46
Jorlin Pakpahan Soenardi D. Kosasih Adivcara Alwi Nurdin Maimun Bachrun p. hp LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Kepemimpinan dalam organisasi 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Jorlin PakpahanSoenardi D.Kosasih AdivcaraAlwi Nurdin Maimun Bachrun

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 2: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Deskripsi SingkatDeskripsi Singkat

Mata pendidikan dan pelatihan ini membahas Mata pendidikan dan pelatihan ini membahas pengertian tentang dasar-dasar kepemimpinan pengertian tentang dasar-dasar kepemimpinan yang efektif, gaya kepemimpinan, kecerdasan yang efektif, gaya kepemimpinan, kecerdasan emosional (emotional quotient-EQ), kecerdasan emosional (emotional quotient-EQ), kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient-SQ) yang spiritual (Spiritual Quotient-SQ) yang mempengaruhi kepemimpinan, serta mempengaruhi kepemimpinan, serta penerapannya.penerapannya.

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 3: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Tujuan Instruksional UmumTujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta

mampu menjelaskan penerapan prinsip-prinsip mampu menjelaskan penerapan prinsip-prinsip

kepemimpinan dalam organisasi secara efektif kepemimpinan dalam organisasi secara efektif

dan efisien dengan memberdayakan EQ dan SQ.dan efisien dengan memberdayakan EQ dan SQ.

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 4: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Tujuan Instruksional KhususTujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu: Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu: Menjelaskan prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang Menjelaskan prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang

efektif.efektif.Menguraikan gaya kepemimpinan.Menguraikan gaya kepemimpinan.Menjelaskan pengertian, manfaat, dan teknik Menjelaskan pengertian, manfaat, dan teknik

meningkatkan EQ dan SQ.meningkatkan EQ dan SQ.Menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif dan efisien.Menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif dan efisien.

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 5: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Pokok BahasanPokok Bahasan

1.1. Prinsip Dasar Kepemimpinan yang efektif.Prinsip Dasar Kepemimpinan yang efektif.

2.2. Pendekatan gaya kepemimpinan.Pendekatan gaya kepemimpinan.

3.3. Pengertian dan kegunaan emosi.Pengertian dan kegunaan emosi.

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 6: Kepemimpinan dalam organisasi 2

1. 1. Pengertian dan Peranan Pengertian dan Peranan PemimpinPemimpin

Pengertian Kepemimpinan IPengertian Kepemimpinan Ia.a. Robert Schuller (1988):Robert Schuller (1988):

““Kekuatan yang menyeleksi mimpi dan menetapkan tujuan yang akan dicapai. Kekuatan yang menggerakkan Kekuatan yang menyeleksi mimpi dan menetapkan tujuan yang akan dicapai. Kekuatan yang menggerakkan perjuangan/kegiatan menuju sukses. Setiap orang memiliki potensi, namun tidak semua orang menyadari”perjuangan/kegiatan menuju sukses. Setiap orang memiliki potensi, namun tidak semua orang menyadari”

b.b. Cattell (1973)Cattell (1973)Orang yang menciptakan perubahan paling efektif di dalam kelompoknya, menempati peran sentral atau Orang yang menciptakan perubahan paling efektif di dalam kelompoknya, menempati peran sentral atau posisi dominan, dan pengaruh di dalam kelompok”.posisi dominan, dan pengaruh di dalam kelompok”.

c.c. Glenn (1992)Glenn (1992)Bersumber dari keunggulan manusia, kualitas manusia yang mampu menciptakan orang biasa mencapai Bersumber dari keunggulan manusia, kualitas manusia yang mampu menciptakan orang biasa mencapai hasil yang luar biasa”.hasil yang luar biasa”.

Page 7: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Pengertian Kepemimpinan IIPengertian Kepemimpinan II

d.d. Hemhiel & Coons (1957)Hemhiel & Coons (1957)““Perilaku seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai Perilaku seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama (Shared Goal)’”bersama (Shared Goal)’”

e.e. Rauch & Behling (1984)Rauch & Behling (1984)““Proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan”.Proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan”.

f.f. Jacobs & Jacques (1990)Jacobs & Jacques (1990)““Sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap suatu usaha kolektif, dan yang mengakibatkan Sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap suatu usaha kolektif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran”. kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran”.

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 8: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Kata-kata Kunci Definisi KepemimpinanKata-kata Kunci Definisi Kepemimpinan

Menurut:Menurut:-Schuller-Schuller - Hemhiel & Coons- Hemhiel & Coons-Cattel-Cattel - Rauch & Behling- Rauch & Behling-Glenn-Glenn - Jacobs & Jacques- Jacobs & Jacques

Terkait pada individu, yaitu:Terkait pada individu, yaitu: Kekuatan seleksi/menetapkan pencapaian tujuan;Kekuatan seleksi/menetapkan pencapaian tujuan; Menciptakan perubahan yang paling efektif;Menciptakan perubahan yang paling efektif; Keunggulan/kualitas manusia.Keunggulan/kualitas manusia. Perilaku individu memimpin aktivitas;Perilaku individu memimpin aktivitas; Kemampuan mempengaruhi aktivitas kelompok;Kemampuan mempengaruhi aktivitas kelompok; Seni (art), kesenggupan (ability), teknik.Seni (art), kesenggupan (ability), teknik.

p. hpLAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 9: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Atribut yang melekat pada KepemimpinanAtribut yang melekat pada Kepemimpinan

1.1. Vitalitas dan StaminaVitalitas dan Stamina2.2. InteligensiaInteligensia3.3. Kemauan menerima tanggung jawab.Kemauan menerima tanggung jawab.4.4. Memahami kebutuhan orang lain.Memahami kebutuhan orang lain.5.5. Kompetensi.Kompetensi.6.6. Terampil berurusan dengan orang lain.Terampil berurusan dengan orang lain.7.7. Ingin berhasil.Ingin berhasil.8.8. Kemampuan memotivasi.Kemampuan memotivasi.9.9. Keberanian/keteguhan/ketahanan.Keberanian/keteguhan/ketahanan.10.10. Kemampuan memenangkan kepercayaan.Kemampuan memenangkan kepercayaan.11.11. Kemampuan manajemen, mengambil keputusan dan menetapkan prioritas.Kemampuan manajemen, mengambil keputusan dan menetapkan prioritas.12.12. AdaptasiAdaptasi

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 10: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Siapakah Pemimpin itu ?Siapakah Pemimpin itu ?Hemhiel & CoonsHemhiel & Coons““Seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan Seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan bentuk alasannya”.bentuk alasannya”.

WinardiWinardi““Seseorang yang karena kecakapan-kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi Seseorang yang karena kecakapan-kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama ke arah pencapaian sasaran-sasaran tertentu”.kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama ke arah pencapaian sasaran-sasaran tertentu”.

Hakiki Seorang Pemimpin:Hakiki Seorang Pemimpin:““Mampu memberdayakan Sumber Daya Manusia dan sumber daya lain dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu Mampu memberdayakan Sumber Daya Manusia dan sumber daya lain dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.tujuan tertentu”.

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 11: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Peranan pemimpin (I)Peranan pemimpin (I)1. Hennry Mintzberg1. Hennry Mintzberg

Kewenangan dan Status Formal

Peranan Inter PersonalPeranan Inter PersonalFigurehead:

Hadir dalam upacara

Leader: Penggerak/

PembimbingLiaison:

Penghubung/Kerjasama

Peranan InfornasionalPeranan InfornasionalPemantau:

Mengikuti proses kegiatan unit kerjanya.

Disseminator: Menyebarluaskan

informasi.Spokesman:

Juru bicara/satu pintu

Peranan Mengambil Peranan Mengambil Keputusan Keputusan

Entrepreuner Ide/gagasan baru,

inovasi.Disturbance Handler:

Atasi kesulitan.ResourceAllocator:

Mengatur semua sumber daya

Negotiator Sebagai wakil

menghadapi pihak luar.

Page 12: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Peranan Pemimpin (II)Peranan Pemimpin (II)

2. H.G. Hicks And C.R. Gullet:2. H.G. Hicks And C.R. Gullet: Adil-ArbitratingAdil-Arbitrating Memberi sugesti – suggestingMemberi sugesti – suggesting Mendukung tercapainya tujuan-supplying obyectivesMendukung tercapainya tujuan-supplying obyectives Katalisator-catalysingKatalisator-catalysing Menciptakan rasa aman-providingMenciptakan rasa aman-providing Wakil Organisasi-RepresentingWakil Organisasi-Representing Sumber Inspirasi-InspiringSumber Inspirasi-Inspiring Bersikap menghargai -praisingBersikap menghargai -praising

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 13: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Tugas Pokok Pemimpin Tugas Pokok Pemimpin (Stoner-Mintzberg)(Stoner-Mintzberg)

1.1. Managers work with another peopleManagers work with another people

2.2. Managers are responsible and accountableManagers are responsible and accountable

3.3. Managers balance competing goals and set priorityManagers balance competing goals and set priority

4.4. Managers must think analytically and conseptuallyManagers must think analytically and conseptually

5.5. Managers are mediatorsManagers are mediators

6.6. Managers are politcians and diplomatManagers are politcians and diplomat

7.7. Managers make difficult decisionManagers make difficult decision

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 14: Kepemimpinan dalam organisasi 2

2.2. Kepemimpinan Yang Efektif Kepemimpinan Yang Efektif (Stophen R Covey: The Principle Centered Leadership)(Stophen R Covey: The Principle Centered Leadership)

Berikan seseorang ikan, maka anda telah memberinya makan sehari-hari.Berikan seseorang ikan, maka anda telah memberinya makan sehari-hari.

Ajari dia memancing ikan, maka anda memberinya makan seumur hidupAjari dia memancing ikan, maka anda memberinya makan seumur hidup

Kalimat di atas merupakan prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang efektif/berprinsip.Kalimat di atas merupakan prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang efektif/berprinsip. Prinsip merupakan bagian dari kondisi, kesadaran, dan suara hati.Prinsip merupakan bagian dari kondisi, kesadaran, dan suara hati. Prinsip muncul dalam bentuk ide, nilai, norma, dan ajaran.Prinsip muncul dalam bentuk ide, nilai, norma, dan ajaran.

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 15: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Ciri-Ciri Memimpin Yang Berprinsip (Stephen R. Covey-1997)Ciri-Ciri Memimpin Yang Berprinsip (Stephen R. Covey-1997)1.1. Selalu belajar – secara berkelanjutan belajar pengalaman dan pelatihan.Selalu belajar – secara berkelanjutan belajar pengalaman dan pelatihan.

2.2. Berorientasi pada pelayanan-pelayanan prima.Berorientasi pada pelayanan-pelayanan prima.

3.3. Mempercayai orang lain – untuk motivasi bawahanMempercayai orang lain – untuk motivasi bawahan

4.4. Memancarkan energi positif-sanggup bekerja tahan banting.Memancarkan energi positif-sanggup bekerja tahan banting.

5.5. Hidup seimbang-seimbang hidup dunia-akhirat.Hidup seimbang-seimbang hidup dunia-akhirat.

6.6. Melihat hidup sebagai petualangan-mampu menikmati hidup dengan segala konsekuensinyaMelihat hidup sebagai petualangan-mampu menikmati hidup dengan segala konsekuensinya

7.7. Sinergik-bekerjasama saling menguntungkan.Sinergik-bekerjasama saling menguntungkan.

8.8. Selalu berlatih memperbaharui diri, melalui:Selalu berlatih memperbaharui diri, melalui:

• Pemahaman/perluas wawasan materi;Pemahaman/perluas wawasan materi;

• Mengajarkan materi pada orang lain;Mengajarkan materi pada orang lain;

• Menerapkan prinsip-prinsip dan pemantauan hasil.Menerapkan prinsip-prinsip dan pemantauan hasil.

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 16: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Hambatan Yang Dihadapi Pemimpin BerprinsipHambatan Yang Dihadapi Pemimpin Berprinsip

• Hambatan berupa kebiasaan buruk:Hambatan berupa kebiasaan buruk: Selera dan nafsu;Selera dan nafsu; Kesombongan dan kepura-puraan;Kesombongan dan kepura-puraan; Aspirasi dan ambisiusAspirasi dan ambisius

• Upaya mengatasi:Upaya mengatasi: Semangat, disiplin dan latihan berkelanjutan (dasar pengambilan keputusan)Semangat, disiplin dan latihan berkelanjutan (dasar pengambilan keputusan) Melatih daya emosional dengan cara berlatih mendengarkan/kendali diri.Melatih daya emosional dengan cara berlatih mendengarkan/kendali diri. Pembenahan diri menyangkut aspek pengetahuan, sikap, keterampilan.Pembenahan diri menyangkut aspek pengetahuan, sikap, keterampilan.

Motto: jangan mengandalkan kekuasaan.Motto: jangan mengandalkan kekuasaan.

Page 17: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Tujuh Kebiasaan Orang Yg Sangat EfektifTujuh Kebiasaan Orang Yg Sangat Efektif (The seven habits of Highly Effective People)(The seven habits of Highly Effective People)

Oleh: Stephen R. Covey)Oleh: Stephen R. Covey)

• Jadilah proaktifJadilah proaktif• Mulai dengan akhir dalam pikiran.Mulai dengan akhir dalam pikiran.• Didahulukan yang harus di dahulukanDidahulukan yang harus di dahulukan• Menang-menangMenang-menang• Berusaha mengerti terlebih dahulu…. Baru dimengertiBerusaha mengerti terlebih dahulu…. Baru dimengerti• Wujudkan sinergiWujudkan sinergi• Asahkan selalu gergaji andaAsahkan selalu gergaji anda

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 18: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Tiga Pilar UtamaTiga Pilar UtamaPenyangga Efektifitas Kepemimpinan Penyangga Efektifitas Kepemimpinan

LegitimasiLegitimasiLegalitasAcceptabilitasEtis

KepribadianKepribadianSistem-NilaiAmanahKarismaIntegritasKredibilitas

KompetensiKompetensiTeknik MotivasiTeknik mengambil keputusanTeknik memimpin rapatTeknik berkomunikasiTeknik berbegoisasiTeknik mengelola konflikTeknik mengelola stressTeknik menjual

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 19: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Pendekatan Gaya Pendekatan Gaya KepemimpinanKepemimpinan

1.1. Pendekatan teori sifat (Traits Theory)Pendekatan teori sifat (Traits Theory)

2.2. Pendekatan Teori Perilaku (Behavioral Pendekatan Teori Perilaku (Behavioral Theory)Theory)

3.3. Pendekatan situasionalPendekatan situasional

4.4. Kepemimpinan visionerKepemimpinan visioner

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 20: Kepemimpinan dalam organisasi 2

1.1. Pendekatan Teori Sifat (Traits Theory)Pendekatan Teori Sifat (Traits Theory)

Teori ini menekankan keberhasilan organisasi pada diri pemimpin, studi tentang Teori ini menekankan keberhasilan organisasi pada diri pemimpin, studi tentang kepemimpinan didasarkan pada karakteristik pemimpin yang berhasil (ciri-kepemimpinan didasarkan pada karakteristik pemimpin yang berhasil (ciri-ciri pribadi)ciri pribadi)

Menurut Stogdill (1948)Menurut Stogdill (1948) Pemim yang berhasil adalah pemimpin yang memiliki:Pemim yang berhasil adalah pemimpin yang memiliki: Capacity : cerdas, mampu bicara, waspada.Capacity : cerdas, mampu bicara, waspada. Achivement: gelar sarjana, pengetahuan, prestasi O.R.Achivement: gelar sarjana, pengetahuan, prestasi O.R. Responsibility: bertanggung jawab.Responsibility: bertanggung jawab. Status: Kedudukan sosial/ekonomi, ketenaran.Status: Kedudukan sosial/ekonomi, ketenaran. Participation: aktif, pandai bergaul/bekerjasama, humoris.Participation: aktif, pandai bergaul/bekerjasama, humoris.

Menurut KeirseyMenurut KeirseyWatak pemimpin dipengaruhi oleh 2 hal:Watak pemimpin dipengaruhi oleh 2 hal: Perbedaan keinginanPerbedaan keinginan Setiap orang mempunyai: motif, doronga, tujuan dan kebutuhan yang berbeda.Setiap orang mempunyai: motif, doronga, tujuan dan kebutuhan yang berbeda. Perbedaan PersepsiPerbedaan Persepsi Setiap orang memiliki: pemahaman dan cara berpikir yang berbeda.Setiap orang memiliki: pemahaman dan cara berpikir yang berbeda.

Page 21: Kepemimpinan dalam organisasi 2

2. 2. Pendekatan Teori Perilaku Pendekatan Teori Perilaku (Behavioral Theory)(Behavioral Theory)Teori ini didasarkan pada studi perilaku hubungan antara pemimpin dengan individu, kelompok dengan organisasiTeori ini didasarkan pada studi perilaku hubungan antara pemimpin dengan individu, kelompok dengan organisasi..

a. Teori Dua DimensiOleh Holpin dan Winer (1957)Perilaku pemimpin cenderung mengarah pada:

• Dimensi Konsiderasi• Dimensi Inisiasi

b. Teori Tiga FaktorOleh Getzel dan Guba (1957)Perilaku pemimpin cenderung mengarah pada:• Normatif• Personal• Transaksional

c. Teori Empat FaktorOleh Lipham dan Rankin (1982)Perilaku pemimpin cenderung mengarah pada:• Struktural • Fasilitator• Supportif• Partisipatif

e. Teori Tiga DimensiOleh Reddin, membagi tiga pola dasar perilaku pemimpin, yaitu:

Orientasi tugas (Task Oriented=TO) Orientasi hubungan Kerja (Relationship

Oriented=RO Orientasi Hasil (Effectiveness Oriented = E)

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 22: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Tokoh Menonjol Teori Perilaku (W.J. Reddin: The 3-D Theory)Tokoh Menonjol Teori Perilaku (W.J. Reddin: The 3-D Theory)

Tiga Pola Dasar Perilaku Kepemimpinan :

1. Perilaku yang berorientasi pada tugas (Task Oriented/TO)

Kode: TO + ; RO-; E-

2. Perilaku yang berorientasi pada hubungan kerjasama/kemanusiaan

(Relationship Oriented/Ro)

Kode : TO-; Ro+; E-

3. Perilaku yang berorientasi pada Hasil (Effectiveness Oriented/E)

Kode: To-; RO-; E+

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 23: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Delapan Gaya Kepemimpinan ReddinDelapan Gaya Kepemimpinan Reddin

NoNo Gaya Kepemimpinan Gaya Kepemimpinan *)*)

ToTo RoRo EE

11 The DesesterThe Desester -- -- --

22 The BureaucratThe Bureaucrat -- -- ++

33 The MissionaryThe Missionary -- ++ --

44 The DeveloperThe Developer -- ++ ++

55 The AutocratThe Autocrat ++ -- --

66 The Benevolent The Benevolent AutocratAutocrat

++ -- ++

77 The CompromiserThe Compromiser ++ ++ --

88 The ExecutiveThe Executive ++ ++ ++*) Gaya Kepemimpinan mana yang lebih efektif, dan mana

yang kurang efektif

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 24: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Ciri-Ciri Umum Gaya Kepemimimpinan ReddinCiri-Ciri Umum Gaya Kepemimimpinan Reddin

Yang Kurang Efektif

1. The Deserter• Negatif/agresif/hasut/licik• Pura-pura setuju• Tidak bertanggung jawab

2. The Missionary• Pendirian selalu berubah• Menghindari bentrokan• Ingin hasil yang baik

3. The Autocraf• Bawahan harus

diperintah/hanya melak-sanakan tugas.

• Bawahan sebagian dari mesin.4. The Compromiser

• Bekerja tidak tuntas/tidak sungguh-sungguh

• Tidak harap prestasi tinggi• Rencana Kerja adalah

kompromi

Yang Lebih Efektif

1. The Bureacratif• Taat aturan main• Terikat masa lalu• Tidak kembangkan bawahan

2. The Developer• Percaya kepada orang lain• Pergaulan luas• Memajukan orang lain

3. The Benevolent Autocrat• Membuat orang lain tanpa

membuat kecil hati orang yang bersangkutan .

• Sulit bergaul dengan bawahan.4. The Executive

• Selalu tentukan standar/prestasi• Motivator kerja bersama.• Partisipasi/kerjasama

Page 25: Kepemimpinan dalam organisasi 2

3.3. Pendekatan Situasional Pendekatan Situasional (Hersey & Blanchard-1982)(Hersey & Blanchard-1982)

Teori ini didasarkan pada studi perilaku hubungan antara pemimpin dengan individu, kelompok dengan organisasi.Teori ini didasarkan pada studi perilaku hubungan antara pemimpin dengan individu, kelompok dengan organisasi.

Pengantar:Pengantar: Sebagai reaksi terhadap teori sifat dan teori perilaku.Sebagai reaksi terhadap teori sifat dan teori perilaku. Pemimpin adalah produk situasi.Pemimpin adalah produk situasi. Pemimpin harus mampu mendiagnosa situasi.Pemimpin harus mampu mendiagnosa situasi. Pemimpin harus mampu mengubah perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi.Pemimpin harus mampu mengubah perilaku sesuai dengan situasi dan kondisi. Bawahan diperlakukan sesuai kematangannya/maturityBawahan diperlakukan sesuai kematangannya/maturity Variabel situasi tergantung pada:Variabel situasi tergantung pada: Antara lain:Antara lain:

Kualitas orang yang memimpin.Kualitas orang yang memimpin. Kualitas orang yang dipimpin.Kualitas orang yang dipimpin. Jenis pekerjaan, waktu, tempat, lingkungan, teman sekerja.Jenis pekerjaan, waktu, tempat, lingkungan, teman sekerja. Tujuan yang ingin dicapai.Tujuan yang ingin dicapai.

p. hpLAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 26: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Karakteristik Perilaku Dasar (Kepemimpinan Situasional)Karakteristik Perilaku Dasar (Kepemimpinan Situasional)

G.3G.3PartisipatifPartisipatif

R-TugasR-TugasT-TantanganT-Tantangan

G.2G.2Konsultatif/SellingKonsultatif/SellingT-TugasT-TugasR-HubunganR-Hubungan

G.4G.4DelegatifDelegatif

R-TugasR-TugasT-HubunganT-Hubungan

G.1G.1Direktif/TellingDirektif/Telling

T-TugasT-TugasR-HubunganR-Hubungan

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 27: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Tipe Kepemimpinan Situasional

G.3 Tipe PartisipatifG.3 Tipe Partisipatif

Komunikasi dua arah makin ditingkatkan.

Bawahan diperhatikan dan dianggap cakap.

PM dan PK berimbang

G.4 Tipe DelegatifG.4 Tipe Delegatif

PM didiskusikan bersama.

PK dan langkah tindak diserahkan kepada bawahan.

Bawahan dianggap cakap dan dipercaya.

G.2 Tipe KonsultatifG.2 Tipe Konsultatif

Komunikasi dua arah.

PM-masukan bottom-up didengarkan

PK-tetap berada di tangan atasan.

G.1 Tipe DerektifG.1 Tipe Derektif

Komunikasi cenderung satu arah dari atasan (perintah)

Peran bawahan dibatasi.

PM dan PK-merupakan tanggung jawab atasan.

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 28: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Tingkat Kematangan Bawahan (Maturity)Keterkaitan antara kemauan dan kemampuan

NoNoMaturitMaturit

yy PenjelasanPenjelasan

Tipe Tipe Kepemimpinan Kepemimpinan

SituasionalSituasional

1.1. K-1K-1 Tidak mau dan tidak Tidak mau dan tidak mampumampu

Direktif/Telling Direktif/Telling (Instruktif)(Instruktif)

2.2. K-2K-2 Mau tetapi tidak Mau tetapi tidak mampu mampu

Konsultatif/Konsultatif/sellingselling

3.3. K-3K-3 Tidak mau tetapi Tidak mau tetapi mampumampu

PartisipasiPartisipasi

4.4. K-4K-4 Mau dan mampuMau dan mampu DelegasiDelegasi

Page 29: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Situational Leadership(Hersey & Blancard)

Belum

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 30: Kepemimpinan dalam organisasi 2

4. Kepemimpinan Visioner

Perlukah kepemimpinan visioner dalam era perubahan/pembaharuan/reformasi ini

Apakah yang dimaksu dengan perubahan

Bagaimana sosok pimpinan visioner itu

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 31: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Pengertian PerubahanPengertian Perubahan Suatu proses transformasi ke arah terwujudnya keadaan baru dengan

kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan keadaan sebelumnya (W. Sumidjo-1999)

Latar Belakang Terjadinya PerubahanLatar Belakang Terjadinya Perubahan Krisis Poleksosbud

Konsep landasan untuk masa depan sudah tidak sesuai.

Rumusan pendekatan keberhasilan yang lama dianggap sudah tidak efektif

Perlu teori/praktek manajemen baru sebagai pengganti yang sudah usang.

Perlu solusi-solusi baru.

Perlu pembentukan baru organisasi birokrasi pemerintah/swasta

Faktor internal dan eksternal

Page 32: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Faktor lain yang mempengaruhi perubahanFaktor lain yang mempengaruhi perubahanFaktor Internal

Visi dan misi/value tidak samaKerangka/alur strategi tidak jelas.Lemahnya keterpaduan antara visi dan sistemGaya pimpinan tidak sesuai dengan visiLemahnya kompetensi dan integritas

Faktor Eksternal

Aspek SospolkamAspek Kebudayaan/KulturAspek IptekAspek Peraturan Perundang-undangan

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 33: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Peran/Profil Pemimpin VisionerPeran/Profil Pemimpin Visioner((Menyangkut hal-hal strategis)Menyangkut hal-hal strategis)

Memperbaiki Sumber Daya Manusia dan Sumber daya lain (meningkatkan kualitas dan hasil)

Menemukan dan mencari sebab kegagalan Sumber Daya Manusia, serta membantu bawahan bekerja baik.

Menciptakan lingkungan kerja yang produktif, kepemimpinan yang inovatif, diklat bawahan.

Peran seorang pemimpin visioner, adalah:

Direction Setter

Change Agent

Spokes person

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 34: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Komitmen Perilaku Kepemimpinan VisionerKomitmen Perilaku Kepemimpinan Visioner(James M. Kouzes & Barry Z. Posmer(James M. Kouzes & Barry Z. Posmer

1. Memimpin untuk masa depan. (memiliki visi yang tercermin dalam sikap dan perilaku pemimpin)

2. Mencari peluang yang menantang (tidak menyenangi status Qua, dan menyenangi “adventuring:

3. Berani mencoba dan siap menanggung resiko (calculated risk)

4. Menciptakan iklim kerja organisasi (keterbukaan, kerjasama, peluang interaksi, memberikan reward and punishment).

5. Membangun dan mengembangkan mitra kerja

6. Menampilkan keteladanan.

7. Merencanakan keberhasilan bertahap.

8. Menghargai peran setiap individu.

9. Membangun “Job Satisfaction”/mensyukuri setiap keberhasilan.

Page 35: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Pokok Bahasan IIIPokok Bahasan IIIPengertian dan Kegunaan EmosiPengertian dan Kegunaan Emosi

1. Pengertian dan Peranan Emosi

2. Ciri Pemimpin yang cerdas secara emosi

3. Teknik meningkatkan kecerdasan emosi (EQ)

4. Kecerdasan spiritual (spritual Quotient-SQ) Pengertian SQ

Kaitan IQ, EQ, dan SQ.

Tanda-tanda SQ yang telah berkembang.

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 36: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Pengertian dan Peranan EmosiPengertian dan Peranan EmosiEmosi (Oxford English Dictionary)Emosi (Oxford English Dictionary)

“Setiap kegiatan atau pengolahan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap”.

•Emosi Positif, contoh: -Cinta: mabuk kepayang, percaya, hormat, kasmaran, dan seterusnya.

•Emosi Negatif, contoh: -Amarah: beringas, benci, jengkel, kesal hati, mengamuk, dan seterusnya

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 37: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Peranan EmosiPeranan Emosi 1. Sebagai “energi pengaktif”, untuk nilai etika.

Empati, integritas, kepercayaan, keuletan.

2. Membangkitkan intuisi rasa ingin tahu. Antisipasi masa depan yang tidak menentu,

dan Merencanakan langkah tindakan.

3. Membantu IQ memecahkan permasalahan yang sulit melalui pemikiran kreatif.

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 38: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Kecerdasan EmosionalKecerdasan Emosional DefinisiDefinisiSalovey & Mayer-1990Salovey & Mayer-1990 Kualitas emosi yang penting bagi suatu keberhasilan, antara lain dapat

berupa:•Empati, kesetiakawanan•Mengungkapkan dan memahami perasaan.•Mengendalikan amarah.•Kemandirian, ketekunan, sikap hormat.

David Goleman-1997David Goleman-1997“Kemampuan mengelola perasaan sehingga terekspresikan dengan tepat dan efektif yang memungkinkan orang bekerjasama dengan lancar menuju sasaran bersama”.

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 39: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Manfaat Kecerdasan EmosionalManfaat Kecerdasan Emosional 1. Membantu IQ untuk pemecahan masalah.

2. Meningkatkan kinerja intelektual.

3. Membantu mengenali diri sendiri.

4. Menjaga keseimbangan kebutuhan pribadi dan kebutuhan

orang lain.

5. Membantu pimpinan mengemban perannya.

6. Melakukan komunikasi dengan jujur dan terbuka.

7. Menjalin team-work yang efektif dan sinergis

8. Meningkatkan kreativitas dan inovasi

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 40: Kepemimpinan dalam organisasi 2

2. 2. Ciri-Ciri Pemimpin Yang Cerdas EmosiCiri-Ciri Pemimpin Yang Cerdas Emosi

a. Mampu menyadari diri sendiri- Tahu kekuatan/kelemahan diri

b. Mampu mengendalikan diri.- Dapat mengelola emosi secara efektif.

c. Memotivasi diri dengan efektif.- Selalu memanfaatkan kesempatan dan optimis

d. Memiliki kepekaan terhadap orang lain.- Mampu membina hubungan (persuasi, sibergi, kolaborasi, katalisator perubahan).

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 41: Kepemimpinan dalam organisasi 2

3.3. Teknik Meningkatkan IQTeknik Meningkatkan IQ

a. Kenali emosi anda

b. Terimalah perasaan emosi anda

c. Kembangkan kesadaran emosi anda

- Memotivasi diri sendiri

d. Pahami lingkungan dari orang lain.

e. Penghayatan

f. Implementasi

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 42: Kepemimpinan dalam organisasi 2

4.4. Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient-Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient-SQ)SQ)

PengantarPengantar

1900IQ merupakan satu-satunya yang menjamin keberhasilan seseorang.Semakin tinggi IQ semakin tinggi kecerdasan seseorang.

1996EQ merupakan kecerdasan lain yang juga menentukan keberhasilan

seseorang (Dabiel Goleman)

2000Penelitian Zohar dan Marshall menunjukkan pentingnya SQSQ sebagai kecerdasan tertinggi yang memfungsikan IQ dan EQ.

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 43: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Apakah yang dimaksud dengan Kecerdasan Apakah yang dimaksud dengan Kecerdasan SpiritualSpiritual

1. Ahli Syaraf U.S Rama Chandran (California University) menemukan “God Spot”, dalam otak manusia, yang menjadi “Pusat Spiritual”.

2. Kecerdasan spiritual (SQ), adalah “kecerdasan untuk memahami dan memecahkan persoalan “makna”, dan “nilai”Kecerdasan untuk menenpatkan prilaku dan hidup dalam konteks kehidupan yang lebih kaya dan lebih luas, sehingga mampu menempatkan kehidupan seseorang menjadi bermakna dan bernilai. (Danah Zohar dan Ian Marshall)

3. Bentuk SQ yang mudah dipahami adalah “Nurani”.4. SQ berperan penting menggerakkan dan mengarahkan IQ dan EQ.5. Beberapa pertanyaan yang hanya bisa di jawab SQ:

• Kenapa saya ada, dan untuk apa saya ada ?• Adakah kehidupan setelah kematian ?• Kenapa saya melakukan itu, dan berhasil.

6. Kecerdasan spiritual, menuntun seseorang:• Bersikap toleran• Mampu menghadapi penderitaan dan memanfaatkannya.• Mampu mengendalikan diri dari hal-hal yang negatif.• Menolong seseorang tanpa pamrih.

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004

Page 44: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Aplikasi IQ, EQ, dan SQ Dalam KepemimpinanAplikasi IQ, EQ, dan SQ Dalam Kepemimpinan1. Kecerdasan Intelegensi (IQ) dapat menghasilkan gagasan atau ide yang brilian, dan

rencana yang bagus, tetapi realisasi dari gagasan/ide, dan keterlaksanaan rencana yang

bagus tersebut, sangat kuat dipengaruhi oleh Kecerdasan Emosiaonal (EQ), dan apakah

prosesnya dan gasilnya mengandung nilai-nilai kebenaran dan kebaikan, sangat kuat

dipengaruhi kecerdasan spritual (SQ).

2. Kecerdasan emosi (EQ) dapat mendorong kecerdasan intelegensi )IQ) menganalisis

masalah, dan menghasilkan alternatif pemecahan masalah secara kreatif, dan dengan

menggunakan kecerdasan spiritual dalam proses pengambilan keputusan, akan diperoleh

keputusan yang terbaik.

3. Ketidakmampuan mengelola emosi (dalam keadaan “Emosional”), dapat merusak

kecerdasan intelegensi. Dan pada saat EQ dan IQ terganggu, maka kecerdasan spiritual

(SQ) akan sulit berperan secara efektif. (karena itu jangan mengambil keputusan pada saat

emosional.

4. Kecerdasan intelegensi (IQ) mampu menjelaskan bahwa KKN itu tidak baik, tetapi hanya

dengan kecerdasan spiritual (SQ) seseorang mampu mengendalikan (mengelola)

emosinya, sehingga emosi tidak mencari kepuasan dengan cara yang tidak sehat.

5. Biasakanlah mendengar dan memperhatikan suara nurani/kata hati (mengelola SQ), maka

anda akan mendapatkan kepuasan emosional (EQ yang paling bernilai dan paling

berharga, dari segala hasil kecerdasan intelegensi (IQ) yang anda miliki.

Page 45: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Sinergi: IQ, EQ, dan SQSinergi: IQ, EQ, dan SQDalam KepemimpinanDalam Kepemimpinan

SQ

IQ EQ

Pemimpin

Efektif

Page 46: Kepemimpinan dalam organisasi 2

Tanda-Tanda SQ yang telah berkembang dengan Tanda-Tanda SQ yang telah berkembang dengan baikbaik

1. Mampu bersikap fleksibel: adaptif secara spontan dan aktif.

2. Tingkat kesadaran diri yang tinggi

3. Kemampuan untuk memanfaatkan dan menghadapi

penderitaan.

4. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit.

5. Kilas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai

p. hp

LAB PRODUKSI MEDIA PENDIDIKAN PUSDIKLAT PEGAWAI DEPDIKNAS 2004