Upload
lia-dafia
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 Penatalaksanaan Dan Pencegahan Inkontinensia Urine
1/7
7/22/2019 Penatalaksanaan Dan Pencegahan Inkontinensia Urine
2/7
7/22/2019 Penatalaksanaan Dan Pencegahan Inkontinensia Urine
3/7
7/22/2019 Penatalaksanaan Dan Pencegahan Inkontinensia Urine
4/7
7/22/2019 Penatalaksanaan Dan Pencegahan Inkontinensia Urine
5/7
mobilitasnya masih cukup baik. Kateter eksternal semacam ini untuk wanita mulai
diperkenalkan, tetapi manfaatnya masih belum memuaskan. Diganti 7-10hari sekali untuk
mengurangi resiko infeksi. Bila semuanya baik mungkin kateter dapat dipertahankan
sampai 30 hari.
2. Kateterisasi Intermitten:Kateterisasi secara intermintten dapat dicoba, terutama pada wanita lanjut usia yang
menderita inkontinensia. Frekuensi pemasangannya 2 hingga 4 x sehari, dengan sangat
memperhatikan sterilitas dan teknik prosedurnya.
3. Kateterisasi Secara Menetap: (chronic indwelling catheter)Pemasangan kateter secara menetap harus benar-benar dibatasi pada indikasi yang tepat.
Misalnya untuk ulkus decubitus yang terganggu dan penyembuhannya karena adanya
inkontinensia urin ini. Komplikasi dan kateterisasi secara terus menerus ini disamping
infeksi juga mungkin menyebabkan batu kandung kemih, abses ginjal dan bahkan proses
dari keganasan dari saluran kemih.
Memang akan lebih rumit dan membutuhkan biaya serta tenaga untuk memakai pembalut-
pembalut khusus serta alas tempat tidur dengan bahan yang baik daya serapnya dan secara teratur
memprogram penderita untuk berkemih. Tetapi untuk jangka panjang, dapat diharapkan risiko
morbiditas yang menurun dan dengan begitu juga berpengaruh pada penurunan biaya perawatan
(Kane dkk). Produk untuk inkontinensia dapat dibagi menjadi beberapa kategori: memanfaatkan
alat-alat bantu untuk meminimalkan problem inkontinensia.
- Penyerap- Drainase/penyalur urin- Penyekat urin- Alat-alat bantu berkemih di kamar kecil- Alat-alat pelengkap untuk terapi perilaku- Alat-alat perawatan kulit
Penggunaan kateter menyebabkan morbiditas. Dapat terjadi bakteriuri polimikrobial, panas,
nefrolitiasis, batu kandung kemih dan pielonefritis. Kondom kateter juga dapat menyebabkan
bakteriuri, infeksi, selulitis dan nekrosis, retensi urin dengan hidronefrosis. Mengganti kateter
tiap 7-10 hari mengurangi resiko. Bila semuanya baik mungkin kateter dapat dipertahankan
7/22/2019 Penatalaksanaan Dan Pencegahan Inkontinensia Urine
6/7
sampai 30 hari. Kateterisasi intermitten membutuhkan ketrampilan dan kemauan penderita, serta
kebersihan dan dekontaminasi/antiseptic regular kateter yang dipakai. Kateterisasi seharusnya
dicadangkan untuk jangka pendek bila retensi urin tidak dapat diatasi dengan obat-obatan bila
dibutuhkan agar luka yang ada kering, atau penderita dengan sakit terminal yang tidak dapat
terlalu sering diganti pakaiannya
Pencegahan
Dekatkan kamar mandi Jaga lantai tetap bersih dan tidak licin Minum 6-8 gelas air setiap hari kecuali dokter Anda telah menginstruksikan sebaliknya Batasi asupan alkohol dan minuman berkafein Perbaikan gizi dan hindari obes (Ambil diet seimbang yang mencakup semua kelompok
makanan dan tetap dalam kisaran berat badan yang sehat)
Sertakan cukup cairan dan serat dalam diet Anda dan berolahraga secara teratur untukmencegah sembelit yang dapat menyebabkan kontrol kandung kemih yang buruk.
Memakaikan pampers Latihan perilaku berkemih Membuat catatan berkemih Lakukan latihan dasar panggul secara teratur untuk memperkuat otot-otot yang
mendukung outlet kandung kemih.
Beri pegangan di kamar mandi WC dibuat datar, tidak tinggi Atur pencahayaan
Refrensi:
7/22/2019 Penatalaksanaan Dan Pencegahan Inkontinensia Urine
7/7
Buku ajar Boedhi Darmojo Geriatri ( Ilmu Kesehatan Usia Lanjut ) Balai penerbit UI http://www.singhealth.com.sg
http://www.singhealth.com.sg/http://www.singhealth.com.sg/http://www.singhealth.com.sg/