18
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS ELBOW JOINT POST. ORIF EPICONDYLUS LATERAL SINISTRA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Diploma III pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh: HENDRA TRIO FIRMANILA J 100 110 053 PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS …eprints.ums.ac.id/45482/23/naskah publikasi.pdf · Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar Infra

  • Upload
    hakhanh

  • View
    296

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS …eprints.ums.ac.id/45482/23/naskah publikasi.pdf · Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar Infra

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS

ELBOW JOINT POST. ORIF EPICONDYLUS LATERAL

SINISTRA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Diploma III

pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:

HENDRA TRIO FIRMANILA

J 100 110 053

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS …eprints.ums.ac.id/45482/23/naskah publikasi.pdf · Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar Infra
Page 3: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS …eprints.ums.ac.id/45482/23/naskah publikasi.pdf · Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar Infra
Page 4: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS …eprints.ums.ac.id/45482/23/naskah publikasi.pdf · Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar Infra
Page 5: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS …eprints.ums.ac.id/45482/23/naskah publikasi.pdf · Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar Infra

1

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS ELBOW JOINT

POST. ORIF EPYCONDILUS LATERAL SINISTRA DI RSUD Dr.

MOEWARDI SURAKARTA

ABSTRAK

Stiffness Elbow Joint adalah akibat dari adanya fibrasi dan oedem di

daerah kapsul ligament dan otot sekitar sendi karena perlengketan di jaringan

lunak satu sama lain. Keadaan ini akan bertambah parah jika immobilisasi

berlangsung lama dan sendi dipertahankan dalam posisi ligament terpendek.

Bentuk pelayanan Fisioterapi pada kondisi Stiffness Elbow Joint Sinistra adalah

untuk pemeliharaan dan memulihkan gerak fungsi tubuh secara manual maupun

dengan peralatan. Untuk mengetahui pelaksanaan Fisioterapi dalam mengurangi

nyeri, meningkatkan lingkup gerak sendi, meningkatkan kekuatan otot, dan

meningkatkan kemampuan aktivitas fungsional pada kondisi Stiffness Elbow Joint

Sinistra dengan menggunakan modalitas Infra Red (IR) dan Terapi Latihan (TL).

Setelah dilakukan terapi selama 6 kali terapi didapat hasil penilaian nyeri diam T1

: 1 menjadi T6 : 1, Nyeri tekan T1 : 1 menjadi T6 : 1, nyeri gerak T1 : 4 menjadi

T6 : 3, peningkatan lingkup gerak sendi elbow, gerak aktif T1 : S (0-0-90°)

menjadi T6 : S (0-0-95°), peningkatan kekuatan otot Fleksor Elbow Sinistra T1 : 3

menjadi T6 : 4, Ekstensor Elbow Sinistra T1 : 4 menjadi T6 : 5, peningkatan nilai

aktivitas kemampuan fungsional saat berpakaian (anggota tubuh atas) T1 : 5,

menjadi T6 : 6. Infra Red (IR) dapat mengurangi nyeri dalam kondisi Stiffness

Elbow Joint Sinistra. Terapi Latihan (TL) dapat meningkatkan lingkup gerak

sendi dan meningkatkan kekuatan otot pada kondisi Stiffness Elbow Joint Sinistra.

Kata kunci : Stiffness Elbow Joint Sinistra, Infra Red (IR) dan Terapi Latihan

(TL).

ABSTRACT

Stiffness Elbow Joint is a condition with fibration and oedema in the

capsule ligaments and muscles around the joints because of adhesions in the soft

tissues of each other. This condition will worsen if prolonged immobilization and

joint ligament retained in the shortest position. Physiotherapy service on condition

Stiffness Elbow Joint Sinistra is to maintain and restore movement of the body

functions manually or with equipment. To investigate the implementation of

physiotherapy in reducing pain, increasing range of motion, increase muscle

strength and improve functional activity in conditions Stiffness joint of Elbow

sinistra modalities using Infra Red (IR) and Exercise Therapy (TL). After

treatment for 6 times the therapeutic results obtained pain assessment silent T1: 1

to T6: 1, push pain T1: 1 to T6: 1, movement pain T1: 4 to T6: 3, increased range

of motion elbow, active movement T1: S (0-0-90 °) becomes Q6: S (0-0-95 °),

increase muscle strength Elbow Flexor Sinistra T1: 3 to T6: 4, Elbow extensor

Sinistra T1: 4 to T6: 5, increasing the value of the activity of functional abilities

when dressing (upper limb) T1: 5, became T6: 6. Infra Red radiation can reduce

pain in Elbow Joint stiffness Sinistra. Exercise therapy can increase the range of

motion and increase muscle strength in Elbow Joint stiffness Sinistra.

Keywords: Elbow Joint stiffness Sinistra, Infra Red radiation and Exercise

Therapy.

Page 6: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS …eprints.ums.ac.id/45482/23/naskah publikasi.pdf · Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar Infra

2

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu penyakit yang dapat terjadi karena trauma yaitu patah tulang

(fraktur). Misalnya fraktur epycondilus lateral regio humeri. Fraktur adalah

terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang di sebabkan karena terjadinya

benturan yang keras secara mendadak (Ningsih, 2009), penanganan fraktur

secara operatif yaitu dengan tindakan ORIF (Open Reduction Internal

Fixation). Seperti pada fraktur epycondilus lateral regio humerus. Fraktur di

daerah ini, dapat terjadi komplikasi-komplikasi tertentu, seperti kekakuan sendi

siku (stiffness elbow joint).

Stiffness elbow joint post operatif merupakan suatu kualitas kekakuan atau

infleksibilitas, immobilitas dan konsolidasi sebuah sendi yang disebabkan oleh

penyakit, cidera atau tindakan bedah (Dorland, 2002). Stiffness joint atau

kekakuan sendi adalah akibat dari oedem dan fibrasi pada kapsul ligament dan

otot sekitar sendi atau perlengketan dari jaringan lunak satu sama lain. Keadaan

ini bertambah parah jika immobilisasi berlangsung lama dan sendi di

pertahankan dalam posisi ligament terpendek (Brader.H, 2006).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas penulis dapat merumuskan masalah sebagai

berikut : Apakah infra merah dan terapi latihan dapat mengurangi nyeri,

meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan lingkup gerak sendi, dan

meningkatkan aktifitas fungsional pada kasus Stiffness Elbow Joint Post. ORIF

Epycondilus Lateral sinistra ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penyusunan rumusam masalah ini tersebut adalah: 1) Tujuan

umum yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dalam mempelajari,

menganalisa dan mengambil suatu kesimpulan tentang kondisi . 2) Tujuan

Khusus yaitu untuk mengetahui manfaat program fisioterapi berupa IR dan

Terapilatihan dalam menurunkan nyeri, meningkatkan kekuatan otot,

mengembalikan ROM (range of motion) pada sendi siku, serta meningkatkan

kemampuan fungsional pasien sepertih halnya mandi, makan, berpakaian dan

lain-lain.

Page 7: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS …eprints.ums.ac.id/45482/23/naskah publikasi.pdf · Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar Infra

3

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam penulisan karya tulis ilmiah pada kondisi Stiffness Elbow Joint

diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1) Bagi Penulis yaitu akan menambah

pemahaman dalam melaksanakan proses fisioterapi pada kondisi Stiffness

Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar

Infra Merah dan Terapi Latihan. 2) Bagi Institusi adalah sebagai referensi

tambahan untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Stiffness

Elbow Joint post. Orif lateral condylus dengan modalitas Sinar Infra Merah

dan Terapi Latihan. 3) Bagi Fisioterapi yaitu untuk mendapatkan metode terapi

yang tepat dan bermanfaat dalam melakukan penanganan pada kondisi Stiffness

Elbow Joint post. Orif Lateral Condylus dengan modalitas Sinar Infra Merah

dan Terapi Latihan. 4) Bagi Masyarakat adalah sebagai pertimbangan

mengenai peran fisioterapi pada kondisi Stiffness Elbow Joint dengan

modalitas Sinar Infra Merah dan Terapi Latihan sehingga tidak terjadi

malpraktik akibat keidaktahuan masyarakat akibat kesalahan penanganan awal

pada kondisi ini.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Stiffness elbow joint post operatif merupakan suatu kualitas kekakuan atau

infleksibilitas, immobilitas dan konsolidasi sebuah sendi yang disebabkan oleh

penyakit, cidera atau tindakan bedah (Dorland, 2002). Stiffness joint atau

kekakuan sendi adalah akibat dari oedem dan fibrasi pada kapsul ligament dan

otot sekitar sendi atau perlengketan dari jaringan lunak satu sama lain. Keadaan

ini bertambah parah jika immobilisasi berlangsung lama dan sendi di

pertahankan dalam posisi ligament terpendek (Brader.H, 2006).

2.2 Etiologi

Faktor utama penyebab keterbatasan gerak dari stiffness elbow joint

post.ORIF epycondilus lateral ini karena kesalahan atau tidak sempurnanya

dalam proses reposisi dan immobilisasi, kurangnya aktifitas pada sendi siku

yang disebabkan karena nyeri, sendi siku yang immobile akan menyebabkan

statis pada vena dan spasme sehingga menyebabkan kekurangan oksigen yang

Page 8: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS …eprints.ums.ac.id/45482/23/naskah publikasi.pdf · Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar Infra

4

dapat menimbulkan reaksi timbulnya oedema, eksudasi, dan akhirnya

menyebabkan kekakuan sendi sehingga menyebabkan keterbatasan gerak.

Kekakuan sendi biasanya terjadi setelah fraktur. Kekakuan sendi ini timbul

karena terdapat oedema dan fibrosis pada kapsul, ligamen dan otot disekitar

sendi perlengketan dari jaringan lunak satu sama lain atau ke tulang yang

mendasari (Thomas, 2011). Dalam kasus ini terdapat tindakan ORIF berupa

pemasangan wire pen pada epycondilus lateral kemudian di pasang gips untuk

waktu yang relative lama sehingga menyebabkan kekakuan atau keterbatasan

gerak sendi siku.

2.3 Patofisiologi

Penumpukan cairan dari intravaskuler ke dalam jaringan interstitial, yang

salah satu penyebabnya adalah karena reaksi inflamasi (radang) akibat cidera

jaringan. Vasokonstriksi sementara pada arteriole dilanjutkan dengan

vasodilatasi arteriole dan venule serta membukanya pembuluh darah kapiler

dan menyebabkan hyperemia. Adanya vasodilatasi mengakibatkan pembuluh

darah kapiler menjadi lebih permeable terhadap cairan dan molekul yang besar,

sehingga menyebabkan terjadinya cairan produksi exudat yang berlebihan.

Pada saat yang bersamaan, muncul leukosit di sepanjang pinggiran lumen,

kemudian menyebar melalui dinding pembuluh darah ke jaringan, di bawah

stimulus zat kimia yang keluar dari jaringan yang rusak, yang pada akhirnya

akan menimbulkan pembengkakan (Kisner, 2007).

Dengan keadaan tersebut maka pasien biasanya akan membatasi setiap

gerakan yang berhubungan dengan nyeri, sendi-sendi menjadi kaku, oedema,

kulit basah, bergaris-garis, halus, dan mengkilap. Latihan dan pengompresan

dapat mengurangi gejala-gejala tersebut.

2.4 Tanda dan Gejala Klinis Pada siku

a) Nyeri, merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak

nyaman, yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau berpotensi merusak

jaringan. Secara biologis tanda nyeri menunjukn adanya kerusakan jaringn

yang secara potensial berbahaya (Thomas, 2011). b) Kaku sendi, penyebab

utama masalah yang menimbulkan sendi siku kaku adalah cidera atau penyakit.

Ini karena siku terdiri dari 3 sendi berbeda yang tersambung dengan sangat

Page 9: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS …eprints.ums.ac.id/45482/23/naskah publikasi.pdf · Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar Infra

5

baik, dan berdekatan serta mengandung struktur jaringan lunak.c) Keterbatasan

Lingkup Gerak Sendi, penyebab utama dari keterbatasan gerak adalah nyeri.

Pada saat sendi digerakkan secara pasif pasien akan merasakan nyeri yang

sangat hebat, sehingga pasien cenderung untuk tidak bergerak, maka otot-otot

penggerak sendi akan memendek sehingga potensial terjadi spasme karena

mempertahankan posisi dalam waktu yang lama, dapat pula mengalami

perlengketan sendi maka akan mengalami keterbatasan gerak pada sendi

(Brader.H, 2006). d) Penurunan kekuatan otot, dengan adanya immobilisasi

yang terlalu lama maka kontraksi otot akan sangat minimal, hal ini akan

menurunkan jumlah suplai darah ke sel, jaringat otot sekitar siku. Sehingga

nutrisi dan oksigen yang disalurkan tidak memadai untuk proses kontraksi otot

dan volume otot menjadi menurun. e) Kontrakur adalah terbatasnya mobilitas

sendi sebagai akibat dari perubahan patologis pada permukaan sendi atau

jaringan lunak secara fungsional berhubungan dengan sendi (Dorland, 2002).

Kontraktur dapat terjadi karena kurangnya aktifitas selama masa penyembuhan

pada jaringan otot.

2.5 Teknologi Intervensi Fisioterapi

2.5.1 Infra Red (IR)

Sinar infra merah merupakan pancaran gelombang elektromagnetik

dengan panjang gelombang 7.700 – 4 juta A. Klasifikasi sinar infra merah :

Berdasarkan panjang gelombang, infra merah terdiri dari : gelombang

panjang (non penetrating) dan gelombang pendek (penetrating). Gelombang

panjang mempunyai panjang gelombang diatas 12.000 A. Daya penetrasi sinar

ini hanya sampai kepada lapisan superfisial epidermis, yaitu sekitar 0,5 mm.

Sedangkan gelombang pendek (penetrating) mempunyai panjang gelombang

antara 7.700-12.000 A. Daya penetrasi lebih dalam dari yang gelombang

panjang, yaitu sampai jaringan sub cutan kira-kira dapat mempengaruhi secara

langsung terhadap pembuluh darah kapiler, pembuluh limfe, ujung-ujung

syaraf dan jaringan-jaringan lain dibawah kulit.

2.5.2 Terapi Latihan

Terapi latihan adalah salah satu modalitas fisioterapi dengan menggunakan

gerak tubuh baik secara active maupun passive untuk pemeliharaan dan

Page 10: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS …eprints.ums.ac.id/45482/23/naskah publikasi.pdf · Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar Infra

6

perbaikan kekuatan, ketahanan dan kemampuan kardiovaskuler, mobilitas dan

fleksibilitas, stabilitas , rileksasi, koordinasi, keseimbangan dan kemampuan

fungsional. Atau dapat pula didefinisikan sebagai suatu usaha untuk

mempercepat penyembuhan dari suatu injuri atau penyakit tertentu yang telah

merubah cara hidupnya yang normal.

3. PROSES FISIOTERAPI

3.1 Identitas Pasien

Dari hasil anamnesis yang berhubungan dengan kasus ini di dapatkan hasil

sebagai berikut, dilakukan pada tanggal 9 Januari 2016 diperoleh data

diantaranya, nama : OS, umur : 21 tahun, jenis kelamin : Laki-laki, agama:

Islam, pekerjaan : karyawan pabrik, alamat : Sambirejo, Jumantono

Karanganyar RT 02/ RW 04.

3.2 Keluhan Utama

Pasien mengeluh adanya kekakuan pada sendi sikunya sisi kiri. Kesulitan

saat digunakan menekuk dan diluruskan secara full. Terdapat rasa nyeri saat

digunakan menggerakkan tangannya tersebut. Terutama saat menekuk siku.

3.3 Pemeriksaan Fisioterapi

Pemeriksaan Fisioterapi pada kasus Stiffness Elbow Joint Post. ORIF

Epycondilus Lateral Sinistra meliputi inspeksi (statis dan dinamis), palpasi,

pemeriksaan gerak (aktif, pasif dan isometrik melawan tahanan), pemeriksaan

kemampuan fungsional, pemeriksaan nyeri, pemeriksaan kekuatan otot,

pemeriksaan lingkup gerak sendi, pemeriksaan spesifik.

3.4 Problematik Fisioterapi

Adanya nyeri gerak saat di paksakan full fleksi, adanya keterbatasan gerak

pada siku kiri, adanya penurunan kekuatan otot, adanya gangguan aktifitas

fungsional, pasien mengalami kesulitan saat ganti pakaian/baju, adanya

keterbatasan saat aktivitas mandi terutama saat menggunakan gayung.

3.5 Tujuan Fisioterapi

Pada kasus ini terapi yang diberikan ada yang bertujuan untuk jangka

pendek dan jangka panjang. Adapun tujuan jangka pendeknya adalah : a)

Mengurangi nyeri, b) Mengurangi spasme, c) Meningkatkan LGS Sendi Siku

Page 11: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS …eprints.ums.ac.id/45482/23/naskah publikasi.pdf · Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar Infra

7

Kiri, d) Menambah kekuatan otot fleksor dan ekstensor siku kiri. Sedangkan

Tujuan jangka panjangnya adalah : a) Melanjutkan program tujuan jangka

pendek, b) Meningkatkan aktivitas fisik dan kemampuan fungsional pasien

secara maksimal.

3.6 Pelaksanaan Fisioterapi

Pelaksanaan terapi dilakukan mulai tanggal 9 Januari 2016. Modalitas

fisioterapi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan adalah Infra Red

(IR), dan Terapi Latihan free active movement, force passive movement, dan

ressisted active exercise. Tujuan yang hendak di capai pada kondisi ini adalah

untuk mengurangi nyeri gerak pada siku kiri, spasme, meningkatkan LGS

siku dan menambah kekuatan otot, sehingga aktifitas fungsional pasien

meningkat.

3.7 Evaluasi

3.7.1 Nyeri dengan VDS

Keadaan diam Keadaan bergerak Keadaan saat ditekan

T1 Tidak Nyeri Nyeri tidak begitu berat Nyeri sangat ringan

T2 Tidak Nyeri Nyeri tidak begitu berat Nyeri sangat ringan

T3 Tidak Nyeri Nyeri tidak begitu berat Nyeri sangat ringan

T4 Tidak Nyeri Nyeri tidak begitu berat Nyeri sangat ringan

T5 Tidak Nyeri Nyeri ringan Tidak nyeri

T6 Tidak Nyeri Nyeri ringan Tidak nyeri

3.7.2 Kekuatan Otot dengan MMT

Otot T1 T2 T3 T4 T5 T6

Fleksor

Elbow

3 3 3 3 4 4

Ekstensor

Elbow

4 4 4 4 5 5

3.7.3 LGS sendi siku kiri dengan goneometer

Page 12: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS …eprints.ums.ac.id/45482/23/naskah publikasi.pdf · Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar Infra

8

TERAPI T1 T2 T3 T4 T5 T6

Ekstensi -

Fleksi (pasif)

S 0-0-100° S 0-0-100° S 0-0-100° S 0-0-100° S 0-0-100° S 0-0-110°

Ekstensi-

Fleksi (aktif) S 0-0-90° S 0-0-90° S 0-0-90° S 0-0-90° S 0-0-90° S 0-0-95°

3.7.4 Aktifitas fungsional dengan dengan FIM (Fungtional Independent

Measure)

No. Aktifitas Nilai

Max T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Perawatan diri

- Berdandan

- Makan

- Mandi

- Berpakaian (tubuh

atas)

- Berpakaian (tubuh

bawah)

- Toileting

Kontrol sfingter

- Kontrol BAK

- Kontrol BAB

Mobilitas

- Transfer

(bed/kursi/kursi

roda)

- Transfer (toilet)

- Transfer

(bak/tub/shower)

Lokomosi

- Jalan atau memakai

kursi roda

- Naik-turun

trap

Komunikasi

- Komprehensif

- Ekspresi

Kognisi sosial

- Interaksi sosial

- Pemecahan masalah

- Memori

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

4

6

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

4

6

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

4

6

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

4

6

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

5

6

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

6

6

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

6

6

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

7

JUMLAH 126 122 122 122 122 123 124 124

Page 13: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS …eprints.ums.ac.id/45482/23/naskah publikasi.pdf · Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar Infra

9

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Pasien atas nama O.S umur 21 tahun, setelah diberikan tindakan fisioterapi

sebanyak enam kali dengan menggunakan modalitas Infra Red, dan Terapi

Latihan di dapatkan hasil yang baik. Berikut ini catatan hasil berupa grafik

peningkatan dari pasien.

4.1.1 Nyeri

Evaluasi nyeri dengan VDS

4.1.2 Lingkup Gerak Sendi

Evaluasi LGS pasif dengan goneometer

Evaluasi LGS aktif dengan goneometer

T1 T2 T3 T4 T5 T6Nil

ai

Skala

VD

S

Tindakan Terapi

NYERI DIAM

NYERI TEKAN

NYERI GERAK

tidak nyeri

nyeri sangat ringan

nyeri ringan

nyeri tidak begitu barat

nyeri cukup berat

nyeri berat

nyeri tidak tertahankan

020

40

6080

100120

T1 T2 T3 T4 T5 T6

Nil

ai

Tindakan terapi

FLEKSIEKSTENSI

Page 14: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS …eprints.ums.ac.id/45482/23/naskah publikasi.pdf · Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar Infra

10

4.1.3 Kekuatan Otot

Evaluasi kekuatan otot dengan MMT

4.1.4 Aktifitas fungsional

Evaluasi aktifitas fungsional dengan FIM

4.2 Pembahasan

0

20

40

60

80

100

T1 T2 T3 T4 T5 T6

Nil

ai

Tindakan terapi

FLEKSIEKSTENSI

0

1

2

3

4

5

T1 T2 T3 T4 T5 T6

Nilai

Tindakan terapi

FLEKSOREKSTENSOR

0

1

2

3

4

5

6

7

T1 T2 T3 T4 T5 T6

Aktifitas berpakaian (tubuhatas)

Aktifitas berpakaian (tubuhbawah)

Page 15: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS …eprints.ums.ac.id/45482/23/naskah publikasi.pdf · Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar Infra

11

4.2.1 Nyeri

Berkurangnya nyeri karena efek panas yang dihasilkan IR menyebabkan

pemanasan superficial dengan kedalaman penetrasi hanya pada permukaan kulit.

Hal ini akan memberikan efek rileksasi pada otot serta adanya pengangkatan sisa

metabolisme. Sedangkan terapi latihan sangat membantu mengurangi nyeri karena

ada gerakan ringan perlahan dapat merangsang propioceptor yang merupakan

aktifitas dari selaput afferent berdiameter besar yang menutup spinal gate nyeri

tidak sampai ke otak (Sujatno, 2002).

4.2.2 Lingkup Gerak Sendi

LGS elbow joint sinistra dapat meningkat karena adanya terapi latihan

yang diberikan secara dini yang dapat mencegah perlengketan jaringan, terapi

latihan dapa tmerileksasi otot yang mengalami spasme sehingga dapat

dilakukan penguluran yang maksimal dan dapat menurunkan nyeri, menjaga

elastisitas dan kontaktilitas jaringan otot, memelihara kekuatan otot serta

mencegah kontraktur (Kisner, 2007). Dengan pemberian terapi latihan maka

akan dapat mengulur atau merenggangkan struktur yang memendek pada sendi

siku menjadi rileks, sehingga otot-otot yang mengalami keterbatasan akan

terulur atau merenggang, sedangkan terapi latihan bila dilakukan secara teratur

dengan dosis sesuai gerakan serta fiksasi secara benar otot-otot yang

mengalami keterbatasan gerak terulur sehingga lingkup gerak sendi akan

meningkat (Sujatno, 2002).

4.2.3 Kekuatan Otot

Peningkatan kekuatan otot terjadi seiring peningkatan LGS (lingkup gerak

sendi) dan karena adanya terapi latihan. Dengan terapi latihan secara aktif

maka akan terjadi peningkatan kekuatan otot karena suatu gerakan pada tubuh

selalu disertai oleh kontraksi otot, sedangkan kekuatan kontraksi itu tergantung

dari sistem motor unitnya. Motor unit merupakan suatu neuron dari grup otot,

Page 16: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS …eprints.ums.ac.id/45482/23/naskah publikasi.pdf · Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar Infra

12

jadi semakin banyak motor unit terekrut, maka semakin kuat kontraksi otot

tersebut. Apabila tahanan diberikan pada otot yang berkontraksi, otot akan

beradaptasi dan menjadi lebih kuat.

4.2.4 Aktifitas Fungsional

Dari hasil evaluasi aktifitas fungsional di dapatkan adanya peningkatan

kemampuan aktivitas fungsional dalam menggunakan lengannya yang sakit.

Peningkatan kemampuan aktivitas fungsional dapat dicapai karena adanya

perbaikan dari permasalahan fisioterapi berupa penurunan nyeri gerak,

peningkatan LGS dan peningkatan kekuatan otot penggerak sendi siku, maka

dengan adanya perbaikan tersebut dapat memudahkan pasien dalam melakukan

aktivitasnya.

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan dan Saran

5.1.1 Kesimpulan

Dari hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa pasien yang

bernama O.S umur 21 tahun, beralamat Sambirejo, Jumantono Karanganyar

RT 02/ RW 04 dengan diagnosa Stiffness Elbow Joint Sinistra Post.Orif

Lateral Condylus regio humerus setelah menjalani terapi di RSUD Dr.

Moewardi selama 6 kali terapi diperoleh hasil berupa :1) Adanya penurunan

nyeri dengan intensitas nyeri dari T1 sampai T6 mengalami penurunan dari

nyeri diam, nyeri tekan dan nyeri gerak. 2) Adanya peningkatan kekuatan otot

dari T1 sampai T6 dari grup otot fleksor elbow maupun ekstensor elbow. 3)

Untuk lingkup gerak sendi dari T1 sampai T6 juga terdapat sedikit

peningkatan. 4) Adanya peningkatan kemampuan aktifitas fungsional seperti

saat mandi bisa.

5.1.2 Saran

Dalam hal ini keberhasilan ditentukan oleh tim medis dan penderita

sendiri. Untuk mendukung lancarnya pelaksanaan program fisioterapi yang

telah ditetapkan maka latihan di rumah sesuai dengan yang dianjurkan terapis

seperti gerakan menekuk sendi siku, gerakan aktifitas seperti saat ganti

pakaian, makan, mandi dll, pasien disarankan agar lebih berhati-hati dalam

Page 17: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS …eprints.ums.ac.id/45482/23/naskah publikasi.pdf · Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar Infra

13

beraktifitas khususnya yang banyak menggunakan sendi siku seperti

mengangkat berat, mendorong ataupun menarik benda berat. Dapat juga

memberikan kompres air hangat pada bagian yang sakit untuk menurunkan

bengkak dan nyeri.

DAFTAR PUSTAKA

Brader H. Konin JG. Wiksten DL. Isear Jr JA. 2006. Special Tests For Orthopedic

Examination: 3nd ed. America: Slack Incorporated.

Dorland, 2002; Kamus Kedokteran Dorland; Edisi 29, Buku Kedokteran EGC, hal.

111, 701, 772, 1622, 2067.

Depkes RI. 2010. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Departemen Kesehatan

Republik Indonesia.

Paulsen,F. & Waschke,J. 2013. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Anatomi Umum

dan Muskuloskeletal. Penerjemah : Brahm U. Penerbit. Jakarta : EGC.

Hastono. 2007. Analisis Data Kesehatan. FKM UI. Jakarta.

Hudaya, Prasetya. 2002. Rematologi ; Politeknik Kesehatan Surakarta.

Kisner,Carolyn and Lynn Colby.1996.Therapeutic Exercise Foundation and

Techniques ( third edition). Philadelphia : F.A Davis Company.

Kisner, K dan Colby, LA. 2007. Therapautic Exercise Foundations and

Techniques. 5nd ed. Philadelphia: F.A. Davis Company.

Ningsih, L. N. 2009 . Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan

Muskuloskeletal.Jakarta:Salemba Medika.

Omar,F. 2004. at a Glance Anatomy; Erlangga, Jakarta.

PERMENKES RI No.80. 2013. Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik

Fisioterapis. Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Putz,R.,&Pabst,R.2003. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Edisi 21.Jakarta: EEG

Penerbit Buku Kedokteran.

Riskesdas Depkes RI. 2007. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).

Dipetik April 02,2016, dari Depkes RI :www.depkes.go.id

Sujatno . 2002 ; Sumber Fisis ; Akademi Fisioterapi Surakarta

Thomas, A, Mark . 2011. Terapi & Rehabilitasi Fraktur. Jakarta : EGC.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga

Kesehatan. Dipetik Mei 06,2016,dari: www.kemenkopmk.go.id/content/uu-

nomor-36-tahun-2014.

Page 18: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS …eprints.ums.ac.id/45482/23/naskah publikasi.pdf · Elbow Joint Post.Orif Lateral Condylus regio humerus dengan modalitas Sinar Infra

14

Wahyono, Y, 2002; Tehnik-Tehnik dalam PNF; Makalah Pelatihan Fisioterapi

Sasana Husada, AKFIS DEPKES, Surakarta.