Upload
ineke-putri
View
240
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 PBL blok 19Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST (STEMI)
1/13
8/18/2019 PBL blok 19Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST (STEMI)
2/13
tentang lokasi, durasi, dan intensitas nyeri dada penting untuk
dikumpulkan, dan akan memberikan petunjuk dini tentang penyebab.
3ngina pektoris biasanya sentral, nyeri tajam atau rasa tak nyaman
yang diinduksi oleh olah raga atau kejutan, yang biasanya menjalar keba"ah ke lengan kiri dan ke dalam rahang. -ering disertai oleh perasaan
seperti akan menemui ajal. &iasanya dengan *epat berkurang oleh nitrat.
2n$ark miokardial menyebabkan nyeri yang sbenading dengan "aktu
yang lebih lama, tidak dapat dikurangi dengan nitrat, dan sering timbul
pada saat istirahat atau malam hari. 4ambaran yang sering menyertai
adalah mual menyertai in$ark miokardial dapat ringan atau tak ada.
/e5uks eso$agitis sering terjadi pada saat atau setelah makan dan
diperburuk oleh pembungkukan, minuman hangat atau berbaring
telentang. 'ikurangi dengan antasid.
&atuk dan in$eksi pleuritis dapat menyebabkan nyeri dada. 0yeri
dada pleuritik umumnya nyeri terasa tajam menusuk dengan a"itan
mendadak tetapi dapat juga bertahap. 0yeri dada jenis ini terjadi pada
tempat in5amasi dan biasanya terlokalisasi dengan baik, nyeri meningkat
dengan gerakan dinding dada seperti saat batuk atau bersin dan napas
dalam. Pasien yang mengalami nyeri jenis ini akan mempunyai pola
pernapasan *epat dan dangkal dan takut melakukan gerakan. 6indakan
menekan pada bagian yang nyeri biasanya memberikan peredaan.
Analisis Kemungkinan Penyakit Nyeri Dada
Pertanyaan pertama, 3pakah sakit dada yang anda derita terasa
seperti diremas atau tertindih atau rasa sakit ini menjalas hingga ke leher,
bahu, atau tangan7 ika menja"ab iya maka tanyakan kembali apakah
rasa sakit yang mun*ul bertahan hingga beberapa menit ketika anda
sedang beristirahat atau apakah ini pertama kalinya anda mengalami
sakit di dada. ika dari pertanyaan kedua dia menja"ab iya maka
kemungkinan penyebabnya serangan jantung (in$ark miokard) yang
disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh arteri yang mengalirkan darah
ke otot jantung. 'isamping itu jika pasien menja"ab tidak maka
8/18/2019 PBL blok 19Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST (STEMI)
3/13
kemungkinan penyebab salah satunya angina, yaitu suplai darah ke otot
jantung tidak memadai selema beberapa "aktu.1
ika dari pertanyaan pertama pasien menja"ab tidak maka
tanyakan kembali apakah anda mengalami sesak. ika menja"ab iyatanyakan kembali apakah baru%baru ini anda tidak dapat bergerak karena
sakit, *edera setelah melakukan perjalanan panjang, atau baru saja
melahirkan dalam dua minggu terakhir. ika pasien menja"ab iya maka
kemungkinan penyebabnya pulmonary embolism yaitu adanya bekuan
darah pada pembuluh darah arteri di paru%paru yang menyumbat aliran
darah. ika menja"ab tidak maka tanyakan kemabli apakah ada
mengalami batuk san suhu tubuh men*apai 8o 9 atau lebih7 ika
ja"abannya iya maka kemungkinan penyebabnya in$eksi saluran napas
seperti pneumonia yang dapat menjdai serius jika kondisi tubuh anda
melemah. ika pasien menja"ab tidak maka kemungkinan penyebabnya
pneumotoraks yang terjadi karena masuknya udara di antara dua lapisan
membran yang memisahkan paru%paru dengan dinding dada.1
ika dari pertanyaan apakah anda mengalami sesak napas dan
pasien menja"ab tidak maka perlu di gali kembali in$ormasi tanyakan
apakah anda pernah mengalami batuk hingga mengeluarkan dahak
ber"arna kehijauan. ika menja"ab iya maka kemungkinan penyebabnya
bronkitis akut atau in$eksi virus yang masuk ke tubuh melalui saluran
udara. ika menja"ab tidak maka perlu ditanyakan kembali apakah anda
mengalami nyeri pada bagian tengah dada dan apakah rasa nyeri ini
bertambah parah ketika nyeri ini bertambah parah ketika anda
merebahkan diri atau membungkuk. ika ja"abannya iya maka
kemungkinan penyebabnya penyakit re5uk gastroeso$agus di mana asam
lambung kembali ke esophagus. Pada beberapa kasus, muntahan kembali
asam lambung yang masuk ke dalam paru%paru dapat membuat kondisi
menjadi lebih berbahaya. -egera konsultasikan dengan dokter.1
ika pasien menj"ab tidak mengalami nyeri pada bagian tengah
dada dan tidak rasa nyeri tidak bertambah parah ketika merebahkan diri
atau membungkuk maka tanyakan kembali apakah anda pernah
mengalami sebelumnya atau sakit tersbeut datang setelah anda makan.
8/18/2019 PBL blok 19Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST (STEMI)
4/13
8/18/2019 PBL blok 19Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST (STEMI)
5/13
&ahkan tanpa terapi, insidensi trombosis turun hingga #! dalam + jam,
menandakan bah"a terjadi trombolisis spontan jika pasien selamat.
-pasme arteri koroner, pada sebagian ke*il pasien (!), in$ark
miokard akut terjadi pada arteri koroner yang normal. 'iasumsikan bah"aspasme arteri koroner berperan dalam beberapa kasus ini. -pasme ini
juga dapat menutupi penyakit aterosklerotik =tetap yang dapat
menyebabkan oklusi kritis, sering dengan tambahan trombus sehingga
*ukup untuk menimbulkan in$ark.
3terosklerosis disebabkan oleh penebalan >at%>at lemak di dalam
dan di ba"ah lapisan intima dinding pembuluh nadi, yang juga terjadi
pada arteri koroner (pembuluh nadi jantung). Arthere (bahasa ?unani)
berarti @bubur en*erA sedangkan skleros berarti @pengerasanA. adi,
aterosklerosis adalah penumpukan endapan jaringan lemak (atheroma)
dalam nadi. Pengendapan lemak seperti ini disebut plaque (plak),
terutama terdiri atas kolesterol dan esternya, dan *enderung terjadi di
titik%titik per*abangan nadi (bifurcation) sehingga mengganggu aliran
darah ditempat%tempat yang memiliki aliran darah tidak begitu deras.
-ejumlah karakteristik pribadi, sosial, dan perilaku dapat meningkatkan
risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Karakteristik%
karakteristik ini disebut $aktor%$aktor risiko, yang dapat dibagi atasB (1)
$aktor risiko besar (major risk factor ), yakni usia, jneis kelamin, tekanan
darah tinggi, kadar kolesterol yang tinggi dalam darah, dan merokokC dan
() $aktor resiko ke*il (minor risk factor ), yaitu diet, obesitas, kurang
olahraga, dan diabetes.#
Pada kondisi yang jarang, -6:2 dapat juga disebabkan oleh oklusi
arteri koroner yang disebabkan oleh emboli koroner, abnormalitas
kongenital, spasme koroner, dan berbagai penyakit in5amasi sistemik.D
3kibat 2n$ark iokard
-e*ara $ungsional, in$ark miokard menyebabkanB (1) berkurangnya
kontraksi, dengan gerak dinding abnormalC () terganggunya kepaduan
ventrikel kiriC () berkurangnya volume denyutanC (+) berkurangnya "aktu
pengeluaranC dan () meningkatnya tekanan akhir%diastole ventrikel kiri.8
8/18/2019 PBL blok 19Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST (STEMI)
6/13
#
Penamaan 2n$ark enurut Lokasi
4angguan $ungsi tidak anya bergantung luasnya in$ark, tetapi juga
lokasinya, karena berhubungan dnegan pasokan darah. 2n$ark jugadinamakan berdasakan tempat terdapatnya, sepertiB (1) in$ark
subendokardialC () in$ark intramuralC () in$ark subepikardialC dan (+)
in$ark transmural.8
Patosiologi
2n$ark iokard 3kut (23) dengan elevasi -6 (ST elevation
myocardial infarction = STEMI) merupakan bagian dari spektrum sindrom
koroner akut (-K3) yang terdiri dari angina pektoris tak stabil, 23 tanpa
elevasi -6 dan 23 dengan elevasi -6. 2n$ark miokard akut dengan elevasi
-6 (-6:2) umumnya terjadi jika aliran darah koroner menurun se*ara
mendadak setelah oklusi trombus pada plak aterosklerotik yang sudah
ada sebelumnya. -6:2 terjadi jika trombus arteri koroner terjadi se*ara
*epat pada lokasi injuri vaskular, di mana injuri ini di*etuskan oleh $aktor%
$aktor seperti merokok, hipertensi, dan akumulasi lipid.D
Pada sebagian besar kasus, in$ark terjadi jika plak aterosklerosis
mengalami sur, ruptur atau ulserasi dan jika kondisi lokal atau sistemik
memi*u trombogenesis, sehingga terjadi trombus mural pada lokasi
ruptur yang mengakibatkan oklusi arteri koroner. Pada -6:2 gambaran
patologis klasik terdiri dari ri*h red trombus, yang diper*aya menjadi
dasar sehingga -6:2 memberikan respons terhadap terapi trombolitik.D
-elanjutnya pada lokasin ruptur plak, berbagai agonis (kolagen,
3'P, epine$rin, serotonin) memi*u aktivasi trombosit, yang selanjutnya
akan memproduksi dan melepaskan tromboksan 3 (vasokontriktor lokal
yang poten). -elain itu aktivasi trombosit memi*u perubahan kon$ormasi
reseptor glikoprotein 2ib
8/18/2019 PBL blok 19Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST (STEMI)
7/13
D
mengikat platelet yang berbedase*ara simultan, menghasilkan ikatan
silang platelet dan agregasi.D
Kaskade koagulasi diaktivasi oleh pajanan tissue factor pada sel
endotel yang rusak. Faktor V22 dan G diaktivasi, mengakibatkan konversibrinogen menjadi brin. Pembentukan trombus pada kaskade koagulasi.
3rteri koroner yang terlibat (culprit ) kemudian akan mengalami oklusi oleh
trombus yang terdiri agregat trombosit dan brin.D
ani$estasi Klinik
ani$estasi in$ark miokard bergantung pasa luasnya in$ark, kondisi
sik sbeelum serangan, dan pakah pernah in$ark sebelumnya. ani$estasi
ini dari mati mendadak akibat aritmia atau ruptur ventrikel, sampai tanpa
gejala smaa seklai. -ering ada nyeri substenal akut, dia$oresis, dispneu,
mual dan muntah, sangat gelisah, dan mungkin ada aritmia.8
Pemeriksaan Fisik
&1(Breathin), klien terlihat sesak, $rekuensi napas melebihi normal
dan mengeluh sesak napas seperti ter*ekik. 'ispnea kardiak biasanya
ditemukan. -esak napas terjadi akibat pengarahan tenaga dan
disebabkan oleh kenaikan tekanan akhir diastolik ventrikel kiri yang
meningkatkan tekanan vena pulmonalis. Hal ini terjadi karena terdapat
kegagalan peningkatan *urah darah oleh ventrikel kiri pada saat
melakukan kegiatan sik. 'ispnea kardiak pada in$ark miokardium yang
kronis dapat timbul pada saat istirahat.11
&(Blood)B (1) inspeksi adanya jaringan parut pada dada klien.
Keluhan lokasi nyeri di daerah substernal atau nyeri di atas perikardium.
Penyebaran nyeri dapat meluas di dada. 'apat terjadi nyeri dan
ketidakmampuan menggerkakkan bahu dan tanganC () palpasi, denyut
nadi peri$er melemah. Thrill pada 23 tanpa komplikasi biasanya tidak
ditentukanC () auskultasiC tekanan darah biasanya menurun akibat
penurunan volume sekun*up yang disebabkan 23. &unyi jnatung
tambahan akibat kelainan biasanya tidak ditemukan pada 23 tanpa
komplikasiC (+) perkusi, batas jantung mengalami pergeseran.11
8/18/2019 PBL blok 19Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST (STEMI)
8/13
8
&(Brain), kesadaran umum klien biasanya 9. 6idak ditemukan
sianosis peri$er. Pengkajian objekti$ klien, yaitu "ajah meringis, perubahan
postur tubuh, menangis, merintih, merupakan respons dari adanya nyeri
dada akibat in$ark pada miokardium.
11
&+(Bladder ), pengukuran volume output urine berhubungan dengan
intake *aira klien. Ileh karena itu, pera"at pelu memonitor adanya
oliguria pada klien dengan 23 karena merupakan tanda a"al syok
kardiogenik.11
&(Bo!el), klien biasanya mengalami mual dan muntah. Pada
palpasi abdomen ditemukan nyeri tekan pada keempat kuadran,
penurunan peristaltik usus yang merupakan tanda utama 23.11
(Bone) aktivitas klien biasanya mengalami perubahan. Klien
sering merasa kelemahan, kelelahan, tidak dapat tidur, pola hidup
menetap, dan jad"al olahraga tak teratur. 6anda klinis lain yang
ditemukan adlaah takikardia, dispnea pada saat istirahat maupun saat
beraktivitas.11
Pemeriksaan Penunjang
:lektokardiogra (:K4)
Pada $ase injury, perubhan yang lebih a"al terjadi adalah
peningkatan amplitudo gelombang 6 (6 hiperakut). &iasanya terjadi dalam
1% jam pertama sejak onset keluhan. Pada "aktu ii segmen -6 masih
isoelektrik seperti pada gambar no.1. dalam beberapa menit J jam
kemudian segmen -6 mengalami elevasi. Hal ini berarti bah"a injury
telah sampai ke epikardial (transmural injury ). &ila injury berlanjut,
nekrosis miokardium akan terjadi. ulai tampak gelombang patologis
yang menandakan nekrosis transmural telah terjadi. Pada saat gelombang
terbentuk gelombang 6 akan mulai terbalik sehinggga memeberikan
gambaran gelombang 6 bi$asik. 'alam beberapa hari%minggu, segmen -6
akan mengalami normalisasi, meninggalkan inversi gelombang 6 dan
patologis. 4ambaran ini bisa menetap sampai beberapa bulan atau tahun
sebelum akhirnya gelombang 6 kembali positi$ meninggalkan gelombang
patologis.
8/18/2019 PBL blok 19Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST (STEMI)
9/13
Pada umumnya onset timbulnya gelombang patologis diketahui
sangat bervariasi mulai dari %+ jam. 3kan tetapi berdasarkan
pengalaman penulis, gelombang ini kadang sudah tampak pada in$ark
miokardium dengan onset lebih a"al. &ila $ase injury dapat diselesaikandengan baik (dengan *ara pemberian brinolitik atau revaskularisasi
mekanik), elevasi segmen -6 dapat kembali normal tanpa mengalami
evolusi lebih lanjut menjadi gelombang patologis (non " !ave
myocaedial infarction). 3kan tetapi , pada sebagian besar kasus, nekrosis
transmural tetap terjadi (" !ave myocardial infarction) meskipun
dilakukan revaskularisasi yang se*ara klinis dan angiogras berhasil. 6idak
jarang -6 elevasi menetap di area yang mengalami nekrosis.
Konsep resiprokal, pada sadapan dengan arah berla"anan dari
daerah injuri menunjukkan gambaran depresi segmen -6 dan disebut
perubahan resiprokal (mirror imae). Perubahan ini dijumpai pada dinding
jantung berla"anan dengan lokasi in$ark (D! dijumpai pada in$ark
in$erior dan ! pada in$ark anterior). Perubahan ini terjadi hanya
sebentar dia"al in$ark dan jika ada berarti dugaan kuat suatu in$ark akut.
&iomarka Kardiak
&iomarka kardiak berman$aat untuk membantu diagnosis, melihat
luas in$ark dan menentukan prognosis. 3da dua biomarka yang digunakan
troponin dan *reatine kinase myo*ardial band (9K&). 6roponin 2 atau 6
meningkat pada a"al in$ark miokard dan lebih berguna untuk diagnosis,
penggunannya untuk memperkirakan luas in$ark masih dalam penelitian.
9K& berman$aat untuk diagnosis dan melihat luas in$ark.1
Peningkatan nilai en>im jantung di atas kali nilai batas atas normal
menunjukkan ada nekrosis jantung (in$ark miokard). 9K& meningkat
setelah jam bila ada in$ark miokard mn*apai 1%+ jam dan kembali
normal dalam %+ hari. Iperasi jantung miokarditis dan kardiovesi elektrik
dapat meningkatkan 9K&. #ardiaca speci$c troponin (*6n) ada jenis
yaitu *6n 6 dan *6n 2. :n>im ini meningkat setelah jam bila ada in$ark
miokard dan men*apai pun*ak dalam 1%+ jam dan *6n 6 masih dapat
dideteksi setelah %1+ hari, sedangkan *6n 2 setelah %1 hari.D
8/18/2019 PBL blok 19Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST (STEMI)
10/13
1
Pemeriksaan en>im jantung yang lain yaituB (1) mioglobin dapat
dideteksi satu jam setelah in$ark dan men*apai pun*ak dalam +%8 jamC ()
*reatinin kinase (9K) meningkat setelah %8 jam bila ada in$ark miokard
dan men*pai pun*ak dalam 1%# jam dan kembali normal %+ hariC ()la*ti* dehydrogenase (L'H) meningkat setelah +%+8 jam bila ada in$ark
miokard, men*apai pun*ak %# hari dan kembali normal dalam 8%1+ hari.D
:kokardiogra
6rastorakalekokardiogra (66:) dapat digunakan lebih dini bila :K4
tidak dapat ditemukan atau diagnosis tidak yakin. 6idak adanya
abnormalitas gerakan dinding regional dapat menyingkirkan diagnosis.
Pemeriksaan ini juga berman$aat untuk menentukan $ungsi ventrikel kiri,
yang memperngaruhi prognosis dan pilihan terapi berikutnya. 6ranstorakal
ekokardiogra juga dapat digunakan untuk menentukan ukuran in$ark
atau mendeteksi kompolikasi in$ark miokard, seperti ruptur dinding
ventrikel atau de$ek septum ventrikel.1
6es darah
Perubahan nonspesik pada tes darah rutin meliputi peningkatan
jumlah sel darah putih setelah +8 jam, khasnya 1%1., terutama sel%
sel polimor$, dan peningkatan laju endap darah (L:') serta protein
reakti$%9 (9/P) yang memun*ak dalam + hari dengan pun*ak kedua
sebagai gambaran sindrom 'ressler. Hiperglikemia ringan sebagai akibat
dari intoleransi karbohidrat dapat berlangsung selama beberapa minggu.
Pelepasan katekolamin, tirah baring, dan perubahan diet mempengaruhi
perkiraan kadar lipid, sehingga harus ditunda selama +%# minggu.
-kintigra /adionuklida
-kintigra in$ark miokard dengan radionuklida menggunakan
penanda dengan "aktu%paruh pendek (m 6*%piro$os$at) dapat digunkaan
untuk membuat penilaian semikuantitati$ ukuran in$ark namun tidak
digunakan sebagai pemeriksaan rutin.
3rteriogra Koroner
3rteriogra koroner darurat kadang diperlukan bila tetap ada
keraguan mengenai diagnosis pasien dengan gejala tipikal tanpa ada
8/18/2019 PBL blok 19Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST (STEMI)
11/13
11
perubahan :K4 yang khas. 3rterriogra koroner biasanya dilakukan pada
pasien yang menjalani P693 primer atau pemasangan stent.
Penatalaksanaan 6erapi /eper$usi
6erapi reper$usi membatasi luasnya daerah in$ark miokard, hal yang
sangat menentukan prognosis pasien. 3da dua jenis strategi reper$usi,
pertama dengan intervensi koroner perkutan primer ( primary %#I) dan
kedua se*ara medikamentosa dengan obat brinolitik.1
2ntervensi Koroner Perkutan Primer
'ianjurkan untuk melakukan P92 sedini mungkin, idealnya kurang
dari menit sejak keluhan nyeri dada timbul. Pilihan reper$usi perlu
mempertimbangkan "aktu a"itan dari -6:2, $asilitas, sumber daya dan
demogra. 2ntervensi koroner perkutan pada -6:2 hanya dilakukan pada
lesi culprit , yaitu lesi di arteri yang berhubungan dengan daerah in$ark.
Pada syok kardiogenik, lesi non culprit dapat di pertimbangkan untuk
diintervensi. Kelebihan P92 primer, dapat mengidentikasi lesi culprit
terkait in$ark dan anatomi koroner yang lainnya. Pada P92 primer
dianjurkan utnuk menggunakan stent, guna menurunkan kejadian
thrombosis.1
6erapi /eper$usi edikamentosa < Fibrinolitik
Fibrinolisis merupakan strategi reper$usi yang sangat penting
terutama bila P92 primer tidak dapat dilakukan karena masalah $asilitas
sumberdaya dan demogra. Keuntungan terbesar bila dilakukan dalam #
jam pertama. 6erapi brinolitik dinyatakan berhasil bila angina berkurang,
resolusi amplituda segmen -6 ; ! dan dijumpai aritmia reper$usi.
/isiko untuk terjadinya stroke hemoragik *ukup rendah yaitu 1!. -emua
pasien post brinolitik idealnya dirujuk ke $asilitas kesehatan dengan
kemampuan P92. Pasien yang gagal terapi brinolitik dengan kriteria
angina disertai dengan resolusi segment -6 M !, perlu dilakukan,
@rescue %#IA se*epatnya.1
6erapi edikamentosa Postreper$usi
8/18/2019 PBL blok 19Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST (STEMI)
12/13
1
3spirin 81 mg
8/18/2019 PBL blok 19Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST (STEMI)
13/13
1
-tudi autopsi menunjukkan 1! kasus 2 akut yang meninggal
mempunyai emboli arterial ke otak, ginjal, limpa, atau mesenterium.
Perikarditis, sindrom ini dihubungkan dengan 2 yang digambarkan
pertama kali oleh 'ressles dan sering disebut sindrom 'essler. &iasanyaterjadi setelah in$ark transmural tetapi dapat menyertai in$ark
subepikardial. Perikarditis biasanya sementara, yang tampak pada minggu
pertama setelah in$ark. 0yeri dada dari perikarditis akut terjadi tiba%tiba
dan berat serta konstan pada dada anterior. 0yeri ini memburuk dengan
isnpirasi dan biasanya dihubungkan dengan takikardia, demam ringan,
dan friction rub perikardial yang tri$asik dan sementara.
/uptura miokardium, ruptura dinding bebas dari ventrikel kiri
menimbulkan kematian sebanyak 1! di rumah sakit karena 2 akut.
/upture ini menyebabkan tamponade jantung dan kematian. /upture
septum interventrikular jarang terjadi, yang terjadi pada kerusakan
miokard luas, dan menimbulkan de$ek septum ventrikel.
Prognosis
6erdapat beberapa sistem untuk menentukan prognosis pas*a 23.
Klasikasi $orrester berdasarkan pemeriksaan sik bedside sederhanaC -
gallop, kongesti paru dan syok kardiogenik. Klasikasi Forrester adalah
sistem prognostik paling akhir yang menggabungkan anamnesis
sederhana dan pemeriksaan sis yang dinilai pada pasien -6:2 yang
mendapat terapi trombolitik.D