29
PEMERIKSAAN FISIK DAN RADIOLOGIS FRAKTUR DAN DISLOKASI Fairuz hanifah 1210211014

Pemeriksaan Fisik Dan Radiologis Fraktur Dan Dislokasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Radiologis Fraktur Dan Dislokasi

Citation preview

Pemeriksaan fisik dan radiologis fraktur dan dislokasi

Pemeriksaan fisik dan radiologis fraktur dan dislokasiFairuz hanifah 1210211014Status generalis : menilai keadaan umum pasien dan kesadaran pasien. Menilai tanda vital ( nadi, suhu, RR, TD )Status lokalis : secara sistematis dengan urutan Inspeksi ( look ), palpasi ( feel ), kekuatan otot ( power ), penilaian gerak sendi baik pergerakan aktif maupun pasif ( move ), auskultasi, uji fisik khususInspeksi ( look )Melihat secara umum dari : Raut wajahCara berdiriCara jalan Cara dudukReaksi emosionalSecara sistematik :Kulit ( warna kulit dan tekstur kulit, bekas luka, keriput, lipatan abnormal )Jaringan lunak : bentuk, pembengkakan, benjolanTulang dan sendiPalpasi ( feel )Yang perlu diperhatikan :Kulit : apakah hangat-dingin, lembap-keringJaringan lunak : apakah ada spasme otot, atrpfi otot, penebalan membran sinovia, pembengkakan, tumorNyeri tekan : lokalisasi nyeri, lokal-reefered painTulang : bagaimana bentuknya, permukaan, ketebalan, penonjolanPengukuran panjang anggota gerakPenilaian deformitas yang menetap Pergerakan ( move ) Pergerakan aktif : pergerakan sendi yang dilakukan oleh penderita sendiriPergerakan pasif : pergerakan sendi dengan bantuan pemeriksa. dapat diperoleh informasi :Evaluasi gerakan sendi secara aktif dan pasif Stabilitas sendi Pemeriksaan ROM

Kekuatan otot ( muscle power )Grade 0 Grade 1 Grade 2 Grade 3 Grade 4Grade 5 Pemeriksaan radiologis Prinsip dua :Dua posisi proyeksiDua sendi dlm anggota gerak dan tungkai harus difotoDua anggota gerakDua traumaDua kali dilakukan fotoPenatalaksanaan fraktur tertutupReduksi tertutup / terbukaFiksasi internal / eksternalTraksi Pembelatan dengan gipsBraching fungsional Hati-hati compartment syndrome! (jaringan mati + amputasi Pemeriksaan neurovaskular perifer untuk deteksi dini fasciotomiPenatalaksanaan fraktur terbuka Evaluasi kegawatan kelangsungan hidup Antibiotik Debridemen dan irigasi Stabilisasi fraktur Penutupan luka rehabilitasiPembuatan diagnosisDidasarkan pada jenistulang yang patah (femur, tibia, dan sebagainya), lokalisasinya (proksimal,tengah, distal dan sebagainya), pola garis fraktur (simpel seperti transversal,oblik, kominutif, dan sebagainya) dan integritas kulit daerah tulang yang mengalami fraktur (tertutup atau terbuka ).Penatalaksanaan dislokasi Penatalakasanaan dislokasi rahang : Rahang ditekan kebawah dengan mempergunakan ibu jari yang sudah dilindungi balutan Ibu jari tersebut diletakkan pada geraham paling belakang Tekanan tersebut harus mantap tetapi pelan-pelan bersamaan dengan penekanan jari-jari yang lain mengangkat dagu penderita keatas Tindakan dikatakan berhasil bila rahang tersebut menutup dengan cepat dan keras Untuk beberapa saat penderita tidak boleh membuka mulut lebarPenatalaksanaan dislokasi bahu :a. Teknik HennipenSecara perlahan dielevasikan sehingga bongkol sendi masuk kedalam mangkok sendi. Pasien duduk atau tidur dengan posisi 450 , siku pasien ditahan oleh tangan kanan penolong dan tangan kiri penolong melakukan rotasi arah keluar (eksterna) sampai 900 dengan lembut dan perlahan, jika korban merasa nyeri, rotasi eksterna sementara dihentikan sampai terjadi relaksasi otot, kemudian dilanjutkan. Sesudah relaksasi eksterna mencapai 900 maka reposisi akan terjadi, jika reposisi tidak terjadi, maka

b. Teknik StimsonPasien tidur tengkurap, kemudian tangan yang dislokasi digantung tempat tidur diberi beban 10-15 pound selama 30 menit biasanya akan terjadi reposisi jika tidak berhasil dapat ditolong dengan pergerakan rotasi dan kemudian interna.

Penatalaksanaan Dislokasi sendi panggulTanda-tanda klinis terjadinya dislokasi panggul: Kaki pendek dibandingkan dengan kaki yang tidak mengalami dislokasi Kaput femur dapat diraba pada tanggul Setiap usaha menggerakkan pinggul akan mendatangkan rasa nyeri

Usahakan perbaikan hanya dapat dilakukan di Rumah Sakit. Oleh karena itu kirim korban ke rumah sakit dengan diberi bantalan dibawah lutut dan kaki untuk membatasi gerakan-gerakan selama diperjalanan.