18
PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PLATFORM SHOPEE Noerika Ariwiyani 1 , Basar Maringan Hutauruk 2 Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa [email protected] 1 ; [email protected] 2 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah promosi, brand image dan distribusi akan berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap keputusan pembelian pada platform shopee pada mahasiswa Universitas Pelita Bangsa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan 108 responden melalui uji instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Metode analisis menggunakan metode analisis linear berganda dengan mempertimbangkan uji asumsi klasik. Temuan pada penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara promosi, brand image dan saluran distribusi terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil uji koefesien determinasi dapat diketahui besarnya nilai Adjusted R Square adalah 0,655. Hal ini berarti 65,5% Keputusan Pembelian pada platform Shopee dipengaruhi oleh ketiga variabel independen yaitu Promosi, Brand Image dan Saluran Distribusi. Adapun sisanya 34,5% (100%-65,5%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan di penelitian ini. Kata Kunci : promosi, brand image, distribusi, keputusan pembelian

PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI …

PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN

DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA

PLATFORM SHOPEE

Noerika Ariwiyani1, Basar Maringan Hutauruk2

Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa

[email protected] ; [email protected]

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah promosi, brand

image dan distribusi akan berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap

keputusan pembelian pada platform shopee pada mahasiswa Universitas Pelita

Bangsa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan 108 responden

melalui uji instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Metode

analisis menggunakan metode analisis linear berganda dengan

mempertimbangkan uji asumsi klasik.

Temuan pada penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang

signifikan antara promosi, brand image dan saluran distribusi terhadap keputusan

pembelian. Berdasarkan hasil uji koefesien determinasi dapat diketahui besarnya

nilai Adjusted R Square adalah 0,655. Hal ini berarti 65,5% Keputusan Pembelian

pada platform Shopee dipengaruhi oleh ketiga variabel independen yaitu Promosi,

Brand Image dan Saluran Distribusi. Adapun sisanya 34,5% (100%-65,5%)

dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan di penelitian ini.

Kata Kunci : promosi, brand image, distribusi, keputusan pembelian

Page 2: PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI …

PENDAHULUAN

Perkembangan zaman yang cepat

dan pesat membawa kita kepada era

digital yang lebih memanfaatkan

kecanggihan teknologi secara optimal.

Saat ini internet merupakan hal yang

penting untuk memudahkan setiap

individu yang ingin berselancar di

dnuia maya seperti sosial media,

mencari informasi, games, ataupun

berbelanja agar lebih mudah dan cepat.

Berdasarkan data hasil survei Asosiasi

Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

(APJII) pada bulan Juni 2020

menunjukkan adanya peningkatan

penggunaan internet di Indonesia yaitu

menjadi 196,7 juta jiwa hingga kuartal

II 2020.

Sedangkan pada tahun 2018 lalu

hanya sejumlah 171,2 juta jiwa. Dari

data tersebut pengguna internet di

Indonesia hingga kuartal II 2020 ini

mencapai 73,7 persen. Angka tersebut

naik jika dibandingkan 2018 lalu yang

hanya sebesar 64,8 persen.

Berdasarkan fakta tersebut, masyarakat

Indonesia memanfaatkan teknologi

dan internet untuk melakukan

beberapa kegiatan seperti mencari

informasi dan komunikasi tidak

terkecuali untuk menjalankan kegiatan

ekonomi.

Dampak dari era digital ini

ditandai dengan perubahan dari

beberapa aspek yang bersifat

tradisional perlahan-lahan mulai

berubah menuju era yang lebih

modern. Salah satunya adalah

perubahan dalam perilaku berbelanja

konsumen. Kini, cara belanja atau

transaksi dapat dilakukan dalam

genggaman tangan yang berbasiskan

teknologi menggunakan jaringan

internet telah menggantikan peranan

toko offline di mana penjual dan

pembeli bertemu secara langsung

sebagai tempat untuk belanja atau

transaksi pada umumnya.

Perubahan belanja melalui toko

online atau transaksi secara online

inilah yang disebut e-commerce. Di

dalam e-commerce terdapat beberapa

marketplace sebagai tempat untuk

transaksi online. Dengan kata lain

marketplace adalah department store

online. Di Indonesia sendiri saat ini

sudah muncul berbagai marketplace

yang ada seperti Shopee, Tokopedia,

Lazada, Blibli, Bukalapak, JD.Id,

OLX, Akulaku.

Gambar 1 Presentase Usaha E-

Commerce menurut Tahun Mulai

Usaha E-commerce

Sumber : (Badan Pusat Statistik, 2020)

Berdasarkan hasil pendataan

yang dilakukan oleh Badan Pusat

Statistik (BPS) mengenai usaha yang

mulai memanfaatkan internet dapat

disimpulkan mengalami kenaikan.

Selain itu Badan Pusat Statistik (BPS)

Page 3: PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI …

juga menyebutkan industri e-

commerce Indonesia dalam 10 tahun

terakhir mengalami peningkatan

hingga 17 persen dengan total usaha e-

commerce yang mencapai 26,2 juta

unit pada Warta Ekonomi, 2019

(Rahayu, 2019). Dan data dari Global

Web Index juga menyebut Indonesia

merupakan negara tingkat adopsi e-

commerce tertinggi di dunia pada 2019

pada CNN Indonesia, 2020 (Safir,

2020).

Hal ini menunjukan bahwa

pelaku ekonomi baik produsen dan

ataupun konsumen mulai beralih ke e-

commerce, baik menggunakan

handphone maupun media lain yang

berbasis internet. Dikutip dari peta

persaingan e-commerce Indonesia

pada Kuartal I sampai Kuartal IV 2020

menunjukan bahwa Shopee menguasai

pasar e-commerce berdasarkan jumlah

kunjungan bulanan. Di mana pada

Kuartal I rata-rata kunjungan

perbulannya tercatat sebanyak 71,5

juta (Dwi, 2020) dan rata-rata

kunjungan perbulan pada Kuartal IV

tercatat sebanyak 129,3 juta

pengunjung (Bayu & Ridhoi, 2021).

Jumlah ini meningkat secara signifikan

dari kuartal I ke kuartal IV. Saat ini

Shopee berhasil menduduki peringkat

pertama, dimana Shopee sendiri yang

baru diresmikan pada tahun 2015

dapat bersaing cepat dengan

kompetitor seperti Tokopedia yang

sudah lebih dulu diresmikan yaitu pada

tahun 2009.

Berdasarkan www.shopee.co.id

yang merupakan website resmi dari

Shopee, bahwa pada Desember 2019

Shopee menjual 80 juta item dalam 1

hari di Shopee 12.12 Birthday Sale.

Dengan demikian banyak

marketplace yang berlomba-

lomba dan bersaing memasarkan

produk mereka mengakibatkan

konsumen menjadi lebih jeli dan

selektif di dalam melakukan keputusan

pembelian yang sesuai dengan

kebutuhannya. Keputusan pembelian

merupakan suatu proses pengambilan

keputusan akan pembelian yang

mencakup penentuan apa yang akan

dibeli atau tidak melakukan pembelian

menurut (Kotler & Armstrong, 2008)

dalam (Hartaroe et al., 2016).

Gambar 2 Rata-Rata Kunjungan

Web E-commerce Bulanan

(kuartal I-2020)

Gambar 3 Rata-Rata Kunjungan

Web E-commerce Bulanan

(kuartal IV-2020)

Page 4: PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI …

Hasil penjualan ini dapat dicapai

Shopee tidak lepas dari adanya

promosi yang cukup menarik untuk

meningkatkan minat beli konsumen.

Promosi yang mana merupakan salah

satu dari bagian penting marketing mix

memiliki kekuatan tersendiri dalam

mencari konsumen. Dengan kata lain

promosi adalah komunikasi pemasaran

yang digunakan perusahaan untuk

secara persuasif mengkomunikasikan

nilai pelanggan dan membangun

hubungan pelanggan (Devina &

Rokhyadi, 2019).

Dikutip dari website Shopee juga

dapat diketahui bahwa pada Juni 2017,

Shopee Mall diluncurkan di Taiwan

dan memiliki lebih dari 11.000 penjual

di 7 pasar. Pada tahun 2018, Gross

Merchandise Value (GMV) Shopee

mencapai US $ 10 miliar dengan lebih

dari 600 juta transaksi di platform.

Banyaknya penjual yang bergabung di

Shopee serta tingginya jumlah

transaksi yang terjadi cukup

membuktikan bahwa Shopee

merupakan sebuah marketplace

terpercaya dan aman.

Hal ini diharapkan membentuk

citra positif di mata konsumen sebagai

bahan pertimbangan dalam keputusan

pembelian. Dimana Brand Image

merupakan salah satu pertimbangan

yang ada dibenak konsumen sebelum

mengambil keputusan untuk membeli

suatu produk (Musa & Muh,

2017:189). Shopee mengembangkan

usahanya dengan jalur kerjasama

dengan berbagai merchant seperti

resto, apotek, toko cake & bakery

dalam hal pembayaran.

Dalam mencapai tujuan ini

penulis menggunakan kuesioner

sebagai instrument untuk mendapatkan

data primer individu di Indonesia.

Setelah ini penulis mencoba

merumuskan struktur penelitian ini ke

dalam beberapa tahapan berikutnya

yakni tinjauan pustaka, metodologi

penelitian, hasil penelitian dan

akhirnya adalah kesimpulan.

TINJAUAN PUSTAKA DAN

HIPOTESIS

Kotler (2012 : 48)

mendefinisikan bahwa keputusan

pembelian merupakan sikap seseorang

untuk membeli atau menggunakan

suatu produk baik berupa barang atau

jasa yang telah diyakini akan

memuaskan dirinya dan kesediaan

menanggung risiko yang mungkin

ditimbulkannya. Setiadi (2012)

mendefinisakan suatu keputusan

(decision) melibatkan pilihan diantara

dua atau lebih alternatif tindakan atau

perilaku. Keputusan selalu

mensyaratkan pilihan diantara

beberapa perilaku yang berbeda.

Pengambilan keputusan oleh

konsumen untuk melakukan pembelian

suatu produk diawali oleh adanya

kesadaran atas pemenuhan kebutuhan

dan keinginan. Definisi lain keputusan

pembelian yang dibuat oleh konsumen

didasarkan pada berbagai motif dan

spesifik impuls. Semakin kuat

dorongan dan motif konsumen,

semakin kuat pula keputusan untuk

membeli produk tertentu menurut

(Chang & Wang, 2011) dalam

(Amron, 2018).

Sutisna (2002 : 15) dalam

Setyaningrum, Nurul, dkk, 2013).

Page 5: PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI …

Indikator untuk mengukur keputusan

pembelian yang diambil oleh

konsumen antara lain :

1. Benefit Association

2. Prioritas dalam membeli

3. Frekuensi pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2012

: 154 ) dalam V. Senggetang, dkk,

2019) ada empat indikator keputusan

pembelian yaitu :

1. Kemantapan pada sebuah

produk

2. Kebiasaan dalam membeli

produk

3. Memberikan rekomendasi pada

orang lain

4. Melakukan pembelian ulang

Kotler dan Armstrong (2014 :

76) mendefinisikan pengertian

promosi sebagai berikut, Promotion

refers to activities that communicate to

merits of the product and persuade

target customers to buy it. Definisi

tersebut menyatakan bahwa Promosi;

mengacu pada aktivitas yang

berkomunikasi dengan keunggulan

produk dan membujuk target

pelanggan untuk membelinya. Rambat

Lupiyoadi (2013 : 92) mendefinisikan

promosi adalah kegiatan yang

dilakukan perusahaan untuk

mengkomunikasikan manfaat produk

dan sebagai alat untuk mempengaruhi

konsumen dalam kegiatan pembelian

atau penggunaan jasa sesuai dengan

kebutuhan. Menurut Tjiptono (2010 :

219) promosi adalah suatu aktivitas

pemasaran yang berusaha

menyebarkan informasi,

mempengaruhi, membujuk atau

mengingatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar

bersedia menerima, membeli dan loyal

pada produk yang ditawarkan

perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Kotler dan Keller

(2012:272) indikator-indikator

promosi diantaranya adalah :

1. Frekuensi promosi adalah

adalah jumlah promosi penjualan yang

dilakukan dalam suatu waktu melalui

media promosi penjualan.

2. Kualitas promosi adalah tolak

ukur seberapa baik promosi penjualan

dilakukan.

3. Kuantitas promosi adalah nilai

atau jumlah promosi penjualan yang

diberikan konsumen.

4. Waktu promosi adalah lamanya

promosi yang dilakukan oleh

perusahaan.

5. Ketepatan atau kesesuaian

sasaran promosi merupakan factor

yang diperlukan untuk mencapai target

yan diinginkan perusahaan.

Citra merek adalah persepsi

konsumen tentang suatu merek sebagai

refleksi dari asosiasi yang ada pada

pikiran konsumen. Citra merek

merupakan tautan yang muncul dalam

benak konsumen ketika mengingat

suatu merek (Kotler, et al, 2016).

Brand Image adalah persepsi

konsumen terhadap suatu merek,

seperti yang dicerminkan dalam

asosiasi yang tertanam di ingatan

konsumen menurut Keller (2013 : 72).

Brand Image adalah persepsi

konsumen terhadap suatu merek,

seperti yang dicerminkan dalam

asosiasi yang tertanam di ingatan

konsumen menurut Keller (2013 : 72).

Page 6: PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI …

Indikator citra merek (brand

image) terdiri atas tiga bagian

(Simamora, 2012), yaitu :

1. Citra perusahaan (corporate

image), yaitu sekumpulan asosiasi

yang dipersepsikan konsumen

terhadap perusahaan yang membuat

suatu barang atau jasa.

2. Citra pemakai (user image),

yaitu sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap

pemakai yang menggunakan suatu

barang atau jasa.

3. Citra produk (product image),

yaitu sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap

suatu barang atau jasa.

Kotler (2017 : 65) berpendapat

bahwa saluran distribusi adalah alat

yang anda pergunakan untuk

menghantarkan atau mengirimkan

tawaran anda, dan alat dimana

penduduk harus mengaksesnya.

Tjiptono (2015 : 347) mengemukakan

bahwa saluran distribusi adalah rute

atau rangkaian perantara, baik yang

dikelola pemasar maupun yang

independen, dalam menyampaikan

barang dari produsen ke konsumen.

Sedangkan Suhardi Sigit dalam

Sunyoto (2012) mengemukakan bahwa

saluran distribusi adalah perantara-

perantara, para pembeli dan penjual

yang dilalui oleh perpindahan barang

baik fisik maupun perpindahan milik

sejak dari produsen hingga ke tangan

konsumen. Suatu perusahaan didalam

mendistribusikan barangnya dapat

menggunakan salah satu atau lebih

dari cara penyaluran.

Indikator saluran distribusi

mengacu dari teori yang dikemukakan

oleh Kotler dan Keller (2007 : 122)

dalam penelitian yang dilakukan oleh

(Ariyanto et al., 2019) yaitu

kemudahan mendapatkan produk,

lokasi pembelian, lokasi mudah

dijangkau, dan sistem transportasi.

Hipotesis Penelitian

Hipotesis 1 : Promosi dari produk

Shopee akan mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen pada platform

Shopee

Hipotesis 2 : Brand Image dari produk

Shopee akan mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen pada platform

Shopee

Hipotesis 3 : saluran distribusi akan

mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen pada platform Shopee

Hipotesis 4 : Promosi, Brand Image

dan Saluran Distribusi berpengaruh

simultan terhadap keputusan

pembelian konsumen pada platform

Shopee

Gambar 4 Model Penelitian

Page 7: PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI …

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang

digunakan dalam penulisan skripsi ini

termasuk kedalam jenis penelitian

kuantitatif. Hal tersebut berdasarkan

pada judul yang diteliti, yakni

“Pengaruh Promosi, Brand Image,

Saluran Distribusi terhadap Keputusan

Pembelian pada platform Shopee”.

Penulis ingin mengetahui apakah ada

pengaruh antara promosi (x1), brand

image (x2) dan saluran distribusi (x3)

terhadap keputusan pembelian (y) pada

platform Shopee pada mahasiswa

Universitas Pelita Bangsa, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, jurusan

Manajemen. Penelitian ini

menggunakan uji instrumen yaitu uji

validitas dan uji reliabilitas. Metode

analisis menggunakan metode analisis

linear berganda dengan

mempertimbangkan uji asumsi klasik.

Populasi dalam penelitian ini

adalah mahasiswa Pelita Bangsa,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan

Manajemen sehingga teknik

pengambilan sampel pada penelitian

ini adalah menggunakan teknik

random sampling. Jumlah sampel pada

penelitian ini adalah 108 responden.

Kuesioner penelitian terdiri dari

kuesioner yang disebar dalam

kuesioner online yang disebar di sosial

media dalam bentuk google doc form.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data diperoleh dari hasil

jawaban responden atas kuesioner

yang disebarkan kepada mahasiswa

Universitas Pelita Bangsa sejumlah

108 orang.

Tabel 1 Uji Validitas Variabel

Promosi (X1)

Kontstru

ktur

kompens

asi

r

hitu

ng

r

tabel N

Keteran

gan df=(

N-2)

X1.1 0,61

3

0,18

91

10

8 VALID

X1.2 0,51

9

0,18

91

10

8 VALID

X1.3 0,61

4

0,18

91

10

8 VALID

X1.4 0,63

1

0,18

91

10

8 VALID

X1.5 0,68

1

0,18

91

10

8 VALID

X1.6 0,55

4

0,18

91

10

8 VALID

X1.7 0,74

8

0,18

91

10

8 VALID

X1.8 0,63

1

0,18

91

10

8 VALID

X1.9 0,65

8

0,18

91

10

8 VALID

X1.10 0,75

0

0,18

91

10

8 VALID

X1.11

0,57

9

0,18

91

10

8 VALID

Berdasarkan uji validitas

terhadap variabel Promosi (X1) di atas

menunjukan bahwa r hitung untuk 11

butir pernyataan lebih besar dari r tabel

pada taraf signifikan 5% yakni sebesar

0,1891. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa seluruh butir pernyataan adalah

valid.

Page 8: PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI …

Tabel 2 Uji Validitas Variabel Brand

Image (X2)

Kontstru

ktur

kompens

asi

r

hitu

ng

r

tabel N

Keteran

gan df=(

N-2)

X2.1 0,71

7

0,18

91

10

8 VALID

X2.2 0,76

9

0,18

91

10

8 VALID

X2.3 0,73

2

0,18

91

10

8 VALID

X2.4 0,76

2

0,18

91

10

8 VALID

X2.5 0,84

4

0,18

91

10

8 VALID

X2.6 0,75

2

0,18

91

10

8 VALID

X2.7 0,82

3

0,18

91

10

8 VALID

Berdasarkan uji validitas

terhadap variabel Brand Image (X2) di

atas menunjukan bahwa r hitung untuk

7 butir pernyataan lebih besar dari r

tabel pada taraf signifikansi 5% yakni

sebesar 0,1891. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa seluruh butir

pernyataan adalah valid.

Tabel 3 Uji Validitas Variabel

Saluran Distribusi (X3)

Kontstru

ktur

kompens

asi

r

hitu

ng

r

tabel N

Keteran

gan df=(

N-2)

X3.1 0,69

4

0,18

91

10

8 VALID

X3.2 0,71

5

0,18

91

10

8 VALID

X3.3 0,76 0,18 10 VALID

3 91 8

X3.4 0,83

0

0,18

91

10

8 VALID

X3.5 0,67

0

0,18

91

10

8 VALID

X3.6 0,76

5

0,18

91

10

8 VALID

X3.7 0,72

3

0,18

91

10

8 VALID

X3.8 0,76

3

0,18

91

10

8 VALID

X3.9 0,68

6

0,18

91

10

8 VALID

X3.10 0,67

3

0,18

91

10

8 VALID

Berdasarkan uji validitas

terhadap variabel Saluran Distribusi

(X3) di atas menunjukan bahwa r

hitung untuk 10 butir pernyataan lebih

besar dari r tabel pada taraf

signifikansi 5% yakni sebesar 0,1891.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa

seluruh butir pernyataan adalah valid.

Tabel 4 Uji Validitas Variabel

Keputusan Pembelian (Y)

Kontstru

ktur

kompens

asi

r

hitu

ng

r

tabel N

Keteran

gan df=(

N-2)

Y1 0,80

9

0,18

91

10

8 VALID

Y2 0,77

8

0,18

91

10

8 VALID

Y3 0,82

9

0,18

91

10

8 VALID

Y4 0,81

7

0,18

91

10

8 VALID

Y5 0,72

7

0,18

91

10

8 VALID

Page 9: PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI …

Berdasarkan uji validitas

terhadap variabel Keputusan

Pembelian (Y) di atas menunjukan

bahwa r hitung untuk 5 butir

pernyataan lebih besar dari r tabel pada

taraf signifikansi 5% yakni sebesar

0,1891. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa seluruh butir pernyataan adalah

valid.

Tabel 5 Uji Reliabilitas

Variabel N

item

Nilai

Cronbach’s

Alpha

Promosi 11 0,838

Brand Image 7 0,885

Saluran

Distribusi

10 0,901

Keputusan

Pembelian

5 0,848

Berdasarkan hasil uji reliabilitas

pada keseluruhan variabel di atas

menunjukan nilai Cronbach’s alpha

lebih besar dari nilai kritis (>) 0,6 ini

berarti bahwa pernyataan kuesioner

dinyatakan reliabel.

Tabel 6 One-Sample Kolmogorov-

Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov

Test

Unstandardiz

ed Residual

N 108

Normal Mean .0000000

Parametersa

,b

Std.

Deviatio

n

1.89389650

Most

Extreme

Differences

Absolut

e

.121

Positive .072

Negativ

e

-.121

Test Statistic .121

Assymp. Sig. (2-

tailed)

.000c

Exact. Sig. (2-tailed) .076

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Pada tabel di atas dapat dilihat

bahwa distribusi normalitas

Kolmogorov-Smirnov menunjukan

bahwa nilai signifikansi sebesar 0,076

lebih besar dari (>) 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa data di atas

berdistribusi normal.

Gambar 5 Histogram Data Hasil Uji

Normalitas

Page 10: PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI …

Dari gambar 5 di atas dapat

diketahui bahwa grafik membentuk

gunung atau lonceng di bawah titik 0,

dengan ini maka data residual

terdistribusi secara normal.

Pada gambar 6 dapat dilihat

bahwa grafik normal probability plot

of regession standarized menunjukan

pola grafik yang normal. Hal ini

terlihat dari titik-titik yang menyebar

di sekitar diagonal dan penyebarannya

mengikuti garis diagonal. Maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi

layak dipakai karena memenuhi

asumsi normalitas.

Berdasarkan tabel 7 di bawah ini

dapat dilihat bahwa nilai regresi tidak

mengalami gangguan multikolineritas.

Hal ini tampak pada nilai tolerance

masing-masing variabel.

Tabel 7 Uji Multikolinearitas

Hal ini tampak pada tabel di atas

bahwa nilai tolerance masing-masing

variabel lebih dari 0,1 yaitu variabel

promosi sebesar 0,321 dan variabel

brand image sebesar 0,287 sedangkan

variabel saluran distribusi sebesar

0,316. Lalu pada nilai VIF masing-

masing variabel karng dari 10 yaitu

variabel promosi sebesar 3,118 dan

variabel brand image sebesar 3,489

sedangkan variabel saluran distribusi

sebesar 3,165.

Coefficientsa

Model

Unstandardiz

ed

Coefficients

Standar

dized

Coeffic

ients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Toleran

ce VIF

1 (Consta

nt)

-

2,500

1,695

-1.475 .143

Promosi .167 .063 .266 2.652 .009 .321 3.11

8

Brand

Image

.578 .094 .651 6.134 .000 .287 3.48

9

Saluran

Distribu

si

-.044 .058 -.076 .748 .456 .316 3.16

5

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Gambar 6 Normal Probability Plot Of

Regession Standarized

Page 11: PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI …

Tabel 8 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas

menggunakan Uji Glejser menunjukan

bahwa nilai Sig. > 0,05. Variabel

promosi sebesar 0,156, variabel brand

image 0,898 dan variabel saluran

distribusi sebesar 0,628 sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi

masalah heteroskedastisitas dalam Uji

Glejser ini.

Hasil pengujian

heteroskedastisitas menggunakan

scatter plot pada gambar 7 di atas

menunjukan bahwa titik-titik tidak

membentuk pola tertentu atau tidak

ada pola yang jelas serta titik-titik

menyebar dengan pola yang tidak jelas

diatas dan dibawah angka 0 (Nol) pada

sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. Dengan demikian,

asumsi-asumsi normalitas,

multikolinearitas dan

heteroskedastisitas dalam model

regresi dapat dipenuhi dari model ini.

Tabel 9 Uji Regresi Linear

Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardi

zed

Coefficients

Standa

rdized

Coeffi

cients

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Consta

nt)

3,118 1,071

2,911 .004

Promosi -.057 .040 -.244 -1.428 .156

Brand

Image

.008 .060 .023 .129 .898

Saluran

Distribu

si

.018 .037 .083 .486 .628

a. Dependent Variable: ABS_RES

Koefisie

Regresi

t

hitung t tabel Sig.

(Constant)

-2,500

-

1,475

Promosi

(X1) 0,167 2.652

.009

Brand

Image

(X2) 0,578 6,134 1,98260

.000

Saluran

Distribusi

(X3) -0,044

-

0,748

.456

Adjusted

R2 0,655

F hitung 68,714

F tabel 2,69

Sig. 0,000

Gambar 7 Uji Heteroskedastisitas

(Scatter Plot)

Page 12: PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI …

Pada tabel 9 di atas dapat

diperoleh koefisien regresi untuk

variabel bebas X1 = 0,167 dan X2 =

0,578 sedangkan X3 = -0,044 dengan

konstanta sebesar -2,500 dan standar

error sebesar 1,921 sehingga model

persamaan regresi linear berganda

yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Y = -2500 + 0,167X1 + 0,578X2 + -

0,044X3 + e

Tabel 10 Uji t

a. Hipotesis pertama (H1)

Diketahui nilai Sig. untuk

pengaruh promosi (X1) terhadap Y

adalah sebesar 0,009 < 0,05 dan nilai t

hitung 2,652 > t tabel 1,98260, maka

H0 ditolak dan H1 diterima sehingga

dapat disimpulkan bahwa H1

berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian (Y)

b. Hipotesis kedua (H2)

Diketahui nilai Sig. untuk

pengaruh brand image (X2) terhadap

Y adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan

nilai t hitung 6,134 > t tabel 1,98260

maka H0 ditolak dan H2 diterima

sehingga dapat disimpulkan bahwa H2

berpengaruh terhadap keputusan

pembelian (Y).

c. Hipotesis ketiga (H3)

Diketahui nilai Sig. untuk

pengaruh saluran distribusi (X3)

terhadap Y adalah sebesar 0,456 >

0,05 dan nilai t hitung -0,748 < t tabel

1,98260 maka H0 diterima dan H3

ditolak sehingga dapat disimpulkan

bahwa H3 tidak berpengaruh terhadap

keputusan pembelian (Y).

Tabel 11 Uji F

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Regression

Residual

Total

760.726

383.792

1144.519

3

104

107

253.575

3.690

68.714 .000b

Pada tabel 11 dapat disimpulkan

bahwa diperoleh Fhitung sebesar 68,714

> Ftabel sebesar 2,69 dengan tingkat

signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.

Maka H0 ditolak dan H4 diterima

sehingga dapat disimpulkan bahwa

promosi, brand image dan saluran

distribusi secara simultan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian.

Coefficientsa

Model

Unstandardi

zed

Coefficients

Standar

dized

Coeffic

ients

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Consta

nt)

-

2.50

0

1.695

-

1.475

.143

Promosi .167 .063 .266 2.652 .009

Brand

Image

.578 .094 .651 6.134 .000

Saluran

Distribu

si

-.044 .058 -.076 -.748 .456

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Page 13: PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI …

Tabel 12 Uji Koefisien Determinasi

Berdasarkan tabel 12 mengenai

hasil uji koefesien determinasi, dapat

diketahui besarnya nilai Adjusted R

Square adalah 0,655. Hal ini berarti

65,5% Keputusan Pembelian pada

platform Shopee dipengaruhi oleh

ketiga variabel independen yaitu

Promosi, Brand Image dan Saluran

Distribusi. Sedangkan sisanya 34,5%

(100%-65,5%) dipengaruhi oleh

variabel-variabel lain selain yang ada

di penelitian ini.

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Promosi terhadap

Keputusan Pembelian

Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa pengaruh variabel promosi (X1)

terhadap variabel keputusan pembelian

(Y) didapatkan nilai t hitung sebesar

2,652 dengan sig. 0,009. Sementara itu

nilai pada table distribusi 5% t tabel

sebesar 1,98260 maka nilai t hitung lebih

besar dari nilai t tabel dan nilai sig.

lebih kecil dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1

diterima atau hipotesis pertama

terbukti yang berarti variabel promosi

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian pada

platform Shopee

Dengan kata lain peningkatan

ataupun penurunan promosi akan

berdampak pada keputusan pembelian,

sehingga dapat dikatakan bahwa

promosi yang dilakukan Shopee sudah

baik dan tepat sasaran dalam

menjangkau konsumen. Hal ini

diharapkan akan meningkatkan

keputusan pembelian konsumen untuk

berbelanja pada platform Shopee

karena frekuensi promosi Shopee yang

tinggi mengakibatkan konsumen akan

lebih sering melihat promosi Shopee

baik di media sosial maupun di media

cetak.

Sesuai dengan hasil penelitian

dari Dwita Suhari Yati Tarigan,

Darwin Lie, Efendi dan Erbin Chandra

pada tahun 2018 (Tarigan et al., 2019)

dalam jurnal pengaruh promosi dan

citra merek terhadap keputusan

pembelian rokok A Mild yang

ditawarkan oleh PT. Duta Media

Indonesia Area Pematangsiantar yang

menyatakan bahwa secara parsial

promosi memiliki pengaruh terhadap

keputusan pembelian rokok A Mild

yang ditawarkan oleh PT. Duta Media

Indonesia Area Pematangsiantar.

Tetapi hasil penelitian ini

bertentangan dengan hasil penelitian

Aprilli Sugianto dan Sarli Rahman

pada tahun 2019 dalam jurnal yang

berjudul pengaruh kualitas produk,

harga dan promosi terhadap keputusan

pembelian lampu Shinyoku di CV.

Sinar Abadi Pekanbaru menyatakan

bahwa Promosi tidak terbukti

berpengaruh terhadap keputusan

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted

R

Square

Std.

Error of

the

Estimate

1 .815a .665 .655 1.921

a. Predictors: (Constant), Saluran

Distribusi, Promosi, Brand Image

b. Dependent Variable: Keputusan

Pembelian

Page 14: PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI …

pembelian. Lalu hasil penelitian Fajar

Tri Hermawan pada tahun 2020 dalam

jurnal yang berjudul pengaruh bauran

pemasaran terhadap keputusan

pembelian (studi kasus pada konsumen

sepeda motor honda di kompleks graha

indah bekasi) menyatakan bahwa

promosi tidak terbukti berpengaruh

terhadap keputusan pembelian.

2. Pengaruh Brand Image terhadap

Keputusan Pembelian

Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa pengaruh variabel brand image

(X2) terhadap variabel Keputusan

Pembelian (Y) didapatkan nilai t hitung

sebesar 6,134 dengan sig. 0,000.

Sementara itu nilai pada table

distribusi 5% t tabel sebesar 1,98260

maka nilai t hitung lebih besar dari nilai t

tabel dan nilai sig. lebih kecil dari 0,05

maka dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak dan H2 diterima atau hipotesis

kedua terbukti dan diterima yaitu

brand image berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan

pembelian pada platform Shopee.

Dengan demikian variabel brand

image dapat terus ditingkatkan oleh

pihak Shopee.

3. Pengaruh Saluran Distribusi

terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa pengaruh variabel saluran

distribusi (X3) terhadap variabel

keputusan pembelian (Y) didapatkan

nilai t hitung sebesar -0,748 dengan sig.

0,456. Sementara itu nilai pada table

distribusi 5% t tabel sebesar 1,98260

maka nilai t hitung lebih kecil dari nilai t

tabel dan nilai sig. lebih besar dari 0,05

maka dapat disimpulkan bahwa H0

diterima dan H3 ditolak atau hipotesis

ketiga tidak terbukti yang berarti

variabel saluran distribusi tidak

berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian pada platform

Shopee.

Dengan kata lain peningkatan

ataupun penurunan saluran distribusi

tidak akan berdampak pada keputusan

pembelian, sehingga dapat dikatakan

bahwa saluran distribusi yang

dilakukan Shopee belum tepat sasaran

dalam menjangkau konsumen.

Berdasarkan hasil tersebut berarti

konsumen dalam penelitian ini merasa

tidak terpengaruh oleh saluran

distribusi.

Hal ini dapat terjadi karena

setiap perusahaan sudah memiliki

standar untuk masing-masing saluran

distribusi. Hal inilah yang

menyebabkan saluran distribusi

melakukan yang terbaik yang

mengakibatkan konsumen tidak perlu

repot kemana untuk melakukan

pembelian. Saluran Distribusi adalah

tempat atau organisasi yang

melakukan proses penyampaian

produk yang dijual kepada konsumen.

Penelitian ini bersesuaian dengan

hasil penelitian (Fajar Tri Hermawan,

2020) dalam jurnal yang berjudul

pengaruh bauran pemasaran terhadap

keputusan pembelian (studi kasus pada

konsumen sepeda motor honda di

kompleks graha indah bekasi)

menyatakan bahwa saluran distribusi

tidak terbukti berpengaruh terhadap

keputusan pembelian.

Hasil penelitian ini bertentangan

dengan hasil penelitian oleh Nur

Hidayat, Kasno T. Kasim dan Noer

Aisyah Barlian dalam artikel Pengaruh

Page 15: PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI …

Diferensiasi Produk dan Saluran

Distribusi Terhadap Keputusan

Pembelia Top Coffee pada outlet

Pelanggan PT. Tekad Karya Putera di

Kecamatan Lumajang Kabupaten

Lumajang terbit di Jurnal Riset

Manajemen Volume 1, Nomor 2,

September 2018 Hal 81 – 89, yang

menghasilkan kesimpulan diferensiasi

produk dan saluran distribusi secara

simultan terhadap keputusan

pembelian. Ini menunjukkan bahwa

secara simultan diferensiasi produk

dan saluran distribusi berpengaruh

signifikan terhadap keputusan

pembelian Top Coffee pada outlet

pelanggan PT. Tekad Karya Putera di

Kecamatan Lumajang Kabupaten

Lumajang.

4. Pengaruh Promosi, Brand Image

dan Saluran Distribusi terhadap

Keputusan Pembelian

Untuk menentukan tingkat

signifikansi variabel independen

secara simultan terhadap variabel

dependen, maka digunakan nilai uji F

dengan nilai Fhitung yaitu 68.714 lebih

besar dari Ftabel yaitu 2,69 dengan

tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil

dari 0,05 yang dapat diartikan bahwa

nilai Fhitung mengidentifikasikan bahwa

H0 ditolak dan H4 diterima, maka

dapat disimpulkan kontribusi secara

simultan variabel promosi (X1), brand

image (X2) dan saluran distribusi (X3)

berpengaruh terhadap keputusan

pembelian (Y).

R2 (koefisien determinasi) untuk

mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen

menjelaskan variabel dependen.

Semakin besar R2, semakin besar pula

kemampuan variabel independen

promosi (X1), brand image (X2) dan

saluran distribusi (X3) terhadap

keputusan pembelian (Y). Dari uji R2

didapatkan hasil nilai koefisien

determinan (adjusted R square)

sebesar 0,655 atau 65,5% yang berarti

keputusan pembelian (Y) dipengaruhi

oleh variabel promosi (X1), brand

image (X2) dan saluran distribusi

(X3), sedangkan sisanya sebesar

34,5% dipengaruhi oleh variabel lain

diluar dari penelitian ini.

Adapun pada analisis regresi

linear berganda dapat dijelaskan

besarnya nilai keputusan pembelian

jika 1 poin kenaikan variabel promosi

adalah sebesar Y = -2,500 + 0,167 x

(5) = -1,665 poin. Artinya tiap

kenaikan 1 poin variabel promosi akan

diikuti oleh kenaikan prediksi

keputusan pembelian, jika variabel

brand image dan saluran distribusi

tetap.

Lalu besarnya nilai keputusan

pembelian jika 1 poin kenaikan

variabel brand image adalah sebesar Y

= -2,500 + 0,578 x (5) = 0,39 poin.

Artinya tiap kenaikan 1 poin variabel

brand image akan diikuti oleh

kenaikan prediksi keputusan

pembelian, jika variabel promosi dan

saluran distribusi tetap.

Sedangkan besarnya nilai

keputusan pembelian jika 1 poin

kenaikan variabel saluran distribusi

adalah sebesar Y = -2,500 - 0,044 x (5)

= -12,72 poin. Artinya tiap kenaikan 1

poin variabel saluran distribusi akan

diikuti oleh kenaikan prediksi

Page 16: PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI …

keputusan pembelian, jika variabel

promosi dan brand image tetap.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Variabel promosi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap variabel

keputusan pembelian. Hal ini

berdasarkan nilai signifikan variabel

promosi yaitu sebesar 0,009 < 0,05.

2. Variabel brand image memiliki

pengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel keputusan

pembelian. Hal ini berdasarkan nilai

signifikan variabel brand image

sebesar 0,000 < 0,05.

3. Variabel saluran distribusi tidak

berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian. Hal ini

berdasarkan nilai signifikan variabel

saluran distribusi sebesar 0,456 > 0,05.

4. Variabel promosi, brand image dan

saluran distribusi secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian. Hal ini

berdasarkan tingkat signifikansi 0,000

< 0,05 dan besarnya nilai Adjusted R

Square yaitu 0,655.

Hal ini berarti 65,5% Keputusan

Pembelian pada platform Shopee

dipengaruhi oleh ketiga variabel

independen yaitu Promosi, Brand

Image dan Saluran Distribusi.

Sedangkan sisanya 34,5 (100%-

65,5%) dipengaruhi oleh variabel-

variabel lain yang tidak dijelaskan di

penelitian ini. Maka dapat disimpulkan

bahwa ada pengaruh promosi, brand

image dan saluran distribusi secara

simultan atau bersama-sama dan

signifikan terhadap keputusan

pembelian pada platform Shopee pada

mahasiswa Universitas Pelita Bangsa,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan

Manajemen.

Saran

1. Bagi perusahaan

Dari hasil penelitian yang penulis

teliti, bahwa ada baiknya jika pihak

Shopee terus meningkatkan frekuensi

promosi serta lebih menarik dan

mempertahankan atau meningkatkan

brand image agar konsumen tetap

memilih Shopee sebagai tempat

berbelanja on line.

2. Bagi akademisi

Dimasa depan, mengingat variabel

bebas penelitian ini merupakan hal

yang sangat penting untuk

mempengaruhi keputusan pembelian

diharapkan agar mengembangkan dan

memperluas penelitian ini dengan

mempertimbangkan variabel-variabel

lain diluar variabel dalam penelitian

ini seperti harga, perilaku konsumen,

loyalitas, minat beli, kepercayaan dan

lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Amron, A. (2018). The Influence of

Brand Image, Brand Trust,

Product Quality, and Price on the

Consumer’s Buying Decision of

MPV Cars. European Scientific

Journal, ESJ, 14(13), 228.

https://doi.org/10.19044/esj.2018.

v14n13p228

Page 17: PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI …

Andrian, A. (2018). Dampak Promosi,

Brand Awareness Dan Pemilihan

Saluran Distribusi Terhadap

Keputusan Pembelian Produk

Obat Sakit Kepala. Jurnal Riset

Manajemen Dan Bisnis (JRMB)

Fakultas Ekonomi UNIAT, 3(2),

165–174.

https://doi.org/10.36226/jrmb.v3i

2.109

Ariyanto, A., Triastity, R., Susanti, R.,

Program, ), Manajemen, S.,

Ekonomi, F., Slamet, U., &

Surakarta, R. (2019). ANALISIS

PENGARUH HARGA,

PROMOSI, SALURAN

DISTRIBUSI, DAN KUALITAS

PRODUK TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN

MOBIL (Survei pada Konsumen

Toyota Calya di Nasmoco

Ringroad Surakarta). Jurnal

Ekonomi Dan Kewirausahaan,

19(Desember), 520–527.

Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik

E-Commerce 2019.

Www.Bps.Go.Id.

https://www.bps.go.id/publication

/2019/12/18/fd1e96b05342e479a

83917c6/statistik-e-commerce-

2019.html

Bayu, D. J., & Ridhoi, M. A. (2021).

10 E-commerce dengan

Pengunjung Terbesar pada

Kuartal IV 2020.

Databoks.Katadata.Co.Id,

datapublish.

https://databoks.katadata.co.id/dat

apublish/2021/02/11/10-e-

commerce-dengan-pengunjung-

terbesar-pada-kuartal-iv-2020#

Burmann, C., Riley, N.-M.,

Halaszovich, T., & Schade, M.

(2017). Strategic Brand

Management. In Identity-Based

Brand Management.

https://doi.org/10.1007/978-3-

658-13561-4_3

Dwi, H. J. (2020). Pengunjung Situs

Shopee Terbesar di Indonesia. 6

Juli, April, 1.

https://databoks.katadata.co.id/dat

apublish/2020/07/06/pengunjung-

situs-shopee-terbesar-di-

indonesia#

Ekonomi, F., & Manajemen, J. (2019).

Pengaruh Promosi Penjualan Dan

Citra Produk Terhadap Keputusan

Menggunakan Produk Telkomsel.

Jurnal EMBA: Jurnal Riset

Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan

Akuntansi, 7(1), 761–770.

https://doi.org/10.35794/emba.v7i

1.22553

Fajar Tri Hermawan. (2020). Pengaruh

Bauran Pemasaran Terhadap

Keputusan Pembelian (Studi

Kasus Pada Konsumen Motor

Honda Di Komplek Graha Indah

Bekasi. STIE Indonesia, 53(9),

1689–1699.

Fikri, M. El. (2018). Analisis Citra

Merek, Harga, Distribusi Dan

Promosi Terhadap Keputusan

Pembelian Produk Sunlight Oleh

Konsumen Rumah Tangga Di

Kota Medan. Universitas

Pembangunan Panca Budi, June,

1–54.

https://doi.org/10.13140/RG.2.2.2

5537.10085

Kotler, Philip dan Amstrong, Gary.

(2014). Principles of Marketin,

12th Edition. Jilid 1 Terjemahan

Bob Sabran Jakarta : Erlangga.

Page 18: PENGARUH PROMOSI, BRAND IMAGE, SALURAN DISTRIBUSI …

Kotler, Philip and Gary Amstrong,

2012. “Prinsip-prinsip

Pemasaran”. Edisi 13. Jilid 1.

Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Keller.L 2012.

Manajemen Pemasaran. Edisi

Ketigabelas.Erlangga, Jakarta

Merek, P. C., Dan, H., Terhadap, P.,

Yogyakarta, D. I., & Nurhayati,

S. (2017). Pengaruh citra merek,

harga dan promosi terhadap

keputusan pembelian handphone

samsung di yogyakarta. IV(2),

60–69.

Miati, I. (2020). Pengaruh Citra Merek

(Brand Image) Terhadap

Keputusan Pembelian Kerudung

Deenay (Studi pada Konsumen

Gea Fashion Banjar). Abiwara :

Jurnal Vokasi Administrasi

Bisnis, 1(2), 71–83.

https://doi.org/10.31334/abiwara.

v1i2.795

Oladepo, O. I. and, & Abimbola, O. S.

(2015). The Influence Of Brand

Image And Promotional Mix On

Consumer Buying Decicion - A

Study Of Beverage Consumers

In. British Journal of Marketing

Studies, 3(4), 97–109.

Rahayu, N. (2019). Pertumbuhan E-

Commerce Pesat di Indonesia.

Www.Wartaekonomi.Co.Id.

https://m.wartaekonomi.co.id/rea

d216302/pertumbuhan-e-

commerce-pesat-di-indonesia

Rambat, L. (2013). Manajemen

Pemasaran Jasa Berbasis

Kompetensi. Salemba Empat.

Safir, M. (2020). Tren dan Peluang

Industri E-Commerce di

Indonesia 2020.

Www.Cnnindonesia.Com.

https://www.cnnindonesia.com/te

knologi/20200205204206-206-

472064/tren-dan-peluang-

industri-e-commerce-di-

indonesia-2020

Simamora Henry. 2000. Manajemen

Pemasaran internasional. Jilid 1

Edisi Cetak 1, Salemba Empat

Jakarta.

Sudaryanto, S., Subagio, N. A.,

Awaliyah, I. N., Wulandari, D., &

Hanim, A. (2019). Influence of

brand image, price and promotion

on consumer’s buying decision of

fast moving consumer’s goods

with culture as a moderating

variable in basmallah retail store

in Indonesia. International

Journal of Scientific and

Technology Research, 8(3), 85–

92.

Sunyoto, Danang. 2014. Studi

Kelayakan Bisnis. Yogyakarta :

CAPS (centre of Academic

Publishing Service)

Swastha, Basu & Handoko, Hani.

2011. Manajemen Pemasaran-

Analisis Perilaku Konsumen.

Yogyakarta. BPFE

Sutisna, SE., ME.. (2002). Perilaku

Konsumen dan Komunikasi

Pemasaran

(cet2). Bandung: Remaja

Rosdakarya

Tjiptono, Fandy. 2010, Strategi

Pemasaran, Edisi 2, Andi Offset,

Yogyakarta.