16
PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BEKATUL INSTAN TERHADAP KADAR PROFIL LIPID ANAK SEKOLAH DASAR OBESITAS DI MAKASSAR THE EFFECT OF INSTANT RICE BRAN PORRIDGE ON LIPID PROFILE LEVEL OF OBESE PRIMARY SCHOOL CHILDREN IN MAKASSAR Abdul Azis Akbar, Saifuddin Sirajuddin, Burhanuddin Bahar Bagian Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin Alamat Korespondensi: Jln. Perintis Kemerdekaan VII, No. 5 Abdul Azis Akbar, S.Si Hp: 085255956539 Email: [email protected]

PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BEKATUL INSTAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/9e8e35dd9f00a797893ff2c701cc07f7.pdf · PROFIL LIPID ANAK SEKOLAH DASAR OBESITAS DI MAKASSAR ... laporan

  • Upload
    lecong

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BEKATUL INSTAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/9e8e35dd9f00a797893ff2c701cc07f7.pdf · PROFIL LIPID ANAK SEKOLAH DASAR OBESITAS DI MAKASSAR ... laporan

PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BEKATUL INSTAN TERHADAP KADAR PROFIL LIPID ANAK SEKOLAH DASAR OBESITAS DI MAKASSAR

THE EFFECT OF INSTANT RICE BRAN PORRIDGE ON LIPID PROFILE LEVEL OF OBESE PRIMARY SCHOOL CHILDREN IN MAKASSAR

Abdul Azis Akbar, Saifuddin Sirajuddin, Burhanuddin Bahar

Bagian Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin

Alamat Korespondensi:

Jln. Perintis Kemerdekaan VII, No. 5 Abdul Azis Akbar, S.Si Hp: 085255956539 Email: [email protected]

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BEKATUL INSTAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/9e8e35dd9f00a797893ff2c701cc07f7.pdf · PROFIL LIPID ANAK SEKOLAH DASAR OBESITAS DI MAKASSAR ... laporan

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bubur bekatul instan sebanyak 30 g terhadap profil lipid siswa yang obesitas di beberapa sekolah dasar di Makassar. Desain penelitian yang digunakan yaitu nonequivalent Control Group Design dengan jumlah sampel sebanyak 60 siswa yang obesitas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden menunjukkan nilai yang tidak signifikan antara kelompok intervensi dan kontrol. Untuk asupan energy pada kelompok intervensi mengalami peningkatan walaupun tidak signifikan (p=0.256) sedangkan untuk kelompok kontrol mengalami peningkatan secara sinifikan (p=0.061). Asupan lemak, kolestrol,karbohidrat dan serat juga mengalami peningkatan baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol walaupun tidak signifikan kecuali asupan serat untuk kelompok intervensi (p=0,000) dan asupan karbohidrat pada kelompok kontrol (p=0.018). Kadar trigliserida pada kedua kelompok mengalami peningkatan secara signifikan pada kelompok intervensi (p=0.030) dan tidak signifikan pada kelompok kontrol (p=0.223). Untuk kadar LDL kedua kelompok mengalami penurunan yang signifikan baik pada kelompok intervensi (p=0.000) maupun kelompok kontrol (p=0.021), akan tetapi penurunan pada kelompok intervensi lebih besar. Sedangkan untuk HDL terjadi peningkatan pada kelompok intervensi secara signifikan (p=0,014) dan terjadi penurunan secara tidak signifikan pada kelompok kontrol (p=0,102).

Kata Kunci :Bubur bekatul instan, Obesitas, Trigliserida, LDL, HDL Abstract The aim of the research was to determine the effect of 30 g instant rice bran porridge on lipid profile of obese school children in several primary schools in Makassar. The research used nonequivalent control group design consisting of 60 obese schools children. The results of the research indicate that respondents ̀ characteristics indicated insignificant value between intervention group and control group. Energy intake in intervention group increases insignificantly (p =0.256), while the one in control group increases significantly (p =0.061). Fat, carbohydrate, fiber and cholesterol intake increase insignificantly in both intervention group and control group, except for fiber intake intervention group (p =0.000) and carbohydrate intake in control group (p =0.018). Triglyceride level in both groups increases significantly but it is significant in intervention group (p =0.030) and insignificant in control group (p =0.223). LDL level decreases significantly in both groups, i.e. p =0.000 and p =0.021 in control group but the decreases in intervention group is bigger than the one in control group. Meanwhile, HDL level increases significantly (p =0.014) in intervention group but decreases insignificantly (p =0.102) in control group. Keywords :Iinstant rice branporridge, obesity, triglyceride, LDL, HDL

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BEKATUL INSTAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/9e8e35dd9f00a797893ff2c701cc07f7.pdf · PROFIL LIPID ANAK SEKOLAH DASAR OBESITAS DI MAKASSAR ... laporan

PENDAHULUAN

Obesitas merupakan masalah besar dan telah berkembang dalam ilmu kesehatan

masyarakat (Gibney, 2009). Prevalensi obesitas terus meningkat sangat tajam di seluruh dunia,

lebih dari 1 milyar orang dewasa kelebihan berat badan dan setidaknya 300 juta diantaranya

secara klinis adalah obesitas. Peningkatan konsumsi energi yang lebih padat, konsumsi makanan

dengan tingkat gula yang tinggi dan lemak jenuh, ditambah dengan aktivitas fisik yang mulai

berkurang, telah menyebabkan prevalensi obesitas menjadi naik (Gutierrez, 2004) bahkan menurut

WHO (2011) terjadi peningkatan tiga kali lipat bahkan lebih sejak 1980 di beberapa daerah di

Amerika Utara, Inggris, Eropa Timur, Timur Tengah, Kepulauan Pasifik, Australia dan

peningkatan ini seringkali terjadi lebih cepat di negara-negara berkembang daripada di negara

maju

Masalah kegemukan dan obesitas di Indonesia terjadi pada semua kelompok umur dan

pada semua strata sosial ekonomi. Pada anak sekolah, kejadian kegemukan dan obesitas

merupakan masalah yang serius karena akan berlanjut hingga usia dewasa. Secara global, pada

tahun 2010 jumlah anak yang memiliki kelebihan berat badan di bawah usia lima tahun,

diperkirakan mencapai lebih dari 42 juta orang (WHO, 2011).Berdasarkan estimasi dari

International Obesity Task Foce (IOTF) bahwa lebih kurang 155 juta anak usia sekolah di seluruh

dunia mengalami overweight dan obese dan meningkat setiap tahunnya (Ochoa et al, 2007).

Sedangkan data di Indonesiaprevalensi obes juga tinggi khususnya di kota-kota besar (Ahlian,

2005). Berdasarkan RISKESDAS (2007), prevalensi obesitas pada anak umur 6-14 tahun di

Indonesia cukup tinggi yaitu 9,5% pada anak laki-laki dan 6,4% pada anak perempuan. Pada

tahun 2010 angka tersebut naik menjadi 10,7% pada anak laki-laki dan 7,7% pada anak

perempuan (RISKESDAS, 2010).

Obesitas pada masa anak terbukti merupakan faktor yang menurunkan usia harapan hidup

di banyak negara maju (Yoon, 2006). Beberapa studi juga menunjukkan bahwa obes pada anak-

anak akan menyebabkan obesitas pada remaja dan berlanjut pada dewasa dan berhubungan

dengan berbagai masalah kesehatan seperti jantungkolesterol dan stroke(Duncan, 2011, Gonzales

et al, 2010). Individu yang sudah menjadi obes sejak masa kanak-kanak mempunyai risiko lebih

dari 2 kali lipat untuk mati pada usia kurang dari 55 tahun dibandingkan yang tidak obes (Soegih,

2009).

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BEKATUL INSTAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/9e8e35dd9f00a797893ff2c701cc07f7.pdf · PROFIL LIPID ANAK SEKOLAH DASAR OBESITAS DI MAKASSAR ... laporan

Peningkatan prevalensi obesitas disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berhubungan

satu sama lain pada seluruh aspek kehidupan, termasuk, variabel biologis lingkungan hidup, dan

perilaku (Gonzales, et al, 2010). Menurut Kemenkes(2012), penyebab utama kegemukan dan

obesitas yaitu asupan energi lebih tinggi daripada energi yang dikeluarkan. Asupan energi tinggi

disebabkan oleh konsumsi makanan sumber energi dan lemak tinggi, sedangkan pengeluaran

energi yang rendah disebabkan karena kurangnya aktivitas fisik dan sedentary life style.Menurut

data RISKESDAS (2007) bahwa prevalensi kurangnya konsumsi sayur dan buah pada penduduk

usia >10 tahun secara nasional mencapai angka 93,6%. Menurut Bashirian (2008), mengonsumsi

lima porsi buah dan sayur per hari dapat mengurangi kematian akibat penyakit degenerative

tersebut sebanyak 20%.Menurut AKG (2013), pada anak laki-laki umur 10-12 tahun kebutuhan

seratnya 30 g per hari sedangkan untuk anak perempuan pada umur yang sama kebutuhan

seratnya 28 g per hari.

Salah satu antioksidan yang sangat berperan aktif dalam menurunkan resiko penyakit

akibat obesitas yaitu gamma oryzanol (Rodrigues, 2005).Gamma oryzanol merupakan campuran

asam ferulat dan alcohol triterpen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gamma oryzanol

dapat menurunkan kadar kolesterol darah sehingga menurunkan resiko penyakit jantung

coroner (Chia, 2006). Menurut Miller et al(2006), bekatul merupakan salah satu bahan makanan

yang mengandung antioksidan gamma orizanol. Di dalam bekatul terkandung gamma oryzanol

sebanyak 1-2 % yang tersedia sebagai antioksidan alami (Cicero, 2005).Ismail et al(2010),

mengemukakan bahwa setiap 1 kg bekatul terdapat 300 mg gamma orizanol.

Di Indonesia jumlah bekatul sangat melimpah dan belum termanfaatkan secara

luas.Jumlah produksi bekatul berbanding lurus dengan produksi beras. Berdasarkan data BPS,

produksi padi di Indonesia tahun 2010 mencapai 65,98 juta ton gabah kering giling. Dengan 10

persen dari total produksi padi dapat menghasilkan bekatul, maka diperkirakan akan dapat

menghasilkan 6,59 juta ton bekatul. Sangat disayangkan, sampai saat ini pemanfaatan bekatul

masih sangat terbatas, yaitu hanya sebagai pakan ternak. Padahal, laporan penelitian

menyebutkan bahwa bekatul mengandung komponen bioaktif pangan yang bermanfaat bagi

kesehatan, sehingga bekatul sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi pangan fungsional

yang bernilai gizi dan menyehatkan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bubur bekatul instan

terhadap kadar profil lipid siswa yang obesitas di pesisir kota Makassar

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BEKATUL INSTAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/9e8e35dd9f00a797893ff2c701cc07f7.pdf · PROFIL LIPID ANAK SEKOLAH DASAR OBESITAS DI MAKASSAR ... laporan

BAHAN DAN METODE

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dienam sekolah dasar yang terletak di Kecamatan Tamalate,

Makassar yaitu SD Inpres Malengkeri Bertingkat, SD Malengkeri Bertingkat I, SDN

Parangtambung I, SDN Parangtambung II, SDN Malengkeri I dan SDN Malengkeri II.

Desain dan Variabel Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian

Nonequivalent Control Group Designdimana intervensi dilakukan selama 2 bulan dengan

variabel yang ingin dinilai adalah perubahan kadar profil lipid setelah pemberian bubur bekatul

instan.

Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa sekolah dasar dengan umur 10-12 tahun

yang terdaftar di SD Inpres Malengkeri Bertingkat, SD Malengkeri Bertingkat I, SDN

Parangtambung I, SDN Parangtambung II, SDN Malengkeri I dan SDN Malengkeri II. Sampel

sebanyak 60 siswa yang telah memenuhi kriteria inlusi yakni siswa obesitas dengan indeks massa

tubuh (IMT) di atas 2, bersedia mengonsumsi bubur bekatul instan selama 2 bulan dan bersedia

menandatangani informed consent yang telah dikeluarkan oleh komite etik Fakultas kedokteran

Universitas Hasanuddin. Kemudian sampel tersebut di bai menjadi dua kelompok yaitu kelompok

intervensi (30) dan kelompok kontrol (30). Ada 9 sampel yang drop out dari penelitian, 1 dari

kelompok intervensi dan 8 dari kelompok kontrol yang disebabkan karena trauma dengan suntik,

pulang kampong dan tidak mau melanjutkan penelitian

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner terstruktur

untuk mendapatkan data karakteristik orang tua siswa yaitu data mengenai umur, pendidikan

orangtua, pekerjaan orangtua, pendapatan orangtua dan suku. Food Recall 24 jam untuk melihat

asupan, Food Frekuensi untuk melihat kebiasaan/pola makan, pengukuran berat badan

menggunakan timbangan digital merk Scale, tinggi badan diukur menggunakan microtoice dan

pengukuran kadar profil lipid. Pengumpulan data dilakukan dua kali yaitu sebelum dilakukan

intervensi dan setelah dilakukan intervensi, akan tetapi untuk Food Recall 24 jam dan data

antropometri (berat badan) diukur setiap bulan selama penelitian. Bekatul yang digunakan pada

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BEKATUL INSTAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/9e8e35dd9f00a797893ff2c701cc07f7.pdf · PROFIL LIPID ANAK SEKOLAH DASAR OBESITAS DI MAKASSAR ... laporan

penelitian ini diambil dari Kabupaten Gowa yang kemudian dibawa ke laboratorium kuliner

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Analisis Data

Data asupan makanan siswa yang telah didapat diolah menggunakan program Wi-Food

untuk melihat jumlah asupan zat gizi, analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran

distribusi frekuensi karakteristik responden termasuk data mengenai umur, jenis kelamin, suku,

pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua dan pendapatan orangtua. Analisis bivariat digunakan

untuk menilai perbedaan rerata sebelum dan sesudah perlakuan pada masing-masing kelompok

digunakan uji t berpasangan (paired t-test) apabila distribusi data normal dan uji wilcoxon apabila

distribusi data tidak normal. Untuk melihat perbedaan rerata perubahan antara kedua kelompok

digunakan uji t tidak berpasangan (independent t-test) apabila distribusi data normal dan uji mann

u-whitney apabila distribusi data tidak normal. Analisis univariat dan bivariat menggunakan

program SPSS.

HASIL PENELITIAN

Karaktersitik sampel

Tabel 1 menunjukkan karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin, suku,

pendidikan orang tua dan pendapatan keluarga.Dari gambaran tabel tersebut dapat diketahui

bahwa jumlah sampel perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Untuk kelompok

intervensi terdapat 13 sampel perempuan (44,8%) dan 16 sampel laki-laki (55,2%) sedangkan

untuk kelompok kontrol terdapat 14 sampel perempuan (63,6%) dan 8 sampel laki-laki (36,4%).

Pada aspek suku, hanya ada 4 suku yang masuk dalam data penelitian yaitu makassar,

jawa, bugis dan ambon. Suku yang paling mendominasi baik pada kelompok intervensi maupun

kelompok kontrol adalah suku makassar. Untuk kelompok intervensi, suku makassar sebanyak 20

orang (69%), kemudian diurutan kedua adalah suku jawa sebanyak 5 orang (17,2%), urutan

ketiga adalah suku bugis sebanyak 3 orang (0,4%) dan terakhir adalah suku ambon sebanyak 1

orang (3,4%). Untuk kelompok kontrol, suku makassar sebanyak 17 orang (77,3%), kemudian

diurutan kedua adalah suku jawa sebanyak 3 orang (13,6%), urutan ketiga adalah suku bugis

sebanyak 2 orang 9,1% dan suku ambon tidak ada.

Pada aspek umur, pada kelompok intervensi responden yang berusia 10 tahun berjumlah 9

anak (31,0%) dan pada kelompok kontrol berjumlah 7 anak (31,8%). Pada kelompok intervensi

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BEKATUL INSTAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/9e8e35dd9f00a797893ff2c701cc07f7.pdf · PROFIL LIPID ANAK SEKOLAH DASAR OBESITAS DI MAKASSAR ... laporan

responden yang berusia 11 tahun berjumlah 10 anak (34,5%) dan pada kelompok kontrol

berjumlah 8 anak (36,4%) sedangkan responden yang berusia 12 tahun berjumlah 10 anak

(34,5%) pada kelompok intervensi dan berjumlah 7 anak (31,8%) pada kelompok Kontrol.

Untuk pendidikan orang tua, pada ayah jenjang pendidikan yang paling dominan

adalahSMA baik dari kelompok intervensi (41,4%) maupun kelompok kontrol (50,0%). Untuk

ibu, jenjang yang paling dominan adalah SMA baik pada kelompok intervensi (48,3%) maupun

kontrol (59,1%). Ditinjau dari pekerjaan orang tua, pekerjaan ayah didominasi oleh pekerja

swasta (37,9%) di kelompok Intervensi dan wiraswasta (31,8%) dikelompok kontrol. Untuk

pekerjaan ibu yang paling dominan adalah ibu rumah tangga (IRT) baik dikelompok intervensi

(48,3%) maupun dikelompok kontrol (50%). Khusus untuk pendapatan keluarga, jumlah

pendapatan yang paling dominan adalah 2-<3juta (41,4%) dikelompok intervensi sedangkan

untuk kelompok kontrol 2- <3juta atau > 4 juta (31,8%).

Asupan zat gizi

Tabel 2 menunjukkan asupan gizi responden, baik pada kelompok intervensi maupun

kelompok kontrol, tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.Hal ini menandakan bahwa

distribusi data responden homogen.

Analisis Bivariat

Pada Tabel 3 dapat dilihat asupanenergi kelompok intervensi meningkat

(1825.361941.43) meskipun hasilnya tidak signifikan signifikan pre dan post test (p=0.256)

sedangkan kelompok kontrol juga mengalami peningkatan (1880.981955.34) dah hasilnyapun

tidak signifikan (p= 0,061).Asupan energi pada kelompok intervensi dan kontrol tidak berbeda

secara signifikan (p=0,761).Asupan protein pada kelompok intervensi mengalami penurunan

(61.6059.33), namun tidak signifikan (p=0.779), pada kelompok kontrol juga mengalami

penurunan(61.0059.39), namun tidak signifikan (p=0.472). Asupan protein pada kelompok

intervensi dan kontrol tidak berbeda secara signifikan (p=0,827). Asupan lemak pada kelompok

intervensi meningkat (53.2963.44), namun tidak signifikan (p=0.210), sedangkan pada

kelompok kontrol juga terjadi peningkatan asupan lemak (60.7164.77), namun tidak secara

signifikan (p=0,823). Asupan lemak pada kelompok intervensi dan kontrol tidak berbeda secara

signifikan (p=0.648).

Asupan karbohidrat meningkat (263.84277.06) pada kelompok intervensi namun tidak

signifikan (p=0,144) sedangkan pada kelompok kontrol, asupan karbohidratnya meningkat

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BEKATUL INSTAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/9e8e35dd9f00a797893ff2c701cc07f7.pdf · PROFIL LIPID ANAK SEKOLAH DASAR OBESITAS DI MAKASSAR ... laporan

(260.29291.78) secara signifikan (p=0,018).Asupan karbohidrat antara kelompok intervensi dan

kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan (p=0.588). Asupan serat pada kelompok

intervensi meningkat (7.2416.14) secara signifikan (p=0,000), sedangkan pada kelompok

kontrol juga meningkat (6.997.80), namun tidak signifikan (p=0,107).Asupan serat antara

kelompok intervensi dan kelompok kontrol berbeda secara signifikan (p=0.000).Asupan kolestrol

meningkat pada kelompok intervensi (262.76296.80) namun tidak signifikan (p=0.362) dan

kontrol (296.57310.94), namun tidak berbeda secara signifikan (p=0.571), begitupula apabila

dibandingkan intervensi dan kontrol (p=0,939).

Tabel 4 menunjukkan bahwa adanya peningkatan berat badan secara signifikan baik pada

kelompok intervensi (p=0.005) dan kelompok kontrol (p=0.005). Untuk trigliserida terjadi

peningkatan secara signifikan pada kelompok intervensi (p=0,030) sedangkan untuk kelompok

kontrol juga mengalami peningkatan tetapi tidak signifikan (p=0,223). Begitupun juga pada hasil

pemeriksaan darah HDL, terjadi peningkatan secara signifikan pada kelompok intervensi

(p=0.014) sedangkan untuk kelompok kontrol terjadi penurunan secara tidak signifikan

(p=0.102). Sedangkan pada hasil pemeriksaan LDL terjadi penurunan secara signifikanbaik pada

kelompok intervensi (p=0,000) maupun kelompok kontrol (p=0,021)

PEMBAHASAN

Penelitian ini menemukan bahwa pemberian bubur bekatul instan berpengaruh secara

signifikan pada perubahan peningkatan kadar HDL dan penurunan kadar LDL serta tidak

berpengaruh pada penurunan kadar trigliserida.

Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan trigliserida secara signifikan (p=0,030).

Hal ini dapat dilihat pada perubahan nilai mean dari (105,10±66,55) saat pre test menjadi

(131,62±44,64) setelah post test. Sedangkan pada kelompok kontrol dengan 22 responden yang

tidak mengonsumsi bubur bekatul instan, menunjukkan bahwa trigliseridanya juga mengalami

peningkatan secara tidak signifikan (p=0,223). Hal ini dapat diketahui dari perubahan nilai mean

dari (107,18±101,49) saat pre test menjadi (124,09±56,13) setelah post test.

Hal ini tidak sesuai dengan beberapa penelitian yang mengatakan bahwa bekatul dapat

menurunkan kadar trigliserida dalam darah baik pada hewan maupun pada manusia. Hal ini tidak

sesuai dengan beberapa penelitian yang mengatakan bahwa bekatul dapat menurunkan kadar

trigliserida dalam darah seperti yang dilakukan oleh Chia (2006) pada marmut.

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BEKATUL INSTAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/9e8e35dd9f00a797893ff2c701cc07f7.pdf · PROFIL LIPID ANAK SEKOLAH DASAR OBESITAS DI MAKASSAR ... laporan

Hasil berbeda ini dapat terjadi karena disebabkan oleh beberapa hal diantaranya saat

pengambilan darah, responden tidak diketahui apakah dalam keadaan puasa atau tidak (tidak

makan seama 4 jam sebelum pengambilan darah). Selain itu jika dilihat dari konsumsi lemaknya

juga terjadi peningkatan seperti yang terlihat pada tabel 14 yaitu 53.29± 23.54 saat pre test dan

berubah menjadi 63.44±26.22 saat post test pada kelompok intervensi walaupun peningkatannya

tidak signifikan (p=0,210). Begitupun halnya dengan kelompok kontrol juga terjadi peningkatan

konsumsi lemak yaitu 60,71±24.27 saat pre test dan setelah post test menjadi 64,77±38.44

walaupun juga tidak signifikan (p=0,823).

Dari kondisi tersebut dapat diperkirakan bahwa asupan lemak yang masuk kedalam tubuh

belum tercerna dengan maksimal dalam hal ini dilakukan oleh enzim lipase yang mengubah

lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Hal ini didukung dengan pernyataan Sudha (2009), yang

menyatakan bahwa penurunan kadar trigliserida darah disebabkan oleh produksi enzim lipase

yang mampu memecah lemak bermolekul besar menjadi substrat yang lebih kecil dan mudah

dicerna. Selain itu, aktivitas asetil KoA Karboksilase yaitu enzim yang berperan dalam laju

sintesis asam lemak yang juga tidak bekerja secara maksimal.

Menurut Grundy (1988) dalam wijaya (2013), mekanisme peningkatan kadar trigliserida

terjadi ketika tidak terjadi reduksi konsentrasi kolesterol di dalam hepatosit dan meningkatkan

kinerja LDL-reseptor. Reseptor tersebut juga berhubungan erat dengan komponen-komponen

VLDL, sehingga trigliserida tidak akan ikut tereduksi.Scorve(1993)dalam wijaya (2013),

mengatakan bahwa naiknya sintesis asam lemak di hati merupakan faktor utama penyebab

naiknyanya sintesis trigliserida di hati yang berakibat lanjut pada peningkatan konsentrasi

trigliserida dalam plasma darah.

Murray(2000), juga menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kolesterol

darah adalah kecepatan sintesis kolesterol didalam tubuh dan lingkungan.Pakan merupakan salah

satu faktor lingkungan yang memiliki kontribusi tinggi pada metabolisme lemak dan

kolesterol.Prekusor kolesterol diperoleh dari pakan dan biosintesisnya yang terjadi pada organ

tubuh seperti usus dan hati. Konsumsi pakan memberikan kontribusi untuk sintesis kolesterol,

dimana apabila konsumsi pakan tinggi akan menyebabkan kandungan kolesterol tinggi dalam

darah.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa LDL mengalami penurunan secara signifikan baik

pada kelompok intervensi (p=0,00) maupun kelompok kontrol (p=0,021). Hal ini dapat dilihat

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BEKATUL INSTAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/9e8e35dd9f00a797893ff2c701cc07f7.pdf · PROFIL LIPID ANAK SEKOLAH DASAR OBESITAS DI MAKASSAR ... laporan

dari perubahan nilai mean pada dua kelompok yaitu pada kelompok intervensi dari

(104,66±21,76) saat pre test menjadi (84,83±22,66) setelah post test sedangkan pada kelompok

kontrol dari (105,27±24,01) saat pre test menjadi (89,41±34,73) setelah post test. Hasil ini sesuai

dengan beberapa hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa bekatul dapat menurunkan kadar

LDL dalam darah seperti yang dikatakan oleh Adom et al(2002) dan Godberet al (2002).

Selain itu dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan HDL pada kelompok intervensi

secara signifikan (p=0,014) yang dapat diketahui dari perubahan nilai mean dari (41,69±13,07)

saat pre test menjadi (46,21±10,97) setelah post test sedangkan untuk kelompok kontrol terjadi

penurunan HDL secara tidak signifikan (p=0,102) yang dapat diketahui dariperubahan nilai mean

dari (53,59±24,86) saat pre test berubah menjadi (43,73±13,73) setelah post test. Hal ini

menunjukkan bahwa efek bekatul dapat terlihat dari perubahan yang terjadi pada peningkatan

HDL pada kelompok intervensi.

Hasil ini tidak jauh berbeda dengan hasil beberapa penelitian sebelumnya yang dijelaskan

oleh Adom et al(2002) dan Godber et al (2002). Perubahan tersebut terjadi karena adanya

antioksidan berupa asam ferulat dan gamma orizanol yang memiliki peranan dalam peningkatan

HDL.Mekanisme terjadinya penurunan lemak darah diduga karena efek antioksidan dari asam

ferulat melalui peningkatan kapasitas pengikatan LDL reseptor dan mencegah proses oksidasi

lipid. Mekanisme lain yang juga berperan yaitu peningkatan aktivitas enzim cholesterol-7 alpha-

hydroxylase, suatu enzim yang bertanggungjawab dalam proses biosintesis asam empedu.

Peningkatan aktivitas enzim ini akan menstimulir konversi kolesterol menjadi asam empedu,

sehingga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kolesterol dalam darah. Gamma oryzanol

mempunyai efek sebagai lipotropic yang berarti gamma oryzanol mempercepat pembuangan

lemak dan mengurangi penyimpanan lemak di dalam hati (Mayes, 2001).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kami menyimpulkan bahwa pemberian bubur bekatul instan berhubungan dengan

penurunan LDL dan peningkatan HDL. Sedangkan untuk trigliserida tidak memberikan pengaruh

yang positif, hal ini disebabkan karena pada saat pengambilan darah responden tidak dalam

keadaan berpuasa. Perlu adanya upaya pemberian dosis bekatul yang lebi variatif untuk

memperoleh hasil yang maksimal

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BEKATUL INSTAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/9e8e35dd9f00a797893ff2c701cc07f7.pdf · PROFIL LIPID ANAK SEKOLAH DASAR OBESITAS DI MAKASSAR ... laporan

DAFTAR PUSTAKA

Adom K, Liu R. (2002).Antioxidant activity of grains.Journal of Agricultural and Food Chemistry.2002;50:6182–6187. doi: 10.1021/jf0205099.

Ahlian, Anzar. (2005). Perbedaan profil lipid darah pada asupan Lemak normal dan lemak tinggi pada anak Dengan obesitas usia 6-7 tahun. Tesis. Program studi Biomedik. Pasca sarjana Universitas Diponogoro. Semarang.

Bashirian S, et al., 2008. Fruit and Vegetable Intakes among Elementary Schools' Pupils: Using Five-A-Day Educational Program. J Res Health Sci. Vol. 8 , 3 6 - 6 5, pp 1 . No 8.

Chia Wen Chen and Hsing Hsien Cheng.(2006). A Rice Bran Oil Diet Increases LDL-Receptor and HMG-CoA Reductase mRNA Expressions and Insulin Sensitivity in Rats with Streptozotocin/Nicotinamide-Induced Type 2 Diabetes. Journal of Nutritional Biochemistry

Cicero and Derosa.(2005). Rice Bran and its Main Components: Potential Role in the Management of Coronary Risk Factors. Current topics in Nutraceutical Research vol. 3, no. 1, pp. 29-46, 2005

Duncan S.,et al.,(2011).Modifiable risk factors for overweight and obesity in children and adolescents from São Paulo, Brazil.BioMed Central Public Health 11:585.

Gibney, M.J. (2009). Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Penerbit EGC. Godber J, Xu Z, Hegsted M, Walker T. (2002) Rice and rice bran oil in functional foods

development.Louisiana Agriculture.2002;45:9–10 Gonzalez DA, A Nazmi, and CG Victora. (2010). Growth from birth to adulthood and

abdominal obesity in a Brazilian birth cohort.http://www.nature.com/ijo Gutierrez, Iet al.,(2004). Prevalence of overweight and obesity in elderly people in Spain.Obesity.

12:710-715. Ismail Halim, et al., 2010. Gamma-oryzanol rich fraction regulates theexpression of antioxidant

and oxidative stress related genes in stressed rat’s liver.http://www.nutritionandmetabolism.com/content/7/1/23

Angka Kecukupan Gizi. (2013). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.(2012). Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan

Kegemukan dan Obesitas pada Anak Sekolah. Jakarta Mayes, P.A., et al., (2001). Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta. Miller A, Engel KH. (2006). Content of gamma-oryzanol and composition of steryl ferulates in

brown rice (Oryza sativa L.) of European origin.J Agric Food Chem. 2006 Oct 18;54(21):8127-33

Murray, K.R., et al.,(2000). Harper’s Biochemistry. Appleton and Lange.20th Edition. USA. Hal : 268 – 297

Ochoa, et al..(2007). Predictor factors for childhood obesity in a Spanish case-control study.Nutrition (Elsevier) 23:379-384.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2007). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2010). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.

Rodrigues Silva C, et al.,(2005).Effect of a rice bran fiber diet on serum glucose levels of diabetic patients in Brazil.Arch Latinoam Nutr. Mar;55(1):23-7

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BEKATUL INSTAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/9e8e35dd9f00a797893ff2c701cc07f7.pdf · PROFIL LIPID ANAK SEKOLAH DASAR OBESITAS DI MAKASSAR ... laporan

Soegih RR., Wiramihardja KK. (2009). Obesitas: Permasalahan dan Terapi Praktis. Jakarta: Sagung Seto.

Sudha, et al.,(2009).Probiotics as Complementary Therapy for Hypercholesterolemia.Biology and Medicine. Vol. 1 (4): Rev 4.

Wijaya V, Ismoyowati dan Saleh DM. (2013). Kajian Kadar Kolesterol dan Trigliserida Darah Berbagai Jenis Itik Lokal yang Pakannya Disuplementasi dengan Probiotik.Jurnal ilmiah peternakan 1(2): 661 - 668

World Health Organization (WHO).(2011). Obesity and Overweight Yoon YS, Oh SW, Park HS.(2006). Socioeconomic status in relation to obesity and abdominal

obesity in Korean adults: a focus on sex differences. Obesity. 14:909-919.

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BEKATUL INSTAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/9e8e35dd9f00a797893ff2c701cc07f7.pdf · PROFIL LIPID ANAK SEKOLAH DASAR OBESITAS DI MAKASSAR ... laporan

Tabel 1. Distribusi karakteristik umum siswa dan orangtua siswa berdasarkan kelompok perlakuan dan kontrol di Kecamatan Tamalate, Makassar

Sumber: Data Primer, 2014

Variabel

Intervensi Kontrol P Value

n(29) n(21) Jenis Kelamin Laki-laki

Perempuan 16 (55,2) 13 (44,8)

8 (36,4) 14 (63,6)

0,183

Suku

Jawa Makassar

Bugis Ambon

5 (17,2) 20 (69,0) 3 (10,4) 1(3.4)

3 (13,6) 17 (77,3)

2 (9,1) 0 (0)

0,436

Kelompok Umur

10 tahun 11 tahun 12 tahun

9 (31,0) 10 (34,5) 10 (34,5)

7 (31,8) 8 (36,4) 7(31,8)

0,979

Pendidikan Ayah

S3 S2 S1

Diploma SMA SMP

Lainnya

0(0,0) 1 (3,4)

10 (34,5) 2(6,9)

12(41,4) 1(3,4)

3(10,3)

1 (4,5) 0 (0,0) 8(36,4) 1(4,5)

11 (50.0) 1(4,5) 0(0,0)

0,579

Pendidikan Ibu

S2 S1

Diploma SMA SMP

0(0,0) 12 (41,4)

1 (3,4) 14(48,3)

2(6,9)

1 (4,5) 6 (27,3) 1(4,5)

13(59,1) 1(4,5)

0,653

Pekerjaan Ayah

PNS TNI/Polri Pegawai Swasta

Wiraswasta Lainnya

3 (10,3) 4(13,8) 11(37,9) 6(20,7) 5(17,2)

6(27,3) 1(4,5)

6(27,3) 7(31,8) 2(9,1)

0,164

Pekerjaan Ibu

PNS Pegawai Swasta

Wiraswasta IRT

3 (10,3) 5(17,2) 7(24,1)

14 (48,3)

5 (22,7) 3(13,6) 3(13,6) 11(50,0)

0,565

Pendapatan Keluarga

<1juta 1-<2juta 2-<3juta 3-4 juta >4 juta

3 (10,3) 5 (17,2)

12 (41,4) 6 (20,7) 3(10,3)

0 (0,0) 2 (9,1) 7(31,8) 6 (27,3) 7(31,8)

0,147

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BEKATUL INSTAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/9e8e35dd9f00a797893ff2c701cc07f7.pdf · PROFIL LIPID ANAK SEKOLAH DASAR OBESITAS DI MAKASSAR ... laporan

Tabel 2. Analisis asupan siswa pre dan post test berdasarkan kelompok perlakuan di Kecamatan Tamalate, Makassar

Sumber: Data Primer, 2014

Pemeriksaan

Intervensi (n=29) Kontrol (n=22) P Value Mean SD Mean SD

Energi (kkal) 1825.36 277.65 1880.98 288.96 0.518

Energi (%) 88.95 14.35 92.33 13.94 0.413

Karbohidrat

(gr)

263.84 40.64 260.29 51.75 0.704

Karbohidrat

(%)

93.44 15.01 92.94 18.55 0.827

Lemak (gr) 53.29 23.54 60.71 24.27 0.287

Lemak (%) 77.76 34.70 88.92 35.95 0.309

Protein (gr) 61.60 20.10 61.00 12.28 0.819

Protein (%) 106.55 34.17 104.40 21.52 0.842

Serat (gr) 7.24 2.32 6.99 2.31 0.977

Serat (%) 24.30 7.85 24.61 7.87 0.594

Kolesterol (mg) 262.76 162.74 296.57 182.78 0.581

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BEKATUL INSTAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/9e8e35dd9f00a797893ff2c701cc07f7.pdf · PROFIL LIPID ANAK SEKOLAH DASAR OBESITAS DI MAKASSAR ... laporan

Tabel 3. Hasil pengukuran asupan makanan pre dan post test berdasarkan kelompok perlakuan dan kontrol di Kecamatan Tamalate, Makassar

Tabel 4. Hasil pengukuran Antropometrik dan Kadar Trigliserida, HDL dan LDL

berdasarkan kelompok perlakuan di Kecamatan Tamalate, Makassar

Sumber: Data Primer, 2014

Variabel Kelompok Intervensi

P value

Kelompok Kontrol P value

P value (inter-vensi-

kontrol) Pre test Post

Test Pre Test Post Test

Energi (kkal) 1825.36± 277.65

1941.43±

358.27

0.256 1880.98± 288.96

1955.34± 344.36

0.061 0.761

Protein (gr) 61.60± 20.10

59.33± 16.22

0.779 61.00± 12.28

59.39± 19.20

0.472 0.827

Lemak (gr) 53.29± 23.54

63.44± 26.22

0.210 60.71± 24.27

64.77± 38.44

0.823 0.648

Karbohidrat (gr)

263.84 ± 40.68

277.06± 56.91

0.144 260.29± 51.75

291.78± 71.70

0.018 0.588

Serat (g)

7.24± 2.32

16.14± 2.47

0.000 6.99± 2.31

7.80± 3.03

0.107 0.000

Kolesterol (mg)

262.76± 143.24

296.80± 148.74

0.362 296.57±182.78

310.94± 209.34

0.571 0.939

Variabel Kelompok Intervensi

P value

Kelompok Kontrol P value

P Value (Intervensi

dan kontrol)

Pre test Post Test

Pre Test Post Test

Berat Badan (kg)

52.67± 9.04

53.68± 8.87

0.005 49.86±9.66

50.92±10.02

0.005 0.403

Trigliserida(mg/dl)

105,10±66,55

131,62±44,64

0.030 107,18±101,49

124,09± 56,13

0.223 0,254

LDL (mg/dl) 104,66±21,76

84,83±22,66

0.000 105,27±24,01

89,41± 34,73

0.021 0,754

HDL (mg/dl)

41,69±13,07

46,21±10,97

0,014 53,59± 24,86

43,73± 13,73

0,102 0,245

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BEKATUL INSTAN …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/9e8e35dd9f00a797893ff2c701cc07f7.pdf · PROFIL LIPID ANAK SEKOLAH DASAR OBESITAS DI MAKASSAR ... laporan