26
Penatalaksanaan Morbili Pada Anak Nama : Nurul Aulia Abdullah Stambuk : N 101 11 032

Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fsbsfbsbsdbdsbsfbfsbsfbsfbff

Citation preview

Page 1: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Penatalaksanaan Morbili Pada AnakNama : Nurul Aulia Abdullah

Stambuk : N 101 11 032

Page 2: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Pendahuluan Di Indonesia, menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga

(SKRT) campak menduduki tempat ke-5 dalam urutan 10 macam penyakit utama pada bayi (0,7%) dan tempat ke-5 dalam urutan 10 macam penyakit utama pada anak usia 1-4 tahun (0,77%)

Morbili adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai dengan tiga stadium, yaitu stadium inkubasi, stadium prodromal, dan stadium erupsi. Nama lain untuk penyakit ini adalah campak, measleas, atau rubela.

Page 3: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Status pasien Identitas pasien :

Nama : An. S

Umur : 10 Bulan

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Tanggal masuk : 16 Oktober 2015

Page 4: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Keluhan utama : Demam

Riwayat penyakit sekarang : Pasien masuk dengan keluhan demam yang dialami sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam naik turun. Demam turun dengan pemberian obat penurun panas namun kemudian demam naik lagi. Demam tidak disertai kejang(-), menggigil(-). Tidak ada perdarahan gusi ataupun mimisan. Pada siang hari sebelum masuk rumah sakit ibu pasien mengeluhkan munculnya ruam kemerahan yang awalnya di lihat ibunya timbul di bagian leher kemudian menjalar di bagian wajah, dada, punggung dan diseluruh badan. Mata pasien sering beraira dan kemerahan. Selain itu, pasien juga mengalami batuk(+) disertai lendir berwarna putih (+), beringus (+). Sesak nafas (-), Mual(-), Muntah (-). Buang air besar biasa dan buang air kecil lancar.

 

Page 5: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Riwayat penyakit dahulu : Pasien tidak pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya.

Riwayat penyakit keluarga : Kakak pasien mengalami keluhan yang sama yaitu muncul bintik kemerahan pada seluruh tubuh sekitar 5 hari yang lalu.

Riwayat sosial-ekonomi : Menengah ke bawah Riwayat Kehamilan dan persalinan : Pasien lahir di puskesmas

dibantu oleh bidan, bayi lahir secara normal dengan usia kehamilan cukup bulan. Pasien merupakan anak ke 3 dari 3 baersaudara. Berat Badan Lahir : 3.500 gram, Panjang Badan Lahir 50 cm.  

Kemampuan dan Kepandaian Bayi : Mulai tengkurap usia 4 bulan, duduk di usia 7 bulan, muncul gigi 9 bulan. Berdiri usia 10 bulan.

  Anamnesis Makanan : ASI diberikan sejak lahir hingga

sekarang. Bubur milna sejak 3 bulan hingga sekarang.   Riwayat Imunisasi : Pasien belum imunisasi campak

Page 6: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum: Sakit sedang Kesadaran : Compos mentis Pengukuran Tanda vital :

Nadi : 128 kali/menit, reguler

Suhu : 38,6 °C

Respirasi : 32 kali/menit Berat badan : 9 kg Tinggi badan : 77 cm Lingkar Kepala : 49 cm Status gizi : Gizi Baik Z Score (-1,0 SD)

Pemeriksaan Fisik

Page 7: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Kulit : Warna : Sawo matang

Turgor : Cepat kembali (< 2 detik)

Efloresensi : Macula eritemtosaa pada wajah, leher dan seluruh tubuh

Kepala:Bentuk : Normocephal

Rambut : Warna hitam, tidak mudah dicabut, tebal, alopesia (-)

Mata :Palpebra : edema (-/-)

Konjungtiva: hieremis (+/+)

Sklera : ikterik (-/-)

Reflek cahaya : (+/+)

Refleks kornea :(+/+)

Cekung : (-/-)

 Hidung : Pernapasan cuping hidung : tidak ada

Epistaksis : tidak ada

Sekret : tidak ada

 Mulut :Bibir :mukosa bibir basah, tidak hiperemis

Gigi : tidak ada karies Gusi : tidak berdarah  Lidah : Tidak kotor

Pemeriksaan Fisik

Page 8: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Leher Pembesaran kelenjar leher : Getah bening -/-,

Pemesaran kelejar di ketiak : Getah bening -/-,

Faring : Tidak hiperemis

Tonsil : T1/T1 tidak hiperemis Toraks

Inspeksi : Bentuk simetris bilateral

Palpasi : Vokal fremitus simetris kiri dan kanan sama

Perkusi : Sonor +/+

Auskultasi : Bronchovesikuler +/+, Rhonki (-/-),

Wheezing (-/-)  Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC V linea midclavicula sinistra

Perkusi : Cardiomegali (-)

Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 murni, regular. Murmur (-),

Gallop (-)

Pemeriksaan Fisik

Page 9: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Abdomen

Inspeksi :Bentuk datar

Auskultasi :bising usus (+) kesan normal

Perkusi :Bunyi : timpani

Palpasi :Nyeri tekan : (-)

Hati : tidak teraba

Lien : tidak teraba

Ginjal : tidak teraba

  Ekstremitas :akral hangat +/+, edema (-/-), Rumple leede test (-) Genitalia :dalam batas normal Otot-otot :hipotrofi (-), kesan normal Refleks :fisiologis +/+, patologis -/-  

Pemeriksaan Fisik

Page 10: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Pemeriksaan Darah Rutin

WBC 6,4 x 103 /uL RBC 4,71 x 106 /uL HGB 6,4 g/dL HCT 32,9 % PLT 119 x 103 /uL

Pemeriksaan Penunjang

Page 11: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Resume

Pasien perempuan usia 10 bulan masuk rumah sakit dengan keluhan demam yang dialami sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam naik turun. Demam turun dengan pemberian obat penurun panas namun kemudian demam naik lagi. Demam tidak disertai kejang(-), menggigil(-). Tidak ada perdarahan gusi ataupun mimisan. Pada siang hari sebelum masuk rumah sakit ibu pasien mengeluhkan munculnya ruam kemerahan yang awalnya di lihat ibunya timbul di bagian leher kemudian menjalar di bagian wajah, dada, punggung dan diseluruh badan. Mata pasien sering berair dan kemerahan. Selain itu, pasien juga mengalami batuk(+) disertai lendir berwarna putih (+), beringus (+). Buang air besar biasa dan buang air kecil lancar. Pemeriksaan fisik : Keadaan umum tampak sakit sedang; Kesadaran compos mentis; BB 8 kg; TB 77 cm; LK 49 cm. Tanda-tanda vital nadi : 128 kali/menit, regular; suhu 38,6 °C; respirasi 32 kali/menit. Pada kulit ditemukan ruam (+), macula eritema pada wajah, leher dan seluruh tubuh. Pada pemeriksaan konjungtiva sitemukan hiperemis (+/+). Pada pemeriksaan thorax ditemukan bronchovesikuler +/+. Pada abdomen Peristaltik + kesan normal. Pemeriksaan laboratorium darah rutin WBC 6,4 x 103 /uL; RBC 4,71x 106 /uL; HGB 10,3 g/dL; HCT 32,9 %; PLT 119 x 103 /uL.

Page 12: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

PENATALAKSANAAN

Page 13: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Diskusi

Morbili bersifat self limiting disease sehingga pengobatannya hanya bersifat simptomatik, seperti harus diberikan cukup cairan dan kalori, dengan pemberian antipiretik, antitusif ekspektoran, dan antikonvulsan bila perlu, untuk mengurangi gejala yang muncul dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi. Pasien campak tanpa penyulit dapat berobat jalan. Sedangkan pada pasien dengan penyulit pasien perlu dirawat inap.

Page 14: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

TERAPI

Pencegahan Tingkat Awal (Priemordial

Prevention)

Pencegahan Tingkat Pertama (Primary

Prevention)

Pencegahan Tingkat Kedua (Secondary

Prevention)

Pencegahan Tingkat Ketiga (Tertiary

Prevention)

Page 15: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Pencegahan Tingkat Awal (Priemordial Prevention)Pencegahan tingkat awal berhubungan dengan keadaan penyakit yang masih dalam tahap prepatogenesis atau penyakit belum tampak yang dapat dilakukan dengan memantapkan status kesehatan balita dengan memberikan makanan bergizi sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh

Page 16: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Pencegahan Tingkat Pertama (Primary Prevention)

Memberi penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya pelaksanaan imunisasi campak untuk semua bayi.

Imunisasi dengan virus campak hidup yang dilemahkan, yang diberikan pada semua anak berumur 9 bulan sangat dianjurkan karena dapat melindungi sampai jangka waktu 4-5 tahun.

Page 17: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Pencegahan Tingkat Kedua (Secondary Prevention) Menentukan diagnosis campak dengan benar baik Mencegah perluasan infeksi Pengobatan simtomatik diberikan untuk mengurangi keluhan

penderita

Page 18: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak
Page 19: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

KELUHAN PENDERITA

DEMAM

RUAM MAKULAPAPULAR

BATUK

SESAK

Page 20: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Terapi

Antipiretik diberikan untuk menurunkan demam, pada pasien ini diberikan Paracetamol dengan dosis 10-15mg/kgBB perdosis, setiap 6 jam sehari

Dosis yang akan diberikan adalah

Dosis terendah = 8 (kgBB) x 10 (mg/kgBB) = 80 mg.

Dosis tertinggi = 8 (kgBB) x 15 (mg/kgBB) = 120 mg

Dapat menggunakan rumus A=( X : Y) x B

A : takaran obat yang akan diberikan (dalam ml)

B : jumlah takaran tiap kandungan dalam obat (dalam ml)

X : kebutuhan obat sesuai BB anak (dalam mg)

Y : kandungan obat dalam tiap takaran (dalam mg)

Jadi

Dosis = ( 80 mg : 120 mg ) x 5 ml = 3.3 ml

= ( 120 mg : 120 mg ) x 5 ml = 5 ml

Page 21: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Antibiotik diberikan untuk infeksi sekunder dari ruam makulaeritema dan mencegah komplikasi infeksi sekunder lain. Anti biotik yang diberikan adalah Cortimoxazole yang mengandung trimetropin dan sulfametoksazol dengan dosis anak 8 mg/ hari trimetropin dan 40 mg/hari sulfametoksazol. Dengan frekuensi pemberian adalah 2 kali sehari. Antibiotik ini adalah obat lini pertama untuk kasus infeksi bakteri.

Dosis :

Dosis terendah = 8 (kgBB) x 8 (mg/kgBB) = 64 mg/hari (32 mg/12 jam)

Dosis tertinggi = 8 (kgBB) x 40 (mg/kgBB) = 320 mg/hari (160 mg/12 jam)

Dosis pemberian (ml) : 240/5ml = 192/x ml

Dosisnya = 4 ml

Page 22: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Untuk salbutamol digunakan untuk merangsang reseptor B2 adrenergik terutama pada otot bronkus.5 Efek utama yang diharapkan adalah efek bronkodilatasi yang disebabkan akibat relaksasi otot bronkus. Dosis yang diberikan untuk anak usia dibawah 2 tahun adalah 0,1mg/kgBB sampai 0,15 mg/kgBB setiap 6 jam secara orang. Untuk pasien sesuai dengan berat badan kita dapat memberikan 0,8 mg-1,2 mg.

Page 23: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

GG (Glyceril Guaiacolate) ini bekerja sebagai ekspectoran dengan meningkatkan volume dan mengurangi kekentalan sputum yang terdapat pada di trakea dan bronki. Dapat meningkatkan reflek batuk dan memudahkan untuk membuang sputum. Untuk dosis pada anak dibawah usia 2 tahun secara individual hanya diberikan 25 mg sampai 50 mg setiap 4 jam secara oral.

Page 24: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Terapi cairan Ringer Laktat digunakan untuk rehidrasi cairan. Dengan jumlah pemberian :

TPM : BB x keb. Cairan/hari x f. tetesan

Lama pemberian x 60

Tpm : 8 kg x 100 ml/kgBB x 20

24 x 60 Tpm : 12 kali.

Page 25: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

Pencegahan Tingkat Ketiga (Tertiary Prevention) Penanganan akibat lanjutan dari komplikasi campak. Apabila

terdapat penyulit. Pemberian vitamin A dosis tinggi karena cadangan vitamin A akan

turun secara cepat terutama pada anak kurang gizi yang akan menurunkan imunitas mereka.. Vitamin A 100.000 Unit untuk anak usia 6 bulan hingga 1 tahun dan 200.000 Unit untuk anak usia >1 tahun. Vitamin A diberikan untuk membantu pertumbuhan epitel saluran nafas yang rusak, menurunkan morbiditas campak juga berguna untuk meningkatkan titer IgG dan jumlah limfosit total.

Page 26: Penatalaksanaan Morbili Pada Anak

TERIMA KASIH