23
Penatalaksanaan Muntah pada Bayi dan Anak (Management of vomiting in infant and children) Subijanto Marto Sudarmo Divisi Gastroenterologi Laboratotrium Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr.Soetomo/FK Unair Abstrak Mutah pada bayi dan anak merupakan gejala yang sering ditemukan dan sering kali merupakan gejala awal dari penyakit infeksi didalam atau luar gastrointestinal , dan kelainan anatomi gastrointestinal. Tekanan intrakranial yang meningkat pada awalnya memberikan gejala muntah juga. Penatalaksanan ditujukan pada penyebab mutah. Penggunaan obat antiemetik hanya untuk gangguan fungsional gatrointestinaldan merupakan kontraindikasi pada kelainan mekanik gastrointestinal. Abstract Vomiting in infant and children is frequently found and as a first symptom of infection of gastrointestinal or extra intestinal, and anatomical abnormallity of gastrointestinal. Management is directed to the etiology of vomiting. The use of antiemetic drugs are indicated only for functional disturbances of gastrointestinal and contraindication for mechanical abnormallity of gastrointestinal. Pendahuluan Mutah pada bayi dan anak merupakan gejala yang sering ditemukan dan seringkali merupakan gejala awal dari berbagai macam penyakit infeksi, misalnya faringitis, otitis media, pneumonia, infeksi saluran kencing, bila disertai adanya gejala panas badan. Mutah dapat juga merupakan gejala awal

Penatalaksanaan Muntah Pada Bayi Dan Anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

health

Citation preview

Page 1: Penatalaksanaan Muntah Pada Bayi Dan Anak

Penatalaksanaan Muntah pada Bayi dan Anak

(Management of vomiting in infant and children)

Subijanto Marto SudarmoDivisi Gastroenterologi Laboratotrium Ilmu Kesehatan Anak

RSUD Dr.Soetomo/FK Unair

AbstrakMutah pada bayi dan anak merupakan gejala yang sering ditemukan dan sering

kali merupakan gejala awal dari penyakit infeksi didalam atau luar gastrointestinal , dan kelainan anatomi gastrointestinal. Tekanan intrakranial yang meningkat pada awalnya memberikan gejala muntah juga. Penatalaksanan ditujukan pada penyebab mutah. Penggunaan obat antiemetik hanya untuk gangguan fungsional gatrointestinaldan merupakan kontraindikasi pada kelainan mekanik gastrointestinal.

AbstractVomiting in infant and children is frequently found and as a first symptom of

infection of gastrointestinal or extra intestinal, and anatomical abnormallity of gastrointestinal. Management is directed to the etiology of vomiting. The use of antiemetic drugs are indicated only for functional disturbances of gastrointestinal and contraindication for mechanical abnormallity of gastrointestinal.

Pendahuluan

Mutah pada bayi dan anak merupakan gejala yang sering ditemukan dan

seringkali merupakan gejala awal dari berbagai macam penyakit infeksi, misalnya

faringitis, otitis media, pneumonia, infeksi saluran kencing, bila disertai adanya gejala

panas badan. Mutah dapat juga merupakan gejala awal dari berbagai macam kelainan1,2,3,4.

Mutah dapat pula merupakan gejala awal dari tekanan intrakranial yang meningkat1,5.

Mutah secara klinis merupakan hal yang penting sebab mutah yang berkepanjangan atau

persisten akan mengakibatkan gangguan metabolisme2,3,4.

Pada bayi yang kecil dan sangat muda atau keterlambatan mental mutah dapat

membahayakan terjadinya aspirasi hal ini mudah terjadi karena adanya koordinasi

neuromuskuler yang belum sempurna6. Untuk mencegah hal tersebut posisi bayi dapat

dimiringkan atau tengkurap dan bukannya terlentang. Umur penderita adalah hal yang

penting dalam kaitannya dengan mutah. Pada periode neonatal terjadinya spitting atau

regurgitasi sejumlah kecil isi lambung masih dalam batas kewajaran dan bukan

Page 2: Penatalaksanaan Muntah Pada Bayi Dan Anak

merupakan keadaan yang patologis dimana masih terjadi kenaikan berat yang normal.

Hal lain yang perlu dicermati adalah mutah juga merupakan manifestasi dari kelainan

bawaan obstruksi gastrointestinal yang bila tidak diterapi secara memadai dapat fatal6.

Sifat dan ciri mutah akan sangat membantu untuk mengetahui penyebab mutah

misalnya mutah yang projektil dapat dikaitkan dengan adanya obstruksi gastrointestinal

atau tekanan intrakranial yang meningkat1,2,3,4. Bahan mutahan yang masih dalam bentuk

apa yang dimakan menunjukan bahwa makanan belum sampai di lambung belum

tercerna oleh asam lambung berarti penyebab mutahnya di esofagus. Mutah yang

mengandung gumpalan susu yang tidak berwarna coklat atau kehijauan mencerminkan

bahwa bahan mutahan berasal dari lambung. Mutah yang berwarna kehijauan

menunjukan bahan mutahan berasal dari duodenum dimana terjadi obstruksi dibawah

papila Vateri. Bahan mutahan yang berwarna merah atau kehitaman (coffe ground

vomiting) menunjukan adanya lesi dimukosa lambung. Mutah yang terlalu berlebihan

dapat menyebabkan robekan pada mukosa daerah sfingter bagian bawah esofagus yang

menyebabkan mutah berwarna merah kehitaman (Mallory Weiss syndrome). Adanya

erosi atau ulkus pada lambung menyebabkan mutah berwarna hitam, kecoklatan, atau

bahkan merah karena darah yang belum tercerna sempurna. Pada periode neonatal darah

ibu yang tertelan oleh bayi pada waktu persalinan atau putting susu ibu yang luka akibat

sedotan mulut bayi warna mutah juga berwarna kecoklatan, dapat dibedakan antara darah

ibu dan bayi dengan Apt test (alkali denaturation test). Mutah fecal menunjukan adanya

peritonitis atau obstruksi intestinal1,2,3,4,6.

Definisi

Mutah :

Didefinisikan sebagai keluarnya isi lambung dengan kekuatan bagaikan menyem -

prot melalui mulut. Hal ini dapat terjadi sebagai reflek protektif untuk mengeluarkan

bahan toksik dari dalam tubuh atau untuk mengurangi tekanan dalam organ intestinal

yang dibawahnya didapatkan obstruksi, kejadian ini biasanya didahului nausea dan

retching1,2,3,4,6.

Nausea :

Page 3: Penatalaksanaan Muntah Pada Bayi Dan Anak

Suatu perasaan yang tidak nyaman didaerah epigastrik, cukup sukar untuk

membuat definisi yang sempurna. Kejadian ini biasanya disertai dengan menurunnya

tonus otot lambung, kontraksi, sekresi, meningkatnya aliran darah ke mukosa intestinal,

hipersalivasi, keringat dingin, detak jantung meningkat dan perubahan pada rithme

pernafasan. Refluk duodenogastrik dapat terjadi selama periode nausea yang disertai

peristaltik retrograde dari duodenum kearah anthrum lambung atau secara bersamaan

terjadi kontraksi anthrum dan duodenum1,2,3,4.

Retching :

Adalah upaya yang kuat dan involunter untuk mutah, tampak sebagai upaya

persiapan untuk mutah. Upaya ini terdiri dari kontraksi spamodik otot diafragma baik

(costal dan crural) dan dinding perut serta dalam waktu yang sama terjadi relaksasi LES

(lower eosopheal sphingter). LES juga tertarik keatas oleh kontraksi otot bergaris

longitudinal dari bagian natas esofagus. Selama retching isi lambung didorong masuk

esofagus oleh tekanan intraabdominal dan adanya peningkatan tekanan negatif dari

intratorakal, bahan mutahan yang ada diesofagus akan kembali lagi kelambung oleh

karena adanya peristaltik eosofagus. Mutah berbeda dengan retching bahan mutahan

dikeluarkan dari mulut. Pertama ekspulsi bahan mutahan kedalam esofagus dilakukan

oleh retching, yang kemudian diikuti oleh relaksasi diafragma crura dan kembalinya

tekanan intratorakal dari negatif menjadi positif. UES (upper eosophageal sphingter) juga

relaksasi sebagai respons terhadap meningkatnya tekanan intraluminal eosofagus1,2,3,4.

Spitting / regurgitasi :

Yang membedakan dengan vomiting adalah keluarnya isi lambung kedalam mulut

tanpa adanya tekanan dan tidak terjadi nausea dan retching dan tidak ada kontraksi

diafragma maupun dinding perut. Regurgitasi adalah bentuk dari gastroeosophageal

reflux. Apakah fisiologi regurgitasi berbeda dengan vomiting masih belum diketahui

secara pasti, tetapi motorik mempunyai kesamaan dengan vomiting3,4. Bila regurgitasi isi

lambung menyebabkan aspirasi, batuk gagging, jejas peptik maka reflek mutah akan

terjadi dengan kekuatan untuk mengeluarkan isi lambung (forceful expulsion) mungkin

dimediasi melalui aferen dari faring dan esofagus.

Page 4: Penatalaksanaan Muntah Pada Bayi Dan Anak

Diduga bahwa relaksasi spontan dari LES adalah mekanisme utama terjadinya GER

dengan atau tanpa regurgitasi. Apakah reflek aktivitas motor yang lain yang melibatkan

otot abdomen dan lambung yang diperlukan untuk regurgitasi selama refluk tak diketahui

dengan jelas. Tak diketahui pula mengapa regurgitasi hanya pada bayi tidak pada anak

besar dan dewasa3,4.

Neuroanatomi vomiting/mekanisme mutah

Mutah sebenarnya merupakan perilaku yang komplek, dimana pada manusia

mutah terdiri dari 3 aktivitas yang terkait, nausea (mual), retching, pengeluaran isi

lambung. Ada 2 regio anatomi di medulla yang mengontrol mutah, 1) chemoreceptor

trigger zone (CTZ) dan central vomiting centre (CVC). CTZ yang terletak di area

postrema pada dasar ujung caudal ventrikel IV diluar blood brain barrier (sawar otak).

Reseptor didaerah ini diaktivasi oleh bahan-bahan proemetik didalam sirkulasi darah atau

di cairan cerebrospinal (CSF). Eferen dari CTZ dikirim ke CVC selanjutnya terjadi

serangkaian kejadian yang dimulai melalui vagal eferen splanchnic. CVC terletak

dinukleus tractus solitarius dan disekitar formatio retikularis medulla tepat dibawah

CTZ2,3,4. CTZ mengandung reseptor reseptor untuk bermacam-macam senya neuroaktif

yang dapat menyebabkan mutah. Reseptor untuk, dopamine ( titik tangkap kerja dari

apomorphine ), acethylcholine, vasopressine, enkephalin, angiotensin, insulin serotonin,

endhorphin, substance P, dan mediator-mediator yang lain. Mediator adenosine 3’,5’

cyclic monophosphate (cyclic AMP) mungkin terlibat dalam respon eksitasi untuk semua

peptide stimulator oleh karena theophylline dapat menghambat aktivitas proemetik dari

bahan neuropeptic tersebut2,3,4.

Emesis sebagai respons terhadap gastrointestinal iritan misalnya copper, radiasi

abdomen, dilatasi gastrointestinal adalah sebagai akibat dari signal aferen vagal ke central

pattern generator yang dipicu oleh pelepasan lokal mediator inflamasi, dari mukosa yang

rusak, dengan pelepasan sekunder neurotransmitters eksitasi yang paling penting adalah

serotonin dari sel entrochromaffin mukosa. Pada mabuk (motion sickness), signal aferen

ke central pattern generator berasal dari organ vestibular, visual cortex, dan cortical

centre yang lebih tinggi sebagai sensory input yang terintegrasi lebih penting dari pada

aferen dari gastrointestinal4.

Page 5: Penatalaksanaan Muntah Pada Bayi Dan Anak

Rangsangan mutah berasal dari, gastrointestinal, vestibulo ocular, aferen cortical

yang lebih tinggi, yang menuju CVC dan kemudian dimulai nausea, retching, ekpulsi isi

lambung. Gejala gastrointestinal meliputi peristaltik, salivasi, takhipnea, tachikardia4.

Respons stereotipik vomiting dimediasi oleh eferen neural pada vagus, phrenic,

dan syaraf spinal. Input untuk syaraf ini berasal dari brain stem “ vomiting centre”.

Centre ini tampaknya bukan merupakan struktur anatomi tunggal, tetapi merupakan jalur

akhir bersama dari reflex yang diprogram secara sentral melalui interneuron medular di

nukleus soliter dan berbagai-macam tempat disekitar formatio retikularis. Interneuron

tersebut menerima input dari cortical, vagal, vestibular, dan input lain terutama dari area

postrema. Area postrema adalah chemorceptor trigger zone yang terletak didasar

ventrikel IV diluar sawar otak dan diidentifikasi sebagai sumber yang crucial untuk input

yang menyebabkan vomiting, terutama respons terhadap obat atau toksin2,3,4.

Deferensial diagnosis muntah.

Pada dasarnya penyebab mutah sangat banyak. Klasifikasi mutah biasanya

didasarkan pada 1) lokus anatomi, 2) umur penderita, 3) adanya gejala dan tanda asosiasi

yang lain.

Lokus anatomik untuk stimulus

Stimulus untuk pusat mutah datang dari kortek, nucleus vestibularis, atau

cerebellum, chemoeceptor triger zone di brain stem, semua organ perifer dapat

menyebabkan respons stereotipik mutah. Perlu dimengerti bahwa gejala gastrointestinal

dapat disebabkan oleh penyakit non gastrointestinal3.

Faktor umur

Dokter dalam mengobati mutah dapat mempertimbangkan faktor umur sebagai

diagnosa banding. Kelainan kongenital yang berat atau penyakit metabolik terjadi pada

periode neonatus. Kelainan pertumbuhan atau kelainan bawaan yang tidak terlalu berat

menjadi manifest pada periode akhir bayi. Intoleransi makanan yang tampak pada periode

bayi timbul setelah bayi diperkenalkan dengan makanan (offending food), hal ini dapat

terjadi oleh karena imaturitas mukosa usus (temporarily damage) dimana usus lebih

permiable terhadap antigen yang intak dibandingkan pada anak yang lebih besar. Pada

Page 6: Penatalaksanaan Muntah Pada Bayi Dan Anak

bayi dapat juga muncul nonpathogenic regurgitant reflux. Selama periode anak dan akhil

baliq, bermacam-macam kelainan termasuk malformasi bawaan menjadi manifest2,3,4.

Faktor gejala dan tanda asosiasi

Gejala dan tanda asosoiasi yang menyertai mutah dapat membantu mengarahkan

penyebab mutah (Tabel 1).

Sindroma mutah

Beberapa sindroma mutah yang spesifik seringkali sukar dibuat diagnosanya atau

terapinya.

Mutah siklik (Cyclic vomiting)

Dimana mutah-mutah yang hebat terjadi diantara kondisi yang sehat,

penyebabnya tidak diketahui, diagnosa dengan cara eklusi, pengobatan biasanya

simptomatik, dan prognosa tidak jelas. Mungkin merupakan diagnosa keranjang sampah

(wastebasket), mungkin termasuk anak dengan migrain, epileptogenic, dan mutah

psikogenik. Hal yang perlu dicermati adalah adanya kelainan organik yang didiagnosa

sebagai mutah siklik, misalnya intususepsi intermiten, volvulus, duplikasi intestinal,

divertukulum, malrotasi, tekanan intrakranial yang meningkat, penyakit metabolik dan

toksik2,3,4.

Mutah psikogenik

Penyebab kelainan organik tak ditemukan, sindroma ini menekankan pengaruh

yang kuat dari kortek, faktor psikologi yang merangsang mual (nausea) dan mutah.

Ciri-ciri mutah psikogenik adalah berjalan kronis, terkait dengan stres atau

makan, tidak ada nausea dan anoreksia, mutah dapat dipicu oleh dirinya sendiri dengan

memaksakan mutah atau memasukan tangannya kedalam mulut. Mutah sembuh setelah

dirawat di rumah sakit2,3,4.

Ruminasi

Page 7: Penatalaksanaan Muntah Pada Bayi Dan Anak

Kejadian yang secara sadar dan menyenangkan memutahkan makanan dari

lambung, dikunyah-kunyah dan ditelan kembali2,3,4. Anak besar atau dewasa

meregurgitasikan makanan dengan cara kontraksi otot abdomen, sedang pada bayi

melogok kedalam mulutnya dengan jari dalam upaya untuk menimbulkan regurgitasi.

Faktor psikologis memainkan peranan penting pada kejadian tersebut, tetapi

perilaku tersebut berhenti dengan mengobati esofagitisnya. Hal tersebut diduga untuk

menimbulkan gag reflek adalah sebagai respons terhadap nyeri tenggorokannya.

Dikatakan bahwa ruminasi sebagai manifestasi dari GER, sehingga diagnosis dan

pengobatannya perlu mempertimbangkan faktor psikologis dan esofagitisnya. Terdapat 2

bentuk ruminasi psikogenik dan self stimulating. Psikogenik biasanya terjadi pada anak

normal dengan ganguan hubungan orang tua anak, sedangkan self stimulating sering

terjadi pada anak dengan keterlambatan mental2,3,4.

Abdominal migraine

Suatu sindrom dengan gejala abdominal periodik. Nyeri epigastrik atau

periumbilical disertai nause, mutah, diare, panas dan menggigil, vertigo, iritabel serta

poliuria. Bilamana gejala abdominal disertai sakit kepala yang terjadi pada 30-40% patien

dengan migraine kepala diagnosis akan mudah dibuat, tetapi bila kejadian tersebut

tersendiri isolated abdominal migraine yang biasanya pada 3% penderita, diagnosis jadi

lebih sukar belakangan memang dapat timbul migraine3. Isolated abdominal pain

serangan biasanya mendadak berakhir dalam jam sampai hari, dan ciri-cirinya selalu

sama pada setiap serangan tampak normal diluar serangan. Biasanya terdapat famili

dengan riwayat migraine.

Diagnosis penyakit yang mendasari mutah

Mengingat bahwa mutah adalah gejala dari berbagai macam penyakit, maka

evaluasi diagnosis mutah tergantung pada deferensial diagnosis yang dibuat berdasarkan

faktor lokasi stimulus, umur dan gejala gastrointestinal yang lain3.

Kelainan anatomik kongenital, genetik, dan penyakit metabolik lebih sering

terlihat pada periode neonatal, sedangkan peptik, infeksi, dan psikogenik sebagai

penyebab mutah lebih sering terjadi dengan meningkatnya umur. Intoleransi makanan,

Page 8: Penatalaksanaan Muntah Pada Bayi Dan Anak

perilaku menolak makanan dengan atau tanpa mutah sering merupakan gejala dari

penyakit jantung, ginjal, paru, metabolik, genetik, kelainan neuromotor4.

Seorang dokter harus sadar adanya deferensial diagnosis mutah yang banyak dan

tidak semua mutah adalah GER. Penyakit yang serius pada bayi akan luput dari diagnosis

bila pendekatan hanya pada GER.

Evaluasi laboratorium pada bayi dan anak dengan mutah berulang atau

berkepanjangan meliputi, darah lengkap, serum elektrolit, BUN, serum creatinin, urine

lengkap, urine kultur, feses lengkap, darah samar, parasite. Adanya indikasi khusus yang

dapat ditangkap dari anamnesa dan pemeriksaan fisik misalnya, upper GI series, USG,

CT scan dan MRI kepala, LFT, serum amylase, test kehamilan, serum amonia, organic

acid urine, cathecolamine urine, EEG. Endoskopi dan manometri esofagus, lambung,

duodenum kadang perlu dilakukan untuk melihat kelainan motorik intestinal1,2,3,4,5.

Tabel 1: Diagnosa banding mutah berdasar stimulus pada lokus anatomi3.

Stimulasi reseptor Supramedular

Mutah psikogenik

Tekanan intrakranial meningkat (efusi subdural, hematoma, edema serebri, tumor,

hidrosefalus, meningoencephalitis, Reye syndrome

Vaskuler (migrain, hipertensi)

Kejang

Penyakit vestibuler,” motion sickness

Stimulasi Chemoreceptor trigger zone

Obat : opiate, digoxin, antikonvulsan

Toksin

Produk metabolik : acidemia, ketonemia

Aminoacidemia

Organic acidemia

Hyperamonemia

Uremia

Lain-lain : hereditary fructose intolerance, galactocemia, dll

Page 9: Penatalaksanaan Muntah Pada Bayi Dan Anak

Stimulasi reseptor perifer, obstruksi GI tract atau keduanya

Pharyngeal : gag reflex (sekresi sinusitis, self induced, ruminasi)

Esofageal

Fungsional : erflux, achalasia, eosophageal dysmotility

Structural : stricture, ring, atresia dll

Gastric

Peptic ulcer, infeksi, dismotilitas

Obstruksi : bezoar, HPS, stenosis, web

Intestinal

Infeksi : enteritis, enterotoksin, appendicitis

Dismotilitas : metabolik, diabetik neuropathy, intestinal pseudoobstruction

Intoleransi : susu sapi, soy, gluten, eosinofilik enteropati

Obstruksi : atresia, web, stenosis, adhesi, band, volvulus, intusussepsi,

duplikasi, meconium plug, meconium ileus, hirschsprung

Hepatobilier pancreatic : hepatitis, cholecystitis, pancreatitis

Cardiac : eskhemia intestinal

Renal : hidronefrosis, pyelonephritis, GNA

Respiratori : pneumonia, otitis, faringitis, sinusitis, common cold

Miscelanous : peritonitis, sepsis, cara pemberian minum yang salah

Tabel 2: Diagnosis banding mutah menurut umur3.

Periode Neonatus

Obstruksi congenital GI tract, malformasi

Atresia atau web esofagus dan usus

Meconium ileus atau plug, hirschsprung

Inborn error of metabolism

Periode Bayi

Lesi obstruktif ringan atau didapat : HPS, malrotasi, volvulus, intussusepsi

Penyakit metabolik : inborn error of metabolisme ringan

Page 10: Penatalaksanaan Muntah Pada Bayi Dan Anak

Intoleransi

Gangguan fungsi : GER

Kelainan psikososial : ruminasi, trauma pada child abuse

Periode anak : lihat tabel 1

Periode akhil baliq : penyebab seperti pada periode anak ditambah kehamilan, penyalah

gunaan obat, kelainan makan

Tabel 3: Diagnosa banding mutah berdasar tanda dan gejala3.

Isi bahan mutahan

Tak tercerna : achalasia

Darah atau warna kopi (coffe grounds) : gastritis /erosi, ulkus, esofagitis, varices,

Mallory Weiss sindrome

Bile : obstruksi post ampula

Berbau busuk feculent : stasis dengan bakteri tumbuh lampau, fistula gastrocolic,

jejas iskhemia pada GI tract

Mutah dengan tekanan

Projectile : HPS, obstruksi gaster yang lain, GER, penyakit metabolik

Foerceless regurgitation : GER

Keterkaitan mutah dengan waktu atau waktu makan

Pagi hari : tekanan intrakranial meningkat, gag oleh karena sinusitis

Waktu makan : ulkus, psikogenik

Keterkaitan mutah dengan makanan

Susu sapi, soya, gluten : intoleransi protein

Lain-lain : enteropati alergi, eosinofilik gastroenteropathy

Penyakit metabolik : heriditary fructose intolerance

Mutah periodik

Paroksismal, siklik : carcinoid, pheochromositoma, epilepsi

Page 11: Penatalaksanaan Muntah Pada Bayi Dan Anak

Gejala dan tanda gastrointestinal yang lain

Nausea, tanpa adanya gejala nausea, kemungkinan tekanan intrakranial yang

meningkat, obstruksi GI tract

Nyeri esofagus : esofagitis dapat sekunder oleh karena mutah

Dysphagia : penyakit esofagus

Diare : infeksi usus, toksin

Konstipasi atau distensi : obstruksi, hiperkalsemia

Delayed vomiting : gastric outlet obstruction, stasis

Terlihat peristaltik : HPS, obstruksi lumen usus

Suara usus : obstruksi, ileus paralitik

Nyeri perut : penyakit organ lokal

Tumor abdomen : obstruksi lumen atau vaskuler

Keradangan atau lesi neoplastik

Malformasi kongenital

Scar abdominal : perlekatan pasca operasi

Ikterus : hepatitis, malformasi hepatobilier

ISK pada bayi

Gejala dan tanda neurologi, metabolik, toksik, penyakit CNS

Sakit kepala : vertigo, perubahan visus

Perubahan tonus otot

Tanda tekanan intrakranial

Gejala dan tanda sistem organ yang lain

Cardiac : hipotensi, hipertensi

Urogenital : pyelonephritis, hidronefrosis,

Respiratory : pneumonia, OMP, aspirasi oleh karena mutah

Derajat kesehatan

Baik : GER, stimulasi reflek gag, ruminasi

Sakit akut : disertai dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit

Kegawatan bedah

Gastroenteritis, hepatitis, pancreatitis, sepsis, meningitis

Panas badan, nyeri perut

Page 12: Penatalaksanaan Muntah Pada Bayi Dan Anak

Sakit kronis : disertai malnutrisi,

Penyakit metabolik

Obstruksi partial, intermiten

Informasi epidemiologik

Epidemi : gastroenteritis, paparan toksik

Riwayat keluarga : migrain, ulcus

Komplikasi Mutah

Komplikasi metabolik : dehidrasi, alkalosis, kekacauan elektrolit, deplesi kalium,

natrium.

Dehidrasi terjadi sebagai akibat dari hilangnya cairan lewat mutah atau masukan

yang kurang oleh karena selalu mutah.

Alkalosis sebagai akibat dari hilangnya asam lambung, hal ini diperberat oleh

masuknya ion hydrogen kedalam sel karena defisiensi kalium dan berkurangnya natrium

ekstraseluler.

Kalium dapat hilang bersama bahan mutahan dan keluarnya lewat ginjal. Karena

alkalosis kalium bersama-sama bikarbonat keluar lewat ginjal. Demikian juga natrium

dapat hilang lewat mutah dan urine. Dalamkeadaan alkalosis yang berat PH urine dapat 7

atau 8 kadar natrium dan kalium urine tinggi walaupun terjadi deplesi Natrium dan

Kalium2,3,4.

Komplikasi nutrisi

Penurunan berat badan dan gangguan pertumbuhan sebagai akibat dari mutah

kronik, hal ini perlu diperhatikan pada saat melakukan terapi.

Mallory Weiss syndrome

Adalah laserasi linier pada mukosa perbatasan esofagus dan lambung. Hal ini

biasanya terjadi mutah hebat berlangsung lama. Pada pemeriksaan endoskopi akan

ditemukan kemerahan pada mukosa esofagus bagian bawah daerah LES. Dalam waktu

Page 13: Penatalaksanaan Muntah Pada Bayi Dan Anak

singkat akan sembuh. Bila anemia terjadi oleh karena perdarahan yang hebat perlu

dilakukan transfusi darah2,3,4.

Peptic esophagitis

Akibat refluk yang berkepanjangan pada mutah kronik menyebabkan iritasi

mujkosa esofagus oleh asam lambung, antasida atau histamin receptor blocker dapat

menyembuhkan2,3,4.

Pengobatan

Pengobatan mutah ditujukan pada penyebab spesifik mutah yang dapat

diidentifikasi. Penggunaan antiemetik pada bayi dan anak tanpa mengetahui penyebab

yang jelas tidak dianjurkan. Bahkan kontraindikasi pada bayi dan anak dengan

gastroenteritis sekunder atau kelainan anatomis gastrointestinal tract yang merupakan

kasus bedah misalnya, hiperthrophic pyoric stenosis (HPS), appendiciyis, batu ginjal,

obstruksi usus, tekanan intrakranial yang meningkat. Hanya pada keadaan tertentu

antiemetik dapat digunakan dan mungkin efektif, misalnya pada mabuk (motion

sickness), nausea dan mutah pasca operasi, khemoterapi kanker, cyclic vomiting,

gastroparesis, dan gangguan motilitas gastrointestinal3,4.

Obata-obatan antiemetik termasuk prokinetik, metoklopramide, domperidome,

cisapride, dan bethanechol. Metoklopramide cukup efektif, cisapride sebagai prokinetik

memberikan hasil yang baik, sebenarnya komplikasi jarang terjadi.

Antihistamines

Dimenhydrinate (dramamine) berhasil untuk terapi terutam pada mabuk (motion

sickness) atau kelainan vestibuler1,,3,4.

Anticholinergic

Scopolamine dapat juga memberikan perbaikan pada mutah oleh karena faktor

vestibular atau stimulus oleh mediator proemetik3,4,7.

Phenothiazines dan Butyrophenones

Page 14: Penatalaksanaan Muntah Pada Bayi Dan Anak

Prochlorperazine (Comphazine), Clorpromazine (Thorazine) dan Butyrophenon

haloperidol (Haldol) tidak dianjurkan pada anak tetapi mutah pada orang dewasa karena

obat, radiasi, pembedahan tetapi dengan efek samping extrapyramidal yang irreversibel

dan kelainan darah3,4,7.

Cannabinoids

Tetrahydrocannabinol adalah komponen aktif dari marihuana dan nabilone suatu

sintetik dari derivat cannabinoid efektif untuk terapi mutah oleh karena khemotherapi.

Alternatif lain dapat diberikan metoclopramide dosis tinggi dandiphenhydramine untuk

menghilangkan efek samping extrapyramidal3,4.

Anxiolytics, sedative, dan tricyclic antidepresan

Diazepam (valium) dan derivat yang terkait mempunyai efek antiemetik pada

dewasa dan anak terutama oleh karena faktor psikogenik3,4.

Steroid

Steroid mempunyai sifat antiemetik, tetapi kelompok obat ini tak digunakan

sebagai obat primer pada mutah. Efek samping antiemetik yang menguntungkan pada

pengobatan steroid oleh indikasi lain3,8,9.

Betadrenergic antagonist

Propanolol efektif untuk mencegah mutah oleh karena migraine.

Adanya komplikasi metabolik dan nutrisi perlu segera diobati. Jumlah makanan

dan minuman yang sedikit tapi sering dapat mengurangi stimulasi untuk mutah.

Esofagitis segera diobati sebab kemungkinan akan terjadi striktur bila terlambat.

Psikoterapi pada mutah psikogenik dimana pengaruh cortical sangat dominan

memberikan hasil yang cukup memuaskan3,4.

Kepustakaan

Page 15: Penatalaksanaan Muntah Pada Bayi Dan Anak

1. Fitzgerald JF, Clark JH, 1988; Manual of pediatric gastroenterology. Churchill

livingstones p 25-32.

2. Dodge JA,1991; Vomiting and regurgitation. In Pediatric gastrointestinal Disease.

Pathophysiology, Diagnosis, Management. Ed by Durie, Hamilton, Walker smith,

Watkins. Black and Decker Inc. p 32-41.

3. Orensteins SR,1993; Dysphagia and vomiting. In Pediatric Gastrointestinal

Disease . Pathophysiology, Diagnosis, Management. Edited by Willy R, Hyams

JS. WB Saunders Comp. 135-150.

4. Sondheimer JM, 2003; Vomiting. In Pediatric Gastrointestinal Disease 3rd ed.

Edited by Walter, Durie, Hamilton, Walkersmith, Watkins. Black and Decker Inc.

p 97-115.

5. Green M, 1986; Pediatric diagnosis interpretation of symptoms and signs in

diffferent age periode. WB Saunders 4th ed. p 213-223.

6. Ziai M,1990; Peditrics. 4th ed Little

7. Dupuis LL, Nathan PC, 2003; Option for prevention and management of acute

chemotherapy induced nausea and vomiting in children. Pediatr drugs, 5(9): 597-

613.

8. Splinter WM, Robert DJ,1996; Dexamethasone decreases vomiting by children

after tonsilectomy. Anaesth and Analg, 83: 913-916.

9. Splinter WM, Robert DJ,1997; Propylaxis for vomiting by children after

tonsilectomy : dexamethasone versus perphenazine. Anaesth and Analg, 85: 534-

537.