Upload
deasy-mirayashi
View
244
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
1/35
Diskusi Kelompok 3
Deasy Mirayasih I11110003
Ariza Zakia Imani I11110009
Minar Nur Cahyani I11110014
Tajul Anshor I11110024
Citra Kristi Melasari I11110029
Jenri Sutrisno I11110037 Umar Syarif Assifa I11110045
Andari Putri Wardhani I11110053
Novianus Erik Gibson I11110063
Gandra Wahyudi I11110064
Sulastri I11110066
Hardianto I11109066 Rosalinda I11109093
Afnindy Leo Putra I11108041
Wahyu Azhari I11108062
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
2/35
Obesitas pada Anak Sekolah Dasar
Ale, seorang anak tunggal, laki-laki, usia 9 tahun 6bulan, mempunyai tinggi badan 140 cm dan berat45 kg. Sejak usia 6 tahun, nafsu makannyaberlebihan. Ale mempunyai kebiasaan jajan disekolah. Hampir setiap hari dia makan hamburger
dan hot dog . selain itu Ale sering mengkonsumsies krim. Dirumah Ale gemar menonton televisedan bermain video game sampai lupa belajar. Pergidan pulang sekolah selalu diantar menggunakankendaraan pribadi. Olahraga hanya dilakukan padajam yang dijadwalkan disekolah. Ayahnya bekerjasebagai direktur disebuah perusahaan. Padapemeriksaan fisis tampak tungkai bawahmelengkung seperti huruf O.
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
3/35
Klasifikasi dan definisi
Obesitas: peningkatan berat badan akibat
penimbunan jaringan lemak
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
4/35
Keyword
Obesitas
Pola hidup kurang baik
Pada pemeriksaan fisis tampak tungkai bawahmelengkung seperti huruf O
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
5/35
Rumusan Masalah
Kelebihan berat badan dan tungkai bawah
melengkung seperti huruf O
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
6/35
Analisis masalah
Intake
Tata Laksana
GenetikAktifitas
Non fisikAktifitas
Fisik
Anak 9 tahun 3 bulan, TB:140 cm, BB: 45 kg, nafsu
makan berlebih, tungkai
bawah O Penilaia
n Status
Gizi
Pemerik
saan
FisikDiagnosisObesitas
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
7/35
Hipotesis
Anak tersebut mengalami Obesitas
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
8/35
Learning Issue
1. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah
2. Obesitas: Definisi, Kriteria, Etiologi,Klasifikasi,Pencegahan, Komplikasi, Penatalaksanaan,
3. Manifestasi: Berat badan, Tinggi badan4. Ganuvarum
5. Faktor-faktor resiko obesitas
6. Metabolism lemak
7. Pemeriksaan dan penilaian
8. Asupan Gizi
9. Preventif
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
9/35
Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak Usia Sekolah
Karakteristik fisik
Perkembangna Motorik Kasar
Perkembangan Motorik Halus
Prepubertas
Temperamen
Perkembangan Kognitif
Perkembanagan Bahasa
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
10/35
OBESITAS
IDAI- obesitas merupakan keadaan indeks massa tubuh(IMT) anak yang berada di atas persentil ke-95 pada
grafik tumbuh kembang anak sesuai jenis kelaminnya.
Definisi ini relatif sama dengan Institute of Medicine (IOM)di AS
Center for Disease Control (CDC) AS- seorang anak
dikategorikan obesitas jika mengalami kelebihan beratbadan di atas persentil ke-95 dengan proporsi lemak
tubuh yang lebih besar dibanding komponen tubuh
lainnya.
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
11/35
Kriteria
1. BB > 120% BB standar.2. BB/TB > persentile ke 95 atau > 120% atau Z-score = + 2
SD
3. Pengukuran lemak subkutan-mengukur skinfold thickness
(tebal lipatan kulit/TLK) - TLK Triceps > persentil ke 854. Pengukuran lemak secara laboratorik
5. IMT, > persentil ke 95 sebagai indikator obesitas
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
12/35
Etiologi
1. Genetik
2. Gangguan pada pusat pengatur rasa lapar
3. Kelebihan masukan makanan (pola makan tidak
terkontrol)4. Status orang tua (sosioekonomik, pendidikan)
5. kebiasaan buruk (olahraga, nonton tv)
http://medicalstudentstory.files.wordpress.com/2010/08/obesity-cycle.jpg8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
13/35
http://medicalstudentstory.files.wordpress.com/2010/08/obesity-cycle.jpg8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
14/35
Komplikasi
penyakit arteri koronary
Penyakit jantung
Atherosklerosis
Diabetes
Musculosceletal
depresi
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
15/35
Pencegahan dan Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan obesitas pada anak hanya
menghambat laju kenaikan berat badan yang pesat dan
tidak boleh diet yang terlalu ketat.
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
16/35
Upaya awal untuk mengubah perilaku dimulai pada masa
bayi, seperti:pemberian makan sesuai kebutuhan segera sesudah lahir
pemberian makanan hanya bila ada tanda-tanda lapar
hindarkan perkenalan dengan menunjukkan makanan
menarik
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
17/35
Khusus pada anak sekolah
1. berusaha mempertahankan berat badan anak dan
menaikkan tinggi badannya
2. Diet yang diberikan sekitar 1200 kkal/hari atau sekitar
60 kkal/kg.BB/hari
3. Mendorong anak melakukan aktivitas fisik sendiri atau
berkelompok
4. Tidak boleh menonton televise terlalu lama, apalagi
disertai makan makanan yang tinggi kalori.
5. Mengorganisir kelompok olahraga/rekreasi agar anak
aktif.
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
18/35
Manifestasi
Anak yang obesitas-kalori berlebihan biasanya
tidak hanya lebih berat daripada yang lain
pada kelompoknya sendiri tetapi juga lebih
tinggi; dan umur tulang lebih tua.
Tanda-tanda muka tampak sering sangat tidak
sepadan
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
19/35
Manifestasi (2)
Adipositas di daerah dada laki2-berkesan
tumbuh payudara .
Abdomen cenderung menggantung, dan
sering ada striae putih atau merah lembayung.
Genitalia eksterna anak laki-laki tampak kecil
tidak sepadan tetapi sebenarnya paling sering
berukuran rata-rata; penis sering terbungkus
dalam lemak pubis.
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
20/35
Manifestasi (3)
Pubertas dapat terjadi awal dengan akibatbahwa akhirnya ketinggian anak gemukmungkin kurang daripada tinggi akhir dari
sebayanya yang dewasa Iebih lambat. Pada obesitas, ekstremitas biasanya lebih
besar di lengan atas dan paha dan kadang-kadang terbatas padanya
Tangan mungkin relatif kecil dan jari sedikitdemi sedikit mengecil. Sering ada lututbengkok (genu valgum).
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
21/35
Pemeriksaan dan Penilaian
Variabel;
Umur
Berat badan Tinggi badan
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
22/35
Genu Varum (Bow Legs)
suatu kondisi - posisi kedua lutut saling
berjauhan secara abnormal ketika seseorang
sedang berdiri. Pada anak < 18 bulan hal
tersebut dianggap normal dan merupakansalah satu bagian dari perkembangan anak.
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
23/35
Genu Varum (Bow Legs)
Penyebab:
posisi kaki tertekuk - saat di dalam rahim. Genu varum pada kakibayi akan lurus atau normal ketika bayi tersebut mulai berjalan danmulai mampu menopang berat badannya sendiri.
Pada usia 3 tahun biasanya kaki anak sudah normal. Tetapi, apabila
lutut kaki masih saling berjauhan maka anak tersebut dapatdikatakan menderita genu varum (bow legs).
Genu varum dapat disebabkan oleh beberapa penyakit seperti :
Blount Disease
Patah tulang yg tdk disembuhkan dgn benar Bone dysplasias
Rickets (disebabkan oleh kekurangan vitamin D)
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
24/35
Genu Varum (Bow Legs)
Pemeriksaan dan Testa. Pemeriksaan umum dilakukan dokter dg melihat keadaan
kaki pasien dan mengukur jarak diantara 2 lutut ketikapasien sedang berbaring.
b. Selain itu tes darah juga dibutuhkan untukmengesampingkan kemungkinan terkena rickets (rakhitis).
c. Pemeriksaan X-ray dibutuhkan apabila :
- anak berusia 3 tahun atau lebih tua.
- lengkungan di kaki semakin bertambah parah
- lengkungan pada kaki tidak simetris
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
25/35
Genu Varum (Bow Legs)
Pengobatan
Tidak ada rekomendasi
kondisinya sangat parah.
konsultasi ke dokter setiap 6 bulan sekali.
sepatu khusus, brace (penopang), dan
pembalut dari gips dapat digunakan.
Operasi
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
26/35
Genu Varum (Bow Legs)
Prognosis
- Biasanya tidak ada keluhan. Tidak ada masalah
pada saat berjalan (normal)
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
27/35
Genu Varum (Bow Legs)
Komplikasi
tidak diobati - artritis pada bagian lutut dan
pinggul.
Pencegahan
- Sebaiknya setiap anak kecil paparan sinar
matahari secara teratur.
- Sebaiknya setiap anak juga mendapat asupan
gizi berupa vitamin D utuk mencegah rakhitis.
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
28/35
Lipid
Lipid adalah molekul-molekul biologis yang
tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam
pelarut-pelarut organik.
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
29/35
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
30/35
Usia Anak Sekolah
Cirinya :
Masa pertumbuhan masih yang cepat
Sangat aktif Masa belajar : kerja otak
HARUS mendapat makanan yang bergizi
dalam kuantitas dan kualitas yang tepat.
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
31/35
Masalah Kesehatan Anak Usia SD
Kesehatan umum
Gangguan perkembangan
Gangguan perilaku dan Gangguan belajar.
akan dapat menghambat pencapaian
prestasi pada peserta didik di sekolah
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
32/35
Imunisasi Anak Usia Sekolah
Menurut Departemen Kesehatan Indonesia danIkatan Dokter Anak Indonesia, imunisasi wajib yangharus diberikan untuk anak usia sekolah adalah:
DPT dan Polio untuk anak kelas 1 SD,
DT dan TT untuk anak kelas VI dan polio ulang saat anak usia 16 tahun dan imunisasi
campak ulang pada kelas 1 bila belummendapatklan imunisasi MMR.
Bila sebelum usia sekolah belum melakukanimunisasi, program imunisasi yang tidak wajibtetapi dianjurkan adalah: imunisasi tifus, influenza,pneumokok, hepatitis A, MMR dan cacar air.
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
33/35
Gizi lengkap dan seimbang harus
mengandung:
sumber tenaga
sumber zat pembangun
sumber zat pengatur
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
34/35
Penanganan Obesitas
pada Anak Usia Sekolah
Makan dengan Pola Makan Sehat
- Pilih buah & sayuran, kurangifastfood
- Batasi pembelian minuman manis
- Pilih metode memasak rendah lemak
- Batasi kebiasaan makan di luar rumah
- Jangan biasakan makan di depan televisi, komputer,maupun video game
Meningkatkan Aktivitas Fisik
- Batasi waktu bersantai
- Tekankan aktivitas bukan hanya olahraga
8/11/2019 Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar
35/35
KESIMPULAN
Anak tersebut mengalami Obesitas dengan
komplikasi blount disease