83
i Pengaruh Pendapatan dan Beban Terhadap Pajak: Laba Sebelum Pajak sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ45) Oleh : Siti Nurjanah 104082002775 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/ 2008 M

Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

  • Upload
    habao

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

i

Pengaruh Pendapatan dan Beban Terhadap Pajak:

Laba Sebelum Pajak sebagai Variabel Intervening

(Studi Empiris Pada Perusahaan LQ45)

Oleh :

Siti Nurjanah

104082002775

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H/ 2008 M

Page 2: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

ii

Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak:

Laba Sebelum Pajak sebagai Variabel Intervening

(Studi Empiris Pada Perusahaan LQ45)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk memenuhi syarat-syarat untuk meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Siti Nurjanah

104082002775

Di bawah bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yahya Hamja, MM Afif Sulfa, SE, Ak, M.Si

NIP: 150676334

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 3: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

iii

Hari ini Jum’at Tanggal 5 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Siti Nurjanah NIM:104082002775

dengan judul skripsi “Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak Laba

sebelum Pajak sebagai Variabel Intervening” (Studi Empiris pada Perusahaan

LQ45). Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian

berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Ilmu sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 5 September 2008

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Drs. Abdul hamid cebba, Ak, M. BA Amilin, SE., Ak., M.Si

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

Penguji Ahli

Page 4: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

iv

Hari ini Rabu Tanggal 17 Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Siti Nurjanah NIM:104082002775

dengan judul skripsi “Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak Laba

sebelum Pajak sebagai Variabel Intervening” (Studi Empiris pada Perusahaan

LQ45). Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian

berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Ilmu sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 17 September 2008

Tim Penguji Ujian Skripsi

Dr. Yahya Hamja, MM Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si

Penguji I Penguji II

Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak, M. BA

Penguji Ahli

Page 5: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

v

Daftar Riwayat Hidup

A. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Siti Nurjanah

2. Tempat & Tgl Lahir : Kendal, 21 Maret 1986

3. Alamat : Jl. Sedap Malam No.115 Pisangan – Ciputat

4. Telepon : 0856 140 1109, 021 9828 3926

B. PENDIDIKAN

1. Formal

a. SD (1992-1998) : SDN CIRENDEU III

b. SMP (1998-2001) : MTsN LOSARI

c. SMA (2001-2004) : SMK MUHAMMADIYAH I CIPUTAT

d. S1(2004-2008) : UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2. Informal

a. Kursus Bahasa Inggris di Gemilang

b. Kursus Bahasa Arab di Gemilang

C. PENGALAMAN ORGANISASI

• UKM KSR PMI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 6: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

vi

Abstrack

Siti Nurjanah. Thesis: “ the Analysis of influence of revenues and expenses to income tax with income before tax as intervening variable. Thesis for

undergraduate program (S1). Study mayoring of economic faculty and social UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

The purpose of this research is to analyze of impact of revenues and expenses

to income tax with income before tax as intervening variable. this research use

secondary data of annual financial statement period 2003 to 2007 year that has

been picked up on directly from BEI with the LQ45 as the population and 40

companies as our sample.

Quality of test in this research are validity of test to use in pearson correlation

and reability test of the research use cronbach alpha and the methodology of the

research have been used of path analysis. Before conduction examination of the

path analysis, research also test is there are normality, asumtion of deviasi,

multicolinearity, heteroskedasticity and auto correlation.

The result in this research are: (a) there is not a significant direct effect and the coefficient was negative of revenue to tax. There is a significant indirect effect

with the coefficient was positive of revenue toward tax through income before tax as intervening variable. (b) there is not a significant direct effect and the

coefficient was negative of expense to tax. There is a significant indirect effect with the coefficient was positive of expense toward tax through income before tax

as intervening variable. Therefore income before tax as intervening variable can be accepted.

Keyword: revenues, expenses, income before tax and income tax

Page 7: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

vii

Abstrak Siti Nurjanah. Judul skripsi Pengaruh pendapatan dan beban terhadap pajak

laba sebelum pajak sebagai variabel intervening (studi empiris perusahaan LQ45

periode tahun 2003-2007. Skripsi strata satu (S1) program studi akuntansi pada

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh pendapatan dan beban

terhadap pajak laba sebelum pajak sebagai variabel intervening. Penelitian ini

menggunakan data sekunder yang diambil langsung dari laporan keuangan tahun

periode 2003-2007 diwebsite BEI dengan LQ45 sebagai populasi dan 40

perusahaan sebagai sampelnya.

Uji kualitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas

menggunakan Pearson Correlation dan uji reabilitas menggunakan Cronbach

Alpha. Metodologi dari penelitian ini menggunakan analisa jalur (path analisis).

Sebelum melakukan pengujian penelitian juga menguji apakah terdapat

penyimpangan asumsi normalitas, multikolinearitas, heterokedastisitas, dan auto korelasi.

Hasil dari penelitian ini adalah: (a) terdapat pengaruh langsung yang tidak

signifikan dan koefisien yang negatif dari pendapatan ke pajak, sedangkan ada

pengaruh tidak langsung yang signifikan dan positif dari pendapatan ke pajak

melalui laba sebelum pajak sebagai variabel intervening. (b) terdapat pengaruh

langsung yang tidak signifikan dan koefisien yang negatif dari beban ke pajak,

sedangkan ada pengaruh tidak langsung yang signifikan dan positif dari beban ke

pajak melalui laba sebelum pajak sebagai variabel intervening. Penggunaan laba

sebelum pajak sebagai variabel intervening adalah tepat.

Kata kunci: pendapatan, beban, laba sebelum pajak dan pajak penghasilan.

Page 8: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

viii

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kehadirat ALLah SWT atas semua rahmat serta

hidayahNya yang telah dilimpahkan kepada hamba dan seluruh umat manusia di

dunia. Sungguh hamba hanya insan yang tiada berdaya selain dengan pertolongan

Mu ya Rabb, atas ijin dan keridhaanMu maka hamba dapat menyelesaikan tugas

akhir. Salawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasullah SAW yang

memberikan cahaya terang bagi perkembangan Islam di dunia. Terima kasih yang

tiada terhingga untuk kedua orang tua hamba yang tersayang (mama N ayah) yang

tiada pernah lelah berdo’a untuk keberhasilan hamba dengan lautan kasih yang

takkan pernah surut walaupun kemarau panjang tiba. Tak lupa d’only one adikku

yang bijaksana yang slalu kasih suport, jangan lupa nabung coz siti akan tagih

janji kamu…!!

Tiada hari tanpa hamba mengucap syukur kepada Mu ya ALLah, Tuhan

yang menggenggam langit dan bumi yang menguasai hari pembalasan. Tidak ada

satu kejadianpun tanpa seijin Mu, terima kasih telah mengijinkan hari ini terjadi

dalam hidup hamba. Amin ya rabbal alamin…

Pada kesempatan kali ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-sebesarnya kepada:

1. Bapak Dr. Yahya Hamja, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan

pengarahan selama penyusunan.

2. Bapak Afif Sulfa, S.E., Ak., M. si, selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan pengarahan selama penyusunan.

3. Bapak Drs. M. Faisal Badroen, MBA, selaku dekan Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial.

4. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah memberikan ilmu

yang sangat bermanfaat bagi peneliti.

5. Saudara-saudara ku di UKM KSR PMI UIN yang slalu jadi tempat berkeluh

kesah, thx atas do’a dan dukungan dari kalian. Aku pasti akan merindukan

saat2 kita ketawa, makan bareng, nonton bareng dan tidur disekret.

Page 9: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

ix

6. Untuk sahabat2 ku yang menyayangiku dengan cara’y sendiri, thx y kamel da

nemenin aku kompre dan sidang skripsi. Always be my friend, tetap semangat

biar cepat lu2s. thx jg bwt amel yang slalu kasih suport aku untuk tetap

semangat, sehingga aku bs tegar N yakin aku bisa. Cepat nyusul gw y mel…!

7. Untuk semua kaka2ku yang slalu setia dengerin critaku dan slalu kasih suport

when I’m down…, ka gHaZaLi dengan nasehatnya, tp seru…, ka Juho dengan

care’y yang gbosan dengan kt2 bijak’y, dan semua pihak yang telah

mensuport ku untuk tetap semangat. Dan tidak lupa untuk sayang Q semoga

Allah memberikan yang terbaik untuk kita, amin.

8. Teman2 angkatan 2004, 2005 dan 2007, teman2 akuntansi pajak. Thx semoga

Allah memberikan yang terbaik bwt kita semua…amin

Peneliti sangat menyadari kekurangan dalam penulisan skripsi ini, sehingga

saran serta kritiknya demi kesempurnaan skripsi ini merupakan suatu apresiasi

bagi penulis. Akhirnya dengan segala keterbatasan yang dimiliki, peneliti ingin

mempersembahkan skripsi ini bagi semua pihak yang menaruh perhatian bagi

perkembangan penelitian di Indonesia dengan harapan semoga seutaian kata dan

kalimat yang tersusun dalam skripsi ini dapat bermanfaat. Amin….

Jakarta, Juli 2008

Siti Nurjanah

Page 10: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

x

Daftar Tabel

No Keterangan Halaman

4.1 Daftar Nama Sampel Perusahaan 34

4.2 Data Pendapatan Perusahaan 35

4.3 Data Beban Perusahaan 37

4.4 Data Laba Perusahaan 38

4.5 Data Pajak Perusahaan 39

4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Independen 41

4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Intervening 42

4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Dependen 42

4.9 Hasil Uji Reabilitas 43

4.10 Hasil Uji Multikolinearitas Pendapatan dan Laba 43

4.11 Hasil Uji Multikolinearitas Beban dan Laba 44

4.12 Hasil Uji Autokorelasi Pendapatan terhadap Pajak 47

4.13 hasil Uji Autokorelasi Beban terhadap Pajak 47

4.14 Hasil Uji Hipotesis I Pendapatan terhadap laba 51

4.15 Hasil Uji Hipotesis I Pendapatan terhadap Laba 52

4.16 Hasil Uji Hipotesis I pendapatan terhadap Pajak 53

4.17 Hasil Uji Hipotesis I Pendapatan terhadap Pajak 53

4.18 Hasil Uji Hipotesis I Pendapatan terhadap Pajak 54

4.19 Hasil Uji Hipotesis II Beban terhadap Laba 58

4.20 Hasil Uji Hipotesis II Beban terhadap Laba 59

4.21 Hasil Uji Hipotesis II Beban terhadap Pajak 60

4.22 Hasil Uji Hipotesis II Beban terhadap Pajak 60

4.23 Hasil Uji Hipotesis II Beban terhadap Pajak 61

Page 11: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xi

Daftar Gambar

No Keterangan Halaman

2.1 Hubungan Pendapatan terhadap Pajak 25

2.2 Hubungan Beban terhadap Pajak 25

4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas Pendapatan dan Laba 45

4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas Beban dan Laba 46

4.3 Hasil Uji Normalitas Pendapatan dan Laba 48

4.4 Hasil Uji Normalitas Beban dan Laba 49

4.5 Hasil Uji Normalitas Pendapatan terhadap Pajak 49

4.6 Hasil Uji Normalitas Beban terhadap Pajak 50

4.7 Hasil Path Analysis Pendapatan terhadap Pajak 55

4.8 Hasil Path Analysis Beban terhadap Pajak 62

Page 12: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xii

Daftar Lampiran

Lampiran 1 Tabel Kredjie

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas

Lampiran 3 Hasil Uji Reabilitas

Lampiran 4 Hasil Uji Multikolinearitas

Lampiran 5 Hasil Uji Heterokedastisitas

Lampiran 6 Hasil Uji Autokorelasi

Lampiran 7 Hasil Uji Normalitas

Lampiran 8 Hasil Uji Hipotesis

Page 13: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xiii

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... iii

ABSTRACK ................................................................................................ iv

ABSTRAK................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................ 5

C. Tujuan dan Manfaat ................................................................ 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan .................................................................. 7

B. Pendapatan ............................................................................. 14

C. Beban ..................................................................................... 15

D. Laba ....................................................................................... 16

E. Pajak ....................................................................................... 18

F. Kerangka Teori ....................................................................... 25

G. Hipotesis Penelitian ................................................................ 26

Page 14: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xiv

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 27

B. Metode Penentuan Sampel ...................................................... 28

C. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 29

D. Metode Kualitas Data ............................................................. 29

E. Metode Analisa Data .............................................................. 30

F. Operasional Variabel dan Pengukurannya ............................... 33

BAB IV. ANALISA DAN PEMBAHASANNYA

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................. 34

B. Penemuan dan Pembahasan .................................................... 41

1. Uji Kualitas Data .............................................................. 41

a. Hasil Uji Validitas ....................................................... 41

b. Hasil Uji Reabilitas ..................................................... 42

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 43

a. Uji Multikolinearitas ................................................... 43

b. Uji Heterokedastisitas ................................................. 44

c. Uji Autokorelasi .......................................................... 46

d. Uji Normalitas ............................................................. 48

3. Uji Hipotesis ..................................................................... 50

a. Uji Hipotesis I ............................................................. 50

b. Uji Hipotesis II ............................................................. 58

Page 15: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xv

BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ............................................................................ 65

B. Implikasi ................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xvi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan menyediakan informasi yang handal, relevan, dan

tepat waktu kepada para manajer, investor, serta kreditor sehingga sumber

daya dapat dialokasikan ke perusahaan paling efisien. Laporan keuangan yang

sering disajikan ialah neraca, laporan rugi laba, laporan arus kas dan laporan

perubahan ekuitas, namun laporan pokok yang digunakan untuk mengukur

kinerja perusahaan adalah neraca dan rugi laba. Bukan berarti bahwa laporan

yang lain, seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas tidak penting. Kedua

laporan tersebut merupakan bagian dari laporan keuangan yang tidak bisa

dipisahkan, namun ada laporan yang lebih bisa menggambarkan kondisi riil

perusahaan seperti laporan rugi laba dan neraca.

Walaupun dalam laporan keuangan sendiri memiliki sejumlah

keterbatasan, diantaranya laporan keuangan berisi tentang peristiwa dimasa

lalu yang dilaporkan pada periode yang berakhir (sekarang). Walaupun tidak

cukup menjawab akan pentingnya informasi yang up to date, namun laporan

keuangan menjadi acuan atau gambaran bagaimana keberlangsungan hidup

(going consept) perusahaan. Apabila selama beberapa periode terdapat

pertumbuhan laba yang cukup signifikan, maka dapat diperkirakan prospek

perusahaan ke depan dan akan memiliki siklus hidup lebih panjang walaupun

hal tersebut tidak menjanjikan atau pasti. Sebaliknya apabila laba perusahaan

Page 17: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xvii

terus mengalami penurunan, maka perusahaan perlu mengambil kebijakan

strategis untuk mengatasi penurunan tersebut dengan cara melakukan

peninjauan kembali apakah terjadi penyimpangan dalam alokasi pengeluaran

perusahaan dan perlu memangkas biaya-biaya yang tidak memberikan

kontribusi bagi perusahaan.

Di Swiss, Jerman, Korea, Jepang dan negara-negara lain sebagian besar

modal disediakan oleh bank-bank besar. Kreditor memiliki ikatan yang sangat

erat dengan perusahaan dan bisa mendapatkan informasi secara langsung dari

perusahaan. Hal tersebut dilakukan semata-mata, karena terjadi saling

ketergantungan yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak, bagi

perusahaan sendiri dengan adanya pinjaman dari kreditor membantu

perusahaan dalam hal penyediaan dana segar dan sebagai kontraprestasi bagi

kreditor diberikan deviden sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati

kedua belah pihak, maka sudah selayaknya kreditor mendapatkan kemudahan

dalam perolehan informasi yang up to date dari perusahaan.

Tujuan dari pelaporan keuangan berbeda diantara berbagai negara.

Secara tradisional tujuan utama akuntansi dibanyak negara Eropa Daratan dan

Jepang adalah ketaatan terhadap hukum, sebaliknya negara Kanada, Inggris,

Belanda dan kebanyakan negara lain mengikuti pandangan Amerika Serikat

bahwa tujuan utama laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi

bagi investor. Para investor melakukan penilaian untuk mengurangi kerugian

atau resiko yang tidak diharapkan. Resiko dalam berinvestasi pasti ada, namun

Page 18: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xviii

bagaimana caranya agar tetap berinvestasi dengan resiko yang dapat

diminimalkan.

Hal itulah yang membuat para investor mencari sumber informasi untuk

membuat suatu penilaian dan keputusan tentang investasi mana yang akan

dipilih, karena informasi merupakan unsur penting bagi para pelaku bisnis

dalam menilai suatu investasi. Hal terpenting dari informasi tersebut yang

harus diketahui oleh para pelaku bisnis, yaitu bagaimana kinerja suatu

perusahaan yang akan dijadikan pilihan untuk berinvestasi karena salah satu

keberhasilan investasi seorang investor ditentukan oleh baik buruknya kinerja

suatu perusahaan. Semakin baik kinerja perusahaan, maka kemungkinan akan

semakin baik pula investasi seorang investor.

Pentingnya pelaporan keuangan tidak bisa dianggap remeh. Bagi

sebagian besar pengambil keputusan, bagian dari laporan keuangan seringkali

lebih berguna dari laporan keuangan secara keseluruhan. Seperti telah

dikemukakan sebelumnya, investor dan kreditor berkepentingan dalam

meramalkan jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian laba serta arus kas

masa depan.

Laporan rugi laba terdiri dari informasi pendapatan, beban, laba dan

pajak. Karena unsur-unsur laporan rugi laba ditampilkan dalam rincian yang

memadai dan dapat dibandingkan dengan data tahun-tahun sebelumnya, maka

pengambil keputusan akan lebih mampu menilai laba dan arus kas masa

depan.

Page 19: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xix

Pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan bukan

hanya pihak perusahaan, investor dan kreditor saja. Dalam hal ini pemerintah

juga turut memiliki berkepentingan, karena perusahaan berada (berdomisili)

sangat berkepentingan dalam hal: (a) penentuan besarnya pajak yang menjadi

tanggungan perusahaan, (b) pengumpulan data statistik pada Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Biro Pusat Statistik yang selanjutnya akan

dijadikan sebagai dasar perencanaan pemerintah.

Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara. Pajak

penghasilan (PPh) merupakan salah satu bentuk pajak yang dipungut di

Indonesia. Pajak penghasilan atas badan tergantung dari besarnya laba kena

pajak pada suatu periode fiskal. Di banyak negara pelaporan keuangan dibuat

atas dasar yang sama seperti untuk SPT pajak, sedangkan di Indonesia sendiri

laporan rugi laba dan neraca periode yang bersangkutan dilampirkan dalam

pelaporan SPT perusahaan. Hal itu sebagai acuan pemeriksaan apakah sudah

sesuai besarnya pajak yang dibayar oleh perusahaan dengan laba kena pajak

yang diperoleh.

Pada penelitian ini peneliti ingin menguji pengaruh pendapatan dan

beban terhadap pajak dengan menggunakan laba sebagai variabel intervening

dengan sampel perusahaan yang masuk klasifikasi LQ45 di BEI yang

dianggap cukup menarik karena semua orang mengetahui pengertian masing-

masing variabel, namun belum ada studi empiris yang membahas tentang tema

tersebut. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba sebelum

Page 20: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xx

Pajak sebagai Variabel Intervening” dengan studi empiris pada perusahaan

LQ45.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pendapatan mempunyai pengaruh terhadap pajak melalui laba

sebagai mediasi?

2. Apakah beban mempunyai pengaruh terhadap pajak melalui laba sebagai

mediasi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, penelitian bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

a. Menguji pengaruh pendapatan dan beban secara langsung terhadap

pajak.

b. Menguji pengaruh pendapatan dan beban secara tidak langsung

melalui mediasi laba.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak, diantaranya:

Page 21: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xxi

a. Penulis

Menyadari bahwa adanya hubungan yang penting antara

pendapatan dengan laba, sehingga diperlukannya strategi untuk

memperoleh laba yang maksimal dan diikuti pula dengan kesadaran

membayar pajak.

b. Pihak lain (umum)

Memberikan kontribusi pada pengembangan teori terutama yang

berkaitan dengan akuntansi pajak dan dapat menjadi acuan dalam

penyusunan tugas yang serupa.

Page 22: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xxii

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi

yang disajikan dalam bentuk kuantitatif, dimana informasi-informasi yang

disajikan didalamnya dapat membantu berbagai pihak baik pihak intern

maupun ekstern dalam pengambilan keputusan yang sangat berpengaruh bagi

kelangsungan hidup perusahaan.

Menurut Kieso et all (2002:56) laporan keuangan (financial statement) merupakan cara mengkomunikasikan informasi yang formal dan terstruktur.

Agar bisa ditempatkan dalam bagian utama laporan keuangan, suatu item harus memenuhi definisi unsur dasar, dapat diukur dengan tingkat kepastian

yang memadai dan relevan serta handal. Unsur-unsur dasar dari laporan keuangan adalah: (1) aktiva, (2) kewajiban, (3) ekuaitas, (4) investasi oleh

pemilik,, (5) distribusi kepada pemilik, (6) laba komprehensif, (7) pendapatan, (8) beban, (9) keuntungan, dan (10) kerugian.

1. Definisi Laporan Keuangan

Yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah suatu gambaran

mengenai posisi keuangan suatu perusahaan dari hasil yang telah dicapai

perusahaan dalam periode tertentu.

Menurut IAI dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan

keuangan (1999;07) “laporan keuangan merupakan bagian dari proses

pelaporan keuangan, laporan keuangan juga diandalkan sebagai sumber utama informasi keuangan perusahaan.”

Page 23: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xxiii

Laporan keuangan terutama terdiri dari neraca dan perhitungan rugi laba

berisi tentang prestasi perusahaan dimasa lampau dan dapat dipakai sebagai

dasar untuk penetapan kebijakan perusahaan dimasa yang akan datang.

2. Tujuan Laporan Keuangan

SAK No. 1 menyatakan tujuan laporan keuangan secara umum adalah:

“Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah

besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan

juga bisa menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen atau

pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan

kepadanya.”

Tujuan khusus dari pelaporan keuangan juga diuraikan oleh Smith dan

Skousen (1996:37) yaitu:

a. Mengetahui kondisi keuangan perusahaan

Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi mengenai aktiva,

kewajiban dan ekuitas dari perusahaan untuk membantu investor,

kreditor, serta pihak lain dalam mengevaluasi kekuatan dan kelemahan

perusahaan disamping likuiditas dan solvabilitasnya. Informasi ini juga

membantu para pemakai untuk menentukan kondisi keuangan

perusahaan yang selanjutnya akan memberi wawasan mengenai prospek

arus kas dimasa datang.

b. Menilai prestasi dan laba perusahaan

Menyediakan informasi mengenai suatu perusahaan dalam periode

tertentu. Prestasi ini terutama dievaluasi berdasarkan laba yang

diperoleh.

Page 24: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xxiv

c. Mengetahui bagaimana dana diperoleh dan digunakan

Menyediakan informasi mengenai arus kas perusahaan selama periode

tertentu. Tujuan ini meliputi informasi mengenai pinjaman dan

pembayaran deviden, serta faktor lain yang dapat mempengaruhi

likuiditas perusahaan.

Sedangkan menurut Kieso (2002:24) tujuan dari pelaporan keuangan

adalah untuk menyediakan (1) informasi yang berguna dalam membuat

keputusan investasi dan kredit, (2) informasi yang berguna dalam menilai

prospek arus kas masa depan, dan (3) informasi mengenai sumber daya

perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan

didalamnya.

3. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan

Laporan keuangan pokok yang digunakan untuk mengukur kinerja

perusahaan adalah neraca dan rugi laba. Neraca dan perhitungan rugi laba

berisi tentang prestasi perusahaan dimasa lampau dan dapat dipakai

sebagai dasar untuk penetapan kebijakan perusahaan dimasa yang akan

datang (Weston and Copeland, 1992:20).

a. Neraca

Menyediakan informasi mengenai sifat dan jumlah investasi dalam

sumber daya perusahaan, kewajiban kepada para kreditor , dan ekuitas

pemilik dalam sumber daya bersih. Neraca memberikan kontribusi

pada pelaporan keuangan karena menyediakan dasar bagi: (1)

perhitungan tingkat pengembalian, (2) pengevaluasian struktur modal

Page 25: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xxv

perusahaan, dan (3) penilaian likuiditas, solvensi, serta fleksibilitas

keuangan perusahaan. Unsur-unsur umum dalam neraca adalah aktiva,

kewajiban, dan ekuitas.

1). Aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin diperoleh dimasa

depan, atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil dari

transaksi atau kejadian masa lalu.

2). Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin

terjadi dimasa depan yang berasal dari kewajiban berjalan entitas

tertentu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada

entitas lainnya dimasa depan sebagai hasil dari transaksi atau

kejadian masa lalu.

3). Ekuitas adalah kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas

setelah dikurangi dengan kewajiban-kewajibannya. Dalam sebuah

entitas bisnis ekuitas merupakan kepentingan pemilik.

b. Laporan rugi laba

Laporan rugi laba (income statement) yang juga sering disebut

statement of income atau statement of earnings adalah laporan yang

mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu

tertentu. Komunitas bisnis dan investasi menggunakan laporan ini

untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan kredit

atau kemampuan perusahaan melunasi pinjaman. Laporan rugi laba

menyediakan informasi yang diperlukan oleh para investor dan

Page 26: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xxvi

kreditor untuk membantu mereka memprediksi jumlah, penetapan

waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa depan.

Kegunaan laporan rugi laba adalah membantu pemakai laporan

keuangan memprediksi arus kas masa depan dengan berbagai cara,

diantaranya sebagai berikut:

1) Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan.

Dengan mengkaji pendapatan dan beban dapat diketahui

bagaimana kinerja perusahaan dan membandingkan dengan para

pesaing.

2) Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan.

Informasi mengenai kinerja masa lalu dapat digunakan untuk

menentukan kecenderungan penting yang jika berlanjut

menyediakan informasi tentang kinerja masa depan

3) Membantu menilai resiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas

masa depan.

Informasi tentang berbagai komponen laba, pendapatan, beban,

keuntungan dan kerugian memperlihatkan hubungan diantara

komponen-kompenen tersebut dan dapat digunakan untuk menilai

resiko kegagalan perusahaan meraih tingkat arus tertentu dimasa

depan.

Selain memiliki sejumlah kegunaan laporan rugi laba juga

mempunyai beberapa keterbatasan, diantaranya sebagai berikut:

Page 27: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xxvii

1). Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan

dalam laporan rugi laba.

Praktek yang berlangsung saat ini melarang pengakuan pos-pos

tertentu ketika menentukan laba, meskipun pengaruh dari pos-pos

ini cukup untuk mempengaruhi kinerja entitas dari satu titik waktu

ke titik waktu lainnya. Sebagai contoh, keuntungan dan kerugian

yang belum terealisasi atas sekuritas investasi tertentu tidak dicatat

dalam laporan rugi laba apabila terdapat ketidakpastian bahwa

perubahan nilai tersebut akan betul-betul terealisasi.

2). Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang

digunakan.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin memilih untuk

menyusutkan aktiva pabrik atas dasar dipercepat; sementara

perusahaan lainnya memilih penyusutan metode garis lurus.

Dengan mengasumsikan semua faktor lainnya adalah sama, laba

dari perusahaan pertama akan lebih rendah dibandingkan laba

perusahaan yang kedua, sekalipun kedua perusahaan itu pada

dasarnya identik.

3). Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan.

Sebagai contoh sebuah perusahaan mungkin mengestimasi umur

manfaat suatu aktiva selama 20 tahun sementara perusahaan

lainnya memilih umur manfaat 15 tahun untuk jenis aktiva yang

Page 28: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xxviii

sama, sehingga menciptakan laba yang lebih rendah dan laba yang

lebih tinggi.

4. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Menurut IAI dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan

keuangan (1999:24) menyatakan terdapat empat karakteristik kualitatif

pokok laporan keuangan yaitu:

a. Dapat dipahami

Informasi dalam laporan keuangan harus dapat dipahami oleh

pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan

dengan batas pengertian para pemakai.

b. Relevan

Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam

proses pengambilan keputusan.

c. Keandalan

Informasi harus andal (reliable) artinya bebas dari pengertian yang

menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya

sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan.

d. Dapat diperbandingkan

Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat

dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dan dari

perusahaan lain yang sejenis dalam periode yang sama untuk

mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.

Page 29: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xxix

B. Pendapatan

Menurut Kieso (2002:153) pendapatan adalah arus kas masuk aktiva atau

peningkatan lainnya dalam aktiva entitas atau pelunasan kewajibannya (atau

kombinasi dari keduanya) selama suatu periode yang ditimbulkan oleh

pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktifitas lainnya yang

merupakan bagian dari operasi sentral perusahaan. Sedangkan menurut

Soemarso pendapatan adalah arus kekayaan dalam bentuk uang tunai, piutang

atau aktiva lain yang masuk kedalam perusahaan atau menurunnya kewajiban

sebagai akibat penjualan barang atau penyerahan jasa.

Pendapatan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi dua golongan

yaitu:

a. Pendapatan dari usaha pokok, yaitu pendapatan yang diperoleh dari

kegiatan yang utama dilakukan oleh perusahaan. Misalnya kegiatan yang

utama yang dilakukan oleh perusahaan dagang adalah membeli dan

menjual barang dagangan, maka pendapatan yang langsung berhubungan

langsung dengan kegiatan yang utama yang dilakukan adalah “hasil

penjualan” barang dagangan. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan

usaha pokok disebut “pendapatan usaha” (operating revenues atau

operating income).

b. Pendapatan dari kegiatan diluar usaha pokok, yaitu pendapatan yang

diperoleh dari kegiatan yang bersifat sampingan atau terjadi sewaktu-

waktu. Misalnya pada perusahaan bengkel selain menjual jasa bengkel

juga kadang-kadang menyewakan kendaraan. Perusahaan dagang yang

Page 30: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xxx

menyewakan sebagian gedung kantornya, sewa yang diterima merupakan

pendapatan diluar usaha. Selain itu, termasuk pendapatan diluar usaha

adalah laba penjualan surat berharga sebagai investasi jangka pendek, laba

penjualan aktiva tetap yang dihentikan penggunaannya. Pendapatan yang

diperoleh dari kegiatan diluar usaha pokok disebut “ pendapatan diluar

usaha” (non operating income).

c. Beban

Menurut Kieso (2002:153) beban adalah arus keluar atau penurunan

lainnya dalam aktiva sebuah entitas atau penambahan kewajibannya (atau

kombinasi dari keduanya) selama suatu periode yang ditimbulkan oleh

pengiriman dan produksi barang, penyediaan jasa, atau aktifitas lainnya yang

merupakan bagian dari operasi utama atau operasi sentral perusahaan.

Sedangkan menurut Soemarso beban yaitu penurunan modal bruto,

sehubungan dengan kegiatan usaha perusahaan. Penurunan modal bruto dapat

terjadi melalui penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban.

Seperti halnya pendapatan, beban yang menjadi tanggungan perusahaan

pun dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

a. Beban-beban yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha pokok

atau terjadi sehubungan dengan usaha memperoleh pendapatan usaha

pokok (operating income). Beban-beban yang berhubungan langsung

dengan kegiatan usaha pokok disebut “beban usaha” (operating expenses).

Dalam perusahaan dagang termasuk beban usaha adalah harga pokok

penjualan, beban penjualan dan administrasi.

Page 31: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xxxi

b. Beban-beban yang tidak ada hubungan dengan kegiatan usaha pokok atau

beban-beban yang tidak dapat digolongkan ke dalam beban usaha disebut

“beban diluar usaha” (non operating expenses). Misalnya beban bunga,

kerugian penjualan surat berharga sebagai investasi jangka pendek,

kerugian penjualan aktiva tetap yang dihentikan penggunaannya.

D. Laba

Menurut Soemarso (1992:57) laba adalah selisih lebih antara pendapatan

dan pengeluaran atau suatu pendapatan yang diterima untuk perusahaan

sesudah dikurangkan pengorbanan yang dikeluarkan dan merupakan kenaikan

bersih atas modal yang berasal dari kegiatan usaha. Sedangkan menurut kamus

bahasa Indonesia laba adalah keuntungan yang diperoleh dari penjualan,

pembungaan uang dan sebagainya.

Laba merupakan salah satu informasi yang faktual untuk menilai

kemampuan perusahaan. Laba secara umum digambarkan sebagai selisih

antara pendapatan dengan beban yang dikeluarkan untuk menghasilkan

pendapatan tersebut. Oleh karena itu pengukuran pendapatan seringkali

dihubungkan dengan pengukuran laba.

Dari definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laba adalah

selisih yang diperoleh perusahaan sebagai akibat dari transaksi penjualan,

tidak termasuk laba karena kenaikan aktiva yang belum dijual dan aktifitas

perusahaan lain.

1. Macam-macam laba

Laba terdiri dari laba kotor, laba usaha, laba ditahan, laba bersih dari

kegiatan operasi, laba komprehensif dan laba per lembar saham.

Pengertian dari masing-masing laba akan diuraikan dibawah ini:

Page 32: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xxxii

a. Laba kotor (gross profit)

Menurut Soemarso (1999:244) dalam mendefinisikan laba kotor

sebagai: “selisih antara penjualan bersih dengan harga pokok penjualan. Disebut bruto karena jumlah ini masih harus dikurangi

dengan biaya-biaya usaha.”

b. Laba usaha atau operasi (income from operation)

Menurut Soemarso (1999:244) dalam mendefinisikan jumlah antara laba bruto dan biaya usaha disebut laba usaha atau laba operasi. Laba

usaha adalah laba yang diperoleh semata-mata dari kegiatan utama

perusahaan.”

c. Laba dari operasi berlanjut sebelum pajak penghasilan.

Menurut Smith & Skousen pengertian dari laba dari operasi berlanjut

sebelum pajak pajak penghasilan adalah:

“merupakan jumlah dari laba operasi ditambah pendapatan dan

keuntungan lain (pendapatan sewa, bunga, deviden, dan keuntungan

dari penjualan aktiva) kemudian dikurangi beban dan kerugian lain

(beban bunga, amortisasi diskonto obligasi, dan kerugian penjualan

aktiva.”

d. Laba bersih (net income)

Menurut Smith & Skousen (1987:132) laba bersih adalah: “Jumlah dari laba kotor ditambah atau dikurangi pos-pos biasa atau

luar biasa.”

e. Laba per lembar saham (earnings per share / EPS)

Menurut Kieso (2002:170) laba per lembar saham adalah:

“Jumlah dari laba bersih dikurangi deviden saham preferen (laba yang

tersedia bagi pemegang saham biasa) dibagi dengan rata-rata

tertimbang saham biasa yang beredar.”

f. Laba ditahan (retained earnings / RE)

Menurut Soemarso (1999:252) laba ditahan adalah “jumlah akumulasi

laba bersih dari sebuah perseroan terbatas dikurangi distribusi laba yang dilakukan.”

Page 33: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xxxiii

g. Laba komprehensif (comprehensive income)

Menurut Kieso (2002:173) laba komprehensif “meliputi semua

perubahan ekuitas selama suatu periode kecuali perubahan akibat investasi oleh pemilik. Oleh karena itu laba komprehensif meliputi

semua pendapatan dan keuntungan , beban dan kerugian yang dilaporkan dalam laba bersih, dan selain itu juga mencakup

keuntungan dan kerugian yang tidak dimasukkan dalam laba bersih tetapi mempengaruhi ekuitas pemegang saham.”

E. Pajak

Menurut Resmi (2003: 1-2), terdapat beberapa definisi pajak, yaitu:

Definisi pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Rahmat Soemitro, SH:

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

(yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik

(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan, dan yang digunakan untuk

membayar pengeluaran umum.

Definisi tersebut kemudian disempurnakan, sehingga berbunyi:

Pajak adalah peralihan kekayaan dari rakyat kepada kas negara untuk

membiayai pengeluaran rutin dan "surplus" nya digunakan untuk public

saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.

Definisi yang dikemukakan oleh S.I Djajaningrat:

Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian kekayaan ke kas negara

yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan

kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang

ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal

balik dari negara secara langsung untuk memelihara kesejahteraan secara

umum.

Definisi yang dikemukakan oleh Mr. Dr. M. J. Feldmann:

Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada

penguasa (menurut norma-norma yang ditetapkan secara umum), tanpa adanya

kontraprestasi dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum.

Page 34: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xxxiv

1. Ciri-ciri yang Melekat pada Definisi Pajak

Dari beberapa definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa:

a. Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang

serta aturan pelaksanaannya;

b. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya

kontraprestasi individual oleh pemerintah;

c. Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun daerah;

d. Pajak diperuntukan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, yang

bila dari pemasukannya masih surplus, dipergunakan untuk

membiayai public investment.

2. Pungutan Lain Selain Pajak

Selain pajak masih ada beberapa pungutan lain yang mirip dengan

pajak, tetapi mempunyai perlakuan dan sifat yang berbeda dengan pajak

yang dilakukan oleh negara terhadap rakyatnya. Pungutan tersebut

meliputi:

1. Bea materai, yaitu pungutan yang dikenakan atas dokumen dengan

menggunakan benda materai ataupun alat lain.

2. Bea masuk dan bea keluar. Bea masuk adalah pungutan masuk atas

barang-barang yang dimasukkan ke daerah pabean berdasarkan harga

atau nilai barang itu atau berdasarkan tarif yang sudah ditentukan.

Sedangkan bea keluar adalah pungutan yang dilakukan atas barang

Page 35: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xxxv

yang dikeluarkan dari daerah pabean berdasarkan tarif yang sudah

ditentukan bagi masing-masing golongan barang.

3. Cukai, yaitu pungutan yang dikenakan atas barang-barang tertentu

yang sudah ditetapkan untuk masing-masing jenis barang-barang

tertentu, misalnya tembakau, gula, minuman keras, dan lain-lain.

4. Retribusi, yaitu pungutan yang dilakukan sehubungan dengan sesuatu

jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah secara langsung dan

nyata kepada pembayar (misalnya parkir, pasar, jalan tol dan lain-lain).

5. luran, yaitu pungutan yang berhubungan sesuatu jasa atau fasilitas

yang diberikan pemerintah secara langsung dan nyata kepada

kelompok atau golongan pembayar.

6. Lain-lain pungutan yang sah atau legal berupa sumbangan wajib.

3. Jenis pajak

Menurut Resmi (2003: 6) terdapat berbagai jenis pajak yang dapat

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu pengelompokan menurut golongannya,

sifatnya, dan menurut lembaga pemungutnya:

1. Menurut golongannya:

a. Pajak langsung adalah pajak yang harus ditanggung sendiri oleh

wajib pajak yang tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada

orang lain atau pihak lain, pajak harus menjadi beban sendiri oleh

wajib pajak bersangkutan.

Page 36: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xxxvi

b. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya dapat

dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga.

pajak tidak langsung terjadi jika terdapat suatu kegiatan, peristiwa,

perbuatan yang menyebabkan terutangnya pajak, misalnya terjadi

penyerahan barang atau jasa.

2. Menurut sifatnya:

a. Pajak subyektif, yaitu pajak yang pengenaannya memperhatikan

pada keadaan pribadi wajib pajak atau pengenaan pajak yang

memperhatikan kepada subyeknya.

b. Pajak obyektif, yaitu pajak yang pengenaannya memperhatikan

kepada obyeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan atau

peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar

pajak tanpa memperhatikan keadaan pribadi subyek pajak (wajib

pajak) maupun tempat tinggal.

3. Menurut lembaga pemungutnya:

a. Pajak negara (pajak pusat) adalah pajak yang dipungut oleh

pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga

negara pada umumnya.

b. Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah,

baik daerah tingkat I maupun daerah tingkat II dan digunakan

untuk membiayai rumah tangga masing-masing.

Page 37: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xxxvii

4. Fungsi pajak

Menurut Resmi (2003:2-3) terdapat dua fungsi pajak, yaitu fungsi

budgeter (sumber keuangan negara) dan fungsi reguler (mengatur).

a. Fungsi budgeter artinya pajak merupakan salah satu sumber

penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin

maupun pembangunan.

b. Fungsi reguler artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau

melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan

ekonomi dan mencapai tujuan-tujuan tertentu diluar bidang

keuangan.

5. Pajak Penghasilan (PPh)

Penghasilan adalah tambahan kemampuan untuk menguasai barang

dan jasa yang mengalir diterima atau diperoleh seseorang selama suatu

jangka waktu, misalnya selama satu tahun takwin dari 1 januari sampai

dengan 31 desember setiap tahun (Irwansyah lubis, 2006: 124). Menurut

undang-undang pajak penghasilan (PPh) tahun 2000 adalah: pajak yang

dikenakan atas setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima

atau diperoleh wajib pajak baik berasal dari Indonesia maupun dari luar

Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah

kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam

bentuk apapun.

Page 38: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xxxviii

Menurut PSAK No 46 pengertian pajak penghasilan bersifat final

(PPh final), yaitu bahwa setelah pelunasannya kewajiban pajak telah

selesai dan penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final tidak

digabungkan dengan jenis penghasilan objek pajak yang bersifat tidak

final. Pajak jenis ini dapat dikenakan terhadap jenis penghasilan,

transaksi, atau usaha tertentu (scheduler taxation).

a. Subjek Pajak Penghasilan (PPh)

Dalam pasal 2 undang-undang PPh yang menjadi subjek pajak

adalah:

1) Orang pribadi;

2) Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan

yang berhak;

3) Badan;

4) Bentuk usaha tetap.

b. Objek Pajak

Dalam undang-undang PPh pasal 4 dan 5 mengatur tentang

objek pajak, antara lain:

1) Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap

tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh

wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar

Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk

menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dengan

nama dan dalam bentuk apapun, termasuk:

Page 39: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xxxix

a) Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau

jasa yang diterima atau diperoleh termasuk: gaji, upah,

tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang

pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya kecuali

ditentukan lain dalam undang-undang ini;

b) Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan dan

penghargaan;

c) Laba usaha;

d) Keuntungan karena penjualan atau pengalihan harta.

c. Tarif Pajak Penghasilan (PPh)

Menurut undang-undang PPh pasal 17 mengatur tentang tarif

pajak penghasilan secara progresif dengan lapisan kena pajak. Tarif

pajak penghasilan ada dua (2) macam, yaitu:

1) Wajib pajak orang pribadi dalam negeri sebagai berikut:

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak

Sampai dengan Rp. 25.000.000,- 5%

Diatas Rp. 25.000.000,- s.d Rp. 50.000.000,- 10%

Diatas Rp. 50.000.000,- s.d Rp. 100.000.000,- 15%

Diatas Rp. 100.000.000,- s.d Rp. 200.000.000,- 25%

Diatas Rp. 200.000.000,- 35% Sumber: hukum pajak indonesia suatu pengantar

2) Wajib pajak badan dalam negeri dan usaha tetap sebagai berikut:

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak

Sampai dengan Rp. 50.000.000,- 10%

Diatas Rp. 50.000.000,- s.d Rp. 100.000.000,- 15%

Diatas Rp. 100.000.000,- 30% Sumber: hukum pajak indonesia suatu pengantar

Page 40: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xl

F. Kerangka Penelitian

Gambar dibawah ini menunjukan kerangka pemikiran yang dibuat dalam

model penelitian mengenai pengaruh pendapatan dan beban terhadap pajak

dan laba sebagai variabel intervening.

Gambar 2.1

Hubungan Pendapatan terhadap Pajak melalui Laba sebagai

Variabel Intervening

Gambar 2.2

Hubungan Beban terhadap Pajak melalui Laba sebagai

Variabel Intervening

L a b a

pendapatan P a j a k

L a b a

B e b a n P a j a k

Page 41: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xli

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan model penelitian diatas, maka hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ha1: pendapatan berpengaruh secara signifikan terhadap pajak melalui laba

sebagai variabel intervening.

Ha2: beban berpengaruh secara signifikan terhadap pajak melalui laba sebagai

variabel intervening

Page 42: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xlii

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti memilih website Bursa Efek Indonesia (BEI)

sebagai tempat sumber informasi untuk melakukan riset. Jadi penelitian yang

dilakukan adalah observasi tidak langsung dengan menggunakan data-data

yang terdapat di website Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu berupa data-data

sekunder dengan mengambil sampel 40 perusahaan publik LQ 45.

Indeks LQ45 ialah indeks yang terdiri dari 45 saham yang dipilih setelah

melalui beberapa kriteria, sehingga indeks ini terdiri dari saham-saham yang

mempunyai likuiditas yang tinggi dan juga mempertimbangkan kapitalisasi

pasar dari saham-saham tersebut. Untuk masuk dalam pemilihan tersebut

sebuah saham harus memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Masuk dalam top 60 dari total transaksi saham di pasarreguler (rata-rata

nilai transaksi selama 12 bulan terakhir),

2. Masuk dalam rangking yang didasarkan pada nilai kapitalisasi pasar (rata-

rata kapitalisasipasar selama 12 bulan terakhir),

3. Telah tercatat di BEI sekurang-kurangnya 3 bulan,

4. Kondisi keuangan perusahaan, proses pertumbuhan perusahaan, frekuensi

dan jumlah transaksi di pasar reguler.

Indeks LQ45 merupakan perwakilan lebih dari 70% total kapitalisasi BEI

dan mencakup 60 saham yang paling banyak diperdagangkan setiap harinya

Page 43: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xliii

dalam hitungan nilai selama periode 12 bulan. Saham perusahaan yang tercatat

dalam indeks ini dipilih secara seksama dengan likuiditas menjadi indikator

utama karena dianggap sebagai penunjuk kinerja yang solid dan

mencerminkan nilai pasar begitu terpilih saham-saham tersebut dipantau

dengan ketat dan kinerja kuartalan mereka dievaluasi sebenarnya.

Data yang digunakan adalah ringkasan kinerja keuangan yang masuk

dalam kelompok LQ 45 dan dalam hal ini diambil studi banding dengan batas

waktu 5 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan yang

korelasional dan memungkinkan adanya hubungan yang reciprocal (timbal

balik) antara pendapatan dan beban terhadap pajak.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam

klasifikasi LQ 45 yang sudah go publik dan tercatat di Bursa Efek Indonesia

(BEI) sebanyak 45 perusahaan, namun sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 40 sampel. Hal tersebut mengacu pada tabel Krecjie

yang mengatakan apabila populasi sebanyak 45 perusahaan, maka sampel

yang digunakan sebanyak 40 perusahaan dengan tujuan sampel yang diperoleh

mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi (Ali Mauludi, 2006:35).

Pemilihan saham LQ 45 ini karena saham-saham tersebut diperdagangkan dan

bersifat likuid. Dengan tehnik purposive sampling, sampel yang dipakai dalam

penelitian ini sebanyak 40 perusahaan LQ 45 periode tahun 2003 s/d 2007

Page 44: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xliv

diambil dari laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca dan laporan

rugi laba.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini diadakan penelitian dengan mengumpulkan

data-data sekunder dan informasi mengenai permasalahan yang dibahas.

Untuk itu peneliti melakukan 2 metode dalam pengumpulan data, yaitu:

1. Observasi Tidak Langsung

Untuk memperoleh data perusahaan LQ 45, maka peneliti mencari

informasi melalui website Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Studi Kepustakaan (library research)

Untuk memperoleh landasan dan konsep yang kuat agar dapat

memecahkan permasalahan, maka peneliti mengadakan penelitian

kepustakaan dengan membaca melalui literatur-literatur berupa text book

dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan topik yang dibahas.

D. Metode Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data atas data sekunder ini peneliti

melakukan uji validitas dan reabilitas. Uji validitas dimaksudkan untuk

mengukur sejauh mana variabel yang digunakan benar-benar mengukur apa

yang seharusnya diukur. Pengujian validitas ini menggunakan pearson

correlation yaitu dengan cara melakukan korelasi bivariate antara masing-

masing skor indikator dengan total skor variabel (Ghozali, 2001:46). Kriteria

Page 45: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xlv

yang digunakan valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara skor masing-

masing butir variabel dengan total skor mempunyai tingkat signifikasi

dibawah 0,05 maka butir variabel tersebut dapat dikatakan valid dan jika

korelasi skor masing-masing butir variabel dengan total skor mempunyai

tingkat signifikasi diatas 0,05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid

(Santoso, 2001).

Uji reabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan

benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten

meskipun diuji berkali-kali. Hasil uji reabilitas dengan bantuan SPSS 15.00

akan menghasilkan cronbach alpha, suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha >0,60 (Ghozali, 2001:42). Uji

kualitas data ini menggunakan bantuan program SPSS 15.00

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data menggunakan uji asumsi klasik, diantaranya:

1. Multikolinearitas

Untuk menguji apakah ada korelasi antara variabel bebas yaitu

pendapatan, beban dan laba. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Model regresi yang bebas dari

problem multiko adalah mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan nilai

tolerance mendekati <0,10 (Ghozali, 2001:92).

Page 46: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xlvi

2. Heterokedastisitas

Untuk menguji apakah ada kesamaan atau ketidaksamaan varians dari

model regresi dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Pedoman suatu

model regresi bebas dari heterokedastisitas adalah tidak ada pola yang

jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu

Y (Ghozali, 2001:107).

3. Autokorelasi

Pengujian ini menggunakan uji Durbin Watson (DW test). Pedoman

terjadi problem autokorelasi jika terjadi korelasi antar kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Bila hasil

uji DW dibawah -2 berarti terjadi autokorelasi positif, hasil DW yang

menunjukan berkisar -2 dan 2 maka tidak terjadi autokorelasi dan jika

hasil uji bernilai diatas +2 maka terjadi autokorelasi negatif.

4. Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat penyebaran data yang normal

atau tidak, karena data diperoleh langsung dari pihak pertama melalui data

sekunder. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji normal probability

plot dimana data dikatakan jika nilai sebaran data berada disekitar garis

lurus diagonal (Ghozali, 2001:110).

Page 47: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xlvii

Untuk menguji pengaruh pendapatan dan beban terhadap pajak dengan

laba sebagai variabel intervening. Alat uji yang digunakan dengan

menggunakan tehnik analisis jalur (path analysis). Jalur path analysis ini

untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap

dependen secara simultan. Adapun model persamaannya sebagai berikut:

Uji hipotesis 1:

(1) L = b1 Pe + el

(2) Y = b1 Pe + b2 L + e2

Uji hipotesis 2:

(2) L = b1 Be + el

(3) Y = b1 Be + b2 L + e2

Dimana:

e : variabel dependen, yaitu pajak

Pe : variabel independen, yaitu pendapatan

Be : variabel independen, yaitu beban

L : variabel intervening, yaitu laba

e : error

Pada uji hipotesis 1 persamaan (1) memberikan nilai p1 pada pendapatan

dan pada persamaan (2) akan memberikan nilai p3 dan p2 pada pendapatan

dan laba. Pada uji hipotesis 2 persamaan (1) memberikan nilai p4 pada beban

dan pada persamaan (2) akan memberikan nilai p6 dan p5 pada beban dan

laba.

Page 48: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xlviii

D. Operasional Variabel dan Pengukurannya

Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel, yaitu:

1. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari variabel

pendapatan dan beban.

a. Variabel pendapatan

Pendapatan adalah besarnya penghasilan yang diperoleh

perusahaan dari kegiatan penjualan dan jasa lain yang dapat

dinyatakan dalam satuan uang.

b. Variabel beban

Beban adalah semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk

melakukan proses produksi yang dapat diukur dalam satuan uang.

2. Variabel Intervening

Variabel intervening dalam penelitian ini adalah laba yang

merupakan selisih antara total pendapatan yang diperoleh dengan

besarnya biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi yang dapat

diukur dalam satuan uang.

3. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pajak. Pajak ialah

iuran rakyat kepada kas negara berdasar undang-undang (yang dapat

dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi)

yang langsung dapat ditunjukan untuk membayar pengeluaran umum.

Page 49: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

xlix

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Pengumpulan data dan pengujian data dilakukan mulai dari bulan april

tahun 2008, data yang digunakan adalah data sekunder yang berisi informasi

mengenai posisi keuangan perusahaan yang masuk dalam kualifikasi LQ 45.

Berikut nama-nama perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini

yang terdapat dalam tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1

Daftar Nama Sampel Perusahaan

Periode Februari s/d Juli 2008

No Kode Efek Nama Emiten

1 AALI Astra Agro Lestari Tbk

2 ADHI Adhi Karya (persero) Tbk

3 ANTM Aneka Tambang Tbk

4 ASII Astra Internasional Tbk

5 BBCA Bank Central Asia Tbk

6 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk

7 BBRI Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk

8 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

9 BHIT Bhakti Investama Tbk

10 BKSL Sentul City Tbk

11 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk

12 BMRI Bank Mandiri (persero) Tbk

13 BMTR Global Mediacom Tbk

14 BNBR Bakrie & Brother Tbk

15 BNGA Bank Niaga Tbk

16 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk

17 BTEL Bakrie Telekom Tbk

18 BUMI Bumi Resources Tbk

19 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk

20 CTRA Ciputra Development Tbk

21 ELTY Bakrieland Development Tbk

22 ENRG Energi Mega Persada Tbk

Page 50: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

l

23 INCO International Nickel Indonesia Tbk

24 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

25 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

26 ISAT Indosat Tbk

27 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk

28 KLBF Kalbe Farma Tbk

29 MEDC Medco Energi International Tbk

30 PGAS Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk

31 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

32 SMCB Holcim Indonesia Tbk

33 SULI Sumalindo Lestari Jaya Tbk

34 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk

35 TINS Timah Tbk

36 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk

37 TOTL Total Bangun Persada Tbk

38 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk

39 UNTR United Tractors Tbk

40 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.1 di atas terdapat 40 perusahaan yang masuk dalam

karakteristik menjadi sampel dalam penelitian ini. Hal itu dikarenakan

terdapat 2 perusahaan yang tidak memiliki ringkasan kinerja keuangan, dan 3

perusahaan yang hanya memiliki ringkasan kinerja keuangan cuma 2 tahun.

Sedangkan dalam penelitian ini perusahaan yang menjadi sampel memiliki

data ringkasan kinerja keuangan minimal 5 tahun.

Tabel 4.2

Data Pendapatan Perusahaan

Periode Tahun 2003 s.d 2007

No Nama Perusahaan Jumlah (Rp) 000.000

1 Astra Agro Lestari Tbk 17.212.377

2 Adhi Karya (persero) Tbk 15.351.606

3 Aneka Tambang Tbk 22.638.067

4 Astra Internasional Tbk 246.489.041

5 Bank Central Asia Tbk 76.197.555

6 Bank Negara Indonesia Tbk 77.886.453

Lanjutan daftar nama sampel perusahaan

Page 51: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

li

7 Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk 84.759.352

8 Bank Danamon Indonesia Tbk 51.572.260

9 Bhakti Investama Tbk 5.456.596

10 Sentul City Tbk 470.582

11 Berlian Laju Tanker Tbk 10.957.472

12 Bank Mandiri (persero) Tbk 116.059.249

13 Global Mediacom Tbk 13.366.954

14 Bakrie & Brother Tbk 11.493.658

15 Bank Niaga Tbk 20.612.820

16 Bank Internasional Indonesia Tbk 27.667.718

17 Bakrie Telekom Tbk 2.187.998

18 Bumi Resources Tbk 66.047.637

19 Charoen Pokphand Indonesia Tbk 27.239.594

20 Ciputra Development Tbk 4.566.572

21 Bakrieland Development Tbk 1.622.936

22 Energi Mega Persada Tbk 4.904.853

23 International Nickel Indonesia Tbk 50.157.016

24 Indofood Sukses Makmur Tbk 96.167.284

25 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 65.155.070

26 Indosat Tbk 54.493.515

27 Kawasan Industri Jababeka Tbk 1.754.294

28 Kalbe Farma Tbk 23.459.040

29 Medco Energi International Tbk 28.034.593

30 Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk 26.501.098

31 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 14.735.337

32 Holcim Indonesia Tbk 13.769.075

33 Sumalindo Lestari Jaya Tbk 3.906.475

34 Tunas Baru Lampung Tbk 5.634.978

35 Timah Tbk 18.813.750

36 Telekomunikasi Indonesia Tbk 199.852.648

37 Total Bangun Persada Tbk 5.113.475

38 Bakrie Sumatra Plantations Tbk 4.353.148

39 United Tractors Tbk 56.280.075

40 Unilever Indonesia Tbk 48.261.790 Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui pendapatan tertinggi

diperoleh perusahaan Astra Internasional Tbk sebesar

Rp.246.489.041.000.000,- kemudian diikuti oleh perusahaan Telekomunikasi

Indonesia Tbk sebesar Rp. 199.852.648.000.000,- , sedangkan pendapatan

terendah diperoleh Sentul City Tbk sebesar Rp.470.582.000.000,-.

Lanjutan data pendapatan perusahaan

Page 52: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lii

Tabel 4.3

Data Beban Perusahaan

Periode Tahun 2003 s.d 2007

No Nama Perusahaan Jumlah (Rp) 000.000

1 Astra Agro Lestari Tbk 11.314.623

2 Adhi Karya (persero) Tbk 14.942.394

3 Aneka Tambang Tbk 12.276.230

4 Astra Internasional Tbk 218.497.224

5 Bank Central Asia Tbk 51.085.213

6 Bank Negara Indonesia Tbk 63.600.959

7 Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk 55.765.543

8 Bank Danamon Indonesia Tbk 38.519.519

9 Bhakti Investama Tbk 3.359.300

10 Sentul City Tbk 701.608

11 Berlian Laju Tanker Tbk 8.163.084

12 Bank Mandiri (persero) Tbk 86.698.196

13 Global Mediacom Tbk 11.109.304

14 Bakrie & Brother Tbk 11.487.025

15 Bank Niaga Tbk 16.958.443

16 Bank Internasional Indonesia Tbk 24.545.646

17 Bakrie Telekom Tbk 2.237.864

18 Bumi Resources Tbk 52.728.133

19 Charoen Pokphand Indonesia Tbk 26.954.826

20 Ciputra Development Tbk 3.748.453

21 Bakrieland Development Tbk 1.188.556

22 Energi Mega Persada Tbk 4.613.818

23 International Nickel Indonesia Tbk 22.148.011

24 Indofood Sukses Makmur Tbk 91.215.791

25 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 70.280.352

26 Indosat Tbk 44.190.359

27 Kawasan Industri Jababeka Tbk 1.360.469

28 Kalbe Farma Tbk 19.146.532

29 Medco Energi International Tbk 212.523.392

30 Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk 19.092.083

31 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 11.783.235

32 Holcim Indonesia Tbk 13.864.958

33 Sumalindo Lestari Jaya Tbk 4.041.706

34 Tunas Baru Lampung Tbk 5.379.027

35 Timah Tbk 15.939.989

36 Telekomunikasi Indonesia Tbk 118.912.192

37 Total Bangun Persada Tbk 4.762.206

38 Bakrie Sumatra Plantations Tbk 3.484.901

39 United Tractors Tbk 49.720.047

40 Unilever Indonesia Tbk 37.551.074

Page 53: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

liii

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui beban tertinggi diperoleh

perusahaan Astra Internasional Tbk sebesar Rp.218.497.224.000.000,-

kemudian diikuti oleh perusahaan Medco Energi International Tbk sebesar

Rp.212.523.392.000.000,- , sedangkan beban terendah diperoleh Sentul City

Tbk sebesar Rp.701.608.000.000,-.

Tabel 4.4

Data Laba Perusahaan

Periode Tahun 2003 s.d 2007

No Nama perusahaan Jumlah (Rp) 000.000

1 Astra Agro Lestari Tbk 5.947.754

2 Adhi Karya (persero) Tbk 409.212

3 Aneka Tambang Tbk 10.361.837

4 Astra Internasional Tbk 27.991.817

5 Bank Central Asia Tbk 23.609.292

6 Bank Negara Indonesia Tbk 14.285.494

7 Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk 28.993.809

8 Bank Danamon Indonesia Tbk 13.052.741

9 Bhakti Investama Tbk 2.097.296

10 Sentul City Tbk 204.683

11 Berlian Laju Tanker Tbk 2.794.388

12 Bank Mandiri (persero) Tbk 29.361.053

13 Global Mediacom Tbk 2.626.164

14 Bakrie & Brother Tbk 1.542.207

15 Bank Niaga Tbk 3.654.377

16 Bank Internasional Indonesia Tbk 3.122.072

17 Bakrie Telekom Tbk 567.168

18 Bumi Resources Tbk 13.319.504

19 Charoen Pokphand Indonesia Tbk 916.718

20 Ciputra Development Tbk 1.055.649

21 Bakrieland Development Tbk 434.238

22 Energi Mega Persada Tbk 558.637

23 International Nickel Indonesia Tbk 28.009.005

24 Indofood Sukses Makmur Tbk 4.951.493

25 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 6.065.464

26 Indosat Tbk 10.297.156

27 Kawasan Industri Jababeka Tbk 393.825

28 Kalbe Farma Tbk 4.312.508

29 Medco Energi International Tbk Tbk 6.782.201

Page 54: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

liv

30 Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk 7.403.015

31 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 2.952.102

32 Holcim Indonesia Tbk 1.651.626

33 Sumalindo Lestari Jaya Tbk 251.919

34 Tunas Baru Lampung Tbk 255.951

35 Timah Tbk 2.855.761

36 Telekomunikasi Indonesia Tbk 80.934.456

37 Total Bangun Persada Tbk 351.269

38 Bakrie Sumatra Plantations Tbk 868.247

39 United Tractors Tbk 6.560.028

40 Unilever Indonesia Tbk 10.710.716 Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui laba tertinggi diperoleh

Telekomunikasi Indonesia Tbk sebesar Rp.80.934.456.000.000,- kemudian

diikuti oleh Bank Mandiri (persero) Tbk sebesar Rp.29.361.053.000.000,- ,

sedangkan laba terendah diperoleh Sentul City Tbk sebesar

Rp.204.683.000.000,-.

Tabel 4.5

Data Pajak Perusahaan

Periode Tahun 2003 s.d 2007

No Nama Perusahaan Jumlah (Rp) 000.000

1 Astra Agro Lestari Tbk 1.840.378

2 Adhi Karya (persero) Tbk 162.497

3 Aneka Tambang Tbk 3.095.833

4 Astra Internasional Tbk 8.710.245

5 Bank Central Asia Tbk 6.851.834

6 Bank Negara Indonesia Tbk 2.590.705

7 Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk 7.669.947

8 Bank Danamon Indonesia Tbk 3.509.442

9 Bhakti Investama Tbk 135.272

10 Sentul City Tbk 69.840

11 Berlian Laju Tanker Tbk 32.763

12 Bank Mandiri (persero) Tbk 6.636.177

13 Global Mediacom Tbk 343.978

14 Bakrie & Brother Tbk 524.744

Lanjutan data laba perusahaan

Page 55: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lv

15 Bank Niaga Tbk 787.270

16 Bank Internasional Indonesia Tbk 263.514

17 Bakrie Telekom Tbk 259.948

18 Bumi Resources Tbk 1.473.689

19 Charoen Pokphand Indonesia Tbk 402.121

20 Ciputra Development Tbk 386.211

21 Bakrieland Development Tbk 169.698

22 Energi Mega Persada Tbk 600.208

23 International Nickel Indonesia Tbk 8.483.621

24 Indofood Sukses Makmur Tbk 1.758.285

25 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 2.356.481

26 Indosat Tbk 2.618.293

27 Kawasan Industri Jababeka Tbk 137.414

28 Kalbe Farma Tbk 2.745.579

29 Medco Energi International Tbk Tbk 3.953.370

30 Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk 2.227.628

31 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 801.194

32 Holcim Indonesia Tbk 268.161

33 Sumalindo Lestari Jaya Tbk 221.022

34 Tunas Baru Lampung Tbk 102.271

35 Timah Tbk 1.144.767

36 Telekomunikasi Indonesia Tbk 26.009.695

37 Total Bangun Persada Tbk 105.619

38 Bakrie Sumatra Plantations Tbk 260.319

39 United Tractors Tbk 1.974.770

40 Unilever Indonesia Tbk 3.220.287 Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui pajak tertinggi diperoleh

Telekomunikasi Indonesia Tbk sebesar Rp.26.009.695.000.000,- kemudian

diikuti oleh Astra Internasional Tbk sebesar Rp.8.710.245.000.000,- ,

sedangkan pajak terendah diperoleh Berlian Laju Tanker Tbk sebesar

Rp.32.763.000.000,-.

Lanjutan data pajak perusahaan

Page 56: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lvi

B. Penemuan dan Pembahasan

1. Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan pearson correlation.

Pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikasi dibawah

0,05 maka butir variabel tersebut dapat dikatakan valid. Tabel 4.6,

tabel 4.7 dan tabel 4.8 berikut akan menunjukan hasil uji validitas

dari 40 sampel perusahaan.

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas

Variabel Independen

Variabel Sig Pearson Correlation Keterangan

Pendapatan_03 0,000 0,922** valid

Pendapatan_04 0,000 0,935** valid

Pendapatan_05 0,000 0,976** valid

Pendapatan_06 0,000 0,965** valid

Pendapatan_07 0,000 0,952 ** valid

Beban_03 0,000 0,962** valid

Beban_04 0,000 0,994** valid

Beban_05 0,000 0,993** valid

Beban_06 0,000 0,996** valid

Beban_07 0,000 0,990** valid Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil tabel 4.6 di atas menunjukan variabel

independen, yaitu pendapatan dan beban adalah valid. Seperti terlihat

semua variabel di atas dapat dikatakan valid karena memiliki nilai

signifikan dibawah 0,05.

Page 57: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lvii

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas

Variabel Intervening

Variabel Sig Pearson Correlation Keterangan

Laba_03 0,000 0,928** valid

Laba_04 0,000 0,954** valid

Laba_05 0,000 0,984** valid

Laba_06 0,000 0,985** valid

Laba_07 0,000 0,942** valid Sumber: data sekunder yang diolah

Tabel 4.7 di atas menunjukan variabel intervening, yaitu laba

adalah valid. Seperti terlihat dalam tabel diatas dapat dikatakan valid

karena memiliki nilai signifikan dibawah 0,05.

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas

Variabel Dependen

Variabel Sig Pearson Correlation Keterangan

Pajak_03 0,000 0,922** valid

Pajak_04 0,000 0,935** valid

Pajak_05 0,000 0,976** valid

Pajak_06 0,000 0,965** valid

Pajak_07 0,000 0,952** valid Sumber: data sekunder yang diolah

Hasil tabel 4.8 di atas menunjukan variabel dependen, yaitu pajak

adalah valid. Seperti terlihat dalam tabel diatas dapat dikatakan valid

karena memiliki nilai signifikan dibawah 0,05.

b. Hasil Uji Reabilitas

Pedoman alat pengukur dikatakan reliabel adalah jika nilai

koefisien alpha diatas 0,60. Hasil dari uji reliabilitas dapat dilihat pada

tabel 4.10.

Page 58: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lviii

Coefficientsa

.974 1.027

.974 1.027

pendapatan

laba

Model

1

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: pajaka.

Tabel 4.9

Hasil Uji Reabilitas

Variabel Cronbach Alpha

Pendapatan 0,964

Beban 0,987

Laba 0,965

pajak 0,964 Sumber: data sekunder yang diolah

Tabel 4.9 di atas menunjukan hasil uji yang reliabel karena nilai

cronbach alpha masing-masing variabel yang meliputi pendapatan,

beban, laba dan pajak diatas 0,06 yaitu 0,964; 0,987; 0,965; 0,964.

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk mendapatkan model yang BLUE (Best Linear Unbiased

Estimator), model harus diuji terlebih dahulu dengan memenuhi syarat uji

asumsi klasik (Anik Mustarikah, 2008: 65).

a. Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas terlihat pada tabel 4.10 di bawah ini:

Tabel 4.10

Hasil Uji Multikolinearitas

Pendapatan dan Laba

Sumber: data sekunder yang diolah

Dari tabel 4.10 di atas menjelaskan bahwa VIF untuk pendapatan

dan laba disekitar angka 1 yaitu 1,027. Tolerance pendapatan dan laba

Page 59: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lix

Coefficientsa

.971 1.030

.971 1.030

beban

laba

Model

1

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: pajaka.

juga mendekati angka 1 yaitu 0,974. Dengan demikian persamaan

regresi bebas dari problem multikol.

Tabel 4.11

Hasil Uji Multikolinearitas

Beban dan Laba

Sumber: data sekunder yang diolah

Dari tabel 4.11 di atas menjelaskan bahwa VIF untuk beban dan

laba disekitar angka 1 yaitu 1,030. Tolerance beban dan laba juga

mendekati angka 1 yaitu 0,971. Dengan demikian persamaan regresi

bebas dari problem multikol.

b. Uji Heterokedastisitas

Hasil uji heterokedastisitas terlihat pada gambar 4.1 di bawah ini:

Page 60: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lx

Regression Standardized Predicted Value

543210-1

Reg

ress

ion

Stu

dent

ized

Res

idua

l

4

2

0

-2

Scatterplot

Dependent Variable: pajak

Gambar 4.1

Hasil Uji Heterokedastisitas

Pendapatan dan Laba

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan gambar 4.1 di atas dapat dilihat titik-titik menyebar

secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu, serta tersebar

diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Berarti tidak terjadi

heterokedastisitas pada model regresi pendapatan mempengaruhi pajak

melalui laba sebagai variabel intervening sehingga model layak

digunakan.

Page 61: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxi

Regression Standardized Predicted Value

543210-1

Reg

res

sio

n S

tud

enti

zed

Res

idu

al

4

2

0

-2

Scatterplot

Dependent Variable: pajak

Gambar 4.2

Hasil Uji Heterokedastisitas

Beban dan Laba

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan gambar 4.1 di atas dapat dilihat titik-titik menyebar

secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu, serta tersebar

diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Berarti tidak terjadi

heterokedastisitas pada model regresi beban mempengaruhi pajak

melalui laba sebagai variabel intervening sehingga model layak

digunakan.

c. Uji Autokorelasi

Hasil uji autokorelasi terlihat pada tabel 4.12 di bawah ini:

Page 62: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxii

Model Summaryb

.984a .967 .966 836705.824 1.400

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), laba, pendapatana.

Dependent Variable: pajakb.

Model Summaryb

.984a .967 .966 837498.316 1.400

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), laba, bebana.

Dependent Variable: pajakb.

Tabel 4.12

Hasil Uji Autokorelasi

Pendapatan terhadap Pajak melalui Laba sebagai Variabel

Intervening

Sumber: data sekunder yang diolah

Hasil DW di atas menunjukan nilai sebesar 1,400 yang berada

disekitar -2 sampai 2 yang berarti tidak terjadi autokorelasi pada

hubungan pendapatan terhadap pajak melalui laba sebagai variabel

intervening pada kesalahan pengganggu periode t dan kesalahan pada

periode t-1.

Tabel 4.13

Hasil Uji Autokorelasi

Beban terhadap Pajak melalul Laba sebagai Variabel

Intervening

Sumber: data sekunder yang diolah

Hasil DW di atas menunjukan nilai sebesar 1,400 yang berada

disekitar -2 sampai 2 yang berarti tidak terjadi autokorelasi pada

hubungan pendapatan terhadap pajak melalui laba sebagai variabel

Page 63: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxiii

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: laba

intervening pada kesalahan pengganggu periode t dan kesalahan pada

periode t-1.

d. Uji Normalitas

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan normal probability

plot. Pedoman suatu model dikatakan terdistribusi normal jika nilai-

nilai sebaran terletak disekitar garis lurus diagonal. gambar 4.3 akan

menunjukan hasil uji normalitas pendapatan terhadap laba, sedangkan

beban terhadap laba akan dijelaskan pada gambar 4.4 laba sebagai

variabel intervening yang mempengaruhi pajak akan dijelaskan pada

gambar 4.5 dengan variabel independen pendapatan dan gambar 4.6

dengan variabel independen beban.

Pada gambar 4.3, 4.4, 4.5, dan 4.6 berikut ini dapat dikatakan

sebaran data terdistribusi normal karena data bearada disepanjang garis

lurus diagonal yang merupakan syarat normalitas.

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas

Pendapatan dan Laba

Sumber: data sekunder yang diolah

Page 64: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxiv

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: laba

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: pajak

Gambar 4.4

Hasil Uji Normalitas

Beban dan Laba

Sumber: data sekunder yang diolah

Gambar 4.5

Hasil Uji Normalitas

Pendapatan terhadap Pajak melalui Laba sebagai Variabel

Intervening

Sumber: data sekunder yang diolah

Page 65: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxv

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: pajak

Gambar 4.6

Hasil Uji Normalitas

Beban terhadap Pajak melalui Laba sebagai Variabel

Intervening

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan gambar 4.3, gambar 4.4, gambar 4.5, dan gambar 4.6

di atas, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta

penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka model regresi

telah mengikuti asumsi normalitas.

3. Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Hipotesis I

Hipotesis I menguji pengaruh pendapatan terhadap pajak baik

secara langsung maupun tidak langsung melalui laba sebagai variabel

intervening. Pengujian hipotesis satu dilakukan dengan menggunakan

regresi linear berganda dengan analisis jalur (path analysis) melalui uji

koefisien determinasi, uji statistik F, dan uji statistik t. Hasil hipotesis I

Page 66: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxvi

Model Summary

.801a .641 .632 8852359.080

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), pendapatana.

dapat dilihat pada tabel 4.14; tabel 4.15; tabel 4.16; tabel 4.17 dan

tabel 4.18 di bawah ini.

Tabel 4.14

Hasil Uji Hipotesis I

Pendapatan terhadap Laba

Sumber: data sekunder yang diolah

Koefisien Determinasi

Berdasarkan tabel 4.14 di atas, angka R square adalah 0,641

(adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi, atau 0,801 x 0,801 =

0,641). R square bisa disebut koefisien determinasi, yang dalam hal ini

berarti 64,1% laba dapat dijelaskan oleh variabel pendapatan.

Sedangkan sisanya (100% - 64,1% = 35,9%) dijelaskan oleh sebab-

sebab lain diluar variabel independen yang digunakan dalam

penelitian. Karena R square tersebut diatas 0,05, maka hubungan

kedua variabel tersebut kuat. Dengan demikian, R square yang besar

berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat luas.

Page 67: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxvii

Coefficientsa

-45291.8 1783383 -.025 .980

.225 .027 .801 8.242 .000

(Constant)

pendapatan

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: labaa.

Tabel 4.15

Hasil Uji Hipotesis I

Pendapatan terhadap Laba

Sumber: data sekunder yang diolah

Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.15 di atas dapat dibuat

persamaan pertama untuk menghitung koefisien jalur, yaitu dengan

persamaan regresi yang menunjukan hubungan yang dihipotesiskan.

Dalam hal ini persamaan tersebut adalah sebagai berikut:

Laba = b1 pendapatan + e1………………………………….(1)

Laba = 0, 801 pendapatan + 0,129

Laba = (1-0,641)2 = (0,359)2 = 0,129

Koefisien standardized beta pendapatan pada persamaan (1)

positif sebesar 0,610 dan signifikan (p ≤ 0,05) yaitu 0,00; yang berarti

pendapatan dapat mempengaruhi laba. Nilai koefisien standardized

beta 0,801 merupakan nilai path atau jalur p1.

Page 68: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxviii

Model Summary

.984a .967 .966 836705.824

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), laba, pendapatana.

ANOVAb

7.7E+014 2 3.846E+014 549.427 .000a

2.6E+013 37 7.001E+011

8.0E+014 39

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), laba, pendapatana.

Dependent Variable: pajakb.

Tabel 4.16

Hasil Uji Hipotesis I

Pendapatan terhadap Pajak melalui Laba sebagai Variabel

Intervening

Sumber: data sekunder yang diolah

Koefisien Determinasi

Berdasarkan tabel 4.16 di atas, angka adjusted R square adalah

0,966. artinya, kemampuan variabel pendapatan dan laba dalam

menjelaskan variabel pajak sebesar 96,6% sedangkan sisanya (100%-

96,6% = 3,4%) dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel independen

yang digunakan dalam penelitian ini. Karena angka R square tersebut

di atas 0,5; maka hubungan kedua variabel tersebut kuat.

Tabel 4.17

Hasil Uji Hipotesis I

Pendapatan terhadap Pajak melalui Laba sebagai Variabel

Intervening

Sumber: data sekunder yang diolah

Page 69: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxix

Coefficientsa

-94953.4 168563.0 -.563 .577

-.003 .004 -.032 -.648 .521

.312 .015 1.009 20.370 .000

(Constant)

pendapatan

laba

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: pajaka.

Uji Signifikansi Simultan (Uji Stasistik F)

Berdasarkan hasil uji anova atau F test, didapat F hitung adalah

549,427 dengan tingkat signifikansi 0,000. karena probabilitas (0,000)

jauh lebih kecil dari 0,05; maka model regresi dapat dipakai untuk

memprediksi pajak. Atau bisa dikatakan, pendapatan dan laba secara

bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap pajak.

Tabel 4.18

Hasil Uji Hipotesis I

Pendapatan terhadap Pajak melalui Laba sebagai Variabel

Intervening

Sumber: data sekunder yang diolah

Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Berdasarkan hasil uji pada tabel 4.18 di atas, koefisien jalur

dihitung dengan membuat persamaan struktural yaitu persamaan

regresi yang menunjukan hubungan yang dihipotesiskan. Dalam hal ini

persamaan keduanya adalah sebagai berikut:

Pajak = b1 pendapatan + b2 laba + e2…………………….(2)

Pajak = 0,032 pendapatan + 1,009 laba + 0,001

Nilai e2 = (1-0,967)2 = (0,033)2 = 0,001

Page 70: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxx

Nilai koefisien standardized beta pendapatan pada persamaan (2)

sebesar 0,032 dan laba pada persamaan (2) sebesar 1,009 dengan

tingkat signifikan masing-masing 0,521 dan 0,000. Nilai koefisien

standardized beta 0,032 merupakan jalur nilai path jalur p3 dan nilai

koefisien standardized beta 1,009 merupakan nilai path jalur p2.

Gambar 4.7

Hasil Path Analysis

Pendapatan terhadap Pajak melalui Laba sebagai Variabel

Intervening

e1= 0,129

0,801 p1 p2 1,009

P3

0,032

e2= 0,001

L a b a

pendapatan P a j a k

Page 71: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxxi

Berdasarkan hasil path analysis (analisis jalur) dan gambar 4.7 dan

tabel 4.18 menunjukan bahwa pengaruh langsung pendapatan terhadap

pajak bernilai positif 0,032 dan tidak signifikan sebesar 0,521 (di atas

0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan tidak

berpengaruh langsung terhadap pajak. Sementara pengaruh tidak

langsung antara pendapatan terhadap pajak melalui laba sebagai

variabel intervening menunjukan pengaruh yang signifikan di bawah

0,05 yaitu 0,000.

Total pengaruh pendapatan terhadap pajak sebagai berikut:

Pengaruh langsung pendapatan ke pajak (p3) = 0,032

Pengaruh tidak langsung pendapatan ke pajak (p1 x p2) = 0,808

Total pengaruh korelasi pendapatan ke pajak (p3 + (p1 x p2) = 0,840

Besarnya pengaruh tidak langsung dapat dihitung dengan

mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu (0,801 x 1,009) = 0,808

dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa koefisien pengaruh tidak

langsung bernilai positif sebesar 0,808. Tetapi jika dibandingkan

dengan nilai koefisien pengaruh langsung pendapatan terhadap pajak

sebesar 0,032 lebih kecil dibandingkan dengan pengaruh tidak

langsung yang sebesar 0,808.

Hasil path analysis pada uji hipotesis I menunjukan tidak ada

pengaruh secara langsung pendapatan terhadap pajak dengan laba

sebagai variabel intervening. Tetapi hasil analisis pengaruh langsung

dan tidak langsung dari variabel intervening ditemukan bahwa laba

Page 72: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxxii

benar sebagai variabel intervening. Hubungan tidak langsung ini

dukung oleh bukti empiris. Hal ini dikarenakan perkalian nilai

koefisien standardized beta p1 dan p2 lebih besar dibandingkan dengan

nilai koefisien standardized beta p3.

Terdapat beberapa kemungkinan untuk menjelaskan hasil

tersebut. Pertama, hasil model dalam penelitian ini terbukti kurang

bagus, karena jika dianalisis berdasarkan perbandingan nilai R square

dengan estimated error hasilnya lebih besar standar kesalahannya.

Kedua, adanya kesalahan dalam struktur data dalam penelitian antara

lain: (1) kemungkinan terdapat kesalahan dalam pencatatan atau

penginputan data ke komputer; (2) jumlah dan karakteristik sampel

yang digunakan oleh peneliti. Jumlah sampel yang digunakan oleh

peneliti hanya 40 perusahaan relatif kecil dan karakteristik data yang

diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat terbatas,

artinya dengan keterbatasan data untuk diolah membuat kualitasnya

lebih rendah. Kondisi seperti ini menurut peneliti dikarenakan terdapat

beberapa perusahaan yang tidak mencantumkan ringkasan kinerja

keuangannya secara tepat waktu, sehingga hasilnya tidak sesuai

dengan kenyataan yang sesungguhnya.

Hasil penelitian hipotesis II secara keseluruhan menunjukan

bahwa pendapatan tidak dapat berpengaruh secara langsung terhadap

pajak. Sedangkan laba sebagai variabel intervening mempunyai

Page 73: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxxiii

Model Summary

.649a .421 .406 11241375.8

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), bebana.

pengaruh yang amat signifikan antara pendapatan dengan pajak.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka Ha1 diterima.

b. Hasil Uji Hipotesis II

Hipotesis II menguji pengaruh beban terhadap pajak baik secara

langsung maupun tidak langsung melalui laba sebagai variabel

intervening. Pengujian hipotesis satu dilakukan dengan menggunakan

regresi linear berganda dengan analisis jalur (path analysis) melalui uji

koefisien determinasi, uji statistik F, dan uji statistik t. hasil hipotesis I

dapat dilihat pada tabel 4.19; tabel 4.20; tabel 4.21; tabel 4.22 dan

tabel 4.23 di bawah ini.

Tabel 4.19

Hasil Uji Hipotesis II

Beban terhadap Laba

Sumber: data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.19 di atas, angka R square adalah 0,421

(adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi, atau 0,649 x 0,649 =

0,421). R square bisa disebut koefisien determinasi, yang dalam hal ini

berarti 42,1% laba dapat dijelaskan oleh variabel beban. Sedangkan

sisanya (100% - 42,1% = 57,9%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain

Page 74: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxxiv

Coefficientsa

1766955 2254300 .784 .438

.229 .044 .649 5.262 .000

(Constant)

beban

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: labaa.

diluar variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Karena R

square tersebut cenderung kecil, maka hubungan kedua variabel

tersebut lemah. Dengan demikian, R square yang kecil berarti

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas.

Tabel 4.20

Hasil Uji Hipotesis II

Beban terhadap Laba

Sumber: data sekunder yang diolah

Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.20 di atas dapat dibuat

persamaan pertama untuk menghitung koefisien jalur, yaitu dengan

persamaan regresi yang menunjukan hubungan yang dihipotesiskan.

Dalam hal ini persamaan tersebut adalah sebagai berikut:

Laba = b1 beban + e1………………………………………..(1)

Laba = -0, 649 beban + 0,335

Laba = (1-0,421)2 = (0,579)

2 = 0,335

Koefisien standardized beta beban pada persamaan (1) positif

sebesar 0,649 dan signifikan (p ≤ 0,05) yaitu 0,00; yang berarti beban

Page 75: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxxv

Model Summary

.984a .967 .966 837498.316

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), laba, bebana.

ANOVAb

7.7E+014 2 3.846E+014 548.353 .000a

2.6E+013 37 7.014E+011

8.0E+014 39

Regression

Residual

Total

Model1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), laba, bebana.

Dependent Variable: pajakb.

dapat mempengaruhi laba. Nilai koefisien standardized beta 0,649

merupakan nilai path atau jalur p4.

Tabel 4.21

Hasil Uji Hipotesis II

Beban terhadap Pajak melalui Laba sebagai Variabel

Intervening

Sumber: data sekunder yang diolah

Koefisien Determinasi

Berdasarkan tabel 4.21 di atas, angka adjusted R square adalah

0,966. artinya, kemampuan variabel beban dan laba dalam menjelaskan

variabel pajak sebesar 96,6% sedangkan sisanya (100%-96,6% =

3,4%) dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini. Karena angka R square tersebut d iatas

0,5; maka hubungan kedua variabel tersebut kuat.

Tabel 4.22

Hasil Uji Hipotesis II

Beban terhadap Pajak melalui Laba sebagai Variabel

Intervening

Sumber: data sekunder yang diolah

Page 76: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxxvi

Coefficientsa

-97622.6 169300.7 -.577 .568

-.003 .004 -.023 -.591 .558

.309 .012 .998 25.568 .000

(Constant)

beban

laba

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: pajaka.

Uji Signifikansi Simultan (Uji Stasistik F)

Berdasarkan hasil uji anova atau F test, didapat F hitung adalah

548,353 dengan tingkat signifikansi 0,000. karena probabilitas (0,000)

jauh lebih kecil dari 0,05; maka model regresi dapat dipakai untuk

memprediksi pajak. Atau bisa dikatakan, beban dan laba secara

bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap pajak.

Tabel 4.23

Hasil Uji Hipotesis II

Beban terhadap Pajak melalui Laba sebagai Variabel

Intervening

Sumber: data sekunder yang diolah

Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Berdasarkan hasil uji pada tabel 4.23 di atas, koefisien jalur

dihitung dengan membuat persamaan struktural yaitu persamaan

regresi yang menunjukan hubungan yang dihipotesiskan. Dalam hal ini

persamaan keduanya adalah sebagai berikut:

Pajak = b1 beban+ b2 laba + e2…………………………….(2)

Pajak = 0,023 beban + 0,998 laba + 0,007

Nilai e2 = (1-0,967)2 = (0,033)2 = 0,001

Page 77: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxxvii

Nilai koefisien standardized beta beban pada persamaan (2)

sebesar 0,023 dan laba pada persamaan (2) sebesar 0,998 dengan

tingkat signifikan masing-masing 0,591 dan 0,000. Nilai koefisien

standardized beta 0,023 merupakan jalur nilai path jalur p6 dan nilai

koefisien standardized beta 0,998 merupakan nilai path jalur p5.

Gambar 4.8

Hasil Path Analysis

Beban terhadap Pajak melalui Laba sebagai Variabel

Intervening

e1= 0,335

0,649 p4 p5 0,998

P6

0,023

e2= 0,001

L a b a

B e b a n P a j a k

Page 78: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxxviii

Berdasarkan hasil path analysis (analisis jalur) dan gambar 4.7 dan

tabel 4.18 menunjukan bahwa pengaruh langsung pendapatan terhadap

pajak bernilai positif 0,023 dan tidak signifikan sebesar 0,591 (di atas

0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa beban tidak berpengaruh

langsung terhadap pajak. Sementara pengaruh tidak langsung antara

beban terhadap pajak melalui laba sebagai variabel intervening

menunjukan pengaruh yang signifikan di bawah 0,05 yaitu 0,000.

Total pengaruh beban terhadap pajak sebagai berikut:

Pengaruh langsung beban ke pajak (p6) = 0,023

Pengaruh tidak langsung beban ke pajak (p4 x p5) = 0,648

Total pengaruh korelasi pendapatan ke pajak (p6 + (p4 x p5) = 0,671

Besarnya pengaruh tidak langsung dapat dihitung dengan

mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu (0,649 x 0,998) = 0,648

dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa koefisien pengaruh tidak

langsung bernilai positif sebesar 0,648. Tetapi jika dibandingkan

dengan nilai koefisien pengaruh langsung beban terhadap pajak

sebesar 0,023 lebih kecil dibandingkan dengan pengaruh tidak

langsung yang sebesar 0,648.

Hasil path analysis pada uji hipotesis II menunjukan tidak ada

pengaruh secara langsung beban terhadap pajak dengan laba sebagai

variabel intervening. Tetapi hasil analisis pengaruh langsung dan tidak

langsung dari variabel intervening ditemukan bahwa laba benar

sebagai variabel intervening. Hubungan tidak langsung ini dukung

Page 79: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxxix

oleh bukti empiris. Hal ini dikarenakan perkalian nilai koefisien

standardized beta p4 dan p5 lebih besar dibandingkan dengan nilai

koefisien standardized beta p6.

Terdapat beberapa kemungkinan untuk menjelaskan hasil

tersebut. Pertama, hasil model dalam penelitian ini terbukti kurang

bagus, karena jika dianalisis berdasarkan perbandingan nilai R square

dengan estimated error hasilnya lebih besar standar kesalahannya.

Kedua, adanya kesalahan dalam struktur data dalam penelitian antara

lain: (1) kemungkinan terdapat kesalahan dalam pencatatan atau

penginputan data ke komputer; (2) jumlah dan karakteristik sampel

yang digunakan oleh peneliti. Jumlah sampel yang digunakan oleh

peneliti hanya 40 perusahaan relatif kecil dan karakteristik data yang

diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat terbatas,

artinya dengan keterbatasan data untuk diolah membuat kualitasnya

lebih rendah. Kondisi seperti ini menurut peneliti dikarenakan terdapat

beberapa perusahaan yang tidak mencantumkan ringkasan kinerja

keuangannya secara tepat waktu, sehingga hasilnya tidak sesuai

dengan kenyataan yang sesungguhnya.

Hasil penelitian hipotesis II secara keseluruhan menunjukan

bahwa beban tidak dapat berpengaruh secara langsung terhadap pajak.

Sedangkan laba sebagai variabel intervening mempunyai pengaruh

yang amat signifikan antara beban dengan pajak. Berdasarkan hasil

yang diperoleh, maka Ha2 diterima.

Page 80: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxxx

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji: pertama, pengaruh langsung

pendapatan terhadap pajak dan pengaruh pendapatan secara tidak langsung

melalui laba terhadap pajak. Kedua, pengaruh langsung beban terhadap pajak

dan pengaruh tidak langsung melalui laba sebagai variabel intervening.

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari perusahaan dibidang perbankan yang

termasuk dalam indeks LQ45. Pengujian ini menggunakan program analisa

jalur (path analysis) dengan menggunakan bantuan program SPSS 15.00.

Dari hasil pengujian dan analisa terhadap data dapat disimpulkan bahwa:

1. Pendapatan berpengaruh secara tidak langsung terhadap pajak melalui

laba sebagai variabel intervening dengan menunjukan hasil yang

signifikan, sedangkan pendapatan tidak berpengaruh secara langsung

terhadap pajak.

2. Beban berpengaruh secara tidak langsung melalui pajak sebagai variabel

intervening dengan menunjukkan hasil yang signifikan terhadap pajak,

sedangkan beban tidak berpengaruh secara langsung terhadap pajak.

Page 81: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxxxi

B. IMPLIKASI

Pendapatan dan beban tidak memiliki pengaruh langsung terhadap pajak,

namun memiliki pengaruh secara tidak langsung melalui laba sebagai variabel

intervening. Hal itu dikarenakan yang mempengaruhi besar atau kecilnya

pajak ialah penghasilan netto yang diperoleh dari penghasilan bruto dikurang

dengan pengurang atau biaya yang diperkenankan sesuai dengan Undang-

undang PPh. Pada prinsipnya biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan

bruto adalah biaya yang mempunyai hubungan langsung dengan usaha atau

kegiatan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang

merupakan objek pajak. Pembebanan tersebut dapat dilakukan dalam tahun

pengeluaran atau selama masa manfaat. Namun apabila terdapat kerugian pada

tahun sebelumnya, maka kerugian tersebut dikompensasikan pada penghasilan

netto yang diperoleh.

Page 82: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxxxii

Daftar Pustaka

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, edisi III, Jakarta, 2005.

Hamid, Abdul. Panduan Penulisan Skripsi, FEIS UIN Press, Jakarta, 2007

Kieso, Donald E.et all. “Accounting Intermediate” 10th edition, Erlangga, Jakarta,

2002.

Lubis, Irwansyah. Hukum Pajak Indonesia suatu Pengantar, YP2SDM, Jakarta,

2006.

Mauludi, Ali. Statistika 1, PT. Prima Heza Lestari, edisi 1, Jakarta, 2006.

Mustarikah, Anik. “Pengaruh Pengetahuan WP tentang Information Technology terhadap Intensitas Penggunaan Internet dalam Sistem Administrasi

Perpajakan Terpadu, FEIS UIN, Jakarta, 2008.

Nurhayati. Pengaruh Komitmen Profesional dan Komitmen Organisasi terhadap

Intensi Keluar: Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris

pada Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank di DKI Jakarta). Trisakti,

Jakarta, 2005.

Nur, Fitriani. Analisa Pengaruh Beban Pajak Ratio Revenge dan Rasio Likuiditas

the Return on Assets, FEIS UIN, Jakarta, 2006.

Resmi, Siti. Perpajakan Teori dan Kasus, Salemba Empat, Jakarta, 2003.

Soemarso, SR. Pengantar Akuntansi. Rineka Cipta, Jakarta, 1990.

Soemantri, Hendi. Siklus Akuntansi SMK 1. Armico, Bandung, 2000

www.idx.co.id

Page 83: Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap Pajak melalui Laba ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21271/1/SITI... · menggunakan data sekunder yang diambil langsung

lxxxiii