Upload
vannhan
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA TERHADAP ORGANIZATIONAL
CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KINERJA KARYAWAN WANITA SERTA
HUBUNGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DENGAN
KINERJA KARYAWAN WANITA PADA BANK BRI CABANG BLORA
Oleh :
DRISKA AYU DHEWANTY
NIM : 212009031
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS :
PROGRAM STUDI :
EKONOMIKA DAN BISNIS
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2014
ii
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Jalan Diponegoro 52 -60
:(0298) 321212, 311881
Telex 322364 ukswsa ia
Salatiga 50711 - Indonesia
Fax. (0298) -3 21433
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA
Yang bertanda tangan dibawah ini :
N a m a : DRISKA AYU DHEWANTY
N I M : 212009031
Program Studi : MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga.
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kertas kerja,
Judul : PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA TERHADAP
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KINERJA
KARYAWAN WANITA SERTA HUBUNGAN ORGANIZATIONAL
CITIZENSHIP BEHAVIOR DENGAN KINERJA KARYAWAN
WANITA PADA BANK BRI CABANG BLORA
Pembimbing : 1. Rosaly Franksiska, SE., MBA
Tanggal di uji : 29 Januari 2014
adalah benar-benar hasil karya saya.
Didalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang
saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang
lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang
berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk
pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.
Salatiga, Februari 2014
Yang memberi pernyataan,
DRISKA AYU DHEWANTY
iii
iv
SARIPATI
Globalisasi ekonomi dan bisnis telah membuka peluang bagi wanita untuk
berpartisipasi dalam pasar kerja, termasuk mereka yang telah menikah dan memiliki anak.
Namun, menjalani dua peran sebagai seorang pekerja sekaligus sebagai ibu rumah tangga
tidaklah mudah dan dapat saja menimbulkan konflik peran ganda yang selanjutnya dapat
mempengaruhi Organizational Citizenship Behavior. Sementara itu, kinerja yang baik menuntut
karyawannya untuk memperlihatkan perilaku yang nice atau organizational citizenship behavior
demi terselesaikannya tugas-tugas tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konflik peran ganda terhadap
Organizational Citizenship Behavior dan kinerja karyawan wanita serta hubungan
Organizational Citizenship Behavior dengan kinerja karyawan wanita pada BRI Cabang Blora.
Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis mengambil sampel sebanyak 35 responden
dengan teknik purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi
sederhana dan analisis korelasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik peran ganda mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior karyawan wanita pada BRI Cabang
Blora. Konflik peran ganda mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan
wanita pada BRI Cabang Blora. Selanjutnya Organizational Citizenship Behavior mempunyai
hubungan dengan kinerja karyawan wanita pada BRI Cabang Blora.
Kata kunci : konflik peran ganda, Organizational Citizenship Behavior, kinerja, karyawan wanita
v
ABSTRACT
The economic and globalization business has opened up opportunities for women to
participate in the labor market, including those who are married and have children. However,
doing two roles as a worker as well as a housewife is not easy and can only lead to further
double role conflict which may affect Organizational Citizenship Behavior. Meanwhile, good
performance requires employees to show nice behavior or organizational citizenship behavior
for the sake of completion of these tasks.
This study aims to determine the effect of double role conflict on Organizational
Citizenship Behavior and female employees performance at BRI Blora Branch, and determine the
relationship between Organizational Citizenship Behavior and female employees performance at
the BRI Blora branch. To obtain data, the authors took a sample of 35 respondents with a
purposive sampling technique. The analytical tool used is a simple regression analysis.
The results showed that double role conflict have a significant influence on
Organizational Citizenship Behavior female employees at BRI Blora Branch. Double role
conflict have a significant influence on female employees performance at BRI Blora Branch
Furthermore Organizational Citizenship Behavior have relationship with female employees
performance at the BRI Blora branch.
Key words: double role conflict, Organizational Citizenship Behavior, performance, female
employees
vi
KATA PENGANTAR
Karyawan wanita yang telah menikah dan punya anak memiliki peran dan tanggung
jawab yang lebih berat daripada wanita single. Peran ganda pun dialami oleh wanita tersebut dan
rentan mengalami konflik peran ganda bila tidak mampu menjalankan peran ganda tersebut
dengan baik. Dampak dari adanya konflik peran ganda tersebut bisa membuat karyawan wanita
kurang memperlihatkan perilaku citizenship dan berakibat pada kinerjanya di tempat kerja.
Penelitian ini menyajikan suatu hasil penelitian tentang pengaruh konflik peran ganda
terhadap Organizational Citizenship Behavior dan dampaknya bagi kinerja karyawan wanita
pada Bank BRI Cabang Blora. Penelitian ini tentu saja masih jauh dari sempurna, namun
demikian semoga penelitian ini bisa memberikan informasi dan masukan baik bagi pihak Bank
BRI Cabang Blora, calon peneliti selanjutnya maupun bagi pembaca pada umumnya.
Salatiga, Februari 2014
Penulis
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji syukur bagi Tuhan, atas segala rahmat dan kemurahannya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan kertas kerja ini. Penulis menyadari tanpa kasih karunia-Nya,
doa serta bantuan dari berbagai pihak yang berupa dorongan, informasi, nasehat, dan bimbingan,
penulisan kertas kerja ini tidak dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, melalui kesempatan
ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yesus, karena penyertaan yang luar biasa, sehingga penulis dapat
menyelesaikan kertas kerja ini.
2. Ibu. Rosaly Franksiska, SE., MBA., selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
memberikan pengarahan, waktu, motivasi selama penyusunan kertas kerja ini.
3. Bp. Hari Sunarto, SE., MBA., Ph. D, selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana.
4. Bp. Harijono, SE,. MAF., M .Com (Hons)., Phd., selaku Wakil Dekan 1 Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
5. Ibu. Roos Kities Andadari, SE., MBA., Ph. D, selaku Kaprogdi Manajemen Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
6. Ibu. Ir Lieli Suharti,., MM., Phd., selaku wali studi, terima kasih atas dukungan dan
bimbingannya selama ini.
7. Seluruh Staf Pengajar dan Tata Usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Kristen Satya Wacana yang telah membagikan pengetahuan, pengalaman, serta
pelayanan kepada penulis demi kemajuan dan perkembangan akademik.
8. Papah dan Mamah tercinta, serta adikku (Asliyan Putra) eyang tercinta, tante om,
untuk semua doa dan dukungan yang tidak pernah berhenti mengalir, semangat, dan
kesabaran, sehingga penulis terus termotivasi untuk menyelesaikan kertas kerja ini.
9. Bp. Arief Wibowo, selaku pimpinan BRI Cabang Blora, yang telah memberikan ijin
kepada penulis untuk melakukan penelitian.
10. Seluruh karyawan wanita BRI CABANG BLORA, yang sudah berperan
serta,memberikan waktu dan informasi dalam pengisian kuesioner.
viii
11. Teman-Teman Seperjuangan dalam penyusunan kertas kerja: Ario Gunung Sena,
Febru Rida, Hartika Regita, Bowok (Wery), Rengga, Dinis, Bingar, Ajeng, Lucia.
12. Sahabat- sahabat baik saya: Distha Inotaf, Friska Meriana Dewi, Venna Christ,
Meisye Yosanna.
13. Adik-adik Cungkup 446 tersayang (Eunike, Livani, Yulia, Yere, Feby, Evi) yang
selalu memberikan semangat sampai terselesaikannya kertas kerja ini.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu
dan mendukung dalam penyusunan kertas kerja ini. Semoga Tuhan selalu
memberkati dan memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan.
Salatiga, Februari 2014
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………....................
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KERTAS KERJA ………………….......................
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………….....................
SARIPATI .............................................................................................................................
ABSTRACT …………………………………………………................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................................
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….....................
DAFTAR TABEL …………………………………………………………….....................
Pendahuluan ...........................................................................................................................
Latar Belakang ……………………………………………………………………………...
Telaah Teoritis .......................................................................................................................
Konflik Peran Ganda ……………………………………………………………………….
Organizational Citizenship Behavior (OCB) ………………………………………………
Kinerja ……………………………………………………………………………………...
Pengaruh Konflik Peran Ganda terhadap Organizational Citizenship Behavior …………..
Pengaruh Konflik Peran Ganda terhadap Kinerja Karyawan Wanita ……………………...
Hubungan Organizational Citizenship Behavior dengan Kinerja Karyawan Wanita ……...
Kerangka Pemikiran Teoritis ……………………………………………………………….
Metode Penelitian ……………………………………………………………......................
Hasil Penelitian dan Pembahasan ……………………………………………......................
Gambaran Umum Responden ………………………………………………………………
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ………………………………………………………...
Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan …………………………………......................
Kesimpulan dan Implikasi Terapan ………………………………………………………...
Keterbatasan Penelitian dan Penelitian Mendatang ...............................................................
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
x
1
1
3
3
4
5
6
7
8
9
9
12
12
14
15
21
23
24
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 5.
Operasionalisasi Variabel ………………………………………………….
Gambaran Umum Responden.......................................................................
Uji t Pengaruh Konflik Peran Ganda terhadap Organizational Citizenship
Behavior Karyawan Wanita …….................................................................
Uji t Pengaruh Konflik Peran Ganda terhadap Kinerja Karyawan Wanita ..
Uji Hubungan Organizational Citizenship Behavior dengan Kinerja
Karyawan Wanita ………………………………………………………….
10
13
16
18
20
1
Pendahuluan
Latar Belakang
Selama ini stereotipe yang tertanam dalam masyarakat ialah tugas untuk memperoleh
penghasilan keluarga secara tradisional terutama dibebankan kepada suami sebagai kepala
keluarga, sedangkan peran istri dianggap sebagai penambah penghasilan keluarga. Namun,
globalisasi ekonomi dan bisnis telah membuka peluang bagi wanita untuk berpartisipasi
dalam pasar kerja (Ciptoningrum, 2009). Tuntutan bagi seorang wanita untuk bekerja pada
dasarnya tidak hanya sebatas karena ingin memenuhi kebutuhan secara ekonomi saja.Tetapi lebih
kepada keinginan untuk turut berpartisipasi dan mendapat apresiasi atas perjuangan serta
prestasinya.Meskipun demikian, tidak dipungkiri bahwa peran utama seorang wanita yang sudah
berkeluarga adalah mengurus rumah tangganya (Sumantri, 2013).
Namun menjalani dua peran sekaligus, sebagai seorang pekerja sekaligus sebagai ibu
rumah tangga, tidaklah mudah.Karyawan wanita yang telah menikah dan punya anak memiliki
peran dan tanggung jawab yang lebih berat daripada wanita single. Peran ganda pun dialami oleh
wanita tersebut karena selain berperan di dalam keluarga, wanita tersebut juga berperan di dalam
karirnya (Indriyani, 2009). Konflik pekerjaan-keluarga menjelaskan terjadinya benturan antara
tanggung jawab pekerjaan dirumah atau kehidupan rumah tangga (Frone & Cooper,
1994).Karyawan yang tidak dapat membagi atau menyeimbangkan waktu untuk urusan keluarga
dan bekerja dapat menimbulkan konflik yaitu konflik keluarga dan konflik pekerjaan, atau sering
disebut sebagai konflik peran ganda.
Sebagai contoh adanya konflik peran ganda yang dihadapi karyawan wanita yang telah
menikah dan punya anak seperti pada kasus yang terjadi dengan dua orang perawat di salah satu
rumah sakit swasta di Yogyakarta berdasarkan hasil temuan Almasitoh (2011).Kedua perawat
mengungkapkan bahwa sistem kerja di rumah sakit tersebut terbagi atas tiga waktu yaitu pukul
06.30-13.30, pukul 13.30-20.30 dan pukul 20.30-06.30.Hal ini menjadikan sedikit waktu mereka
untuk bisa mencurahkan perhatian dalam mengurus rumah tangga mereka.Dan hal tersebut
sempat dikeluhkan oleh suami dan anak-anaknya. Contohnya ia tidak sempat memasak atau
menemani anak dan suaminya saat sarapan, makan siang ataupun makan malam, karena
kondisinya yang sudah begitu letih sepulangnya dari rumah sakit. Ada juga tekanan dari suami
2
agar dirinya bisa lebih mencurahkan perhatian dalam mengurus suami dan merawat anak-
anak.Adanya keluhan dan tekanan yang datang dari anggota keluarga di satu sisi serta tuntutan
pekerjaan di sisi lainnya dapat menjadikan timbulnya konflik peran ganda yang dihadapi
karyawan wanita yang telah menikah dan punya anak.
Adanya konflik peran ganda yang dihadapi oleh seorang karyawan wanita yang telah
menikah dan punya anak dapat saja menimbulkan penurunan kontribusinya atas pekerjaan-
pekerjaan formal di kantor sesuai job descriptionnya. Menurut Anaroga (dalam Indriyani, 2009)
bahwa bila konflik peran ganda tidak ditangani secara serius akan menimbulkan dampak yang
sangat berarti bagi usaha pencapaian tujuan perusahaan, salah satunya adalah rendahnya kinerja
karyawan yang selanjutnya akan mempengaruhi produktifitas perusahaan.
Jika kontribusi terhadap pekerjaan formal saja dapat menurun sebagai akibat konflik
peran ganda tersebut, apalagi jika karyawan tersebut diminta untuk memberikan kontribusi "di
atas dan lebih dari" deskripsi kerja formalnya, atau yang dikenal dengan sebutan Organizational
Citizenship Behavior (OCB). OCB merupakan bentuk kegiatan sukarela dari anggota organisasi
yang mendukung fungsi organisasi sehingga perilaku ini lebih bersifat altruistik (menolong) yang
diekspresikan dalam bentuk tindakan-tindakan yang menunjukkan sikap tidak mementingkan diri
sendiri dan perhatian pada kesejahteraan orang lain (Hardaningtyas, 2004).
Organizational citizenship behaviour (OCB) berkaitan dengan manifestasi seseorang
(karyawan) sebagai makhluk sosial. Organisasi pada umumnya percaya bahwa untuk mencapai
keunggulan harus mengusahakan kinerja individual yang setinggi-tingginya, karena pada
dasarnya kinerja individual mempengaruhi kinerja tim atau kelompok kerja yang pada akhirnya
mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. Kinerja yang baik menuntut karyawannya
untuk mampu menekan konflik peran ganda yang dihadapinya, serta mempunyai perilaku yang
nice yaitu sebagai good citizen (Maherani, 2010; Organ, 1988). Hal ini didukung oleh Novliadi
(2007) bahwa sudah seharusnya bila organisasi mengukur kinerja karyawannya tidak hanya
sebatas tugas-tugas yang terdapat dalam deskripsi kerjanya saja. Bagaimanapun diperlukan peran
ekstra atau organizational citizenship behavior demi terselesaikannya tugas-tugas itu.
Berdasarkan uraian di atas maka adapun tujuan dari penelitian ini adalah: mengetahui
pengaruh konflik peran ganda terhadap Organizational Citizenship Behavior karyawan wanita
3
pada BRI Cabang Blora, mengetahui pengaruh konflik peran ganda terhadap kinerja karyawan
wanita pada BRI Cabang Blora dan mengetahui hubungan Organizational Citizenship
Behaviordengan kinerja karyawan wanita pada BRI Cabang Blora. Pemilihan BRI Cabang Blora
sebagai obyek penelitian berdasarkan hasil wawancara pada penelitian pendahuluan yang
dilakukan penulis di bank tersebut dengan salah satu karyawan wanita yang telah menikah dan
memiliki anak. Dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa ia termasuk salah satu
karyawan yang terkadang merasakan adanya konflik peran ganda dalam memenuhi tuntutan
keluarga sekaligus tuntutan pekerjaan di kantor. Hal ini mendorong penulis untuk mengkajinya
lebih lanjut dengan mengambil objek penelitian di BRI Cabang Blora.Alasan lainnya karena di
BRI Cabang Blora terdapat 84,78% (39/46 x 100%) karyawan wanita yang telah menikah dan
memiliki anak sehingga tentunya akan memudahkan dalam pengambilan sampel.
Telaah Teoritis
Konflik Peran Ganda
Konflik peran didefinisikan oleh Duxbury & Higgins (1991) adalah bentuk dari inter-
role-confict dimana tekanan peran dari pekerjaan dan lingkungan keluarga satu sama lain saling
bertentangan. Hennessy (2005) selanjutnya mendefisikan konflik peran ganda ketika konflik yang
terjadi sebagai hasil dari kewajiban pekerjaan yang mengganggu kehidupan rumah tangga.
Masuknya wanita ke dalam dunia kerja mengakibatkan wanita memiliki peran
ganda.Selain sebagai karyawan, wanita juga berperan sebagai ibu rumah tangga.Dalam meniti
karir wanita mempunyai beban lebih dibanding rekan prianya, wanita terlebih dahulu harus
mengatasi urusan keluarga, suami, anak dan hal-hal lain yang menyangkut kehidupan rumah
tangga.Kedua peran ini harus dijalani dalam waktu bersamaan.Dampak dari peran ganda seorang
istri/ibu terutama adalah berkurangnya waktu dan perhatian terhadap suami dan anak-anak
(Daeng et al, 2012).
Ada dua aspek pengukuran konflik peran ganda dalam penelitian ini mengacu pada
Maherani (2010) yaitu:
4
1. Work interfere with family
Yaitu: bercampurnya masalah pekerjaan dengan keluarga. Beberapa indikator yang
dipergunakan adalah: tekanan pekerjaan, banyaknya tuntutan tugas, kurangnya
kebersamaan keluarga, sibuk dengan pekerjaan, konflik komitmen dan tanggung jawab
terhadap keluarga.
2. Family interfere with work
Yaitu: bercampurnya masalah keluarga dengan pekerjaan. Beberapa indikator yang
dipergunakan adalah: tekanan sebagai orang tua, tekanan perkawinan, kurangnya
keterlibatan sebagai istri, kurangnya keterlibatan sebagai orang tua dan campur tangan
pekerjaan.
Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Organizational Citizenship Behavior (OCB) dapat diartikan sebagai perilaku yang
melampaui persyaratan dasar pekerjaan, merupakan sebuah kebijaksanaan yang luas, dan yang
bermanfaat untuk organisasi. Hal ini diungkapkan oleh Lambert (2006) bahwa Organizational
Citizenship Behavior (OCB) adalah: "behavior that goes beyond the basic requirements of the
job, is to a large extent discretionary, and is of benefit to the organization". Menurut Organ
(1988), OCB merupakan bentuk perilaku yang merupakan pilihan dan inisiatif individual, tidak
berkaitan dengan sistem reward formal organisasi tetapi secara agregat meningkatkan efektivitas
organisasi. Ini berarti, perilaku tersebut tidak termasuk ke dalam persyaratan kerja atau deskripsi
kerja karyawan sehingga jika tidak ditampilkan pun tidak diberikan hukuman.
Lebih jauh Pareke (2004) Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku-
perilaku yang dilakukan oleh karyawan, tidak secara langsung dan eksplisit mendapat
penghargaan dari sistem imbalan formal, merupakan faktor pendorong keefektifan fungsi-fungsi
organisasi, serta bersifat bebas dan sukarela karena perilaku tersebut tidak diharuskan oleh
persyaratan peran atau deskripsi jabatan dan merupakan pilihan personal.
5
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Organizational Citizenship Behavior
(OCB) merupakan perilaku yang bersifat sukarela bukan merupakan tindakan yang terpaksa
terhadap hal-hal yang mengedepankan kepentingan organisasi, serta tidak berkaitan secara
langsung dan terang-terangan dengan sistem reward yang formal namun bisa meningkatkan
efektivitas organisasi.
Terdapat lima dimensi primer dari Organizational Citizenship Behavior (Lievens and
Anseel; 2004):
1. Altruism, yaitu sifat mementingkan kepentingan orang lain seprti perilaku membantu
dengan segera terhadap orang lain.
2. Civic virtue, yaitu kebaikan warga negara atau warga organisasi seperti berpartisipasi dan
memperhatikan kelangsungan hidup perusahaannya.
3. Conscientiousness, yaitu sikap berhati-hati atau mendengarkan kata hati.
4. Courtesy, atau kesopanan seperti memberitahu yang lain dalam mencegah kejadian dalam
kerja yang menimbulkan suatu masalah.
5. Sportmanship, atau sikap sportif seperti toleransi terhadap ketidaknyamanan dalam
bekerja yang tidak dapat dihindari tanpa adanya komplain.
Kinerja
Kinerja merupakan hasil kerja atau karya yang dihasilkan oleh masing-masing karyawan
untuk membantu badan usaha dalam mencapai dan mewujudkan tujuan badan usaha (Dale,
1992). Selanjutnya,Whitmore (2002) menyebutkan bahwa kinerja memiliki kata asal kerja artinya
aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam menjalankan tugas yang menjadi pekerjaannya.
Kinerja artinya suatu perbuatan, suatu prestasi atau penampilan umum dari keterampilan.
Menurut Mangkunegara (2000), istilah kinerja berasal dari kata "job performance" atau "actual
performance" yaitu unjuk kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Terdapat enam aspek yang digunakan untuk mengukur kinerja menurut Ma'rifah (2004)
yaitu:
6
1. Kualitas kerja
Dapat dilihat dari segi ketelitian dan kerapian bekerja, kecepatan penyelesaian pekerjaan,
keterampilan dan kecakapan kerja.
2. Kuantitas kerja
Diukur dari kemampuan secara kuantitatif di dalam mencapai target atau hasil kerja atas
pekerjaan-pekerjaan baru.
3. Pengetahuan
Meninjau kemampuan pegawai dalam memahami hal-hal yang berkaitan dengan tugas
yang mereka lakukan.
4. Keandalan
Mengukur kemampuan dan keandalan dalam melaksanakan tugasnya baik serta dalam
menjalankan peraturan.
5. Kehadiran
Melihat aktivitas pegawai dalam kegiatan rutin organisasi, rapat atau kehadiran di tengah
masyarakat atau lingkungan sekitar yang membutuhkan.
6. Kerjasama
Melihat bagaimana pegawai bekerja dengan rekan sekerja dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan.
Pengaruh Konflik Peran Ganda terhadap Organizational Citizenship Behavior
Bagi wanita yang telah menikah dan berkeluarga, bekerja di luar rumah berarti mereka
mempunyai peran tambahan, tidak hanya sebagai pekerja tetapi juga berperan sebagai ibu rumah
tangga (Maherani, 2010). Mereka yang tidak dapat menjalani dua peran yang berbeda tersebut
dengan baik maka akan mengalami konflik peran ganda. Adanya konflik peran ganda yang
dihadapi oleh wanita yang telah berkeluarga dapat berdampak pada perilaku Organizational
Citizenship Behavior-nya. Konflik peran ganda yang dihadapi karyawan akan mengurangi
kemauan karyawan tersebut untuk secara sukarela melakukan pekerjaan diluar apa yang menjadi
7
tugas pokoknya. Kajian penelitian sebelumnya yang menguji pengaruh konflik peran ganda
terhadap Organizational Citizenship Behavior telah dilakukan oleh Sandjaja dan Handoyo (2012)
dimana temuannya menunjukkan bahwa konflik peran ganda memiliki pengaruh signifikan
terhadap Organizational Citizenship Behavior pegawai tetap PT Kantor Pos Indonesia
(Persero) Surabaya.Nugroho (2006) menemukan bahwa konflik peran ganda memiliki pengaruh
signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior pegawai pada Kepolisian Republik
Indonesia Wilayah Semarang.Bragger et al (2005) bahwa konflik peran ganda mempunyai
pengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior. Beham (2011) menemukan bahwa
konflik peran ganda memiliki pengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior
karyawan Spanyol di Aneka Industri.
H1: konflik peran ganda mempunyai pengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship
Behavior karyawan wanita
Pengaruh Konflik Peran Ganda terhadap Kinerja Karyawan Wanita
Konflik peran ganda terjadi karena adanya tuntutan pekerjaan dan tuntutan keluarga yang
tidak bisa dikelola dengan baik. Tuntutan pekerjaan berhubungan dengan tekanan yang berasal
dari beban kerja yang berlebihan dan waktu, seperti; pekerjaan yang harus diselesaikan terburu-
buru dan deadline. Tuntutan keluarga berhubungan dengan waktu yang dibutuhkan untuk
menangani tugas-tugas rumah tangga dan menjaga anak ditentukan oleh besarnya keluarga,
komposisi keluarga dan jumlah anggota keluarga yang memiliki ketergantungan terhadap
anggota lain (Yang,Chen, Choi & Zou, 2000). Karyawan yang mengalami tingkat konflik peran
ganda baik itu berupa konflik pekerjaan-keluarga ataupun konflik keluarga-pekerjaan yang tinggi
melaporkan menurunnya kinerja mereka. Hal tersebut karena karyawan merasa lebih dikuasai
oleh pekerjaannya yang mengakibatkan dirinya tidak bisa memenuhi tanggung jawab
keluarganya, atau sebaliknya karyawan merasa lebih dikuasai oleh tuntutan tanggung jawab
keluarganya yang mengakibatkan dirinya tidak bisa memenuhi tuntutan pekerjaannya (Frone and
Cooper,1994). Kajian penelitian sebelumnya yang menguji pengaruh konflik peran ganda
terhadap kinerja telah dilakukan oleh Indriyani (2009) menunjukkan bahwa konflik peran ganda
baik itu konflik pekerjaan-keluarga maupun konflik keluarga-pekerjaan mempunyai pengaruh
8
signifikan terhadap kinerja perawat wanita pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah
Semarang.Temuan Irviana (2013) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh konflik peran ganda
terhadap kinerja perawat wanita dan bidan pada Rumah Sakit Umum Negeri RSUD Kardinah
Tegal.Wang (2012) menemukan bahwa terdapat pengaruh konflik peran ganda terhadap kinerja
perawat yang bekerja di lima rumah sakit di Taiwan.Christine, dkk (2010) menemukan bahwa
konflik peran ganda mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja dual-career couple
yangbekerja di Jakarta serta wilayah sekitarnya.
H2: konflik peran ganda mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan wanita
HubunganOrganizational Citizenship Behaviordengan Kinerja Karyawan Wanita
Karyawan dengan tingkat Organizational Citizenship Behavior yang tinggi akan berupaya
untuk selalu meningkatkan kinerja baik dirinya sendiri maupun rekan sekerjanya. Untuk
melakukan sesuatu yang baik, karyawan memang tidak selalu harus digerakkan oleh hal-hal yang
hanya menguntungkan dirinya sendiri atau karena diperintahkan secara formal (Hardaningtyas,
2004). Karyawan dengan Organizational Citizenship Behavior yang tinggi seperti misalnya suka
menolong rekan kerja lain tentunya akan mempercepat penyelesaian tugas rekan kerjanya dan
pada gilirannya meningkatkan kinerja karyawan. Kajian penelitian sebelumnya yang menguji
hubunganOrganizational Citizenship Behaviordengan kinerja karyawan telah dilakukan oleh
Rachmawati dan Dewi (2013) dimana temuannya menunjukkan bahwa Organizational
Citizenship Behavior mempunyai hubungan dengan kinerja guru Sekolah Dasar Negeri di
Kecamatan Taman.Ariani (2012) menemukan bahwa terdapat hubungan diantara Organizational
Citizenship Behavior dengan kinerja individu di industri perbankan. Nasir et al (2011)
menemukan bahwa terdapat hubungan diantara Organizational Citizenship Behavior dengan
kinerja tugas dari 450 pekerja organisasi Behzisty Iran. Khazaei et al (2011) menemukan bahwa
terdapat hubungan antara Organizational Citizenship Behavior dengan kinerja guru SMA di
Propinsi Mazandaran Barat, Iran.
H3: Organizational Citizenship Behavior mempunyai hubungandengan kinerja karyawan wanita
9
H3
Kerangka Pemikiran Teoritis
Berdasarkan telaah teoritis yang telah dikemukakan sebelumnya, maka berikut ini
ditampilkan kerangka pemikiran teoritis penelitian ini dalam Gambar 1.
Gambar 1.
Kerangka Pemikiran Teoritis
Keterangan:
H1, H2 : Uji pengaruh
H3 : Uji hubungan
Metode Penelitian
Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen sejenis tetapi dapat dibedakan satu sama
lain (Supranto, 2000). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan wanita pada BRI
Cabang Blora. Dari populasi yang ada akan diambil sampel, yaitu sebagian dari populasi
(Supranto, 2000). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu peneliti
Konflik Peran
Ganda
Organizational
Citizenship Behavior
Kinerja Karyawan
H1
H2
10
berdasarkan kriteria tertentu memilih sampel yang diharapkan memiliki informasi yang akurat
(Supramono dan Haryanto, 2003). Adapun kriteria yang dimaksud adalah: karyawan wanita
yang telah menikah dan memiliki anak.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer yaitu data yang
dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari obyeknya (Supramono dan Sugiarto,
1993).Data primer dalam penelitian ini berupa data mengenai profil responden, persepsi tentang
konflik peran ganda, Organizational Citizenship Behavior dan kinerja.Metode pengumpulan data
utama menggunakan kuesioner yang terstruktur (structured questionnaire) artinya jawaban
pertanyaan yang diajukan sudah disediakan (Kuncoro, 2003).Sementara itu untuk membantu
mengungkapkan keterkaitan diantara konflik peran ganda, Organizational Citizenship Behavior
dan kinerja maka dalam kuesioner juga ditambahkan dengan beberapa pertanyaan terbuka serta
melakukan wawancara dengan responden terkait dengan tema penelitian.
Variabel dalam penelitian ini adalah konflik peran ganda, Organizational Citizenship
Behavior dan kinerja yang diukur dengan menggunakan skala pengukuran ordinal dengan lima
pilihan jawaban yaitu: sangat tidak setuju (skor 1), tidak setuju (skor 2), cukup setuju (skor 3),
setuju (skor 4) dan sangat setuju (skor 5). Adapun operasionalisasi variabel ditunjukkan pada
Tabel 1.berikut ini.
Tabel 1. Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Indikator
Konflik peran ganda Bentuk dari inter-role-confict
dimana tekanan peran dari
pekerjaan dan lingkungan
keluarga satu sama lain saling
bertentangan (Duxbury &
Higgins, 1991)
1. Family interfere with work
2. Work interfere with family
Organizational
Citizenship Behavior
Bentuk perilaku yang merupakan
pilihan dan inisiatif individual,
tidak berkaitan dengan sistem
reward formal organisasi tetapi
secara agregat meningkatkan
efektivitas organisasi (Organ,
1988)
1. Altruism, mementingkan
kepentingan orang lain
2. Civic virtue, kebaikan
warga organisasi
3. Conscientiousness, sikap
berhati-hati atau
mendengarkan kata hati
4. Courtesy, kesopanan
11
Variabel Definisi Indikator
5. Sportmanship, sikap
sportif
Kinerja Unjuk kerja atau prestasi
sesungguhnya yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya
(Mangkunegara, 2000)
1. Kualitas kerja
2. Kuantitas kerja
3. Pengetahuan
4. Keandalan
5. Kehadiran
6. Kerja sama
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
sederhana dan analisis korelasi.Terlebih dahulu, masing-masing kuisioner untuk tiap variabel
penelitian akan diuji validitas dan reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2005).Untuk menguji apakah masing-masing indikator
yang digunakan untuk mengukur sebuah variabel dinyatakan valid atau tidak adalah dengan r
hitung dengan r tabel. Dikatakan valid jika r hitung > r tabel, dan sebaliknya. Reliabilitas
menunjukkan keterandalan suatu kuesioner. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach
alpha> 0,70 (Ghozali, 2005).
Untuk pengujian dengan menggunakan analisis regresi sederhana, adapun persamaan
regresi sederhana dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
OCB = α0 + α1 Konflik Peran Ganda + e ----------------------------- (1)
Kinerja = α0 + α1 Konflik Peran Ganda + e -------------------------- (2)
Keterangan:
α0 = konstanta
α1 = koefisien regresi
Untuk menguji hipotesis penelitian maka dilakukan pengujian keberartian variabel bebas
secara individu. Dalam pengujian keberartian variabel bebas secara individu dipakai uji t dua sisi
dengan tingkat kepercayaan 95% (=0,05) yaitu dengan membandingkan antara t-hitung dengan
t-tabel dengan pengujian hipotesis:
12
H0 : bi = 0, artinya variabel bebas secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap
variabel tak bebas
H1 : bi 0, artinya variabel bebas secara individu berpengaruh nyata terhadap variabel tak
bebas
Pegambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
H0 ditolak jika t hitung > t tabel atau –t hitung < -t tabel
H0 diterima jika t hitung < t tabel atau –t hitung > -t tabel
Sementara itu, untuk pengujian dengan menggunakan analisis korelasipearson dengan
pengujian hipotesis:
H0 : rxy = 0, artinya tidak terdapat hubungan antara Organizational Citizenship Behavior
dan kinerja
H1 : rxy 0, artinya terdapat hubungan antara Organizational Citizenship Behavior dan
kinerja
Pegambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
H0 ditolak jika r hitung > r tabel atau angka sig < 0,05
H0 diterima jika r hitung < r tabel atau angka sig > 0,05
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Gambaran Umum Responden
Penelitian ini dilakukan di BRI Cabang Blora.Secara keseluruhan jumlah karyawan
wanita yang ada di BRI Cabang Blora ada sebanyak 46 orang.Dari jumlah tersebut, yang
memenuhi kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu telah menikah dan memiliki anak ada
sebanyak 39 orang. Akan tetapi, dari 39 karyawan wanita yang memenuhi kriteria sampel,
terdapat sebanyak 35 orang responden yang mengisi kuesioner penelitian dengan lengkap
sehingga dapat dipergunakan untuk analisis lebih lanjut. Sementara itu, 4 orang lainnya tidak
13
mengisi kuesioner karena sedang dalam masa cuti dan ada juga yang sedang tugas dinas ke luar
kota. Adapun gambaran umum responden ditampilkan dalam Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Gambaran Umum Responden
Karakteristik Kategori Jumlah %
Usia < 25 tahun
25 – 35 tahun
> 35 tahun
0
10
25
0,0
28,6
71,4
Total 35 100,0
Pendidikan Terakhir Diploma
S1
S2
9
26
0
25,7
74,3
0,0
Total 35 100,0
Lama Kerja di BRI
Cabang Blora
< 5 tahun
5 – 10 tahun
> 10 tahun
7
4
24
20,0
11,4
68,6
Total 35 100,0
Pendapatan/bulan < Rp 2 juta
Rp 2 juta – Rp 3 juta
>Rp 3 juta
1
7
27
2,9
20,0
77,1
Total 35 100,0
Jumlah anak 1 orang
2 orang
3 orang
4 orang
14
13
7
1
40,0
37,1
20,0
2,9
Total 35 100,0
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan usianya, responden didominasi oleh mereka yang berada pada kelompok usia
>35 tahun yaitu sebanyak 25 orang (71,4%). Selain itu, tidak terdapat responden dalam
kelompok usia < 25 tahun menunjukkan bahwa umumnya karyawan BRI Cabang Blora lebih
banyak diisi oleh karyawan yang tidak muda usianya. Berdasarkan pendidikan terakhir, tampak
bahwa sebagian besar responden merupakan lulusan S1 yaitu sebanyak 26 orang (74,3%). Hal
ini menunjukkan dominasi tingkat pendidikan responden pada level tinggi sehingga
pengetahuannya juga akan lebih tinggi yang bermanfaat dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
14
Berdasarkan lama bekerja di BRI Cabang Blora, tampak bahwa mayoritas responden telah
bekerja >10 tahun di bank tersebut yaitu sebanyak 24 orang (68,6%). Hal ini menunjukkan
bahwa adanya kesetiaan responden untuk terus menjadi karyawan di BRI Cabang
Blora.Kesetiaan yang diperlihatkan responden menunjukkan bahwa karyawan tersebut memiliki
perilaku citizenship (Organizational Citizenship Behavior, OCB) dimana perilaku tersebut bukan
atas dasar paksaan tetapi karena merasa banyak keuntungan yang didapat dengan terus menjadi
bagian dari bank tempatnya bekerja.Dampak dari lamanya responden bekerja di BRI Cabang
Blora bisa terlihat dari besarnya pendapatan per bulan yang diperoleh responden. Sebanyak 27
orang (77,1%) mempunyai pendapatan per bulan sebesar >Rp 3 juta. Hal ini tidak terlepas dari
lama bekerja responden yang seperti dikemukakan di atas yaitu kebanyakan telah bekerja >10
tahun. Sementara itu berdasarkan jumlah anak yang dimiliki, tampak bahwa 14 orang responden
(40%) memiliki satu orang anak, diikuti oleh sebanyak 13 orang responden (37,1%) yang
memiliki dua orang anak. Dengan semakin banyak anak yang dimiliki tentu saja membutuhkan
waktu dan perhatian dari orang tua yang lebih banyak, dan hal tersebut dapat saja menimbulkan
konflik peran ganda bilamana tidak mampu menjalankan dua peran sekaligus secara baik.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel Konflik Peran Ganda meliputi dua unsur yaitu Family Interfere with Work (FIW)
dan Work Interfere with Family (WIF).Family Interfere with Work (FIW) terdiri dari 5indikator
empirik.Berdasarkan hasil pengujian validitas dan reliabilitas Family Interfere with Work (FIW)
tahap pertama menunjukkan bahwa semua indikator empirik mempunyai nilai rhit positif dan rhit>
r0,05 sehingga seluruh indikator empirik yang diujikan tersebut dinyatakan valid. Demikian
halnya dengan uji reliabilitasnya, menunjukkan nilai Cronbach alpha sebesar 0,802> 0,70
sehingga indikator-indikator empirik tersebut dinyatakan reliabel. Hasil pengujian validitas dan
reliabilitas Family Interfere with Work (FIW)selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3a.
Work Interfere with Family (WIF) terdiri dari 8 indikator empirik. Berdasarkan hasil
pengujian validitas dan reliabilitas Work Interfere with Family (WIF) tahap pertama
menunjukkan bahwa semua indikator empirik mempunyai nilai rhit positif dan rhit> r0,05 sehingga
seluruh indikator empirik yang diujikan tersebut dinyatakan valid. Demikian halnya dengan uji
15
reliabilitasnya, menunjukkan nilai Cronbach alpha sebesar 0,857 > 0,70 sehingga indikator-
indikator empirik tersebut dinyatakan reliabel. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas Work
Interfere with Family (WIF) selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3b.
Variabel Organizational Citizenship Behavior (OCB) terdiri dari 10 indikator
empirik.Berdasarkan hasil pengujian validitas dan reliabilitas variabel Organizational Citizenship
Behavior (OCB) tahap pertama menunjukkan bahwa semua indikator empirik mempunyai nilai
rhit positif dan rhit> r0,05 sehingga seluruh indikator empirik yang diujikan tersebut dinyatakan
valid. Demikian halnya dengan uji reliabilitasnya, menunjukkan nilai Cronbach alpha sebesar
0,941> 0,70 sehingga indikator-indikator empirik tersebut dinyatakan reliabel. Hasil pengujian
validitas dan reliabilitas Organizational Citizenship Behavior (OCB) selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 3c.
Variabel Kinerja terdiri dari 11indikator empirik.Berdasarkan hasil pengujian validitas
dan reliabilitas variabel Kinerjatahap pertama menunjukkan bahwa semua indikator empirik
mempunyai nilai rhit positif dan rhit> r0,05 sehingga seluruh indikator empirik yang diujikan
tersebut dinyatakan valid. Demikian halnya dengan uji reliabilitasnya, menunjukkan nilai
Cronbach alpha sebesar 0,948> 0,70 sehingga indikator-indikator empirik tersebut dinyatakan
reliabel. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas Kinerja selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 3d.
Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Pengaruh Konflik Peran Ganda terhadap Organizational Citizenship Behavior Karyawan
Wanita
Hasil uji normalitas dengan menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-
Smirnov (K-S) menunjukkan bahwa angka Kolmogorov-Smirnov (K-S) sebesar 1,162
mempunyai nilai signifikan sebesar 0,135> 0,05 maka distribusi data residualnya adalah normal.
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada bagian lampiran 4a.
16
Selanjutnya untuk menguji hipotesis pengaruh konflik peran ganda terhadap
Organizational Citizenship Behavior karyawan wanita pada BRI Cabang Blora maka dilakukan
uji t seperti ditampilkan pada Tabel 3. Analisis regresi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
4b.
Tabel 3. Uji t Pengaruh Konflik Peran Ganda terhadap Organizational Citizenship Behavior
Karyawan Wanita
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 47.720 5.183 9.206 .000
KPG -.343 .165 -.340 -2.075 .046
a. Dependent Variable: OCB
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 3 diketahui bahwa konflik peran ganda mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior karyawan wanita pada
BRI Cabang Blora. Hal ini ditunjukkan oleh nilai thitung -2,075< ttabel -2,035 pada selang
kepercayaan () sebesar 5%, H1 diterima. Pengaruh yang ditunjukkan mempunyai arah negatif
yang berarti bahwa semakin tinggi konflik peran ganda maka semakin rendah Organizational
Citizenship Behavior karyawan wanita pada BRI Cabang Blora, sebaliknya semakin rendah
konflik peran ganda maka semakin tinggi Organizational Citizenship Behavior karyawan wanita
pada BRI Cabang Blora. Agar supaya konflik peran ganda tidak menjadi tinggi maka kiat-kiat
yang dapat dilakukan oleh karyawan misalnya dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Saat jam kantor, maka karyawan harus bekerja dengan sungguh-sungguh sehingga pekerjaan
dapat selesai tepat waktu. Selanjutnya saat pulang kerja, maka karyawan harus mencurahkan
seluruh perhatiannya pada keluarga tanpa memikirkan pekerjaan kantor.
17
Saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa banyak wanita yang ikut serta dalam dunia kerja,
tidak terkecuali wanita yang telah menikah dan memiliki anak. Karir dan rumah tangga
seharusnya tidak perlu dibenturkan. Bagi wanita berkeluarga yang memilih bekerja,
sesungguhnya tidak perlu ditanyakan mana yang lebih penting karir atau keluarga. Keduanya
penting, yang ada adalah skala prioritas yaitu menimbang situasi mana yang lebih diprioritaskan
dalam kondisi tertentu. Menjalani dua peran sekaligus, sebagai seorang pekerja sekaligus sebagai
ibu rumah tangga, memang tidaklah mudah. Jika tidak mampu menyeimbangkan waktu untuk
urusan keluarga dan bekerja maka yang akan dialami oleh pekerja wanita adalah apa yang
dikenal denga konflik peran ganda.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata karyawan wanita pada BRI Cabang
Blora menganggap bahwa konflik peran ganda antara pekerjaan dengan urusan keluarga yang
mereka alami masih tergolong rendah. Hal ini terungkap dari beberapa pernyataan mereka seperti
misalnya karyawan merasa bahwa tuntutan suaminya tidak terlalu mengganggu kegiatan yang
berkaitan dengan pekerjaan kantor, karyawan tidak merasakan kesulitan menyelesaikan pekerjaan
kantor karena tuntutan anaknya. Selain itu, karyawan merasa tuntutan waktu pekerjaan kantor
tidak terlalu membuatnya kesulitan untuk mengurus rumah, pekerjaan kantor juga dianggap tidak
terlalu mengintervensi kehidupan keluarga dan rumah tangganya. Rendahnya konflik peran
ganda yang dialami oleh karyawan tersebut ternyata sejalan dengan pernyataan Supervisor saat
penulis meminta pendapatnya terkait hal ini. Menurut Supervisor bahwa memang secara umum
para karyawan wanita yang telah berkeluarga dan memiliki anak kurang mengalami konflik peran
ganda. Hal tersebut dapat dikarenakan para karyawan tersebut masih mampu membagi waktu
dengan baik antara urusan pekerjaan dan urusan rumah tangga.
Mengingat bahwa kenyatannya rata-rata karyawan wanita pada BRI Cabang Blora
menganggap bahwa konflik peran ganda antara pekerjaan dengan urusan keluarga yang mereka
alami masih tergolong rendah maka hal tersebut akan mendorong mereka untuk dengan sukarela
berperilaku positif di tempat kerja. Perilaku positif yang sifatnya sukarela tersebut dikenal
dengan perilaku citizenship (Organizational Citizenship Behavior, OCB). Adapun beberapa
perilaku OCB yang diperlihatkan karyawan sebagai akibat rendahnya konflik peran ganda yang
dialami karyawan diantaranya adalah: karyawan mempunyai kepedulian yang besar terhadap
kemajuan ataupun permasalahan yang dialami perusahaan, karyawan mau memberi saran atau
18
kritik yang membangun baik itu kepada atasan ataupun rekan kerja untuk peningkatan kualitas
pelayanan kepada nasabah, karyawan bersedia menjadi tempat bertanya sehingga rekan kerja
mampu menyelesaikan tugas yang sebelumnya kurang dipahaminya.
Temuan hasil penelitian ini mendukung temuan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Bragger et al (2005) bahwa konflik peran ganda mempunyai pengaruh
terhadapOrganizational Citizenship Behavior. Demikian halnya temuan yang dilakukan oleh
Sandjaja dan Handoyo (2012) dimana konflik peran ganda memiliki pengaruh signifikan terhadap
Organizational Citizenship Behavior pegawai tetap PT Kantor Pos Indonesia (Persero)
Surabaya.
Pengaruh Konflik Peran Ganda terhadap KinerjaKaryawan Wanita
Hasil uji normalitas dengan menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-
Smirnov (K-S) menunjukkan bahwa angka Kolmogorov-Smirnov (K-S) sebesar 0,997
mempunyai nilai signifikan sebesar 0,273 > 0,05 maka distribusi data residualnya adalah normal.
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada bagian lampiran 5a.
Selanjutnya untuk menguji hipotesis pengaruh konflik peran ganda terhadap kinerja
karyawan wanita pada BRI Cabang Blora maka dilakukan uji t seperti ditampilkan pada Tabel 4.
Analisis regresi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5b.
Tabel 4. Uji t Pengaruh Konflik Peran Ganda terhadap KinerjaKaryawan Wanita
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 51.027 4.301 11.863 .000
KPG -.287 .137 -.343 -2.097 .044
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data Primer, 2013
19
Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4 diketahui bahwa konflik peran ganda mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan wanita pada BRI Cabang Blora. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai thitung -2,097 < ttabel -2,035 pada selang kepercayaan () sebesar 5%, H2
diterima. Pengaruh yang ditunjukkan mempunyai arah negatif yang berarti bahwa semakin
tinggi konflik peran ganda maka semakin rendah kinerja karyawan wanita pada BRI Cabang
Blora, sebaliknya semakin rendah konflik peran ganda maka semakin tinggi kinerjakaryawan
wanita pada BRI Cabang Blora.
Seperti dikemukakan sebelumnya bahwa rata-rata karyawan wanita pada BRI Cabang
Blora menganggap bahwa konflik peran ganda antara pekerjaan dengan urusan keluarga yang
mereka alami masih tergolong rendah, maka hal tersebut selanjutnya tidak akan mengganggu
mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas di kantor. Dengan tidak terganggunya karyawan
tersebut dalam menjalankan dua peran maka mereka bisa terus meningkatkan kinerjanya.
Tingginya kinerja sebagai akibat rendahnya konflik peran ganda yang dialami karyawan terlihat
dari pernyataan mereka mengenai kinerja diantaranya adalah: karyawan merasa punya tanggung
jawab atas pengembangan dirinya dan berniat mengevaluasi diri secara terus menerus, selalu
berusaha untuk bisa datang ke kantor tepat waktu, mampu memenuhi target yang ditentukan.
Temuan hasil penelitian ini mendukung temuan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Indriyani (2009) yang menunjukkan bahwa konflik peran ganda baik itu konflik pekerjaan-
keluarga maupun konflik keluarga-pekerjaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja
perawat wanita pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang..
HubunganOrganizational Citizenship Behaviordengan Kinerja Karyawan Wanita
Pengujian hipotesis hubunganOrganizational Citizenship Behaviordengan kinerja
karyawan wanita pada BRI Cabang Blora menggunakan analisis korelasi pearsonseperti
ditampilkan pada Tabel 5. Analisis regresi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran6.
20
Tabel 5. Uji HubunganOrganizational Citizenship Behavior dengan Kinerja Karyawan
Wanita
Correlations
OCB Kinerja
OCB Pearson Correlation 1 .948**
Sig. (2-tailed) .000
N 35 35
Kinerja Pearson Correlation .948** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan analisis korelasi pearson pada Tabel 6 diketahui bahwa Organizational
Citizenship Behaviormempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja karyawan wanita pada
BRI Cabang Blora. Hal ini ditunjukkan oleh nilai rhitung0,948dengan angka signifikan 0,000 yang
lebih kecil dari 0,05 sehingga H3 diterima. Arah hubungan yang positif berarti bahwa semakin
tinggi Organizational Citizenship Behavior maka semakin tinggi juga kinerja karyawan wanita
pada BRI Cabang Blora, sebaliknya semakin rendah Organizational Citizenship Behaviormaka
semakin rendah juga kinerja karyawan wanita pada BRI Cabang Blora.
Organizational Citizenship Behavior merupakan bentuk perilaku atau tindakan sukarela
dari angggota organisasi yang mendukung fungsi organisasi sehingga perilaku ini bersifat
altruistic (menolong) yang diekspresikan dalam bentuk tindakan-tindakan yang menunjukkan
sikap tidak mementingkan diri sendiri dan perhatian pada kesejahteraan orang lain. Dari hasil
penelitian tampak bahwa rata-rata karyawan wanita pada BRI Cabang Blora mempunyai perilaku
OCB yang tinggi. Hal tersebut tampak dalam beberapa perilaku mereka seperti: karyawan
memandang bahwa dirinya tidak perlu membicarakan hal-hal yang buruk yang terjadi di dalam
kantorkepada orang luar, karyawan mempunyai kepedulian yang besar terhadap kemajuan
ataupun permasalahan yang dialami BRI Cabang Blora, adanya kesediaan dari karyawan untuk
membagi pengetahuan saat ada rekan kerja bertanya sehingga rekan kerjanya tersebut mampu
21
menyelesaikan tugas yang sebelumnya kurang dipahaminya. Perilaku OCB lainnya yang
diperlihatkan oleh karyawan wanita pada BRI Cabang Blora adalah dalam, menyelesaikan tugas
dan menghadiri acara/ kegiatan kantor tepat waktu, disamping itu, karyawan selalu berkoordinasi
dengan rekan kerja dalam menjalankan tugas. Dengan adanya perilaku-perilaku yang semacam
ini maka karyawan dapat memperlihatkan kinerjanya yang tinggi yang pada gilirannya juga akan
berdampak pada tingginya kinerja institusi dalam hal ini BRI Cabang Blora. Wujud kinerja
karyawan wanita pada BRI Cabang Blora yang tinggi tersebut diantaranya dapat berupa
penyelesaian tugas sesuai dengan target yang ditentukan, mampu bekerja sama dengan rekan
kerja sebaik mungkin, selain itu karyawan merasa bertanggung jawab atas pengembangan diri
dan berniat mengevaluasi diri secara terus menerus.
Hasil temuan ini mendukung pendapat Novliadi (2007) bahwa untuk mencapai
keunggulan maka sebuah organisasi harus mengusahakan kinerja individual yang setinggi-
tingginya, karena hal tersebut mempengaruhi kinerja tim dan pada akhirnya mempengaruhi
kinerja organisasi secara keseluruhan. Kinerja yang baik menuntut "perilaku sesuai" karyawan
atau disebut organizational citizenship behaviour (OCB) karena dengan perilaku seperti itulah
maka tidak saja tugas-tugas utama karyawan dapat selesai tepat waktu namun juga dapat
membantu rekan kerja menyelesaikan tugas-tugasnya. Disamping itu, temuan hasil penelitian ini
mendukung temuan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rachmawati dan Dewi (2013)
bahwa Organizational Citizenship Behavior mempunyai hubungan yang signifikan dengan
kinerja guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Taman.
Kesimpulan dan Implikasi Terapan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka
dapat disimpulkan bahwa: (1) konflik peran ganda mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Organizational Citizenship Behavior karyawan wanita pada BRI Cabang Blora, (2)
konflik peran ganda mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan wanita
pada BRI Cabang Blora, (3) Organizational Citizenship Behaviormempunyai hubungan yang
signifikan dengan kinerja karyawan wanita pada BRI Cabang Blora.
22
Implikasi terapan berkaitan dengan saran-saran yang diberikan berdasarkan hasil
penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang terdapat pada penelitian ini. Bagi karyawan wanita
pada BRI Cabang Blora, indikator empirik konflik peran ganda yang masih cukup tinggi seperti
misalnya karyawan yang terpaksa harus mengubah rencana untuk waktu beraktivitas bersama
keluarga karena kewajiban dalam menyelesaikan pekerjaan kantor, maka disarankan agar
karyawan tidak menunda-nunda penyelesaian tugas-tugas di kantor sehingga dapat lebih fokus
dalam menghabiskan waktu dengan keluarga sepulangnya dari kantor. Caranya adalah dengan
tidak membuang-buang waktu untuk melakukan aktivitas yang tidak bermanfaat di saat jam kerja
(seperti ngobrol, mengakses sosial media hingga bermalas-malasan) sehingga tugas-tugas kantor
bisa selesai tepat waktu. Sementara itu, pihak BRI Cabang Blora perlu ikut mendorong agar
karyawannya mampu mengatur dan memaksimalkan waktu kerja dengan cara memberikan
reward baik secara finansial maupun non finansial bagi mereka yang menyelesaiakan
pekerjaannya tepat waktu, pihak BRI Cabang Blora juga akan memberikan punishment berupa
teguran, surat peringanatan bagi mereka yang tidak mampu menyelesaikan tugasnya tepat waktu,
sehingga secara tidak langsung akan memberikan efek jera bagi karyawan untuk melakukan
kesalahan yang sama. Selain itu, untuk mengatasi adanya tekanan keluarga yang dapat
mengganggu karyawan dalam melaksanakan pekerjaan di kantor, maka disarankan agar
karyawan harus menyelesaikan tugas-tugas rumah dengan tuntas sebelum berangkat kerja,
sehingga tugas rumah tidak menjadi beban ketika sedang bekerja di kantor. Untuk mendukung
karyawannya agar mampu mengatasi tekanan dari keluarga, pihak BRI Cabang Blora bisa
memberikan pelatihan ataupun sosialiasi tentang pembagian waktu yang baik sehingga tidak ada
pihak yang dirugikan, baik dari pihak keluarga maupun BRI Cabang Blora. Upaya-upaya tersebut
dilakukan guna semakin menekan munculnya konflik peran ganda sehingga nantinya dapat
mempengaruhi perilaku OCB di tempat kerja dan akhirnya mampu meningkatkan kinerja.
Sementara itu, pihak BRI Cabang Blora perlu ikut mendorong agar karyawannya tidak
mengalami masalah konflik peran ganda dan memiliki OCB yang tinggi guna meningkatkan
kinerja para karyawan. Sebagai contoh dengan cara mengadakan kegiatan rekreasi karyawan
bersama keluarganya secara periodic. Hal ini akan menjadi sarana bagi perusahaan untuk
mengenal keluarga dari para karyawan serta merupakan sarana untuk mendekatkan hubungan
antara karyawan dengan keluarganya. Selain itu, meskipun OCB merupakan bentuk perilaku
23
yang sifatnya sukarela, namun pihak perusahaan sebaiknya mempunyai kepekaan atau apresiasi
terhadap apa yang ditunjukkan oleh pegawai tersebut setidaknya dengan memberikan
penghargaan non materil seperti ucapan terima kasih, pekerjaan yang lebih menantang untuk
dasar pengembangan karir, promosi jabatan.
Keterbatasan Penelitian dan Penelitian Mendatang
Penelitian yang dilakukan ini tidak terlepas dari adanya keterbatasan-keterbatasan. Salah
satunya adalah model kerangka berpikir dalam penelitian ini hanya memberikan kontribusi
pengaruh variabel konlik peran ganda terhadap Organizational Citizenship Behaviorhanya
sebesar 11,5%, dan kontribusi pengaruh variabel konlik peran ganda terhadap kinerja karyawan
hanya sebesar 11,8% dilihat dari nilai koefisien determinasi (R2). Keterbatasan lainnya dalam
penelitian ini adalah bahwa survey terbatas hanya dilakukan terhadap karyawan wanita yang
telah menikah dan memiliki anak. Dengan demikian tentu saja belum mencerminkan
keseluruhan karyawan yang telah menikah dan memiliki anak.
Atas dasar keterbatasan penelitian seperti dikemukakan di atas, maka untuk penelitian
mendatang sebaiknya peneliti perlu menambah variabel lainnya yang dapat mempengaruhi
Organizational Citizenship Behaviordan kinerja seperti misalnya komitmen organisasi, motivasi
kerja, kepribadian, kecerdasan emosional dan faktor lainnya. Selain itu mungkin akan lebih baik,
jika untuk penelitian mendatang, peneliti menggunakan model kerangka pemikiran konfilk peran
ganda berpengaruh terhadapkinerjadan kinerja berpengaruh terhadap Organizational Citizenship
Behavior (Konflik Peran Ganda Kinerja Karyawan Organizational Citizenship Behavior)
agar nilai koefisien determinasi (R2) lebih besar. Untuk penelitian mendatang, survey perlu
dikembangkan dengan melibatkan karyawan pria yang telah menikah dan memiliki anak. Atau
dapat juga dilakukan analisis perbandingan antar karyawan wanita dan karyawan pria yang telah
menikah dan memiliki anak.
24
Daftar Pustaka
Almasitoh, Ummu Hany., 2011. Stres Kerja ditinjau dari Konflik Peran Ganda dan
Dukungan Sosial Perawat. PSIKOISLAMIKA Vol 8 No 1.
Ariani, Dorothea Wahyu., 2012. The Relationship between Social Capital, Organizational
Citizenship Behaviors, and Individual Performance: An Empirical Study from
Banking Industry in Indonesia. Journal of Management Research Vol. 4, No. 2.
Beham, Barbara., 2011. Work–Family Conflict and Organisational Citizenship Behaviour:
Empirical Evidence from Spanish Employees. Community, Work & Family Vol 14
Issue 1.
Bragger, J.D., Srednicki, O.R., Kutcher E.J., Indovino.L, Rosner E,, 2005. Work-Family
Conflict, Work-Family Culture and Organizational Citizenship Behavior among
Teachers.Journal of Business and Psychology Vol 20 No 2.
Christine, W.S., Megawati Oktorina, Indah Mula., 2010. Pengaruh Konflik Pekerjaan dan
Konflik Keluarga Terhadap Kinerja dengan Konflik Pekerjaan Keluarga Sebagai
Intervening Variabel (Studi pada Dual Career Couple di Jabodetabek).Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan Vol 12 No 2.
Ciptoningrum, Palupi., 2009. Hubungan Peran Ganda dengan Pengembangan Karier Wanita
(Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat).
Skripsi Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (dipublikasikan).
Daeng, Lilyanti., Sri Hartati dan Endang Widyastuti., 2012. Ketakutan Sukses pada Wanita
Karir Ditinjau dari Konflik Peran Ganda. Jurnal Psikologi, http://setiabudi.ac.id
Dale, A Timpe., 1992. Meningkatkan Kinerja Karyawan Melalui Perbaikan Sarana Kerja.
Elex Media Komputindo, Jakarta.
Duxbury, L.E., & Higgins, C. A., 1991.Gender Diferences in Work Family Confict. Journal of
Applied Psychology, Vol 76
25
Frone, M.R. Russel and Cooper, M.L., 1994. Relationship Between Job and Family
Satisfaction: Causal or Noncausal Covariation? Journal of Management, Vol 20
Ghozali, Imam., 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Badan
Penerbit UNDIP, Semarang.
Hardaningtyas, Dwi., 2004. Pengaruh Tingkat Kecerdasan Emosi dan Sikap pada Budaya
Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pegawai PT
(Persero) Pelabuhan Indonesia III, Tesis Program Pascasarjana Universitas
Airlangga, Surabaya (dipublikasikan).
Hennessy, K. D., 2005. Work-Family Conflict Self-Efficacy: A Scale Validation Study.
https://drum.umd.edu
Indriyani, Azazah., 2009. Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stress Kerja Terhadap
Kinerja Perawat Wanita Rumah Sakit (Studi pada Rumah Sakit Roemani
Muhammadiyah Semarang). Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro,
Semarang (dipublikasikan).
Irviana, Lala., 2013. Analisis pengaruh Work-Family Conflict dan Emotional Exhaustion
terhadap Job Performance (Studi Empirik di RSUD Kardinah Kota Tegal).Skripsi
Fakultas Ilmu Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang
(dipublikasikan).
Kuncoro, Mudrajad., 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta
Lambert, S.J., 2006.Added Benefits: The Link Between Work-Life Benefits andOrganizational
Citizenship Behavior. Academy of Management Journal Vol 43 No 5.
Lievens, Filip and Anseel, Frederik., 2004. Confirmatory Factor Analysis and Invariance of An
Organizational Citizenship Behaviour Across Samples In A Dutch-speaking Context.
Journal of Occupational and Organizational Psychology
Maherani, Astrani., 2010. Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Fear of Success terhadap
Kinerja Wanita Berperan Ganda. http://www.gunadarma.ac.id
26
Mangkunegara, Anwar Prabu., 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Ma'rifah, Dewi., 2004. Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Pekerja Sosial Pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur.
Tesis Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya (tidak dipublikasikan).
Nasir, R., et al., 2011. Relationship betweenOrganizational Citizenship Behavior (OCB) and
Task Performance. The Social Science Vol 6 Issue 4.
Novliadi, Ferry., 2007. Organizational Citizenship Behavior Karyawan Ditinjau dari Persepsi
Terhadap Kualitas Interaksi Atasan-Bawahan dan Persepsi Terhadap Dukungan
Organisasional. Paper Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara, Medan (dipublikasikan).
Nugroho, Agung Hery., 2006. Pengaruh Konflik Peran dan Perilaku Anggota Organisasi
terhadap Kinerja Kerja Pegawai pada Kepolisian Republik Indonesia Kepolisian
Wilayah Semarang. Skripsi FE Universitas Diponegoro, Semarang (dipublikasikan).
Organ, D.W., 1988.Organizational Citizenship Behavior: The Good Soldier Syndrome.
Lexington Books, Lexington.
Pareke, Js. Fahrudin., 2004. Dimensionalisasi Perilaku Di Luar Peran Kerja (Extra – Role
Behavior). Bengkulu.
Rachmawati, Ita dan Dewi, Damajanti Kusuma., 2013. Hubungan antara Organizational
Citizenship Behavior (OCB) dengan Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Pasca
Program Sertifikasi Guru. Jurnal Penelitian Psikologi Vol 1 No 3.
Sandjaja, Meilani., dan Handoyo, Seger., 2012. Pengaruh Leader Member Exchange dan Work
Family Conflict terhadap Organizational Citizenship Behavior. http://www.e-
jurnal.com/
Sugiyono., 2006. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Jakarta.
Sumantri, Ika Utami., 2013. Konflik Peran Ganda ? http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/
2013/09/06/konflik-peran-ganda--587180.html
27
Supranto., 2000. Statistik Teori dan Aplikasi. Erlangga, Jakarta
Supramono dan Haryanto., 2003. Desain Proposal Penelitian. Fakultas Ekonomi - UKSW,
Salatiga.
Supramono dan Sugiarto., 1993. Statistika. Andi Offset, Yogyakarta.
Wang, Mei Ling., 2012. The Relationships between Work-Family Conflict and Job
Performance under Different Sources of Social Support: Nursing Staffs as Examples.
Technology Management for Emerging Technologies (PICMET), 2012 Proceedings of
PICMET '12
Whitmore, John., 2002. Coaching for Performance, Seni Mengarahkan untuk Mendongkrak
Kinerja. Gramedia, Jakarta.
28
29
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
KUISIONER PENELITIAN
Dengan hormat
Dalam rangka menyusun tugas akhir perkuliahan yang menjadi salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Kristen Satya Wacana, saya:
Nama : Driska Ayu Dhewanty
NIM : 212009031
Dengan ini memohon kesediaan responden untuk menjawab beberapa pertanyaan pada kuisioner
ini. Mengingat keberhasilan penelitian ini sangat tergantung pada kelengkapan jawaban yang responden
berikan, oleh karena itu saya memohon dengan sangat kiranya jangan sampai ada jawaban yang
terlewatkan serta sesuai pendapat anda sebenarnya. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, mohon
responden dapat menjawab sesuai dengan keadaan sebenarnya. Atas kesediaan anda, saya ucapakan
terima kasih.
Petunjuk: Berilah tanda check () pada alternatif jawaban yang anda anggap paling tepat
A. Gambaran Responden
1. Usia
<25 tahun
25-35 tahun
> 35 tahun
2. Pendidikan Terakhir
Diploma
S1
S2
3. Lama bekerja di Bank BRI Cabang Blora
< 5 tahun
5-10 tahun
> 10 tahun
4. Pendapatan/bulan
< Rp 2.000.000,00
Rp 2.000.000,00-Rp 3.000.000,00
>Rp 3.000.000,00
5. Status
Menikah
Single
6. Jumlah anak: …………
30
B. Daftar Pernyataan
Berikan pilihan jawaban dengan jujur sesuai dengan pendapat Anda sendiri (yang Anda alami atau
rasakan) tentang pernyataan-pernyataan berikut ini dengan memberikan tanda contreng () pada kotak
jawaban yang tersedia. Adapun pilihan jawaban sebagai berikut.
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
CS : Cukup Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
FIW STS TS CS S SS
1. Saya menunda melakukan sesuatu pekerjaan kantor karena
tuntutan suami saya
2. Saya menunda melakukan sesuatu pekerjaan kantor karena
tuntutan anak saya
3. Kehidupan keluarga mengintervensi tanggung jawab saya
dalam pekerjaan kantor seperti hadir tepat waktu
4. Tekanan keluarga mengganggu saya untuk melakukan
kewajiban pekerjaan kantor
5. Keluarga mengurangi waktu yang akan saya pergunakan
untuk menyelesaikan pekerjaan kantor
WIF STS TS CS S SS
1. Pekerjaan kantor mengintervensi kehidupan keluarga dan
rumah tangga saya
2. Tuntutan waktu pekerjaan kantor membuat saya kesulitan
untuk mengurus rumah
3. Tuntutan waktu pekerjaan kantor membuat saya kesulitan
untuk mengurus keluarga
4. Tuntutan waktu pekerjaan kantor membuat saya kesulitan
untuk mengurus tanggung jawab pribadi
5. Sesuatu yang ingin saya lakukan di rumah tidak dapat
terealisasi karena tuntutan dari pekerjaan kantor
6. Pekerjaan saya menimbulkan stres yang membawa
kesulitan untuk memenuhi kewajiban aktivitas keluarga
7. Berkaitan dengan kewajiban terhadap perkerjaan kantor,
terpaksa saya harus mengubah rencana untuk waktu
beraktivitas bersama keluarga
8. Tuntutan pekerjaan kantor membawa kesulitan untuk
bersantai dengan keluarga di rumah
31
OCB STS TS CS S SS
1. Sya siap sepanjang waktu membantu rekan kerja dalam
menyelesaikan tugas secara sukarela
2. Saya bersedia menjadi tempat bertanya sehingga rekan
kerja mampu menyelesaikan tugas yang sebelumnya
kurang dipahaminya
3. Saya memberi saran atau kritik yang membangun untuk
peningkatan kualitas pelayanan kepada nasabah
4. Saya mempunyai kepedulian yang besar terhadap kemajuan
ataupun permasalahan yang dialami perusahaan
5. Saya tiba lebih awal di tempat kerja sehingga bisa memulai
tugas lebih awal
6. Saya menyelesaikan tugas dan menghadiri acara/ kegiatan
kantor tepat waktu
7. Saya berkoordinasi dengan rekan kerja dalam menjalankan
tugas
8. Saya mau membantu rekan kerja menyelesaikan tugas-
tugasnya ketika tugas-tugas utama telah selesai dikerjakan
9. Saya tidak perlu membicarakan hal-hal yang buruk tentang
perusahaan kepada orang luar
10. Saya tidak perlu mendramatisir hal-hal yang kurang
memuaskan kepada rekan kerja
Kinerja STS TS CS S SS
1. Saya merasa bertanggung jawab atas pengembangan diri
dan berniat mengevaluasi diri secara terus menerus
2. Saya mau mengambil resiko dan berpikir keras untuk selalu
dapat bekerja dengan baik
3. Saya mampu bekerja rata-rata lebih banyak daripada rekan
kerja yang lain
4. Saya mampu memenuhi target yang telah ditentukan 5. Saya selalu dapat mengenali permasalahan yang ada di
lingkungan kerja saya
6. Saya memahami dengan baik visi dan misi perusahaan 7. Saya berusaha keras untuk meningkatkan kemampuan kerja
saya
8. Saya tertarik untuk mencoba melakukan pekerjaan yang
sulit dan penuh tantangan
9. Saya selalu berusaha datang tepat waktu ke kantor 10. Saya selalu tepat waktu dalam melaksanakan tugas 11. Saya berusaha untuk bisa bekerja dengan rekan kerja sebaik
mungkin
32
Lampiran 2. Tabulasi Data Hasil Penelitian
No Usia Pendidikan Terakhir
Lama Kerja
Pendapatan/bulan Jumlah anak
Family Interfere with Work
FIW1 FIW2 FIW3 FIW4 FIW5 Total
1 >35 S1 >10 >3000000 2 3 2 2 2 2 11
2 >35 S1 >10 >3000000 1 2 2 2 2 2 10
3 25-35 S1 <5 2000000-3000000 1 2 2 2 2 3 11
4 >35 S1 >10 >3000000 3 2 2 3 4 2 13
5 >35 S1 >10 >3000000 3 1 1 1 1 1 5
6 25-35 S1 <5 2000000-3000000 1 2 3 2 2 3 12
7 25-35 Diploma <5 2000000-3000000 1 3 2 2 2 3 12
8 25-35 S1 <5 2000000-3000000 1 1 2 4 2 2 11
9 >35 S1 >10 >3000000 1 1 1 4 2 3 11
10 >35 S1 >10 >3000000 3 1 1 1 1 1 5
11 >35 Diploma >10 >3000000 2 4 4 2 2 2 14
12 >35 S1 >10 >3000000 2 3 3 3 3 2 14
13 >35 Diploma >10 <2000000 2 1 1 2 2 2 8
14 >35 Diploma >10 >3000000 2 2 2 3 2 3 12
15 >35 Diploma >10 >3000000 2 3 3 3 4 3 16
16 >35 S1 >10 >3000000 2 2 4 2 4 2 14
17 25-35 Diploma 5s/d10 2000000-3000000 1 3 4 3 3 3 16
18 >35 S1 >10 >3000000 3 2 2 2 2 2 10
19 25-35 S1 5s/d10 >3000000 1 2 2 2 2 2 10
20 25-35 Diploma <5 2000000-3000000 1 2 2 2 2 2 10
21 25-35 S1 5s/d10 >3000000 1 2 2 2 2 2 10
22 >35 S1 <5 >3000000 2 1 1 1 1 1 5
33
No Usia Pendidikan Terakhir
Lama Kerja
Pendapatan/bulan Jumlah anak
Family Interfere with Work
FIW1 FIW2 FIW3 FIW4 FIW5 Total
23 >35 Diploma >10 >3000000 2 2 2 2 3 3 12
24 >35 S1 >10 >3000000 4 4 4 2 3 3 16
25 >35 Diploma >10 >3000000 3 2 2 3 2 3 12
26 >35 S1 >10 >3000000 3 1 1 1 1 1 5
27 25-35 S1 <5 2000000-3000000 1 3 2 2 2 3 12
28 >35 S1 >10 >3000000 3 3 2 2 3 2 12
29 >35 S1 >10 >3000000 2 2 3 3 3 2 13
30 >35 S1 >10 >3000000 1 2 2 2 3 2 11
31 >35 S1 >10 >3000000 1 2 2 2 2 2 10
32 >35 S1 >10 >3000000 2 2 2 2 2 3 11
33 >35 S1 >10 >3000000 2 2 2 2 3 3 12
34 25-35 S1 5s/d10 >3000000 1 2 2 2 2 2 10
35 >35 S1 >10 >3000000 2 2 2 2 2 2 10
Rata-rata 2.11 2.17 2.20 2.29 2.26
34
No Work Interfere with Family Organizational Citizenship Behavior
WIF1 WIF2 WIF3 WIF4 WIF5 WIF6 WIF7 WIF8 Total OCB1 OCB2 OCB3 OCB4 OCB5 OCB6 OCB7 OCB8 OCB9 OCB10 Total
1 2 2 2 3 3 3 2 2 19 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 37
2 2 2 3 3 3 2 2 2 19 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 37
3 2 3 2 2 3 2 3 3 20 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
4 2 2 2 2 3 2 3 2 18 4 4 4 4 4 4 3 4 5 2 38
5 1 1 1 1 1 1 4 1 11 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 48
6 2 2 3 2 3 2 3 2 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
7 2 2 3 3 2 2 3 3 20 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 40
8 2 2 3 3 4 2 4 3 23 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38
9 2 2 4 2 4 4 4 3 25 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 41
10 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
11 2 2 3 3 2 3 2 2 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 3 2 2 3 4 3 4 4 25 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 34
13 2 2 2 2 2 2 2 2 16 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 43
14 2 2 2 3 4 2 4 4 23 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 40
15 3 3 3 3 3 3 4 4 26 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 36
16 4 4 4 2 2 2 4 4 26 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38
17 4 3 3 3 3 3 3 3 25 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 22
18 2 2 3 2 2 2 2 2 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
19 2 2 2 2 2 2 2 2 16 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 36
20 2 2 2 2 2 2 2 2 16 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49
21 2 3 3 3 3 2 2 2 20 2 4 4 4 3 4 4 4 5 4 38
22 2 1 2 1 1 1 4 2 14 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 45
23 2 2 2 2 2 2 2 3 17 3 2 2 1 1 1 2 2 2 3 19
24 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 3 1 1 1 4 4 4 4 3 28
35
No Work Interfere with Family Organizational Citizenship Behavior
WIF1 WIF2 WIF3 WIF4 WIF5 WIF6 WIF7 WIF8 Total OCB1 OCB2 OCB3 OCB4 OCB5 OCB6 OCB7 OCB8 OCB9 OCB10 Total
25 4 2 2 2 4 2 3 3 22 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 41
26 1 4 4 4 1 4 4 1 23 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 36
27 3 2 2 2 3 2 3 4 21 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 38
28 2 2 2 2 2 2 3 3 18 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38
29 2 2 2 2 2 2 3 2 17 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 30
30 2 2 2 2 2 2 2 2 16 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 37
31 2 2 2 2 2 2 3 3 18 3 1 1 2 1 1 1 1 2 2 15
32 2 2 2 2 2 3 2 2 17 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 39
33 2 2 5 4 4 2 4 3 26 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 43
34 2 2 2 2 3 2 3 2 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
35 2 2 2 2 2 2 2 2 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
Rata-rata
2.23 2.20 2.51 2.37 2.57 2.26 2.91 2.54
3.71 3.74 3.63 3.77 3.57 3.69 3.69 3.74 3.97 3.71
36
No Kinerja
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 Total
1 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 43
2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 41
3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 43
4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 40
5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 53
6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
8 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45
9 4 5 3 4 3 4 4 4 4 3 4 42
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
12 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 37
13 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 51
14 4 4 3 4 4 4 5 3 5 3 4 43
15 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 43
16 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 42
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
19 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 43
20 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 54
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 45
22 5 4 4 4 3 3 5 5 5 5 4 47
23 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 27
24 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 36
37
No Kinerja
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 Total
25 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 42
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 43
27 5 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 42
28 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 42
29 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34
30 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 41
31 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 26
32 4 4 4 4 3 3 5 3 4 4 4 42
33 5 5 3 5 3 4 5 4 5 5 5 49
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
Rata-rata
4.11 3.91 3.57 3.94 3.63 3.86 3.91 3.57 3.94 3.83 3.94
38
Lampiran 3a. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Family interfere with Work (FIW)
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100.0
Excludeda 0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.802 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
FIW1 2.1143 .79600 35
FIW2 2.1714 .85700 35
FIW3 2.2000 .71948 35
FIW4 2.2857 .78857 35
FIW5 2.2571 .65722 35
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
FIW1 8.9143 5.375 .595 .761
FIW2 8.8571 4.832 .700 .725
FIW3 8.8286 6.205 .414 .813
FIW4 8.7429 5.197 .664 .739
FIW5 8.7714 5.946 .570 .771
39
Lampiran 3b. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Work Interfere with Family (WIF)
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100.0
Excludeda 0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.857 8
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
WIF1 2.2286 .77024 35
WIF2 2.2000 .71948 35
WIF3 2.5143 .88688 35
WIF4 2.3714 .77024 35
WIF5 2.5714 .94824 35
WIF6 2.2571 .74134 35
WIF7 2.9143 .88688 35
WIF8 2.5429 .88593 35
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
WIF1 17.3714 17.770 .571 .844
WIF2 17.4000 17.718 .633 .838
WIF3 17.0857 16.610 .647 .835
WIF4 17.2286 17.182 .673 .833
WIF5 17.0286 16.558 .598 .842
WIF6 17.3429 17.820 .591 .842
WIF7 16.6857 17.634 .490 .854
WIF8 17.0571 16.644 .642 .835
40
Lampiran 3c. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Organizational Citizenship Behavior
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100.0
Excludeda 0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.941 10
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
OCB1 3.7143 .66737 35
OCB2 3.7429 .85209 35
OCB3 3.6286 .94202 35
OCB4 3.7714 .97274 35
OCB5 3.5714 1.03713 35
OCB6 3.6857 .90005 35
OCB7 3.6857 .79600 35
OCB8 3.7429 .85209 35
OCB9 3.9714 .85700 35
OCB10 3.7143 .78857 35
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
OCB1 33.5143 44.257 .571 .943
OCB2 33.4857 39.669 .873 .930
OCB3 33.6000 39.306 .811 .933
OCB4 33.4571 39.020 .807 .933
OCB5 33.6571 38.467 .795 .934
OCB6 33.5429 39.667 .820 .932
OCB7 33.5429 41.961 .696 .938
OCB8 33.4857 40.669 .771 .935
OCB9 33.2571 40.491 .783 .934
OCB10 33.5143 42.257 .672 .939
41
Lampiran 3d. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100.0
Excludeda 0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.948 11
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
K1 4.1143 .63113 35
K2 3.9143 .70174 35
K3 3.5714 .60807 35
K4 3.9429 .48159 35
K5 3.6286 .54695 35
K6 3.8571 .49366 35
K7 3.9143 .74247 35
K8 3.5714 .77784 35
K9 3.9429 .72529 35
K10 3.8286 .74698 35
K11 3.9429 .68354 35
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
K1 38.1143 28.575 .798 .942
K2 38.3143 27.457 .871 .939
K3 38.6571 29.820 .628 .948
K4 38.2857 30.269 .728 .946
K5 38.6000 30.894 .520 .951
K6 38.3714 30.593 .645 .948
K7 38.3143 27.810 .766 .944
K8 38.6571 27.232 .803 .942
K9 38.2857 26.916 .919 .937
K10 38.4000 27.071 .866 .939
K11 38.2857 27.328 .918 .937
42
Lampiran 4a. Uji Normalitas KPG OCB
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 6.63528794
Most Extreme Differences Absolute .196
Positive .136
Negative -.196
Kolmogorov-Smirnov Z 1.162
Asymp. Sig. (2-tailed) .135
a. Test distribution is Normal.
43
Lampiran 4b. Uji Regresi KPG OCB
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 KPGa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: OCB
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .340a .115 .089 6.73507
a. Predictors: (Constant), KPG
b. Dependent Variable: OCB
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 195.252 1 195.252 4.304 .046a
Residual 1496.920 33 45.361
Total 1692.171 34
a. Predictors: (Constant), KPG
b. Dependent Variable: OCB
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 47.720 5.183 9.206 .000
KPG -.343 .165 -.340 -2.075 .046
a. Dependent Variable: OCB
44
Lampiran 5a. Uji Normalitas KPG Kinerja
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 5.50630404
Most Extreme Differences Absolute .169
Positive .129
Negative -.169
Kolmogorov-Smirnov Z .997
Asymp. Sig. (2-tailed) .273
a. Test distribution is Normal.
45
Lampiran 5b. Uji Regresi KPG Kinerja
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 KPGa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .343a .118 .091 5.58911
a. Predictors: (Constant), KPG
b. Dependent Variable: Kinerja
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 137.312 1 137.312 4.396 .044a
Residual 1030.859 33 31.238
Total 1168.171 34
a. Predictors: (Constant), KPG
b. Dependent Variable: Kinerja
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 51.027 4.301 11.863 .000
KPG -.287 .137 -.343 -2.097 .044
a. Dependent Variable: Kinerja
46
Lampiran 6. Uji Korelasi OCB dengan kinerja karyawan
Correlations
Correlations
OCB Kinerja
OCB Pearson Correlation 1 .948**
Sig. (2-tailed) .000
N 35 35
Kinerja Pearson Correlation .948** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
47
Lampiran 7. Surat Keterangan Penelitian
48