35
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM) ASIAN MEDICAL STUDENTSASSOCIATION (AMSA) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA Sekretariat : Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH Palembang Kampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya 1 STATINS ANR AMSA UNSRI STATINS OSCE BLOK 16 : SISTEM RESPIRASI Angkatan 2013 SKILL LAB 1: ANAMNESIS SISTEM RESPIRATORIUS a. Sesak Napas 1. Basic Introduction (Assalamu’alaikum untuk HHH dapet nilai plus-) Selamat pagi, pak! Perkenalkan saya dr. Statins. Inform Concent Sebelumnya kita akan tanya jawab, agar saya mengetahui apa keluhannya. Apa bapak bersedia? Establishing Rapport Identitas pasien Namanya siapa? Umurnya berapa? Alamatnya dimana? Pekerjaannya apa? Bila sudah dituliskan di skenario crosscheck ulang. Kalau di meja berikutnya identitas masih sama jangan ditanya lagi (paling tidak crosscheck saja). “Jadi nama Bapak _____ ya? Usianya ___ tahun?” 2. Anamnesis Apa keluhannya? (sesak napas) Sejak kapan? Sesaknya waktu kapan? Sesaknya hilang timbul atau terus menerus? Kalau menarik napas atau menghembuskan napas susah gak? Waktu bernapas ada bunyi gak? Semakin sesak kalo lagi ngapain pak? (mis. debu, cuaca dingin, aktivitas) Supaya gak sesak lagi, biasanya ngapain? (mis. istirahat, cuaca panas)

Osce Blok 16

  • Upload
    khairan

  • View
    33

  • Download
    9

Embed Size (px)

DESCRIPTION

os

Citation preview

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    1 STATINS ANR AMSA UNSRI

    STATINS OSCEBLOK 16 : SISTEM RESPIRASI

    Angkatan 2013

    SKILL LAB 1: ANAMNESIS SISTEM RESPIRATORIUS

    a. Sesak Napas1. Basic

    Introduction(Assalamualaikum untuk HHH dapet nilai plus-) Selamat pagi, pak! Perkenalkan sayadr. Statins.

    Inform ConcentSebelumnya kita akan tanya jawab, agar saya mengetahui apa keluhannya. Apa bapakbersedia?

    Establishing RapportIdentitas pasienNamanya siapa? Umurnya berapa? Alamatnya dimana? Pekerjaannya apa?Bila sudah dituliskan di skenario crosscheck ulang. Kalau di meja berikutnya identitasmasih sama jangan ditanya lagi (paling tidak crosscheck saja).Jadi nama Bapak _____ ya? Usianya ___ tahun?

    2. Anamnesis

    Apa keluhannya? (sesak napas) Sejak kapan? Sesaknya waktu kapan?

    Sesaknya hilang timbul atau terus menerus?

    Kalau menarik napas atau menghembuskan napas susah gak?

    Waktu bernapas ada bunyi gak?

    Semakin sesak kalo lagi ngapain pak? (mis. debu, cuaca dingin, aktivitas) Supaya gak sesak lagi, biasanya ngapain? (mis. istirahat, cuaca panas)

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    2 STATINS ANR AMSA UNSRI

    Kalau tidur sesak gak? Kalo duduk masih sesak gak?

    Ada keluhan lain pak? (batuk yang disertai dahak/ tidak berdahak, batuk darah, nafasberbunyi/ tidak, demam, keringat malam, penurunan berat badan, nafsu makanberkurang)

    Apakah sudah pernah mengalami gejala seperti ini sebelumnya? Sudah pernah berobat belum?

    Kalo iya makan obat apa? Teratur ga?

    Ada riwayat penyakit lain gak? (misal Diabetes Mellitus, Asma, TBC, darah tinggi, gagaljantung, gagal ginjal, dll)

    Sering olahraga gak? Merokok gak? Minum minuman alkohol?

    Tempat kerjanya dimana? (mis. pabrik semen, pabrik batubara, banyak polusi) Apa keluarga ada yang menderita seperti ini juga?

    3. Ringkas jawaban pasien dan ceritakan ulang (kalo waktunya cukup!)

    4. KesimpulanBerdasarkan keluhan yang bapak sampaikan, saya menyimpulkan bahwa bapak menderitablabla. Tetapi untuk memastikannya masih perlu dilakukan pemeriksaan fisik danpemeriksaan penunjang.

    5. PenutupBaiklah, apakah dari penjelasan saya tadi ada yang ingin Bapak ingin tanyakan atausampaikan?

    Kalau begitu terima kasih atas kunjungan Bapak. Silahkan datang kemari jika ada rasa tidaknyaman atau sekedar konsultasi. Terima kasih, Pak. Jaga kesehatannya ya!

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    3 STATINS ANR AMSA UNSRI

    b. Nyeri Dada1. Basic

    Introduction(Assalamualaikum untuk HHH dapet nilai plus-) Selamat pagi, pak! Perkenalkan sayadr. Statins.

    Inform Concent

    Sebelumnya kita akan tanya jawab, agar saya mengetahui apa keluhannya. Apa bapakbersedia?

    Establishing RapportIdentitas pasienNamanya siapa? Umurnya berapa? Alamatnya dimana? Pekerjaannya apa?Bila sudah dituliskan di skenario crosscheck ulang. Kalau di meja berikutnya identitasmasih sama jangan ditanya lagi (paling tidak crosscheck saja).Jadi nama Bapak _____ ya? Usianya ___ tahun?

    2. Anamnesis

    Apa keluhannya? (Nyeri dada) Sejak kapan? Nyerinya waktu kapan?

    Nyerinya gimana? (tercekik, tertekan, terhimpit benda berat, atau tidak nyaman) Nyerinya dimana? (dada sebelah mana) Kalau berbaring mengarah ke bagian yang sakit gak?

    Ada nyeri tempat lain gak? Dimana? (penjalaran nyeri) Nyeri nya lama atau cuma sebentar? Kira-kira berapa menit? (>30menit,

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    4 STATINS ANR AMSA UNSRI

    Sudah pernah berobat belum?

    Kalo iya makan obat apa? Teratur ga?

    Ada riwayat penyakit lain gak? (misal Diabetes Mellitus, Asma, TBC, darah tinggi, gagaljantung, gagal ginjal, dll)

    Sering olahraga gak? Merokok gak? Minum minuman alkohol?

    Tempat kerjanya dimana? (mis. pabrik semen, pabrik batubara, banyak polusi) Apa keluarga ada yang menderita seperti ini juga?

    3. Ringkas jawaban pasien dan ceritakan ulang (kalo waktunya cukup!)

    4. KesimpulanBerdasarkan keluhan yang bapak sampaikan, saya menyimpulkan bahwa bapak menderitablabla. Tetapi untuk memastikannya masih perlu dilakukan pemeriksaan fisik danpemeriksaan penunjang.

    5. PenutupBaiklah, apakah dari penjelasan saya tadi ada yang ingin Bapak ingin tanyakan atausampaikan?

    Kalau begitu terima kasih atas kunjungan Bapak. Silahkan datang kemari jika ada rasa tidaknyaman atau sekedar konsultasi. Terima kasih, Pak. Jaga kesehatannya ya!

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    5 STATINS ANR AMSA UNSRI

    c. Batuk

    1. Basic

    Introduction(Assalamualaikum untuk HHH dapet nilai plus-) Selamat pagi, pak! Perkenalkan sayadr. Statins.

    Inform Concent

    Sebelumnya kita akan tanya jawab, agar saya mengetahui apa keluhannya. Apa bapakbersedia?

    Establishing RapportIdentitas pasienNamanya siapa? Umurnya berapa? Alamatnya dimana? Pekerjaannya apa?Bila sudah dituliskan di skenario crosscheck ulang. Kalau di meja berikutnya identitasmasih sama jangan ditanya lagi (paling tidak crosscheck saja).Jadi nama Bapak _____ ya? Usianya ___ tahun?

    2. Anamnesis

    Apa keluhannya? (batuk) Sejak kapan? Batuknya kapan saja? Batuknya hilang timbul atau terus menerus?

    Batuknya gimana? (berdahak atau nggak, ada darah nggak) Kalo berdahak, dahaknya gimana (cair atau kental)? Warnanya apa? Bau atau gak?

    Dahaknya sedikit atau banyak?

    Kalau ada darah, darahnya warna apa (warna merahnya gimana?)? darahnya sedikit,bercak-bercak, atau banyak?

    Batuknya semakin parah karena apa? (mis. debu, cuaca dingin, aktivitas) Biasanya batuknya reda karena apa? (mis. Minum air hangat, istirahat, cuaca panas) Ada keluhan lain pak? (nyeri dada, sesak napas, nafas berbunyi/ tidak, demam, keringat

    malam, penurunan berat badan, nafsu makan berkurang) Apakah sudah pernah mengalami gejala seperti ini sebelumnya?

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    6 STATINS ANR AMSA UNSRI

    Sudah pernah berobat belum?

    Kalo iya makan obat apa? Teratur ga?

    Ada riwayat penyakit lain gak? (misal Diabetes Mellitus, Asma, TBC, darah tinggi, gagaljantung, gagal ginjal, dll)

    Sering olahraga gak? Merokok gak? Minum minuman alkohol?

    Tempat kerjanya dimana? (mis. pabrik semen, pabrik batubara, banyak polusi) Apa keluarga ada yang menderita seperti ini juga?

    3. Ringkas jawaban pasien dan ceritakan ulang (kalo waktunya cukup!)

    4. KesimpulanBerdasarkan keluhan yang bapak sampaikan, saya menyimpulkan bahwa bapak menderitablabla. Tetapi untuk memastikannya masih perlu dilakukan pemeriksaan fisik danpemeriksaan penunjang.

    5. PenutupBaiklah, apakah dari penjelasan saya tadi ada yang ingin Bapak ingin tanyakan atausampaikan?

    Kalau begitu terima kasih atas kunjungan Bapak. Silahkan datang kemari jika ada rasa tidaknyaman atau sekedar konsultasi. Terima kasih, Pak. Jaga kesehatannya ya!

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    7 STATINS ANR AMSA UNSRI

    SKILL LAB 2: PEMERIKSAAN FISIK SISTEM RESPIRATORIUS

    *Kalo sama dr Diah, dr Zen, just do it! Ga usah pake ngoceh pokoknya lakukan dan sebutkaninterpretasi*

    1. Basic

    Introduction(Assalamualaikum untuk HHH dapet nilai plus-) Selamat pagi, pak! Perkenalkan saya dr.Statins.

    Inform ConcentDisini saya akan melakukan pemeriksaan fisik paru. Apa bapak bersedia?

    Establishing RapportIdentitas pasienNamanya siapa? Umurnya berapa? Alamatnya dimana? Pekerjaannya apa?Bila sudah dituliskan di skenario crosscheck ulang. Kalau di meja berikutnya identitas masihsama jangan ditanya lagi (paling tidak crosscheck saja).Jadi nama Bapak _____ ya? Usianya ___ tahun?

    Protip

    Bapak silakan berbaring! Bajunya dibuka ya pak! saya cuci tangan dulu! Jangan lupa berdiridi kanan pasien!

    2. Pemeriksaan Fisik

    Inspeksia. Bentuk dada : Simetris atau tidak? Normal atau tidak? Apakah ada kelainan

    bentuk?b. Frekuensi pernapasan : Normal, bradipneu, atau takipneu?c. Sifat pernapasan : Torakoabdominal atau abdominotorakal?d. Irama pernapasan : Normal, cepat dalam (Kussmaul, asidosis respiratori, PPOK),

    cepat dangkal (pneumonia, alkalosis), amplitudo berubah-ubah (Cheyne stokes,kerusakan di sentral seperti meningitis dan sklerotik), tidak teratur, diselingi apnea (Biot),asimetri

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    8 STATINS ANR AMSA UNSRI

    Contoh interpretasi pemeriksaan fisik inspeksi kasus PPOK:Bentuk dada barrel chest, frekuensi pernapasan 60x/menit, tacypneu, sifat pernapasanAbdomino torakal, irama napas cepat dan dalam.

    Palpasia. Stem fremitus : Normal, meningkat (cairan), menurun (udara)

    Prosedur:1. Letakkan kedua telapak tangan ke dinding dada pemeriksa2. Minta pasien mengucapkan angka tujh tujuh (77). Pemeriksanya edukasiin pasiennya

    minta mengucapkan dengan maksimal. Kalo perlu contohin.3. Dengarkan getaran suara yang sampai ke telapak tangan.

    4. Telapak tangan pemeriksa harus menyentuh semua lobus. Oleh karena itu letakkantelapak tangan pada puncak paru (lobus superior), lalu geser ke tengah (lobus media),dan bagian bawah paru (lobus inferior)

    5. Sebelum berpindah ke lobus berikutnya, pindahkan posisi tangan pada kedua sisiuntuk lebih pasti mendengar stem fremitusnya

    b. Apeks jantung : Normalnya sekitar dibawah papila mammaeContoh interpetasi palpasi:Stem fremitus normal, sama kiri dan kanan. Apeks teraba.

    Perkusia. Batas paru-jantung

    1. Identifikasi angulus Ludovici, geser ke lateral = akan teraba costa 22. Satu jari dibawah costa 2 (ICS 2), palpasi ke medial. Dengarkan suara sonor paru.

    Lakukan pada kedua sisi sampai terdengar perubahan suara menjadi redup = ICS Vlineamidclavicularis

    b. Batas paru hati1. Identifikasi angulus Ludovici, geser ke lateral kanan = akan teraba costa 22. Satu jari dibawah costa 2 (ICS 2), ketuk. Akan terdengar suara sonor. Terus lakukan

    hingga terdengar suara pekak pada ICS 6.3. Minta pasien menarik napas, tahan sebentar. Ketuk, akan tedengar sonor (paru-paru

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    9 STATINS ANR AMSA UNSRI

    4. sedang mengembang sehingga terdengar sonor). Minta pasien menghembuskannapas, ketuk ditempat yang sama, akan terdengar pekak (karena paru sudah tidakmengembang, diafragma mendatar).

    c. Batas paru lambungPrinsipnya sama kayak paru-hati, Cuma kalo lambung biasanya suaranya timpani danteraba di ICS 8 di linea aksilaris anterior.

    AuskultasiTempatkan stetoskop disemua lapangan paru.

    Dengarkan suara vesikuler : Lemah, frekuensi rendah. Terdengar utama saat inspirasi. Lebihterdengar jelas di lapangan bawah paru. Sebaiknya didengar menggunakan stetoskop bel.Dengarkan suara bronkial : Kasar, frekuensi tinggi, nyaring. Suara bronkial murni hanyaterdengar ditrakea. Di lapangan atas paru, suara bronkial sudah bercampur dengan vesikularsehingga disebut bronkovesikular.

    Contoh interpreasi auskultasi:Suara vesikuler normal terdengar lobus bawah, suara bronkial terdengar di trakea, tidakterdapat ronki dan mengi.

    Pemeriksaan Fisik Ekstra Paru1. Clubbing Finger2. Sianosis sentral : Lihat di telapak tangan dan mukosa mulut3. Edema pretibial

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    10 STATINS ANR AMSA UNSRI

    4. Pembesaran KGB5. JVP6. Hepar teraba

    3. KesimpulanBerdasarkan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan, semuanya normal.

    4. PenutupBaiklah, apakah dari penjelasan saya tadi ada yang ingin Bapak ingin tanyakan atau sampaikan?Kalau begitu terima kasih atas kunjungan Bapak. Silahkan datang kemari jika ada rasa tidaknyaman atau sekedar konsultasi. Terima kasih, Pak. Jaga kesehatannya ya!

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    11 STATINS ANR AMSA UNSRI

    SKILL LAB 3: NEBULISASI DAN TERAPI INHALASI

    Pemberian obat asma bisa dilakukan dengan cara parenteral (subkutan, intra muskuler , intra vena),oral dan inhalasi.

    Terapi farmakologi pada asma dibagi menjadi 2 golongan :1. Obat Pelega (reliever)

    Pengobatan pada saat serangan, digunakan pada semua derajat asma.Yang termasuk golongan obat ini :

    beta-2 agonis kerja singkat inhalasi, antikolinergik inhalasi,

    theofilin kerja singkat, dan beta-2 agonis kerja singkat oral.

    2. Obat Pengontrol (controller)Sebagai obat pengontrol, diindikasikan pada penderita asma persisten ringan sampai berat. Obatyang diganakan adalah steroid inhalasi dan bila perlu ditambahkan Beta- 2 agonis kerja panjangLABA (long acting beta-2 agonist).Yang termasuk golongan obat ini :

    glukokortikosteroid inhalasi,

    leukotriene modifiers, beta-2 agonis kerja lama inhalasi, theofilin,

    cromones,

    beta-2 agonis kerja panjang oral, anti IgE,

    glukokortikosteroid sistemik.

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    12 STATINS ANR AMSA UNSRI

    Terapi Inhalasi

    DefinisiPemberian obat secara langsung ke dalam saluran napas melalui jalan penghisapan.

    Keuntungan

    1. Obat bekerja langsung pada saluran napas2. Memberikan efek lebih cepat untuk mengatasi serangan asma karena setelah dihisap, obat akan

    langsung menuju paru-paru untuk melonggarkan saluran pernapasan yang sempit,3. Dosis yang diperlukan lebih rendah untuk mendapatkan efek yang sama4. Efek samping obat minimal karena konsentrasi obat yang rendah.

    Bentuk TerapiAda beberapa cara dalam terapi inhalasi, yaitu :1. Penguapan (gas powered hand held nebulizer),2. Inhaler dosis terukur (MDI, metered dose inhaler),3. Inhalasi dengan intermitten positive pressure breathing (IPPB),4. Pemberian melalui intubasi pada pasien yang menggunakan ventilator.

    ObatObat inhaler : MDI (Metred Dose Inhaler)Obat diberikandalam bentuk inhaler aerosol dengan/tanpa spacer dan bubuk halus (dry powderinhaler) berupa diskhaler, rotahaler, dan turbohaler.Beberapa obat pelega inhalasi : combivent, bricasma.Berbagai obat pengontrol : seretide, symbicort, pulmicort dan obucort

    Inhaler terdiri dari berbagai bentuk sediaan :

    1. Metered Dose Inhaler (MDI)a. Aerosol

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    13 STATINS ANR AMSA UNSRI

    b. aerosol dengan spacer

    c. Dry powder inhaler (DPI)- Accuhaler

    - Turbohaler

    - Rotahaler

    Cara Penggunaan Inhealer (MDI)1. Duduk tegak atau berdiri dengan dagu terangkat.2. Ambil tabung aerosol lalu kocok sebanyak 5-6 kali agar kandungan aerosol didalamnya

    tercampur kemudian masukkan kedalam kanister hingga terdengar bunyi klik

    3. Buka tutup inhalerJika baru pertama kali menggunakan inhaler selama seminggu atau lebih, maka untukpenggunaan pertama sebelum digunakan, semprotkan inhaler ke udara untuk mengecek apakahinhaler berfungsi dengan baik.

    4. Tarik nafas dalam-dalam dan buang perlahan. Lalu letakkan bagian mulut inhaler pada mulut(diantara gigi atas dan bawah), kemudian tutup mulut dengan merapatkan bibir (jangan digigit).

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    14 STATINS ANR AMSA UNSRI

    5. Mulai dengan bernapas perlahan dan dalam melalui mulut inhaler, sambil bernapas secaraberbarengan tekan bagian tombol inhaler untuk melepaskan obatnya. Satu kali tekanmerupakan satu kali semprotan obat.

    6. Lanjutkan untuk bernapas dalam untuk memastikan obat dapat mencapai paru-paru.7. Tahan napas selama kurang lebih 10 detik (atau selama kondisi senyaman yang terasa) lalu

    buang napas perlahan.8. Jika membutuhkan semprotan berikutnya, tunggu sampai 30 detik, dan kocok kembali inhaler,

    ulangi langkah 4 sampai 7.

    9. Tutup kembali mulut inhaler dan simpan inhaler di tempat yang kering.

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    15 STATINS ANR AMSA UNSRI

    Nebulisasi

    Hanya diberikan kalau ada wheezing!Terdiri dari berbagai bentuk :

    1. masker dan Jet/compressor nebulizer

    2.nebulisasi dan tabung oksigen

    A. Obat nebulizer-Ipatropiumbromide,salbutamol(combivent nebules 100 mcg)-Salbutamol nebules (ventolin nebules)

    Efek : bronkodilatasiDosis : 1 ampul (dewasa)Waktu pemberian : 15-20menit

    B. Dispossable spuit 3 cc

    C. Cairan NaCl 0,9%

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    16 STATINS ANR AMSA UNSRI

    Nebulisasi dengan tabung oksigen

    1. Memperkenalkan diri dan menyatakan tujuanSelamat pagi, Ibu. Perkenalkan saya dr. Statin yang berugas hari ini.Saya disini akan menjelaskan bagaimana cara menggunakan nebulizer agar Ibu bisamengatasi sesak napas saat serangan asma datang. Sekaligus kita coba pakai langsung agarIbu lebih mudah memahaminya.Apakah Ibu bersedia? Ya.

    2. Pengenalan alat dan bahanAlat dan bahan yang kita butuhkan untuk menggunakan nebulizer ini antara lain :

    a. Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter, humidifierFlowmeter digunakan untuk mengukur seberapa kuat hembusan napas sementarahumidifier digunakan untuk...........

    b. Masker Nebulizerc. Obat yang akan diberikan melalui nebulizerd. Spuit 1 cc`e. Medikasi/obat yang diberikan

    Obat-obat yang biasa diberikan untuk penggunaan nebulizer ini diantaranya Ipatropiumbromide, Salbutamol (combivent nebules 100 mcg, Salbutamol nebules (ventolin nebules)

    3. Persiapan :

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    17 STATINS ANR AMSA UNSRI

    a. Menyiapkan lingkungan yang aman untuk pasien

    b. Tempatkan pasien pada posisi tegak/40-90 derajat yang memungkinkan klienventilasidan pergerakan diafragma maksimalNah, Bu. Jadi saat menggunakan alat ini usahakan posisi badan tegak/40-90 derajat agarpertukaran udara dan pengembangan paru bisa maksimal.

    c. Mengontrol flowmeter dan humidifier pada tabung oksigenPastikan flowmeter berfungsi dengan baik dan ada air pada humidifier-nya ya, Bu.

    4. Evaluasi suara napas, pulse rate, status respirasi, saturasi oksigen sebelum medikasidiberikanSekarang saya akan mendengarkan suara napas, menilai denyut nadi, status respirasi dansaturasi oksigen Ibu.

    5. Masukkan obat ke dalam nebulizer-obat bronchodilator yang berupa cairan 0,3-0,5 ml.Saya akan memasukkan obat kedalam nebulizer cupnya. Disini saya menggunakan ...Ipatropiumbromide,salbutamol (combivent nebules 100 mcg)Salbutamol nebules (ventolin nebules)Apa nanti obatnya pilih aja

    6. Menamambahkan /dicampur sejumlah normal saline steril sebanyak 1 ml sampai 1,5 mlkenebulizerKemudian saya akan menambahkan saline steril sebanyak 1-1,5ml

    7. Memasang masker sesuai wajah klienSekarang kita pakai masker/sunkupnya dulu ya, Bu. Dalam pemakaian masker ini, kita harusmemastikan tidak ada udara yang bisa keluar kecuali melalui lubang yang memang sudah adapada masker.

    8. Instruksikan pasien untuk mengikuti prosedur dengan benar, lakukan perlahan, napasdalam dan tahan napas saat inspirasi puncak beberapa saat.Nah sejauh ini langkah kita sudah benar dan sesuai prosedur.Nanti setelah saya alirkan oksigennya, Ibu tarik napas dalam-dalam kemudian tahan beberapadetik ya, Bu. Kemudian hembuskan perlahan. Coba Bu ikuti instruksi saya.*nanti Ibu nya inspirasi ekspirasi kan, liatin*Iya benar seperti itu, ulangi cara yang sama ya Bu selama masker masih terpasang.

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    18 STATINS ANR AMSA UNSRI

    9. Menyambungkan masker nebulizer dengan tabung oksigen 6-8 liter/menit,dengan selangpenghubung. Sesuaikan flow rate oksigen sampai kabut yang keluar sedikit tipis, jikaterlalu kuat arusnya obat dapat terbuang sia-siaSekarang saya akan menyambungkan masker nebulizer ini dengan tabung oksigenmenggunakan selang penghubung. Kita atur dulu oksigen yang dialirkan 6-8 liter/menit, laluputar knop nya untuk menyalakan. Sekarang kita sesuaikan aliran oksigennya agar kabutyang keluar sedikit tipis; tidak terlalu tipis namun tidak pula terlalu tebal.Hati-hati jangan sampai arus terlalu kuat karna obat bisa terbuang sia-sia.

    10. Mengontrol apakah selang dan masker berfungsi dengan baik11. Pemberian mungkin membutuhkan waktu selama 10-15 menit12. Mengevaluasi respon klien (pola napas)13. Lanjutkan pengobatan sampai kabut tidak lagi diproduksi-dapat sampai 3 kali (30-45

    menit)14. Merapihkan pasien

    Nah jadi kita sudah selesai, Bu. Sejauh ini apakah ada yang ingin Ibu tanyakan? Tidak.Kalau begitu terima kasih atas kunjungan Ibu. Silahkan datang kemari jika ada rasa tidaknyaman atau sekedar konsultasi. Terima kasih, Bu. Jaga kesehatannya ya.

    15. Mencuci tangan

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    19 STATINS ANR AMSA UNSRI

    Nebulizer (yang menggunakan mesin)

    Langkah-langkah yang perlu dilakukan :

    1. Memperkenalkan diri dan menyatakan tujuanSelamat pagi, Ibu. Perkenalkan saya dr. Statin yang berugas hari ini.Saya disini akan menjelaskan bagaimana cara menggunakan nebulizer agar Ibu bisamengatasi sesak napas saat serangan asma datang. Sekaligus kita coba pakai langsung agarIbu lebih mudah memahaminya.Apakah Ibu bersedia? Ya.

    2. Pengenalan alat dan bahanAlat dan bahan yang kita butuhkan untuk menggunakan nebulizer ini antara lain :

    a. Mesin nebulizerb. Selang penghubungc. Masker Nebulizerd. Obat yang akan diberikan melalui nebulizere. Spuit 1 cc`f. Medikasi/obat yang diberikan

    Obat-obat yang biasa diberikan untuk penggunaan nebulizer ini diantaranya Ipatropiumbromide, Salbutamol (combivent nebules 100 mcg, Salbutamol nebules (ventolin nebules)

    3. Persiapan :a. Menyiapkan lingkungan yang aman untuk pasien

    b. Tempatkan pasien pada posisi tegak/40-90 derajat yang memungkinkan klienventilasidan pergerakan diafragma maksimalNah, Bu. Jadi saat menggunakan alat ini usahakan posisi badan tegak/40-90 derajat agarpertukaran udara dan pengembangan paru bisa maksimal.

    4. Hubungkan kabel mesin nebulizer ke stop kontak5. Evaluasi suara napas, pulse rate, status respirasi, saturasi oksigen sebelum medikasi

    diberikanSekarang saya akan mendengarkan suara napas, menilai denyut nadi, status respirasi dansaturasi oksigen Ibu.

    6. Masukkan obat ke dalam nebulizer-obat bronchodilator yang berupa cairan 0,3-0,5 ml.

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    20 STATINS ANR AMSA UNSRI

    Saya akan memasukkan obat kedalam nebulizer cupnya. Disini saya menggunakan ...Ipatropiumbromide,salbutamol (combivent nebules 100 mcg)Salbutamol nebules (ventolin nebules)Apa nanti obatnya pilih aja

    7. Menamambahkan /dicampur sejumlah normal saline steril sebanyak 1 ml sampai 1,5 mlkenebulizerKemudian saya akan menambahkan saline steril sebanyak 1-1,5ml

    8. Memasang masker sesuai wajah klienSekarang kita pakai masker/sunkupnya dulu ya, Bu. Dalam pemakaian masker ini, kita harusmemastikan tidak ada udara yang bisa keluar kecuali melalui lubang yang memang sudah adapada masker.

    9. Instruksikan pasien untuk mengikuti prosedur dengan benar, lakukan perlahan, napasdalam dan tahan napas saat inspirasi puncak beberapa saat.Nah sejauh ini langkah kita sudah benar dan sesuai prosedur.Nanti setelah saya alirkan oksigennya, Ibu tarik napas dalam-dalam kemudian tahan beberapadetik ya, Bu. Kemudian hembuskan perlahan. Coba Bu ikuti instruksi saya.*nanti Ibu nya inspirasi ekspirasi kan, liatin*Iya benar seperti itu, ulangi cara yang sama ya Bu selama masker masih terpasang.

    10. Tekan tombol ON pada mesin nebulizer untuk menghidupkan mesin11. Menyambungkan masker nebulizer dengan tabung oksigen 6-8 liter/menit,dengan selang

    penghubung. Sesuaikan flow rate oksigen sampai kabut yang keluar sedikit tipis, jikaterlalu kuat arusnya obat dapat terbuang sia-siaSekarang saya akan menyambungkan masker nebulizer ini dengan tabung oksigenmenggunakan selang penghubung. Kita atur dulu oksigen yang dialirkan 6-8 liter/menit, laluputar knop nya untuk menyalakan. Sekarang kita sesuaikan aliran oksigennya agar kabut

    yang keluar sedikit tipis; tidak terlalu tipis namun tidak pula terlalu tebal.Hati-hati jangan sampai arus terlalu kuat karna obat bisa terbuang sia-sia.

    12. Mengontrol apakah selang dan masker berfungsi dengan baik13. Pemberian mungkin membutuhkan waktu selama 10-15 menit tergantung berapa lama

    obat habis

    14. Mengevaluasi respon klien (pola napas)

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    21 STATINS ANR AMSA UNSRI

    15. Lanjutkan pengobatan sampai kabut tidak lagi diproduksi-dapat sampai 3 kali (30-45menit)

    16. Matikan mesin dengan menekan tombol off.17. Merapihkan pasien

    Nah jadi kita sudah selesai, Bu. Sejauh ini apakah ada yang ingin Ibu tanyakan? Tidak.Kalau begitu terima kasih atas kunjungan Ibu. Silahkan datang kemari jika ada rasa tidaknyaman atau sekedar konsultasi. Terima kasih,Bu. Jaga kesehatannya ya..

    18. Mencuci tangan

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    22 STATINS ANR AMSA UNSRI

    SKILL LAB 4: PEMERIKSAAN FISIK THT

    1. Basic

    Introduction(Assalamualaikum untuk HHH dapet nilai plus-) Selamat pagi, pak! Perkenalkan saya dr.Statins.

    Inform Concent

    Disini saya akan melakukan pemeriksaan THT. Apa bapak bersedia?

    Establishing RapportIdentitas pasienNamanya siapa? Umurnya berapa? Alamatnya dimana? Pekerjaannya apa?Bila sudah dituliskan di skenario crosscheck ulang. Kalau di meja berikutnya identitas masihsama jangan ditanya lagi (paling tidak crosscheck saja).Jadi nama Bapak _____ ya? Usianya ___ tahun?

    Protip

    Pemeriksaan THT dilakukan dengan duduk, lutut pemeriksa bersisian dengan lutut pasien.Mulai pemeriksaan dari yang tidak sakit. Jangan lupa cuci tangan!

    2. Pemeriksaan THTAlat dan Bahan

    Telinga- lampu kepala

    - corong telinga

    - otoskop

    - aplikator (alatpelilit) kapas- pengait serumen

    - pinset telinga

    - nierbekken- spuit irigasi telinga

    - garputala 1 set (128hz, 256 hz, 512 hz, 1024 hz, 2048 hz)

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    23 STATINS ANR AMSA UNSRI

    Hidung- spekulum hidung- kaca tenggorok no 2-4

    - pinset bayonet- spatula lidah- lampu spiritus/ korek api

    Tenggorok

    - spatula lidah- kaca tenggorok no 5-8- kassa

    - kapas

    - nierbekken- tissue

    - lampu spiritus

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    24 STATINS ANR AMSA UNSRI

    Pemeriksaan Telinga

    Pasien duduk dengan posisi badan condong ke depan dan kepala lebih tinggi sedikit darikepala pemeriksa untuk memudahkan melihat liang telinga dan membran timpani.

    Atur lampu kepala supaya fokus dan tidak mengganggu pergerakan, kira kira 20-30 cm didepan dada pemeriksa dengan sudut kira kira 60 derajat, lingkaran fokus dari lampu, diameter2-3 cm.

    Periksa telinga bagian luar (baik atau tidak, ada luka atau tidak, ada pembengkakan tidak,adakah cairan yang keluar dari telinga)

    Untuk memeriksa telinga, harus diingat bahwa liang telinga tidak lurus. Untuk meluruskannyamaka daun telinga ditarik ke atas belakang, dan tragus ditarik ke depan.

    Pada anak, daun telinga ditarik ke bawah. Dengan demikian liang telinga dan membrantimpani akan tampak lebih jelas

    Untuk pemeriksaan detail membran timpani seperti perforasi, hiperemis atau bulging danretraksi, dipergunakan otoskop.

    Otoskop dipegang seperti memegang pensil. Dipegang dengan tangan kanan untuk memeriksatelinga kanan dan dengan tangan kiri bila memeriksa telinga kiri. Supaya posisi otoskop inistabil maka jari kelingking tangan yang memegang otoskop ditekankan pada pipi pasien.

    Untuk melihat gerakan membran timpani digunakan otoskop pneumatic (periksa ada gakperforasi, hiperemis atau bulging dan retraksi. Lalu lihat reflex cahaya gendang telinga, jikareflex cahaya jam 7 pada telinga sebelah kiri dan reflex cahaya jam 5 pada telinga kananartinya normal)

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    25 STATINS ANR AMSA UNSRI

    Pemeriksaan Hidung

    a. Rhinoskopi anterior

    Pasien duduk menghadap pemeriksa. Spekulum hidung dipegang dengan tangan kiri(right handed), arah horizontal, dengan jari telunjuk ditempelkan pada dorsum nasi.

    Tangan kanan untuk mengatur posisi kepala. Spekulum dimasukkan ke dalam ronggahidung dalam posisi tertutup, dan dikeluarkan dalam posisi terbuka.

    Saat pemeriksaan diperhatikan keadaan :- Rongga hidung, luasnya lapang/sempit (dikatakan lapang kalau dapat dilihat

    pergerakan palatum mole bila pasien disuruh menelan), adanya sekret, lokasi serta asalsekret tersebut.

    - Konka inferior, konka media dan konka superior warnanya merah muda(normal),pucat atau hiperemis. Besarnya, eutrofi, atrofi, edema atau hipertrofi.

    - Septum nasi cukup lurus, deviasi, krista dan spina.- Massa dalam rongga hidung, seperti polip atau tumor perlu

    diperhatikankeberadaannya.- Asal perdarahan di rongga hidung, krusta yang bau dan lain-lain perlu diperhatikan.

    Contoh interpretasi:Tidak ada sekret, konka inferior dan konka media warnanya merah muda (normal) dan tidakada pembengkakan, Septum nasi cukup lurus tidak ada deviasi, tidak ada massa dalamrongga hidung, tidak ada pendarahan ataupun krusta.

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    26 STATINS ANR AMSA UNSRI

    b. Rhinoskopi posterior

    Untuk pemeriksaan ini dipakai kaca tenggorok no.2-4. Kaca ini dipanaskan dulu denganlampu spritus atau dengan merendamkannya di air panas supaya kaca tidakmenjadi kaburoleh nafas pasien.

    Sebelum dipakai harus diuji dulu pada punggungtangan pemeriksa apakah tidak terlalupanas.

    Lidah pasien ditekan dengan spatula lidah, pasien bernafas melalui mulutkemudian kacatenggorok dimasukkan ke belakang uvula dengan arah kaca ke atas.

    Setelah itu pasien diminta bernafas melalui hidung. Perlu diperhatikan kaca tidakbolehmenyentuh dinding posterior faring supaya pasien tidak terangsang untuk muntah.

    Sinarlampu kepala diarahkan ke kaca tenggorok dan diperhatikan :- septum nasi bagian belakang- nares posterior (koana)- sekret di dinding belakang faring (post nasal drip)- dengan memutar kaca tenggorok lebih ke lateral maka tampak konkasuperior, konka

    media dan konka inferior.- nasofaring, muara tuba, torus tubarius dan fossa rossen muller.

    Contoh interpretasi:

    Tidak ada post nasal drip, konka inferior, media, dan superior normal, septum nasi bagianbelakang normal, koana normal, fossa rossen muller tidak ada kelainan, muara tuba dantorus tubarius normal

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    27 STATINS ANR AMSA UNSRI

    Pemeriksaan Mulut dan Faring (Orofaring) Suruh pasien membuka mulut

    Dua per tiga bagian depan lidah ditekan dengan spatula lidah kemudian diperhatikan :- Dinding belakang faring : warnanya, licin atau bergranula, sekret ada atau tidak dan

    gerakan arkus faring.

    - Tonsil : besar, warna, muara kripta, apakah ada detritus,- Mulut :bibir, bukal, palatum, gusi dan gigi geligi- Lidah : gerakannya dan apakah ada massa tumor, atau adakah berselaput- Palpasi rongga mulut diperlukan bila ada massa tumor, kista dan lain-lain.- Palpasi kelenjar liur mayor (parotis dan mandibula)

    Pemeriksaan Hipofaring dan Laring

    Pasien duduk lurus agak condong ke depan dengan leher agak fleksi.

    Minta pasien menjulurkan lidah. Lidah pasien kemudian dipegang dengan tangan kirimemakai kasa (dengan jari tengah dibawah dan jempol diatas lidah di pegang, telunjuk dibawah hidung, jari manis dan kelingking di bawah dagu).

    Pasien diminta bernafas melalui mulut denggan tenang.

    Kaca tenggorok no 9 yang telah dihangatkan dipegang dengan tangan kanan sepertimemegang pensil, diarahkan ke bawah, dimasukkan ke dalam mulut dan diletakkan di

    - Epiglotis

    - Aritenoid berupa tonjolan 2 buah- Plika ariepiglotika yaitu lipatan yang menghubungkan aritenoid dengan epiglottis- Rima glotis

    - Pita suara palsu (plika ventrikularis) : warna, edema atau tidak, tumor.

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    28 STATINS ANR AMSA UNSRI

    - Pita suara (plika vokalis): warna, gerakan adduksi pada waktu fonasi dan abduksi padawaktu inspirasi, tumor dan lain-lain

    - Valekula : adakah benda asing- Sinus piriformis : apakah banyak sekret

    Contoh interpretasi:Laring dalam keadaan normal, tidak ada banyak secret, tidak ada massa.

    3. KesimpulanBerdasarkan pemeriksaan THT yang telah dilakukan, semuanya normal.

    4. PenutupBaiklah, apakah dari penjelasan saya tadi ada yang ingin Bapak ingin tanyakan atau sampaikan?Kalau begitu terima kasih atas kunjungan Bapak. Silahkan datang kemari jika ada rasa tidaknyaman atau sekedar konsultasi. Terima kasih, Pak. Jaga kesehatannya ya!

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    29 STATINS ANR AMSA UNSRI

    SKILL LAB 5: TES TUBERKULIN

    1. Basic

    Introduction(Assalamualaikum untuk HHH dapet nilai plus-) Selamat pagi, bu! Perkenalkan saya dr.Statins.

    Inform Concent

    Ibu, jadi saya akan melakukan tes tuberkulin pada anak ibu. Tes ini gunanya untukmengetahui apakah anak ibu sedang atau pernah terinfeksi bakteri MTb. Nanti setelah tes ini,akan ada sedikit merah dan pembengkakan pada tempat penyuntikan. Mohon untuk tidakdipegang-pegang ya bu, karena setelah 2 hari kita mau lihat hasil pemeriksaannya seperti apa.Jadi, apakah ibu bersedia? Saya siapkan alat dulu ya bu!

    Establishing RapportIdentitas pasienNamanya anaknya siapa? Umurnya berapa? Alamatnya dimana?Namanya ibu siapa? Umurnya berapa? Alamatnya dimana? Pekerjaannya apa?Bila sudah dituliskan di skenario crosscheck ulang. Kalau di meja berikutnya identitas masihsama jangan ditanya lagi (paling tidak crosscheck saja).Jadi nama anak ibu _____ ya? Usianya ___ tahun?

    Protip

    Siapkan 1 ampul PPD RT 23, disposable spuit 1 cc, kapas steril, dan alkohol. Jangan lupa cucitangan! Pakai handscoon!

    2. Tes Tuberkulin

    Bersihkan kulit permukaan lengan bawah bagian dalam (volar/fleksor) kira-kira 5-10 cm darilipatan siku dengan kapas steril dan alkohol, biarkan hingga kering.

    Beritahu pasien untuk tenang.

    Pastikan PPD RT 23 belum kadaluarsa.

    Aspirasi satu 1cc PPD RT 23 dengan menggunakan spuit. Untuk mengambilnya, ampuldalam posisi terbalik. Pastikan tidak ada gelembung udara.

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    30 STATINS ANR AMSA UNSRI

    Suntikkan secara intradermal, lubang jarum mengarah ke atas (bevel terlihat oleh mata kita).Sudut jarum 10-15 terhadap permukaan lengan (hampir datar).

    Akan timbul gelembung putih pucat pada bekas tempat penyuntikan. Bila tidak timbul, berartipenyuntikan tidak berhasil dan dapat diulang. Adapun pengulangan penyuntikan dilakukankira-kira sejauh 5cm dari tempat awal penyuntikan.

    Catat lokasi penyuntikan (kanan/kiri) pada rekam medic.

    3. PenutupTes tuberkulin sudah selesai dilakukan, hasil tes ini baru bisa dibaca 2-3 hari lagi, jadi nanti ibusama anaknya datang kesini 2-3 hari lagi. Baiklah, apakah dari penjelasan saya tadi ada yangingin Ibu ingin tanyakan atau sampaikan? Kalau begitu terima kasih atas kunjungannya.

    4. Pembacaan Hasila. Metode Sokal : Masing-masing sisi indurasi ditandai dengan pena, kemudian ukur secara

    transversal diameter indurasinya.

    b. Metode Palpasi

    Interpretasi:a. Indurasi 0-4 mm : Uji tuberkulin negatif

    Arti klinis : tidak ada infeksi Mycobacterium tuberculosis.b. Indurasi 5-9 mm : Meragukan

    Hal ini bisa karena kesalahan teknik, reaksi silang denganMycobacterium atypikal atau pasca vaksinasi BCG.

    c. Indurasi 10 mm : Uji tuberkulin positifArti klinis : sedang atau pernah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis.

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    31 STATINS ANR AMSA UNSRI

    SKILL LAB 6: SPIROMETRI

    1. Interpretasi HasilKetika melihat hasil suatu spirometri, terdapat 3 hal yang harus kita amati.a. Nilai FVC : Untuk menilai penyakit restriksi

    Derajat Restriksi % pred FVCRingan 70 79

    Sedang 60 69

    Berat 35 59

    Sangat berat < 35

    b. Nilai FEV1 : Untuk menilai penyakit obstruksi GOLD 2014

    Derajat Obstruksi % pred FEV1Ringan 80

    Sedang 50 FEV1 < 80

    Berat 30 FEV1 < 50

    Sangat berat < 30

    c. Rasio FEV1 dan FVC : Untuk konfirmasi. Lihatnya pada kolom measurement pasien.Pada penyakit obstruksi : < 0,7Pada penyakit restriksi : >0,7

    2. EdukasiIngat! Obstruksi : sumbatan

    Restriksi : hambatanContoh edukasi pasien obstruksi : Bapak, dari hasil spirometri bapak tadi, ternyata udara

    maksimal yang bisa bapak hembuskan setelah bapak menariknapas dengan maksimal juga adalah sebanyak 90%. Hasil iniartinya bapak hanya mampu mengeluarkan sebanyak 60persen saja dari nilai normal. Sedangkan kemampuan bapak

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    32 STATINS ANR AMSA UNSRI

    dalam menghembuskan napas dalam satu detik adalah 32%.Hal ini berarti, ada sumbatan dijalan napas bapak.

    Contoh edukasi pasien restriksi : Bapak, dari hasil spirometri bapak tadi, ternyata udaramaksimal yang bisa bapak hembuskan setelah bapak menariknapas dengan maksimal juga adalah sebanyak 40%. Hasil iniartinya bapak hanya mampu mengeluarkan sebanyak 40persen saja dari nilai normal. Sedangkan kemampuan bapakdalam menghembuskan napas dalam satu detik adalah 80%.Hal ini berarti, ada hambatan dijalan napas bapak.

    3. PenutupBaiklah, apakah dari penjelasan saya tadi ada yang ingin Bapak ingin tanyakan atau sampaikan?Kalau begitu terima kasih atas kunjungan Bapak. Silahkan datang kemari jika ada rasa tidaknyaman atau sekedar konsultasi. Terima kasih, Pak. Jaga kesehatannya ya!

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    33 STATINS ANR AMSA UNSRI

    OSCE BLOK 16 Angkatan 2011

    Ada 6 jalur dengan kasus yang berbeda- beda.. Berbeda dari blok sebelumnya yang setiap jalurselama mejanya sama pasti yang dilakukan adalah sama.. Tapi dari 6 tsb, ada 4 kasus (2 kasussama)..Kasus

    - Tb dewasa 2x- Tb anak 2x- Tonsilofaringitis kronik eksaserbasi akut 1x- PPOK 1x

    Jalur Tb dewasaMeja 1 AnamnesisSudah jelas kasusnya Tb dewasa, keluhan yang pasti adalah batuk > 2 minggu.. Bisa kering,berdahak bahkan berdarah.. Tinggal digali lagi seputar batuk dan gejala penyerta Tb dewasa..Meja 2 Pemeriksaan fisikMeja 3 Pemeriksaan penunjang (Foto thorax)Alhamdulillah tidak sampai ke interpretasi, cukup nanti saat koas saja berpusing tentang ini.. Jadidi foto thorax hanya cek list sebelum baca foto thorax (kelayakan/kriteria bisa dibaca) danbercerita bagaimana tata urutan membacanya (sentral ke perifer).. Ada di penjelasan dosen danITnya..

    Meja 4 TatalaksanaHarus dibedakan antara kasus lama dan kasus baru, karena prinsip pengobatannya berbeda..Cukup sampai apa saja dan berapa lama obatnya (fase awal dan fase lanjutan), tidak sampai didosis..

    Jalur Tb anakMeja 1 AnamnesisSesuai nama jalurnya, kasusnya adalah Tb pada anak.Meja 2 Pemeriksaan fisikMeja 3 Pemeriksaan penunjang (tes Tuberkulin)

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    34 STATINS ANR AMSA UNSRI

    Tes tuberkulin ini dijelaskan bagaimana prosedur, indikasi, alat/bahan yang digunakan, sertainterpretasinya.

    Meja 4 TatalaksanaAda 2 versi, ada yang menulis resep OAT anak (obatnya yang sudah dikombinasi sepertirimcur/rifater), ada juga yang menghitung dosis obatnya. Menulis resep, diingat lagi Blok 12bagaimana sistematikanya, sedangkan dosis, untuk anak ada perbedaan berdasarkan usia, nahtinggal disesuaikan.

    Jalur TonsilofaringitisMeja 1 AnamnesisKasusnya Tonsilofaringitis kronik eksaserbasi akut, kalo ingat gejala- gejaladi slide dan tutorialInsya Allah aman..

    Meja 2 Pemeriksaan telinga (Otoskopi) dan orofaringJangan lupa prinsip awal sebelum pemeriksaan, pakai lampu kepala, posisi pasien dan pemeriksajuga harus benar, cara memegang scapel lidah dan otoskop juga harus benar.. Meja 3Pemeriksaan laring (Laringoskopi indirect)Jangan lupa prinsip awal sebelum pemeriksaan, pakai lampu kepala, posisi pasien dan pemeriksa,memanaskan kaca laring dan dites di punggung kulit, menarik lidah pasien pakai kasa dst..Meja 4 Tatalaksana (farmakologi, non- farmakologi,serta indikasi tonsilektomi)Sebutin aja obat2nya, kausatif maupun simptomatik.. Lalu di akhir ditanya kalo tidak sembuhbagaimana.. Itu kemungkinan memancing kita menyebutkan tonsilektomi, nah sebutkantatalaksana ini berdasarkan indikasinya..

    Jalur PPOKMeja 1 AnamnesisKeluhan utama berupa sesak napas, jangan lupa tanyakan riwayat merokok.. Kalo batuk dan adadahak, gali lagi masalah dahak ini.. Tanyakan juga nyeri dada, kemungkinan jika sudah kena dipleura..

    Meja 2 Pemeriksaan fisikSelalu jangan lupa prinsip awal sebelum pemeriksaan.. Di meja ini ada pemeriksaan vital sign,udah babat abis dah kelima- lima tanda vital.. Baru mulai pemeriksaan thorax dan ekstrathorax..

  • BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)ASIAN MEDICAL STUDENTS ASSOCIATION (AMSA)

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYASekretariat:

    Kampus A FK Unsri, Jl. Mayor. Mahidin Komp. RSMH PalembangKampus B FK Unsri, Zona F Gedung I Kampus Unsri Indralaya

    Jl. Palembang-Prabumulih Km. 32 Inderalaya

    35 STATINS ANR AMSA UNSRI

    Dimulai dari inspeksi, baru pegang- memegang, baru ketuk- mengetuk, baru dengar- mendengar..Jangan dibalik, urutannya IPPA..Meja 3 Pemeriksaan penunjang (Spirometri)Jangan lupa prinsip awal dulu.. Lalu penjelasan cara memakai spirometri.. Nah di meja ini adahasil pemeriksaan, kita tinggal interpretasikan apakah kasus obstruksi/restriksi disertaiderajatnya.. Hapalin yang ada di modul..Meja 4 TatalaksanaTatalaksana berupa nebulizer, jadi ceritanya ada pasien yang PPOK eksaserbasi akut nah kitadisuruh bagaimana cara menebulizer si pasien tsb.. Pasien (a.k.a probandus) awalnya dalamkeadaan tidur, nah kita suruh duduk dulu.. Nebulizer akan memberikan hasil yang optimal kalodiberikan dalam posisi duduk..

    by Agung Hadi Wibowo (Ahaw)