138
PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI MEKAR KABUPATEN BEKASI PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Dalam menempuh studi pada Program Diploma IV Oleh : RIZKI DAMAYANTI Nomor Induk : 201520424 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DESTINASI PARIWISATA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG 2019

PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA

MANGROVE DI PANTAI MEKAR KABUPATEN

BEKASI

PROYEK AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh studi pada

Program Diploma IV

Oleh :

RIZKI DAMAYANTI

Nomor Induk : 201520424

PROGRAM STUDI

MANAJEMEN DESTINASI PARIWISATA

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA

BANDUNG

2019

Page 2: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …
Page 3: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

MOTTO

“Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan

penyesalan datang karena kamu selangkah lagi menang” – (R.A. Kartini)

”Apa yang benar-benar diperhitungkan adalah akhir yang baik, bukan awal yang

buruk” – (Ibnu Taimiyah)

”In order to succeed, your desire for success should be greater than your fear of

failure” – (Bill Cosby)

Page 4: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

PERSEMBAHAN

Proyek Akhir ini Penulis persembahkan kepada :

1. Orang tua Penulis (Suroso dan Sri Hartini) yang selalu mendukung, memberi

semangat serta do’a yang selalu dipanjatkan tanpa kenal lelah, serta cinta

kasih yang tiada hingga, dan selalu percaya pada apapun yang dilakukan

penulis sehingga menjadi alasan kuat penulis agar tidak menyerah dalam

penyusunan Proyek Akhir. Terima kasih atas tuntunan dan didikan selama ini

sehingga penulis bisa menyelesaikannya serta Proyek Akhir ini merupakan

sedikit bagian tanda bakti, dan pembuktian atas kepercayaan yang diberikan

kepada penulis, dan rasa terima kasih yang tidak akan pernah cukup

membalas jasa orang tua penulis selama ini.

2. Kakak penulis (Irfan Yogaputra) yang selalu memberikan semangat serta

selalu menemani penulis dalam proses penelitian Proyek Akhir. Terima kasih

atas kepercayaan yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Proyek Akhir ini.

3. Para Dosen Manajemen Destinasi Pariwisata yang telah mendukung,

memberi motivasi dan sabar mendidik dalam memberikan ilmu kepada

penulis selama menempuh pendidikan di STP NHI Bandung. Terima kasih

atas ilmu dan dukungannya selama ini.

4. Teman-teman Manajemen Destinasi Pariwisata 2015 yang selalu mendukung,

membantu, dan memberi motivasi kepada penulis selama 4 tahun. Terima

kasih atas canda tawa dan tangis yang dilalui bersama, serta segala

dukungannya sehingga penulis bisa menyelesaikan Proyek Akhir ini.

Page 5: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

PERI{YATAAN MAHASISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Rizki Damayanti

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Oktober 1997

NIM :2A]520424

Program Studi : Manajernen Destinasi pariwisata GUDP)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Proyek Akhir yang berjudul:"Pengembangan Praduk Ekowisata Mangrove di pantai MekarKabupaten Bekasi" ini adalah merupakan hasil kalya dan hasil penelitiansaya sendiri, bukan merupakan hasil penjiplakan" pengutipar, penyusllnaooleh orang atau pihak lain atau cara-caralain yang tidak sesuai denganketentuan akademik yaxg berlaku di srP Bandung dan etika yang berlakudalam masyarakat keihnuan kecuali arahan dari Tim pembimbing.

2. Dalam Proyek Akhir ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulisatau dipublikasikan orang atau pihak lain kecuali secafS tertulis dengan jelasdicantumkan sebagai acuan dalarn naskah dengan disebutkan sumber, namapengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

3. Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesurgguhnya, apabila dalam naskahProyek Akhir ini diternukan adanya pelanggaran atas apa yang saya nyatakandi atas, atau pelangga.ran atas etika keilmuan, danlatau ada klaim terhadapkeaslian naskah ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupapencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya hllis ini dan saxksiiainnya sesuai dengan nonna yang berlaku di Sekoiah Tinggi PariwisataBandung ini serta peraturan-perahrran terkait lainnya.

1. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benalatya untukdapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, November 20I9

Yang membuat pernyataan,

Rizki Damayanti

NIM: 2A1524424

Page 6: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

i

ABSTRAK

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar merupakan salah satu daya tarik wisata yang

terletak di Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi,

Provinsi Jawa Barat. Ekowisata Mangrove Pantai Mekar adalah salah satu daya

tarik wisata yang memiliki keunggulan pada hutan mangrove dan keragaman

satwanya. Namun belum terdapat pengembangan dari pihak terkait yang sesuai

dengan ekowisata. Ekowisata Mangrove Pantai Mekar ini digagas oleh CSR PT

Pertamina EP dan bekerjasama dengan Pokdarwis Citra Alam Bahari (CAB) Desa

Pantai Mekar. Daya tarik wisata yang dimiliki Ekowisata Mangrove saat ini

adalah hutan mangrove, spot foto dan pemandangan sunset. Belum adanya daya

tarik wisata dan aktivitas serta fasilitas yang mengacu pada prinsip ekowisata.

Sedangkan menurut prinsip ekowisata oleh UNESCO harus memberikan

pengalaman dan pendidikan kepada wisatawan serta memberikan keuntungan

ekonomi terutama kepada masyarakat lokal, dan dapat terus bertahan dan

berkelanjutan. Aspek pendidikan dan pengalaman dirasa kurang dengan

terbatasnya aktivitas hingga fasilitas yang dapat dilakukan di Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar. Sehingga untuk memaksimalkannya perlu adanya

pengembangan produk ekowisata di Ekowisata Mangrove Pantai Mekar dengan

melihat 5 aspek pengembangan produk ekowisata seperti yang dikemukakan oleh

(Boyd & Butler, 1996) yaitu, attractions offered, access, existing infrastructure,

level skill of knowledge dan social interaction. Metode dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Teknik pengumupulan data yatu

observasi, wawancara dengan pihak terkait, studi literatur dan media elektronik

pada masing-masng aspek dengan alat kumpul data pedoman wawancara dan

checklist. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis data

model interaktif Miles dan Huberman. Penelitian ini akan menghasilkan

rekomendasi berupa arahan pengembangan produk ekowisata di Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar dengan bentuk deskriptif dan tabel yang sesuai dengan

konsep produk ekowisata.

Kata Kunci: Pengembangan, Produk ekowisata, Ekowisata Mangrove Pantai

Mekar

Page 7: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

ii

ABSTRACT

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar is one of tourism attraction located in Pantai

Mekar Village, Muaragembong Subdistrict, Bekasi Regency, West Java Province.

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar is one of the tourism attraction that has main

attractions in mangrove forest and its diversity of flora and fauna. However, there

has been no development from related parties in accordance with ecotourism.

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar is initiated by CSR PT Pertamina EP and

managed by Pokdarwis Citra Alam Bahari (CAB) of Pantai Mekar Village. The

current attraction that Ekowisata Mangrove Pantai Mekar offered is Mangrove

Forest, Photo Spot, and Sunset View. There is still no tourism attractions,

activities and facilities that referring to ecotourism principles. Meanwhile,

ecotourism principles by UNESCO is ecotourism must provide experience and

education to tourists and provide economic benefits especially to local

communities and the attractions should be sustainable. The aspect of experience

and educations were felt to be lacking with limited activites and facilities that can

be done at Ekowisata Mangrove Pantai Mekar. To maximize the need for the

development of ecotourism products in Ekowisata Mangrove Pantai Mekar by

looking at 5 aspects of ecotourism product development as what was stated by

(Boyd & Butler, 1996). The aspects are attractions offered, access, existing

infrastructure, level skill of knowledge, and social interaction. The method that

will be used in this research is descriptive method with qualitative approach.

Data collections techniques used in this research is observation, interview with

related parties, literature study and electronic media in each aspect using

interview guide and checklist tools. The data will be collected and analyze with

interactive models Miles and Huberman. This research will produce

recommendations in the form of directions on how to develop ecotourism products

in Ekowisata Mangrove Pantai Mekar whichs are presented in descriptive and

tables that accordance with ecotourism products concept.

Keywords: Development, Ecotourism Product, Ekowisata Mangrove Pantai

Mekar

Page 8: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat, ridho, dan karunia-NYA, sehingga pada akhirnya penulis dapat

menyelesaikan Proyek Akhir ini dengan judul “Pengembangan Produk

Ekowisata Pantai Mekar di Kabupaten Bekasi” , Proyek Akhir ini ditulis guna

memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Diploma IV pada

Program Studi Manajemen Destinasi Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata

Bandung.

Terselesainya Proyek Akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan

dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu

dengan penuh keikhlasan penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada :

1. Bapak Faisal, MM.Par., CHE. selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata

Bandung.

2. Bapak Andar Danova L. Goeltom, S.Sos., M.Sc selaku Kabag Administrasi

Akademik dan Kemahasiswaan.

3. Bapak R Wisnu Rahtomo,S.Sos., MT. selaku Ketua Jurusan Kepariwisataan

4. Bapak Sugeng Hermanto, S.Sos., MM.Par. selaku Ketua Program Studi

Manajemen Destinasi Pariwisata (MDP) dan Dosen Pembimbing.

5. Ibu Eka Paramita Marsongko, A.Par., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing

6. Dosen dan para staf Program Studi Manajemen Destinasi Pariwisata, serta

seluruh dosen Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung atas bantuan serta ilmu

yang diberikan.

7. Seluruh teman teman Program Studi Manajemen Destinasi Pariwisata 2015.

Page 9: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

iv

8. Kedua Orang Tua, dan Kakak tercinta, yang senantiasa mendampingi dalam

doa, kasih sayang, memberikan dukungan moral maupun material.

Atas motivasi dan bantuan semua pihak, baik yang penulis sebutkan

maupun yang tidak, sekali lagi penulis ucapkan terima kasih.

Diharapkan Proyek Akhir ini ini dapat dianggap memenuhi syarat-syarat

yang diperlukan, kendatipun masih dirasakan jauh dari sempurna. Demikian

Proyek Akhir ini penulis susun dengan harapan dapat bermanfaat bagi penulis

maupun pembaca.

Bandung, November 2019

Penulis

Page 10: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

v

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO

PERSEMBAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian .............................................................................. 1

B. Fokus Penelitian............................................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7

A. Kajian Teori ................................................................................................... 7

1. Mangrove ................................................................................................ 7

2. Ekowisata ............................................................................................... 9

Page 11: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

vi

3. Komponen Rencana Pengembangan Pariwisata .................................. 12

4. Pengembangan Produk Ekowisata........................................................ 20

B. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 29

A. Rancangan Penelitian .................................................................................. 29

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ................................................................ 30

1. Partisipan................................................................................................. 30

2. Tempat Penelitian ................................................................................... 31

C. Pengumpulan Data ....................................................................................... 31

1. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 31

2. Alat Kumpul Data ................................................................................... 33

D. Analisis Data ................................................................................................ 35

E. Pengujian Keabsahan Data .......................................................................... 37

F. Jadwal Penelitian ......................................................................................... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 40

A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 40

1. Komponen Internal ................................................................................. 40

2. Komponen Eksternal ............................................................................... 44

3. Kondisi Aktual Produk Ekowisata Mangrove Pantai Mekar .................. 47

B. Pembahasan ................................................................................................. 69

1. Attractions Offered.................................................................................. 69

2. Access ...................................................................................................... 71

3. Existing Infrastructure ............................................................................ 72

4. Level Skill of Knowledge ......................................................................... 74

Page 12: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

vii

5. Social Interaction .................................................................................... 74

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................................... 75

A. Simpulan ...................................................................................................... 75

B. Rekomendasi................................................................................................ 77

1. Pengembangan Attractions Offered ........................................................ 77

2. Pengembangan Access ............................................................................ 81

3. Pengembangan Existing Infrastructure................................................... 82

4. Pengembangan Level Skill of Knowledge ............................................... 87

5. Pengembangan Social Interaction .......................................................... 88

6. Peta Rencana Pengembangan Daya Tarik dan Fasilitas

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar ........................................................ 91

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 92

LAMPIRAN ......................................................................................................... 95

Page 13: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

viii

DAFTAR TABEL

Hal

TABEL 1 JADWAL PENELITIAN ..................................................................... 38

TABEL 2 JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN .......................................... 47

TABEL 3 HASIL WAWANCARA ATTRACTIONS OFFERED ........................ 48

TABEL 4 HASIL WAWANCARA ACCESS ...................................................... 53

TABEL 5 HASIL WAWANCARA EXISTING INFRASTRUCTURE ................. 57

TABEL 6 HASIL WAWANCARA LEVEL SKILL OF KNOWLEDGE .............. 64

TABEL 7 HASIL WAWANCARA SOCIAL INTERACTION ............................. 68

Page 14: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal

GAMBAR 1 ROADMAP PROGRAM EKOWISATA MANGROVE

PANTAI MEKAR 2016-2021 ........................................................... 3

GAMBAR 2 KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................... 27

GAMBAR 3 DATA ANALYSIS: INTERACTIVE MODEL ................................... 36

GAMBAR 4 HUTAN MANGROVE EKOWISATA MANGROVE

PANTAI MEKAR ............................................................................ 50

GAMBAR 5 SPOT FOTO 1 ................................................................................. 51

GAMBAR 6 SPOT FOTO 2 ................................................................................. 51

GAMBAR 7 PEMANDANGAN SUNSET EKOWISATA MANGROVE

PANTAI MEKAR ............................................................................ 52

GAMBAR 8 KONDISI JALAN MENUJU DAYA TARIK WISATA MELALUI

MUARA BELACAN ....................................................................... 55

GAMBAR 9 KONDISI JALAN MENUJU DAYA TARIK WISATA MELALUI

JL. RAYA MUARAGEMBONG .................................................... 55

GAMBAR 10 JALUR BOARDWALK EKOWISATA MANGROVE PANTAI

MEKAR ......................................................................................... 56

GAMBAR 11 PINTU MASUK DAN KELUAR EKOWISATA MANGROVE

PANTAI MEKAR ......................................................................... 59

GAMBAR 12 MASJID DI KAWASAN EKOWISATA MANGROVE PANTAI

MEKAR ......................................................................................... 60

GAMBAR 13 DERMAGA DI KAWASAN EKOWISATA MANGROVE

Page 15: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

x

PANTAI MEKAR ......................................................................... 60

GAMBAR 14 LOKET TIKET MASUK EKOWISATA MANGROVE PANTAI

MEKAR ......................................................................................... 61

GAMBAR 15 TIKET MASUK EKOWISATA MANGROVE PANTAI

MEKAR ......................................................................................... 61

GAMBAR 16 LAHAN PARKIR & WARUNG MAKAN .................................. 62

GAMBAR 17 TEMPAT DUDUK EKOWISATA MANGROVE PANTAI

MEKAR .......................................................................................... 63

GAMBAR 18 TEMPAT SAMPAH DI SETIAP SUDUT KAWASAN .............. 64

GAMBAR 19 PAPAN INTERPRETASI DO’S AND DON’TS ........................... 66

GAMBAR 20 PAPAN INTERPRETASI TENTANG PENGETAHUAN POHON

MANGROVE ................................................................................. 67

GAMBAR 21 PAPAN INTERPRETASI KERAGAMAN JENIS BURUNG ..... 67

GAMBAR 22 PETA LOKASI DAN PENEMPATAN REKOMENDASI .......... 77

GAMBAR 23 POTENSI LOKASI PENANAMAN MANGROVE .................... 79

GAMBAR 24 ILUSTRASI PENANAMAN MANGROVE OLEH

PENGUNJUNG .............................................................................. 79

GAMBAR 25 ILUSTRASI PAPAN NAMA PENGUNJUNG ............................ 80

GAMBAR 26 ILUSTRASI MENARA PANDANG ATAU BIRDWATCH

TOWER ........................................................................................... 80

GAMBAR 27 ILUSTRASI WISATA AIR DI SUNGAI CITARUM.................. 81

GAMBAR 28 ILUSTRASI DERMAGA WISATA ............................................. 83

GAMBAR 29 LOKASI RELOKASI LAHAN PARKIR ..................................... 84

GAMBAR 30 DERMAGA DEPAN LAHAN PARKIR ...................................... 85

Page 16: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

xi

GAMBAR 31 ILUSTRASI TEMPAT SAMPAH 3 JENIS .................................. 86

GAMBAR 32 ILUSTRASI SOUVENIR DAUR ULANG SAMPAH ................ 87

GAMBAR 33 ILUSTRASI SOUVENIR OLAHAN MANGROVE ................... 87

GAMBAR 34 ILUSTRASI KEIKUTSERTAAN MASYARAKAT DALAM

MENGELOLA LIMBAH MENJADI SOUVENIR ....................... 89

GAMBAR 35 PETA FASILITAS DAN ATRAKSI EKOWISATA MANGROVE

PANTAI MEKAR .......................................................................... 90

GAMBAR 36 PETA LANJUTAN FASILITAS ATRAKSI EKOWISATA

MANGROVE PANTAI MEKAR ................................................. 91

Page 17: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kabupaten Bekasi merupakan salah satu daerah penyangga ibukota

dan dikenal sebagai salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi No. 3 Tahun 2016. Kawasan

Industri di Kabupaten Bekasi merupakan kawasan industri yang potensial

dengan jumlah sekitar 2.125 unit pabrik 25 negara yang berpusat di Cikarang,

Kabupaten Bekasi. Sebagai kawasan industri, Kabupaten Bekasi Jawa Barat

terbilang minim dengan daya tarik wisata. Merujuk kepada adanya ketetapan

Kabupaten Bekasi sebagai salah satu DPP Provinsi Jawa Barat yaitu meliputi

Destinasi Pariwisata Karawang-Bekasi dengan pusat DPP Daerah Kabupaten

Bekasi (RIPPARPROV Jawa Barat Tahun 2015-2025), perlu adanya

pengembangan potensi daya tarik wisata yang ada karena Kabupaten Bekasi

memiliki beberapa daya tarik wisata yang masih belum diketahui orang

banyak yang dapat dikembangkan. Beberapa diantaranya Pantai Muara

Beting, Jembatan Cinta Tarumajaya, Situ Cibereum, dan Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar.

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar terletak di Desa Pantai Mekar,

Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Ekowisata Mangrove Pantai

Mekar ini terbentuk melalui kerjasama Pemerintah Kabupaten Bekasi dan

CSR PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field, dan dikelola oleh Pokdarwis

Citra alam Bahari. Program CSR berlangsung sejak 2016 dengan melakukan

Page 18: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

2

penanaman, pembangunan tracking, pelatihan pengolahan mangrove,

sosialisasi cinta lingkungan dan bersih pesisir juga baru diresmikan pada 28

November 2018 bersamaan dengan peringatan hari menanam pohon

Indonesia. Ekowisata Mangrove ini dibentuk dengan harapan dapat

memberikan dampak positif, terutama dampak ekonomi bagi masyarakat

Desa Pantai Mekar karena dapat menambah pendapatan masyarakat sekitar

(csr-news; 2018; PT Pertamina EP Resmikan Ekowisata Mangrove Pantai

Mekar https://pertamina.com/id/news-room/csr-news/pt-pertamina-ep-

resmikan-ekowisata-mangrove-pantai-mekar-; diakses tanggal 4 maret 2019) .

Dengan luas 3 ha dari total 11.000 ha hutan mangrove dan hutan produksi di

wilayah Muara Gembong dan daya tarik yang ditawarkan oleh Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar ini diantaranya, Pohon atau Hutan Mangrove itu

sendiri, Habitat Hewan seperti Lutung Jawa, beberapa Spesies Burung,

Panorama Sunset, Mengelilingi Hutan Mangrove menggunakan kapal dan

Spot Foto. Untuk menuju Ekowisata Mangrove ini dapat menggunakan

kendaraaan pribadi melalui darat yang ditempuh selama sekitar 3 jam dari

pusat kota Kota Bekasi dan Jakarta, dan 1 jam perjalanan menggunakan jalur

laut dengan menggunakan kapal dari Pantai Marina atau Cilincing.

Dengan jarak yang jauh dari pusat kota, Ekowisata Mangrove Pantai

Mekar ini bisa menjadi salah satu tempat rekreasi sekaligus edukasi untuk

pengunjung yang sedang merasa penat dengan keramaian kota. Namun dalam

pengembangan ekowisata di Ekowisata Mangrove ini belum terlihat aktivitas

wisata berbasis ekowisata, dermaga yang masih menyatu dengan dermaga

yang biasa dipakai oleh nelayan, serta pengunjung yang datang belum

Page 19: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

3

mendapatkan manfaat pendidikan karena disana belum tersedia interpreter

yang paham mengenai Ekowisata Mangrove Pantai Mekar, dan pengunjung

yang datang biasanya hanya memanfaatkan spot foto untuk berfoto atau

selfie, juga pengelola masih hanya memfokuskan pembangunan dengan

membangun spot-spot foto terlihat dari disediakannya 2 spot foto di track area

yang seluas ± 3 ha.

GAMBAR 1

ROADMAP PROGRAM EKOWISATA MANGROVE PANTAI

MEKAR 2016-2021

Sumber: CSR PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field

Berdasarkan dari roadmap rogram yang sudah dibuat oleh pengelola

pun belum terlihat adanya manfaat ekowisata yang akan didapat oleh

pengunjung atau masyarakat setempat, serta berdasarkan dari wawancara

yang sudah didapat masyarakat belum terlibat dalam kegiatan wisata di

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar, serta pengunjung yang berkunjung hanya

sekedar berfoto. Sedangkan berdasarkan The Ecotourism Society

Page 20: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

4

(Eplerwood/1999) terdapat beberapa prinsip salah satunya tentang pendidikan

konservasi lingkungan dengan mendidik wisatawan dan masyarakat setempat

akan pentingnya arti konservasi dan proses pendidikannya dapat dilakukan

langsung di alam, dan hal tersebut belum terlihat di Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar ini. Padahal jika difungsikan dengan benar, mangrove memiliki

banyak manfaat seperti sebagai tanaman penahan abrasi pantai, sebagai

sumber plasma nutfah, menurunkan kandungan Karbondioksida (CO2) di

udara dan menghasilkan Oksigen (O2), melindungi pemukiman penduduk dari

terpaan badai dan angin, mempunyai potensi sebagai tempat pendidikan,

penelitian, dan konservasi, sebagai kawasan berlindung satwa, dan sebagai

penghasil bahan organik dan baku industri.

Dengan beberapa permasalahan tersebut, supaya area kawasan

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar dapat berkelanjutan, dan tidak hanya

difokuskan sebagai daya tarik wisata rekreasi foto dengan menambah jumlah

spot foto kedepannya, serta diharapkan mampu menjadi salah satu destinasi

wisata yang bisa memberikan manfaat lebih kepada pengunjung serta

masyarakat sekitar, maka judul dari proyek akhir ini “Pengembangan Produk

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar, Kabupaten Bekasi”

B. Fokus Penelitian

Dengan latar belakang yang telah dipaparkan, Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar merupakan daya tarik wisata berbasis ekowisata dengan daya

tarik utama tanaman mangrove sebagai habitat hewan seperti Lutung dan

beberapa spesies burung, panorama sunset, mengelilingi hutan mangrove

menggunakan kapal dan spot foto. Namun dalam pengembangannya belum

Page 21: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

5

terlihat pariwisata berbasis ekowisata yang dapat memberikan manfaat lebih

dalam konservasi dan pendidikan pengunjung.

Maka penelitian ini lebih terfokus pada pengembangan produk

ekowisata mangrove di Pantai Mekar Kabupaten Bekasi.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dibagi menjadi dua, yaitu pembatasan substansi,

dan pembatasan wilayah, yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Pembatasan Substansi

Penelitian ini dibatasi dengan konsep Pendekatan Pengembangan Produk

Ekowisata yaitu, attractions offered, access, existing infrastructure, social

interaction, level skill and knowledge, dan yang disesuaikan dengan

permasalahan lokus penelitian yaitu pengembangan produk ekowisata.

2. Pembatasan Wilayah

Wilayah penelitian akan dilaksanakan di Ekowisata Mangrove Pantai

Mekar, Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten

Bekasi.

D. Tujuan Penelitian

Menurut pengertian dari produk wisata menurut Inskeep (1991) dan

arahan pengembangan Wood (2002:10), tujuan penelitian ini adalah

1. Teridentifikasinya komponen internal, eksternal di kawasan Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar

2. Teridentifikasinya produk ekowisata aktual di kawasan Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar

Page 22: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

6

3. Arahan pengembangan produk ekowisata di Ekowisata Mangrove Pantai

Mekar Kabupaten Bekasi

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai salah satu syarat dalam memenuhi tugas mata kuliah Proyek Akhir

Semester 8 Program Studi Manajemen Destinasi Pariwisata Sekolah

Tinggi Pariwisata Bandung.

2. Manfaat Praktis

Terciptanya rekomendasi tentang pengembangan produk Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar yang nantinya dapat diaplikasikan oleh

Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam pengembangan selanjutnya.

Page 23: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Mangrove

Mangrove adalah vegetasi hutan yang tumbuh diantara garis pasang

surut, tetapi juga dapat tumbuh pada pantai karang, pada daratan koral

mati yang di atasnya ditimbuni selapis tipis pasir atau ditimbuni lumpur

atau pantai berlumpur (Saparinto, 2007). Sedangkan Ekosistem

mangrove adalah suatu sistem di alam tempat berlangsungnya kehidupan

yang mencerminkan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan

lingkungannya dan diantara makhluk hidup itu sendiri, terdapat pada

wilayah pesisir, terpengaruh pasang surut air laut dan didominasi oleh

spesies pohon atau semak yang khas dan mampu tumbuh dalam perairan

asin/payau (Santoso, 2000). Dan hutan mangrove didefinisikan sebagai

komunitas vegetasi pantai tropis yang didominasi oleh beberapa jenis

pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah

pasang surut pantai berlumpur (Bengen, 2004).

Secara garis besar, penjelasan bahwa mangrove mempunyai beberapa

keterkaitan dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang dibedakan

menjadi lima, yaitu fungsi fisik, fungsi kimia, fungsi biologis, fungsi

ekonomi, dan fungsi lain (pariwisata) (Arief I. A., 2003). Fungsi tersebut

terjabarkan sebagai berikut:

Page 24: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

8

a. Fungsi fisik kawasan mangrove sebagai menjaga garis pantai agar

tetap stabil, melindungi pantai dan tebing sungai dari proses erosi

atau abrasi, menahan sedimen secara periodik sampai terbentuk

lahan baru, sebagai kawasan penyangga proses intrusi atau rembesan

air laut ke darat.

b. Fungsi kimia kawasan mangrove sebagai tempat terjadinya proses

daur ulang yang menghasilkan oksigen (O2), sebagai penyerap

karbondioksida (CO2), sebagai pengolah bahan-bahan limbah hasil

pencemaran industri dan kapal-kapal di lautan.

c. Fungsi biologis kawasan mangrove sebagai penghasil bahan

pelapukan yang merupakan sumber makanan penting bagi

invertebrata kecil pemakan bahan pelapukan (detritus), yang

kemudian berperan sebagai sumber makanan bagi hewan yang lebih

besar, sebagai kawasan pemijah atau asuhan (nursery ground),

sebagai kawasan berlindung, bersarang, serta berkembang biak bagi

burung dan satwa lain, sebagai sumber plasma nutfah, dan sebagai

habitat alami bagi berbagai jenis biota darat dan laut lainnya.

d. Fungsi ekonomi kawasan mangrove sebagai penghasil kayu seperti

kayu bakar, arang, serta kayu untuk bahan bangunan dan perabotan

rumah tangga, sebagai penghasil bahan baku industri seperti kertas,

tekstil, makanan, dan zat pewarna, serta sebagai penghasil bibit ikan,

udang, kerang, kepiting, telur burung dan madu.

e. Fungsi lain (pariwisata) kawasan mangrove sebagai kawasan wisata

alam pantai dengan keindahan vegetasi dan satwa serta berperahu di

Page 25: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

9

sekitar mangrove, dan sebagai tempat wisata pendidikan, konservasi,

dan penelitian.

Dengan adanya fungsi sosial ekonomi yang salah satu nya adalah tempat

wisata alam, dan jenis wisata alam yang sekiranya lebih cocok untuk

hutan mangrove adalah ekowisata.

2. Ekowisata

Definisi ekowisata atau ekologis dipopulerkan untuk pertama kalinya

oleh sebuah organisasi yang bernama The Ecotourism Society pada tahun

1990 yang menyatakan bahwa ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan

wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan konservasi

lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat

setempat (Surya, 2016). Sedangkan Deklarasi Quebec secara spesifik

menyebutkan bahwa ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang

mengadopsi prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan yang

membedakannya dengan bentuk wisata lain. Di dalam praktik hal itu

terlihat dalam bentuk kegiatan wisata yang: a) secara aktif menyumbang

kegiatan konservasi alam dan budaya; b) melibatkan masyarakat lokal

dalam perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan wisata serta

memberikan sumbangan positif terhadap kesejahteraan mereka; dan c)

dilakukan dalam bentuk wisata independen atau organisasi dalam bentuk

kelompok kecil (Damanik & Weber, 2006).

Berdasarkan Panduan Dasar Pelaksanaan Ekowisata, Ekowisata memiliki

banyak definisi yang seluruhnya berprinsip pada pariwisata yang

kegiatannya mengacu pada lima elemen penting (UNESCO Office

Page 26: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

10

Jakarta and Regional Bureau for Science in Asia and the Pasific, 2009), 5

elemen penting yang dimaksud yaitu:

a. Memberikan pengalaman dan pendidikan kepada wisatawan yang

dapat meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap daerah

tujuan wista yang dikunjunginya. Pendidikan diberikan melalui

pemahaman akan pentingnya pelestarian lingkungan, sedangkan

pengalaman diberikan melalui kegiatan wisata yang kreatif disertai

dengan pelayanan yang prima.

b. Memperkecil dampak dan atau yang bisa merusak karakteristik

lingkungan dan kebudayaan pada daerah yang dikunjungi.

c. Mengikutsertakan masyarakat dalam pengelolaan dan

pelaksanaannya.

d. Memberikan keuntungan ekonomi terutama kepada masyarakat

lokal, untuk itu, kegiatan ekowisata harus bersifat profit

(menguntungkan).

e. Dapat terus bertahan dan berkelanjutan.

Berdasarkan hasil lokakarya di tahun 1996, Indonesian Ecotourism

Network (INDECON) mengeluarkan prinsip-prinsip pengembangan

ekowisata, yaitu:

a. Prinsip konservasi (alam dan budaya), memiliki kepedulian,

tanggung jawab dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan

(alam dan budaya) serta pembangunannya mengikuti kaidah-kaidah

ekologis.

Page 27: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

11

b. Prinsip Ekonomi, memberikan manfaat yang optimal kepada

pengelola dan berkontribusi pada perekonomian lokal dan

pendapatan masyarakat setempat.

c. Prinsip Partisipasi Masyarakat, perencanaan dan pengembangan

harus melibatkan masyarakat secara optimal dan partisipatif.

d. Prinsip Edukasi, meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap

alam, nilai-nilai peninggalan sejarah dan budaya serta memberikan

nilai tambah, dan pengetahuan bagi pengunjung, masyarakat dan

para pihak.

e. Prinsip Wisata, menciptakan rasa aman, nyaman dan memberikan

kepuasan serta pengalaman berharga bagi pengunjung.

Ada beberapa karakteristik ekowisata yang membedakannya dengan

wisata massal menurut (Damanik & Weber, 2006), diantaranya:

a. Penyedia jasa wisata tidak hanya menyiapkan sekedar atraksi untuk

menarik tamu, tetapi juga harus menawarkan peluang bagi mereka

untuk lebih menghargai lingungan, sehingga keunikan daya tarik

wisata dan lingkungannya tetap terpelihara dan masyarakat lokal

serta wisatawan berikutnya dapat menikmati keunikan tersebut.

b. Kegiatan wisata dilakukan tidak hanya bertujuan untuk menikmati

keindahan dan kekayaan alam itu sendiri, tetapi juga secara spesifik

untuk mengumpulkan dana yang akan digunakan bagi pelestarian

daya tarik wisata. Dalam hal ini terbentuk hubungan yang erat antra

masyarakat lokal, pelaku konservasi dan ilmuwan, serta

ekowisatawan melalui situasi belajar dan pengalaman bersama.

Page 28: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

12

c. Pendapatan dari pariwisata digunakan tidak hanya untuk mendukung

kegiatan konservasi lokal tetapi juga membantu pengembangan

masyarakat setempat secara berkelanjutan, misalnya dengan

membentuk program-program pendidikan lingkungan.

d. Aktvitas wisata terutama berkaitan dengan konservasi lingkungan.

Meskipun motif berwisata bukan untuk melestarikan lingkungan,

namun dalam kegiatan-kegiatan tersebut melekat keinginan untuk

ikut serta melestarikan lingungan. Tingginya kesadaran lingkungan

memudahkan wisatawan untuk terlibat dalam berbagai upaya

pelestariannya.

Untuk menciptakan prinsip ekowisata seperti diatas yaitu berkaitan

dengan konservasi lingkungan, dan membuat pengunjung ikut serta

melestarikan lingkungan, perlu adanya pengembangan dalam produk

supaya tercapai prinsip tersebut.

3. Komponen Rencana Pengembangan Pariwisata

Dalam sebuah laporan Perencanaan Pariwisata haruslah memiliki bagian

yang menggambarkan karakteristik dari sebuah destinasi agar bisa

dipergunakan lebih lanjut oleh perencana. Pengumpulan data sekunder

dan data primer harus dilakukan dalam pembuatan laporan Perencanaan

umum Pariwisata. Diharuskan juga mengumpulkan data berbagai

komponen Pariwisata seperti kualitas serta kuantitas dari daya tarik,

fasilitas, serta infrastruktur yang ada dalam destinasi tersebut guna

memberikan perencanan yang terintegrasi (Inskeep, 1991).

Page 29: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

13

a. Komponen Internal

1) Aspek Lingkungan

a) Lokasi

Lokasi dari sebuah destinasi Pariwisata haruslah diketahui

dengan jelas dan terpetakan. Lokasi yang jelas diketahui

berguna agar bisa dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui

sejauh mana lokasi tersebut dengan lokasi target wisatawan.

Pengetahuan mengenai lokasi berguna untuk melakukan

analisis pasar di penelitian lebih lanjut. Aspek ini

diperlukan agar pengembangan destinasi yang ada dapat

terintegrasi dengan destinasi yang berada di sekitar destinasi

tersebut agar bisa memberikan dampak yang positif dan

tidak merusak atau mengganggu pegembangan destinasi

lain di sekitarnya.

b) Lingkungan Alam Beberapa aspek dari lingkungan alam

untuk Pengembangan regional yang harus diketahui adalah

sebagai berikut:

(a) Cuaca

Keadaan cuaca termasuk curah hujan, temperatur,

kelembaban, cahaya matahari (curah awan), kabut,

kecepatan dan arah hembusan angin, serta variasi cuaca

yang terjadi di lokasi tersebut. Data mengenai cuaca

dalam Perencanaan destinasi dicari untuk mengetahui

Page 30: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

14

atau mengindikasikan perbedaan iklim yang terjadi

dalam satu zona.

(b) Topografi

Aspek ini dicari untuk mengetahui keadaan permukaan

tanah dari sebuah destinasi. Keadaan topografi secara

umum harus diketahui, seperti 20% lahan yang ada

merupakan area berbukit, bisa dibedakan antara area

yang bisa dibangun dan area yangsulit untuk dibangun,

dan sumber air. Area yang rawan terjadi banjir, erosi,

dan longsor harus diketahui.

(c) Kehidupan Liar dan Vegetasi

Kehidupan liar harus dibedakan menjadi tipe, tingkat,

serta lokasi umum. Jarak menuju habitat juga harus

diketahui serta dipertimbangkan bukan hanya dimana

mereka di temukan. Vegetasi bisa dibedakan menjadi

hutan berpohon besar, hutan semak, padang rumput,

tandus, dan lain sebagainya, dengan data spesies biasa

dan spesies yangjarang ditemui juga harus diketahui.

Masalah konservasi yang ada, seperti spesies serta

vegetasi langka atau terancam keberadaannya harus

dijadikan bahan penelitian lebih lanjut.

(d) Geologi

Aspek geologi harus diketahui seperti lokasi,

keberadaan sumber air bawah tanah serta sumber

Page 31: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

15

mineral, dan kenyamanan area untuk dijadikan area

pembangunan yang stabil terhadap material yang akan

digunakan. Setiap area yang beresiko gempa bumi serta

derajat kebahayaan harus diketahui.

(e) Sistem Ekologi

Sistem ekologi yang penting, biasanya terdiri dari

kombinasi iklim, topografi, vegetasi, serta kehidupan

liar dan sistem ekologi dari daratan serta perairan yang

ada harus teridentifikasi agar bisa dievaluasi dalam

nilai konservasinya.

(f) Area Sumber Daya Alam

Sebuah area sumber daya alam harus teridentifikasi,

contohnya seperti area yang juga memiliki potensi yang

lebih baik dikembangkan sebagai area bercocok tanam

karena berbagai faktor atau area yang mencakup

sumber daya mineral yang bisa dieksploitasi atau juga

kawasan yang harus dijadikan area cadangan sumber

daya alamuntuk penggunaan di masa depan.

(g) Guna Lahan, Pemukiman, dan Kepemilikan Lahan

Pola penggunaan lahan secara umum berdasarkan jenis

seperti lahan untuk bercocok tanam, industri, taman

yang terdesain, area rekreasi dan konservasi, serta pola

pemukiman dari desa, pedesaan, dan perkotaan dengan

hubungan transportasi yang menghubungi harus

Page 32: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

16

terpetakan. Guna lahan dan pola pemukiman penting

diketahui agar bisa memilih area mana yang akan

dikembangkan dalam satu kawasan wisata. Setiap

pembagian zona penggunaan lahan regional dan

regulasi pembangunan yang terhubung juga harus

diketahui serta bisa saling mendukung dengan

pembangunan pariwisata yang akan dikembangkan.

Kepemilikan lahan juga menjadi bahan pertimbangan

dari pembangunan Kepariwisataan disuatu daerah.

Kepemilikan lahan bisa dilihat melalui lahan milik

pribadi dan pemerintah atau lahan publik, memiliki

biaya atau disewakan, kepemilikan secara kelompok

atau individu, dan lain sebagainya.

(h) Kualitas Lingkungan

Kualitas dari lingkungan merupakan hal yang sangat

menjadi bahan pertimbangan pada daerah yang akan

dikembangkan khususnya pada kawasan potensial

terhadap kegiatan Pariwisata, juga pada masyarakat

sekitar yang juga harus dilakukan sebuah survey dan

dievaluasi. Faktor-faktor yang harus dilihat sebagai

acuan pertimbangan sebuah kawasan adalah sebagai

berikut:

Page 33: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

17

1) Kualitas udara – seperti keterbebasan dari polusi

atau kebersihan udara dan tipe dari polusi yang

ada.

2) Kualitas sumber air lokal – apakah dapat diminum,

rasa, serta tingkat, tipe, dan sumber polusi jika ada.

3) Kebersihan tempat umum – tingkat kebersihan atau

kekotoran termasuk pembuangan sampah di jalan

raya dan trotoar, halaman bangunan publik, dan di

taman serta di area rekreasi, dan di samping jalan

raya; termasuk juga kebersihan area komersial

yang juga harus dipertimbangkan.

4) Lanskap – tingkat, tipe, dan perawatan lanskap.

Khususnya di sepanjang jalan raya, dihalaman

bangunan, dan di taman serta area rekreasi.

b. Komponen Eksternal

1) Aspek Ekonomi

Pola Ekonomi ekonomi suatu daerah harus diketahui, seperti

sumber ekonomi utama, level pendapatan dan distribusi, dan

faktor ekonomi lain yang bisa diketahui agar bisa menemukan

hubungan antara kegiatan Pariwisata dengan sektor ekonomi

lainnya yang ada di daerah tersebut.

Page 34: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

18

2) Aspek Sosial Budaya

a) Karakteristik Populasi

Pengembangan apapun yang dilakukan harus melihat

distribusi geografis dan jumlah dari sebuah populasi, bisa

diperlihatkan melalui tabel yang menunjukan populasi

darimasa ke masa dan distribusi populasi bisa diperlihatkan

melalui peta. Pola migrasi juga mungkin diperlukan seperti

pola perjalanan dari desa ke kota untuk bekerja atau dari

desa menuju area perkebunan, dan lain sebagainya. Umur,

jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pengangguran,

bisa dipergunakan sebagai Perencanaan sumber daya

manusia untuk diolah kedepannya seperti jumlah kelususan

tingkat SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, jumlah orang

yang bekerja dibidang Pariwisata, dan lain sebagainya.

b) Pola Budaya

Pola budaya termasuk struktur sosial, sistem nilai,

keyakinan, gaya hidup, dan sikap yang berhubungan dengan

pembangunan Pariwisata di kawasan tersebut harus

diketahui. Nilai-nilai keagamaan seperti hukum minuman

beralkohol, cara berpakaian,dan kode etis berperilaku harus

dimengerti. Cara hidup lokal, musik, tarian, drama, upacara,

pakaian, seni, dan kerajinan harus dicari agar diketahui

apakah bisa dijadikan daya tarik wisata dan menjadi bahan

Page 35: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

19

pertimbangan terhadap dampak sosiokultural pada kegiatan

Pariwisata.

3) Aspek Teknologi

Aspek teknologi yang menekankan pada transformasi teknologi

dalam pemasaran industri pariwisata yang mengubah sistem

distribusi, promosi serta operasi produk dan jasa pariwisata

termasuk sistem distribusi global, internet, komunikasi

elektronik, pembuatan tiket dan transfer dana secara eletronik.

Pada era kemudahan perpindahan informasi pada saat ini,

kecanggihan teknologi merupakan hal yang paling krusial dalam

sistem pemasaran global. Hal tersebut dikarenakan dengan

adanya sambungan yang terjalin antara pihak satu dengan pihak

lainnya secara cepat akan mempermudah tersampaikannya

informasi terbaru yang diharapkan dapat memengaruhi psikologi

konsumen.

4) Aspek Legal

Legal berhubungan dengan aturan atau hukum lingkungan

sekitar perusahaan beroperasi. Dengan perubahan hukum ini

tentu akan merubah ‘perilaku’ perusahaan.

5) Aspek Pasar

Dalam rencana pengembangan pariwisata aspek pasar juga

dibutuhkan untuk mengetahui jenis kelompok wisatawan yang

berkunjung seperti, daerah/negara asal wisatawan yang

berkunjung, unit ini dapat berupa negara, kota, kabupaten dan

Page 36: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

20

kecamatan. Sehingga dapat mendapatkan arahan pengembangan

yang sesuai.

4. Pengembangan Produk Ekowisata

a. Komponen Produk Pariwisata

Pengertian dari produk wisata menurut Inskeep (1991) memberikan

pengertian produk wisata lebih dalam yaitu “The tourist products to

be considered as an amalgam of three main components of

attraction, facilities at the destination and accessibility of the

destination”. Berdasarkan pengertian di atas kita dapat melihat

bahwa produk wisata secara umum terbentuk disebabkan oleh tiga

komponen utama yaitu daya tarik wisata, fasilitas di daerah tujuan

wisata dan aksesibilitas.

Inskeep (1991) mengungkapkan ada beberapa komponen utama dari

produk wisata, diuraikan sebagai berikut;

1) Daya Tarik

Elemen - elemen di dalam suatu Daya Tarik wisata yang secara

luas menentukan pilihan konsumen dan mempengaruhi motivasi

calon - calon pembeli diantaranya:

a) Daya Tarik wisata alam, meliputi pantai, bentang alam,

iklim dan bentukan geografis lain dari suatu destinasi serta

sumber daya alam lainnya.

b) Daya Tarik wisata buatan, meliputi bangunan dan

infrastruktur pariwisata termasuk arsitektur bersejarah dan

modern, monument, taman dan kebun buatan, pusat

Page 37: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

21

konvensi, marina, ski, tempat kepurbakalaan, lapangan golf,

toko-toko khusus.

c) Daya Tarik wisata budaya, meliputi sejarah dan cerita

rakyat, agama dan seni, teater musik dan tari dan

pertunjukkan lain, serta museum. Beberapa dari hal tersebut

dapat dikembangankan menjadi event khusus, festival, dan

karnaval.

2) Fasilitas Pariwisata

Fasilitas Pariwisata diperlukan dalam suatu destinasi pariwisata

diantaranya ialah biro dan agen perjalanan (disebut juga

receptive services), restoran dan jenis tempat makan lainnya,

toko untuk kerajinan tangan dan souvenir. Terdapat unsur -

unsur di dalam suatu Daya Tarik atau berkenaan dengan suatu

Daya Tarik yang memungkinkan wisatawan untuk menginap

dan dengan kata lain untuk menikmati dan berpartisipasi di

dalam suatu Daya Tarik wisata. Akomodasi meliputi hotel, desa

wisata, apartment, villa, caravan, hotel, guest house, dan

sebagainya. Restoran, meliputi dari makanan cepat saji sampai

dengan makanan mewah.

a) Aktivitas, seperti sekolah ski, sekolah berlayar dan klub

golf.

b) Retail outlet, seperti toko, agen perjalanan, souvenir,

produsen camping.

Page 38: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

22

3) Fasilitas Pelayanan Umum

Fasilitas pelayanan umum berfungsi untuk mendukung kegiatan

wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata diantaranya bank,

tempat penukaran uang, fasilitas dan layanan keuangan lainnya,

pusat informasi pariwisata, salon dan spa, fasilitas dan layanan

kesehatan, fasilitas dan layanan keamanan publik seperti polisi

dan pemadam kebakaran, bea cukai dan imigrasi.

4) Infrastuktur

Selain transportasi, diperlukan juga infrastruktur lainnya,

termasuk pasokan air, listrik, pengelolaan limbah, drainase,

telekomunikasi telepon, telegraf, telex, telefax, dan radio.

5) Aksesibilitas

Elemen-elemen ini adalah yang mempengaruhi, kelancaran dan

kenyamanan terhadap seorang wisatawan yang akan menempuh

suatu Daya Tarik. Eleme-elemen tersebut ialah:

a) Jalan, bandara, jalur kereta api, pelabuhan laut, marina.

b) Perlengkapan, meliputi ukuran, kecepatan, jangkauan dari

sarana transportasi umum.

c) Kemudahan pencapaian sampai ke tujuan

d) Faktor operasional seperti jalur atau rute operasi, frekuensi

pelayanan, dan harga yang dikenakan.

b. Pendekatan Pengembangan Produk Ekowisata

Dalam pengembangan produk ekowisata terdapat beberapa faktor

penting dalam ekowisata dengan 3 tipe ecotourist yang dapat

Page 39: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

23

dipertimbangkan dalam penyesuaian pengembangan produk

ekowisata yaitu, eco-specialists, eco-generalist dan the

intermediate (Boyd & Butler, 1996), beberapa faktor tersebut

yaitu:

1) Attraction Offered

Dalam pendekatan pengembangan daya tarik wisata faktor

daya tarik yang ditawarkan dalam ekowisata merupakan hal

yang sangat penting karena merupakan pengalaman yang

ditawarkan, daya tarik wisata yang ditawarkan pada

ekowisata biasanya daya tarik wisata berbasis alam, seperti

keragaman satwa dan vegetasi, serta harus mengutamakan

aspek konservasi dan pendidikan sehingga biasanya

ekowisata tidak dikembangkan menjadi daya tarik wisata

mass tourism, dalam pendekatan ekowisata eco-specialist

dapat dianggap yang paling berorientasi pada lingkungan

alam, lebih berfokus pada mengeksplorasi, melihat dan

mengagumi vegetasi dan keragaman satwa liar, sedangkan

sebaliknya eco-generalist lebih menyukai atau menerima

jenis-jenis daya tarik yang memang sudah tersedia apa

adanya disana sudah cukup.

2) Access

Akses dalam pendekatan pengembangan ekowisata

mencakup tingkat kesulitan dalam bepergian ke suatu daya

tarik wisata, dan sistem akses di daya tarik tersebut, serta

Page 40: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

24

jenis transportasi yang digunakan untuk bepergian ke dan

didalam daya tarik wisata. Dalam hal tingkat kesulitan terbagi

menjadi eco-specialist dimana lebih menyukai akses masih

sangat sulit atau masih sangat alami serta rute yang sangat

alami seperti melewati sungai atau jalan setapak yang terbuat

oleh satwa liar, the intermediate juga memilih jalur yang

cukup sulit serta menerima akses yang sudah memang sudah

tersedia, di sisi lain eco-generalist menyukai akses yang

cukup mudah serta yang terdiri dari kedua jalan aspal dan

kerikil, selain level kesulitan juga terdapat kealamian akses di

daya tarik wisata, serta jenis transportasi yang digunakan

untuk mengelilingi daya tarik wisata seperti kendaraan yang

tidak menggunakan kendaraan bermotor demi membatasi

dampak pada lingkungan untuk eco-specialist dan disisi lain

menggunakan kendaraan bermotor untuk eco-generalist

seperti mobil, motor, dan kereta.

3) Existing Infrastructure

Ketersediaan infrastruktur juga menjadi faktor penting dalam

pengembangan ekowisata, menurut konsep ini fasilitas pun

termasuk dalam elemen existing infrastructure, dalam

ekowisata material yang digunakan dalam pembangunan

infrastruktur dan fasilitas harus yang ramah lingkungan

seperti tidak membangun fasilitas dengan beton melainkan

menggunakan bahan dasar kayu. Eco-specialist lebih

Page 41: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

25

menyukai pembangunan yang sederhana dibanding eco-

generalist dan the intermediate seperti dalam hal akomodasi

dan pembangunan fasilitas, eco-specialist tidak begitu

memperdulikan seperti apa pembangunan akomodasi maupun

fasilitas karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya

eco-specialist lebih menyukai atau menerima hal-hal yang

sederhana, sedang the intermediate juga masih bisa

menerima akomodasi yang sederhana seperti camp cabins,

outpost huts, dan sebaliknya eco-generalist lebih menyukai

akomodasi yang lebih nyaman seperti hotel atau cottage serta

fasilitas yang modern.

4) Level of skill and knowledge

Level of skill and knowledge adalah seberapa jauh tingkat

pengetahuan pengunjung yang datang baik sebelum menuju

daya tarik wisata yang biasanya didapat dari internet maupun

pengetahuan yang didapat saat sudah berada di daya tarik

wisata tersebut, dalam hal ini eco-specialist memiliki level

skill dan knowledge yang lebih luas dibanding dua tipe

lainnya, eco-specialist biasanya memiliki waktu lebih banyak

untuk exploring daya tarik wisata tersebut dengan minim

interaksi dengan pengunjung lain, sedang the intermediate

level skill dan knowledge biasanya terdapat di level limited to

extensive, dan lamanya durasi berkunjung tergantung apakah

mereka menggunakan guide atau tidak, dan eco-generalist

Page 42: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

26

memiliki level skill dan knowledge yang lebih minim

dibanding kedua tipe lain, eco-generalist biasanya menyukai

exploring ke daya tarik yang sudah sering dikunjungi.

5) Social Interaction

Dalam elemen ini meliputi sejauh mana interaksi antar

penduduk setempat dan pengunjung, serta interaksi antara

pengunjung dengan pengunjung lainnya. Seperti saat

pengunjung menggunakan rumah penduduk sebagai

akomodasi, atau saat pengunjung menggunakan jasa

pemandu. Serta keterlibatan penduduk sekitar dalam kegiatan

ekowisata termasuk dalam interaksi sosial dengan

pengunjung.

Page 43: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

27

B. Kerangka Pemikiran

GAMBAR 2

KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka pemikiran pada penelitian Pengembangan Produk Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar adalah bagaimana mengidentifikasi serta bagaimana produk tersebut

dikembangkan di Ekowisata Mangrove Pantai Mekar dengan dianalisis atau

Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar

Pendekatan

Pengembangan Produk

Ekowisata (Boyd & Butler,

1996)

Attractions

Offered

Access

Existing

Infrastructure

Level of

skill and

knowledge

Social

Interaction

Arahan Pengembangan

Produk Ekowisata di

Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar

Input

Proses

Output

Page 44: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

28

diproses menggunakan Miles and Huberman melalui indikator attractions offered,

access, existing infrastructure, level of skill and knowledge, dan social

interaction.

Dengan identifikasi dan analisis tersebut produk ekowisata yang dapat

dikembangkan akan menghasilkan suatu arahan pengembangan produk ekowisata

yang dapat digunakan oleh pihak pengelola Ekowisata Mangrove Pantai Mekar.

Page 45: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian

kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum

terhadap kenyataan sosial dari prespektif partisipan. Pemahaman tersebut

tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi didapat setelah melakukan analisis

terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian. Berdasarkan

analisis tersebut kemudian ditarik kesimpulan berupa pemahaman umum

yang sifatnya abstrak terhadap kenyataan-kenyataan. Ciri – ciri dari penelitian

kualitatif menurut Erickson dalam Stainback dalam Sugiyono (2009:14)

yaitu:

1. Dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama di lapangan.

2. Mencatat secara hati-hati apa yang terjadi di lapangan.

3. Melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan

di lapangan.

4. Membuat laporan penelitian secara mendetail.

Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau

menginterpretasikan data sebagaimana adanya. Menurut Arikunto (2006:239)

penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu

keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

Page 46: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

30

B. Partisipasi dan Tempat Penelitian

1. Partisipan

Partisipan dalam penelitain Pengembangan Produk Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar di Kabupaten Bekasi ini pihak yang terkait dan berperan

dalam pengembangan pariwisatat Di Ekowisata Mangrove Pantai Mekar,

partisipan yang dimaksud diantaranya adalah, Dinas Pariwisata Budaya

Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bekasi, Pemerintah Desa, CSR PT

Pertamina EP, Pokdarwis Citra Alam Bahari.

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi

menlainkan dengna istilah “social situation” atau situasi sosial yang

terdiri atas tiga elemen, yaitu berinteraksi secara sinergis. Pada situasti

sosial, peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas orang-orang

yang ada pada tempat tertentu. Sehingga untuk mendukung dalam

memperoleh data, penelitian ini menggunakan teknik Non-Probability

sampling tepatnya Purposive Sampling, yaitu sampling dimana peneliti

menggunakan penilaiannya dalam memilih responden dengan tujuan

tertentu (Ibrahim, 2005).

Sehingga sampel yang diambil dari penelitian ini adalah pihak terkait

yang mempunyai peran atau memiliki kepentingan dalam pengembangan

kepariwisataan di Kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar

Kabupaten Bekasi, yaitu Kepala Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan

Olahraga Kabupaten Bekasi, Kepala Desa Pantai Mekar, CSR PT

Pertamina EP, dan Pokdarwis Citra Alam Bahari.

Page 47: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

31

2. Tempat Penelitian

Kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar berlokasi di Desa Pantai

Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat

17730

C. Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Data Primer

Data primer yaitu data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang

diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan

oleh subjek yang dapat dipercaya, yaitu subjek penelitian atau

informan yang berkenaan dengan variabel yang diteliti atau data

yang diperoleh dari responden secara langsung (Arikunto, 2010).

Data primer dalam penelitian ini terdiri dari Observasi dan

Wawancara.

1) Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati peristiwa, kejadian, pose,

dan sejenisnya disertai dengan daftar yang perlu diobservasi

(Basuki, 2010). Dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk

mengidentifikasi karakteristik umum wilayah perencanaan yang

meliputi aspek fisik, non fisik. Aspek fisik seperti kondisi

administratif mencakup batas-batas wilayah dan luas wilayah

daratan, kondisi geografis yang membentuk kawasan Kawasan

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar, mencakup topografi,

klimatologi (iklim dan cuaca), geologi dan fisiografi, hidrologi,

Page 48: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

32

sumberdaya spesifik (alam pedesaan dan dataran tinggi), flora

dan fauna, pola ruang, dan kondisi lingkungan. Aspek non fisik

kawasan meliputi kondisi sosial budaya, sosial ekonomi dan

kepariwisataan Kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar.

2) Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak

yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan

dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan (Moleong, 2012). Dalam penelitian ini, digunakan

teknik wawancara semi terstruktur (Semi-structured interview).

Alasan digunakan teknik wawancara semi terstruktur yaitu

untuk menemukan permasalahan terhadap responden secara

lebih terbuka, dimana pihak reponden dimintai pendapat dan

ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu

mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan

oleh informan.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber utama dalam penelitian ini

dikumpulkan dengan melakukan studi kepustakaan/studi

documenter. Data sekunder dapat diperoleh di perpustakaan dan

pusat dokumentasi. Dengan demikian studi ini untuk mencari

konsepsi-konsepsi, teori-teori, pendapat-pendapat dan penemuan-

penemuan yang berhubungan dengan pokok permasalahan. Dalam

mendapatkan data sekunder dibagi menjadi 2 yaitu:

Page 49: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

33

1) Studi Literatur

Studi Literatur adalah pencarian teori yang relevan dengan kasus

atau permasalahan yang ada. Studi Literatur dalam penelitian ini

menggunakan Produk Pariwisata, dan Pendekatan

Pengembangan Produk Ekowisata. Referensi ini dapat dicari

dari buku, jurnal, dan laporan penelitian. Output dari studi

literatur adalah terkoleksinya referensi yang relevan dengan

rumusan masalah.

2) Media elektronik

Media elektronik berupa data dan informasi dari internet

misalnya jejaring sosial, blog dan artikel mengenai objek

penelitian yang akan diteliti.

2. Alat Kumpul Data

Penggunaan instrumen pengumpulan data sangat berhubungan erat

dengan jenis metode yang digunakan. Untuk mengumpulkan data dengan

satu metode dapat digunakan satu atau lebih instrumen demikian pula

sebaliknya, satu instrumen dapat digunakan untuk satu atau lebih metode

(Kusmayadi & Sugiarto, 2000). Alat kumpul data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara menurut Basrowi dan Suwandi (2008 : 138),

digunakan untuk mengungkapkan data secara kualitatif. Dalam

melakukan wawancara, peneliti menggunakan bantuan pedoman

wawancara untuk memudahkan dan memfokuskan pertanyaan yang

Page 50: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

34

akan diutarakan. Pedoman wawancara digunakan agar wawancara

sesuai dengan rel yang ditentukan. Peneliti juga menggunakan alat

bantu rekam untuk memudahkan proses pengelolaan data.

Wawancara dalam penelitian ini akan dilakukan kepada beberapa

Instansi Pemerintahan di Kawasan Ekowisata Mangrove Pantai

Mekar yang meliputi :

1) Kepala Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Bekasi

2) CSR PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field

3) Ketua Pokdarwis Citra Alam Bahari

4) Camat dan atau Kepala Desa Pantai Mekar

b. Checklist / Daftar Pustaka

Checklist adalah salah satu alat observasi yang ditujukan untuk

memperoleh data, berbentuk daftar berisi faktor – faktor berikut

subjek yang ingin diamati oleh peneliti, dimana peneliti dalam

pelaksanaan observasi di lapangan tinggal memberi tanda check

(cek, atau biasanya dicentang) pada list faktor – faktor sesuai

perilaku subjek yang muncul, dilembar observasi, sehingga

memungkinkan peneliti dapat melakukan tugasnya secara tepat dan

objektif, sebab peneliti sudah “membatasi diri” pada ada-tidaknya

aspek perbuatan subjek, sebagaimana telah dicantumkan di dalam

list (Sutrisno Hadi, 1990). Checklist digunakan sebagai alat bantu

ketika peneliti melakukan observasi untuk identifikasi kondisi aktual

Kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar lebih rincinya pada

Page 51: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

35

aspek Attractions Offered, Access, Existing Infrastructure, Level and

Skill of Knowledge, dan Social Interaction

c. Alat perekam Gambar, Suara dan Video

Alat perekam juga diperlukan saat melakukan peelitian lapangan,

dipakai saat melakukan kegiata Wawancara dan Observasi lapangan

agar data yang diterima lebih lengkap.

D. Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan

menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi),

dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh (Sugiyono

2012:331).

Penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif Miles dan

Huberman yang disertai dengan teknik parafrase data. Aktivitas dalam

analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara

terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Miles dan

Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas dan sampai data tersebut jenuh. Dalam model ini, aktivitas

dalam analisis data terdiri atas reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan dan verifikasi.

Page 52: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

36

GAMBAR 3

DATA ANALYSIS: INTERACTIVE MODEL

Sumber: Miles dan Huberman (1984)

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan

data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

Dalam hal ini yang paling sering digunakan untuk menyajikan data

dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Dengan menyajikan data maka akan memudahkan untuk memahami apa

yang terjadi, merencanakan kerja selanjutanya berdasarkan apa yang

telah dipahami tersebut.

Page 53: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

37

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa kesimpulan

dalam kualitatif bisa menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak

awal, tetapi mungkin saja tidak, karena dijelaskan sebelumnya bahwa

kesimpulan dari penelitian kualitatif adalah sementara.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif berupa temuan-temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau

gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau

gelap sehingga setelah ditelliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan

klausal atau interaktif, hipotesis, atau teori.

E. Pengujian Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility

(validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability

(reliabilitas), dan confirmability (objektivitas) (Sugiyono, Memahami

Penelitian Kualitatif, 2008).

Page 54: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

38

Dalam penelitian ini uji validitas data dilakukan dengan pengujian kredibilitas

data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian. Terdapat 2 jenis

pengujian kredibilitas yang digunakan yakni triangulasi, dan menggunakan

bahan referensi.

1. Triangulasi sumber data

Menurut Norman K. Denkin tiruangulasi adalah sebagai gabungan atau

kombinasi berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji fenomena yang

saling terkait dari sudut pandang atau perspektif yang berbeda.

Menurutnya, triangulasi meliputi empat hal, yaitu triangulasi mode,

triangulasi antar-peneliti (jika penelitian dilakukan dengan kelompok),

triangulasi sumber data dan triangulasi teori. Namun dalam pengujian

penelitian ini hanya akan menggunakan triangulasi sumber data.

Menurut Patton, 2002, triangulasi sumber data adalah menunjuk pada

upaya peneliti untuk mengakses sumber-sumber yang lebih bervariasi

guna memperoleh data berkenan dengan persoalan yang sama. Hal ini

berarti peneliti bermaksud menguji data yang diperoleh dari saatu sumber

dengan data dari sumber lain (Pawito, 2007).

2. Menggunakan bahan referensi

Yang dimaksud dengan bahan referensi adalah adanya pendukung untuk

membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh,

data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman

wawancara. Data dengan interkasi manusia, atau gambaran sutau

keadaan perlu didukung oleh foto-foto. Alat bantuan perekam data dalam

penelitian kualitatif, seperti kamera, alat rekam suara sangat diperlukan

Page 55: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

39

untuk mendukung kredibilitas data yang telah ditemukan oleh peneliti.

Dalam laporan penelitian, sebaiknya data-data yang dikemukakan perlu

dilengkapi dengan foto-foto atau dokumen autentik, sehingga menjadi

lebih dapat dipercaya (Wijaya, 2018).

F. Jadwal Penelitian

TABEL 1

JADWAL PENELITIAN

Jadwal Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept Okt

Persiapan judul

dan Proyek Akhir

Pelaksanaan bimbingan

dengan Dosen

pembimbing

Pelaksaan Seminar

UPE

Perbaikan UPE

Pengumpulan

Perbaikan

UPE

Pengumpulan Data

Analisis Data

Analisis Permasalahan

Penulisan

Pengumpulan PA

Sidang

Page 56: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

1. Komponen Internal

a. Aspek Lingkungan yang terdiri dari

1) Lokasi pengembangan destinasi yang mencakup batas

administratif dan batas geografis.

a) Batas administratif dan batas geografis:

Menurut data monografi yang didapatkan dari Desa Pantai

Mekar, secara administratif Ekowisata Mangrove Pantai

Mekar berada di Desa Pantai Mekar yang merupakan salah

satu dari desa di wilayah Kecamatan Muaragembong,

Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

Dengan batas wilayah:

‐ Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pantai

Sederhana

‐ Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Jaya Sakti

‐ Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pantai

Harapan Jaya

‐ Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Jawa

Page 57: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

41

2) Lingkungan Alam meliputi Klimatologi, Topografi, Geologi,

Kehidupan Liar dan Vegetasi, dan Ekologi

a) Klimatologi

Suhu udara yang terjadi di Desa Pantai Mekar berkisar

antara 28˚ - 32˚C. Iklim Desa Pantai Mekar sebagaimana

desa-desa lain di wilayah Indonesia dalam wilayah Tropis

mempunyai Iklim kemarau dan penghujan dan curah hujan

tertinggi dan terbanyak terjadi pada bulan Februari

sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Oktober.

b) Topografi

Ketinggian daratan Desa Pantai Mekar berkisar antara 6 -

115 meter dengan kemiringan 0 - 250. Desa Pantai Mekar

juga berbatasan langsung dengan Laut Jawa sehingga

memiliki topografi berupa pantai (dataran rendah).

c) Kehidupan Liar dan Vegetasi

Potensi keanekaragaman hayati yang ada di wilayah

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar antara lain terdapat

beberapa 2 jenis mangrove yaitu:

(a) Mangrove Avicennia sp atau dengan nama lain/lokal

adalah Api-api, dengan ciri khsusus akar napas yang

muncul seperti duri-duri. Avicennia juga terbagi

beberapa jenis seperti; Avicennia alba, Avicennia

marina, Avicennia officinalis, Avicennia rumphiana

dan Avicennia lanata. Avicennia sp bermanfaat sebagai

Page 58: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

42

tumbuhan pencegah abrasi di pesisir pantai, sebagai

tempat bersarang bagi burung bangau dan burung

lainnya, daunnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan

pangan alternative bagi manusia, dan getahnya dapat

digunakan sebagai penyembuh sakit gigi dan obat

pencegah kehamilan/KB.

(b) Mangrove Rhizophora spa tau dengan nama lain/lokal

adalah Bakau, dengan ciri khusus akar tunjang yang

besar dan berkayu. Rhizopora sp juga memiliki

beberapa jenis seperti Rhizaphora apiculate,

Rhizaphora mucronata, Rhizophora stylasa. Rhizophora

sp bermanfaat sebagai tanaman pelindung pesisir dari

abrasi, penyerap karbondioksida (CO2) di udara, dan

tempat berkembang biaknya berbagai jenis satwa liar,

seperti biawak, kepiting, burung bangau dan lain-lain.

Selain mangrove di Ekowisata Mangrove Pantai Mekar ini

juga terdapat keanekaragaman burung seperti kuntul besar,

kowak malam kelabu, blekok sawah, kuntul karang, cangak

merah, bondol jawa, kokokan laut, dan tekukur jawa.

d) Sistem Ekologi

Bagi daerah sekitar Ekowisata Mangrove Pantai Mekar

keberadaan hutan mangrove ini menjadi sangat penting

karena Ekowisata Mangrove Pantai Mekar langsung

bersinggungan dengan pemukiman warga sehingga selain

Page 59: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

43

untuk berwisata juga diperuntukan untuk menahan abrasi

hingga merusak pemukiman warga.

e) Pola Ruang, Guna Lahan, Pemukiman dan Kepemilikan

Lahan

Ekowisata Mangove Pantai Mekar merupakan lahan milik

Perhutani yang bukan merupakan hutan lindung sehingga

CSR PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field

mengembangkannya menjadi daya tarik wisata dengan

Perhutani berperan dalam perizinan lahan.

f) Kualitas lingkungan

(a) Kualitas Udara

Kualitas udara atau polusi di Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar terbilang bersih karena jaraknya yang

jauh dari jalan besar yang merupakan pusat polusi,

polusi hanya didapatkan dari kendaraan wisatawan dan

kendaraan tersebut jumlahnya terbatas seperti hanya

bisa kendaraan roda dua yang masuk ke kawasan

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar, jadi polusi di

kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar terbilang

cukup bersih.

(b) Kualitas air

Ketersediaan air bersih yang berada di Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar berasal dari air sumur bor yang

digunakan untuk kegiatan mandi serta mencuci

Page 60: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

44

pakaian, sedangkan untuk ketersediaan air bersih untuk

air minum serta memasak harus membeli air bersih

yang berasal dari daerah Cilincing, Jakarta Utara

dengan harga Rp. 5.000 untuk satu drigen atau 30L,

ketersediaan air bersih untuk minum masih agak sulit

didapat karena pada saat musim kemarau air tanah

warga berubah warna serta berbau, maka dari itu harus

membeli ketersediaan air bersih untuk dikonsumsi

melalui daerah lain.

(c) Kebersihan Daya Tarik Wisata

Kondisi kebersihan lingkungan daya tarik wisata

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar terbilang bersih,

meskipun masih terdapat beberapa sampah tetapi

sampah tersebut dihasilkan oleh alam seperti sampah

yang terbawa arus laut ke dasar, sedangkan sampah

yang dihasilkan oleh pengunjung ataupun warga lokal

terbilang sedikit karena disetiap sudut daya tarik wisata

sudah tersedia tempat sampah sehingga tidak ada alasan

bagi pengunjung untuk membuang sampah

sembarangan.

2. Komponen Eksternal

a. Aspek Ekonomi

Desa Pantai Mekar merupakan desa yang memiliki lahan pertanian

dan laut yang banyak atau luas maka dari itu, sumber penghasilan

Page 61: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

45

sebagian penduduk desa pantai mekar adalah pertanian lebih

tepatnya petani padi dan sebagian penghasilan penduduk berasal dari

laut atau nelayan, selain itu juga untuk penduduk sekitar Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar menjadikan pariwisata menjadi mata

pencaharian sampingan seperti sebagai penjaga parkir, membuka

warung makan, penjaga loket, dan penyewa kapal untuk wisatawan.

b. Aspek sosial budaya

Keunikan potensi etnografi atau cara hidup masyarakat mencakup

Bahasa, sistem religi dan kepercayaan, organisasi sosial dan strata

masyarakat, kesenian dan lain-lain.

a) Bahasa

Mayoritas masyarakat Desa Pantai Mekar berkomunikasi

dengan Bahasa Sunda, Bahasa Betawi dengan dialek Bekasi

serta Bahasa Jawa.

b) Sistem religi dan kepercayaan

1) Sistem religi

Masyarakat sekitar Ekowisata Mangrove Pantai Mekar

mayoritas beragama muslim dengan jumlah masjid 9 serta

surau/langgar 13, serta belum terdapat gereja Kristen

maupun Katolik.

2) Kepercayaan

Kepercayaan atau tradisi yang masih dilakukan hingga

sekarang adalah syukuran laut setiap tahun dibulan maulud

atau maulid, tradisi ini dilakukan dalam rangka

Page 62: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

46

mengungkapkan rasa syukur atas kelimpahan hasil laut

yang telah didapat mengingat salah satu mata pencaharian

warga desa Pantai Mekar adalah sebagai nelayan, rangkaian

acara syukur laut ini antara lain pelepasan kepala kerbau di

tengah laut dan pertunjukan wayang kulit. Acara ini selain

dihadiri oleh petinggi desa, dinas pariwisata, dinas

perikanan serta warga sekitar.

c. Aspek Legal

Dalam proses berjalannya Ekowisata Mangrove Pantai Mekar, lahan

yang digunakan dalam menjalankan daya tarik wisata ini adalah

milik Perhutani yang bukan merupakan hutan lindung, serta PT CSR

Pertamina EP Asset 3 Tambun Field sebagai penggagas ide utama

dalam perencanaan awal dimulai dengan mendorong pemerintah

desa untuk membuat Pokdarwis Citra Alam Bahari (CAB) serta

pembangunan tracking, pemerintah kecamatan dan desa sebagai

penguasa wilayah berperan dalam mendukung kegiatan wisata, serta

Pokdarwis Citra Alam Bahari (CAB) sebagai pengelola Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar.

d. Aspek Pasar Wisatawan

Berdasarkan wawancara yang sudah dilakukan kepada pengelola

maupun pengunjung, banyaknya pengunjung yang berkunjung ke

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar didominasi oleh pengunjung

lokal sekitar Kabupaten Bekasi seperti Cikarang, Muaragembong,

Cibitung, dan Kota Bekasi.

Page 63: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

47

TABEL 2

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN

No. Bulan & Tahun Jumlah Kunjungan

1. Desember 2018 1.057

2. Januari 2019 1.111

3. Februari 2019 1.206

4. Maret 2019 1.129

5. April 2019 1.189

6. Mei 2019 932

7. Juni 2019 1.301

Sumber: Pokdarwis Citra Alam Bahari

Berdasarkan data diatas, rata-rata jumlah kunjungan yaitu 1.132

dalam 7 bulan, dengan banyaknya kunjungan pada bulan juni 2019

dan paling sedikit di bulan mei 2019 penurunan ini dikarenakan

sudah memasuki bulan ramadhan atau puasa.

3. Kondisi Aktual Produk Ekowisata Ekowisata Mangrove Pantai

Mekar

a. Attractions Offered

1) Hasil Wawancara

Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan kepada pengelola

CSR PT Pertamina EP Asset 3 dan Pokdarwis Citra Alam

Bahari (CAB)

Page 64: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

48

TABEL 3

HASIL WAWANCARA ATTRACTIONS OFFERED

No. Tema Kategori Partisipan

CSR PT. Pertamina Pokdarwis CAB

1.

Attractions Offered

Daya tarik

wisata

unggulan yang

membedakan

Ekowisata

Mangrove

Pantai Mekar

dengan daya

tarik wisata

lain

Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar

memiliki jembatan

tracking yang jika

dilihat dari atas

berbentuk hati

Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar memiliki

keanekaragaman satwa

serta pemandangan

sunset yang jarang

dijumpai didaerah Bekasi

kabupaten maupun kota

Rencana

jangka panjang

untuk daya

tarik wisata

Ekowisata

Mangrove

Pantai Mekar

Kedepannya

Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar akan

ditambah penanaman

mangrove di hutan

mangrove Ekowisata

Mangrove Pantai

Mekar di akses

boardwalk untuk

memperluas kawasan

Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar serta

menarik banyak

pengunjung yang

datang.

Rencana pengembangan

kedepan daya tarik

wisata Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar

akan ditambah lagi

atraksi wisata spot foto di

sepanjang boardwalk

yang tersedia, serta akan

menambah wisata air di

dermaga yang sudah

tersedia, serta pembuatan

saung untuk tempat

beristirahat sekaligus

atraksi foto.

Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2019

Hasil dari wawancara yang telah dilakukan adalah daya tarik

unggulan yang ditawarkan oleh Ekowisata Mangtove Pantai

Mekar jembatan tracking yang berbentuk hati jika dilihat dari

atas, keragaman satwa yang ada di kawasan daya tarik, serta

pemandangan sunset yang jarang ditemui di keramaian Bekasi

kabupaten maupun kota. Sedangkan rencana kedepan yang akan

dilakukan adalah penambahan penanaman pohon mangrove di

hutan mangrove pada akses boardwalk.

Page 65: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

49

2) Hasil Observasi

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar terletak di Desa Pantai

Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Daya

tarik wisata ini diminati pengunjung karena salah satu daya tarik

wisata alam yang berada di Kabupaten Bekasi, tidak banyak

daya tarik wisata alam yang terdapat di Kabupaten Bekasi,

terlebih lagi mengingat Kabupaten Bekasi terkenal dengan dunia

industri serta perkotaannya, maka dari itu daya tarik wisata ini

diminati pengunjung.

Untuk mengunjungi Ekowisata Mangrove Pantai Mekar

dikenakan biaya Rp.5.000 per orang.Terdapat beberapa daya

tarik wisata atau atraksi yang ada di Ekowisata Mangrove Pantai

Mekar antara lain:

a) Hutan Mangrove

Hutan mangrove merupakan daya tarik wisata utama dari

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar, terdapat 2 jenis pohon

mangrove yang terdapat di Ekowisata Mangrove Pantai

Mekar yaitu pohon mangrove jenis Api-api dan Bakau.

Hutan mangrove itu sendiri memberi kesan sejuk serta

dapat menghilangkan rasa sehingga diminati pengunjung.

Page 66: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

50

GAMBAR 4

HUTAN MANGROVE EKOWISATA MANGROVE PANTAI MEKAR

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

b) Spot Foto

Terdapat 2 spot foto utama yang telah disediakan oleh pengelola

yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk berfoto, spot foto

tersebut juga sangat digemari pengunjung mengingat di jaman

milenial ini hampir semua orang menggemari kegiatan berfoto,

begitupun pengunjung daya tarik wisata ini hampir setiap

pengunjung yang berkunjung ke Ekowisata Mangrove Pantai

Mekar bertujuan untuk berfoto di spot foto ini. Spot foto di daya

tarik ini sengaja dihias atau dibuat semenarik mungkin agar

menarik perhatian pengunjung serta memberikan hasil yang bagus

dalam hasil foto. Untuk berfoto di spot foto ini pengunjung tidak

dikenakan biaya tambahan lagi sehingga dapat berfoto sepuasnya.

Page 67: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

51

GAMBAR 5

SPOT FOTO 1

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

GAMBAR 6

SPOT FOTO 2

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

c) Pemandangan Sunset

Sunset pada sore hari saat mulai tiba terbenamnya matahari

juga menjadi pemandangan yang menarik sehingga menjadi

daya tarik wisata atau atraksi yang diminati pengunjung

karena sunset di Ekowisata Mangrove Pantai Mekar tidak

kalah bagus dengan sunset yang ada di pantai atau daya

tarik wisata lain. Pengunjung yang ingin menikmati sunset

biasanya sengaja berkunjung ke Ekowisata Mangrove

Page 68: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

52

Pantai Mekar ini pada sore hari supaya tidak terlalu lama

menunggu terbenamnya matahari tersebut.

Momen sunset ini juga dimanfaatkan untuk kegiatan berfoto

untuk sebagian pengunjung karena hasil foto yang

didapatkan juga memuaskan.

GAMBAR 7

PEMANDANGAN SUNSET EKOWISATA MANGROVE PANTAI

MEKAR

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

b. Access

1) Hasil Wawancara

Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan kepada pengelola

CSR PT Pertamina EP Asset 3 dan Pokdarwis Citra Alam

Bahari (CAB).

Page 69: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

53

TABEL 4

HASIL WAWANCARA ACCESS

No. Tema Kategori Partisipan

CSR PT. Pertamina Pokdarwis CAB

1.

Access

Rencana

Jangka

Panjang Akses

pada

Ekowisata

Mangrove

Pantai Mekar

Rencana kedepannya

akan diperpanjang

jalur tracking dengan

panjang 100m setiap

tahunnya hingga total

dalam rencana jangka

panjang akan dibuat

sepanjang 900m

Saat ini tracking di

Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar baru

dibangun sepanjang

200m, kedepannya akan

terus diperpanjang

hingga 900m sehingga

kawasan Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar

akan menjadi lebih luas

dan lebih menarik

banyak pengunjung.

Akan ada perbaikan

dibeberapa jalan seperti

pintu masuk daya tarik

wisata hingga ke parkiran

Kemudahan

pencapaian

menuju daya

tarik wisata

Untuk menuju

Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar bisa

menggunakan

kendaraan pribadi dari

Kota maupun

Kabupaten Bekasi

karena belum terdapat

angkutan umum yang

bisa mengantar

sampai ke kawasan

daya tarik. Sedangkan

untuk yang berasal

dari Jakarta bisa

menyebrang

menggunakan kapal

dari pelabuhan marina

atau cilincing

Untuk menuju Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar

dari Kota atau Kabupaten

Bekasi memang hanya

bisa ditempuh

menggunakan kendaraan

pribadi karena jaraknya

yang cukup jauh dari

pusat kota yaitu sekitar

2-3 jam sehingga belum

ada angkutan umum yang

bisa masuk sampai daya

tarik wisata ini, dan jika

menggunakan kapal dari

Jakarta Utara melalui

dermaga Marina atau

Cilincing hanya menepuh

1 jam perjalanan.

Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2019

Hasil dari wawancara yang telah dilakukan adalah untuk menuju

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar, pengunjung dapat

menggunakan 2 pilihan jenis kendaraan yaitu kendaraan pribadi

Page 70: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

54

dan transportasi umum kapal jika berasal dari Kota Bekasi atau

pusat Kabupaten Bekasi karena tidak terdapat transportasi

umum yang mengantar sampai ke kawasan Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar dengan menempuh 2-3 jam perjalanan, sedangkan

jika pengunjung berasal dari daerah Jakarta Utara dan sekitarnya

dapat menggunakan transportasi umum kapal dari pelabuhan

Marina atau Cilincing dengan hanya menempuh 1 jam

perjalanan. Untuk rencana kedepannya akan ada penambahan

jalur tracking yaitu 100m setiap tahunnya hingga total 900m

dengan kondisi aktual yang sudah terbangun adalah 200m.

2) Hasil Observasi

Untuk kondisi jalan menuju dari pusat Kabupaten Bekasi saat

sudah mendekati Kecamatan Muaragembong terdapat 2 kondisi

jalan yaitu melewati jalan Muara Belacan yang berkerikil juga

berlubang serta terdapat banyak kubangan, walaupun dengan

kondisi seperti itu biasanya pengunjung banyak memilih kondisi

jalan ini karena dianggap lebih dekat hanya menempuh setengah

jam saja, sedangkan jalan satunya melalui Jl. Raya

Muaragembong memiliki kondisi jalan yang beraspal serta rata

namun jarak tempuh lebih jauh yaitu 1 hingga 1,5 jam jarak

tempuh.

Page 71: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

55

GAMBAR 8

KONDISI JALAN MENUJU DAYA TARIK WISATA

MELALUI MUARA BELACAN

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

GAMBAR 9

KONDISI JALAN MENUJU DAYA TARIK WISATA MELALUI

JL. RAYA MUARAGEMBONG

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

Page 72: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

56

Untuk kondisi jalan didalam kawasan Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar, pengelola sudah membangun jalur tracking atau

boardwalk untuk berkeliling kawasan yang terbuat dari batang

pohon bambu sepanjang 200m kondisinya beberapa sudah ada

yang renggang kondisi bamboo dan kayu nya.

GAMBAR 10

JALUR BOARDWALK EKOWISATA MANGROVE PANTAI MEKAR

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

c. Existing Infrastructure

1) Hasil Wawancara

Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan kepada pengelola

CSR PT Pertamina EP Asset 3 dan Pokdarwis Citra Alam

Bahari (CAB).

Page 73: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

57

TABEL 5

HASIL WAWANCARA EXISTING INFRASTRUCTURE

No. Tema Kategori Partisipan

CSR PT. Pertamina Pokdarwis CAB

1.

Existing

Infrastructure

Ketersediaan

Akomodasi

Di Ekowisata

Mangrove Pantai

Mekar belum tersedia

akomodasi hotel

maupun homestay,

jika pengunjung ingin

bermalam dapat

bermalam di hotel

pusat kota

Belum tersedia

akomodasi karena

pengunjung yang datang

pun rata-rata hanya

berkunjung 2-4 jam saja

jadi rata-rata tidak

menginap

Ketersediaan

fasilitas khusus

seperti TIC,

dermaga

wisata, dan

sebagainya

Belum terdapat TIC,

hanya terdapat papan

interpretasi yang ada

disepanjang

boardwalk, tempat

duduk, warung

makan, dan parkiran

Belum terdapat TIC juga

dermaga wisata,

pengunjung bisa

menggunakan kapal

nelayan jika ingin

berkeliling daya tarik

wisata, serta akan

ditambah fasilitas saung

atau gazebo kedepannya

agar pengunjung lebih

nyaman

Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2019

Hasil wawancara yang telah dilakukan adalah belum terdapat

akomodasi karena pengunjung biasanya hanya berkunjunjung

tidak lebih dari 4 jam, serta belum terdapat fasilitas khusus

seperti TIC, dermaga wisaa, hanya terdapat papan interpretasi,

tempat duduk, warung makan dan parkiran. Untuk rencana

kedepannya akan dibangun atau ditambah fasilitas saung atau

gazebo hal tersebut diharapkan dapat memberi pengunjung

kenyamanan dan meningkatkan lamanya kunjungan

pengunjung.

Page 74: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

58

2) Hasil Observasi

Dalam existing infrastructure selain infrastruktur itu sendiri juga

terdapat fasilitas yang akan dijabarkan sebagai berikut:

a) Infrastruktur

Salah satu infrastruktur yang tercantum dalam konsep

adalah akomodasi, belum terdapat akomodasi di desa pantai

mekar demikian juga dengan kawasan Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar, masyarakat sekitar juga belum menyediakan

homestay untuk pengunjung karena rata-rata pengunjung

yang berkunjung ke Ekowisata Mangrove Pantai Mekar

hanya berkunjung sekitar 1-4 jam tidak lebih dari itu.

Di Ekowisata Mangrove Pantai Mekar sudah terdapat pintu

masuk dan juga pintu keluar yang aksesnya menjadi satu,

terbuat dari dari bambu berbentuk gapura yang kondisinya

masih bagus serta terlihat kokoh.

Page 75: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

59

GAMBAR 11

PINTU MASUK DAN KELUAR EKOWISATA

MANGROVE PANTAI MEKAR

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

b) Fasilitas Umum

Fasilitas umum yang dimiliki oleh masyarakat sekitar serta

wisatawan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar adalah

masjid yang berada persis di depan dermaga nelayan pantai

mekar yang berjarak hanya sekitar 200m dari pintu masuk

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar.

Page 76: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

60

GAMBAR 12

MASJID DI KAWASAN EKOWISATA MANGROVE PANTAI

MEKAR

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

Selain masjid juga terdapat dermaga yang digunakan oleh

nelayan masyarakat sekitar. Dermaga ini juga biasanya

dipakai untuk pengunjung yang ingin mengelilingi

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar menggunakan kapal.

GAMBAR 13

DERMAGA DI KAWASAN EKOWISATA MANGROVE PANTAI

MEKAR

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

Page 77: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

61

c) Fasilitas Khusus

Fasilitas khusus di Ekowisata Mangrove Pantai Mekar yang

tersedia terdapat loket tiket masuk yang terbuat dari papan

kayu beserta informasi harga tiket dan waktu operasional.

GAMBAR 14

LOKET TIKET MASUK EKOWISATA MANGROVE PANTAI MEKAR

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

GAMBAR 15

TIKET MASUK EKOWISATA MANGROVE PANTAI MEKAR

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

Page 78: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

62

Terdapat lahan parkir untuk kendaraan roda dua yang

dikelola oleh masyarakat sekitar tepat di depan pintu masuk

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar. Parkiran ini hanya bisa

digunakan oleh kendaraan roda dua karena jalan menuju

kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar hanya dapat

dilalui oleh kendaraan roda dua. Serta terdapat warung

makan yang juga dikelola oleh masyarakat sekitar yang

menyatu dengan lahan parkir.

GAMBAR 16

LAHAN PARKIR & WARUNG MAKAN

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

Di dalam kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar juga

terdapat 4 tempat duduk berbahan dasar bambu dengan

kondisi yang masih cukup layak untuk pengunjung

beristirahat atau sekedar menikmati suasana di daya tarik

wisata.

Page 79: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

63

GAMBAR 17

TEMPAT DUDUK EKOWISATA MANGROVE PANTAI MEKAR

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

Terdapat tempat sampah dengan jumlah 7 tempat sampah

yang terletak disetiap sudut kawasan Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar sehingga terdapat sedikit sampah yang berada

di kawasan daya tarik wisata dengan jumlah tempat sampah

yang cukup banyak. Namun tempat sampah yang berada di

kawasan ini belum terpisahkan antara sampah organic dan

non-organic.

Page 80: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

64

GAMBAR 18

TEMPAT SAMPAH DI SETIAP SUDUT KAWASAN

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

d. Level of skill and knowledge

1) Hasil Wawancara

Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan kepada pengelola

CSR PT Pertamina EP Asset 3 dan Pokdarwis Citra Alam

Bahari (CAB).

TABEL 6

HASIL WAWANCARA LEVEL AND SKILL OF

KNOWLEDGE

No. Tema Kategori

Partisipan

Pokdarwis CAB Masyarakat Sekitar

DTW

1.

Level and Skill of

Knowledge

Ketersediaan

interpretasi

Hanya tersedia papan

interpretasi yang ada

disepanjang

boardwalk itu berisi

informasi jenis

mangrove, manfaat

mangrove

Interpretasi tersedia

papan interpretasi jenis

mangrove, jenis satwa,

dan manfaat mangrove

Page 81: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

65

Ketersediaan

tourguide

Belum terdapat

tourguide namun

sudah ada pelatihan

tourguide yang sudah

dilaksanakan sekitar 6

bulan yang lalu

Belum terdapat tourguide

sehingga pengunjung

yang berkunjung jika

ingin menggunakan

tourguide hanya bisa

didampingi oleh salah

satu penjaga loket

Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2019

Hasil dari wawancara yang dilakukan adalah interpretasi yang

sudah ada di Ekowisata Mangrove Pantai Mekar hanya terdapat

papan interpretasi jenis mangrove, keragaman satwa, manfaat

mangrove disepanjang boardwalk yang bisa dibaca oleh

pengunjung, sedangkan untuk tourguide belum terdapat

tourguide tetap yang dapat memandu pengunjung, hanya dapat

didampingi oleh salah satu penjaga loket jika ada yang ingin

menggunakan jasa pemandu, namun sudah dilakukan pelatihan

pemandu kepada masyarakat sekitar yang dilakukan sejak 6

bulan yang lalu.

2) Hasil Observasi

Tingkat pengetahuan pengunjung dalam mengeksplor kawasan

Ekowisata Mangrove Pariwisata didapat dari papan interpretasi

yang berada disepanjang boardwalk kawasan daya tarik wisata

ini. Pengunjung dapat meluangkan waktu untuk membaca papan

interpretasi yang tersedia dari mulai Do’s and Don’ts selama

berada di kawasan ini hingga pengetahuan tentang manfaat dan

jenis pohon mangrove serta jenis keragaman satwa yang berada

di Ekowisata Mangrove Pantai Mekar.

Page 82: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

66

GAMBAR 19

PAPAN INTERPRETASI DO’S AND DON’TS

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

Page 83: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

67

GAMBAR 20

PAPAN INTERPRETASI TENTANG PENGETAHUAN POHON

MANGROVE

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

GAMBAR 21

PAPAN INTERPRETASI KERAGAMAN JENIS BURUNG

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

Page 84: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

68

e. Social Interaction

1) Hasil Wawancara

Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan kepada pengelola

CSR PT Pertamina EP Asset 3 dan Pokdarwis Citra Alam

Bahari (CAB).

TABEL 7

HASIL WAWANCARA SOCIAL INTERACTION

No. Tema Kategori

Partisipan

Pokdarwis CAB Masyarakat Sekitar

DTW

1.

Social Interaction

Keterlibatan

masyarakat

sekitar dalam

kegiatan

pariwisata

Masyarakat sekitar

dilibatkan dalam

penyewaan kapal

nelayan, penajaga

loket tiket, dan

penjaga parkir dan

penjaga warung.

Masyarakat belum terlalu

dilibatkan dalam

kegiatan pariwisata

padahal masyarakat

sangat ingin berinteraksi

dengan pengunjung

dengan tourguide dan

ingin ada program

penanaman mangrove

agar masyarakat terlibat

didalam kegiatan tersebut

Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2019

Hasil wawancara yang telah dilakukan adalah masyarakat hanya

terlibat sedikit dalam kegiatan pariwisata yang dapat

meningkatkan interaksi dengan pengunjung seperti pada saat

penyewaan kapal, parkir, membeli makanan, dan membeli tiket,

sedangkan masyarakat ingin lebih dari itu seperti terlibat dalam

kegiatan ekowisata seperti memandu wisatawan dan juga

memberitahu cara menanam mangrove kepada wisatawan

namun belum ada kegiatan untuk menanam mangrove yang

dilakukan oleh masyarakat dengan wisatawan.

Page 85: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

69

2) Hasil Observasi

Social interaction yang meliputi interaksi dengan masyarakat

sekitar hanya terjadi saat pembelian tiket, pembayaran uang

parkir serta saat membeli makanan atau minuman dari warung

yang memang semua hal tersebut masih dikelola langsung oleh

masyarakat sekitar, selebihnya pengunjung biasanya hanya

berinteraksi dengan teman atau kelompoknya. Sedangkan untuk

interaksi pengunjung satu dengan pengunjung yang lain juga

sangat jarang ditemukan karena seperti yang sudah dijelaskan

sebelumnya biasanya pengunjung hanya berinteraksi dengan

teman atau sekelompoknya, hal yang sesekali ditemui interaksi

antar pengunjung adalah jika pengunjung memerlukan bantuan

seperti meminta tolong untuk difotokan oleh pengunjung lain.

2. Pembahasan

Dalam pengembangan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar akan difokuskan

pada pendekatan pengembangan produk ekowisata yaitu, attractions offered,

access, existing infrastructure, level and skill of knowledge, dan social

interaction berdasarkan konsep Boyd & Butler,( 1996). Sehingga berikut

pembahasan produk ekowisata di Ekowisata Mangrove Pantai Mekar:

1. Attractions Offered

Daya tarik utama yang seharusnya ditawarkan oleh daya tarik wisata ini

adalah ekowisata yang terdapat di hutan mangrove sesuai dengan nama

daya tarik wisata tersebut yaitu Ekowisata Mangrove Pantai Mekar, serta

berdasarkan Panduan Dasar Pelaksanaan Ekowisata menurut UNESCO

Page 86: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

70

pada point (a) adalah memberikan pengalaman dan pendidikan kepada

wisatawan yang diberikan melalui pemahaman akan pentingnya

pelestarian lingungan serta diberikan melalui kegiatan wisata yang kreatif,

serta terdapat manfaat mangrove yang beberapa diantaranya dapat

menjadi potensi wisata, seperti:

a) Sebagai tanaman penahan abrasi pantai

b) Sebagai sumber plasma nutfah

c) Menurunkan kandungan Karbondioksida (CO2) di udara dan

menghasilkan

d) Tempat hidup dan berkembang biaknya berbagai satwa liar

e) Mempunyai potensi sebagai tempat pendidikan, penelitian dan

konservasi

f) Sebagai penghasil bahan organik dan bahan baku industri

Dengan segala manfaat dan kegunaan yang ada seperti diatas, dalam

pengembangan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar belum terlihat

kegiatan ekowisata yang mengandung unsur pendidikan dan konservasi

yang dapat dilakukan oleh pengunjung, berdasarkan observasi dan

wawancara pengunjung yang datang tujuan utamanya rata-rata hanya

ingin berfoto di spot-spot foto yang sudah disediakan pengelola, serta

berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan kepada ketua

Pokdarwis Citra Alam Bahari serta community development officer CSR

PT Pertamina EP selaku pengelola tentang rencana kedepan untuk daya

tarik wisata ini adalah akan menambah juga spot foto lain dalam rencana

yang dibuat.

Page 87: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

71

Di Ekowisata Mangrove Pantai Mekar terdapat juga beberapa jenis

burung seperti burung kuntul besar, kowak malam kelabu, blekok sawah,

kuntul karang, cangak merah, dan bondol jawa yang menjadikan

mangrove tempat tinggal atau hanya sekedar migrasi yang biasanya ada

sekitar sore hari, burung burung ini dapat menjadi potensi wisata yang

akan memberikan pengunjung tambahan pengalaman konservasi serta

manfaat pendidikan.

2. Access

Terdapat 2 kondisi akses menuju kawasan Ekowisata Mangrove Pantai

Mekar yaitu melalui Jl. Raya Muaragembong dan Jl. Muara Belacan,

untuk Jl. Muara Belacan memang tidak terlalu bagus jalanannya masih

terdapat jalanan yang berkerikil serta berlubang yang jika turun hujan

maka akan menjadi kubangan, namun hal tersebut bukan menjadi

masalah yang cukup berarti karena hal tersebut malah bisa menjadi daya

tarik sendiri untuk ecotourist terutama eco-specialist sedangkan untuk Jl.

Raya Muaragembong dapat dilalui oleh pengunjung yang memang

menyukai jalan yang mulus. Selain kondisi jalan ada beberapa hal yang

masih kurang di Ekowisata Mangrove Pantai Mekar seperti belum

terdapat petunjuk arah yang dapat memudahkan pengunjung sehingga

pengunjung yang datang ke daya tarik wisata ini biasanya mengandalkan

maps melalui smartphone atau bertanya kepada warga sekitar, serta

lampu jalan yang masih minim sehingga jika pengunjung yang

menikmati sunset pada petang dan jalan pulang dari Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar akan sangat gelap. Kondisi akses didalam kondisi

Page 88: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

72

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar juga sudah termasuk dalam kriteria

ekowisata yaitu menggunakan jalur tracking atau boardwalk yang

terbuat dari batang pohon bambu sehingga tidak merusak lingkungan

juga tidak merusak ekosistem satwa yang ada, namun ada beberapa jalur

boardwalk yang batang pohonnya sudah berjarak serta terasa bergoyang

sehingga dapat membahayakan pengujung.

3. Existing Infrastructure

a. Infrastruktur

Salah satu infrastruktur yang tercantum dalam konsep adalah

akomodasi, namun di Ekowisata Mangrove Pantai Mekar belum

tersedia akomodasi seperti hotel atau homestay karena memang

pengunjung yang berkunjung tidak lebih dari 4 jam, serta memang

pengelola belum merencanakan akan diadakan akomodasi mengingat

daya tarik yang direncanakan pun aktivitasnya tidak banyak hanya

memakan waktu tidak lebih dari sehari, jika ada pengunjung yang

datang dari kota yang jaraknya cukup jauh dapat bermalam di hotel

yang terdapat di pusat kota Kabupaten Bekasi.

b. Fasilitas Umum

Salah satu fasilitas umum yang digunakan sebagai kegiatan

ekowisata di Ekowisata Mangrove Pantai Mekar adalah dermaga

yang biasa dipakai untuk para nelayan, di kawasan Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar ini belum terdapat dermaga khusus

wisatawan sehingga dalam kegiatan pariwisata dermaga nelayan ini

digunakan untuk berkeliling kawasan Ekowisata Mangrove Pantai

Page 89: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

73

Mekar menggunakan perahu nelayan, serta karena masih

menggunakan perahu yang biasa dipakai oleh nelayan, sehingga

belum terdapat alat-alat keamanan seperti pelampung untuk

pengunjung mengingat akan berkeliling hutan mangrove di laut

dalam.

Pos keamanan juga belum terdapat di kawasan Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar ini, pos keamanan dibutuhkan dalam kegiatan

ekowisata mengingat kegiatan ekowisata daya tarik wisata ini

dilakukan di hutan mangrove serta bersandingan dengan laut

sehingga pos keamanan akan membuat pengunjung yang berkunjung

merasa aman.

c. Fasilitas Khusus

Terdapat lahan parkiran yang berada tepat didepan pintu masuk

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar yang juga persis didepan rumah-

rumah warga, hal in dapat mengganggu aktivitas masyarakat sekitar

saat sedang high season karena banyaknya jumah kendaraan yang

terparkir didepan rumah masyarkat sekitar, sehingga perlu adanya

relokasi atau meminimalkan jumlah kendaraan yang terparkir dekat

dengan kawasan rumah warga.

Serta belum terdapat tempat sampah yang dapat memisahkan antara

beberapa jenis sampah seperti organic dan inorganic sehingga perlu

adanya penambahan jenis tempat sampah sehingga sampah yang ada

tidak tercampur juga dapat dimanfaatkan atau diolah kembali.

Page 90: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

74

4. Level and Skill of Knowledge

Tingkat pengetahuan yang didapat oleh pengunjung di Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar hanya didapat dari papan interpretasi yang

berada di sepanjang boardwalk serta berdasarkan wawancara kepada

pengunjung hanya 2 dari 5 orang yang membaca papan interpretasi

tersebut sisanya hanya sekedar berkeliling serta berfoto, hal ini menjadi

concern untuk pengelola karena pengunjung belum mendapatkan

manfaat pendidikan sesuai salah satu prinsip ekowisata, sehingga bisa

dimulai dari diadakannya tourguide dan TIC yang bisa menjelaskan serta

memberikan infromasi lebih kepada pengunjung saat berkeliling kawasan

ekowisata, dan juga memang belum terdapat tourguide yang tersedia di

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar.

5. Social Interaction

Interaksi yang terjadi di Ekowisata Mangrove dari pengunjung ke

masyarakat serta pengunjung ke pengunjung lain masih dinilai kurang

karena memang masyarakat sekitar belum terlalu banyak dilibatkan

dalam kegiatan ekowisata di daya tarik wisata ini, padahal banyak

kegiatan yang dapat melibatkan masyarakat yang dapat sarana interaksi

antara masyarakat sekitar dan pengunjung dalam mengembangkan daya

tarik wisata ini, dan juga sesuai dengan prinsip ekowisata dan juga

berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan masyarakat memang ingin

terlibat dalam kegiatan wisata.

Page 91: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

75

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Setelah melakukan identifikasi dan menganalisis data agar pertanyaan

penelitian dapat terjawab, maka berikut adalah simpulan dan rekomendasi

berdasarkan hasil kondisi produk ekowisata di Ekowisata Mangrove Pantai Mekar

A. Simpulan

Berikut adalah simpulan yang didapatkan berdasarkan hasil identifikasi

yang sudah dilakukan.

1. Berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan, kondisi komponen

internal yang mencakup aspek fisik, Ekowisata Mangrove Pantai Mekar

memiliki keragaman vegetasi dan kehidupan liar seperti terdapat 2 jenis

pohon mangrove serta terdapat keanekaragaman jenis burung serta satwa

lain namun belum dikembangkan dengan maksimal sehingga diharapkan

kedepannya akan ada pengembangan daya tarik wisata yang sesuai

dengan ekowisata yaitu yang mengandung unsur pendidikan serta

konservasi.

2. Sedangkan kondisi komponen eksternal yang mencakup salah satunya

adalah aspek ekonomi yaitu, masyarakat sekitar Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan,

serta beberapa diantaranya terlibat dalam kegiatan pariwisata seperti

menjaga parkir serta membuka warung disekitar kawasan wisata, dengan

kondisi ekonomi tersebut dinilai masyarakat sekitar belum mendapatkan

Page 92: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

76

manfaat ekonomi yang maksimal karena hanya dilibatkan dalam

sebagian kecil kegiatan pariwisata, sedangkan dalam prinsip ekowisata

terdapat salah satunya yaitu meningkatkan perekonomian masyarakat

sekitar dengan ekowisata, sehingga diharapkan kedepannya masyarakat

lebih dilibatkan dalam segala kegiatan wisata di Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar.

3. Dan kondisi produk ekowisata aktual yang ada dalam aspek daya tarik

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar memiliki daya tarik wisata yaitu

hutan mangrove, spot foto dan pemandangan sunset dan beberapa belum

dimanfaatkan dengan maksimal, karena masih belum terdapat manfaat

konservasi dan pendidikan dalam ekowisata, serta masih ada beberapa

potensi wisata yang belum dikembangkan lebih lanjut, aspek access

internal sudah cukup sesuai dengan ketentuan akses ekowisata yaitu

akses yang ramah lingkungan seperti boardwalk yang berbahan dasar

batang bambu namun masih ada beberapa komponen akses yang masih

dinilai kurang seperti masih belum terdapat papan penunjuk jalan serta

lampu jalan, hal tersebut dapat memudahkan pengunjung serta

masyarakat sekitar, infrastruktur dan fasilitas yang sudah ada pun

beberapa sudah termasu ramah lingkungan dengan pembangunan

berbahan dasar bambu, namun masih ada beberapa fasilitas yang dinilai

kurang dan membutuhkan inovasi baru yang diharapkan kedepannya hal

itu dapat tercapai.

Page 93: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

77

B. Rekomendasi

Berikut merupakan rekomendasi yang didapatkan melalui identifikasi

dan analisis yang telah dilakukan. Rekomendasi akan dideskripsikan

berdasarkan pengembangan produk ekowisata yang dilakukan di Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar yaitu dengan aspek attractions offered, access,

existing infrastructure, level and skill of knowledge, dan social interaction

yang. Berikut merupakan deskripsi mengenai pengembangan yang

direkomendasikan:

GAMBAR 22

PETA LOKASI PENELITIAN DAN PENEMPATAN REKOMENDASI

Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2019

1. Pengembangan Attractions Offered

Berdasarkan hasil analisi dan data aktual yang ada, daya tarik wisata

yang ditawarkan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar hanya sekedar

Page 94: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

78

mengelilingi hutan mangrove dan spot foto, sedangkan ekowisata yang

merupakan daya tarik utama belum dikembangkan dengan maksimal,

sehingga penulis merekomendasikan daya tarik serta aktivitas baru yang

sesuai dengan konsep dan kondisi aktual

a. Penanaman mangrove

Aktivitas penanaman mangrove yang dapat dikembangkan adalah

penanaman mangrove oleh setiap wisatawan yang ingin belajar

menanam mangrove dengan kegiatan penanaman ini dapat

meningkatkan kesadaran wisatawan akan pentingnya kelestarian

mangrove. Aktivita ini dapat dilakukan dengan masyarakat sekitar

yang terlibat dengan diberi penjelasan terlebih dahulu mengenai

manfaat mangrove, jenis-jenis mangrove, dan juga apa yang akan

terjadi jika ekosistem mangrove ini rusak, lalu selanjutnya menuju

ke lahan penanaman mangrove dan memberikan penjelasan kepada

pengunjung bagaimana cara yang baik menanam mangrove, setelah

semua penjelasan atau pengetahuan tersebut diberikan selanjutnya

pengunjung bisa mencoba menanam mangrove sendiri seperti apa

yang sudah dijelaskan oleh pemandu, selannjutnya sebagai

pengalaman serta kenangan dapat diberi papan nama yang diberi

nama masing-masing pengunjung yang akan ikut ditanam bersamaan

dengan pohon mangrove.

Page 95: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

79

GAMBAR 23

POTENSI LOKASI PENANAMAN MANGROVE

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

GAMBAR 24

ILUSTRASI PENANAMAN MANGROVE OLEH

PENGUNJUNG

Sumber: Google, 2019

Page 96: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

80

GAMBAR 25

ILUSTRASI PAPAN NAMA PENGUNJUNG

Sumber: Google, 2019

b. Menara pandang atau birdwatch tower

Menara pandang atau birdwatch tower diperlukan untuk melihat

keragaman jenis burung serta satwa lain yang berada di Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar agar tidak terlalu mengganggu aktivitas

burung-burung serta satwa lain secara langsung atau dengan jarak

yang lebih dekat karena hal itu dapat membuat satwa terganggu.

GAMBAR 26

ILUSTRASI MENARA PANDANG ATAU BIRDWATCH

TOWER

Sumber: Shutterstock, 2019

Page 97: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

81

c. Wisata air di sungai Citarum

Terdapat juga potensi wisata air yang dapat dilakukan dari pusat

lahan parkir yang berjarak sekitar 500m jauhnya dari kawasan daya

tarik wisata menggunakan perahu menuju daya tarik wisata, hal

selain menjadi inovasi dalam elemen akses dapat juga dijadikan

potensi wisata air, dalam hal akses yaitu mengantar pengunjung dari

tempat parkir menuju kawasan daya tarik wisata, sedangkan dalam

elemen atraksi dapat menambah experience pengunjung.

GAMBAR 27

ILUSTRASI WISATA AIR DI SUNGAI CITARUM

Sumber: Google, 2019

2. Pengembangan Access

Dalam hal aksesibilitas memang ada beberapa jalan yang masih

berkerikil serta berlubang untuk menuju ke kawasan Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar seperti saat melalui jalur Jl. Muara Belacan,

namun hal itu tidak menjadi masalah yang berarti karena tidak selalu

daya tarik wisata dapat mudah dicapai, hal tersebut bisa menjadi salah

satu ketertarikan pada beberapa pengunjung, namun ada beberapa

Page 98: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

82

komponen dalam aksesibilitas yang masih dinilai kurang seperti

penerangan jalan serta petunjuk arah yang masih minim, sehingga

diperlukan penambahan penerangan jalan karena hal itu cukup penting

mengingat Ekowisata Mangrove Pantai Mekar ini memilki daya tarik

wisata yaitu melihat sunset sehingga ketika pengunjung menuju arah

pulang dapat terbantu dengan adanya penerangan jalan tersebut, hal

tersebut juga dapat membantu masyarakat sekitar karena dengan adanya

penambahan penerangan jalan aktivitas masyarakat sekitar bisa lebih

maksimal pada saat sudah melewati petang. Serta dibutuhkan pebuatan

papan petunjuk arah menuju Ekowisata Mangrove Pantai Mekar, karena

berdasarkan observasi dan wawancara belum terdapat papan petunjuk

arah menuju daya tarik wisata ini, papan petunjuk arah awalnya sempat

ada di depan pintu masuk kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar

namun sudah rusak sehingga belum ada lagi papan petunjuk arah hingga

saat ini. Papan petunjuk arah dapat memudahkan pengunjung untuk

mencapai daya tarik wisata, karena selama ini pengunjung hanya

mengandalkan maps pada smartphone dan bertanya kepada masyarakat

sekitar.

3. Pengembangan Existing Infrastucture

Terdapat beberapa infraastruktur serta fasilitas yang direkomendasikan

untuk diperbaik maupun dibangun dengan inovasi baru dengan tujuan

untuk memenuhi kebutuhan pengunjung, berikut beberapa rekomendasi

infrastruktur serta fasilitas:

Page 99: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

83

a. Pembuatan dermaga untuk kegiatan wisata

Kegiatan wisata air yang telah dilakukan di Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar masih menggunakan dermaga nelayan yang masih

aktif bahkan masih digunakan untuk pelelangan ikan hal ini akan

mengganggu kedua pihak yaitu para nelayan dan juga pengunjung,

sehingga perlu adanya pembangunan dermaga wisata yang dapat

digunakan pengunjung untuk mengelilingi hutan mangrove

menggunakan perahu, dan juga dilengkapi dengan peralatan

keamanan seperti pelampung.

GAMBAR 28

ILUSTRASI DERMAGA WISATA

Sumber: Google, 2019

b. Relokasi lahan parkir

Kondisi lahan parkir yang ada di Ekowisata Mangrove Pantai Mekar

masih menyatu dengan pemukiman warga sehingga tepat didepan

rumah warga terdapat banyak kendaraan pengunjung, hal tersebut

dikemudian hari akan membuat masyarakat sekitar tidak nyaman

terlebih lagi pada saat high season akan lebih banyak kendaraan

Page 100: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

84

yang akan terparkir didepan rumah warga, sehingga penulis

merekomendasikan pengalokasian lahan parkir atau untuk sekedar

meminimalkan jumlah kendaraan dengan memusatkan serta

menggunakan lahan parkir yang berada sekitar 500m dari kawasan

ekowisata yang biasanya hanya digunakan untuk mobil dan bus, dan

pengunjung dapat menyambung perjalanannya menggunakan perahu

yang tersedia di dermaga depan pusat lahan parkir.

GAMBAR 29

LOKASI RELOKASI LAHAN PARKIR

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

Page 101: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

85

GAMBAR 30

DERMAGA DEPAN LAHAN PARKIR

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019

c. Tempat sampah organic non-organic

Kondisi tempat sampah yang terdapat di Ekowisata Mangrove Pantai

Mekar jumlahnya sudah cukup banyak yang berada disetiap sudut

kawasan, namun belum terdapat pemisahan jenis sampah yang ada,

sehingga perlu ditambahkan jenis tempat sampah seperti organik,

anorganik, dan B3. Dengan adanya pemisahan tersebut sampah yang

ada bisa dikelola kembali menjadi sesuatu yang baru seperti

souvenir.

Page 102: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

86

GAMBAR 31

ILUSTRASI TEMPAT SAMPAH 3 JENIS

d. Pusat pembelian souvenir

Pusat pembelian souvenir dapat dikelola oleh masyarakat sekitar

dengan membuat souvenir menggunakan bahan daur ulang yang

didapatkan dari sampah yang sudah dipisahkan serta daur ulang

limbah ranting serta daun reruntuhan pohon mangrove, pelibatan

masyarakat sekitar juga dapat meningkatkan perekonomian

masyarakat.

Page 103: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

87

GAMBAR 32

ILUSTRASI SOUVENIR DAUR ULANG SAMPAH

Sumber: Google, 2019

GAMBAR 33

ILUSTRASI SOUVENIR OLAHAN MANGROVE

Sumber: Google, 2019

4. Pengembangan Level and Skill of Knowledge

Dalam hal tingkat pengetahuan juga masih sangat minim karena

pengunjung hanya mendapat pengetahuan dari 3 papan interpretasi yang

berada sepanjang boardwalk sehingga diperlukan sarana serta inovasi lain

seperti disediakannya tourguide karena belum terdapat tourguide untuk

Page 104: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

88

pengunjung yang ingin mempelajari ekowisata lebih dalam. Tourguide

yang tersedia dapat bekerjasama dengan masyarakat sekitar, masyarakat

bisa diberi pelatihan tourguide sehingga masyarakat sekitar juga dapat

menyadari pentingnya ekosistem mangrove dengan adanya pelatihan

tersebut, serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Selain tourguide pembangunan TIC juga dapat dijadikan sarana untuk

meningkatkan pengetahuan karena di dalam Ekowisata Mangrove Pantai

Mekar belum terdapat TIC, TIC dapat digunakan untuk pengunjung yang

tidak dapat menggunakan jasa tourguide karena jasa tourguide jumlahnya

terbatas, TIC tersebut dapat berisi interpretasi manfaat mangrove, sejarah

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar, serta interpretasi jenis jenis satwa liar

yang ada.

Untuk mencapai tujuan diatas perlu diadakan pelatihan kepada masyarakat

sekitar bagaimana cara guiding, bagaimana cara mengolah sampah atau

reruntuhan pohon mangrove menjadi souvenir yang dapat dibeli oleh

pengunjung, dan juga pelatihan untuk membibitkan pohon mangrove

sehingga masyarakat tidak menunggu datangnya pohon mangrove dari

pengelola saja tetapi bisa membibitkan dengan banyak.

5. Pengembangan Social Interaction

Dalam pengembangan social ineteraction dapat dimulai dari melibatkan

masyarakat dalam pembuatan souvenir yang dapat dibuat dari olahan

limbah sampah serta limbah mangrove menjadi souvenir yang dapat dibeli

oleh pengunjung serta pengunjung dan masyarakat bisa mendapatkan

pengalaman, pengetahuan, serta dapat terjadinya interaksi antar pengunjug

Page 105: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

89

dan masyarakat seperti pengunjung bisa mencoba membuat souvenir, serta

pengunjung dan masyarakat jadi mengetahui manfaat limbah sampah serta

limbah mangrove dapat dijadikan souvenir, dan juga dengan adanya

kegiatan menanam mangrove seperti dijelaskan di pengembangan

attractions offered juga bisa menjadi sarana agar terjadinya interaksi antar

pengunjung dengan pengunjung lain karena kegiatan penanaman

mangrove dapat dilakukan bersamaan dengan pengunjung lain, serta

masyarakat perlu diberi pelatihan bagaimana mengolah limbah menjadi

souvenir agar bisa memberi informasi lebih kepada pengunjung serta

menghadapi atau berkomunikasi dengan pengunjung.

GAMBAR 34

ILUSTRASI KEIKUTSERTAAN MASYARAKAT DALAM

MENGELOLA LIMBAH MENJADI SOUVENIR

Sumber: Google, 2019

Page 106: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

90

6. Peta Rencana Pengembangan Daya Tarik dan Fasilitas

GAMBAR 35

PETA FASILITAS DAN ATRAKSI EKOWISATA MANGROVE

PANTAI MEKAR

Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2019

Page 107: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

91

GAMBAR 36

PETA LANJUTAN FASILITAS DAN ATRAKSI

EKOWISATA MANGROVE PANTAI MEKAR

Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2019

Pada gambar 35 dan 36 diatas merupakan peta lokasi yang

direkomendasikan untuk pengembangan daya tarik wisata dan fasilitas

wisata. Yaitu pada kawasan yang berada di gambar 34 terdapat lokasi

rekomendasi pengembangan daya tarik wisata dan fasilitas wisata

diantaranya lokasi rekomendasi pengembangna TIC, Spot Penanaman

Mangrove, Dermaga Wisata dan Bird Watch Tower. Sedangkan pada

kawasan yang berada di gambar 35 terdapat lokasi rekomendasi

pengembangan yaitu lokasi rekomendasi pengembangan Pusat Pembelian

Souvenir, Relokasi Lahan Parkir, dan Dermaga dan Wisata Air Sungai

Citarum untuk menuju ke daya tarik wisata Ekowisata Mangrove Pantai

Mekar.

Page 108: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

92

DAFTAR PUSATAKA

Buku:

Arief, I. A. (2003). Hutan Mangrove Fungsi & Manfaatnya. Yogyakarta:

KANISIUS (Anggota IKAPI).

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :

Rineka Cipta.

Asmin, F. (2014). Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan (Dimulai dari

Konsep Sederhana). Padang: ASMIN Publishing.

Basuki, S. (2010). Metode Penelitian. Jakarta : Penaku.

Bengen, D. (2004). Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem

Mangrove. Bogor: Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Laut IPB.

Boyd, S. W., & Butler, R. W. (1996). Managing Ecotourism: an opportunity

spectrum approach. Tourism Management.

Damanik, J., & Weber, H. (2006). Perencanaan Ekowisata: dari Teori ke

Aplikasi. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Hasan, I. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya .

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ibrahim. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Inskeep. (1991). Tourism Planning An Integrated and Sustainable Development

Approach. New York: Van Nostrand Reinhold.

Kurnianto, I. R. (2008). Pengembangan Ekowisata (Ecotourism) di Kawasan

Waduk Cacaban Kabupaten Tegal. Semarang: Unversitas Diponegoro.

Kusmayadi, & Sugiarto, E. (2000). Metodologi Penelitian dalam Bidang

Kepariwisataan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Moleong, L. J. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Pawito. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.

Santoso. (2000). Pola Pengawasan Ekosistem Mangrove. Jakarta.

Page 109: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

93

Saparinto. (2007). Pendayagunaan Ekosistem Mangrove. Semarang: Dahara

Prize.

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kulitatif . Bandung: Alfabeta.

Surya, C. R. (2016). Pengelolaan Ekowisataa Berbasis Goa: Wisata Alam Goa

Pindul. Yogyakarta: Deepublish.

UNESCO Office Jakarta and Regional Bureau for Science in Asia and the Pasific.

(2009). Ekowisata: Panduan Dasar Pelaksanaan. Jakarta.

Wijaya, H. (2018). Analisis Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi. Makassar:

Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.

Page 110: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

94

Website:

https://pertamina.com/id/news-room/csr-news/pt-pertamina-ep-resmikan-

ekowisata-mangrove-pantai-mekar-; diakses tanggal 4 maret 2019

https://onlinebekasi.com/2018/11/28/ekowisata-mangrove-di-muara-gembong-

diresmikan/; diakses tanggal 15 maret 2019

https://news.detik.com/berita/4321221/melihat-ekowisata-mangrove-di-muara-

gembong-bekasi; diakses tanggal 15 maret 2019

Page 111: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

LAMPIRAN

Page 112: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

95

Pedoman Penelitian Fokus

Penelitian Tema Kategori Sumber

Produk

Wisata

Inskeep

(1991)

dan Boyd &

Butler (1996)

Daya Tarik Aktual Observasi dan

Wawancara Potensial

Fasilitas Pariwisata

Akomodasi Data Sekunder dan

Wawancara Restaurant

Agen Wisata

Petunjuk Arah /

Interpretasi

Observasi dan

Wawancara

Tourist Information

Center

Fasilitas Yang Ramah

Lingkungan

Fasilitas Pelayanan

Umum

Masjid / Musholla

Observasi

Toilet

Klinik / Rumah Sakit

Tempat Peristirahatan

Rest Area

Parking Bay

ATM

Aksesibilitas

Jalan Observasi dan Data

Sekunder dan

Wawancara Kemudahan Pencapaian

Transportasi Data Sekunder dan

Wawancara

Level Skill of

Knowledge

Papan Interpretasi Observasi

Tourguide Observasi dan

Wawancara

Social Interaction

Keterlibatan Stakeholder Wawancara

Keterlibatan Masyarakat Wawancara

Page 113: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

96

TABEL TRIANGULASI HASIL WAWANCARA

PERTANYAAN

JAWABAN RESPONDEN

Kepala Seksi Destinasi Wisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi

CSR PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field

Pokdarwis Citra Alam Bahari (CAB) Desa Pantai Mekar

Masyarakat sekitar Ekowisata Mangrove Pantai Mekar

Apakah sudah ada perencanaan kedepannya terhadap pengembangan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar?

Dinas pariwisata belum terlalu terlibat dalam pengembangan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar, belum ikut serta dalam pengelolaan, sehingga kedepannya dinas akan lebih memperhatikan pengembangan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar serta memasukkan daya tarik wisata ini kedalam RIPPARDA

PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field sendiri sudah memiliki rencana strategis (5 tahun) dan rencana kerja (tahun berjalan) program pengembangan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar. Dan rencana terdekat akan memperpanjang tracking yang dibuat bertahap per tahun dibangun 100m hingga total 900m

Rencana yang akan datang akan memperpanjang jalur tracking yang saat ini sepanjang 200m akan diperpanjang hingga total 900m. Dan akan ditambah atraksi wisata spot foto di sepanjang jalur tracking yang nantinya akan dibangun tersebut, serta menambah wisata air di dermaga dan pembuatan saung atau gazebo untuk tempat beristirahat sekaligus atraksi wisata foto

Page 114: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

97

Apakah sudah terdapat program pengembangan di Ekowisata Mangrove Pantai Mekar?

Dinas pariwisata belum memiliki program khusus untuk Ekowisata Mangrove Pantai Mekar dalam pengelolaan daya tarik wisata ini, satu satunya program yang telah dilakukan dalam pengembangan adalah pelatihan atau pembinaan pokdarwis.

PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field sudah melaksanakan program pengembangan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar sejak 2017 dimulai dengan membentuk pokdarwis dan pembangunan tracking sepanjang 100 meter pada tahun 2018 hingga saat ini total 200m, pembuatan spot foto, sosialisasi tentang lingkungan pada masyarakat sekitar, dan membersihkan pesisir (coastal clean up)

untuk program pengembangan yang telah dilakukan pokdarwis yaitu mengajak serta sosialisasi kepada masyarakat sekitar untuk ikut berkontribusi dalam pengembangan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar

Page 115: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

98

Apakah terdapat kendala dalam pengembangan dan menjalankan program tersebut?

Tidak ada kendala besar dalam pemberian pelatihan atau pembinaan pokdarwis yang telah dilakukan.

Sejauh ini program berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan namun terdapat beberapa kendala dalam menjalankan program Ekowisata Mangrove Pantai Mekar salah satunya kesadaran masyarakat yang mmasih kurang dalam menjaga lingkungan serta persoalan sampah laut yang tak kunjung usai karena terus berdatangan terbawa arus laut.

Dinas pariwisata belum ikut serta lebih dalam pengembangan padahal pokdarwis sudah mengajukan pengajuan pembangunan tetapi belum mendapat kepastian dari dinas pariwisata, diharapkan kedepannya dinas pariwisata bisa ikut serta dalam pengembangan terutama dana karena biasanya pokdarwis hanya mengandalkan uang hasil penjualan tiket dan sumbangan dari CSR PT Pertamina untuk memperbaiki atau membangun fasilitas

Page 116: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

99

Apakah masyarakat sudah terlibat dalam pengembangan maupun kegiatan pariwisata di Ekowisata Mangrove Pantai Mekar?

Dinas pariwisata hanya mengetahui masyarakat yang terlibat adalah anggota pokdarwis karena salah satu program yang sudah dilaksanakan adalah pelatihan atau pembinaan kepada pokdarwis Citra Alam Bahari

Yang sudah dilakukan untuk masyarakat sekitar oleh PT Pertamina adalah sosialisasi lingkungan pada masyarakat serta memberikan masyarakat kesempatan untuk membbuka warung untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar

masyarakat sekitar terlibat dalam penjaga loket, membuka usaha warung makan dirumahnya, dan menjaga parkir yang hasil nya akan disimpan oleh masyarakat langsung karena lahan parkir pun menggunakan lahan milik masyarakat

Masyarakat hanya terlibat dalam kegiatan berjualan yaitu membuka usaha warung makan, menjaga parkir dan loket, belum ada keterlibatan lebih dalam kegiatan pariwisata, sedangkan masyarakat mengharapkan diikutsertakan dalam kegiatan pariwisata seperti saat ada komunitas yang ingin menanam mangrove masyarakat ingin ikut dalam kegiatan tersebut.

Page 117: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

100

CHECKLIST/ DAFTAR PERIKSA DAYA TARIK

Nama Kawasan Penelitian :

Klasifikasi Daya Tarik :

Peneliti :

Tanggal penelitian :

A. Daya Tarik

1. Jenis Daya Tarik

No. Jenis Aktual Potensial Lokasi Keterangan

Utama penunjuang

1.1 Hutan

1.2 Hujan

1.3 Danau

1.4 Sungai

1.5 Flora

1.6 Fauna

1.7 Panorama

1.8 Penangkaran

1.9 Pantai

1.10 Laut

1.11 Perikanan

1.12 Kehidupan

Masyarakat

Page 118: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

101

1.13 Festival/event

1.14 Industri

kerajinan

tangan

1.15 Birdwatch

Tower

1.16

1.17

2. Daya Tarik Wisata

Kategori Keterangan

Wisata Alam

Wisata Budaya

Wisata Buatan

Wisata Sosial

B. Fasilitas

1. Fasilitas Ekowisata

No. Jenis Jumlah Lokasi Kualitas Keterangan

1.1 Akomodasi menginap

Ada Tidak

ada

1.2 Restoran

Page 119: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

102

Ada Tidak ada

1.3 Tempat Parkir

Jumlah…………

Lokasi

……………..

Daya Tampung

……… motor,

……… mobil,

…………

Kondisi lapisan

permukaan tempat

parkir

Tanah Aspal

van block

Lainnya……….

1.4 Pintu gerbang

Ada Tidak ada

1.5 Pos Keamanan

Jumlah Pos………..

titik

Jumlah pegawai

………. Orang

Jarak setiap pos

Page 120: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

103

……….. m

1.6 TIC

Ada Tidak ada

1.7 Kondisi TIC

Baik Buruk

1.8 Kelengkapan

informasi TIC

Lengkap

Kurang Lengkap

Tidak Lengkap

1.9 Tempat peribadatan

Ada Tidak ada

Kondisi

Baik Buruk

1.10 Toilet umum

Ada Tidak ada

Kondisi

Baik Buruk

1.11 Shelter

Ada Tidak ada

Kondisi

Baik Buruk

1.12 Pos P3K

Page 121: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

104

Ada Tidak ada

Kondisi

Baik Buruk

1.13 Bangku Taman

Ada Tidak ada

Kondisi

Baik Buruk

1.14 Penyewaan

a. Perahu

b. Sepeda

c. Hammock

d. ………..

1.15 Interprestasi

a. Brosur

b. Papan info

c. Rambu-rambu

d. Interpreter

e. Checklist

f. Greenhouse

1.16 Toko souvenir/cindera

mata

Ada Tidak ada

Kondisi

Page 122: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

105

Baik Buruk

2. Sarana Umum Terdekat/ Sekitar Kawasan

No. Aspek Tidak Ada Ada Jenis Keterangan

2.1 Fasilitas Kesehatan

2.2 Fasilitas Keamanan

2.3 Fasilitas Ibadah

2.4 Pom Bensin

2.5 Tambal Ban

2.6 Telepon Umum

2.7 Penerangan Jalan

2.8 Rambu Lalu Lintas

2.9 Lainnya……

3. Infrastruktur

Kategori Keterangan

Ketersediaan Air (sumber air)

Ada

Tidak ada

Kejernihan air

Baik

Buruk

Page 123: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

106

Ketersediaan Listrik

Ada

Tidak ada

Telekomunikasi

Ketersediaan jaringan komunikasi

Ada

Tidak ada

Kondisi jaringan komunikasi

Baik

Buruk

C. Aksesibilitas

1. Jalan

No.

Aspek

Klasifikasi

Kelas

Jalan

Panjang

Jalan

Lebar

Jalan

Keterangan

1.1 Jalan

Raya

1.2 Jalan

Akses

1.3 Jalan

Setapak

Page 124: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

107

2. Frekuensi transportasi umum dari terminal terdekat

No. Jenis Keterangan

2.1 Bus Terjadwal Tidak

terjadwal

2.2 Angkot Terjadwal Tidak

terjadwal

2.3 Angkutan

Tradisional

Ada Tidak Ada

2.4 Lainnya…………………..

3. Transportasi

Kategori Keterangan

The Way

Kemudahan pencapaian

Mudah dijangkau

Sulit dijangkau

The vehicle

Ketersediaan moda transportasi

Ada

Tidak ada

Jenis moda transportasi

…………………………

Kondisi moda transportasi

Page 125: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

108

Baik

Tidak baik

Jumlah moda tansportasi…………buah

Terminal

Kondisi terminal

Baik

Buruk

Jumlah terminal……………….buah

Control dan sistem komunikasi

Darat

Laut

Udara

D. Level Skill of Knowledge

Kategori Keterangan

Guide Lokal

Ada

Tidak ada

Sarana Interpretasi

Ada

Tidak ada

Page 126: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

109

PEDOMAN WAWANCARA

Lokasi pengambilan data :

Tanggal pengambilan data :

Waktu pengambilan data :

A. Kepala Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Bekasi

1. Apakah sudah ada perencanaan (rencana jangka panjang-menengah-

pendek) terhadap pengembangan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar?

2. Apakah sudah terdapat program pengembangan Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar?

3. Bagaimana pelaksanaan program yang telah dibuat?

4. Apakah sudah terdapat kebijakan dalam pengembangan Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar?

5. Apakah sudah terdapat paket daya tarik wisata yang sesuai dengan

Ekowisata?

6. Adakah kendala yang dihadapi dalam menjalankan kebijakan

tersebut?

7. Siapa saja pihak atau stakeholder yang terlibat dalam pengembangan

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar?

8. Apa saja peran stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar?

Page 127: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

110

9. Sejauh mana koordinasi dinas pariwisata dengan stakeholder lain yang

terkait?

10. Apakah ada pembinaan kepada stakeholder terkait dalam

pengembagan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar?

11. Apakah sudah terdapat arahan dari dinas kepada stakeholder terkait?

12. Adakah kendala yang dihadapi dalam berkoordinasi dengan pihak-

pihak tersebut?

B. CSR PT Pertamina EP

1. Apakah sudah ada perencanaan (rencana jangka panjang-menengah-

pendek) terhadap Ekowisata Mangrove Pantai Mekar?

2. Apa saja keunggulan Ekowisata Mangrove yang membedakan dengan

daya tarik wisata lain?

3. Apakah sudah terdapat program pengembangan Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar?

4. Bagaimana pelaksanaan program yang telah dibuat?

5. Apakah sudah terdapat kebijakan dalam pengembangan Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar?

6. Adakah kendala yang dihadapi dalam menjalankan kebijakan

tersebut?

7. Sejauh mana keterlibatan CSR PT Pertamina EP dalam

pengembangan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar?

8. Apakah sudah terdapat paket daya tarik wisata yang sesuai dengan

Ekowisata?

Page 128: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

111

9. Sejauh mana pengembangan yang sudah dilakukan di Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar?

10. Apakah ada pengawasan secara berkala oleh pengelola dalam

menjalankan program pengembangan Ekowisata Mangrove Pantai

Mekar?

C. Ketua Pokdarwis Citra Alam Bahari

1. Apakah sudah ada perencanaan (rencana jangka panjang-menengah-

pendek) terhadap Ekowisata Mangrove Pantai Mekar?

2. Apakah sudah terdapat program pengembangan Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar?

3. Bagaimana pelaksanaan program yang telah dibuat?

4. Apakah sudah terdapat kebijakan dalam pengembangan Ekowisata

Mangrove Pantai Mekar?

5. Adakah kendala yang dihadapi dalam menjalankan kebijakan

tersebut?

6. Apakah sudah ada pembinaan kepada anggota pokdarwis oleh dinas

pariwisata?

7. Jika ada seberapa rutin pertemuan dalam pembinaan oleh dinas

pariwisata?

8. Apakah ada biaya dalam mengembangkan Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar?

9. Apakah terdapat kendala dalam pengembangan Ekowisata Mangrove

Pantai Mekar?

10. Apakah sudah terdapat guide lokal?

Page 129: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

112

11. Jika ada apakah sudah pernah diadakan pelatihan guide?

D. Kepala Desa Pantai Mekar

1. Sejauh manakah koordinasi dinas pariwisata terhadap masyarakat

setempat?

2. Apakah masyarakat setempat mendapatkan dampak positif maupun

negative dengan adanya Ekowisata Mangrove Pantai Mekar?

3. Bentuk kerjasama apa saja yang sudah dilakukan dalam

pengembangan Ekowisata Mangrove Pantai Mekar

4. Apakah terdapat pembinaan yang dilakukan dinas pariwisata untuk

masyarakat setempat?

E. Masyarakat Sekitar Daya Tarik Wisata

1. Apakah masyarakat sudah terlibat dalam kegiatan pariwisata di

Ekowisata Mangrove Pantai Mekar?

2. Jika sudah terlibat sejauh mana keterlibatan masyarakat dan dalam

kegiatan apa saja masyarakat dilibatkan?

3. Apakah sudah ada pembinaan atau pelatihan yang diberikan kepada

masyarakat sekitar?

4. Apakah sudah ada dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat

dengan adanya Ekowisata Mangrove Pantai Mekar?

5. Apakah ada harapan kedepan untuk ekowisata mangrove pantai mekar

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat?

Page 130: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

113

Page 131: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

114

Page 132: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

115

Page 133: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

116

Page 134: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

117

Page 135: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

118

Page 136: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

119

Page 137: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

120

BIODATA

Nama : Rizki Damayanti

Nomor Induk : 201520424

Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Oktober 1997

Agama : Islam

Alamat Rumah : Komplek Sapta Pesona Jl. Jambu, Blok E3 No. 5

RT/RW 006/008, Kelurahan Jatiasih, Kecamatan

Jatiasih, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat

DATA ORANG TUA

Nama Ayah : Suroso

Pekerjaan : PNS

Nama Ibu : Sri Hartini

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat Rumah : Komplek Sapta Pesona Jl. Jambu, Blok E3 No. 5

RT/RW 006/008, Kelurahan Jatiasih, Kecamatan

Jatiasih, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat

Page 138: PENGEMBANGAN PRODUK EKOWISATA MANGROVE DI PANTAI …

121

PENDIDIKAN

1. SD Negeri Jatiluhur 1 Kota Bekasi

2. SMP Negeri 39 Kota Bekasi

3. SMA Negeri 8 Bekasi

4. Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung

PENGALAMAN KERJA DAN PENELITIAN

1. Anggota Divisi Bidang Non-Akademik HIMA Manajemen Destinasi

Bidang Pariwisata ( 2016 – 2017 )

2. Field Project Study Tahun 2018 sebagai anggota peneliti dengan tema:

Perencanaan Pengembangan Kawasan Wisata Kecamatan Lohia dan

Sekitarnya

3. Praktek Kerja Nyata di Arumdalu Farm (Agustus – Oktober 2018)

4. Praktek Kerja Nyata di Kementerian Pariwisata Republik Indonesia

(Oktober – Desember 2018)