4
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini kelapa sawit menghadapi isu-isu negatif, seperti resolusi sawit yang dianggap sebagai pemicu terjadinya deforestasi. Isu negatif itu akan berlanjut yaitu mengenai kebijakan moratorium sawit, kenaikan biaya produksi, dinamika iklim yang memungkinkan munculnya patogen baru dan adanya kampanye negatif (BUMN 2017). Hal ini akan menambahkan tantangan dan persaingan yang sangat ketat di dunia perkebunan sawit. Untuk menghadapi hal tersebut, salah satu kunci penting dalam strategi perusahaan adalah pengelolaan sumber daya manusia. Drucker (2008) menekankan bahwa sumber daya manusia adalah aset yang paling penting bagi suatu organisasi. Perusahaan perlu melakukan strategi-strategi yang tepat untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya manusia dalam meningkatkan kinerja karyawannya. Setiap perusahaan akan berusaha untuk selalu meningkatkan kinerjanya, dalam hal ini adalah kinerja organisasi. Menurut Armstrong dan Baron (2005) menjelaskan bahwa kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) yang merupakan salah satu anak perusahaan Holding PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), memiliki visi untuk menjadi perusahaan agribisnis terintegrasi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dan misi mengelola agroindustri kelapa sawit dan karet secara efisien bersama mitra untuk kepentingan stakeholders. Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, kriteria minyak sawit berkelanjutan, penerapan standar industri dan kelestarian lingkungan guna menghasilkan produk yang dapat diterima pelanggan. Menciptakan keunggulan kompetitif di bidang sumber daya manusia berdasarkan praktek-praktek terbaik dan sistem manajemen terkini guna meningkatkan kompetensi inti perusahaan. PTPN V masih berada di posisi keenam dalam laba/areal dibandingkan dengan perusahaan perkebunan besar lainnya yang mengelola sawit dan karet (Lihat Tabel 1). Perusahaan perlu melakukan strategi-strategi yang tepat untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Tabel 1 Peringkat perusahaan perkebunan sawit dan karet No. Uraian Luas Areal (Ha) Laba (Rp.000) Laba/Areal (Rp./Ha) 1. PT. Asian Agri 488.252 5.434.818.400 11.131.175 2. PT. Astra Agro Lestari Tbk 297.011 2.006.973000 6.757.235 3. PT. SalimIvomas Pratama Tbk 90.316 359.159.000 3.976.693 4. PT. Lonsum Indonesia 197517 560.324.000 2.836.839 5. PT. Perkebunan Nusantara IV 175.735 316.102.000 1.798.742 6. PT. Perkebunan Nusantara V 78.149 42.430.000 542.937 7. PT. Perkebunan Nusantara I 47.156 (131.400.000) (2.786.496) 8. PT. Bakrie Plantation Tbk 79.780 (484.669.000) (6.075.069) Sumber: Data diolah dari Annual Report Tahun 2016

Pengaruh perilaku kepemimpinan terhadap kinerja organisasi …repository.sb.ipb.ac.id/3326/5/K19010-05-Andri... · 2019. 3. 20. · organisasi tersebut. Kepemimpinan akan memberikan

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh perilaku kepemimpinan terhadap kinerja organisasi …repository.sb.ipb.ac.id/3326/5/K19010-05-Andri... · 2019. 3. 20. · organisasi tersebut. Kepemimpinan akan memberikan

1

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini kelapa sawit menghadapi isu-isu negatif, seperti resolusi sawit

yang dianggap sebagai pemicu terjadinya deforestasi. Isu negatif itu akan

berlanjut yaitu mengenai kebijakan moratorium sawit, kenaikan biaya produksi,

dinamika iklim yang memungkinkan munculnya patogen baru dan adanya

kampanye negatif (BUMN 2017). Hal ini akan menambahkan tantangan dan

persaingan yang sangat ketat di dunia perkebunan sawit. Untuk menghadapi hal

tersebut, salah satu kunci penting dalam strategi perusahaan adalah pengelolaan

sumber daya manusia. Drucker (2008) menekankan bahwa sumber daya manusia

adalah aset yang paling penting bagi suatu organisasi. Perusahaan perlu

melakukan strategi-strategi yang tepat untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber

daya manusia dalam meningkatkan kinerja karyawannya. Setiap perusahaan akan

berusaha untuk selalu meningkatkan kinerjanya, dalam hal ini adalah kinerja

organisasi. Menurut Armstrong dan Baron (2005) menjelaskan bahwa kinerja

adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan

tersebut. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat

dengan tujuan strategis organisasi

PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) yang merupakan salah satu anak

perusahaan Holding PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), memiliki visi untuk

menjadi perusahaan agribisnis terintegrasi yang berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan dan misi mengelola agroindustri kelapa sawit dan karet secara efisien

bersama mitra untuk kepentingan stakeholders. Penerapan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance, kriteria minyak sawit berkelanjutan, penerapan standar

industri dan kelestarian lingkungan guna menghasilkan produk yang dapat

diterima pelanggan. Menciptakan keunggulan kompetitif di bidang sumber daya

manusia berdasarkan praktek-praktek terbaik dan sistem manajemen terkini guna

meningkatkan kompetensi inti perusahaan.

PTPN V masih berada di posisi keenam dalam laba/areal dibandingkan

dengan perusahaan perkebunan besar lainnya yang mengelola sawit dan karet

(Lihat Tabel 1). Perusahaan perlu melakukan strategi-strategi yang tepat untuk

mengoptimalkan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dalam meningkatkan

kinerja perusahaan.

Tabel 1 Peringkat perusahaan perkebunan sawit dan karet

No.

Uraian

Luas Areal

(Ha)

Laba

(Rp.000)

Laba/Areal

(Rp./Ha) 1. PT. Asian Agri 488.252 5.434.818.400 11.131.175

2. PT. Astra Agro Lestari Tbk 297.011 2.006.973000 6.757.235

3. PT. SalimIvomas Pratama Tbk 90.316 359.159.000 3.976.693

4. PT. Lonsum Indonesia 197517 560.324.000 2.836.839

5. PT. Perkebunan Nusantara IV 175.735 316.102.000 1.798.742

6. PT. Perkebunan Nusantara

V

78.149 42.430.000 542.937

7. PT. Perkebunan Nusantara I 47.156 (131.400.000) (2.786.496)

8. PT. Bakrie Plantation Tbk 79.780 (484.669.000) (6.075.069)

Sumber: Data diolah dari Annual Report Tahun 2016

Page 2: Pengaruh perilaku kepemimpinan terhadap kinerja organisasi …repository.sb.ipb.ac.id/3326/5/K19010-05-Andri... · 2019. 3. 20. · organisasi tersebut. Kepemimpinan akan memberikan

2

PTPN V memiliki 12 unit PKS. Pada Tabel 2 di bawah ini menyajikan

data kinerja 12 PKS yang ada di PTPN V:

Tabel 2 Kinerja PKS PTPNV tahun 2017

No. Unit PKS Kinerja

TBS Olah

(Ton)

Rend.

CPO (%)

Rend.

PK (%)

Kap. Olah

(Ton/J)

Harga

Pokok (Rp/Kg)

1. SRO 286.867 21,61 4,06 42,32 393,11

2. SBT 256.240 19,29 4,26 42,70 328,28

3. TER 243.137 21,41 4,32 43,26 499,87

4. STA 237.797 19,97 4,10 41,41 532,42

5. TAN 216,311 22,43 4,21 36,06 512,27

6. LDA 206.168 19,27 4,99 34,96 563,07

7. SIN 177.643 20,64 3,93 29,22 373,00

8. TME 173.395 19,79 4,64 32,52 332,76

9. SPA 170.858 19,31 5,35 31,50 364,91

10. SGH 164.355 18,60 5,00 34,95 682,56

11. SGO 159.393 19,33 5,23 29,96 417,39

12. TPU 119.506 19,61 5,00 33,93 446,15

Sumber: Laporan Manajemen PKS PTPNV (diolah) Salah satu Unit PKS PTPN V adalah PKS Sei Galuh. Dari Tabel 2 diatas,

terlihat bahwa kinerja PKS Sei Galuh masih menunjukan kinerja yang nyaris di

posisi terakhir. PKS Sei Galuh dalam operasionalnya mengalami perubahan

kinerja, yang mana perubahan ini diduga karena adanya perubahan kepemimpinan

yang ada di PKS tersebut. Menurut Soebbing dan Washington (2011) perubahan

kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap hasil kinerja organisasi, bisa

mengalami peningkatan, penurunan dan tetap.

Perumusan Masalah

PKS Sei Galuh merupakan salah satu PKS yang ada di PTPN V yang

selalu mengalami pergantian manager, akibat dari pergantian ini, kinerja PKS Sei

Galuh juga mengalami perubahan.

Tabel 3 Kinerja PKS Sei. galuh periode tahun 2008-2017

Sumber: Laporan Manajemen PKS Sei Galuh (diolah)

No.

Tahun

Manager Kinerja

yang

Menjabat

TBS Olah

(Ton)

Rendemen

CPO

(%)

Rendemen

PK

(%)

Kapasitas

(Ton/Jam)

1 2008 GDS 154.221 21,24 4,76 26,64

2 2009 GDS 169.588 21,35 4,88 29,54

3 2010 GDS 129.069 21,07 4,69 30,51

4 2011 GDS 177.003 21,20 5,32 33,41

5 2012 KHR 225.401 19,94 5,26 36,96

6 2013 KHR 225.489 19,62 5,43 35,52

7 2014 RSW 241.369 18,64 4,98 37,69

8 2015 APR 201.050 18,37 5,02 38,43

9 2016 KDR 162.481 18,15 4,50 33,12

10 2017 EFD/RKS 164.355 18.60 5.00 34.95

Page 3: Pengaruh perilaku kepemimpinan terhadap kinerja organisasi …repository.sb.ipb.ac.id/3326/5/K19010-05-Andri... · 2019. 3. 20. · organisasi tersebut. Kepemimpinan akan memberikan

3

Pada Tabel 3 terlihat kinerja PKS Sei Galuh berfluktuasi dalam kurun

waktu sepuluh tahun terakhir. Selama sepuluh tahun tersebut, terjadi perubahan

kepemimpinan. Kepemimpinan yang kuat diperlukan untuk menghadapi

tantangan dan mengikuti perubahan yang ada untuk menunjang cara kerja dan

arah kedepan (Sriyana 2010). Kepemimpinan menjadi suatu faktor yang krusial

bagi peningkatan kinerja organisasi. Perilaku kepemimpinan yang tepat akan

memberikan andil besar dalam segala proses maupun keputusan di dalam

organisasi tersebut. Kepemimpinan akan memberikan pengaruh yang besar dan

membantu dalam membangun hubungan dengan karyawan, bila skenario ini

terjadi maka akan meningkatkan kinerja organisasi tersebut.

Berdasarkan fenomena di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perilaku kepemimpinan mempengaruhi kinerja organisasi.

2. Perilaku kepemimpinan seperti apa yang tepat untuk meningkatan kinerja di

PKS Sei Galuh PT. Perkebunan Nusantara V (PTPN V)

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian

ini bertujuan:

1. Meng perilaku kepemimpinan yang memengaruhi kinerja organisasi.

2. Meng perilaku kepemimpinan yang tepat untuk diterapkan dalam peningkatan

kinerja organisasi di PKS Sei Galuh PTPN V.

Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-

pihak terkait, yaitu:

1. Bagi perusahaan, hasil temuan penelitian ini dapat memberikan rekomendasi

perilaku kepemimpinan yang tepat untuk meningkatkan kinerja organisasi

pada PKS Sei Galuh.

2. Menambah referensi aplikasi teori perilaku kepemimpinan dalam konteks

perusahaan kelapa sawit di indonesia.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian bertujuan untuk menghindari terjadinya perluasan

masalah dan lebih fokus terhadap permasalahan yang diteliti sehingga penelitian

ini dibatasi pada:

1. Kajian mengenai pengaruh perilaku kepemimpinan berorientasi tugas,

hubungan dan perubahan terhadap knerja organisasi PKS Sei Galuh pada

tahun 2008-2017.

2. Penelitian dilakukan di PKS Sei Galuh PTPN V

Page 4: Pengaruh perilaku kepemimpinan terhadap kinerja organisasi …repository.sb.ipb.ac.id/3326/5/K19010-05-Andri... · 2019. 3. 20. · organisasi tersebut. Kepemimpinan akan memberikan

Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan SB-IPB