52
PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE (RUMAH EDUKASI DAN SHILVOFISHERY) SEBAGAI DESTINASI WISATA EDUKASI DI KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Sri Utami NIM 3201415049 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI

MANGROVE (RUMAH EDUKASI DAN SHILVOFISHERY)

SEBAGAI DESTINASI WISATA EDUKASI DI KECAMATAN

WEDUNG KABUPATEN DEMAK

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Sri Utami

NIM 3201415049

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

i

Page 3: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

ii

Page 4: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

iii

Page 5: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Dzikir, Fikir, Amal Sholeh” (PMII AL-Ghozali Semarang)

“Dalam hidup, cuma satu yang kita punya yaitu keberanian, kalau tidak punya itu,

lantas apa yang akan kita tawarkan?” (Pramoedya Ananta Toer)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah atas Ridho dan Rahmat Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan

kepada:

1. Kedua orang tua saya Bapak Kasiran dan Ibu Munafiatun, serta kakak saya

Noer sholeh yang telah memberikan dukungan dalam wujud doa,

semangat dan dana yang begitu besar.

2. Teman-teman pendidikan geografi 2015, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu

Sosial, Universitas Negeri Semarang.

3. Masyarakat Indonesia sebagai donator beasiswa Bidikmisi, skripsi ini

adalah bentuk tanggung jawab atas akhir tugas sebagai mahasiswa dan

awal tugas mengabdi di masyarakat.

4. Teman saya Luthfiana Qonita, Luthfianah, Anida Aprilia yang

memberikan doa dan dukungan sampai saat ini.

Page 6: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

v

SARI

Utami, Sri. 2019. Pemanfaatan Objek Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah

Edukasi dan Shilvofishery) sebagai Destinasi Wisata Edukasi di Kecamatan

Wedung Kabupaten Demak. Skripsi. Jurusan Geografi. Fakultas Ilmu Sosial.

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. 109

halaman.

Kata kunci: Pemanfaatan, Ekowisata Reduksi Mangrove, Wisata Edukasi

Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi dan Shilvofishery)

merupakan salah satu objek wisata berkonsep pendidikan di Indonesia yang

berpeluang untuk dimanfaatkan sebagai destinasi wisata edukasi. Namun, peluang

tersebut belum secara optimal terealisasikan sebab ketidaktahuan masyarakat

khususnya di Kecamatan Wedung ataupun minimnya potensi yang dimiliki objek

wisata. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui kondisi Ekowisata Reduksi

Mangrove (Rumah Edukasi dan Shilvofishery) sebagai potensi wisata edukasi, 2)

Menganalisis pemanfaatan Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi dan

Shilvofishery) sebagai destinasi wisata edukasi di Kecamatan Wedung Kabupaten

Demak.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif

kuantitatif dengan populasi dan sampel yaitu pengelola dan wisatawan yang

berkunjung ke Ekowisata Reduksi Mangrove. Teknik pengambilan sampel pada

penelitian menggunakan purposive sampling untuk pengelola wisata dan

incidental sampling untuk wisatawan yang berkunjung dengan jumlah 92

wisatawan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,

wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan

teknik analisis scoring untuk kondisi objek wisata sebagai potensi wisata edukasi

dan teknik deskriptif persentase untuk menganalisis pemanfaatan objek wisata

sebagai destinasi wisata edukasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kondisi Objek Wisata Ekowisata

Reduksi Mangrove berada pada kriteria baik (skor 40) untuk potensinya sebagai

wisata edukasi dilihat dari potensi alami dan buatan yang dimiliki objek wisata,

kondisi lingkungan, unsur supply objek wisata dan terpenuhinya syarat dan

tatanan ruang wisata edukasi, (2) Tingkat pemanfaatan atas potensi objek wisata

sebagai penentu pilihan destinasi wisata edukasi yaitu pemanfaatan sebagai

sumber belajar mangrove dengan persentase 67% (kriteria baik) dan pemanfaatan

sebagai wahana pendidikan lingkungan hidup dengan persentase 65% (kriteria

baik).

Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan Ekowisata

Reduksi Mangrove sebagai wisata edukasi masuk pada kriteria baik dengan saran

dan rekomendasi antara lain pengembangan wisata berupa atraksi wisata yang

lebih bervariatif dan mendukung untuk kegiatan edukasi, peningkatan sarana

prasarana yang lebih memadai, dan pendanaan yang stabil baik dengan jalan

meningkatkan pendapatan wisata ataupun menjalin kerjasama dengan pemerintah

daerah atau pihak yang kompeten untuk mendukung pelaksanaan wisata edukasi.

Page 7: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

vi

ABSTRACT

Utami, Sri. 2019. Utilization of Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi

and Shilvofishery) object as an educational tourism destination in Wedung district

of Demak Regency. Skripsi. Geography Departement. Social Sciences Faculty.

Semarang State University. Student adviser Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. 109

page.

Keywords:Utilization, Ekowisata Reduksi Mangrove, Educational Tourism

Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi and Shilvofishery) is one

of the indonesian education concept tourism objects that are likely to be used as

an educational tourism destination. However, the opportunity has not been

optimally realized because of ignorance of society, especially in Wedung District

or lack of potential tourism objects. The purpose of this research is: 1) Knowing

the condition of Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi and

Shilvofishery) as the potential of educational tourism, 2) analyzing the utilization

of Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi and Shilvofishery) as an

educational tourism destination in Wedung District of Demak Regency.

The method of this research used is a quantitative descriptive research

method with the population and a sample is tourism managers and tourists visiting

to the Ekowisata Reduksi Mangrove. The sampling techniques in this research use

purposive sampling for tourism‟s management and incidental sampling techniques

for tourists visiting with a total of 92 tourists. Data collection techniques used are

observations, interviews, documentation, and questionnaires. Data analysis

techniques use scoring analysis techniques for the conditions of tourism objects as

potential educational tourism and descriptive techniques of percentages to analyse

the utilization of tourism objects as an educational tourism destination.

The results showed that (1) the condition of Ekowisata Reduksi Mangrove

tourism object is in the good criteria (score 40) for its potential as an educational

tourism seen from the natural and artificial potential owned by the tourism object,

environmental conditions, elements supply from tourism objects and fulfill the

terms and order of educational tourism space, (2) utilization of potential tourism

objects as a deciding option of educational tourism destination is the utilization as

a source of learning mangrove with a percentage of 67% (good criteria) and

utilization as an environmental education vehicle with a percentage of 65% (good

criteria).

Research conclusion shows the utilization of Ekowisata Reduksi

Mangrove as tourism education tourism is good criteria with suggestions and

recommendations consist of development tourist attractions are more varied and

supportive for activities education, Improvement for infrastructure facilities and

stable funding either by increasing tourism revenue or competent parties to

support the implementation of educational tourism.

Page 8: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

vii

PRAKATA

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala nikmat,

rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Pemanfaatan Objek Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi

dan Shilvofishery) sebagai Destinasi Wisata Edukasi di Kecamatan Wedung

Kabupaten Demak”. Tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi sebagian syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).

Terselesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak.

Penghargaan dan terimakasih penulis berikan kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang,

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan

studi di Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Moh. Solehatul Mustofa, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang, yang telah membantu membuatkan surat

perijinan penelitian dan persyaratan administrasi ujian skripsi.

3. Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si., Ketua Jurusan Geografi, Fakultas

Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, yang telah membantu

persyaratan administrasi dalam penyusunan skripsi.

4. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si., Dosen pembimbing yang telah

mengarahkan dan memberikan masukan dalam penyusunan skripsi.

5. Dr. Heri Tjahjono, M.Si., selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan

penilaian dan masukan dalam perbaikan penyusunan skripsi.

Page 9: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

viii

Page 10: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... i

PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... ii

PERNYATAAN ............................................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

SARI ................................................................................................................. v

ABSTRACT ..................................................................................................... vi

PRAKATA ....................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

1.5 Batasan Istilah ............................................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR ................. 10

2.1 Deskripsi Teoretis ...................................................................................... 10

2.1.1 Ekosistem Hutan Mangrove ................................................................. 10

2.1.2 Destinasi Wisata ................................................................................... 13

2.1.3 Wisata Edukasi (Eduwisata) ................................................................. 15

2.1.4 Kriteria dan Syarat Daerah Tujuan Wisata Edukasi ............................. 17

2.1.5 Kondisi Lingkungan Mangrove sebagai Potensi Wisata Edukasi ........ 19

2.1.6 Pemanfaatan Objek Wisata Mangrove sebagai Sumber Belajar

Mangrove ............................................................................................. 24

2.1.7 Pemanfaatan Objek Wisata Mangrove sebagai Wahana Pendidikan

Lingkungan Hidup ................................................................................ 26

2.2 Kajian Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ............................................... 28

2.3 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 35

3.1 Populasi Penelitian ..................................................................................... 35

3.2 Sampel dan Teknik Sampling .................................................................... 35

3.3 Variabel Penelitian ..................................................................................... 37

3.4 Alat dan Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 39

3.5 Validitas dan Reliabitas Alat ...................................................................... 41

3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................. 43

Page 11: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 56

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................... 56

4.1.1 Lokasi Penelitian .................................................................................. 56

4.1.2 Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi dan Shilvofishery) .... 59

4.1.3 Profil Responden .................................................................................. 60

4.2 Hasil Penelitian ......................................................................................... 63

4.2.1 Kondisi Objek Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi dan

Shilvofishery) sebagai Potensi Wisata Edukasi .................................... 63

4.2.2 Pemanfaatan Objek Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi

dan Shilvofishery) sebagai Destinasi Wisata Edukasi .......................... 71

4.3 Pembahasan ............................................................................................... 82

4.3.1 Kondisi Objek Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi dan

Shilvofishery) sebagai Potensi Wisata Edukasi .................................... 82

4.3.2 Pemanfaatan Objek Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi

dan Shilvofishery) sebagai Destinasi Wisata Edukasi .......................... 97

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 105

5.1 Simpulan .................................................................................................... 105

5.2 Saran ........................................................................................................... 106

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 107

LAMPIRAN ..................................................................................................... 110

Page 12: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ............................................ 31

Tabel 3.1 Kriteria Skor Potensi (Alami dan Buatan) Objek Wisata .............. 46

Tabel 3.2 Kriteria Skor Unsur-unsur Pengadaan (Supply) Objek Wisata ...... 48

Tabel 3.3 Kriteria Skor Kondisi Objek Wisata sebagai Syarat dan Tatanan

Ruang Wisata Edukasi .................................................................. 50

Tabel 3.4 Kriteria Skor Total Kondisi Objek wisata ..................................... 51

Tabel 3. 5 Kriteria Persentase Skor Variabel Pemanfaatan Ekowisata

Reduksi Mangrove sebagai Destinasi Wisata Edukasi ................. 53

Tabel 3.6 Kriteria Persentase Skor Pemanfaatan Ekowisata Reduksi

Mangrove sebagai Sumber Belajar Mangrove .............................. 54

Tabel 3.7 Kriteria Persentase Skor Pemanfaatan Ekowisata Reduksi

Mangrove sebagai Wahana/Aktivitas PLH .................................. 55

Tabel 4.1 Profil Responden Pengelola Wisata ............................................... 60

Tabel 4.2 Kelompok Umur Responden Wisatawan ....................................... 61

Tabel 4.3 Latar Belakang Pendidikan Responden Wisatawan ....................... 61

Tabel 4.4 Tempat Tinggal Responden Wisatawan ........................................ 62

Tabel 4.5 Potensi Ekowisata Reduksi Mangrove .......................................... 64

Tabel 4.6 Unsur-Unsur Pengadaan (Supply) objek wisata Ekowisata

Reduksi Mangrove ........................................................................ 65

Tabel 4.7 Kondisi Ekowisata Reduksi Mangrove sebagai Syarat dan

Tatanan Ruang Wisata Edukasi..................................................... 67

Tabel 4.8 Kondisi Ekowisata Reduksi Mangrove sebagai Potensi Wisata

Edukasi .......................................................................................... 68

Tabel 4.9 Hasil Persentase Skor Pemanfaatan Ekowisata Reduksi Mangrove

sebagai Sumber Belajar Mangrove ............................................... 72

Tebel 4.10 Indikator Daya Tarik Wisata ......................................................... 73

Tabel 4.11 Indikator Kesesuaian Kondisi Mangrove sebagai Sumber

Belajar Mangrove .......................................................................... 74

Tabel 4.12 Hasil Persentase Skor Pemanfaatan Ekowisata Reduksi Mangrove

sebagai Wahana Pendidikan Lingkungan Hidup .......................... 76

Tebel 4.13 Indikator Kondisi Lingkungan Mangrove ...................................... 77

Tebel 4.14 Indikator Wahana Wisata ............................................................... 79

Tebel 4.15 Indikator Kesesuaian Mangrove sebagai Wahana Pendidikan

Lingkungan Hidup......................................................................... 81

Tabel.4.16 Jenis Mangrove di Ekowisata Reduksi Mangrove ......................... 83

Tabel 4.17 Jenis Biota di Ekowisata Reduksi Mangrove ................................. 85

Page 13: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ..................................................... 34

Gambar 4.1 Peta Administrasi Kecamatan Wedung Kabupaten Demak

Tahun 2019 ................................................................................. 58

Gambar 4. 2 Peta Citra Desa Kedungmutih Kecamatan Wedung Kabupaten

Demak Tahun 2019 ..................................................................... 70

Gambar 4.3 Persentase Indikator Daya Tarik ................................................ 73

Gambar 4.4 Persentase Indikator Kesesuaian Kondisi Mangrove sebagai

Sumber Belajar Mangrove .......................................................... 76

Gambar 4.5 Persentase Indikator Kondisi Lingkungan Mangrove ................ 78

Gambar 4.6 Persentase Indikator Wahana Wisata ......................................... 80

Gambar 4.7 Persentase Indikator Kesesuaian Mangrove sebagai Wahana

Pendidikan Lingkungan Hidup .................................................. 82

Gambar 4.8 Jenis Mangrove di Ekowisata Reduksi Mangrove ..................... 84

Gambar 4.9 Papan Informasi Jenis Biota di Ekowisata Reduksi Mangrove.. 85

Gambar 4.10 Kondisi Rumah Pintar (Ruang baca) ......................................... 87

Gambar 4.11 Aktivitas Tatap Muka dan Praktek Penanaman Mangrove ....... 88

Gambar 4.12 Aktivitas Edukasi Pertolongan Pertama (PP) ............................. 89

Gambar 4.13 Aktivitas Shilvofishery Kepiting Bakau ..................................... 90

Gambar 4.14 Aktivitas Susur Mangrove dan Kondisi Pulau Tirangan ............ 91

Gambar 4.15 Jalan Setapak Mangrove dan Denah Lokasi di Ekowisata

Reduksi Mangrove ..................................................................... 95

Page 14: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Teknik Pengambilan Data .......................................................... 111

Lampiran 2. Pedoman Instrumen Observasi ................................................... 112

Lampiran 3. Rubrik Observasi Penelitian ....................................................... 114

Lampiran 4. Hasil Observasi Penelitian .......................................................... 117

Lampiran 5. Pedoman Instrumen Wawancara Pengelola ............................... 119

Lampiran 6. Transkrip Hasil Wawancara ....................................................... 123

Lampiran 7. Kisi-kisi Instrumen Kuesioner .................................................... 130

Lampiran 8. Instrumen Kuesioner Penelitian.................................................. 131

Lampiran 9. Rubrik Penilaian Kuesioner ........................................................ 137

Lampiran 10. Validitas dan Reabilitas Instrumen Kuesioner .......................... 144

Lampiran 11. Data Responden Wisatawan Ekowisata Reduksi Mangrove ..... 150

Lampiran 12.Tabel Perhitungan Pemanfaatan Ekowisata Reduksi Mangrove

(Rumah Edukasi dan Shilvofishery) sebagai Sumber Belajar

Mangrove .................................................................................... 153

Lampiran 13.Tabel Perhitungan Pemanfaatan Ekowisata Reduksi Mangrove

(Rumah Edukasi dan Shilvofishery) sebagai Wahana

Pendidikan Lingkungan Hidup ................................................... 156

Lampiran 14. Surat Ijin Penelitian ................................................................... 159

Page 15: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hutan Mangrove dijadikan sebagai objek wisata alam dengan konsep

ekoeduwisata kini sedikit banyak tersebar di Indonesia, seperti objek wisata

mangrove di Kalimantan Timur dengan nama Kawasan Konservasi Mangrove dan

Bekantan (KKMB) Tarakan, objek wisata Ekowisata Mangrove Wonorejo di

Surabaya, dan objek wisata Maroon Mangrove Edupark di Kota Semarang.

Perkembangan objek wisata yang cukup pesat dalam hal ini objek wisata alam

mangrove, sesuai dengan konsep back to nature yaitu pola hidup kembali ke alam,

sehingga mendorong wisatawan lebih mencari daerah tujuan wisata yang bersifat

alami, terbuka dan memiliki keanekaragaman hayati.

Pergeseran minat wisatawan dari old tourism yaitu berwisata tanpa ada

unsur pendidikan dan konservasi menjadi new tourism yaitu berwisata dilengkapi

dengan unsur pendidikan dan konservasi juga menjadi sorotan dalam

perkembangan pariwisata. Makna dari new tourism memberikan arti bahwa hutan

mangrove sebagai salah satu objek wisata selain merupakan tempat untuk

berlibur, rekreasi atau spot foto juga berpeluang untuk kegiatan edukasi. Namun

peluang untuk kegiatan edukasi tersebut masih kurang dimanfaatkan oleh

masyarakat desa dan sekolah-sekolah yang ada di desa, seperti di Kecamatan

Wedung. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya objek wisata edukasi

mangrove di Kecamatan Wedung hingga tahun 2017.

Page 16: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

2

Kecamatan Wedung merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Demak yang berlokasi dekat dengan pantai utara dan masuk kawasan pesisir.

Berdasarkan penelitian Faturrahmah (2017:56-60) menggambarkan bahwa

Kecamatan Wedung memiliki distribusi sumber daya hutan mangrove terluas di

Kabupaten Demak dengan persebaran wilayahnya mencakup Desa Babalan

dengan luas 81,75 ha, Desa Berahan Kulon dengan luas 646,60 ha, Desa Berahan

Wetan dengan luas 223,64 ha, Desa Wedung dengan 11,02 ha, dan Desa

Kedungmutih dengan luas 0,36 ha. Namun demikian, sebagian besar Kabupaten

Demak berada pada kondisi rusak, dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan

menjadi sekitar 13,86%. Salah satu daerah yang mengalami kerusakan adalah

Kecamatan Wedung. Kerusakan kawasan mangrove salah satunya diakibatkan

oleh erosi pantai dan gelombang pasang air laut, sehingga berpengaruh pada

rusaknya keanekaragaman hayati serta mengancam kehidupan masyarakat pesisir.

Permasalahan yang muncul adalah distribusi mangrove yang luas di

Kecamatan Wedung yang mulai rusak belum diimbangi dengan upaya rehabilitasi

mangrove. Partisipasi masyarakat masih rendah baik warga desa, kelompok

pelajar maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk berkontribusi menjaga

wilayah pesisir terutama perlindungan hutan mangrove. Inovasi untuk upaya

rehabilitasi mangrove muncul pada tahun 2018 melalui kelompok SIBAT (Siaga

Bencana Berbasis Masyarakat) bersama dengan Amcross (American Red Cross)

dan PMI Kabupaten Demak menyelenggarakan program mitigasi bencana pesisir

laut yang diwujudkan dengan kegiatan rehabilitasi kawasan mangrove di Desa

Kedungmutih. Kegiatan rehabilitasi yang dilaksanakan berupa sosialiasai kepada

Page 17: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

3

masyarakat petani tambak dan penanaman mangrove di area pesisir Desa

Kedungmutih. Hasil dari program mitigasi bencana tersebut luas mangrove

kurang dari 1,2 ha di Desa Kedungmutih oleh pemuda dan masyarakat

diinovasikan menjadi objek wisata edukasi yang disebut dengan Ekowisata

Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi dan Shilvofishery)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Mukhalim, ketua pengelola

objek wisata pada tanggal 30 Februari 2019, bahwa objek wisata yang didirikan di

Desa Kedungmutih dengan nama Ekowisata Reduksi Mangrove menjadi satu-

satunya objek wisata mangrove edukasi setelah diresmikan pada tanggal 26

Januari 2018. Adapun tujuan dari objek wisata tersebut sebagai wisata edukasi

mangrove bagi wisatawan baik kelompok pelajar maupun masyarakat umum

tentang ekosistem hutan mangrove dan manfaatnya bagi kehidupan alam dan

manusia. Ekowisata Reduksi Mangrove dengan konsep edukasi ini juga sebagai

wujud kepedulian masyarakat setempat terhadap kawasan tambak dari dampak

abrasi di Desa Kedungmutih.

Kondisi fisik maupun non fisik di Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah

Edukasi dan Shilvofishery) cukup potensial jika dimanfaatkan sebagai wisata

edukasi karena sudah mempunyai unsur-unsur pengadaan (supply) objek wisata

menurut Pearce dalam Santoso (2011: 39) yang meliputi: (1)atraksi,

(2)transportasi, (3)akomodasi, (4)pengadaan fasilitas pelayanan, dan (5)prasarana

atau infrastruktur. Ketersediaan unsur pengadaan tersebut, tidak secara maksimal

terpenuhi namun cukup tersedia untuk menjadi objek wisata. Selain itu, sebagai

objek wisata berkonsep edukasi juga cukup potensial karena terdapat panorama

Page 18: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

4

alam berupa flora fauna mangrove, serta aktivitas edukasi seperti edukasi tentang

penanaman mangrove, edukasi mitigasi bencana dan pertolongan pertama serta

edukasi tentang shilvofishery. Wisatawan juga dapat bersampan menyusuri

mangrove dari Desa Kedungmutih hingga Desa Babalan dan berlabuh di Pulau

Onggojoyo atau masyarakat sekitar menyebutnya Pulau Tirangan. Pulau

Onggojoyo tersebut menjadi lokasi penanaman mangrove serta lokasi kegiatan

tradisi kupatan warga desa Babalan setiap tahunnya.

Sejak dibukanya sebagai wisata edukasi seharusnya Ekowisata Reduksi

Mangrove (Rumah Edukasi dan Shilvofishery) dapat dimanfaatkan masyarakat

secara optimal sebagai wisata edukasi, karena memiliki potensi alam dan aktivitas

edukasi yang mendukung. Namun dilihat dari kenyataan dilokasi penelitian masih

banyak wisatawan sekadar menjadi tempat rekreasi, hiburan dan spot foto, jarang

sekali untuk kegiatan edukasi seperti sumber belajar outdoor study, kegiatan

pecinta alam, wahana pendidikan lingkungan maupun kegiatan edukasi lainnya.

Meskipun sesekali sekolah, perguruan tinggi maupun beberapa LSM sudah

memanfaatkan sebagai destinasi wisata edukasi. Hal tersebut dibuktikan melalui

daftar kunjungan kegiatan pembelajaran/edukasi yang berasal dari berbagai

tingkat satuan pendidikan di Kecamatn wedung yang masih rendah. Jumlah

sekolah dari SD sampai dengan SMA yaitu 76 sekolah ( PDSPK Kemdikbud,

2018) yang pernah melakukan kegiatan edukasi hanya 20% dari jumlah

keseluruhan sekolah, seperti dari sekolah SMA N 1 Guntur Demak, SD N

Kedungmutih, IAIN Kudus dan MA Ribhul Ulum Kedungmutih.

Page 19: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

5

Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi dan Shilvofishery) dilihat

dari segi lokasi merupakan satu-satunya obyek wisata edukasi yang berada di

Kecamatan Wedung dan berbatasan dengan Kabupaten Jepara. Lokasi tersebut

nampak strategis untuk dikunjungi baik pengunjung dari Kecamatan Wedung

sendiri maupun masyarakat Kabupaten Jepara. Selain lokasi, dilihat dari aktivitas

edukasi juga cukup kreatif dan berbeda dengan wisata mangrove lainnya,

khusunya di Kabupaten Demak.

Berdasarkan uraian latar belakang terkait kondisi dan permasalahan yang

ada di objek wisata mangrove tersebut, penulis terdorong untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pemanfaatan Objek Ekowisata Reduksi Mangrove

(Rumah Edukasi dan Shilvofishery) sebagai Destinasi Wisata Edukasi di

Kecamatan Wedung Kabupaten Demak”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kondisi objek Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi

dan Shilvofishery) sebagai potensi wisata edukasi di Kecamatan Wedung

Kabupaten Demak?

2. Bagaimana pemanfaatan objek Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah

Edukasi dan Shilvofishery) sebagai destinasi wisata edukasi di Kecamatan

Wedung Kabupaten Demak?

1.3 Tujuan Penelitian

Page 20: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

6

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kondisi objek Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi

dan Shilvofishery) sebagai potensi wisata edukasi di Kecamatan Wedung

Kabupaten Demak

2. Menganalisis pemanfaatan objek Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah

Edukasi dan Shilvofishery) sebagai destinasi wisata edukasi di Kecamatan

Wedung Kabupaten Demak

1.4 Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak antara lain:

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

sumber informasi dan bahan kajian dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Selain itu, hasil dari penelitian ini dapat memperkuat dan

mengembangkan teori yang sudah ada, serta dapat dijadikan referensi pada

penelitian selanjutnya dengan fokus pembahasan maupun objek penelitian yang

sama.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi informasi dan referensi terkait objek

wisata edukasi bagi masyarakat, pelajar maupun LSM untuk destinasi

kegiatan wisata alam, study tour atau outdoor study.

Page 21: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

7

b. Menjadi bahan kajian dan evaluasi bagi pengelola untuk mengetahui

kondisi objek wisata yang telah berjalan, serta bahan pertimbangan untuk

menentukan langkah strategis dalam pengembangan objek wisata.

c. Sebagai masukan bagi pemerintah daerah atau pihak yang kompeten dalam

menyusun kebijakan lingkungan dan kepariwisataan.

1.5 Batasan Istilah

Ruang lingkup permasalahan perlu dipertegas agar penelitian lebih terarah,

maka istilah-istilah dalam judul penelitian ini perlu diberi batasan istilah sebagai

berikut:

1. Pemanfaatan

Pemanfaatan berasal dari kata dasar “manfaat”, yang menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berartikan guna; faedah.

Sedangkan arti kata “pemanfaatan” adalah proses, cara, atau perbuatan

memanfaatkan sesuatu. Pada penelitian ini, pemanfaatan yang dimaksud

adalah pemanfaatan kondisi Ekowisata Reduksi Mangrove yaitu jenis

mangrove, biota hutan mangrove, wahana wisata serta aktivitas-aktivitas

edukasi yang ada di Ekowisata Reduksi Mangrove sebagai potensi

menjadi destinasi wisata edukasi. Pemanfaatan sebagai destinasi wisata

dalam penelitian ini difokuskan untuk (1)sumber belajar mangrove yaitu

berupa pengenalan kehidupan dan keberagaman jenis mangrove dan biota

di Mangrove, (2)pemanfaatan sebagai wahana pendidikan lingkungan

hidup, berupa wahana serta aktivitas edukasi di Ekowisata Reduksi

Mangrove.

Page 22: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

8

2. Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi dan Shilvofishery)

Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi dan Shilvofishery)

merupakan objek wisata yang berlokasi di Desa Kedungmutih Kecamatan

Wedung Kabupaten Demak. Objek wisata ini dibuka sebagai wisata

edukasi oleh kelompok relawan SIBAT (Siaga Bencana Berbasis

Masyarakat) untuk wisatawan umum maupun pelajar agar memperoleh

pengetahuan tentang ekosistem mangrove. Tidak hanya untuk tempat

rekreasi saja, tetapi juga sebagai kegiatan pembelajaran/edukasi. Pada

penelitian ini, wisata edukasi yang dipilih adalah wisata edukasi yang

sesuai dengan kondisi mangrove yang ada di Ekowisata Reduksi

Mangrove berupa potensi alami dan buatan yang menjadi daya tarik

wisata. Kondisi mangrove yang dimaksud meliputi jenis-jenis mangrove,

biota yang hidup di mangrove serta aktivitas wisata berupa wahana rumah

pintar, aktivitas edukasi serta kegiatan susur mangrove (bersampan) yang

menjadi potensi sebagai wisata edukasi.

3. Wisata Edukasi (Eduwisata)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia

Nomor 14 Tahun 2016 tentang pedoman destinasi pariwisata

berkelanjutan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan

didukung berbagai fasilitas layanan yang disediakan oleh masyarakat,

pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah. Jika dilihat dari konteks

pendidikan, pariwisata merupakan perjalanan untuk menghibur dan

Page 23: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

9

mendidik baik yang bersumber dari fasilitas maupun atraksi yang

disediakan di objek wisata.

Jenis wisata edukasi (eduwisata) di Indonesia yaitu wisata edukasi

science/ilmu pengetahuan, wisata edukasi sport/olahraga, wisata edukasi

culture/kebudayaan dan wisata edukasi agrobisnis. Pada penelitian ini,

yang dimaksud wisata edukasi science/ilmu pengetahuan yaitu wisata

edukasi yang mengedepankan pengetahuan berupa wawasan/ilmu

pengetahuan tentang mangrove (jenis mangrove,biota hutan mangrove,

manfaat mangrove) dan aktivitas-aktivitas yang menambah pemahaman

secara teoretik maupun praktik seperti aktivitas penanaman pohon

mangrove, pelatihan mitigasi bencana dan pertolongan pertama (PP), serta

edukasi tentang shilvofishery. Adapun sasaran dalam penelitian ini adalah

wisatawan yang berkunjung, baik wisatawan umum maupun kelompok

pelajar.

Page 24: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1 Deskripsi Teoretis

2.1.1 Ekosistem Hutan Mangrove

Hutan mangrove seringkali juga disebut sebagai hutan pantai atau hutan

bakau, merupakan tipe hutan tropika yang khas tumbuh disepanjang pantai atau

muara sungai dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Ekosistem hutan

mangrove merupakan ekosistem utama dalam mendukung kehidupan wilayah

pesisir karena memiliki produktivitas dan klompeksitas dari ekologi lingkungan

yang khas, menjadikan ekosistem mangrove memiliki fungsi yang sangat

kompleks dari segi fisik, ekologi, ekonomi dan sosial budaya antara fungsi fisik

sebagai fasilitator tepian pesisir, pengendalian erosi pantai, menjaga stabilitas

sedimen, menambah perluasan daratan (land building) dan perlindungan garis

pantai/protect agent (Syahputra, 2016:15). Selain itu sebagai kehidupan dan

sumber pendapatan masyarakat nelayan dan petani garam di tepian yang sangat

tergantung kepada sumber daya alam dari hutan mangrove (Reymond, 2010:187).

Hutan mangrove memiliki fungsi yang dikategorikan menjadi tiga yaitu

fungsi ekologi, fisik dan ekonomi. Fungsi tersebut dirasakan masyarakat pesisir

baik secara langsung maupun tidak langsung.

a. Fungsi fisik dari hutan mangrove antara lain menjaga garis pantai agar tetap

stabil, melindungi pantai dari erosi laut, penyerap limbah, mencegah intrusi

laut dan sebagainya.

Page 25: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

11

b. Secara ekologis atau biologis hutan mangrove berfungsi sebagai sumber

plasma nuftah, daerah berkembangbiak (nursery ground), tempat memijah

(spawning ground) dan mencari makanan (feeding ground) untuk organisme

yang bernilai ekonomis khususnya ikan dan udang. Habitat satwa liar antara

lain: reptilian, mamalia dan lain-lain.

c. Fungsi ekonomis hutan mangrove diperoleh dari hasil hutan, baik kayu sebagai

bahan bangunan/kayu bakar ataupun kebutuhan pangan dari buah maupun

daunnya. Pembukaan lahan mangrove dapat dimanfaatkan untuk kegiatan

produksi baik pangan maupun non-pangan serta sarana atau prasarana

penunjang dan permukiman.

Ekosistem mangrove memiliki komunitas fauna yang membentuk

pencampuran fauna antara darat dan laut. Menurut Bengen (2004) dalam

penelitian Ilham (2018:13) pencampuran tersebut terdiri atas dua kelompok yaitu:

1) Kelompok fauna daratan/terestrial yang umumnya menempati bagian atas

pohon mangrove, terdiri atas: insekta, ular, primate dan burung. Kelompok ini

tidak mempunyai sifat adaptasi khusus untuk hidup di dalam hutan mangrove,

karena mereka melewatkan sebagian besar hidupnya di luar jangkauan air laut

pada bagian pohon yang tinggi, meskipun mereka dapat mengumpulkan

makanannya berupa hewan laut pada saat air surut.

2) Kelompok fauna perairan atau akuatik, terdiri atas dua tipe yaitu yang hidup di

kolam air (ikan dan udangan) dan yang menempati substrat baik yang keras

seperti akar dan batang mangrove maupun yang lunak (lumpur), terutama

kepiting, kerang dan berbagai jenis invertebrata lainnya.

Page 26: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

12

Keanekaragaman hayati dihutan mangrove Indonesia tergolong tinggi,

yaitu ditemukan 89 jenis flora, terdiri atas 35 jenis pohon, 5 jenis terma, 9 jenis

liana, 29 jenis epifit dan 2 jenis parasit. Di Indoneisa mangrove yang tumbuh

antara lain jenis avicenia spp, Rizhopora spp, Bruguiera spp, Sonneratia spp,

lumnitzera excoecaria, dan Nypa Fruticans. Hutan mangrove dengan berbagai

karakteristiknya menjadi habitat dari berbagai jenis flora dan fauna mangrove

(Laksono, 2018: 9). Adapun beberapa fauna yang ada di hutan mangrove yaitu

ular, babi hutan, biawak, buaya, udang, ikan, kepiting, jenis-jenis burung dan

sebagainya. Fauna tersebut tidak semuanya ada di hutan mangrove, tergantung

potensi dan kondisi hutan mangrove di setiap wilayah.

Hutan mangrove memiliki potensi hayati dan non-hayati. Potensi hutan

mangrove non-hayati dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan pariwisata yaitu

pemanfaatan ekosistem mangrove tanpa merusak ekosistemnya, seperti

pemanfaatan sebagai penelitian ilmiah (sciencetific research), pendidikan

(education) dan rekreasi terbatas/ekowisata (limited recreation/ecotourism).

Potensi rekreasi dalam ekosistem mangrove menurut Bahar (2004) dalam

(Ermiliansa, dkk 2015: 62-63) antara lain:

a. Bentuk perakaran yang khas yang umum ditemukan pada beberapa jenis

vegetasi sehingga tampak menarik.

b. Buah yang bersifat viviparious (buah berkecambah semasa masih

menempel pada pohon)

c. Adanya zonasi yang sering berbeda yaitu zonasi pinggir pantai hingga

pedalaman (transisi zonasi)

Page 27: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

13

d. Berbagai jenis fauna yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove

e. Atraksi adat istiadat masyarakat setempat yang berkaitan dengan

sumberdaya mangrove

f. Hutan-hutan mangrove dikelola secara rasional baik sebagai pertambakan,

pembuatan garam maupun budidaya semakin menarik wisatawan.

2.1.2 Destinasi Wisata

Istilah wisata, pariwisata, wisatawan dan destinasi wisata merupakan

istilah yang terdapat dalam konsep kepariwisataan, dimana istilah tersebut

memiliki arti yang berbeda termasuk istilah destinasi wisata. Pengertian destinasi

wisata dalam kamus bahasa Indonesia lengkap, kata “destinasi” diartikan sebagai

tempat tujuan atau daerah tujuan. Istilah destinasi wisata di Indonesia juga disebut

Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang didefinisikan secara tradisional sebagai suatu

daerah geografis yang dirumuskan seperti negara, pulau atau kota. Daerah Tujuan

Wisata (DTW) merupakan tempat dimana segala kegiatan pariwisata bisa

dilakukan dengan tersedianya segala aktivitas dan atraksi wisata untuk wisatawan.

Menurut Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun 2009 (pasal 1 ayat 6)

menyatakan bahwa daerah tujuan wisata yang selanjutnya disebut destinasi

pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah

administratif, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesisibilitas, serta masyarakat

yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya pariwisata. Perencanaan dan

pengembangan objek wisata yang menarik harus didasarkan pada beberapa

kriteria tetentu. Adapun unsur pokok daerah tujuan wisata atau unsur-unsur

Page 28: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

14

pengadaan (supply) objek wisata yang layak dikunjungi menurut Pearce dalam

Santoso (2011:39) meliputi:

1) Atraksi (daya tarik)

Atraksi atau daya tarik dapat menyebabkan wisatawan datang, yang

kedatangannya dimungkinkan oleh adanya transportasi, akomodasi dan hal-hal

lain yang memudahkan berlangsungnya perjalanannya wisata dengan makin

banyaknya kedatangan wisatawan, berbagai unsur dapat turut berubah macam

atau fungsinya. Ginting (2013:75) dalam penelitiannya mengemukakan

pendapat lain bahwa daya tarik wisata berartikan sebagai segala sesuatu yang

menarik, namun belum tentu dikunjungi, sehingga perlu pengelolaan dan

pengembangan.

2) Transportasi

Perkembangan transportasi berpengaruh atas arus wisatawan dan juga

perkembangan akomodasi. Disamping itu, perkembangan teknologi

transportasi juga berpengaruh pada fleksibilitas arah perjalanan.

3) Pengadaan fasilitas pelayanan

Penyediaan fasilitas dan pelayanan makin berkembang dan bervariasi

sejalan dengan perkembangan arus wisatawan.

4) Prasarana (infrastruktur)

Infrastruktur yang memadai diperlukan untuk mendukung jasa pelayanan

dan fasilitas pendukung. Pembangunan infrastruktur secara tidak langsung juga

memberikan manfaat yang dapat digunakan bagi penduduk setempat disamping

mendukung pembangunan wisata.

Page 29: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

15

2.1.3 Wisata Edukasi (Eduwisata)

Wisata edukasi atau Eduwisata (Eduvacation) berasal dari kata edu dan

vacation. Kata edu terdapat pada kata education yang artinya pelajaran atau

pendidikan, dan kata vacation yang artinya liburan. Maka eduvacation bisa

diartikan sebagai wisata/liburan yang terdapat unsur pembelajaran/pendidikan.

Wisata edukasi dapat diterjemahkan juga sebagai aktivitas pariwisata yang

dilakukan wisatawan yang bertujuan utama memperoleh pendidikan dan

pembelajaran. Rodger (1998) dalam penelitian Priyanto, dkk (2018:34)

menggambarkan bahwa wisata edukasi merupakan konsep perpaduan antara

kegiatan wisata dengan kegiatan pembelajaran. Edutourism atau wisata edukasi

dimaksudkan sebagai suatu program dimana pengunjung melakukan perjalanan

wisata pada suatu tempat tertentu dengan tujuan mendapatkan pengalaman belajar

secara langsung terkait dengan lokasi yang dikunjungi.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edukasi adalah upaya

dari subyek terhadap objek untuk mengubah cara memperoleh dan

mengembangkan pengetahuan menuju cara tertentu yang diinginkan oleh subjek.

Kata edukatif bermakna suatu yang memiliki sifat edukasi atau sifat pendidikan

(Prastanti, 2015:17).

Edukasi dan wisata (rekreasi) merupakan dua hal yang berbeda, tetapi

konsep keduanya dapat saling melengkapi dan bersinergi sesuai konsep eduwisata

(edutourism). Program dan kegiatan edutourism bertujuan memadukan konsep

edukasi dengan hiburan atau rekreasi, sehingga wisatawan merasa nyaman, santai

dan senang ketika berkunjung ke tempat wisata edukasi. Menurut Alfira (2014:23)

Page 30: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

16

adanya program wisata berbasis pendidikan mampu membuat daya tarik dari

segala potensi layanan informasi yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan

wisatawan baik secara psikologi maupun intelektual. Kebutuhan akan rekreasi dan

edukasi diwadahi dalam fasilitas yang dapat mendidik sekaligus memberi

kesenangan (rekreasi), sehingga program wisata berbasis pendidikan perlu

dikemas menarik dan tepat untuk usia sekolah, remaja maupun orang tua.

Suwantoro (1997) dalam Prastanti (2015:18) telah mengklasifikasikan

wisata edukasi menjadi empat jenis, antara lain:

1) Wisata Edukasi Science/Ilmu Pengetahuan

Wisata edukasi science/ilmu pengetahuan adalah wisata edukasi yang berbasis

kepada ilmu pengetahuan. Wisata ini mengedepankan informasi tentang ilmu

pengetahuan yang diperoleh wisatawan setelah berwisata.

2) Wisata Edukasi Sport/Olahraga

Wisata edukasi sport/olahraga merupakan wisata edukasi yang berbasis kepada

pendidikan secara fisik atau olahraga.

3) Wisata edukasi Culture/Kebudayaan

Wisata edukasi ini disebut juga wisata edukasi kebudayaan, dimana

menyajikan tentang pendidikan budaya dalam bidang seni adat istiadat dan

lain-lain yang berhubungan dengan kebudayaan berupa adat istiadat atau

kesenian.

4) Wisata edukasi Agrobisnis

Wisata edukasi agrobisnis berbasis kepada kepemilikan agro atau pertanian dan

peternakan yang juga merupakan bisnis dari suatu perusahaan maupun

Page 31: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

17

perseorangan. Wisata ini meyajikan pendidikan tentang dunia pertanian atau

peternakan.

Wisata edukasi mangrove digolongkan sebagai wisata edukasi science/ilmu

pengetahuan, karena mengandung unsur wisata edukasi yang berbasis kepada

ilmu pengetahuan tentang mangrove dan segala aktivitas yang terdapat di

mangrove yang diperoleh pengunjung sebagai pembelajaran setelah melakukan

wisata edukasi. Selain berupa pengetahuan (ranah kognitif) wisatawan juga dapat

melakukan something to do seperti pembibitan mangrove, penanaman pohon,

outbond, bersampan, kuliner dan sebagainya.

2.1.4 Kriteria dan Syarat Daerah Tujuan Wisata Edukasi

Wisata edukasi merupakan perpaduan konsep wisata dan edukasi dimana

dalam posisi tourism market merupakan turunan atau subtipe dari objek wisata

alam (ekowisata), maka dasar pengembangannya hampir sama dan tetap

menggunakan kaidah-kaidah ekowisata. Hal ini dimaksudkan agar tidak

menyimpang dari konsep dasar yang digunakan, dan hanya menambahkan segi

edukatifnya khususnya pendidikan lingkungan. Konsep dasar tersebut juga

meliputi kriteria daerah tujuan wisata edukasi yaitu daerah atau kawasan yang

juga sesuai untuk pengembangan ekowisata berbasis pendidikan. Ratih (2013:3)

dalam penelitiannya menyebutkan bahwa daerah tujuan wisata edukasi baik di

dalam negeri maupun di luar negeri memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Daerah atau wilayah yang diperuntukkan sebagai kawasan pemanfaatan

berdasarkan rencana pengelolaan pada Kawasan Wisata Pantai seperti

Page 32: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

18

Taman Wisata Pegunungan, Taman Wisata Danau, Taman Wisata Pantai

dan Taman Wisata Laut.

2. Daerah atau zona pemanfaatan pada Kawasan Taman Nasional seperti

Kebun Raya, Hutan Lindung, Cagar Alam atau Hutan Raya.

3. Daerah pemanfaatan untuk wisata berburu berdasarkan rencana

pengelolaan Kawasan Taman Pemburuan.

Berdasarkan kriteria tersebut, hutan mangrove yang didominasi berlokasi

di daerah pesisir terutama pantai, maka kriteria daerah tujuan wisata termasuk ke

dalam daerah yang diperuntukkan sebagai kawasan Taman Wisata Pantai.

Hutan mangrove sebagai destinasi wisata edukasi mempunyai beberapa

syarat atau tatanan ruang sehingga objek wisata tersebut layak dijadikan sebagai

wisata edukasi. Wijayanti dalam penelitiannya (2011: 18-19) menggunakan

konsep dan tatanan ruang sebagai berikut:

1. Mempunyai lembaga, yaitu organisasi yang dibentuk untuk mengelola dan

menetapkan kebijakan tentang objek wisata yang didirikan. Agar lembaga

tersebut dapat berjalan dengan baik maka diperlukan seksi-seksi kerja, sebagai

berikut:

1) Seksi penelitian: melakukan survey dan penelitian flora daan fauna yang

berkaitan dengan mangrove.

2) Seksi pelatihan: menyusun dan melakukan kegiatan pelatihan baik yang

merupakan kegiatan rutin maupun permintaan pihak-pihak yang

berkepentingan.

Page 33: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

19

3) Seksi Informasi: menyebarkan informasi mangrove melalui media cetak

dan elektronik

4) Seksi ekowisata: melakukan pemanduan wisata, pembuatan spesimen dan

pembuatan buku

5) Seksi pendidikan lingkungan: melaksanakan event kelas dilapangan dan

penanaman partisipatif bagi kalangan sekolah, universitas dan masyarakat

umum yang ingin mengetahui lebih jauh tentang mangrove.

6) Seksi manajemen: mengorganisir dan mendukung semua kegiatan proyek.

2. Adanya jalan sebagai sarana mengelilingi mangrove. Jalan terbuat dari kayu

sepanjang panjang dan lebar mangrove karena dengan hanya jalan kaki

pengunjung dapat mengelilingi mangrove.

3. Tatanan mangrove tanpa merubah zonasi dari mangrove itu sendiri. Zonasi

mangrove tidak dapat diubah karena pohon mangrove memiliki akar khusus

yang cocok sesuai zonasi tersebut.

4. Tidak adanya pedagang liar yang berada di kawasan wisata. Pedagang liar yang

dimaksud adalah pedagang yang berada di luar maupun di dalam kawasan

wisata tanpa memperoleh izin dari pihak pengelola wisata. Adanya pedagang

liar yang berada di kawasan wisata karena dikhawatirkan akan membuang

bekas bungkus makanan, mengurangi nilai estetika alam di kawasan wisata.

2.1.5 Kondisi Lingkungan Mangrove Sebagai Potensi Wisata Edukasi

Saat ini telah banyak hutan mangrove yang dimanfaatkan sebagai objek

wisata ekologi (ekowisata), dimana dalam konsep ekowisata tersebut disisipkan

unsur pendidikan bagi wisatawan, contohnya objek wisata hutan mangrove Tapak

Page 34: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

20

Tugurejo Semarang, hutan mangrove Tarakan di Kalimantan Timur, hutan

mangrove Wonorejo Surabaya, dan termasuk hutan mangrove yang ada di

Kecamatan Wedung yaitu Ekowisata Reduksi Mangrove yang berlokasi di Desa

Kedungmutih.

Edutourism merupakan kegiatan memadukan konsep pendidikan sekaligus

hiburan bagi wisatawan, sehinga perlu diwadahi dalam suatu fasilitas yang dapat

menampung fungsi mendidik sekaligus memberikan kesenangan rekreasi bagi

wisatawan. Fasilitas tersebut tentunya dikemas dengan suasana yang tidak formal

(santai) dengan aktivitas yang edukatif, rekreatif dan partisipatif sehingga daya

jual dari segala potensi layanan informasi sesuai dengan kebutuhan wisatawan

baik masyarakat umum maupun kelompok pelajar baik secara psikologis maupun

intelektual.

Kondisi lingkungan mangrove yang dijadikan parameter sebagai potensi

wisata edukasi mangrove menurut Ilham (2018:12-14) dapat dilihat sebagai

berikut:

1) Jenis atau spesies mangrove

Vegetasi hutan mangrove di Indoneisa memiliki keanekaragaman

mangrove yang tinggi, yaitu kurang lebih 47 jenis tumbuhan yang spesifik di

hutan mangrove. Disetiap hutan mangrove paling tidak terdapat satu jenis

tumbuhan yang mendominasi yang termasuk dalam empat famili yaitu

Rizhoporaceae (Rhizophora, Brugueira, dan Ceriops), Sonneratiaceae

(Sonneratia), Avicenniuaceae (Sonneratia), Avicenniaceae (Avicennia) dan

Meliaceae (Xylocarpus).

Page 35: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

21

2) Biota Hutan Mangrove

Kelompok biota mangrove terdiri atas kelompok fauna daratan dan

fauna perairan, kelompok fauna daratan yang menempati bagian atas

mangrove terdiri atas ular, insekta, burung gereja, burung kuntul, wallet

linchi dan sebagainya. Sedangkan fauna perairan yang hidup di hutan

mangrove seperti ikan, kepiting bakau, udang dan sebagainya.

Selain kondisi lingkungan mangrove, konsep edukasi perlu juga

memfasilitasi aktivitas/atraksi wisata yang dikembangkan dalam rangka

pengetahuan dan pengalaman bagi wisatawan. Hal tersebut tentunya berupa

kegiatan edukasi yang disesuaikan dengan kondisi wilayah, sarana prasarana dan

karakteristik wisatawan. Adapun jenis aktivitas edukasi mangrove yang

dikembangkan (Ilham, 2012:15-17) antara lain:

1) Budidaya kepiting mangrove

Aktivitas budidaya kepiting mangrove ini bertujuan agar

wisatawan dapat mengetahui beberapa jenis kepiting yang hidup di area

mangrove dan juga dapat berinteraksi langsung dengan kepiting mangrove.

Area budidaya kepiting mangrove dibuat dengan sistem keramba tancap.

Selain memberikan manfaat bagi wisatawan yang berkunjung, budidaya

kepiting mangrove juga berfungsi ekonomis bagi pengembangan wisata.

Adapun aktivitas yang dilakukan wisatawan di area ini seperti memberi

makan kepiting, mengamati bentuk dan jenis kepiting mangrove, atau

mencoba mengambil kepiting dari lubang dan sela-sela tanaman

mangrove.

Page 36: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

22

2) Mengamati burung

Aktivitas mengamati burung bertujuan untuk memberi

pengetahuan kepada wisatawan tentang beberapa jenis burung yang

berhabitat di hutan mangrove, selain itu juga kawasan mangrove sebagai

tempat hidup alami burung dan berbagai fauna lainnya. Kegiatan

mengamati burung ini menjadi kegiatan yang menarik bagi anak-anak

terutama usia sekolah, burung yang diamati sesuai dengan potensi

keberadaan mangrove, seperti burung bangau, kuntul, dan sebagainya.

3) Menanam bibit mangrove

Aktivitas yang menjadi kegiatan edukasi adalah menanam bibit

mangrove. Aktivitas ini dilakukan di area penanaman antara lain living

class mangrove dan penanaman bibit mangrove. Lokasi penanaman bibit

mangrove berada di tengah dari area tapak. Bibit mangrove yang dipilih

sesuai dengan jenis mangrove yang dominan di kawasan tersebut.

4) Outbond

Permainan outbond biasanya terdapat di kawasan objek wisata

mangrove yang strategis dilihat dari lokasi, sarana prasarana dan sumber

daya alamnya. Permainan outbond bagi wisatawan diharapkan dapat

berinteraksi langsung dengan lingkungan mangrove. selama permainan

outbond berlangsung dapat dimasukkan unsur kegiatan edukasi seperti

melakukan permainan flyingfox sambil melihat mangrove secara lebih luas

dan lengkap. Permainan outbond dapat berbagai jenis sesuai yang

ditawarkan pengelola wisata namun hal yang penting dari kegiatan

Page 37: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

23

outbond tersebut tidak jauh sebagai edukasi untuk menumbuhkan

pengetahuan tentang mangrove, rasa cinta terhadap lingkungan dan

kekayaan alam di kawasan pesisir.

5) Bersampan

Wisatawan berkesempatan mengelilingi kawasan mangrove

menggunakan perahu sampan. Kegiatan ini bertujuan memberikan

pemahaman tentang pentingnya tanaman mangrove dalam melindungi dan

mengendalikan kualitas pesisir secara fisik dan bermanfaat bagi kehidupan

nelayan.

6) Wisata Kuliner

Wisatawan dapat berwisata kuliner serta beristirahat setelah

melakukan berbagai aktivitas wisata. Wisata kuliner dapat berupa berbagai

jenis olahan daerah masing-masing. Pada area ini wisatawan disuguhkan

dengan menu-menu yang dominan merupakan hasil laut. Bangunan tempat

makan juga didesain senyaman dan semenarik mungkin guna menambah

kesan alami dan menyatu dengan area sekitarnya.

Kondisi lingkungan dan aktivitas wisata yang terdapat di objek wisata

mangrove perlu disesuaikan dengan sumber daya masing-masing objek wisata.

Karena tidak semua parameter kondisi lingkungan dan aktivitas di atas tersedia.

Sehingga pengelola hanya memilih sumber daya yang potensial untuk

dikembangkan menurut tema/tujuan didirikan sebuah wisata edukasi. Seperti

halnya di Ekowisata Reduksi Mangrove beberapa aktivitas yang menjadi daya

tarik wisatawan hanya terdiri atas aktivitas bersampan, edukasi dan praktek

Page 38: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

24

penanaman mangrove serta aktivitas tambahan lain berupa edukasi shilvofishery

dan pendidikan mitigasi bencana dan pertolongan pertama (PP).

2.1.6 Pemanfaatan Objek Wisata Mangrove Sebagai Sumber Belajar

Mangrove

Sumber belajar diartikan sebagai semua sumber baik pesan, orang, bahan,

alat, teknik dan latar yang dimanfaatkan seseorang untuk kegiatan belajar dan

dapat meningkatkan kualitas belajarnya. Objek wisata alam sebagai sumber

sumber belajar mempunyai arti bahwa objek wisata alam tidak didesain untuk

proses pembelajaran seperti pembelajaran di sekolah, akan tetapi keberadaannya

dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar (learning resources by utilization)

sesuai dengan potensi yang ada dan tujuan pembelajaran.

Masyarakat sebagai subjek dalam belajar dapat menggunakan lingkungan

sebagai sumber pengetahuan secara global. Salah satunya adalah objek wisata

mangrove, karena kawasan objek wisata mangrove memiliki nilai estetika berupa

keindahan dan otentisitas keadaan alam, manusia, dan segala aktivitasnya secara

nyata. Potensi yang tersedia baik berupa ekosistem mangrove, aktivitas wisata,

atau kegiatan ekologi yang ada di lingkungan mangrove dapat dipilih sebagai

tempat belajar yang lebih menyenangkan, interaktif sekaligus edukatif.

Menurut Sudjana dan Rivai (2013:208-209) keuntungan memanfaatkan

lingkungan sebagai sumber belajar antara lain:

a. Kegiatan belajar lebih menarik, tidak membosankan, sehingga motivasi

belajar seseorang semakin tinggi.

Page 39: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

25

b. Pesan dan hakikat belajar akan lebih bermakna, karena alam menyajikan

situasi dan keadaan yang sebenarnya serta bersifat alami.

c. Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual, sehingga

kebenarannya yang lebih akurat.

d. Kegiatan belajar lebih komprehensif dan lebih aktif seperti mengamati,

bertanya, wawancara, menguji fakta dan lain sebagainya.

Sumber balajar tentang hutan mangrove dapat diperoleh setiap wisatawan

yang berkunjung sesuai dengan keinginan wisatawan. Kelompok pelajar juga

dapat menjadikan hutan mangrove sebagai sumber belajar sesuai dengan mata

pelajaran dan tingkatan sekolah. Adapun pengetahuan tentang ekosistem

mangrove yang dapat dipelajari dalam bukunya Dharmawan (2015: 1- 9) terdiri

atas:

a. Pengenalan Mangrove

Pengenalan mangrove bermaksudkan wisatawan dapat mengenali,

memahami mangrove, habitatnya dan mengidentifikasi mangrove

berdasarkan jenis/bentuk akar, batang, daun, buah dan sebagainya.

b. Fungsi Hutan Mangrove

Jika mangrove sering diidentitaskan sebagai hal yang kotor, berlumpur,

basah, tetapi ternyata memiliki banyak fungsi bagi lingkungan yang dilihat

dari aspek biologis, aspek sosial ekonomi, aspek kimia maupun aspek

fisik.

c. Kesehatan Hutan Mangrove

Page 40: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

26

Kesehatan hutan mangrove dapat diketahui berdasarkan nilai kerapatan

pohon dalam satu area.

d. Kondisi Lingkungan Mangrove

Hutan mangrove sebagai hutan pelindung kawasan pesisir laut perlu

diperhatikan kondisi lingkungannya, dalam hal ini terkait pencemaran

lingkungan, konservasi lingkungan serta aktivitas manusia yang dapat

merusak ekosistem mangrove.

e. Rehabilitasi Hutan Mangrove

Memahami pentingnya rehabilitasi hutan mangrove juga menjadi salah

satu sumber belajar, terutama belajar ranah afektif berupa partisipasi

wisatawan dalam upaya mengembalikan dan meningkatkan fungsi hutan

mangrove dalam suatu kawasan.

2.1.7 Pemanfaatan Objek Wisata Sebagai Wahana/aktivitas Pendidikan

Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup merupakan jumlah semua benda hidup dan mati serta

seluruh kondisi yang ada di dalam ruang baik secara fisik maupun non fisik yang

ditempati manusia serta berpengaruh pada kehidupan manusia (Supardi, 2003:2).

Keberadaan lingkungan hidup yang berpengaruh pada kehidupan manusia dapat

dilihat dari kegiatan manusia yang melestarikan lingkungan ataupun

memanfaatkan sesuai kebutuhan manusia tanpa memperhatikan kerusakan

lingkungan yang dapat merugikan manusia lainnya. Salah satu kegiatan manusia

yang dapat melestarikan lingkungan adalah memanfaatkan keberadaan lingkungan

sekitar sebagai sumber pengenalan dan pengetahuan tentang implementasi

Page 41: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

27

pendidikan lingkungan hidup (PLH) bagi masyarakat. Lingkungan tersebut dapat

berupa lingkungan secara alami tersedia maupun lingkungan buatan berupa objek

wisata.

Objek wisata mangrove menjadi salah satu tempat edukasi yang

menyenangkan untuk proses PLH bagi wisatawan. Tidak hanya wisatawan yang

berstatus pelajar tetapi juga wisatawan secara umum. Objek wisata mangrove

dengan potensi yang dikembangkan pengelola dapat digunakan sebagai wahana

implementasi pendidikan lingkungan hidup, karena potensi alam yang ada di

lingkungan mangrove baik di dalam objek wisata maupun diluar objek wisata

membantu seseorang memahami teori lingkungan hidup secara nyata, terhindar

dari keabstrakan dan persepsi belajar yang hanya terdapat di dalam buku. Selain

itu, lokasi objek wisata yang bersentuhan dengan alam dapat menjadi pengalaman

baru bagi wisatawan.

Konsep pendidikan lingkungan hidup secara formal sudah diterapkan sejak

di sekolah, di perguruan tinggi hingga di LSM yang berkembang pada

masyarakat. Di sekolah baik secara terstruktur dengan metode pendekatan

kurikulum yang terintegrasi dengan mata pelajaran lain ataupun bersifat monolitik

(mata pelajaran sendiri). Hal tersebut memberikan gambaran bahwa pendidikan

lingkungan hidup setiap individu sudah ditanamkan dari usia dini sebagai suatu

proses pembentukan perilaku, nilai, kebiasaan untuk menghargai lingkungan

secara berkelanjutan.

Objek wisata mangrove sebagai wahana pendidikan lingkungan hidup

perlu memberikan pembelajaran kepada masyarakat sesuai dengan tujuan

Page 42: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

28

pendidikan lingkungan hidup yang dikemukakan oleh Adisendjaja (2009:6)

menjadi enam kelompok, yaitu:

1. Kesadaran, yaitu wahana/aktivitas objek wisata dapat mendorong

masyarakat untuk memperoleh kesadaran dan kepekaan terhadap

lingkungan hidup dan permasalahannya.

2. Pengetahuan, yaitu membentuk setiap individu untuk memperoleh

pengetahuan dan pemahaman dasar tentang lingkungan hidup dan

permasalahannya.

3. Sikap, yaitu membantu setiap individu untuk medapatkan seperangkat

nilai dan motivasi untuk berperan serta aktif di dalam upaya peningkatan

dan perlindungan lingkungan hidup.

4. Keterampilan, yaitu membantu setiap individu memperoleh kerampilan

dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah lingkungan hidup

5. Partisipasi, yaitu wahana/aktivitas tersebut dapat meningkatkan motivasi

individu untuk berperan serta aktif memecahkan masalah lingkungan

hidup

6. Evaluasi, yaitu wahana/aktivitas tersebut mendorong individu agar

memiliki kemampuan mengevaluasi permasalahan lingkungan hidup

ditinjau dari segi ekologi, sosial, ekonomi, politik dan faktor-faktor

pendidikan.

2.2 Kajian Hasil-hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan diartikan sebagai penelitian yang sebelumnya

pernah dilaksanakan dan dianggap berkaitan atau cukup relevan sebagai referensi

Page 43: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

29

yang berhubungan dengan penelitian yang akan dibahas, baik berkaitan dengan

subjek dalam konteks atau topik yang menjadi pokok permasalahan.

Adapun penelitian yang relevan pada penelitian ini berkaitan dengan

pengelolaan atau pemanfaatan objek wisata mangrove sebagai objek wisata

edukasi. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan

penelitian ini dapat diketahui persamaan dan perbedaan ditinjau dari tujuan

penelitian, variabel penelitian, teknik analisis dan lokasi penelitian yang

memberikan hasil yang berbeda. Penelitian terdahulu dapat menjadi referensi dan

rujukan penulis dalam mengembangkan/menemukan ide penelitian selanjutnya.

Beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah

penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kondisi Ekowisata Reduksi

Mangrove (Rumah Edukasi dan Shilvofishery) sebagai potensi wisata edukasi

dilihat dari potensi alami mangrove maupun aktivitas edukasi mangrove, (2)

menganalisis tingkat pemanfaatan Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi

dan Shilvofishery) sebagai destinasi wisata edukasi di Kecamatan Wedung

Kabupaten Demak. Selain itu, hal yang membedakan dengan penelitian terdahulu

adalah lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan di Desa Kedungmutih

Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Adapun sasaran dalam penelitian ini

adalah wisatawan baik wisatawan umum maupun kelompok pelajar yang pernah

berkunjung di Ekowisata Reduksi Mangrove.

Page 44: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

30

Tabel 2.1 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

No. Peneliti, Judul, dan Tahun Tujuan

Teknik

Analisis

Data

Hasil Penelitian

1. Dedien Ermiliansa, adji

Samekto dan Hartuti Purwani,

Peran PRENJAK dalam

Mewujudkan Daerah Konservasi

Berbasis Eco Edu Wisata

Mangrove di Dusun Tapak

Tugurejo Kota Semarang

(Jurnal) Tahun 2014.

1) Mengetahui peran

PRENJAK dalam

mewujudkan EEWM

(Eco Edu Wisata

Mangrove)

Deskriptif

Kualitatif

Peran dari PRENJAK dalam rehabilitas

mangrove di Kelurahan Tugurejo sudah baik.

Dari proses kepedulian terhadap lingkungan dan

mulai melakukan aksi rehabilitasi mangrove

sampai terbentuk daerah ecoeduwisata

mangrove di Kelurahan Tugurejo. Kegiatan

PRENJAK sangatlah perlu dijadikan contoh

bagi pengembangan wilayah pesisir Kota

Semarang berupaya ecoeduwisata dan

meningkatkan perekonomian masyarakat

pesisir.

2. Aji Novia Prastanti,

Pemanfaatan Tempat

Pembuangan Akhir (TPA)

Sebagai Objek Wisata Edukatif

di Desa Sukoharjo Kecamatan

Margorejo Kabupaten Pati,

Tahun 2017

1) Mengetahui Potensi

tempat pembuangan

akhir (TPA) Kabupaten

Pati sebagai objek

wisata edukatif.

2) Menganalisis

pelaksanaan

pemanfaatan potensi

TPA Kabupaten Pati

sebagai objek wisata

edukatif

Deskriptif

Kuantitatif

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kabupaten

Pati memiliki potensi sebagai wisata eduktif

yaitu kebun keanekaragaman Hayati, Pondok

Taman Baca dan Unit Pembuatan Kompos yang

tergolong sudah dimanfaatkan secara baik oleh

wisatawan. Potensi-potensi wisata edukatif

tersebut digolongkan sudah dimanfaatkan

secara baik untuk wisatawan dengan persentase

67,91% bagi wisatwan umum dan 77,50%

wisatawan pelajar yang keduanya masuk

kategori baik.

Page 45: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

31

No. Peneliti, Judul, dan Tahun Tujuan

Teknik

Analisis

Data

Hasil Penelitian

3. Tri Wijayanti, Konservasi Hutan

Mangrove sebagai Wisata

Pendidikan, Tahun 2011

1) Menganalisis strategi

pengembangan dan

pengelolaan hutan

mangrove di pantai

Timur Surabaya melalui

3 aspek wisata

pendidikan (aspek

teknis, aspek sosial, dan

aspek kelembagaan)

Analisis

Korelatif

dan analisis

SWOT

Terjadi pengurangan panjang lahan mangrove di

Kawasan Pantai imur Surabaya dalam beberapa

tahun terakhir dan terdapat 5 (lima) faktor yaitu

kondisi umum hutan mangrove, pelaksanaan

kebijakan pemerintah, dukungan peraturan

perundangan, peran serta masyarakat serta

dukungan LSM dan Perguruan Tinggi. Faktor

tersebut yang memiliki kontribusi positif

terhadap program penanganan dan

pemeliharaan hutan mangrove di kawasan

Pantai Timur Surabaya Selama ini.

4. Kukuh Teguh Laksono,

Pemanfaatan Lingkungan

Maroon Mangrove edu park

sebagai wisata edukasi di Kota

Semarang

1) Mengetahui

pemanfaatan objek

wisata lingkungan

maroon mangrove edu

park sebagai wisata

edukasi di Kota

Semarang

2) Menganalisis

pelaksanaan wisata

edukasi lingkungan

maroon mangrove edu

park di Kota Semarang

Deskriptif

Kuantitatif

Teknik

deskriptif

presentase

Tingkat pemanfaatan lingkungan Maroon

Mangrove Edu Park sebagai wisata edukasi di

Kota Seamarang sebesar 66,7% kriteria baik,

yang diperoleh dari indikator yaitu

mempertahankan lingkungan maroon mangrove

edu park, faktor pendukung dan penghambat

sebagai wisata edukasi, dan kesesuaian

lingkungan sebagai wisata edukasi.

Sumber: Data Penelitian Sri Utami, 2019

Page 46: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

32

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian ini terbentuk karena

peneliti ingin menggambarkan pemanfaatan akan kondisi yang ada di Ekowisata

Reduksi Mangrove (Rumah Edukasi dan Shilvofishery). Kondisi yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah potensi yang ada di Ekowisata Reduksi Mangrove

meliputi (1)potensi alami dan (2)potensi buatan yang ada di objek wisata

mangrove. Potensi alami tersebut seperti jenis atau spesies mangrove, biota hutan

mangrove, ekosistem hutan mangrove di Ekowisata Reduksi Mangrove.

Sedangkan potensi buatan berupa wahana dan aktivitas wisata seperti wahana

rumah pintar, edukasi penanaman mangrove, edukasi mitigasi bencana dan

pertolongan pertama, edukasi shilvofishery dan sebagainya.

Potensi yang ada di Ekowisata Reduksi Mangrove dapat dimanfaatkan

sebagai objek wisata berbasisi edukasi. Wisata edukasi yaitu edukasi science/ilmu

pengetahuan bagi wisatawan, baik wisatawan umum maupun wisatawan pelajar.

Edukasi science/ilmu pengetahuan adalah wisata edukasi yang mengedepankan

pengetahuan berupa wawasan/pelajaran tentang mangrove (jenis mangrove, biota

hutan mangrove, manfaat mangrove) dan aktivitas-aktivitas yang menambah

pemahaman secara teoretik maupun praktik.

Pemanfaatan edukasi mangrove disesuaikan dengan kondisi yang terdapat

di Ekowisata Reduksi Mangrove. Kondisi objek wisata yang menjadi potensi

perlu memperhatikan ketentuan dan syarat untuk bisa menjadi objek wisata

edukasi yaitu parameter (1)potensi (alami dan buatan) di objek wisata yang

menurut penelitian Ilham (2018:11-17) berupa kondisi lingkungan sebagai

Page 47: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

33

panorama alam, jenis mangrove, biota hutan mangrove, serta aktivitas/wahanan

wisata. Parameter (2)unsur-unsur pengadaan (supply) objek wisata yang menurut

Pearce dalam penelitian Santoso (2011:39). Parameter (3)kondisi objek wisata

sebagai syarat dan tatanan ruang wisata edukasi yang terdiri atas indikator: adanya

lembaga pengelola, adanya jalan mengelilingi mangrove, tatanan zonasi

mangrove, serta tidak adanya pedagang liar. Ketentuan dan syarat tersebut,

dijadikan parameter peneliti untuk menganalisis tingkat kesesuaian kondisi

Ekowisata Reduksi Mangrove untuk objek wisata edukasi yang mana dapat

mempengaruhi seberapa tingkat pemanfaatan objek wisata Ekowisata Reduksi

Mangrove sebagai destinasi wisata edukasi.

Pemanfaatan objek wisata sebagai destinasi wisata edukasi dalam hal ini

adalah wisata edukasi sebagai sumber belajar tentang mangrove, dilansir dalam

buku karya dharmawan (2015) sumber belajar mangrove dapat berupa

pengetahuan tentang: ekosistem mangrove, fungsi hutan mangrove, kesehatan

mangrove, kondisi lingkungan mangrove serta upaya rehabilitasi mangrove.

Ekowisata Reduksi Mangrove tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai sumber

belajar mangrove, tetapi juga dapat menjadi wahana pendidikan lingkungan hidup

yaitu berupa aktivitas yang dilakukan ataupun wahana wisata yang disediakan.

Penjabaran lebih jelas dalam penelitian ini dapat dialurkan sebagai berikut:

Page 48: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

34

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian

Ekowisata Reduksi Mangrove

(Rumah Edukasi dan Shilvofishery)

Kondisi (potensi) alami:

1. Jenis mangrove

2. Biota hutan mangrove

Kondisi (potensi) buatan:

1. Wahana wisata

2. Atraksi wisata (edukasi

penanaman Mangrove,

Mitigasi bencana,

Shilvofishery, dan bersampan)

Wisata

Wisata Edukasi

Science

Pemanfaatan Sebagai Destinsi Wisata Edukasi

Wisata Edukasi

Sport

Wisata Edukasi

Agrobisnis

Wisata Edukasi

Culture

1. Potensi sebagai

wisata edukasi

2. Unsur-unsur

pengadaan

(supply) objek

wisata

3. Syarat dan

tatanan ruang

sebagai wisata

edukasi

Pemanfaatan Objek Ekowisata Reduksi Mangrove (Rumah

Edukasi dan Shilvofishery) sebagai Destinasi Wisata Edukasi.

Sumber Belajar Mangrove

Wahana Pendidikan

Lingkungan Hidup

Page 49: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

106

sumber belajar mangrove. Sedangkan pemanfaatan kondisi objek wisata

sebagai wahana pendidikan lingkungan hidup menunjukkan pada tingkatan

baik dengan persentase rata-rata 65% dengan menggunakan indikator kondisi

lingkungan mangrove, wahana wisata dan kesesuaian kondisi mangrove

sebagai wahana pendidikan lingkungan hidup. Keseluruhan jawaban atas

pemanfaatan sebagai sumber belajar maupun sebagai wahana pendidikan

lingkungan hidup di analisis berdasarkan hasil kuesioner, hasil wawancara

hingga observasi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Perlu pengembangan dari segi atraksi wisata seperti outbond, wisata kuliner

dan kegiatan edukasi lainnya sebab dengan luas mangrove yang hanya 1,2 ha

tidak banyak potensi lingkungan dapat dimanfaatkan seperti wisata edukasi

seperti ketebalan mangrove, kerapatan jenis mangrove, kondisi pasang surut,

salinitas dan lainnya sebagai pengetahuan mendalam tentang mangrove,

sehingga perlu dikembangkan pada aktivitas/wahana wisata untuk mendukung

kegiatan edukasi.

2. Peningkatan sarana-prasarana penunjang wisata edukasi dan melakukan

perawatan secara berkala.

3. Pengelola Ekowisata Reduksi Mangrove perlu menjalin kerja sama dengan

Pemerintah Daerah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Demak guna

mendukung pelaksanaan wisata edukasi baik dari segi dana, tenaga pendidik

ataupun ide gagasan guna pengembangan objek wisata edukasi.

Page 50: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

107

DAFTAR PUSTAKA

Adisendjaja, Yusuf Hilmi dan Oom Romlah.2009. „Pembelajaran Pendidikan

Lingkungan Hidup: Belajar dari Pengalaman dan Belajar dari

Alam‟.Makalah disajikan dalam Seminar Nasional PLH di Jurusan

Pendidikan Arsitektur FPTK-UPI di Bandung Tahun 2009.

Alfira, Rizky. 2014. „Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Ekowisata

Mangrove Pada Kawasan Suaka Margasatwa Mampie di Kecamatan

Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar‟. Skripsi. Makassar: Universitas

Hasanuddin Makassar

Arifin, Abunaim.2017. „Struktur Vegetasi Mangrove Berdasarkan Substrat di

Pantai Mara‟bombang Kecamatan Suppa Kabupaten‟. Skripsi. Makassar:

Universitas Hasanuddin

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Data Referensi Daftar Satuan Pendidikan(Sekolah) Per Kecamatan Wedung.

2018. Jakarta : Diakses dari http://referensi.data.kemdikbud.go.id (18

Februari 2019).

Dharmawan, I Wayan. 2015. Panduan Wisata Edukasi Kelautan Mangrove.

Jakarta: UPT Loka Pengenbangan LIPI

Ermiliansa, Dedien. adji Samekto dan Hartuti Purwaeni. 2014. „Peran Prenjak

Dalam Mewujudkan Daerah Konservasi Berbasis Eco Edu Wisata

Mangrove di Dusun Tapak Tugurejo Kota Semarang‟. Dalam Jurnal

Ekosains.Vol.VI. No. 1 Hal. 62-67.

Fajrilia, Azni. 2017. „Penilaian Potensi Objek Wisata Pulau Mengkudu Kabupaten

Lampung Selatan Tahun 2016‟. Skripsi. Lampung: Universitas Lampung

Faturrohmah, Septiana dan Bramantyo Marjuki. 2017. „Identifikasi Dinamika

Spasial Sumber daya mangrove di Wilayah Pesisir Kabupaten Demak Jawa

Tengah‟. Dalam Jurnal Geografi Vol. 31, No. 1.Hal.56-60

Ghozali, Imam 2002, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS,

Semarang: BadanPenerbit Universitas Dipenogoro

Ginting, Irena. A. 2012. „Penilaian dan Pengembangan Objek dan Daya Tarik

Wisata Alam di Taman Wisata Alam (TWA) Sibolangit‟. Dalam Jurnal IPI

USU Medan, Hal: 74-81

Page 51: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

108

Ilham, Muhammad. 2018. „Studi Kelayakan Ekosistem Mangrove Sebagai Objek

Wduwisata di Tambak Pendidikan Universitas Hasanuddin, Desa Bojo,

Kecamatan Mallusetasi, kabupaten Barru‟. Skripsi. Makassar: Universitas

Hasanuddin Makassar.

Laksono, Kukuh Teguh. 2018. „Pemanfaatn Lingkungan Maroon Mangrove Edu

park Sebagai Wisata Edukasi dik Kota Semarang‟. Skripsi. Semarang:

Jurusan Geografi UNNES

Nazir, Moh. 2014. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Peraturan Menteri Pariwisata Rebublik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 tentang

Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan. 2016. Jakarta: Diakses dari

http://www.bphn.go.id (29 Februari 2019)

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2012 tentang Strategi

Nasional Pengelolaan Ekowisata Mangrove. 2012. Jakarta : Diakses dari

http://www.bphn.go.id ( 12 Februari 2019).

Prastanti, Aji Novia. 2017. „Pemanfaatan Tempat pembuangan Akhir (TPA)

sebagai Objek Wisata Edukatif di Desa Sukoharjo Kecamatan Margorejo

Kabupaten Pati‟. Skripsi. Semarang: Jurusan Geografi UNNES

Priyanto, Rahmat.,Didin Syarifuddin, dan Sopa Martina. 2018. Perancangan

Model Wisata Edukasi di Objek Wisata kampong Tulip. Dalam Jurnal

ABDIMAS. Hal.32-38

Ratih, Nur, dkk. 2013. Perancangan Wisata Edukasi Lingkungan Hidup di Batu

dengan Penerapan Material Alami. Dalam Jurnal Arsitektur.Vol.1.No.1.

Hal. 1-12

Raymond, G.P. 2010. „Pengelolaan Hutan Mangrove Berbasis Masyarakat Di

Kecamatan Gending, Probolinggo‟. Dalam Jurnal Agritek. Jilid 18. No. 2.

Hal.187

Santoso, Apik Budi. 2011. Geografi Pariwisata. Semarang: Jurusan Geografi

UNNES

Sudjana, nana. 2007. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Supardi, Imam.2003. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung:

PT.Alumni

Page 52: PEMANFAATAN OBJEK EKOWISATA REDUKSI MANGROVE …lib.unnes.ac.id/35864/1/3201415049_Optimized.pdf · 2020. 4. 21. · pemanfaatan objek ekowisata reduksi mangrove (rumah edukasi dan

109

Syaputra, syifa dkk. 2016. „Sebaran mangrove Sebelum Tsunami dan Sesudah

Tsunami Di Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh‟. Dalam Jurnal

JESBIO Vol.16 No.19. Hal. 15.

Undang-Undaang Kepariwisataan Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan. Pasal 1ayat 6. 2009. Jakarta : Diakses dari

http://www.bphn.go.id ( 24 Februari 2019).

Wijayanti, Tri. 2011. „Konservasi Hutan Mangrove sebagai Wisata Pendidikan‟.

Dalam Jurnal ilmiah Teknik Lingkungan. Vol. 1 Hal 15-25

Yulianda, F. 2007. „Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfaatan

Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi‟. Makalah Sains Departemen

MSP. Bogor: Institut Pertanian Bogor