25
Referat Otitis Media Akut 2015 Referat Otitis Media Akut Pembimbing : Dr.Susilaningrum, Sp.THT-KL DibuatOleh : LailatulFaradilla AletheaAndantika EleonoraBandu Fachdepy Maulana 1

Otitis Media Akut

Embed Size (px)

DESCRIPTION

OMA

Citation preview

Page 1: Otitis Media Akut

Referat Otitis Media Akut 2015

Referat

Otitis Media Akut

Pembimbing :

Dr.Susilaningrum, Sp.THT-KL

DibuatOleh :

LailatulFaradilla

AletheaAndantika

EleonoraBandu

Fachdepy Maulana

1

Page 2: Otitis Media Akut

Referat Otitis Media Akut 2015

Pendahuluan

Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah,

tubaeustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.otitis media terbagi atas otitis

mediasupuratif dan non-supuratif, dimana masing-masing memiliki bentuk akut dan

kronis.Otitis media akut termasuk kedalam jenis otitis media supuratif. Selain itu, terdapat

juga jenis otitis media spesifik, yaitu otitis media tuberkulosa, otitis media sifilitik, dan

otitismedia adhesiva.1

Otitis Media Akut (OMA) merupakan peradangan sebagian atau seluruh bagian

mukosa telinga tengah, tuba Eusthacius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid yang

berlangsung mendadak yang disebabkan oleh invasi bakteri maupun virus ke dalam telinga

tengah baik secara langsung maupun secara tidak langsung sebagai akibat dari infeksi saluran

napas atas yang berulang.1

Tuba Eusthacius adalah saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan

nasofaring yang berfungsi sebagai ventilasi, drainase sekret dan menghalangi masuknya

sekret dari nasofaring ke telinga tengah.1

Prevalensi kejadian OMA banyak diderita oleh anak-anak maupun bayi

dibandingkan pada orang dewasa tua maupun dewasa muda. Pada bayi terjadinya OMA

dipermudah oleh karena tuba Eustachius lebih pendek, lebar dan letaknya agak horizontal.

Pada anak-anak makin sering menderita infeksi saluran napas atas, maka makin besar pula

kemungkinan terjadinya OMA disamping oleh karena system imunitas anak yang belum

berkembang secara sempurna.1

Otitis media pada anak-anak sering kali disertai dengan infeksi pada saluran

pernapasan atas.Epidemiologi seluruh dunia terjadinya otitis media berusia 1 thn sekitar 62%,

sedangkan anak-anak berusia 3 thn sekitar 83%. Di Amerika Serikat, diperkirakan 75% anak

mengalami minimal satu episode otitis media sebelum usia 3 tahun dan hampir setengah dari

mereka mengalaminya tiga kali atau lebih.2

2

Page 3: Otitis Media Akut

Referat Otitis Media Akut 2015

Tinjauan Pustaka

Anatomi Telinga

Gambar 1.Anatomi Telinga.

Sumber : http://www.audiologyspecialists.com/anatomy-of-the-ear/

Telinga Luar

Telinga dibagi atas telinga telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar

terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran timpani. Daun telinga terdiri dari

tulang rawan elastin dan kulit.Liang telinga berbentuk huruf S dengan rangka tulang rawan

pada sepertiga bagian luar, sedangkan dua pertiga bagian dalam rangkanya terdiri dari tulang.

Panjangnya kira-kira 2,5-3 cm.1

Pada sepertiga bagian luar kulit liang telinga terdapat banyak kelenjar serumen

(kelenjar keringat) dan rambut. Kelenjar keringat terdapat pada seluruh kulit liang telinga.

Pada duapertiga bagian dalam hanya sedikit dijumpai kelenjar serumen.1

3

Page 4: Otitis Media Akut

Referat Otitis Media Akut 2015

Telinga Tengah

Telinga tengah terdiri dari membran timpani, kavum timpani, prosesus mastoideus

dan tuba Eustachius.3,4Membran timpani merupakan dinding lateral kavum timpani dan

memisahkan liang telinga luar dari kavum timpani. Ketebalannya rata-rata 0,1 mm .Letak

membran timpani tidak tegak lurus terhadap liang telinga akan tetapi miring yang arahnya

dari belakang luar kemuka dalam dan membuat sudut 45o dari dataran sagital dan horizontal.

Dari umbo kemuka bawah tampak refleks cahaya (cone of ligt).3

Secara anatomis membrana timpani dibagi dalam 2 bagian yaitu pars tensa dan pars

flasida atau membran Shrapnell, letaknya dibagian atas muka dan lebih tipis dari pars tensa

dan pars flasida dibatasi oleh 2 lipatan yaitu plika maleolaris anterior (lipatan muka), plika

maleolaris posterior (lipatan belakang).3

Gambar 2.Anatomi membran timpani.

Sumber :http://biology-forums.com/index.php?action=gallery;sa=view;id=6155

Kavum timpani terletak didalam pars petrosa dari tulang temporal, bentuknya

bikonkaf. Diameter anteroposterior atau vertikal 15 mm, sedangkan diameter transversal 2-6

mm. Kavum timpani mempunyai 6 dinding yaitu : bagian atap, lantai, dinding lateral, dinding

medial, dinding anterior, dinding posterior. 5

4

Page 5: Otitis Media Akut

Referat Otitis Media Akut 2015

Atap kavum timpani dibentuk oleh tegmen timpani, memisahkan telinga tengah dari

fosa kranial dan lobus temporalis dari otak. Bagian ini juga dibentuk oleh pars petrosa tulang

temporal dan sebagian lagi oleh skuama dan garis sutura petroskuama. Lantai kavum timpani

dibentuk oleh tulang yang tipis memisahkan lantai kavum timpani dari bulbus jugularis, atau

tidak ada tulang sama sekali hingga infeksi dari kavum timpani mudah merembet ke bulbus

vena jugularis.5

Dinding medial ini memisahkan kavum timpani dari telinga dalam, ini juga

merupakan dinding lateral dari telinga dalam.Dinding posterior dekat keatap, mempunyai

satu saluran disebut aditus, yang menghubungkan kavum timpani dengan antrum mastoid

melalui epitimpanum.Dibelakang dinding posterior kavum timpani adalah fosa kranii

posterior dan sinus sigmoid.Dinding anterior bawah adalah lebih besar dari bagian atas dan

terdiri dari lempeng tulang yang tipis menutupi arteri karotis pada saat memasuki tulang

tengkorak dan sebelum berbelok ke anterior.Dinding ini ditembus oleh saraf timpani karotis

superior dan inferior yang membawa serabut-serabut saraf simpatis kepleksus timpanikus dan

oleh satu atau lebih cabang timpani dari arteri karotis interna.Dinding anterior ini terutama

berperan sebagai muara tuba Eustachius.5

Kavum timpani terdiri dari tulang-tulang pendengaran yaitu maleus, inkus dan stapes,

dua otot yaitu muskulus tensor timpani dan muskulus stapedius,saraf korda timpani dan saraf

pleksus timpanikus.5

Saraf korda timpani merupakan cabang dari nervus fasialis masuk ke kavum timpani

dari analikulus posterior yang menghubungkan dinding lateral dan posterior.Korda timpani

juga mengandung jaringan sekresi parasimpatetik yang berhubungan dengan kelenjar ludah

sublingual dan submandibula melalui ganglion ubmandibular. Korda timpani memberikan

serabut perasa pada 2/3 depan lidah bagian anterior.Saraf pleksus timpanikusberasal dari n.

timpani cabang dari nervus glosofaringeus dan dengan nervus karotikotimpani yang berasal

dari pleksus simpatetik disekitar arteri karotisinterna.3

Tuba eustachius disebut juga tuba auditory atau tuba faringotimpani. Bentuknya

seperti huruf S. Pada orang dewasa panjang tuba sekitar 36 mm berjalan ke bawah, depan dan

medial dari telinga tengah dan pada anak dibawah 9 bulan adalah 17,5 mm.Tuba Eustachius

adalah saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan nasofaring yang berfungsi

5

Page 6: Otitis Media Akut

Referat Otitis Media Akut 2015

sebagai ventilasi, drainase sekret dan menghalangi masuknya sekret dari nasofaring ke telinga

tengah. 3

Telinga Dalam

Telinga dalam terdiri dari koklea yang berupa dua setengah lingkaran dan vestibuler

yang terdiri dari 3 buah kanalis semisirkularis.Ujung atau puncak koklea disebut helikotrema,

menghubungkan perilimfa skala timpani dengan skala vestibuli. 1

Kanalis semisirkularis saling berhubungan secara tidak lengkap dan membentuk

lingkaran yang tidak lengkap.Pada irisan melintang koklea tampak skala vestibuli sebelah

atas, skala timpani di sebelah bawah dan skala media diantaranya.Skala vestibuli dan skala

timpani berisi perilimfa, sedangkan skala media berisi endolimfa.Ion dan garam yang

terdapat di perilimfa berbeda dengan endolimfa.Dasar skala vestibuli disebut sebagai

membran vestibuli (Reissner’s membrane) sedangkan dasar skala media adalah membran

basalis.Pada membran ini terletak organ Corti. 1

Pada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut membran

tektoria, dan pada membran basal melekat sel rambut yang terdiri dari sel rambut dalam, sel

rambut luar dan kanalis Corti, yang membentuk organ Corti.1

Gambar 3.Organ corti.

Sumber :https://www.pinterest.com/pin/361413938820549442/

6

Page 7: Otitis Media Akut

Referat Otitis Media Akut 2015

Otitis Media Akut

Definisi

Otitis media akut ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba

Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.1

Epidemiologi dan Faktor Resiko

Otitis media akut paling banyak diderita balita dan anak-anak dengan jumlah insidens

berkisar usia6-9 bulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada usia 1 tahun, lebih dari 60%

anak-anak pernah mengalamiOMA, dan 17% lainnya pernah mengalami 3 kali OMA.Setelah

usia 6 tahun, kurang dari 40% anak-anak mengalami OMA dan hanya 30% yang mengalami

3 kali atau lebih.Semakin muda usia dari onset OMA, makin besar tingkat kekambuhannya.

Studi mengindikasikan bahwa 60% dari anak-anak yang mengalami OMA untuk

pertamakalinya pada usia dibawah 6 tahun, memiliki tingkat kekambuhan 2 kali atau lebih

dalam 2 tahun.Efusi yang persisten dapat terlihat pada kasus OMA pada 50% anak-anak 1

bulan setelah mengalami OMA, 20% pada 2 bulan setelahnya dan 10% pada 3 bulan

setelahnya. Semakin dini onset OMA terjadi semakin besar kemungkinan terjadinya efusi

yang persisten.Terdapatnya cairan yang persisten di telinga tengah dapat diasosiasikan

dengan tuli konduktif, dan dapat mengganggu perkembangan bahasa dan prestasi di

sekolah.Terpapar asap rokok dari lingkungan juga mungkin menjadi faktor resiko yang

penting dalam predisposisi penyakit telinga bagian tengah.Tempat penitipan anak juga

merupakan faktor resiko dari meningkatnya insidensi dari OMA.Hal ini tampaknya

diakibatkan peningkataninsidensi dari infeksi traktus respiratorius pada kelompok bermain di

tempat penitipan anak.Insidensi myringotomi dan tympanostomi tuba juga jumlahnya besar

pada populasi anak-anak seusia ini.Jenis kelamin pria dikaitkan dengan meningkatnya jumlah

insidensi dari OMA. Penelitian di boston menunjukan bahwa pemberian ASI walaupun hanya

sampai usia 3 bulan menurunkan insidensi OMA pada usia satu tahun pertama dalam

kehidupan.6

Anak-anak dengan kewarganegaraan tunggal terlihat lebih mudah mengalami Otitis

media supuratif kronis yang parah. Tidak jelas apakah gen dan lingkungan mempengaruhi

peran penting.Agregasi OMA sesuai musim juga muncul biasanya pada musim semi dan

musim gugur. Insidensi ini mungkin mempunyai hubungan dengan meningkatnya rasio

infeksi virus pada saluran pernafasan atas pada waktu-waktu tersebut.6

7

Page 8: Otitis Media Akut

Referat Otitis Media Akut 2015

Etiologi

Diagnosis mikrobiologi yang dapat digunakan untuk menegakkan Otitis Media Akut

yaitu kultur tympanosentesis.Bakteri yang paling banyak menyebabkan OMA tidak banyak

berubah sejak 2 dekade terakhir dan hampir sama untuk balita, anak ataupun dewasa.

Bakterinya yaitu: Streptococcus Pneumoniae (40%), Haemophilis Influenza (25%),

Moraxella catarhalis (10%), Grup A Streptococcus (2%) dan S. Aureus (2%). Namun 20-

30% dari hasil kultur tidak ditemukan bakteri dan kemungkinan disebabkan karena virus.6

Di kanada dan dunia belakangan ini sudah banyak yang resisten dengan antibiotik

kemungkinan disebabkan penggunaan yang tidak tepat pada ISPA. Saat ini 25 %

Haemophilis Influenza dan 90% Moraxella catarhalis memproduksi enzim β-lactamase yang

akan menonaktifkan derivat penisilin dan amino penisilin. Saat ini juga terjadi peningkatan

yang cukup signifikan dari antibiotik yang resisten terhadap Streptococcus pneumonia.6

Patogenesis

Otitis media sering diawali dengan infeksi pada saluran napas seperti radang

tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah lewat saluran Eustachius.Saat

bakteri melalui saluran Eustachius, mereka dapat menyebabkan infeksi di saluran tersebut

sehingga terjadi pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya saluran, dan datangnya sel-

sel darah putih untuk melawan bakteri. Sel-sel darah putih akan membunuh bakteri dengan

mengorbankan diri mereka sendiri. Sebagai hasilnya terbentuklah nanah dalam telinga

tengah.Selain itu pembengkakan jaringan sekitar saluran Eustachius menyebabkan lendir

yang dihasilkan sel-sel di telinga tengah terkumpul di belakang gendang telinga.Jika lendir

dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu karena gendang telinga dan

tulang-tulang kecil penghubung gendang telinga dengan organ pendengaran di telinga dalam

tidak dapat bergerak bebas.Kehilangan pendengaran yang dialami umumnya sekitar 24

desibel (bisikan halus).Namun cairan yang lebih banyak dapat menyebabkan gangguan

pendengaran hingga 45 desibel (kisaran pembicaraan normal). Selain itu telinga juga akan

terasa nyeri. Dan yang paling berat, cairan yang terlalu banyak tersebut akhirnya dapat

merobek gendang telinga karena tekanannya. OMA dapat berkembang menjadi otitis media

supuratif kronis apabila gejala berlangsung lebih dari 2 bulan, hal ini berkaitan dengan

8

Page 9: Otitis Media Akut

Referat Otitis Media Akut 2015

beberapa faktor antara lain higiene, terapi yang terlambat, pengobatan yang tidak adekuat,

dan daya tahan tubuh yang kurang baik.1

Stadium

OMA memiliki beberapa stadium berdasarkan pada gambaran membran timpani yang

diamati melalui liang telinga luar yaitu stadium oklusi, stadium hiperemis, stadium supurasi,

stadium perforasi dan stadium resolusi.1

Gambar 4.Stadium OMA.

Sumber :https://bemfkur.wordpress.com/page/11/

Pada stadium oklusi tuba Eustachius perdapat gambaran retraksi membran timpani

akibat tekanan negatif di dalam telinga tengah akibat absorpsi udara.Membran timpani

berwarna normal atau keruh pucat dan sukar dibedakan dengan otitis media serosa

virus.terapi dikhususkan untuk membuka kembali tuba eustachius. Diberikan obat tetes

hidung HCl efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik untuk anak <12 thn dan HCl efedrin 1%

dalam larutan fisiologik untuk anak yang berumur >12 thn atau dewasa. Selain itu, sumber

infeksi juga harus diobati dengan memberikan antibiotik.1

Pada stadium hiperemis, pembuluh darah tampak lebar dan edema pada membran

timpani.Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga

sukar terlihat.diberikan antibiotik, obat tetes hidung, dan analgesik. Antibiotik yang diberikan

ialah penisilin atau eritromisin.Jika terdapat resistensi, dapat diberikan kombinasi dengan

asam klavunalat atau sefalosporin.Untuk terapi awal diberikan penisilin IM agar

konsentrasinya adekuat di dalam darah sehingga tidak terjadi mastoiditis yang terselubung,

gangguan pendengaran sebagai gejala sisa, dan kekambuhan.Antibiotik diberikan minimal

selama 7 hari.Bila alergi terhadap penisilin maka diberikan eritromisin. Pada anak diberikan

9

Page 10: Otitis Media Akut

Referat Otitis Media Akut 2015

ampisilin 4x50-100 mg/KgBB, amoksisilin 4x40 mg/KgBB/hari, atau eritromisin 4x40

mg/kgBB/hari.1

Pada stadium supurasi, edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya

sel epitel superfisila serta terbentuk eksudat purulen di kavum timpani menyebabkan

membran timpani menonjol (bulging) ke arah liang telinga luar. Pasien tampak sangat sakit,

nadi dan suhu meningkat, serta nyeri di telinga tambah hebat.Apabila tekanan nanah di

kavum timpani tidak berkurang, maka terjadi iskemia.Nekrosis ini pada membran timpani

terlihat sebagai daerah yang lembek dan berwarna kekuningan. Di tempat ini akan terjadi

ruptur. Selain antibiotik, pasien harus dirujuk untuk dilakukan miringotomi bila membran

timpani masih utuh.Selain itu, analgesik juga perlu diberikan agar nyeri dapat berkurang.

Miringotomi ialah tindakan insisi pada pars tensa membran timpani, agar terjadi drenase

sekret dari telinga tengah ke liang telinga luar.1

Pada stadium perforasi, karena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian

antibiotika atau virulensi kuman yang tinggi maka dapat menyebabkan membran timpani

ruptur.Keluar nanah dari telinga tengah ke telinga luar. Anak yang tadinya gelisah akan

menjadi lebih tenang, suhu badan turun, dan dapat tidur nyenyak.sering terlihat sekret banyak

keluar dan kadang terlihat sekret keluar secara berdenyut. Diberikan obat cuci telinga H2O2

3% selama 3-5 hari serta antibiotik yang adekuat sampai 3 minggu.1

Pada stadium resolusi, bila terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang dan

mengering. Resolusi dapat terjadi tanpa pengobatan bila virulensi rendah dan daya tahan

tubuh baik.1

Diagnosis

Anamnesis

Pada anak yang sudah dapat berbicara keluhan utama adalah rasa nyeri di dalam

telinga, keluhan disamping suhu tubuh yang tinggi.Biasanya terdapat riwayat batuk pilek

sebelumnya.Pada anak yang lebih besar atau pada orang dewasa, selain rasa nyeri terdapat

pula gangguan pendengaran berupa rasa penuh di telinga atau rasa kurang dengar.Pada bayi

dan anak kecil gejala khas OMA ialah suhu tubuh tinggi dapat sampai 39,5oC (pada stadium

supurasi), anak gelisah dan sukar tidur, tiba-tiba anak menjerit waktu tidur, diare, kejang dan

terkadang anak memegang telinga yang sakit. Bila terjadi ruptur membran timpani, maka

10

Page 11: Otitis Media Akut

Referat Otitis Media Akut 2015

sekret mengalir ke liang telinga luar, suhu tubuh turun dan anak mulai tertidur dengan

tenang.1

Pada penelitian dikatakan bahwa anak-anak denganOMAbiasanya hadirdengan

riwayatonset yang cepatdangejala sepertiotalgia, rewelpada bayiatau balita, otorrhea, dan/atau

demam.7,8Dalam sebuah surveidi antara354anak-anakyang mengunjungidokter untukpenyakit

pernapasan, demam, sakit telinga, dan menangisyang berlebihanseringdidapatkan

denganOMA (90%). Namun,gejala ini jugaterdapat pada anak tanpaOMA(72%).Gejala

laindari infeksivirus pernapasanatas,seperti batukdan hidung tersumbat, sering mendahului

ataumenyertaiOMAdan tidakspesifikjuga. Dengan demikian,sejarahklinis sajatidak bisa untuk

menilai adanya OMA, terutama pada anakmuda.8

Pemeriksaan Fisik

Visualisasi dari membran timpani dengan identifikasi dari perubahan dan inflamasi

diperlukan untuk menegakkan diagnosis dengan pasti.Untuk melihat membran timpani

dengan baik adalah penting bahwa serumen yang menutupi membran timpani harus

dibersihkan dan dengan pencahayaan yang memadai.Temuan padaotoskopmenunjukkan

adanyaperadangan yang terkait denganOMA telah didefinisikan dengan baik.Penonjolan

(bulging) darimembrantimpanisering terlihatdan memilikinilai prediktiftertinggi

untukkehadiranOMA. Penonjolan (bulging) juga merupakanprediktor terbaikdari OMA.9

 

Gambar 5.Bulging membran timpani.

Sumber :https://med.uth.edu/orl/online-ear-disease/chapter-8-middle-ear-infection/middle-

ear-infection-images/

11

Page 12: Otitis Media Akut

Referat Otitis Media Akut 2015

Kekeruhanjuga merupakantemuan yang konsistendan disebabkan olehedema

darimembrantimpani.Kemerahandarimembrantimpaniyang disebabkanoleh

peradanganmungkin hadirdan harusdibedakan darieritematosaditimbulkan olehdemam

tinggi.Ketikakehadiran cairan telinga bagian tengahsulituntuk menentukan,

penggunaantimpanometridapat membantudalam membangundiagnosis.10

Pemeriksaan Penunjang

Efusi telinga tengah juga dapat dibuktikan dengan timpanosentesis (penusukan

terhadap gendang telinga).Namun pemeriksaan ini tidak dilakukan pada sembarang anak.

Indikasi perlunya timpanosentesis anatara lain OMA pada bayi berumur di bawah 6 minggu

dengan riwayat perawatan intensif di rumah sakit, anak dengan gangguan kekebalan tubuh,

anak yang tidak member respon pada beberapa pemberian antibiotik atau dengan gejala

sangat berat dan komplikasi.8 Untuk menilai keadaan adanya cairan di telinga tengah juga

diperlukan pemeriksaan timpanometeri pada pasien.1

Terapi

Terapi antibiotik pada anak kurang dari usia24 bulan dengan OMA

direkomendasikan. Namun pada beberapa studi juga dikatakan tidak perlukan karena

tingginya angka kesembuhan spontan. Studi meta-analisis dari 5400 anak dengan OMA

mengindikasikan bahwa penggunaan antibiotik pada OMA meningkatan angka kesembuhan

pada gejala akut sebesar 13.7% disamping angka kesembuhan spontan yang 81% kasus. Studi

kasus secara acak di UK tahun 2001 membandingkan waktu pemberian antibiotik, yaitu

pemberian antiobiotik yang langsung dan penundaan selama 72 jam. Dan hasilnya 70% dari

total 76% anak dengan usia 6 bulan sampai 10 tahun yang tidak diberikan antibiotik sama

sekali gejalanya membaik dalam 72 jam. Dengan perbandingan 86% gejala perbaikan dari

kelompok yang diberikan antibiotik. Dapat disimpulkan jika diberikan antibiotik langsung

maka gejala sakitnya akan berkurang satu hari namun tidak ada perbedaan pada rasa sakitnya.

Beberapa ahli merekomendasikan menunggu 48-72 jam sebelum memberikan antibiotik jika

gejalanya dapat diatasi dengan analgetik.Pendekatan seperti ini dapat dilakukan pada anak

diatas 2 tahun, beberapa grup merekomendasikan bahwa sistem seperti ini dapat dilakukan

pada anak dengan bilateral OMA.Asetaminofen dan ibuprofen dapat digunakan sebagai

analgetik.6

12

Page 13: Otitis Media Akut

Referat Otitis Media Akut 2015

Tujuan dari diberikannya antibiotik pada OMA adalah:

- Kesembuhan secara klinis

- Menghindari komplikasi

- Mengeradikasi bakteri dari telinga bagian tengah

Yang terpenting adalah untuk tidak meresepkan antibiotik yang tidak relevan untuk

diagnosis OMA. Contohnya S. Pneumoniae, bakteri yang sangat rendah tingkat kesembuhan

spontannya jadi harus optimalkan pemberian antibiotiknya. Amoxicilin dosis 40

mg/kgBB/hari dibagi menjadi 3 kali dapat menjadi pilihan terapi lini pertama pada anak

dengan low risk (yaitu tidak pernah terekspose antibiotik 3 bulan terakhir dan tidak pernah

datang ke daycare). Amoxicilin dosis 90 mg/kgBB/hari 2-3 kali sehari dapat menjadi lini

pertama pada anak dengan high risk yaitu pernah terekspose antibiotik 3 bulan terakhir

dan/atau menghadiri daycare.6

Amoxicilin saat ini masih menjadi pilihan utama untuk OMA karena:

Adekuat untuk organisme yang menjadi etiologi OMA

Terbaik diantara gol β lactam lainnya dalam mengeradikasi penisilin intermediet

S. Pneumoniae

Tingkat konsentrasinya baik untuk telinga bagian tengah

Efek samping minimal

Potensi untuk menjaid resisten minimal

Belum ada antibiotik lain yang terbukti lebih baik.

Jika pengobatan dengan amoxicilin tidak berhasil bisa karena beberapa faktor seperti,

kesalahan diagnosis, kepatuhan yang buruk, dosis antibiotik yang tidak adekuat, pus yang

berada di telingan bagian tengah, atau infeksi virus. Jika diberikan dosis standard amoxicilin

dan gagal, direkomendasikan amoxicilin-clavulanate dosis tinggi 90mg/kgBB/hari dibagi 2

kali sehari menggunakan formasi 7:1. Jika anak tidak membaik atau bahkan memburuk

sesudah diberikan regimen antibiotik yang direkomendasikan, diharapkan konsultasi dengan

ahli THT atau pertimbangan untuk dilakukan tympanosintesis untuk kultur.6

Jika pasien alergi dengan penisilin dapat diberikan golongan terbaru dari makrolide

dan sefalosporin generasi II.Standar pemberian antibiotik untuk OMA adalah 10 hari.Namun

ada beberapa studi yang menyebutkan jika terapi menjadi 5 hari memiliki efikasi yang

ekuivalent untuk OMA tanpa komplikasi. Lagipula pengurangan pemberian antibiotik ada

13

Page 14: Otitis Media Akut

Referat Otitis Media Akut 2015

beberapa keuntungan lain seperti, mengurangi resistensi obat, mengurangi resiko efek

samping, meningkatkan kepatuhan pasien, dan mengurangi pengeluaran. Penggunaan

antibiotik yang berkepanjangan dapat menyebabkan resistensi S.Pneumoniae.6

Penggunan steroid tidak direkomendasikan untuk terapi pada otitis media dengan

efusi karena tidak ada penelitian yang adekuat.Tonsilektomi juga ditemukan tidak efektif

dalam manajemen otitis media dengan efusi, namun adenoidektomi kemungkinan dapat

berguna untuk kasus kronik atau rekuren otitis media.Penggunaan antihistamin atau

dekongestan juga tidak direkomendasikan karena dapat menyebabkan meningkatnya efek

samping jika dipakai berdampingan dengan antibiotik.6

Follow up

Normalnya gejala dari OMA akan berkurang sesudah diberikan antibiotik dalam 72

jam. Namun jika ditemukan adanya efusi pada telinga bagian tengah maka dapat bertahan

sampai 1 bulan pada 50% pasien dan 3 bulan pada 10 % pasien walaupun secara bakteriologi

sudah dapat dikatakan sembuh. Maka masih adanya cairan di telinga bagian tengah walaupun

sudah menjalani terapi antibiotik yang full tidak menjadi indikasi untuk melanjutkan terapi

antibiotik atau melanjutkan ke lini kedua antibiotik.6

Rekurensi

Dapat dikatakan otitis media yang rekuren jika ditemukan 3 kali atau lebih

terdiagnosis OMA dalam 6 bulan terakhir atau lebih dari 4 kali dalam 1 tahun terakhir.

Modifikasi dari faktor resiko juga dapat menguntungkan.6

Antibiotik profilaksis

Saat ini tidak direkomendasikan lagi untuk manajemen rekuren otitis media serta

dapat meningkatkan resistensi antibiotik sama seperti penggunaan antibiotik yang

berkepanjangan.6

14

Page 15: Otitis Media Akut

Referat Otitis Media Akut 2015

15

Page 16: Otitis Media Akut

Referat Otitis Media Akut 2015

Kesimpulan

Otitis Media Akut (OMA) merupakan peradangan sebagian atau seluruh bagian

mukosa telinga tengah, tuba Eusthacius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid yang

berlangsung mendadak yang disebabkan oleh invasi bakteri maupun virus ke dalam telinga

tengah baik secara langsung maupun secara tidak langsung sebagai akibat dari infeksi saluran

napas atas yang berulang.

Diagnosis pasti dari OMA memenuhi semua 3 kriteria: onset cepat, tanda-tanda efusi

telinga tengah yang dibuktikan dengan memperhatikan tanda mengembangnya membran

timpani, terbatas/tidak adanya gerakan membran timpani, adanya bayangan cairan di

belakang membran timpani, cairan yang keluar dari telinga, tanda-tanda peradangan telinga

bagian tengah, kemerahan pada membran timpani dan nyeri telinga yang mengganggu tidur

dan aktivitas normal. Visualisasi dari membran timpani dengan identifikasi dari perubahan

dan inflamasi diperlukan, temuan pada otoskopi menunjukkan adanya peradangan yang

terkait dengan OMA, penonjolan (bulging) juga merupakan prediktor terbaik dari OMA.

Harus dapat membedakan antara OMA dan OME, OME terbatas pada keadaan

dimana terdapat efusi dalam kavum timpani dengan membran timpani tanpa radang.Bila efusi

tersebut berbentuk pus, membran timpani utuh dan disertai tanda radang disebut OMA.

Penatalaksanaan pada OMA terdapat sebuah kriteria untukantibakteriPerawatan

atauObservasipada AnakDenganOMA, apabila anak <6 tahun dapat diberi antibiotik

walaupun diagnosis belum pasti, usia 6bulan-2tahun kalau sudah pasti diagnosisnya OMA

dapat diberi antibakteri dan kalau belum pasti bisa diberi antibakteri apabila gejala makin

berat dan observasi bila gejala ringan. Untuk usia>2tahun, bisa diberi antibakteri bila gejala

makin berat dan observasi jika gejala ringan, dan apabila diagnosis belum pasti bisa di

observasi dahulu.

Pilihan observasiuntukOMAmengacu untuk menunda pengobatanantibakteri pada

anak-anakyang dipilih untuk48 sampai 72jam.Keputusanuntuk mengamatiatau

mengobatididasarkan padausia anak, kepastian diagnostik,dan tingkat

keparahanpenyakit.Pilihan pertama pemberian antibiotik pada OMA adalah dengan

amoxycilin.

16

Page 17: Otitis Media Akut

Referat Otitis Media Akut 2015

Daftar Pustaka1. Efiaty AS, Nurbaiti, Jenny B, Ratna DR. Buku Ajar Ilmu Kesehatan : Telinga,

Hidung, Tenggorokan Kepala Leher. Edisi keenam. Jakarta FKUI, 2007: 10-14, 65-

74.

2. Diagnosis and management of acute otitis media. Pediatrics. 2004. Available at :

http://pediatrics.aappublications.org/content/113/5/1451.full.html

3. Djaafar ZA. Kelainan telinga tengah. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Ed. Buku ajar

ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher. Edisi kelima. Jakarta: FKUI,

2001. h. 49-62

4. Paparella MM, Adams GL, Levine SC. Penyakit telinga tengah dan mastoid. Dalam:

Effendi H, Santoso K, Ed. BOIES buku ajar penyakit THT. Edisi 6. Jakarta: EGC,

1997: 88-118

5. Berman S. Otitis media ini developing countries. Pediatrics. July 2006. Available

from URL: http://www.pediatrics.org

6. Alberta Medical Association. Guideline for diagnosis and management of acute otitis

media.2008.

7. Epidemiology of acute otitis media. Available at :

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2732519

8. Niemela M, Uhari M, Jounio-Ervasti K, Luotonen J, Alho OP, Vierimaa E. Lack of

specific symptomatology in children with acute otitis media. Pediatr Infect Dis

J.1994;13 :765– 768

9. Pelton SI. Otoscopy for the diagnosis of otitis media. Pediatr Infect Dis

J.1998;17 :540– 543

10. Klein JO, McCracken GH Jr. Introduction: current assessments of diagnosis and

management of otitis media. Pediatr Infect Dis J.1998;17 :539

17