Upload
vuongdang
View
249
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGEMBANGAN LATIHAN DRIBBLE MENGGUNAKAN
METODE DELTA JAMBU PADA EKSTRAKULIKULER
BOLABASKET SMP PANGUDI LUHUR
AMBARAWA
SKRIPSI
diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
oleh
Ryan Arga Renditya
6301411201
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
ABSTRAK
Ryan Arga Renditya. 2015. Pengembangan Latihan Dribble Menggunakan
Metode DELTA JAMBU Pada Ekstrakulikuler Bolabasket SMP Pangudi Luhur
Ambarawa. Skripsi Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing I Priyanto, S.Pd., M.Pd. Pembimbing II Dra. Kaswarganti
Rahayu, M.Kes.
Kata Kunci: Pengembangan, Latihan, DELTA JAMBU, Dribble.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah “bagaimana hasil
pengembangan latihan dribble menggunakan metode DELTA JAMBU pada
ekstrakulikuler bolabasket SMP Pangudi Luhur Ambarawa?”. Tujuan penelitian
untuk mengembangkan latihan dribble menggunakan metode DELTA JAMBU
pada ekstrakulikuler bolabasket SMP Pangudi Luhur Ambarawa.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan, yaitu: (1)
penelitian pendahuluan, pengumpulan informasi dan analisis kebutuhan, (2)
pengembangan produk awal, (3) evaluasi tiga ahli kepelatihan bolabasket, (4) uji
coba kelompok kecil (10 siswa), (5) revisi produk pertama, (6) uji coba kelompok
besar (20 siswa), (7) revisi produk akhir, (8) perumusan naskah video, (9) produk
akhir berbentuk VCD. Instrumen penelitian meliputi lembar evaluasi, kuesioner
dan tes penilaian kemampuan dribble.
Hasil kuesioner evaluasi ahli sebelum uji coba kelompok kecil sebesar
79,1% (Baik), uji coba kelompok kecil 80,67% (Baik), peningkatan tes
kemampuan dribble uji coba kelompok kecil sebesar 12%, kuesioner evaluasi
ahli setelah uji coba kelompok kecil sebesar 76,7% (Baik), uji coba kelompok
besar 84% (baik), peningkatan tes kemampuan dribble uji coba kelompok besar
sebesar 9%, dan kuesioner evaluasi ahli setelah uji coba kelompok besar
sebesar 75,8%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan
latihan dribble menggunakan metode DELTA JAMBU pada ekstrakulikuler
bolabasket SMP Pangudi Luhur Ambarawa dapat digunakan dan baik. Peneliti
berharap pelatih ekstrakulikuler bolabasket dapat menggunakan metode latihan
DELTA JAMBU sebagai salah satu alternatif latihan dalam peningkatan
kemampuan dribble anak sehingga variasi latihan dribble bisa semakin beragam.
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkau telah
selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan
hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap. (Q.S, Al-Insyirah: 6-8)
Persembahan:
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Kedua orang tuaku Bapak Yanto dan
Ibu Rini Kristina.
Kakakku Annes Mega Anggita.
Fella Novita Ariyanti.
Almamater Universitas Negeri
Semarang.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN LATIHAN DRIBBLE
MENGGUNAKAN METODE DELTA JAMBU PADA EKSTRAKULIKULER
BOLABASKET SMP PANGUDI LUHUR AMBARAWA”. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Sarjana
Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan dengan
baik tanpa dukungan, bantuan, bimbingan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis dengan penuh ketulusan hati ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarag yang telah memberikan kesempatan
untuk menyelesaikan studi di UNNES.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan kelancaran administrasi dalam penyusunan skripsi ini.
3. Ketua dan Sekertaris Jurusan Pandidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas
Ilmu Keolahragaan UNNES yang telah memberikan berbagai kemudahan
dalam penyusunan skripsi ini.
4. Priyanto S.Pd, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan
waktu, bantuan, memberikan saran, nasehat, teguran, dukungan dan
motivasi yang membangun sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Dra. Kaswarganti Rahayu, M.Kes. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu, bantuan, memberikan saran, nasehat, teguran,
dukungan dan motivasi yang membangun sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Suyanto dan Ibu Rini Kristina (Orang Tua) tercinta, yang senantiasa
mendo’akan, memberi kasih sayang, cinta, kesabaran, perhatian, motivasi,
semangat, dan dukungan baik secara moril maupun materil yang tiada
hentinya kepada penulis.
vii
7. Kakakku yang terbaik dan paling aku sayangi Annes Mega Anggita dan
suaminya Yanuar Sigit P., yang telah memberikan do’a, nasehat, dukungan
dan motivasi selama penulis menyelesaikan skripsi dan menempuh
pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan.
8. Fella Novita Ariyanti yang selalu menjadi semangatku, senantiasa
memberikan do’a, dukungan, motivasi, dan nasehat dalam menyelesaikan
skripsi di Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Semarang.
Serta Bapak dan Ibu Jumari, Kak Soy dan Epik yang terbaik, terimakasih
banyak atas semangat dan do’a yang telah diberikan.
9. Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur Ambarawa yang telah memberikan ijin
untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
10. Pembina ekstrakurikuler bolabasket SMP Pangudi Luhur Ambarawa yang
telah memberikan kritikan dan saran yang berguna untuk menjadikan
penelitian ini lebih baik.
11. Seluruh siswa peserta ekstrakurikuler bolabasket SMP Pangudi Luhur
Ambarawa yang bersedia menjadi sampel penelitian.
12. Terimakasih juga untuk Sulis, Lita, Ulfi, Mesi, Erwin, Nining dan seluruh
keluarga besar PKLO 2011 atas do’a, dukungan dan semangat yang
diberikan.
13. Seluruh saudara, teman, dan pihak-pihak yang sudah membantu dalam
penulisan skripsi ini namun tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Terima
kasih atas do’a, dukungan, semangat dan bantuan yang telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun
kiranya dapat menjadi satu sumbangan yang berarti dan penulis harapkan
adanya saran dan kritik untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga skripsi ini
bermanfaat dan digunakan sebagai tambahan informasi bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Semarang, 11 Desember 2015
Penulis,
viii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ......................................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
PERNYATAAN ............................................................................................. iii
PENGESAHAN ............................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................. 3
1.3 Tujuan Pengembangan ............................................................. 3
1.4 Manfaat pengembangan ………………………………………… 3
1.5 Spesifikasi Produk ..................................................................... 3
1.6 Pentingnya Pengembangan ...................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1 Landasan Teori …………………………………………………… 7
2.2 Kerangka Berpikir ………………………………………………… 13
BAB III METODE PENGEMBANGAN
3.1 Model Pengembangan .............................................................. 15
3.2 Prosedur Pengembangan .......................................................... 16
3.3 Uji Coba Produk ........................................................................ 19
3.3.1 Desain Uji Coba ………………………………………………….. 19
3.3.2 Subjek Uji coba …………………………………………………... 21
3.4 Jenis Data .................................................................................. 21
3.5 Instrumen Pengumpulan Data ................................................... 21
3.6 Analisis Data ............................................................................. 27
ix
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN
4.1 Penyajian Data Uji Coba ........................................................... 29
4.2 Data Tinjauan Ahli Bidang Bolabasket ...................................... 29
4.3 Hasil Data Uji Coba Kelompok Kecil ......................................... 33
4.4 Revisi Produk I .......................................................................... 38
4.5 Uji Coba Kelompok Besar ......................................................... 41
4.6 Revisi Produk II ......................................................................... 47
4.7 Prototipe Produk ....................................................................... 50
BAB V KAJIAN DAN SARAN
5.1 Kajian Prototipe Produk ........................................................... 56
5.2 Saran ........................................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 60
LAMPIRAN .................................................................................................. 62
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Skor Jawaban Kuesioner “Ya” dan “Tidak” …………..…....................... 22
2. Klasifikasi Persentase ………………….................................................. 28
3. Data Hasil Kuesioner Ahli Bidang Bolabasket
Sebelum Uji Coba Kelompok Kecil ………………...…………………... 29
4. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner Ahli
Sebelum Uji Coba Kelompok Kecil ………………...…………………... 30
5. Hasil Revisi Produk Awal Sebelum Uji Coba
Kelompok Kecil …………………………………....……………………… 32
6. Hasil Kuesioner Uji Coba Kelompok Kecil ………………..……….…… 33
7. Hasil Tes Penilaian Kemampuan Dribble (Tes Praktik)
pada Uji Coba Kelompok Kecil (Pre-test) ...………....………………… 35
8. Hasil Test Penilaian Kemampuan Dribble (Tes Praktik)
pada Uji Coba Kelompok Kecil (Post-test) …..………………………… 35
9. Data Hasil Kuesioner Ahli Bidang Bolabasket
Setelah Uji Coba Kelompok Kecil ……………..………………………… 38
10. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner Ahli
Setelah Uji Coba Kelompok Kecil ……………………………………..... 39
11. Hasil Revisi Produk I Setelah Uji Coba Kelompok Kecil ……………... 40
12. Hasil Kuesioner Uji Coba Kelompok Besar ….…………………….…... 41
13. Hasil Test Penilaian Kemampuan Dribble (Tes Praktik)
Pada Uji Coba Kelompok Besar (Pre-test) ……….………………….. 43
14. Hasil Test Penilaian Kemampuan Dribble (Tes Praktik)
Pada Uji Coba Kelompok Besar (Post-test) ………………..…………. 44
15. Data Hasil Kuesioner Ahli Bidang Bolabasket
Setelah Uji Coba Kelompok Besar …………………………………..…. 47
16. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Ahli
Setelah Uji Coba Kelompok Besar ……………………………………… 48
17. Hasil Revisi Produk II Setelah Uji Coba Kelompok Besar ..………….. 49
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Prosedur Pengembangan ……………………………….......................... 17
2. AAHPER control-dribble test (righ hand) ............................................... 26
3. AAHPER control-dribble test (left hand)…………………………….…… 26
4. Ukuran Daerah Keyhole ......................................................................... 27
5. Grafik Perbandingan Hasil Penilaian
Pre-test dan Post-test Uji Coba Kelompok Kecil ................................... 36
6. Grafik Perbandingan Hasil Penilaian
Pre-test dan Post-test Uji Coba Kelompok Besar ….…………….……. 45
7. Bola tenis …………………………………………………………….…..… 50
8. Bola basket …………………………………………………………..……. 51
9. Model tatihan DELTA JAMBU 1 …………………………………………. 51
10. Model tatihan DELTA JAMBU 2 …………………………………………. 52
11. Model tatihan DELTA JAMBU 3 …………………………………………. 52
12. Model tatihan DELTA JAMBU 4 …………………………………………. 53
13. Model tatihan DELTA JAMBU 5 …………………………………………. 53
14. Model tatihan DELTA JAMBU 6 …………………………………………. 54
15. Model tatihan DELTA JAMBU 7 …………………………………………. 54
16. Model tatihan DELTA JAMBU 8 …………………………………………. 55
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Lembar SK Pembimbing ………………………………………………… 63
2 Lembar Surat Ijin Penelitian …………………………………………….. 64
3 Lembar Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ……..……… 65
4 Media Bola yang Digunakan …………………………………….……… 66
5 Lembar Pernyataan Ahli 1 Kepelatihan Bolabasket …………… 67
6 Lembar Pernyataan Ahli 2 Kepelatihan Bolabasket …………… 68
7 Lembar Pernyataan Ahli 3 Kepelatihan Bolabasket …………… 69
8 Lembar Lisensi Para Ahli Kepelatihan Bolabasket ……………… 70
9 Lembar Analisis Kebutuhan untuk Pembina …………………….……. 71
10 Lembar Pertanyaan kuesioner Ahli bidang Kepelatihan ………….…. 74
11 Lembar Analisis Kebutuhan Untuk Siswa …………………………….. 78
12 Lembar Kuesioner Untuk Siswa ……………………………………….. 81
13 Lembar Tes Penilaian Kemampuan Dribble (Tes Praktik) ……. 84
14 Hasil Evaluasi Ahli Sebelum Uji Coba Kelompok Kecil ……………… 86
15 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner Ahli
Sebelum Uji Coba Kelompok Kecil …………………………………….. 87
16 Hasil Revisi Produk Awal Sebelum Uji Coba Kelompok Kecil ………. 88
17 Rekap Penilaian Kuesioner Pada Uji Kelompok Kecil ……………….. 89
18 Hasil Kuesioner Uji Coba Kelompok Kecil …………………………….. 90
19 Hasil Test Penilaian Kemampuan Dribble pada
Uji Coba Kelompok Kecil (Pre-test) …………………………………..... 91
20 Hasil Test Penilaian Kemampuan Dribble pada
Uji Coba Kelompok Kecil (Post-test) …………………………………… 92
21 Dokumentasi Uji Coba Kelompok Kecil ……………………………… 93
22 Hasil Kuesioner Ahli Bidang Bolabasket Setelah
Uji Coba Kelompok Kecil ………………………………………………. 95
23 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Ahli Bidang
Bolabasket Setelah Uji Coba Kelompok Kecil ………………………. 96
24 Hasil Revisi Produk I Setelah Uji Coba Kelompok Kecil …………….. 97
25 Rekap Penilaian Kuesioner Pada Uji Coba Kelompok Bes.…………. 98
xiii
26 Hasil Kuesioner Uji Coba Kelompok Besar …………………….…….. 99
27 Hasil Test Penilaian Kemampuan Dribble pada
Uji Coba Kelompok Besar (Pre-test) …………………………………… 101
28 Hasil Tes Penilaian Kemampuan Dribble pada
Uji Coba Kelompok Besar (Post-test) …………………………………. 102
29 Dokumentasi Uji Coba Kelompok Besar ……………………………… 103
30 Hasil Kuesioner Ahli Bidang Bolabasket Setelah
Uji Coba Kelompok Besar ………………………………………………. 105
31 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Ahli Bidang Bolabasket Setelah Uji Coba Kelompok Besar …………. 106
32 Hasil Revisi Produk II Setelah Uji Coba Kelompok Besar …………… 107
33 Program Latihan ………………………………………………………….. 108
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Olahraga di sekolah hendaknya memang dikelola dengan profesional,
mulai dari sarana dan prasarana yang di butuhkan hingga pada sisi metode
pembelajaran yang digunakan, karena keprofesionalan dalam mengelola tiap-tiap
mata pelajaran bisa jadi dikatakan sebagai salah satu ukuran dari
keprofesionalan yang dapat diajarkan di sekolah, dan hal tersebut memerlukan
skala prioritas untuk memilih bila memang ingin mengembangkan olahraga
secara khusus, penentuan prioritas salah satu jenis olahraga perlu
dipertimbangkan pula minat siswa terhadap olahraga yang hendak dipilih. Salah
satu jenis olahraga yang sedang populer dan banyak diminati oleh kalangan
remaja khususnya pelajar dan mahasiswa di luar ataupun dalam negeri saat ini
adalah permainan bolabasket.
Bola basket kini telah banyak berkembang hingga menjadi salah satu olah
raga populer pada sekolah-sekolah ataupun universitas-universitas di Indonesia.
Banyak klub bolabasket yang berdiri baik professional maupun pemula.
Bolabasket mendapat perhatian yang besar dikalangan masyarakat. Orang
menjadi lebih tertarik lagi untuk mengetahui dan mendalami tentang olahraga
bolabasket. Berbagai kompetisi bolabasket antara lain kejuaraan bolabasket
antar pelajar dari sekolah menengah misalnya POPDA, DBL hingga perguruan
tinggi misalnya LIMA, Campus League dan kompetisi yang ditangani secara
professional yaitu kompetisi bola basket antar klub se-Indonesia NBL (National
Basketball League), WNBL (Women National Basketball League). Berbagai
kompetisi tersebut dengan sendirinya memunculkan bakat yang potensial
dibidang bolabasket nasional.
Dengan kompetisi yang berkembang, pemain harus meningkatkan kualitas
permainan, dari segi permainan kelompok maupun individu. Dalam peningkatan
kemampuan individu, kita dapat meningkatkan kemampuan pada aspek teknik
dasarnya. Di dalam permainan bola basket terdapat teknik dasar footwork
(gerakan kaki), shooting (menembak), passing (operan) dan menangkap, dribble
(memantulkan bola), rebound, bergerak dengan bola, bergerak tanpa bola, dan
2
bertahan (Wissel, H., 2000:02). Teknik dasar tersebut sangat penting untuk para
pemain agar dapat melakukan gerakan-gerakan yang efektif dan efisien. Dribble
merupakan salah satu teknik dasar yang cukup penting dalam mendukung
terciptanya angka. Pemain seharusnya meningkatkan kualitas dribble mereka
dengan tujuan untuk lebih cepat menuju ke daerah lawan dalam usaha
memasukkan bola ke dalam keranjang lawan, lebih mudah menyusup dan
menerobos ke daerah pertahanan lawan dan mengacaukan pertahanan lawan,
permainan lawan menjadi tidak berkembang, sehingga permainan menjadi
terhambat.
Dribble bisa dilakukan dengan baik jika menguasai teknik yang baik dan
benar. Untuk memperoleh kualitas dribble yang baik maka seorang pemain harus
meningkatkan variasi latihan guna mempercepat peningkatan teknik dribbelnya.
Dari hasil pengamatan yg dilakukan oleh peneliti ternyata variasi dalam latihan
dribble masih terbatas. Hal tersebut salah satunya terlihat pada ekstrakulikuler
SMP Pangudi Luhur Ambarawa. Pelatih hanya memberikan metode latihan
dribble berupa dribble puond, kill, piston, dan dribbel-dribbel dasar lainnya. Para
pemain bolabasket yang tergabung dalam ekstrakulikuler di SMP Pangudi Luhur
rata-rata saat melakukan dribble masih melihat ke arah bola. Melakukan dribble
dengan melihat ke arah bola akan membuat konsentrasi kita hanya tertuju pada
bola sehingga akan membuat lawan dengan mudah merebut penguasaan bola.
Oleh karena itu seorang pemain seharusnya pada saat melakukan dribble bukan
melihat pada bola namun juga melihat lawan mainnya dan dapat melihat situasi
permainan.
Dari permasalahan kurangnya variasi latihan dribble dan lemahnya
penguasaan dribble tersebut maka hal ini memberikan gagasan dan ide dasar
bagi penulis untuk menciptakan suatu pengembangan variasi latihan teknik dasar
dribble menggunakan metode DELTA JAMBU (dribble dan lempar tangkap
jambu). Pengembangan metode latihan ini bertujuan membiasakan melepas
pandangan dari bola untuk memperhatikan situasi permainan dan pergerakan
lawan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik mengadakan penelitian
dengan judul: ”PENGEMBANGAN LATIHAN DRIBBLE MENGGUNAKAN
METODE DELTA JAMBU PADA EKSTRAKULIKULER BOLABASKET SMP
PANGUDI LUHUR AMBARAWA”.
3
1.2 Perumusan Masalah
Sesuai dengan judul diatas maka timbul suatu pemikiran, perhatian dan
suatu permasalahan bagi penulis untuk meneliti masalah penelitian sebagai
berikut:
“Bagaimana Hasil Pengembangan Latihan Dribble Menggunakan Metode
DELTA JAMBU Pada Ekstrakulikuler Bolabasket SMP Pangudi Luhur
Ambarawa?”
1.3 Tujuan Pengembangan
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan pengembangan latihan
dribble menggunakan metode DELTA JAMBU pada ekstrakulikuler bolabasket
SMP Pangudi Luhur Ambarawa. Sehingga pengembangan variasi latihan dribble
ini diharapkan bisa membantu tim ekstrakulikuler bolabasket SMP Pangudi Luhur
Ambarawa meningkatkan kemampuan penguasaan dribble yang mendukung
untuk peningkatan prestasi pemain-pemainnya.
1.4 Manfaat Pengembangan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai pengalaman dibidang penelitian dalam melakukan penelitian
pengembangan.
2. Untuk memotivasi pelatih agar lebih kreatif dalam pengembangan latihan
dribble bolabasket dan tidak terpaku pada alat atau media yang sudah ada.
1.5 Spesifikasi Produk
Produk yang akan dihasilkan berupa latihan dribble menggunakan metode
DELTA JAMBU yang dikemas dalam bentuk VCD. DELTA JAMBU adalah
kepanjangan dari “Dribble dan Lempar Tangkap Jambu”. Spesifikasi dari
pengembangan latihan dribble menggunakan metode DELTA JAMBU pada
ekstrakulikuler bolabasket SMP Pangudi Luhur Ambarawa ini dikembangkan
khusus pada keterampilan dribble dengan bantuan media “jambu”. “Jambu” disini
bukan berarti menggunakan buah jambu yang sesungguhnya, akan tetapi yang
dimaksudkan dengan “jambu” adalah “bola tenis” yang dijadikan media lempar
tangkap saat melakukan dribble. Jenis bola ini tidak terlalu besar, mempunyai
4
berat yang ringan, dan cukup untuk dipegang dengan satu tangan. Bola tenis
tersebut sekilas nampak seperti buah jambu dengan warna dan ukuran yang
hampir serupa. Hal tersebut menjadikan ide bagi peneliti untuk memberikan
nama bola tenis dengan sebutan “jambu”.
Pada penelitian ini latihan dribble dengan metode DELTA JAMBU
dilakukan 4 minggu dan setiap 1 minggunya ada 4 kali latihan, yang nantinya
pada awal dan akhir pertemuan diadan tes keterampilan dribble sehingga akan
terlihat peningkatan hasil dari teknik dasar dribble tersebut. Latihan ini dapat
dilakukan dengan cara melakukan dribble bola basket dengan tangan kanan
sedangkan tangan kiri melakukan lempar tangkap jambu (bola tenis) dan dapat
pula dilakukan dengan sebaliknya. Model latihan dribble menggunakan metode
DELTA JAMBU (dribble dan lempar tangkap jambu) dapat meningkatkan
keterampilan dribble sekaligus koordinasi, sehingga pemain akan melakukan
dribble dengan tangan kiri ataupun tangan kanan tanpa melihat ke arah bola
basket. Secara tidak sengaja saat melakukan dribble pemain juga akan terbagi
konsentrasinya, yaitu saat melakukan dribble pemain juga melakukan lempar
tangkap jambu. Penggunaan bola tenis sebagai media dalam metode DELTA
JAMBU ini yaitu supaya membiasakan pandangan mata tidak melihat bola saat
melakukan dribble. Metode tersebut sangat dibutuhkan untuk perkembangan
kemampuan pemain yang masih termasuk dalam tingikat awal. Dalam produk
DELTA JAMBU ini alat-alat yang digunakan adalah lapangan, bola basket, bola
tenis, peluit, cone.
Latihan dribble dengan metode DELTA JAMBU dibagi menjadi 8, yaitu:
1. Pada tahap DELTA JAMBU 1, siswa melakukan latihan tahap paling awal
yaitu dribble di tempat dengan tangan kanan sedangkan secara bersamaan
tangan kirinya bermain lempar tangkap Jambu (bola tenis) sendiri vertical ke
atas. Setelah beberapa menit kemudian dribble dilakukan dengan
menggunakan tangan yang sebaliknya.
2. Pada tahap DELTA JAMBU 2, latihannya yaitu masih melakukan dribble
diam ditempat. Siswa melakukan dribble, lalu dibantu dengan 1 teman yang
berada 2 meter di depannya hanya memberikan umpan Jambu (bola tenis)
dengan cara diayunkan dari bawah dan lemparannya tersebut harus tepat ke
arah yang melakukan dribble, tidak boleh menyulitkan untuk ditangkap
5
karena latihan ini masih dalam latihan awal. Setelah beberapa menit
kemudian dribble dilakukan dengan menggunakan tangan yang sebaliknya.
3. Pada tahap DELTA JAMBU 3, Siswa A melakukan dribble di tempat dengan
tangan kanan sedangkan secara bersamaan tangan kirinya bermain lempar
tangkap Jambu (bola tenis) dengan Siswa B yang ada di hadapannya. Siswa
B juga melakukan dribble di tempat dengan tangan kanan dan secara
bersamaan tangan kirinya bermain lempar tangkap Jambu (bola tenis)
dengan siswa A. Setelah beberapa menit kemudian dribble dilakukan
dengan menggunakan tangan yang sebaliknya. Lempar tangkap antar siswa
dilakukan dengan menggunakan satu Jambu.
4. Pada tahap DELTA JAMBU 4, siswa A melakukan dribble dengan tangan
kanan sedangkan secara bersamaan tangan kirinya bermain lempar tangkap
Jambu (bola tenis) dengan siswa B yang ada di hadapannya. Siswa B juga
melakukan dribble dengan tangan kanan dan secara bersamaan tangan
kirinya bermain lempar tangkap Jambu (bola tenis) dengan siswa A. Lempar
tangkap antar pemain dilakukan dengan menggunakan satu Jambu. Latihan
dilakukan kedua pemain sambil berjalan menyamping dari cone 1 ke cone 2.
Siswa mengubah dribble mereka dengan tangan kiri pada saat kembali dari
cone 2 ke cone 1.
5. Pada tahap DELTA JAMBU 5, latihan dilakukan seperti DELTA JAMBU 3
akan tetapi masing-masing siswa memegang “Jambu” untuk dilempar secara
bersamaan ke lawan mainnya, dan masing-masing siswa juga melakukan
dribble bola secara bersamaan.
6. Pada tahap DELTA JAMBU 6, latihan dilakukan seperti DELTA JAMBU 5
akan tetapi siswa A, B dan C membentuk segitiga kemudian bersama-sama
melakukan lemparan “Jambu” kearah yang sama (searah dengan jarum jam)
dan juga menangkap lemparan dari rekannya. Setelah beberapa menit arah
lemparan “Jambu” dibalik (kebalikan dari arah jarum jam).
7. Pada tahap DELTA JAMBU 7, siswa melakukan dribble zig-zag sesuai
gambar lalu pada saat sampai cone di tengah melakukan lempar tangkap
DELTA JAMBU 2. Dribble awalnya menggunakan tangan kanan kemudian
kembalinya menggunakan tangan kiri.
8. Pada tahap DELTA JAMBU 8, siswa A dan B melakukan dribble ke arah
cone yang telah disiapkan, lalu sesampainya di cone terakhir kedua pemain
6
melakukan lempar tangkap DELTA JAMBU 3, kemudian kembali melakukan
dribble zig-zag ke tempat awal.
1.6 Pentingnya Pengembangan
1.6.1 Bagi Peneliti
1. Sebagai modal dalam menyusun skripsi untuk memperoleh gelar
kesarjanaan bidang studi pendidikan kepelatihan olahraga, S1 (PKLO).
2. Sebagai bekal pengalaman dalam mengembangkan variasi latihan teknik
dasar bolabasket.
1.6.2 Bagi Peneliti Lanjutan
1. Sebagai dasar penelitian lebih lanjut.
2. Sebagai pertimbangan untuk peneliti pengembangan variasi latihan dalam
ekstrakulikuler bolabasket.
1.6.3 Bagi Pelatih Ekstrakulikuler
1. Sebagai bahan pertimbangan dalam latihan teknik-teknik dasar
bolabasket.
2. Sebagai sumber bahan yang beraneka ragam bagi pelatih, yang
memungkinkan untuk memodifikasi latihan teknik dasar bolabasket lama
menjadi yang lebih menarik.
3. Sebagai dorongan dan motivasi kepada pelatih untuk mempercepat
kemampuan teknik dasar para permainan.
1.6.4 Bagi Lembaga
1. Sebagai bahan dokumentasi penelitian di lingkungan UNNES Semarang.
2. Sebagai bahan informasi kepada mahasiswa tentang pengembangan
variasi latihan teknik dasar dribble pada ekstrakulikuler.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1 Landasan Teori
Penelitian dan pengembangan biasanya disebut pengembangan berbasis
penelitian (research and development) merupakan jenis penelitian yang sedang
meningkat penggunaanya dalam pemecahan masalah praktis dalam dunia
penelitian, utamanya penelitian pendidikan dan pembelajaran. Menurut Borg and
Gall (1983:774) penellitian dan pengembangan adalah suatu proses yang
digunakan untuk mengembangkan produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan pembelajaran. Selanjutnya disebutkan bahwa prosedur penelitian dan
pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama, yaitu: (1)
pengembangan produk, dan (2) menguji keefektifan produk dan mencapai tujuan.
Suharsimi Arikunto (2010:7) mengatakan bahwa penelitian pengembangan atau
penelitian developmental adalah penelitian yang mengadakan percobaan dan
penyempurnaan. Sehingga dari pengertian dari para pakar diatas dapat
disimpulkan bahwa penelitian pengembangan merupakan penelitian yang
melakukan percobaan dan penyempurnaan sehingga dapat memperdalam dan
memperluas pengetahuan agar pengetahuan yang sudah ada dapat
dikembangkan lagi.
2.1.1 Penelitian Pengembangan
Menurut Sukmadinata N.S. (2005:164) penelitian dan pengembangan
adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk
yang baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat
dipertanggungjawabkan. Berdasarkan teori yang telah dijelaskan di atas tentang
definisi dari penelitain pengembangan, dapat disimpulkan bahwa penelitian
pengembangan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan
suatu produk yang baru maupun menyempurnakan produk sebelumnya untuk
memperoleh produk yang lebih baik.
2.1.2 Latihan
Menurut Bompa (1994:19), latihan harus bervariasi dengan tujuan untuk
mengatasi sesuatu yang monoton dan kebosanan dalam latihan, pelatih perlu
pengetahuan dan sumber latihan yang banyak yang memungkinkan dapat
8
berubah secara periodik. Menurut Harsono seperti yang dikutip Rubianto Hadi
(2007:55), latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang
dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari, kian menambah jumlah
beban latihan atau pekerjaannya. Pate, et al (1993:317), menyatakan bahwa
latihan dapat didefinisikan sebagai peran serta yang sistematis yang bertujuan
untuk meningkatkan kapasitas fungsional fisik dan daya tahan latihan. Latihan
menuntun timbulnya perubahan dalam jaringan dan sistem, perubahan yang
berkaitan dengan perkembangan kemampuan dalam berolahraga. Setelah
beberapa pendapat yang diungkapkan para ahli, dapat ditarik sebuah
kesimpulan mengenai pengertian dari latihan. Latihan adalah sebuah kegiatan
yang meliputi suatu proses kerja yang sistematis dan dilakukan secara berulang-
ulang dengan beban latihan yang terus meningkat beban dan intensitas
latihannya dengan tujuan untuk menuntun timbulnya perubahan dalam jaringan
dan sistem yang berkaitan dengan perkembangan kemampuan dalam
berolahraga. Menurut Rubianto Hadi (2007:55) tujuan dari latihan adalah untuk
membantu seorang atlet atau satu tim olahraga dalam meningkatkan
keterampilan atau prestasinya semaksimal mungkin dengan mempertimbangkan
berbagai aspek latihyan yang harus diperhatikan, meliputi latihan fisik, teknik,
taktik, dan latihan mental.
2.1.3 Prinsip Dan Asas Latihan
Untuk mencapai peningkatan kemampuan fisik maupun teknik dalam suatu
cabang olahraga, diperlukan suatu proses dan waktu yang tersusun secara
sistematis. Suatu proses latihan yang sistematis dalam kurun waktu yang
ditentukan termuat dalam suatu program latihan. Apabila salah satu dari prinsip
latihan tidak dilaksanakan, maka latihan yang diberikan/dilakukan tidak akan
mencapai atau menghasilkan prestasi yang optimal (Rubianto Hadi, 2007:57).
Prinsip dan asas latihan perlu dipahami dulu agar kita bisa merencanakan
program latihan yang baik dan benar, tanpa pengetahuan mengenai prinsip-
prinsip latihan tidak mungkin program latihan dapat di susun secara baik dan
benar. Dalam usaha mencapai peningkatan kemampuan fisik maupun teknik
dalam suatu cabang olahraga, diperlukan suatu proses dan waktu.
Program latihan yang optimal adalah latihan-latihan yang dilakukan sesuai
azas-azas umum tertentu. Azas-azas ini apabila diterapkan dengan bersungguh-
sungguh, memungkinkan pelatih untuk membiasakan teknik latihan sehingga
9
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan olahragawan (Pate et al, 1993:317).
Menurut Harsono seperti yang dikutip Rubianto Hadi (2007:56) berpendapat
bahwa prinsip dan asas latihan meliputi: 1. prinsip beban lebih (overload
principle), 2. prinsip perkembangan menyeluruh (multilateral development), 3.
prinsip spesifik, 4. prinsip individualisasi 5. intensitas latihan, 6. Kualitas latihan,
7. variasi latihan, 8. lama latihan, 9. latihan rileksasi, 10. uji coba. Pate, et al
(1993:318) berpendapat bahwa prinsip-prinsip latihan meliputi: 1. pembebanan
berlebih, 2. konsistensi, 3. kekhususan, 4. kemajuan, 5. ciri pribadi, 6. keadaan
pelatihan, 7. periodisasi, 8. masa stabil, 9. tekanan, 10. tekanan dalam
bertanding. Dalam melakukan latihan pelatih maupun pemain harus mempunyai
pedoman atau prinsip untuk meningkatkan peforma latihannya. Prinsip-prinsip
yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Prinsip Proses Latihan Menggunakan Model
Tujuan suatu model adalah untuk memperoleh suatu yang ideal, meskipun
keadaan abstrak ideal di atas adalah kenyataan konkrit, itu juga menggambarkan
sesuatu yang diusahakan untuk dicapai, sesuatu peristiwa yang akan dapat
diperoleh (Budiwanto, 2004:27). Jadi dengan dibuatnya model latihan ini
diharapkan siswa dapat dengan lebih mudah menguasai teknik dasar dribble
yang akan dipelajari, karena telah disesuaikan dengan prasarana yang tersedia,
dan tingkat dari kemampuan siswa itu sendiri.
2. Prinsip Variasi
Dalam sebuah latihan diperlukan sebuah variasi, ini bertujuan mengatasi
sebuah kebosanan dalam latihan dikarenakan latihan yang monoton setiap
minggunya. Dalam hal ini seorang pelatih sangat berperan penting untuk
membuat bentuk latihan yang kreatif dan memungkinkan selalu berubah secara
periodik, oleh sebab inilah model variasi latihan yang beranekaragam, menarik,
mudah dipahami, dan sesuai dengan kemampuan siswa sangat diperlukan untuk
memperlancar proses latihan dan mempermudah siswa dalam menguasai
sebuah teknik yang diperlukannya.
3. Prinsip Partisipasi Aktif Dalam Latihan
Dalam sebuah latihan peran aktif atlet dalam hal ini siswa sangat
diperlukan sebagai upaya tercapainya keberhasilan dalam sebuah proses
latihan, disini peran pelatih sangat penting dalam memberikan kepercayaan
terhadap diri siswa bahwa dengan latihan ini dapat meningkatkan kemampuan
10
dari siswa tersebut, walaupun ruang lingkupnya hanya kegiatan ekstrakulikuler.
Selain itu peran dari siswa tersebut juga dituntut untuk mengeluarkan segala
kreatifitasnya dalam menjalankan program latihan yang telah diberikan pelatih,
dengan ini kedua komponen yaitu pelatih/guru dan siswa sangat diperlukan
kerjasama dan sama-sama berpartisipasi dalam menjalankan proses latihan
yang ingin dilaksanakan. Budiwanto (2004:23) mengemukakan bahwa ketentuan
berikut ini diperlukan dari prinsip aktif dalam latihan, (1) pelatih harus
bekerjasama mencapai tujuan latihan bersama atletnya, (2) atlet harus aktif
berpartisipasi dalam perencanaan program latihan jangka panjang dan pendek,
(3) atlet secara periodik harus menetapkan dan melakukan tes standar, (4) atlet
wajib melakukan secara individual (tugas rumah) atau latihan tanpa pelatihnya.
2.1.4 Metode Latihan
Di dalam olahraga diketemukan beragam definisi mengenai metode atau
model latihan. Namun demikian masih sering terjadi salah pengertian karena
belum adanya definisi yang pakem mengenai metode atau model latihan yang
telah ada. Metode atau model latihan adalah sistem bekerja seorang pelatih atau
olahragawan yang berhubungan dengan pengetahuan dan kemampuannya.
Metode atau model latihan itu sendiri mencakup pengorganisasian dari suatu
kegiatan. Contoh: metode circuit training, metode interval training, dan contoh
yang lainnya. Pemilihan suatu metode atau model latihan sangat bergantung
pada tujuan umum latihan, tujuan khusus, berdasarkan cabang olahraganya,
kedewasaan fisik dan mental atlet serta tingkat kemampuannya. Budiwanto
(2004:59) menyatakan bahwa metode latihan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan fisik atlet, yaitu antara lain: metode latihan sirkuit
(circuit training), metode latihan beban (weight training), metode pada dasarnya
merupakan pengajaran gerak, dimana terjadi relasi antara pembinadan para
anak didik. Pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang penting disemua
sekolah kita. Olahraga, sebagai bagian daripadanya, termasuk kegiatan-kegiatan
ekstrakulikuler yang paling populer. Berbagai macam olahraga disediakan bagi
murid-murid sejak di sekolah dasar hingga sekolah lanjutan tingkat atas.
Pate, et al (1993:317) menyatakan metode latihan adalah sarana
membentuk keterampilan. Latihan dapat didefinisikan sebagai peran serta yang
sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fungsional fisik dan
daya tahan latihan.
11
Kesimpulannya metode latihan adalah pengorganisasian suatu kegiatan
latihan yang dilakukan oleh seorang pelatih dalam mengembangkan suatu
bentuk latihan yang digunakan untuk menentukan materi latihan yang disusun
dari berbagai unsur yang dapat mempengaruhi tingkat kemampuan seorang atlet
berdasarkan cabang olahraganya.
2.1.5 Bolabasket
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang teknik dasar permainan
bolabasket, perlu kita ketahui terlebih dahulu tentang permainan bolabasket.
Bolabasket adalah olahraga yang dimainkan oleh dua regu yang saling
memasukkan bola ke keranjang lawan dengan tangan. Basket dianggap sebagai
olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor. Pada
tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang pastor asal Kanada yang mengajar di
sebuah fakultas untuk para mahasiswa profesional di YMCA (sebuah wadah
pemuda umat Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu
permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan
musim dingin di New England. Terinspirasi dari permainan yang pernah ia
mainkan saat kecil di Ontario, Naismith menciptakan permainan yang sekarang
dikenal sebagai bolabasket pada 15 Desember 1891.
Wissel Hall (2000;2) menjelaskan bahwa “bolabasket dimainkan oleh dua
tim dengan 5 pemain per tim. Tujuannya adaloah mendapatkan nilai (skor)
dengan memasukkan bola ke keranjang dan mencegah tim lain melakukan hal
serupa. Bola dapat diberikan hanya dengan passing (operan) dengan tangan
atau dengan mendribelnya (batting, pushing, atau tapping) beberapa kali pada
lantai tanpa menyentuh dengan kedua tangan secara bersamaan”.
Menurut Perbasi (2012:1) “bolabasket adalah permainan yang dimainkan
oleh dua (2) tim yang masing-masing terdiri dari lima (5) pemain. Tiap-tiap regu
berusaha untuk memasukkan bola ke dalam keranjang regu lawan, mencegah
regu lawan memasukkan bola atau membuat angka/skor. Bola boleh dioper,
digelindingkan, atau dipantulkan/di-dribel ke segala arah sesuai ketentuan”.
Kesimpulannya permainan bolabasket adalah permainan yang dimainkan
oleh dua regu yang masing-masing terdiri dari lima pemain. Tiap-tiap regu saling
berusaha untuk memasukkan bola pada keranjang lawan dan bola dimainkan
dengan cara dribble, passing, dan shooting.
12
2.1.6 Dribble
Menurut Nuril Ahmadi (2007:17), bentuk-bentuk menggiring bola yang
sering dilakukan antara lain:
1. Menggiring bola tinggi
Menggiring bola dengan pantulan tinggi dilakukan bila menginginkan
gerakan atau langkah dengan cepat (kecepatan).
2. Menggiring bola rendah
Menggiring bola dengan pantulan rendah dilakukan untuk mengontrol atau
mengusai bola, terutama dalam melakukan terobosan ke dalam pertahanan
lawan.
Banyak manfaat yang diperoleh dari dribble yaitu lebih cepat menuju ke
keranjang lawan, untuk menerobos pertahanan lawan, untuk mengendalikan
permainan. Namun di sisi lain, dribble bola secara berlebihan juga tidak baik
untuk kepentingan timnya. Seperti dikemukakan Wissel Hall (2000;95) bahwa
“jika anda dribble terlalu banyak, maka tim cenderung tidak bergerak ini
memudahkan lawan untuk menghadangnya’’. Hal ini berarti, dribble bola
berlebihan akan memudahkan lawan untuk menjaga teman seregunya karena
tidak bergerak. Tidak menutup kemungkinan dribble yang berlebihan akan
mudah direbut lawan dan pihak lawan akan dapat melakukan serangan balik.
Dribble dapat dilakukan dengan baik jika menguasai teknik yang baik dan benar.
Untuk memperoleh kualitas dribble yang baik, maka seorang pemain harus
memahami dan menguasai teknik dribble.
Cara melakukan dribble sebagai berikut; Peganglah bola dengan kedua
tangan yang relax, tangan kanan di atas bola, sedang tangan kiri menjadi tempat
terletaknya bola. Berdirilah seenaknya dengan kaki kiri agak sedikit di depan kaki
kanan lalu condongkan badan ke depan mulai dan pinggang. Mulai pantulkan
bola dengan tangan kanan, lalu lakukanlah dengan sikap berdiri ditempat,
memulailah dengan gerakan maju. Mulailah jangan melihat bola dan percepatlah
gerak.
2.1.7 Ekstrakurikuler
2.1.7.1 Kegiatan Ekstrakurikuler
Menurut Sahertian (1987:83) menjelaskan bahwa kegiatan ekstrakurikuler
adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk pada waktu libur) yang
dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas
13
pengetahuan siswa mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran,
menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia
seutuhnya. Sedangkan menurut Rusli Lutan (1986:7) kegiatan ekstrakulikuler
adalah aktivitas di sekolah atau lembaga pendidikan yang dilaksanakan diluar
jam pelajaran wajib bagi setiap anak dan aktivitas itu termasuk dalam kurikulum
yang telah tersusun bagi suatu tingkat kelas atau sekolah. Dengan kata lain
ekstrakulikuler merupakan aktivitas tambahan, pelengkap bagi pelajaran wajib.
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ekstrakulikuler adalah
kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran/intrakulikuler dan wajib diikuti
siswa, sebagai upaya untuk mengembangkan salah satu bidang yang diminati
oleh siswa untuk mengasah potensi/keterampilan yang ada pada dirinya dan
merupakan pelengkap bagi pelajaran wajib.
2.1.7.2 Kegiatan Ekstrakulikuler Olahraga
Kegiatan ekstrakulikuler olahraga sangat menunjang sekali dalam kegiatan
intrakulikuler/proses belajar mengajar khususnya dalam pendidikan jasmani.
Karena apa yang dipelajari dalam ekstrakulikuler olahraga adalah bagian dalam
pedidikan jasmani yang merupakan penerapan pendidikan jasmani. Menurut
Rusli Lutan (1986:8) kegiatan ekstrakulikuler yang berintikan kegiatan olahraga
pada dasarnya merupakan pengajaran gerak, dimana terjadi relasi antara
pembina dan para anak didik. Pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran
yang penting disemua sekolah kita. Olahraga, sebagai bagian daripadanya,
termasuk kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler yang paling populer. Berbagai macam
olahraga disediakan bagi murid-murid sejak di sekolah dasar hingga sekolah
lanjutan tingkat atas.
2.2 Kerangka Berpikir
Sesuai dengan prinsip-prinsip dan asas latihan, siswa dalam usaha
mencapai peningkatan kemampuan fisik maupun teknik dalam suatu cabang
olahraga, diperlukan suatu proses dan waktu. Pada kenyataanya dalam proses
latihan juga dibutuhkan program latihan yang baik, bervariasi dan menarik yang
dapat menunjang peningkatan kemampuan setiap siswa. Dari pelaksanaan
latihan sebelumnya dijumpai siswa yang kurang aktif bergerak, tidak senang, dan
bosan dalam mengikuti kegiatan latiahan.
14
Pengembangan latihan dribble bolabasket merupakan salah satu upaya
yang harus diwujudkan. Model latihan dribble menggunakan metode “DELTA
JAMBU” pada ekstrakulikuler bolabasket diharapkan mampu membuat siswa
lebih aktif dalam berbagai situasi dan kondisi yang menyenangkan, ketika
mengikuti latihan dribble bolabasket. Latihan dribble menggunakan metode
“DELTA JAMBU” adalah pengembangan latihan dribble yang dilakukan dengan
media Jambu (bola tenis) yang nantinya digunakan untuk lempar tangkap saat
melakukan dribble bola sendiri. Keuntungan dari latihan ini adalah siswa dapat
membiasakan untuk tidak melihat ke arah bola basket saat melakukan dribble.
Hal tersebut juga dapat lebih cepat untuk meningkatkan kemampuan dribble
siswa, sehingga pelatih dapat diuntungkan terhadap lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk melakkukan latiahan dasar dribble.
15
BAB III
METODE PENGEMBANGAN
3.1 Model Pengembangan
Dalam pengembangan ini peneliti menggunakan model pengembangan
Borg dan Gall (1983:775) sebagai acuan, adapun model-modelnya yaitu: (1)
Riset dan pengumpulan informasi termasuk kajian pustaka dan observasi
lapangan, (2) perencanaan termasuk definisi keahlian mulai menentukan objek-
objek masalah dalam satu lingkup masalah dan skala tes kecil yang mungkin
terjadi, (3) mengembangkan produk awal meliputi persiapan-persiapan materi
pembelajaran, buku pedoman, dan alat evaluasi, (4) persiapan area pengujian
diadakan 1-3 sekolah dengan menggunakan 6-12 subjek yang diteliti wawancara,
observasi dan data kuisioner dikumpulkan dan dianalisis, (5) revisi produk utama,
revisi produk seperti yang telah dihasilkan oleh hasil tes persiapan lapangan, (6)
tes lapangan utama diadakan di 5-15 sekolah dengan 30-100 subjek sebelum
dan sesudah tes dikumpulkan. Hasilnya di evaluasi dengan memperhatikan objek
penelitian yang dibandingkan dengan data kontrol kelompok yang tepat, (7) revisi
produk operasional, revisi produk yang telah disarankan oleh hasil tes lapangan
utama, (8) tes lapangan operasional diadakan 10-30 sekolah dengan melibatkan
40-200 subjek yang diteliti, wawancara, observasi dan kuisioner dikumpulkan dan
dianalisis, (9) revisi produk final seperti yang telah disarankan oleh hasil tes
lapangan operasional, dan (10) penyebaran dan pelaksanaan laporan pada
produk pada saat pertemuan professional dalam jurnal bekerja dengan
bertanggungjawab kepada distribusi komersial memonitor distribusi untuk
menyediakan kualitas kontrol.
Karena keterbatasan biaya dan waktu maka peneliti menyusun 9 langkah
dari model Borg dan Gall (1983) sebagai acuan dalam mengembangkan produk,
adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi,
termasuk observasi lapangan dan kajian pustaka.
2. Mengembangkan bentuk produk awal (berupa variasi latihan dribble dengan
metode dribble dan lempar tangkap jambu).
16
3. Evaluasi para ahli dengan menggunakan tiga orang ahli kepelatihan
bolabasket.
4. Uji coba kelompok kecil menggunakan satu sekolah dengan 10 subjek yang
diteliti.
5. Revisi produk pertama, revisi produk berdasarkan hasil dari evaluasi ahli dan
hasil uji coba kelompok kecil. Revisi ini digunakan untuk perbaikan
terhadap produk awal yang dibuat oleh peneliti.
6. Uji coba kelompok besar, yang diadakan satu sekolah dengan 20
subjek yang diteliti.
7. Revisi produk akhir yang dilakukan berdasarkan hasil uji coba kelompok
besar.
8. Perumusan naskah video yang di evaluasi oleh ahli media.
9. Pengemasan produk akhir dalam bentuk VCD.
3.2 Prosedur pengembangan
Dalam pengembangan variasi latihan dribble dengan metode dribble dan
lempar tangkap jambu pada ekstrakulikuler SMP Pangudi Luhur Ambarawa ini
dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap-tahap dari prosedur pengembangan ini
dapat diuraikan kedalam bagan sebagai berikut:
17
Gambar 1. Prosedur Pengembangan
Analisis Kebutuhan
Kajian Pustaka Observasi dan Kuesioner
Produk Awal
Tinjauan 3 ahli
kepelatihan bolabasket
Uji Coba Kelompok Kecil di
SMPN 1 Ungaran (10 siswa)
Revisi Produk I
Uji Coba Kelompok Besar di SMP
Pangudi Luhur Ambrawa (20 siswa)
Revisi Produk II
Pembuatan Naskah Video
dan pembuatan video
Produk Akhir yang telah
dikemas dalam bentuk VCD
Evaluasi Ahli Media
18
3.2.1 Analisis Kebutuhan
Sebelum melakukan pengembangan peneliti terlebih dahulu mengadakan
analisis kebutuhan, apakah model latihan dribble yang lebih bervariasi
dibutuhkan oleh tim ekstrakulikuler bolabasket SMP Pangudi Luhur Ambarawa.
Analisis kebutuhan ini dihimpun dengan menggunakan kuesioner yang kemudian
dikonsultasikan kepada ahli kepelatihan bolabasket dan pelatih. Hasil dari
kuesioner dan observasi menunjukkan bahwa tim ekstrakulikuler bolabasket
putra SMP Pangudi Luhur Ambarawa membutuhkan model latihan dribble yang
lebih bervariasi agar kemampuan penguasaan dribble tim ekstrakulikuler
bolabasket SMP Pangudi Luhur Ambarawa meningkat semakin baik.
3.2.2 Pembuatan Produk Awal Model Latihan Dribble
Berdasarkan analisis kebutuhan diatas maka dibuatlah produk variasi
latihan dbibble dan lempar tangkap jambu. Dalam pembuatan produk yang
dikembangkan, peneliti membuat produk berdasarkan kajian teori yang kemudian
dievaluasi oleh tiga ahli kepelatihan bolabasket yaitu Henry Singo Pranoto (Ahli
1) adalah pelatih ekstrakulikuler bolabasket SMP Pangudi Luhur Ambarawa yang
memiliki lisensi B, Whisnu Wijaya S.Pd. (Ahli 2) adalah pelatih ekstrakulikuler
bolabasket SMP N 1 Ungaran yang memiliki lisensi B, dan Hero Ardi Nugroho
(Ahli 3) adalah pelatih ekstrakulikuler bolabasket SMP N 2 Ambarawa yang
memiliki lisensi C. Hasil dari produk pengembangan ini adalah model latihan
dribble dan lempar tangkap jambu, semakin sering dan kontinyu pelaksanaan
latihan membuat hasil latihan dbibble yang dilaksanakan akan lebih efektif.
Selain itu ketepatan gerak dan koordinasi juga akan sangat mempengaruhi
penguasaan dribble yang dilakukan. Dalam pembuatan produk yang
dikembangkan peneliti, produk harus dikonsultasikan kepada ahli kepelatihan
bolabasket supaya hasil produk dapat memuaskan.
3.2.3 Uji Coba Produk
Pelaksanaan uji coba produk dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu:
(1) menetapkan desain uji coba, (2) menentukan subjek uji coba, (3) menyusun
instrumen pengumpulan data, dan (4) menetapkan teknik analisis data.
3.2.4 Revisi Produk Pertama
Setelah uji coba produk, maka dilakukan revisi produk pertama hasil dari
evaluasi ahli dan uji coba kelompok kecil sebagai perbaikan dari produk yang
telah diujicobakan.
19
3.2.5 Uji Coba Kelompok Besar
Pada tahap ini dilakukan uji pemakaian terhadap produk yang
dikembangkan dengan menggunakan subjek uji coba siswa ekstrakulikuler
bolabasket SMP Pangudi Luhur Ambarawa dengan jumlah subyek 20 siswa.
3.2.6 Revisi Produk Akhir
Revisi produk dari hasil uji pemakaian yang telah diujicobakan oleh siswa
ekstrakulikuler bolabasket SMP Pangudi Luhur Ambarawa.
3.2.7 Hasil Akhir
Hasil akhir produk pengembagan dari uji kelompok besar yaitu berupa
model latihan dribble menggunakan metode DELTA JAMBU (dribble dan lempar
tangkap jambu).
3.3 Uji Coba Produk
Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat keefektifan, efisiensi, dan
daya tarik dari produk yang dihasilkan. Langkah–langkah yang ditempuh dalam
pelaksanaan uji coba produk yaitu menguji cobakan model draf awal ke subjek uji
coba dengan menganalisis kekurangan yang ada kemudian hasil di evaluasikan
oleh ahli untuk mendapat saran perbaikan terhadap model untuk bisa di lanjutkan
ketahap prosedur penelitian pengembangan yang selanjutnya.
3.3.1 Desain Uji Coba
Desain uji coba yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui tingkat
kefektifan dan segi pemanfaatan produk yang dikembangakan. Desain uji coba
yang dilaksanakan terdiri dari:
3.3.1.1 Validasi Ahli
Sebelum produk pengembangan latihan diujicobakan kepada subjek,
produk yang dibuat dievaluasi (validasi) terlebih dahulu oleh tiga ahli kepelatihan
bolabasket. Variabel yang dievaluasi ahli meliputi fasilitas, peralatan, media dan
metode variasi latihan dribble dalam bentuk progam latihan. Untuk menghimpun
data dari para ahli dilakukan dengan cara memberikan draf model awal yang
disertai lembar evaluasi kepada para ahli kepelatihan bolabasket. Hasil evaluasi
para ahli yang berupa penilaian dan saran terhadap produk yang dibuat dan
dipergunakan sebagai acuan dasar pengembangan produk.
20
3.3.1.2 Uji Coba Kelompok Kecil
Tahap selanjutnya adalah uji coba kelompok kecil, uji coba ini dimaksudkan
untuk mencari masukan, saran dan penilaian terhadap produk yang
dikembangkan. Pada tahap ini, peneliti hanya menggunakan 10 subjek siswa
yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler bolabasket di SMP Negeri 1 Ungararan.
Pertama-tama sebelum dilakukannya uji coba kelompok kecil, pada
awalnya terlebih dahulu dilakukan tes praktek bolabasket untuk mendapatkan
data awal yang nantinya digunakan untuk membandingkan produk setelah
dilakukannya uji coba, apakah produk dapat meningkatkan hasil dribble siswa
atau sebaliknya.
Selanjutnya siswa dijelaskan tentang bagaimana pelaksanaan metode
latihan DELTA JAMBU yang nantinya dijadikan sebagai progam latihan rutin
berkelanjutan. Setelah selesai melakukan uji coba siswa mengisi kuesioner
tentang latihan DELTA JAMBU yang telah dilakukan. Tujuan uji coba kelompok
kecil adalah untuk mengetahui tanggapan awal dari produk yang dikembangkan.
3.3.1.3 Revisi Produk Pertama
Setelah uji coba produk, maka dilakukan revisi dari hasil uji coba kelompok
kecil dan masukan para ahli, yaitu ahli bidang bolabasket dan ahli kepelatihan
bolabasket sebagai perbaikan dari produk yang telah diujicobakan.
3.3.1.4 Uji Coba Kelompok Besar
Tahapan uji coba kelompok besar ini adalah tahapan dimana peneliti
melakukan uji coba kelompok besar, selanjutnya hasil dari uji coba kelompok
besar ini dievaluasi dan dianalisis serta dilakukan penyempurnaan produk akhir.
Pada tahap ini produk yang dikembangkan dengan menggunakan subjek uji
coba 20 siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler bolabasket di SMP
Pangudi Luhur Ambarawa.
Pada tahap ini juga dilakukan tes keterampilan bolabasket diawal dan
diakhir uji coba kelompok besar. Siswa juga mengisi kuesioner untuk mengetahui
tanggapan siswa setelah produk dikembangkan.
3.3.1.5 Revisi Produk Akhir
Pada tahap ini dilakukan revisi produk dari hasil uji coba kelompok besar
sebagai perbaikan dari produk yang telah di uji cobakan sebelumnya.
21
3.3.1.6 Hasil Akhir
Hasil akhir berupa produk yang telah dihasilkan dari uji kelompok besar
sebagai bentuk pengembangan variasi latihan dribble mengunakan metode
dribble dan lempar tangkap jambu pada tim ekstrakulikuler bolabasket SMP
Pangudi Luhur Ambarawa yang telah dikemas dalam bentuk VCD dan telah
dievaluasikan pada ahli media.
3.3.2 Subyek Uji Coba
Dalam pengembangan ini subyek uji coba yang digunakan meliputi:
1. Tinjauan ahli, terdiri dari 3 orang ahli yaitu ahli dibidang kepelatihan
bolabasket. Kualifikasi ahli dalam pengembangan ini harus ditentukan dalam
peranannya melakukan evaluasi atau revisi.
2. Uji coba kelompok kecil terdiri dari 10 orang siswa ekstrakulikuler bolabasket
SMP Negeri 1 Ungaran dan uji coba kelompok besar terdiri dari 20 orang
siswa ekstrakulikuler bolabasket SMP Pangudi Luhur Ambarawa.
Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik
menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan
yang dikehendaki peneliti. kriteria yang dipilih peneliti adalah siswa yang
mengikuti ekstrakulikuler bolabasket, siswa putra, kelas 8, dan kategori umur
13 tahun.
3.4 Jenis Data
Data yang di peroleh dari hasil evaluasi ahli, uji coba kelompok kecil dan uji
coba kelompok besar berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif
diperoleh dari hasil evaluasi berupa data masukan dan saran. Sedangkan data
kuantitatif dari hasil uji kelompok kecil dan uji kelompok besar berupa persentase
dari hasil pengumpulan kuesioner.
3.5 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian sangat penting dalam melakukan penelitian.
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah
(Suharsimi Arikunto, 2010:192). Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan
22
data adalah berbentuk lembar evaluasi, kuesioner dan tes penilaian kemampuan
dribble atau tes praktik.
3.5.1 Lembar Evaluasi
Lembar evaluasi digunakan untuk menghimpun data dari para ahli
kepelatihan bolabasket. Lembar evaluasi di bagikan pada para ahli sebelum uji
coba kelompok kecil, setelah uji coba kelompok kecil dan setelah uji coba
kelompok besar. Tujuan lembar evaluasi ini adalah untuk mendapatkan
perbaikan dan koreksi dari para ahli terhadap produk yang diteliti. Setelah lembar
evaluasi di bagikan kepada para ahli, peneliti memperoleh hasil revisi terhadap
produknya sehingga dapat digunakan sebagai bahan perbaikan produk.
3.5.2 Kuesioner
Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dari evaluasi ahli dan uji
coba. Alasan memilih kuesioner adalah jumlah subjek yang relatif banyak
sehingga data dapat diambil secara serentak dan waktu yang singkat.
3.5.2.1 Kuesioner Ahli
Kuesioner yang digunakan untuk ahli berupa sejumlah aspek yang harus
dinilai kelayakannya. Faktor yang digunakan dalam kuesioner berupa kualitas
rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik” dengan
cara memberi tanda “√” pada kolom yang tersedia.
1. Tidak baik
2. Kurang baik
3. Cukup baik
4. Baik
5. Sangat baik
3.5.2.2 Kuesioner Siswa
Kuesioner yang digunakan siswa berjumlah 15 pertanyaan yang harus
dijawab oleh siswa dengan alternatif jawaban “ya” dan “tidak”.
Cara pemberian skor pada alternatif jawaban adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Skor Jawaban Kuesioner “ya” dan “Tidak”.
Alternatif Jawaban Positif Negatif
Ya 1 0
Tidak 0 1
23
3.5.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.5.2.3.1 Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010:173). Pengujian validitas
menggunakan rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut:
rxy = ( )( )
√* ( ) +* ( ) +
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang
dikorelasikan
xy = Jumlah perkalian x dan y
X = Butir Soal
Y = Skor Total
X2 = Kuadrat dari x
Y2 = Kuadrat dari y
N = Banyaknya Sampel
Interprestasi koefisiean korelasi (rxy) untuk uji validitas (Sugiyono,
2009:231):
Antara 0,00 sampai dengan 0,199 : Sangat Rendah
Antara 0,20 sampai dengan 0,399 : Rendah
Antara 0,40 sampai dengan 0,599 : Sedang
Antara 0,60 sampai dengan 0,799 : Tinggi
Antara 0,80 sampai dengan 1,000 : Sangat Tinggi
3.5.2.3.2 Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2010:173). Uji reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach.
Menghitung varian butir soal, varian butir soal dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
s² =
( )
24
Keterangan :
s2 = varian butir soal
Y = Jumlah skor total
Y2 = Kuadrat dari y
n = banyaknya sample
Menghitung Reliabilitas butir soal uraian dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach menurut Sugiyono (2009:365) sebagai
berikut:
ri = (
( )) (
)
Keterangan :
ri = Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
k = banyak butir soal
Σsi2 = jumlah varian butir soal
s2t = varian skor total
Interprestasi Koefisien Reliabilitas (ri) untuk uji reliabilitas (Parry and
Charlotte, 2004:364)
0,00 – 0,19 : Kecil
0,20 – 0,39 : Rendah
0,40 – 0,69 : Sedang
0,70 – 0,89 : Tinggi
0,90 – 1,00 : Sangat Tinggi
3.5.3 Tes Penilaian Kemampuan Dribble (Tes Praktik)
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Siti
Nurrochmah dkk., 2009:12). Tes praktek digunakan untuk mengetahui adanya
peningkatan atau penurunan keterampilan terhadap subyek, tes dilakukan
sebelum dan sesudahnya perlakuan atau latihan yang telah diberikan. Untuk
mengetahui pengaruh latihan dribble menggunakan metode DELTA JAMBU
terhadap hasil latihan dribble dalam ekstrakulikuler bolabasket SMP Pangudi
Luhur Ambarawa dengan menggunakan tes praktik. Alat-alat dan perlengkapan
25
yang digunakan untuk tes menggiring bola menurut Siti Nurrochmah, dkk.
(2009:96) adalah lapangan bolabasket dengan daerah tembakan hukuman, juga
diperlukan alat-alat sebagai berikut:
3. Bola basket 2 (dua) buah
4. Stopwatch 2 (dua) buah
5. Cone 7 (tujuh) buah
6. Kapur Tulis Warna 2 pak
7. Formulir dan alat tulis
Pelaksanaan tes praktik dalam penelitian ini terdapat dua tahapan yaitu:
1. Tahap Persiapan
Testi berdiri di belakang garis start dengan bolabasket di lantai di belakang
garis start.
2. Tahap Pelaksanaan Tes
Jika ada aba-aba “siap” testi siap mengambil bola.
1) Jika ada aba-aba “yaa”, testi mengambil bola dilanjutkan dengan memantul-
mantulkan bola (AAHPER control-dribble test) melewati rintangan sebanyak
5 (lima) rintangan pada daerah hukuman hingga garis finis.
2) Tes dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu yang pertama dribble dengan tangan
kanan dan yang kedua dribble dengan tangan kiri.
3) Bentuk arah tes keterampilan control-dribble ditunjukkan pada gambar 2 dan
gambar 3.
4) Testi yang kehilangan bola harus meneruskan tes dari titik berhenti.
5) Testi yang gagal untuk melakukan tes keterampilan control-dribble ini harus
kembali ke garis awal dan mulai lagi.
6) Larangan: traveling, dribble ganda, melakukan dribble bola di atas atau di
dalam cone (tidak melewati cone).
26
Gambar 2. AAHPER control-dribble test (righ hand)
(Morrow JR., et al, 2011:291)
Gambar 3. AAHPER control-dribble test (left hand)
(Morrow JR., et al, 2011:291)
27
Gambar 4. Ukuran Daerah Keyhole
(PERBASI, 2012:4)
3.6 Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini
adalah menggunakan teknik analisis deskriptif berbentuk persentase. Sedangkan
data yang berupa saran dan alasan memilih jawaban dianalisis menggunakan
teknik analisis kualitatif.
Untuk memperoleh persentase dari suatu nilai, dapat di cari dengan rumus:
NP =
x 100%
Keterangan:
NP = Nilai dalam %
n = Adalah nilai yang diperoleh
N = Jumlah seluruh nilai
100% = Konstanta
(Muhammad Ali dalam Ipang dan Heri, 2014:41)
28
Dari hasil persentase yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk
memperoleh kesimpulan data. Pada tabel dibawah akan disajikan klasifikasi
persentase.
Tabel 2. Klasifikasi Persentase
Persentase Klasifikasi Makna
0% - 20% Tidak Baik Dibuang
20,1% - 40% Kurang Baik Diperbaiki
40,1% - 70% Cukup Baik Digunakan (bersyarat)
70,1% - 90% Baik Digunakan
90,1% - 100% Sangat Baik Digunakan
(Muhamad Ali dalam Ipang dan Heri, 2014:42)
29
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN
4.1 Penyajian Data Uji Coba
Data yang diperoleh dalam penelitian pengembangan ini melalui dua cara,
yaitu data dari tinjauan ahli yang diujicobakan kepada kelompok kecil dan data
dari uji coba kelompok besar.
Data meliputi: (1) data evaluasi tahap pertama, yaitu tinjauan ahli dan data
dari hasil ujicoba kelompok kecil, (2) data evaluasi tahap kedua, yaitu data dari
hasil ujicoba kelompok besar.
4.2 Data Tinjauan Ahli Bidang Bolabasket
Lembar evaluasi digunakan untuk menghimpun data dari para ahli
kepelatihan bolabasket. Lembar tersebut berupa sejumlah aspek yang harus
dinilai kelayakannya terhadap metode latihan DELTA JAMBU.
4.2.1 Kuesioner Ahli Bidang Bolabasket Sebelum Uji Coba Kelompok Kecil
Kuesioner yang digunakan untuk ahli berupa sejumlah aspek yang harus
dinilai kelayakannya. Faktor yang digunakan dalam kuesioner berupa kualitas
rentangan evaluasi mulai dari “Tidak Baik (score=1)” sampai dengan “Sangat
Baik (score=5)” Berikut ini merupakan hasil tinjauan ahli bidang bolabasket
sebelum uji coba kelompok kecil dilakukan.
Tabel 3. Data Hasil Kuesioner Ahli Bidang Bolabasket Sebelum Uji Coba
Kelompok Kecil
No. Kuesioner Ahli 1 Ahli 2 Ahli 3
1. Kesesuaian dengan teknik dasar dribble bola basket
5 3 3
2. Kejelasan petunjuk latihan DELTA JAMBU 5 3 4
3. Ketepatan memilih bentuk/metode latihan bagi pemain
5 3 4
4. Kesesuaian alat dan fasilitas yang digunakan dalam latihan
4 4 4
5. Kesesuaian dalam menyusun latihan dari termudah sampai pada tersulit
4 4 5
6. Kesesuaian rancangan latihan yang dibutuhkan pemain ekstrakulikuler pada tingkatan SMP
4 4 3
7. Keefektifan rancangan latihan DELTA JAMBU
3 3 4
30
8. Mendorong peningkatan kemampuan pemain
4 4 3
9. Mendorong perkembangan aspek kognitif (pemahaman) pemain
4 4 3
10. Mendorong perkembangan psikomotorik (gerak) pemain
4 4 3
11. Mendorong perkembangan aspek afektif (sikap) pemain
5 4 4
12. Mendorong pemain aktif bergerak 3 5 5
13. Dapat dilakukan pemain yang terampil maupun yang kurang terampil
5 5 4
14. Meningkatkan minat dan motifasi pemain berpartisipasi dalam latihan teknik dasar dribble
5 5 4
15. Aman untuk diterapkan dalam metode latihan teknik dasar dribble bolabasket 4 3 3
Jumlah 64 58 56
Jumlah Maksimal 75 75 75
Persentase 85,3 77,3 74,7
Rata-rata persentase 79,1
Data hasil kuesioner para ahli di bidang kepelatihan bolabasket diperoleh
rata-rata persentase sebesar 79,1% yang artinya masuk dalam kategori penilaian
“Baik”. Kesimpulan dari hasil tersebut adalah model latihan DELTA JAMBU untuk
anak Sekolah Menengah Pertama ini dapat digunakan untuk uji coba kelompok
kecil. Masukan berupa saran dan komentar terhadap metode latihan ini sangat
dibutuhkan demi perbaikan terhadap metode latihan tersebut.
4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Ahli Sebelum Uji Coba
Kelompok Kecil
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner Ahli Sebelum Uji Coba
Kelompok Kecil
No. Pertanyaan
rᵪᵧ Nilai Kritis Keterangan
1 0,97 0,60 Valid
2 0,72 0,60 Valid
3 0,72 0,60 Valid
4 0,97 0,60 Valid
5 -0,69 0,60 Tidak Valid
6 0,69 0,60 Valid
7 -0,69 0,60 Tidak Valid
8 0,69 0,60 Valid
31
9 0,69 0,60 Valid
10 0,69 0,60 Valid
11 0,97 0,60 Valid
12 -0,97 0,60 Tidak Valid
13 0,69 0,60 Valid
14 0,69 0,60 Valid
15 0,97 0,60 Valid
Alpha 0,87 0,70 Reliable
Hasil uji validitas pada tabel di atas menunjukkan 3 pertanyaan tidak valid
yaitu pertanyaan nomor 5, 7 dan 12. Pertanyaan pertama menunjukkan hasil uji
validitas sebesar 0,97 yang menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan valid
dengan tingkat validitas sangat tinggi karena ada di antara 0,80-1,00.
Pertanyaan kedua menunjukkan hasil uji validitas sebesar 0,72 yang menurut
kriteria Sugiyono (2009) dikatakan valid dengan tingkat validitas tinggi karena
ada di antara 0,60-0,799. Pertanyaan ketiga menunjukkan hasil uji validitas
sebesar 0,72 yang menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan valid dengan
tingkat validitas tinggi karena ada di antara 0,60-0,799. Pertanyaan keempat
menunjukkan hasil uji validitas sebesar 0,97 yang menurut kriteria Sugiyono
(2009) dikatakan valid dengan tingkat validitas sangat tinggi karena ada di
antara 0,80-1,000. Pertanyaan kelima menunjukkan hasil uji validitas sebesar -
0,69 yang menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan tidak valid dengan tingkat
validitas sangat rendah karena ada di bawah 0,00. Pertanyaan keenam
menunjukkan hasil uji validitas sebesar 0,69 yang menurut kriteria Sugiyono
(2009) dikatakan valid dengan tingkat validitas tinggi karena ada di antara 0,60-
0,799. Pertanyaan ketujuh menunjukkan hasil uji validitas sebesar -0,69 yang
menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan tidak valid dengan tingkat validitas
sangat rendah karena ada di bawah 0,00. Pertanyaan kedelapan menunjukkan
hasil uji validitas sebesar 0,69 yang menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan
valid dengan tingkat validitas tinggi karena ada di antara 0,60-0,799. Pertanyaan
kesembilan menunjukkan hasil uji validitas sebesar 0,69 yang menurut kriteria
Sugiyono (2009) dikatakan valid dengan tingkat validitas tinggi karena ada di
antara 0,60-0,799. Pertanyaan kesepuluh menunjukkan hasil uji validitas sebesar
0,69 yang menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan valid dengan tingkat
validitas tinggi karena ada di antara 0,60-0,799. Pertanyaan kesebelas
32
menunjukkan hasil uji validitas sebesar 0,97 yang menurut kriteria Sugiyono
(2009) dikatakan valid dengan tingkat validitas sangat tinggi karena ada di
antara 0,80-1,000. Pertanyaan keduabelas menunjukkan hasil uji validitas
sebesar -0,97 yang menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan tidak valid
dengan tingkat validitas sangat rendah karena ada di bawah 0,00. Pertanyaan
ketisabelas menunjukkan hasil uji validitas sebesar 0,69 yang menurut kriteria
Sugiyono (2009) dikatakan valid dengan tingkat validitas tinggi karena ada di
antara 0,60-0,799. Pertanyaan keempatbelas menunjukkan hasil uji validitas
sebesar 0,69 yang menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan valid dengan
tingkat validitas tinggi karena ada di antara 0,60-0,799. Pertanyaan kelimabelas
menunjukkan hasil uji validitas sebesar 0,97 yang menurut kriteria Sugiyono
(2009) dikatakan valid dengan tingkat validitas sangat tinggi karena ada di
antara 0,80-1,000.
Tabel di atas menunjukkan bahwa kuesioner ahli sebelum uji coba
kelompok kecil memberikan nilai Alpha Cronbach 0,87 yang menurut kriteria
Parry and Charlotte (2004) adalah reliabel dengan tingkat reliabilitas tinggi
karena nilainnya ada di antara 0,70-0,89.
4.2.3 Revisi Produk Awal Sebelum Uji Coba Kelompok Kecil
Tabel 5. Hasil Revisi Produk Awal Sebelum Uji Coba Kelompok Kecil
No. Nama Ahli Bagian yang
direvisi Alasan direvisi Saran perbaikan
1. Henry Singo Pranoto
Jumlah anak dan bola tenis setiap kelompok harus bertambah setiap minggunya
Semakin banyak anak dan bola tenis yang digunakan dalam satu kelompok akan menambah daya konsentrasi visual (mata) dan perasaan (feeling) semakin baik
Minggu 1= 2 orang, 1 bola tenis Minggu 2= 2 orang, 2 bola tenis Minggu 3= 3 orang, 2 bola tenis Minggu 4= 3 orang, 3 bola tenis
2. Whisnu Wijaya S.Pd.
Variasi latihan dasar atau awalan dari metode latihan DELTA JAMBU yang langsung dengan 2
Untuk mengenalkan terlebih dahulu tentang latihan dari metode tersebut
Pada tahap awal dapat dengan 1 orang dribble bola basket sambil melakukan lempar tangkap bola tenis sendiri
33
orang melakukan dribble berhadapan dan melakukan lempar tangkap bola tenis
3. Hero Ardi Nugroho
Jarak saat melakukan lempar tangkap jambu
Apabila terlalu jauh menyebabkann siswa kesulitan melakukan metode tersebut pada tahap awalnya
Jarak awalnya 1 meter, pada latihan berikutnya dapat ditambahkan jarak 50 cm
4.3 Hasil Data Uji Coba Kelompok Kecil
Berikut ini adalah hasil analisis deskriptif persentase uji coba kelompok
kecil yang dilakukan peneliti di SMP Negeri 1 Ungaran. Kelompok kecil terdiri dari
10 siswa yang mengikuti ekstrakulikuler bolabasket. Uji coba kelompok kecil
bertujuan untuk mengetahui peningkatan pembelajaran siswa sebelum dan
sesudah melakukan latihan DELTA JAMBU dan tanggapan awal dari produk
yang dikembangkan. Uji coba kelompok kecil terdiri dari dua instrumen tes.
Instrumen tes dalam uji coba kelompok kecil terdiri dari kuesioner yang dibagikan
pada sample penelitian dan tes penilaian kemampuan dribble pada kelompok
kecil atau tes praktek.
4.3.1 Kuesioner Uji Coba Kelompok Kecil
Tabel 6. Hasil Kuesioner Uji Coba Kelompok Kecil
No. Pertanyaan n N % Kategori
1. Apakah kalian merasa senang melakukan aktivitas gerak stretching (pemanasan) pada tahap awal materi latihan DELTA JAMBU?
10 10 100 Sangat
Baik
2. Apakah kalian tidak merasa senang melakukan aktivitas lari keliling lapangan pada tahap pemanasan materi latihan DELTA JAMBU?
6 10 60 Cukup Baik
3. Apakah aktivitas variasi latihan ball handling yang kalian lakukan pada tahap pendahuluan materi latihan DELTA JAMBU mudah dilakukan?
8 10 80 Baik
4. Apakah latihan DELTA JAMBU 1 yang anda lakukan sulit dilakukan?
8 10 80 Baik
34
5. Apakah latihan DELTA JAMBU 2 yang anda lakukan mudah dilakukan?
9 20 90 Baik
6. Apakah latihan DELTA JAMBU 3 yang anda lakukan sulit dilakukan?
9 10 90 Baik
7. Apakah latihan DELTA JAMBU 4 yang anda lakukan mudah dilakukan?
8 10 80 Baik
8. Apakah latihan DELTA JAMBU 5 yang anda lakukan sulit dilakukan?
7 10 80 Baik
9. Apakah latihan DELTA JAMBU 6 yang anda lakukan mudah dilakukan?
7 10 70 Cukup Baik
10. Apakah latihan DELTA JAMBU 7 yang anda lakukan sulit dilakukan?
9 10 90 Baik
11. Apakah latihan DELTA JAMBU 8 yang anda lakukan mudah dilakukan?
7 10 70 Cukup Baik
12. Secara keseluruhan apakah anda merasa sulit melakukan latihan DELTA JAMBUyang diberikan?
7 10 70 Cukup Baik
13. Apakah kalian merasa senang melakukan keseluruhan latihan DELTA JAMBU yang diberikan?
7 10 70 Cukup Baik
14. Apakah kalian merasa tidak senang dengan melakukan aktivitas gerak stretching berpasangan pada tahap penutup variasi latihanDELTA JAMBU?
8 10 80 Baik
15. Dengan adanya latihan DELTA JAMBU, apakah dapat membantu kalian untuk lebih aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan latihan dasar teknik dribble?
10 10 100 Baik
RATA-RATA 80,67 BAIK
Dari tabel hasil kuesioner uji coba kelompok kecil di atas, terdapat 1
pertanyaan yang termasuk kategori “Sangat Baik”, 9 pertanyaan yang masuk
kedalam kategori “Baik” dan 5 pertanyaan yang masuk ke dalam kategori “Cukup
Baik”. Rata-rata persentase nilai kuesioner pada uji coba kelompok kecil sebesar
80,67%. Rata-rata tersebut menunjukkan bahwa program latihan DELTA JAMBU
yang dilakukan peneliti tergolong dalam kategori “BAIK”.
35
4.3.2 Tes Penilaian Kemampuan Dribble (Tes Praktik) pada Uji Coba
Kelompok Kecil
Tabel 7. Hasil Tes Penilaian Kemampuan Dribble (Tes Praktik) pada Uji Coba
Kelompok Kecil (Pre-test)
No. Nama Siswa Posisi Kaki
Pandangan Mata
Posisi Tangan
Kecepatan Dribble
Jumlah Skor
1. Dunga Adriano 3 3 3 3 12
2. Natito Aristia Wijaya
3 3 3 2 11
3. M. Arvin Indrastata
3 4 3 1 11
4. Thaariq Prayoga A.
3 3 4 1 11
5. Brahmadeva A.
3 2 3 3 11
6. Daniel M. P. 3 2 3 1 9
7. Adam vinaldo 2 3 4 2 11
8. Gani Putra G. 3 3 2 2 10
9. Prahestu S. P. 2 3 3 2 10
10. Arif Gati A. 4 3 4 4 15
Jumlah Skor 29 29 32 21 111
Jumlah Skor Maksimal
50 50 50 50 200
Nilai Rata-rata 0,58 0,58 0,64 0,42 0,555
Persentase Skor Tercapai
58,0% 58,0% 64,0% 42,0% 55,5%
Data hasil pre-test kelompok kecil menunjukan persentase rata-rata skor
penilaian posisi kaki sebesar 58%, rata-rata persentase penilaian pandangan
mata para siswa sebesar 58%, rata-rata persentase penilaian posisi tangan
sebesar 64%, rata-rata persentase penilaian kecepatan dribble sebesar 42%
dan rata-rata keseluruhan penilaian sebesar 55,5%.
Tabel 8. Hasil Tes Penilaian Kemampuan Dribble (Tes Praktik) pada Uji Coba
Kelompok Kecil (Post-test)
No. Nama Siswa Posisi Kaki
Pandangan Mata
Posisi Tangan
Kecepatan Dribble
Jumlah Skor
1. Dunga Adriano 5 4 5 3 17
2. Natito Aristia W. 4 5 5 2 16
3. M. Arvin I. 3 4 3 3 13
4. Thaariq Prayoga 2 3 3 3 11
36
5. Brahmadeva A. 2 3 3 4 12
6. Daniel M. 3 3 3 2 11
7. Adam vinaldo 3 4 3 3 13
8. Gani Putra G. 4 3 3 3 13
9. Prahestu Surya 3 3 3 2 11
10. Arif Gati Atmaja 4 3 4 5 16
Jumlah Skor 33 35 35 30 133
Jumlah Skor Maksimal
50 50 50 50 200
Nilai Rata-rata 0,66 0,70 0,70 0,60 0,665
Prosentase Skor Tercapai
66,0% 70,0% 70,0% 60,0% 66,5%
Hasil post-test kelompok kecil menunjukan persentase rata-rata skor
penilaian posisi kaki sebesar 66%, rata-rata persentase penilaian pandangan
mata para siswa sebesar 70%, rata-rata persentase penilaian posisi tangan
sebesar 70%, rata-rata persentase penilaian kecepatan dribble sebesar 60% dan
rata-rata keseluruhan penilaian sebesar 66,5%.
4.3.3 Penjelasan Peningkatan Penilaian Kemampuan Dribble (Tes Praktik)
pada Uji Coba Kelompok Kecil
Gambar 5. Grafik Perbandingan Hasil Penilaian Pre-test dan Post-test Uji
Coba Kelompok Kecil
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
posisi kaki pandanganmata
posisi tangan kecepatandribble
rata-rata
pre-testuji cobakelompokkecil
post-testuji cobakelompokkecil
37
Grafik diatas menunjukkan perbandingan penilaian kemampuan dribble
(tes praktik) pada siswa ekstrakulikuler bolabasket SMPN 1 Ungaran sebelum
dan setelah melakukan latihan DELTA JAMBU. Aspek-aspek yang dijelaskan
meliputi penilaian kemampuan posisi kaki, pandangan mata, posisi tangan dan
kecepatan pada saat dribble. Persentase penilaian posisi kaki pada saat pre-test
sebesar 58% dan saat post-test sebesar 66%. Hal tersebut menunjukkan bahwa
terdapat peningkatan kemampuan memposisikan kaki dengan benar saat dribble
sebesar 8% yang terjadi pada siswa setelah melakukan DELTA JAMBU.
Persentase penilaian pandangan mata pada saat pre-test sebesar 58%
dan saat post-test sebesar 70%. Hasil tersebut menunjukkan peningkatan yang
terjadi pada kemampuan pandangan mata saat dribble sebesar 12% yang terjadi
pada siswa setelah melakukan DELTA JAMBU. Setelah siswa mendapatkan
latihan DELTA JAMBU yang diberikan oleh peneliti, mereka dapat meningkatkan
kemampuan pandangan matanya sehingga ketika melakukan dribble pandangan
mata siswa tidak terlalu fokus hanya pada bola.
Hasil grafik di atas juga menunjukkan persentase penilaian posisi tangan
pada saat pre-test sebesar 64% dan saat post-test sebesar 70%. Hasil tersebut
menunjukkan terdapat peningkatan kemampuan memposisikan tangan dengan
benar saat dribble sebesar 6% yang terjadi pada siswa setelah melakukan
DELTA JAMBU. Latihan DELTA JAMBU terbukti dapat meningkatkan kemapuan
siswa dalam memposisikan tangannya dengan benar ketika melakukan dribble.
Penilaian kecepatan dribble memperoleh persentase pada saat pre-test
sebesar 42% dan saat post-test sebesar 60%. Hal tersebut menunjukkan bahwa
terdapat peningkatan kemampuan kecepatan dribble sebesar 18% yang terjadi
pada siswa setelah melakukan DELTA JAMBU. Kecepatan dribble siswa
mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah melakukan latihan DELTA
JAMBU. Latihan ini membutuhkan konsentrasi dan kelincahan yang cukup tinggi
sehingga mendorong siswa untuk dapat meningkatkan kemampuan kecepatan
dribble.
Hasil data yang terdapat pada grafik di atas menunjukkan persentase rata-
rata keseluruhan penilaian saat pre-test sebesar 55% dan post-test sebesar
67%. Rata-rata tersebut mengalami peningkatan sebesar 12%. Peningkatan
tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan DELTA JAMBU maka
aspek kemampuan posisi tangan, pandangan mata, posisi kaki dan kecepatan
38
saat dribble pada kelompok kecil dapat meningkat. Oleh karena itu DELTA
JAMBU layak untuk diujicobakan pada kelompok besar.
4.4 Revisi Produk I
4.4.1 Kuesioner Ahli Kepelatihan Bolabasket Setelah Uji Coba Kelompok
Kecil
Kuesioner digunakan ahli untuk menilai kelayakan produk I. Berikut ini
merupakan hasil tinjauan ahli kepelatihan bolabasket setelah uji coba kelompok
kecil dilakukan.
Tabel 9. Data Hasil Kuesioner Ahli Kepelatihan Bolabasket Setelah Uji Coba
Kelompok Kecil
No. Kuesioner Ahli 1 Ahli 2 Ahli 3
1. Kesesuaian dengan teknik dasar dribble bola basket
4 3 3
2. Kejelasan petunjuk latihan DELTA JAMBU 5 3 4
3. Ketepatan memilih bentuk/metode latihan bagi pemain
5 3 4
4. Kesesuaian alat dan fasilitas yang digunakan dalam latihan
4 4 3
5. Kesesuaian rancangan latihan yang dibutuhkan pemain ekstrakulikuler pada tingkatan SMP
2 3 5
6. Aman untuk diterapkan dalam metode latihan teknik dasar dribble bolabasket
5 5 3
7. Mendorong perkembangan aspek kognitif (pemahaman) pemain
5 3 4
8. Mendorong perkembangan psikomotorik (gerak) pemain
4 4 3
9. Mendorong perkembangan aspek afektif (sikap) pemain
4 4 3
10. Dapat dilakukan pemain yang terampil maupun yang kurang terampil 4 4 3
11. Meningkatkan minat dan motifasi pemain berpartisipasi dalam latihan teknik dasar dribble
5 5 4
12. Mendorong peningkatan kemampuan pemain 4 4 3
Jumlah 51 45 42
Jumlah Maksimal 60 60 60
Persentase 85,0 75,0 70,0
Rata-rata persentase 76,7
39
Hasil kuesioner para ahli setelah uji coba kelompok kecil menunjukkan
rata-rata persentase sebesar 76,7% yang artinya masuk dalam kategori penilaian
“Baik”. Oleh karena itu maka model latihan DELTA JAMBU ini dapat digunakan
untuk uji coba kelompok besar.
4.4.2 Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner Ahli Setelah Uji Coba
Kelompok Kecil
Tabel 10. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner Ahli Setelah Uji Coba
Kelompok Kecil
No. Pertanyaan
rᵪᵧ Nilai Kritis
Keterangan
1 0,94 0,60 Valid
2 0,65 0,60 Valid
3 0,65 0,60 Valid
4 0,76 0,60 Valid
5 -0,93 0,60 Tidak Valid
6 0,76 0,60 Valid
7 0,65 0,60 Valid
8 0,76 0,60 Valid
9 0,76 0,60 Valid
10 0,76 0,60 Valid
11 0,76 0,60 Valid
12 0,76 0,60 Valid
Alpha 0,86 0,70 Reliable
Hasil uji validitas pada tabel di atas menunjukkan 1 pertanyaan tidak valid
yaitu pertanyaan nomor 5. Pertanyaan pertama menunjukkan hasil uji validitas
sebesar 0,94 yang menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan valid dengan
tingkat validitas sangat tinggi karena ada di antara 0,80-1,000. Pertanyaan
kedua menunjukkan hasil uji validitas sebesar 0,65 yang menurut kriteria
Sugiyono (2009) dikatakan valid dengan tingkat validitas tinggi karena ada di
antara 0,60-0,799. Pertanyaan ketiga menunjukkan hasil uji validitas sebesar
0,65 yang menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan valid dengan tingkat
validitas tinggi karena ada di antara 0,60-0,799. Pertanyaan keempat
menunjukkan hasil uji validitas sebesar 0,76 yang menurut kriteria Sugiyono
(2009) dikatakan valid dengan tingkat validitas tinggi karena ada di antara 0,60-
0,799. Pertanyaan kelima menunjukkan hasil uji validitas sebesar -0,93 yang
40
menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan tidak valid dengan tingkat validitas
sangat rendah karena ada di bawah 0,00. Pertanyaan keenam menunjukkan
hasil uji validitas sebesar 0,76 yang menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan
valid dengan tingkat validitas tinggi karena ada di antara 0,60-0,799. Pertanyaan
ketujuh menunjukkan hasil uji validitas sebesar 0,65 yang menurut kriteria
Sugiyono (2009) dikatakan valid dengan tingkat validitas tinggi karena ada di
antara 0,60-0,799. Pertanyaan kedelapan menunjukkan hasil uji validitas sebesar
0,76 yang menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan valid dengan tingkat
validitas tinggi karena ada di antara 0,60-0,799. Pertanyaan kesembilan
menunjukkan hasil uji validitas sebesar 0,76 yang menurut kriteria Sugiyono
(2009) dikatakan valid dengan tingkat validitas tinggi karena ada di antara 0,60-
0,799. Pertanyaan kesepuluh menunjukkan hasil uji validitas sebesar 0,76 yang
menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan valid dengan tingkat validitas tinggi
karena ada di antara 0,60-0,799. Pertanyaan kesebelas menunjukkan hasil uji
validitas sebesar 0,76 yang menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan valid
dengan tingkat validitas tinggi karena ada di antara 0,60-0,799. Pertanyaan
keduabelas menunjukkan hasil uji validitas sebesar 0,76 yang menurut kriteria
Sugiyono (2009) dikatakan valid dengan tingkat validitas tinggi karena ada di
antara 0,60-0,799.
Tabel di atas menunjukkan bahwa kuesioner ahli sebelum uji coba
kelompok kecil memberikan nilai Alpha Cronbach 0,86 yang menurut kriteria
Perry and Charlotte (2004) adalah reliabel dengan tingkat reliabilitas tinggi
karena nilainnya ada di antara 0,70-0,90.
4.4.3 Revisi Produk I Setelah Uji Coba Kelompok Kecil
Tabel 11. Hasil Revisi Produk I Setelah Uji Coba Kelompok Kecil
No. Nama Ahli Bagian yang
direvisi Alasan direvisi Saran perbaikan
1. Henry Singo Pranoto
Beban di setiap latihan yang masih kurang maksimal
Untuk lebih meningkatkan kemampuan setiap individu
Bisa dilakukan disetiap latihan dengan memberikan 3 sampai 4 macam latihan dengan beban yang semakin meningkat
41
2. Whisnu Wijaya S.Pd.
Materi latihan yang hanya diam ditempat
Supaya pemain juga mengalami peningkatan di aspek kelincahan dan kecepatan pada teknik dasar dribble
Memberikan latihan sirkuit untuk melatih kelincahan dan kecepatan dribble setiap individu. Bisa dengan dribble jalan zig-zag menggunakan bantuan cone.
3. Hero Ardi Nugroho
Jarak saat melakukan lempar tangkap jambu.
Apabila terdapat pemain yang memiliki postur tubuh yang tinggi jaraknya juga harus menyesuaikan tidak sama dengan pemain yang memiliki postur tidak tinggi.
Bila pemain yang tinggi jaraknya dapat ditambahkan sekitar 30 cm dibandingkan dengan pemain yang memiliki postur tidak tinggi.
4.5 Uji Coba Kelompok Besar
Uji coba kelompok besar dikembangkan dengan menggunakan subjek uji
coba 20 siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler bolabasket di SMP
Pangudi Luhur Ambarawa. Uji coba ini dilakukan dengan dua tahapan yaitu
pembagian kuesioner pada sampel kelompok besar dan melakukan tes penilaian
kemampuan dribble siswa atau tes praktik.
4.5.1 Kuesioner Uji Coba Kelompok Besar
Tabel 12. Hasil Kuesioner Uji Coba Kelompok Besar
No. Pertanyaan n N % Kategori
1. Apakah kalian merasa senang melakukan aktivitas gerak stretching (pemanasan) pada tahap awal materi latihan DELTA JAMBU?
20 20 100 Sangat Baik
2. Apakah kalian tidak merasa senang melakukan aktivitas lari keliling lapangan pada tahap pemanasan materi latihan DELTA JAMBU?
15 20 75 Baik
42
3. Apakah aktivitas variasi latihan ball handling yang kalian lakukan pada tahap pendahuluan materi latihan DELTA JAMBUmudah dilakukan?
18 20 90 Baik
4. Apakah latihan DELTA JAMBU 1 yang anda lakukan sulit dilakukan?
17 20 85 Baik
5. Apakah latihan DELTA JAMBU 2 yang anda lakukan mudah dilakukan?
18 20 90 Baik
6. Apakah latihan DELTA JAMBU 3 yang anda lakukan sulit dilakukan?
17 20 85 Baik
7. Apakah latihan DELTA JAMBU 4 yang anda lakukan mudah dilakukan?
16 20 80 Baik
8. Apakah latihan DELTA JAMBU 5 yang anda lakukan sulit dilakukan?
15 20 75 Baik
9. Apakah latihan DELTA JAMBU 6 yang anda lakukan mudah dilakukan?
13 20 65 Cukup Baik
10. Apakah latihan DELTA JAMBU 7 yang anda lakukan sulit dilakukan?
17 20 85 Baik
11. Apakah latihan DELTA JAMBU 8 yang anda lakukan mudah dilakukan?
17 20 85 Baik
12. Secara keseluruhan apakah anda merasa sulit melakukan latihan DELTA JAMBUyang diberikan?
17 20 85 Baik
13. Apakah kalian merasa senang melakukan keseluruhan latihan DELTA JAMBU yang diberikan?
17 20 85 Baik
14. Apakah kalian merasa tidak senang dengan melakukan aktivitas gerak stretching berpasangan pada tahap penutup variasi latihanDELTA JAMBU?
16 20 80 Baik
15. Dengan adanya latihan DELTA JAMBU, apakah dapat membantu kalian untuk lebih aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan latihan dasar teknik dribble?
19 20 95 Baik
Rata-rata 84 Baik
Tabel hasil kuesioner uji kelompok besar di atas terdapat 1 pertanyaan
yang masuk kedalam kategori “Sangat Baik”, 13 pertanyaan yang masuk
kedalam kategori “Baik” dan 1 pertanyaan yang masuk ke dalam kategori “Cukup
Baik”. Rata-rata persentase nilai kuesioner pada uji coba kelompok besar
43
sebesar 84%. Hal tersebut menunjukkan bahwa program latihan DELTA JAMBU
yang dilakukan peneliti tergolong dalam kategori “BAIK”.
4.5.2 Tes Penilaian Kemampuan Dribble (Tes Praktik) pada Uji Coba
Kelompok Besar
Tabel 13. Hasil Tes Penilaian Kemampuan Dribble (Tes Praktik) pada Uji Coba
Kelompok Besar (Pre-test)
No. Nama Siswa Posisi Kaki
Pandangan Mata
Posisi Tangan
Kecepatan Dribble
Jumlah Skor
1. Gregorius Kristian Linduaji
3 4 4 2 13
2. Yosafat Anggrico P.
4 4 4 2 14
3. Joanes Anthony 4 5 4 2 15
4. Bonaventura Alvino D.
5 5 5 3 18
5. Dovito Putra Sugiarto
3 3 2 2 10
6. V. Brilian Yudha 2 3 2 2 9
7. Theranica Nanda C. S.
3 3 3 2 11
8. Laurentius Alief Mufti
3 2 3 2 10
9. Ignatius Musi Uran
3 3 3 2 11
10. B. reinaldo D. K. 4 3 3 2 12
11. Eden El-Issa 4 3 3 3 13
12. Eric Agung 3 3 4 2 12
13. Ferdinan Pandu Raja
3 2 3 2 10
14. Petra Kresna Bagus
3 3 3 2 11
15. Gilang Tirta 3 3 2 2 10
16 Nanda Eka Putra
3 3 3 2 11
17 Yossy Trias 3 4 3 2 12
18 Raditya Bagas I. 2 3 4 2 11
19 Jordi Saputra M. 3 3 3 2 11
20 Joshua N. B. 3 3 4 2 12
Jumlah Skor 64 65 65 42 236
Jumlah Skor Maksimal
100 100 100 100 400
Nilai Rata-rata 0,64 0,65 0,65 0,42 0,59
Prosentase Skor Tercapai
64,0% 65,0% 65,0% 42,0% 59,0%
44
Hasil tes penilaian kemampuan dribble (tes praktik) pada uji kelompok
besar menunjukan persentase rata-rata skor penilaian posisi kaki sebesar 64%,
rata-rata persentase penilaian pandangan mata para siswa sebesar 65%, rata-
rata persentase penilaian posisi tangan sebesar 65%, rata-rata persentase
penilaian kecepatan dribble sebesar 42% dan rata-rata keseluruhan penilaian
sebesar 59%.
Tabel 14. Hasil Tes Penilaian Kemampuan Dribble (Tes Praktik) pada Uji Coba
Kelompok Besar (Post-test)
No Nama Siswa Posisi Kaki
Pandangan Mata
Posisi Tangan
Kecepatan Dribble
Jumlah Skor
1. Gregorius Kristian L.
4 4 4 4 16
2. Yosafat Anggrico P.
4 5 4 4 17
3. Joanes Anthony
4 5 4 4 17
4 Bonaventura Alvino D.
5 5 5 5 20
5. Dovito Putra Sugiarto
3 3 3 2 11
6. V. Brilian Yudha S.
3 3 3 3 12
7. Theranica Nanda C. S.
3 4 4 3 14
8. Laurentius Alief Mufti
3 4 3 2 12
9. Ignatius Musi Uran
3 3 3 3 12
10. B. reinaldo D. K.
4 3 4 3 14
11. Eden El-Issa 4 3 3 3 13
12. Eric Agung 5 3 4 4 16
13. Ferdinan Pandu Raja
4 3 3 3 13
14. Petra Kresna Bagus
3 3 4 3 13
15. Gilang Tirta 3 4 3 2 12
16. Nanda Eka Putra
3 3 4 3 13
17. Yossy Trias 4 4 3 2 13
18. Raditya Bagas I.
3 3 4 3 13
19. Jordi Saputra M. H.
3 3 3 2 11
45
20. Joshua N. B. 3 3 4 3 13
Jumlah Skor 71 71 72 61 275
Jumlah Skor Maksimal
100 100 100 100 400
Nilai Rata-rata 0,71 0,71 0,72 0,61 0,688
Prosentase Skor Tercapai
71,0% 71,0% 72,0% 61,0% 68,8%
Data hasil post-test penilaian kemampuan dribble (tes praktik) pada uji
coba kelompok besar menunjukan persentase rata-rata skor penilaian posisi kaki
sebesar 71%, rata-rata persentase penilaian pandangan mata para siswa
sebesar 71%, rata-rata persentase penilaian posisi tangan sebesar 72%, rata-
rata persentase penilaian kecepatan dribble sebesar 61% dan rata-rata
keseluruhan penilaian sebesar 68,8%.
4.5.3 Penjelasan Peningkatan Penilaian Kemampuan Dribble (Tes
Praktik) pada Uji Coba Kelompok Besar
Gambar 6. Grafik Perbandingan Hasil Penilaian Pre-test dan Post-test Uji
Coba Kelompok Besar
Hasil grafik di atas menunjukkan perbandingan kemampuan dribble pada
siswa ekstrakulikuler bolabasket SMP Pangudi Luhur Ambarawa sebelum dan
setelah melakukan latihan DELTA JAMBU. Aspek-aspek yang dijelaskan meliputi
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
posisi kaki pandanganmata
posisitangan
kecepatandribble
rata-rata
pre-test ujicobakelompokbesar
post-test ujicobakelompokbesar
46
penilaian kemampuan posisi kaki, pandangan mata, posisi tangan dan kecepatan
pada saat melakukan dribble. Persentase penilaian posisi kaki pada saat pre-test
sebesar 64% dan saat post-test sebesar 71%. Terdapat peningkatan
kemampuan memposisikan kaki saat dribble sebesar 7% yang terjadi pada siswa
setelah melakukan DELTA JAMBU. Latihan DELTA JAMBU yang ternyata dapat
meningkatkan kemampuan memposisikan kaki dengan benar pada saat dribble
para siswa ekstrakulikuler basket SMP Pangudi Luhur.
Grafik di atas menunjukkan persentase penilaian pandangan mata pada
saat pre-test sebesar 65% dan saat post-test sebesar 71%. Hasil tersebut
menunjukkan peningkatan yang terjadi pada kemampuan pandangan mata saat
dribble sebesar 6% yang terjadi pada siswa setelah melakukan DELTA JAMBU.
Setelah siswa mendapatkan latihan DELTA JAMBU yang diberikan oleh peneliti,
mereka dapat meningkatkan kemampuan pandangan matanya sehingga ketika
melakukan dribble pandangan mata siswa tidak terlalu fokus hanya pada bola.
Persentase penilaian posisi tangan pada saat pre-test sebesar 65% dan
saat post-test sebesar 72%. Hasil tersebut menunjukkan terdapat peningkatan
kemampuan memposisikan tangan dengan benar saat dribble sebesar 7% yang
terjadi pada siswa setelah melakukan DELTA JAMBU. Latihan DELTA JAMBU
terbukti dapat meningkatkan kemapuan siswa ekstakulikuler bolabasket SMP
Pangudi Luhur dalam memposisikan tangannya dengan benar ketika melakukan
dribble.
Penilaian kecepatan dribble memperoleh persentase pada saat pre-test
sebesar 42% dan saat post-test sebesar 61%. Hal tersebut menunjukkan bahwa
terdapat peningkatan kemampuan kecepatan dribble sebesar 19% yang terjadi
pada siswa setelah melakukan DELTA JAMBU. Kecepatan dribble siswa
mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah melakukan latihan DELTA
JAMBU.
Hasil data yang terdapat pada grafik di atas menunjukkan persentase rata-
rata keseluruhan penilaian saat pre-test sebesar 59% dan post-test sebesar
68%. Rata-rata tersebut mengalami peningkatan sebesar 9%. Peningkatan
tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan DELTA JAMBU maka
aspek kemampuan posisi tangan, pandangan mata, posisi kaki dan kecepatan
saat dribble pada kelompok kecil dapat meningkat. Oleh karena itu DELTA
47
JAMBU layak untuk digunakan sebagai alternatif latihan peningkatan
kemampuan dribble siswa.
4.6 Revisi Produk II
4.6.1 Kuesioner Ahli Bidang Bolabasket Setelah Uji Coba Kelompok Besar
Tabel 15. Data Hasil Kuesioner Ahli Bidang Bolabasket Setelah Uji Coba
Kelompok Besar
Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil kuesioner para ahli setelah uji coba
kelompok besar menunjukkan rata-rata persentase sebbesar 75,8% yang artinya
masuk dalam kategori penilaian “Baik”. Kesimpulan dari hasil data tersebut
adalah model latihan DELTA JAMBU ini dapat digunakan untuk alternatif dalam
latihan ekstrakulikuler bolabasket.
No. Kuesioner Ahli 1 Ahli 2 Ahli 3
1. Kesesuaian dengan teknik dasar dribble bola basket
2 5 4
2. Kejelasan petunjuk latihan DELTA JAMBU 4 3 2
3. Ketepatan memilih bentuk/metode latihan bagi pemain
5 3 4
4. Kesesuaian alat dan fasilitas yang digunakan dalam latihan
5 3 4
5. Kesesuaian rancangan latihan yang dibutuhkan pemain ekstrakulikuler pada tingkatan SMP
5 3 4
6. Mendorong perkembangan aspek kognitif (pemahaman) pemain
5 3 4
7. Mendorong perkembangan psikomotorik (gerak) pemain
4 4 2
8. Mendorong perkembangan aspek afektif (sikap) pemain
4 4 3
9. Dapat dilakukan pemain yang terampil maupun yang kurang terampil 4 4 3
10. Meningkatkan minat dan motifasi pemain berpartisipasi dalam latihan teknik dasar dribble
5 4 4
11. Mendorong peningkatan kemampuan pemain 5 3 4
Jumlah 48 39 38
Jumlah Maksimal 55 55 55
Persentase 87,3 70,9 69,1
Rata-rata Persentase 75,8
48
4.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Ahli Setelah Uji Coba
Kelompok Besar
Tabel 16. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Ahli Setelah Uji Coba
Kelompok Besar
No. Pertanyaan
rᵪᵧ Nilai Kritis
Keterangan
1 -0,87 0,60 Tidak Valid
2 0,94 0,60 Valid
3 0,76 0,60 Valid
4 0,76 0,60 Valid
5 0,76 0,60 Valid
6 0,76 0,60 Valid
7 0,65 0,60 Valid
8 0,65 0,60 Valid
9 0,65 0,60 Valid
10 0,76 0,60 Valid
11 0,65 0,60 Valid
Alpha 0,93 0,70 Reliable
Hasil uji validitas pada tabel di atas menunjukkan 1 pertanyaan tidak valid
yaitu pertanyaan nomor 1. Pertanyaan pertama menunjukkan hasil uji validitas
sebesar -0,87 yang menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan tidak valid
dengan tingkat validitas sangat rendah karena ada di bawah 0,00. Pertanyaan
kedua menunjukkan hasil uji validitas sebesar 0,94 yang menurut kriteria
Sugiyono (2009) dikatakan valid dengan tingkat validitas sangat tinggi karena
ada di antara 0,80-1,000. Pertanyaan ketiga menunjukkan hasil uji validitas
sebesar 0,76 yang menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan valid dengan
tingkat validitas tinggi karena ada di antara 0,60-0,799. Pertanyaan keempat
menunjukkan hasil uji validitas sebesar 0,76 yang menurut kriteria Sugiyono
(2009) dikatakan valid dengan tingkat validitas tinggi karena ada di antara 0,60-
0,799. Pertanyaan kelima menunjukkan hasil uji validitas sebesar 0,76 yang
menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan valid dengan tingkat validitas tinggi
karena ada di antara 0,60-0,799. Pertanyaan keenam menunjukkan hasil uji
validitas sebesar 0,76 yang menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan valid
dengan tingkat validitas tinggi karena ada di antara 0,60-0,799. Pertanyaan
ketujuh menunjukkan hasil uji validitas sebesar 0,65 yang menurut kriteria
49
Sugiyono (2009) dikatakan valid dengan tingkat validitas tinggi karena ada di
antara 0,60-0,799. Pertanyaan kedelapan menunjukkan hasil uji validitas sebesar
0,65 yang menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan valid dengan tingkat
validitas tinggi karena ada di antara 0,60-0,799. Pertanyaan kesembilan
menunjukkan hasil uji validitas sebesar 0,65 yang menurut kriteria Sugiyono
(2009) dikatakan valid dengan tingkat validitas tinggi karena ada di antara 0,60-
0,799. Pertanyaan kesepuluh menunjukkan hasil uji validitas sebesar 0,76 yang
menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan valid dengan tingkat validitas tinggi
karena ada di antara 0,60-0,799. Pertanyaan kesebelas menunjukkan hasil uji
validitas sebesar 0,65 yang menurut kriteria Sugiyono (2009) dikatakan valid
dengan tingkat validitas tinggi karena ada di antara 0,60-0,799.
Tabel di atas menunjukkan bahwa kuesioner ahli sebelum uji coba
kelompok kecil memberikan nilai Alpha Cronbach 0,93 yang menurut kriteria
Perry and Charlotte (2004) adalah reliabel dengan tingkat reliabilitas sangat
tinggi karena nilainnya ada di antara 0,90-1,00.
4.6.3 Revisi Produk II Setelah Uji Coba Kelompok Besar
Tabel 17. Hasil Revisi Produk II Setelah Uji Coba Kelompok Besar
No. Nama Ahli Bagian yang
direvisi Alasan direvisi Saran perbaikan
1. Henry Singo Pranoto
Bentuk latihan dan beban latihan sudah baik.
Program latihan telah dibuat semakin meningkat, sehingga peningkatan pemain juga semakin terlihat pada tes akhir dribble.
Bisa digunakan dan dipraktikan.
2. Whisnu Wijaya Variasi materi latihan dribble baik.
Sudah telihat pemain mengalami peningkatan di aspek kelincahan dan kecepatan pada teknik dasar dribble.
Tidak hanya latihan gerakan statis saja yang diberikan tetapi juga latihan gerakan dinamis akan lebih meningkatkan kemampuan dribble pemain.
50
3. Hero Ardi Nugroho
Pemberian jarak saat melakukan lempar tangkap berpasangan sudah baik.
Jarak yang di tentukan sudah sesuai.
Sudah terlihat keefektifan dari pemberian jarak saat melakukan lempar tangkap berpasangan.
4.7 Prototipe Produk
Berdasarkan penelitian pengembangan latihan dribble menggunakan
metode DELTA JAMBU pada SMP Pangudi Luhur Ambarawa, dapat diambil
garis besar bahwa melalui motode tersebut efektif digunakan pada saat latihan
dribble sebagai alternatif dan variasi latihan dalam ekstrakulikuler bolabasket.
Model latihan dribble menggunakan metode DELTA JAMBU dapat meningkatkan
keterampilan dribble sekaligus koordinasi, sehingga pemain akan melakukan
dribble dengan tangan kiri ataupun tangan kanan tanpa melihat ke arah bola
basket. Secara tidak sengaja saat melakukan dribble pemain juga akan terbagi
konsentrasinya, yaitu saat melakukan dribble pemain juga melakukan lempar
tangkap jambu. Penggunaan bola tenis sebagai media dalam metode DELTA
JAMBU ini yaitu supaya membiasakan pandangan mata tidak melihat bola
basket saat melakukan dribble. Metode tersebut sangat dibutuhkan untuk
perkembangan kemampuan pemain yang masih termasuk dalam tingikat awal.
Media yang digunakan dalam metode DELTA JAMBU, yaitu:
1. Bola Tenis
Garis tengah 63,50 mm – 66,67 mm
Beratnya 56,70 gram – 58,48 gram
Gambar 7. Bola tenis
51
2. Bola Basket
Keliling : 75 cm – 78 cm
Berat : 600 gram – 650 gram
Gambar 8. Bola basket
Latihan dribble dengan metode DELTA JAMBU dibagi menjadi 8 tahap,
yaitu sebagai berikut:
1. Pada tahap DELTA JAMBU 1
Siswa melakukan latihan tahap paling awal yaitu dribble di tempat dengan
tangan kanan sedangkan secara bersamaan tangan kirinya bermain lempar
tangkap Jambu (bola tenis) sendiri vertical ke atas. Setelah beberapa menit
kemudian dribble dilakukan dengan menggunakan tangan yang sebaliknya.
Gambar 9. Model tatihan DELTA JAMBU 1
2. Pada tahap DELTA JAMBU 2
Latihannya yaitu masih melakukan dribble diam ditempat. Siswa
melakukan dribble, lalu dibantu dengan 1 teman yang berada 2 meter di
depannya hanya memberikan umpan Jambu (bola tenis) dengan cara diayunkan
52
dari bawah dan lemparannya tersebut harus tepat ke arah yang melakukan
dribble, tidak boleh menyulitkan untuk ditangkap karena latihan ini masih dalam
latihan awal. Setelah beberapa menit kemudian dribble dilakukan dengan
menggunakan tangan yang sebaliknya.
Gambar 10. Model tatihan DELTA JAMBU 2
3. Pada tahap DELTA JAMBU 3
Siswa A melakukan dribble di tempat dengan tangan kanan sedangkan
secara bersamaan tangan kirinya bermain lempar tangkap Jambu (bola tenis)
dengan Siswa B yang ada di hadapannya. Siswa B juga melakukan dribble di
tempat dengan tangan kanan dan secara bersamaan tangan kirinya bermain
lempar tangkap Jambu (bola tenis) dengan siswa A. Setelah beberapa menit
kemudian dribble dilakukan dengan menggunakan tangan yang sebaliknya.
Lempar tangkap antar siswa dilakukan dengan menggunakan satu Jambu.
Gambar 11. Model tatihan DELTA JAMBU 3
53
4. Pada tahap DELTA JAMBU 4
Siswa A melakukan dribble dengan tangan kanan sedangkan secara
bersamaan tangan kirinya bermain lempar tangkap Jambu (bola tenis) dengan
siswa B yang ada di hadapannya. Siswa B juga melakukan dribble dengan
tangan kanan dan secara bersamaan tangan kirinya bermain lempar tangkap
Jambu (bola tenis) dengan siswa A. Lempar tangkap antar pemain dilakukan
dengan menggunakan satu Jambu. Latihan dilakukan kedua pemain sambil
berjalan menyamping dari cone 1 ke cone 2. Siswa mengubah dribble mereka
dengan tangan kiri pada saat kembali dari cone 2 ke cone 1.
Gambar 12. Model tatihan DELTA JAMBU 4
5. Pada tahap DELTA JAMBU 5
Latihan dilakukan seperti DELTA JAMBU 3 akan tetapi masing-masing
siswa memegang “Jambu” untuk dilempar secara bersamaan ke lawan mainnya,
dan masing-masing siswa juga melakukan dribble bola secara bersamaan.
Gambar 13. Model tatihan DELTA JAMBU 5
54
6. Pada tahap DELTA JAMBU 6
Latihan dilakukan seperti DELTA JAMBU 5 akan tetapi siswa A, B dan C
membentuk segitiga kemudian bersama-sama melakukan lemparan “Jambu”
kearah yang sama (searah dengan jarum jam) dan juga menangkap lemparan
dari rekannya. Setelah beberapa menit arah lemparan “Jambu” dibalik (kebalikan
dari arah jarum jam).
Gambar 14. Model tatihan DELTA JAMBU 6
7. Pada tahap DELTA JAMBU 7
Siswa melakukan dribble zig-zag sesuai gambar lalu pada saat sampai
cone di tengah melakukan lempar tangkap DELTA JAMBU 2. Dribble awalnya
menggunakan tangan kanan kemudian kembalinya menggunakan tangan kiri.
Gambar 15. Model tatihan DELTA JAMBU 7
8. Pada tahap DELTA JAMBU 8
Siswa A dan B melakukan dribble ke arah cone yang telah disiapkan, lalu
sesampainya di cone terakhir kedua pemain melakukan lempar tangkap DELTA
JAMBU 3, kemudian kembali melakukan dribble zig-zag ke tempat awal.
55
Gambar 16. Model tatihan DELTA JAMBU 8
Dari keseluruhan tahap latihan dribble menggunakan metode DELTA
JAMBU yang dikembangkan ini, diharapkan dapat menjadi variasi dalam latihan
bolabasket dan dapat meningkatkan kemampuan dribble siswa dengan cepat,
sehingga pelatih dapat diuntungkan terhadap lamanya waktu yang dibutuhkan
untuk melakkukan latiahan dasar dribble.
Hasil akhir produk pengembangan latihan metode DELTA JAMBU ini
berbentuk VCD. Produk akhir tersebut telah ditinjau oleh ahli media. Berikut ini
adalah data hasil tinjauan ahli media mengenai produk DELTA JAMBU yang
dikembangkan:
1. Setiap gerakan hendaknya diberi penjelasan berupa tulisan yang terpisah
dari gambar sehingga lebih mudah dibaca dan dipahami.
2. Sebaiknya diberikan informasi mengenai lokasi yang digunakan untuk
proses pengambilan gambar.
56
BAB V
PENUTUP
5.1 Kajian Prototipe Produk
Salah satu jenis olahraga yang sedang populer dan banyak diminati oleh
kalangan remaja khususnya pelajar dan mahasiswa di luar ataupun dalam negeri
saat ini adalah permainan bolabasket. Bola basket kini telah banyak berkembang
hingga menjadi salah satu olah raga populer pada sekolah-sekolah ataupun
universitas-universitas di Indonesia. Banyak klub bolabasket yang berdiri baik
profesional maupun pemula. Bolabasket mendapat perhatian yang besar
dikalangan masyarakat. Orang menjadi lebih tertarik lagi untuk mengetahui dan
mendalami tentang olahraga bolabasket.
Meningkatkan kemampuan bolabasket salahsatunya dapat dilakukan
dengan cara mengikuti ekstrakulikuler bolabasket yang tersedia di sekolah.
Ekstrakulikuler bolabasket dapat menjadi sarana siswa untuk menyalurkan hobbi
dan bakatnya. Tetapi dalam pelaksanaan ekstrakulikuler ada beberapa
kekurangan yang biasanya ditemukan. Salah satu kekurangan tersebut adalah
kurangnya variasi latihan yang diberikan oleh seorang pelatih sehingga membuat
para siswa jenuh, motivasi berkurang dan kehilangan semangat. Kurangnya
variasi latihan itu salah satunya terjadi pada menu latihan dribble. Pelatih
biasanya hanya memberikan metode latihan dribble berupa dribble puond, kill,
piston, dan dribble dasar lainnya. Hal ini tentu dapat menghambat kemampuan
berkembang siswa.
Pengembangan variasi latihan dribble akan membuat kemampuan dribble
siswa semakin bertambah. Peneliti kemudian mengembangkan latihan dribble
yang dinamakan DELTA JAMBU. Dengan adanya variasi latihan dribble ini
diharapkan dapat meningkatkan semangat latihan siswa sehingga mereka lebih
tertarik untuk berlatih dan menambah motivasi mereka untuk mampu
meningkatkan kemampuan dribble. Pengembangan latihan ini juga dikemas
dalam VCD supaya dapat dengan mudah dilihat dan dipelajari kapanpun kita
inginkan. VCD sebelumnya juga telah ditinjau oleh ahli media sehingga layak
untuk dipergunakan sebagai media latihan.Variasi latihan DELTA JAMBU ini juga
melalui tahapan-tahapan tertentu yang meliputi tinjauan ahli bidang bolabasket,
57
uji coba kelompok kecil (10 sampel) dan uji coba kelompok besar (20 sampel).
Tahapan-tahapan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa program latihan
DELTA JAMBU benar-benar layak digunakan sebagai salah satu alternatif latihan
dribble bolabasket.
Terdapat beberapa revisi yang diberikan ahli bidang kepelatihan
bolabasket terhadap produk sebelum dilakukan uji coba kelompok kecil, antara
lain:
1. Jumlah anak dan bola tenis setiap kelompok harus bertambah setiap
minggunya. Semakin banyak anak dan bola tenis yang digunakan dalam
satu kelompok akan menambah daya konsentrasi visual (mata) dan
perasaan (feeling) yang semakin baik.
2. Variasi latihan dasar atau awalan dari metode latihan DELTA JAMBU yang
langsung dengan 2 orang melakukan dribble berhadapan dan melakukan
lempar tangkap bola tenis untuk mengenalkan terlebih dahulu tentang latihan
dari metode tersebut.
3. Jarak saat melakukan lempar tangkap jambu berpasangan harus mengalami
peningkatan, tidak langsung dengan jarak yang lebar. Sehingga akan
menjadikan metode tersebut lebih efektif.
Beberapa revisi yang diberikan para ahli bidang bolabasket terhadap
produk yang dikembangkan peneliti setelah uji coba kelompok kecil, antara lain:
1. Beban di setiap latihan yang masih kurang maksimal. Untuk lebih
meningkatkan kemampuan setiap individu bisa dilakukan disetiap latihan
dengan memberikan 3 sampai 4 macam latihan dengan beban yang
semakin meningkat.
2. Materi latihan jangan hanya diam ditempat, supaya pemain juga mengalami
peningkatan di aspek kelincahan dan kecepatan pada teknik dasar dribble.
Memberikan latihan sirkuit untuk melatih kelincahan dan kecepatan dribble
setiap individu, bisa dengan dribble jalan zig-zag menggunakan bantuan
cone.
3. Saat melakukan lempar tangkap jambu terdapat pemain yang memiliki
postur tubuh yang tinggi sehingga jaraknya juga harus menyesuaikan, tidak
sama dengan pemain yang memiliki postur tidak tinggi, bila pemain yang
tinggi jaraknya dapat ditambahkan sekitar 30 cm dibandingkan dengan
pemain yang memiliki postur tidak tinggi.
58
Uji kelompok besar telah menunjukkan hasil yang baik sehingga tidak
dilakukan revisi produk. Menurut para ahli bolabasket, program latihan telah
dibuat semakin meningkat sehingga peningkatan pemain juga semakin terlihat
pada tes akhir dribble. Pemberian jarak antar siswa yang melakukan lempar
tangkap pada setiap pertemuan sudah efektik dan sesuai dengan tinggi badan
siswa. Persentase rata-rata keseluruhan penilaian saat pre-test sebesar 59% dan
post-test sebesar 68%. Rata-rata tersebut mengalami peningkatan sebesar 9%.
Dapat juga dilihat dari hasil kuesioner para ahli setelah uji coba kelompok besar
menunjukkan rata-rata persentase sebesar 75,8% yang artinya masuk dalam
kategori penilaian “Baik”. Kesimpulan dari hasil data tersebut adalah model
latihan DELTA JAMBU layak untuk digunakan sebagai alternatif latihan
peningkatan kemampuan dribble siswa dan dapat digunakan untuk alternatif
dalam latihan ekstrakulikuler bolabasket.
Kelebihan dari produk ini adalah VCD dapat dilihat secara berulang-ulang
dan kapanpun. Hal ini dapat membuat siswa bisa menontonnya diluar jadwal
latihan secara berulang-ulang sehingga dapat mempercepat pemahaman siswa.
Ada pula kekurangan dalam variasi latihan dribble yang dikemas dalam VCD ini
yang meliputi pengambilan video yang belum profesional sehingga kualitas
gambar masih belum baik. Pencahayaan dan fokus kamera juga masih banyak
kekurangan karena kemampuan peneliti yang masih terbatas dalam pengambilan
video. Kendala teknis di lapangan yang tidak terduga juga menjadi salah satu
kendala yang tidak dapat dihindari walaupun persiapan peneliti sudah cukup
maksimal. Penelitian yang telah dilakukan ini juga dapat digunakan sebagai
pembelajaran dan pertimbangan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya.
5.2 Saran
Pada bagian ini dikemukakan beberapa saran sehubungan dengan produk
yang dikembangkan. Supaya penelitian yang akan datang bisa lebih baik lagi,
beberapa saran yang diberikan peneliti adalah:
1. Sampel penelitian sebaiknya dilakukan pada lingkup yang lebih luas,
sehingga hasilnya bisa lebih memperlihatkan keadaan yang sebenarnya.
2. Pengembangan variasi latihan ini hanya sampai pada pembuatan produk,
sebaiknya dikembangkan lagi dengan melakukan penelitian mengenai
efektivitas produk.
59
3. Mengembangkan lebih banyak lagi varisi latihan dribble agar siswa bisa lebih
semangat berlatih dan memberikan motivasi siswa untuk mengembangkan
kemampuan dribble secara maksimal.
Demikian saran-saran terhadap pemanfaatan, diseminasi, maupun
pengembangan produk lebih lanjut terhadap pengembangan variasi latihan
dribble yaitu latihan DELTA JAMBU pada Tim Ekstrakurilkuler Bolabasket SMP
Pangudi Luhur Ambarawa.
60
DAFTAR PUSTAKA
Bompa, T.O. 1994. Theory and Methodology of Training: The Key to Athletic Performance. Canada: Kendall/Hunt Publishing Company.
Borg, W.R. & Gall, M.D. 1983. Education Research: An Introduction, Fourth
Edition. New York: Longman. Budiwanto S. 2004. Pengetahuan Dasar Melatih Olahraga. Malang: Universitas
Negeri Malang. Ipang Setiawan dan Heri Triyanto. 2014. “Pengembagan Permainan Tradisonal
Gobak Sodor Bola dalam Pembelajaran Penjas pada Siswa SD”. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Vol. 4 No. 1, pp. 39-45.
Morrow, J.R. et al. 2011. Measurement and Evalution in Human Performance (4th
Ed). Online. Available at https://books.google.co.id/books?id=LfNVpYEUVwsC&hl=id&source=gb
s_book_other_versions. (accesed 22/06/15) Nuril Ahmadi. 2007. Permainan Bolabasket. Surakarta: Era Intermedia. Pate, R Russel, McClenaghan, Bruce & Rotella, Robert. 1993. Dasar-Dasar
Ilmiah Kepelatihan. Terjemahan Kasiyo Dwijowinoto. Semarang: IKIP Semarang Press.
Perry Roy Hilton and Charlotte Brownlow. 2004. SPSS Explained. East Sussex:
Routledge. PP PERBASI. 2012. Peraturan Resmi Bola Basket 2012. Jakarta: Perbasi. Rubianto Hadi. 2007. Ilmu Kepelatihan Dasar. Semarang: CV Cipta Prima
Nusantara. Rusli Lutan. 1986. Pengelolaan Interaksi Belajar Mengajar Intrakurikuler,
Korikuler, dan Ekstrakurikuler. Jakarta: Karunika Jakarta Universitas Terbuka.
Sahertian P.A. 1987. Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan Disekolah,
Malang: Mataram Muda. Siti Nurrochmah, Supriyadi dan I Nengah Sudjana. 2009. Pengembangan
Instrumen Tes Bolabasket Bagi Pemula. Jakarta: Asisten Deputi IPTEK Olahraga, Deputi Peningkatan Prestasi dan IPTEK Olahraga, Kemenpora R.I.
61
Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. -----. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta. Sukmadinata N.S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Wissel, Hall. 2000. Basket Ball Step to Succes. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
62
LAMPIRAN
63
Lampiran 1
Lembar SK Pembimbing
64
Lampiran 2
Lembar Surat Ijin Penelitian
65
Lampiran 3
Lembar Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian
66
Lampiran 4
Media Bola yang Digunakan
1. Bola Tenis
Garis tengah 63,50 mm – 66,67 mm
Beratnya 56,70 gram – 58,48 gram
2. Bola Basket
Keliling : 75 cm – 78 cm
Berat : 600 gram – 650 gram
67
Lampiran 5
Lembar Pernyataan Ahli 1 Kepelatihan Bolabasket
68
Lampiran 6
Lembar Pernyataan Ahli 2 Kepelatihan Bolabasket
69
Lampiran 7
Lembar Pernyataan Ahli 3 Kepelatihan Bolabasket
70
Lampiran 8
Lembar Lisensi Para Ahli Kepelatihan Bolabasket
1. Henry Singo Pranoto
Lisensi Pelatih Ahli 1
2. Whisnu Wijaya S. Pd.
Lisensi Pelatih Ahli 2
3. Hero Ardi Nugroho
Lisensi Pelatih Ahli 3
71
Lampiran 9
Lembar Analisis Kebutuhan untuk Pembina
ANALISIS KEBUTUHAN
(Untuk Pembina Ekstrakurikuler)
NAMA :
Berilah tanda (X) pada jawaban Bapak pilih dan berikan alasannya pada
titik-titik yang telah disediakan!
1. Bagaimanakah keadaan ekstrakurikuler bolabasket di tempat anda?
a. Baik b. Tidak
………………………………………………………………………
2. Berapa kali anda melatih ekstrakulikuler bolabasket selama seminggu?
a. 1 kali b. 2 kali
c. 3 kali d. Lebih dari 3 kali
………………………………………………………………………
3. Menururt anda, apakah frekuensi latihan yang telah dilakukan saat ini sudah
mencukupi untuk menunjang peningkatan prestasi bagi siswa?
a. Sangat mencukupi b. Mencukupi
c. Kurang mencukupi d. Sangat kurang
………………………………………………………………………
4. Menurut anda, apakah sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah sudah
memadai untuk menunjang latihan ekstrakurikuler bolabasket?
a. Sangat memadai b. Memadai
c. Kurang memadai d. Sangat memadai
………………………………………………………………………
5. Teknik dasar bolabasket yang manakah menurut anda yang paling dibutuhkan
dalam suatu pertandingan bolabasket?
a. Dribble b. Shooting
c. Passing d. Lay up
e. Lainnya..........................
………………………………………………………………………
72
6. Teknik dasar bolabasket yang manakah menurut anda yang paling dibutuhkan
oleh seorang pemain untuk memenangkan suatu pertandingan?
a. Dribble b. Shooting
c. Passing d. Lay up
e. Lainnya..........................
………………………………………………………………………
7. Apakah semua teknik dasar dalam permainan bolabasket sudah diberikan
kepada siswa?
a. Ya b. Tidak semua
………………………………………………………………………
8. Diantara macam-macam latihan teknik dasar di bawah ini, latihan manakah
yang paling antusias diikuti siswa?
a. Latihan dribble b. Latihan lay up
c. Latihan shooting d. Latihan passing
e. Semuanya f. Latihan lainnya
………………………………………………………………………
9. Jika dilihat dari cara melakukannya, menurut anda apakah teknik dribble yang
dimiliki siswa sudah baik?
a. Sangat baik b. Cukup baik
c. baik d. Kurang baik
………………………………………………………………………
10. Pernahkah anda memberikan materi latihan dribble dalam kegiatan
ekstrakurikuler?
a. Sering b. Pernah
c. Jarang d. Tidak pernah
……………………………………………………………
11. Menurut anda apakah variasi latihan dribble yang pernah anda terapkan
dapat berjalan dengan baik?
a. Tidak dapat berjalan dengan baik
b. Kurang dapat berjalan dengan baik
c. Cukup dapat berjalan dengan baik
d. Dapat berjalan dengan baik
…………………………………………………………………
73
12. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap variasi latihan dribble yang pernah
anda berikan?
a. Antusias dalam mengikuti latihan
b. Kurang antusias dalam mengikuti latihan
………………………………………………………………………
13. Apakah anda pernah memberikan latihan teknik dasar dribble dengan
menggunakan media atau alat bantu lain pada siswa?
a. Pernah b. Tidak Pernah
………………………………………………………………………
Yang bertandatangan dibawah ini bahwa angket yang saya isi adalah benar-
benar dari pembina ekstrakulikuler SMP Pangudi Luhur Ambarawa.
Semarang, Oktober 2015
Pembina ekstrakurikuler
(………….…………………)
TERIMA KASIH ATAS KESEDIAAN DAN BANTUAN SAUDARA TELAH
MENJAWAB SELURUH PERTANYAAN ANALISIS KEBUTUHAN INI
74
Lampiran 10
Lembar Pertanyaan kuesioner Ahli bidang Kepelatihan
Evaluasi Rancangan Pengembangan Latihan Dribble Menggunakan Metode
Delta Jambu Pada Ekstrakulikuler Bolabasket SMP Pangudi Luhur
Ambarawa untuk Ahli Kepelatihan Bolabasket
A. Identitas
Nama lengkap :
Bidang keahlian :
Pendidikan terakhir :
B. Petunjuk umum
Di bawah ini terdapat sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan
rancangan produk yang akan dikembangkan berupa latihan dribble
menggunakan metode DELTA JAMBU dalam permainan bolabasket.
Rentan evaluasi dari “tidak baik” sampai dengan “sangat baik” dengan cara
dengan tanda “√” pada kolom yang tersedia.
Keterangan :
1 : Tidak baik
2 : Kurang baik
3 : Cukup baik
4 : Baik
5 : Sangat baik
• Komentar, kritik dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah
disediakan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan yang
telah disediakan.
C. Format Evaluasi
No Aspek yang dinilai Skala penilaian
Komentar 1 2 3 4 5
1. Kesesuaian dengan teknik
dasar dribble bola basket
75
2. Kejelasan petunjuk latihan
DELTA JAMBU
3. Ketepatan memilih
bentuk/metode latihan bagi
pemain
4. Kesesuaian alat dan
fasilitas yang digunakan
dalam latihan
5. Kesesuaian dalam
menyusun latihan dari
termudah sampai pada
tersulit
6. Kesesuaian rancangan
latihan yang dibutuhkan
pemain ekstrakulikuler pada
tingkatan SMP
7. Keefektifan rancangan
latihan DELTA JAMBU
8. Mendorong peningkatan
kemampuan pemain
9. Mendorong perkembangan
aspek kognitif
(pemahaman) pemain
10. Mendorong perkembangan
psikomotorik (gerak)
pemain
11. Mendorong perkembangan
aspek afektif (sikap) pemain
12. Dapat dilakukan pemain
yang terampil maupun yang
kurang terampil
13. Mendorong pemain aktif
bergerak
76
14. Meningkatkan minat dan
motifasi pemain
berpartisipasi dalam latihan
teknik dasar dribble
15. Aman untuk diterapkan
dalam metode latihan teknik
dasar dribble bolabasket
Saran untuk perbaikan model permainan
No. Bagian yang direvisi Alasan direvisi Saran perbaikan
Komentar dan saran umum
77
Kesimpulan
1. Layak untuk digunakan atau uji coba kelompok kecil tanpa revisi
2. Layak digunakan atau uji kelompok kecil dengan revisi sesuai saran
3. Tidak layak digunakan atau uji coba kelompok kecil
(mohon diberi tanda silang pada nomor sesuai kesimpulan anda)
Semarang, 2015
Ahli Bidang Kepelatihan
Bolabasket,
(…………………………)
78
Lampiran 11
Lembar Analisis Kebutuhan Untuk Siswa
ANALISIS KEBUTUHAN
( Untuk Siswa)
NAMA :
KELAS :
Berilah tanda (X) pada jawaban Anda dan berikan alasannya pada titik-titik
yang telah disediakan!
1. Bagaimanakah keadaan latihan bolabasket di tempat anda?
a. Baik b. Tidak baik
.........………………………………………………………..
2. Apa alasan anda mengikuti ekstrakulikuler bolabasket?
a. Hobi b. Mengisi waktu
c. Tuntutan d. Disuruh
.........………………………………………………………..
3. Berapa kali anda latihan bolabasket dalam seminggu?
a. 1 kali b. 2 kali
c. 3 kali d. Lebih dari 3 kali
………………………………………………………..........
4. Menurut anda apakah frekuensi latihan tersebut sudah memenuhi kebutuhan
untuk meningkatkan prestasi anda dalam permainan bolabasket?
a. Sangat memenuhi b. Memenuhi
c. Kurang memenuhi d. Sangat kurang
……………………………………………………........…..
5. Menurut anda apakah yang paling penting dalam permainan bolabasket?
a. Kemauan b. Teknik dasar
c. Bakat d. Lainnya
........………………………………………………………..
6. Menurut anda, apakah sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah sudah
memadai untuk menunjang latihan ekstrakurikuler bolabasket?
a. Sangat memadai b. Memadai
c. Kurang memadai c. Sangat memadai
79
........………………………………………………………..
7. Teknik dasar bolabasket yang manakah menurut anda yang paling
dibutuhkan dalam suatu pertandingan bolabasket?
a. Dribble b. Shooting
c. Passing d. Lay up
.......…………………………………………………………
8. Teknik dasar bolabasket yang manakah menurut anda yang paling
dibutuhkan untuk memenangkan suatu pertandingan?
a. Dribble b. Shooting
c. Passing d. Lay up
……………………………………………………………….
9. Latihan apa yang paling anda sukai dalam bolabasket?
a. Latihan dribble b. Latihan lay up
c. Latihan shooting d. Latihan passing
e. Semuanya f. Latihan lainnya
………………………………………………………..........
10. Teknik dasar apa yang telah anda pelajari hingga saat ini
a. Dribble b. Lay up
c. Shooting d. Passing
e. Semuanya f. Lainnya
……………………………………………………………...
11. Teknik dasar apa yang kurang anda kuasai?
a. Dribble b. Lay up
c. Shooting d. Passing
e. Semuanya f. Lainnya
...……………………………………………………………
12. Pernahkah anda mendapat materi latihan dribble dalam kegiatan
ekstrakurikuler?
a. Sering b. Pernah
c. Jarang d. Tidak pernah
..……………………………………………………………
13. Bagaimanakah model latihan dribble yang pernah anda pelajari dalam
kegiatan ekstrakurikuler?
a. Menyenangkan b. Membosankan
80
c. Bervariasi
..……………………………………………………………
14. Perlukah cara latihan atau model latihan yang dapat meningkatkan
kemampuan dribble anda dan teman-teman anda dalam ekstrakulikuler
bolabasket?
a.Ya b.Tidak
.........……………………………………………………….
15. Apakah menurut anda variasi latihan yang banyak dapat menunjang
peningkatan kemampuan dribble anda?
a. Ya b. Tidak
………………………………………………....……………
16. Model latihan yang bagaimanakah yang baik menurut anda?
a. Menyenangkan b. Bervariasi
c. Intensitas/frekuensinya tinggi d. Semuanya benar
.....……………………………………………………………
Yang bertandatangan dibawah ini bahwa angket yang saya isi adalah benar-
benar dari siswa ekstrakulikuler SMP Pangudi Luhur Ambarawa.
Semarang,.......................2015
……………………..
TERIMA KASIH ATAS KESEDIAAN DAN BANTUAN SAUDARA TELAH
MENJAWAB SELURUH PERTANYAAN ANALISIS KEBUTUHAN INI
81
Lampiran 12
Lembar Kuesioner Untuk Siswa
INSTRUMEN EVALUASI UNTUK SISWA
IDENTITAS RESPONDEN TANDA TANGAN
Nama : ……………………………………..
Kelas : ……………………………………..
A. Pengantar
Sehubungan dengan penyelesaian produk akhir dari skripsi yang telah
peneliti buat, maka peneliti bermaksud melakukan uji coba ” Pengembangan
Latihan Dribble Menggunakan Metode Delta Jambu Pada Ekstrakulikuler
Bolabasket SMP Pangudi Luhur Ambarawa”.
Untuk maksud tersebut diatas, maka kami mohon kesediaan kalian mengisi
kuesioner ini.
Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih untuk kesediaannya mengisi
kuesioner ini.
B. Petunjuk Pengisian
• Berikan tanda silang (x) untuk setiap jawaban yang telah disediakan,
sesuai dengan pilihan.
• Sebelum melakukan pengisian sebaiknya mengikuti atau memperhatikan
variasi latihan yang diberikan dengan sebaik-baiknya.
C. FORMAT EVALUASI
1. Apakah kalian merasa senang melakukan aktivitas gerak stretching
(pemanasan) pada tahap awal materi latihan DELTA JAMBU?
a. Ya b. Tidak
82
2. Apakah kalian tidak merasa senang melakukan aktivitas lari keliling lapangan
pada tahap pemanasan materi latihan DELTA JAMBU?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah aktivitas variasi latihan ball handling yang kalian lakukan pada tahap
pendahuluan materi latihan DELTA JAMBU mudah dilakukan?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah latihan DELTA JAMBU 1 yang anda lakukan sulit dilakukan?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah latihan DELTA JAMBU 2 yang anda lakukan mudah dilakukan?
a. Ya b. Tidak
6. Apakah latihan DELTA JAMBU 3 yang anda lakukan sulit dilakukan?
a. Ya b. Tidak
7. Apakah latihan DELTA JAMBU 4 yang anda lakukan mudah dilakukan?
a. Ya b. Tidak
8. Apakah latihan DELTA JAMBU 5 yang anda lakukan sulit dilakukan?
a. Ya b. Tidak
9. Apakah latihan DELTA JAMBU 6 yang anda lakukan mudah dilakukan?
a. Ya b. Tidak
10. Apakah latihan DELTA JAMBU 7 yang anda lakukan sulit dilakukan?
a. Ya b. Tidak
11. Apakah latihan DELTA JAMBU 8 yang anda lakukan mudah dilakukan?
a. Ya b. Tidak
12. Secara keseluruhan apakah anda merasa sulit melakukan latihan DELTA
JAMBU yang diberikan?
a. Ya b. Tidak
13. Apakah kalian merasa senang melakukan keseluruhan latihan DELTA
JAMBU yang diberikan?
83
a. Ya b. Tidak
14. Apakah kalian merasa tidak senang dengan melakukan aktivitas gerak
stretching berpasangan pada tahap penutup variasi latihan DELTA JAMBU?
a. Ya b. Tidak
15. Dengan adanya latihan DELTA JAMBU, apakah dapat membantu kalian
untuk lebih aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan latihan dasar teknik
dribble?
a. Ya b. Tidak
84
Lampiran 13
Lembar Tes Penilaian Kemampuan Dribble (Tes Praktik)
Lembar tes praktik
No. Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4 5
1 Posisi kaki pada saat melakukan dribble
2 Pandangan mata pada saat melakukan
dribble
3 Posisi tangan dan jari pada saat melakukan
dribble
4 Kecepatan dribble
KETERANGAN SKOR
1. Posisi kaki pada saat melakukan dribble
Skor 1 = Berdiri tegak dengan kaki sempit
Skor 2 = Berdiri tegak dengan kaki terlalu lebar
Skor 3 = Kaki sempit, lutut ditekuk
Skor 4 = Kaki terlalu lebar, lutut tegak
Skor 5 = Kaki dibuka selebar bahu, kaki ditekuk, berat badan bertumpu
pada kaki
2. Pandangan mata pada saat melakukan dribble
Skor 1 = Pandangan mata hanya melihat ke bawah
Skor 2 = Pandangan mata hanya melihat tangan
Skor 3 = Pandangan mata hanya melihat bola
Skor 4 = Kepala tegak, pandangan ke depan
Skor 5 = Kepala tegak, pandangan ke seluruh lapangan
3. Posisi tangan dan jari pada saat melakukan dribble
Skor 1 = Tangan kaku, ibu jari kaku, jari rapat
85
Skor 2 = Tangan rileks, ibu jari kaku, jari rapat
Skor 3 = Tangan kaku, jari diregangkan
Skor 4 = Tangan rileks, jari rapat
Skor 5 = Tangan rileks, Ibu jari rileks, jari diregangkan
4. Kecepatan dribble
Skor 1 = >11,09 detik
Skor 2 = 10,7 detik – 11,08 detik
Skor 3 = 10,2 detik – 10,6 detik
Skor 4 = 9,7 detik – 10,1 detik
Skor 5 = < 9,6 detik
86
Lampiran 14
Hasil Evaluasi Ahli Sebelum Uji Coba Kelompok Kecil
No. Kuesioner Ahli 1 Ahli 2 Ahli 3
1. Kesesuaian dengan teknik dasar dribble bola basket
5 3 3
2. Kejelasan petunjuk latihan DELTA JAMBU 5 3 4
3. Ketepatan memilih bentuk/metode latihan bagi pemain
5 3 4
4. Kesesuaian alat dan fasilitas yang digunakan dalam latihan
4 4 4
5. Kesesuaian dalam menyusun latihan dari termudah sampai pada tersulit
4 4 5
6. Kesesuaian rancangan latihan yang dibutuhkan pemain ekstrakulikuler pada tingkatan SMP
4 4 3
7. Keefektifan rancangan latihan DELTA JAMBU
3 3 4
8. Mendorong peningkatan kemampuan pemain
4 4 3
9. Mendorong perkembangan aspek kognitif (pemahaman) pemain
4 4 3
10. Mendorong perkembangan psikomotorik (gerak) pemain
4 4 3
11. Mendorong perkembangan aspek afektif (sikap) pemain
5 4 4
12. Mendorong pemain aktif bergerak 3 5 5
13. Dapat dilakukan pemain yang terampil maupun yang kurang terampil
5 5 4
14. Meningkatkan minat dan motifasi pemain berpartisipasi dalam latihan teknik dasar dribble
5 5 4
15. Aman untuk diterapkan dalam metode latihan teknik dasar dribble bolabasket 4 3 3
Jumlah 64 58 56
Jumlah Maksimal 75 75 75
Persentase 85,3 77,3 74,7
Rata-rata Persentase 79,1
87
Lampiran 15
Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner Ahli Sebelum Uji Coba
Kelompok Kecil
No Kode Ahli
Pertanyaan
Skor Y²
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Ahli 1 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 3 5 5 4 63 3969
2 Ahli 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 3 57 3249
3 Ahli 3 3 4 4 3 5 3 4 3 3 3 4 5 4 4 3 55 3025
Σ 175 10243
ΣX 10 12 12 10 13 11 10 11 11 11 13 13 14 14 10
ΣX²
34 50 50 34 57 41 34 41 41 41 57 59 66 66 34
ΣXY
588 706 706 588 755 645 580 645 645 645 763 749 820 820 588
nilai koreasi
(rᵪᵧ) 0,97 0,72 0,72 0,97 -0,69 0,69 -0,69 0,69 0,69 0,69 0,97 -0,97 0,69 0,69 0,97
σ²i 0,33 1 1 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 1,33 0,33 0,33 0,33
Σσ²i 7,33
σ²t 17,3
r₁₁ 0,87
88
Lampiran 16
Hasil Revisi Produk Awal Sebelum Uji Coba Kelompok Kecil
No. Nama Ahli Bagian yang
direvisi Alasan direvisi Saran perbaikan
1. Henry Singo Pranoto
Jumlah anak dan bola tenis setiap kelompok harus bertambah setiap minggunya
Semakin banyak anak dan bola tenis yang digunakan dalam satu kelompok akan menambah daya konsentrasi visual (mata) dan perasaan (feeling) semakin baik
Minggu 1= 2 orang, 1 bola tenis Minggu 2= 2 orang, 2 bola tenis Minggu 3= 3 orang, 2 bola tenis Minggu 4= 3 orang, 3 bola tenis
2. Whisnu Wijaya S.Pd.
Variasi latihan dasar atau awalan dari metode latihan DELTA JAMBU yang langsung dengan 2 orang melakukan dribble berhadapan dan melakukan lempar tangkap bola tenis
Untuk mengenalkan terlebih dahulu tentang latihan dari metode tersebut
Pada tahap awal dapat dengan 1 orang dribble bola basket sambil melakukan lempar tangkap bola tenis sendiri
3. Hero Ardi Nugroho
Jarak saat melakukan lempar tangkap jambu
Apabila terlalu jauh menyebabkann siswa kesulitan melakukan metode tersebut pada tahap awalnya
Jarak awalnya 1 meter, pada latihan berikutnya dapat ditambahkan jarak 50 cm
89
Lampiran 17
Rekap Penilaian Kuesioner Pada Uji Kelompok Kecil
No. Nama Siswa Pertanyaan
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15
1 Dunga Adriano 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
2 Natito Aristia Wijaya 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1
3 M. Arvin Indrastata 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
4 Thaariq Prayoga A. 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
5 Brahmadeva Adhyaksa 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
6 Daniel Mahardhika 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 Adam vinaldo 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
8 Gani Putra Ginanjar 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1
9 Prahestu Surya P. 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
10 Arif Gati Atmaja 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
JUMLAH 10 6 8 8 9 9 8 8 7 9 7 7 7 8 10
90
Lampiran 18
Hasil Kuesioner Uji Coba Kelompok Kecil
No. Pertanyaan n N % Kategori
1. Apakah kalian merasa senang melakukan aktivitas gerak stretching (pemanasan) pada tahap awal materi latihan DELTA JAMBU?
10 10 100 Sangat
Baik
2. Apakah kalian tidak merasa senang melakukan aktivitas lari keliling lapangan pada tahap pemanasan materi latihan DELTA JAMBU?
6 10 60 Cukup Baik
3. Apakah aktivitas variasi latihan ball handling yang kalian lakukan pada tahap pendahuluan materi latihan DELTA JAMBUmudah dilakukan?
8 10 80 Baik
4. Apakah latihan DELTA JAMBU 1 yang anda lakukan sulit dilakukan?
8 10 80 Baik
5. Apakah latihan DELTA JAMBU 2 yang anda lakukan mudah dilakukan?
9 20 90 Baik
6. Apakah latihan DELTA JAMBU 3 yang anda lakukan sulit dilakukan?
9 10 90 Baik
7. Apakah latihan DELTA JAMBU 4 yang anda lakukan mudah dilakukan? 8 10 80 Baik
8. Apakah latihan DELTA JAMBU 5 yang anda lakukan sulit dilakukan?
7 10 80 Baik
9. Apakah latihan DELTA JAMBU 6 yang anda lakukan mudah dilakukan?
7 10 70 Cukup Baik
10. Apakah latihan DELTA JAMBU 7 yang anda lakukan sulit dilakukan?
9 10 90 Baik
11. Apakah latihan DELTA JAMBU 8 yang anda lakukan mudah dilakukan? 7 10 70
Cukup Baik
12. Secara keseluruhan apakah anda merasa sulit melakukan latihan DELTA JAMBUyang diberikan?
7 10 70 Cukup Baik
13. Apakah kalian merasa senang melakukan keseluruhan latihan DELTA JAMBU yang diberikan?
7 10 70 Cukup Baik
14. Apakah kalian merasa tidak senang dengan melakukan aktivitas gerak stretching berpasangan pada tahap penutup variasi latihanDELTA JAMBU?
8 10 80 Baik
15. Dengan adanya latihan DELTA JAMBU, apakah dapat membantu kalian untuk lebih aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan latihan dasar teknik dribble?
10 10 100 Baik
RATA-RATA 80,67 BAIK
91
Lampiran 19
Hasil Test Penilaian Kemampuan Dribble pada Uji Coba Kelompok
Kecil (Pree-test)
No. Nama Siswa Posisi Kaki
Pandangan Mata
Posisi Tangan
Kecepatan Dribble
Jumlah Skor
1. Dunga Adriano 3 3 3 3 12
2. Natito Aristia Wijaya
3 3 3 2 11
3. M. Arvin Indrastata
3 4 3 1 11
4. Thaariq Prayoga A.
3 3 4 1 11
5. Brahmadeva Adhyaksa
3 2 3 3 11
6. Daniel Mahardhika P.
3 2 3 1 9
7. Adam vinaldo 2 3 4 2 11
8. Gani Putra Ginanjar
3 3 2 2 10
9. Prahestu Surya P.
2 3 3 2 10
10. Arif Gati Atmaja
4 3 4 4 15
Jumlah Skor 29 29 32 21 111
Jumlah Skor Maksimal
50 50 50 50 200
Nilai Rata-rata 0,58 0,58 0,64 0,42 0,555
Persentase Skor Tercapai
58,0% 58,0% 64,0% 42,0% 55,5%
92
Lampiran 20
Hasil Test Penilaian Kemampuan Dribble pada Uji Coba Kelompok
Kecil (Post-test)
No. Nama Siswa Posisi Kaki
Pandangan Mata
Posisi Tangan
Kecepatan Dribble
Jumlah Skor
1. Dunga Adriano 5 4 5 3 17
2. Natito Aristia Wijaya
4 5 5 2 16
3. M. Arvin Indrastata
3 4 3 3 13
4. Thaariq Prayoga Alazhar
2 3 3 3 11
5. Brahmadeva Adhyaksa
2 3 3 4 12
6. Daniel Mahardhika P.
3 3 3 2 11
7. Adam vinaldo 3 4 3 3 13
8. Gani Putra Ginanjar
4 3 3 3 13
9. Prahestu Surya 3 3 3 2 11
10. Arif Gati Atmaja 4 3 4 5 16
Jumlah Skor 33 35 35 30 133
Jumlah Skor Maksimal
50 50 50 50 200
Nilai Rata-rata 0,66 0,70 0,70 0,60 0,665
Prosentase Skor Tercapai
66,0% 70,0% 70,0% 60,0% 66,5%
93
Lampiran 21
Dokumentasi Uji Coba Kelompok Kecil
Saat Melakukan Lempar Tangkap Jambu
Tes Kuesioner Siswa
94
Saat Melakukan Tes Penilaian Kemampuan Dribble
Sampel Penelitian uji Coba Kelompok Kecil
95
Lampiran 22
Hasil Kuesioner Ahli Bidang Bolabasket Setelah Uji Coba Kelompok
Kecil
No. Kuesioner Ahli 1 Ahli 2 Ahli 3
1. Kesesuaian dengan teknik dasar dribble bola basket
4 3 3
2. Kejelasan petunjuk latihan DELTA JAMBU 5 3 4
3. Ketepatan memilih bentuk/metode latihan bagi pemain
5 3 4
4. Kesesuaian alat dan fasilitas yang digunakan dalam latihan
4 4 3
5. Kesesuaian rancangan latihan yang dibutuhkan pemain ekstrakulikuler pada tingkatan SMP
2 3 5
6. Aman untuk diterapkan dalam metode latihan teknik dasar dribble bolabasket
5 5 3
7. Mendorong perkembangan aspek kognitif (pemahaman) pemain 5 3 4
8. Mendorong perkembangan psikomotorik (gerak) pemain
4 4 3
9. Mendorong perkembangan aspek afektif (sikap) pemain
4 4 3
10. Dapat dilakukan pemain yang terampil maupun yang kurang terampil 4 4 3
11. Meningkatkan minat dan motifasi pemain berpartisipasi dalam latihan teknik dasar dribble
5 5 4
12. Mendorong peningkatan kemampuan pemain 4 4 3
Jumlah 51 45 42
Jumlah Maksimal 60 60 60
Persentase 85,0 75,0 70,0
Rata-rata persentase 76,7
96
Lampiran 23
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Ahli Bidang Bolabasket
Setelah Uji Coba Kelompok Kecil
No Kode Ahli
Pertanyaan Skor Y²
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Ahli 1 4 5 5 4 2 5 5 4 4 4 5 4 51 2601
2 Ahli 2 3 3 3 4 3 5 3 4 4 4 5 4 45 2025
3 Ahli 3 3 4 4 3 5 3 4 3 3 3 4 3 42 1764
Σ
138 6390
ΣX 10 12 12 11 10 13 12 11 11 11 14 11
ΣX² 34 50 50 41 38 59 50 41 41 41 66 41
ΣXY 465 558 558 510 447 606 558 510 510 510 648 510
nilai koreasi (rᵪᵧ)
0,94 0,65 0,65 0,76 -0,93 0,76 0,65 0,76 0,76 0,76 0,76 0,76
σ²i 0,33 1 1 0,33 2,33 1,33 1 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33
Σσ²i 9
σ²t 21
r₁₁ 0,86
97
Lampiran 24
Hasil Revisi Produk I Setelah Uji Coba Kelompok Kecil
No. Nama Ahli Bagian yang
direvisi Alasan direvisi Saran perbaikan
1. Henry Singo Pranoto
Beban di setiap latihan yang masih kurang maksimal
Untuk lebih meningkatkan kemampuan setiap individu
Bisa dilakukan disetiap latihan dengan memberikan 3 sampai 4 macam latihan dengan beban yang semakin meningkat
2. Whisnu Wijaya S.Pd.
Materi latihan yang hanya diam ditempat
Supaya pemain juga mengalami peningkatan di aspek kelincahan dan kecepatan pada teknik dasar dribble
Memberikan latihan sirkuit untuk melatih kelincahan dan kecepatan dribble setiap individu. Bisa dengan dribble jalan zig-zag menggunakan bantuan cone.
3. Hero Ardi Nugroho
Jarak saat melakukan lempar tangkap jambu.
Apabila terdapat pemain yang memiliki postur tubuh yang tinggi jaraknya juga harus menyesuaikan tidak sama dengan pemain yang memiliki postur tidak tinggi.
Bila pemain yang tinggi jaraknya dapat ditambahkan sekitar 30 cm dibandingkan dengan pemain yang memiliki postur tidak tinggi.
98
Lampiran 25
Rekap Penilaian Kuesioner Pada Uji Coba Kelompok Besar
No. Nama Siswa Pertanyaan
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15
1 Gregorius Kristian Linduaji 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Yosafat Anggrico Pratama 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
3 Joanes Anthony 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
4 Bonaventura Alvino D. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 Dovito Putra Sugiarto 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
6 V. Brilian Yudha S. 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
7 Theranica Nanda C. S. 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1
8 Laurentius Alief Mufti 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1
9 Ignatius Musi Uran 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0
10 B. reinaldo D. K. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
11 Eden El-Issa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
12 Eric Agung 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 Ferdinan Pandu Raja 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
14 Petra Kresna Bagus 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
15 Gilang Tirta 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 Nanda Eka Putra 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
17 Yossy Trias 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 Raditya Bagas I. 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
19 Jordi Saputra M. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
20 Joshua N. B. 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
Jumlah 20 15 18 17 18 17 16 15 13 17 17 17 17 16 19
99
Lampiran 26
Hasil Kuesioner Uji Coba Kelompok Besar
No. Pertanyaan n N % Kategori
1. Apakah kalian merasa senang melakukan aktivitas gerak stretching (pemanasan) pada tahap awal materi latihan DELTA JAMBU?
20 20 100 Sangat Baik
2. Apakah kalian tidak merasa senang melakukan aktivitas lari keliling lapangan pada tahap pemanasan materi latihan DELTA JAMBU?
15 20 75 Baik
3. Apakah aktivitas variasi latihan ball handling yang kalian lakukan pada tahap pendahuluan materi latihan DELTA JAMBUmudah dilakukan?
18 20 90 Baik
4. Apakah latihan DELTA JAMBU 1 yang anda lakukan sulit dilakukan?
17 20 85 Baik
5. Apakah latihan DELTA JAMBU 2 yang anda lakukan mudah dilakukan?
18 20 90 Baik
6. Apakah latihan DELTA JAMBU 3 yang anda lakukan sulit dilakukan?
17 20 85 Baik
7. Apakah latihan DELTA JAMBU 4 yang anda lakukan mudah dilakukan?
16 20 80 Baik
8. Apakah latihan DELTA JAMBU 5 yang anda lakukan sulit dilakukan?
15 20 75 Baik
9. Apakah latihan DELTA JAMBU 6 yang anda lakukan mudah dilakukan?
13 20 65 Cukup Baik
10. Apakah latihan DELTA JAMBU 7 yang anda lakukan sulit dilakukan?
17 20 85 Baik
11. Apakah latihan DELTA JAMBU 8 yang anda lakukan mudah dilakukan?
17 20 85 Baik
12. Secara keseluruhan apakah anda merasa sulit melakukan latihan DELTA JAMBUyang diberikan?
17 20 85 Baik
13. Apakah kalian merasa senang melakukan keseluruhan latihan DELTA JAMBU yang diberikan?
17 20 85 Baik
14. Apakah kalian merasa tidak senang dengan melakukan aktivitas gerak stretching berpasangan pada tahap penutup variasi latihanDELTA JAMBU?
16 20 80 Baik
100
15. Dengan adanya latihan DELTA JAMBU, apakah dapat membantu kalian untuk lebih aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan latihan dasar teknik dribble?
19 20 95 Baik
Rata-rata 84 Baik
101
Lampiran 27
Hasil Tes Penilaian Kemampuan Dribble pada Uji Coba Kelompok Besar
(Pree-test)
No. Nama Siswa Posisi Kaki
Pandangan Mata
Posisi Tangan
Kecepatan Dribble
Jumlah Skor
1. Gregorius Kristian Linduaji
3 4 4 2 13
2. Yosafat Anggrico P.
4 4 4 2 14
3. Joanes Anthony 4 5 4 2 15
4. Bonaventura Alvino D.
5 5 5 3 18
5. Dovito Putra Sugiarto
3 3 2 2 10
6. Brilian Yudha S. 2 3 2 2 9
7. Theranica Nanda C. S.
3 3 3 2 11
8. Laurentius Alief Mufti
3 2 3 2 10
9. Ignatius Musi Uran
3 3 3 2 11
10. B. reinaldo D. K. 4 3 3 2 12
11. Eden El-Issa 4 3 3 3 13
12. Eric Agung 3 3 4 2 12
13. Ferdinan Pandu Raja
3 2 3 2 10
14. Petra Kresna Bagus
3 3 3 2 11
15. Gilang Tirta 3 3 2 2 10
16 Nanda Eka Putra
3 3 3 2 11
17 Yossy Trias 3 4 3 2 12
18 Raditya Bagas I. 2 3 4 2 11
19 Jordi Saputra M. 3 3 3 2 11
20 Joshua N. B. 3 3 4 2 12
Jumlah Skor 64 65 65 42 236
Jumlah Skor Maksimal
100 100 100 100 400
Nilai Rata-rata 0,64 0,65 0,65 0,42 0,59
Prosentase Skor Tercapai
64,0% 65,0% 65,0% 42,0% 59,0%
102
Lampiran 28
Hasil Tes Penilaian Kemampuan Dribble pada Uji Coba Kelompok
Besar (Post-test)
No Nama Siswa Posisi Kaki
Pandangan Mata
Posisi Tangan
Kecepatan Dribble
Jumlah Skor
1. Gregorius Kristian L.
4 4 4 4 16
2. Yosafat Anggrico P.
4 5 4 4 17
3. Joanes Anthony
4 5 4 4 17
4 Bonaventura Alvino D.
5 5 5 5 20
5. Dovito Putra Sugiarto
3 3 3 2 11
6. V. Brilian Yudha S.
3 3 3 3 12
7. Theranica Nanda C. S.
3 4 4 3 14
8. Laurentius Alief Mufti
3 4 3 2 12
9. Ignatius Musi Uran
3 3 3 3 12
10. B. reinaldo D. 4 3 4 3 14
11. Eden El-Issa 4 3 3 3 13
12. Eric Agung 5 3 4 4 16
13. Ferdinan Pandu Raja
4 3 3 3 13
14. Petra Kresna Bagus
3 3 4 3 13
15. Gilang Tirta 3 4 3 2 12
16. Nanda Eka Putra
3 3 4 3 13
17. Yossy Trias 4 4 3 2 13
18. Raditya Bagas 3 3 4 3 13
19. Jordi Saputra M. H.
3 3 3 2 11
20. Joshua N. B. 3 3 4 3 13
Jumlah Skor 71 71 72 61 275
Jumlah Skor Maksimal
100 100 100 100 400
Nilai Rata-rata 0,71 0,71 0,72 0,61 0,688
Prosentase Skor Tercapai
71,0% 71,0% 72,0% 61,0% 68,8%
103
Lampiran 29
Dokumentasi Uji Coba Kelompok Besar
Saat Melakukan Latiahan Lempar Tangkap Jambu
Saat Melakukan Tes Kemampuan Dribble Tangan Kanan
104
Saat Melakukan Tes Kemampuan Dribble Tangan Kiri
Saat Pengisian Kuesioner Penelitian Oleh Siswa
105
Lampiran 30
Hasil Kuesioner Ahli Bidang Bolabasket Setelah Uji Coba Kelompok
Besar
No. Kuesioner Ahli 1 Ahli 2 Ahli 3
1. Kesesuaian dengan teknik dasar dribble bola basket
2 5 4
2. Kejelasan petunjuk latihan DELTA JAMBU 4 3 2
3. Ketepatan memilih bentuk/metode latihan bagi pemain
5 3 4
4. Kesesuaian alat dan fasilitas yang digunakan dalam latihan
5 3 4
5. Kesesuaian rancangan latihan yang dibutuhkan pemain ekstrakulikuler pada tingkatan SMP
5 3 4
6. Mendorong perkembangan aspek kognitif (pemahaman) pemain
5 3 4
7. Mendorong perkembangan psikomotorik (gerak) pemain
4 4 2
8. Mendorong perkembangan aspek afektif (sikap) pemain
4 4 3
9. Dapat dilakukan pemain yang terampil maupun yang kurang terampil 4 4 3
10. Meningkatkan minat dan motifasi pemain berpartisipasi dalam latihan teknik dasar dribble
5 4 4
11. Mendorong peningkatan kemampuan pemain 5 3 4
Jumlah 48 39 38
Jumlah Maksimal 55 55 55
Persentase 87,3 70,9 69,1
Rata-rata Persentase 75,76
106
Lampiran 31
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Ahli Bidang Bolabasket
Setelah Uji Coba Kelompok Besar
No Kode Ahli
Pertanyaan Skor Y²
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Ahli 1 2 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 48 2304
2 Ahli 2 5 3 3 3 3 3 4 4 4 3 5 40 1600
3 Ahli 3 4 2 4 4 4 4 2 3 3 4 4 38 1444
Σ
126 5348
ΣX 11 9 12 12 12 12 10 11 11 12 14
ΣX² 45 29 50 50 50 50 36 41 41 50 66
ΣXY 448 388 512 512 512 512 428 466 466 512 592
nilai koreasi (rᵪᵧ)
-0,87 0,94 0,76 0,76 0,76 0,76 0,65 0,65 0,65 0,76 0,65
σ²i 2,33 1 1 1 1 1 1,33 0,33 0,33 1 0,33
Σσ²i 10,67
σ²t 28
r₁₁ 0,93
107
Lampiran 32
Hasil Revisi Produk II Setelah Uji Coba Kelompok Kecil
No. Nama Ahli Bagian yang
direvisi Alasan direvisi Saran perbaikan
1. Henry Singo Pranoto
Bentuk latihan dan beban latihan sudah baik
Program latihan telah dibuat semakin meningkat, sehingga peningkatan pemain juga semakin terlihat pada tes akhir dribble
Bisa digunakan dan dipraktikan
2. Whisnu Wijaya S.Pd.
Variasi materi latihan dribble baik
Sudah telihat pemain mengalami peningkatan di aspek kelincahan dan kecepatan pada teknik dasar dribble
Tidak hanya latihan gerakan statis saja yang diberikan tetapi juga latihan gerakan dinamis akan lebih meningkatkan kemampuan dribble pemain
3. Hero Ardi Wijaya Pemberian jarak saat melakukan lempar tangkap berpasangan sudah baik.
Jarak yang di tentukan sudah sesuai.
Sudah terlihat keefektifan dari pemberian jarak saat melakukan lempar tangkap berpasangan.
108
Lampiran 33
Program Latihan
Minggu 1
Senin Selasa Rabu Sabtu
Stretching
Pre-test
Stretching
Ballhandling
Inti
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 1*:
Kanan 10x30 detik dan kiri
10x30 detik
Stretching
Ballhandling
Inti
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU
1*:
Kanan 10x30 detik dan
kiri 10x30 detik
Sretching
Ballhandling
Inti
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU
1*:
Kanan 5x2 menit dan kiri
5x2 menit
109
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 2*:
Kanan 10x1 menit dan kiri
10x1 menit
Latiahn dribble dengan
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU
2*:
Kanan 5x1 menit dan kiri
5x1 menit
Latiahn dribble dengan
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU
2*:
Kanan 5x2 menit dan kiri
5x2 menit
Latiahn dribble dengan
110
metode DELTA JAMBU 3*:
Kanan 10x1 menit dan kiri
10x1 menit
Game
Cooling down
Istirahat setiap sesi latihan 1
menit
Lama latihan 90 menit
metode DELTA JAMBU
3*:
Kanan 10x1 menit dan
kiri 10x1 menit
Game
Cooling down
Istirahat setiap sesi
latihan 1 menit
Lama latihan 90 menit
metode DELTA JAMBU
3*:
Kanan 10x2 menit dan
kiri 10x2 menit
Game
Cooling down
Istirahat setiap sesi
latihan 1 menit
Lama latihan 90 menit
111
Minggu 2
Senin Selasa Rabu Sabtu
Stretching
Ballhandling
Inti
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 1*:
Kanan 5x2 menit dan kiri
5x2 menit
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 2*:
Stretching
Ballhandling
Inti
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 1*:
Kanan 7x2 menit dan kiri
7x2 menit
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 2*:
Stretching
Ballhandling
Inti
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 2*:
Kanan 7x2 menit dan kiri
7x2 menit
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 4*
Stretching
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU
3*:
Kanan 7x2 menit dan kiri
7x2 menit
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU
5*:
112
Kanan 5x2 menit dan kiri
5x2 menit
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 3*:
Kanan 10x2 menit dan kiri
10x2 menit
Kanan 5x2 menit dan kiri
5x2 menit
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 3*:
Kanan 5x3 menit dan kiri
5x4 menit
10x1 menit
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 5*:
Kanan 5x3 menit dan kiri
5x3 menit
Cooling down
Kanan 5x3 menit dan kiri
5x3 menit
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU
6*:
Kanan 8x5 menit dan kiri
8x5 menit
113
Game
Cooling down
Istirahat setiap sesi
latihan 1 menit
Lama latihan 90 menit
Cooling down
Istirahat setiap sesi latihan
1 menit
Lama latihan 90 menit
Istirahat setiap sesi
latihan 1 menit
Lama latihan 90 menit
Game
Cooling down
Istirahat setiap sesi
latihan 1 menit
Lama latihan 90 menit
114
Minggu 3
Senin Selasa Rabu Sabtu
Stretching
Ballhandling
Inti
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 2*:
Kanan 7x2 menit dan kiri
7x2 menit
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 3*:
Stretching
Ballhandling
Inti
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 3*:
Kanan 4x5 menit dan kiri
4x5 menit
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 4*
Stretching
Ballhandling
Inti
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU
4* 8x5 menit
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU
5* 8x5 menit
Stretching
Ballhandling
Inti
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU
5* 5x8 menit
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU
7* 5x8 menit
115
Kanan 5x3 menit dan kiri
5x3 menit
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 4*:
Kannan 4x5 menit dan kiri
4x5 menit
8x5 menit
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 6*
10x1 menit
Cooling dwon
Istirahat setiap sesi latihan
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU
6* 10x2 menit
Cooling dwon
Istirahat setiap sesi
latihan 2 menit
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU
8* 5x3 menit
Game
Cooling down
Istirahat setiap sesi
116
Game
Cooling down
Istirahat setiap sesi
latihan 1 menit
Lama latihan 90 menit
2 menit
Lama latihan 90 menit
Lama latihan 90 menit latihan 2 menit
Lama latihan 90 menit
117
Minggu 4
Senin Selasa Rabu Sabtu
Stretching
Ballhandling
Inti
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 4*
8x5 menit
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 5*
5x8 menit
Stretching
Latiahn dribble dengan metode
DELTA JAMBU 2* 8x5 menit
Inti
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 4*
8x5 menit
Stretching
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 3*
8x5 menit
Inti
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU
5* 8x5 menit
Stretching
Post-test
118
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 6*
5x8 menit
Game
Cooling down
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU 8*
5x3 menit
Cooling down
Istirahat setiap sesi latihan
Latiahn dribble dengan
metode DELTA JAMBU
8* 5x3 menit
Cooling down
Istirahat setiap sesi
119
Istirahat setiap sesi
latihan 2 menit
Lama latihan 90 menit
1 menit
Lama latihan 90 menit
latihan 1 menit
Lama latihan 90 menit
*Keterangan:
DELTA JAMBU 1 : Siswa melakukan latihan tahap paling awal yaitu dribble di tempat dengan tangan kanan sedangkan secara
bersamaan tangan kirinya bermain lempar tangkap Jambu (bola tenis) sendiri vertical ke atas. Setelah
beberapa menit kemudian dribble dilakukan dengan menggunakan tangan yang sebaliknya.
DELTA JAMBU 2 : Latihannya yaitu masih melakukan dribble diam ditempat. Siswa melakukan dribble, lalu dibantu dengan 1
teman yang berada 2 meter di depannya hanya memberikan umpan Jambu (bola tenis) dengan cara
diayunkan dari bawah dan lemparannya tersebut harus tepat ke arah yang melakukan dribble, tidak boleh
menyulitkan untuk ditangkap karena latihan ini masih dalam latihan awal. Setelah beberapa menit kemudian
dribble dilakukan dengan menggunakan tangan yang sebaliknya.
DELTA JAMBU 3 : Siswa A melakukan dribble di tempat dengan tangan kanan sedangkan secara bersamaan tangan kirinya
bermain lempar tangkap Jambu (bola tenis) dengan Siswa B yang ada di hadapannya. Siswa B juga
melakukan dribble di tempat dengan tangan kanan dan secara bersamaan tangan kirinya bermain lempar
120
tangkap Jambu (bola tenis) dengan siswa A. Setelah beberapa menit kemudian dribble dilakukan dengan
menggunakan tangan yang sebaliknya. Lempar tangkap antar siswa dilakukan dengan menggunakan satu
Jambu.
DELTA JAMBU 4 : Siswa A melakukan dribble dengan tangan kanan sedangkan secara bersamaan tangan kirinya bermain
lempar tangkap Jambu (bola tenis) dengan siswa B yang ada di hadapannya. Siswa B juga melakukan
dribble dengan tangan kanan dan secara bersamaan tangan kirinya bermain lempar tangkap Jambu (bola
tenis) dengan siswa A. Lempar tangkap antar pemain dilakukan dengan menggunakan satu Jambu. Latihan
dilakukan kedua pemain sambil berjalan menyamping dari cone 1 ke cone 2. Siswa mengubah dribble
mereka dengan tangan kiri pada saat kembali dari cone 2 ke cone 1.
DELTA JAMBU 5 : Latihan dilakukan seperti DELTA JAMBU 3 akan tetapi masing-masing siswa memegang “Jambu” untuk
dilempar secara bersamaan ke lawan mainnya, dan masing-masing siswa juga melakukan dribble bola
secara bersamaan.
DELTA JAMBU 6 : Latihan dilakukan seperti DELTA JAMBU 5 akan tetapi siswa A, B dan C membentuk segitiga kemudian
bersama-sama melakukan lemparan “Jambu” kearah yang sama (searah dengan jarum jam) dan juga
menangkap lemparan dari rekannya. Setelah beberapa menit arah lemparan “Jambu” dibalik (kebalikan dari
arah jarum jam).
121
DELTA JAMBU 7 : Siswa melakukan dribble zig-zag sesuai gambar lalu pada saat sampai cone di tengah melakukan lempar
tangkap DELTA JAMBU 2. Dribble awalnya menggunakan tangan kanan kemudian kembalinya
menggunakan tangan kiri.
DELTA JAMBU 8 : Siswa A dan B melakukan dribble ke arah cone yang telah disiapkan, lalu sesampainya di cone terakhir
kedua pemain melakukan lempar tangkap DELTA JAMBU 3, kemudian kembali melakukan dribble zig-zag
ke tempat awal.