13
PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT WANITA BERPERAN GANDA (Studi pada Rumah Sakit Umum Daerah Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan ManajemenFakultas Ekonomi dan Bisnis ALIH YUTIKA NANDA B 100 140 079 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA DAN STRES KERJA …eprints.ums.ac.id/64534/11/NASPUB FIX.pdf · peran ganda dan stres kerja terhadap kinerja perwat wanita berperan ganda. Data penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA DAN STRES KERJA

TERHADAP KINERJA PERAWAT WANITA BERPERAN GANDA

(Studi pada Rumah Sakit Umum Daerah Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara)

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada

Jurusan ManajemenFakultas Ekonomi dan Bisnis

ALIH YUTIKA NANDA

B 100 140 079

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

i

ii

iii

1

PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA DAN STRES KERJA

TERHADAP KINERJA PERAWAT WANITA BERPERAN GANDA

(Studi pada Rumah Sakit Umum Daerah Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara)

Abstrak

Sumbangan wanita dalam pembangunan ekonomi terlihat dari kecenerugan

partisipsi wanita dalam angkatan kerja. Partisipasi wanita saat ini bukan sekedar

menuntut persamaan hak tetapi juga menyatakan fungsinya mempunyai arti bagi

pembangunan dalam masyarakat Indonesia. Partisipasi wanita menyangkut peran

tradisi dan transisi. Peran tradisi atau domestik menckup peran wanita sebagai

istri, ibu dan pengelola rumah tangga, anggota masyarakat dn manusia

pembangunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh konflik

peran ganda dan stres kerja terhadap kinerja perwat wanita berperan ganda. Data

penelitian diperoleh dari 100 responden perawat wanita berperan ganda di RSUD

Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Pertanyaan diberikan dengan melakukan

penyebaran kuesioner yang didistribusikan melalui teknik purposive sampling.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji validitas, uji

reabilitas, uji asusmsi klasik, uji koefisien determinasi, pengujian hipotesis dan

koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa konflik peran ganda

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat wanita berperan

ganda dan stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat

wanita berperan ganda.

Kata kunci: konflik peran ganda, stres kerja, kinerja.

Abstract

The contribution of women in economic development is evident from the

participation of women in the workforce. Women's participation today is not

merely demanding equality of rights but also expressed its function to have

meaning for development in Indonesian society. Women's participation concerns

the role of tradition and transition. Traditional or domestic roles include the role

of women as wives, mothers and householders, community members and human

development. The purpose of this study was to analyze the effect of dual role

conflict and work stress on performance perwat woman double role. Research

data obtained from 100 female nurse respondents double role in RSUD Hj. Anna

Lasmanah Banjarnegara. Questions were given by distributing questionnaires

distributed through purposive sampling techniques. Data analysis techniques used

in this study include validity test, reliability test, classic asusmsi test, coefficient

of determination test, hypothesis testing and coefficient of determination. The

result of the research shows that the role conflict multiple positive and significant

influence to the performance of female nurse double role and work stress have

positive and significant influence to the performance of female nurse in double

role.

Keywords: dual role conflict, work stress, performance.

2

1. PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan salah satu bentuk organisasi yang bergerak dibidang

pelayanan. Pada era industrialisasi sekarang ini, meningkatnya jumlah rumah

sakit menjadikan persaingan antar penyelenggara layanan kesehatan.

Persaingan ini tidak hanya terkait dengan bangunan dan sarananya saja,

melainkan juga terkait dengan kualifikasi sumber daya manusia (SDM) yang

ada di dalamnya. Sumber daya manusia bermuara dari kenyataan bahwa

manusia merupakan elemen yang senantiasa ada di dalam setiap organisasi

(Simamora, 2004). Rumah sakit sebagai salah satu contoh industri yang

bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan pasien. Baik buruknya

kinerja rumah sakit dapat diukur dari kinerja staf medis dan staf non medis

dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien.

Perawat merupakan tenaga profesional yang perannya tidak dapat

dikesampingkan dari semua bentuk pelayanan rumah sakit. Peran ini

disebabkan karena tugas perawat mengharuskan kontak paling lama dengan

pasien. Gibson (1996), menyebutkan beberapa profesi yang memiliki tingkat

konsekuensi tinggi terkena stres diantaranya seperti polisi, perawat,

sekretaris, dan pekerja sosial. Profesi-profesi tersebut memiliki tingkat stres

tinggi karena memiliki tanggung jawab serta tuntutan pekerjaan yang besar.

Perawat rumah sakit didominasi oleh tenaga kerja wanita. Sumbangan

wanita dalam pembangunan ekonomi terlihat dari kecenderungan partisipasi

wanita dalam angkatan kerja. Partisipasi wanita saat ini bukan sekedar

menuntut persamaan hak tetapi juga menyatakan fungsinya mempunyai arti

bagi pembangunan dalam masyarakat Indonesia. Partisipasi wanita

menyangkut peran tradisi dan transisi. Peran tradisi atau domestik mencakup

peran wanita sebagai istri, ibu dan pengelola rumah tangga. Sementara peran

transisi meliputi pengertian wanita sebagai tenaga kerja, anggota masyarakat

dan manusia pembangunan.

Namun menjalani dua peran sekaligus, sebagai seorang pekerja sekaligus

sebagai ibu rumah tangga, tidaklah mudah. Karyawan wanita yang telah

menikah dan mempunyai anak memiliki peran ganda karena selain berperan

3

di dalam keluarga, wanita tersebut juga berperan dalam karirnya. Konflik

pekerjaan-keluarga menjelaskan terjadinya benturan antara tanggung jawab

pekerjaan dirumah atau kehidupan rumah tangga (Frone & Cooper, 1994).

Karyawan yang tidak dapat membagi atau menyeimbangkan waktu untuk

urusan keluarga dan bekerja dapat menimbulkan konflik yaitu konflik

keluarga dan konflik pekerjaan, atau sering disebut sebagai konflik peran

ganda wanita antara keluarga dan pekerjaan. Di satu sisi perempuan dituntut

untuk bertanggung jawab dalam mengurus dan membina keluarga secara

baik, namun disisi lain, sebagai seorang karyawan yang baik mereka dituntut

pula untuk bekerja sesuai dengan standar perusahaan dengan menunjukkan

performan kerja yang baik. Wanita untuk peran tersebut terbagi dengan

perannya sebagai ibu rumah tangga sehingga terkadang dapat mengganggu

kegiatan dan konstrentasi didalam pekerjaannya, sebagai contoh perusahaan

merasa sulit menuntut lembur ataupun menugaskan karyawan wanita yang

telah menikah dan punya anak untuk pergi keluar kota. Masalah ini

merupakan salah satu contoh kecil bahwa urusan keluarga dapat berpengaruh

terhadap kegiatan-kegiatan karyawan dalam bekerja.

Kondisi seperti di atas seringkali akan memicu terjadinya konflik-konflik

yang menimbulkan dampak yang sangat berarti bagi pencapaian tujuan

perusahaan, salah satunya adalah rendahnya kinerja karyawan yang secara

keseluruhan mempengaruhi produktifitas perusahaan (Anoraga, 1992). Akan

tetapi tidak hanya itu saja yang ditimbulkan oleh konflik yang tidak ditangani

secara tepat dan bijaksana, dapat pula berakibat langsung pada diri karyawan,

karena mereka dalam keadaan suasana serba salah sehingga mengalami

tekanan jiwa (stres).

2. METODE

2.1.Populasi dan Sampel

Populasi yang dimaksud penelitian ini adalah karyawan tenaga paramedis

perawat wanita yang ada di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara yang

berjumlah 124 orang, sedangkan tenaga paramedis perawat wanita yang

4

ada di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara yang sudah menikah

berjumlah 112 orang.

2.2. Data dan Sumber Data

Data yang digunkan dalam penelitian ini berupa sumber data primer dan

sekunder. Penelitian ini, data primer diperoleh dari kuesioner dengan

menggunakan skala Likert terhadap responden yaitu perawat wanita

berperan ganda RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Data primer

yang didapat berupa identitas responden dan pendapat tentang pengaruh

konflik peran ganda dan stres kerja terhadap perawat wanita berperan

ganda. Sedangkan data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini

berupa data perusahaan (jumlah karyawan, struktur organisasi, visi misi

organisasi dan profil organisasi) serta studi pustaka, penelitian terdahulu,

literature dan jurnal yang mendukung penelitian ini.

2.3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

kuesioner dan wawancara. Kuesioner yaitu suatu teknik pengumpulan

data yang berupa pertanyaan yang disebarkan kepada responden dan harus

diisi. Isi dari kuesioner tersebut meliputi identitas responden dan

pertanyaan untuk mendapatkan data mengenai konflik peran ganda yang

dialami dan stres kerja yang dimiliki perawat wanita berperan ganda

terhadap perkerjaan yang dialaminya saat ini. Untuk mendukung

penelitian ini, maka peneliti melakukan wawancara dengan karyawan

bagian pusat informasi dan beberapa perawat wanita berperan ganda

RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Uji Analisis Regresi Linier Brganda

Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh

konflik peran ganda terhadap kinerja perawat RSUD Hj. Anna Lasmanah

Banjarnegara. Adapun berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai

berikut:

5

Tabel. 1

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel Coefficient Beta Beta thitung sig.

(Constant) -0,830 -0,356 0,723

Konflik Peran Ganda

(X1) 0,800 0,730 10,808 0,000

Stres Kerja (X2) 0,188 0,147 2,174 0,032

R2 = 0,558

Fhitung = 61,192 (sig. 0,000)

Sumber: Data yang telah diolah, 2018.

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas menggunakan regresi linier berganda

dengan bantuan program SPSS dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:

Y = -0,830 + 0,800X1 + 0,188X2 + e

3.2. Uji t

3.2.1. Pengaruh Konflik Peran Ganda terhadap Kinerja Perawat

Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan bantuan program SPSS

diperoleh nilai thitung sebesar 10,808 dengan nilai sig. 0,000. Maka

dari itu H0 ditolak dan menerima Ha yang artinya terdapat pengaruh

positif dan signifikan dari konflik peran ganda terhadap kinerja

perawat.

3.2.2. Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Perawat

Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan bantuan program SPSS

diperoleh nilai thitung sebesar 2,174 dengan nilai sig. 0,032. Maka

dari itu H0 ditolak dan menerima Ha yang artinya terdapat pengaruh

positif dan signifikan dari stres kerja terhadap kinerja perawat.

3.3 Uji F

Uji F digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen secara

simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen. Berdasarkan dari

hasil pengujian dengan bantuan program SPSS diperoleh nilai Fhitung

sebesar 61,192 dengan nilai sig. = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa

model yang digunakan dalam penelitian ini sudah bagus. Hasil dari

6

pengujian F pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel konflik

peran ganda dan stres kerja secara simultan atau bersama-sama

berpengaruh terhadap kinerja perawat.

3.3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

3.3.1. Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja terhadap Kinerja

Perawat

Hasil perhitungan untuk nilai R square (R2) diperoleh angka

0,558 atau 55,8% yang berarti variabel konflik peran ganda dan

stress kerja (variabel independen) dapat menjelaskan variasi dari

variabel dependennya yaitu kinerja perawat sebesar 55,8%,

sedangkan sisanya (100%-55,8% = 44,2%) dijelaskan oleh faktor-

faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam model regresi ini.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil hasil dari analisis menunjukan bahwa konflik peran ganda

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perawat wanita di RSUD Hj.

Anna Lasmanah Banjarnegara. Hal itu meninjukan profesionalisme perawat

wanita berperan ganda di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara sangat

kuat maka konflik peran ganda tidak menganggu kinerjanya.

Hasil dari analisis juga menunjukan bahwa stres kerja berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap kinerja perawat wanita di RSUD Hj. Anna

Lasmanah Banjarnegara. Stres kerja menunjukkan seberapa sering kelelahan

bekerja yang dialami oleh seorang perawat wanita berperan ganda untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang ditentukan dan tuntutan-

tuntutan dari perusahaan. Stres kerja yang dialami perawat wanita berperan

ganda di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara berpengaruh positif,

kondisi tersebut menunjukan stres kerja memacu perawat wanita berperan

ganda untuk berbuat lebih atau menjadi termotivasi untuk menyelesaikannya.

Hasil dari analisis regresi menunjukan bahwa konflik peran ganda dan

stres kerja berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja

perawat wanita di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.

7

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P. 2005. Psikologi Kerja, Jakarta: Rineka Cipta.

Bernardin, John 1993. Human Resource Management: An Experimental

Approach. New york: Prentice-Hall

Beehr, T.A. & Newman, J.E. (1978). Job Stress, Employee Healt and

Organization Effectiveness: A facet Analisis Model, and Litelature

Review. Personnel Psychology. 31.665-669.

Boles, J. S., Howard, W. G., & Donofrio, H. H. (2001). An investigation into the

inter-relationships of work-family conflict, family-work conflict and work

satisfaction. Journal of Managerial Issues, 376-390.

Davis, K dan Newstrom. 1995. Perilaku dalam Organosasi. Erlangga: Jakarta.

Frone,M R; Russel, M; Cooper, M L. 1992. “Antecedents and Outcomes of Work

Family Conflict : Testing a Model of The Work-Family Interface ”,

Journal of Applied Psychology,Vol.77, No.1, pp 65-78.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegaro.

Gibson, dkk. 1987. Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses, Edisi Kelima, Jilid 1,

Alih Bahasa Djakarsih. Erlangga: Jakarta.

Gibson, James L. John M. Invancevich., James H. Donnelly Jr. 2000.

Organizations: Behaviour, Structure and Process. McGraw-Hill

Companies Inc: Boston.

Greenhaus, J. H & Bautell, N. J. 1985. Source of Conflict Between Work and

Family Roles, The Academy of Management Review, Vol 10 No 1 (76)-

(88).

8

Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia. Edisi

Kedua. BPFE- Yogyakarta.

Indriyani, A. (2009). Pengaruh konflik peran ganda dan stress kerja terhadap

kinerja perawat wanita rumah sakit (studi pada rumah sakit roemani

muhammadiyah semarang (Doctoral dissertation, Program Pascasarjana

Universitas Diponegoro).

Judge, T. A. (1994). Person–organization fit and the theory of work adjustment:

Implications for satisfaction, tenure, and career success. Journal of

Vocational behavior, 44(1), 32-54.

Kuswati, R., & Maya (2014), “Dampak Konflik Peran Ganda Terrhadap Kinerja

Wanita Berperan Ganda”, Seminar & Call For Papper Tata Kelola

Organisasi dan Arah Pembangunan Ekonomi Indonesia, Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Mayangsari. 2015. Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja Terhadap

Kinerja Polisi Wanita di POLRESTA Surakarta. Skripsi. Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Mossholder, K. W., & Bedeian, A. G. (1983). Cross-level inference and

organizational research: Perspectives on interpretation and

application. Academy of Management Review, 8(4), 547-558.

Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi, Jilid Dua. Prenhallindo: Jakarta.

Roboth, J.Y (2015), “Analisis Work Family Conflict, Stres Kerja Dan Kinerja

Wanita Berperan Ganda Pada Yayasan Compassion East Indonesia”,

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen, Vol.3, No.1, 2015:33-46.

Rozi, M. F. (2006). STRES DAN KEPUASAN KERJA, DAMPAKNYA

9

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

KONTRAK. IQTISHODUNA, 1(3).

Sanusi, Anwar. 2014. Metodelogi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Sekaran, Uma. 2006. Metodelogi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba

Empat.

Simamora, H. (2004). Manajemen sumber daya manusia.

Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Triyanti, Nyoman. 2003. “Pengaruh Adaptasi Kebijakan Mengenai Work Family

Issue Terhadap Absen dan Turnover”. Vol 5, No.1.

Wulandari. 2012. Hubungan Konflik Peran Ganda Dengan Stres Kerja Karyawan

Wanita Dipuasat Administrasi Universitas Indonesia. Skripsi.

Universitas Indonesia. Depok.