6
Pengaruh bahasa asing dalam perkembangan bahasa Indonesia LATAR BELAKANG Setiap negara mempunyai media komunikasi untuk memperlancar suatu hubungan antar individu. Alat komunikasi ini kita biasa disebut dengan bahasa. Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi, bekerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya. Sebagian besar bahasa yang ada di dunia pasti dipengaruhi oleh bahasa lainnya, tidak terkecuali bahasa Indonesia . Pengaruh tersebut biasa datang dari bangsa berbahasa lain yang pernah mengunjungi daerah tersebut. Dalam konteks bahasa Indonesia, pengaruh tersebut terutama datang dari bangsa yang pernah menjajah negeri ini, seperti Belanda, Inggris, Portugis dan Jepang. Selain dari bangsa penjajah, pengaruh juga datang dari bangsa yang pernah berdagang dengan penduduk negeri ini, seperti Arab, Cina, Persia, dan India. Bahasa Sansekerta juga memberikan pengaruh karena bahasa ini dijadikan sebagai bahasa sastra dan perantara dalam

Pengaruh bahasa asing dalam perkembangan bahasa Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengaruh bahasa asing dalam perkembangan bahasa Indonesia

Citation preview

Page 1: Pengaruh bahasa asing dalam perkembangan bahasa Indonesia

Pengaruh bahasa asing dalam

perkembangan bahasa Indonesia

LATAR BELAKANG

Setiap negara mempunyai media komunikasi untuk memperlancar suatu hubungan antar

individu. Alat komunikasi ini kita biasa disebut dengan bahasa. Bahasa adalah suatu sistem dari

lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat

untuk berkomunikasi, bekerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer,

sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara

lambang bunyi dengan bendanya.

Sebagian besar bahasa yang ada di dunia pasti dipengaruhi oleh bahasa lainnya, tidak terkecuali

bahasa Indonesia . Pengaruh tersebut biasa datang dari bangsa berbahasa lain yang pernah

mengunjungi daerah tersebut. Dalam konteks bahasa Indonesia, pengaruh tersebut terutama

datang dari bangsa yang pernah menjajah negeri ini, seperti Belanda, Inggris, Portugis dan

Jepang. Selain dari bangsa penjajah, pengaruh juga datang dari bangsa yang pernah berdagang

dengan penduduk negeri ini, seperti Arab, Cina, Persia, dan India. Bahasa Sansekerta juga

memberikan pengaruh karena bahasa ini dijadikan sebagai bahasa sastra dan perantara dalam

Page 2: Pengaruh bahasa asing dalam perkembangan bahasa Indonesia

penyebaran agama Hindu dan Buddha. Seluruh pengaruh tadi membentuk kata-kata serapan

dalam bahasa Indonesia yang dipakai hingga saat ini.

Telah berabad-abad lamanya nenek moyang penutur bahasa Indonesia berhubungan dengan

berbagai bangsa di dunia. Bahasa Sanskerta tercatat terawal dibawa masuk ke Indonesia yakni

sejak mula tarikh Masehi. Bahasa ini dijadikan sebagai bahasa sastra dan perantara dalam

penyebaran agama Hindu dan Buddha. Agama Hindu tersebar luas di pulau Jawa pada abad ke-7

dan ke-8, lalu agama Buddha mengalami keadaan yang sama pada abad ke-8 dan ke-9.

Penggunaan bahasa asing dan kosa kata yang berasal dari bahasa asing, khususnya bahasa

Inggris sering digunakan di dalam penulisan berita surat kabar. Selain itu juga sering digunakan

dalam siaran televisi, baik yang berupa berita maupun yang berbentuk perbincangan. Yang

terpenting adalah kosa kata yang sering digunakan pada surat kabar, majalah, televisi, radio,

ceramah, perbincangan bahkan percakapan sehari-hari itu dicari padanan dan artinya agar mudah

di mengerti dan dipahami oleh pemakai bahasa.

Berdasarkan taraf integrasinya, kata serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 2

golongan besar. Pertama, kata serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa

Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, long march, dan lain-lain. Kata-kata ini dipakai dalam

konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua, kata

serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam

hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih

dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.

Bahasa yang paling banyak diserap kata-katanya dalam bahasa Indonesia adalah bahasa Belanda

yang mencapai 3.280 kata. Hal ini antara lain disebabkan oleh lamanya masa penjajahan bangsa

Belanda yang mencapai 3,5 abad. Bahasa Belanda dipakai hingga masa pergerakan kemerdekaan

dalam komunikasi gagasan kenegaraan dan tentunya juga dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Belanda adalah advokat (advocaat), brankas

(brandkast), demokrasi (demokratie), eksemplar (exemplaar), dan lain-lain.

Selain kata-kata serapan, ada sejumlah kata tidak mengalami penyerapan, tetapi masih dipakai

dalam bentuk percakapan lisan tidak dalam bentuk tulisan. Contoh dari kata-kata tersebut adalah

Page 3: Pengaruh bahasa asing dalam perkembangan bahasa Indonesia

aanval (serangan jantung), brandweer (pemadam kebakaran), verboden (dilarang), dan lain-lain.

Sesudah Indonesia merdeka, pengaruh bahasa Belanda mula surut sehingga kata-kata serapan

yang sebetulnya berasal dari bahasa Belanda sumbernya tidak disadari betul. Bahkan sampai

dengan sekarang yang lebih dikenal adalah bahasa Inggris.

Bahasa selanjutnya yang menempati peringkat kedua dalam penyerapan kata-katanya adalah

bahasa Inggris. Jumlah kata yang diserap dari bahasa ini adalah sebanyak 1.610 kata. Contoh

kata-kata yang diserap dari bahasa Inggris adalah aktor (actor), aktris (actress), bisnis (business),

departemen (department), dan lain-lain. Seperti telah disebutkan sebelumnya, banyak kata

termasuk dari bahasa Inggris yang belum sepenuhnya diserap sehingga pemakaiannya masih

dalam bentuk aslinya. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional dan dipakai secara luas di

negeri ini hingga masa yang akan datang. Hal tersebut memungkinkan penyerapan kata yang

lebih banyak lagi dari saat ini.

Sebab-sebab Terjadinya variasi penggunaan

bahasa asing di Indonesia

a) Interferensi

Heterogenitas Indonesia dan disepakatinya bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional

berimplikasi bahwa kewibawaan akan berkembang dalam masyarakat. Perkembanngan ini tentu

menjadi masalah tersendiri yang perlu mendapat perhatian, kedwibahasaan, bahkan

kemultibahasaan adalah suatu kecenderungan yang akan terus berkembang sebagai akibat

globalisasi. Di samping segi positifnya, situasi kebahasaan seperti itu berdampak negatif

terhadap penguasaan Bahasa Indonesia. Bahasa daerah masih menjadi proporsi utama dalam

komunikasi resmi sehingga rasa cinta terhadap bahasa Indonesia harus terkalahkan oleh bahasa

daerah.

Alwi, dkk.(eds.) (2003: 9), menyatakan bahwa banyaknya unsur pungutan dari bahasa Jawa,

misalnya dianggap pemerkayaan bahasa Indonesia, tetapi masuknya unsur pungutan bahasa

Inggris oleh sebagian orang dianggap pencemaran keaslian dan kemurnian bahasa kita. Hal

tersebut yang menjadi sebab adanya interferensi. Chaer (1994: 66) memberikan batasan

Page 4: Pengaruh bahasa asing dalam perkembangan bahasa Indonesia

interferensi adalah terbawa masuknya unsur bahasa lain ke dalam bahasa yang sedang digunakan

sehingga tampak adanya penyimpangan kaidah dari bahasa yang digunakan itu.

Selain bahasa daerah, bahasa asing (baca Inggris) bagi sebagian kecil orang Indonesia

ditempatkan di atas bahasa Indonesia. Faktor yang menyebabkan timbulnya sikap tersebut adalah

pandangan sosial ekonomi dan bisnis. Penguasaan bahasa Inggris yang baik menjanjikan

kedudukan dan taraf sosial ekonomi yang jauh lebih baik daripada hanya menguasai bahasa

Indonesia.

Penggunaan bahasa Inggris di ruang umum telah menjadi kebiasaan yang sudah tidak terelakkan

lagi. Hal tersebut mengkibatkan lunturnya bahasa dan budaya Indonesia yang secara perlahan

tetapi pasti telah menjadi bahasa primadona. Misalnya, masyarakat lebih cenderung memilih

“pull” untuk “dorong” dan “push” untuk “tarik”, serta “welcome” untuk “selamat datang”.

Sikap terhadap bahasa Indonesia yang kurang baik terhadap kemampuan berbahasa Indonesia di

berbagai kalangan, baik lapisan bawah, menengah, dan atas; bahkan kalangan intelektual. Akan

tetapi, kurangnya kemampuan berbahasa Indonesia pada golongan atas dan kelompok intelektual

terletak pada sikap meremehkan dan kurang menghargai serta tidak mempunyai rasa bangga

terhadap bahasa Indonesia.

b) Integrasi

Selain interferensi, integrasi juga dianggap sebagai pencemar terhadap bahasa Indonesia. Chaer

(1994:67), menyatakan bahwa integrasi adalah unsur-unsur dari bahasa lain yang terbawa masuk

sudah dianggap, diperlakukan, dan dipakai sebagai bagian dan bahasa yang menerima atau yang

memasukinya. Proses integrasi ini tentunya memerlukan waktu yang cukup lama, sebab unsur

yang berintegrasi itu telah disesuaikan, baik lafalnya, ejaannya, maupun tata bentuknya. Contoh

kata yang berintegrasi antara lain montir, riset, sopir, dongkrak.

Page 5: Pengaruh bahasa asing dalam perkembangan bahasa Indonesia

Potret Bahasa Indonesia dalam Era

Globalisasi

Era globalisasi akan menyentuh semua aspek kehidupan, termasuk bahasa. Bahasa yang semakin

global dipakai oleh semua bangsa di dunia ialah bahasa Inggris, yang pemakainya lebih dari satu

miliar manusia. Akan tetapi, sama halnya dengan bidang kehidupan lain, sebagaimana

dikemukakan oleh Naisbit (1991) dalam bukunya Global Paradox, akan terjadi paradoks-

paradoks dalam berbagai komponen kehidupan, termasuk bahasa. Bahasa Inggris, misalnya,

walaupun pemakainya semakin besar sebagai bahasa kedua, masyarakat suatu negara akan

semakin kuat juga memertahankan bahasa aslinya.

Seperti di Islandia, sebuah negara kecil di Eropa, yang jumlah penduduknya sekitar 250.000

orang, walaupun mereka dalam berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Inggris sebagai

bahasa kedua, negara ini masih memertahankan kemurnian bahasa pertamanya dari pengaruh

bahasa Inggris. Demikian juga di negara-negara pecahan Rusia seperti Ukraina, Lithuania,

Estonia (yang memisahkan diri dari Rusia) telah menggantikan semua papan nama di negara

tersebut yang selama itu menggunakan bahasa Rusia.

Bagaimana halnya dengan di Indonesia? Di Indonesia, fenomena yang sama pernah dilakukan

dengan pengeluaran Surat Menteri Dalam Negeri kepada gubernur, bupati, dan walikota seluruh

Indonesia Nomor 1021/SJ tanggal 16 Maret 1995 tentang Penertiban Penggunaan Bahasa Asing.

Surat itu berisi instruksi agar papan-papan nama dunia usaha dan perdagangan di seluruh

Indonesia yang menggunakan bahasa asing agar diubah menjadi bahasa Indonesia. Ketika awal

pemberlakukan peraturan tersebut, tampak gencar dan bersemangat usaha yang dilakukan oleh

pemerintah daerah di seluruh Indonesia

Kedudukan Bahasa Nasional dan Bahasa

Asing

Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia yang merupakan bahasa asing pertama. Kedudukan

tersebut berbeda dengan bahasa kedua. Mustafa dalam hal ini menyatakan bahwa bahasa kedua

adalah bahasa yang dipelajari anak setelah bahasa ibunya dengan ciri bahasa tersebut digunakan

Page 6: Pengaruh bahasa asing dalam perkembangan bahasa Indonesia

dalam lingkungan masyarakat sekitar. Sedangkan bahasa asing adalah bahasa negara lain yang

tidak digunakan secara umum dalam interaksi sosial. Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia

tersebut mengakibatkan jarang digunakannya Bahasa Inggris dalam interaksi sosial di

lingkungan anak. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga Pendidikan Anak Usia

Dini (PAUD) yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris karena pemerolehan bahasa

asing bagi anak berbanding lurus dengan volume, frekuensi dan penggunaannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Pelaksanaan program pembelajaran dengan pengantar Bahasa Inggris tersebut mendapat

berbagai kendala mengingat kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia sebagai first foreign

languange (bahasa asing pertama). Artinya, Bahasa Inggris hanya menjadi bahasa pada kalangan

tertentu, tidak digunakan oleh masyarakat umum seperti jika kedudukannya sebagai bahasa

kedua. Hal ini menyebabkan kurangnnya interaksi anak terhadap Bahasa Inggris. Selain itu

terdapat juga berbagai pendapat mengenai pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing yang

bisa mempengaruhi perkembangan bahasa ibu.

Pendapat tersebut mengungkapkan bahwa secara umum terjadi masalah jika anak dikenalkan

pada dua bahasa secara bersamaan pada usia dini. Terutama ketika dikenalkan pada usia pra

sekolah setelah bahasa ibu sudah sering digunakan. Pendapat lainnya menjelaskan bahwa jika

bahasa kedua dikenalkan sebelum bahasa pertama benar-benar terkuasai, maka bahasa pertama

perkembangannya akan lambat dan bahkan mengalami regresi. Selain itu, ada juga yang

berpendapat bahwa bahasa kedua akan terperoleh ketika bahasa pertama sudah dikuasai.

Berbagai pendapat tersebut menjadi permasalahan tersendiri mengenai pembelajaran anak usia

dini yang menggunakan Bahasa Inggris dalam konteks Bahasa Inggris sebagai bahasa asing di

Indonesia. Perlu pengembangan program yang mapan dan berkesinambungan untuk menciptakan

suatau program yang memang efektif untuk diterapkan di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) di Indonesia, mengingat kedudukan Bahasa Inggris itu sendiri sebagai first foreign

language.

FIN