66
Pengertian Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB disukai karena relatif mudah didapat dan digunakan, serta harganya murah. Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten. B. Jenis Ada 5 jenis pil KB/kontrasepsi oral, yaitu : 1. Pil kombinasi atau combination oral contraceptive pill Pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron dan diminum sehari sekali. Estrogen dalam pil oral kombinasi, terdiri dari etinil estradiol dan mestranol. Dosis etinil estradiol 30-35 mcq. Dosis estrogen 35 mcq sama efektifnya dengan estrogen 50 mcq dalam mencegah kehamilan. Progestin dalam pil oral kombinasi, terdiri dari noretindron, etindiol diasetat , linestrenol, noretinodel, norgestrel, levonogestrel, desogestrel dan gestoden. Terdiri dari 21-22 pil KB/kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi derivat estrogen dan progestin dosis kecil, untuk pengunaan satu siklus. Pil KB/kontrasepsi oral pertama mulai diminum pada hari pertama perdarahan haid, selanjutnya setiap pil hari 1 pil selama 21- 22 hari. Umumnya setelah 2-3 hari sesudah pil KB/kontrasepsi oral terakhir diminum, akan timbul perdarahan haid, yang sebenarnya merupakan perdarahan putus obat. Penggunaan pada siklus selanjutnya, sama seperti siklus sebelumnya, yaitu pil pertama ditelan pada hari pertama perdarahan haid. Pil oral kombinasi mempunyai 2 kemasan, yaitu :

PEMBAHASAN PNI baru

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PNI

Citation preview

Page 1: PEMBAHASAN PNI baru

Pengertian

Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB disukai karena relatif mudah didapat dan digunakan, serta harganya murah.

Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten.

B. Jenis

Ada 5 jenis pil KB/kontrasepsi oral, yaitu :

1. Pil kombinasi atau combination oral contraceptive pill

Pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron dan diminum sehari sekali. Estrogen dalam pil oral kombinasi, terdiri dari etinil estradiol dan mestranol. Dosis etinil estradiol 30-35 mcq. Dosis estrogen 35 mcq sama efektifnya dengan estrogen 50 mcq dalam mencegah kehamilan. Progestin dalam pil oral kombinasi, terdiri dari noretindron, etindiol diasetat , linestrenol, noretinodel, norgestrel, levonogestrel, desogestrel dan gestoden.

Terdiri dari 21-22 pil KB/kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi derivat estrogen dan progestin dosis kecil, untuk pengunaan satu siklus. Pil KB/kontrasepsi oral pertama mulai diminum pada hari pertama perdarahan haid, selanjutnya setiap pil hari 1 pil selama 21-22 hari. Umumnya setelah 2-3 hari sesudah pil KB/kontrasepsi oral terakhir diminum, akan timbul perdarahan haid, yang sebenarnya merupakan perdarahan putus obat. Penggunaan pada siklus selanjutnya, sama seperti siklus sebelumnya, yaitu pil pertama ditelan pada hari pertama perdarahan haid. Pil oral kombinasi mempunyai 2 kemasan, yaitu :

a. Kemasan 28 hari

7 pil (digunakan selama minggu terakhir pada setiap siklus) tidak mengandung hormon wanita. Sebagai gantinya adalah zat besi atau zat inert. Pil-pil ini membantu pasien untuk membiasakan diri minum pil setiap hari.

b. Kemasan 21 hari

Seluruh pil dalam kemasan ini mengandung hormon. Interval 7 hari tanpa pil akan menyelesaikan 1 kemasan (mendahului permulaan kemasan baru) pasien mungkin akan mengalami haid selama 7 hari tersebut tetapi pasien harus memulai siklus pil barunya pada hari ke-7 setelah menyelesaikan siklus sebelumnya walaupun haid datang atau tidak. Jika pasien merasa mungkin hamil, ia harus

Page 2: PEMBAHASAN PNI baru

memeriksakan diri. Jika pasien yakin ia minum pil dengan benar, pasien dapat mengulangi pil tersebut sesuai jadwal walaupun haid tidak terjadi.

2. Pil KB/kontrasepsi oral tipe sekuensial

Pil dibuat seperti urutan hormon yang dikeluarkan ovariun pada tiap siklus. Maka berdasarkan urutan hormon tersebut, estrogen hanya diberikan selama 14-16 hari pertama diikuti oleh kombinasi progestron dan estrogen selama 5-7 hari terakhir. Terdiri dari 14-15 pil KB/kontrasepsi oral yang berisi derivat estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin. Cara penggunaannya sama dengan tipe kombinasi. Efektivitasnya sedikit lebih rendah dan lebih sering menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.

3. Pil KB/kontrasepsi oral tipe pil mini

Pil mini kadang-kadang disebut pil masa menyusui. Pil mini yaitu pil KB yang hanya mengandung progesteron saja dan diminum sehari sekali. Berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi. Dosis progestin dalam pil mini lebih rendah daripada pil kombinasi. Dosis progestin yang digunakan adalah 0,5 mg atau kurang. Karena dosisnya kecil maka pil mini diminum setiap hari pada waktu yang sama selama siklus haid bahkan selama haid. Contoh pil mini, yaitu :

a. Micrinor, NOR-QD, noriday, norod menganddung 0,35 mg noretindron.

b. Microval, noregeston, microlut mengandunng 0,03 mg levonogestrol.

c. Ourette, noegest mengandung 0,5 mg norgeestrel.

d. Exluton mengandung 0,5 mg linestrenol.

e. Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diassetat

4. Pil KB/kontrasepsi oral tipe pil pascasanggama (morning after pill)

Morning after pill merupakan pil yang mengandung hormon estrogen dosis tinggi yang hanya diberikan untuk keadaan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan dan kondom bocor. Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu kurang dari 72 jam pascasanggama, selama 5 hari berturut-turut.

5. Once A Moth Pill

Pil hormon yang mengandung estrogen yang ”long acting” yaitu pil yang diberikan untuk wanita yang mempunyai Biological Half Life panjang.

Jenis kontrasepsi oral yang lain dan sudah tersedia, namun masih terbatas antara lain:

§ Mifepristone, yaitu alat kontrasepsi oral harian yang mengandung anti progesteron yang digunakan dalam uji klinis penelitian.

Page 3: PEMBAHASAN PNI baru

§ Ormeloxifene (centchroman), yaitu alat kontrasepsi oral yang berupa modulator reseptor estrogen yang digunakan 1-2 kali per minggu dan hanya tersedia di India.

C. Cara Kerja

1. Menekan ovulasi

2. Mencegah implantasi

3. Lendir servik mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma

4. Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula.

5. Mengubah kepekaan indung telur terhadap rangsangan gonadotropin.

D. Instruksi Kepada Klien

1. Sebaiknya pil diminum setiap hari, lebih baik pada saat yang sama setiap hari.

2. Pil pertama dimulai pada pertama sampai hari ke 7 siklus haid.

3. Sangat di anjurkan penggunaannya pada hari pertama haid.

4. Beberapa paket pil mempunyai 28 pil atau 21 pil. Bila paket 28 pil habis sebaiknya mulai minum pil dari paket yang baru. Bila paket 21 pil habis sebaiknya tunggu 1 Mgg baru kemudian mulai minum pil dari peket yang baru.

5. Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil, ambil pil yang lain atau menggunakan kontrasepsi lain.

6. Bila terjadi muntah hebat atau diare > 24 jam, apabila tidak keadaan dapat diteruskan.

7. Bila muntah /diare > 2 haria atau lebih. Penggunaan pil mengikuti cara menggunakan pil lupa.

8. Bial lupa pil (1 – 21) . sebaiknya minum pil tersebut segera. Setelah ingat walaupun harus minum 2 pil pada hari yang sama dan bila 2 pil atau lebih sebaiknya 2 pil setiap hari sampai sesuai sekedul yang ditetapkan.

9. Bila lupa tidak perlu menggunakan kontrasepsi lain. Jika tidak melakukan hubungan seksual.

10. Bial tidak haid, perlu segera ke klinik untuk tes kehamilan.

E. Kelemahan dan kelebihan

Page 4: PEMBAHASAN PNI baru

1. Kelemahan

§ Mahal.

§ Penggunaan pil harus diminum setiap hari dan bila lupa minum akan meningkatkan kegagalan.

§ Perdarahan bercak dan “breakthrough bleeding”.

§ Ada interaksi dengan beberapa jenis obat (rifampisin, barbiturat, fenitoin, fenilbutason dan antibiotik tertentu).

§ Tidak mencegah penyakit menular seksual, HBV, HIV/AIDS.

§ Efek samping ringan/jarang, namun dapat berupa amenorea, mual, rasa tidak enak di payudara, sakit kepala, mengurangi ASI, berat badan meningkat, jerawat, perubahan mood, pusing, serta retensi cairan, tekanan darah tinggi, komplikasi sirkulasi yang jarang namun bisa berbahaya khususnya buat perokok.

2. Kelebihan

§ Sangat efektif sebagai kontrasepsi.

§ Resiko terhadap kesehatan sangat baik.

§ Tidak mengganggu hubungan seksual.

§ Mudah digunakan.

§ Mudah dihentikan setiap saat.

§ Mengurangi perdarahan saat haid.

§ Mengurangi insidens gangguan menstruasi.

§ Mengurangi insidens anemia defisiensi besi.

§ Mengurangi insidens kista ovarium.

§ Mengurangi insidens tumor jinak mammae.

§ Mengurangi karsinoma endometrium.

§ Mengurangi infeksi radang panggul.

§ Mengurangi osteoporosis.

§ Mengurangi rheumatoid artritis.

§ Mengurangi kehamilan ektopik.

Page 5: PEMBAHASAN PNI baru

F. Indikasi dan Kontra Indikasi

1. Indikasi

§ Usia reproduksi

§ Telah memiliki anak atau belum

§ Gemuk atau kurus

§ Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi

§ Setelah melahirkan dan tidak menyusui

§ Pasca keguguran

2. Kontra indikasi

§ Kehamilan

§ Kecurigaan atau adanya Carcinoma mammae

§ Adanya neoplasma yang dipengaruhi oleh estrogen

§ Menderita penyakit thromboemboli atau varices yang luas

§ Faal hepar yang terganggu

§ Perdarahan per vagina yang tidak diketahui sebabnya

G. Efek Samping

1. Ringan

Berupa mual, muntah, pertambahan BB, pendarahan tidak teratur, retensi cairan, oedem, sakit kepala, Acne/berlangsung bulan-bulan pertama pemakaian pil.

2. Berat

§ Trombo embolisme karena terjadi peningkatan faktor-faktor pembekuan dan vaskuler secara langsung.

§ Kemungkinan timbulnya karsinoma seviks.

BAB II

PEMBAHASAN

Page 6: PEMBAHASAN PNI baru

A. Pengertian

Pil KB adalah pil yang berisih hormone estrogen dan hormone progesterone yang dimakan dan diminum oleh wanita secara teratur untuk mencegah kehamilan. Kedua hormone ini mempunyai peranan penting yang mempengahuhi ;

1. Proses ovulasi

2. Nidasi ( implantasi )

3. Menstruasi

4. Lendir serviks

Sebagai wanita modern, Anda pasti tahu pentingnya Keluarga Berencana. Mungkin Anda termasuk salah satu di antara 70 juta wanita di seluruh dunia yang meminum pil KB setiap harinya. Memang pil KB adalah salah satu metode KB yang paling efektif dan paling banyak di teliti.

B. Cara kerja kontrasepsi pil KB

1. Mencegah terhadinya ovulasi

2. Mencegah terjadinya nidasi pada endometrium.

3. Menambah kepekaan/kekentalan pada lendir servix sehingga tdk mudah tembus oleh spermatozoa.

4. Mengusahakan agar pemakai pil kb ini mendapat menstruasi seperti biasanya yangdi sebut with drawl bleeding atau menstruasi yang tidak disertai dengan pelepasan ovum (anovulatoir menstruasi)

C. Indikasi pil KB

1. Pada wanita yang sudah bersuami

2. Tidak dalam keadaan hamil

3. Pada wanita / ibu yang sehat

4. Tidak ada kontraindikasi

D. Kontraindikasi pil KB

1. Hipertensi, DM , hamil

2. CA (payudarah dan serviks)

Page 7: PEMBAHASAN PNI baru

3. Hepatitis dan penyakit jantung

4. Truma dan asma

5. Perdarahan abnormal

6. Varices yang luas

E. Jenis pil KB yang sering digunakan

1. Noriday

a. Hanya diberikan pada akseptor lama.

b. Tidak boleh di berikan pada ekseptor baru.

c. Tidak boleh di berikan pada akseptor ganti cara.

d. Termasuk pil KB dengan dosis estrogen tinngi

2. Kimia farma

a. Terutama digunakan untuk akseptor lama.

b. Dapat diberikan kepada akseptor baru secara selektif.

c. Pil KB dengan dosis estrogen tinggi.

3. Marvelon 28

a. Akseptor baru diarahkan pemakaian pil jenis ini.

b. Akseptor lama diteruskan dengan pengawasan yang efektif.

c. Termasuk pil denngan dosis estrogen rendah.

4. Ovostat

a. Hanya digunakan pada akseptor lama.

b. Diutamakan untuk jalur swasta (mandiri).

c. Termasuk pil dengan dosis estrogen tinngi.

5. Microgynon 30 ed

Page 8: PEMBAHASAN PNI baru

a. Dapat diberikan kepada akseptor baru dan lama.

b. Di utamakan pada pelayanan kota

c. Termasuk pil denngan dosis estrogen rendah.

F. Cara pemakaian pil KB.

1. Pil kontra sepsi yang berisi tablet 20,21,23 mulai digunakan pada hari ke 5 haid sampai tablet habis. Kemudian istirahat dan dimulai lagi dengan rangkaian pil baru pada hari yang sama dalam minggu berikutnya.

2. Pil KB yang berisi 28 tablet mulai digunakan pada hari ke 5 haid dan dilanjutkan terus sampai obat habis tanpa berhenti

3. Bila pil lupa diminum satu hari segerah minum pil yang terlupakan tersebut setelah diingat.

4. Apabila 2 hari berturut-turut tidak dimakan maka dirinya dianggap tidak terlindungi terhadap kemungkinan menjadi hamil. Oleh karena itu diharapkan memakai kondom.

5. Bagi ibu yang belum haid setelah keguguran dan tidak menyusui bayinya setelah melahirkan dapat segerah diberikan pil asal saja tidak ada kontra indikasi.

6. Bagi ibu yang sedang menyusui dapat diberikan PN exluton (pil murni) asal tidak ada kontraindikasi.

G. jenis pil kontrasepsi oral:

1. Pil Kontrasepsi Oral Tipe Kombinasi

Terdiri dari 21-22 pil kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi derivat estrogen dan progestin dosis kecil, untuk pengunaan satu siklus. Pil kontrasepsi oral pertama mulai diminum pada hari pertama perdarahan haid, selanjutnya setiap pil 1 hari 1 pil selama 21-22 hari.Umumnya setelah 2-3 hari sesudah pil kontrasepsi oral terakhir diminum, akan timbul perdarahan haid, yang

sebenarnya merupakan perdarahan putus obat.

Penggunaan pada siklus selanjutnya, sama seperti siklus sebelumnya, yaitu pil pertama ditelan pada hari pertama perdarahan haid.

2. Pil Kontrasepsi Oral Tipe Sekuensial

Terdiri dari 14-15 pil kontrasepsi oral yang berisi derivat estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin. Cara penggunaannya sama dengan tipe kombinasi. Efektivitasnya sedikit lebih rendah dan lebih sering menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Page 9: PEMBAHASAN PNI baru

3. Pil Kontrasepsi Oral Tipe Pil Mini

Hanya berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi.

4. Pil Kontrasepsi Oral Tipe Pil Pascasanggama (Morning After Pill)

Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu kurang dari 72 jam pascasanggama, selama 5 hari berturut-turut.

H. Efeksamping dan cara mengatasinya.

1. Ada muntah dan mual diberikan Vitamin B6 bila tidak berhasil hentikan pemakaian.

2. Keputihan ganti dengan pil estrogen tinggi.

3. Sakit kepala (migrain) ganti dengan pil estrogen tinggi, bila tidak berhasil hentikan pemakaian.

4. Terjadi cloasma ganti dengan cara lain.

5. Varices hentikan pemakaian dan ganti dengan cara lain

6. Hipertensi hentikan pemakaian

7. Kagagalan (hamil), segerah rujuk kedokter

8. Pemeriksaan TD secarah rutin.

I. Mitos tentang pil KB

a. Pil kb membuat saya gemuk dan mengalami pendarahan

· Estrogen bisa menyebabkan retensi cairan dan garam yang bisa memicu pertambahan berat badan sedangkan progesteron bisa meningkatkan nafsu makan. Tetapi dengan dosis rendah pil KB modern efek ini jarang terjadi.

· Kenaikan berat badan terjadi karena pasien merasa aman yaitu terlindungi dari kehamilan sehingga pola makan berubah (nafsu makan meningkat) ataupun oleh karena faktor keturunan.

· Pendarahan dapat terjadi bila pasien terlupa minum pil lebih dari 12 jam karena turunnya kadar hormon dalam tubuh yang diartikan oleh tubuh sebagai tanda sudah boleh menstruasi (ingat bahwa selama minum pil KB menstruasi tidak terjadi)

b. Pil KB membuat rahim kering dan setelah berhenti minum saya akan sulit punya anak

Page 10: PEMBAHASAN PNI baru

Tidak perlu dikhawatirkan bahwa penggunaan pil KB akan menyulitkan punya anak, ataupun menyebabkan rahim kering, karena:

Pil KB adalah salah satu metode yang paling reversibel artinya kesuburan langsung kembali bila penggunaan dihentikan. Bahkan pil KB dapat mengurangi resiko infertilitas primer hingga 40%

c. Pil kb cenderung menyebabkan kanker

Hingga saat ini, penyebab terjadinya kanker belum diketahui secara pasti.Tetapi berdasarkan penelitian yang bersifat retrospektif, resiko terkena kanker bagi wanita yang tidak menggunakan kontrasepsi oral lebih besar daripada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral.

d. Pil KB sulit diandalkan karena harus diminum setiap hari dan saya mudah lupa

Tingkat keandalan pil KB adalah yang paling tinggi di antara semua metode kontrasepsi kecuali sterilisasi. Kegagalan hanya terjadi pada 1 orang diantara 1000 wanita selama pemakaian 1 tahun artinya mempunyai PI = 0,13 dan biasanya disebabkan karena muntah atau lupa minum pil.

Untuk memudahkan Anda mengingatnya dan menjadikan hal ini suatu kebiasaan maka dengan kemasan kalender dari pil KB yang dilengkapi dengan nama hari, hanya satu hari saja yang perlu Anda ingat yaitu hari pertama mulai minum pil KB, serta pilihlah waktu minum pil yang sama setiap hari (misalnya: setelah makan malam, sebelum menggosok gigi malam hari atau sebelum tidur)

e. Pil KB tidak cocok untuk wanita yang belum menikah

Bisa saja terjadi gangguan / ketidakseimbangan hormonal pada wanita muda yang belum menikah, antara lain: siklus menstruasi tidak teratur, nyeri hingga kejang perut menjelang menstruasi, kulit berminyak bahkan berjerawat, ataupun pola tumbuh rambut yang tidak normal pada wanita / male hair pattern. Oleh karena itu diperlukan terapi dengan pemberian pil yang mengandung hormon yaitu pil KB.

f. Pil KB memicu timbulnya jerawat sehingga membuat penampilan menjadi tidak menarik

Jerawat yang sering timbul pada penggunaan pil KB biasanya disebabkan oleh unsur progesteronnya. Tetapi pada pil KB modern biasanya masalah ini agak jarang terjadi. Bahkan, ada pil KB kombinasi modern (OC) yang sekaligus bekerja untuk membuat kulit Anda lebih bersih, halus dan cantik.

BAB I

PENDAHULUAN

Pada manusia dan beberapa binatang, progesteron diproduksi di ovarium (khususnya setelah ovulasi di corpus luteum), pada otak, selama kehamilan, dan pada plasenta.

Page 11: PEMBAHASAN PNI baru

Pria dan wanita sama-sama memproduksi progesteron, namun wanita tercatat memproduksi hormon progesteron dua kali lebih banyak dibanding pria.

Wanita menggunakan progesteron bersama dengan hormon wanita lain seperti estrogen untuk memfasilitasi proses reproduksi. Progesteron ditemukan di ovarium, kelenjar adrenal, dan plasenta.

Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen dan memungkinkan pasangan untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai macam jenis Alat Kontrasepsi yang tersedia di pasaran yang dapat dibeli dengan bebas.

Pil kontrasepsi dipergunakan oleh kurang lebih 50 juta akseptor di seluruh dunia. Di Indonesia diperkirakan kurang lebih 60% akseptor mempergunakan pil kontrasepsi. Jumlah ini tampaknya akan tetap tinggi dibandingkan dengan jumlah akseptor yang mempergunakan cara kontrasepsi yang lain. Pil mengakibatkan perlunya tenaga pelayanan lebih banyak dibandingkan IUD, sehingga merupakan beban yang berat bagi tenaga medis serta para medis. Oleh karena itu perlu pelayanan yang diatur oleh tenaga terlatih yang terdapat dalam masyarakat sendiri. Sehubungan dengan ini diperlukan pengetahuan dasar serta petunjuk-petunjuk untuk pelaksana pelayanan tersebut, baik untuk seleksi akseptor maupun cara mengatasi keluhan-keluhan yang ditemukan

BAB II

HORMON PROGESTERON DAN KONTRASEPSI HORMONAL

1. Hormon Progesteron

A. Definisi Hormon Progesteron

Progesteron adalah hormon steroid yang berperan dalam siklus menstruasi wanita, mendukung proses kehamilan, dan embriogenesis. Progesteron tergolong kelompok hormon progestogen, dan merupakan hormon progestogen yang banyak terdapat secara alami.

Tanaman Dioscorea mexicana mengandung senyawa steroid diosgenin, yang dapat diubah menjadi progesteron di laboratorium. Tanaman lain yang dapat dimanfaatkan untuk mensintesis progesteron adalah Dioscorea pseudojaponica dan Dioscorea villosa.

Pada manusia dan beberapa binatang, progesteron diproduksi di ovarium (khususnya setelah ovulasi di corpus luteum), pada otak, selama kehamilan, dan pada plasenta.

Pria dan wanita sama-sama memproduksi progesteron, namun wanita tercatat memproduksi hormon progesteron dua kali lebih banyak dibanding pria.

Wanita menggunakan progesteron bersama dengan hormon wanita lain seperti estrogen untuk memfasilitasi proses reproduksi. Progesteron ditemukan di ovarium, kelenjar adrenal, dan plasenta.

Page 12: PEMBAHASAN PNI baru

Progesteron juga disimpan dalam sel lemak tertentu. Di luar tubuh manusia, progesteron dapat ditemukan dalam satu jenis ubi tertentu.

Wanita yang telah mengalami menopause dan gadis remaja prapubertas memiliki tingkat progesteron yang sangat rendah.

Seorang wanita yang memiliki tingkat rendah progesteron selama masa aktif reproduksi disebut mengalami defisiensi atau kekurangan progesteron.

Gejala kekurangan progesteron meliputi menstruasi yang tidak teratur, kista ovarium, dan keguguran. Seorang wanita yang diduga mengalami kekurangan progesteron akan diminta untuk melakukan pemeriksaan sampel darah.

Sebelum melakukan pemeriksaan sampel darah, pasien diminta untuk tidak mengambil pil KB, suplemen estrogen, atau suplemen progesteron setidaknya satu bulan sebelum pengujian agar hasil pemeriksaan akurat.

B. Progesteron memiliki efek fisiologis

a) Efek Pada Sistem Reproduksi

a. Menyiapkan uterus (rahim) untuk kehamilan

b. Selama kehamilan, progesteron juga menurunkan respon kekebalan tubuh ibu, untuk menerima janin.

c. Menurunkan pergerakan otot halus uterus (rahim)

d. Menghambat laktasi selama kehamilan

e. Penurunan kadar progesteron selama masa kehamilan mungkin menjadi awal mula proses kelahiran bayi.

f. Mempertebal dinding endometrium setelah terjadi ovulasi

g. Menghambat produksi LH agar korpus luteum mengalami degenerasi saat tidak terjadi fertilisasi

h. Menghambat laktasi saat kehamilan

i. Mempersiapkan endometrium untuk implantasi zigot

b) Efek Pada Sistem Saraf

• Progesteron termasuk hormon neurosteroid, berperan meningkatkan kemampuan belajar dan daya ingat

c) Efek Pada Sistem Lainnya

Page 13: PEMBAHASAN PNI baru

a. Menurunkan kejang otot polos

b. Menururunkan kerja empedu dan kandung kemih

c. Memiliki efek antiinflamasi dan mengatur respon kekebalan tubuh

d. Menormalkan pembekuan darah, kadar seng dan tembaga, kadar oksigen sel, dan lemak yang disimpan untuk energi.

e. Mempengaruhi kesehatan gusi, meningkatkan risiko gingivitis dan kerusakan gigi.

f. Mencegah kanker endometrium, dengan cara mengatur efek estrogen.

Oleh karena ketersediaan hayati progesteron sangat buruk ketika digunakan secara oral, maka hormon ini banyak disintesis sebagai progestin, akan tetapi progestin tidak mampu menggantikan peran progesteron alami karena pada banyak kasus progestin hanya diproduksi untuk menyerupai efek progesteron pada uterus.

C. Progesteron Selama Perkembangan Payudara

Pubertas seorang wanita ditandai oleh menstruasi dan perkembangan payudara. Payudara mulai tumbuh beberapa tahun sebelum menstruasi yang didorong oleh estrogen, prolaktin, dan hormon lainnya.

Setelah ovulasi dan menstruasi pertama, tubuh mulai memproduksi progesteron. Bersama dengan estrogen dan hormon lainnya, progesteron membantu melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan payudara.

Saat terjadi kekurangan progesteron, seorang wanita berpotensi mengalami hambatan perkembangan saluran air susu dan kelainan perkembangan bentuk payudara.

D. Progesteron Selama Konsepsi

Infertilitas atau sulit hamil adalah akibat lain dari defisiensi progesteron. Progesteron memberi sinyal pada payudara dan rahim untuk mempersiapkan konsepsi.

Payudara kemudian akan membesar untuk memproduksi lebih banyak air susu. Progesteron juga akan merangsang lapisan rahim menjadi lebih tebal dan leher rahim untuk mengeluarkan lendir lebih banyak.

Progesteron juga akan memberi tahu sistem kekebalan tubuh untuk menyesuaikan diri sehingga memungkinkan tubuh menerima sel telur yang dibuahi.

Jika konsepsi tidak terjadi, level progesteron akan menurun dan memicu dimulainya siklus menstruasi.

Tubuh seorang wanita dengan kadar progesteron rendah tidak akan mengalami perubahan untuk mempersiapkan pembuahan sehingga sulit untuk hamil.

Page 14: PEMBAHASAN PNI baru

E. Progesteron Selama Kehamilan

Selama kehamilan, progesteron membuat uterus menebal dan menstabilkan posisi janin. Progesteron juga terus merangsang pertumbuhan jaringan payudara untuk memproduksi air susu.

Hormon ini berperan pula memperkuat dinding panggul dan mendorong produksi lendir yang menyumbat leher rahim untuk mencegah masuknya infeksi. Semua hal ini akan melindungi janin.

Seorang wanita yang kekurangan progesteron menjadi lebih berpotensi mengalami keguguran. Level progesteron yang rendah juga membuat seorang wanita yang berhasil melahirkan akan kesulitan memberikan ASI secara efektif.

2. Kontrasepsi Hormonal

A. Definisi Kontrasepsi Hormonal

Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesterone.

Keuntungan kontrasepsi hormonal sangat luas disamping mencegah terjadinya kehamilan, menurut sebuah buletin yang dikeluarkan olehAmerican College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan diterbitkan dalam Obstetrics & Gynecology edisi Januari 2010.

“Kami sudah mengenal selama bertahun-tahun bahwa kontrasepsi hormonal memiliki keuntungan kesehatan diluar mencegah kehamilan,” kata penulis Robert L. Reid, MD, dari Kingston, Ontario, Kanada sebagai penulis utama, dalam suatu rilis berita.

Selama tahun-tahun reproduksi, lebih dari 80% wanita di Amerika Serikat menggunakan beberapa bentuk kontrasepsi hormonal, seperti kontrasepsi oral atau pil, patch, single-rod progestin dan implan lainnya, suntikan, cincin vagina, dan intrauterine device (IUD). Selain untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, kontrasepsi hormonal digunakan untuk mengobati gangguan menstruasi termasuk dismenore dan menoragiadengan efektif.

Laporan menunjukkan, sampai 90% wanita muda dismenore, yang merupakan penyebab utama absen sekolah dan bekerja. Jika tidak diobati, menoragia dapat menyebabkan anemia. Sekitar tiga perempat wanita dengan dismenore menanggapi dengan positif kombinasi pengibatan dengan kontrasepsi oral, dan cincin vagina mungkin sama efektifnya.

Kontrasepsi hormonal dapat diberikan secara oral dalam bentuk pil atau injeksi. Pil kontrasepsi mengandung kombinasi antara estrogen dan progesteron. Sedangkan sediaan injeksi hanya mengandung progesteron saja. Estrogen menghambat ovulasi dengan menekan hipotalamus dalam menskresi FSH releasing factor, LH releasing factor, dan selanjutnya mengurangi skresi FSH dan LH.

Page 15: PEMBAHASAN PNI baru

Progesteron menghambat pergerakan sperma dengan meningkatkan kekentalan muskus pada servik, memperlambat transpor ovum, menghambat aktivasi enzim penghidrolisa sperma yang diperlukan untuk fertilisasi, menghambat aktivasi enzim penghidrolisa sperma yang diperlukan untuk fertilisasi, menghambat inflamasi, dan ovulasi melalui pengurangan skresi FSH dan LH.

Kedua hormon tersebut diperlukan untuk pematangan folikel gravida dalam ovarium, karena hambatan tersebut menyebabkan ovulasi terhambat yang mengakibatkan pembuahan tidak dapat terjadi. Selain itu, estrogen dan progesteron juga akan menyebabkan perubahan endometrium sehingga terjadi perubahan lendir serviks dan motilitas tuba falofi yang mengganggu pergerakan sperma.

B. Harus diperhatikan beberapa faktor dalam pemakaian semua jenis obat yang bersifat hormonal, yaitu:

Kontraindikasi mutlak: (sama sekali tidak boleh diberikan):kehamilan, gejala thromboemboli, kelainan pembuluh darah otak, gangguan fungsi hati atau tumor dalam rahim.

Kontraindikasi relatif (boleh diberikan dengan pengawasan intensif oleh dokter): penyakit kencing manis (DM), hipertensi, pendarahan vagina berat, penyakit ginjal dan jantung.

C. Macam – Macam Kontrasepsi Hormonal

Alat kontrasepsi modern yaitu bisa berupa Pil, AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), suntik, implant (susuk), Tubektomi dan Vasektomi.

Alat kontrasepsi hormonal yang paling banhyak di jumpai di masyarakat yaitu ,suntik, pil kombinasi, IUD dan susuk(implant).

1. Kontrasepsi Suntikan

Tersedia suntik 1 bulan (estrogen + progesteron) dan 3 bulan (depot progesteron, tidak terjadi haid). Cukup praktis tetapi karena memasukkan hormon sekaligus untuk 1 atau 3 bulan, orang yang sensitif sering mengalami efek samping yang agak berat.

1) Depo provera yang mengandung medroxyprogestin acetate 50 Mg.

2) Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetate dan estrogen.

3) Norethindrone enanthate (Noresterat) 200 mg yang mengandung derivate testosteron.

• Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan (Hartanto H.2004)

a. Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum untuk terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor dari hipotalamus.

b. Mengentalkan lender serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh spermatozoa.

Page 16: PEMBAHASAN PNI baru

c. Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk implantasi dari hasil konsepsi.

• Keuntungan dan Kerugian

1) Keuntungan ( Hartanto.H,2004 )

a. Noristerat pemberiannya sederhana diberikan 200 mg sekali setiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama 3 x suntikan pertama kemudian selanjutnya sekali tiap 12 minggu.

b. DMPA pemberiannya diberikan sekali dalam 12 minggu dengan dosis 150 mg.

c. Tingkat efektifitasnya tinggi

d. Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.

e. Suntikan tidak ada hubungannya dengan saat bersenggama.

f. Tidak perlu menyimpan atau membeli persediaan.

g. Kontrasepsi suntikan dapat dihentikan setelah 3 bulan dengan cara tidak disuntik ulang, sedangkan IUD dan implant yang non-bioderdable harus dikeluarkan oleh orang lain.

h. Bila perlu, wanita dapat menggunakan kontrasepsi suntikan tanpa perlu memberitahukan kepada siapapun termasuk suami atau keluarga lain.

i. Tidak ditemukan efek samping minor seperti pada POK yang disebabkan estrogen, antara lain mual atau efek samping yang lebih serius seperti timbulnya bekuan darah disamping estrogen juga dapat menekan produksi ASI.

2) Kerugian ( Hartanto,2004).

a. Perdarahan yang tidak menentu

b. Terjadinya amenorhoe yang berkepanjangan

c. Berat badan yang bertambah

d. Sakit kepala

e. Kembalinya kesuburan agak terlambat beberapa bulan

f. Jika terdapat atau mengalami side efek dari suntikan tidak dapat ditarik lagi.

g. Masih mungkin terjadi kehamilan, karena mempunyai angka kegagalan 0.7%.

h. Pemberiannya harus dilakukan oleh orang yang profesional.

i. Menimbulkan rasa sakit akibat suntikan

Page 17: PEMBAHASAN PNI baru

j. Memerlukan biaya yang cukup tinggi.

• Saat Pemberian Yang Tepat ( Wiknjosastro,2001)

a. Pasca persalinan

1) Segera diberika ketika masih di Rumah Sakit atau setelah 6 minggu post partum dan sebelum berkumpul dengan suami.

2) Tepat pada jadwal suntikan berikutnya.

b. Pasca Abortus

1) Segera setelah perawatan atau sebelum 14 hari.

2) Jadwal waktu suntikan yang diperhitungkan.

c. Interval

1) Hari kelima menstruasi

2) Jadwal waktu suntikan diperhitungkan.

• Cara Penggunaan ( Saifuddin AB,2003).

Depo provera atau Depo progestin disuntikan secara intra muscular tiap 12 minggu dengan kelonggaran batas waktu suntik, biasa diberikan kurang satu minggu.

• Efek Samping dan Penanggulangannya ( Hartanto,H.2004)

• Efek samping ( Hartanto,H.2004)

1) Gangguan Haid :

a. Amenorhoe yaitu tidak datang haid setiap bulan selama menggunakan kontrasepsi suntikan kecuali pada pemakaian cyclofem.

b. Spoting yaitu bercak-bercak perdarahan diluar haid yang terjadi selama menggunakan kontrasepsi suntikan.

c. metrorhagia yaitu perdarahan yang berlebihan jumlahnya

2) Keputihan

Adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari jalan lahir dan terasa mengganggu ( jarang terjadi)

3) Perubahan berat badan

Page 18: PEMBAHASAN PNI baru

Berat badan bertambah beberapa kilogram dalam beberapa bulan setelah menggunakan kontrasepsi suntikan.

4) Pusing dan sakit kepala

Rasa berputar /sakit kepala, yang dapat terjadi pada satu sisi, kedua sisi atau keseluruhan dari bagian kepala . Ini biasanya bersifat sementara.

5) Hematoma

Warna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat perdarahan di bawah kulit.

• Penanggulangannya ( Saifuddin,A.B,2003)

1) Gangguan haid

a) Konseling

Memberikan penjelasan kepada calon akseptor bahwa pada pemakaian kontrasepsi suntikan dapat menyebabkan gejala-gejala tersebut adalah akibat pengaruh hormonal suntikan dan biasanya gejala-gejala perdarahan tidak berlangsung lama

b) Pengobatan

Apabila pasien ingin mendapat haid, dapat diberikan pemberian Pil KB hari I sampai ke II masing masing 3 tablet, selanjutnya hari ke IV diberikan 1 x 1 selama 3 – 5 hari. Bila terjadi perdarahan, dapat pula diberikan preparat estrogen misalnya : Lymoral 2 x 1 sehari sampai perdarahan berhenti. Setelah perdarahan berhenti, dapat dilaksanakan “tepering off” ( 1 x 1 tablet ).

2) Keputihan

a) Konseling :

Menjelaskan kepada akseptor bahwa kontrasepsi suntikan jarang terjadi keputihan. Bila hal ini terjadi juga, harus dicari penyebabnya dan segera di berikan pengobatan.

b) Pengobatan :

Pengobatan medis biasanya tidak diperlukan. Pada kasus dimana cairan berlebihan dapat diberikan preparat Anti Cholinergis seperti extrabelladona 10 mg dosis 2 x 1 tablet untuk mengurangi cairan yang berlebihan. Perubahan warna dan bau biasanya disebabkan oleh adanya infeksi.

3) Perubahan Berat Badan

a) Konseling :

Page 19: PEMBAHASAN PNI baru

Menjelaskan kepada akseptor bahwa kenaikan berat badan adalah salah satu efek samping kontrasepsi suntikan. Kenaikan berat badan dapat juga disebabkan hal-hal lain. Hipotesa para ahli : DMPA merangsang pusat pengendalian nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya. Disamping itu dapat pula terjadi penurunan berat badan.

b) Pengobatan :

Pengobatan diet merupakan pilihan utama. Dianjurkan untuk melaksanakan diet rendah kalori serta olahraga yang teratur. Bila terlalu kurus, dianjurkan untuk diet tinggi kalori, bila tidak berhasil dianjurkan untuk ganti cara kontrasepsi non hormonal.

4) Pusing dan Sakit Kepala

a) Konseling:

Menjelaskan kepada akseptor bahwa efek samping tersebut mungkin ada tetapi jarang terjadi dan biasanya bersifat sementara.

b) Pengobatan

Pemberian anti prostaglandin untuk mengurangi keluhan acetosal 500mg, 3 x 1 tablet/hari.

5) Hematoma

a) Konseling

Menjelaskan kepada calon akseptor mengenai kemungkinan efek samping

b) Pengobatan

Kompres dingin pada daerah yang membiru selama 2 hari. Setelah itu diubah menjadi kompres hangat sehingga warna biru/kuning menjadi hilang.

2. Kontrasepsi Oral ( Pil )

Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung hormon estrogen dan progestrone yang digunakan untuk mencegah hamil. Kontrasepsi oral terdiri atas lima macam yaitu :

1) Pil kombinasi, dalam satu pil terdapat estrogen dan progestrone sintetik yang diminum 3 kali seminggu. Pil kombinasi terdapat 3 tipe jenis berdasarkan variasi dosis, yaitu monofasik,bifasik dan trifasik.

Page 20: PEMBAHASAN PNI baru

2) Pil sekunseal, Pil ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan urutan hormon yang dikeluarkan ovariun pada tiap siklus. Maka berdasarkan urutan hormon tersebut,estrogen hanya diberikan selama 14 – 16 hari pertama di ikuti oleh kombinasi progestrone dan estrogen selama 5 – 7 hari terakhir.

3) Pil mini, merupakan pil hormon yang hanya mengandung progestrone dalam dosis mini ( kurang dari 0,5 mg) yang harus diminum setiap hari termasuk pada saat haid.

4) Once a moth pil, pil hormon yang mengandung estrogen yang ” Long acting ” yaitu biasanya pil ini terutama diberikan untuk wanita yang mempunyai Biological Half Life panjang.

5) Morning after pil, merupakan pil hormon yang mengandung estrogen dosis tinggi yang hanya diberikan untuk keadan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan dan kondom bocor.

• Efek samping yang ditimbulkan kontrasepsi Oral ( Pil ).

a. Nousea

b. Nyeri payudara

c. Gangguan Haid

d. Hipertensi

e. Acne

f. Penambahan berat badan.

• Keuntungan Kontrasepsi Oral ( Pil )

a. Mudah menggunakannya

b. Cocok untuk menunda kehamilan pertama dari pasangan usia subur muda.

c. Mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi

d. Dapat mencegah defesiensi zat besi (Fe)

e. Mengurangi resiko kanker ovarium.

3. Kontrasepsi Implant

Kontrasepsi implant mekanisme kerjanya adalah menekan ovulasi membuat getah serviks menjadi kental dan membuat endometrium tidak sempat menerima hasil konsepsi.

• Efek samping Implant

Page 21: PEMBAHASAN PNI baru

Pada umumnya efek samping yang ditimbulkan implant tidak berbahaya. Yang paling sering ditemukan adalah gangguan haid yang kejadiannya bervariasi pada setiap pemakaian, seperti pendarahan haid yang banyak atau sedikit, bahkan ada pemakaian yang tidak haid sama sekali. Keadaan ini biasanya terjadi 3 – 6 bulan pertama sesudah beberapa bulan kemudian. Efek samping lain yang mungkin timbul, tetapi jarang adalah sakit kepala, mual, mulut kering, jerawat, payudara tegang, perubahan selera makan dan perubahan berat badan.

• Keuntungan Implant.

a. Efektifitas tinggi setelah dipasang

b. Sistem 6 kapsul memberikan perlindungan untuk 5 tahun

c. Tidak mengandung estrogen

d. Efek kontraseptif segera berakhir setelah implantnya dikeluarkan

e. Implant melepaskan progestin dengan kecepatan rendah dan konstant, sehingga terhindar dari dosis awal yang tinggi

f. Dapat mencegah terjadinya anemia

• Kerugian Implant

a. Insersi dan pengeluaran harus dikeluarkan oleh tenaga terlatih

b. Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan implant

c. Lebih mahal

d. Sering timbul perubahan pola haid

e. Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.

4. IUD

IUD ditempatkan setinggi mungkin dalam rongga rahim waktu pemasangan yang paling baik adalah 40 hari setelah persalinan.

• Cara Kerja

a. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii

b. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri

c. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi

• Keuntungan Kontrasepsi IUD

Page 22: PEMBAHASAN PNI baru

a. Sangat efektif. 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan)

b. AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan

c. Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)

d. Tidak mempengaruhi hubungan seksual

e. Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A

f. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI

g. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)

h. Dapat digunakan sampai manopouse

i. Tidak ada interaksi dengan obat-obat

j. Membantu mencegah kehamilan ekktopik

• Kelemahan Kontrasepsi IUD

Efek samping umum terjadi:

a. perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar mensturasi, saat haid lebih sakit

b. Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar)

c. Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS

d. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti pasangan

e. Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR, PRP dapat memicu infertilitas

f. Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan AKDR

g. Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR. Biasanya menghilang dalam 1 – 2 hari

h. Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugas terlatih yang dapat melepas

i. Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila AKDR dipasang segera setelah melahirkan)

j. Tidakmencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk mencegah kehamilan normal

Page 23: PEMBAHASAN PNI baru

k. Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.

• Yang Boleh Menggunakan

a. Usia reproduktif

b. Keadaan nulipara

c. Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang

d. Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi

e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui

f. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi

g. Risiko rendah dari IMS

h. Tidak menghendaki metoda hormonal

i. Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari

j. Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 – 5 hari senggama

k. Perokok

l. Gemuk ataupun kurus

m. Yang Tidak Diperkenankan Menggunakan

n. Sedang hamil

o. Perdarahan vagina yang tidak diketahui

p. Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)

q. Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septik

r. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yangdapat mempengaruhi kavum uteri

s. Penyakit trofoblas yang ganas

t. Diketahui menderita TBC pelvik

u. Kanker alat genital

v. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm

Page 24: PEMBAHASAN PNI baru

D. Contoh Sediaan Kontrasepsi Hormonal

Estrogen Progestin Jumlah Pil

MONO FASIK

• EES 20 µg

• EES 30 µg

• EES 50 µg

Desogestrel 150 µg

Gestodem 75 µg

Desogestrel 150 µg

Levonogestrel 150 µg

Linestrenol 2,5 mg

Linestrenol 1 mg

28

28

28

28

21

28

TRIFASIK

• EES 30 µg

• EES 40 µg

• EES 30 µg

• EES 30 µg

Page 25: PEMBAHASAN PNI baru

• EES 40 µg

• EES 30 µg

Levonogestrel 50 µg

Levonogestrel 75 µg

Levonogestrel 125 µg

Noretindron asetat 1 mg

Noretindron asetat 1 mg

Noretindron asetat 1 mg

6

5

10

6

5

10

PIL MINI Noretindron asetat 0,35 mg

Noretindron asetat 0,35 mg 28

28

INJEKSI MPA 50 mg/ml & 150 mg/ml

Keterangan : µg = mikrogram

EES = Etinil Estradiol

MPA = Mesroksi Progesteron Asetat

E. Tanda – Tanda Bahaya atau Potensial Bahaya Pada Penggunaan Kontrasepsi Hormonal

Tanda-Tanda Kemungkinan Penyebab

Page 26: PEMBAHASAN PNI baru

1. Nyeri lambung hebat

2. Nyeri dada hebat

3. Sakit kepala hebat

4. Pandangan kabur,flashing setelah kena sinar, dan kebutaan

5. Nyeri kaki hebat (betid & paha) 1. Sakit pd kandung kemih, adenoma hepatik,pembekuan darah,dan pankreatis

2. Pembekuan darah pd paru-paru dan infark jantung

3. Stroke,migren,hipertensi

4. Stroke,hipertensi,masalah pembuluh darah temporer

5. Terjadinya pembekuan darah pada hepar

Pil Kontrasepsi

Manuskrip-manuskrip kuno sebenarnya telah menulis tentang wanita yang memakan obat supaya tidak hamil. Di Indonesia telah sejak lama para wanita memilih “jamu” untuk mencegah kehamilan. Sayangnya jamu tradisional ini secara ilmiah kedokteran belum banyak diselidiki dengan lebih mendalam.

Menjelang akhir abad 19, Beard dan zschokke mengemukakan bahwa pada beberapa jenis binatang, ovulasi akan tidak terjadi bila korpus luteum berkembang baik; dan pada tiga dasawarsa pertama abad ke 20 dilaporkan bahwa ekstrak dari korpus luteum dapat mencegah ovulasi. Setelah diselidiki ternyata korpus luteum mengandung hormon progesteron yang mampu menekan ovulasi. Pada tahun1930-an Bickenbach dan messenbach menemukan bahwa bahan steroid seperti progesteron, testosteron, dan estrogen dapat menghambat ovulasi.

Pelopor penelitian kontrasepsi Pil adalah Pincus, Rock, dan Carcia (1956) dimana percobaan-percobaan klinik yang amat intensif dan seksama telah dilakukan diPuerto Rico dengan hasil yang amat efektif dan memuaskan, semenjak saat itu pemekai Pil KB tersebar diseluruh dunia. Pil kombinasi yang berisi estrogen dan progesteron mulai dipasarkan tahun 1960, dan kemudian pada tahun 1963 Pil sequential mulai diperkenalkan pula. Sampai sekarang bermacam-macam jenis Pil kontrasepsi telah beredar dipasaran.

Menurut Guttmacher (1970), karena sangat efektif kalau dimakan menurut aturan pakai, maka kontrasepsi Pil adalah satu cara yang terbaik dalam usaha kontrasepsi pada masa sekarang ini. Pendapat ini didasarkan pada hal-hal berikut :

Page 27: PEMBAHASAN PNI baru

§ Meningginya pemakaian kontrasepsi Pil segala usia

§ Meningginya kepercayaan terhadap Pil

§ Menurunnya takaran estrogen dan progesteron beserta rangkaiannya

§ Meningginya daya penerimaan dan fasilitas pengadaan

§ Meningginya efektivitas dan menurunnya efek samping

Jumlah akseptor kontrasepsi Pil meningkat setiap tahun, baik dinegara-negara maju maupun dinegara-negara berkembang. Diperkirakan bahwa lebih dari 25% wanita PUS sekarang ini menggunakan kontrasepsi Pil secara kontinu

Klasifikasi

Pil dibuat oleh bermacam-macam pabrik obat diberbagai negara, umumnya berisi hormon estrogen dan progesteron yang berbeda pula jenis dan takarannya. Barbara Law (1974) berpendapat bahwa untuk mengklasifikasikan kontrasepsi harus didasarkan pada 4 kriteria penting, yaitu:

1. Jenis Pil tersebut

2. Jenis hormon estrogen dan progesteron serta takarannya

3. Potensi estrogen yang dipakai

4. Potensi progesteron yang dipakai

Kontrasepsi yang beredar dipasaran dunia umumnya dibagi 5 jenis menurut isi hormonnya:

§ Yang hanya berisi estrogen saja

§ Kombinasi estrogen dan progesteron; kadar estrogen yang menonjol

§ Kombinasi, kadar estrogen dan progesteron seimbang

§ Kombinasi, kadar progesteron yang lebih menonjol

§ Yang hanya berisi progesteron saja

Efek samping Pil kontrasepsi

Estrogen

Page 28: PEMBAHASAN PNI baru

Progesteron

Kelebihan

Nausea

Keputihan

Kloasma

Disposisi lemak berlebihan

Eksotrofia serviks

Teleangiekstasia

Nyeri kepala jenis vaskuler

Hipertensi

Supersi laktasi

Buah dada tegang dengan retensi cairan

Kekurangan

Iritabilitas

Semburan panas

Prolapsus uteri

Spotting

Darah haid berkurang

Page 29: PEMBAHASAN PNI baru

Tidak adanya perdarahan surut

libido berkurang

Kelebihan

Nafsu makan meningkat

BB bertambah

Cepat lelah

Depresi

Libido berkurang

Akne

Alopesia

Cholestatic jaundice

Lama haid berurang

Nyeri kepala

Efek anabolik

Moniliasis

Payudara membesar

Payudara tegang tanpa retensi cairan

Kekurangan

Darah haid lebih banyak, disertai bekuan.

Perdarahan surut terlambat

Page 30: PEMBAHASAN PNI baru

Heinen (1970) menganjurkan agar didalam Pil kombinasi dosis tertinggi untuk etinil estradiol ialah 30 mikrogram, dan mistranol 50 mikrogram.berdasarkan jumlah tablet dalam satu papan Pil kontrasepsi maka ada yang berisi 20, 21, 22, dan 28 tablet. Untuk yang 20, 21, dan 22 tablet, Pil pertama dimakan pada hari kelima Haid, lalu 1 tablet setiap hari sampai habis, tunggu datangnya haid lalu dimulai lagi seperti tadi dengan papan baru. Untuk yang 28 tablet, Pil pertama dimakan pada hari pertama haid lalu dimakan 1 tablet untuk setiap harisampai habis, kemudian langsung disambung dengan papan yang baru. Pil yang terdiri dari 28 tablet berisi 21 tablet obat anti hamil +7 tablet plasebo (Roboransia/preparat besi)

Jenis Pil kontrasepsi yang beredar dipasaran Indonesia umumnya adalah Pil kombinasi

Tausk (1975) membagi macam-macam Pil kontrasepsi menjadi Pil kombinasi, Pil sekwensial, Pil normofasik, mini Pil, after morning Pil, dan Pil tiga fase

Cara kerja

§ Cara kerja estrogen dan Pil kontrasepsi

Estrogen mempunyai khasiat kontrasepsi dengan jalan mempengaruhi ovulasi, perjalanan sel telur atau implantasi. Disamping itu penambahan estrogen dalam Pil kombinasi bertujuan untuk menjamin berlangsungnya siklus haid dan mengurangi insidens Breakthrough Bleeding. Ovulasi dihambat melalui pengaruh estrogen terhadap hipothalamus dan selanjutnya menghambat FSH dan LH. Ovulasi tidaklah selalu dihambat oleh Pil kombinasi yang berisi estrogen 50 mikrogram atau kurang, tetapi oleh pengaruh progesteron disamping estrogen.

Implantasi ovum yang telah dibuahi dapat dihambat oleh estrogen dosis tinggi seperti pada after morning pills, yang diberikan pada pertengahan siklus haid, karena akan menimbulkan efek anti progesteron, sehingga terjadi pertumbuhan endometrium yang menghambat implantasi. Perjalanan sel telur dipercepat dengan pemberian estrogen.

Estradiol yang dipakai dalam Pil kombinasi adalah etinil estradiol atau mestranol (etinil estradiol – 3 – metil eter.

§ Cara kerja progesteron dalam Pil kontrasepsi

Walaupun fungsi progesteron sebenarnya adalah menyiapkan endometrium untuk implantasi dan mempertahankan kehamilan; namun dalam dosis tertentu yang diatur baik, progesteron mempunyai khasiat kontrasepsi dengan menghalangi penetrasi dan transfortasi sperma karena lendir serviks menjadi lebih pekat (servikal prop), dan menghambat kapasitas sperma untuk membuahi dan menembus sel telur. Jika progesteron diberikan sebelum konsepsi, maka perjalanan ovum dalam saluran telur akan terhambat; bila sebelum ovulasi, maka implantasi akan terhalangi. Selain itu penghambatan ovulasi juga terjadi melalui jalur hipothalamus – hipofisis

Page 31: PEMBAHASAN PNI baru

Jenis progesteron yang dipakai dalam Pil konstrasepsi :

1. Derivat dari nor testosteron

§ Noretinordel

§ Noretisteron (noretindrol)

§ Noretisteron-asetat

§ Etindiol diasetat

§ Dimetisteron

§ Linestrenol

§ Noregestrel

2. Derivat dari hidroksi-progesteron

§ 17-alfa hidroksiprogesteron-kapronat

§ Medroksiprogesteron-asetat

§ Dihidroksi-progesteron-asetofenida

§ Megestrol asetat

§ Klormadinon asetat

Pil kombinasi

Adalah Pil kontrasepsi berisi estrogen maupun progesteron (progestagen, gestagen). Dosis estrogen ada yang 0,05; 0,08 dan 0,1 mg pertablet. Sedangkan dosis dan jenis progesteronnya bervariasi dari masing-masing pabrik pembuatnya

§ Cara Kerja

Pil kombinasi akan

o Menghalangi produksi gonadotropin dari hipofise secara terus menerus, sehimgga tidak terjadi ovulasi

o Merubah konsistensi lendir serviks menjadi tebal dan kental, sehingga penetrasi dan transportasi sperma akan terhalang, sulit, atau mungkin tidak sama sekali

o Merubah peristaltik tuba dan rahim, sehingga mengganggu transportasi sperma maupun sel telur

o Menimbulkan perubahan pada endometrium, sehingga tidak memungkinkan terjadinya nidasi; dan

Page 32: PEMBAHASAN PNI baru

o Merubah kepekaan indung telur terhadap rangsangan-rangsangan gonadotropin

§ Efektivitas

Secara teoritis hampir 100, dengan angka kegagalan 0,1 - 0,7

§ Kelebihan

o Efektivitasnya tinggi, dapat dipercaya jika dimakan sesuai aturan pakainya

o Pemakai Pil dapat hamil lagi, bila mana dikehendaki kesuburan dapat kembali dengan cepat

o Tidak mengganggu kegiatan seksual suami istri

o Siklus haid menjadi teratur

o Dapat menghilangkan keluhan nyeri haid (dismenorea)

o Untuk pengobatan kemandulan, kadang-kadang dapat dipakai untuk memancing kesuburan

o Untuk mengobati wanita dengan perdarahan yang tidak teratur

o Untuk mengobati perdarahan haid pada wanita usia muda (juvenil bleeding)

o Dapat memperbaiaki perdarahan tidak teratur yang disebabkan pemberian kontrasepsi hormonal lainnya

o Dikatakan dapat mengurangi angka kejadian kanker ovarium

§ Kekurangan

o Pil harus dimakan setiap hari, kurang cocok bagi wanita yang pelupa

o Motivasi harus diberikan secara lebih intensif

o Bagaimanapun juga tetap ada efek sampingnya

§ Efek samping

Ringan

Berupa mual muntah, pertambahan BB, perdarahan tidak teratur, retensi cairan, edema, mastalgia, sakit kepala, timbulnya jerawat, alopesia, dan keluhan ringan lainnya. Keluhan ini berlangsung pada bulan-bulan pertama pemakaian Pil

Berat

Dapat terjadi trombo-embolisme, mungkin karena terjadi peningkatan aktivitas faktor-faktor pembekuan atau karena pengaruh vaskuler secara langsung. Angka kejadian tromboembolisme ini

Page 33: PEMBAHASAN PNI baru

dilaporkan 4 – 9 kali lebih tinggi dari pada wanita bukan pemakai Pil dari golongan umur yang sama. Namun angka kematian yang terjadi amat rendah, yaitu 3 per 100.000 wanita pemakai Pil, hal ini diamati pada wanita-wanita dinegara barat

Mengenai kemungkinan timbulnya karsinoma serviks uteri, menurut penelitian yang dipercaya diluar negeri, dikatakan bahwa tidak diperoleh hubungan yang bermakna antara pemakai Pil dengan kanker serviks ataupun dengan displasia serviks

§ Kontraindikasi

Absolut

Adanya gangguan fungsi hati, tromboplebitis atau riwayat tromboflebitis, kelainan serebro vakuler, keganasan pada kelenjar mammae dan alat reproduksi, serta adanya varieses yang berat.

Relatif

Hipertensi, DM, penyakit tiroid; perdarahan abnormal pervaginam, yang tidak jelas penyebabnya; penyakit jantung dan penyakit ginjal; serangan asma bronkhial, eksema luas; migrain yang hebat;sering dapat serangan epilepsi; serta mioma uteri

§ Cara pemakaian Pil KB

o Bilamana mulai makan Pil KB ?

1. pasca persalinan (post partum)

a. mulai makan Pil KB 30 – 40 hari pasca persalinan

b. pakai cara lain dulu (kondom), baru setelah haid datang mulai makan Pil KB

c. diberikan induksi haid, setelah terjadi withdrawal bleeding, barulah mulai makan Pil KB

2. pasca keguguran (postabortum)

a. langsung makan Pil KB

b. 1 – 2 minggu postabortum

c. setelah haid pertama postabortum

3. pada tukar (ganti) jenis Pil KB

4. pada waktu interval

o Bagaimana cara memulai makan Pil KB ?

1. untuk Pil KB yang berisi 21 dan 22 tablet, mulailah makan Pil pada hari ke 5 siklus haid, lalu setiap hari 1 tablet, diikuti tidak makan Pil selama 6 – 7 hari

Page 34: PEMBAHASAN PNI baru

2. untuk yang berisi 28 tablet, mulai makan Pil pada hari pertama siklus haid, lalu 1 tablet setiap hari terus-menerus.

o Bagaimana memilih Pil KB yang sesuai ?

1. cara memilih Pil KB yang cocok untuk wanita yang sesuai adalah dengan mengenali 3 tipe utama wanita dan mengetahui isi Pil KB yang diberikan.

Mumford (1974) menggolongkan 3 tipe utama wanita

§ Estrogenik

Adalah wanita-wanita yang sangat buruk reaksinya terhadap pemberian estrogen, mereka peka terhadap estrogen

§ Balance (seimbang)

Adalah wanita-wanita bersifat seimbang antara estrogenik dan progesterogenik

§ Progestogenik

Adalah wanita-wanita yang bereaksi terhadap progesteron, mereka peka terhadap progesteron.

2. pedoman mengenalinya secara sederhana dapat dilakukan diklinik KB hanya dengan meelihat, menanyakan dan memeriksa

§ Tanyakan pola haidnya

Wanita tipe estrogenik cenderung mempunyai siklus haid yang pendek, biasanya kurang dari 26 hari, lamanya haid lebih dari 6 hari dan perdarahan lebih banyak. Sebaliknya wanita tipe progesterogenik mempunyai siklus haid 30 hari atau lebih, lamanya haid 4 hari atau kurang dengan jumlah darah yyang sedikit. Diantaranya terletak tipe wanita balanced (seimbang), dengan siklus haid sekitar 28 hari dan lamanya haid 5 – 6 hari, dan jumlah darah sedang.

§ Perhatikan bentuk fisik dan vital statistik tubuhnya

Pada wanita tipe estrogenik, pertumbuhan rambut dan penyebaran lemak tubuh yang feminin, payudara besar, sekret vagina banyak, dan pinggul yang besar. Sebaliknya pada wanita tipe progesterogenik, pertumbuhan rambut dan penyebaran lemak yang maskulin, kurus, payudara kecil, dan mempunyai riwayat sering tumbuh jerawat, pinggul kecil. Wanita tipe seimbang mempunyai bentuk fisik diantaranya

§ Reaksi terhadap terapi hormonal yang lalu

Perhatikan dan tanyakan reaksi tubuh wanita ini terhadap hormon yang telah diberikan. Hal ini dapat menjadi pedoman untuk merubah jenis Pil KB

Page 35: PEMBAHASAN PNI baru

§ Catatan-catatan untuk pemakaian Pil KB

o Makanlah Pil pada waktu yang sama setiap hari (sore atau malam)

o Setiap hari dilakukan kontrol apakah Pil kemarin sudah dimakan

o Jika anda lupa, makanlah 2 Pil pada sore hari

o Jika anda lupa 2 Pil, makanlah 2 Pil hari ini dan 2 Pil lagi keesokan harinya

o Jika lupa makan 3 Pil, tunggulah selama 7 hari setelah hari makan Pil terakhir, kemudian mulailah makan Pil KB dari bungkus yang baru. Dalam jangkan waktu 1 minggu tidak makan Pil tadi pakailah cara kontrasepsi lain untuk melindungi diri anda dari kehamilan.

o Jika anda lupa lebih dari 3 Pil, kemungkinan kegagalan (hamil) menjadi lebih besar

o Anggaplah selalu bahwa bungkus pertama kurang aman

o Jika terdapat bercak perdarahan (spotting), makanlah 2 Pil (dosis ganda) setiap hari selama 5 hari. Pil untuk penggandaan ini hendaknya diambil dari bungkus lain, supaya tidak mengganggu jadwal keteraturan memakan Pil

o Jika dengan cara ini perdarahan tidak berhenti, segeralah berkonsultasi dengan petugas kesehatan.

o Withdrawal bleeding (haid), terjadi hari ketiga dan keempat setelah Pil kombinasi habis

o Jika selama memakan Pil kontrasepsi timbul keluhan seperti kejang-kejang pada tungkai bawah, sakit kepala hebat, gangguan penglihatan (visus), atau rasa nyeri/ sakit dada, maka segeralah konsultasi dengan petugas kesehatan

o Para pemakai Pil KB sangat dianjurkan melakukan pemeriksaan sitologi vagina (papanicolau smear) dan pemeriksaan payudara setahun sekali

Pil sekuensial

Cara ini banyak dipakai pada tahun enam puluhan, sedangkan dewasa ini nampaknya kurang populer.

Cara pemakaian

Mula-mula makanlah pil yang berisi estrogen selama 2 minggu, diteruskan dengan memakan pil kombinasi selama 1 minggu, lalu selama 1 minggu tidak makan pil apapun. Pada akhir minggu keempat akan terjadi perdarahan haid (withdrawal blieeding)

Cara kerja

Page 36: PEMBAHASAN PNI baru

Khasiat utama Pil sekuensial adalah menghambat ovulasi. Dosis estrogen yang ada lebih tinggi daripada dosis estrogen dalam Pil kombinasi. Berhubung tidak adanya progesteron pada 2 minggu pertama, maka kelupaan makan Pil 1 hari saja akan menyebabkan terjadinya ovulasi, sehingga masih mungkin terjadi kehamilan.

Indikasi

Pada wanita hipoestrogenik, haid yang teratur, hypofertil, haid yang sering terlambat, dan wanita dengan jerawat.

Efek samping

Sama dengan Pil kombinasi.

Efektifitas

Pil sekuensial sekarang ini kurang populer dibandingkan Pil kombinasi. Angka kegagalan lebih tinggi dibandingkan Pil kombinasi, yaitu 0,5 – 1,4. Ini disebabkan karena bila makan Pil sekuensial tidak boleh lupa, dapat terjadi kehamilan.

Pil Normofasik

Pil ini kerjanya berada diantara cara kerja Pil kombinasi dan cara kerja Pil sekuensial, namun lebih mendekati cara sekuensial. Selama 7 hari pertama hanya diberi Pil yang mengandung estrogen saja, kemudian disusul dengan kombinasi estrogen dan progesteron selama 15 hari.

Cara kerjanya adalah dengan menyebabkan serviks menjadi tidak dapat ditembus oleh sperma dalam waktu yang lama, ditambah khasiat menghambat ovulasi.

Pil Trifasik

Adalah Pil kontrasepsi yang lebih alamiah dan diminum dalam 3 fase siklis haid dengan dosis yang berbeda-beda, yang untuk setiap fase berbeda warnanya:

§ 6 tablet warna coklat berisi levonorgestrel 50 mg dan etinil estradiol 30 mg,

§ 5 tablet warna putih berisi levonorgastrel 75 mg dan etinil estradiol 40 mg,

§ 10 tablet warna kuning berisi levonorgastrel 125 mg dan etinil estradiol 30 mg.

Pil kontrasepsi ini mulai diminum pada hari ke 5 haid setiap hari, sebaiknya setelah makan malam atau sebelum tidur malam. Yang sudah beredar di Indonesia adalah Trinordiol (Wyeth) dan Triquilar (schering).

Page 37: PEMBAHASAN PNI baru

Pil mini (Low dose continous progesteron)

Adalah Pil kontrasepsi yang hanya terdiri dari progesteron saja dalam dosis rendah (0,5 mg atau kurang) dan diberikan secara terus menerus setiap hari tanpa berhenti.

§ Cara kerja

Mekanisme kerja Pil mini belum diketahui benar, namun menurut beberapa penyelidik, akan menyebabkan perubahan pada landir serviks menjadi kental dan mengurangi jumlahnya sehingga sukar ditembus oleh sperma. Dilaporkan pula bahwa 75 % pemakai cara ini ovulasi masih terjadi, sedangkan 50 % diantaranya mukosa rahim tetap dalan keadaan normal.

§ Efektifitas

Angka kegagalan agak tinggi yaitu 0,2 – 12.

§ Efek samping

Sering terjadi perdarahan yang tidak teratur, efek samping lainnya lebih kurang dibandingkan Pil kombinasi

Pil pagi (after morning Pills)

Disebut juga kontrasepsi pasca koitus (post-coital contraception). Adalah Pil berisi estrogen do0sis tinggi yang dimakan pada pagi hari setelah melakukan koitus pada malam harinya.biasanya hanya diberikan untuk mencegah kehamilan pada koitus yang tidak terlindung, misalnya pada perkosaan, kondom yang bocor atau koyak, dan sebagainya.Pil yang dipakai adalah Lynoral dengan dosis 1 mg pertablet dan stilbesterol 25 dan 50 mg. Menurut Haspels dalam 24 – 48 jam setelah koitus yang tidak dilindungi takut terjadi kehamilan, dapat diberikan 3 – 5 mg Lynoral tiap hari selama 5 hari.

§ Efek samping

Karena diberikan estrogen dosis tinggi, maka efek samping yang sering dijumpai adalah mual-mual (50%) dan muntah (20%).

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 38: PEMBAHASAN PNI baru

A. Kesimpulan

Pil dibuat oleh bermacam-macam pabrik obat diberbagai negara, umumnya berisi hormon estrogen dan progesteron yang berbeda pula jenis dan takarannya. Barbara Law (1974) berpendapat bahwa untuk mengklasifikasikan kontrasepsi harus didasarkan pada 4 kriteria penting, yaitu:

Jenis Pil tersebut; Jenis hormon estrogen dan progesteron serta takarannya; Potensi estrogen yang dipakai; Potensi progesteron yang dipakai

Kontrasepsi yang beredar dipasaran dunia umumnya dibagi 5 jenis menurut isi hormonnya:

Yang hanya berisi estrogen saja, Kombinasi estrogen dan progesteron; kadar estrogen yang menonjol, Kombinasi, kadar estrogen dan progesteron seimbang, Kombinasi, kadar progesteron yang lebih menonjol, Yang hanya berisi progesteron saja

B. Saran

Bagi akseptor KB pilihlah alat kontrasepsi yang ideal meliputi; daya guna, aman, murah, estetik, mudah didapat, dan efek sampingan minimal.

Bagi rekan mahasiswa kami mengharapkan kritikan membangun untuk menyempurnakan makalah ini yang tentunya sesuai dengan literatur. Terima kasih

Daftar Pustaka

Sarwono Prawiroharjo.,Prof.,DR. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Gramedia. Jakarta. 1997

Arif Manjoer,.dkk,. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jilid I. Media Aesculapius. FKUI. Jakarta. 2001

Rustam Mochtar,.Prof,. DR,. Sinopsis Obstetri. Jilid II. EGC. Jakarta. 1998

Kanker payudara (Carcinoma mammae) dalam bahasa inggrisnya disebut breast cancer merupakan kanker pada jaringan payudara. Kanker ini paling umum menyerang wanita, walaupun laki-laki juga punya potensi terkena akan tetapi kemungkinan sangat kecil dengan perbandingan 1 diantara 1000.

Kanker ini terjadi karena pada kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali, atau kanker payudara sering didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma.

Page 39: PEMBAHASAN PNI baru

Penyakit ini diklasifikasikan Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam urutan 17.

Fase

Penyebaran penyakit ini sering disebut dengan isntilah Transformasi, sebagai fase pertumbuhan penyakit, yaitu terdiri dari fase inisiasi dan fase Promosi, dan fase metastasis

Fase inisiasi

Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.

Progesteron, sebuah hormon yang menginduksi ductal side-branching pada kelenjar payudara dan lobualveologenesis pada sel epitelial payudara, diperkirakan berperan sebagai aktivator lintasan tumorigenesis pada sel payudara yang diinduksi oleh karsinogen. Progestin akan menginduksi transkripsi regulator siklus sel berupa siklin D1 untuk disekresi sel epitelial. Sekresi dapat ditingkatkan sekitar 5 hingga 7 kali lipat dengan stimulasi hormon estrogen, oleh karena estrogen merupakan hormon yang mengaktivasi ekspresi pencerap progesteron pada sel epithelial. Selain itu, progesteron juga menginduksi sekresi kalsitonin sel luminal dan morfogenesis kelenjar

Fase promosi

Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).

Fase metastasis

Metastasis menuju ke tulang merupakan hal yang kerap terjadi pada kanker payudara, beberapa diantaranya disertai komplikasi lain seperti simtoma hiperkalsemia, pathological fractures atau spinal cord compression. Metastasis demikian bersifat osteolitik, yang berarti bahwa osteoklas hasil induksi sel

Page 40: PEMBAHASAN PNI baru

kanker merupakan mediator osteolisis dan mempengaruhi diferensiasi dan aktivitas osteoblas serta osteoklas lain hingga meningkatkan resorpsi tulang.

Tulang merupakan jaringan unik yang terbuat dari matriks protein yang mengandung kalsium dengan kristal hydroxyappatite sehingga mekanisme yang biasa digunakan oleh sel kanker untuk membuat ruang pada matriks ekstraselular dengan penggunaan enzim metaloproteinase matriks tidaklah efektif. Oleh sebab itu, resorpsi tulang yang memungkinkan invasi neoplastik terjadi akibat interaksi antara sel kanker payudara dengan sel endotelial yang dimediasi oleh ekspresi VEGF. VEGF merupakan mitogen angiogenik positif yang bereaksi dengan sel endotelial. Tanpa faktor angiogenik negatif seperti angiostatin, sel endotelial yang berinteraksi dengan VEGF sel kanker melalui pencerap VEGFR-1 dan VEGFR-2, akan meluruhkan matriks ekstraselular, bermigrasi dan membentuk tubulus.

Gejala klinis

Ada beberapa Gejala secara klinis kanker payudara dapat berupa:

Benjolan pada payudara

Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.

Erosi atau eksema puting susu

Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d’orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah. Ciri-ciri lainnya antara lain:

Pendarahan pada puting susu;

Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang. Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh (Handoyo, 1990).

Page 41: PEMBAHASAN PNI baru

Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut

terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);

adanya nodul satelit pada kulit payudara;

kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa;

terdapat model parasternal;

terdapat nodul supraklavikula;

adanya edema lengan;

adanya metastase jauh;

serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.

Keluarnya cairan (Nipple discharge)

Nipple discharge adalah keluarnya cairan dari puting susu secara spontan dan tidak normal. Cairan yang keluar disebut normal apabila terjadi pada wanita yang hamil, menyusui dan pemakai pil kontrasepsi. Seorang wanita harus waspada apabila dari puting susu keluar cairan berdarah cairan encer dengan warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa harus memijit puting susu, berlangsung terus menerus, hanya pada satu payudara (unilateral), dan cairan selain air susu.

Faktor-faktor penyebab

Faktor risiko

Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya:

Page 42: PEMBAHASAN PNI baru

Faktor reproduksi: Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.

Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause. Sel-sel yang sensitive terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas.

Penyakit fibrokistik: Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali.

Obesitas: Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.

Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun

Radiasi: Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur.

Riwayat keluarga dan faktor genetik: Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun.

Page 43: PEMBAHASAN PNI baru

Faktor Genetik

Kanker peyudara dapat terjadi karena adanya beberapa faktor genetik yang diturunkan dari orangtua kepada anaknya. Faktor genetik yang dimaksud adalah adanya mutasi pada beberapa gen yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara gen yang dimaksud adalah beberapa gen yang bersifat onkogen dan gen yang bersifat mensupresi tumor.

Gen pensupresi tumor yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara diantaranya adalah gen BRCA1 dan gen BRCA2.

Pengobatan kanker

Ada beberapa pengobatan kanker payudara secara klinis medis yang penerapannya banyak tergantung pada stadium klinik penyakit (Tjindarbumi, 1994), yaitu:

Mastektomi

Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi (Hirshaut & Pressman, 1992):

Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.

Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.

Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.

Radiasi

Page 44: PEMBAHASAN PNI baru

Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi (Denton, 1996). Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.

Kemoterapi

Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker atau sitokina dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker melalui mekanisme kemotaksis. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh (Denton, 1996). Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.

Lintasan metabolisme

Asam bifosfonat merupakan senyawa penghambat aktivitas osteoklas dan resorpsi tulang yang sering digunakan untuk melawan osteoporosis yang diinduksi oleh ovarian suppression, hiperkalsemia dan kelainan metabolisme tulang, menunjukkan efektivitas untuk menurunkan metastasis sel kanker payudara menuju tulang.[17] Walaupun pada umumnya asupan asam bifosfonat dapat ditoleransi tubuh, penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping seperti osteonekrosis dan turunnya fungsi ginjal.

CT dapat menginduksi sel kanker payudara untuk memproduksi cAMP dan menghambat perkembangan sel kanker.[19] Molekul cAMP tersebut terbentuk dari ekspresi pencerap CT yang terhubung adenylate cyclase oleh paling tidak satu buah guanine nucleotide-binding protein. Respon cAMP terhadap CT dapat menurun ketika sel terinkubasi senyawa mitogenik berupa 17beta-estradiol dan EGF; dan meningkat seiring inkubasi senyawa penghambat pertumbuhan seperti tamoxifen dan 1,25(OH)2D3; serta oligonukleotida dan proto-onkogen c-myc. Namun penggunaan tamoxifen meningkatkan risiko terjadi polip endometrial, hiperplasia dan kanker, melalui mekanisme adrenomedulin.

Respon berupa produksi cAMP yang kuat, tidak ditemukan pada senyawa selain CT. Senyawa efektor adenylate cyclase seperti forskolin dan senyawa beta-adrenergic receptor agonist seperti isoproterenol hanya menghasilkan sedikit produksi cAMP.

Pada sel MDA-MB-231, CT akan menginduksi fosforilasi c-Raf pada serina posisi ke 259 melalui lintasan protein kinase A dan menyebabkan terhambatnya fosforilasi ERK1/2 yang diperlukan bagi kelangsungan

Page 45: PEMBAHASAN PNI baru

hidup sel MDA-MB-231,[21] dan menghambat ekspresi mRNA uPA yang diperlukan sel MDA-MB-231 untuk invasi dan metastasis. Walaupun demikian kalsitonin tidak mempunyai efek yang signifan untuk menghambat proliferasi sel MCF-7. Apoptosis sel MDA-MB-231 juga diinduksi oleh asam lipoat yang menghambat fosforilasi Akt dan mRNA AKT, aktivitas Bcl-2 dan protein Bax, MMP-9 dan MMP-2, serta meningkatkan aktivitas kaspase-3.

Strategi pencegahan

Pada prinsipnya, strategi pencegahan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu pencegahan pada lingkungan, pada pejamu, dan milestone. Hampir setiap epidemiolog sepakat bahwa pencegahan yang paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular adalah promosi kesehatan dan deteksi dini. Begitu pula pada kanker payudara, pencegahan yang dilakukan antara lain berupa:

Pencegahan primer

Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang “sehat” melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat. Pencagahan primer ini juga bisa berupa pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) yang dilakukan secara rutin sehingga bisa memperkecil faktor risiko terkena kanker payudara.

Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi at risk dari kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan. Skrining melalui mammografi diklaim memiliki akurasi 90% dari semua penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan terus-menerus pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Karena itu, skrining dengan mammografi tetap dapat dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lai

Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk assessement survey.

Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan mammografi setiap tahu.

Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50 tahun.

Page 46: PEMBAHASAN PNI baru

Foster dan Constanta menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih sedikit pada wanita yang melakukan pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dibandingkan yang tidak. Walaupun sensitivitas SADARI untuk mendeteksi kanker payudara hanya 26%, bila dikombinasikan dengan mammografi maka sensitivitas mendeteksi secara dini menjadi 75%

Pencegahan tertier

Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecatatan dan memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita. Bila kanker telah jauh bermetastasis, dilakukan tindakan kemoterapi dengan sitostatika. Pada stadium tertentu, pengobatan yang diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif.

Pengobatan dan Pencegahan dengan Herbal

Pengobatan maupun pencegahan selain secara medis klinis, juga dilakukan dengan alternatif dengan menggunakan herbal kapsul daun sirsak.

Pengobatan

Minum kapsul daun sirsak 3 butir sekali minum pada pagi, siang, sore (3 kali) selama 3 minggu.

Pencegahan

Minum kapsul daun sirsak 3 butir pil sekali minum, sehari cukup sekali saja. Sebaiknya diminum sore hari atau menjelang tidur.

Makalah Kanker Payudara

KANKER PAYUDARA (CA MAMAE)

A.  Pengertian.

Page 47: PEMBAHASAN PNI baru

Suatu keadaan di mana sel kehilangan kemampuannya dalam mengendalikan kecepatan pembelahan dan pertumbuhannya.

Normalnya, sel yang mati sama dengan jumlah sel yang tumbuh. Apabila sel tersebut sudah mengalami malignansi/ keganasan atau bersifat kanker maka sel tersebut terus menerus membelah tanpa memperhatikan kebutuhan, sehingga membentuk tumor atau berkembang “tumbuh baru” tetapi tidak semua yang tumbuh baru itu bersifat karsinogen. (Daniele gale 1996).

B.  Insiden

Setiap tahun di diagnosis 183.000 kasus baru kanker payudara di amerika serikat. Bukan hanaya kanker payudara saja lebih banyak mengenai wanita dari pada pria. Pada usia 85 satu dari sembilan wanita akan mengalami kanker payudara. Kemampuan pasien yang di diagnosis kanker payudara bertahan hidup masih mencapai 5 tahun sejak awal di diagnosis kanker payudara sekitar 93 %. Jika kanker telah menyebar secara regional saat di diagnosis kemampuan bertahan hidup selama 5 tahun menjadi 72 % dan untuk seseorang dengan metastasis yang luas saat di diagnosis kemampuan bertahan hidupnya hanya 18 %.

C.  Faktor-faktor resiko

Faktor resiko untuk kanker payudara meliputi:-   Usia di atas 40 tahun.

-   Ada riwayat kanker payudara pada individu atau keluarga.

-   Menstruasi pada usia yang muda/ usia dini.

-   Manopause pada usia lanjut.

-   Tidak mempunyai anak atau mempunyai anak pertama pada usia lanjut.

-   Penggunaan esterogen eksogen dengan jangka panjang.

-   Riwayat penyakit fibrokistik.

-   Kanker endometrial, ovarium atau kanker kolon.

Akan tetapi hanya 25 % wanita yang mengalami kanker payudara mempunyai beberapa faktor

resiko ini. Karena itu salah satu faktor resiko yang paling penting adalah sangat sederhana yaitu

wanita. Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan diet di antara masukan tinggi lemak,

kegemukan dan terjadinya kanker payudara, tetapi hubungan ini belum di ciptakan secara pasti.

D.  Tanda dan Gejala

Page 48: PEMBAHASAN PNI baru

Fase awal kanker payudara asimptomatik (tanpa ada tanda dan gejala). Tanda awal yang paling umum terjadi adalah adanya benjolan atau penebalan pada payudara. Kebanyakan 90 % ditemukan oleh wanita itu sendiri, akan tetapi di temukan secra kebetulan, tidak dengan menggunakan pemeriksaan payudara sendiri (sarari), karena itu yayasan kanker menekankan pentingnya melakukan sarari.

Tanda dan gejal lanjut dari kanker payudara meliputi kulit sekung (lesung), retraksi atau deviasi putting susu, dan nyeri, nyeri tekan atau rabas khususnya berdarah, dari putting. Kulit Peau d’ orange, kulit tebal dengan pori-pori yang menonjol sama dengan kulit jeruk, dan atau ulserasi pada payudara keduanya merupakan tanda lanjut dari penyakit.

Tanda dan gejala metastasis yang luas meliputi nyeri pada daerah bahu, pinggang, punggung bagian bawah, atau pelvis, batuk menetap, anoreksi atau berat badan yang turun, gangguan pencernaan, pusing, penglihatan yang kabur dan sakit kepala.

E.  Pengobatan kanker payudara primer

Pengobatan kanker payudara di dasarkan atas tahap penyakit dan beberpa faktor lain. Wanita saat ini lebih banyak mempunyai pilihan dalam pengobatan kanker payudara dari pada sebelumnya. Pengobatan kanker payudara biasanya meliputi kombinasi pembedahan, kemoterapi dan terapi radiasi .

Tahap awal dari kanker payudara seringkali dapat sembuhn total dengan hanya di lakukan

pembedahan saja.

Tahap radiasi dapat di gunakan sebagai pengobatan primer untuk kanker payudara tahap 1

dan 2. Efek samping yang segera muncul dari pengobatan ini adalah reaksi kulit.

kemoterapi yang menggunakan agen antineoplasma dan obat hormonal memegang peranan

penting dalam pengobatan kanker.

F.   Komplikasi

Komplikasi dari kanker payudara adalah metastase ke tulang, jika hal itu terjadi di tulang belakang maka akan terjadi kompresi medula spinalis.

G. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gagal Jantung

1.    Pengkajian

a.    Aktivitas dan istirahat

Kelemahan, kelelahan, ketidakmampuan untuk tidur.

Page 49: PEMBAHASAN PNI baru

b.    Sirkulasi

Palpitasi, nyeri dada, perubahan tekanan darah.c.    Eliminasi

Perubahan dalam eliminasi defekasi juga miksil.d.   Nutrisi

Mual, kehilangan nafsu makan, penurunan turgor kulit, muntah dan perubahan berat badan.e.    Neoru sensori

Nyeri kepala yang hebat, syncope.

f.     Kenyamanan

Timbulnya nyeri dada.g.    Respirasi

Riwayat merokok, terpapar asbes.

h.    Interaksi sosial

Stress, kesulitan dalam beradaptasi dengan stresor, emosi yang tak terkontrol.i.      Pengetahuan

Riwayat di dalam keluarga ada yang menderita kanker payudara.j.      Studi diagnostik

CT Scan: Untuk mengidentifikasi dari adanya metastase. Biopsi: dilakukan untuk memastikan diagnosa.Tumor marker: Cardiogenic embrionic antigen (CEA), Prostate spesifik antigen (PSA).Rontgen dada: mungkin di dapatkan adanya metastase ke thorak.

2.    Diagnosa keperawatan dan rencana tindakan

a.    Keletihan berhubungan dengan proses penyakit kanker payudara, anemia, radiasi Tujuan:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien di harapkan mampu menunjukan adanya peningkatan stamina tubuh dengan beristirahat sesuai kebutuhan dan meminimalakan efek keletihan karena activity daily life.Rencana:

1.    Kaji pola kelelahan (keletihan)/ pola istirahat pasien.

Page 50: PEMBAHASAN PNI baru

2.    Anjurkan pada pasien untuk mempertahankan pola tidur/ aktivitas atau istirahat normal yang

mungkin.

3.    Anjurkan pada pasien untuk mengekspresikan perasaan mengenai keterbatasan yang ada.

4.    Anjurkan pada pasien untuk merencanakan waktu istirahat sesuai dengan kebutuhan.

5.    Anjurkan pada pasien untuk melakukan kegiatan ringan pada siang hari.

6.    Bantu pasien dalam melakukan kegiatan aktivitas sehari-hari.

7.    Bantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan nutrisiyang adekuat.

8.    Jelaskan pada pasien dan keluarga bahwa keletihan merupakan efek dari BRM.

b.    Resiko terjadinya kerusakan kulit berhubungan dengan efek samping dari terapi radiasi

Tujuan: kulit tetap baik/ normal.

Rencana:

1.    Kaji integritas kulit.

2.    Kaji kulit terhadap ruam/ gatal-gatal, kekeringan dan perubahan warna.

3.    Gunakan tempat tidur dengan linen yang rata.

4.    Jaga linen tempat tidur agar tetap bersih dan kering.

5.    Berikan pelembab pada kulit.

6.    Bantu pasien untuk melakukan higyene perseorangan secara teratur.

7.    Kolaborasi dalam pemberian obat topikal: agen anti pruritus.

8.    Anjurkan pasien untuk melakukan ambulasi atau mobilisasi seaktif mungkin selama dalam

perawatan.

c.    Kurang pengetahuan tentang terapi radaiasi pada kanker payudara berhubungan dengan

kurangnya informasi tentang penatalaksanaan

Page 51: PEMBAHASAN PNI baru

Tujuan: Pasien dapat mendiskusikan efek samping yang mungkin dari pebatalaksanaan radaiasi

dada dan bagaimana mengatasinya jika hal tersebut terjadi.

Rencana:

1.    Kaji pengetahuan pasien tentang perenacaan penangnangan terapi radiasi dan efek samping yang

mungkin terjadi.

2.    Beritahu pasien dan keluarga mengenai kapan pengobatan tersebut akan di lakukan.

3.    Jelaskan pada pasien hal yang bisa terjadi akibat radiasi yaitu: rambut rontok, kulit menjadi lebih

hitam(pada lokasi penyinaran) dan limfedema.

4.    Insttruksi kepada pasien dan keluarga tentang hal yang dapat di lakukan untuk mengatasi hal

tersebut.

5.    Berikan informasi tersebut secara tertulis.

6.    Anjurkan pada pasien untuk tidak mengkonsumsi obat yang di jual secara bebas kecuali atas

petunjuk dokter.

Page 52: PEMBAHASAN PNI baru

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marylin E., 1989, Nursing Care Plans, USA Philadelphia: F.A Davis Company.

Gale, Daniele, 1996, Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi, Jakarta: Penerbit Buku Kedoteran EGC.

Junadi, Purnawan, 1982, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta: Media aesculapius Universitas Indonesia