35
Kepemimpinan dan Organisasi KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI 1. Karakteristik Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kekuatan yang mengarahkan orang atau masyarakat yang berada di sebuah lingkungan pada suatu tujuan tertentu. Masyarakat atau sekumpulan orang yang hidup di sebuah wilayah tertentu biasanya selalu dipimpin oleh suatu kepemimpinan tertentu. Kepemimpinan tersebut bisa berupa suatu kepemimpinan yang menginginkan kebaikan bagi masyarakatnya, bisa juga kepemimpinan yang mementingkan diri si pemimpin dan atau golongannya semata. Dua jenis kepemimpinan tersebut biasanya hadir bersamaan dalam sebuah masyarakat. Hanya saja dalam satu saat ada yang efektif dan ada yang tidak efektif dalam mempengaruhi masyarakat. Hingga dalam satu masa, biasanya hanya ada satu kepemimpinan yang mendominasi masyarakat. Kepemimpinan Mementingkan Kebaikan Masyarakat Efektif Tidak Efektif Mementingkan Diri Si Pemimpin dan atau golongannya semata Efektif Tidak Efektif Kepemimpinan yang mementingkan kebaikan bagi masyarakatnya adalah suatu kepemimpinan yang adil. Suatu kepemimpinan yang akan membawa masyarakatnya pada kebaikan. Tapi dalam kehidupan bermasyarakat kepemimpinan ini bisa tidak efektif dalam mempengaruhi masyarakatnya. Pekerjaan mempengaruhi masyarakat adalah suatu pekerjaan yang rumit, suatu pekerjaan yang menuntut perhatian maksimal. Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -125-

Kepemimpinan Dan Organisasi

  • Upload
    empiris

  • View
    2.431

  • Download
    6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Training Islam Intensif (TII), EMPIRIS

Citation preview

Page 1: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

KEPEMIMPINAN DAN

ORGANISASI

1. Karakteristik Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kekuatan yang mengarahkan orang atau

masyarakat yang berada di sebuah lingkungan pada suatu

tujuan tertentu.

Masyarakat atau sekumpulan orang yang hidup di sebuah wilayah tertentu biasanya selalu dipimpin oleh

suatu kepemimpinan tertentu. Kepemimpinan tersebut bisa berupa suatu kepemimpinan yang menginginkan

kebaikan bagi masyarakatnya, bisa juga kepemimpinan yang mementingkan diri si pemimpin dan atau golongannya

semata. Dua jenis kepemimpinan tersebut biasanya hadir bersamaan dalam sebuah masyarakat. Hanya saja dalam

satu saat ada yang efektif dan ada yang tidak efektif dalam mempengaruhi masyarakat. Hingga dalam satu masa,

biasanya hanya ada satu kepemimpinan yang mendominasi masyarakat.

Kepemimpinan

Mementingkan Kebaikan

Masyarakat

Efektif

Tidak Efektif

Mementingkan Diri Si

Pemimpin dan atau

golongannya semata

Efektif

Tidak Efektif

Kepemimpinan yang mementingkan kebaikan bagi masyarakatnya

adalah suatu kepemimpinan yang adil. Suatu kepemimpinan yang

akan membawa masyarakatnya pada kebaikan. Tapi dalam kehidupan

bermasyarakat kepemimpinan ini bisa tidak efektif dalam

mempengaruhi masyarakatnya. Pekerjaan mempengaruhi masyarakat

adalah suatu pekerjaan yang rumit, suatu pekerjaan yang menuntut

perhatian maksimal.

Suatu kepemimpinan bila ingin menjadi kepemimpinan yang dominan

dalam suatu masyarakat mesti melewati suatu proses tertentu.

1.1. Sifat-sifat Rosul Sebagai Etos Kepemimpinan

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -125-

Page 2: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

Tentang Kepemimpinan yang efektif, Rosululloh sendiri

sebenarnya telah memberi petunjuk. Penelitian ilmu manajemen

modern menunjukkan bahwa ternyata teladan yang Rosululloh

berikan pada kita adalah teladan yang penting bagi keefektifan

sebuah kepemimpinan.

Contoh dari hal di atas adalah penelitian yang dilakukan oleh

James Kouzes dan Barry Posner. Dua orang ahli manajemen tersebut

melakukan penelitian selama 20 tahun dan berhasil menanyai 75.000

orang, menemukan bahwa kepemimpinan yang efektif adalah

kepemimpinan yang memiliki kualitas sebagai berikut:

Dapat dipercaya

Bisa menyelesaikan permasalahan

Visioner (memiliki pandangan ke depan).

Kualitas di atas adalah hasil dari sifat Siddiq, Amanah, Fathonah

dan Tabligh. Seorang manusia atau sebuah organisasi bila hendak

memimpin sebuah masyarakat mestilah memiliki sifat-sifat para Rosul

tersebut.

Sebaik apapun program atau agenda seorang manusia atau

sebuah organisasi belum tentu dapat dukungan dari orang atau

masyarakat di sekitarnya. Otomatis, sebaik apapun program atau

agenda takkan bisa terlaksana bila kepemimpinannya tidak memiliki

sifat para rosul. Contoh kasus:

“Ada seorang shaleh yang cerdas, jujur, punya semua solusi

untuk masalah yang dihadapi masyarakat. Tapi dia tak pernah

menyampaikan (tabligh) solusinya itu ke masyarakat, atau

penyampaiannya tidak mengena. Apakah solusinya akan

dijalankan oleh orang-orang di sekitarnya?”

“Ada seorang yang rajin beribadah dan cerdas, dia punya

gagasan cemerlang untuk menyelesaikan permasalahan yang

dihadapi masyarakatnya dan dia menyampaikannya kepada

orang-orang di sekitarnya. Tapi orang-orang di sekitarnya tidak

mengenalnya sebagai seorang yang amanah. Apakah akan ada

perubahan di masyarakat sekitarnya karena solusi yang

dipikirkannya?”

“Ada seorang da’i yang dikenal baik oleh masyarakat di

sekitarnya. Segala apa yang dibicarakan olehnya diamini oleh

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -126-

Page 3: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

yang mendengarnya. Segala apa dicontohkannya diikuti oleh

orang banyak. Tapi semua yang dibicarakannya di podium tidak

menyentuh akar permasalahan yang dihadapi oleh

masyarakatnya (fathonah). Apakah masyarakatnya akan

terarahkan ke arah yang lebih baik?”

Sebaliknya mari kita periksa kasus di bawah ini:

“Raam Punjabi, salah seorang yang bertanggung jawab dalam

masalah mentalitas ABG zaman sekarang, adalah sejatinya

pemimpin masyarakat di sekitar kita sekarang. Kehidupan yang

ditawarkan pada sinetron-sinetron remaja yang sekarang sering

tayang di TV, adalah kehidupan yang jauh dari hikmah-hikmah

Islam. Kenyataannya pada saat ini kehidupan seperti itulah yang

kini membudaya di kalangan masyarakat di sekitar kita.

Mungkinkah ini karena masyarakat di sekitar kita telah

mempercayai bahwa itulah kehidupan yang seharusnya dijalani?

Mungkinkah karena gaya kehidupan seperti itulah yang kini ter-

tabligh-kan sedemikian rupa, sehingga kehidupan seperti itulah

yang kini digandrungi? Mungkinkah karena saking seringnya

masyarakat kita mendengar pembenaran-pembenaran tentang

gaya hidup kuffur tersebut, sehingga masyarakat di sekitar kita

menganggapnya itulah yang siddiq? Di tengah masyarakat yang

mengagung-agungkan kehidupan yang sarat nafsu, mungkin

juga masyarakat menganggap dengan menjadi bagian di

dalamnya itulah langkah yang pintar, daripada repot?”

Lebih lanjut Kouzes dan Posner menyebutkan bahwa sebuah

kepemimpinan untuk bisa efektif biasanya menunjukkan hal sebagai

berikut:

1. Menjadi ContohMenjadi contoh berarti menjadi yang pertama. Orang tidak akan

mempercayai apa yang dikatakan oleh si pemimpin, tapi melihat

apa yang dilakukan oleh si pemimpin.

2. Menginspirasikan Pandangan BersamaOrang kebanyakan termotivasi bukan oleh ketakutan atau hadiah,

bukan oleh dosa atau pahala, tapi kebanyakan oleh ide-ide yang

mengena di hati mereka.

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -127-

Page 4: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

Ini berkaitan bukan hanya dengan visioner atau tidak visionernya

seorang pemimpin, tapi lebih kepada kemampuan si pemimpin

dalam mengkomunikasikan visinya. Visi si pemimpin benar-benar

harus bisa dikomunikasikan agar menjadi visi dari yang

dipimpinnya.

Pemimpin yang efektif pemimpin yang bisa melakukan hal ini.

3. InovatifKepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang tumbuh

dalam dan belajar dari situasi yang penuh kesulitan dan

ketidakberuntungan. Dengan kata lain kepemimpinan yang efektif

adalah kepemimpinan yang tidak mengeluhkan situasi.

Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang mau dan

tegar menghadapi situasi seberat apapun.

Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang

mempelajari situasi terburuk sekalipun dan mencari cara di luar

kebiasaan untuk menyelesaikannya dengan baik. Walaupun

dengan cara-cara yang biasanya tak seorang pun berani atau

memikirkan untuk menempuhnya, kepemimpinan yang efektif mau

menempuhnya dengan segala resiko. Tidak takut gagal.

4. Membuat Orang Lain BertindakKepemimpinan yang efektif bukan hanya mendorong dan

menasihati yang dipimpinnya untuk bertindak. Kepemimpinan

yang efektif bisa membuat yang dipimpinnya, harus merasa bisa

bertindak dan harus punya kemampuan untuk membuat ide-idenya

menjadi aksi.

5. Mendorong Untuk Bertindak Dengan HatiOrang akan melakukan yang terbaik dalam menyelesaikan apa

yang dikerjakannya bila mereka bergairah dalam melakukannya.

Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang bisa

membebaskan antusiasme yang dipimpinnya. Kepemimpinan yang

efektif membebaskan antusiasme yang dipimpinnya dengan kisah-

kisah dan hasrat-hasrat terdalam dari yang dipimpinnya.

1.2. Tipe-tipe Kepemimpinan

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -128-

Page 5: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

Dalam memimpin sekumpulan orang, pemimpin terbagi menjadi

dua tipe, yaitu: pemimpin yang cerdas dan pemimpin yang tidak

cerdas. Pemimpin yang cerdas memiliki kepemimpinan yang efektif,

sedang pemimpin yang tidak cerdas memiliki kepemimpinan yang

tidak efektif.

Keefektifan kepemimpinan berkaitan dengan cara memimpin. Bila

si pemimpin tahu cara memimpin yang tepat maka kepemimpinannya

akan efektif. Sedang ketepatan cara memimpin berkaitan erat dengan

situasi yang dihadapi.

Keefektifan kepemimpinan juga bergantung pada pola kerjasama

antara yang pemimpin yang dipimpin. Ada kepemimpinan dalam pola

kerjasama sebuah organisasi dan ada kepemimpinan dalam pola

kerjasama tanpa bentuk. Pimpinan sebuah perusahaan melaksanakan

kepemimpinan dalam pola kerjasama sebuah organisasi, atau biasa

juga disebut sebagai pemimpin formal. Sedang orang seperti Raam

Punjabi pantas disebut sebagai pemimpin yang melaksanakan

kepemimpinan dalam pola kerjasama tanpa bentuk, atau biasa disebut

pemimpin informal. Walau Raam Punjabi bukanlah seorang pemimpin

yang diangkat secara resmi. Tapi di tengah masyarakat Indonesia

Raam Punjabi termasuk salah seorang yang memiliki pengaruh dalam

mengarahkan arah pemikiran masyarakat Indonesia.

Di bawah ini bagan tipe cara memimpin yang biasa menjadi praktek

dalam seni memimpin:

KlasifikasiTipe Cara

Memimpin

Punishment and

Rewards / Cara

Memotivasi

yang Dipimpin

Karakteristik

Pendekatan Transaksiona

l

Materi (uang,

penghargaan,

denda,

hukuman).

Kerjasama antara

pemimpin yang

dipimpin

berdasar

kesepakatan /

kontrak.

Pemimpin dan

yang dipimpin

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -129-

Page 6: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

memiliki

kepentingan yang

sama. Selama

kesepakatan yang

disetujui tidak

dilanggar,

kerjasama akan

berjalan terus.

Transformasi

onal

Kepuasan batin Kerjasama antara

pemimpin yang

dipimpin

berdasar

kesamaan

pandangan.

Pemimpin dan

yang dipimpin

berbagi mimpi

yang sama.

Kekuatan yang

menyatukan

antara yang

memimpin dan

yang dipimpin

adalah keinginan

mewujudkan

mimpi yang

sama.

Gaya

Kepemimpi

nan

Pemimpin

Formal

Suportif Pemimpin

membuat

lingkungan

kerjasama

menyenangkan.

Pemimpin benar-

benar

memperhatikan

kebutuhan yang

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -130-

Page 7: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

dipimpinnya.

Efektif digunakan

saat lingkungan

kerja penuh

tekanan,

membosankan

atau berbahaya.

Direktif Pemimpin

mengarahkan

segala pekerjaan

yang harus

diselesaikan oleh

yang

dipimpinnya.

Pemimpin

memberikan

daftar kerja yang

harus dikerjakan

beserta

jadwalnya.

Efektif digunakan

saat yang

dipimpinnya tidak

memiliki

kemampuan yang

cukup untuk

melaksanakan

agenda kerja

kerjasama.

Partisipatif Pemimpin dalam

sebuah kerjasama

memperhatikan

suara-suara dari

yang

dipimpinnya.

Efektif digunakan

saat yang

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -131-

Page 8: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

dipimpinnya ahli

di bidangnya, dan

mereka yang

dipimpinnya

mengharapkan

didengar

suaranya.

Prestasi

Minded

Pemimpin

menetapkan

capaian kerja

yang diharapkan

bisa diselesaikan.

Mengenai cara

menyelesaikanny

a si pemimpin

menyerahkan

pada yang

mengerjakannya.

Efektif digunakan

saat yang

dipimpinnya

memiliki

kemampuan yang

cukup untuk

menyelesaikan

pekerjaannya.

Gaya

Kepemimpi

nan

Pemimpin

Informal

Tawhidy Azas Tablighnya

adalah memberi

kabar gembira

dan peringatan.

Membangun

kesadaran di

antara

sesamanya.

Prinsip utamanya

adalah watawa

saubil haq

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -132-

Page 9: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

watawa saubish

shobrManipulatif Dengan

mengoptimalkan

teknik-teknik

marketing

membuat dirinya

terlihat dapat

dipercaya.

Dengan

melakukan

pembenaran yang

diulang-ulang

meyakinkan

pengikutnya

bahwa apa yang

dijualnya adalah

benar.

Dengan retorika

yang mantap

membuat apa

yang dijualnya

dapat

menyelesaikan

semua

permasalahan.

Membangun

sugesti di diri

para

pengikutnya.

1.3. Dasar-dasar Manajemen

Dalam mencapai suatu tujuan tertentu manusia biasanya bekerjasama

dengan sesamanya. Mereka berkumpul dengan orang yang sama-

sama memiliki maksud yang sama. Setelah mereka berkumpul

kemudian mereka putuskan bagaiamana cara mereka mencapai

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -133-

Page 10: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

tujuan mereka. Hal pertama yang mereka lakukan adalah membuat

perencanaan, kemudian setelah perencanaan dibuat dengan rapi

mereka akan menyusun orang-orang yang akan mengerjakan rencana

sesuai dengan pembagian kerja, setelah semua menempati posnya

masing-masing kemudian mereka akan mengerjakan masing-masing

tugasnya, setelah itu sesuai dengan jadwal mereka bertemu untuk

mengevaluasi kemajuan (progresifitas) dan perbaikan kualtas kerja

masing-masing sampai tujuan mereka tercapai.

Proses yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang bekerjasama

untuk mencapai satu tujuan itu disebut manajemen. Dengan kata lain

yang disebut dengan manajemen adalah proses penentuan dan

pencapaian tujuan bersama dari sekelompok orang yang memiliki

tujuan bersama.

Dalam praktek sehari-hari setiap kelompok manusia yang

bekerjasama melaksanakan manajemen dalam tingkat kualitas yang

berbeda-beda. Ada yang melaksanakan manajemen dengan serius

adapula yang melakukan manajemen sambil lewat. Sebuah kerjasama

ada yang direncanakan dengan matang, pembagian kerja pun

dilakukan secara objektif (siddiq) berdasar kemampuan masing-

masing anggota kerjasama, pelaksanaan kerja dilakukan dengan

amanah dan fathonah, dan evaluasi dilakukan dengan siddiq, amanah

dan fathonah. Adapula manajemen sebuah kerjasama yang

dilaksanakan dengan asal-asalan.

1.4. Model ManajemenDalam melakukan proses manajemen para ahli manajemen

menyarankan untuk memperhatikan 6 M. Yaitu:

1. Men / Orang

2. Money / Uang

3. Materials / Material (barang)

4. Machines / Mesin (alat)

5. Methode / Cara

6. Marketing / Pemasaran (proses tabligh)

Dengan mempertimbangkan 6 M tersebut perencanaan,

penyusunan orang, pelaksanaan kerjasama, dan pengevalusian

kerjasama dilaksanakan.

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -134-

Page 11: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

Kerja-kerja pencapaian tujuan bersama mestilah dilakukan dengan

mengoptimalkan pendayagunaan 6 M di atas. Sementara itu bagi

Ummat Islam selain 6 M di atas, yang tak boleh dilupakan untuk

dipertimbangkan, bahkan hal yang paling diutamakan untuk

dipertimbangkan adalah Tawhid.

Kalau ilmu manajemen itu adalah ilmu silat, maka perencanaan

adalah jurus pembuka, penyusunan orang adalah jurus pertama,

pelaksanaan kerjasama adalah jurus utama dan pengevaluasian

kerjasama adalah jurus penutup. Dalam melakukan jurus pembuka

urutan geraknya adalah sebagai berikut:

1. Gerak Pertama: Perumusan Tujuan Kerjasama

2. Gerak Kedua: Analisis Situasi

3. Gerak Ketiga: Analisa Permasalahan Yang Ada

4. Gerak Keempat: Penetapan Prioritas Masalah

5. Gerak Kelima: Penyusunan Program dan Kegiatan

6. Gerak Penutup: Penilaian Terhadap Rencana

Setelah selesai dengan jurus pembuka, diteruskan dengan jurus

pertama. Jurus pertama itu penyusunan orang. Penyusunan orang

dalam ilmu manajemen dikenal dengan istilah pengorganisasian. Apa

yang dimaksud dengan pengorganisasian adalah:

Rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi

wadah bagi setiap kegiatan usaha kerjasama dengan jalan:

membagi dan mengelompokkan pekerjaan yang harus

dilaksanakan serta menetapkan dan menyusun jalinan

hubungan kerja diantara para penanggung jawab

pekerjaan.

Hubungan antara pembagian kerja, penanggung jawab pekerjaan

dan sistem kerjasama/hubungan kerja biasanya digambarkan atau

dijelaskan dengan struktur organisasi. Di dalam struktur organisasi

tertera pekerjaan apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai

tujuan kerjasama beserta nama penanggung jawab pekerjaan

tersebut. Di dalam struktur organisasi tersebut juga tertera hubungan

kerja antar penanggung jawab kerja.

Setelah orang disusun, jurus manajemen diteruskan dengan jurus

utama, yaitu pelaksanaan kerja untuk mencapai tujuan bersama.

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -135-

Page 12: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

Dalam mempraktekkan jurus ini ada beberapa hal yang harus

diperhatikan:

1. Kepemimpinan

2. Motivasi

3. Hubungan Kemanusiaan

4. Komunikasi

Mengenai kepemimpinan pada bab sebelumnya telah dijelaskan.

Sedang mengenai motivasi, berarti kita mesti berbicara tentang apa

yang mendorong manusia bertindak. Mengenai hal ini cukuplah kita

memahami hakikat tentang manusia. Psikologi dasar mengajarkan

kita bahwa manusia adalah mahluk yang memerlukan eksistensi

(keber-ada-an). Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang merasa

dirinya ingin dianggap ada. Hidup tanpa dianggap ada adalah

kehidupan yang kesepian.

Lahir ke dunia berarti melihat dunia berjalan di sekelilingnya.

Bila ia tak bisa terlibat di dalam kesibukan di sekitarnya ia akan

menangis. Begitulah bayi memberi pelajaran pada kita. Namun

rupanya perasaan ingin terlibat dalam kesibukan dunia di

sekelilingnya masih melekat sampai si bayi telah dewasa. Hidup tanpa

terlibat kesibukan dunia di sekitarnya berarti dianggap tidak ada oleh

manusia lainnya. Sedang hidup tanpa perhatian orang lain berarti

hidup yang penuh kesepian, Kesepian itulah hal yang paling ditakuti

manusia. Manusia melakukan apa saja untuk menghindari rasa sepi.

Bahkan sampai ada sebuah lagu yang jahil, yang berisikan sumpah

untuk mendaki gunung terjal dan menyelam dalam samudera untuk

memupuskan rasa sepi di hatinya.

Obat sejati dari hal di atas adalah Tawhid. Maka kerjasama

mencapai tujuan bersama akan berjalan dengan baik bila pelaksanaan

kerja dilambari dengan Tawhid. Kepemimpinan yang menjadikan

Tawhid sebagai prinsip utama, Motivasi yang terarahkan oleh Tawhid,

Hubungan Kemanusiaan atas dasar Tawhid, dan Komunikasi dengan

berlandaskan nilai Tawhid, adalah kunci dari pelaksanaan kerja dalam

sebuah kerjasama mencapai tujuan bersama.

Jurus Penutup dari manajemen adalah pengevaluasian dan

perbaikan kualitas kerja. Jurus Penutup ini terdiri dari beberapa

gerak, yaitu:

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -136-

Page 13: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

1. Gerak Pertama: Penetapan Alat Ukur Kualitas Kerja

2. Gerak Kedua: Penilaian Kualitas Kerja

3. Gerak Ketiga: Perbaikan Kualitas Kerja.

Menurut pendekar manajemen, Gerak Pertama dilakukan

berbarengan dengan Jurus Pembuka. Gerak Pertama dari Jurus

Penutup dibuat untuk mengantisipasi serangan musuh berupa

halangan, tantangan, gangguan ataupun ancaman dalam proses

pelaksanaan kerja.

Manajemen terbaik adalah manajemen hasil ramuan sendiri, seperti

juga jurus ilmu silat terbaik adalah jurus yang telah dikembangkan

sesuai dengan keadaan pendekar yang menggunakannya.

2. Organisasi sebagai Alat Perjuangan

Organisasi adalah hasil dari proses pengorganisasian dalam

manajemen, yang di dalamnya berisi pembagian dan pengelompokkan

agenda kerja dan penetapan penanggungjawab pekerjaan beserta

bentuk hubungan kerja antar penanggungjawab pekerjaan. Organisasi

juga sering digunakan sebagai istilah untuk menyebut kumpulan

orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

Sedang Sosiologi melihat organisasi sebagai suatu gejala sosial, dan

mendefinisikan organisasi sebagai:

planned, coordinated and purposeful action of human beings to

construct or compile a common tangible or intangible product.

(aksi manusia-manusia yang terencana, terkoordinir, dan

bertujuan untuk membangun atau menyusun/mengumpulkan

sebuah hasil (produk) konkret atau hasil (produk) abstrak.).

Sebuah Perjuangan merubah keadaan masyarakat adalah sebuah

perjuangan yang harus diusung bukan hanya oleh satu orang saja.

Tapi sebuah perjuangan yang mesti diselesaikan oleh kerjasama

banyak orang. Maka para Mujahiddin Indonesia semestinya memakai

manajemen sebagai alat perjuangan.

Pada Subbab sebelumnya telah dijelaskan apa itu manajemen,

sedang pada subbab berikut penjelasan akan lebih fokus pada

organisasi sebagai sebuah proses manajemen.

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -137-

Page 14: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

2.1. Teori-teori Organisasi

Organisasi terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut:

1. kumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama

2. proses pembagian kerja

3. sistem hubungan kerjaSedang dalam proses pengorganisasian orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama mesti

memperhatikan azas-azas pengorganisasian seperti berikut:

Tujuan

Spesialisasi

Koordinasi

Tanggung

Jawab

Rentang

Kendali

Wewenang

Efisiensi (Hasil

Guna)

Pelimpahan

Wewenang

Kesatuan Komando

2.2. Struktur Organisasi

Bentuk organisasi dicirikan oleh struktur organisasinya. Menurut

Handoko (1984), struktur organisasi menunjukkan kerangka

organisasi dan susunan perwujudan pola tepat hubungan-hubungan

diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun

orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan

tanggung-jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur

ini mengandung unsur-unsur kekhususan aktifitas kerja, standarisasi,

koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pengambilan

keputusan serta ukuran unit kerja.

Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas

individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian tugas)

dan penyatuan tugas-tugas tersebut dalam satuan-satuan kerja/unit

kerja (departementasi). Standardisasi kegiatan merupakan

prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya

semangat aktifitas sesuai dengan perencanaan/program-program.

Standarisasi juga berarti menjadikan sesuatu yang seragam dan

konsisten (atau komitmen) dalam suatu persyaratan atau peraturan

yang baku dan disepakati.

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -138-

Page 15: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

Koordinasi kegiatan menunjukkan keterpaduan dan kerja-sama

dalam melaksanakan kegiatan organisasi secara efektif menuju

tercapainya maksud dan tujuan. Koordinasi juga menunjukkan

prosedur-prosedur yang menyatukan semua fungsi satuan-satuan

kerja dalam organisasi. Pilihan sentralisasi atau desentralisasi

dalam pengambilan keputusan bergantung pada lokasi kekuasaan

pengambilan keputusan. Dalam struktur organisasi yang sentralistis,

keputusan diberikan kepada manajemen tingkat menengah dan

bawah. Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah anggota dalam

suatu kelompok yang bertugas.

Selain kelima unsur tersebut di atas, terdapat 4 faktor utama

penentuan struktur organisasi, yaitu: 1. Strategi Organisasi, 2

Teknologi yang Digunakan, 3 SDM yang Terlibat, dan 4. Ukuran

Organisasi.

Strategi Organisasi menjelaskan bagaimana jalur wewenang

dan seluruh komunikasi dapat disusun di antara para

penanggungjawab kerja. Jalur tugas sangat dipengaruhi oleh strategi

yang dipilih. Bila strategi berubah, struktur organisasi juga berubah.

Pilihan teknologi yang digunakan untuk melakukan kerja-

kerja organisasi membedakan bentuk struktur organisasi. SDM yang

terlibat dalam organisasi mempengaruhi struktur organisasi.

Kemampuan dan cara berpikir anggota organisasi, serta kebutuhan

mereka untuk bekerja-sama mempengaruhi struktur bentuk

organisasi.

Demikian pula orang-orang di luar organisasi, seperti sasaran,

pendukung, dll sebagainya juga dapat mempengaruhi struktur

organisasi. Besarnya ukuran organisasi dan banyaknya satuan/unit

kerja sangat mempengaruhi struktur organisasi.

Atas dasar pertimbangan struktur organisasi dan faktor-faktor

yang mempengaruhi, maka bentuk organisasi dapat dibedakan dalam

3 kategori, yakni: 1. Berdasarkan jumlah SDM Manajemen Puncak, 2.

Berdasarkan pola hubungan tugas dan kewenangan, 3. Berdasarkan

struktur primer bagi pencapaian efisiensi dan efektifitas.

A. Bentuk Organisasi berdasarkan Jumlah SDM Manajemen

Puncak

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -139-

Page 16: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

Atas dasar hal ini, organisasi dibedakan menjadi: 1. Organisasi

Berpemimpin Puncak Tunggal dan 2. Organisasi Berpemimpin Puncak

Dewan. Organisasi yang pertama adalah Organisasi yang memiliki

pimpinan puncak satu orang. Sementara bentuk organisasi yang

kedua adalah Organisasi yang memiliki pimpinan puncak lebih dari

satu orang, lazimnya berbentuk dewan, sekalipun dewan tersebut

tetap memiliki satu orang pimpinan. Ini dapat dilihat, misalnya pada

organisasi perusahaan konvensional berbentuk PT atau Firma.

B. Bentuk Organisasi berdasarkan Pola Hubungan Kerja dan

KewenanganUntuk menguraikan bentuk organisasi, perlu dipahami pengertian-

pengertian berikut: wewenang, wewenang lini (line authority),

wewenang staf (staff authority) dan wewenang fungsional (functional

authority).

Wewenang adalah: hak formal dan resmi dari seorang

penanggung jawab kerja teratas (pimpinan) atau manajer untuk

membuat keputusan, memberi perintah dan mengalokasikan sumber

daya. Wewenang lini adalah: yang menimbulkan tanggung-jawab

atas tercapainya tujuan organisasi. Wewenang staf adalah:

merupakan wewenang untuk membantu agar orang yang memiliki

wewenang lini bertugas secara efektif dalam mencapai target cita-cita

organisasi. Wewenang fungsional adalah: wewenang yang diberikan

kepada seseorang atau departemen untuk dapat mengambil

keputusan mengenai hal-hal yang berada di departemen lain.

Wewenang-wewenang tersebut membentuk setiap hubungan

yang akan membedakan apakah organisasi tersebut akan menjadi

organisasi lini, lini dan staf, lini dan fungsional, serta matriks.

1. Organisasi Lini (line organization)Organisasi yang didesain oleh Henry Fayol (Hardjito, 1995) adalah

bentuk organisasi tertua yang dicirikan – antara lain – dengan skala

organisasi yang kecil, jumlah yang terlibat masih sedikit, spesialisasi

belum ada atau masih sedikit, pemilik biasanya menjadi pimpinan

tertinggi, dan hubungan tugas yang dimiliki antara pimpinan dengan

bawahan bersifat langsung.

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -140-

Page 17: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

Bentuk organisasi ini dinilai memiliki sejumlah kebaikan dan

kelemahan. Manfaat-manfaatnya adalah 1. Kesatuan Komando

terjamin dan terjaga sangat baik, 2. Proses Pengambilan Keputusan

berjalan sangat cepat dan lancar, karena jumlah SDM yang terlibat

sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, 3. Rasa Semangat

Solidaritas di antara anggota semakin mengikat erat dan mengkristal.

Kelemahannya adalah 1. Maju-mundurnya Organisasi cenderung

berketergantungan pada satu orang saja, 2. Kesempatan Anggota

untuk berkembang terbatas, 3. Pemimpin cenderung bertindak

otoriter.

2. Organisasi Lini dan Staf (line and staff organization)Dalam organisasi yang didesain oleh Harrington Emerson (Hardjito,

1995) ini terdapat wewenang lini dan staf yang diantara keduanya

memiliki hubungan. Organisasi ini biasanya berskala besar, jumlah

SDM yang terlibat banyak, dan spesialisasi tugas sudah ada dan jelas.

SDM/unit kerja yang ada terbagi dalam 2 kelompok: 1. Kelompok Lini,

yakni: Kelompok orang/unit kerja yang melaksanakan tugas organisasi

disertai dengan wewenang berhak dan resmi memberi perintah dan

mengambil keputusan akhir, 2. Kelompok Staf atau Staf Pembantu,

yakni: Kelompok orang/unit kerja yang berfungsi sebagai penunjang

dalam setiap tugas.

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com

Kepala Propaganda Kepala Intelejen

Manajer

Anggota A Anggota B Anggota C Anggota D

Organisasi Lini

-141-

Page 18: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

Contohnya: Kelompok Staf adalah orang-orang ada di sekretariat, di

bagian perlengkapan atau yang ada di departemen pemasaran (di

sebuah organisasi perusahaan) pada saat diminta pendapatnya

mengenai penyusunan oleh departemen produksi.

Bentuk organisasi ini memiliki manfaat dan kelemahan.

Manfaatnya adalah: 1. Adanya pembagian setiap tugas yang rutin dan

jelas, 2. spesialisasi dalam pekerjaan dapat berkembang dan memberi

kesempatan bagi pengembangan SDM 3. loyalitas disiplin tugas

cukup tinggi. Sementara kelemahannya adalah: membawa potensi

konflik dalam setiap tugas karena adanya dua kelompok anggota yang

berbeda kewenangannya.

3. Organisasi Lini dan Fungsional ( line and function

organization)Dalam organisasi ini terdapat hubungan wewenang lini dan

fungsional. Struktur fungsionalnya banyak dijumpai pada organisasi

yang memiliki`hasil SDM tunggal atau lini produk terbatas. Cirinya

adalah: skala organisasi yang besar, jumlah karyawan besar, dan

aktifitas kerja sudah terspesialisasi. Misalnya, Departemen Keuangan

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com

Manajer Propaganda Manajer Intelejen

Direktur

Unit 1

Staf

Staf Staf

Unit 2 Unit 3 Unit 3Unit 2Unit 1

Organisasi Lini dan Staf

-142-

Page 19: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

dengan kewenangan menetapkan prosedur keuangan, juga terdapat

pada departemen-departemen lainnya.

Dalam praktek kesehariannya, keseluruhan hubungan wewenang.

Baik lini, fungsional maupun staf, umumnya dijalankan oleh

perusahaan-perusahaan yang besar, sehingga kadang sulit untuk

membedakan secara tegas penggunaan bentuk organisasi secara

konsisten atau komitmen. Semua itu bergantung pada wewenang

yang disosialisasikan.

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com

Direktur Ta’dib Direktur AgitPro

Presiden Direktur

Dept. Ta’dib

Direktur Keuangan

Dept. AgitProDept. Keuangan

Unit Rekrutmen

Unit Instruktur

Unit Pengawas

Unit Kurikulum

Unit Accounting

Unit Pendanaan

Unit Kontrol/Audit

Unit Agitasi

Unit Propaganda

Organisasi Lini dan Fungsional

-143-

Page 20: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

4. Organisasi Matriks (matrix organization)

Organisasi matriks atau juga disebut sebagai organisasi ‘satelit’,

‘jaringan’, ‘manajemen proyek’, dan ‘produk’ (sekalipun manajemen

proyek murni tidak perlu menyiratkan suatu jaringan atau matriks)

berintikan pada penggabungan bentuk fungsional dan struktural

(produksi) dalam struktur organisasi yang sama.

Dalam organisasi matriks, yang dulu dikenal sebagai struktur kisi

(grid structure), sentral-sentral pertanggung-jawaban ditata

berdasarkan fungsi dan tanggung-jawab program berada di atasnya,

dengan atau tanpa proyek. Proyek adalah setiap tugas yang dilakukan

dalam rangka mencapai sasaran atau target tugas tertentu, misalnya

membuat proyek baru, menyiapkan kegiatan periklanan atau

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com

Direktur Ta’dib

Manajer Desain

Kepala Proyek 1

Manajer Pendidikan

Manajer Pengembangan

Manajer Penelitian

Kepala Proyek 2

Kepala Proyek 3

Kepala Proyek 4

Pusat-Pusat Input

Pusat-Pusat Output

Organisasi Matriks

-144-

Page 21: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

membangun pabrik baru (sekali lagi ini contoh di sebuah organisasi

perusahaan). Proyek juga merupakan kegiatan yang memotong

organisasi fungsional dengan ditunjang banyak fungsi dan organisasi.

(Anthony, et. al., 1989).

Manfaat organisasi matriks adalah: 1).Memaksimalisasikan

efisiensi penggunaan tenaga-tenaga fungsional dan struktural.

2).Memberikan fleksibilitas kepada organisasi dan membantu

perkembangan kreatifitas serta melipat-gandakan pemanfaatan

sumberdaya organisasi. 3).Mendorong kerja-sama antar-disiplin dan

mempermudah program-program tugas organisasi yang beragam

dengan orientasi proyek. 4).Membebaskan keterlibatan tunggal

manajemen puncak dari perencanaan.

Dan kelemahannya adalah: 1).Pertanggung-jawaban ganda dapat

menciptakan kebingungan dan menghasilkan kebijakan-kebijakan

yang kontra-produktif. 2).Sangat membutuhkan koordinasi horizontal

dan vertikal. 3).Membutuhkan lebih banyak keterampilan dan

kecakapan perorangan. 4).Mendorong potensi timbulnya

pertentangan dan konflik kekuasaan. 5).Berisiko sehingga timbulnya

aktifitas anarkis. Serta 6).Pelaksanaan fungsi pengawasan dalam

organisasi matriks jauh lebih sulit dibandingkan dengan organisasi

yang telah disebutkan sebelumnya.

C. Bentuk Organisasi berdasarkan Struktur Primer bagi

pencapaian efisiensi dan efektifDalam perspektif manajemen strategisnya Pearce dan Robinson

(1997), implementasi strategi yang berhasil sebagian besar

bergantung pada struktur organisasi primer organisasi yang terdiri

atas komponen atau unit utama organisasi. Sebab, melalui struktur

primer-lah para penyusun strategi berusaha memposisikan sarana

yang ada agar dapat melaksanakan strateginya dengan cara

sedemikian hingga menyeimbangkan efisiensi internal dan efektifitas

total.

Struktur primer yang utama terdiri dari: 1).Fungsional.

2).Geografis. 3).Divisi. 4).Unit Tugas Strategi. Dan 5).Matriks.

Masing-masing struktur ini memiliki keunggulan dan kelemahan

startegi yang harus diperhatikan para penyusun strategi dalam

memilih bentuk organisasi.

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -145-

Page 22: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

Struktur Organisasi Fungsional banyak dijumpai pada

perusahaan-perusahaan atau setiap organisasi yang memiliki hasil

produk tunggal atau lini produk terbatas. Produk, pelanggan atau

teknologi merupakan komponen pertimbangan dalam menentukan

identitas struktur fungsional. Menurut Pearce dan Robinson,

organisasi industri jasa penginapan adalah salah satu struktur

pengguna jasa ini.

Struktur Organisasi Geografis biasanya dibutuhkan untuk

mengakomodasi perbedaan situasi dan kondisi yang dihadapi dalam

mengembangkan penjualan jasa atau produk perusahaan di daerah

geografis baru. Ciri khas struktur ini terdapat pada penambahan

lapisan manajemen yang mengelola geografis (distrik/wilayah) tugas.

Sekalipun disadari, penambahan tersebut dapat menyebabkan

duplikasi pekerjaan staf di kantor sentral dan distrik.

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -146-

Page 23: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

Struktur Organisasi Divisi (Multidivisi) biasanya merupakan

pengembangan dari struktur fungsional yang dilakukan ketika suatu

perusahaan atau organisasi melakukan dipersifikasi lini produk/jasa,

memanfaatkan saluran bangsa pasar yang berbeda atau melayani

kelompok pelanggan yang heterogen. Sebagaimana dituturkan Pierce

dan Robinson, Ford dan General Motor telah menggunakan struktur

ini selama bertahun-tahun.

Struktur Organisasi Unit Usaha Strategi dibangun dan ditata

ketika perusahaan/organisasi membentuk kelompok-kelompok

tertentu yang mengombinasikan berbagai divisi (atau bagian dari

divisi) berdasarkan elemen-elemen strategi yang sama yang lazim

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com

Direktur Ta’dib Direktur AgitPro

Presiden Direktur

Manajer Divisi Pendanaan

Personalia

Akuntansi & Pengendalian

Pemasaran

Perencanaan

Manajer Divisi Penelitian dan Pengembangan

Manajer Divisi Pemberdayaan

Ummat

Operasi

Personalia

Akuntansi & Pengendalian

Propaganda

Perencanaan

Operasi

Personalia

Akuntansi & Pengendalian

Informasi

Perencanaan

Operasi

Organisasi Divisi

-147-

Page 24: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

dinamai unit usaha strategi (SBU: strategic business unit). Biasanya

didasarkan atas sasaran kerja yang dijadikan target organisasi. Untuk

struktur ini contohnya raksasa industri komputer IBM.

SMU= Strategic Movement Unit (Unit Pergerakan Strategis)

Struktur Organisasi Matriks banyak digunakan untuk

mengatasi meningkatnya kebutuhan akan bentuk organisasi yang

dapat menyediakan keterampilan dan sumber daya pada saat dan di

tempat mereka paling dibutuhkan. Hal ini sebagai akibat

bertambahnya keragaman yang membuat berbagai kegiatan

mengenai produk dan proyek memiliki makan strategi – di perusahan-

perusahaan atau setiap organisasi besar. Pearce dan Robinson

mencontohkan perusahaan besar pengguna struktur ini: Citicorp,

Matsuhita, Unilever, Shell Oil, dan Texas Instruments.

Pedoman memilih Struktur Organisasi efektifTelah banyak riset dilakukan untuk mendapatkan struktur organisasi

yang paling efektif. Semua merekomendasikan bahwa hal ini

bergantung pada strategi organisasi. Karena desain struktur terkait

erat dengan kegiatan dan sumber daya penting organisasi, semua itu

harus disesuaikan dengan tuntutan strategi organisasi.

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com

Direktur Pelayanan Administrasi

Direktur Pelayanan Operasi

Presiden Direktur

Direktur SMU 1

Direktur SMU 2

Direktur SMU 3

Divisi-Divisi Divisi-Divisi Divisi-Divisi

Organisasi Pergerakan Strategis

-148-

Page 25: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

Di antara riset tersebut, dapat disebutkan beberapa yang

terpenting. Alfred Chandler (1962) meneliti pemilihan struktur

sebagai fungsi dari strategi. Larry Wrigley (1970) memanfaatkan

karya Chandler, menelaah bagaimana tingkat diversifikasi organisasi

dari bisnis intinya mempengaruhi pemilihan strukturnya. Richard

Rumelt (1982) mengembangkan karya Chandler dan Wrigley dengan

menggunakan skema klasifikasi yang lebih rinci. Terakhir, Hrebiniak

dan Joyce (1984) serta Galbraith dan Kazanjian (1986) memberikan

sejumlah kesimpulan penting dari riset tersebut yang sekaligus

menjadi pedoman atau rujukan pemilihan struktur yang lebih efektif

sebagai berikut:

1. Organisasi Dengan Kegiatan Kerja Sederhana hendaknya

menggunakan Struktur FungsionalStruktur ini memungkinkan fokus tugas yang kuat melalui

pengutamaan spesialisasi dan efisiensi, sambil menyediakan

peluang bagi pengendalian yang memadai melalui pengkajian

dan pengambilan keputusan yang tersentralisasi.

2. Organisasi dalam beberapa Lini Kerja yang masih

berkaitan hendaknya menggunakan Struktur Multidivisi.Divisi-divisi yang berkaitan erat hendaknya dipadukan kedalam

grup-grup dalam struktur tersebut. Bila sinergi dimungkinkan

dalam grup seperti ini, lokasi staf dan pengambilan keputusan

yang tepat adalah di tingkatan grup, dengan mengambil peran

yang lebih jelas yang lebih sedikit bagi staf di tingkatan

korporasi. Makin beragam sasaran kerja organisasi, makin luas

seharusnya jangkauan jaringan wewenang staf dan wewenang

pengambilan keputusan di tingkatan divisi.

3. Organisasi yang bergerak dalam beberapa Lini Kerja yang

tidak berkaitan hendaknya diorganisasikan berdasarkan

Unit Usaha Strategi.Dalam struktur ini, kegiatan keuangan, akuntansi, perencanaan,

legal dan sejumlah kegiatan yang terlibat harus

disentralisasikan di kantor koorporasi (pusat). Semua rencana

strategi tingkat operasional dan bisnis dilimpahkan kepada unit-

unit usaha strategi.

4. Organisasi yang memerlukan Fokus Berganda pada Hasil

Kerja dan Fungsi disertai dengan Interdependensi dan

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -149-

Page 26: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

Kompleksitas yang tinggi disarankan menggunakan

Struktur Matriks.Struktur ini efektif mengatasi kelangkaan sumber daya dan

mewujudkan sinergi yang efisien di keseluruhan hasil-hasil kerja

atau proyek-proyek. Juga menjawab bertambahnya kebutuhan

untuk memproses informasi dan mengambil suatu keputusan

secara lugas dan lebih efisien.

Hubungan Antara Kepemimpinan, PDB, Garis Komando,

dan Manajemen

Asumsi-asumsi DasarPDB berisi Teks Proklamasi NII, Qanun Azasi, Maklumat Imam,

Maklumat Komandemen Tertinggi, Statement Pemerintah dan

Sabda Imam. PDB adalah terbitan resmi Negara Islam Indonesia

yang berisikan produk-produk hukum yang mengikat dan

mengatur semua orang yang berada di wilayah kekuasaan

Negara.

Kepemimpinan adalah kekuatan yang mengarahkan orang atau

masyarakat yang berada di sebuah lingkungan pada suatu

tujuan tertentu.

Garis Komando adalah sistem hubungan kerja antar satuan kerja

dalam sebuah organisasi.

Manajemen adalah proses penentuan dan pencapaian tujuan

bersama dari sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama.

Maka hubungan diantara Kepemimpinan, PDB, Garis Komando dan

Manajemen adalah seperti yang digambarkan pada bagan-bagan

sebagai berikut:

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -150-

Page 27: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com

Keterangan:GK = Garis Komando = Pengaruh

Pengaruh Antara Kepemimpinan, PDB dan Garis Komando NII

-151-

Page 28: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com

Terorganisir

Kepemimpinan

Mencapai Tujuan

Sekumpulan Orang

Keamiran

Hubungan Antara Manajemen Dan Kepemimpinan

= Garis Proses= Garis Pengaruh

Manajemen

Kepemimpinan

KeamiranGaris

Komando

Organisasi

Hubungan Interpersonal

Hubungan Antara Manajemen Dan Kepemimpinan

= Media Pengaruh

-152-

Page 29: Kepemimpinan Dan Organisasi

Kepemimpinan dan Organisasi

Daftar Pustakao Pedoman Dharma Bhakti. Garut: Majelis Penerangan, 1960.

o Yusanto, Muhamad Ismail dan Muhammad Karebet Widjajakusuma.

Manajemen Strategis: Perspektif Syari’ah. Jakarta: Khairul Bayaan,

2003.

o Wijono, Djoko. Manajemen, Kepemimpinan dan Organisasi. Surabaya:

Airlangga University Press, 1997.

o Wikipedia: Ensiklopedi Berbasis Internet.

o Artikel-artikel www.changingminds.org

Makalah/Training Islam Intensif/ empiris-homepage.blogspot.com -153-