Kendari.

5. Ibu Jumaranah S.Sos.M.Si Selaku Penasehat Akademik.

6. Bapak dan Ibu dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik sehingga

skripsi ini menjadi lebih baik.

7. Seluruh dosen serta staf administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

atas kebaikan dan kebijaksanaannya dalam memberikan pengajaran dan

pendidikan.

8. Kedua orang tua saya Ayahanda Nuslan dan Ibunda Juli yang telah

memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi

dengan penuh kesabaran, pengorbanan, dan pengertian sehinnga penulis dapat

menyelesaikan pendidikan pada tingkat sarjana strata satu (S1) serta saudara-

Page 9: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

saudaraku Rahma Sulfiani Yunus dan Rani Febriani Yunus serta atas dukungan

moril dan materil serta spirit yang diberikan.

9. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi

Tenggara yang telah memberikan izin penelitian

10. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Konawe Selatan yang

telah memberikan izin penelitian

11. Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe Selatan yang memberikan

izin untuk melakukan penelitian di wilayah kerjanya.

12. Tenaga Pengajar dan Petugas Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe

Selatan yang telah banyak membantu selama penelitian berlangsung.

13. Terimah kasih kepada orang tua kedua saya Almarhumah Suriyanti yang

semasa hidupnya memberikan saya semangat dan motivasi untuk

menyelesaikan skripsi ini.

14. Sepupu-sepupu terbaik saya Muhamad Ramadhan, Serliyanti, Nining Asrianti

Molasari, Isra Wahyuni, Resti Oktaviani, Oki Herlindo, dan Febri Ardianti

15. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Kosentrasi Perpustakaan

Angkatan 2013 yang telah memberikan bantuan dan sumbangsih pikirannya.

16. Teman-teman dan Sahabat: Muhamad Ridwan, La Ruli, S.I.K, Abdul

Rahmasyah Wabula, Rakhmat Ashari, S.I.K, Andika Julianto, Aldin

Sastrawan, Hendro, Iyon, Lusman, Eliyadin, Dirmansyah dan lainnya yang

tidak sempat saya sebutkan satu persatu.

17. Teman-teman KKN Desa Matabubu Kec. Baito , Kab. Konawe Selatan Amad,

Anti, Atun, Fifi, Hanan, Herman, Idul, IL, Intan, Kadek, Lili, Nurmin, Riski,

Page 10: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Ryan, Wahyu yang selama ini turut memotivasi penulis dalam menyelesaikan

skripsi.

18. Senior dan adik-adik keluarga besar Mahasiswa Pencinta Alam PASIFIC Yang

telah memberikan pengetahuan dan motivasi kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, dan memiliki

kelemahan dan keterbatasan. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya

membangun dalam rangka penyempurnaan skripsi ini, dari berbagai pihak sangat

penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam

dimasa mendatang. Semoga Allah Subhana Wata’ala senantiasa memberikan

Rahmat dan Taufik-Nya kepada kita semua, Amin.

Kendari, Oktober 2017

Penulis

Page 11: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................................iv

ABSTRAK....................................................................................................................................v

KATA PENGANTAR.............................................................................................................vi

DAFTAR ISI.............................................................................................................................vii

DAFTAR TABEL..................................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................ix

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang....................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................5

1.3. Tujuan dan manfaat Penelitian.......................................................................6

1.4. Sistematika penulisan........................................................................................7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Pengetahuan........................................................................................................9

2.1.1. TujuanPengetahuan...........................................................................10

2.1.2. TingkatPengetahuan..........................................................................11

2.2. Perpustakaan...................................................................................................12

2.2.1. Jenis-jenis Perpustakaan..................................................................13

2.2.2. Perpustakaan Sekolah......................................................................15

2.3. Pustakawan dan Petugas Perpustakaan....................................................20

2.3.1. Pustakawan..........................................................................................20

2.3.2. Petugas Perpustakaan.......................................................................25

2.4. Pengelolaan Perpustakaan............................................................................28

2.4.1. Pengelolaan Bahan pustaka.............................................................30

2.4.2. Klasifikasi.............................................................................................31

2.4.3. Katalogisasi..........................................................................................33

2.4.4. Pemeliharaan Bahan Pustaka..........................................................34

viii

Page 12: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

2.4.5. Layanan.................................................................................................37

2.5. Kerangka pemikiran.......................................................................................40

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian............................................................................................43

3.2. Subjek dan Informan penelitian.................................................................43

3.3. TeknikPenentuan informan..........................................................................44

3.4. Jenis Dan Sumber Data.................................................................................44

3.4.1.Jenis Data..............................................................................................44

3.4.2.Sumber Data.........................................................................................45

3.5. TeknikPengumpulan Data............................................................................45

3.6. TeknikAnalisis Data.......................................................................................46

3.7. Desain OperasionalPenelitian.....................................................................48

3.8. Konseptualisasi................................................................................................50

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian.............................................................................................51

4.1.1. Gambaran umum dan Sejarah Berdirinya Sekolah Dasar

Negeri 7 Konawe Selatan.............................................................51

4.1.2. Visi dan Misi Sekolah.....................................................................54

4.1.3. Sumber Daya Manusia dan Struktur Organisasi

SD Negeri 7 Konawe selatan........................................................55

4.1.4. Sumber Daya Manusia dan Struktur Organisasi

Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe selatan.............................60

4.1.5. Koleksi Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan............63

4.1.6. Sarana dan Prasarana Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe

Selatan................................................................................................65

4.1.7. Pengelola Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan .. 66

4.1.8. Alur dan Sistem Layanan Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe

Selatan................................................................................................67

Page 13: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

4.1.9. Tata Tertib Perpustakaan Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe

Selatan68

4.1.10. Profil Informan................................................................................69

4.2. Pengetahuan Petugas Tentang Perpustakaan.........................................70

4.3. Manajemen Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan..................74

4.3.1. Prosedur dan Kebijakan 75

4.3.2. Manajemen Koleksi 76

4.3.3. Pendanaan dan Pengadaan 78

4.3.4. Fasilitas 79

4.3.5. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) 80

4.4. Pengelolaan Perpustakaan...........................................................................81

4.4.1. Pengolahan Sarana dan Prasarana Perpustakaan.....................83

4.4.2. Pengolahan Bahan Pustaka 85

4.4.3.Klasifikasi 86

4.4.4. Katalogisasi 88

4.4.5. Pemeliharaan Bahan Pustaka 90

4.4.6. Layanan92

4.5. Pembahasan Hasil..........................................................................................93

BAB V. PENUTUP

5.1.Kesimpulan 98

5.2.Saran 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Sumber daya Manusia SD Negeri 7 Konawe selatan.......................49

Tabel 4.2. Koleksi Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe selatan........................58

Tabel 4.3. sarana dan prasarana Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe selatan

60

viii

Page 15: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1. Denah SD Negeri 7 Konawe selatan................................................47

Gambar 4.2. Denah Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe selatan.....................53

ix

Page 16: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan penunjang

kegiatan belajar siswa yang memegang peranan sangat penting dalam

memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. salah satu masalah yang

dihadapi dalam dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses

pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk

mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran yang terjadi

terpaku hanya berada di dalam kelas, yaitu proses pembelajaran yang hanya

diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak

dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut

untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk dihubungkan dengan

kehidupan sehari-harinya.

Perpustakaan sebagai salah satu sarana pembelajaran dapat menjadi

sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa, sekaligus menjadi tempat yang

menyenangkan dan mengasikkan walaupun hasilnya tidak dapat di usahakan

dengan segera. Perpustakaan bukan merupakan hal yang baru di kalangan

masyarakat, dimana-mana telah diselenggarakan perpustakaan, seperti di

sekolah-sekolah, baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan, baik sekolah

dasar maupun sekolah menengah. Begitu pula dikantor-kantor, bahkan

1

Page 17: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

sekarang telah digalakkan perpustakaan umum baik tingkat kabupaten sampai

dengan di tingkat desa.

Setiap sekolah memiliki perpustakaan, namun banyak yang mengatakan

bukunya tidak menarik. Ruangan ada hanya untuk memenuhi persyaratan

saja. Dari hal tersebut perlu dipahami kembali bahwa perpustakaan sekolah

adalah perpustakaan yang ada disekolah untuk melayani para peserta didik

dalam memenuhi kebutuhan informasi. Di dalam penyelenggaraannya,

perpustakaan sekolah tersebut diperlukan referensi buku pelajaran yang lebih

banyak, yang dapat digunakan oleh siswa.

Secara definitif, pengelolaan perpustakaan sekolah berarti segenap usaha

pengkoordinasian segala kegiatan yang berhubungan dengan

penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Usaha pengkoordinasian tersebut

biasanya diwadahi dalam suatu struktur organisasi yang disebut struktur

organisasi perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah akan bermanfaat

apabila benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses pembelajaran

disekolah. Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tingginya prestasi

murid-murid, tetapi lebih jauh lagi, antara lain adalah murid-murid mampu

mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi, murid-murid

terbiasa belajar mandiri, murid-murid terlatih ke arah tanggung jawab, dan

murid-murid selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Oleh karena itu, agar koleksi perpustakaan sekolah dapat

dimanfaatkan secara efektif oleh pemakainya, maka perpustakaan sekolah

harus dikelolah secara baik dan efisien.

2

Page 18: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Hal pertama, yang dilakukan dalam pengelolaan adalah pengadaan. Yang

dimaksud pengadaan disini yaitu meliputi pengadaan gedung atau ruangan

perpustakaan, peralatan atau perlengkapan perpustakaan, serta koleksi

perpustakaan. Bahan pustaka dapat diperoleh dengan pembelian, tukar-

menukar, hadiah, dan fotokopi. Disamping itu perpustakaan harus

mengelolah bahan pustaka yang terdapat suatu kegiatan yang dikenal dengan

istilah ”processing”, atau ”pengelolaan” yang dimaksud dengan kegiatan

pemrosesan atau pengelolaan ini adalah suatu kegiatan mengelolah berbagai

macam bahan pustaka atau koleksi yang diterima perpustakaan berupa buku,

majalah, buletin, laporan, skripsi atau tesis, penerbitan pemerintah, surat

kabar, atlas, dan lain-lain, agar dalam keadaan siap untuk: a. Diatur pada

tempat-tempat tertentu. b. Disusun secara sistematis sesuai dengan sistem

yang berlaku. c. Dipergunakan oleh siapa saja yang memerlukan. Itulah yang

selanjutnya menyebabkan perpustakaan dalam peminjaman dan

pengembalian setiap macam bahan pustaka atau koleksinya dapat berjalan

lancar dan tertib.

Adanya perpustakaan sekolah akan memperluas wawasan dan cakrawala

berpikir siswa dan guru sehingga mereka dapat berinteraksi dan terlibat

langsung baik secara fisik maupun mental dalam proses pembelajaran.

Dengan adanya perpustakaan di sekolah, diharapkan para siswa dapat

mengasah otak, memperdalam pengetahuan, dapat melahirkan kreatifitas,

serta dapat membentuk kegiatan baik kegiatan kurikuler ataupun kegiatan

3

Page 19: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

ekstra kurikuler. Dengan demikian, keberadaan perpustakaan sekolah akan

memberikan kesadaran para siswa dan guru bahwa dunia mereka tidak hanya

terbatas pada ruang kelasnya saja, pengetahuan dan pengalaman mereka akan

bertambah luas sebab tidak hanya dibatasi oleh materi-materi yang

terkandung dalam buku-buku teks yang diwajibkan oleh guru atau pihak

sekolah.

Pengetahuan yang dimiliki secara aktif dapat mendorong munculnya

imajinasi yang memainkan bagian penting dalam tindakan yang kreatif

(Suparman,1994:46). Kreativitas sebagai kualitas pribadi merupakan hal yang

diperlukan untuk penentuan masalah strategis dan pengembangan cara

pemecahan masalah yang sedang di hadapi dalam organisasi perpustakaan

sekolah. Selain itu di ketahui pula bahwa hanya sekitar 5% dari 200.000 SD

dan Madrasah Ibtidaiah (MI) di indonesia yang memiliki perpustakaan dan

sebagian besar belum memiliki pustakawan. Bahkan perpustakaan dari

10.000 SD dan MI tersebut kurang dari 10% yang dikelola pustakawan.

Pengelolaan lebih banyak di serahkan kepada para guru.

Dalam proposal penelitian ini, lokasi yang akan dijadikan tempat

penelitian yaitu di perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan yaitu

Perpustakaan sekolah yang merupakan sarana penunjang yang didirikan

untuk mendukung kegiatan civitas akademika di sekolah tersebt, didalam

Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan hanya terdapat dua jenis

pelayanan yaitu: pelayanan sirkulasi dan layanan pembaca dalam penelitian

ini penulis menfokuskan pada pengetahuan guru dalam mengelola

4

Page 20: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

perpustakaan yang terdapat pada Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan

yang terletak di desa Matabubu Kec. Baito Kabupaten Konawe Selatan,

sebagai Perpustakaan yang menyediakan berbagai koleksi bahan pustaka

yang di gunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, Perpustakaan

SD Negeri 7 Konawe Selatan yang merupakan pusat informasi bagi siswa

tentu memiliki target tertentu untuk mencapai pengelolaan perpustakaan yang

maksimal di berikan kepada pemustakanya, sehingga pemustaka merasa puas

dengan pelayanannya.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan pada Perpustakaan SD

Negeri 7 Konawe Selatan bahan pustaka yang ada masih kurang hanya

berjumlah 400 judul buku, untuk itu perlu diupayakan pengadaan bahan pustaka,

seperti yang dikemukakan oleh salah satu siswa bahwa pengaturan koleksi agak

berantakan, ruang perpustakaan yang tidak teratur membuat siswa

mengurungkan niatnya untuk membaca di perpustakaan tersebut, pustakawan

dianggap kurang tanggap dalam pemberian informasi mengenai koleksi yang ada

dirak dan terkesan malas dengan pemustaka. Berdasarkan uraian diatas, maka

penulis tertarik untuk mengetahui keberhasilan maupun kendala atau

permasalahan yang di hadapi guru dalam mengelola perpustakaan guna

menunjang proses balajar mengajar, dengan judul penelitian “Pengetahuan

Petugas Perpustakaan Dalam Mengelola Perpustakaan (Studi SMP Satu

atap Pada SD Negeri 7 Konawe Selatan)”

5

Page 21: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka permasalahan yang

akan diangkat adalah Bagaimana Pengetahuan Petugas Perpustakaan Dalam

Mengelola Perpustakaan.?

1.3.Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian

a.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana

pengetahuan guru dalam mengelola perpustakaan. b. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

a. Teoritis

Hasil dari penelitian ini dapat menjadi landasan pengetahuan, khususnyadibidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi terutama mengenai

pengetahuan dalam mengelola perpustakaan sekolah. Selain itu juga hasil

penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyusun

kebijakan tertentu dalam usaha pengembangan dan peningkatan

perpustakaan sekolah.

b. Praktis

Bagi siswa, hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan minat untuk berkunjung keperpustakaan.

6

Page 22: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Bagi guru, pengetahuan dalam mengelola perpustakaan dapatmemfasilitasi siswa dalam mencari informasi agar belajar dan mempelajari

materi dengan mudah dan bermakna..

Bagi sekolah, hasil dari penelitian pengetahuan guru dalam mengelolaperpustakaan ini memberikan referensi dalam meningkatkan kualitas

perpustakaan untuk meningkatkan proses belajar mengajar yang dilakukan

oleh guru.

Bagi peneliti, peneliti mampu menerapkan pengelolaan perpustakaan yangbaik dan benar. Serta peneliti mempunyai pengetahuan dan wawasan

mengenai pengelolaan perpustakaan.

1.3. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam proposal ini disusun secara sistematis dalam

tiga bab yaitu:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini mencakup Latar Belakang dilakukannya Penelitian,

Rumusan Masalah, Tujuan Dan Manfaat Penelitian, Serta

Sistematika Penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pikir

Pada bagian ini akan diuraikan Pengertian Pengetahuan, Konsep

Petugas Perpustakaan sekolah, Pengertian Pengolahan

Perpustakaan yang di dalamnya terdapat Sistem Pengolahan Bahan

7

Page 23: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Pustaka, Klasifikasi, Katalogisasi, Pemeliharaan Bahan Pustaka,

Sistem Layanan, dan Pengertian Perpustakaan Sekolah dan Bagan

Kerangka Pikir.

Bab III Metode Penelitian

Mencakup, Lokasi Penelitian, Subjek Dan Informan Penelitian,

Teknik Penentuan Informan, Jenis Dan Sumber Data, Teknik

Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, Desain Operasional

Penelitian, Konseptualisasi.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum sekolah dasar

negeri 7 Konawe Selatan seperti: gambaran umum dan sejarah

berdirinya, denah sekolah, visi dan misi sekolah, sumber daya

manusia dan struktur organisasi, denah perpustakaan, sumber daya

manusia dan struktur organisasi perpustakaan, koleksi, sarana dan

prasarana perpustakaan, sistem layanan dan hasil pembahasan.

Bab V Penutup

Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran mengenai

pengetahuan petugas perpustakaan dalam mengelolala

perpustakaan di sekolah dasar negeri 7 Konawe Selatan.

8

Page 24: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

2.1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

pancaindra manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,rasa,

dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh dari mata dan telinga.

Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang

(Notoatmodjo, 2010).

Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia

tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan adalah

informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Dalam

pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh

manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang

menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian

tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.

9

Page 25: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

2.1.1. Tujuan Pengetahuan

Lahir dan berkembangnya ilmu pengetahuan telah banyak membawa

perubahan dalam kehidupan manusia, terlebih lagi dengan makin hebatnya

penerapan ilmu pengetahuan dalam bentuk teknologi yang telah menjadikan

manusia lebih mampu memahami berbagai gejala serta mengetur kehidupan

secara lebih efektif dan efisien. Notoatmodjo, (2010) menyebutkan bahwa ada

empat tujuan ilmu pengetahuan, yaitu:

a. Deskriptip

Deskriptip ialah menggambarkan, melukiskan dan memaparkan suatu objek

atau masalah sehingga mudah di pelajari.

b. Ekplanatori

Ekplanatori merupakan salah satu tujuan ilmu pengetahuan yang kaitannya

adalah menjelaskan hubungan sebab-akibat dari suatu peristiwa.

c. Prediktif

Prediktif ialah ilmu pengetahuan mampu memprediksi atau meramalkan

kemungkinan besar apa yang akan terjadi sehingga dapat di cari pencegahannya.

d. Rasa Memahami atau Kesadaran

Setelah mendapat informasi atau ilmu pengetahuan, manusia di harapkan

memiliki rasa memahami atau memiliki kesadaran akan sesuatu yang akan

terjadi.

10

Page 26: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

2.1.2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif menurut

(Notoatmodjo, 2010) mempunyai 6 tingkat, yakni :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya.

Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall)

terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan

yang telah diterima..

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara

benar.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat

diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan

menggunakan rumus statistik dalam menggunakan prinsip-prinsip siklus

pemecahan masalah kesehatan dari kasus pemecahan masalah (problem solving

cycle) di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek

ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi

11

Page 27: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat

dilihat dari penggunaan kata-kata kerja dapat menggambarkan (membuat

bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek. evaluasi dilakukan dengan

menggunakan kriteria sendiri atau kriteria yang telah ada.

2.2. Perpustakaan

Perpustakaan adalah mencakup suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan

atau gedung tersendiri yang berisi bukubuku koleksi, yang diatur dan disusun

demikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-

waktu diperlukan oleh pembaca Sutarno (2006:11). Secara

lebih konkrit perpustakaan dapat dirumuskan sebagai suatu unit kerja dari

sebuah lembaga pendidikan yang berupa tempat penyimpanan koleksi buku-

buku pustaka untuk menunjang proses pendidikan. Dari beberapa pengertian

diatas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah tempat untuk

mengembangkan informasi dan pengetahuan yang dikelola oleh suatu lembaga

pendidikan, sekaligus sebagai sarana edukatif untuk membantu memperlancar

12

Page 28: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

cakrawala pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.

Sejalan dengan perkembangan zaman, pengertian perpustakaan baeubah

secara berangsur-angsur. Pada mulanya setiap ada kumpulan buku-buku koleksi

yang dikelola secara rapi dan teratur disebut perpustakaan, tetapi karena adanya

perkembangan teknologi modern dalam usaha pelestarian dan pengembangan

informasi, maka koleksi perpustakaan tidak hanya terbatas buku-buku saja tetapi

juga beraneka ragam jenisnya.

2.2.1. Jenis-jenisPerpustakaan Sekolah

Menurut (Sulistyo Basuki, 1991:42) ada beberapa jenis perpustakaan

diantanya:

1. Perpustakaan International

Perpustakaan international yaitu perpustakaan yang didirikan oleh 2 negara

atau lebih, dimana perpustakaan merupakan bagian dari sebuah organisasi

international.

2. Perpustakaan Nasional

Perpustakaan nasional merupakan perpustakaan utama yang didirikan di ibu

kota negara dan paling komprehensif dalam melayani keperluan informasi dari

para penduduk.

13

Page 29: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

3. Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang dibiayai oleh dana umum yang

terbuka untuk umum atau terbuka bagi siapa saja tanpa memandang jenis

kelamin, agama, ras, usia, pandangan politik, dan pekerjaan

4. Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah yaitu perpustakaan yang terdapat pada sebuah sekolah

dan dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan

membantu sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

Perpustakaan swasta atau perpustakaan pribadi yaitu perpustakaan yang

dikelola oleh pihak swasta atau pribadi dengan tujuan melayani keperluan bahan

pustaka bagi kelompok, keluarga, atau individu tertentu.

6. Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang terdapat di sebuah

departemen, lembaga negara, lembaga penelitian, organisasi massa, industri

maupun perusahaan swasta. Perpustakaan khusus mempunyai koleksi buku yang

hanya terbatas pada beberapa disiplin ilmu saja dan keanggotaan perpustakaan

terbatas pada sejumlah anggota yang ditentukan oleh kebijakan perpustakaan.

7. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat dilingkungan

perguruan tinggi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi

14

Page 30: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

masyarakat perguruan tinggi yaitu para dosen, mahasiswa, dan staf pegawai

yang terdapat di lingkungan perguruan tinggi tersebut.

Berdasarkan pernyataan tersebut diatas maka dapat disimpulka bahwa ada

beberapa jenis perpustakaan yaitu perpustakaan international, perpustakaan

nasional, perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan

tinggi, perpustakaan khusus, dan perpustakaan pribadi.

2.2.1. Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan Sekolah Merupakan Bagian Integral Dari Program Sekolah

Secara Keseluruhan, Dimana Bersama-Sama Dengan Komponen Lainnya Turut

Menentukan Keberhasilan Proses Pendidikan Dan Pengajaran” Darmono

(2007:3) Diadakannya perpustakaan sekolah adalah untuk memenuhi kebutuhan

informasi bagi masyarakat di lingkungan sekolah yang bersangkutan, khususnya

para guru dan murid. Perpustakan berpera sebagai media dan sarana untuk

menunjang kegiatan proses belajar mengajar di tingkat sekolah.

Oleh karena itu, perpustakaan merupakan bagian integral dari program

penyelenggaraan pendidikan tingkat sekolah. Perpustakaan sekolah akan

bermanfaat apabila benar-benar berguna dan dapat menunjang proses belajar

mengajar di sekolah. Bafadal (2009 : 5) menyebutkan bahwa penyelenggaraan

perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan

bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan

15

Page 31: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

sekolah diharapkan dapat membantu siswa dan guru menyelesaikan tugas-tugas

dalam proses belajar mengajar.

Yusuf (2007 : 3) menyebutkan tujuan di dirikannya perpustakaan tidak

terlepas dari tujuan diselenggarakannya pendidikan sekolah secara keseluruhan,

yaitu memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa, serta mempersiapkan

mereka untuk mengikuti pendidikan menengah.

a. Fungsi Perpustakaan Sekolah

Bafadal (2009 : 6) menyebutkan bahwa perpustakaan sekolah itu merupakan

sumber belajar, karena kegiatan yang paling tampak pada setiap kunjungan

siswa adalah belajar, baik belajar masalah-masalah yang berhubungan langsung

dengan mata pelajaran yang diberikan di kelas, maupun buku-buku lain yang

tidak berhubungan langsung dengan mata pelajaran yang diberikan di kelas.

Apabila ditinjau dari sudut tujuan siswa mengunjungi perpustakaan sekolah,

maka ada yang tujuannya untuk belajar, untuk berlatih menelusuri buku-buku

perpustakaan sekolah, untuk memperoleh informasi, bahkan ada yang tujuannya

hanya untuk mengisi waktu senggang atau sifatnya rekreatif.

Beberapa fungsi perpustakaan sekolah menurut Bafadal (2009 : 6) adalah

sebagai berikut.

1. Fungsi Edukatif

Maksud fungsi edukatif ini yaitu segala keseluruhan sarana prasarana di

perpustakaan terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para

siswa sekolah untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam

16

Page 32: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

mentransfer konsep-konsep pengetahuan sehingga di kemudian hari para

siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut.

2. Fungsi Informatif

Fungsi informatif ini berkaitan dengan upaya penyediaan koleksi

perpustakaan yang bersifat “memberitahu” akan hal-hal yang berhubungan

dengan kepentingan para siswa dan guru.

3. Riset atau Penelitian Sederhana

Fungsi riset atau penelitian ini maksudnya adalah koleksi perpustakaan

sekolah dapat dijadikan bahan untuk membantu kegiatan penelitian

sederhana.

4. Fungsi Kreasi

Fungsi kreasi ni dimaksudkan dengan adanya koleksi ringan seperti surat

kabar, majalah umum, buku fiksi, dan sebagainya diharapkan dapat menghibur

pembacanya di saat yang memungkinkan.

b. Tujuan Dan Manfaat Perpustakaan Sekolah

Bafadal (2009 : 5) menyebutkan bahwa penyelenggaraan perpustakaan

sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan

pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah

diharapkan dapat membantu siswa dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam

proses belajar mengajar. Yusuf (2007 : 3) menyebutkan tujuan didirikannya

perpustakaan tidak terlepas dari tujuan diselenggarakannya pendidikan

sekolah secara keseluruhan, yaitu memberikan bekal kemampuan dasar

17

Page 33: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

kepada siswa, serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan

menengah.

1). Tujuan Perpustakaan Sekolah

Setiap hal yang dilakukan pasti memiliki alasan dan tujuan mengapa hal

itu dilakukan. Begitu juga dengan perpustakaan, perpustakaan didirikan pasti

memiliki tujuan. Tujuan itu tentu tidak akan terlepas dari tujuan institusi

induknya. Perpustakaan sekolah memiliki tujuan yang mendukung tujuan dari

sekolah yang bersangkutan.

Perpustakaan Nasional RI ( 1992: 10) membagi tujuan kedalam dua bagian

yaitu bagian umum dan bagian khusus. Tujuan perpustakaan sekolah secara

umum adalah: Perpustakaan sekolah diselenggarakan sebagai suatu perangkat

kelengkapan pendidikan untuk bersama dengan kelengkapan-kelengkapan

yang lain guna meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti dan mempertebal

semangat kebangsaan dan cinta tanah air agar dapat menumbuhkan manusia-

manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-

sama bertanggung jawab atas pembangunan.

2). Manfaat Perpustakaan Sekolah

Manfaat perpustakaan sekolah menurut Bafadal (2009 : 5) adalah sebagai

berikut.

a. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan siswa terhadap

membaca.

18

Page 34: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

b. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.

c. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri

yang akhirnya siswa dapat belajar dengan mandiri.

d. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik

membaca.

e. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan

berbahasa.

f. Perpustakaan sekolah dapat melatih siswa untuk bertanggung jawab.

g. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar siswa dalam

menyelesaikan tugas-tugas sekolah.

h. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan

sumber-sumber pengajaran.

i. Perpustakaan sekolah dapat membentuk siswa, guru-guru dan staf

sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Perpustakaan sekolah merupakan komponen pendidikan yang penting.

Perpustakaan sekolah memberikan layanan kepada pembaca di sekolah yang

meliputi murid, guru, kepala sekolah, dan staf administrasi lainnya. Layanan untuk

guru terutama ditekankan agar bahan pengajaran yang mereka ajarkan siap di

perpustakaan. Hal ini akan memperkaya pengalaman guru dan mempermudah

proses pendidikan dan pengajaran. Seharusnya guru dan pustakawan

19

Page 35: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

mengusahakan agar para siswa-siswi dapat membiasakan dirimembaca di

perpustakaan.

Hal ini dimaksudkan agar siswa-siswi tersebut dapat mencari informasi

secara mandiri di perpustakaan, karena perpustakaan sekolah diadakan atau

didirikan untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan memberikan informasi

yang dibutuhkan oleh para siswa-siswi, serta secara tidak langsung akan dapat

meningkatkan mutu kehidupan siswa-siswi itu sendiri.

2.3. Pustakawan dan Petugas Perpustakaan

2.3.1. Pustakawan

Pustakawan adalah seorang yang menyelenggarakan kegiatan

perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai

dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu yang dimiliki melalui

pendidikan. Menurut definisi tersebut maka seseorang yang ingin menjadi

pustakawan atau penyelenggara sebuah perpustakaan merupakan orang yang

mempunyai pendidikan tertentu. Artinya tanpa bekal ilmu mengelola informasi

janganlah bertekad mendirikan sebuah perpustakaan. Kecuali pengelola yang

bersangkutan telah belajar mandiri (otodidak) mengenai penyelenggaraan suatu

perpustakaan (pusat informasi). Sampai atau tidaknya sebuah informasi kepada

pemakai akan tergantung kepada peran pustakawan.

Pustakawan merupakan komponen yang sangat penting dalam mencapai

keberhasilan layanan perpustakaan, oleh karena itu staf perpustakaan

(pustakawan) harus memadai dari segi jumlah dan mutu untuk memenuhi

20

Page 36: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

kebutuhan pelayanan dan program yang dikembangkan di perpustakaan

perguruan tinggi. Pustakawan perpustakaan perguruan tinggi idealnya lulusan

perguruan tinggi (S1) Ilmu Perpustakaan.. Disamping itu, ada kalanya

perpustakaan perguruan tinggi merekrut sarjana berbagai bidang ilmu sebagai

pakar subjek untuk ditempatkan pada bidang layanan rujukan, pengolahan,

teknologi informasi, atau bidang lain, atau mahasiswa yang bekerja paruh waktu

di perpustakaan untuk melakukan tugas –tugas seperti misalnya pengerakan

(shelving).

a. Kompetensi Pustakawan

Kompetensi pustakawan dapat digunakan sebagai syarat untuk dianggap

mampu dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu. Kompetensi pustakawan

dapat diwujudkan melalui seperangkat tindakan cerdas, yang dilaksanakan

dengan penuh tanggung jawab oleh individu sehingga pekerjaan dapat

dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Menurut undang-undang R.I No.43 Tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 1

ayat 8 dinyatakan bahwa pustakawan adalah seseorang yang memiliki

kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan kepustakawanan

serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan

dan pelayanan perpustakaan. Sedangkan Ikatan Pustakawan Indonesia

menyatakan pustakawan adalah orang yang memberikan dan melaksanakan

kegiatan perpustakaan dalam usaha pemberian, pelayanan jasa kepada

21

Page 37: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

masyarakat sesuai dengan misi yang diemban oleh badan induknya berdasarkan

ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang diperolehnya melalui

pendidikannya.

Dari penjelasan di atas terlihat jelas bahwa pendidikan adalah modal utama

pustakawan dalam melaksanakan tugasnya, walaupun seseorang sudah lama

bekerja di perpustakaan tetapi tidak mempunyai pendidikan pustakawan maka

dia tidak dapat disebut sebagai seorang pustakawan. Dalam hal ini pustakawan

melaksanakan tugas pustakawannya berdasarkan pengetahuan ilmu perpustakaan

dan informasi yang dimilikinya hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Rachman

Hermawan (2006:11) bahwa:

Pustakawan adalah seorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan denganjalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembagainduknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi dan informasi yangdimilikinya melalui pendidikan.

Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki (2006:3) kompetensi dapat didefinisikan

sebagai berikut:

“Pengetahuan dan keterampilan yang dituntut untuk dimiliki oleh seorangpekerja dalam melaksanakan tugasnya yang sesuai dengan nilai-nilai yangditerapkan oleh satu organisasi dan juga merupakan kemampuan dasar, yangmemungkinkan seorang pekerja memiliki cara berpikir, bertingkah laku, danmembuat generalisasi dalam situasi apapun, dan juga dapat menemukan jalandalam menyelesaikan kesulitan yang berpotensi untuk berlangsung dalam wakturelatif lama”.

22

Page 38: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Dari ketiga pendapat di atas dapat diketahui bahwa kompetensi adalah suatu

kombinasi keterampilan, pengetahuan, dan perilaku yang diperlukan untuk

kesuksesan organisasi, penampilan pribadi dan pengembangan karier untuk

pustakawan yang berkompeten dibidangnya.

Dalam melaksanakan tugasnya pustakawan harus memiliki kemampuan

yang baik, sehingga pekerjaan yang dikerjakan dapat mencapai hasil yang

maksimal. Menurut Syahrir (2009:5), ciri-ciri kompetensi ada dua jenis yaitu :

1. Kompetensi profesional yaitu yang terkait dengan pengetahuan pustakawan di

bidang sumber-sumber informasi, manajemen dan penelitian, dan kemampuan

menggunakan pengetahuan tersebut sebagai dasar untuk menyediakan layanan

perpustakaan dan informasi.

2. Kompetensi individu, yang menggambarkan satu kesatuan keterampilan,

perilaku dan nilai yang dimiliki pustakawan agar dapat bekerja secara efektif,

menjadi komunikator yang baik, selalu meningkatkan pengetahuan, dapat

memperlihatkan nilai lebihnya, serta dapat bertahan terhadap perubahan dan

perkembangan dalam dunia kerjanya.

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa kompetensi profesional

merupakan hal penting yang harus dimiliki pustakawan dalam membangun suatu

perpustakaan digital, keterampilannya dalam bidang teknologi informasi harus

bisa bersaing dengan kompetensi yang lain melalui komitmen belajar dan

perkembangan pendidikan berkelanjutan. Sedangkan kompetensi individu yaitu

seorang pustakawan harus mempunyai sifat positif, fleksibel dalam menerima

23

Page 39: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

setiap perubahan dan mampu menjadi partner yang baik dalam setiap proses

aktivitas.

Menurut Widijanto (2008:23), standar minimal kompetensi yang mutlak

diperlukan oleh pustakawan pada zaman globalisasi ini terdiri atas 5 (lima)

unsur kompetensi yaitu :

1. Kompetensi intelektual antara lain berupa kemampuan berpikir dan

bernalar, kemampuan kreatif (meneliti dan menemukan), kemampuan

memecahkan masalah, dan kemampuan mengambil keputusan strategis

yang mendukung kehidupan global.

2. Kompetensi (intra) personal antara lain berupa kemandirian,

ketahanbantingan, keindependenan, kejujuran, keberanian, keadilan,

keterbukaan, mengelola diri sendiri, dan menempatkan diri sendiri secara

bermakna serta orientasi pada keunggulan yang sesuai dengan kehidupan

global.

3. Kompetensi komunikatif antara lain berupa kemahirwacanaan,

kemampuan menguasai sarana komunikasi mutakhir, kemampuan

menguasai suatu bahasa, kemampuan bekerja sama, dan kemampuan

membangun hubungan-hubungan dengan pihak lain yang mendukung

kehidupan global dalam suatu sistem dunia.

4. Kompetensi sosial budaya antara lain berupa kemampuan hidup bersama

orang lain, kemampuan memahami dan menyelami keberadaan

24

Page 40: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

orang/pihak lain, kemampuan memahami dan menghormati kebiasaan orang

lain, kemampuan berhubungan atau berinteraksi dengan pihak lain dan

kemampuan bekerjasama secara multikultural.

5. Kompetensi kinestetis-vokasional antara lain berupa kecakapan

mengoperasikan sarana-sarana komunikasi mutakhir, kecakapan

melalukan pekerjaan mutakhir, dan kecakapan menggunakan alat-alat

mutakhir yang mendukung perpustakaan untuk berkiprah dalam

kehidupan global.

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan akan dapat

memberikan pelayanan yang profesional untuk masyarakat baik yang bersifat

reference service (pelayanan rujukan), information service (penyedia informasi)

dan reader advisory work (pemberian bimbingan kepada pembaca).

2.3.2. Petugas Perpustakaan

Menurut Bafadal (1991: 176) “petugas perpustakaan sekolah terdiri dari

dua bagian, yaitu seorang yang bertindak sebagai kepala perpustakaan sekolah

yang sering disebut juga dengan kata pustakawan atau guru pustakawan, dan

beberapa orang anggota staf perpustakaan sekolah”. Jumlah petugas

perpustakaan sekolah tergantung kepada jumlah peserta didik yang dilayani.

Semakin banyak peserta didik suatu sekolah tertentu makin banyak pula petugas

perpustakaan sekolahnya. Perbandingan antara jumlah petugas perpustakaan

dengan jumlah peserta didik yang dilayani berbanding 1:250 peserta didik,

25

Page 41: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

sehingga apabila jumlah peserta didiknya berkisar 250 orang diperlukan satu

orang petugas, dan apabila peserta didiknya berkisar 500 orang diperlukan

petugas minimal dua orang petugas. Petugas perpustakaan sekolah, yaitu:

1. Kepala perpustakaan sekolah atau guru/pustakawan

Kepala perpustakaan sekolah adalah seseorang yang diberi tanggung jawab

untuk mengelola perpustakaan sekolah. Jabatan ini sebaiknya dipegang oleh

salah seorang guru sehingga penyelenggaraan perpustakaan sekolah benar-benar

diintegasikan dengan proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah.

Secara kualifikatif guru yang ditunjuk menjadai kepala perpustakaan sekolah

atau guru pustakawan seharusnya memenuhi syarat-syarat tertentu baik

pengetahuan, skill, maupun attitude-nya.

2. Staf perpustakaan sekolah

Perpustakaan sekolah yang masih baru berdiri bisa saja hanya dikelola oleh

seorang guru, dimana dalam kegiatan sehari-hari guru tersebut bisa bertindak

sebagai kepala perpustakaan atau guru pustakawan sambil merangkap

mengerjakan pekerjaan-pekerjaan pelayanan teknis dan pelayanan pembaca. Hal

ini sering ditemui pada sebagian besar perpustakaan Sekolah Dasar (SD).

Sedangkan pada perpustakaan-perpustakaan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

dan Sekolah Menengah Atas (SMA) lebih-lebih yang sudah maju di mana buku-

buku yang dikelola banyak dan peserta didik yang dilayani juga banyak, kepala

perpustakaan sekolah dibantu oleh beberapa petugas atau staf yang bisa

diambilkan dari guru-guru atau bukan guru. Jumlah anggota staf ini sesuai

26

Page 42: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

dengan kebutuhannya, minimal ada tiga orang, yaitu petugas pelayanan teknis,

petugas pelayanan pembaca, dan petugas tata usaha.

a. Petugas pelayanan teknis atau “processing”

Petugas pelayanan teknis atau “processing” adalah seseorang yang ditunjuk

atau yang diberi tugas memproses bahan-bahan pustaka mulai pengadaan bahan-

bahan pustaka tersebut siap untuk digunakan oleh pengunjung perpustakaan

sekolah. Pekerjaan-pekerjaan pelayanan teknis atau “processing” ada yang

bersifat profesi dan teknik. Oleh sebab itu seseorang yang ditunjuk tidak hanya

karena memiliki keahlian tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah orang

tersebut terampil dan tekun bekerja sehingga dapat memproses bahan-bahan

pustaka dengan tekun, teliti, dan penuh kreatif. b. Petugas pelayanan pembaca

Petugas pelayanan pembaca adalah seseorang yang ditunjuk memberikan

pelayanan terhadap peserta didik, guru-guru, dan pegawai lainnya yang

mengunjungi perpustakaan sekolah. Seperti halnya pelayanan teknis, pelayanan

pembaca juga ada yang bersifat profesi dan ada pula yang bersifat teknis. Oleh

sebab itu seseorang yang ditunjuk sebagai petugas pelayanan pembaca tidak

hanya terampil, tekun, tetapi juga mampu mengadakan hubungan kemanusiaan

atau “human relation”, penyabar, penyayang, ramah tamah, sehingga dapat

memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya.

27

Page 43: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

c. Petugas tata usaha

Petugas tata usaha adalah seseorang yang diberi tugas menyelesaikan

ketatausahaan perpustakaan sekolah. Dalam kegiatannya sehari-hari lebih

bersifat pelayanan bagi kepala perpustakaan sekolah, petugas pelayanan teknis,

dan petugas pelayanan pembaca.

2.4. Pengelolaan Perpustakaan

Pengelolaan perpustakaan bukan sekedar kegiatan menempatkan buku-buku

di rak, akan tetapi lebih dari itu, sangat kompleks, berkelanjutan, dan selalu

berubah. Pengelolaan adalah mengetahui secara tepat apa yang akan dikerjakan

dan kemudian melihat cara kerja yang terbaik, dengan kata lain pengelolaan

adalah pengendalian dari suatu usaha dengan menggunakan sumber-sumber

daya organisir untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Dahuri dkk (2006:46) lebih menjelaskan mengenai definisi dan pengertian

pengelolaan dengan menggunakan beberapa pemahaman: 1) pengelolaan

merupakan proses yang mempertimbangkan hubungan timbal balik antara

kegiatan dan suatu proses penyusunan dan pengambilan keputusan secara

rasional; 2) Pengelolaan juga suatu proses kontinu dan dinamis yang

mempersatukan/mengharmoniskan kepentingan antara berbagai stakeholders

dan kepentingan ilmiah; 3) pengelolaan merupakan penyusunan dan

pengimplementasian suatu rencana untuk memanfaatkan dan melindungi

ekosistem suatu program kerja.

28

Page 44: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Pengelolaan merupakan bagian dalam menjalankan perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian menjadi suatu rangkaian kegiatan pengambilan

keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh dalam proses pendayagunaan

segala sumber kegiatan secara efesien disertai penetapan cara pelaksanaannya

oleh seluruh jajaran dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Kegiatan mengelola adalah kegiatan yang mencerminkan adanya sebuah sistem,

terkait dan terdiri dari beberapa aspek atau factor untuk mendukungnya

(Soetinah,1991:45).

Beberapa faktor yang dapat ditemui dalam sebuah proses mengelola

perpustakaan diantaranya adalah: 1) Kebijakan dan prosedur; 2) Mengelola

Koleksi; 3) Pendanaan dan Pengadaan; 4) Mengelola Fasilitas; 5) Sumber Daya

Manusia 6) Perencanaan.Kegiatan mengelola bagi pengelola perpustakaan

(guru-pustakawan), merupakan bagian atau peran serta dalam pendidikan di

sekolah (Soejono,1992:23). Secara efektif perpustakaan harus mampu

mendukung kurikulum dan program-program sekolah.

Untuk mewujudkan mengelola perpustakaan yang baik, maka pengelola

perpustakaan perlu : 1).Mengembangkan kemampuan professional sebagai guru-

pustakawan; 2) Memperhatikan kemampuan yang diperlukan dan prosedur yang

dibutuhkan untuk dapat mengelola perpustakaan secara efektif –dari

perpustakaan yang sekedar bertahan hidup menjadi perpustakaan yang benar-

benar berjalan secara baik; 3) Mengembangkan kebijakan dan prosedur dengan

prinsip-prinsip yang mengaktualisasikan visi dari perpustakaan sekolah. 4)

29

Page 45: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Memperlihatkan keterkaitan antara sumber-sumber informasi dan tujuan dan

prioritas sekolah, serta program perpustakaan; 5) Menunjukkan peran guru-

pustakawan melalui rencana mengelol. Untuk mencapai tujuan tersebut maka

penyelenggara perpustakaan sekolah perlu memahmi prinsip dan fungsi

manajemen dengan baik, sehingga visi, misi, dan tujuan yang ditetpkan oleh

sekolah dapat tercapai dengan baik.

2.4.1. Pengolahan Bahan Pustaka

Pengolahan bahan pustaka merupakan salah satu inti dari tugas

perpustakaan. Bahan pustaka yang masuk ke perpustakaan wajib diolah dengan

baik agar proses temu kembali informasi nantinya berjalan lancar dan

mewujudkan tertib administrasi. Dalam pelaksanaannya, proses pengolahan

bahan pustaka ini dapat berbeda-beda urutan kegiatan atau alur prosesnya antara

perpustakaan satu dengan yang lainnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh

adanya perbedaan budaya kerja, sumber daya manusia, dan sarana prasarana

dalam proses pengolahan. Namun demikian, ada tiga kegiatan pokok dalam

pengolahan bahan pustaka yaitu: (1) klasifikasi, (2) katalogisasi, (3)

pemeliharaan bahan pustaka.

30

Page 46: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

2.4.2. Klasifikasi

Klasifikasi adalah pengelompokkan yang sistematis pada sejumlah objek,

gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu

berdasarkan ciri-ciri yang sama Hamakonda (1999: 1). Menurut Suwarno (2007:

66), secara umum klasifikasi terbagi dalam dua jenis, yaitu:

1. Klasifikasi artifisial (artificial classification), yaitu klasifikasi bahan pustaka

berdasarkan sifat-sifat yang secara kebetulan ada pada bahan pustaka

tersebut. Misalnya berdasarkan warna buku atau tinggi buku.

2. Klasifikasi fundamental (fundamental classification), yaitu klasifikasi bahan

pustaka berdasarkan isi atau subjek buku, yaitu sifat yang tetap pada bahan

pustaka meskipun kulitnya berganti-ganti atau formatnya diubah. Klasifikasi

fundamental ini yang sering digunakan perpustakaan saat ini.

Ada beberapa jenis klasifikasi perpustakaan yang digunakan, diantaranya:

1. Dewey Decimal Classification (DDC)

2. Universal Decimal Classification (UDC)

3. Library of Congress Classification

Dari ketiga sistem klasifikasi di atas, yang paling banyak digunakan di

perpustakaan adalah Dewey Decimal Classification (DDC). Pada modul ini

hanya akan diuraikan Dewey Decimal Classification (DDC). Selain itu, juga

akan diuraikan home classification dimana sistem klasifikasi ini berbeda dengan

sistem klasifikasi yang umum digunakan untuk jenis koleksi tertentu yang

dimiliki perpustakaan dengan alasan efisiensi proses temu kembali informasi.

31

Page 47: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

1. Dewey Decimal Classification

Susunan subjek pada sistem Klasifikasi Persepuluh Dewey ini meliputi

seluruh ilmu pengetahuan manusia, menurut sistem Klasifikasi Persepuluh

Dewey, imu pengetahuan manusia dapat dibagi ke dalam sepuluh kelas utama

(main class) yang biasa disebut Ringkasan Pertama (First Summary) seperti

tertera berikut ini”

000 Karya Umum

100 Filsafat

200 Agama

300 Ilmu-ilmu Sosial

400 Bahasa

500 Ilmu-ilmu Murni

600 Ilmu-ilmu Terapan

700 Kesenian, Hiburan, Olahraga

800 Kesusastraan

900 Geografi dan Sejarah Umum

Menurut sistem Klasifikasi Persepuluh Dewey, setiap kelas utama dari

kesepuluh kelas utama di atas dapat dibagi atas rinci menjadi sepuluh bagian

atau divisi (division) yang biasanya disebut Ringkasan Kedua (Second

Summary). Oleh karena kelas utama berjumlah sepuluh kelas, sedangkan setiap

kelas utama dibagi lagi menjadi sepuluh bagian, maka jumlah divisi keseluruhan

adalah seratus divisi.

32

Page 48: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

2.4.3. Katalogisasi

Katalog berasal dari bahasa latin “catalogus” yang berarti daftar, dalam

pengertian umum katalog diartikan sebagai daftar nama-nama, judul dan barang-

barang. Dalam sejarah kepustakawanan, katalogisasi atau pengkatalogan

(cataloguing, catalogieseren) merupakan keterampilan yang sudah dimiliki

sejak berabad-abad lamanya, sebagai senarai inventaris.

Dalam dunia perpustakaan katalog diartikan sebagai daftar berbagai jenis

koleksi, dapat berupa buku yang dibuat menurut sistem atau cara tertentu, secara

alfabetis maupun secara sistematis untuk memudahkan penemuan kembali bahan

pustaka yang dibutuhkan pemustaka (user) maupun oleh petugas perpustakaan.

Menurut KBB (2001) : katalog merupakan secarik kartu, daftar atau buku

yang memuat nama benda atau informasi tertentu yang ingin disampaikan,

disusun secara berurutan, teratur dan alfabetis: kartu membantu memudahkan

orang mencari buku di perpustakaan; berkas katalog yang dibuat pada slip kertas

yang diikat di jilid berkas untuk memungkinkan adanya penyisipan bahan baru

yang tepat susunannya. Katalog juga merupakan gambaran dari fisik sebuah

dokumen. Hasil pokok dari kegiatan katalogisasi adalah penyusunan dari bahan

pustaka dan pemeliharaan katalog yang memberikan akses utama kepada

koleksi.

33

Page 49: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

a. Tujuan Dan Fungsi Katalogisai

a. Tujuan Katalogisasi

Memungkinkan seorang menemukan sebuah buku yang diketahuipengarangnya, judulnya atau subjeknya.

Menunjukan buku yang dimiliki perpustakann oleh pengarangtertentu, berdasarkan subjek tertentu dan dalam jenis literatur

tertentu.

Membantu dalam pemilihan buku berdasarkan edisinya dan berdasarkan karakternya (sastra ataukah berdasarkan topik).

b.Fungsi Katalogisasi

Katalog berfungsi sebagai alat komunikasi yang

menginformasikan koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan.

Katalog berfungsi sebagai wakil koleksi.

2.4.4. Pemeliharaan Bahan Pustaka

Pemeliharaan bahan perpustakaan adalah upaya untuk menjaga

keselamatan buku-buku dan bahan lain dari kerusakan sehingga koleksi

perpustakaan tersebut dapat berumur panjang dan dapat dimanfaatkan dalam

waktu yang lama. Dalam pengertian pemeliharaan termasuk perawatan dan

pencegahan dari kerusakan sehingga bahan pustaka itu dapat dilestarikan.

Bafadal (1991:35), mendefinisikan pemeliharaan bahan pustaka merupakan

kegiatan yang mencakup segala usaha pencegahan terhadap hal-hal yang

34

Page 50: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

menimbulkan kerusakan buku atau dengan kata lain menyelamatkan buku dari

unsur-unsur yang merusak. Secara umum, usaha pemeliharaan bahan pustaka

ialah dengan menjaga kebersihan ruangan perpustakaan itu sendiri, lemari, rak,

dan buku bebas dari debu. Mengadakan larangan merokok, makan dan minum

dalam ruang perpustakaan.. Untuk mencegah hal tersebut umumnya telah

dimasukkan dalam peraturan tata tertib perpustakaan.

a. Tujuan dan Fungsi Pemeliharaan Bahan Pustaka

1. Tujuan Pemeliharaan Bahan Pustaka

Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai terkait dengan kegiatan

pemeliharaan bahan pustaka di perpustakaan yaitu :

a. Menyelamatkan nilai informasi yang terkandung dalam setiap bahan

pustaka atau dokumen.

b. Menyelamatkan bentuk fisik bahan pustaka atau dokumen.

c. Mengatasi kendala kekurangan ruang.

d. Mempercepat proses temu batik atau penelusuran dan perolehan informasi.

e. Menjaga keindahan dan kerapian bahan pustaka.

f. Mencegah koleksi perpustakaan dari kerusakan akibat penggunaan yang

keliru oleh mahasiswa.

35

Page 51: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

2. Fungsi Pemeliharaan Bahan Pustaka

a) Fungsi Perlindungan

Upaya melindungi bahan pustaka dari beberapa faktor yang

mengakibatkan kerusakan.

b) Fungsi Pengawetan

Upaya pengawetan terhadap bahan pustaka agar tidak cepat rusak dan

dapat dimanfaatkan lebih lama lagi

c) Fungsi Kesehatan

Upaya menjaga bahan pustaka tetap dalam kondisi bersih sehingga tidak

berbau pengap dan tidak mengganggu kesehatan pembaca maupun

pustakawan.

d) Fungsi Pendidikan

Upaya memberikan pendidikan kepada pembaca, bagaimana

memanfaatkan bahan pustaka yang baik dan benar.

e) Fungsi Kesabaran

Upaya pemeliharaan bahan pustaka membutuhkan kesabaran dan

ketelitian.

f) Fungsi Sosial

Pemeliharaan bahan pustaka sangat membutuhkan keterlibatan dari orang

lain.

36

Page 52: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

g) Fungsi Ekonomi

Pemeliharaan yang baik akan berdampak pada keawetan bahan pustaka,

yang akhimya dapat meminimalisasi biaya pengadaan bahan pustaka.

h) Fungsi Keindahan

Dengan pemeliharaan yang baik, bahan pustaka di perpustakaan akan

tersusun rapi, indah dan tidak berserakan, s ehi ngga perpustakan

kelihatan indah dan nyaman.

2.4.5. Layanan

Banyak argumentasi yang menyatakan bahwa layanan perpustakaan

merupakan titik sentral kegiatan perpustakaan. Dengan kata lain, perpustakaan

identik dengan layanan karena tidak ada perpustakaan jika tidak ada kegiatan

layanan. (Nasution, 1992 : 2).

Sistem layanan perpustakaan ada dua macam yaitu layanan yang bersifat

terbuka dan layanan yang bersifat tertutup. Pemilihan sistem layaan terbuka atau

sistem layanan tertutup berdasarkan beberapa faktor pertimbangan seperti:

- Tingkat keselamatan koleksi pepustakaan.

- Jenis koleksi dan sifat rentan dari koleksi.

- Perbandingan antara jumlah staf, jumlah pengguna dan jumlah koleksi.

- Luas gedung perpustakaan.

- Rasio antara jam layanan dengan jumlah staf perpustakaan.

37

Page 53: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

a. Layanan sistem terbuka

Layanan sistem terbuka (open access) adalah sisitem layanan yang

memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan

mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi

perpustakaan. Pada sistem ini maka pengguna dapat melakukan browsing bahan

pustaka dari jajaran koleksi.

b. Layanan sistem tertutup

Sistem layanan tertutup (closed access) adalah sistem layanan perpustakaan

yang tidak membolehkan pengguna perpustakaan mengambil sendiri bahan

pustaka di perpustakaan. Pengambilan dan pengembalian bahan yang telah

dipinjam dilakukan oleh petugas perpustakaan.

Aktivitas layanan perpustakaan dan informasi bararti penyediaan bahan

pustaka secara tepat dan akurat dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi

bagi para pengguna perpustakaan. Perpustakaan memberikan layanan bahan

pustaka kepada masyarakat adalah agar bahan pustaka tersebut yang telah diolah

dapat dimanfaatkan dengan cepat oleh masyarakat pengguna perpustakaan . a.

Tujuan dan Fungsi Layanan

Tujuan dan fungsi layanan perpustakaan sekolah adalah menyajikan informasi

guna kepentingan pelaksanaan proses belajar mengajar dan rekreasi bagi siswa-

siswi, dengan menggunakan bahan pustaka yang ada di perpustakaan tersebut.

Kegiatan layanan di perpustakaan sekolah meliputi, peminjaman buku-buku,

melayani kebutuhan pelajar dalam kelas, menyediakan sumber informasi bagi

38

Page 54: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

murid dan guru serta tenaga administrasi sekolah, membimbing siswa untuk

mahir dalam mencari informasi secara mandiri.

Lasa Hs,(1995) Seorang kolomnis Perpustakaan dan Pustakawan Universitas

Gajah Mada Yogyakarta, membagi 5 (lima) fungsi perpustakaan sekolah adalah

1) Menunjang proses pendidikan; 2) Mengembangkan minat dan bakat siswa; 3)

Mengembangkan minat baca guru dan siswa; 4) Menjadi sumber informasi; 5)

Memperoleh bahan rekreasi kultural. Sedangkan dalam Surat Keputuan Menteri

Pendidikan dan Kebudayan Nomor: 0103/O/1981, tanggal 11 Maret 1981,

membagi beberapa fungsi perpustakaan sekolah sebagai berikut:

a. Sebagai Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan

pendidikan seperti tercantum dalam kurikulum sekolah;

b. Pusat penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa

mengembangkan kreativitas dan imajinasinya;

c. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi

waktu luang (Buku-buku hiburan).

Dari ketiga pendapat tentang fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah tersebut

di atas, ada salah satu fungsi yang sangat menarik dan perlu dikembangkan

adalah sebagai fungsi sumber informasi. Fungsi ini memiliki multifungsi karena

dapat dijadikan sebagai sarana belajar untuk membantu menyelesaikan tugas-

tugas sekolah bagi siswa-siswi dan juga dapat berfungsi menambah wawasan

dan mewujudkan kreativitas bakat siswa-siswi yang dimiliki sehingga dapat

menghasilkan prakarya sederhana bagi diri pribadi yang mandiri kelak.

39

Page 55: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

2.5. Kerangka Pikir

Pengertian perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada

sebuah sekolah, di kelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dan

tujuan usaha membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan

tujuan pendidikan pada umumnya. Di samping itu dalam penjelasan undang-

undang pendidikan nasional kita, di sebutkan bahwa salah satu sumber belajar di

sekolah yang amat penting tetapi bukan satu-satunya adalah perpustakaan.

Sebagai salah satu sumber belajar di sekolah perpustakaan membantu

tercapainya visi dan misi sekolah tersebut. Mengingat pentingnya peran

perpustakaan sekolah maka perlu adanya suatu pengelolaan atau manajemen

yang tepat dan cepat sehingga fungsi perpustakaan sekolah benar-benar

terwujud. Namun masalahnya sekarang adalah tidak sedikit perpustakaan

sekolah yang pengelolaannya masih kurang profesional. Kalau pun sudah baik,

bagaimana perpustakaan sekolah mampu memenuhi kebutuhan penggunanya

akan berbagai pengetahuan dan informasi secara mudah dan cepat di era

globalisasi ini. Untuk itu di perlukan suatu sistem informasi manajemen

Pengelolaan merupakan bagian dalam menjalankan perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian menjadi suatu rangkaian kegiatan pengambilan

keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh dalam proses pendayagunaan

segala sumber kegiatan secara efesien disertai penetapan cara pelaksanaannya

oleh seluruh jajaran dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Untuk dapat mencapai tujuan perlu sumber daya manusia dan non manusia

40

Page 56: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

berupa sumber dana, teknik, fisik, perlengkapan, alam, informasi, ide, peraturan-

perturan dan teknologi. Sumber daya tersebut di kelola melalui proses

manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan

pengawasan yang di harapkan mampu mengeluarkanproduk berupa barang atau

jasa. Sebagai langkah awal dalam proses perencanaan perpustakaan, antara lain,

adalah menetapkan visi dan misi perpustakaan di samping juga memperhatikan

faktor internal dan eksternal. Adanya visi yang jelas akan ikut membantu

koordinasi aktivitas orang-orang yang terikat oleh perpustakaan itu. Sementara

itu, misi merupakan rumusa kegiatan yang akan di lakukan dan hasilnya dapat di

hitung, di buktikan, di lihat, atau pun di rasakan.

41

Page 57: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Bagan Kerangka Pikir

Pengetahuan Petugas Perpustakaan DalamMengelolaa Perpustakaan (Studi Pada SD

Negeri 7 Konawe Selatan)

Teori Pengetahuan dan pengelolaan perpustakaan

Oleh Notoatmodjo (2003) dan Dahuri (2006:46)

Pengetahuan Pengelolaan Perpustakaan

- Tahu (Know) - Pengolahan Bahan Pustaka

- Memahami (Comprehension) - Klasifikasi

- Aplikasi (Application) - Katalogisasi

- Pemeliharaan Bahan Pustaka

- Layanan

Notoatmodjo, (2010)Dahuri (2006:46)

Pustakawan/

Petugas

Kerangka Pikir Di Modifikasi Oleh Penulis 2017

Gambar 1.1

Kerangka pikir

42

Page 58: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di perpustakaan SD Negeri 7 Konawe selatan,

tepatnya di Desa Matabubu, Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe selatan,

dengan pertimbangan sebagai berikut Pengelolaan perpustakaan sekolah yang

belum maksimal, Bahan pustaka yang tidak tertata dengan rapi, Petugas

perpustakaan yang tidak memiliki pengetahuan di bidang perpustaakan.

3.2. Subjek Dan Informan

3.2.1. Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah keseluruhan guru dan staf tata usaha

SD Negeri 7 Konawe Selatan. yang berjumlah 12 orang berdasarkan data yang

diperoleh dari hasil survey awal pada tanggal 26 Desember 2016.

3.2.2. Informan

Informan dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 3 orang guru yang

bertugas sebagai pengelola perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan.

43

Page 59: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

3.3.Teknik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini peneliti menentukan informan dengan teknik purposive

sampling, artinya dengan memilih narasumber yang benar-benar mengetahui

kondisi internal dan eksternal perpustakaan SD Negeri 7 Konawe selatan

sehingga mereka akan dapat memberikan masukan secara tepat tentang

pengetahuan petugas perpustakaan dalam mengelolaan perpustakaan.Informan

yang dipilih dalam penelitian ini berasal guru dan staf tata usaha SD Negeri 7

Konawe selatan.

3.4. Jenis Dan Sumber Data

3.4.1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah

sebagai berikut :

1. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh berupa keterangan-keterangan,

seperti sistem pengelolaan yang di terapkan di perpustakaan serta strategi

dalam meningkatkan minat membaca siswa.

2. Data kuantitatif yaitu data yang berupa laporan-laporan secara tertulis,

seperti daftar bahan pustaka dan daftar pengujung yang ada di

perpustakaan sekolah tersebut.

44

Page 60: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

3.4.2. Sumber Data

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data. Adapun data-data primer pada penelitian ini di dapat

langsung dari hasil Wawancara yang di lakukan oleh penulis kepada seluruh

pihak sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, guru, dan staf tata usaha (TU) di

SD Negeri 7 Konawe selatan, Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe selatan.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data. Data-data sekunder dalam penelitian

ini berasal dari hasil observasi dan dokumentasi dengan melihat situasi di

perpustakaan SD Negeri 7 Konawe selatan, Kecamatan Baito, Kabupaten

Konawe selatan.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian, maka

peneliti menggunakan metode-metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Wawancara (interview) Wawancara adalah proses mengajukan

pertanyaan dengan tujuan untuk memperoleh keterangan yang jelas dari

informan sesuai data yang di butuhkan dalam proses face to face.

45

Page 61: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

2. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan langsung dilapangan terhadap aspek denagan objek yang

akan diteliti.

3. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan

pengumpulan data dengan menelaah buku-buku, laporan-laporan, jurnal

dan sejumlah dokumen yang relevan dengan fokus penelitian ini dalam

memperoleh.

3.6. Tehnik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bognan & Biklen (1982) sebagaimana

dikutip Moleong (2007:248), adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang

dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan

apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceriterakan kepada orang lain.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa langkah awal dari

analisis data adalah mengumpulkan data yang ada, menyusun secara sistematis,

kemudian mempresentasikan hasil penelitiannya kepada orang lain. McDrury

(Collaborative Group Analysis of Data, 1999) seperti yang dikutip Moleong

(2007:248) tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang

ada dalam data,

46

Page 62: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

2. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang

berasal dari data.

3. Menuliskan ‘model’ yang ditemukan.

4. Koding yang telah dilakukan.

Analisis data dimulai dengan melakukan wawancara mendalam dengan

informan kunci, yaitu seseorang yang benar-benar memahami dan mengetahui

situasi obyek penelitian. Setelah melakukan wawancara, analisis data dimulai

dengan membuat transkrip hasil wawancara, dengan cara memutar kembali

rekaman hasil wawancara, mendengarkan dengan seksama, kemudian

menuliskan kata-kata yang didengar sesuai dengan apa yang ada direkaman

tersebut.

Setelah peneliti menulis hasil wawancara tersebut kedalam transkrip,

selanjutnya peneliti harus membaca secara cermat untuk kemudian dilakukan

reduksi data. Peneliti membuat reduksi data dengan cara membuat abstraksi,

yaitu mengambil dan mencatat informasi-informasi yang bermanfaat sesuai

dengan konteks penelitian atau mengabaikan kata-kata yang tidak perlu sehingga

didapatkan inti kalimatnya saja, tetapi bahasanya sesuai dengan bahasa

informan.

47

Page 63: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

3.7. Desain Operasional Penelitian

Desain operasional Penelitian adalah penjelasan dari masing-masing

variable yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator yang

membentuknya.

Variable Bebas (X)

Variable Bebas (X), yaitu pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil dari

tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indera penglihatan,

pendengaran, penciuman,rasa, dan raba.

Pada penelitian ini, tingkat Pengetahuan yang dicakup di dalam domain

kognitif menurut Notoatmodjo (2010) mempunyai 6 tingkat, yakni :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya.

Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall)

terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan

yang telah diterima..

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara

benar.

48

Page 64: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat

diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan

menggunakan rumus statistik dalam menggunakan prinsip-prinsip siklus

pemecahan masalah kesehatan dari kasus pemecahan masalah (problem solving

cycle) di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.

Variable Terikat (Y)

Variable terikat (Y) atau pada skripsi ini disebut juga sebagai target behavior

adalah penegelolaan perpustakaan. Pengelolaan perpustakaan merupakan bagian

dalam menjalankan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian menjadi suatu

rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan

menyeluruh dalam proses pendayagunaan segala sumber kegiatan secara efesien

disertai penetapan cara pelaksanaannya oleh seluruh jajaran sekolah untuk

mencapai tujuan sekolah.

49

Page 65: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Tabel 2. Desain Operasional Penelitian

Unit analisisSruktur Kerangka Teknik

unit analisis Pengumpulan data

Pengetahuan Menganalisis: 1. Wawancara

- Tahu (Know)2. Observasi

- Memahami (Comprehension)

Pengelolaan - Aplikasi (Application)3. Dokumentasi

perpustakaan

- Pengolahan Bahan Pustaka

- Klasifikasi

- Katalogisasi

- Pemeliharaan Bahan Pustaka

- Layanan

3.8. Konseptualisasi

1. Pengetahuan adalah hasil dari tau yang di dapatkan melalui proses

pengindraan objek tertentu.

2. Perpustakaan adalah sebuah gedung yang didalamnya terdapat berbagai

koleksi buku.

3. Pustakawan dan Petugas Perpustakaan adalah seseorang yang

mempunyai keterampilan dalam mengelola suatu perpustakaan.

4. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah merupakan proses mengoptimal

kontribusi manusia, materil, anggaran guna mencapai tujuan organisasi .

50

Page 66: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Dan Sejarah Berdirinya Sekolah Dasar Negeri 7

Konawe Selatan.

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan sekolah dasar negeri 7 konawe

selatan. Sekolah dasar ini berdiri pada tahun 1990. awalnya sekolah dasar ini

bernama sekolah dasar negeri 01 baito. Akan tetapi dengan adanya pemekaran desa

amasara menjadi desa matabubu, lalu sekolah ini berubah nama menjadi sekolah

dasar negeri 2 baito, tepatnya pada tanggal 1994 .sebelum pemekaran desa amasara

menjadi desa matabubu, sekolah ini di bangun di desa amasara namun karena

adanya kebijakan dari pemerintah kabupaten konawe selatan yaitu belum

tersedianya sarana pendidikan di desa matabubu maka di bangunlah sekolah tersebut

guna menujang pendidikan yang layak bagi masyarakat desa. Di tahun 2004 sekolah

ini berganti nama menjadi Sekoah Dasar Negeri 7 Konawe Selatan karena telah di

bangun SMP pada waktu itu. Sekarang, sekolah dasar yang belum lama ini telah

terakreditasi “B / BAIK” Dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN)

40401968.

51

Page 67: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Selama berdiri, Sekolah Dasar Negeri 7 konawe selatan sudah di pimpin oleh 5

kepala sekolah dengan urutan sebagai berikut:

a. Ngadiman

b. Ramini,S.Pd

c. Susilo,S.Pd

d. Rosmiati,S.Pd

Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe Selatan merupakan satu-satunya sekolah yang

berada diwilayah desa matabubu dan merupakan sekolah yang tentunya menjadi

perhatian dan tujuan utama bagi sebagian warga masyarakat desa matabubu untuk

dapat mengenyam pendidikan. Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 7 konawe

selatan merupakan unit pelaksanaan teknis yang di bawahi sekolah dan menempati

sebuah gedung terdiri dengan luas keseluruhan = 56 m2 yang bertempat di desa

Matabubu Kecamtan Baito Kabupaten Konawe selatan Sulawesi tenggara.

Secara geografis gedung Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe Selatan

terletak pada posisi yang cukup strategis, dimana letaknya cukup dekat dengan

beberapa kelas itu sendiri yang hanya berjarak 20 m

52

Page 68: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Bangunan sekolah ini berdiri di atas tanah seluas yang 9.800 m2 tepatnya terletak di:

a. Dusun : II

b. RT : 3

c. Desa : Matabubu

d. Kecamatan : Baito

e. Kabupaten : Konawe Selatan

f. Provinsi : Sulawesi Tenggara

g. Kode pos : 93383

a b c d e f g ml

kh

in

j

Gambar 4.1.Denah Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe Selatan

Sumber: Data Sekunder Mei 2017

53

Page 69: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Keterangan:

a. Kelas I

b. Kelas II

c. Kelas III

d. Kelas IV

e. Kelas V

f. Kelas IIV

g. Ruang Guru/Kantor

h. Kelas VI (SMP)

i. Kelas VII (SMP)

j. Kelas VIII (SMP)

k. Perpustakaan

l. Kantin

m. WC

n. Lapangan

4.1.2. Visi dan Misi Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe Selatan

a. Visi

Menjadi sekolah terpercaya di masyarakat untuk mencerdaskan bangsa dalam

rangka mensuksekan wajib.

54

Page 70: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

b. Misi

1. Menyiapakan generasi unggul yang memiliki potensi di bidang imtaq

dan iptek.

2. Membentuk sumber daya manusia yang aktif, Kreatif, sesuai dengan

perkembangan zaman.

3. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya dalam

masyarakat.

4.1.3. Sumber Daya Manusia Dan Struktur Organisasi Sekolah Dasar Negeri 7

Konawe Selatan

a. Sumber daya Manusia

Sumber daya manusia di Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe selatan ini terdiri dari

12 orang yang terdiri dari seorang kepala sekolah. 10 orang guru dan 1 staf tata

usaha (TU).

Tabel 4.1.

Sumber Daya Manusia Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe Selatan

NO NAMA/NIP PANGKAT JENIS GURU

GOLONGAN

1 Rosmiati,S.Pd III/b Kepala sekolah/Guru Kelas

2 Susilo,S.Pd III/b Guru Kelas

3 Rudi,S.Pd III/a Guru Penjas

55

Page 71: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

4 Nurhayati,S.Pd II/a Guru Kelas

5 Edi,S.Pd II/b Guru Kelas

6 Hajar Mangade - Guru Kelas

7 Siti Ranti - Guru Kelas

8 Martina Porende - Guru Kelas

9 Ansar - Guru PAI

10 Alviah,S.Pd II/a Guru Kelas

11 Suniati - Guru Kelas

12 Salam - TU

Sumber: Data Sekunder Mei 2017

b. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi SD Negeri 7 Konawe Selatan harus dapat menggambarkan

kepastian hubungan, kedudukan organisasi sekolah, dan bertanggung jawab

terhadap fungsi dan tugas yang diembannya. Hal itu perlu karena dalam suatu

organisasi banyak pekerjaan yang perlu diselesaikan bersama untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan organisasi itu sendiri. Sehingga dapat menjalankan tugas dan

56

Page 72: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

fungsinya dalam rangka optimalisasi pencapaian tujuan yang diharapkan baik.

Adapun struktur Organisasi SMA Negeri 7 Konawe Selatan Kab. Muna terlampir

pada bagan I.

Dalam struktur organisasi tersebut sudah dipaparkan dengan jelas bagian-bagian

peranan atau tugas masing- masing bidang yaitu sebagai berikut :

1. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum

Adapun peranan dan tugas wakil bidang kurikulum yaitu bertanggung jawab

dalam bidang pelaksanaan kegiatan pada bidang kurikulum, penyusunan program

pengajaran, penyusunan pembagian tugas guru dan jadwal pengajaran, penyusunan

jadwal pelaksanaan UTS,UAS dan ujian akhir, menyusun kriteria persyaratan

kenaikan kelas dan kelulusan, menyusun laporan pelaksanaan pembelajaran.

2. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan

Adapun tugas wakil kepala sekolah kesiswaan yaitu :

a. Memantau ketertiban siswa pada saat belajar, istrahat, waktu pulang sekolah.

b. Melakukan koordinasi dalam penanganan kasus siswa dengan wali kelas, BP dan

guru yang terkait.

c. Mengkordinasi kegiatan siswa yang telah diprogramkan melalui program kegiatan

OSIS dan bekerja sama dengan para koordinator.

Tugas staf wakil bidang kesiswaan yaitu :

a. Melaksanakan pembinaan terhadap seksi yang ada di OSIS

b. Melaksanakan piket guru pemantauan dan pengawasan perilaku siswa.

57

Page 73: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

c. Mengadministrasikan kegiatan kesiswaan.

3. Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana

Adapun tugas wakil kepala sekolah sarana dan prasarana yaitu :

a. Menyusun rencana kerja dan jadwal kerja

b. Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah

c. Mengkoordinasikan kegiatan program perbaikan atau penambahan sarana dan

prasarana baru dilingkungan sekolah

d. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan pengadaan bahan- bahan

pengajaran.

4. Wakil kepala sekolah bidang humas

Adapun tugas wakil kepala sekolah humas yaitu : membina, mengatur, dan

mengembangkan hubungan dengan komite sekolah, membina pengembangan antara

sekolah dengan lembaga pemerintahan, dunia usaha dan lembaga sosial lainnya.

Selain itu, Humas untuk menjalin komunikasi dengan pihak eksternal sekolah.

5. Kepala Tata Usaha

Adapun tugas kepala tata usaha yaitu sebagai berikut :

a. Menyusun program usaha

b. Mengkoordinir tugas- tugas tata usaha

c. Mengatur pengurusan kepegawaian

d. Mengawasi dan mengendalikan penggunaan alat- alat sekolah.

58

Page 74: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

ed f

h

gc

i

b

ja

Gambar 4.2. Denah Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan

Sumber: Data Sekunder mei 2017

Keterangan:

a. Pintu masuk

b. Rak buku

c. Rak buku

d. Rak buku

e. Rak buku

f. Meja sirkulasi

g. Meja dan kursi petugas

h. Ruang penyimpanan

59

Page 75: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

i. Rak buku

j. Rak buku

4.1.4. Sumber Daya Manusia dan Struktur Organisasi Perpustakaan SD

Negeri 7 Konawe Selatan

a. Sumber Daya Manusia

Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe selatan letaknya terpisah dari

gedung sekolah lainnya. Dalam artian, perpustakaan sekolah ini terletak di gedung

sendiri yang benar-benar gedung perpustakaan. Perpustakaan ini di kelola oleh tiga

orang pengelolaan perpustakaan, yaitu seorang guru yang bernama Edi,S.Pd dan dua

orang guru yang bernama Nurhayati,S.Pd dan Martina Porende. Dengan demikian

perpustakaan ini tidak setiap waktu dibuka dan dapat dimanfaatkan. Ada waktu-

waktu tertentu perpustakaan sekolah ini ditutup ketika hari sekolah. Misalnya,

ketika guru pengelola sedang mengajar atau ada pekerjaan yang kebetulan waktunya

bersamaan maka perpustakaan ditutup karena tidak ada yang menjaga.

b. Struktur Organisasi Perpustakaan

Struktur Organisasi Perpustakaan harus dapat menggambarkan kepastian

hubungan dan kedudukan organisasi perpustakaan dan bertanggung jawab terhadap

peranan dan tugas yang diembannya. Hal itu perlu karena dalam suatu organisasi

banyak pekerjaan yang perlu diselesaikan bersama untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan organisasi itu sendiri. Sehingga dapat menjalankan peranannya

60

Page 76: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

dalam rangka optimalisasi pencapaian tujuan yang diharapkan baik untuk lembaga

induk pembentuk perpustakaan . Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan

merupakan bagian yang terpenting dari struktur sekolah ini yang dimaksudkan

untuk memberikan gambaran tentang peranan dan tugas yang harus dikerjakan yang

berhubungan dengan kegiatan perpustakaan di SD Negeri 7 Konawe Selatan.

Adapun Struktur Organisasi Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan terlampir

pada bagan II.

Berdasarkan Struktur Organisasi Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan

tersebut mempunyai peranan masing-masing bagian yang ada di perpustakaan, di

uraikan sebagai berikut:

1. Kepala sekolah

Sebagai pimpinan sekolah bertanggungjawab pada semua aspek kegiatan

pendidikan di SD Negeri 7 Konawe Selatan termasuk kegiatan perpustakaan.

2. Kepala perpustakaan

a. Membuat perencanaan pembinaan dan pengembangan perpustakaan di sekolah

yang biasanya di buat pada setiap awal tahun ajaran baru

b. Mendayagunakan semua sumber yang ada baik sumber manusia maupun sumber

material

c. Mengadakan kordinasi dan pengawasan terhadap semua kegiatan perpustakaan

sekolah sehingga semuanya mengarah kepada tujuan.

61

Page 77: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

d. Apabilah dalam pelaksanaan tugasnya kepalh perputakaan sekolah di bantu oleh

beberapa staf maka ia bertanggung jawab atas pembinaan semua anggota stafnya

e. Membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan tertentu sehubungan dengan pembinaan

dan pengembangan perputakaan sekolah.

f. Mengadakan penilayan terhadap penyelengarakan perpustakaan sekolah

3. Teknis

Adapun peranan teknis perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan yaitu, sebagai

berikut :

1. Bagian pengadaan

a. Pelaksanaan administrasi umum perpustakaan

b. Melayani pembuatan belangko perpustakaan yaitu katru anggota perpustakaan dan

bebas pustaka

c. Pelaksanaan proses inventaris bahan pustaka

d. Pelaksanaan proses katalogisasi bahan pustaka

e. Pelaksanaan proses klasifikasi bahan pustaka

f. Bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana perpustakaan.

2. Bagian pengolahan

Adapun peranan pengadaan bahan pustaka yaitu :

a. Pembelian bahan pustaka biasa anggaran dari komite sekolah dan dana bos

b. Hadiah bahan pustaka biasanya pemberian Cuma- Cuma dari berbagai pihak

seperti buku tentang korupsi

62

Page 78: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

c. Kerja sama, pihak sekolah selalu mengadakan kerja sama dengan beberapa

penerbit untuk mendapatkan harga buku dengan kualitas yang bagus

3. Penyusunan

Adapun peranan penyusunan adalah pengelola perpustakaan menyusun buku atau

bahan pustaka ke rak sesuai sesuai dengan nomor klasifikasi.

4. Layanan

1. Layanan referensi

Adapun peranan layanan referensi adalah sebagai berikut :

a. Menerima pertanyaan- pertanyaan dari para pemustaka mengenai koleksi bahan

pustaka

b. Memberi bimbingan untuk menemukan koleksi referensi

2. Layanan sirkulasi

a. Mengawasi keluarnya setiap bahan pustaka dari ruang perpustakaan

b. Pendaftaran anggota perpustakaan

c. Peminjaman dan pengembalian bahan pustaka

d. Memberikan sanksi bagi anggota yang belum mengembalikan pinjaman.

4.1.5. Koleksi Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan

Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan dan

disajikan kepada siswa guna memnuhi kebutuhan pengguna akan informasi koleksi

yang dibutuhkan oleh setiap perpustakaan, hal ini tergantung pada jenis dan tujuan

perpustakaan yang bersangkutan.

63

Page 79: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan menyediahkan koleksi yang dapat

menunjang minat kunjungan siswa dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Jenis

buku yang ada di perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan Selatan yaitu buku

paket, buku bacaan, peta, globe dan koran. Jumlah keseluruhan koleksi

Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan Selatan yaitu 1.274.

Berikut ini adalah keadaan koleksi perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2.

Keadaan Koleksi Bahan Pustaka Pada Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan

Jumlah

No Jenis buku Judul Kondisi

Layak Tidak layak

1 Buku paket 2.000 879 50

2 Buku bacaan 345 315 30

3 Peta - - -

4 Globe - - -

5 Koran /majalah - - -

Jumlah 2.345 1.194 80

Sumbe:, Data sekunder, Mei 2017

64

Page 80: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Dari tabel diatas menunjukan bahwa keadaan koleksi bahan pustaka pada

Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan. Yang layak dipakai berjumlah 1.194

buku sedangkan yang tidak layak di pakai berjumlah 80 buku.

Karena belum adanya pengetahuan petugas perpustakaan tentang pengelolaan

perpustakaan, Koleksi yang tersedia diperpustakaan ini diolah tidak berdasarkan

DDC (Dewey Decimal Classification), koleksi yang ada di susun begitu saja di rak

buku dan tidak dikelompokkan berdasarkan subjek buku.

Mereka beralasan bahwa sedikitnya koleksi buku yang ada diperpustakaaan dan

tidak adanya pengetahuan petugas perpustakaan dalam menegelola perpustakaan

membuat koleksi buku yang ada tidak tersusun dengan rapi. Jumlah koleksi yang

ada hanya sekitar eksemplar, tertulis pada tabel 2.

4.1.6. Sarana dan Prasarana Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan

a. Gedung perpustakaan

Gedung perpustakaan terletak ditempat yang strategis dan mudah diakses atau

dikunjungi oleh pemustaka atau siswa, yaitu terletak diantara ruangan kelas belajar

siswa dan gedung kegiatan belajar siswa dalam mencari ilmu pengetahuan.

Gedung perpustakaan SD Negeri 7 Konawe selatan merupakan gedung yang

baru dibangun pada tahun 2016 yang didirikan diatas tanah seluas 120 m2 yang

terdiri satu lantai.

b. sarana dan prasarana

65

Page 81: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

sarana dan prasarana di perpustakaan merupakan komponen penting yang tidak

dapat dipisahkan dengan melaksanakan suatu kegiatan kantor. Untuk menunjang

kelancaran aktivitas dan pelayanan pada pemustaka perpustakaan SD Negeri 7

Konawe selatan mempunyai perabot dan peralatan seperti yang terdapat pada tabel

4.3.

Tabel 4.3.

Sarana dan Prasarana di Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe selatan

No Nama Barang Jumlah Keadaan Barang

1 Meja srirkulasi 1 Buah Baik

2 Kursi Sirkulasi 1 Buah Baik

3 Meja Petugas 1 Buah Baik

4 Kursi Petugas 1 Buah Baik

5 Meja Baca 4 Buah Baik

6 Kursi Baca 16 Buah Baik

7 Rak Buku 8 Buah Baik

Sumber : data sekunder, April 2016.

4.1.7. Pengelola Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan

Pengelola Perpustakan Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe selatan mempunyai

minat dibidang kerja perpustakaan, kepedulian yang tinggi terhadap perpustakaan,

kemampuan pendekatan pribadi yang baik, pengetahuan umum yang luas,

66

Page 82: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

kemampuan komunikasi yang baik, inisiatif, kreativitas, kepekaan terhadap

perkembangan yang baru terutama yang berhubungan dengan bidang perpustakaan

serta dedikasi yang tinggi. Jumlah tenaga pengelola Perpustakaan Sekolah Dasar

Negeri 7 Konawe selatan berjumlah 3 orang yang terdiri dari seorang pimpinan atau

kepala perpustakaan yang di beri tanggung jawab oleh kepala sekolah. Staf

pengelolah perpustakaan berjumlah 2 orang.

Kepala Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe selatan adalah Edi, S.Pd.

Ia seorang lulusan strata 1 (S1) pendidikan matematika, agama islam tergolong

Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan mengajar di bidang studi matematika, ia ditunjuk

oleh pimpinan yaitu kepala Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe selatan untuk

memenuhi kebutuhan sertifikasi karena kekurangan mengajar.

4.1.8. Alur dan Sistem Layanan Pada Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe

Selatan

a. Sistem Layanan

Sistem layanan di perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe selatan adalah

sistem pelayanan terbuka (open acces). Dalam sistem ini para pemustaka (baik

siswa maupun guru) dapat langsung mencari, memilih, menemukan dan mengambil

sendiri bahan pustaka yang di kehendaki dari jajaran koleksi perpustakaan yang ada

di rak koleksi.

Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe selatan memberikan pelayanan

kepada pengguna setiap hari. Akan tetapi para siswa tidak bisa datang sewaktu-

67

Page 83: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

waktu sesuai keinginan siswa. Perpustakaan memberikan kebijakan kepada para

siswa agar berkunjung ke perpustakaan hanya pada saat jam istirahat, kecuali ada

tugas dari guru yang mengajar ketika siswa berkunjung. b. Alur layanan Sirkulasi

Pada alur Layanan sirkulasi perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe

selatan, proses penulusuran informasi pemustaka datang ke perpustakaan dimulai

mengisi daftar kunjungan karena daftar ini wajib diisi, kemudian mulai mencari

bahan pustaka yang akan dibaca dan dipinjam, setelah itu pemustaka menyerahkan

buku yang akan dipinjam kepada petugas perpustakaan. Kemudian petugas mencatat

buku yang akan di pinjam oleh pemustaka.

4.1.9. Tata Tertib Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan

Salah satu hal yang penting dan yang harus ada dalam perpustakaan adalah

tata tertip. Tata tertip ini sangat penting untuk mengatur pemustaka dalam

memanfaatkan perpustakaan. Tidak dapat dibayangkan seandainya perpustakaan

tanpa ada tata tertip tentunya suasana akan kurang nyaman serta buku akan

berhamburan di mana-mana.

Adapun tata tertip Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan yaitu

1. Anggota perpustakaan adalah guru, siswa dan tata usaha

2. Calon anggota perpustakaan harus mengisi formulir dan menyerakan dua (2)

buah foto ukuran 2 x 3 cm.

3. Dapat meminjamkan buku bila ada kartu perpustakaan.

68

Page 84: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

4. Tidak dapat meminjamkan buku untuk orang lain.

5. Dilarang membawa tas saat masuk ke perpustakaan

6. Peminjam tidak dapat di wakili.

7. Bagi menghilangkan buku dapat mengganti susuai dengan harga buku.

8. Menjaga keamanan dan ketenangan didalam perpustakaan.

4.1.10. Profil Informan

1. Rosmiati, S.Pd.

Rosmiati, S.Pd. (P) berusia 51 tahun, beragama islam berpendidikan terakhir S1

pendidikan Bahasa indonesia, kepala sekolah SD Negeri 7 Konawe selatan yang

menjabat sebagai sejak tahun 2014 sampai sekarang.

2. Edi, S.Pd.

Edi, S.Pd. (L) berusia 37 tahun, beragama islam berpendidikan terakhir S1

pendidikan matematika, ia seorang guru PNS mengajar bidang studi matematika dan

diberi tanggung jawab oleh kepala sekolah untuk menjabat sebagai kepala

perpustakaan sekaligus bertindak sebagai pengelola perpustakaan.

3. Nurhayati, S.Pd.

Nurhayati, S.Pd (P) berusia 36 tahun, beragama islam, berpendidikan terakhir S1

pendidikan bahasa indonesia, ia seorang guru PNS mengajar bidang studi bahasa

indonesia dan diberi tanggung jawab oleh kepala Perpustakaan sebagai bagian

Teknik didalam perpustakaan.

69

Page 85: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

4. Martina Porende, S.Pd.

Martina Porende, S.Pd. (P) berusia 24 tahun, beragama islam berpendidikan

terakhir S1 pendidikan ilmu pengetahuan alam (IPA), ia seorang guru PNS mengajar

bidang studi IPA dan diberi tanggung jawab oleh kepala perpustakaan sebagai

bagian layanan di perpustakaan.

4.2. Pengetahuan Petugas Tentang Perpustakaan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

pengindraan terhadap objek tertentu. Jadi pengetahuan perpustakaan merupakan

hasil dari tahu dan pengindraan tentang perpustakaan baik dari segi pengertian,

tujuan, fungsi, dan lainnya yang berkaitan dengan perpustakaan.

Dari segi pengertian, perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di

lingkungan sekolah. Diadakannya perpustakaan sekolah adalah untuk memenuhi

kebutuhan informasi bagi masyarakat di lingkungan sekolah yang bersangkutan,

khususya para guru dan murid.

Perpustakaan berperan sebagai media dan sarana untuk menunjang kegiatan

proses belajar mengajar di tingkat sekolah. Oleh karena itu, perpustakaan

merupakan bagian integral dari program penyelenggaraan pendidikan tingkat

sekolah. Seperti yang dijelaskan oleh Edi,S.Pd (37) berpendapat:

“Menurut saya Pepustakaan adalah sebuah gedung tempat disimpannya

berbagai macam buku yang digunakan sebagai penunjang bagi guru dan

siswa dalam proses belajar mengajar disekolah dan sebagai tempat bagi

70

Page 86: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

siswa untuk menambah ilmu pengetahuan. Dan perpustakaan yang ada

disekolah bukan hanya diperuntukkan bagi siswa saja tetapi masyarakat

disekitar sekolah juga dapat keperpustakaan untuk menambah wawasannya ”

(Wawancara, 10 Mei 2017)

Pengetahuan guru terhadap perpustakaan sangatlah penting agar perpustakaan

dapat berjalan dengan baik. Pustakawan harus mengetahui apa saja yang dimaksud

perpustakaan, karena Guru/pustakawan sebagai kunci pembuka perpustakaan artinya

apabila guru tidak berupaya memotivasi peserta didik untuk memanfaatkan bahan

pustaka maka peserta didik tidak tertarik dan berminat terhadap perpustakaan

sekolah.

menurut Nurhayati,S.Pd (36) menyatakan bahwa:

“Kalau menurut saya Perpustakaan adalah gedung tempat membaca yang di

dalamnya terdapat berbagai macam buku yang terdiri beberapa jenis ilmu

yang tidak hanya tentang pelajaran sekolah tapi di situ juga banyak terdapat

ilmu atau pelajaran umum dan jika di baca akan menambah ilmu pengetahuan

dan wawasan bagi pembaca” .”(Wawancara, 10 Mei 2017)

Jadi dalam segi pengetahuan tentang perpustakaan, pustakawan hanya

mengetahui perpuspustakaan hanya sebagai gedung atau tempat disimpanya buku-

buku dan tempat untuk siswa atau masyarakat untuk menambah ilmu pengetahuan.

Untuk pemahaman petugas tentang perpustakaan itu masih sangat minim

dibuktikan dari hasil wawancara peniliti kepada salah satu petugas dilayanan teknis,

dimana perpustakaan hanya difungsikan sebagai tempat bagi siswa untuk membaca

padahal perpustakaan memiliki fungsi sebegai sarana bagi siswa untuk menyalurkan

kretivitasnya. menurut Nurhayati,S.Pd (36) bahwa:

71

Page 87: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

“Pemahaman saya tentang perpustakaan yaitu sebuah gedung tempat

disimpannya buku dan sebagai saran bagi siswa untuk membaca dan

mengulang pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Adapun fungsi lainnya

yaitu sebagai tempat bagi siswa untuk mengejakan tugas sekolahnya.”

.(Wawancara, 10 Mei 2017)

Jadi dalam hal pemahaman petugas tentang perpustakaan itu masih sangat

kurang karena mereka belum mengetahui tentang fungsi lain dari suatu perpustkaan.

Padahal perpustakaan bukan hanya berfungsi sebagai sarana bagi siswa untuk

membaca dan mengerjakan tugas sekolahnya masih banyak fungsi lain dari

perpustakaan seperti fungsi edukatif, informasi, penelitian dan kreasi.

Dari segi pengaplikasian dan fungsi, perpustakaan hanya dijadikan sebagai

tempat disimpannya buku-buku dan tempat membaca bagi siswa, masih ada banyak

fungsi perpustakaan yang menunjukkan perpustakaan sekolah itu sangat berfungsi

untuk penggunaanya. Seperti yang dijelaskan Nurhayati, S.Pd (36) menyatakan

bahwa:

“Dalam hal fungsi perpustakaan menurut saya Perpustakaan sekolah berfungsi

sebagai tempat untuk siswa menambah pengetahuan dan sebagai sarana untuk

mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru, bukan hanya itu perpustakaan

juga berfungsi sebagai tempat bagi guru untuk manambah materi yang akan

diajarkan kepada siswa ” .(Wawancara, 10 Mei 2017)

Fungsi yang dijelaskan disini adalah fungsi edukatif perpustkaan dimana

sarana yang ada seperti buku yang ada diperpustakaan membantu para siswa untuk

mengerjakan tugas yang diberikan guru disekolahnya, fungsi ini membantu siswa

untuk mengembangkan kemampuan dasarnya dalam belajar.

72

Page 88: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Lebih lanjut dijelaskan oleh Martina P. (24) Menyatakan bahwa:

“Menurut saya fungsi perpustakaan sekolah yaitu sebagai sarana bagi siswa

untuk mengulang kembali pelajaran yang di berikan oleh gurunya apabila

pejelasan yang di sampaikan oleh gurunya belum semua semua dijelaskan

maka mereka dapat mencari buku sesuai materi yang diajarkan oleh

gurunyan.” (Wawancara, 10 Mei 2017)

Bafadal mengatakan bahwa perpustakaan mempunyai empat fungsi umum, yaitu:

1. Fungsi Edukatif

Maksud fungsi edukatif ini yaitu segala keseluruhan sarana prasarana di

perpustakaan terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para

siswa sekolah untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam

mentransfer konsep-konsep pengetahuan sehingga di kemudian hari para

siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut.

2. Fungsi Informatif

Fungsi informatif ini berkaitan dengan upaya penyediaan koleksi

perpustakaan yang bersifat “memberitahu” akan hal-hal yang berhubungan

dengan kepentingan para siswa dan guru.

3. Riset atau Penelitian Sederhana

Fungsi riset atau penelitian ini maksudnya adalah koleksi perpustakaan

sekolah dapat dijadikan bahan untuk membantu kegiatan penelitian

sederhana.

73

Page 89: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

4. Fungsi Kreasi

Fungsi kreasi ini dimaksudkan dengan adanya koleksi ringan seperti surat

kabar, majalah umum, buku fiksi, dan sebagainya diharapkan dapat

menghibur pembacanya di saat yang memungkinkan.

Jadi dalam hal pengetahuan petugas tentang perpustakaan, peneliti

menyimpulkan bahwa pengetahuan petugas perpustakaan (khususnya guru

pengelola perpustakaan) tentang perpustakaan masih sangat kurang. Akan tetapi

mungkin mereka masih agak bingung menyampaikannya ketika di wawancarai.

4.3. Manajemen Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan

Manajemen dalam perpustakaan sekolah bukan sekedar kegiatan menempatkan

buku-buku di rak, akan tetapi lebih dari itu, sangat kompleks, berkelanjutan, dan

selalu berubah. Jadi manajemen merupakan sebuah proses yang memfokuskan pada

memperhatikan kegiatan dari hari ke hari, menghadapi permasalahan isi dan

integrasi dengan tujuan-tujuan sekolah. Kegiatan manajemen adalah kegiatan yang

mencerminkan adanya sebuah sistem, terkait dan terdiri dari beberapa aspek atau

factor untuk mendukungnya.

Bagi pengelola perpustakaan (guru-pustakawan), kegiatan manajemen

merupakan bagian atau peran serta dalam pendidikan di sekolah. Secara efektif

perpustakaan harus mampu mendukung kurikulum dan program-program sekolah.

Dalam hal manajemen perpustkaan SD Negeri 7 Konawe Selatan, petugas

perpustakaan mengeluhkan kurangnya pengembangan kemampuan profesional

74

Page 90: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

sebagai petugas perpustakaan, contohnya sosialisasi tentang perpustakaan. Seperti

yang dijelaskan oleh Edi,S.Pd (37) bahwa:

“Kurangnya sosialaisasi tentang perpustakaan kepada petugas yang ditunjuk

untuk mengelola perpustakaan membuat pengelolaan diperpustakaan ini

sangat tidak efektif. Seharusnya sebelum perpustakaan dibangun guru yang

ditunjuk langsung sebagai petugas perpustakaan harus dibekali pengetahuan

dan pemahaman tentang apa itu perpustakaan dan bagaimana cara

pengelolaan perpustakaan yang baik.” (Wawancara, 10 Mei 2017)

Jadi Dalam manajemen perpustakaan sebetulnya ada banyak factor yang

mempengaruhi kesuksesannya. Akan tetapi hal yang paling penting sebetulnya

adalah sejauh mana pengelola dapat mensinergikan program-program perpustakaan

dengan visi-misi sekolah serta kebutuhan kurikulum yang diterapkan. Proses

manajemen perpustakaan adalah sebuah proses kreatif dan inovatif yang mestinya

menjadi bagian penting dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

4.3.1. Prosedur dan Kebijakan

Prosedur merupakan ‘CARA’ atau ‘BAGAIMANA’ kegiatan dan aksi-aksi

akan dapat mengimplementasikan sebuah rencana spesifik atau menjalankan sebuah

kebijakan. Kebijakan sendiri mengarah pada ‘MENGAPA’ atau “APA’ prinsip-

prinsip dari organisasi (sekolah/perpustakaan). Kadang kala sebuah kebijakan

terhadap perpustakaan sekolah sangat dipengaruhi oleh kondisi kebijakan di

lingkungannya, baik dari sekolah atau pemilik sekolah, dinas pendidikan,

pemerintah atau mungkin departemen pendidikan.

75

Page 91: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Sebagai pengelola perpustakaan (guru-pustakawan), maka kita perlu secara

jelas memahami bagaimana mengelola perpustakaan secara efektif, dimana

kebijakan sekolah, yayasan, pemerintah dan kebijakan lainnya harus dijalankan, dan

prosedur harus dapat merefleksikan kebutuhan-kebutuhan sekolah itu sendiri. Dalam

mengambil kebijakan kepala SD Negeri 7 Konawe selatan mengikuti kebijakan

yang diatur oleh pemerintah mulai dari gedung perpustakaan dan bahan pustaka.

seperti yang jelaskan oleh Edi,S.Pd (37) bahwa:

“Dalam pengambilan kebijakan kepala sekolah harus menunggu keputusan

dari pemerintah kabupaten karena pemerintah kabupatenlah yang mengatur

segala hal yang ada disekolah ini, mulai dari kurikulum, gedung perpustkaan

dan buku yang akan disimpan diperpustakaan, tetapi pemerintah dalam

mengambil kebijakan harus sesuai dengan visi dan misi sekolah tersebut.”

(Wawancara, 11 Mei 2017)

Jadi kepala sekolah tidak bisa langsung mengambil kebijakan sepihak karena

semua yang ada disekolah tersebut sudah diatur oleh pemerintaha daerah tersebut.

Contoh dari hal tersebut yaitu gedung perpustakaan, dikabupaten tersebut gedung

perpustakaan nyaitu sama hanya yang membedakannya yaitu dari tata ruangannya

saja.

4.3.2. Manajemen Koleksi

Manajemen koleksi merupakan area kunci dari tangungjawab seorang guru-

pustakawan. Koleksi sendiri dapat didefiniskan sebagai sebuah bahan pustaka atau

sejenisnya yang dikumpulkan, dikelola, dan diolah dengan kriteria tertentu.

Pengelolaan koleksi yang baik akan menentukan sukses tidaknya sebuah program

76

Page 92: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

perpustakaan sekolah. Karena tanpa dikelola dengan baik, maka koleksi akan tetap

menjadi kumpulan atau tumpukan buku yang tidak bermakna.

Dalam manajemen koleksi sebetulnya jumlah bukan suatu hal yang menjadi

sangat prinsip, akan tetapi lebih penting bagaimana koleksi itu dapat dimanfaatkan

dengan baik atau tidak. Petugas perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan tidak

memanajemen koleksi dengan baik dimana buku-buku yang ada tidak tertata dengan

rapi karena belum adanya klasifikasi dan katalogisasi. Hal ini dapat dibuktikkan

dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti.

Buku yang ada dirak hanya ditata sesuai tinggi suatu bahan pustaka ini membuat

pemustaka sulit untuk menemukan bahan pustaka yang akan dia baca. Hal ini

dijelaskan oleh Martina P. (24) bahwa:

“Buku yang ada dirak kami susun sesuai tinggi buku. Ini mungkin yang

membuat pembaca sulit mendapatkan buku yang ia inginkan dan yang

membuat buku tidak tertata itu karena siswa yang datang untuk membaca,

setelah membaca mereka tidak mengatur buku sesuai dirak mana ia

mengambilnya ini yang membuat buku yang ada dirak tertumpuk dan tidak

teratur.” (Wawancara, 11 Mei 2017)

Jadi manajemen koleksi adalah hal yang membutuhkan perhatian serius dari

petugas perpustakaan karena karateristik dari koleksi suatu perpustakaan sekolah

yaitu berbagai jenis sumber dan dijadikan sebagai kebutuhan pengajar. Apabila

suatu koleksi kurang diperhatikan maka pengelolaan yang ada diperpustakaan

tersebut tidak maksimal.

77

Page 93: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

4.3.3. Pendanaan dan Pengadaan

Pendanaan adalah masalah yang sering menjadi ‘momok’ bagi sebagian

pengelola perpustakaan dalam mengembangkan perpustakaannya. Untuk itu

masalah pendanaan ini harus direncanakan sedini mungkin. Melalui sebuah

‘assesment’ terhadap koleksi dan tujuan pengembangan program-program, sebuah

rencana pendanaan dapat dilakukan dan dikeluarkan dalam sebuah dokumen

perencanaan bagi perpustakaan sekolah. Sebuah rencana pendanaan akan membantu

kita dalam meyakinkan dewan sekolah atau pemilik sekolah untuk menyetujui dan

juga sebagai bukti akuntabilitas dari program-program perpustakaan.

Rencana pendanaan harus menjadi bagian ‘integral’ dari pendanaan rutin

sekolah. Langkah selanjutnya apabila sudah disetujui, maka tugas dari pengelola

perpustakaan untuk merancang dan mengawal penggunaan dana yang sudah

diajukan. Untuk rencana pendanaan perpustakaan mungkin sudah menunjang namun

petugas perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe selatan belum ada yang

mampu membuat rancangan pengadaan bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan.

Seperti yang dijelaskan oleh Edi,S.Pd (37) bahwa:

“Pengelola belum mampu membuat rancangan anggaran pengadaan buku dan

fasilitas sekolah karena mereka tidak mengerti pertimbangan-pertimbangan

apa sajakah yang harus mereka ambil dalam membuat rancangan tersebut,

seharusnya ada sosialisasi tentang bangaimana membuat rancangan anggaran

untuk pengadaan fasilitas dan buku diperpustakaan.” (Wawancara, 11 Mei

2017)

78

Page 94: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Jadi Hal ini harus dilakukan secara sistematis dan sesuai dengan prosedur

yang sudah dirancang sebelumnya. Kegiatan pendanaan ini sangat erat hubungannya

dengan sebuah kegiatan pengadaan. Pengadaan di perpustakaan dapat meliputi

pengadaan koleksi, fasilitas, ruang, alat maupun lainnya.

4.3.4. Fasilitas

Fasilitas perpustakaan menjadi sisi lain yang perlu diperhatikan dalam

pengelolaan perpustakaan. Seringkali yang terjadi masalah perpustakaan adalah

masalah ‘ketiadaan’ atau ‘ketidakberdayaan’ fasilitas. Mulai dari ketiadaan tempat,

ketiadaan koleksi, ketiadaan sarana pendukung, dan sarana prasarana lainnya.

Biasanya tiap level sekolah mempunyai karakteristik masing-masing dalam

perencanan fasilitas.

Namun demikian guru-pustakawan dapat mengeksplorasi sendiri kebutuhan

dan juga hal-hal lain menyangkut fasilitas ini. Ya mungkin dengan terlebih dahulu

melihat kemampuan dan kemauan sekolah dalam pengembangan perpustakaan

sekolahnya. Tetapi perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe selatan ini sangat

kekurangan fasilitas penunjang perpustakaan lainnya, contohnya papan

pengumuman, lemari tempat penyimpanan barang dan atlas. Hal ini dipertegas oleh

Nurhayati,S.Pd (36) bahwa:

“Fasilitas yang ada diperpustakaan ini masih sangat kurang, bisa dilihat sendiri

fasilitas yang ada hanya berupa kursi, meja baca, meja petugas dan rak buku.

Seharusnya fasilitas perpustkaan ditambah lagi seperti lemari penyimpanan,

79

Page 95: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

atlas, peta dan berbagai fasilitas penunjang lainnya, ini bertujuan agar siswa

berminat untuk membaca keperpustakaan ini.” (Wawancara, 11 Mei 2017)

Jadi fasilitas sangat diperlukan diperpustakaan. Namun yang penting dalam

pengelolaan fasilitas harus diperhatikan 3 hal yakni, nyaman, terbuka dan

kemudahan bagi pengguna. Apabila ketiga hal tersebut tidak diperhatikan maka

pengelolaan perpustkaannya tidak akan efektif, tetapi mungkin dengan terlebih

dahulu melihat kemampuan dan kemauan sekolah dalam pengembangan

perpustakaan sekolahnya.

4.3.5. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

Faktor lain yang penting dalam pengelolaan perpustakaan sekolah adalah

masalah sumber daya manusia (SDM) yang mengelolanya. Kita sering menemui

bahwa pekerjaan yang berhubungan dengan perpustakaan ‘hanya’ menjadi kerjaan

‘sampingan’ sehingga tidak dikelola secara baik. Bahkan dalam beberapa kasus

ketiadaan SDM ini membuat sekolah sama sekali tidak memperdulikan adanya

perpustakaan sebagai bagian integral dari sistem pendidikannya.

SDM atau staf pengelola perpustakaan merupakan kunci utama dalam

kesuksesan sebuah perpustakaan. Inovasi dan ide-ide kreatifnya akan membawa

perpustakaan menjadi perpustakaan yang berdayaguna dan juga nyaman digunakan

oleh murid maupun guru. Untuk itu, pengelolaan perpustakaan memang

membutuhkan guru atau pengelola yang cukup tahu masalah manajemen,

mempunyai ide-ide segar dan bekerja secara professional di perpustakaan. Masalah

80

Page 96: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

SDM inilah yang sekarang menjadi masalah serius yang dihadapi oleh perpustakaan

SD Negeri 7 Konawe selatan karena guru yang menjadi petugas perpustakaan tidak

mempunyai latar belakang pendidikan dibidang perpustakaan dan sama sekali tidang

mengetahui masalah manajemen. Menjadi Petugas perpustakaan hanya dijadikan

sebagai pekerjaan sampingan mereka. Seperti yang dijelaskan oleh Edi,S.Pd (37)

bahwa:

“Kami yang ditunjuk oleh kepala sekolah untuk bertugas sebagai pustakawan

tidak mempunyai pengetahuan dibidang itu. Namun sebagai penilaian

akreditasi sekolah maka kami bersedia untuk merangkap tugas sebagai guru

dan petugas perpustakaan. Seharusnya disekolah ini mempunyai pegawai

yang mengetahui tentang dasar-dasar pengelolaan perpustakaan agar

perpustakaan tidak terbengkalai.” (Wawancara, 11 Mei 2017)

Jadi petugas perpustakaan harus mempunyai kemampuan untuk mengelola

perpustakaan, memahami visi dan misi sekolah, dan juga memahami kurikulum

yang diterapkan di perpustakaan. Seharusnya seorang staf mempunyai kemampuan

khusus dalam pengelolaan perpustakaan, seperti dalam pembuatan OPAC,

Katalogisasi, Pengelolaan koleksi referensi, Pengelolaan Koleksi Multimedia,

Rancangan Program Khusus seperti “kemampuan membaca”, dan sebagainya.

4.4. Pengelolaan Perpustakaan

Perpustakaan hendaknya di kelola agar pemanfaatannya sesuai dengan fungsi

dan tujuan perpustakaan. Pengelolaan perpustakaan sekolah itu sendiri meliputi

kegiatan-kegiatan yang dilakukan di suatu perpustakaan sekolah, yaitu: Pengelolaan

ruangan, Pengelolaan sarana dan prasaran dan pengelolaan bahan pustaka.

81

Page 97: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Sebagai pusat pengelola informasi maka perpustakaan sangat membutuhkan

komponen yang paling penting yaitu sebuah ruangan yang akan di gunakan untuk

melakukan aktifitas perpustakaan. Pedoman secara umum yang bisa menjadi

pegangan petugas perpustakaan dalam menentukan nilai dekoratif ruang

perpustakaan, di antarannya, warna cat untuk ruangan tidak menyilaukan mata

namun juga tidak seram dan konsep dekorasi di buat dengan sederhana namun tetap

menarik dan mempunyai nilai keindahan yang tinggi.

Sejumlah lukisan di dinding yang bagus, penempatan globe yang ditata indah

dan rapi di tempat yang tepat juga bisa menambah nilai artistic ruangan

perpustakaan.

Akan tetapi perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe selatan ini dikelola

dengan tanpa memperhatikan nilai dekoratif yang di anjurkan seperti diatas. Tetapi

gedung perpustakaannya sudah memenuhi standar gedung yang di tetapkan

pemerintah kabupaten, seperti yang di ungkapkan Edi,S.Pd (37) beliau mengatakan

bahwa:

“Ruangan perpustakaan yang kami sediakan untuk siswa di bangun mengikuti

gedung-gedung perpustakaan yang ada disekolah lain di kecamatan ini¸

ruangan perpustakaan ini sudah memenuhi standar gedung perpustakaan

sekolah yang di tatapkan pemerintah kabupaten” (Wawancara, 11 Mei 2017)

Gedung perpustakaan yang ada disekolah ini dibangun mengikuti gedung

perpustkaan yang ada dikabupaten tersebut, akan tetapi dalam segi penataan gedung

mungkin yang membedakan.

82

Page 98: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Kurangnya pengetahuan guru yang ada membuat gedung perpustakaan yang ada

kurang tertata dengan rapi, padahal gedung yang ada sudah memenuhi standar yang

ditetapkan pemerintah, penataan ruangan sangatlah penting agar pemustaka dapat

nyaman membaca buku diperpustakaan tersebut.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Martina P. (24) mengatakan bahwa:

“Ruangan perpustakaan yang ada di perpustakaan sekolah ini sudah sangat

baik digunakan siswa untuk membaca buku, karena gedung perpustakaan

sudah memenuhi standar ruangan yang di tetapkan dinas pendidikan konawe,

namun dalam segi tata ruangan mungkin masih belum memenuhi standar

yang ada.” (Wawancara, 11 Mei 2017)

Jadi ruang perpustakaan hendaknya di tata sedemikian rupa sehingga setiap

siswa/guru yang masuk keruangan perpustakaan merasa senang, aman dan nyaman.

Penataan ruangan perpustakaan yang memenuhi syarat estetika yang nyaman baik

harus di dukung oleh peralatan dan perlengkapan yang ergonomis. Jadi dalam hal

pengelolaan ruangan perpustakaan peneliti menyimpulkan, ruangan yang ada sudah

cukup baik dan nyaman di gunakan siswa, naman dalam hal dekorasi belum

memenuhi standar yang ada karena para petugas belum mengetahui standar tata

ruangan yang baik untuk perpustakaan sekolah.

4.4.1. Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Perpustakaan

Sarana dan Prasarana perpustakaan perlu di adakan sebagai suatu syarat

berdirinya suatu perpustakaan. Jenis saran dan prasarana yang perlu di sediakan oleh

perpustakaan sekolah meliputi sepuluh jenis, yaitu: rak buku, rak majalah, lemari

katalog, meja sirkulasi, meja dan kursi baca, meja dan kursi kerja petugas, rak surat

83

Page 99: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

kabar, atlas, lemari kamus, papan pengumuman dan laci tempat penitipan barang.

Akan tetapi peneliti melihat sarana dan prasarana yang disediakan perpustakaan

Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe selatan ini masih kurang dan tidak sesuai dengan

penjelasan diatas.

Sarana dan prasasaran yang ada diperpustakaan ini masih sangat terbatas.

Sarana yang ada diperpustakaan ini hanya berupa rak buku, meja baca, kursi petugas

dan meja sirkulasi. Padahal ada sarana yang lebih penting seperti papan

pengumuman, peta dunia atau globe dan lemari penyimpanan barang. Hal ini

dijelaskan oleh Nurhayati,S.Pd (35) bahwa:

“Sarana dan prasarana yang ada diperpustakaan ini berupa meja sirkulasi,

kursi sirkulasi, meja baca, kursi baca dan rak buku, padahal masih ada sarana

dan prasaran penunjang seperti papan pengumuman, globe dan lemari

penyimpanan tidak ada di perpustakaan ini, padahal peralatan tersebut sangat

penting bagi siswa dan guru untuk mendapatkan informasi tambahan dan

tempat untuk siswa menyimpan barang-barang mereka.” (Wawancara, 11 Mei

2017)

Jadi Pada saat membahas tata ruang sebuah perpustakaan maka tidak

terpisahkan dengan pembahasan pada aspek sarana dan prasarana yang digunakan

perpustakaan tersebut. Meskipun tata ruangannya bagus namun sarana dan prasaran

yang ada tidak sesuai atau masih sangat kurang, maka tujuan penataan ruangan

untuk mewujudkan ruangan yang fungsional tidak akan dapat tercapai. Seperti yang

ditemukan peneliti di perpustakaan sekolah dasar negeri 7 konawe selatan yaitu

sarana dan prasaran yang ada sangat sedikit hanya berupa rak buku, meja baca dan

84

Page 100: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

meja sirkulasi peralatan penunjang seperti papan pengumuman, rak surat kabar dan

globe tidak ditemukan diperpustakaan ini.

4.4.2. Pengelolaan Bahan Pustaka

Pengolahan bahan pustaka merupakan salah satu inti dari tugas perpustakaan.

Bahan pustaka yang masuk ke perpustakaan wajib diolah dengan baik agar proses

temu kembali informasi nantinya berjalan lancar dan mewujudkan tertib

administrasi. Dalam pelaksanaannya, proses pengolahan bahan pustaka ini dapat

berbeda-beda urutan kegiatan atau alur prosesnya antara perpustakaan satu dengan

yang lainnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya perbedaan budaya kerja,

sumber daya manusia, dan sarana prasarana dalam proses pengolahan.

Untuk sistem pengolahan bahan pustaka diperpustakaan ini bahan pustaka

yang ada tidak kelola sesuai setandar karena belum adanya pengetahuan tentang

perpustakaan contonya dirak buku belum dibuat nomor klas buku, pengelola hanya

menyimpan begitu saja bahan pustaka di rak buku meraka tidak menyusun buku

sesuai nomor kasifikasi buku tersebut akhirnya buku tidak tersusun secara rapi dan

untuk katalogisasi meraka belum membuat katalog mereka beralasan bahwa bahan

pustaka yang ada sangat sedikit, padahal kedua sistem pengolahan tersebut

sangatlah penting tujuanya agar mempermudah pemustaka (user) untuk penelusuran

informasi bahan pustaka yang siap pakai. Hal dapat di simpulkan dari hasil

wawancara, peneliti kepada Nurhayati, S.Pd. (36) selaku layanan teknis beliau

mengatakan bahwa:

85

Page 101: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

“Untuk pengelolaan buku yang ada di perpustakaan ini kami tidak mengatur

dan buku hanya disimpan begitu saja dirak buku. Karena belum adanya

pengetahuan kami tentang pengelolaan bahan pustaka yang baik dan benar ,

Petugas yang ditunjuk langsung untuk mengelola perpustakaan tidak

mengelolanya dengan padahal gedung dan sarana yang ada cukup memadai.”

(Wawancara, 13 Mei 2017).

Jadi Salah satu tugas perpustakaan sekolah ialah menyediakan bahan pustaka

untuk dipakai oleh siswa dan bahan yang di sediakan hendaknya berguna dan

bernilai bagi pengguna. Pada dasarnya kegiatan pengolahan ialah mempersiapkan

bahan pustaka sedemikian rupa sehingga bahan pustaka tersebut dengan mudah

dapat di temukan apabila dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan. Akan tetapi yang

di temukan peneliti di perpustakaan ini bahan pustaka yang ada tidak di kelola

dengan baik padahal saran dan prasarana sudah cukup memadai.

4.4.3. Klasifikasi

Klasifikasi adalah pengelompokkan yang sistematis pada sejumlah objek,

gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu

berdasarkan ciri-ciri yang sama. Klasifikasi terbagi atas dua jenis yaitu Klasifikasi

artifisial dan klasifikasi fundamental. Klasifikasi artifisial yaitu klasifikasi bahan

pustaka berdasarkan sifat-sifat yang secara kebetulan ada pada bahan pustaka

tersebut, contohnya warna buku dan tinggi buku. Sedangkan klasifikasi fundamental

adalah klasifikasi bahan pustaka berdasarkan isi atau subjek buku, yaitu sifat yang

tetap pada bahan pustaka, meskipun kulitnya diganti-ganti atau formatnya diubah.

86

Page 102: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Pada perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe selatan, karena belum

adanya pengetahuan petugas tentang pengelolaan bahan pustaka, petugas

menerapkan jenis klasifikasi artifisial yang dimana bahan pustaka yang ada di

perpustakaan ini disusun berdasarkan tinggi buku sehingga bahan pustaka yang ada

tidak teratur sesuai penomoran buku. Sepeti yang dijelaskan oleh Nurhayati, S.Pd

(36) beliau menyatakan bahwa:

“Karena belum adanya pengetahuan tentang pengelolaan bahan pustaka

khususnya pengeturan buku sesuai judul dan isi buku yaitu klasifikasi, kami

selaku pengelola perpustakaan tidak mengetahui apa yang di maksud dengan

klasifikasi. Klasifikasi yang kami ketahui yaitu pengelompokkan benda atau

mahluk hidup. ” (Wawancara, 11 Mei 2017)

Pengelola beralasan belum adanya pengetahuan tentang perpustakaan

membuat buku yang ada di perpustakaan ini disusun menurut tinggi bahan pustaka

tersebut, ini membuat buku yang ada dirak tidak teratur dan pemustaka yang ingin

membaca buku diperpustakaan ini harus mencari buku dengan cara memeriksanya

di semua rak buku yang ada.

Jadi sistem pengolahan bahan pustaka di perpustakaan ini kurang dikelola

dengan baik karena klasifikasi belum diterapkan, ada pun penyusunan buku dirak

hanya berdasarkan tinggi buku, cara itu sebenarnya sudah cukup baik namun

penyusunan buku tersebut membuat pemustaka sulit untuk menemukan bahan

pustaka yang ingin dibacanya. Seharusnya perpustakaan ini menerapkan jenis

klasifikasi fundamental karena disusun sesuai isi dan subjek suatu buku, ini

membuat buku yang ada dirak menjadi teratur karena tersusun sesuai subjek atau

87

Page 103: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

judul suatu bahan pustaka. Jenis klasifikasi ini juga membuat pemustaka mudah

dalam mencari buku yang akan mereka baca.

4.4.4. Katalogisasi

Katalog merupakan secarik kartu, daftar atau buku yang memuat nama benda

atau informasi tertentu yang ingin disampaikan, disusun secara berurutan, teratur

dan alfabetis: kartu membantu memudahkan orang mencari buku di perpustakaan;

berkas katalog yang dibuat pada slip kertas yang diikat di jilid berkas untuk

memungkinkan adanya penyisipan bahan baru yang tepat susunannya. Katalog juga

merupakan gambaran dari fisik sebuah dokumen. Hasil pokok dari kegiatan

katalogisasi adalah penyusunan dari bahan pustaka dan pemeliharaan katalog yang

memberikan akses utama kepada koleksi.

Akan tetapi peneliti menemukan bahwa perpustakaan Sekolah Dasar Negeri

7 Konawe selatan tidak menerapkan katalogisasi diperpustakaannya. Padahal yaya

suhendar mengatakan bahwa katalog perpustakaan berfungsi sebagai: (1). sebagai

alat komunikasi yang menginformasikan koleksi yang dimiliki oleh suatu

perpustakaan. (2). sebagai wakil koleksi.

Katalogisasi sangatlah penting diperpustakaan agar bahan pustaka dapat

lebih mudah ditelusuri, namaun diperpustakaan ini mereka tidak membuat dan

memberlakukan katalog karena bahan pustaka yang ada sangat sedikit akibatnya

siswa yang ingin mebaca buku harus mencari disemua rak buku yang ada

diperpustakaan ini, padahal dengan katalog penelusuran bahan pustaka akan lebih

88

Page 104: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

mudah karena data-data dari buku yang di telusuri sudah ada dalam katalog.

Ketiadaan katalog perpustakaan ini dijelaskan oleh Nurhayati,S.Pd, (36)

mengatakan bahwa:

“Kalau katalognya belum ada itu, iya belum ada. Karena bahan bahan pustaka

yang ada diperpustakaan itu sangat sedikit jadi untuk pembuatan katalog

kami tidak membuatnaya. Adapun untuk mengontrol buku yang ada dirak

kami membuat daftar bahan pustaka dibuku agenda ” (Wawancara, 13 Mei

2017).

Jadi Tanpa diadakannya katalogisasi, mencari buku yang di perlukan akan

sulit. Oleh karena itu pustakawan mencari sarana atau alat yang dapat memberikan

gambaran tentang suatu buku/bahan pustaka dalam bentuk catatan serta mengatur

buku-buku dirak, untuk memudahkan kembali jika diperlukan. Tetapi yang

ditemukan peneliti katalogisasi tidak di berlalukan diperpustakaan ini, karena bahan

pustaka yang ada diperpustakaan ini sedikit. Untuk mengontrol bahan pustaka

mereka hanya membuat daftar-daftar bahan pustaka dibuku agenda, cara ini

sebenarnya kurang efektif karena pemustaka tidak mengetahui keterangan-

keterangan lain dalam buku yang mereka cari. Katalogisasi sangat diperlukan

perpustakaan karena Katalog berfungsi sebagai alat komunikasi yang

menginformasikan koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan dan Katalog

sebagai wakil koleksi.

89

Page 105: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

4.4.5. Pemeliharaan Bahan Pustaka

Maksud dari Pemeliharaan bahan perpustakaan adalah upaya untuk menjaga

keselamatan buku-buku dan bahan lain dari kerusakan sehingga koleksi

perpustakaan tersebut dapat berumur panjang dan dapat dimanfaatkan dalam waktu

yang lama. Tujuan dari pemeliharaan bahan pustaka ini dapat disimpulkan sebagai

berikut: (1) Menyelamatkan nilai informasi yang terkandung dalam setiap bahan

pustaka atau dokumen. (2) Menyelamatkan bentuk fisik bahan pustaka atau

dokumen. (3) Mengatasi kendala kekurangan ruang. (4) Mempercepat proses temu

batik atau penelusuran dan perolehan informasi. (5) Menjaga keindahan dan

kerapian bahan pustaka.

Cara pelestarian seperti fumigasi, deasifikasi, laminasi dan enkapsulasi tidak

diterapkan diperpustakaan karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran

pustakawan dalam memelihara bahan pustaka yang ada. Seharusnya agar bahan

pustaka dapat awet, minimal pustakawan menerapakan salah satu cara pelestarian

diatas contohnya laminasi dan enkapsulisasi agar bahan pustaka terlindungi dan

awet.

Cara pelestarian diatas seharusnya sangat perlu dilakukan, akan tetapi

perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe selatan tidak melakukan

pemeliharaan bahan pustaka padahal itu sangat penting agar bahan pustaka tetap

awet. Seperti yang dijelaskan oleh Nurhayati,S.Pd (36) bahwa:

90

Page 106: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

“Pemeliharaan yaitu dengan cara menyusun dengan rapi bahan pustaka sesuai

dengan ukurannya dan membersihkan rak buku agar tidak ada hewan yang

merusak buku. Selain menyusun dan membersihkan rak buku kami juga

melapisi buku sengan plastik agar buku terawat dan terhindar dari serangga

dan zat-zat yang dapat merusak isi suatu buku” (Wawancara, 11 Mei 2017)

Pemeliharaan bahan pustaka merupakan kegiatan yang mencakup segala

usaha pencegahan terhadap hal-hal yang menimbulkan kerusakan buku atau dengan

kata lain menyelamatkan buku dari unsur-unsur yang merusak. Secara umum, usaha

pemeliharaan bahan pustaka ialah dengan menjaga kebersihan ruangan perpustakaan

itu sendiri, lemari, rak, dan buku bebas dari debu. Mengadakan larangan merokok,

makan dan minum dalam ruang perpustakaan. Seperti yang dijelaskan oleh Martina

P. (24) bahwa:

“Pemeliharaan bahan pustaka buku dengan cara melindungi rak dari serangga

dan hewan yang dapat merusak buku dengan cara membersihkan lemari, dan

rak buku dari debu dan asap rokok yang dapat merusak buku dan selain untuk

menghindari serangan serangga yang dapat merusak buku, tujuan kami

melapisi buku menggunakan plastik yaitu agar terhindar dari kerusakan yang

disebabkan oleh manusia.” (Wawancara, 13 Mei 2017)

Jadi dari segi pengetahuan pengelola perpustakaan petugas sudah mengetahui

bagaimana cara melestarikan dan memelihara bahan pustaka. Akan tetapi pengelola

belum melaksanakannya, terbukti dari hasil observasi buku-buku dibiarkan

berserakan dan tidak disusun dirak buku sesuai tempatnya.

91

Page 107: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

4.4.6. Layanan

Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe selatan memberikan

pelayanan kepada pengguna setiap hari. Akan tetapi para siswa tidak bisa datang

sewaktu-waktu sesuai keinginan siswa. Perpustakaan memberikan kebijakan kepada

para siswa agar berkunjung ke perpustakaan hanya pada saat jam istirahat, kecuali

ada tugas dari guru yang mengajar ketika siswa berkunjung.

Sistem layanan yang diterapkan oleh perpustakaan ini adalah sistem layanan

terbuka atau open access, dimana siswa dibebaskan untuk memilih dan mengambil

buku yang akan dibacanya dijajaran koleksi yang ada di perpustakaan. Untuk jenis

layanan lain perpustaakan ini memperbolehkan siswa untuk meminjam buku selama

1 minggu untuk dibaca, tetapi utuk masalah tata tertib saat meminjam buku

perpustakaan ini belum membuatnya dikarenakan diperpustakaan ini bahan pustaka

masih sangat sedikit. Untuk pemberlakuan kartu perpustakaan sekolah ini tidak

membuatnya mereka beralasan minat siswa untuk membaca diperperpustakaan

sangat kurang.

Seperti pemaparan, Martina. P, (24) selaku petugas dilayanan pemustaka,

perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe selatan memberikan layanan baca

ditempat dan layanan sirkulasi.

Hal ini dapat di simpulkan dari pernyataan yang diungkapkan Martina. P, beliau

mengatakan bahwa:

92

Page 108: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

“Layanan yang kami berikan kepada siswa ini yaitu layanan membaca buku

ditempat dan dilayanan sirkulasi kami memberikan kesempatan bagi siswa

meminjam buku selama 1 minggu untuk dibaca. Untuk masalah denda

terhadap siswa yang merusak dan menghilangkan buku kami belum membuat

peraturan tentang itu, karena masih kurangnya minat siswa untuk meminjam

buku diperpustakaan” (Wawancara, 13 Mei 2017)

Jadi dari segi pelayanan di perpustakaan ini menerapkan sistem layanan

terbuka. Untuk layanan kepada pemustaka sudah sangat baik, contohnya petugas

memberikan kesempatan bagi siswa untuk meminjam buku untuk dibaca dirumah

namaun kelemahan dari pelayanan ini petugas belum membuat peraturan dan tata

tertib bagi siswa yang menghilangkan dan merusak buku. Untuk layanan referensi,

petugas menyediakan buku-buku umum yang dapat dibaca oleh guru untuk

menambah wawasannya dan sebagai bahan ajar untuk siswa.

4.5. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan petugas perpustakaan dalam

mengelola perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe selatan dalam teori

pengetahuan Notoatmodjo, (2010) yang menyatakan bahwa Pengetahuan merupakan

hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek

tertentu..

Berdasarkan teori notoatmodjo, (2010) tersebut dapat dijelaskan bahwa, ilmu

pengetahuan dapat didapat melalui hal apa saja, guru yang bertugas sebagai

pustakawan harus mengetahuai apa saja hal yang berhuungan dengan perpustakaan.

93

Page 109: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Pengetahuan yang dimiliki oleh guru yang bertugas diperpustakaan adalah sebuah

informasi yang berupa ilmu pengetahuan dan informasi yang lain, dimana

pengetahuan tersebut disampaikan secara langsung kepada pemustaka. Pengetahuan

guru dibidang perpustakaan sangatlah penting bagi perpustakaan sekolah tersebut.

Karena jika seorang guru mengetahui hal yang berhubungan tentang perpustakaan

walaupun sedikit maka pengelolaan perpustakaan tersebut akan berjalan dengan

baik.

Dalam penelitian pengetahuan petugas perpustakaan dalam mengelola

perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe selatan dalam teori Notoarmodjo,

(2010) menerangkan ada 6 tingkatan pengetahuan. Dari 6 tingkat pengetahuan

tersebut hanya menggunakan 3 tingkatan pengetahuan yaitu tahu (know),

memahami (comprehension) dan aplikasi (application), hal ini disebabkan hanya

meneliti pengetahuan petugas perpustakaan dalam mengelola perpustakaan Sekolah

Dasar Negeri 7 Konawe selatan.

Teori pengetahuan yang dijelaskan oleh Notoarmodjo, (2010) yaitu Pengetahuan

muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali

benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.

Hal ini sesuai dalam hasil wawancara kepada guru/pustakawan adalah pengetahuan

pengelolaan yaitu pengetahuan dalam proses klasifikasi, katalogisasi, pemeliharaan

bahan pustaka dan pelayanan kepada pemustaka. Pengetahuan dalam hal

pengelolaan perpustkaan ini bertujuan agar perpustakaan dapat berjalan dengan baik

dan pemustka mendapatkan pelayanan yang prima. Hal ini sesuai menurut

94

Page 110: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Dahuri,(2006:46) bahwa Pengelolaan perpustakaa bukan sekedar kegiatan

menempatkan buku-buku di rak, akan tetapi lebih dari itu, sangat kompleks,

berkelanjutan, dan selalu berubah. Pengelolaan adalah mengetahui secara tepat apa

yang akan dikerjakan dan kemudian melihat cara kerja yang terbaik, dengan kata

lain pengelolaan adalah pengendalian dari suatu usaha dengan menggunakan

sumber-sumber daya organisir untuk mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan.

Pengolahan bahan pustaka merupakan salah satu inti dari tugas perpustakaan.

Hal ini sesuai dalam hasil wawancara guru terhadap sistem pengolahan bahan

pustaka yang di terapakan diperpustakaan ini. Sistem Pengelolaan yang dimaksud

yaitu kegiatan pokok pengolahan perpustakaan seperti klasifikasi, katalogisasi,

pemeliharaan bahan pustka dan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan

oleh Hamakonda, (1999:1) bahwa Bahan pustaka yang masuk ke perpustakaan

wajib diolah dengan baik agar proses temu kembali informasi nantinya berjalan

lancar dan mewujudkan tertib administrasi. Dalam pelaksanaannya, proses

pengolahan bahan pustaka ini dapat berbeda-beda urutan kegiatan atau alur

prosesnya antara perpustakaan satu dengan yang lainnya. Hal ini mungkin

disebabkan oleh adanya perbedaan budaya kerja, sumber daya manusia, dan sarana

prasarana dalam proses pengolahan. Namun demikian, ada tiga kegiatan pokok

dalam pengolahan bahan pustaka yaitu: (1) klasifikasi, (2) katalogisasi, (3)

pemeliharaan bahan pustaka..

95

Page 111: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Dalam segi klasifikasi bahan pustaka, biasanya pustakawan melakukan

klasifikasi sesuai dengan sistem yang di terapakan oleh Dewey yaitu DDC (Dewey

Decimal Classification) namun sistem ini tidak diterapkan oleh perpustakaan ini.

Hal ini sesuai dalam hasil wawancara dalam pustakawan belum mengetahui sistem

yang diterapkan oleh dewey, mereka hanya menyusun buku sesuai disiplin ilmu

buku tersebut. Hal ini membuat kurang dirawatnya bahan pustaka yang ada

diperpustakaan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Suwarno, (2007:66)

Klasifikasi adalah pengelompokkan yang sistematis pada sejumlah objek, gagasan,

buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-

ciri yang sama.

Katalog merupakan secarik kartu, daftar atau buku yang memuat nama benda

atau informasi tertentu yang ingin disampaikan, disusun secara berurutan, teratur

dan alfabetis.. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) juga menjelaskan Katalog

juga merupakan gambaran dari fisik sebuah dokumen. Hasil pokok dari kegiatan

katalogisasi adalah penyusunan dari bahan pustaka dan pemeliharaan katalog yang

memberikan akses utama kepada koleksi.

Dalam pemeliharaan bahan pustaka kegiatan yang mencakup segala usaha

pencegahan terhadap hal-hal yang menimbulkan kerusakan buku atau dengan kata

lain menyelamatkan buku dari unsur-unsur yang merusak. Hal ini terjadi disebabkan

beberapa faktor yaitu biologi, fisika, kimia dan lain-lain, faktor biologi yaitu

binatang pengerat, serangga dan jamur, faktor fisika seperti debu, suhu udara dan

96

Page 112: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

kelembapan dan cahaya, adapun faktor kimia yaitu kandungan asam dalam kertas

atau tinta dapat mempercepat kerusakan pada bahan pustaka dan untuk faktor lain-

lain seperti manusia dan bencana alam. Untuk mencegah hal tersebut umumnya

telah dimasukkan dalam peraturan tata tertib perpustakaan.

Pada sistem layanan perpustakaan ini memerapkan sistem open acess atau

pelayanan terbuka dimana pemustaka dapat menentukan sendiri bahan pustaka apa

saja yang akan ia baca. Hal ini sesuai dengan pendapat yang di kemukakan oleh

Nasution, (1992:2) bahwa Sistem layanan perpustakaan ada dua macam yaitu

layanan yang bersifat terbuka dan layanan yang bersifat tertutup. Pemilihan sistem

layaan terbuka atau sistem layanan tertutup berdasarkan beberapa faktor

pertimbangan seperti: Tingkat keselamatan koleksi pepustakaan, Jenis koleksi dan

sifat rentan dari koleksi, Perbandingan antara jumlah staf, jumlah pengguna dan

jumlah koleksi, Luas gedung perpustakaan dan Rasio antara jam layanan dengan

jumlah staf perpustakaan.

Pada pernyataan diatas dapat disimpulkan Pengetahuan petugas perpustakaan

dalam mengelola perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan yaitu pengetahuan

guru dibidang perpustakaan sudah cukup baik namun pada proses pengelolaan

belum dilaksanakan secara maksimal, contohnya pada klasifikasi perpustakaan ini

belum menerapkan sistem klasifikasi DDC padahal sistem ini sangat penting, agar

pemustaka dengan mudah menemukan bahan pustaka yang diinginkannya. Hal ini

membuat kurang efektifnya proses pengelolaan yang ada di perpustakaan SD Negeri

7 Konawe Selatan.

97

Page 113: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya pengetahuan

petugas perpustakaan SD Negeri 7 Konawe selatan yang mengelola perpustakaan

tersebut masih sangat kurang mereka berasalan akibat kurangnya sosialisasi

tentang perpustakaan membuat kurang efektifnya pengelolaan perpustakaan

disekolah tersebut. Pengelolaan diperpustakaan ini kurang efektif dimana tidak

ditemukannya klasifikasi dan katalogisasi. Bahan pustaka yang ada

diperpustakaan ini tidak tertata dengan rapi dan untuk pemeliharaanya pun

mereka hanya membersihkan rak penyimpanan buku agar terhindar dari serangga

dan zat-zat perusak buku lainnya. Pelayanan perpustakaan ini menerapkan sistem

open acess dimana pemustaka dapat leluasa mencari buku yanga akan ia baca,

namun untuk masalah tata tertib perpustakaan belum mengambil kebijakan bagi

siswa yang merusak dan menghilangkan buku.

98

Page 114: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian, maka penulis

menyarankan agar para petugas perpustakaan/pustakawan sekolah dituntut untuk

mempunyai pengetahuan dan keterampilan dibidang pengelolaan perpustakaan

agar kebutuhan pemustaka dalam hal ini pemenuhan kebutuhan informasi dapat

terpenuhi, sehingga pemanfaatan perpustakaan semakin tinggi atau meningkat.

99

Page 115: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. 1991. Pengelolaan perpustakaan Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Bafadal, Ibrahim. 2009. Penyelenggaran perpustakaan Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Darmono, 2007. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan TataKerja, Jakarta: Grasindo.

Dahuri, 2006. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu, Jakarta: Pradaya Paramita

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 1992. Perpustakaan Perguruan Tinggi:Buku Pedoman. Edisi 3. Jakarta: Depdiknas RI.

Hamakonda, Towa P. (1999). Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey.Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hermawan,Rachman 2009. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan TerhadapKode Etik Pustakawan, Jakarta: Sagung Seto

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2010 Jakarta: Balai Pustaka

Lasa, Hs. 1995. Jenis-jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan. Cet. II.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nasution, M.N. 1992. Layanan Perpustakaan dan Informasi. Jakarta: PT Ghalia.

Noor, Jamaluddin. 1978. Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: AR. Ruzz Media Group.

Notoatmodjo, Sukidjo. 2010. Metodologi Riset Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta.

Moleong, lexy.J. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya

Sulistyo Basuki,. (1991) Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama

Page 116: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Soetinah,. (1991). Pedoman Penyelenggaraan PerpustakaanSekolah.Yogyakarta: Kalisius

Soejono, Trimono. (1992). Pedoman Pelaksanaan Perpustakaan. Bandung:Remaja Rosdakarya

Sutarno, NS. (2006). Manajemen perpustakaan: suatu pendekatan praktik.

Jakarta: Sagung Seto.

Sutarno, NS. (2008). Kamus perpustakaan dan informasi. Jakarta: Jala.Permata.

Suwarno, Wiji. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.

Sugiyono, 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono, 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Suprayogo, I. (2001), Metodologi penelitian sosial. Rosdakarya, Bandung.

Suparman.1994. Pengelolaan Sumber Daya Manusia. Jakarta, Bumi Aksara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 TentangPerpustakaan.

Widijanto,. (2008) Sentralisasi Kompetensi, Aplikasi Teknologi Informasi, danStrategis Holistik; Upaya Perpustakaan/Pustakawan MeningkatkanProfeionalisme dan Kualitas Layanan Di era Globalisasi. Dalam VisiPustaka Vol.10 No.3

Yusup, Pawit M. 2009. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta:Bumi Aksara.

Zulaiman. 2009. Peran Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta.

Page 117: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”
Page 118: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Bagan I.

Struktur Organisasi SD Negeri 7 Konawe Selatan

KETUA KOMITE KEPALA SEKOLAH

SYAMSUL,A.MRosmiati,S.Pd

KA. TU

SALAM

WAKASEK KURIKULUM WAKASEK SARPRAS

EDI, S.Pd SIH RAHAYU, S.Pd

WAKASEK KESISWAANWAKASEK HUMAS

ASMAR S.PdSITI JUNAETI S.Pd., M.Pd.

GURU

WALI KELAS I WALI KELAS VI

Nurhayati,S.Pd Rosmiati,S.Pd

WALI KELAS II WALI KELAS V

Suniati Hajar M.

WALI KELAS II1 WALI KELAS VI

Siti Ranti Martina P.

GURU PENJAS GURU PAI

Rudi,S.Pd Ansar

Ket. Garis konsultasi

Garis koordinasi

Page 119: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Bagan II.

Struktur Organisasi Perpustakaan SD Negeri 7 Konawe Selatan

KEPALA SEKOLAH

Rosmiati,S.Pd

KEPALA PERPUSTAKAAN

Edi,S.Pd

LAYANAN TEKNIS LAYANAN PEMBACA

Nurhayati,S.Pd Martina P.

Page 120: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

LAMPIRAN

Gedung Sekolah Dasar Negeri 7 Konawe selatan

Gedung perpustakaan sekolah dasar negeri 7 Konawe selatan

Page 121: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Sarana dan Prasarana perpustakaan sekolah

Sarana dan Prasarana perpustakaan sekolah

Page 122: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Suasana ruang perpustakaan saat siswa sedang membaca

Wawancara dengan Edi,S.Pd selaku unit perpustakaan disekolah dasar 7 Konawe

selatan

Page 123: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”

Wawancara dengan Martina P. guru yang bertugas dilayanan pemustaka

Wawancara dengan Nurhayati,S.Pd guru yang bertugas dilayanan sirkulasi

Page 124: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”
Page 125: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”
Page 126: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”
Page 127: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”
Page 128: PENGETAHUAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/C1D113124_sitedi_SKRIPSI.pdf · 2018-03-06 · ... sekaligus menjadi tempat yang ... atau ”pengelolaan”