23
Materi : Manajemen Organisasi Waktu : 2 Jam Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Simulasi Dan Diskusi I. Tujuan Pembelajaran Umum Peserta dapat memahami pengertian, dasar-dasar, sifat dan fungsi kepemimpinan, manajemen dan organisasi. II. Tujuan Pembelajaran Khusus 1. Peserta dapat menjelaskan pengertian, dasar-dasar, sifat serta fungsi kepemimpinan. 2. Peserta dapat menjelaskan pentingnya fungsi kepemimpinan dan manajemen dalam organisasi. 3. Peserta dapat menjelaskan dan mengapresiasikan kharakteristik kepemimpinan Islam. III. Pokok Pembahasan/Sub Pokok Bahasan 1. Pengertian, Tujuan dan Fungsi kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi 2. Karakteristik kepemimpinan a. Sifat-sifat rasul sebagai etos kepemimpinan b. Tipe-tipe kepemimpinan c. Dasar-dasar Manajemen d. Unsur manusia dalam manajemen e. Model-model manajemen 3. Organisasi sebagai alat perjuangan a. Teori-teori Organisasi b. Bentuk-bentuk organisasi

Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Organisasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Organisasi

Materi : Manajemen Organisasi

Waktu : 2 Jam

Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Simulasi Dan Diskusi

I. Tujuan Pembelajaran Umum

Peserta dapat memahami pengertian, dasar-dasar, sifat dan fungsi kepemimpinan,

manajemen dan organisasi.

II. Tujuan Pembelajaran Khusus

1. Peserta dapat menjelaskan pengertian, dasar-dasar, sifat serta fungsi

kepemimpinan.

2. Peserta dapat menjelaskan pentingnya fungsi kepemimpinan dan manajemen

dalam organisasi.

3. Peserta dapat menjelaskan dan mengapresiasikan kharakteristik

kepemimpinan Islam.

III. Pokok Pembahasan/Sub Pokok Bahasan

1. Pengertian, Tujuan dan Fungsi kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi

2. Karakteristik kepemimpinan

a. Sifat-sifat rasul sebagai etos kepemimpinan

b. Tipe-tipe kepemimpinan

c. Dasar-dasar Manajemen

d. Unsur manusia dalam manajemen

e. Model-model manajemen

3. Organisasi sebagai alat perjuangan

a. Teori-teori Organisasi

b. Bentuk-bentuk organisasi

c. Struktur Organisasi

4. Relasi antara Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi

IV. Ringkasan Materi

Pengertian, Tujuan dan Fungsi dalam Kepemimpinan dan Manajemen

organisasi

Pengertian kepemimpinan

Page 2: Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Organisasi

Surat Al-Baqarah ayat : 30 “Manusia dimuka bumi ini sebagai khalifah”.

Prinsip yang harus dikembangkan oleh seorang khalifah adalah menjaga

hubungan manusia dengan Tuhan, dan hubungan manusia dengan manusia.

Pimpinan adalah individu yang merupakan faktor penentu dalam menciptakan

dinamika/keadaan masyarakat.

Kepemimpinan adalah”kegiatan untuk mempengaruhi orang agar mampu

bekerjasama dan sukarela untuk mencapai tujuan” (G.R. Tarry)

Pengertian Manajemen

Manajemen adalah merupakan alat bantu manusia dalam memenuhi

kebutuhannya. Manajemen ialah proses pelaksanaan pencapaian tujuan

tertentu yang diselenggarakan dengan pengawasan (eclopedia of social

science)

Pengertian Organisasi

Organisasi atau keorganisasian ialah suatu proses yang tersusun dimana

orang-irang di dalamnya saling berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Tujuan Kepemimpinan

Yakni “untuk memudahkan usaha dalam pencapaian tujuan bersama,

menganalisa efisiensi kegiatan serta mempersatukan arah dari sebuah

kegiatan.

Tujuan Manajemen

Sistem administrasi menjadi penting karena dapat digunakan sebagai bahan

evaluasi selama kinerja dalam sebuah organisasi.

Tujuan Organisasi

Keberadaan sebauh organisasi menjadi sebuah keharusan untuk ikut

merumuskan dalam memperkokoh cita-cita perjuangan organisasi.

Fungsi Kepemimpinan

Menurut Siagian (1988: 47-48), ada lima fungsi pemimpin dalam suatu

organisasi maupun dalam suatu kmonutas masyarakat, yaitu:

1. Selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha pencapaian tujuan.

2. Wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak-pihak di

lur organisasi.

Page 3: Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Organisasi

3. Selaku komunikator yang efektif

4. Mediator yang handal khususnya dalam hubungan ke dalam, terutama

dalam mengenai situasi konflik.

5. Selaku integrator yang efektif, rasional, obyektif dan netral

Fungsi Manajemen

Pada prinsipnya fungsi dari manajemen ialah:

1. Perencanaan

2. Pengorganisasian

3. Pemberian komando/perintah

4. Pengkoordinasian

5. Pengawasan

Namun banyak para pakar manajemen menambahkan menjadi beberapa

aitem, yaitu : pembuatan laporan dan penyusunan pegawai.

Fungsi Organisasi

Sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Kharakteristik Kepemimpinan

1. Tipe otokratis

2. Tipe militeristis

3. Tipe paternalistis

4. Tipe kharismatis

5. Tipe demokratis

Organisasi sebagai alat perjuangan

Sistem keorganisasian merupakan sebuah rumusan atau konsep yang di dalam

termatup sebuah nilai-nilai idelogis/nilai-nilai spirit organisasi untuk

mewujudkan cita-cita perjuangan.

Relasi antara Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi

Keberadaan pemimpin, sistem/manajemen dan organisasi merupakan sebuah

keharusan. Siklus perpaduan pemimpin, manajemen dan organisasi ibarat

sebuah rantai kehidupan yang tidak akan pernah putus. Substansi yang

diharapkan adanya proses sinergisitas.

V. Evaluasi

Page 4: Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Organisasi

tes partisipasif, tes Objektif dan penugasan dalam bentuk resume.

VI. Media Pengajaran

Media yang digunakan ialah skema yang berisikan kata kunci untuk lebih

memudahkan pemahaman kepemimpinan, manajemen dan organisasi dan Games.

Page 5: Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Organisasi

Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi

KEPEMIMPINAN

A. TEORI-TEORI TENTANG MUNCULNYA PEMIMPIN

1) Teori Genetis

Leader are born not made. Seorang pemimpin memang telah memiliki bakat-bakat

kepemimpinan sejak dilahirkan, sehingga dia memang telah ditakdirkan untuk

menjadi pemimpin.

2) Teori Sosial

Leader are made and not born. Teori ini merupakan anitesa dari teori genetis karena

menurut teori ini setiap orang dapat menjadi pemimpin bila kepadanya diberikan

pengalaman dan pendidikan yang memadahi

3) Teori Ekologis

Teori ini merupakan menggabungkan teori terdahulu karena menurut teori ini

seseorang bisa menjadi pemimpin yang baik apabila dia telah memiliki bakat-bakat

kepemimpinan sejak lahir, dan kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui

pendidikan dan pengalaman tentang kepemimpinan. Teori ini dipandang yang paling

ideal karena kalau sekedar mengandalkan faktor keturunan padahal tidak memiliki

pengalaman dan pengetahuan yang memadai dalam kepemimpinan, maka

hasilnyapun tidaklah baik.

B. KONSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan tampaknya lebih merupakan konsep berdasarkan pengalaman. Dalam

buku karya DR. Mar’at (1983) dapat kita golongkan konsepsi-konsepsi tentang

kepemimpinan sebagai berikut.

1. Kepemimpinan sebagai fokus proses-proses kelompok

Mumford (1906-1907) memandang bahwa kepemimpinan adalah keunggulan

seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam mengontrol proses gejala-

gejala sosial. Blackmar (1911) melihat kepemimpinan sebagai sentralisasi usaha

dalam diri seseorang sebagai cerminan kekuasaan dari keseluruhan. Kecenderungan

pemikiran dari definisi-definisi di atas sangat berpengaruh di dalam mengarahkan

Page 6: Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Organisasi

perhatian kepada pentingnya struktur kelompok dan proses kelompok dalam

pembahasan mengenai kepemimpinan.

2. Kepemimpinan sebagai suatu kepribadian dan akibatnya

Konsep kepribadian diperbandingkan dengan beberapa teori yang mencoba

menerangkan mengapa beberapa individu lebih mampu untuk mempraktikkan

kepemimpinan. Bowden (1926) mempersamakan kepemimpinan dengan kekuatan

kepribadian. Ia menyatakan, “sungguh benar, sifat kepribadian seseorang tidak dapat

begitu saja diperkirakan hanya dari tingkatan pengaruh yang dapat ‘didesakan’ pada

orang lain”. Bingham 91972) mendefinisikan pemimpin sebagai seorang individu

yang memiliki sifat-sifat kepribadian dan karakter yang diinginkan. Menurut Bernard

(1926), seorang individu yang lebih efisien dalam melontarkan rangsangan

psikososial terhadap orang lain dan secara efektif mensyaratkan respon secara

kolektif dapat disebut sebagai pemimpin. Teori kepribadian cenderung memandang

kepemimpinan sebagai akibat pengaruh satu arah. Mengingat bahwa pemimpin

mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan para

pengikutnya, maka biasanya ahli teori kepribadian ’lupa’ menyinggung karakteristik

timbal balik atau reciprocal dan interaktif dari / dalam situasi kepemimpinan.

3. Kepemimpinan sebagai tindakan atau langkah laku

Ada teori yang m,endefinisikan kepemimpinan dalam rangka tindakan dan tingkah

laku. Menurut Carter (1953), tingkah laku kepemimpinan menandakan adanya

keahlian tertentu, sehingga dapat dikatakan sebagai tingkah laku kepemimpinan.

Shartle (1956) mendefinisikan tingkah laku kepemimpinan sebagai tingkah laku yang

akan menghasilkan tindakan orang lain searah dengan keinginannya. Hemphill

(1949) menyatakan bahwa kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai tingkah laku

seorang individu yang mengarahkan aktivitas kelompok.

4. Kepemimpinan sebagai bentuk persuasi

Beberapa ahli teori terdahulu berusaha untuk menghilangkan adanya kesan

pemaksaan dalam definisi kepemimpinan, dan tetap memakai konsep memimpin

sebagai faktor yang menentukan di dalam hubungannya dengan para pengikutnya.

Dalam kerangka ini tampaknya lebih tepat menggunakan konsep persuasi. Schenk

(1928) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah pengelolaan manusia melalui

Page 7: Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Organisasi

persuasi dan inspirasi melalui pemaksaan langsung. Hal ini melibatkan penerapan

pengetahuan mengenai faktor manusia dalam memecahkan masalah yang kongkrit.

Cleeton dan Mason (1934), kepemimpinan mengidentifikasn adanya kemampuan

mempengaruhi manusia dan menghasilkan rasa aman dengan melalui pendekatan

secara emosional daripada melalui penggunaan otoriter.

5. Kepemimpinan sebagai hubungan kekuasaan

French (1956), Raven dan French (1958) mendefinisikan kepemimpinan dalam

kerangka pembedaan hubungan kekuasaan antara para anggota suatu kelompok.

Jhanda (1960) mendefinisikan kepemimpinan sebagai tipe hubungan kekuasaan yang

berciri persepsi anggota kelompok tentang hakl anggota kelompok untuk menentukan

pola tingkah laku yang sesuai dengan aktivitas kelompok. Pelaksanaan kekuasaan

tidak langsung dinyatakan oleh Warriner (1955) yang menyatakan bahwa

kepemimpinan sebagai bentuk hubungan antara manusia / individu yang

mensyaratkan komformitas dengan tindakan masing-masing individu. Jadi,

kekuasaan dipandang sebagai suatu bentuk dari hubungan saling pengaruh

mempengaruhi.

6. Kepemimpinan sebagai alat untuk mencapai tujuan

Beberapa ahli teori mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu alat untuk mencapai

tujuan memuaskan kebutuhan. Menurut Cowley (1928), “Pemimpin adalah individu

yang memiliki program / rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk

mencapai tujuan dengan cara yang pasti”. Bellows (1959) mendefinisikan

kepemimpinan sebagai proses menciptakan situasi sehingga para anggota kelompok,

termasuk pemimpin, dapat mencapai tujuan bersama dengan hasil maksimal dalam

waktu dan kerja yang singkat. Knickerbocker (1948), berpendapat fungsional

kepemimpinan adalah bila pemimpin dipersepsi oleh para anggota kelompok sebagai

pengendali dalam pemuasan kebutuhan mereka. Definisi-definisi tersebut di atas

memandang kepemimpinan yang mempunyai nilai instrumental. Kepemimpinan di

sini menghasilkan peran-peran tertentu yang harus dimainkan dan harus dapat

mempersatukan kelompok dalam rangka mencapai tujuan bersama. Jadi,

kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu fungsi yang sangat penting dalam suatu

kelompok.

Page 8: Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Organisasi

7. Kepemimpinan sebagai akibat dari interaksi

Beberapa ahli teori telah memandang kepemimpinan tidak sebagai penyebab atau

pengendali, melainkan sebagai akibat dari interaksi dalam kelompok. Bogardus

(1929) menyatakan bahwa kepemimpinan sebagai suatu proses sosial, yang

merupakan interstimulasi sosial menjadi penyebab penggantian tujuan lama menjadi

tujuan baru beberapa individu dengan tetap menjaga perbedaan posisi masing-

masing. Figors (1935) berpendapat “kepemimpinan merupakan suatu proses dari

stimulasi bersama”. Dengan keberhasilan saling pengaruh mempengaruhi dari

perbedaan individual, energi dikendalikan dalam lingkaran sebab akibat. Merton

(1969) memandang kepemimpinan sebagai hubungan interpersonal yang berdasarkan

keinginan dan bukannya berdasarkan keharusan. Kelompok ini sangat penting dalam

mengarahkan perhatian kepada kenyataan bahwa kepemimpinan tumbuh dan

berkembang sebagai hasil dari proses interaksi yang berlangsung dengan sendirinya.

Kepemimpinan dapat terjadi bila dikehendaki dan dipandang perlu oleh para anggota

kelompok. Dalam kenyataannya individu memiliki kepemimpinan sebagai anugerah

atas tingkah lakunya yang diharapkan oleh para anggota kelompok dan dipandang

berguna untuk menduduki posisi sebagai pemimpin.

8. Kepemimpinan sebagai pembeda peran

Salah satu prestasi yang cukup menonjol dari Sosiologi modern ialah perkembangan

dari teori peran (role theory). Setiap anggota suatu masyarakat menempati status

posisi tertentu, begitu pula halnya dengan lembaga-lembaga dan organisasi-

organisasi. Dalam setiap posisi, individu diharapkan memainkan peran tertentu.

Kepemimpinan dapat dipandang sebagai suatu aspek dalam definisi peran. Jennings

(1944) memandang kepemimpinan muncul sebagai suatu cara berinteraksi yang

melibatkan tingkah laku oleh dan untuk individu, yang pada akhirnya diangkat oleh

individu lainnya untuk memainkan peranan sebagai pemimpin. Gibb (1954)

memandang kepemimpinan kelompok sebagai suatu posisi yang timbul dari proses

interaksi itu sendiri. Menurut Gordon (1955), kepemimpinan dapat dikonsepsikan

sebagai suatu interaksi antara individu dengan anggota kelompok. Setiap partisipan

dalam interaksi ini dapat dikatakan memainkan peranan dan dengan berbagai cara

peran-peran tersebut didiferensiasikan antara satu dengan yang lainnya.

Page 9: Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Organisasi

C. UNSUR KEPEMIMPINAN DAN FUNGSI PEMIMPIN

pada dasarnya ada 3 unsur yang perlu dipenuhi agar kepemimpinan dapat dijalankan,

yaitu :

1) adanya kelompok manusia

2) adanya tujuan kelompok

3) adanya diferensiasi fungsi dan tanggung jawab

Menurut Siagian (1988: 47-48), ada lima fungsi pemimpin dalam suatu organisasi

maupun dalam suatu komunitas masyarakat, yaitu:

1) Selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha pencapaian tujuan.

2) Wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak-pihak di lur

organisasi.

3) Selaku komunikator yang efektif

4) Mediator yang handal khususnya dalam hubungan ke dalam, terutama dalam

mengenai situasi konflik.

5) Selaku integrator yang efektif, rasional, obyektif dan netral

D. TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN

Tipe kepemimpinan dalam suatu organisasi atau kelompok masyarakat dapat

digolongkan dalam lima tipe sebagai berikut:

1. Tipe otokratis

Seorang pemimpin yang otokratis memiliki ciri-ciri dalam kepemimpinannya sebagai

berikut:

Menganggap organisasi sebagai milik pribadi;

Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi;

Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata;

Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat;

Terlalu tergantung kepada kekuasaan formilnya;

Dalam tindakan penggerakkannya sering mempergunakan pendekatan yang

mengandung unsur pemaksaan dan punitif (bersifat menghukum).

Berdasarkan ciri-ciri di atas dapat dilihat bahwa tipe kepemimpinan ktokratis kurang

atau bahkan tidak tepat untuk suatu organisasi atau kelompok masyarakat saat ini

Page 10: Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Organisasi

dimana hak-hak asasi manusia yang menjadi anggota organisasi atau kelompok

masyarakat tersebut juga harus dihormati.

2. Tipe militeris

Seorang pemimpin dengan tipe militeris tidak berarti selalu seorang pemimpin dari

organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeris adalah seorang

pemimpin yang memiliki ciri-ciri dalam kepemimpinannya sebagai berikut:

Dalam menggerakkan bawahannya lebih sering mempergunakan sistem perintah;

Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung pada pangkat dan jabatannya;

Senang ada formalitas yang berlebih-lebihan;

Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan;

Sukar menerima kritik dari bawahannya;

Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

Berdasarkan ciri-ciri di atas maka dapat dilihat bahwa seorang pemimpin yang

militeris bukanlah pemimpin yang ideal dalam suatu masyarakat sipil karena akan

membungkam aspirasi warga. Sesuai dengan namanya, tipe ini selayaknya ditarapkan

di kalangan militer yang secara organisatoris memang memiliki struktur hirarkkhis.

3. Tipe paternalistis

Seorang pemimpin bertipe paternalistis memiliki ciri-ciri dalam kepemimpinannya

sebagai berikut:

Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa;

Bersikap tertalu melindungi (over protective)

Jarang memberikan keempatan kepada bawahannya untuk ikut mengambil

keputusan;

Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif;

Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan

daya kreasi dan fantasinya;

Sering bersikap maha tahu.

Tipe kepemimpinan paternalistis berkembang di masa lalu oleh karena

kecenderungan berkembangnya pola hubungan patron-klien dalam masyarakat,

dimana pemimpin merupakan figur yang serba hebat dan harus ditiru dan diikuti oleh

masyarakat sebagai klien.

Page 11: Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Organisasi

Tipe ini sedikit banyak juga merupakan reproduksi pola hubungan dalam keluarga di

masyarakat yang menganut sistem paternalistis dimana peran utama ada pada

seorang bapak/suami, dimana isteri dan anak-anak harus tunduk pada suami/bapak.

4. Tipe kharismatis

Seorang pemimpin yang kharismatis mempunyai daya penarik yang amat besar dan

oleh karena itu pada umumnya memiliki pengikut dalam jumlah besar, meskipun

para pengikut tersebut sering tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi

pengikut pemimpin tersebut.

Sulit untuk mengetahui mengapa seseorang menjadi pemimpin yang kharismatis,

karena dari mana asalnya kharismanya memang sulit untuk ditelusuri. Sering

disebutkan bahwa pemimpin yang kharismatis diberkahi kekuatan gaib. Kekayaan,

profil, kesehatan tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk kharisma. Sebagai

contoh: Gandhi bukanlah orang kaya yang ataupun memiliki wajah yang tampan.

5. Tipe demokratis

Seorang pemimpin yang demokratis memiliki ciri-ciri dalam kepemimpinannya

sebagai berikut:

Dalam proses penggerakan bawahan melalui kritik tolak dari pendapat bahwa

manusia adalah makhluk yang termulia;

Selalu berusaha menyelaraskan kepentingan dan tujuan organisasi dengan

kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya;

Senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritik dari bawahannya;

Selalu berusaha mengutamakan kerjsama dan kerja tim dalam usaha mencapai

tujuan;

Dengan ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya

untuk berbuat kesalahan yang kemudian dibandingkan dan diperbaiki agar

bawahan itu tidak berbuat kesalahan yang sama, tetapi tetap berani untuk berbuat

kesalahan yang lain;

Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari pada dia sendiri;

Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai seorang pemimpin.

PEMIMPIN YANG BAIK ADALAH YANG DEMOKRATIS DIMANA SELALU

MENGUTAMAKAN KERJASAMA DIANTARA MASYARAKAT YANG

Page 12: Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Organisasi

DIPIMPINNYA UNTUK MENCAPAI KESUKSESAN BERSAMA, MEMBERI

KEBESAN UNTUK BERKREASI SERTA TERBUKA ATAS KRITIK UNTUK

KEMAJUAN BERSAMA.

KEPEMIMPINAN MASA KINI YANG DEMOKRATIS

KLASIFIKASI KRITERIA

Ide dasar Tidak lagi difokuskan pada figur diri seorang

pemimpin, namun lebih merupakan proses yang

melibatkan partisipasi masyarakat.

Peran dan fungsi pemimpin Memfasilitasi dan menjamin terjadinya interaksi di

masyarakat dalam suatu kondisi yang kondusif untuk

terjadinya proses dialog yang produktif demi

kemajuan bersama yang dilandasi kebebasan

mengemukakan pendapat dan tanggung jawab

bersama.

Peran masyarakat Hak sekaligus tanggung jawab untuk berpartisipasi

dalam setiap proses pencapaian tuuan bersama dan

tidak lagi mengandalkan pada kerja pemimpin saja.

Proses pengambilan

kebijakan dan/atau

keputusan

Mengakomodasikan kepentingan bersama melalui

pelibatan semua anggota masyarakat dengan

memperhatikan kepentingan pihak-pihak terkait /

stakeholders

Proses pelaksanaan

kebijakan dan/atau

keputusan

Oleh karena keputusan diambil bersama-sama, maka

dalam pelaksanaannya pun menjadi tanggung jawab

bersama.

Evaluasi terhadap

kebijakan dan/atau

keputusan

Bukan pemimpinnya yang dievaluasi secara

individual, melainkan kinerja bersama, hal-hal baik

apa yang telah dicapai, kekuranagn apa yang perlu

diperbaiki, dan kemajuan-kemajuan seperti apa yang

diharapkan di masa datang.

DASAR-DASAR MANAJEMEN

Page 13: Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Organisasi

A. PENGERTIAN

Manajemen adalah merupakan alat bantu manusia dalam memenuhi kebutuhannya.

Manajemen ialah proses pelaksanaan pencapaian tujuan tertentu yang

diselenggarakan dengan pengawasan (enclopedia of social science).

Tujuan Manajemen

Sistem administrasi menjadi penting karena dapat dipergunakan sebagai bahan

evaluasi selama kinerja dalam sebuah organisasi.

FUNGSI MANAJEMEN

Menurut Henry Fayol ada lima fungsi dalam manajemen:

1. Perencanaan

Suatu usaha untuk menentukan kegiatan yang akan dilakukan di masa mendatang

guna untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Pengorganisasian

Suatu usaha bersama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai

tujuan tertentu. Mengorganisasi taitu suatu kegiatan mencapai tujuan dalam suatu

kelompok orang melalui cara-cara mengelompokkan kegiatan, menentukan siapa

yang akan memimpin kelompok tersebut.

3. Pemberian komando/perintah

Wewenang penuh oleh seorang ketua atau level struktural yang lebih tinggi

kepada anggotanya baik itu berupa perintah tertulis atau non tertulis.

4. Pengkoordinasian/penggerak

Kegiatan yang mendorong semangat kerja bawahan, mengarahkan aktivitas

bawahan, mengkoordinasikan berbagai aktivitas bawah menjadi aktivitas yang

kompak sehingga semua aktifitas bawahan sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan sebelumnya.

5. Pengawasan

Suatu aktifitas yang mengusahakan agar pekerjaan terlaksana sesuai dengan

instruksi atau pemberian wewenang kepada bawahan.

Namun ada pakar lain yakni : L Gulick menambahkan fungsi lagi yaitu:

1. Pembuatan laporan

Page 14: Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Organisasi

Suatu kegiatan pengumpulan seluruh materi dan imateri setelah pasca aktivitas

berkala yang akan dijadikan bahan evaluasi terhadap kinerja selama dalam kurun

waktu tertentu.

KEORGANISASIAN

Organisasi dapat didefinisikan antara lain:

1. Suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan

pemeliharaan suatu struktur atau pola-pola hubungan kerja dari orang-orang

dalam suatu kelompok kerja.

2. Suatu proses yang tersusun dimana orang-orang di dalamnya berinteraksi untuk

mencapai tujuan.

Struktur organisasi

Beberapa struktur organisasi

1. Organisasi Garis

2. Organisasi garis dan staf

3. Organisasi fungsional

4. Kombinasi organisasi garis dan fungsional

5. Kombinasi organisasi garis dan staf dengan organisasi fungsional

Prinsip-prinsip organisasi, yaitu:

1. Ada tujuan

2. Tujuan organisasi harus dipahami oleh selurh anggota

3. Tujuan tersbeut harus diterima

4. Adanya perumusan tugas pokok yang jelas (job description)

5. Prinsip pembagian tugas

6. Prinsip fungsional

7. Prinsip koordinasi

8. Prinsip kontiyunitas

9. Prinsip kesederhanaan

10. Prinsip fleksibelitas

11. Prinsip pendelegasian wewenang secara jelas

12. Prinsip pengelompokkan tugas yang sehomogen

13. Adanya kesatuan arah dalam mencapai tujuan

Page 15: Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Organisasi

14. Adanya kesatuan perintah dari seorang atasan

15. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab

16. Adanya distribusi tugas pekerjaan

17. Pola dasar organisasi harus relatif permanen

Beberapa teori tentang organisasi:

1. Teori klasik

2. Teori neo klasik

3. Teori fusi

4. Teori sistem

5. Teori kuntitatif

Page 16: Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Organisasi

DAFTAR PUSTAKA

Amin Wijaya T, Manajemen Strategik, PT. Gramedia, 1996

Charles J. Keatting, Kepemimpinan Dalam Manajemen, Rajawali Press, 1995

Krisdyatmoko, IRE (Institute For Research And Empowermenr) Modul Pemberdayaan Masyarakat Adat “Kepemimpinan Masyarakat Adat” Tahun IRE Press, 2003.

Mar’at, Pemimpin dan Kepemimpinan, Ghalia Indonesia, 1983

Mifta Thoha, Kepemimpinan dan Manajemen, Rajawali Press, 1986