Upload
ekania-widyasari
View
3.689
Download
15
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
PENGENDALIAN SISTEM
Dr. Ario Sunar Baskoro, ST, MT, MEng.
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Pengajar dan Referensi
2
Pengajar: Dr. Ario Sunar Baskoro, ST, MT, MEng
Dr. Ir. Engkos A Kosasih, MT
Kantor: Laboratorium Teknologi Manufaktur DTM UI
Telpon: 727-0032
E-mail: [email protected], [email protected]
Referensi:
K. Ogata, Modern Control Engineering 4th Edition, Pearson
Education International, 2002
F. Golnaraghi, B.C. Kuo, Automatic Control System 9th Edition,
John Wiley & Sons, 2010.
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Evaluasi Hasil Pembelajaran
Pekerjaan rumah : (10 %)
Praktikum dan tugas : (15 %)
Kuis : (15 %)
Ujian tengah semester 1 (tutup buku) : (15 %)
Ujian tengah semester 2 (tutup buku) : (15 %)
Ujian tengah semester 3(tutup buku) : (15 %)
Ujian akhir semester (tutup buku) : (15 %)
3
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Penyelenggaraan Pembelajaran
Kuliah Terstruktur : 21 pertemuan dalam kelas ditambah
Praktikum dengan software Math Lab : 4 pertemuan dalam
lab. Komputasi ditambah
Demonstrasi alat : 1 pertemuan di-laboratorium
4
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Topik Kuliah
5
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
2. Dasar-dasar Matematika
3. Permodelan Matematis untuk Sistem Dinamik
4. Permodelan Matematis untuk Sistem Fluida dan Sistem Termal
5. Analisis Respon Transien dan Keadaan Tunak
6. Analisis Tempat Kedudukan Akar (TKA)
7. Desain Pengendalian Sistem Menggunakan TKA
8. Analisis Respon Frekuensi
9. Desain Pengendalian Sistem Menggunakan Respon Frekuensi
10. Kontrol PID dan Pengendalian Sistem Dua Derajat Kebebasan
11. Analisis Pengendalian Sistem dalam State Space
12. Desain Pengendalian Sistem Menggunakan State Space
1. Pengenalan Pengendalian
Sistem
6
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
1. Tujuan Pembelajaran:
Mampu menjelaskan sistem kontrol
Mampu menjelaskan mengapa pengendalian itu penting
Mempu mengetahui komponen sistem kontrol
Mampu menjelaskan beberapa contoh aplikasi sistem
kontrol
Mampu menjelaskan berbagai tipe sistem kontrol
7
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Pengenalan Pengendalian Sistem
8
Komponen Dasar Pengendalian Sistem
Objektif: input, actuating signal
Output: variabel terkontrol
Tujuan Pengendalian Sistem:
Mengendalikan output sesuai dengan yang diinginkan oleh input
melalui elemen pengendalian sistem
Sistem KendaliObjektif Hasil
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Istilah dalam Pengendalian Sistem
9
Plant Merupakan gabungan part untuk sebuah operasi tertentu/mengontrol
obyek fisik (seperti peralatan mekanis, tungku pemanas, reaktor kimia, pesawat terbang, dll)
Proses Setiap operasi yang harus dikontrol
Sistem Kombinasi komponen yang bekerja bersama dan meghasilkan tujuan
tertentu.
Gangguan (disturbance) Sinyal yang cenderung memberi efek balik dari nilai output sebuah
sistem
Pengendalian umpan balik (feedback control) Operasi aygn mengurangi perbedaan antara output sebuah sistem
dengan input referensi.
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Contoh Aplikasi Pengendalian Sistem
10
Sistem Cerdas
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Mesin Perkakas Robot
Biomekanik Solar panel
Fotolitografi
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Contoh Aplikasi Pengendalian Sistem
11
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Solar collector field
Steering control
Sistem kontrol kecepatan idle
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Contoh Aplikasi Pengendalian Sistem
12
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Sistem kontrol kecepatan
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Contoh Aplikasi Pengendalian Sistem
13
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Sistem kontrol temperatur
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Sistem Pengendalian Open Loop
14
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Konsep pompa air menggunakan energi matahari
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Sistem Pengendalian Open Loop
15
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Sistem kontrol sun tracking
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Sistem Pengendalian Open Loop
16
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Elemen sistem kontrol open loop
Controller
Reference
input r
Actuating
signal u Controlled
process
Controlled
variable y
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Sistem Pengendalian Closed Loop
17
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Elemen sistem kontrol closed loop untuk kecepatan idle
Controller
Error
detection
TL(Torque Load)
Controlled
process
Speed
transducer
+
+
+
-
r e
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Sistem Pengendalian Closed Loop
18
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Tipikal respon sistem kendali open loop kecepatan idle
Tipikal respon sistem kendali closed loop kecepatan idle
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Sistem Pengendalian Closed Loop
19
Studi Kasus 1:
Buatlah sistem kontrol temperatur untuk kendaraan
penumpang. Temperatur yang diinginkan (dikonversi dari
voltase) adalah input dari controller. Temperatur aktual
dari ruang kabin harus dikonversi menjadi sebuah voltas
melalui sebuah sensor dan diumpan balik ke controller
untuk membandingkan inputnya.
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Sistem Pengendalian Closed Loop
20
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Sistem kontrol untuk kabin kendaraan berpenumpang
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Sistem Pengendalian Closed Loop
21
Studi Kasus 2:
Buatlah sistem pengendalian untuk sistem organisasi di
sebuah industri.
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Sistem Pengendalian Closed Loop
22
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Sistem kontrol untuk sistem organisasi industri
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Perbedaan Open Loop dan Closed Loop
23
Open Loop Closed Loop
Keuntungan • Konstruksi mudah dan mudah
dirawat
• Lebih murah dari pada closed loop
• Tidak terdapat masalah stabilitas
• Mudah untuk output yang sulit
diukur atau kepresisian output yg
tidak terlalu ekonomis
• Respon sistem relatif tidak
sensitif terhadap gangguan
eksternal dan variasi internal
dalam parameter sistem
Kerugian • Disturbansi atau perubahan dalam
kalibrasi akan menyebabkan
kesalahan dan output akan berbeda
dari yang diinginkan
• Rekalibrasi selalu diperlukan untuk
menjaga kualitas output
• Stabilitas merupakan masalah
utama
• Biaya lebih tinggi
Aplikasi • Digunakan untuk sistem yang
diketahui inputnya setiap waktu dan
tidak terdapat disturbansi
• Digunakan untuk sistem yang
tidak diketahui disturbasi atau
variasi yang tidak terprediksi
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Sistem Kendali Umpan Balik
24
Sistem kendali umpan balik (feedback control system)
dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori
Metode analisis dan desain:
Linear & Non-linear
Time-varying & Time-invariant
Metode tipe sinyal dalam sistem:
Continuous–data sytem & Discrete-data system
Modulated & Unmodulated system
Metode tujuan utama dari sistem:
Position-control system
Velocity-control system
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Perbedaan Sistem Linear & Non-linear
25
Linear Non-linear
• Dalam prakteknya, sistem linear
tidak ada karena semua sistem fisik
adalah non-linear
• Sistem kontrol umpan balik linear
digunakan untuk mengidealisasikan
model agar lebih simpel dalam
analisis dan desain
• Digunakan untuk range sinyal yang
terbatas
• Teknik analitis dan grafis dapat
digunakan untuk desain dan analisis
• Sistem kendali di alam nyata memiliki
karakteristik non-linear
• Digunakan pada range yang lebih
besar dari sistem linear
• Sulit untuk dipecahkan secara
matematis, dan tidak terdapat
metode umum untuk memecahkan
sistem non-linear
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Perbedaan Sistem Time-invariant &
Time-varying
26
Time-invariant Time-varying
• Parameter sistem kontrol stasioner
terhadap waktu selama sistem
beroperasi.
• Dalam prakteknya, hampir setiap
sistem fisik memiliki elemen yang
bervariasi setiap waktu
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Perbedaan Sistem Continuous-data &
Discrete-data
27
Continuous-data Discrete-data
• Sinyal pada berbagai bagian dari
sistem semua merupakan fungsinya
variabel waktu yang kontinyu t
• Sinyal sistem data kontinyu
diklasifikan sebagai AC dan DC
• Sinyal pada satu atau lebih titik dalam
sistem dalam bentuk pulsa atau kode
digital
• Dibagi menjadi sistem sampled-data
dan kontrol digital.zs
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Perbedaan Sistem Modulated dan
Unmodulated
28
Modulated Unmodulated
• Sistem kontrol AC • Sistem kontrol DC
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Sistem kontrol closed loop DC
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Perbedaan Sistem Modulated dan
Unmodulated
29
Modulated Unmodulated
• Sistem kontrol AC • Sistem kontrol DC
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Sistem kontrol closed loop DC
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Perbedaan Sistem Sampler dan Digital
Control
30
Sampler Digital Control
• Data sinyal berbentuk data pulsa
• Menerima data secara intermiten
dalam waktu yang tertentu
• Dapat diklasifikasikan sebagai sistem
AC karena sinyal sistem adalah pulsa
termodulasi
• Biaya lebih murah dan sinyal tidak
terganggu noise
• Data sinyal dalam bentuk sinyal
digital atau kode biner
• Komputer digital lebih fleksibel dan
ukurannya lebih kecil
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Sistem kontrol sample-data
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Perbedaan Sistem Sampler dan Digital
Control
31
Sampler Digital Control
• Data sinyal berbentuk data pulsa
• Menerima data secara intermiten
dalam waktu yang tertentu
• Dapat diklasifikasikan sebagai sistem
AC karena sinyal sistem adalah pulsa
termodulasi
• Biaya lebih murah dan sinyal tidak
terganggu noise
• Data sinyal dalam bentuk sinyal
digital atau kode biner
• Komputer digital lebih fleksibel dan
ukurannya lebih kecil
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Sistem autopilot digital untuk misil terpandu
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Penggunaan Software Matlab
Untuk membantu pemahaman konsep Pengendalian
Sistem, akan digunakan software Matlab guna keperluan
simulasi dan perhitungan
Penggunaan perintah Matlab untuk setiap teori akan
diberikan dalam slide pengajaran.
33
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Review
Jelaskan definisi sistem kontrol
Jelaskan mengapa pengendalian sistem itu penting
Sebutkan komponen-komponen dalam pengendalian
sistem
Jelaskan beberapa contoh aplikasi sistem kontrol
Jelaskan beberapa tipe sistem kontrol
34
1. Pengenalan Pengendalian Sistem
2. Dasar-dasar Matematika
35
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Tujuan Pembelajaran
36
Mampu menjelaskan dasar-dasar bilangan kompleks
Mampu menjelaskan dasar-dasar transformasi laplace
Mampu menyelesaikan transformasi laplace untuk
memecahkan persamaan diferensial
Mampu menggunakan Matlab untuk memecahkan studi
kasus
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Bilangan Kompleks
37
Bilangan kompleks ditunjukkkan sbb:
, x adalah koefisien real dan y
koefisien imajiner thd z.
Dari grafik didapat
R adalah besar z dan adalah fase z
dan diukur dari sumbu x, sehingga
Konjugasi z: atau
2. Dasar-dasar Matematika
(Formula Euler)
Bentuk Polar
Cat:
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Sifat Dasar Bilangan Kompleks
38
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Contoh Kasus Bilangan Kompleks
39
Carilah j3 dan j4.
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Contoh Kasus Bilangan Kompleks
40
Carilah zn menggunakan
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Teorema Euler
Ekspansi deret dari sin dan cos adalah
Dan juga
Karena
Sehingga Teorema Euler
Karena
Didapatkan
41
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Variabel Kompleks
42
Variabel kompleks s memiliki 2 komponen:
Komponen real arah horizontal
Komponen imajiner j arah vertikal
2. Dasar-dasar Matematika
Bidang kompleks s
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Fungsi Sebuah Variabel Kompleks
Fungsi G(s) merupakan fungsi variable komplesk s jika
setiap nilai s terdapat satu atau lebih nilai yang
berhubungan dengan G(s)
Re[G(s)] adalah aksis real dan Im[g(s)] sebagai aksis
imajiner
43
2. Dasar-dasar Matematika
Mapping satu nilai dari bidang s ke bidang G(s)
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Fungsi Analitis
44
Sebuah fungsi G(s) dari variabel kompleks disebut sebagai
sebuah fungsi analitis sebuah daerah bidang s jika fungsi
dan semua turunannya ada dalam daerah.
Misalnya untuk fungsi adalah analitis di setiap
titik di bidan s kecuali pada s=0 dan s=-1. Pada dua titik ini
fungsi menjadi tak hingga (infinite).
Contoh lain: G(s) = s+2 adalah analitis pada setiap titik di
bidang hingga s.
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Singularitas dan Kutub (Pole) Sebuah
Fungsi
45
Singularitas sebuah fungsi adalah titik-titik dalam bidang-s
yang tidak memiliki fungsi atau turunannya.
Jika sebuah fungsi G(s) adalah analitis dan single-valued
dalam tetangga point pi, , akan memiliki sebuah kutub
dengan orde r pada s = pi jika limit memiliki
nilai hingga dan tidak nol.
Atau denominator G(s) harus termasuk faktor (s-pi)r
sehingga ketika s=pi, fungsi menjadi tidak hingga.
Jika r=1, pole pada s=pi, disebut sebagai kutub sederhana
Contoh: memiliki pole orde 2 pada s=-3
dan simple pole pada s=0 dan s=-1
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Nol (Zero) Sebuah Fungsi
46
Jika fungsi G(s) adalah analitis pada s=zi, akan memiliki
sebuah Nol (Zero) dengan orde r pada s=zi jika limit
memiliki sebuah nilai hingga dan tidak nol.
Atau G(s) memiliki sebuah zero orde r pada s=zi jika
1/G(s) memiliki sebuah pole orde ke-r pada s=zi.
Contoh memiliki zero pada s= -2
2. Dasar-dasar Matematika
Representasi fungsi G(s) di bidang s:
x-pole, O-zero
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Program Matlab Untuk Membuat
Fungsi Alih
47
Program untuk membuat model zero-pole-gain
>>G=zpk([-2],[0,-1,-3,-3],10)
Zero/pole/gain:
10 (s+2)
---------------
s (s+1) (s+3)^2
Mengkonversi fungsi alih menjadi bentuk polinomial
>>Gp=tf(G)
Transfer function:
10 s + 20
--------------------------
s^4 + 7 s^3 + 15 s^2 + 9 s
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Program Matlab Untuk Membuat
Fungsi Alih
48
Cara lain membuat fungsi alih
>>clear all
>>s=tf(‘s’)
>>Gp=10*(s+2)/(s*(s+1)*(s+3)^2)
Transfer function:
10 s + 20
--------------------------
s^4 + 7 s^3 + 15 s^2 + 9 s
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Program Matlab Untuk Mencari Pole
dan Zero
49
>>pole(Gp)
ans =
0
-3.0000
-3.0000
-1.0000
>>zero(Gp)
ans =
-2
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Program Matlab Untuk Mengubah Fungsi
Alih Gp menjadi bentuk zero-pole
50
>>Gzpk=zpk(Gp)
Zero/pole/gain:
10 (s+2)
---------------
s (s+3)^2 (s+1)
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Transformasi Laplace
51
Merupakan salah satu alat matematika untuk
menyelesaikan persamaan diferensial biasa linear.
Metode ini memiliki dua keunggulan
Persamaan homogen dan integral tertentu dari hasil persamaan
diferensial didapatkan dalam satu operasi
Transformasi Laplace mengubah persamaan diferensial menjadi
persamaan aljabar di domain s. Sehingga dapat memanipulasi
persamaan aljabar dengan aturan aljabar untuk mendapatkan
hasil di domain-s. Hasil akhir diperoleh dengan menggunakan
transformasi balik laplace.
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Definisi Transformasi Laplace
52
Jika diberikan fungsi f(t) yang memenuhi kondisi
untuk beberapa hingga dan real, Transformasi Laplace
dari f(t) didefinisikan sebagai
Atau F(s) = Transformasi Laplace f(t) =
s adalah operator Laplace dimana s= + j
adalah simbol operasional yang menunjukkan jumlah
yang akan ditransformasikan oleh integral Laplace
Transformasi Laplace
Transformasi Laplace Balik
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Transformasi Laplace Fungsi Unit
Satuan
53
Jika f(t) adalah fungsi unit satuan (unit-step) yang
didefinisikan sbg:
Transformasi Laplacenya adalah
Dan valid jika
Sehingga s, harus lebih besar dari nol.
Selanjutnya untuk transformasi Laplace fungsi unit satuan
adalah 1/s
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Transformasi Laplace Fungsi
Eksponensial
54
Jika ada fungsi eksponensial
Dimana adalah sebuah konstanta real.
Transformasi Laplacenya adalah
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Tranfsormasi Laplace Fungsi Ramp
55
Jika terdapat fungsi Ramp
dimana A konstanta.
Transformasi Laplace-nya adalah
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Tranfsormasi Laplace Fungsi Sinusoidal
56
Jika terdapat fungsi Sinusoidal
dimana A dan konstanta.
sin t dapat ditulis menjadi
Sehingga transformasi Laplace-nya adalah
Sedangkan untuk fungsi kosinus
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Transformasi Laplace
57
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Transformasi Laplace
58
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Transformasi Laplace
59
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Transformasi Laplace
60
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Program Matlab untuk Transformasi
Laplace
61
>>syms t
>>f=t
f =
t
>>laplace(f)
ans =
1/s^2
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Teorema Transformasi Laplace
62
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Teorema Transformasi Laplace
63
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Contoh Teorema Transformasi Laplace
64
Jika diberikan fungsi:
Karena sF(s) analitis di sumbu imajiner dan di sebelah
kanan bidang s, teorema harga akhir dapat diterapkan.
Didapatkan
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Transformasi Laplace Balik
65
Merupakan proses untuk mengubah variabel kompleks
menjadi ekspresi waktu
Dapat menggunakan sebuah tabel transformasi Laplace
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Transformasi Laplace Balik
66
Metode Uraian Pecahan Parsial
Jika ada sebuah bentuk transformasi Laplace:
Dimana A(s) dan B(s) adalah polinomial dalam s, dan
derajat B(s) tidak lebih tinggi dari A(s). Jika lebih besar,
maka pembilang B(s) harus dibagi oleh penyebut A(s)
Jika F(s) dibagi menjadi komponen:
Maka transformasi Laplace baliknya adalah:
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Transformasi Laplace Balik
67
Uraian Pecahan Parsial jika F(s) melibatkan pole-pole yang
berbeda
Jika F(s) dituliskan sbb:
Dimana p1, p2,…, pn dan z1, z2, …, zm adalah real atau
kompleks tetapi untuk setiap bilangan kompleks p dan z
masing-masing akan mempunyai konjugasi kompleks.
Disini pangkat tertinggi dari s pada A(s) dianggap lebih
tinggi dari B(s)
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Transformasi Laplace Balik
68
Untuk penjumlahan parsial sederhana:
Dimana ak adalah konstantata. Di sini ak disebut residu
pada pole s=-pk. Nilai ak dapat dierpoleh dengan
mengalikan harga s=-pk
Sehingga resudu ak diperoleh
Karena
Diperoleh
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Contoh 1 Tranformasi Laplace Balik
69
Carilah transformasi Laplace balik dari
Uraian pecahan parsial dari F(s) adalah
Dimana a1 dan a2 diperoleh dengan menggunakan
persamaan ak sbb:
Sehingga didapatkan
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Contoh 2 Transformasi Laplace Balik
70
Carilah transformasi Laplace balik dari
Karena pembilang lebih besar dari penyebut , kita harus
membagi pembilang dengan penyebut
Karena transformasi Laplace dari fungsi impulsa satuan
(t) adalah 1 dan transforamsi Laplace d (t) /dt adalah s.
Sedangkan suku ketiga adalah seperti contoh 1 sehingga
didapatkan
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Transformasi Laplace Balik
71
Uraian Pecahan Parsial Jika F(s) Melibatkan Pole Konjugasi
Kompleks
Jika diketahui F(s):
Uraian pecahan parsial dari F(s) melibatkan 3 suku
Dimana b3, b2 dan b1 diperoleh dengan mengalikan kedua
sisi dengan persamaan (s+1)3 dan didapatkan
Jika s=-1 maka
Jika diturunkan kedua sisinya didapatkan
Jika s=-1 maka
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Transformasi Laplace Balik
72
Jika persamaan sebelumnya diturunkan lagi didapatkan
Sehingga untuk mendapatkan nilai b3, b2 dan b1 adalah
Sehingga didapatkan
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Program Matlab Untuk Uraian Pecahan
Parsial
73
Jika diberikan persamaan
>> b=[5 3] pembilang
b =
5 3
>> a=[1 6 11 6] penyebut
a =
1 6 11 6
Hasilnya:
2. Dasar-dasar Matematika
>> [r,p,k]=residue(b,a)
r =
-6.0000
7.0000
-1.0000
p =
-3.0000
-2.0000
-1.0000
k =
[]
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Program Matlab Untuk Uraian Pecahan
Parsial
74
Jika diberikan persamaan
>>clear all
>> a=[1 3 3 1] penyebut
a =
1 3 3 1
>> b=[0 1 2 3] pembilang
b =
0 1 2 3
Hasilnya
2. Dasar-dasar Matematika
>> [r,p,k]=residue(b,a)
r =
1.0000
0.0000
2.0000
p =
-1.0000
-1.0000
-1.0000
k =
[]
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Program Matlab Untuk Mencari Zero
dan Pole dari B(s)/A(s)
75
Jika diberikan persamaan
>>clear all
>> a=[1 3 3 1] penyebut
a =
1 3 3 1
>> b=[0 1 2 3] pembilang
b =
0 1 2 3
Hasilnya
2. Dasar-dasar Matematika
>> [r,p,k]=residue(b,a)
r =
1.0000
0.0000
2.0000
p =
-1.0000
-1.0000
-1.0000
k =
[]
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Aplikasi Transformasi Laplace Untuk
Menyelesaikan Persamaan Diferensial Biasa
76
Persamaan diferensial biasa untuk sistem linear orde
pertama:
Sistem linear orde kedua:
Untuk memecahkan persamaan diferensial adalah sbb:
Transformasikan persamaan diferensial ke dalam domain-s
menggunakan transformasi Laplace (gunakan tabel)
Manipulasikan persamaan aljabar tertransformasi dan pecahkan
untuk variabel output
Uraikan pecahan parsial ke persamaan aljabar tertransformasi
Carilah transformasi Laplace balik (gunakan tabel)
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Contoh Aplikasi pada Persamaan
Diferensial
77
Carilah solusi dari persamaan diferensial
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Tujuan Pembelajaran
78
Carilah solusi x(t) dari persamaan diferensial
2. Dasar-dasar Matematika
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
Kuis
Carilah Transformasi Laplace Balik dari persamaan:
79
)3)(1(
5)(
ss
ssF
Mech
anic
al E
ngi
neeri
ng
Depar
tment
UI
PENGENDALIAN SISTEM – ASB/2010-08-01
PR
80
1. Carilah Laplace balik dari persamaan
a. b.
c. d.
2. Pecahkanlah persamaan diferensial di bawah ini
menggunakan transformasi Laplace
a.
b.
Dikumpulkan hari Senin, 20 September 2010 jam 13.00.
Tidak boleh terlambat, karena sebagian soal akan dibahas.
2. Dasar-dasar Matematika
)3)(1(
5)(
ss
ssF
)2)(1(
)4(3)(
sss
ssF
)1(
542)(
2
ss
sssF
2
2 42)(
s
sssF
2)0(,0)0(,122
xxxxx
0)0(,0)0(,3sin
xxtxx