93
i OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL (DISDUKCAPIL) KABUPATEN TANAH DATAR DALAM PELAYANAN MASYARAKAT SKRIPSI Ditulis Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) pada Jurusan Ekonomi Syariah konsentrasi Manajemen Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar Oleh : DIAN RAMADANI NIM 13 232 022 JURUSAN EKONOMI SYARIAH/MANAJEMEN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR 1440 H /2019 M

OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

i

OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

(DISDUKCAPIL) KABUPATEN TANAH DATAR DALAM

PELAYANAN MASYARAKAT

SKRIPSI

Ditulis Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)

pada Jurusan Ekonomi Syariah konsentrasi Manajemen Syariah

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Batusangkar

Oleh :

DIAN RAMADANI

NIM 13 232 022

JURUSAN EKONOMI SYARIAH/MANAJEMEN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

BATUSANGKAR

1440 H /2019 M

Page 2: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …
Page 3: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …
Page 4: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …
Page 5: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

i

ABSTRAK

DIAN RAMADANI, NIM:13 232 022, dengan judul “ Optimalisasi

Manajemen pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah dalam Pelayanan Masyarakat”. Jurusan

Ekonomi Syariah/Manajemen Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, tahun 2019.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) kab. Tanah Datar dalam

Pelayanan Masyarakat dalam membangun pola komunikasi dan sosialisasi

program-program yang ada serta upaya yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) kab. Tanah Datar untuk Optimalisasi

Pelayanan dalam Mencapai Program. Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah

field research atau penelitian lapangan. Dengan menggunakan metode kualitatif.

Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan

dokumentasi.Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara turun

langsung kelokasi penelitian serta mengkajinya dengan kajian pustaka yang telah

ada.

Hasil penelitian berdasarkan program-program yang telah dilaksanakan

untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang dilakukan oleh Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) kab. Tanah Datar sudah

dilakukan sesuai dengan teknis dan prosedur.Akan tetapi belum terlaksana dengan

maksimal karena sosialisasi program-progam tidak berjalan dengan maksimal

seperti himbauan atau gebrakan untuk pembuatan dokumen serta perpanjangan

tangan dari petugas registrasi nagari yang tidak optimal serta efektifitas pelayanan

dalam mencapai pelayanan yang optimal seperti pembuatan dokumen

kependudukan yang tidak mencapai target.

Kata kunci : Optimalisasi Manajemen, pelayanan Masyarakat,Pemerintah

Daerah (DISDUKCAPIL)

Page 6: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI

ABSTRAK. ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI.. ................................................................................................. ii

DAFTAR TABEL........................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR.. .................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.. ..................................................................... 1

B. Fokus Masalah.. ................................................................................... 6

C. Rumusan Masalah.. .............................................................................. 6

D. Tujuan Penelitian.. ............................................................................... 6

E. Manfaat dan Luaran Penelitian.. .......................................................... 7

F. Defenisi Operasional.. .......................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Manajemen.. ................................................................................... 9

2. Pelayanan.. ..................................................................................... 33

A. Penelitian yang Relevan.. ..................................................................... 58

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian. .................................................................................... 60

B. Latar dan Waktu Penelitian. ................................................................. 60

C. Instrumen Penelitian............................................................................. 61

D. Sumber Data. ........................................................................................ 61

E. Teknik Pengumpulan Data. .................................................................. 62

F. Teknik Analisis Data. ........................................................................... 62

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Page 7: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

iii

1. Profil DISDUKCAPIL kab. Tanah Datar. ..................................... 64

2. Visi, Misi dan Motto DISDUKCAPIL kab. Tanah Datar. ............. 65

3. Struktur Organisasi......................................................................... 66

4. Kegiatan Utama Instansi. ............................................................... 67

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Pola Komunikasi dan Sosialisasi

Program-program yang dilakukan ................................................... 70

2. Mencapai Pelayanan yang Optimal. ............................................... 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan. ......................................................................................... 78

B. Saran. .................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA

Page 8: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penulisan Skripsi ........................................................................ 60

Page 9: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(DISDUKCAPIL) Kab. Tanah Datar ................................................ 66

Page 10: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan

oleh penyelengara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan

publik. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, aparatur pemerintah

bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada

masyarakat dalam rangka menciptakan kesejahteraan masyarakat. (Mahmudi,

2010, p. 230).

Konsep Islam mengajarkan bahwa dalam memberikan pelayanan kita

harus bersikap lemah-lembut dan tidak berlaku keras dan tidak berhati kasar.

Hal ini tampak dalam Al-Quran surat Ali- Imran ayat 159, yang menyatakan

bahwa :

Artinya : “ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku

lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi

berhati kasar, tentulah merekan menjauhkan diri dari sekelilingmu.

Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan

bermusyawarhlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila

kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah,

sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-

Nya”.

Penjelasan ayat : maka disebabkan rahmat yang amat besar dari

Allah, sebagaimana dipahami dari bentuk infinif (nakirah) dari kata

rahmat, bukan satu sebab yang lain. Disebabkan rahmat Allah itu engkau

berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekirannya engkau berlaku keras,

buruk perangai, kasar kata lagi berhati kasar, tidak peka terhadap keadaan

orang lain, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekellingmu, disebabkan

Page 11: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

2

oleh antipasti terhadapmu. Karena peragaimu tidak seperti itu, maka

maafkanlah kesalahan-kesalahan mereka yang kali ini mereka lakukan,

mohonkanlah ampun kepada Allah bagi mereka, atas dosa-dosa yang

mereka lakukan dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu,

yakni dalam urusan dunia, bahkan dalam syariat atau agama. Kemudian

apabila telah melakukan hal-hal diatas dan telah membulatkan tekad,

melaksanakan hasil musyawarah kamu, maka laksanakan sambil

bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang

yang bertwakkal kepada-Nya dan dengan demikian, Dia akan membantu

dan membimbing mereka kearah apa yang mereka harapkan (Shihab,

2002, p. 309).

Ayat ini menjelaskan bagaimana seorang pemberi layanan publik

bisa memberi pelayanan terhadap masyarakat sepenuh hati sesuai SOP

yang telah ditentukan, sebagai pemberi pelayanan publik harus

mempunyai jiwa yang adil, jujur, akuntabel, transparan, semua itu kunci

dari keberhasilan pelayanan agar Kepuasan Masyarakat terpenuhi.

Dengan pelayanan yang diberikan pastinya akan lebih banyak

masyarakat yang tertarik menggunakan jasa Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil dalam mengurus dokumen kependudukan. Saat ini dapat

diketahui bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

berdampak pada persaingan dunia usaha yang semakin meningkat, baik

perusahaan yang bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa.

Terlebih-lebih Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Perusahaan

yang gagal memuaskan pelanggannya akan menghadapi masalah yang

kompleks. Umumnya pelanggan yang tidak puas akan menyampaikan

pengalaman buruknya kepada orang lain dan bisa dibayangkan betapa

besar kerugian dari kegagalan memuaskan pelanggan.Oleh karena itu

setiap perusahaan jasa wajib merencanakan, mengorganisasikan,

mengimplementasikan, dan mengendalikan sistem kualitas sedemikian

rupa, sehingga pelayanan dapat memuaskan para pelanggannya. (Mukaron

dan Laksana, 2015, p. 124).

Page 12: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

3

Berdasarkan Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara

Nomor 63 Tahun 2003 tentang pedoman umum penyelenggaraan

pelayanan publik seperti prosedur pelayanan, keadilan mendapatkan

pelayanan dan kepastian jadwal pelayanan maka pemerintah memiliki

konsekuensi untuk meningkatkan pelayanan dalam sektor pelayanan

publik. Diharapkan aparatur pemerintah di seluruh Indonesia

melaksanakan pelayanan publik dengan baik sesuai dengan apa yang

diharapkan oleh masyarakat. Masih banyak yang harus dikoreksi dalam

pelayanan publik di Indonesia . Ini tidak menutup kemungkinan di

Kabupaten. Tanah Datar yang menjadi salah satu pelaksanaan dari

pelayanan publik.

Tugas pokok pemerintah pada hakekatnya adalah memberikan

pelayanan terhadap masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, demikian juga dengan pemerintah Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tanah Datar. Pelayanan publik

yang diselenggarakan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(Disdukcapil) sangat menarik untuk dicermati, karena kegiatannya dalam

rangka memenuhi kebutuhan masyarakat tentang dokumen kependudukan

yang sah seperti Kartu Keluarga (KK), akta kelahiran dan kartu tanda

penduduk (KTP). Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang primer dan

mendesak karena menjadi syarat utama dalam pengurusan dokumen lain

yang berhubungan dengan sosial, kesehatan, pendidikan, pekerjaan,

imigrasi dan lain-lain.

Kebijakan tentang kependudukan sendiri telah diatur dalam UU No

24 Tahun 2013 tentang rangkaian kegiatan penataan dan penertiban

dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk yang

diselenggarakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(Disdukcapil). Di mana Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(Disdukcapil) memiliki 4 bidang ataupun 4 tugas yang pertama, yaitu

bidang pelayanan pendaftaran penduduk. Dalam bidang ini tugasnya

adalah mengelola identitas penduduk seperti KK, surat kedatangan, surat

Page 13: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

4

pindah, KTP elektronik, serta kartu KIA (kartu identitas Anak). Kedua,

bidang pelayan pencatatan sipil. Dalam bidang ini bertugas membuat akta

kelahiran, akta kematian, akta perkawinan,akta perceraian,akta pengesahan

anak, penetapan anak, dan peristiwa penting lainnya.ketiga, bidang

pengelolaan informasi administrasi kependudukan. Dalam bidang ini

bertugas mengatur akses pengelolaan data seperti profil penduduk, data

agregat dan lain-lain. Keempat. Bidang pemanfaatan data informasi

kependudukan. Dalam bidang ini bertugas bekerja sama dengan instasi-

instasi terkait guna mendapatkan data-data kependudukan yang valid

seperti dengan Dinas Sosial dan Kemenag.

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan, adanya

kendala-kendala atau hambatan yaitu terkait dengan tugas inti dari Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tanah Datar

yang diatur dalam UU no. 24 tahun 2013 di antaranya Veritifikdasi,

Validasi, proses dokumen dan pengeluaran dokumen. Dalam tugas inti

tersebut tidak berjalan baik disesabkan informasi yang disampaikan oleh

pikak Dinas terkait persyaratan pembuatan dokumen kependududkan dan

urusan administrasi kependududkan lainnya tidak disampaikan dengan

baik dan jelas sehingga persyaratan yang diajukan masyarakat tidak

lengkap. (Arwis, Wawancara, Senin, 8 Januari 2018)

Selanjutnya dalam menjalankan tugasnya, Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar dalam

mencapai target pelayanan belum terlaksana atau tercapai dengan baik di

antaranya alat atau media komunikasi serta informasi yang di sampaikan

tidak optimal, selanjutnya prosedur yang berbelit-belit akibat birokrasi

yang kaku dengan masyarakat, sealnjutnya sikap serta pelayanan yang

kurang sopan antara petugas dengan masyarakat serta himbauan serta

gebrakan-gebrakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar sebagai pelayan penduduk

untuk menyampaikan pentingnya dokumen kependudukan masih belum

Page 14: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

5

optimal. (wawancara, Syamsuar. Kepala Bidang Pengelolaan Informasi

ADM kependudukan, Senin, 25 Januari 2018)

Salah satu bukti tidak optimalnya penyampaian informasi serta

media komunimasi yang di gunakan adalah wawancara langsung yang

penulis lakukan dengan petugas-petugas masjid, petugas KUA serta

pegawai kantor wali nagari yang merupakan perpanjangan tangan dari

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten.

Tanah Datar. Dari hasil wawancara penulis menyimpulkan bahwa tidak

optimalnya penyampaian informasi serta media yang di gunakan karna

masing perpanjangan tangan di atas tidak menyampaikan informasi kepada

masyarakat dengan baik, tidak rutin bahkan tidak sama sekali.

Selanjutnya adalah dalam bentuk memberikan pelayanan optimal

kepada masyarakat salah satu bentuk terobosan yang diberikan adalah

dengan melakukan kegiatan yang yang dinamakan jemput bola ataupun

online keliling masyarakat tidak harus repot-repot untuk datang ke Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk mengurus data kependudukan

karena sudah ada tim khusus yang dibentuk yang terdapat di Kantor Wali

Nagari masing-masing daerah yang dilantik langsung oleh Bupati yang

sebelumnya telah dilakukan pembinaan-pembinaan terkait dengan

kepengurusan data kependudukan. Namun setelah penulis melakukan

survei dan wawancara dengan anggota tim bahwasanya masih belum

adanya atau masih rendahnya keinginan masyarakat untuk membuat data

kependudukan karena himbauan atau gebrakan yang dilakukan belum

optimal. (Wawancara. Yeni, pegawai Kantor Wali Nagari dan anggota

Tim kegiatan on line keliling. Rabu, 10 Januari 2018).

Selanjutnya masih rendahnya pencapaian pembuatan akta kelahiran

sebanyak 79,81 % artinya masih terdapat 20,19 % yang belum memiliki

akta kelahiran yang akhirnya akan menghambat kelancaran urusan anak-

anak tersebut dalam berbagai keperluan yang mensyaratkan adanya akta

kelahiran.(Laporan Tahunan 2018)

Page 15: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

6

Hal inilah yang mendorong penulis meneliti lebih jauh untuk melakukan

penelitian terhadap “Optimalisasi Manajemen pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tanah

Datar dalam Pelayanan Masyarakat”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis jelaskan di atas

maka fokus masalah yang akan penulis teliti adalah :

1. Pola Komuniasi atau sosialisasi program-program yang dilakukan

2. Upaya dalam mencapai pelayanan yang optimal

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar dalam

membangun pola komunikasi atau sosialisasi program-program yang

ada?

2. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar untuk

optimalisasi pelayanan dalam mencapai program?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian penulis

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar dalam

membangun pola komunisasi atau sosialisasi program-program yang

ada.

2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar untuk

optimalisasi pelayanan dalam mencapai program.

Page 16: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

7

E. Manfaat dan Luaran Penelitian

1. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Akademis

Dapat digunakan untuk memperkaya ilmu penulis dan

memperluas Khazanah ilmu pengetahuan serta sebagai literature yang

digunakan oleh mahasiswa dan peneliti selanjtnya guna

pengembangan Ilmu Manajemen Syariah khususnya dalam

optimalisai manajemen dalam pelayanan masyarakat.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh manajemen

Syariah, khususnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

sebagai salah satu pertimbangan pengambilan keputusan dalam

optimalisasi manajemen dalam pelayanan masyarakat.

2. Luaran Penelitian

Adapun luaran penelitian dari penelitian ini adalah dapat

diterbitkan pada jurnal ilmiah dan dapat menambah khazanah

perpustakaan IAIN Batusangkar.

F. Defenisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami judul skripsi

ini, maka penulis perlu menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam

judul Optimalisasi Manajemen pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten. Tanah Datar yaitu:

Optimalisasi adalah proses pencarian solusi yang terbaik, tidak

selalu keuntungan yang paling tinggi yang bisa dicapai jika tujuan

pengoptimalan adalah memaksimumkan keuntungan, atau tidak selalu

biaya yang paling kecil yang bisa di tekan jika tujuan pengoptimalan

adalah meminimumkan biaya.(Hotniar Siringiringo,2015,.P.4). Menurut

penulis sendiri optimalisasi adalah suatu upaya untun mencapai sebuah

tujuan dengan melakukan kegiatan atau program yang dapat membantu

dalam pencapaian target yang ingin dicapai.

Page 17: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

8

Kata manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu berasal dari kata

manus yang berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Kata-kata

itu digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani.

Managere diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja

to manage dengan kata benda management. Dan manager untuk yang

dilakukan kegiatan manajement diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia

menjadi manajemen.(Husaini Usman, 2008,. P. 4) menurut penulis sendiri

manajemen adalah suatu kegiatan mengatur atau melakukan suatu

pekerjaan dengan aturan atau ketentuan yang telah ditetapkan untu

mencapai suatu tujuan.

Kualitas pelayanan adalah suatu cara kerja perusahaan yang

berusaha mengadakan perbaikan mutu secara terus-menerus terhadap

proses, produk dan service yang dihasilkan perusahaan (Bukhari, 2007 :

286). Sedangkan menurut Tjiptono, kualitas pelayanan merupakan upaya

pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketetapan

penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen (Fandi, 2009).

Menurut penulis sendiri kualitas pelayanan itu sendiri adalah sebagai tolak

ukur untuk menggambarkan sejauh mana pelayanan tersebut dapat

terlaksana dengan baik. Ini dapat dilihat dari hasil pelayan yang telah

diterapkan.

Page 18: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen

a. Pengertian Manajemen

Istilah manajemen berasal dari kata kerja to manage berarti

control. Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan mengendalikan,

menangani atau mengelola. Sebagai contoh dapat dilihat dalam

berbagai pengertian dari penggunaan kalimat berikut ini yaitu

mengendalikan seekor kuda, mengendalikan sebuah perahu,

menangani dan mengelola suatu perusahaan atau rumah tangga.

Selanjutnya, kata benda “manajemen” atau management dapat

mempunyai berbagai arti. Pertama sebagai pengelolaan,

pengendalian atau penggunaan (managing). Kedua, perlakuan

secara terampil untuk menangani suatu benda skillful treatment.

Ketiga, gabungan dari dua pengertian tersebut, itu yang

berhubungan dengan pengelolaan suatu perusahaan, rumah tangga

atau suatu bentuk kerjasama dalam mencapai suatu tujuan tertentu

(Yayat Herujito, 2001:1)

Tiga pengertian itu mendukung kesepakatan anggapan

bahwa manajemen dapat dipandang sebagai ilmu dan seni.

Manajemen sebagai seni artinya kemampuan pengelolaan suatu itu

merupakan seni menciptakan (kreatif). Hal ini merupakan

keterampilan dari seseorang. Dengan kata lain, penerapan ilmu

manajemen bersifat seni oleh karena itu, manajemen adalah suatu

yang sangat penting karena ia berkenaan dan berhubungan erat

dengan perwujudan atau berkenaan dan berhubungan erat dengan

perwujudan pencapaian tujuan.

Secara umum para ahli dalam mengartikan dan

mendefenisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang

Page 19: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

10

mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen pengurusan, dan

lain sebagainya.Seperti disebutkan sebelumnya jika digeneresasi

dapat dinyatakan bahwa setelah dilihat dari literature-literatur yang

ada, pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian:

1. Manajemen sebagai suatu proses

2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia

3. Manajemen sebagai ilmu dan sebagai seni

Jika disederhanakan manajemen sebagai suatu proses itu

melihat bagaimana cara orang untuk mencapai suatu tujuan yang

telah ditetapkan terlebih dahulu. Sebagaimana rumusan

Encylopedia of social Science, bahwa manajemen itu merupakan

suatu proses di mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu

dilaksanakan dan diawasi. Proses tersebut terdiri dari kegiatan-

kegiatan manajemen mulai dari kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dan seterusnya

kembali pada kegiatan awal berupa perencanaan sebagai suatu

yang kontinum. Melalui proses itu pemimpin (manajer)

menggunakan semua sumber daya organisasi dalam pencapaian

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Dakam proses itu keberadaan

orang (sumber daya manusia) adalah sumber daya terpenting bagi

setiap organisasi, namun para pemimpin (manajer) tidak akan dapat

mencapai tujuan secara optimal apabila mengabaikan sumber daya-

sumber daya organisasi lainnya. (Zaidan Nawawi, 2015:11-13).

Sedangkan mereka yang melihat manajemen sebagai suatu

seni memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan

kerja sama dengan orang lain, bagaimana cara memerintahkan pada

orang lain agar mau bekerja sama dan seterusnya dimana semua itu

diperlukan seni untuk melakukannya. Lagi pula pada hakikatnya

kegiatan manusia pada umumnya adalah Managing (mengatur),

sehingga untuk mengatur di sini diperlukan suatu seni, bagaimana

Page 20: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

11

orang lain melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam konteks ini pula Mery Parker Follett mendefinisikan

manajemen sebagai suatu seni dalam menyelesaikan pekerjaan

melalui orang lain. Artinya para pimpinan (manajer) dalam

mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain

memerlukan sebuah seni. (Zaidan Nawawi, 2015:13).

Sedangkan manajer artinya orang yang mengelola dan

menangani suatu perusahaan, hotel dan sebagainya. Jadi, manajer

(manager) bisa terdiri dari seorang atau beberapa orang, misalnya

satu dewan. Menurut Harrington Emerson dalam Phffne Jhon F,

dan Presthus Robert V. Manajemen mempunyai lima unsure (5M),

yaitu: Men, Money, Materials, Machines, and Methods (Herujito,

2001: 6).

Sistematika menurut pandangan ahliitu jelas menunjukkan,

manusia merupakan unsur manajemen yang pokok. Manusia tidak

dapat disamakan dengan benda, ia mempunyai peranan, pikiran,

harapan serta gagasan. Reaksi psikisnya terhadap keadaan

sekeliling dapat menimbulkan pengaruh yang lebih jauh dan

mendalam serta sukar unruk diperhitungkan secara seksama. Oleh

karena itu, manusia perlu senantiasa diperhatikan untuk

dikembangkan kearah yang positif sesuai dengan martabat dan

kepribadiannya sebagai manusia. Sejalan dengan pandangan itu,

Harold Konntz dan Cyril O. Donnel menegaskan, “Management is

the development of people, not the direction of thing” (Herujito,

2001:7)

Manajemen memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

Karenanya , manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni

tentang upaya untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki

untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien (Hafulyon,

2010:1).

Berikut beberapa pengertian manajemen menurut para ahli:

Page 21: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

12

1. Menurut Didin Hafiduddin (2005:5) manajemen syariah adalah

prilaku yang terkait dengan keimanan dan ketauhidan. Menurut

Karebet dan yusanto, syari’ah memandang manajemen dari dua

sisi, yaitu manajemen sebagai ilmu dan manajemen sebagai

aktifitas. Sebagai ilmu, manajemen dipandang sebagai salah

satu dari ilmu umum yang lahir berdasarkan fakta empiris yang

tidak berkaitan dengan nilai, peradaban manapun. Namun

sebagai aktifitas, maka manajemen dipandang sebagai sebuah

amal yang akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan Allah

SWT, sehingga ia harus terikat pada aturan syara’, nilai dan

peradaban Islam. Manajemen Islami (syariah) berpijak pada

aqidah Islam. Karena aqidah islam merupakan dasar ilmu

pengetahuan atau tsaqofah Islam.

2. Henry Fayol dalam khasanah (2010:62) mengemukakan bahwa

manajemen dapat diartikan sebagai proses perencanaaan,

pengorganisasian, kepemimpinan, koordinasi dan pengawasan

atas usaha-usaha dari anggota organisasi dan dari sumber-

sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi

yang telah ditetapkan.

3. Hani Handoko juga mengemukakan pendapatnya bahwa

manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk

menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan

organisasi dengan perencanaan fungsi-fungsi perencanaan,

pengorganisasian, penusunan personalia atau kepegawayan,

pengarahan dan kepemimpinan serta pengawasan. (Sudewo,

2004:64)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008,p.986),

Optimalisasi adalah suatu tindakan, proses atau metodologi untuk

membuat sesuatu (sebagai sebuah desain, sistem atau keputusan)

menjadi lebih / sepenuhnya sempurna, fungsional atau lebih

efektif. Sedangkan dalam Kamus Oxford (2008,p.358),

Page 22: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

13

“Optimization is the process of finding the best solution to some

problem where “ best “ accords to prestated criteria”. Jadi,

optimalisasi adalah sebuah proses, cara dan perbuatan 5

(aktivitas/kegiatan) untuk mencari solusi terbaik dalam beberapa

masalah, dimana yang terbaik sesuai dengan kriteria tertentu.

b. Fungsi Manajemen

1. Perencanaan

Perencanaan (planning) berarti menentukan tujuan untuk

kinerja organisasi dimasa depan yang diperlukan untuk

mencapai tujuan tersebut.Meliputi pendefenisian tujuan suatu

organisasi, penentuan strategi keseluruhan untuk mencapai

tujuan tersebut, dan pengembangan serangkaian rencana

komprehensif untu menggabung dan mengoordinasi berbagai

aktivitas.

2. Pengoganisasian

Pengorganisasian (Organizing) meliputi penentuan dan

pengelompokan tugas kedalam departemen, penentuan otoritas,

serta alokasi sumber daya diantara organisasi. Meliputi

penentuan tugas yang harus dikerjakan, siapa yang

mengerjakan tugas tersebut, bagaimana tugas tersebut

dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan dimana

keputusan-keputusan dibuat.

3. Kepemimpinan

Kepemimpinan (leading) merupakan penggunaan

pengaruh untuk memberikan motivasi kepada karyawan untuk

mencapai tujuan organisasi. Memimpin berarti menciptakan

budaya dan nilai bersama, mengomunikasikan tujuan kepada

karyawan untuk mencapai tujuan organisasi, dan memberikan

masukan kepada karyawan agar memiliki kinerja dengan

tingkat yang lebih tinggi.Setiap organisasi terdiri atas individu-

individu dan ada tugas manajemen untuk mengarahkan dan

Page 23: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

14

mengoordinasi individu-individu tersebut. Ketika manajer

memotivasi karyawan, mengatur aktivitas individu lain,

memilih saluran komunikasi yang paling efektif, atau

menyelesaikan konfli diantara anggotanya, mereka terlibat

dalam kepemimpinan.

4. Pengendalian

Pengendalian (controlling) berarti mengawasi aktivitas

karyawan, peranan organisasi pada jalur pemenuhan tujuan,

dan pengoreksian bila diperlukan. Tren baru berupa

pemberdayaan dan kepercayaan terhadap karyawan telah

menyebabkan banyak perusahaan tidak lagi terlalu menekankan

pada pelatihan karyawan untuk membantu dan mengoreksi

mereka. Guna memastikan bahwa segalanya berjalan seperti

yang seharusnya, manajemen harus memantau kinerja

organisasi. Kemudian kinerja aktual tersebut dibandingkan

dengan tujuan-tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Apabila terdapat penyimpangan yang signifikan, adalah tugas

manajemen untuk mengembalikan organisasi tersebut pada

jalur yang benar, pemantauan, perbandingan dan pembetulan

potensial ini adalah tujuan dan fungsi pengendalian.(Stephen P.

Robbins, 2008:5-6)

Manajemen oleh para ahli dibagian atas beberapa fungsi,

pembagian fungsi-fungsi manajemen ini tujuannya adalah:

1. Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur

2. Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam

3. Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi

manajer.

Fungsi manajemen terbagi atas empat fungsi pokok antara

lain (Agus Sabardi, 2001:3-4):

Page 24: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

15

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah penentuan sasaran yang ingin

dicapai, tindakan yang seharusnya dilaksanakan bentuk

organisasi yang tepat untuk mencapainya dan orang-orang yang

bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang akan

dilaksanakan.

Perencanaan adalah suatu pemilihan yang berhubungan

dengan waktu yang akan datang dalam menggambarkan dan

merumuskan kegiatan-kegiatan yang diusulkan dengan penuh

keyakinan untuk tercapainya tujuan yang dikehendakinya. Pada

hakekatnya perencanaan adalah suatu maksud yang

didokumentasi secara khusus yang memuat tujuan dan

tindakan. Tujuan adalah akhir dari tindakan, sedangkan

tindakan itu sendiri adalah alat untuk mencapai ke tujuan

tersebut. Dengan perkataan lain bahwa tujuan merupakan target

yang menjadi sasaran manajemen.

Terdapat ruang lingkup yang terdapat dalam perencanaan

yaitu:

1. Perencanaan jangka panjang yaitu perencanaan yang

meliputi jangka waktu 10 tahun ke atas

2. Perencanaan jangka menengah yaitu perencanaan ini

meliputi jangka waktu 3-10 tahun

3. Perencanaan jangka pendek yaitu perencanaan yang kurun

waktunya kurang dari 1 tahun.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah membagi pekerjaan yang telah

ditetapkan tersebut kepada para anggota organisasi sehingga

pekerjaan terbagi habis ke dalam unit-unit kerja. Pembagian

pekerjaan ini disertai pendelegasian agar masing-masing

melaksanakan tugasnya secara tanggung jawab, hubungan kerja

Page 25: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

16

antar unit perlu dibuat karena untuk mengatur jalannya arus

pekerjaan.

Dalam pengorganisasian, penetapan struktur peran-peran

melalui penentuan berbagai aktifitas yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan-tujuan perusahaan dan bagian-bagiannya,

penugasan, pendelegasian, wewenang untuk melaksanakannya,

serta koordinasi hubungan wewenang dan informasi baik dalam

struktur organisasi.

3. Pergerakan (Actuating)

Pergerakan adalah upaya manajer dalam menggerakkan

orang-orang untuk melakukan pekerjaan secara efektif dan

efisien berdasarkan perencanaan dan pembagian tugas masing-

masing. Untuk menggerakkan tugas-tugas tersebut, perlu

adanya dukungan atau motivasi, dan pengembangan atau

peningkatan pelaksana. (Draft, 2006:9).

Menurut Siagian (1992:128) penggerakan dapat

didefenisikan pula sebagai keseluruhan usaha, cara teknik dan

metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau

dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya

tujuan organisasi.

4. Pengawasan (Contolling)

Pengendalian dan pengawasan dilakukan agar aktivitas

organisasi berjalan dengan lancar sesuai rencana. Bila terjadi

penyimpangan, maka menejer segera memberikan peringatan

untuk meluruskan kembali langkah-langkah yang telah

ditetapkan.

Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematis untuk

menetapkan kinerja standar pada perencanaan, untuk

merancang sistem umpan balik informasi, untuk

membandingkan kinerja yang actual dengan standar yang telah

ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu

Page 26: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

17

penyimpangan dan mengukur penyimpangan tersebut, dan

untuk mengambil tindakan perbaikan untuk menjamin bahwa

sumber daya telah digunakan secara efektif guna mencapai

tujuan.

Pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih

menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan

sesuai rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Sebagai

fungsi organisasi, pengawasan merupakan salah satu tugas

yang mutlak yang diselenggarakan oleh semua orang yang

menduduki jabatan manajerial, mulai dari manajer puncak

hingga para manajer rendah yang secara langsung

mengendalikan kegiatan-kegiatan teknis yang diselenggarakan

oleh semua petugas operasional.

Langkah-langkah pengawasan :

1. Menetapkan standar

2. Mengukur kinerja

3. Memperbaiki penyimpangan.

c. Dasar dan Tujuan Manajemen

Semua organisasi, baik berbentuk badan usaha swasta, badan

yang bersifat public ataupun lembaga-lembaga sosial

kemasyarakatan, tentu mempunyai suatu tujuan sendiri-sendiri

yang merupakan motivasi dari pendiriannya. Manajemen didalam

suatu badan usaha, baik industry niaga dan jasa perbankan,

didorong oleh motif mendapatkan keuntungan (profit). Untuk

mendapat keuntungan yang besar, manajemen haruslah

diselenggarakan dengan efesien. Sikap ini harus dimilikioleh setiap

pengusahadan manajer dimana pun mereka berada, baik dalam

organisasi bisnis, pelayanan public, maupun organisasi sosial

kemasyarakatan. Perbedaan hanyalah pada falsafah hidup yang

dianut oleh masing-masing pendiri atau manajer badan usaha

tersebut (Antonio, 2003: 97).

Page 27: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

18

Manajemen yang kita kenal sekarang ini adalah manajemen

barat yang individualistis dan kapitalis. Dalam masyarakat yang

penting diri sendiri. Hal ini disebabkan karena mereka telah

meninggalkan nilai-nilai religious yang berdasarkan hubungan

tanggung jawab antara manusia dengan manusia dengan tuhannya,

baik mengenai suruhan dan ma’arufdan mencegah yang munkar,

semata-semata ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhannya.

Dari sejumlah definisi telah teramat jelas dinyatakan bahwa

pencapaian tujuan merupakan benang merah yang melekatkan dan

menjadi inti dari misi sebuah manajemen. Adanya tujuan yang

ditetapkan secara jelas dan bagaimana mencapainya itu yang

membedakan antara sebuah kegiatan yang dilakukan secara asal-

asalan dengan kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan

prinsip manajemen. Melalui pengguanaan prinsip-prinsip

manajemen itu diharapkan tujuan yang ditetapkan bisa dicapai

secara efektif dan efesien. Kegiatan manajemen itu biasanya

ditandai dari kegiatan atau usaha merencanakan, mengorganisasi,

mengaearahkan, mengoordinasi, serta mengawasi kegiatan dalam

suatu organisasi yang ujung-ujungnya adalah tercapainya tujuan

organisasi secara efesien dan efektif. (Zaidan Nawawi, 2015:14).

d. Peran Manajemen

1. Peran Antarpersonal

Semua manajer diharuskan melakukan tugas-tugas terkait

seremonial dan bersifat simbolis. Sebagai contoh, ketika rektor

perguruan tinggi memberikan ijazah sarjana pada acara wisuda

atau seorang pengawas pabrik menjadi pemandu tur pabrik

untuk sekelompok murid sekolah menengah, ia berperan

sebagai tokoh utama (Figurebead). Semua manajer memiliki

peran kepemimpinan. Peran ini mencakup perekrutan,

pelatihan, pemberian motivasi, dan pendisiplinan

Page 28: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

19

karyawan.Peran ketiga dalam pengelompokan antarpersonal

adalah peran penghubung. Aktivitas ini sebagai hubungan

dengan individu luar yang memberikan informasi kepada

manajer tersebut. Individu luar tersebut mungkin adalah

individu atau kelompok di dalam atau di luar organisasi.

Manajer penjualan yang mendapatkan informasi dari manajer

pengendalian kualitas di perusahannya sendiri mempunyai

kerja sama hubungan internal. Ketika manajer penjualan

tersebut berhubungan dengan eksekutif penjualan lain melalui

sebuah asosiasi perdagangan pemasaran, ia mempunyai suatu

kerja sama berhubungan eksternal.

2. Peran Informasional

Semua manajer, sampai pada tingkat tertentu,

mengumpulkan informasi dari organisasi-organisasi dan

institusi luar. Biasanya, mereka mendapatkan informasi dengan

membaca majala dan berkomunikasi dengan individu lain

untuk mempelajari perubahan selera masyarakat, apa yang

mungkin direncanakan oleh para pesaing, dan semacamnya.

Hal ini sebagai peran pemantau. Para menejer juga bertindak

sebagai penyalur untuk meneruskan informasi ini kepada

anggota organisasional. Hal ini di sebut sebagai penyebar.

Selain itu, manajer bertindak selaku juru bicara mereka

mewakili organisasi di hadapan pihak luar.

3. Peran Pengambilan Keputusan

Mengidentifikasi empat peran terkait pengambilan

keputusan. Dalam peran kewirausahaan para menejer memulai

dan mengawasi proyek-proyek baru yang akan meningkatkan

kerja organisasi mereka. Sebagai penyelesaian masalah,

manajer melakukan tindakan korektif untuk menyelesaikan

berbagai masalah yang tidak terduga. Sebagai pengalokasi

sumber daya, manajer bertanggung jawab menyediakan sumber

Page 29: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

20

daya manusia, fisik dan moneter. Terakhir manajer memainkan

peran negosiator, dimana mereka mendiskusikan berbagai

persoalan dan tawar menawar dengan unit-unit lain demi

keuntungan unit mereka sendiri. (Stephen P. Robbins, 2008:7-

8)

e. Sarana Manajemen

Sarana penting atau sarana utama dari setiap manajer untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebi dahulu adalah

manusia( Men atau Women). Berbagai macam aktivitas yang harus

dilakukan untuk mencapai tujuan dan aktivitas itu dapat kita tinjau

dari sudut proses seperti, planning, organizing, staffing, directing,

dan controlling. Dapat pula ditinjau dari sudut bidang seperti

penjualan, produksi, keuangan, personalia, dan sebagainya. Tampa

adanya manusia, manajer tidak akan mungkin mencapai tujuannya.

Harus diingat bahwa manajer adalah orang yang mencapai hasil

melalui orang lain. (Manullang, 2012:4)

Sarana manajemen yang kedua adalah uang (money). Untuk

melakukan berbagai aktivitas diperlukan uang, seperti upah atau

gaji orang-orang yang membuat rencana, mengadakan

pengawasan, bekerja dalam proses produksi, membeli bahan-

bahan, peralatan-peralatan dan sebagainya. Uang sebagai sarana

manajemen harus digunakan sedemikian rupa agar tujuan yang

ingin dicapai bila dinilai dengan uang lebih besar dari uang yang

digunakan untuk mrncapai tujuan tersebut. Kegagalan atau

ketidaklancaran proses manajemen sedikit banyanya ditentukan

atau dipengaruhi oleh perhitungan atau ketelitian dalam

menggunakan uang. (Manullang, 2012:4)

Dalam proses pelaksanaan kegiatan, manusia menggunakan

bahan-bahan (materials), karenanya dianggap pula sebagai alat

atau sarana manjemen untuk mencapai tujuan. Demikian pula

dalam proses pelaksanaan kegiatan, terlebih dalam kemajuan

Page 30: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

21

tegnologi dewasa ini, manusia bukan lagi sebagai pembantu bagi

mesin seperti pada masa sebelum revolusi industry, malahan

sebaliknya mesin telah berubah kedudukannya sebagai pembantu

manusia. (Manullang, 2012:4)

Untuk melakukan kegiatan-kegiatan secara berdaya guna

dan berhasil guna, manusia dihadapkan kepada berbagai alternative

atau cara melakuakn pekerjaan. Oleh karena itu, metode atau cara

dianggap pula sebagai sarana atau alat manajemen untuk mencapai

tujuan. Misalnya, ceramah berfariasi, metode kasus, metode

insiden, game, dan role playing. Masing-masing metode itu tentu

berbeda daya guna dan hasil gunanya untuk mrncapai suatu tujuan

pendidikan tertentu. (Manullang, 2012:4)

Bagi badan yang bergerak di bidan industri, maka sarana

manajemen penting lainnya adalah pasar (markets). Tampa adanya

pasar bagi hasil produksi, jelas tujuan perusahaan industry tidak

mungkin akan tercapai. Salah satu masalah pokok bagi perusahaan

industry adalah minimal mempertahankan pasar yang sudah ada,

bila mungkin berusaha mencari pasar baru bagi hasil produksinya.

Oleh karena itulah salah satu sarana manajemen penting lainnya

khusus bagi perusahaan industri dan umumnya bagi semua badan

yang bertujuan untuk mecari laba, markets atau pasar. (Manullang,

2012:4-5)

f. Keahlian Manajemen

1. Keahlian teknis (Tehnical Skill)

Meliputi kemampuan untuk menerapkan pengetahuan atau

keahlian khusus. Ketika memikirkan keahlian yang dimiliki

oleh para propesional seperti insyinyur Teknik Sipil atau ahli

bedah mulut, anda biasanya berfokus pada keahlian-keahlian

teknis mereka.Melalui pendidikan formal yang ekstemsif,

mereka telah mempelajari pengetahuan dan praktik-praktik

Page 31: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

22

khusus dalam bidang mereka. Tentu saja, para professional

tidak memonopoli keahlian teknis, dan tidak semua keahlian

teknis harus dipelajari disekolah-sekolah atau program-program

pelatihan formal. Semua pekerjaan menuntut sejumlah keahlian

khusus, dan banyak individu mengembangkan keahlian teknis

mereka dalam pekerjaan.

2. Keahlian Personal (Human Skill)

Adalah kemampuan untuk bekerja sama, memahami, dan

memotivasi individu lain, baik secara indivual maupun dalam

kelompok. Banyak individu cakap secara teknis, tetapi tidak

cakap secara antar personal. Mereka mungkin merupakan

pendengar yang buruk, tidak mampu memahami kebutuhan

individu lain, mereka harus memiliki keahlian personal yang

baik untuk berkomunikasi, memotifasi, dan mendelegasikan.

3. Keahlian Konseptual (Conceptual Skill)

Yaitu kemampuan mental untuk menganalisis dan

mendiagnosis situasi-situasi yang rumit. Pembuatan keputusan,

misalnya, mengharuskan para manajer untuk mengidentifikasi

masalah, mengembangkan solusi alternative tersebut, dan

memiliki solusi terbaik.manajer bisa jadi cakap secara teknis

dan secara antarpersonal, namun masih gagal karena ketidak

mampuan untuk proses dan mengintrepertasikan informasi

secara rasional. (Stephen P. Robbins, 2008:8-9)

g. Bentuk Kegiatan Manajemen

Kegiatan manajemen dihubungakan dengan tingkatannya di dalam

organisasi. Kegiatan manajemen tingkat atas, menengah, dan

bawah adalah berbeda. Kegiatan-kegiatan manajemen

mempengaruhi pengolahan informasi karena informasi yang

dibutuhkan berbeda untuk masing-masing tingkatan. Kebutuhan

informasi yang berbeda ini dapat diketahui dari masing-masing

Page 32: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

23

kegiatan manajemen tersebut. Kegiatan manajemen untuk masing-

masing tingkatan dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Perencanaa Strategis

Merupakan kegiatan manajemen tingkat atas (Top manajer)

Frederick H. Wu dalam bukunya mendefinisikan perencanaan

strategis.”Perencanaan Strategis “ adalah proses evaluasi

lingkungan organisasi, penetapan tujuan organisasi, dan

penentuan strategi-strategi.

a) Proses evaluasi lingkungan luar organisasi

Lingkuangan luar organisasi selalu berubah secara konstan

dan perubahan ini mungkin dapat mengakibatkan

perubahan strategi yang sudah ditetapkan. Pengaruh

lingkungan luar dapat berupa kesempatan pasar, teknologi,

tekanan politik, sosial, persaingan, kesempatan, tegnologi

pasar, inflasi dan sebagainya. Lingkungan luar dapat

mempengaruhi jalannya organisasi. Oleh karena itu,

manajemen tingkat atas harus pandai mengevaluasinya.

Manajemen tingkat atas harus dapat bereaksi terhadap

kesempatan yang diberikan oleh lingkungan luar seperti

produk baru, pasar baru, pengembangan pasar dan

sebagainya. Selain itu, manajemen tingkat atas harus

tanggap terhadap tekanan-tekanan lingkungan luar yang

dapat merugikan organisasi dan sedapat mungkin

mengubaht tekanan menjadi kesempatan.

b) Penentuan tujuan

Tujuan adalah apa yang ingin dicapai oleh organisasi.

Tujuan ditetapkan oleh manajemen tingkat atas dalam

proses perencanaan strategis yang bersifat jangka panjang

(long range). Misalnya, tujuan perusaahan adalah dalama

Page 33: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

24

waktu 5 tahun menjadi penjual terbesar di dalam industry

dengan menguasai 60% pasar.

c) Penentuan strategis

Manajemen tingkat atas menentukan tindakan-tindakan

yang harus dilakukan organisasi dengan maksud mencapai

tujuannya. Inilah yang disebut strategi. Dengan strategi,

semua kemampuan yang berupa sumber daya akan

dikerahkan supaya tujuan organisasi dapat diraih. Sumber

daya organisasi dapat berupa sumber daya yang terlebat

seperti material, modal, personil, dan sumber daya dan

kesempatan lingkungan luar organisasi. Contoh strategi

adalah memasuki pasar baru, pengembangan produk baru,

perubahan metode, distribusi, penggunaan computer untuk

pelayanan pelanggan dan lain sebagainya. Strategi ini

ditentukan oleh manajemen tingkat menengah dan

manajemen tingkat bawah.

2. Pengendalian manajemen

Pengendalian adalah proses meyakinkan bahwa organisasi

telah menjalankan strategi yang sudah ditetapkan dengan

efektif dan efesien. Pengendalian manajemen merupakan

tingkatan taktik, yaitu bagaimana manajemen tingkat menengah

menjalankan taktik supaya perencanaan strategis dapat

dilakukan dengan berhasil. Taktik yang dilakukan biasanya

bersifat jangka pendek. Dalam pengendalian manajemen

terdapat suatu proses yang menunjukkan apa yang harus

dilakukan oleh manajer. Dalam pengendalian manajemen

terdapat suatu proses yang menunjukkan apa yang harus

dilakukan oleh manajer. Proses pengendalian manajemen

terjadi dalam pertemuan-pertemuan dan diskusi. Sebagai

tambahan informasi informal, beberapa perusahaan juga

mempunyai proses pengendalian manajemen yang formal, yang

Page 34: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

25

terdiri dari tahap pemprograman, penyusunan anggaran,

pelaksanaan, dan pengukuran serta pelaporan dan analisis.

3. Pengendalian operasi

Pengendalian operasi adalah proses meyakinkan bahwa

setiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan

efesien. Pengendalian operasi ini merupakan proses penerapan

program yang telah ditetapkan di pengendalian manajemen.

Pengendalian operasi dilakukan dibawah pedoman proses

pengendalian manajemen dan difokuskan pada tugas-tugas

manajemen tingkat bawah. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa kegiatan-kegiatan dalam manajemen

tingkat atas lebih menjurus ke perencanaan jangka panjang dan

penentuan strategis. Lebih bawah tingkatannya, kegiatan

manajemen lebih menjurus ke hal-hal yang sifatnya

operasional.(Tata Sutabri, 2005:56-58)

h. Kedudukan Manajemen di dalam Syariah Islam

Perbuatan manusia menurut pendekatan syariah dapat

berbentuk ibadah dan biasa berbentuk muamalah. Suatu perbuatan

ibadah pada asalnya tidak boleh dilakukan kecuali ada dalil atau

ketentuan yang terdapat dalam al-qur’an dan hadist, yang

menyatakan bahwa perbuatan itu harus atau boleh dilakukan.

Sedangkan dalam muamalah pada asalnya semua perbuatan boleh

dilakukan kecuali ada ketentuan dalam al-qur’an dan hadist yang

melarangnya.

Beberapa prinsip atau kaidah dan teknik manajemen yang

ada relevansi dengan al-qur’an dan hadist antara lain (Antonio,

2003:94) :

1. Prinsip Amar Ma’aruf Nahi Munkar

2. Kewajiban Menegakkan Kebenaran

3. Kewajiban menegakkan keadilan

Page 35: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

26

4. Kewajiaban menyampaikan amanah.

i. Fungsi Perencanaan dalam Manajemen Perusahaan

Menurut Emie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah

(2005:97) perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan

apa yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui

serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu. Perencanaan yang

baik adalah ketika apa yang dirumuskan ternyata dapat

direalisasikan dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Perencanaan yang buruk adalah ketika apa yang dirumuskan dan

ditetapkan tidak berjalan dalam implementasi, sehingga tujuan

organisasi menjadi tidak terwujud (Sule dan Saefullah, 2005:97).

Perencanaan memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah

(Sule dan Saefullah, 2005:97-98) :

1. Perencanaan sebagai pengarah

Perencanaan akan menghasilkan upaya untuk meraih

sesuatu dengan cara yang lebih terkoordinisasi. Organisasi

yang tidak menjalankan perencanaan sangat mungkin untuk

mengalami konflik kepentingan, pemborosan sumber daya dan

ketidakberhasilan dalam pencapaian tujuan. Perencanaan dalam

hal ini memegang fungsi pengarahan dari dari apa yang harus

dicapai oleh organisasi.

2. Perencanaan sebagai minimalisasi pemborosan sumber daya

Jika perencanaan dilakukan dengan baik, maka sumber

dana yang diperlukan, dengan cara bagaimana penggunaannya

untuk penggunaan apa saja dengan lebih baik dipersiapkan

sebelum kegiatan dijalankan.

3. Perencanaan sebagai penetapan standar dalam pengawasan

kualitas

Dalam perencanaan, organisasi menentukan tujuan dan

rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam

Page 36: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

27

pengawasan, organisasi membandingkan antara tujuan yang

ingin dicapai dengan realisasi dilapangan, mengevaluasi

penyimpangan yang mungkin terjadi, hingga mengambil

tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kinerja

organisasi

Rencana (plans) adalah segala bentuk konsep dan

dokumentasi yang menggambarkan bagaimana tujian (goals)

akan dicapai dan bagaimana sumber daya organisasi akan

dialokasikan, penjadwalan dari proses pencapaian tujuan

hingga segala hal yang terkait dengan pencapaian tujuan.

j. Fungsi Pengorganisasian dalam Manajemen Perusahaan

Jika dalam fungsi perencanaan, tujuan dan rencana ditetapkan,

maka dalam pengorganisasian rencana tersebut diturunkan dalam

sebuah pembagian kerja tertentu dalam sebuah struktur organisasi

dimana didalamnya terdapat kejelasan bagaimana rencana

organisasi akan dilaksanakan, dikoordinasikan dan

dikomunikasikan. Berikut empat pilar dalam pengorganisasian

(Sule dan Saefullah, 2005:152):

1. Pembagian Kerja (Division of Work)

Upaya untuk menyederhanakan dari seluruh pekerjaan

yang mungkin saja bersifat kompleks menjadi lebih sederhana

dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan

ditugaskan untuk kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut

dinamakan sebagai pembagian kerja. (Sule dan Saefullah,

2005:153).

2. Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)

Adapun penerimaan bon pembayaran, pencatatan

pengeluaran, penerimaan uang dapat dikelompokkan menjadi

departemen atau bagian keuangan, begitu juga bidang lainnya.

(Sule dan Saefullah, 2005:154).

Page 37: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

28

3. Penentuan Relasi Antar Bagian dalam Organisasi (Hierarchy)

Dalam penentuan hierarki organisasi manajer perlu

mempertimbangkan apakah akan menggunakan hierarki

horizontal atau hierarki vertical. Hierarki horizontal adalah

bentuk struktur organisasi yang bagian2 organisasinya banyak

ke samping, dan meminimalkan jumlah sub bagian atau

departemen. Adapun hierarki vertical meminimalkan bagian-

bagian organisasi ke samping secara horizontal, dan

memperbanyak sub bagian atau departemen secara vertical.

(Sule dan Saefullah, 2005:154).

4. Koordinasi (Coordination)

Koordinasi adalah proses dan mengintegrasikan seluruh

aktivitas dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi

agar tujuan organisasi bisa tercapai secara efektif. Tanpa

koordinasi, berbagai kegiatan yang dilakukan di setiap bagian

organisasi tidak tidak akan terarah dan cenderung hanya

membawa misi masing-masing bagian. (Sule dan Saefullah,

2005:158).

k. Fungsi Pengarahan dan Implementasi dalam Manajemen

Operasional

Sebagai konsekkuensi logis dari adanya sturktur organisasi

dimana organisasi dibagi menjadi bagian-bagian organisasi maka

muncul kelompok-kelompok kerja yang dibentuk untuk

mendukung pencapaian tujuan di tingkat bagian keseluruhan

organisasi. Kelompok kerja merupakan salah satu factor kunci

dalam implentasi dan fungsi pengarahan karena kelompok kerja

inilah yang akan menjalankan berbagai rencana yang telah disusun

dalam organisasi.

Page 38: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

29

Terdapat tiga pilar utama dalam kelompok kerja yang perlu

diperhatikan agar kelompok kerja bisa berjalan secara efektif yaitu

kinerja kelompok atau organisasi secara keseluruhan, pekerjaan

kelompok, dan pertumbuhan individu. Agar kelompok kerja dapat

berjalan secara efektif dan terhindar dari konflik maka komunikasi

menjadi factor kunci bagaimana anggota-anggota dalam kelompok

kerja dapat bekerja sebagaimana mestinya. Ketiga pilar tersebut

dikelola dengan baik oleh manajer agar tidak tidak terjadoi konflik

dalam organisasi. Konflik organisasi terjadi manakala berbagai

pihak dalam organisasi tidak dapat memahami satu sama lainnya

dalam menjalankan tugasnya dalam kelompok kelompok kerja atau

antar kelompok kerja. Berbagai pendekatan yang dapat dilakukan

untuk dapat meminimalkan konflik. (Sule dan Saefullah,

2005:311).

l. Fungsi Pengawasan dalam Manajemen

Pengawasan dilakukan menggunakan umpan balik informasi

mengenai kemajuan. Jadi seorang manajer perlu mengetahui

jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan dan kuantitas bahan

dan buruh yang digunakan atau seorang pedagang mendapat

laporan yang menunjukkan perdagangan yang sebenarnya yang

meliputi para pelanggan produk, keuntungan, dan lain sebagainya

dari pada kota-kota yang direncanakan.

Raplh Currier Davis dan Allan C.Filley membagi fungsi

pengawasan menjadi 8 fungsi yang terdiri dari tahap kegiatan

sebagai berikut:

a) Perencanaan Rutin (routine planning)

Fungsi pertama dalam pengawasan manajemen adalah

perencanaan taktis. Hal ini berbeda dengan perencanaan

strategis yang pernah diuraikan dimuka. Seperti telah

dijelaskan, perencanaan strategis membuat keputusan

orisinil mengenai berbagai kebutuhan bagi pencapaian

Page 39: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

30

suatu tujuan, sedangkan perencanaan taktis tidak.

Perencanaan strategis menjawab pertanyaan apa tujuan

organisasi, apa kriteria untuk menyelesaikan secara

memuaskan, apa yang harus dijalankan dan bagaimana

cara melakukannya? Perencanaan taktis/ rutin itu, tidak

lebih dari penerapan rencana-rencana teknis berdasarkan

rencana menyeluruh yang telah ditentukan sebelumnya.

Fungsinya hanya rutin dan sifatnya hanya sekunder

dibandingkan dengan engambilan keputusan yang

terdapat pada perencanaan strategis.

b) Penjadwalan (scheduling)

Fungsi penjadwalan dalam pengawasan adalah

menentukan kapan fase-fase penting dari suatu rencana

harus diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.

Dengan kata lain, penjadwalan mengatur jumlah waktu

keseluruhan yang telah sitetapkan menjadi bagian-bagian

sesuai dengan penyelesaian setiap fase dari suatu proyek.

c) Persiapan (preparation)

Fungsi persiapan ini memberikan kepastian kepada

pengawas bahwa sefalanya sudah siap digunakan kapan

dan dimana serta jenis yang tepat yang dibutuhkan. Akan

tetapi hal ini tidak bersangkutan dengan pemesanan,

pengumpulan, dan penyajian barang-barang secara fisik.

Contoh, staff pengawas produksi yang membutuhkan

jenis-jenis barang untuk melaksanakan suatu pekerjaan.

Pertama-tama ia perlu men cek untuk memastikan apakah

barang-barang yang dibutuhkan tersedia. Staff sendiri

tidak perlu menyediakan barangnya sebab hal ini

merupakan tugas staff pelayanan teknis. Disini peran

informasi memegang peranan penting.

Page 40: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

31

d) Pengabaran (dispactching)

Fungsi ini adalah mengawasi pekerjaan para petugas

untuk memastikan bahwa penyelesaian pekerjaan tersebut

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pengawasan

mencegah jangan sampai suatu pekerjaan dilakukan

terlalu cepat atau terlalu lambat atau dilakukan lebih

bersifat untuk kepentingan pribadi daripada untuk

kepentingan organisasi. Ketepatan waktu antara kegiatan

yang satu dengan kegiatan yang lain dalam proses

pelaksanaan suatu pekerjaan sangat penting.

e) Pengarahan (direction)

Pengarahan adalah fungsi yang mengatur kegiatan dengan

jalan memberi intruksi dan penjelasan kepada bawahan

mengenai kebutuhan-kebutuhan bagi suatu rencana. Ini

merupakan komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan

mengenai jalannnya pekerjaan yang diharapkan informasi

yang diberikan kepada para petugas sedemikian rupa

sehingga dalam menyelesaikan pekerjaan segalanya

menjadi jelas. Pengarahan bisa dilakukan secara tulisan

maupun lisan. Pengarahan secara tertulis baisa dilakukan

pada pengarahan teknis, sedangkan pengarahan secara

lisan lazimnya dilakukan untuk hal-hal yang perlu

persuasian atau motivasi.

f) Pemeriksaan (supervision)

Supervise atau pemeriksaan dilakukan begitu pekerjaan

dimulai,yakni memeriksa apakah para pekerja

menjalankan semua petunjuk atau pengarahan. Jadi,

fungsi supervise adalah memastikan apakah pekerjaan

yang dilakukan sesuai dengan rencana dan intruksi atau

tidak. Tujuannya adalah memastikan apakah para pekerja

mengerti segala petunjuk dan apakah mereka

Page 41: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

32

mengerjakannya. Yang terpenting dalam supervise adalah

melihat penyimpangan dari apa yang seharusnya menurut

rencana. Bedanya dengan pengawasan adalah bahwa

pengawasan menanganinya apabila kegiatan telah

dilaksanakan.

g) Pembandingan (comparison)

Supervise selanjutnya diikuti fungsi pembandingan yang

merupakan aktivitas menilai pelaksanaan secara

menyeluruh. Pembandingan mencatat penyimpangan-

penyimpangan pekerjaan yang direncanakan, mencari

sebab-sebabpenyimpangan tersebut. Apabila terdapat

kelainan-kelainan dari rencana, maka hal ini dilaporkan

kepada pimpinan untuk dikoreksi.

h) Pembetulan (corrective action)

Fungsi terakhir dari pengawasan manajemen ini adalah

pembetulan atau corrective action, yakni fungsi

pembetulan penyimpangan-penyimpangan dari pekerjaan

yang telah direncanakan. Jadi pengawasan yang bersifat

korektif yang dilakukan sekarang, juga dapat membantu

pengawasan preventif untuk masa yang akan datang.(Tata

Sutabri, 2005:62-65)

Fungsi pengawaan dan pengendalian adalah proses untuk

mematikan bahwa segala aktivitas yang terlaksana sesuai dengan

apa yang telah direncanakan. Fungsi pengawasan sering dinamakan

sebagai fungsi controlling, evaluating, appraising hingga

collecting. Namun lebih popular digunakan adalah fungsi

controlling yang memiliki dua arti utama, yaitu pengawasan:

kegiatan untuk mengamati yang dijalankan sekaligus

mengidentifikasi berbagai penyimpangan. Yang kedua adalah

pengendalian yaitu kegiatan untuk mengantisipasi dan mengoreksi

Page 42: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

33

setiap penyimpangan dalam kegiatan. Terdapat empat tujuan dan

fungsi pengawasan dan pengendalian. (Sule dan Saefullah,

2005:346):

1. Adaptasi lingkungan

2. Meminimalkan kegagalan

3. Meminimumkan biaya

4. Mengantisipasi kompleksitas organisasi

Secara umum, langkah-langkah yang dilakuakn dalam fungsi

pengawasan terdiri dari:

1. Penepatan standard an metode penilaian kinerja

2. Penilaian kinerja

3. Membandingkan penilaian kinerja dengan standar

4. Pengambilan tindakan koreksi

2. Pelayanan

a. Konsep pelayanan

Menurut lukman (2007:11) pelayanan adalah kegiatan-

kegiatan yang jelas, namun menyediakan kepuasan konsumen dan

atau pemakai industri serta tidak terikat pada penjualan suatu

produk atau pelayanan lainnya. Lebih lanjut dikatakan bahwa

pelayanan adalah suatu urutan kegiatan yang terjadi dalam

interaksi langsung dengan orang-orang atau mesin secara fisik dan

menyediakan kepuasan konsumen.

Pemerintah sebagai lembaga birokrasi mempunyai fungsi

untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sebaliknya,

masyarakat sebagai pihak yang memberikan mandat kepada

pemerintah mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan. Oleh

karena itu, tuntutan terhadap pelayanan umum melahirkan suatu

studi, yaitu bagaimana cara memberikan pelayanan sebaik-baiknya.

(Sabana, Nurhayati, & Alvis Muryodewanto, p.37)

Page 43: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

34

Pelayanan merupakan suatu aktivitas atau serangkaian

aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang

terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan

karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan

pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan

permasalahan konsumen/pelanggan (Mulyadi, 2013, p. 1205-

1206). Pelayanan adalah setiap kegiatan atau tindakan yang dapat

ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun (Philip &

Kotler, 2005, p. 548). Pelayanan adalah setiap kegiatan yang

menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan

menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu

produk secara fisik (Sinambela, 2011, p. 4-5).

Agar layanan dapat memuaskan kepada orang atau

sekelompok orang yang dilayani, maka si Pelaku dalam hal ini

petugas, harus dapat memenuhi 4 persyaratan pokok, ialah tingkah

laku yang sopan, cara menyampaikan sesuatu yang berkaitan

dengan apa yang seharusnya diterima oleh yang bersangkutan,

waktu menyampaikan yang tepat dan keramahtamahan. (Moenir,

2006, p. 197).

Maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan merupakan

suatu aktivitas (kegiatan) yang dilakukan oleh seseorang sebagai

pemberi layanan kepada orang lain yang menerima layanan guna

untuk memudahkan seseorang tersebut dalam menyelesaikan suatu

masalah agar kebutuhannya dapat terpenuhi.

b. Dimensi kualitas pelayanan

Zeithaml, Berry dan Parasuraman, 1985 telah melakukan

berbagai penelitian terhadap beberapa jenis jasa dan berhasil

mengidentifikasi lima dimensi karakteristik yang digunakan oleh

Page 44: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

35

para pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan. Kelima

dimensi karakteristik kualitas pelayanan tersebut adalah:

1. Tangibles (bukti langsung), yaitu meliputi bukti fisik,

perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.

2. Reability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan

pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan

yang telah dijanjikan.

3. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan para staf untuk

membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan

tanggap.

4. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan

dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari

bahaya, resiko ataupun keragu-raguan.

5. Empaty, yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan

hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus

terhadap kebutuhan pelanggan.

Berdasarkan perpektif kualitas, David Garvin

mengembangkan dimensi kualitas ke dalam delapan dimensi yang

dapat digunakan sebagai dasar perencanaan strategis terutama bagi

perusahaan atau manufaktur yang menghasilkan barang. Kedelapan

dimensi tersebut adalah sebagai berikut (Yamit, 2002:10):

a. Performance (kinerja), yaitu karakteristik pokok dari produk

inti.

b. Features, yaitu karakteristik pelengkap atau tambahan.

c. Realibility (kehandalan), yaitu kemungkinan tingkat kegagalan

pemakaian.

d. Conformance (kesesuaian), yaitu sejauh mana karakteristik

desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah

ditetapkan sebelumnya.

e. Durability (daya tahan), yaitu berapa lama produk dapat terus

digunakan.

Page 45: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

36

f. Serviceability, yaitu meliputi kecepatan, kompetensi,

kenyamanan, kemudahan dalam pemeliharaan dan penanganan

keluhan yang memuaskan.

g. Estetika, yaitu menyangkut corak, rasa dan daya tarik produk.

h. Perceived, yaitu menyangkut citra dan reputasi produk serta

tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

Kotler (Tjiptono, 2006) menjelaskan karakteristik dari pelayanan

sebagai berikut :

a. Intangibility (tidak berwujud)

Yaitu suatu pelayanan mempunyai sifat tidak berwujud, tidak

dapat dirasakan atau dinikmati, tidak dapat dilihat, didengar dan

dicium sebelum dibeli oleh konsumen. Misalnya, pasien dalam

suatu rumah sakit akan merasakan bagaimana pelayanan perawat

yang diterimanya setelah menjadi pasien rumah sakit tersebut.

b. Inseparibility (tidak dapat dipisahkan)

Yaitu pelayanan yang dihasilkan dan dirasakan pada waktu

bersamaan dan apabila dikehendaki oleh seseorang untuk

diserahkan kepada pihak lainnya, dia akan tetap merupakan bagian

dari pelayanan tersebut. Dengan kata lain, pelayanan dapat

diproduksi dan dikonsumsi atau dirasakan secara bersamaan.

Misalnya, pelayanan keperawatan yang diberikan pada pasien

dapat langsung dirasakan kualitas pelayanannya.

c. Variability (bervariasi)

Yaitu pelayanan bersifat sangat bervariasi karena merupakan

non standardized dan senantiasa mengalami perubahan tergantung

dari siapa pemberi pelayanan, penerima pelayanan dan kondisi di

mana serta kapan pelayanan tersebut diberikan. Misalnya,

pelayanan yang diberikan kepada pasien di ruang rawat inap kelas

VIP berbeda dengan kelas tiga.

Page 46: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

37

d. Perishability (tidak tahan lama)

Dimana pelayanan itu merupakan komoditas yang tidak tahan

lama dan tidak dapat disimpan. Misalnya, jam tertentu tanpa

ada pasien di ruang perawatan, maka pelayanan yang biasanya

terjadi akan hilang begitu saja karena tidak dapat disimpan

untuk dipergunakan lain waktu.

Instrumen SERVQUAL bermanfaat dalam melakukan

analisis gap. Karena biasanya layanan/jasa bersifat intangible,

kesenjangan komunikasi dan pemahaman antara karyawan dan

pelanggan berdampak serius terhadap persepsi atas kualitas

pelayanan. Gap-gap yang biasa terjadi dan berpengaruh terhadap

kualitas pelayanan meliputi (Tjiptono, 2014:217):

a. Gap antara ekspektasi pelanggan dengan persepsi manajemen

(knowledge gap)

Gap ini terjadi karena ada perbedaan antara ekspektasi

pelanggan aktual dan pemahaman atau persepsi manajemen

terhadap ekspektasi pelanggan. Beberapa kemungkinan

penyebab gap seperti ini antara lain: informasi yang didapatkan

dari riset pasar dan analisis permintaan kurang akurat;

interpretasi yang kurang akurat atas informasi mengenai

ekspektasi konsumen; tidak adanya analisis permintaan;

buruknya atau tidak ada aliran informasi k eatas dari staf

kontak konsumen ke pihak manajemen; dan terlalu banyak

jenjang manajerial yang menghambat atau mengubah informasi

yang disampaikan dari karyawan kontak konsumen ke pihak

manajemen.

b. Gap antara persepsi manajemen terhadap ekspektasi konsumen

dan spesifikasi kualitas pelayanan (standards gap)

Gap ini terjadi karena spesifikasi kualitas pelayanan

tidak konsisten dengan persepsi manajemen terhadap

ekspektasi kualitas. Penyebabnya antara lain : tidak adanya

Page 47: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

38

standar kinerja yang jelas; kesalahan perencanaan atau prosedur

perencanaan yang tidak memadai; manajemen perencanaan

buruk; kurangnya penetapan tujuan yang jelas dalam

organisasi; kurangnya dukungan dan komitmen manajemen

puncak terhadap perencanaan kualitas pelayanan; kekurangan

sumber daya; dan situasi permintaan berlebihan.

c. Gap antara spesifikasi kualitas pelayanan dan penyampaian

pelayanan (delivery gap)

Gap ini berarti spesifikasi kualitas tidak terpenuhi oleh

kinerja dalam proses produksi dan penyampaian pelayanan.

Sejumlah penyebabnya antara lain : spesifikasi kualitas terlalu

rumit dan/atau terlalu kaku; para karyawan tidak menyepakati

spesifikasi tersebut dan karenanya tidak berusaha

memenuhinya; spesifikasi tidak sejalan dengan budaya

korporat yang ada; manajemen operasi pelayanan buruk;

kurang memadainya aktivitas internal marketing; serta

teknologi dansistem yang ada tidak memfasilitasi kinerja sesuai

dengan spesifikasi.

d. Gap antara penyampaian pelayanan dan komunikasi eksternal

(communication gap)

Gap ini berarti janji-janji yang disampaikan melalui

aktivitas komunikasi pemasaran tidak konsisten dengan

pelayanan yang diberikan kepada para konsumen.

e. Gap antara persepsi terhadap pelayanan yang diterima dan

pelayanan yang diharapkan (service gap)

Gap ini berarti bahwa pelayanan yang dipersepsikan

tidak konsisten dengan layanan yang diharapkan. Gap ini dapat

menimbulkan sejumlah konsekuensi negatif, seperti kualitas

buruk (negatively confirmed quality) dan masalah kualitas;

komunikasi getok tular yang negatif; dampak negatif terhadap

citra korporat atau citra lokal; dan kehilangan konsumen. Gap

Page 48: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

39

ini terjadi apabila konsumen mengukur kinerja/prestasi

perusahaan berdasarkan kriteria atau ukuran yang berbeda.

(Tjiptono, 2014:217)

c. Pengukuran kualitas pelayanan

Dimensi kualitas pelayanan yang dikemukan oleh David

Garvin adalah sangat tepat digunakan untuk mengukur kualitas

produk. Sedangkan dimensi kualitas yang dikemukan oleh

Zeithaml, Berry dan Parasuraman adalah sangat tepat digunakan

untuk mengukur kualitas jasa pelayanan. Pengukuran kualitas

produk dan jasa pelayanan, pada dasarnya hampir sama dengan

pengukuran kepuasan pelanggan, yaitu ditentukan oleh variabel

harapan konsumen dan kinerja yang dirasakan.

Pengukuran kualitas dapat dilakukan melalui perhitungan

biaya kualitas dan melalui penelitian pasar mengenai persepsi

konsumen terhadap kualitas produk dan kualitas jasa pelayanan.

Pengukuran kualitas melalui penelitian pasar tersebut dapat

menggunakan berbagai cara, seperti: menemui konsumen, survey,

sistem pengaduan dan panel konsumen.

Pengukuran kualitas melalui perhitungan biaya kualitas

dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:

a. Biaya kualitas diukur berdasarkan biaya kerusakan perjam dari

tenaga kerja langsung.

b. Biaya kualitas diukur berdasarka biaya produksi termasuk

biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, dan biaya

overhead pabrik.

c. Biaya kualitas diukur berdasarkan penjualan bersih.

d. Biaya kualitas diukur berdasarkan satuan unit seperti kilogram,

meter dan lain sebagainya. Pengukuran biaya kualitas

berdasarkan keempat cara tersebut, dapat dianalisis dengan

menggunakan analisis tren dan analisispareto agar ditemukan

konsep biaya kerusakan yang optimum. (Yamit,2002,p,19)

Page 49: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

40

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelayanan

Pelayanan yang baik pada akhirnya akan mampu

memberikan kepuasan kepada masyarakat. Pelayanan yang

optimaal pada akhirnya juga akan mampu meningkatkan image

organisasi sehingga citra organisasi di mata masyarakat terus

meningkat. Adanya citra organisasi yang baik, maka segala yang

dilakukan oleh organisasi akan dianggap baik pula. Menurut

Kasmir, Faktor utama yang mempengaruhi pelayanan adalah

sumber daya manusia. Artinya peranan manusia (karyawan) yang

melayani masyarakat merupakan faktor utama karena hanya dengan

manusialah pelanggan dapat berkomunikasi secara langsung dan

terbuka.

Kualitas pelayanan terbagi menjadi dua bagian yaitu kualitas

pelayanan internal dan eksternal”. Masing-masing bagian tersebut

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang cukup penting, yaitu sebagai

berikut: (Nugraheni, 2015).

a. Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan internal

(interaksi pegawai organisasi), yaitu pola manajemen umum

organisasi, penyediaan fasilitas pendukung, pengembangan

sumber daya manusia, iklim kerja dan keselarasan hubungan

kerja, serta pola insentif.

b. Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan eksternal

(pelanggan eksternal), yaitu pola layanan dan tata cara

penyediaan layanan, pola layanan distribusi jasa, pola layanan

penjualan jasa, dan pola layanan dalam penyampaian jasa.

Menurut Vincent Gaspersz, terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi dan ekspektasi pelanggan terhadap

pelayanan, yaitu:

Page 50: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

41

a. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang

dirasakan pelanggan ketika ia sedang mencoba melakukan

transaksi dengan perusahaan.

b. Pengalaman masa lalu ketika menggunakan jasa dari

perusahaan.

c. Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan

menceritakan tentang kualitas pelayanan yang akan diterimanya.

d. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi

persepsi dari pelanggan terhadap jasa yang akan diterimanya.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

untuk meningkatkan kualitas pelayanan banyak faktor yang

mempengaruhi antara lain sumber daya manusia, kesadaran, aturan,

organisasi, ketrampilan dan kemampuan, sarana pelayanan, serta

pengalaman pelanggan. Selain itu faktor internal dan eksternal juga

menjadi penting dan berpengaruh dalam mewujudkan pelayanan

yang berkualitas bagi setiap pengguna.

e. Fungsi dan Tujuan Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan diberikan kepada konsumen harus

berfungsi untuk lebih memberikan kepuasan yang maksimal, oleh

karena itu dalam rangka memberikan pelayanan harus dilakukan

sesuai dengan fungsi pelayanan. Kualitas pelayanan yang diberikan

oleh setiap perusahaan tentunya mempunyai tujuan. Umumnya

tujuan dengan diadakannya pelayanan adalah agar konsumen

merasakan adanya kepuasan dan dampaknya bagi perusahaan akan

memperoleh laba maksimum.(Ari dalam Luthfiana, 2014).

f. Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan

Pelayanan yang baik pada akhirnya akan mampu

memberikan kepuasan kepada masyarakat. Pelayanan yang

optimaal pada akhirnya juga akan mampu meningkatkan image

organisasi sehingga citra organisasi di mata masyarakat terus

Page 51: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

42

meningkat. Adanya citra organisasi yang baik, maka segala yang

dilakukan oleh organisasi akan dianggap baik pula. Menurut

Kasmir, Faktor utama yang mempengaruhi pelayanan adalah

sumber daya manusia. Artinya peranan manusia (karyawan) yang

melayani masyarakat merupakan faktor utama karena hanya dengan

manusialah pelanggan dapat berkomunikasi secara langsung dan

terbuka.

Kualitas pelayanan terbagi menjadi dua bagian yaitu kualitas

pelayanan internal dan eksternal”. Masing-masing bagian tersebut

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang cukup penting, yaitu sebagai

berikut: (Nugraheni, 2015).

c. Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan internal

(interaksi pegawai organisasi), yaitu pola manajemen umum

organisasi, penyediaan fasilitas pendukung, pengembangan

sumber daya manusia, iklim kerja dan keselarasan hubungan

kerja, serta pola insentif.

d. Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan eksternal

(pelanggan eksternal), yaitu pola layanan dan tata cara

penyediaan layanan, pola layanan distribusi jasa, pola layanan

penjualan jasa, dan pola layanan dalam penyampaian jasa.

Menurut Vincent Gaspersz, terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi dan ekspektasi pelanggan terhadap

pelayanan, yaitu:

e. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang

dirasakan pelanggan ketika ia sedang mencoba melakukan

transaksi dengan perusahaan.

f. Pengalaman masa lalu ketika menggunakan jasa dari

perusahaan.

g. Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan

menceritakan tentang kualitas pelayanan yang akan diterimanya.

Page 52: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

43

h. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi

persepsi dari pelanggan terhadap jasa yang akan diterimanya.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

untuk meningkatkan kualitas pelayanan banyak faktor yang

mempengaruhi antara lain sumber daya manusia, kesadaran, aturan,

organisasi, ketrampilan dan kemampuan, sarana pelayanan, serta

pengalaman pelanggan. Selain itu faktor internal dan eksternal juga

menjadi penting dan berpengaruh dalam mewujudkan pelayanan

yang berkualitas bagi setiap pengguna.

Dalam pelayanan umum terdapat beberapa faktor yang

penting guna tercipta dan terwujudnya pelaksanaan pelayanan secara

efektif yaitu :

a. Faktor aturan

Aturan adalah perangkat penting dalam segala tindakan

dan perbuatan seseorang.Dalam organisasi kerja aturan dibuat

oleh manajemen sebagai pihak yang berwenang mengatur segala

sesuatu yang ada di organisasi kerja tersebut.Peraturan tersebut

harus diarahakan kepada manusia sebagai subyek aturan, artinya

mereka yang membuat, menjalankan dan mengawasi

pelaksanaan aturan itu, maupun manusia sebagai obyek aturan.

b. Faktor organisasi

Organisasi pelayanan pada dasarnya tidak berbeda

dengan organisasi pada umumnya, namun terdapat beberapa

perbedaan dalam penerapannya. Sasaran pelayanan ditujukan

secara khusus kepada manusia yang memiliki watak dan

kehendak yang multikompleks. Organisasi perusahaan yang

dimaksud yakni mengorganisir fungsi pelayanan baik dalam

struktur maupun mekanismenya yang akan berperan dalam mutu

dan kelancaran pekerjaan.

Page 53: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

44

c. Faktor pendapatan

Pendapatan ialah seluruh penerimaan seseorang sebagai

imbalan atas tenaga dan atau pikiran yang telah dicurahkan untuk

orang lain atau badan/organisasi, baik dalam bentuk uang,

maupun fasilitas, dalam jangka awaktu tertentu. Pada dasarnya

pendapatan harus dapat memenuhi kebutuhan baiak untuk

dirinya sendiri maupun keluarga.

d. Faktor kemampuan dan keterampilan

Kemampuan berasal dari kata dasar mampu yang dalam

hubungan dengan tugas/pekerjaanberarti dapat melakukan

tugas/pekerjaan sehingga menghasilkan barang atau jasa sesuai

dengan yang diharapkan. Kata kemampuan dengan sendirinya

juga merupakan kata sifat/keadaan yang ditujukan pada sifat atau

keadaan seseorang yang dapat melaksanakan tugas/pekerjaan

atas dasar ketentuan-ketentuan yang ada.

e. Faktor sarana pelayanan.

Sarana pelayanan yang dimaksud adalah segala jenis

peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas lain yang berfungsi

sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan

juga berfungsi sosial dalam rangka kepentingan orang-orang

yang sedang membangun dalam organisasi kerja tersebut.

Peranan sarana pelayanan sangat penting disamping unsur

manusianya sendiri.

g. Bentuk Kualitas Pelayanan

Pelayanan umum yang dilakukan oleh siapapun, bentuknya

tidak terlepas dari hal-hal seperti berikut ini:

a. Layanan dengan lisan

Layanan dengan lisan biasanya dilakukan oleh petugas-

petugas di bidang Hubungan Masyarakat (Humas), bidang

Page 54: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

45

layanan infomasi dan bidang-bidang lain yang tugasnya

memberikan penjelasan atau keterangan kepada siapapun yang

memerlukan. Agar supaya layanan lisan berhasil sesuai dengan

yang diharapkan.

b. Layanan dengan tulisan

Layanan melalui tulisan merupakan bentuk layanan

yang paling menonjol dalam pelaksanan tugas. Tidak hanya

dari segi jumlah, tetapi juga dari segi peranannya.Pada

dasarnya layanan melalui tulisan efisien terutama bagi layanan

jarak jauh karena faktor biaya. Agar layanan dalam bentuk

tulisan dapat memuaskan pihak yang dilayani,satu hal yang

harus diperhatikan adalah faktor kecepatan dalam pengolahan

maupun dalam proses penyelesaiannya.

c. Layanan berbentuk perbuatan

Pada umumnya layanan dalam bentuk perbuatan 70-

80% dilakukan oleh petugas-petugas tingkat menengah dan

bawah. Karena itu, faktor keahlian dan ketrampilan petugas

sangat menentukan terhadap hasil perbuatan atau pekerjaan.

(Moenir, 2008,p.14).

h. Prinsip-prinsip Pelayanan

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

(KEPMENPAN) Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum

Penyelenggaraan Pelayanan Publik, menyebutkan bahwa

penyelenggaraan pelayanan harus memenuhi beberapa prinsip

yaitu:

1) Kesederhanaan : prosedur pelayanan tidak berbelit-belit, mudah

dipahami dan mudah dilaksanakan.

2) Kejelasan : kejelasan mencakup dalam hal persyaratan teknis

dan administrasi pelayanan, unit kerja yang berwenang dan

bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan dan

Page 55: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

46

penyelesaian keluhan, rincian biaya pelayanan dan tata cara

penyelenggaraan.

3) Kepastian waktu : pelaksanaan pelayanan dapat diselesaikan

dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

4) Akurasi : produk pelayanan diterima dengan benar, tepat dan

sah.

5) Keamanan : proses dan produk pelayanan memberikan rasa

aman dan kepastian hukum.

6) Tanggung jawab : pimpinan penyelenggara pelayanan

bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan

penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan.

7) Kelengkapan sarana prasarana : tersedianya sarana dan

prasarana kerja yang memadai termasuk penyediaan sarana

teknologi telekomunikasi dan informatika.

8) Kemudahan akses : tempat dan lokasi serta sarana pelayanan

yang memadai dan mudah dijangkau masyarakat.

9) Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan : pemberian pelayanan

harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah serta

memberikan pelayanan dengan ikhlas.

10) Kenyamanan : lingkungan pelayanan harus tertib, teratur,

nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat, serta

dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti

parkir, toilet, tempat ibadah, dan lain-lain.

I. Asas- asas Pelayanan

Untuk dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi

pengguna jasa, penyelenggaraan pelayanan harus memenuhi asas–

asas pelayanan. Berdasarkan Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun

2003 yang menyatakan asas–asas pelayanan sebagai berikut :

1) Transparansi

Page 56: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

47

Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses semua pihak yang

membutuhkan dan disediakan secara memadai dan mudah

dimengerti.

2) Akuntabilitas

Dapat diperrtanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

3) Kondisional

Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima

pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efesiensi dan

efektifitas

4) Partisipatif

Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan

pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi kebutuhan

dan harapan masyarakat.

5) Kesamaan hak

Tidak diskrimintaif dalam arti tidak membedakan suku, ras,

agama, golongan, gender dan status ekonomi.

6) Keseimbangan hak dan kewajiban

Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak

dan kewajiban masing-masing pihak.

3. Pelayanan Publik

a. Defenisi Pelayanan Publik

Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian

layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang

mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan

pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Sebagaimana telah

dikemukakan terdahulu bahwa pemerintahan pada hakekatnya

adalah pelayanan kepada masyarakat. Karenanya Birokrasi publik

berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan layanan

yang baik dan profesional (Tesis Irsan, 2012 : 9).

Page 57: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

48

Menurut Moenir (2001:13) Pelayanan publik adalah

kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang

dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur dan

metode tertentu dalam usaha memenuhi kepentingan orang lain

sesuai dengan haknya. Tujuan pelayanan publik adalah

mempersiapkan pelayanan publik tersebut yang dikehendaki atau

dibutuhkan oleh publik, dan bagaimana menyatakan dengan tepat

kepada publik mengenai pilihannya dan cara mengaksesnya yang

direnecanakan dan disediakan oleh pemerintah.

Selanjutnya menurut Moenir (2001: 13), pelayanan publik

harus mengandung unsur-unsur dasar sebagai berikut:

1) Hak dan kewajiban bagi pemberi maupun pelayanan

umum harus jelas dan diketahui secara pasti oleh masing-

masing pihak.

2) Pengaturan setiap bentuk pelayanan umum harus

disesuaikan dengan kondisi kebutuhan dan kemampuan

masyarakat untuk membayar berdasarkan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku dengan tetap

berpegang teguh pada efisiensi dan efektivitas.

3) Kualitas, proses dan hasil pelayanan umum harus

diupayakan agar dapat memberi keamanan, kenyamanan,

kepastian hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

4) Apabila pelayanan umum yang diselenggarakan oleh

pemerintah terpaksa harus mahal, maka instansi

pemerintah yang bersangkutan berkewajiban memberi

peluang kepada masyarakat untuk ikut

menyelenggarakan.

Berkaitan dengan layanan publik yang profesional sesuai

dengan tuntutan masyarakat, menurut Thoha (Widodo, 2001) dalam

Tesis Irsan, 2012: 10. Pelayanan publik yang profesional artinya

pelayanan publik yang dicirikan oleh adanya akuntabilitas dan

Page 58: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

49

responsibilitas dari pemberi layanan (aparatur pemerintah), dengan

ciri sebagai berikut:

1) Efektif, lebih mengutamakan pada pencapaian apa yang menjadi

tujuan dan sasaran.

2) Sederhana, mengandung arti prosedur/tata cara pelayanan

diselenggarakan secara mudah, cepat, tepat, tidak berbelit-belit,

mudah dipahami dan mudah dilaksanakan oleh masyarakat yang

meminta pelayanan.

3) Kejelasan dan kepastian (transparan) mengandung akan arti

adanya kejelasan dan kepastian mengenai:

- Prosedur/tata cara pelayanan

- Persyaratan pelayanan, baik persyaratan teknis maupun

persyaratan administrative

- Unit kerja dan atau pejabat yang berwenang dan

bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan

- Rincian biaya/tarif pelayanan dan tata cara pembayarannya

- Jadwal waktu penyelesaian pelayanan

4) Keterbukaan, mengandung arti prosedur/tata cara persyaratan

satuan kerja/pejabat penanggungjawab pemberi pelayanan,

waktu penyelesaian, rincian waktu/tarif serta hal-hal lain yang

berkaitan dengan proses pelayanan wajib diinformasikan secara

terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat,

baik diminta maupun tidak diminta.

5) Efisiensi, mengandung arti:

- Persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal berkaitan

langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap

memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan

produk pelayanan yang berkaitan

- Dicegah adanya pengulangan pemenuhan persyaratan, dalam

hal proses pelayanan masyarakat yang bersangkutan

Page 59: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

50

mempersyaratkan adanya kelengkapan persyaratan dari

satuan kerja/instansi pemerintah lain yang terkait.

6) Ketepatan, waktu, kriteria ini mengandung arti pelaksanaan

pelayanan masyarakat dapat diselesaikan dalam kurun waktu

yang telah ditentukan

7) Responsif, lebih mengarah pada daya tanggap dan cepat

menanggapi apa yang menjadi masalah, kebutuhan dan aspirasi

masyarakat yang dilayani.

8) Adaptif, cepat menyelesaikan terhadap apa yang menjadi

tuntutan, keinginan dan aspirasi masyarakat yang dilayani yang

senantiasa mengalami tumbuh kembang.

Lebih lanjut Thoha (Widodo, 2001) dalam (Tesis, Irsan, 2012:

11) mengatakan, secara teoritis sedikitnya ada tiga fungsi utama yang

harus dijalankan oleh pemerintah tanpa memandang tingkatannya,

yaitu fungsi pelayanan masyarakat (public service function), fungsi

pembangunan (development function) dan fungsi perlindungan

(protection function) Sementara menurut Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara No./KEP/25//M.PAN/2/2004

Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelaksanaan yang

dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan pelayanan, maupun dalam rangka pelaksanaan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang

dilaksanakan oleh penyelenggaraan pelayanan publik sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan publik dan pelaksanaan ketentuan peraturan

per Undang-Undangan. Pelayanan publik adalah kegiatan atau

rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

negara dan penduduk atas barang, jasa dan atau pelayanan

administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan dan

Page 60: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

51

acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji

penyelenggaraan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang

berkualitas, cepat mudah terjangkau dan terukur pentingnya standar

pelayanan publik. Penyelenggaraan berkewajiban menyusun dan

menetapkan standar pelayanan dengan memperhatikan kemampuan

penyelenggara, kebutuhan masyarakat, dan kondisi lingkungan (pasal

20 ayat 1 undang-undang No.25 tahun 2009)

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, aparatur

pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang

terbaik kepada masyarakat dalam rangka menciptakan kesejahteraan

masyarakat. Masyarakat berhak untuk mendapatkan pelayanan yang

terbaik dari pemerintahan karena masyarakat telah memberikan

dananya dalam bentuk pembayaran pajak, retribusi, dan berbagai

pungutan lain.

Namun demikian, meskipun kewajiban pemberian pelayanan

publik terletak pada pemerintah, pelayanan publik juga dapat

diberikan oleh pihak swasta dan pihak ketiga, yaitu organisasi

nonprofit, relawan (volunteer), dan Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM). (Mahmudi, 2015, p.219-220)

Dari pendapat di atas maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa pelayanan publik adalah suatu proses kegiatan yang menjadi

tugas pokok atau tanggung jawab para aparatur pemerintah negara

ataupun daerah guna memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan

oleh masyarakat baik berupa pelayanan administratif ataupun

pelayanan jasa demi tercapainya tujuan negara yakni kesejahteraan

masyarakatnya.

b. Standar Pelayanan Publik

Menurut Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara No.

63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan

Pelayanan Publik, standar pelayanan haruslah meliputi:

Page 61: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

52

1) Prosedur Pelayanan Prosedur pelayanan yang dilakukan dalam

halm ini antara lain kesederhanaan yaitu kemudahan dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat serta kemudahan

dalam memenuhi persyaratan pelayanan.

2) Waktu Penyelesaian Waktu yang ditetapkan sejak saat

pengajuan permohonan sama dengan penyelesaian pelayanan

termasuk pengaduan haruslah berkaitan dengan kepastian

waktu dalam memberikan pelayanan sesuai dengan ketetapan

lamanya waktu pelayanan masing-masing.

3) Biaya Pelayanan. Biaya atau tarif pelayanan termasuk rincian

yang ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan, haruslah

berkaitan dengan pengenaan biaya yang secara wajar dan

terperinci serta tidak melanggar ketentuan yang ada.

4) Produk Pelayanan. Hasil pelayanan yang diterima sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Hal ini berkaitan

dengan kenyataan dalam pemberian pelayanan yaitu hasil

pelayanan sesuai dengan yang ditentukan serta terbebas dari

kesalahan-kesalahan teknis, baik dalam hal penulisan

permohonan yang telah diajukan sebelumnya.

5) Sarana dan Prasarana. Penyediaan sarana dan prasarana yang

memadai oleh penyelenggara pelayanan publik. Hal ini

berkaitan dengan ketersediaan perangkat 15 penunjang

pelayanan yang memadai seperti meja, kursi, mesin tik, dll.

Serta adanya kenyamanan dan kemudahan dalam memperoleh

suatu pelayanan.

Selain itu untuk menentukan kepuasan masyarakat juga terdapat

dalam Keputusan No./KEP/25//M.PAN/2/2004 mengenai pedoman

umum penyusunan indeks kepuasan masyrakat unit pelayanan

Instansi Pemerintah. Dalam keputusan ini diuraikan empat belas

unsur yang dijadikan dasar dalam mengukur indeks kepuasan

Page 62: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

53

masyarakat (IKM) atas pelayanan yang disajikan pada suatu unit

pemerintahan yang meliputi:

1) Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang

diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan

alur pelayanan; CUSTOMER PROVIDER Word of Mouth

Communication Personal Needs Past Experience Expected

Service Perceived Service Service Delivery Eksternal

Communication to Customer Service Quality Specification

Management Perception of Customer Expectation 22

2) Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan

administratif yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan

sesuai dengan jenis pelayanannya

3) Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepasatian

petugas yang memberikan pelayanan (nama, jabatan serta

kewenangan dan tanggungjawab.

4) Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas

dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi

waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku.

5) Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang

dan tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan

penyelesaian pelayanan

6) Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan

keterampilan yang dimiliki petugas dalam

memberikan/menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat

7) Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat

diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit

penyelenggara pelayanan

8) Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan

dengan tidak membedakan golongan/status masyarakat yang

dilayani

Page 63: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

54

9) Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku

petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

secara sopan dan ramah serta saling menghargai dan

menghormati

10) Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat

terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan

11) Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang

dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan

12) Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu

pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;

13) Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana

pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat

memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan

14) Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan

lingkungan unit penyelenggara pelayanan atupun sarana yang

digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk

mendapatkan pelayanan terhadap resiko-resiko yang

diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan.

Selain itu juga dalam pelayanan publik harus memiliki standar

pelayanan. Standar Pelayanan (Ridwan dan Sudrajat, 2009:103)

adalah ukuran yang dibakukan dalam penyelenggraan pelayanan

yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan.

Adapun standar pelayanan meliputi:

1) Prosedur pelayanan. Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi

pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan.

2) Waktu penyelesaian. Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak

saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian

pelayanan termasuk pengaduan.

3) Biaya pelayanan. Biaya atau tarif pelayanan termasuk rincian

yang ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan.

Page 64: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

55

4) Produk pelayanan. Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

5) Sarana dan prasarana.

6) Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh

penyelenggara pelayanan publik.

7) Kompetensi petugas pemberi pelayanan.

8) Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan

dengan tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan,

sikap, dan perilaku yang dibutuhkan.

Sedangkan untuk faktor-faktor yang mendukung dalam

peningkatan pelayanan publik adalah sebagai berikut (Ridwan dan

Sudrajat, 2009:23) :

1) Faktor hukum, dimana peraturan perundang-undangan harus

sesuai dengan kebutuhan untuk terciptanya penyelenggaraan

pelayanan publik.

2) Faktor aparatur pemerintah, dimana aparatur pemerintah

merupakan salah satu faktor dalam terciptanya peningkatan

pelayanan publik dan merupakan unsur yang bekerja di dalam

praktik untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

3) Faktor sarana, dimana penyelenggaraan pelayanan publik tidak

akan berjalan dengan lancar dan baik tanpa adanya suatu sarana

atau fasilitas yang mendukung. Sarana itu mencakup tenaga

manusia yang berpendidikan, organisasi yang baik, peralatan

yang memadai dan keuangan yang cukup.

4) Faktor masyarakat, dimana pelayanan diperuntukkan untuk

masyarakat dan masyarakat harus mendukung terhadap

kegiatan peningkatan pelayanan publik yang diaktualisasikan

melalui hukum.

5) Faktor kebudayaan, dimana kebudayaan merupakan faktor

yang hampir sama dengan faktor masyarakat.

Page 65: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

56

c. Klasifikasi Pelayanan Publik

Pelayanan publik yang harus diberikan oleh pemerintah

dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori utama,

yaitu:pelayanan kebutuhan jasa dan pelayanan umum.

1) Pelayanan Kebutuhan Dasar

a. Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar

masyarakat, maka kesehatan adalah hak bagi setiap warga

masyarakat yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar.

Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal

terbesar untuk mencapai kesejahteraan. Oleh sebab itu,

perbaikan pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan

suatu investasi sumber daya manusia untuk mencapai

masyarakat yang sejahtera (welfare society).

Tingkat kesejahteraan masyarakat akan sangat

berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat,

karena tingkat kesehatan memiliki keterkaitan yang erat

dangan tingkat kemiskinan. Keterkaitan tingkat kesehatan

dengan kemiskinan dapat dilihat pada siklus lingkaran

setan kemiskinan (the vicious circle of poverty). Dalam

suatu lingkaran setan kemiskinan tersebut, terdapat tiga

poros utama yang menyebabkan seseorang menjadi

miskin, yaitu: Pertama, rendahnya tingkat kesehatan,

Kedua, rendanya pendapatan,dan Ketiga, rendahnya

tingkat pendidikan. Rendahnya tingkat kesehatan

merupakan salah satu tingkat pemicu terjadinya

kemiskinan.

Hal ini dapat dijelaskan bahwa tingkat

kesejahteraan masyarakat yang rendah akan menyebabkan

pendapatan rendah. Tingkat produktifitas yang rendah

lebih lanjut menyebabkan pendapatan rendah. Pendapatan

Page 66: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

57

yang rendah menyebabkan kemiskinan. Kesehatan

merupakan faktor utama kesejahteraan masyarakat yang

hendak diwujudkan pemerintah, maka kesehatan harus

menjadi perhatian utama pemerintah sebagai

penyelenggaraan pelayanan publik.

b. Pendidikan Dasar

Selain kesehatan, bentuk pelayanan dasar lainnya

adalah pendidikan dasar.Sama halnya dengan kesehatan,

pendidikan merupakan suatu bentuk investasi sumber daya

manusia.Masa depat suatu bangsa akan sangat ditentukan

oleh seberapa besar perhatian pemerintah terhadap

pendidikan masyarakat.

Tingkat pendidikan juga berpengaruh terhadap

tingkat kemiskinan karena pendidikan merupakan salah

satu komponen utama dalam lingkaran setan kemiskinan

sabagaimana digambarkan diatas. Pelayanan pendidikan

masyarakat yang paling elementer adalah pendidikan dasar.

c. Bahan Kebutuhan Pokok

Dalam hal penyedian bahan kebutuhan pokok,

pemerintah perlu menjamin stabilitas harga kebutuhan

pokok masyarakat dan menjaga ketersedian dipasar maupun

digudang dalam bentuk cadangan maupun persedian.

Lonjakan harga kebutuhan pokok masyarakat yang

terlalu tinggi akan memberikan dampak negatif bagi

perekonomian makro, misalnya memicu terjadinya inflasi

yang tinggi (hiperinflasi). Selain itu,ketidakstabilan harga

bahan kebutuhan pokok yang tidak berkendali juga dapat

menimbulkan ketidakstabilan politik.

Page 67: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

58

d. Pelayanan Umum

1. Pelayanan Administratif

Pelayanan Administratif adalah pelayan berupa

penyedian berbagai bentuk dokumen yang dibutuhkan

oleh publik, misalnya:

a. Kartu Tanda Penduduk ( KTP)

b. Sertifikat Tanah

c. Akta Kelahiran

d. Akta Kematian

e. Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKD)

f. Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)

g. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)

h. Paspor

2. Pelayanan Barang

Pelayanan barang adalah pelayanan yang

menghasilkan berbagai bentuk/jenis barang yang

menjadi kebutuhan publik, misalnya:

a. Jaringan Telpon

b. Penyedian tenaga listrik

c. Penyedian air bersih

3. Pelayanan Jasa

Pelayanan Jasa adalah pelayanan yang

menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan

publik, misalnya:

a. Pendidikan tinggi dan menengah

b. Pemeliharan kesehatan

c. Penyelenggaraan transformasi Jasa Pos

d. Sanitasi Lingkungan

e. Persampahan

f. Drainase

g. Jalan dan trotoar

Page 68: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

59

h. Penanggulangan bencana

i. Pelayanan sosial. (Mahmudi, 2015, p.220-224)

B. Penelitian yang Relevan

Angela Ria Octavia, Nim L2D 005 342 Jurusan Perencanaan

Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang

melakukan penelitian tentang Analisis Upaya Peningkatan Kualitas

Manajemen Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Unit Layanan

BPPT Kota Semarang Tahun 2009, jenis penelitian yang digunakan

adalah penelitian field research atau sebuah penelitian lapangan dengan

teknis analisis kualitatif deskriktif, kjualitatif komparatif, metode

appreciative inquiry, fish bone diagram dan SOAR (Strength, Oportunity,

Aspiration, dan Result).

Ardinia Triwidyastika, Nim L2D 005 345 Jurusan Perencanaan

Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang

melakukan penelitian tentang Analisis Upaya Peningkatan Kualitas

Manajemen Pelayanan Air Bersih di Unit Pelayanan PDAM Cabang

Semarang Selatan tahun 2009, jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian Field Research atau sebuah penelitian lapangan dengan teknis

analisis kualitatif deskriktif, kualitatif komparatif, metode Appreciative

Inquiry, Fish Bone Analysis, Matriks S-O-A-R.

Diana Fauzi, Nim 11 202 021 Jurusan Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Batusangkar melakukan penelitian tentang Upaya Bank dalam

Meningkatkan Kualitas Pelayanan (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri)

tahun 2016, jenis penelitian adalah penelitian deskriktif dengan

pendekatan kualitatif. Data dikumpul melalui wawancara dan

dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi Pemasaran

yang dilakukan oleh PT. BPRS Ampek Angkek Canduang dalam jumlah

produk penghimpun dana mengacu kepada pasar sasaran dan bauran

pemasarannya. Produk penghumpun dana yang ada di PT. BPRS Ampek

Page 69: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

60

Angkek Canduang berupa tabungan dan deposito dipasarkan kepada

seluruh kalangan meliputi pedagang, masjid-mesjid, instansi atau

perkantoran, dan sekolah yang ada di Kabupaten Parit Putus Kota

Bukittinggi. Sedangkan Melalui bauran pemasaran yang dilakukan oleh

PT. BPRS Ampek Angkek Canduang terdiri dari 7 P yaitu: Prodak

(Prodact), harga (Price), tempat (Place), promosi (Promotion), penjualan

pribadi (Personal Selling), Orang (People), penampilan atau bukti fisik

(Physical Exidence).

Dalam penelitian yang peneliti lakukan di pemerintahan daerah

Kabupaten Tanah Datar, mengenai Optimalisasi Manajemen pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah

Datar dalam Pelayanan Masyarakat. Dilihat dari penelitian sebelumnya

sama-sama membahas tentang manajemen serta pelayanan yang

dilakukan. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yaitu

dalam penelitian yang peneliti lakukan, penelitian ini berfokus kepada pola

komunikasi dalam sosialisasi program serta efektifitas pelayanan.

Page 70: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

61

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah field research atau penelitian

lapangan, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini peneliti

menyelidiki peristiwa-peristiwa sebagaimana adanya seperti terjadi secara ilmiah.

Pemilihan pendekatan kualitatif dengan ini juga memiliki kesesuaian dengan

focus penelitian yang akan diteliti yang pada hakekatnya ialah mencari tahu

tentang Optimalisasi Manajemen pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar daris segi pola komunikasi atau

soasialisasi program-program dan efektifitas manajemen. Sebagai sumber data

atau informasi yang mendasari pemilihan penelitian.

B. Tempat dan waktu Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan bertempat Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil (DISKUPCAPIL) selama 6 bulan. Kegiatan Penelitian yang

penulis lakukan mulai dari bulan Juli 2018 sampai Februari 2019.

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

Kegiatan 2018 2019

Juli Agus Sep-Okt Des Jan Feb

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Bimbingan

Proposal

Skripsi

Seminar

Proposal

Skripsi

Penentuan

Instrumen

Penelitian

Pengumpulan

Data

Penelitian

Page 71: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

62

Pengolahan

Data

Penelitian

Laporan

Penelitian

Sidang

Munaqasyah

C. Intrumen Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi instrument kunci atau utama yaitu

diri penulis sendiri. Instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

pedoman wawancara berupa daftar pertanyaan, guna mendapatkan data dari

pihak manajemen Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL)

Kabupaten Tanah Datar. Instrumen tambahan lainnya adalah buku catatatan,

pena, camera, recorder atau alat perekam.

D. Sumber Data

Menurut Sugiono (2016:21), bahwa sumber data penelitian

digolongkan sebagai berikut :

1. Sumber data primer

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Kepala bagian

Kesekretaritan, kepala bagian teknis kependudukan dan Kepala bagian

pencatatan dan kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar.

2. Sumber data Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan

lain-lain yang berkaitan dengan masalah, berupa bukti, catatan, laporan

historis yang tersusun dalam arsip seperti catatan, laporan regular

Kabupaten Tanah Datar termasuk SOP (Standar operation Procedur).

Page 72: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

63

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam Penelitian ini, penulis menggunakan beberapa cara dalam

memperoleh data yang dibutuhkan, di antaranya :

1. Wawancara

Adapun wawancara yang dimaksud dalam penelitian ini wawancara

semi terstruktur, yaitu wawancara yang digunakan bila peneliti sudah

mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.

Wawancara dilakukan secara langsung dengan Kepala bagian

Kesekretaritan, kepala bagian teknis kependudukan dan Kepala bagian

pencatatan dan kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar, untuk mengetahui

Optimalisasi Manajemen pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(DISDUKCAPIL) Kabupaten. Tanah Datar dalam Pelayanan Masyarakat

dengan melihat pola komunikasi atau sosialisasi program-program serta

efektifitas pelayanan.

2. Dokumentasi

Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang

menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah.

Dokumentasi merupakan salah satu metode terpenting pada penelitian

kualitatif untuk mendapatkan data yang berasal dari catatan-catatan

tertulis. Bahan dan dokumen tulis lainnya dari memorandum

organisasi, atau catatan program.

F. Teknis Analisis Data

Teknik pengolahan data yang penulis gunakan adalah teknik pengolahan

secara deskriktif kualitatif dengan Analisis Interaktif dimana analisis ini

penguraian dan penggambaran secara tertulis, dengan menggunakan angka-

Page 73: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

64

angka. Hal ini dilakukan dengan cara membaca serta memahami hasil

wawancara, bukti, catatan, laporan historis yang sudah tersusun dalam arsip yang

dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikandan pada akhirnya akan ditulis

sebagai hasil pengolahan data. Menurut Miles dan Huberman (2007:20)

menyatakan bahwa analisis interaktif terdiri dari beberapa komponen yaitu,

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan.

G. Teknik Penjamin Keabsahan Data

Teknik yang digunakan adalah Triagulasi, triagulasi adalah teknik teknik

penelitian yang menguji kredibilitas atau kepercayaan data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda.

Pada awalnya penulis melakukan wawancara, lalu di cek dengan

opservasi atau dokumentasi. Bila dengan ketiga teknik pengujian menghasilkan

data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data yang dianggap benar.

Penggunaan analisis kualitatif deskriptif dalam hal ini bertujuan untuk

memberikan kemudahan bagi penulis ataupun pembaca dalam memahami

bagaimana Optimalisasi Manajemen pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar dalam Pelayanan Masyarakat.

Page 74: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

65

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Berdirinya Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tanah Datar

adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemerintah

Kabupaten Tanah Datar yang dibentuk berdasarkan PERDA Kabupaten

Tanah Datar Nomor 09 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan

tata Kerja Dinas Daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya mengacu

kepada RPJMD 2010-2015 dan Rencana Stategis (Renstra) Dinas Dukcapil

Kabupaten Tanah Datar tahun 2010 - 2015 serta dokumen perencanaan

lainnya.

Untuk mengetahui gambaran pelaksana program/kegiatan sebagai hasil

evaluasi pelaksanaan kinerja di lingkungan Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Tanah Datar sebagai upaya Pemantapan

Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), maka telah

disusun Rencana Kerja (RENJA), yang sekaligus merupakan hasil

pelaksanaan kegiatan tahunan untuk tahun kelima dalam pelaksanaan Renstra

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tanah Datar Tahun

2010 – 2015.

Penyusunan RENJA Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Tanah Datar Tahun 2015 ini berpedoman kepada Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Apartaur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapanan

Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang

Page 75: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

66

secara umum disusun dengan mengunakan narasi dan secara deskriptif

diformulasikan dengan Evaluasi Pelaksnaan Renja tahun lalu, Analisis

Kinerja Pelayanan SKPD, Isu-isu penting dalam penyelenggaraan tugas dan

fungsi, Review terhadap Rancangan awal SKPD serta Penelaahan Usulan

Program dan Kegiatan.

Penulisan RENJA Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Tanah Datar tahun 2015 tentunya diharapkan merupakan

penyempurnaan dari penyusunan RENJA yang lalu, namun untuk

kesempurnaan yang lebih baik dimasa datang sangat diperlukan saran dan

masukan yang sifatnya konstruktif. Kepada semua pihak yang telah

membantu proses penyusunan RENJA ini disampaikan ucapan terima kasih

yang tak terhingga sehingga dapat terwujud laporan ini.

2. Visi, Misi dan Moto Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

a. Visi

Terwujudnya Kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan yang

Prima dan Transparan.

b. Misi

1) Mewujudkan Penduduk Tanah Datar yang memiliki dokumen

Administrasi Kependudukan yang akurat.

2) Meningkatnya mekenisme pelayanan yang transparan dan akurat

3) Tersedianya informasi data Administrasi Kependudukan yang

lengkap dan Benar

c. Motto

Siap Melayani dengan CERMAT( Cepat, Ramah, Mudah, Akurat, dan

Transparan )

Page 76: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

67

3. STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

KASI SISTEM INFORMASI

KEPENDUDUKAN

KEPALA

SEKRETARIS

KASUBAG UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

KASUBAG PERENCANAAN

KASUBAG KEUANGAN

KABID PENDAFTARAN PENDUDUK

KASI IDENTITAS PENDUDUK

KASI MUTASI PENDUDUK

KABID PENCATATAN SIPIL

KASI KELAHIRAN DAN KEMATIAN

KASI PERKAWINAN, PERCERAIAN &

KABID INFORMASI, PERENCANAAN DAN

PERKEMBANGAN PENDUDUK

KASI PEMANTAUAN, EVALUASI

& PENGENDALIAN KUANTITAS

KEPENDUDUKAN

KASI PROYEKSI & PENGOLAHAN

DATA KEPENDUDUKAN

UPTD

Page 77: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

68

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil memiliki masing-masing fungsi dari

struktur tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Bidang Catatan Sipil (CAPIL)

Dalam bidang ini lebih menfokuskan pekerjaan dengan rincian

pembagian kerja, diantaranya:

1) Bagian Kelahiran dan Kematian, untuk ini tugas pokoknya untuk

menerbitkan akta kelahiran serta akta kematian sesuai dengan

prosedurr yang berlaku di Pencatatan Sipil.

2) Bagian Perkawinan dan Perceraian, tugas pokoknya untuk

membuat akta pegangkatan anak, akta pengakuan dan pengesahan

anak, akta perceraian, akta perkawinan, dan perbaikan akta.

b. Bidang Pendaftaran Penduduk (DADUK)

Dalam bidang ini lebih menfokuskan pekerjaan dengan rincian

pembagian kerja, diantaranya:

1) Bagian Identitas Penduduk, tugas pokoknya membuat Penerbitan

KK (Kartu Keluarga) baru dan penerbitan KK (Kartu Keluarga)

karena hilang, rusak, dan sebagainya.

2) Bagian Mutasi Penduduk, tugas pokoknya membuat peberbitan KK

(Kartu Keluarga) datang, penerbitan surat pindah datang, dan Surat

Kedatangan Dari Luar Negeri (SKDLN).

c.Bidang Informasi, Perencanaan, dan Perkembangan Penduduk

(INFODUK)

Dalam bidang ini lebih menfokuskan pekerjaan dengan rincian

pembagian kerja, diantaranya:

1) Bagian Proyeksi dan Pengolahan Data Kependudukan, tugas

pokonya membuat Bank data dan pelayanan keliling.

2) Bagian Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Kuantitas

Kependudukan, tugas pokoknya pengelolaan arsip dokumen

kependudukan dan Petugas Registrasi Nagari (PRN).

Page 78: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

69

3) Bagian Sitem Informasi Kependudukan, tugas pokoknya

pengaduan, KTP-el (Kartu Tanda Penduduk Elektronik), dan

pemeliharaan jaringan.

d. Sekretatiat

Dalam bidang ini lebih menfokuskan pekerjaan dengan

rincian pembagian kerja, diantaranya:

1) Bagian Keuangan, tugas pokoknya membuat Permintaan dana

kegiatan oleh PPTK, penyusunan Laporan Keuangan,

pertanggungjawaban APBD, pertanggungjawaban bendahara, SPP

GU, SPP LS Barang dan Jasa, SPP LS Gaji, TU, dan UP.

2) Bagian Umum, tugas pokoknya membuat kenaiakkan pangkat,

kenaikan gai berkala, legalisisr dokumen kependudukan, pengajuan

pensiun, pengajuan permintaan barang, penghapusan aset,

rekapitulasi daftar hadir, SK Kadis Identitas, Surat keluar dan Surat

Masuk.

3) Bagian Perencanaan, tugas pokoknya membuat DPA Dinas,

mekanisme pengajuan LAKIP, mekanisme pengajuan RKA dan

DPA, Renstra dan Renja, serta RKA Dinas.

1. Kegiatan Utama Instansi

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas

pokok, melaksanakan sebagian urusan wajib Pemerintah Daerah di

bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan asas otonomi

dan tugas perbantuan.

Fungsi yang diselenggarakan oleh Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil adalah :

a. Perumusan kebijakan teknis bidang Kependudukan dan Pencatatan

Sipil.

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Page 79: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

70

c. Pembinaan dan Pelaksanaan Tugas yang meliputi bidang Pencataran

Penduduk, Pencatatan Sipil, dan Informasi, Perkembangan dan

Perencanaan Kependudukan.

d. Pelaksanaan Pelayanan teknis administratif Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati.

Kami Karyawan dan Karyawati Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Tanah Datar berjanji akan memberikan pelayanan

masyarakat sebagai berikut :

a. Dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab sesuai dengan

peraturan dan perundangan yang berlaku.

b. Memberikan informasi yang benar dan jelas kepada masyarakat.

c. Menerima setiap keluhan dan kebertan masyarakat secara sabar dan

ikhlas.

d. Memberikan pelayanan dengan Ramah, Cepat, Waktu yang pasti dan

trasparan.

e. Tersedianya informasi data administrasi kependudukan yang lengkap

dan benar serta mencarikan solusi yang tepat.

f. Tidak menerima dan meminta pembayaran terhadap pelayanan dan

penerbitan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil.

g. Tidak akan menerima dan hadiah dari masyarakat dalam bentuk

apapun yang berkaitan dengan pelayanan.

h. Melaksanakan budaya kerja yang disiplin dan rpfesional selaku Abdi

Negara dan Abdi Masyarakat.

i. Berusaha meningkatkan kemampuan diri mengikuti perkembangan

ilmu dan teknogi, terutama di bidang pelayanan publik.

Jenis Pelayanan.untuk Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga

Negara Asing (WNA), diantaranya sebagai berikut:

a. Kartu Keluarga (KK)

b. Surat Pindah-Datang Antar Kabupaten Kota dan Luar Negeri.

c. Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el).

Page 80: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

71

d. Kutipan Akta Perkawinan Perkawinan dalam Kantor

1) Perkawinan diluar Kantor

2) Pencatatan Perkawinan

Lebih 1 (satu) bulan dalam kantor

Lebih 1 (satu) bulan luar kantor.

3) Salinan

4) Kutipan kedua

1. Kutipan Akta Perceraian

a) Kutipan Akta Perceraian dengan 60 (enam puluh) hari, sejak

tanggal perceraian.

b) Kutipan Akta Perceraian yang pelaporannya melampaui 60 (enam

puluh) hari, sejak tanggal perceraian.

c) Kutipan Akta Perceraian kedua

d) Surat keterangan pembatalan perceraian, 60 (enam puluh) hari,

sejak keputusan pengadilan.

e) Salinan

2. Kutipan Akta Kelahiran

a) Kutipan akta kelahiran.

b) Kutipan akta kelahiran kedua

c) Salinan akta kelahiran

3. Kutipan Akta Kematian

a) Kutipan akta kematian

b) Kutipan akta kematian kedua

c) Salinan akta kematian

4. Akta Pengesahan Anak dan Pengakuan Anak

a) Pencatatan Pengangkatan Anak

b) Pencatatan Pengangkatan Anak

c) Kutipan Akta Pengangkatan Anak.

5. Biaya Pencatatan Perubahan Nama

6. Surat Keterangan Pencatatan Sipil

7. Legalisir Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Page 81: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

72

B. Pembahasan

1. Membangun Pola Komunikasi atau sosialisasi program yang ada

Sebagaimana yang dikutip Wiryanto (2007:7), menurut Harold D.

Lasweell cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah “

dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who, Say, What, In Wich

Channel. To Home, With What Effect. Memahami komunikasi berarti

memahami apa yang telah terjadi selama komunikasi berlangsung,

mengapa itu terjadi, manfaat apa yang dirasakan, akibat-akibat apa yang

ditimbulan, apakah tujuan dan aktivitas berkomunikasi sesuai dengan apa

yang diinginkan.(Amrin Tegar Sentosa, 2015: vol.3). Merujuk pada

pengertian Ruben dan Steward mengenai komunikasi yaitu bahwa

komunikasi adalh proses yang melibatkan individu-individu dalm suatu

hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan

mencitakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.

Didalam komunikasi terbagi dua:

a. Komunikasi Verbal

Symbol atau pesan verbal adalah semuah jenis symbol yang

menggunakan satu kata atau lebih. Hampis semua rangsangan wicara

yang kita sadari termasuk kedalam kategori pesan verbal disengaja,

yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan

dengan orang lain secara lisan. Bahasa verbal adalah sarana utama

untuk menyatakan fikiran dan maksud kita. Bahasa verbal

menggnakan kata-kata yang mempersentasikan sebagai aspek realitas

individual kita.

b. Komunikasi Non Verbal

Istilah non-verbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua

peristiwa komunikasi diluar kata-kata terucap dan tertulis. Pada saat

yang sama kita harus menyadari bahwa banyak peristiwa dan

perilaku non verbal ini ditafsirkan melaui symbol-simbol verbal.

(Nabella Rundingan, 2013 :Vol 2. No. 1)

Page 82: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

73

Dinas Kependudukan dan pencatatan sipil (DISDUKCAPIL)

Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu instansi pemerintah yang

sangat penting bagi masyarakat dalam mengurus administrasi kependudukan

termasuk pembuatan dokumen-dokumen penting lain yang harus ada.

Sebagai pelayan masyarakat sudah seharusnya Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar memberikan

pelayanan yang terbaik untuk masyarakat sehingga memudahkan masyarakat

untuk memperoleh dokumen-dokumen penting yang diperlukan.

Dalam menetapkan suatu program Dinas Kependudukan dan

pencatatan sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar memiliki SOP

(Standar Operation Procedure) yang telah disusun sedemikian rupa dimana

SOP (Standar operation Procedure) ini dibuat setiap tahunnya dengan

harapan rencana atau program yang dibuat dapat berjalan lancar.

Penyederhanaan dan pengembangan dilakukan sedemikian rupa agar

terciptanya pelayanan yang prima.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Armen Yudi (Senin 7

Januari 2019) selaku kepala kesekretariatan pada Dinas Kependudukan dan

pencatatan sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar. Peneliti

menanyakan apa-apa saja program yang dilaksanakan Dinas Kependudukan

dan pencatatan sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar dalam

pelayanan masyarakat. Berdasarkan penjelasan bapak Armen Yudi, untuk

meningkatkan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat perlu dilakukan

program-program untuk memudahkan masyarakat dalam pembuatan

dokumen-dokumen kependudukan.

Selanjutnya melalui wawancara lanjutan dengan Armen Yudi selaku

Kepala Kesekretariatan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar bahwasanya Pogram tersebut

harus dijalankan sesuai dengan SOP yang ditetapkan.. Salah satu bentuk

program Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL)

Kabupaten Tanah Datar memililiki perpanjangan tangan dari nagari yang

disebut dengan Petugas Registrasi Nagari dimana tugasnya adalah membantu

Page 83: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

74

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten

Tanah Datar untuk memudahkan masyarakat mengurus administrasi

kependudukan. Sehingga masyarakat tidak harus datang langsung ke Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah

Datar sehingga akan lebih menghemat waktu, memudahkan masyarakat

apabila ada dokumen yang salah sehingga bisa cepat di perbaiki. Petugas

registrasi nagari ini sendiri langsung dilantik oleh bupati dan dikeluarkan SK-

nya serta diberikan pelatihan-pelatihan, pembinaan terkait dengan masalah

kependudukan.

Selanjutnya melalui wawancara lanjutan dengan Armen Yudi selaku

Kepala Kesekretariatan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar .Namun dalam menjalankan

program tersebut terdapat kendala-kendala baik dari Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar langsung

maupun perpanjangan tangan dari nagari-nagari. Di antaranya ketidak

pedulian masyarakat untuk membuat dokumen-dokumen kependudukan

karena mereka masih beranggapan itu tidak penting, selanjutnya latar

belakang pendidikan masyarakat yang masih rendah sehingga pola pemikiran

mereka masih belum luas terkait pentingnya admistrasi kependudukan,

selanjutnya ada sebagian masyarakat yang memiliki keterbatasan atau bisa

dikatan upnormal sehingga tidak memiliki dokumen-dokumen

kependudukan, selanjutnya ada sebagian masyarakat yang sulit dijangkau.

Dijangkau maksudnya disini adalah dari segi tempat tinggal atau bisa

dibilang terisolir dikarena masyarakat kebanyakan hidup secara

berkelompok, selanjutnya adalah kesadaran masyarakat untuk membuat

dokumen kependudukan masih sangat rendah, kebanyakan masyarakat

tersebut berurusan dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar apabila sudah dalam keadaan

mendesak.

Selain itu dalam menjalankan program-program pelayanan terhadap

masyarakat petugas registrasi nagari yang merupakan perpanjangan tangan

Page 84: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

75

dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten

Tanah Datar tidak menjalankan tugasnya dengan baik seperti tidak ada

himbauan kepada masyarakat baik secara lisan maupun tulisan untuk

memberikan masukan bahwa pentingnya memiliki dokumen-dokumen

kependudukan. Masalah lainnya adalah pergantian kepala nagari juga

menjadi masalah dalam menjalankan program pelayanan masyarakat

dikarenakan apabila pergantian kepala nagari otomatis akan ada pertukaran

staf di nagari tersebut akan bertukar sehingga kepala nagari tidak melihat

kopetensi apa yang dimiliki oleh aparatur nagari tersebut. Kebanyakan disini

menggunakan politik yang tidak baik.Sehingga petugas registrasi nagari

tidak terlalu paham akan tugasnya sebagai perpanjangan tangan dari Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah

Datar.

Berdasarkan paparan di atas, menurut analisa penulis mengenai

bagaimana cara membangun pola komunikasi atau sosialisasi program yang

ada. Dalam upaya membangun pola komunikasi atau sosialisasi program

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten

Tanah Datar telah melalukan upaya untuk mencapai pelayanan optimal

kepada masyarakat yaitu memberikan program-program yang bertujuan

supaya masyarakat lebih mudah, efesien dalam melakukan admistrasi

kependudukan dibuktikan dengan adanya petugas registarsi nagari yang

langsung dilantik untuk diberikan pemahaman, pengetahuan terkait dokumen

kependudukan mulai dari pengetahuan tentang admistrasi kependudukan

serta persyaratan pembuatan dokumen-dokumen kependudukan.Namun di

sini dalam menjalankan program-program tersebut adanya masalah-masalah

dilihat dari bentuk sosialisasi atau himbauan-himbauan yang masih minim

sehingga kesadaran masyarakat atau keinginan masyakat untuk mengurus

admistrasi kependudukan tidak ada.

Page 85: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

76

C. Mencapai Pelayanan yang Optimal

Keberhasilan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh cara perusahaan

tersebut memuaskan pelanggan, baik secara internal maupun eksternal yang

di tuju. Perusahaan, sebagai individu dalam suatu sistem, memfokuskan

kegiatan pada pelanggan eksternal agar dapat lebih efektif dan efesien dalam

menjalankan kegiatannya . pada pihak lain, perusahaan sebagai suatu sistem,

juga harus memuaskan pelanggan internal (karyawan) agar dapat

memberikan layanan yang berkualitas, karena karyawan berfungsi sebagai

produsen jasa. Pelayanan kepada pelanggan sebaiknya diarahkan kepada

pelayanan yang berkesinambungan, bahkan sampai seumur hidup.

Perusahaan sebainya memfokuskan aktifitas pada rantai nilai (value chain),

yang dapat menghasilkan pelayanan yang berkualitas. Dengan berfokus

kepada pelanggan perusahaan menjadi lebih efektif dan kepuasan pelanggan

dapat dicapai optimal. (Alit Sarino, 2010: Vol. 9. No.9)

Untuk mencapai pelayan yang otimal diperlukan program-program

yang tepat dan upaya yang bagus. Sebagaimana yang telah dilaksanakan oleh

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUCAPIL) Kabupaten

Tanah Datar dalam mewujudkan itu semua. Pelayanan merupakan sesuatu

yang menjadi wajib dilaksanakan apabila berhubungan langsung dengan

masyarakat, bagaimana bentuk-bentuk pelayan yang baik baik dari sikap,

tindakan sehingga bisa membuat masyarakat nyaman sehingga tujuannya pun

akan tercapai.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Arwis (Senin, 7 Januari

2019) selaku Kepala Bidang pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(DISDUCAPIL) Kabupaten Tanah Datar. Penulis menanyakan perilal

bentuk-bentuk efektifitas pelayanan dalam mencapai pelayanan yang

optimal.Berdasarkan penjelasan bapak untuk meningkatkan efektifitas

pelayan yang dilakukan adalah percepatan pelayanan. Percepatan yang

dimaksud di sini adalah dimana Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(DISDUCAPIL) Kabupaten Tanah Datar berupaya melakukan pelayanan

yang optimal sehingga masyakat tidak harus datang jauh-jauh ke Dinas

Page 86: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

77

Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUCAPIL) Kabupaten Tanah

Datar. Sehingga untuk mengantisipasi masalah itu telah dibentuk petugas

registrasi nagari yang merupakan perpanjangan tangan dari kabupaten.

Pelayanan itu dimulai dari memverifikasi maksudnya dilakukan

pengecekan persyaratan pada tingkat bawah kemudian falidasi dimana

apabila persyaratan sudah sama maka baru diserahkan kepada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUCAPIL) Kabupaten Tanah Datar

kalau misalnya dalam persyaratan tersebut masih ada yang berbeda maka itu

adalah tugas registrasi Nagari untuk mencocokkan apakah masih ada

persyaratan yang masih belum lengkap.

Selanjutnya berdasarkan wawancara lanjutan dengan Arwis selaku

Kepala Bidang Teknis kependudukan pada Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil (DISDUCAPIL) Kabupaten Tanah Datar. .Artinya di sini

apabila pada tingkat Nagari persyaratan yang diajukan sudah sesuai maka di

Kabupaten tidak aka nada masalah. Namun apabila dokumen tersebut sudah

sampai di Kabupaten masih akan tetap dilakukan ferifikasi dan falidasi.

Artinya apabila petugas registrasi nagari sudah melakukan tugasnya dengan

baik sesuai dengan SOP yang telah ditettapkan maka percepatan ferifikasi

akan lebih terlihat. Sehingga masyarakat yang datang ke Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUCAPIL) Kabupaten Tanah Datar

tidak harus bolak balik. Disisi lain disini masyarakat akan datang ke Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUCAPIL) Kabupaten Tanah Datar

apabila dalam keadaan mendesak. Namun apabila masyarakat mempunyai

kesibukan tidak bisa datang ke kabupaten maka cukup kenagari. Disinilah

tugas dari petugas registrasi nagari untuk membantu membuat dokumen-

dokumen yang diperlukan. Dan dalam proses tersebut tidak dipungut biaya

apapun, dan petugas registrasi nagari akan datang ke Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil (DISDUCAPIL) Kabupaten Tanah Datar dalam kurun

waktu satu kali seminggu.

Page 87: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

78

Selanjutnya berdasarkan wawancara lanjutan dengan Arwis selaku

Kepala Bidang Teknis kependudukan pada Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil (DISDUCAPIL) Kabupaten Tanah Datar. Bahwasanya

Bentuk efektifitas pelayan lainnya yang dilakukan adalah dengan

memberikan persyaratan yang optimal sebagai contoh apabila ada anak

sekolah membuat akta kelahiran maka dalam pengajuan persyaratan akan

dimintak ijazah dan kartu keluarga sebagai perbandingan. Jadi efektifitas

akan tampak apabila pelayanan prima telah diwujudkan. Selajutnya kendala

yang ditemui dalam meningkatkan efektifitas pelayanan adalah apabila ada

pergantian Wali Nagari baru dimana kebiasaan wali nagari baru mereka

melakukan perombakan perangkat nagari termasuk perangkat registrasi

nagari sedangkan perangkat registrasi nagari tersebut belum mendapatkan

bimbingan atau pelatihan sehingga masih ada kesalahan pada saat melakukan

verifikasi dan validasi. Sehingga dari semua kendala atau masalah yang ada

maka imbasnya adalah kepada pencapaian target yang belum optimal seperti

pembuatan KK berdasarkan UU untuk pembuatan KK itu harus sudah 100%

tetapi masih banyak yang belum memiliki KK begitupun dokumen-dokumen

kependudukan lainnya.

Berdasarkan paparan di atas, menurut analisa penulis mengenai

bagaimana meningkatkan efektifitas pelayanan dalam mencapai program.

Bahwasanya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL)

Kabupaten Tanah Datar dan setelah dilakukan wawancara dengan

narasumber yang terkait. Intinya efektifitas pelayan yang diberikan oleh

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten.

Tanah Datar sudah baik namun dalam aktualisasinya masih harus ada

pembenahan baik dari segi manejerialisasi maupun teknis yang dilakukan.

Sehingga disini diperlukan pengawasan yang lebih optimal serta

himbauan-himabuan yang secaran rutin dilakukan baik itu dari Dinas maupun

perpanjangan tangan yang dilakukan oleh petugas registrasi nagari.

Selanjutnya disini penulis masih melihat adanya kesenjangan antara Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah

Page 88: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

79

Datar dengan aparatur nagari dimana pada saat masyarakat ingin membuat

sebuah dokumen maka masih banyak kesalahan-kesalahan dalam persyaratan

dokumen di akibatkan himabauan yang dilakukan tidak optimal ini berawal

dari petugas registrasi yang tidak terlalu paham dengan tugasnya tersebut.

Sehingga masyakarat sering bolak balik untuk melengkapi yang kurang

sehingga ini menjadi salah satu pemicu masyarakat malas untuk membuat

dokumen kependudukan dikarenan informasi yang diberikan berbelit-belit.

Page 89: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pada focus masalah yang peneliti temukan, maka

peneliti memberikan beberapa kesimpulan terkait penelitian yang peniliti

lakukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL)

Kabupaten Tanah Datar, tentang Optimalisasi Manajemen pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah

Datar dalam pelayanan masyarakat. Pengoptimalan pelayanan yang

dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL)

Kabupaten Tanah Datar sudah cukup baik dalam bentuk efektifitas pelayanan

serta program yang dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat dari program-program

yang dilakukan salah satunya dengan membentuk yang namanya Petugas

Registrasi nagari yang akan membantu Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar pengurusan admistrasi

kependudukan.Dimana ini dapat membantu masyarakat sehingga masyarakat

tidak harus datang ke kabupaten sehingga dapat menghemat waktu, tenaga

maupun fikiran. Membentuk program-program dalam penataan admistrasi

kependudukan diantaranya Membentuk yang namanya Petugas Registrasi

Nagari yang merupakan perpanjangan tangan dari Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar.

Selanjutnya untuk mencapai pelayanan yang optimal efektifitas

pelayan yang diberikan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(DISDUKCAPIL) Kabupaten. Tanah Datar sudah baik namun dalam

aktualisasinya masih harus ada pembenahan baik dari segi manejerialisasi

maupun teknis yang dilakukan. Selanjutnya disini penulis masih melihat

adanya kesenjangan antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(DISDUKCAPIL) Kabupaten Tanah Datar dengan aparatur nagari dimana

pada saat masyarakat ingin membuat sebuah dokumen maka masih banyak

kesalahan-kesalahan dalam persyaratan dokumen di akibatkan himabauan

yang dilakukan tidak optimal ini berawal dari petugas registrasi yang tidak

Page 90: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

81

terlalu paham dengan tugasnya tersebut. Sehingga masyakarat sering bolak

balik untuk melengkapi yang kurang sehingga ini menjadi salah satu pemicu

masyarakat malas untuk membuat dokumen kependudukan dikarenan

informasi yang diberikan berbelit-belit.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diatas, maka peneliti memberikan saran

sebagai bahan evaluasi antara lain sebagai berikut:

1. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL)

Kabupaten Tanah Datar sebagai instansi yang bertugas melayani

masyarakat dalam proses admistasi kependudukan untuk lebih

optimal lagi dalam melakukan pelayanan baik dari segi sikap dan

tindakan yang dilakukan.

2. Selanjutnya dalam menjalankan program-program sebaiknya lebih

diperhatian atau dilakukan pengawasan yang lebih optimal,

diberikan himbauan atau sosialisasi akan pentingnya memiliki

dokumen kependudukan. Baik ini ditujukan kepada petugas

registrasi nagari sebagai perpanjangan tangan maupun kepada

masyarakat itu langsung.

3. Membentuk manajerialisasi yang kokoh dan independen sebagai

pelayan masyarakat secara sturuktural dan berkelanjutan demi

mencapai pelayan yang optimal.

Page 91: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

82

82

`DAFTAR KEPUSTAKAAN

Agus Sabardi, 2008. Manajemen Pengantar, Jakarta: UPP STIM YKPN

Alit Sarino, 2010. Upaya menciptakan kepuasan pelanggan dengan pengelolaan

service quality (serqual). Jurnal Manajerial, Vol 9. No. 17.

Antonio, M.S. 2003, Perbankan Syariah di Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Amein Tegar Sentosa, 2015. Pola Komunikasidalam Proses Interaksi Sosial Di

Pondok Pesantren Nurul Islam Indonesia. Jurnal Ilmi Komunikasi. Vol.

3.3. diakses tanggal 25 Februari 2019.

Bukhari Alma, 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:

Cetakan ketujuh (Edisi Revisi) Alfabeta

Draft, R.L. 2006. Management. Jakarta : Salemba Empat.

Fandy Tjiptono, 2009. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: edisi kedua, cetakan

ketujuh Andi. Offset.

Hafulyon, 2010. Dasar-dasar Manajemen. Batusangkar : STAIN Batusangkar

Press.

Henry Fayol. 2010. Manajemen Public Relation, Jakarta : PT. Elex Media

Didin Hafidhuddin, D. 2008. The Power of Zakat. Malang : UIN Malang Press.

Ernie Tisnawati Sule, Kurniawan Syaifullah, 2005. Pengantar Manajemen.

Jakarta: Kencana, Prenada Media.

Hotniar Siringoringo, 2005 Pemograman Linear: Seri Teknik Riset Operasi,,

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Husaini Usman, 2008. Manajemen Teori Prakti, dan Riset Pendidikan. Bumi

Aksara

Khasanah, U. 2010. Manajemen Zakat Modren: Instrumen Pemberdayaan

Ekonomi Umat. Malang : UIN Maliki Press.

Lukman, Sampara, 2007. Manajemen Kualitas Pelayanan. Jakarta : STIA LAN

Press.

Mahmudi. (2015). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP STIM

YKPN

Page 92: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

83

Manullang, 2012. Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press

Mukaron, Z. dan Laksana, W. M (2015). Manajemen Public Relation. Bandung:

CV Pustaka Setia.

Moenir (2008). Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Nabella Rundengan. 2013. Pola komunikasi antar pribadi mahasiswa papua di

lingkungan di lingkungan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik

Universitas Sam Ratulangi. Jurnal Acta Diurna, Vol 2. No.2

Nugraheni, Zulfi Ahaditya Arif. 2015. Analisis Kepuasan Masyarakat Terhadap

Pelayanan Publik Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat Di Kantor

Kecamatanmungkid Kabupaten Magelang. Jurnal Diakses tanggal 17 Juli

2017, pukul 11:30 Wib.

Sabana, Choliq, Siti Nurhayati, Alvis Muryodewanto. 2015. Analisis Indeks

Kepuasan Masyarakat PDAM Kota Pekalongan. Jurnal Ekonomidan

Bisnis.Volume 17.

Siagian, Sondang P. 1992, Fungsi-fungsi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudewo, Eri.2004. Manajemen Zakat. Jakarta : Institut Manajemen Zakat.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

Cv Alfabeta

Sulistyo, Petrus Bambang. 2016. Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Dengan Tingkat Kepuasan Pelanggan Pasien BPJS Dipuskesmas

Delanggu Kabupaten Klaten. Skripsi. Stikes Kusuma Husada Surakarta.

Diakses tanggal 12 April 2017. Pukul 15:15 Wib

Shihab, 2012. Tafsir Al-Mishbah. Jakarta : Lentera Hati. Volume 2

Stephen P. Robbins – Timothy A. Judge, 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta:

Salemba Empat.

Tata Sutabri, 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi

Tjiptono Fandy Ph,D dan Gregorius Chandra. 2011. Pemasaran Jas. Yogyakarta :

CV Andi Offset.

Undang-undang No. 63 Tahun 2003. tentang pedoman umum penyelenggaraan

pelayanan public.

Undang-undang No.24 Tahun 2013. tentang rangkaian kegiatan penataan dan

penertiban dokumen dan data kependudukan.

Page 93: OPTIMALISASI MANAJEMEN PADA DINAS KEPENDUDUKAN …

84

Undang-undang No.25 tahun 2009. Tentang pedoman umum penyelenggaraan

Pelayanan Publik

Wawancara dengan Bapak Armen Yudi, Kepala Bidang Kesekretariatan pada

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten

Tanah Datar

Wawancara dengan Bapak Arwis, Kepala Bidang Teknis Kependudukan pada

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kabupaten

Tanah Datar

Wawancara dengan Bapak Syamsuar, Kepala Bidang Pencatatan Kependudukan

pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL)

Kabupaten Tanah Datar

Wawancara dengan Ibuk Yeni, Pegawai Kantor Wali Nagari Taluk, Kecamatan

Lintau Buo.

Yayat M. Herujito. 2001. Pengantar Manajemen : PT Grasindo

Zaidan Nawawi. 2015. Manajemen Pemerintahan, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Zulian Yamit. 2002. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta:

Ekonisia.