Upload
others
View
17
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PRODUK, PROMOSI DAN SALURAN
DISTRIBUSI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
PADA PT ROBUSTA BHINNEKA CIPTA SELARAS
SKRIPSI
Oleh:
Ririn Respiani
160910259
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
TAHUN 2020
PENGARUH PRODUK, PROMOSI DAN SALURAN
DISTRIBUSI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
PADA PT ROBUSTA BHINNEKA CIPTA SELARAS
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana
Oleh:
RIRIN RESPIANI
160910259
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
TAHUN 2020
iii
SURAT PERNYATAAN ORIGINALISTIS
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ririn Respiani
NPM : 160910259
Falkutas : Ilmu Sosial Dan Humaniora
Program Studi : Manajemen
Menyatakan bahwa “Skripsi” yang saya buat dengan judul:
PENGARUH PRODUK, PROMOSI DAN SALURAN DISTRIBUSI
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PT ROBUSTA
BHINNEKA CIPTA SELARAS.
Adalah hasil karya sendiri bukan “duplikasi” dari karya orang lain. Sepengetahuan
saya, didalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis didalam
naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata didalam naskah Skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
PLAGIASI, saya bersedia naskah skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang
saya peroleh dibatalkan, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di
perguruan tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari
siapapun.
Batam, 18 Februari 2020
Ririn Respiani
160910259
iv
Pengaruh Produk, Promosi dan Saluran Distribusi
Terhadap Minat Beli Konsumen Pada PT Robusta
Bhinneka Cipta Selaras
Oleh:
RIRIN RESPIANI
160910259
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat
guna memperoleh gelar Sarjana
Telah disetujui oleh Pembimbing pada tanggal
seperti tertera dibawah ini
Batam, 18 Februari 2020
Tiurniari Purba, S.E., M.M.
Pembimbing
v
ABSTRAK
Kota Batam termasuk salah satu kota industri di Indonesia yang ekonominya
berkembang dan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terbentuk bukan
secara kebetulan, melainkan melalui suatu proses tertentu yang diwarnai oleh
adanya berbagai perubahan kendali di semua objek salah satunya adalah industri
kopi. Perusahaan dituntut untuk membuat konsumen merasa puas dengan
memberikan penawaran dan pelayanan yang lebih baik, mengingat perusahaan
harus mampu untuk mempertahankan posisi pasarnya ditengah persaingan yang
semakin ketat dan memiliki keunggulan bersaing yang tidak dimiliki oleh bisnis
sejenis. Para pemasar bersaing tajam dalam mengelola bisnis produk kopi,
mengakibatkan konsumen dihadapkan pada beberapa jenis olahan kopi dengan
berbagai variasi, merek, kemasan, promosi, distribusi serta kualitasnya. Oleh
karena itu, dilakukannya penelitian tentang minat beli konsumen yang
dipengaruhi atas produk, promosi dan saluran distribusi. Desain penelitian ini
menggunakan desain penelitian yang disusun pada rangka dengan menghasilkan
gambaran yang sistematis mengenai informasi ilmiah yang bersumber dari subyek
atau obyek penelitian. Penelitian deskriptif ini akan memfokuskan ke penjelasan
sistematis mengenai fakta yang telah didapat saat penelitian dilaksanakan. Setelah
data tersebut diolah melalui metode analisis data, laporan skripsi ini telah
menunjukkan tiga variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap minat beli
konsumen artinya tingkat minat beli yang telah dipengaruhi dengan produk,
promosi dan saluran distribusi tersebut tinggi sebesar 46,9%, selain itu sisanya
dipengaruhi dengan variabel yang lainnya.
Kata Kunci: Produk, Promosi, Saluran Distribusi dan Minat Beli Konsumen.
vi
ABSTRACT
Batam City is one of the industrial cities in Indonesia whose economy is
developing and is a series of activities that were formed not by accident, but
through a certain process that is colored by various changes in control in all
objects, one of which is the coffee industry. Companies are required to make
consumers feel satisfied by offering better services and services, given the
company must be able to maintain its market position amid increasingly fierce
competition and have a competitive advantage that is not owned by similar
businesses. Marketers compete sharply in managing the coffee product business,
resulting in consumers faced with several types of processed coffee with various
variations, brands, packaging, promotions, distribution and quality. Therefore,
research on consumer buying interest is influenced by products, promotions and
distribution channels. This research design uses a research design that is
arranged in order to produce a systematic picture of scientific information
sourced from the subject or object of research. This descriptive research will
focus on a systematic explanation of the facts that have been obtained when the
research is carried out. After the data is processed through the method of data
analysis, this thesis report has shown that these three variables have a significant
influence on consumer buying interest, meaning that the level of buying interest
that has been influenced by the product, promotion and distribution channels is
high of 46,9%, while the rest is influenced by other variables.
Keywords: Product, Promotion, Distribution Channel and Customer Buying
Interest.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Segala Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
tugas akhir yang merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program
studi strata satu (S1) pada Program Studi Manajemen Universitas Putera Batam.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena itu,
kritik dan saran akan senantiasa penulis terima dengan senang hati. Dengan segala
keterbatasan, penulis menyadari pula bahwa skripsi ini takkan terwujud tanpa
bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala
kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Nur Elfi Husda, S.Kom., M.Si. selaku Rektor Universitas Putera
Batam
2. Ibu Rizki Tri Anugrah Bhakti, S.H., M.H. selaku Dekan Universitas
Putera Batam.
3. Ibu Mauli Siagian, S.Kom., M.Si. selaku Kepala Program Studi
Manajemen di Universitas Putera Batam.
4. Ibu Tiurniari Purba, S.E.,M.M. selaku pembimbing skripsi.
5. Dosen dan Staff Universitas Putera Batam.
6. Kedua orang tua dan keluarga besar yang turut memberikan motivasi, doa
dan pengorbanannya kepada penulis.
7. PT Robusta Bhinneka Cipta Selaras yang turut membantu dalam proses
penyusunan skripsi ini.
8. Ria Citra Dewi Hutapea, Nurul Wahyu Nadianingrum, Windy Marzita,
Harindayani, Dona, Gita dan kerabat seperjuangan di Universitas Putera
Batam.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak. Semoga AllahSWT
membalas kebaikan dan selalu mencurahkan hidayah serta taufiknya, Amin.
Batam, 18 Januari 2020
Ririn Respiani
(160910259)
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………i
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..ii
SURAT PERNYATAAN ORIGINALISTIS ..................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN...…………………………………………………iv
ABSTRAK ............................................................................................................. v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR RUMUS .............................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................... 8
1.3 Batasan Masalah .......................................................................................... 8
1.4 Rumusan Masalah ....................................................................................... 9
1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9
1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10
1.6.1 Manfaat Teoritis ........................................................................................ 10
1.6.2 Manfaat Praktis ......................................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 11
2.1 Produk ....................................................................................................... 11
2.1.1 Definisi Produk ......................................................................................... 11
2.1.2 Tingkatan Produk ...................................................................................... 12
2.1.3 Indikator Produk ........................................................................................ 13
2.2 Promosi ...................................................................................................... 14
2.2.1 Definisi Promosi ........................................................................................ 14
2.2.2 Sarana Promosi .......................................................................................... 15
2.2.3 Indikator Promosi ...................................................................................... 16
2.3 Saluran Distribusi ...................................................................................... 17
2.3.1 Definisi Saluran Distribusi ........................................................................ 17
2.3.2 Jenis-Jenis Saluran Distribusi .................................................................... 19
2.3.3 Indikator Saluran Distribusi ...................................................................... 20
2.4 Minat Beli Konsumen ............................................................................... 21
2.4.1 Definisi Minat Beli Konsumen ................................................................. 21
2.4.2 Tahap-Tahap Minat Beli Konsumen ......................................................... 22
2.4.3 Indikator Minat Beli Konsumen ................................................................ 23
2.5 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 23
2.6 Kerangka Pemikiran .................................................................................. 25
2.6.1 Pengaruh Produk Terhadap Minat Beli Konsumen………………….......26
2.6.2 Pengaruh Promosi Terhadap Minat Beli Konsumen……...……..….…....26
2.6.3 Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Minat Beli Konsumen…......…....26
2.6.4 Pengaruh Produk, Promosi dan Saluran Distribusi Terhadap Minat Beli
Konsumen………………………………………………………………...26
ix
2.7 Hipotesis .................................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 29
3.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 29
3.2 Defenisi Operasional Variabel .................................................................. 29
3.2.1 Variabel Independen/Variabel Bebas (X) ................................................. 29
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................. 32
3.3.1 Populasi ..................................................................................................... 32
3.3.2 Sampel ....................................................................................................... 33
3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................. 35
3.5.1 Analisis Deskriptif ..................................................................................... 35
3.5.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .............................................................. 36
3.5.3 Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 37
3.5.4 Uji Pengaruh .............................................................................................. 39
3.5.5 Uji Hipotesis .............................................................................................. 40
3.5.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian .................................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 42 4.1 Profil Responden ................................................................................................. 42 4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ......................................................... 42 4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................... 43 4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .............................................. 43 4.2 Hasil Penelitian ................................................................................................... 44 4.2.1 Analisis Deskriptif ............................................................................................... 44 4.2.2 Hasil Uji Kualitas Data ........................................................................................ 48 4.3 Pembahasan ......................................................................................................... 59 4.3.1 Pengaruh Produk Terhadap Minat Beli................................................................ 59 4.3.2 Pengaruh Promosi Terhadap Minat Beli .............................................................. 59 4.3.3 Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Minat Beli .............................................. 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 62 5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 62 5.2. Saran ................................................................................................................... 62 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pendukung Penelitian
Lampiran 2. Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Produksi Kopi di PT Robusta selama 5 tahun terakhir .......................... 5
Tabel 1.2 Produk Kopi PT Robusta Bhinneka Cipta Selaras ................................. 5
Tabel 1.3 Jumlah Konsumen PT Robusta Bhinneka Cipta Selaras Periode Juni -
November 2019 ...................................................................................... 7
Tabel 2 1 Model AIDA......................................................................................... 22
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu............................................................................. 24
Tabel 3.1 Operasional Variabel ............................................................................ 32
Tabel 3.2 Skala Likert .......................................................................................... 35
Tabel 3.3 Kriteria Analisis Deskriptif .................................................................. 36
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian .................................................................................. 41
Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Usia ...................................................... 42
Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....................................... 43
Tabel 4.3 Data Responden Bersadarkan Pendidikan ............................................ 43
Tabel 4.4 Kriteria Analisis Deskriptif .................................................................. 45
Tabel 4.5 Variabel Produk (X1) ............................................................................ 45
Tabel 4.6 Variabel Promosi (X2) .......................................................................... 46
Tabel 4.7 Variabel Saluran Distribusi (X3) .......................................................... 47
Tabel 4.8 Variabel Minat Beli (Y) ....................................................................... 48
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas ................................................................................ 49
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 50
Tabel 4.11 Hasil Uji Kolgomorov-Smirnov ......................................................... 52
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................. 53
Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas.............................................................. 54
Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Linear Berganda .................................................... 54
Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................. 56
Tabel 4.16 Hasil Uji Parsial.................................................................................. 57
Tabel 4.17 Hasil Uji Simultan .............................................................................. 58
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pola Saluran (Distribusi) Pemasaran Kopi PT Robusta Bhinneka
Cipta Selaras ...................................................................................... 7
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 27
Gambar 4.1 Grafik Histogram ............................................................................. 51
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Data P-Plot .................................................... 51
xii
DAFTAR RUMUS
Rumus 3.1 Rumus Slovin ..................................................................................... 33
Rumus 3.2 Regresi Linear Berganda.................................................................... 39
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di era modern ini kemajuan teknologi telah menyebabkan pertumbuhan
ekonomi di negara Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat. Seiring
dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang maju dan terus berkembang
pesat khususnya di kota-kota besar, terjadi perubahan di berbagai sektor termasuk
di bidang industri. Perusahaan dituntut untuk membuat konsumen merasa puas
dengan memberikan penawaran dan pelayanan yang lebih baik, mengingat
perusahaan harus mampu untuk mempertahankan posisi pasarnya ditengah
persaingan yang semakin ketat dan memiliki keunggulan bersaing yang tidak
dimiliki oleh bisnis sejenis. Sebagai cara untuk mempertahankan serta
meningkatkan jumlah konsumen, bidang industri merupakan suatu usaha proses
atau kegiatan baik bahan mentah maupun lainnya agar menjadi barang yang
bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat. Industri pengolahan juga menjadi
sebuah usaha yang menciptakan lapangan pekerjaan untuk membantu masyarakat
yang membutuhkan pekerjaan.
Kota Batam termasuk salah satu kota industri di Indonesia yang
ekonominya berkembang dan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terbentuk
bukan secara kebetulan, melainkan melalui suatu proses tertentu yang diwarnai
oleh adanya berbagai perubahan kendali di semua objek. Perubahan-perubahan
tersebut telah menjanjikan peluang dan tantangan bisnis baru bagi pemasar,
2
sehingga keadaan ini menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat hampir di
setiap sektor industri, salah satunya adalah industri kopi. Para pemasar bersaing
tajam dalam mengelola bisnis produk kopi, mengakibatkan konsumen dihadapkan
pada beberapa jenis olahan kopi dengan berbagai variasi, merek, kemasan,
promosi, harga serta kualitasnya.
Kopi merupakan salah satu komoditas pertanian terbesar di Indonesia dan
terdapat berbagai jenis-jenis kopi terbaik dan terenak yang dihasilkan oleh
berbagai daerah. Berdasarkan pusat data dan sistem informasi pertanian
kementerian pertanian, konsumsi kopi nasional sepanjang periode 2016-2021
diprediksi tumbuh rata-rata 8,22 persen pertahun. Dengan jumlah tinggi pasokan
kopi tersebut, Indonesia sebagai produsen kopi keempat di dunia, banyak
mengekspor kopi ke mancanegara. Terdapat berbagai jenis kopi diproduksi
dengan hasil terbaik dari ujung barat hingga timur Indonesia.Iklim serta letak
geografis Indonesia cocok untuk membudidayakan kopi.
Saat ini semua produsen memahami betapa pentingnya peranan dan arti
produk yang unggul untuk memenuhi harapan konsumen pada semua aspek
produk yang dijual ke pasar. Produk adalah segala sesuatu baik yang berwujud
barang atau jasa termasuk di dalamnya masalah harga, warna, nama baik
toko/pabrik, dan sebagainya yang digunakan untuk memuaskan konsumen,
dimana setiap barang atau jasa tersebut memiliki manfaat yang berbeda (Alma,
2018: 140). Produk merupakan suatu hasil dari perusahaan yang dapat ditawarkan
kepasar untuk dikonsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk
mencapai tujuan dari perusahaannya. Perusahaan juga harus selalu menemukan
3
informasi mengenai apa yang diharapkan konsumen dari suatu produk. Dengan
tujuan agar perusahaan selalu dapat menciptakan produk yang sesuai dengan
keinginan calon konsumen.
Poin penting bagi sebuah perusahaan agar dapat memenangkan suatu
persaingan pasar, yaitu perusahaan tersebut harus memperhatikan apa yang
mendasari seorang konsumen dalam memilih suatu produk, dalam hal ini adalah
minat membeli dari seorang konsumen yang akan timbul setelah adanya proses
evaluasi alternatif (Nainggolan dan Heryenzus, 2018). Keunggulan-keunggulan
dari produk dapat diketahui oleh konsumen dan dapat membuat konsumen tertarik
untuk mencoba dan kemudian akan ada minat untuk membeli suatu produk
tersebut.
Promosi merupakan salah satu penentu faktor dari keberhasilan suatu
proses pemasaran. Arianty, dkk (2016: 176) mengemukakan defenisi promosi
yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh produsen/perusahaan untuk
mempengaruhi konsumen dengan tujuan agar konsumen dapat mengetahui dan
kenal dengan produk yang ditawarkan dan dengan harapan pelanggan dapat
membeli kembali. Berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah
mendengarnya dan tidak yakin jika produk itu tidak akan berguna bagi mereka,
maka mereka tidak akan pernah berniat untuk membelinya. Dalam menunjang
kelancaran pemasaran suatu produk, promosi dapat dilakukan melalui berbagai
macam media.
Media yang biasa dilakukan dalam kegiatan promosi adalah media
periklanan. Periklanan dapat diklasifikasikan menurut tujuannya yaitu untuk
4
memberikan informasi, memujuk dan mengingatkan kepada yang membacanya.
Secara singkat program periklanan berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan
seseorang agar dapat mengenal produk, lalu memahaminya, berubah sikap,
menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk
tersebut.
Saluran distribusi juga menjadi faktor penting lainnya yang sangat
mempengaruhi minat beli konsumen. Saluran distribusi adalah perantara-
perantara, para pembeli dan penjual yang dilalui oleh perpindahan barang baik
fisik maupun perpindahan milik sejak dari produsen hingga ketangan konsumen.
Saluran distribusi merupakan media yang digunakan suatu perusahaan dalam
menyalurkan produk-produk yang dijual kepada konsumen (Sunyoto (2012:172)).
Ketepatan waktu dalam melakukan saluran distribusi menjadi hal yang paling
harus diperhatikan oleh perusahaan. Sehingga dalam hal ini saluran distribusi
mempunyai tugas untuk menyampaikan produk ataupun jasa yang diproduksi oleh
perusahaan atau produsen kepada para konsumen ataupun konsumen industri.
Dengan saluran distribusi yang baik maka konsumen akan nyaman dalam
menggunakan dan adanya minat untuk membeli produk diperusahaan.
Pada penelitian ini, peneliti menjadikan PT Robusta Bhinneka Cipta
Selaras yang beralamat di Komplek Bumi Indah Batam sebagai objek penelitian.
PT Robusta Bhinneka Cipta Selaras merupakan salah satu perusahaan penghasil
kopi bubuk di Batam dan memproduksi kopi lebih dari satu jenis. Berikut ini
peneliti lampirkan data jumlah produksi kopi di PT Robusta selama 5 tahun
terakhir terhitung dari tahun 2014-2018,sebagai berikut:
5
Tabel 1.1 Produksi Kopi di PT Robusta selama 5 tahun terakhir
Tahun Produksi (Ton)
2014 20.660
2015 23.404
2016 25.294
2017 28.357
2018 30.498
Sumber: PT Robusta Bhinneka Cipta Selaras,2019
Berdasarkan data Tabel 1.1 di atas dijelaskan bahwa pencapaian produksi
kopi di PT Robusta Bhinneka Cipta Selarascenderung meningkat setiap tahunnya.
Terhitung dari tahun 2014 jumlah produksi kopi pada PT Robusta sekitar 20.660
ton mengalami peningkatkan sekitar 9.838 ton, hingga tahun 2018 sekitar 30.498
ton. Meningkatnya permintaan kopi sehingga PT Robusta harus terus
meningkatkan kualitas produknya. Produksi kopi pada PT Robusta dikemas dalam
berbagai macam varian kemasan dengan berbagai merek kopi mulai dari kemasan
kecil hingga kemasan besar. Berikut ini beberapa jenis biji kopi yang diproduksi
pada PT Robusta dengan berbagai merek kopi yang dihasilkan.
Tabel 1.2 Produk Kopi PT Robusta Bhinneka Cipta Selaras
No Jenis Biji Kopi Merek Kopi
1 Biji Kopi Robusta Kopi Kapal Tanker
2 Biji Kopi Bali Kopi New Old
3 Biji Kopi Merah Kopi Sumatera Mountain
Sumber: PT Robusta Bhinneka Cipta Selaras, 2019
Berdasarkan Tabel 1.2 di atas dapat diketahui bahwa terdapat berbagai jenis
biji kopi dan merek yang dihasilkan pada PT Robusta. Namun hanya ada satu
merek yang menjadi unggulan dari perusahaan itu sendiri dibanding produk lain
yaitu Kopi Kapal Tanker. Kopi kapal Tanker merupakan produk kopi yang sudah
lama dikenal masyarakat dan menurut mereka, produk kopi kapal tanker rasanya
enak dan aromanya sangat khas. Berbeda dengan kopi kapal tanker, untuk jenis
6
kopi New Old maupun Sumatera Mountain dipulau Batam ini masih jarang
dijumpai, bahkan kurang dikenali dan diminati. Faktor–faktor yang menjadi
masalah dalam mempengaruhi minat beli konsumen dapat dilihat dari segi
kemasan produk PT Robusta pada kopi new old dan kopi Sumatera mountain yang
kurang menarik dan kurang dilirik oleh peminat kopi. Pada kemasan kopi new old
dan kopi Sumatera mountain hanya menampilkan nama kopi dan desainnya yang
kurang. Selain itu, dari segi warna kopi new old dan kopi sumatera mountain lebih
kecoklatan dibanding warna kopi pada umumnya. Sehingga untuk mengatasi
masalah tersebut PT Robusta harus melakukan inovasi lagi baik dari kemasaran
produk, maupun kualitas produknya.
Mengenai promosi yang dilakukan pada kopi new old dan kopi Sumatera
Mountain, sangat sedikit sekali adanya billboard atau baliho promo dari PT
Robusta. Signboard kopi new old dan kopi sumatera mountain di toko-toko juga
kalah banyak dibandingkan signboard merk kopi lain. PT Robusta menginginkan
penjualan optimal dengan menempuh satu langkah promosi yang serba instan.
Tentunya hal tersebut sangat bertentangan dengan kondisi di lapangan, pelaku
usaha dituntut untuk menjalankan promosi step by step, mulai dari menentukan
segmentasi pasar sehingga dapat membangun hubungan baik dengan calon
konsumen. Kegiatan promosi seperti ini akan mempengaruhi minat beli konsumen
pada produk kopi yang dihasilkan PT Robusta. Selain itu perlunya saluran
distribusi agar pemasarannya jelas.
7
Gambar 1.1 Pola Saluran (Distribusi) Pemasaran Kopi PT Robusta Bhinneka
Cipta Selaras
Berdasarkan Gambar 1.1 di atas, adapun pola saluran distribusi pemasaran
kopi yang terlibat dalam penyaluran kopi pada PT Robusta yaitu dari Produsen -
Pengecer - Konsumen. Pada jenis saluran ini pengecer besar langsung melakukan
pembelian pada produsen yaitu PT Robusta, kemudian dijual ke konsumen.
Terdapat beberapa kendala di mana saluran distribusi yang dilakukan PT Robusta
masih tidak merata. Produk kopi newold dan kopi Sumatera mountain hanya dapat
dijumpai pada grosir dan belum terdapat di ritel dan supermarket di kota Batam.
Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang penting karena
kesalahan dalam pemilihan ini dapat memperlambat bahkan menghentikan
penghasilan usaha penyaluran barang dari produsen ke konsumen.Sehingga
saluran distribusi juga mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen.
Tabel 1.3 Jumlah Konsumen PT Robusta Periode Juni – Nov 2019
Bulan Jumlah
Juni 350
Juli 300
Agustus 250
September 250
Oktober 350
November 300
Sumber: PT Robusta Bhinneka Cipta Selaras,2019
Produsen
Pengecer
Konsumen
8
Dari uraian latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang mengukur minat beli konsumen maka penulis mengambil judul
“Pengaruh Produk, Promosi dan Saluran Distribusi Terhadap Minat Beli
Konsumen Pada PT Robusta Bhinneka Cipta Selaras”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pengamatan dilapangan dapat
diidentifikasi beberapa masalah untuk meningkatkan minat beli konsumen adalah
sebagai berikut:
1. Kemasan pada produk kopi New Old dan kopi Sumatera Mountain dikemas
kurang menarik sehingga ketertarikan konsumen untuk membeli produk
masih rendah.
2. Kegiatan promosi masih kurang dilakukan dan pemasangan iklan masih
sedikit sehingga produk tersebut tidak dijumpai dalam iklan yang ada disosial
media ataupun televisi.
3. Saluran distribusi produk masih dalam cakupan kurang luas dan
menggunakan tiga tahap yaitu produsen-pengecer-konsumen sehingga produk
hanya dijumpai di pengecer.
4. Produk kurang dikenali dan dijumpai di supermarket maupun berbagai ritel
yang ada ada dikota batam sehingga produk masih sulit untuk didapati.
1.3 Batasan Masalah
Berhubung karena waktu, biaya dan kemampuan peneliti yang terbatas
maka penelitian ini dibatasi pada kopi New Old yang diproduksi, kegiatan
9
promosi yang dilakukan dan pola saluran distribusi yang yang dimiliki oleh
PT Robusta Bhinneka Cipta Selaras di kawasan Nagoya.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada PT Robusta
Bhinneka Cipta Selaras?
2. Apakah promosi berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada PT Robusta
Bhinneka Cipta Selaras?
3. Apakah saluran distribusi berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada
PT Robusta Bhinneka Cipta Selaras?
4. Apakah produk, promosi dan saluran distribusi berpengaruh secara bersama-
sama terhadap minat beli konsumen pada PT Robusta Bhinneka Cipta
Selaras?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh produk terhadap minat beli konsumen pada PT
Robusta Bhinneka Cipta Selaras.
2. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap minat beli konsumen pada PT
Robusta Bhinneka Cipta Selaras.
3. Untuk mengetahui pengaruh saluran distribusi terhadap minat beli konsumen
pada PT Robusta Bhinneka Cipta Selaras.
10
4. Untuk mengetahui pengaruh produk, promosi dan saluran distribusi secara
bersama-sama terhadap minat beli konsumen pada PT Robusta Bhinneka
Cipta Selaras
1.6 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat baik
berdasarkan teoritis maupun praktis.
1.6.1 Manfaat Teoritis
1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk penelitian-
penelitian selanjutnya terkait dengan minat beli konsumen.
2. Mengetahui pentingnya pengetahuan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi terhadap minat beli konsumen seperti Produk, promosi dan
saluran distribusi.
1.6.2 Manfaat Praktis
1. Bagi PT Robusta Bhinneka Cipta Selaras
Diharapkan penelitian ini dapat memberi suatu masukan berbagai pihak
khususnyaproduk, promosi dan saluran distribusi, dalam hal ini PT Robusta
Bhinneka Cipta Selaras dapat meningkatkan minat belikonsumen yang lebih.
2. Bagi Universitas Putera Batam
Sebagai bahan referensi dan informasi bagi mahasiswa lain yang ingin
melakukan peneliti lebih lanjut terutama yang berhubungan dengan pemasaran
terhadap minat beli konsumen.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Produk
2.1.1 Definisi Produk
Produk adalah segala sesuatu baik yang berwujud barang atau jasa
termasuk di dalamnya masalah harga, warna, nama baik toko/pabrik, dan
sebagainya yang digunakan untuk memuaskan konsumen, dimana setiap barang
atau jasa tersebut memiliki manfaat yang berbeda (Alma, 2018: 140). Konsumen
melakukan pembelian suatu produk atau jasa tidak hanya sekedar membeli
sejumlah atribut fisik melainkan manfaat dari produk tersebut yang dapat
memuaskan. Pembeli bersedia membayar sesuatu yang diharapkan agar dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhannya.
Kotler dalam (Alma, 2018: 140), produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Banyaknya
produk yang memiliki kesamaan bentuk, kegunaan dan fitur-fitur lain membuat
konsumen kesulitan untuk membedakan antara satu produk dengan produk yang
lain. Produk merupakan segala sesuatu yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan manusia atau organisasi (Sunyoto, 2012:69). Dalam suatu perusahaan
seringkali menjual atau memasarkan tidak hanya satu produk melainkan
bermacam produk yang dipasarkannya.
Produk (product) ialah gabungan barang dan jasa yang diperoleh dari
perusahaan dan ditawarkan ke sasaran pasar yang ditujukan (Herlambang,
12
2014:34). Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain
baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi, dan
rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk
tersebut. Suatu produk juga tidak dapat dikatakan memiliki nilai jual, jika produk
tersebut tidak menarik bagi konsumen.
Berdasarkan definisi para ahli dapat disimpulkan, produk adalah segala
sesuatu yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia ataupun organisasi.
Jadi, produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud saja, seperti
makanan, pakaian dan sebagainya melainkan sesuatu yang tidak berwujud seperti
pelayanan jasa. Semua diperuntukkan bagi pemuasan kebutuhan dan keinginan
(need and want) dari konsumen.
2.1.2 Tingkatan Produk
Sekarang ini perusahaan tidak lagi bersaing dengan produk yang
dihasilkannya saja, tetapi lebih banyak bersaing dalam aspek tambahan pada
produknya, seperti aspek pembungkus, servis, iklan, pemberian kredit,
pengiriman, dan faktor-faktor lainnya yang dapat menguntungkan konsumen.
Menurut Arianty, dkk (2016: 94) beberapa tingkatan produk, pada tiap
tingkatan ada nilai tambahannya yaitu:
1. Core benefit , yaitu keuntungan atau manfaat yang mendasar dari sesuatu
yang dibeli oleh konsumen. Aspek mendasar ini harus bisa dipenuhi secara
baik oleh produsen.
2. Basic product, yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan
konsumen oleh alat indranya.
13
3. Expected product, yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-
kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.
4. Augmented product, yaitu ada sesuatu nilai tambahan yang diluar apa yang
dibayangkan oleh konsumen.
5. Potential product, yaitu mencari nilai tambahan produk yang lain untuk masa
depan. Produsen harus mencari tambahan nilai lain, yang dapat memuaskan
pelanggannya, dan dapat disajikan sebagai surprise bagi pelanggan.
2.1.3 Indikator Produk
Indikator pada dasarnya ditunjukan pada dasar sebagai elemen-elemen
yang digunakan sebagai alat ukur untuk membahas variabel penelitian. Indikator
dapat ditemukan dari konsep teori mengenai variabel yang diteliti, dimana
indikator dipaparkan para ahli dan merumuskannya dalam studi kepustakaan atau
penelitian-penelitian yg sudah terlaksana.
Menurut Tjiptono(2013:95) beberapa indikator-indikator yang diuraikan
dari produk adalah sebagai berikut:
1. Design produk yang menarik (design), yaituproses menciptakan produk baru
yang akan dijual oleh perusahaan untuk pelanggannya. Sebuah konsep yang
sangat luas, pada dasarnya generasi dan pengembangan ide-ide yang efektif
dan efisien melalui proses yang mengarah ke produk-produk baru.
2. Keanekaragaman produk (product variety), yaitu suatu merek atau lini produk
yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan atau ciri-ciri.
14
3. Kualitas (quality), yaitu kemampuan suatu produk untuk melaksanakan
fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan
perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.
4. Nama Merek (brand name), yaitu sebagai identitas suatu perorangan,
organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk
membedakan dengan produk jasa lainnya
5. Ukuran (size), yaitu cara untuk mengetahui setiap besar dan kecil dari produk
tersebut.
2.2 Promosi
2.2.1 DefinisiPromosi
Agar dapat berhasil dalam memperkenalkan suatu barang atau jasa, oleh
sebab itu penentuan promosi juga memerlukan pemahaman tentang peranan
simbol yang hanya bisa dimainkan dalam menentukan target pasar yang akan
dicapai. Menurut Alma (2016: 181), promosi merupakan sejenis komunikasi yang
memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa.
Untuk menjalankan fungsi pemasaran, maka hal yang harus dilakukan dalam
kegiatan promosi harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada
konsumen. Promosi harus mampu membujuk konsumen agar dapat tertarik
terhadap suatu produk yang dipromosikan dan berperilaku sesuai dengan strategi
pemasaran untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan.
Menurut Willian J. Stanton dalam (Sunyoto, 2012:154) promosi adalah
unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk
memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan.
15
Kegiatan ini menghasilkan kesadaran konsumen akan adanya suatu produk,
disamping juga pengetahuan tentang atribut-atributnya yang khas dan sesuai yang
diinginkan. Arianty, dkk (2016: 176) mengemukakan defenisi promosi yaitu suatu
kegiatan yang dilakukan oleh produsen/perusahaan untuk mempengaruhi
konsumen dengan tujuan agar konsumen dapat mengetahui dan kenal dengan
produk yang ditawarkan dan dengan harapan pelanggan dapat membeli kembali.
Promosi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk meyampaikan
informasi mengenai produk atau jasa kepada pasar, sehingga produk atau jasa
tersebut dapat dikenal dan mendorong konsumen untuk membeli serta
menggunakannya (Hardiansyah, 2019). Promosi juga sangat berguna untuk
memberikan informasi mengenai kelebihan, kegunaan produk dan dimana produk
tersebut dapat diperolehnya. Menurut (Swashta, 2009) promosi dipandang sebagai
kegiatan komunikasi antara pembeli dan penjual dan merupakan kegiatan yang
membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan
dan menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwapromosi adalah
suatu kegiatan dalam upaya untuk memberitahukan, menawarkan maupun
membujuk konsumen untuk membeli produk ataupun membelinya.
2.2.2 Sarana Promosi
Sarana promosi atau yang sering disebut bauran promosi adalah perangkat
atau variabel-variabel promosi yang digunakan perusahaan atau organisasi dalam
memperkenalkan produk-produknya untuk mempengaruhi agar tujuan perusahaan
dapat tercapai. Adapun bauran promosi menurut Arianty, dkk (2016: 179) yaitu:
16
1. Penjualan Perorangan (Personal Selling)
Penjualan yang dilakukan secara langsung atau tatap muka antar penjual dan
pembeli.
2. Periklanan dan Publisitas (Mass Selling)
Promosi yang dilakukan dengan menggunakan media komunikasi untuk
khalayak ramai yang ruang lingkupnya sangat luas di mana perusahaan
mengeluarkan biaya yang besar dibandingkan penjualan perorangan.
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi yang dilakukan dengan mengadakan event atau pameran berupa
hadiah atau potongan harga yang tujuannya agar konsumen membeli produk
yang ditawarkan.
4. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Usaha atau rencana yang dilakukan secara terus menerus atau dengan sengaja
yang tujuannya membangun dan mempertahankan dan untuk menjalin
komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi.
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Merupakan pemasaran sistem pemasaran di mana organisasi berkomunikasi
atau memanfaatkan satu atau beberapa media iklan yang tujuannya agar target
(konsumen) merespon atau membeli.
2.2.3 Indikator Promosi
Menurut Kotler dan Keller dalam (Nainggolan & Heryenzus, 2018: 44),
indikator promosi adalah:
17
1. Memberitahu, tujuan ini bersifat informasi di mana produsen menggunakan
promosi untuk memberitahukan pasar, apa yang ditawarkan olehnya. Promosi
ini sering digunakan pada tahap-tahap awal siklus kehidupan produk.
Informasi ini juga membantu konsumen dalam menentukan jenis perumahan
yang akan dibelinya.
2. Membujuk, tujuan ini bersifat persuasif di mana perusahaan berusaha
memberikan kesan positif terhadap pembeli. Maksudnya agar dapat memberi
pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang
bersifat persuasif ini digunakan memasuki tahap pertumbuhan dalam siklus
kehidupannya.
3. Mengingatkan, tujuannya untuk mempertahankan pembeli dengan terus
mengingatkan adanya jenis perumahan tersebut. Promosi yang bersifat
mengingatkan ini terutama diperlukan untuk jenis perumahan yang telah
memasuki tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan.
2.3 Saluran Distribusi
2.3.1 Definisi Saluran Distribusi
Saluran distribusi merupakan struktur unit organisasi di dalam perusahaan
maupun diluar perusahaan yang terdiri dari agen, pedagang besar, pengecer
melalui mana suatu produk atau jasa dipasarkan. Tanpa adanya saluran distribusi
yang baik dalam suatu perusahaan maka produk yang dipasarkan tidak akan
sampai ditangan konsumen sehingga pendapatan penjualan yang diharapkan tidak
akan terealisasi. Saluran distribusi adalah serangkaian kegiatan penyaluran barang
18
dari produsen kekonsumen dengan berbagai alternatif dan cara yang dimiliki oleh
perusahaan untuk beberapa lembaga penyalur yang terlibat didalamnya.
Menurut Sunyoto (2012:172), saluran distribusi adalah perantara-
perantara, para pembeli dan penjual yang dilalui oleh perpindahan barang baik
fisik maupun perpindahan milik sejak dari produsen hingga ketangan konsumen.
Saluran distribusi adalah lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan
untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari
produsen kekonsumen (Mursid, 2010:85). Sofyan (2011:234) berpendapat,
saluran distribusi adalah lembaga-lembaga yang memasarkan produk berupa
barang atau jasa dari produsen kekonsumen distribusi barang dibedakan antara
saluran untuk mememindahkan hak kepemilikan barang dan saluran untuk
memindahkan barang secara fisik yaitu:
a. Hubungan dengan saluran distribusi (channel of distribution).
b. Kegiatan-kegiatan disebut distribusi fisik (physical distribution).
Menurut Gitosudarmo (2014:309) menyatakan bahwa distribusi merupakan
kegiatan yang harus dilakukan oleh pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan,
mengirimkan serta menyampaikan barang yang dipasarkannya itu kepada
konsumen. Oleh karena itu, maka diperlukan adanya penyalur. Penyalur yang
diperlukan ada yang merupakan milik perusahaan dalam memasarkan barang itu
sendiri, akan tetapi banyak pula penyalur yang bukan milik perusahaan.
Berdasarkan defenisi di atas dapat diambil kesimpulan, saluran distribusi
adalah saluran yang di gunakan oleh prosuden untuk menyalurkan barang
produksinya, dari produsen sampai kekonsumen atau kepada pemakai industri.
19
2.3.2 Jenis-Jenis Saluran Distribusi
Terdapat lima saluran menurut Arianty, dkk (2016: 154) yang ditujukan
untuk menyalurkan barang ke konsumen , yaitu :
1. Produsen – konsumen
Pada jenis saluran ini produsen tidak menggunakan perantara. Produsen
langsung menjual produknya kekonsumen.
2. Produsen – pengecer – konsumen
Pada jenis saluran ini pengecer besar langsung melakukan pembelian pada
produsen, kemudian dijual ke konsumen. Ada pula produsen yang mendirikan
toko pngecer sehingga langsung dapat melayani konsumen.
3. Produsen – pedagang besar – pengecer – konsumen
Saluran distribusi ini sering dipakai oleh produsen, dan dinamakan saluran
distribusi tradisional. Disini produsen hanya menjual kepada pedagang besar
saja. Pembelian pengecer dilayani dipedagang besar, dan pembelian oleh
konsumen dilayani pengecer saja.
4. Produsen – agen – pengecer – konsumen
Disini produsen memiliki agen sebagai penyalurnya. Agen menjalankan
kegitatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran
penjualannya pada pengecer besar.
5. Produsen – agen – pedagang besar – pengecer – konsumen
Dalam saluran ini, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara
20
Prosedur menentukan saluran distribusi menurut Sigit dalam (Sunyoto,
2012) sebagai berikut:
a. Melakukan analisis terhadap produk yang akan dipasarkan untuk menentukan
sifat- sifat dan gunanya.
b. Menentukan sifat-sifat produk dan luasnya pasar. Meninjau saluran-saluran
distribusi yang sudah ada atau yang mungkin dapat digunakan.
c. Menilai masing-masing saluran dari sudut potensi volume penjualan, biaya
yang layak dan laba yang wajar.
d. Melakukan market survey untuk mengetahui pendapat-pendapat pembeli dan
perantara mengenai saluran distribusi yang dipergunakan oleh para pesaing.
e. Menentukan sifat dan luasnya kerjasama antara manufaktur dengan saluran-
saluran distribusi yang akan digunakan.
2.3.3 Indikator Saluran Distribusi
Menurut Kirom (2012: 65) kesimpulan tentang indikator yang dikaji pada
saluran distribusi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tempat, yaitu ketersediaan produk atau jasa disuatu lokasi yang nyaman bagi
pelanggan potensial.
2. Waktu, yaitu ketersediaan produk atau jasa yang diinginkan oleh seorang
pelanggan.
3. Bentuk, yaitu produk diproses, disiapkan dan siap dimanfaatkan serta dalam
kondisi yang tepat.
4. Informasi, yaitu jawaban atas pertanyaan dan komunikasi umum mengenai
sifat-sifat produk yang berguna serata manfaat yang tersedia.
21
2.4 Minat Beli Konsumen
2.4.1 Definisi Minat Beli Konsumen
Minat beli konsumen adalah perilaku yang muncul sebagai responterhadap
objek yang menunjukan suatu keinginan konsumen untuk melakukan pembelian
(Latief, 2018:95). Minat beli seseorang berhubungan erat dengan perasaan, ketika
seseorang merasa senang dan puas ketika melihat produk atau jasa, maka hal itu
akan memperkuat minat beli seseorang.
Menurut (Monica, 2018:142) Minat beli adalah tahapan dimana konsumen
atau pembeli telah menentukan pilihannya dan akan melakukan pembelian produk
serta mengkonsumsinya. Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk
melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas kebutuhan
dan keinginan. Selanjutnya jika sudah disadari adanya suatu kebutuhan dan
keinginannya, maka konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan
produk yang diinginkan.
Dari berbagai informasi yang diperoleh konsumen melakukan seleksi atas
alternatif-alternatif yang tersedia. Minat beli konsumen merupakan rasa
ketertarikan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu produk (barang atau jasa)
yang dipengaruhi oleh sikap diluar konsumen dan di dalamnya konsumen itu
sendiri (Hardiansyah, 2019).
Berdasarkan definisi minat beli diatas dapat disimpulkan bahwa minat beli
adalah suatu keadaan dimana ada rasa ingin membeli konsumen atas suatu produk
dan kemudian mengkonsumsinya.
22
2.4.2 Tahap-Tahap Minat Beli Konsumen
Tahapan-tahapan produsen dalam menentukan minat beli atau menentukan
dorongan konsumen dalam melakukan pembelian terhadap produk atau jasa yang
ditawarkan, dapat kita lihat pada konsep atau model AIDA yang dikembangkan
oleh Kotler dan Amstrong (2012: 568), yaitu:
Tabel 2.1 Model AIDA
Sumber: Philip Kotler (2012:568)
Pengertian dari tahap-tahap tersebut diatas, adalah sebagai berikut:
1. Attention
Tahap ini merupakan tahap awal dalam menilai suatu produk atau jasa sesuai
dengan kebutuhan calon pelanggan, selain itu calon pelanggan juga
mempelajari produk atau jasa yang ditawarkan.
2. Interest
Dalam tahap ini calon pelanggan mulai tertarik untuk membeli produk atau
jasa yang ditawarkan, setelah mendapatkan informasi yang lebih terperinci
mengenai produk atau jasa yang ditawarkan.
3. Desire
Calon pelanggan mulai memikirkan serta berdiskusi mengenai produk atau
jasa yang ditawarkan, karena hasrat dan keinginan untuk membeli mulai
timbul. Dalam tahapan ini calon pelanggan sudah mulai berminat terhadap
produk atau jasa yang ditawarkan. Tahap ini ditandai dengan munculnya
Cognitive state Attention
Affective state Interest
Desire
Behaviour Action
23
minat yang kuat dari calon pelanggan untuk membeli dan mencoba produk
atau jasa yang ditawarkan.
4. Action
Pada tahap ini calon pelanggan telah mempunyai kemantapan yang tinggi
untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.
2.4.3 Indikator Minat Beli Konsumen
Menurut Kotler dan Amstrong (2012: 570) minat beli dapat diidentifikasi
melalui indikator- indikator sebagai berikut:
1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
2. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan
produk kepada orang lain.
3. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang
yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut.
4. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu
mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi
untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
2.5 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya akan memberikan
gambaran tentang faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen. Berikut
adalah beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, sebagai berikut:
24
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Variabel Hasil
1
(Abda dan
Sutrisna,
2018)
Pengaruh Kualitas
Produk, Harga,
Promosi dan
Distribusi Terhadap
Minat Beli
Konsumen Toko
Vizcake Pekanbaru
1. Kualitas
Produk
2. Harga
3. Promosi
4. Distribusi
5. Minat Beli
Kualitas produk,
harga, promosi dan
distribusi secara
bersama-sama
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap minat beli
2
(Anwar,
Hartono dan
Muttaqien,
2019)
Implementation of
Promotion and
Quality Services To
Attract Consumer
Interests Buy
Coffee Shops City
Subdistrict
1. Promosi
2. Kualitas
Layanan
3. Minat Beli
Promosi dan kualitas
layanan secara
bersama-sama
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap minat beli
3 (Hardiansyah,
2019)
Pengaruh Suasana
toko, Lokasi dan
Promosi terhadap
minat beli
konsumen
1. Suasana toko
2. Lokasi
3. Promosi
4. Minat beli
Suasana toko, lokasi,
promosi dan promosi
secara bersama-sama
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Minat Beli
4
(Apriliani dan
Kusumastuti,
2019)
Pengaruh Promosi
terhadap Minat
Beli pada Wuling
Motors dengan
Kesadaran Merek
sebagai Variabel
Mediasi
1. Promosi
2. Kesadaran
Merek
3. Minat Beli
1. Promosi berpengaruh
positif dan tidak
signifikan terhadap
Minat Beli
2. Promosi berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap Kesadaran
Merek
3. Kesadaran Merek
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Minat Beli
5 (Latief, 2018)
Analisis Pengaruh
Produk, Harga,
Lokasi dan Promosi
terhadap Minat Beli
Konsumen pada
Warung Wedang
Jahe
1. Produk
2. Harga
3. Lokasi
4. Promosi
5. Minat Beli
Produk, Harga,
Lokasi dan Promosi
secara bersama-sama
berpengaruh terhadap
Minat Beli
6 (Monica,
2018)
Pengaruh Harga,
Lokasi, Kualitas
Bangunan dan
Promosi Terhadap
1. Harga
2. Lokasi
3. Kualitas
Bangunan
Harga,
Lokasi,Kualitas
Bangunan dan
Promosi secara
25
Minat Beli
Perumahan Taman
Safira Bondowoso
4. Promosi
5. Minat Beli
bersama-sama
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Minat Beli
7 (Faradiba dan
Astuti, 2013)
Analisis Pengaruh
Kualitas Produk,
Harga, LokasiDan
Kualitas Pelayanan
Terhadap Minat
Beli Ulang
Konsumen
1. Kualitas
produk
2. Harga
3. Lokasi
4. Kualitas
pelayanan
5. Minat beli
ulang
Kualitas produk, harga,
lokasi dan kualitas
pelayanan secara
bersama-sama
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Minat Beli
8
(Rahmanullah
dan Nurjanah,
2018)
Influence of Product
Quality, Price and
Supporting
Infrasturcture to
Perceived Value and
Interest in Buying of
Electric Motorcycle
1. Kualitas
Produk
2. Harga
3. Infrastruktur
Pendukung
4. Nilai
Persepsi
5. Minat
Membeli
Kualitas Produk,
Harga, Infrastruktur
Pendukung, Nilai
Presepsi secara
bersama-sama
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap minat beli
9
(Nainggolan
dan
Heryenzus,
2018)
Analisis Faktor-
Faktor yang
Mempengaruhi
Minat Beli
Konsumen Dalam
Membeli Rumah di
Kota Batam
1. Kualitas
Produk
2. Harga
3. Lokasi
4. Promosi
5. Minat Beli
Kualitas produk, harga,
lokasi, promosi
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
minat beli
Sumber: Data diolah, 2019
2.6 Kerangka Pemikiran
Menurut Kurniawan (2014: 56), kerangka pemikiran merupakan suatu alur
yang menggambarkan proses riset secara keseluruhan. Kerangka pemikiran
merupakan miniatur riset, maka dari itu penyusunan harus disajikan secara
lengkap namun ringkas.
26
2.6.1 Pengaruh Produk Terhadap Minat Beli Konsumen
Menurut (Abda dan Sutrisna, 2018) hasil produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli konsumen di Toko Vizcake Pekanbaru.
Menurut (Latief, 2018) hasil produk berpengaruh positif terhadap minat
beli konsumen pada Warung Wedang Jahe Kota Langsa.
2.6.2 Pengaruh Promosi Terhadap Minat Beli Konsumen
Menurut (Hardiansyah, 2019) hasil promosi berpengaruh positif terhadap
minat beli konsumen di Toko Roti Morning Bakery.
Menurut (Monica, 2018) hasil promosi secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat beli konsumen perumahan Taman Safira.
2.6.3 Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Minat Beli Konsumen
Menurut (Abda dan Sutrisna, 2018) hasil saluran distribusi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen di Toko Vizcake Pekanbaru.
Menurut (Rahmanullah dan Nurjanah, 2018) hasil saluran distribusi
berpengaruh secara parsial terhadap minat beli konsumen pada sepeda motor
elektrik.
2.6.4 Pengaruh Produk, Promosi dan Saluran Distribusi Terhadap Minat
Beli Konsumen
Menurut (Nainggolan dan Heryenzus, 2018) hasil produk, promosi dan
saluran distribusi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat beli
konsumen dalam membeli Rumah di Kota Batam.
27
Menurut (Abda dan Sutrisna, 2018) Kualitas produk, harga, promosi dan
distribusi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
beli konsumen di Toko Vizcake Pekanbaru.
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
2.7 Hipotesis
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran dan hasil kajian empiris di atas
maka peneliti mengajukan beberapa hipotesis dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
H1: Diduga produkberpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
konsumen pada PT Robusta Bhinneka Cipta Selaras.
H2: Diduga promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
konsumen pada PT Robusta Bhinneka Cipta Selaras.
H3: Diduga saluran distribusi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
beli konsumen pada PT Robusta Bhinneka Cipta Selaras.
H4
H3
H2
H1 Produk
(X1)
Saluran
Distribusi
(X3)
Minat Beli
(Y)
Promosi
(X2)
28
H4: Diduga produk, promosi dan saluran distribusi secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen pada PT
Robusta Bhinneka Cipta Selaras.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Menurut Kurniawan (2014:67), desain penelitian adalah suatu pedoman
kerja penelitian agar dapat berjalan efektif dan efisien. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif. MenurutSugiyono (2016:14), penelitian kuantitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan .untuk
meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah diterapkan.
3.2 Defenisi Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (2016:38), definisi variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diperlajari dan kemudian
ditarik kesimpulan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
independen dan variabel dependen. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
3.2.1 Variabel Independen/Variabel Bebas (X)
Menurut Sugiyono (2016:39), Variabel Independen/Variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat).
30
3.2.1.1 Produk (X1)
Produk adalah segala sesuatu baik yang berwujud barang atau jasa
termasuk di dalamnya masalah harga, warna, nama baik toko/pabrik, dan
sebagainya yang digunakan untuk memuaskan konsumen, dimana setiap barang
atau jasa tersebut memiliki manfaat yang berbeda
Menurut Tjiptono (2013: 95) beberapa indikator-indikator yang diuraikan
dari produk adalah sebagai beriku
1. Design produk yang menarik (design)
2. Keanekaragaman produk (product variety)
3. Kualitas (quality)
4. Nama Merek (brand name)
5. Ukuran (size)
3.2.1.2 Promosi (X2)
Promosi adalah unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang
didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang
produk perusahaan.
Menurut Kotler dan Keller dalam (Nainggolan dan Heryenzus, 2018: 44),
indikator promosi adalah:
1. Memberitahu
2. Membujuk
3. Mengingatkan
31
3.2.1.3 Saluran Distribusi (X3)
Saluran distribusi adalah lembaga-lembaga yang memasarkan produk
berupa barang atau jasa dari produsen kekonsumen.
Menurut Kirom (2012: 65) Adapun indikator yang dikaji pada saluran
distribusi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tempat
2. Waktu
3. Bentuk
4. Informasi
3.2.2 Variabel Dependen/Variabel Terikat (Y)
Menurut Sugiyono (2016:39), Variabel Dependen/Variabel Terikat adalah
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas.
3.2.2.1 Minat Beli
Minat beli konsumen adalah perilaku yang muncul sebagai responterhadap
objek yang menunjukan suatu keinginan konsumen untuk melakukan pembelian.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012: 570) minat beli dapat diidentifikasi
melalui indikator- indikator sebagai berikut:
1. Minat transaksional
2. Minat refrensial
3. Minat preferensial
4. Minat eksploratif
32
Definisi operasional variabel penelitian merupakan penjelasan dari
masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator –
indikator yang membentuknya. Definisi operasional penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Indikator Variabel Skala
Ukur
Produk (X1)
1. Design produk yang menarik
(design)
2. Keanekaragaman produk (product
variety)
3. Kualitas (quality)
4. Nama Merek (brand name)
5. Ukuran (size)
Likert
Promosi (X2) 1. Memberitahu
2. Membujuk
3. Mengingatkan
Likert
Saluran
Distribusi (X3)
1. Tempat
2. Waktu
3. Bentuk
4. Informasi
Likert
Minat Beli
(Y)
1. Minat transaksional
2. Minat refrensial
3. Minat preferensial
4. Minat eksploratif
Likert
Sumber: Data Diolah (2019)
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2016:80), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari PT Robusta Bhinneka
33
Cipta Selaras jumlah rata-rata konsumen yang dari 6 bulan terakhir mencapai 300
orang, sehingga populasi dalam penelitian ini yaitu sekitar 300 orang.
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2016:81), Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, peneliti
tidak mungkin mengambil semua untuk penelitian misal karena terbatasnya dana,
tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara
random sampling yaitu penambilan sampel dilakukan secara acak. Jumlah sampel
dalam penelitian ini diketahui dengan menggunakan rumus slovin dengan tingkat
error 5%. Maka ukuran sampel adalah:
Rumus 3.1. Rumus Slovin
Keterangan :
n = Besaran Sampel
N = Besaran Populasi
e = Nilai Kritis
Maka diperoleh sampel sebagai berikut:
34
Berdasarkan perhitungan di atas, jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu
171,4 jika dibulatkan menjadi 171. Sehingga jumlah responden yang dijadikan
sampel sebanyak 171 orang.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data sebagai bahan penelitian yang digunakan
beberapa metode sebagai berikut:
1. Pengamatan Langsung (Observasi)
Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung terhadap unit-unit
yang ada hubungannya dengan objek yang diselidiki dan mengadakan
pencatatan-pencatatan tentang aktivitas Konsumen PT Robusta Bhinneka
Cipta Selaras.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
membaca buku-buku, literature, jurnal-jurnal, referensi website yang
berkaitan dengan penelitian ini dan penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan penelitian yang sedang dilakukan.
3. Kuesioner
Dalam hal ini penulis menyebarkan daftar pertanyaan dan penyebaran
kuesioner kepada responden yaitu Konsumen PT Robusta Bhinneka Cipta
Selaras.
Skala pengukuran kuesioner ini menggunakan skala Likert. Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka
35
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. (Sugiyono, 2016:
93)
Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat
berupa antara lain:
Tabel 3.2 Skala Likert
No Jenis Jawaban Bobot
1 SS= Sangat Setuju 5
2 S= Setuju 4
3 R= Ragu-Ragu 3
4 TS= Tidak Setuju 2
5 STS= Sangat Tidak Setuju 1
3.5 Teknik Analisis Data
3.5.1 Analisis Deskriptif
MenurutSugiyono (2016:147), statistik deskriptif adalah statistik yang di
gunakan dalam menganalisis data dengan mendeskripsikan/menggambarkan data
yang sudah dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa memiliki maksud membuat
kesimpulan yang berlaku pada generalisasi.
Analisis ini bertujuan untuk menjabarkan tingkah laku data sesuai
kelompok data yang saling memiliki hubungan. Penelitian ini dilakukan dengan
mengelompokkan data bersumber dari variabel data dalam menjawab hipotesis
deskriptif sesuai dengan masalah penelitian.
36
Hasil dari kuesioner yang disebarkan pada penelitian ini dilakukan analisis
deskriptif untuk mengetahui gambaran yang diteliti dengan melihat distribusi
jawaban responden dan nilai mean. Analisis deskriptif ini ditentukan rentang skal
dan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kriteria Analisis Deskriptif
Rentang Skala Kriteria
1,00 –1,79 Sangat Tidak Baik/Sangat Rendah
1,80 –2,59 Tidak Baik/Rendah
2,60 –3,39 Cukup/Sedang
3,40 –4,19 Baik/Tinggi
4,20 –5,00 Sangat Baik/Sangat Tinggi
Sumber:(Muhidin dan Abdurahman, 2017:146)
3.5.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
3.5.2.1 Uji Validitas
Menurut Kurniawan (2014:89), uji validitas merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat keandalan atau keabsahan sautu alat ukur. Uji validitas
digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya data. Data dapat dikatakan valid
bila pertanyaan kuesioner dapat mengungkapkan suatu yang diukur dengan
melakukan uji signifikan. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan rhitung
jika lebih besar dari rTabel maka indikator dinyatakan valid dan sebaliknya jika
rhitung lebih kecil dari rTabel maka indikator dinyatakan tidak valid. Pengujian ini
menggunakan program SPSS dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika rhitung > rTabel maka pertanyaan di nyatakan valid
2. Jika rhitung < rTabel maka pertanyaan di nyatakan tidak valid.
37
3.5.2.2 Uji Reliabilitas
Menurut Kurniawan (2014:102), uji reliabilitas yaitu uji yang digunakan
untuk mengetahui konsistensi dan kestabilan suatu alat ukur, apakah alat pengukur
yang digunakan dapat dihandalkan. Pengujian dengan menggukana SPSS versi
24. Alat ukur dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha >0.6.
3.5.3 Uji Asumsi Klasik
3.5.3.1 Uji Normalitas
Menurut Kurniawan (2014:156), uji normalitas adalah untuk melihat
apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Dasar pengambilan
keputusannya adalah sebagai berikut.
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya serta menunjukkan distribusi normal,maka
model regresi memenuhi persyaratan normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti garis diagonal atau
grafik histogram, serta menunjukkan distribusi normal, maka model regresi
tidak memenuhi persyaratan normalitas.
Adapun kriteria data berdistribusi normal atau tidak berdasarkan Uji
Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut:
1. Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig. > 0,05 menunjukkan data
berdistribusi normal.
2. Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig. < 0,05 menunjukkan data
tidak berdistribusi normal.
38
3.5.3.2 Uji Multikolonieritas
Menurut Kurniawan (2014:157), uji multikolonieritas bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan
variabel independen lainnya atau tidak terjadinya korelasi di antara variabel
independen. Untuk menguji multikolonieritas yang harus dilakukan yaitu dengan
membandingkan nilai suatu toleransi (tolerance value) dan nilai variance inflation
factor (VIF) dengan nilai yang di syaratkan yaitu nilai toleransi > 0.01 dan VIF<
10.
3.5.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Kurniawan (2014:156), uji heteroskedastisitas adalah untuk
melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians variabel dalam model tidak sama.
Heteroskedastisitas tidak terjadi apabila nilai koefisien regresidari masing-masing
variabel bebas dalam model regresi ini tidak signifikan secara statisik. Mendeteksi
ada atau tidak heteroskedastisitas yang dilakukan dengan cara melihat hasil dari
nilai signifikansi regresi apabila lebih besar dari 0,05, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas dan apabila lebih kecil dari 0,05 maka terjadi
heteroskedastisitas.
Konsekuensi heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksiran
yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun dalam sampel
besar. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat adanya kasus
heteroskedastisitas adalah dengan memperhatikan plot dari sebaran residual
(*ZRESID) dan variabel yang diprediksikan (*ZPRED). Jika sebaran titik-titik
39
dalam plot tidak menunjukkan adanya suatu pola tertentu, maka dapat dikatakan
bahwa model terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.
3.5.4 Uji Pengaruh
3.5.4.1 Uji Regresi Linear Berganda
Menurut Kurniawan (2014:194), analisis regresi berganda merupakan
suatu pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan matematis
antara variabel-variabel bebas (X1 dan X2) dengan variabel terikat (Y). Model
regresi dinyatakan dalam persamaan:
Y = a + b1x1 + b2x2+ b3x3
Rumus 3.2 Regresi Linear Berganda
Keterangan :
Y : Keputusan Konsumen
a : Konstanta
b1 : Koefisien Produk
b2 : Koefisien Promosi
b3 : Koefisien Saluran Distribusi
x1 : Produk
x2 : Promosi
x3 : Saluran Distribusi
3.5.4.2 Uji Determinasi (R2)
Koefisien determinasi berguna mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel indiependen. Jika nilai koefisien
40
determinasi yang kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
variabel terikat terbatas. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu
(Kurniawan, 2014: 185).
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam
menjelaskan variasi variabel terikat amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.
3.5.5 Uji Hipotesis
3.5.5.1 Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial (uji t) berguna untuk menguji pengaruh variabel independent
apakah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent (Y)
secara parsial. Kaedah pengambilan keputusan dalam uji t dengan menggunakan
SPSS versi 24 dengan tingkat signifikansi 5% adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikan < 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Berarti ada
pengaruh antara variabel yang diuji.
2. Jika nilai signifikan > 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berarti tidak
ada pengaruh antara variabel yang diuji.
3.5.5.2 Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan antara variabel
bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel lain dianggap konstan,
dengan batas toleransi kesalahan (standart error) 5% (α = 0.05).
Kriteria pengujian :
41
1. FHitung > FTabel dan nilai Sign. < 0.05 = H0 ditolak.
2. FHitung< FTabel dan nilai Sign. > 0.05 = H0 diterima.
3.5.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian
3.5.6.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada konsumen PT Robusta Bhinneka Cipta
Selaras yang berlokasi di Komplek Bumi Indah Batam.
3.5.6.2 Jadwal Penelitian
Tabel 3.4Jadwal Penelitian
Tahap Penelitian Oktober November Desember Januari Februari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan Judul
Pencarian Data
Awal
Penyusunan
Penelitian
Kuesioner
Bimbingan
Penelitian
Penyelesaian
Skripsi
Sumber: Data diolah (2019)