32
CLINICAL PHARMACOKINETICS ON OBESITY, PEDIATRIC AND GERIAERIC PATIENTS Kelompok 9 Titing Kasih 11 01 01 096 Vika Septideyani11 01 01 097 Vinallia Variantiana 11 01 01 098 S1 Reguler B STIFI BHAKTI PERTIWI PALEMBANG

Farmakokinetika Klinik Anak, Obesitas Dan Usia Lanjut

Embed Size (px)

DESCRIPTION

farmakokinetika klinik

Citation preview

CLINICAL PHARMACOKINETICS on OBESITY, PEDIATRIC AND GERIAERIC PATIENTSKelompok 9Titing Kasih11 01 01 096Vika Septideyani11 01 01 097Vinallia Variantiana11 01 01 098Widya Astuti D.11 01 01 099Yopi Andarista11 01 01 100S1 Reguler BSTIFI BHAKTI PERTIWI PALEMBANG1ASPEK FARMAKOKINETIKAAbsorpsiDistribusiMetabolismeEksresiABSORPSILukman Hakim. 79-81DISTRIBUSILukman Hakim. 83

Lukman Hakim. 84Vd besar sehingga obat akan terdistribusi lebih luas ke dalam jaringan.Tetapi klirens total (metabolisme sekresi) pada neonatus / bayi belum sempurna, maka nilainya kecil dibanding orang dewasa.Akan berpengaruh terjadinya kenaikan intensitas efek dan durasi obat pada neonatus, jika dosis tidak dikurangi.Tetapi, pada obat yang memiliki nilai rasio hepatik (Eh) tinggi seperti lidokain, propanolol, morfin pengaruh ikatan proteinnya kecil karena metabolisme di hati sudah efisien pada bayi dan anak-anak.Lukman Hakim. 86METABOLISMESebelum obat termetabolisme di dalam sel-sel hati, ia harus terikat dulu oleh protein akseptor sebelum dibawa masuk ke dalam sel hati.

Protein akseptor mampu berkembang secara bertahap sampai bayi berusia 10 hari.

Proses metabolisme melibatkan sistem enzim mixed-function oxidase sitokrom P-450 (CYP)

Metabolisme bayi prematur lebih lambat dibanding bayi normalLukman Hakim. 87-88Lukman Hakim. 87-88EKSRESIFungsi ginjal (filtrasi glomeruli, sekresi, reabsorpsi tubuli) masih lemah pada neonatus, lebih efektif pada bayi dan sudah mengalami pendewasaan pada usia anak-anak.Pada umumnya klirens renal obat-obat yang paralel dengan kecepatan filtrasi glomeruli (ex. Gol. Aminoglikosida) akan bertambah cepat sesuai dengan perkembangan ginjal karena usiaEx: Tobramisin yang secara ekslusif dieksresi melalui ginjal (filtrasi glomeruli) waktu paronya sangat panjang pada bayi prematur, sehingga interval pemberiannya juga panjang (36-48 jam)Pada bayi normal hanya dengan interval 24 jam karena sistem filtasinya sudah meningkat.Lukman Hakim. 92-95PENDOSISAN OBAT PADA BAYI DAN ANAKBayi dan anak memiliki kebutuhan dosis yang berbeda daripada orang dewasa. Karena adanya perbedaan dalam farmakodinamika dan farmakologi obat tertentu pada bayi. Farmakokinetika dan farmakodinamika sebagian besar obat tidak diketahui dengan baik pada anak-anak dibawah usia 12 tahun.Perbedaan dalam komposisi tubuh dan kematangan fungsi hati dan ginjal merupakan sumber potensial perbedaan farmakokinetika berkaitan dengan usia.Shargel ed.V : 63610KLASIFIKASI USIAShargel ed.V : 63611PENDOSISAN OBAT PADA BAYIUntuk kenyamanan bayi disini dipatokkan sebagai anak-anak usia 0-2 tahun. Namun, dalam kelompok ini pertimbangan khusus perlu untuk bayi usia < 4 minggu (1 bulan) karena kemampuan mereka untuk menangani obat-obat sering berbeda dari bayi yang lebih matang. Selain pendosisan, pertimbangan bentuk sediaan untuk pasien pediatrik juga memungkinkan pendosisan yang lebih akurat dan kepatuhan pasien.Misal: Untuk Pendosisan yang akurat; dibuat menjadi bentuk sediaan droplet yang menggunakan penetes yang dikalibrasi / sendok the praukur (5 mL).

Untuk kepatuhan pasien pediatrik; diberikan perisa rasa buahShargel ed.V : 63612Shargel ed.V : 639TABEL WAKTU PARUH ELIMINASI OBAT

Shargel ed.V : 639PERHITUNGAN DOSIS ANAKWaktu paruh eliminasi penisilin G adalah 0,5 jam pada orang dewasa dan 3,2 jam pada neonatus (usia 0 sampai 7 hari). Dengan asumsi bahwa dosis dewasa normal penisilin G adalah 4 mg/kg setiap 4 jam, hitung dosis penisilin G untuk seorang bayi 11 pon.

USIA LANJUTShargel ed.V : 638Shargel ed.V : 639ASPEK FARMAKOKINETIKAABSORPSIDISTRIBUSIEKSRESIMETABOLISMEABSORPSIKejadian aklorhidria pada usia lanjut dapat memberikan efek pada disolusi / pelarutan tertentu.Misal: basa lemah dan bentuk sediaan tertentu yang membutuhkan suatu lingkaran asam untuk disintegrasi dan pelepasan.Shargel ed.V : 639DISTRIBUSIShargel ed.V : 639METABOLISMEAktivitas enzim yang bertanggungjawab untuk biotransformasi obat dapat menurun dengan usia yang mengakibatkan ke penurunan klirens hepatik obat.EKSRESIMelewati ginjal yang pada umumnya menurun dengan usia sebagai dampak dari penurunan laju filtrasi glomerular dan / atau sekresi tubular aktif.Shargel ed.V : 639OBESITASAspek Farmakokinetika

AbsorpsiDistribusiMetabolismeEksresi

ABSORPSIPengaruh obat terhadap bioavailability obat:Midazolam dan Propanolol Dimana keduanya memiliki rasio ekstraksi hepatik (Eh) tinggi.DexfenfluraminTidak memiliki perbedaan antara subjek kegemukan dengan BB normal.SiklosporinPada penerima cangkok ginjal, tidak berbeda antara pasien obesitas dan normal.

Lukman Hakim. 169-170DISTRIBUSIKecepatan dan luas distribusi obat tergantung pada berbagai faktor obat dan fisiologik. Pada pasien obesitas terjadi kenaikan curah jantung, volume darah, berat organ, berat tubuh langsing dan kenaikan jaringan adipose.Distribusi obat yang larut lemak (lipofilik) umumnya meningkat karena kenaikan BB total, sehingga mempengaruhi besar loading dose, interval pemberian obat, waktu paruh eliminasi dan waktu yang diperlukan untuk mencapai kadar tunak di dalam darah.Lukman Hakim. 170

Lukman Hakim. 171PENJELASAN TABELAntibiotik aminoglikosida, digoksin, prokainamid bersifat hidrofilik jadi tidak mengalami perubahan karena lebih rendah kadar air pada obesitas jika dibandingkan dengan BB normal.Sedangkan lipofilik pada diazepam, fentanil, kafein dan tiofental lebih besar (meningkat) pada obesitas.Lukman Hakim. 170-171METABOLISME

Lukman Hakim. 175EKSRESIMenurut tabel diatas, juga mempercepat filtrasi glomeruli (GFR) dan sekresi obat melalui tubuli ginjal. Namun, mengurangi reabsorpsi tubuli ginjal, maka akan terjadi kenaikan klirens ginjal.Jika eliminasi obat dari tubuh sebagian besar melalui ginjal dan sedikit dimetabolisme maka kenaikan klirens ginjal dapat diartikan sebagai kenaikan kliirens total obat dari tubuh.Lukman Hakim. 177PENYESUAIAN DOSISSeorang pasien dianggap obesitas jika BB aktual melebihi 20% BB ideal. BB ideal didasarkan dari BB dan tinggi rata-rata untuk laki-laki dan wanita dengan mempertimbangkan usia.Obesitas sering dkaitkan dengan indeks masa tubuh (body mass index / BMI). BMI merupakan suatu nilai yang menormalisasikan BB berdasarkan tinggi badan:Rumus

ContinueAdanya pertimbangan perhitungan kenaikan klirens untuk mengimbanginya maka dosis obat perlu dinaikkan. Ada 3 parameter penting dalam pendosisan:Waktu paruh eliminasiVdKlirens pada obesitasLukman Hakim. 180REFERENSIShargel, Leon. Ed.V. 2012. Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan. Airlangga University PressHakim, Lukman. 2011. Farmakokinetika Klinik. Jogjakarta: Bursa Ilmu