Upload
eunike-harnadi
View
11
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Anestesia
Citation preview
7/17/2019 Obat Anestesi IV
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anestesi-iv-568c266e15335 1/18
Obat Anestesia
Obat-obat Anestesia Intravena
Obat anestesia intravena dapat digolongkan dalam 2 golongan:
1. Obat yang terutama digunakan untuk induksi anestesia.
2. Obat yang digunakan baik sendiri maupun kombinasi untuk mendapat keadaan seperti
pada neuroleptanalgesia (misalnya droperidol), anestesia dissosiasi (misalnya ketamin),
sedativa (misalnya diazepam).
Pada umumnya sebagian besar obat anestesia intravena dapat digunakan untuk:
1. Obat induksi untuk anestesia umum.2. Obat tunggal untuk anestesia pada pembedahan-pembedahan yang singkat.
. !ambahan untuk obat inhalasi yang kurang kuat.
". Obat tambahan untuk anestesia regional.#. $enghilangkan keadaan patologis akibat ransangan sara% pusat (sedasi).
&da 'ara pemberian anestesia intravena :
1. ebagai obat tunggalsuntikan intravena tunggal (sekali suntik) untuk induksi anestesia
atau pada operasi-operasi singkat hanya obat ini sa*a yang dipakai.
2. untik berulang, untuk prosedur yang tidak memerlukan anestesia inhalasi dengan dosis
ulangan lebih ke'il dari dosis permulaan sesuai kebutuhan.. +eat in%us, untuk menambah daya anestesia inhalasi.
ari berma'am-ma'am obat anestesia intravena, hanya beberapa sa*a yang sering digunakan
yaitu golongan barbiturat, ketamine dan diazepam.
A. Tiopentone Sodium (Tiopental, Pentotal Intravena)
emua golongan barbiturate untuk keperluan klinik berada dalam bentuk garam sodium
(bubuk kuning). ilarutkan dalam air men*adi larutan 2,# atau # dengan p/ 10,. alam
bentuk larutan Pentotal tidak stabil tapi dapat disimpan 2"-" *am tanpa membahayakan, asalkan
masih tetap *ernih. ian*urkan untuk segera memakai larutan yang telah dipersiapkan. ntuk
menghilangkan e%ek negative dari !iopentalm dian*urkan memakai larutan 2,#.
1
7/17/2019 Obat Anestesi IV
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anestesi-iv-568c266e15335 2/18
1. $etabolisme
$etabolisme !iopental terutama ter*adi di hepar, hanya sebagian ke'il keluar leat urine
tanpa mengalami perubahan. !iopental 10-1# dari dalam tubuh akan dimetabolisir tiap *am.
Pulih sadar yang 'epat setelah !iopental disebabkan oleh peme'ahan dalam hepar yang
'epat. iilusi dalam darah dan di distribusi ke *aringan tubuh yang lain. Oleh karena itu
!iopental termasuk obat dengan daya ker*a sangat singkat (ultra short acting barbiturate).
!iopental dalam *umlah ke'il masih dapat ditemukan dalam darah 2" *am setelah pemberian.
Oleh karena itu dapat membahayakan bagi pasien tanpa raat inap yang masih harus
mengendarai kendaraan bermotor setelah sadar dari e%ek !iopental.
2. 3armakologi
a. usunan sara% pusateperti golongan barbiturat lain, !iopental menimbulkan sedasi, hipnosis (tertidur) dam
depresi pernapasan, tergantung dosis dan ketepatan pemberian. 4%ek analgesia sedikit dan
terhadap P terlihat adanya depresi dan penurunan kesadaran se'ara progresi%. 5ontak
dengan lingkungan, dengan gerakan-gerakan dan kemampuan men*aab pertanyaan
pelan-pelan menghilang. b. istem 6espirasi
4%ek utama adalah depresi pusat pernapasan, tergantung besar dosis dan ke'epatan
in*eksi. 4%ek ini akan bertambah *elas bila sebelumnya diberikan opioide atau obat
depresan yang lain.
'. istem 5ardiovaskular!iopental mendepresi pusat vasomotor dan kontraktilitas miokard yang mengakibatkan
vasodilatasi, sehingga dapat menurunkan 'urah *antung dan tekanan darah. 4%ek ini
tergantung dosis dan lebih nyata pada pasien dengan penyakit kardiovaskular.
. 5omplikasi anestesia dengan !iopental
+okal :a. 7n*eksi perivena: obat masuk *aringan perivena akan menimbulkan rasa nyeri, bengkak,
kemerahan, dapatr ter*adi nekrosis. ntuk menghindari e%ek ini sebaiknya memakai
larutan 2,#. ntuk mengurangi rasa sakit disuntik Pro'ain 1 kurang lebih 10 ''
ditempat tersebut.
b. 7n*eksi intra arteri: akan memberi rasa terbakar, ter*adi spasme arteri dan kemungkinan
trombosis.
mum :
2
7/17/2019 Obat Anestesi IV
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anestesi-iv-568c266e15335 3/18
a. epresi pernapasan, disebabkan karena pemberian terlalu banyak (overdosis) atau terlalu
'epat. b. /ipotensi (syok) karena overdosis relati%, ter*adi vasodilatasi dan depresi miokard.
'. Pas'a operasi: vertigo, disorientasi
d. 6eaksi ana%ilaksis.
". osis
ntuk hipnosis sangat sulit ditemukan, bersi%at individual, tetapi pada umumnya untuk orang
deasa sehat, dosis hipnosis berkisar antara -# mgkg88. 8iasanya untuk menghindarkan
e%ek negati% dari !iopental diberikan dosis ke'il terlebih dahulu #0-9# mg sambil menunggu
reaksi dari pasien.
#. 5euntungan !iopental
a. 7nduksi mudah dan 'epat
b. elirium tidak ada'. epat pulih dan sadar
d. 7ritasi mukosa *alan napas tidak ada.
;. 5ekurangan !iopental
a. epresi pernapasan b. epresi kardiovaskular, terutama pada pasien dengan risiko
'. enderung ter*adi spasme laring
d. 6elaksasi otot perut kurang
e. 8ukan analgetika.
9. 7ndikasi pemakaian !iopental
a. 7nduksi pada anestesia umum b. Operasitindakan yang singkat (reposisi %raktur, insisi, *ahit luka, dilatasi dan kuretase)
'. edasi pada analgesia regional
d. $engatasi ke*ang pada eklampsia, epilepi, tetanus, dll.
. 5ontra indikasi pemakaian !iopental
5ontra indikasi &bsolut:
a. tatus asmatikus b. Por%iria : suatu penyakit yang digolongkan dalam gangguan metabolism dimana
thiopental dapat mengakibatkan kelumpuhan otot-otot pernapasan yang dapat berakibat
%atal.
5ontra indikasi relati% (harus hati-hati pada pemakaiannya):
3
7/17/2019 Obat Anestesi IV
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anestesi-iv-568c266e15335 4/18
a. yok, karena si%at-si%at !iopental yaitu vasodilatasi peri%er, depresi P, maka
pemakaiannya pada syok harus hati-hati (dosis dikurangi) karena mengganggu
mekanisme kompensasi tubuh.
b. Pada anemia, uremia, dis%ungsi hepar, dosis harus dikurangi.
'. Pada dispnea berat baik karena penyakit paru-paru atau *antung.d. &sma bronkial
e. $iastenia gravis
%. <ena yang sulit ditemukan.g. 6iayat alergi terhadap !iopental.
B. Ketamine (Ketalar)
5etamine adalah suatu =rapid acting non barbiturate general anesthetic> termasuk
golongan Phenyl y'lohe?ylamine dengan rumus kimia : 2-(0-hlorophenil)-
2(methylamiamino)y'lohe?anone hydro'hloride. 5etamin adalah obat yang menghasilkan
anestesi disosiasi, yang kemudian ditandai dengan disosiasi pada 44@ diantara talamokortikal
dan sistem limbik. &nestesi disosiasi menyerupai kondisi kataleptik dimana mata masih tetap
terbuka dan ada nistagmus yang lambat. Pasien tidak dapat berkomunikasi, meskipun dia tampak
sadar. 6e%leks-re%leks masih dipertahankan seperti re%leks kornea, re%leks batuk dan re%leks
menelan, namun semua re%leks ini tidak boleh dianggap sebagai suatu proteksi terhadap *alan
na%as. <ariasi tingkat hipertonus dan gerakan otot rangka tertentu sering kali ter*adi dan tidak
tergantung dari stimulasi bedah. 5etamin mempunyai e%ek sedati% dan analgetik yang kuat.
osis induksi 1-2 mgkg88 intravena, -# mgkg88 intramuskular. Pada dosis subanestesi
ketamin menghasilkan e%ek analgetik yang memuaskan.
1. $ekanisme &ksi
5etamin berikatan se'ara non kompetiti% terhadap tempat terikatnya phen'y'lidine pada
reseptor A-methyl--aspartate (A$&), suatu subtipe dari reseptor glutamat, yang berlokasi di
saluran ion. 5etamin menghambat aliran ion transmembran. 6eseptor A$& adalah suatu
reseptor saluran kalsium. &gonis endogen dari reseptor ini adalah neurotransmiter eksitatori
seperti asam glutamat, asam aspartat, dan glisin. Pengakti%an dari reseptor mengakibatkan
terbukanya saluran ion dan depolarisasi neuron. 6eseptor A$& ini terlibat dalam input
sensoris pada level spinal, talamik, limbik dan kortikal. 5etamin menghambat atau
menginter%erensi input sensoris ke sentral yang lebih tinggi dari sistem sara% pusat, dimana
terdapat respon emosional terhadap stimulus dan pada tempat untuk proses bela*ar dan memori.
4
7/17/2019 Obat Anestesi IV
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anestesi-iv-568c266e15335 5/18
5etamin menghambat pengakti%an dari reseptor A$& oleh glutamat, mengurangi pelepasan
glutamat di presinaps dan meningkatkan e%ek dari neurotransmiter inhibisi @&8&.5etamin *uga berinteraksi dengan reseptor mu, delta dan kappa opioid. 4%ek analgesi
ketamin mungkin disebabkan oleh pengakti%an reseptor ini di sentral dan spinal.
8eberapa e%ek ketamin dapat disebabkan karena ker*anya pada sistem katekolamin,dengan meningkatkan aktivitas dopamin. 4%ek dopaminergik ini mungkin berhubungan dengan
e%ek eu%oria, adiksi dan psikotomimetik dari ketamin. 5er*a dari ketamin ini *uga disebabkan
oleh e%ek agonis pada reseptor adrenergik B dan C, e%ek antagonis pada reseptor muskarinik di
sistem sara% pusat, dan e%ek agonis pada reseptor D.
2. 3armakokinetik
5etamin dapat diberikan melalui oral, rektal, intranasal, intra-muskular ataupunintravena. ntuk operasi dan mana*emen nyeri paska bedah ketamin dapat diberikan se'ara
intratekal dan epidural. 3armakokinetik ketamin menyerupai tiopental yaitu onset yang 'epat,
durasi yang relati% singkat, dan kelarutan dalam lemak yang tinggi. /al ini disebabkan karena
ketamin mempunyai berat molekul yang ke'il dan p5a yang mendekati p/ %isiologi, sehinga
dengan 'epat meleati saar darah otak dan mempunyai onset 0 detik setelah pemberian
intravena. 5onsentrasi plasma pun'ak dari ketamin ter*adi dalam 1 menit setelah pemberian
intravena dan bertahan selama #-10 menit, dan # menit setelah in*eksi intramuskular, bertahan
12-2# menit. osis yang berikan 1-" mgkg dengan dosis rata-rata 2 mgkg dengan lama ker*a
kira-kira 1#-20 menit, dosis tambahan 0,# mgkg sesuai kebutuhan. ntuk intra muskular dosis
yang berikan ;-1 mgkg, dosis rata-rata 10 mgkg dengan lama ker*a kurang lebih 10-2# menit.
!erutama untuk anak dengan ulungan setengah dosis aal.
5etamin tidak terikat se'ara signi%ikan pada plasma dan didistribusikan dengan 'epat
pada *aringan. Pada aalnya ketamin didistribusikan pada *aringan yang per%usinya tinggi seperti
otak, dimana konsentrasi pun'ak mungkin " sampai # kali dari darah. 5elarutan yang tinggi
dalam lemak menyebabkan 'epat menembus saar darah otak. elan*utnya, ketamin
menyebabkan peningkatan aliran darah ke otak sehingga mempermudah per*alanan obat dan
kemudian menambah 'epat konsentrasi obat dalam otak. 5emudian didistribusikan kembali dari
otak dan *aringan yang per%usinya tinggi ke *aringan yang per%usinya rendah.
&ngka klirens dari ketamin relati% tinggi yaitu 1 litermenit, mendekati aliran darah hepar
yang berarti perubahan pada aliran darah hepar mempengaruhi klirens dari ketamin. istribusi
5
7/17/2019 Obat Anestesi IV
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anestesi-iv-568c266e15335 6/18
volume yang besar yaitu litermenit, menghasilkan eliminasi aktu paruh yang 'epat yaitu 2-
*am.
. 3armakodinamik
a. usunan ara% Pusat (P)
5etamin menghasilkan stadium anestesi yang disebut anestesi disosiasi. Pada
susunan sara% pusat, ketamin beker*a di sistem proyeksi talamoneokortikal. e'ara
selekti% menekan %ungsi sara% di korteks (khususnya area asosiasi) dan talamus ketika
se'ara terus menerus merangsang bagian dari sistem limbik, termasuk hipokampus.
Proses ini menyebabkan disorganisasi %ungsional pada *alur non-spesi%ik di otak tengah
dan area talamus. &da *uga pendapat baha ketamin menekan transmisi impuls di
%ormasi retikular medula medial, yang berperan pada transmisi komponen emosi
nosisepti% dari spinal 'ord ke pusat otak yang lebih tinggi. 5etamin *uga dianggapmenduduki reseptor opioid di otak dan spinal 'ord, yang menyebabkan ketamin memiliki
si%at analgetik. 7nteraksi pada reseptor A$& *uga menyebabkan e%ek anestesi umum
sebaik e%ek analgesia dari ketamin. 5etamin meningkatkan metabolisme otak, aliran
darah otak dan tekanan intra kranial. engan peningkatan aliran darah otak yang se*alan
dengan peningkatan respon sistem sara% simpatis, maka tekanan intrakranial *uga
meningkat setelah pemberian ketamin. /al ini dapat dikurangi dengan pemberian
diazepam ataupun tiopental.
5etamin menyebabkan reaksi psikis yang tidak disukai yang ter*adi pada saat
bangun yang disebut emergen'e rea'tion. $ani%estasi dari reaksi ini yang bervariasi
tingkat keparahannya adalah berupa mimpi buruk, perasaan melayang, ataupun ilusi yang
tampak dalam bentuk histeria, bingung, euphoria dan rasa takut. /al ini biasanya ter*adi
dalam satu *am pertama pemulihan dan akan berkurang satu *am sampai beberapa *am
kemudian. b. istem 5ardiovaskular
!ekanan darah akan naik baik sistolik maupun diastoli'. 5enainak rata-rata antara 20-
2# dari tekanan darah semula men'apai maksimum beberapa menit setelah suntikan
dan akan turun kembali dalam 2# menit kemudian, denyut *anting akan meningkat. 4%ek
ini disebabkan adanya aktivitas sara% simpatis yang meningkat dan depresi baroreseptor.
4%ek ini dapat di'egah dengan pemberian premedikasi opioid, hiostine. &ritmia *arang
ter*adi.'. istem 6espirasi
6
7/17/2019 Obat Anestesi IV
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anestesi-iv-568c266e15335 7/18
epresi pernapasan ke'il sekali dan hanya sementara, ke'uali dosis terlalu besar dan
adanya obat-obat depresan sebagai premedikasi. 5etamine menyebabkan dilatasi bronkus
dan bersi%at antagonis terhadap e%ek konstriksi bronkus oleh histamine. 8aik untuk
penderita asma dan untuk mengurangi spasme bronkus pada anestesia umum yang masih
ringan.
". 7nteraksi
Obat pelumpuh otot nondepolarisasi dipotensiasi oleh ketamin. 5ombinasi teo%ilin
dengan ketamin dapat mempredisposisi pasien terhadap ke*ang. iazepam mengurangi e%ek
stimulasi terhadap kardiovaskular dan memperpan*ang aktu paruh eliminasinya, sehingga
aktu pulih sadar ketamin men*adi tertunda. 5etamin menyebabkan depresi otot *antung ketika
diberikan bersamaan dengan halotan. /alotan memperlambat distribusi dan menghambatmetabolisme hepatik ketamin, sehingga memperpan*ang e%ek ketamin terhadap susunan sara%
pusat. A2O mengurangi dosis ketamin dan memperpendek aktu pulih sadar ketamin.
Pemberian berulang ketamin dapat menyebabkan toleransi. 4%ek ini dapat ter*adi se'ara
akut yang disebabkan oleh perubahan pada tempat ketamin beker*a daripada karena peningkatan
dalam ke'epatan metabolisme, yang tampak dari ter*adinya toleransi ini setelah suntikan
pertama, tanpa perubahan dalam konsentrasi plasma.
#. 4%ek samping
5etamin mempunyai e%ek samping berupa mual, muntah, e%ek psikomimetik seperti
halusinasi, diplopia, mimpi buruk, ansietas, euphoria.
;. 7ndikasi pemberian 5etaminea. ntuk prosedur dimana pengendalian *alan napas sulit, misal pada koreksi *aringan
sikatrik daerah leher, disini untuk melakukanintubasi kadang sulit.
b. ntuk prosedur diagnosti' pada bedah sara%radiologi (arteriogra%i).'. !indakan ortopedi (reposisi, biopsy)
d. Pada pasien dengan risiko tinggi, ketamine tidak mendepresi %ungsi vital. apat dipakai
untuk induksi pada syok.e. ntuk tindakan operasi ke'il.
%. itempat dimana alat-alat anestesi tidak ada.
g. Pasien asma.
9. 5ontra indikasi
a. Pasien hipertensi dengan sistolik 1;0 mm/g istirahat dan diastolik 100 mm/g
b. Pasien dengan riayat <
7
7/17/2019 Obat Anestesi IV
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anestesi-iv-568c266e15335 8/18
'. ekompensasio 'ordis
/arus hati-hati pada riayat kelainan *ia, operasi-operasi daerah %aring karena re%leks
masih baik.
C. Diaepam (!alium)
!ermasuk golongan benzodiazepine yang ber%ungsi sebagai suatu tranEuillizer (obat
penenang). Pada dosis rendah timbul sedasi, sedang dosis besar akan bersi%at hipnotik (obat
tidur)
1. 3armakologi4%ek terhadap P bervariasi dari orang ke orang lain. Pada satu pasien mungkin akan
kehilangan kesadaran setelah dosis ke'il. Pada pasien lain, dengan dosis 1 mgkg baru
tertidur.$empunyai e%ek sebagai pelemas otot (ringan) beker*a ditingkat supra spinal mungkin di
%ormasioretikularis di batang otak. $enimbulkan amnesia anterograd.
2. istem 5ardiovaskular
Pengaruhnya minimal sekali, baik terhadap kontraksi maupun denyut *antung, ke'uali pada
dosis terlalu besar. /ipotensi kadang ter*adi disebabkan oleh re%leks relakasasi pembulih
darah peri%er, bukan karena depresi terhadap miokard.
. istem 6espirasi
$enimbulkan depresi ringan terhadap pernapasan yang biasanya tidak serius. 5ombinasi
diazepam dan opioid akan menimbulkan depresi pernapasan yang lebih besar daripada bila
diberiksan sendiri-sendiri. /al ini mungkin karena kedua obat tersebut saling berkompetisi
dalam mendapatkan enzim untuk detoksikasinya.
". Penggunaan klinis diazepam
a. Premedikasi valium 7.$ (10 mg) atau oral (#-10 mg) b. ntuk induksi 0,2-0,; mgkg88 terutama untuk = poor risk >
'. edasi pada anestesia 7<d. edasi basal pada anestesia regional
e. $enghilangkan halusinasi karena ketamine.
ntuk induksi pada anestesia umum dosisnya 0,2 F 1 mgkg88. Pemberian dosis 0,1; F 02
mgkg88 akan menimbulkan perubahan tekanan darah yang minimal dan depresi pernapasan
ringan dan hanya sebentar. 7nduksi sampai tertidur biasanya perlu dosis besar.
8
7/17/2019 Obat Anestesi IV
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anestesi-iv-568c266e15335 9/18
Penggunaan lain:
- ntuk sedasi pada analgesia regional (# -10 mg)
- ntuk kardioversi (# -20 mg)
- 4ndoskopi
- edasi pas'a bedah- ntuk mengendalikan ke*ang pada epilepsi, eklampsia. iazepam *angan di'ampur
dengan obat lain dan harus disuntikkan pada vena besar untuk men'egah trombo%lebitis.
D. "eurolepti#a
roperidol (dehidribenzperidol, droleptan)
!urunan butirophenon (8utyrophenone)
1. Penggunaan
- Premedikasi 0,# F 2 ml, mempunyai e%ek anti muntah yang baik.- Pada bedah sara% dimana dibutuhkan kesadaran pasien misalnya operasi stereotatik.
- iagnostik: bronkoskopi, eso%agoskopi, gastroskopi
- ebagai suplemen pada pemberian pentotal, pelemas otot dan anestesia A2O dan O2.
osis # F 20 mg, tergantung dari situasi dapat diberikan dosis tambahan diikuti dengan
pemberian %entanyl dan selan*utnya dilakukan intubasi endotrakeal dan pernapasan di
kontrol.
- ebagai sedasi pada regional anestesia.
- i 7 untuk membantu prosedur intubasi dan pemberian pernapasan tekanan positi%.
/arus hati-hati karena mempunyai e%ek samping antara lain diskinesi ekstra pyramidal,
hipotensi, dan dapat memperberat asma.
$. $tomidate (%&pnomidate)
$erupakan ethyl-1-(&l%aomethylbenzyl)midazole, sebagai 5ristal putih, dapat larut di dalam
air, etanol dan propylene gly'ol.
osis diberikan 0, mgkg88, kemasan 10 ml berisi 2 mgml yang terlarut dalam air dan
# propylene gly'ol.
igunakan pada keadaan kardiovaskular stabil dan pulih sadar 'epat, dapat digunakan untuk
induksi pada pasien yang sakit dan syok. Pada dosis ini *arang menimbulkan ge*ala
ana%ilaktik.
'. Propool
Propo%ol (2,;-diisopropylophenol) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1G99,
dilarutkan dalam kremo%or karena si%atnya yang tidak larut dalam air. 5emudian propo%ol ini
ditarik dari peredaran karena pernah dilaporkan ter*adinya insiden reaksi ana%ilaktik pada saat
9
7/17/2019 Obat Anestesi IV
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anestesi-iv-568c266e15335 10/18
penyuntikan. Pelarut yang adekuat untuk propo%ol ditemukan berdasarkan penelitian klinis pada
tahun 1G dan dipakai di seluruh dunia sampai saat ini.Propo%ol men*adi obat pilihan induksi anestesia, khususnya ketika bangun yang 'epat dan
sempurna diperlukan. 5e'epatan onset sama dengan barbiturat intravena, masa pemulihan lebih
'epat dan pasien dapat pulang berobat *alan lebih 'epat setelah pemberian propo%ol. 5elebihan
lainnya pasien merasa lebih nyaman pada periode paska bedah dibanding anestesi intravena
lainnya. $ual dan muntah paska bedah lebih *arang karena propo%ol mempunyai e%ek anti
muntah. $ungkin dapat ter*adi depresi pernapasan sedikit, dan *uga ada penurunan tekanan
darah. apat menimbulkan nyeri pada suntikan 7< karena itu sebaiknya menyuntik pada vena
besar. 7n%us propo%ol dapat digunakan untuk sedasi.
1. $ekanisme ker*a
Propo%ol adalah modulator selekti% dari reseptor gamma amino butiric acid (@&8&&) dantidak terlihat memodulasi saluran ion ligand lainnya pada konsentrasi yang relevan se'ara klinis.
Propo%ol memberikan e%ek sedati% hipnotik melalui interaksi reseptor @&8&&. @&8& adalah
neurotransmiter penghambat utama dalam susunan sara% pusat. 5etika reseptor @&8&&
diakti%kan, maka konduksi klorida transmembran akan meningkat, mengakibatkan
hiperpolarisasi membran sel postsinap dan hambatan %ungsional dari neuron postsinap. 7nteraksi
propo%ol dengan komponen spesi%ik reseptor @&8&& terlihat mampu meningkatkan la*u
disosiasi dari penghambat neurotransmiter, dan *uga mampu meningkatkan lama aktu dari
pembukaan klorida yang diakti%kan oleh @&8& dengan menghasilkan hiperpolarisasi dari
membran sel.
2. 3armakokinetikPemberian propo%ol 1.# F 2.# mgkg 7< (setara dengan tiopental "-# mgkg 7< atau
metoheksital 1.# mgkg 7<) sebagai in*eksi 7< (H1# detik), mengakibatkan ketidaksadaran dalam
0 detik. i%at kelarutannya yang tinggi di dalam lemak menyebabkan mulai masa ker*anya sama
'epatnya dengan tiopental ( satu siklus sirkulasi dari lengan ke otak) konsentrasi pun'ak di otak
diperoleh dalam 0 detik dan e%ek maksimum diperoleh dalam 1 menit. Pulih sadar dari dosis
tunggal *uga 'epat disebabkan aktu paruh distribusinya (2-) menit. +ebih 'epat bangun atau
sadar penuh setelah induksi anestesia dibanding semua obat lain yang digunakan untuk induksi
anestesi 7< yang 'epat. Pengembalian kesadaran yang lebih 'epat dengan residu minimal dari
sistem sara% pusat (A) adalah salah satu keuntungan yang penting dari propo%ol dibandingkan
10
7/17/2019 Obat Anestesi IV
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anestesi-iv-568c266e15335 11/18
dengan obat alternati% lain yang diberikan untuk tu*uan yang sama 6asa sakit karena in*eksi
ter*adi pada sebagian besar pasien ketika propo%ol diin*eksikan ke dalam vena tangan yang ke'il.
5etidaknyamanan ini dapat dikurangi dengan memilih vena yang lebih besar atau dengan
pemberian 1 lidokain (menggunakan lokasi in*eksi yang sama seperti propo%ol) atau opioid
ker*a *angka pendek.
5lirens propo%ol dari plasma melebihi aliran darah hepatik, menegaskan baha ambilan
*aringan (mungkin ke dalam paru), sama baiknya dengan metabolisme oksidati% hepatik oleh
sitokrom P-"#0, dan ini penting dalam mengeluarkan obat ini dari plasma. alam hal ini,
metabolisme propo%ol pada manusia dianggap bersi%at hepatik dan ekstrahepatik. $etabolisme
hepatik 'epat dan luas, menghasilkan sul%at yang tidak akti% dan larut dalam air serta metabolit
asam glukuronik yang diekskresikan oleh gin*al. Propo%ol *uga men*alani hidroksilasi 'in'in oleh
sitokrom P-"#0 membentuk "-hidroksipropo%ol yang kemudian di glukuronidasi atau sul%at.$eskipun glukuronida dan kon*ugasi sul%at dari propo%ol terlihat tidak akti% se'ara %armakologi,
"-hidroksipropo%ol memiliki sepertiga aktivitas hipnotik dari propo%ol. 5urang dari 0. dari
dosis yang diekskresikan tidak berubah dalam urine.
. 7nduksi &nestesia
osis induksi dari propo%ol pada orang yang sehat adalah 1.# hingga 2.# mgkg88 7<,
dengan kadar darah 2-; Igml yang menghasilkan ketidaksadaran tergantung pada pengobatan
dan pada usia pasien. Onset hipnosis propo%ol sangat 'epat (one arm-brain 'ir'ulation) dengan
durasi hipnosis #-10 menit. eperti halnya dengan barbiturat, anak membutuhkan dosis induksi
dari propo%ol yang lebih tinggi per kilogram badan, kemungkinan berhubungan dengan volume
distribusi sentral lebih besar dan *uga angka bersihan yang tinggi. Pasien lansia membutuhkan
dosis induksi yang rendah (2# hingga #0 ter*adi penurunan) akibat penurunan volume
distribusi sentral dan *uga penurunan la*u bersihan. Pasien sadar biasanya ter*adi pada
konsentrasi propo%ol plasma 1,0 hingga 1,# Igml.
". 6umatan anestesia
osis khusus dari propo%ol untuk pemeliharan anestesia adalah 100-00 Igkg88menit
7<, seringkali dikombinasikan dengan opioid ker*a *angka pendek. &nestesia umum
menggunakan propo%ol mempunyai e%ek mual dan muntah paska operasi yang minimal dan
kesadaran yang lebih 'epat dengan e%ek residual yang minimal.
#. 3armakodinamik
11
7/17/2019 Obat Anestesi IV
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anestesi-iv-568c266e15335 12/18
a. usunan sara% pusat (P)
Propo%ol mengurangi la*u metabolik otak untuk oksigen ($6O2), aliran darah ke
otak (83), dan tekanan intrakranial (7P). Pemberian propo%ol untuk menghasilkan sedasi
pada pasien dengan O+ (spa'e o''upying lesion) intrakranial tidak meningkatkan 7P.
osis yang besar dari propo%ol ini dapat mengurangi tekanan darah sistemik dan *uga
mengurangi tekanan per%usi otak (PP). &utoregulasi serebrovaskular sebagai respon
terhadap perubahan tekanan darah sistemik dan reaktivitas aliran darah ke otak untuk
merubah PaO2 tidak dipengaruhi oleh propo%ol. alam hal ini ke'epatan aliran darah ke
otak akan berubah seiring dengan perubahan pada PaO2 dengan adanya propo%ol dan
midazolam. Propo%ol menimbulkan perubahan elektroense%alogra%i (44@) sama dengan
tiopental, termasuk kemampuan untuk menghasilkan supresi% penuh dengan dosis tinggi.
8angkitan potensial somatosensori kortikal yang diman%aatkan untuk monitoring %ungsimedula spinalis tidak begitu bermakna pada penggunaan propo%ol tunggal tetapi penambahan
nitro oksida atau anastesi inhalasi menghasilkan penurunan amplitudo. Pada level sedasi
yang sama, propo%ol menghasilkan gangguan memori pada dera*at yang sama seperti
midazolam. Peningkatan toleransi terhadap obat dalam menekan sistem sara% pusat sering
ter*adi pada pasien yang sering menggunaan opioid, obat hipnotik sedati%, ketamin dan
nitrous oksida./ipotensi merupakan komplikasi akibat pemberian propo%ol khususnya pada orang
tua, bahkan dapat menyebabkan hipotensi preintubasi paska induksi yang sedang sampai
berat. /ipotensi ini dapat menurunkan 83 dan menimbulkan episode sekunder iskemi
serebral yang dapat menyebabkan ge*ala sisa neurologi.
b. istem 5ardiovaskular Propo%ol menghasilkan penurunan tekanan darah sistemik yang lebih besar
dibandingkan dosis tiopental pada saat induksi. Pada keadaan dimana tidak ada gangguan
kardiovaskuler, dosis induksi 2 - 2,# mgkg88 menyebabkan penurunan tekanan darah
sistolik sebesar 2#-"0. Perubahan yang sama terlihat *uga terhadap tekanan arteri rerata
($&P) dan tekanan darah diastolik. Penurunan tekanan darah ini mengikuti penurunan 'urah
*antung sebesar 1# dan penurunan resistensi vaskular sistemik sebesar 1#-2# . 6elaksasi
otot polos vaskular dihasilkan oleh propo%ol adalah terutama berkaitan dengan hambatan
aktivitas sara% simpatik.
4%ek inotropik negati% dari propo%ol dapat dihasilkan dari penurunan kalsium
intraselular akibat hambatan in%luks kalsium trans sarkolema. 4%ek tekanan darah akibat
12
7/17/2019 Obat Anestesi IV
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anestesi-iv-568c266e15335 13/18
propo%ol dapat diperburuk pada pasien hipovolemi, pasien lan*ut usia dan pasien dengan
gangguan %ungsi ventrikel kiri yang berkaitan dengan penyakit arteri koroner.isamping penurunan tekanan darah sistemik, peningkatan denyut *antung seringkali
tidak berubah se'ara nyata. 8radikardi dan asistol *uga telah diamati setelah induksi anestesia
dengan propo%ol, yang menghasilkan rekomendasi dimana obat antikolinergik diberikan
ketika stimulasi vagal ter*adi berkaitan dengan pemberian propo%ol. Propo%ol dapat
mengurangi aktivitas sistem sara% simpatik pada 'akupan yang lebih besar dibandingkan
dengan aktivitas sistem sara% parasimpatik, dengan menghasilkan dominasi aktivitas
parasimpatik. 6e%leks baroreseptor yang mengontrol denyut *antung *uga didepresi oleh
propo%ol sehingga mengurangi re%leks takikardia yang selalu mengikuti hipotensi. /al ini
yang menyebabkan la*u *antung tidak berubah se'ara bermakna setelah penyuntikan
propo%ol.
'. istem 6espirasiPropo%ol menghasilkan depresi ventilasi tergantung pada dosis, ke'epatan pemberian
dan premedikasi, dengan apnu yang berlangsung pada 2# hingga # pasien setelah
induksi dengan propo%ol. Pemberian opioid pada pengobatan preoperati% dapat meningkatkan
e%ek depresi ventilasi. Pemakaian in%us rumatan propo%ol akan mengurangi volume tidal dan
%rekensi perna%asan. Propo%ol mengurangi respon ventilasi pada karbon dioksida dan *uga
hipoksemia. Propo%ol dapat mengakibatkan bronkodilatasi dan menurunkan insidensi sesak
pada pasien asma. 5onsentrasi sedasi dari propo%ol akan menekan respon ventilasi terhadap
hiperkapnia disebabkan e%ek dari kemoreseptor sentral. 8erbeda dengan anestesi inhalasi
dosis rendah, respon kemore%leks peri%er pada karbon dioksida masih tetap ada ketika
dirangsang oleh karbon dioksida dengan adanya propo%ol.
d. 7nteraksi obat5onsentrasi %entanil dan al%entanil meningkat dengan pemberian yang bersamaan
dengan propo%ol. 5ombinasi midazolam dan propo%ol memberikan e%ek sinergistik dalam hal
onset yang lebih 'epat dan total dosis yang lebih rendah.G 7nteraksi ketamin dengan propo%ol
adalah aditi%.
Obat Pelumpu% Otot
Jalaupun obat pelumpuh otot bukan merupakan obat anestetik, tetapi obat ini sangat
membantu pelaksanaan anesthesia umum, antara lain memudahkan dan mengurangi 'idera
13
7/17/2019 Obat Anestesi IV
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anestesi-iv-568c266e15335 14/18
tindakan laringoskopi dan intubasi trakea serta memberi relaksasi otot yang dibutuhkan dalam
pembedahan dan ventilasi kendali.
A. Obat-obat Pelumpu% Otot "on Depolarisasi
$an%aat obat ini di bidang anestesiologi antara lain untuk:1. $emudahkan dan mengurangi 'idera tindakan laringoskopi dan intubasi trakea.
2. $embuat relaksasi otot selama pembedahan.
. $enghilangkan spasme laring dan re%leks *alan napas atas selama anesthesia.". $emudahkan pernapasan kendali selama anesthesia.
#. $en'egah ter*adinya %asikulasi otot karena obat pelumpuh otot depolarisasi.
Pemakaian obat pelumpuh otot ini harus hati-hati bila di*umpai kelainan atau de%ek
hubungan sara% otot seperti pada penyakit Miastenia gravis.
1. !urbokurarin 5lorida (5urarin)$erupakan alkaloid kuartener, suatu derivate isoEuinolin yang berasal dari tanaman tropis
hondrodendron tomentosum.
3armakologi :$erupakan obat pelumpuh otot non depolarisasi yang klasik. Obat sangat 'epat di timbun di
reseptor membrane otot. Pada dosis terapeutik menyebabkan kelumpuhan otot mulai dengan
ptosis, diplopia, otot muka, rahang, leher dan ekstremitas. Paralisis otot dinding abdomen dan
dia%ragma ter*adi paling akhir. +ama paralisis bervariasi antara 1# sampai #0 menit.
8erpengaruh kuat terhadap ganglion simpatik dam parasimpatik, dapat menyebabkan
hipotensi dan bradikardia. /ipotensi *uga dapat ter*adi karena pelepasan histamine otokoid.
Pada dosis sangat besar bersi%at inotropik negati%. 8erikatan kuat dengan globulin plasma.
4kskresi terutama memalui gin*al dan sebagian melalui hepar.
osis : Paralisis otot abdominal K 10 F 1# mg
7ntubasi trakea K 10 F 20 mg.ara pemberian : terutama melalui 7.<, kadang 7.$
2. @alamin (3la?edil)$erupakan obat pelumpuh otot non depolarisasi sintetik. 5emasan dibuat dalam ampul berisi
2 ml atau ml larutan ". +arutan dapat ber'ampur dengan !iopental.
3armakologi :
+ama ker*a obat berkisar 1# -20 menit. $ula ker*a sangat berhubungan dengan aliran darah
otot. $empunyai e%ek yang lemah pada ganglion sara% dan tidak menyebabkan pelepasan
histamine. $emiliki si%at seperti atropine yaitu menyebabkan takikardia alaupun pada dosis
ke'il (20 mg). 5arena itu @alamin 'ukup baik dipakai bersama anestetik /alotan. 5enaikan
tekanan darah dapat ter*adi, tetapi ringan. @alamin dapat menembus saar utero-plasenta
14
7/17/2019 Obat Anestesi IV
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anestesi-iv-568c266e15335 15/18
tetapi tidak sampai mempengaruhi kontraksi uterus. 4ksresi terutama melalui gin*al dan
sebagian ke'il empedu.Penggunaan klinik:
a. $emudahkan intubasi trakea. osis : 0 F 100 mg 7.<, ditunggu selama 2 F menit.
b. 6elaksasi pembedahan. osis : 2 mgkg88 7.<. Pada dosis sebesar "0 mg *arang sampai
menimbulkan paralisis dia%ragma dan pasien dapat tetap bernapas spontan alaupun
sebagian otot rangka mengalami kelumpuhan. !eknik seperti ini sering dipakai untuk
prosedur ginekologi.
'. ebagai pro%ilaksis bradikardia selama anesthesia umum, misalnya pada pembedahan
bola mata.
Pemakasian @alamin sebaiknya dihindari pada:
a. Pasien dengan takikardia b. 3ungsi gin*al yang buruk atau an'aman gagal gin*al.
. &lkuronium 5lorida (&llo%erine)
$erupakan sintetik !oksi%erin, suatu alkaloid dari tanaman try'hnos toksi%era. 5emasan
dibuat dalam apul berisi larutan 2 ml yang mengandung 10 mg &lkuronium 5lorida. +arutan
tidak dapat di 'ampur bersama !iopental.
3armakologi:$ula ker*a ter*adi pada menit ke selama 1# F 20 menit. !idak bersi%at melepas histamine
*aringan, tetapi dapat menghambat ganglion simpatik sehingga dapat menimbulkan hipotensi
terutama pada pasien dengan penyakit *antung. &lkuronium dapat berpotensiasi ringan
dengan A2O-tiopental-narkotik. 4ksresi terutama melalui gin*al (90) dalam bentuk utuh
dan sebagian ke'il melalui empedu.osis relaksasi pembedahan : 0,1# mgkg88 7.< (deasa)
0,12# F 0,2 mgkg88 7.< (anak-anak)
osis intubasi trakea : 0, mgkg88 7.<
". Pankuronium 8romida (Pavulon)
$erupakan steroid sintesis, obat pelumpuh otot non depolarisasi yang paling banyak dipakai
di 7ndonesia. 5emasan dalam bentuk ampul berisi 2 ml larutaan yang mengandung
Pankuronium bromide " mg.
3armakologi :
$ula ker*a ter*adi pada menit ke 2 F untuk selama 0 F "0 menit. 8erikatan kuat dengan
globulin plasma dan berikatan sedang dengan albumin. $empunyai e%ek akumulasi pada
15
7/17/2019 Obat Anestesi IV
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anestesi-iv-568c266e15335 16/18
pemberian berulang, karena itu dosis pemeliharaanrumatan harus dikurangi dan aktu
pemberian harus diperpan*ang. Pankuronium menyebabkan seidikit pelepasan histamine dan
hipertensi karena memiliki e%ek inotropik positi% serta takikardia karena e%ek vagolitik.
ebanyak 1# F "0 Pankuronium dalam tubuh mengalami metabolism deasetilasi. 4ksresi
terutama melalui gin*al (;0-0) dan sebagian lagi melalui empedu (20-"0)
osis aal untuk relaksasi otot : 0,0 mgkg88 7.< (deasa)
osis rumatan : separuh dosis aalosis intubasi trakea : 0,1# mgkg88 7.<
#. &trakurium 8esilat (!ra'rium)
$erupakan obat pelumpuh otot non depolarisasi yang relati% baru yang mempunyai struktur
8enzilisoEuinolin yang berasal dari tanaman +eonti'e +eontopeltalum. 8eberapa keunggulan
&trakurium dibandingkan obat terdahulu antara lain:
a. $etabolism ter*adi di dalam darah (plasma) terutama melalui suatu reaksi kimia unik yang disebut eleminasi /o%%man. 6eaksi ini tidak bergantung pada %ungsi hati atau gin*al.
b. !idak mempunyai e%ek kumulasi pada pemberian berulang.'. !idak menyebabkan perubahan %ungsi kardiovaskular yang bermakna.
5emasan dibuat dalam ampul berisi # ml yang mengandung #0 mg &trakurium 8esilat.
tabilitas larutan sangat bergantung penyimpanan pada suhu dingin dan perlindungan
terhadap penyinaran.
osis intubasi : 0,# F 0,; mgkg88 7.<
osis relaksasi otot : 0,# F 0,; mgkg88 7.<
osis rumatan : 0,1 F 0,2 mgkg88 7.<
$ula dan lama ker*a &trakurium bergantung pada dosis yang dipakai. Pada umumnya mula
ker*a &trakurium pada dosis intubasi adalah 2 F menit, sedangkan lama ker*a &trakurium
dengan dosis relaksasi 1# F # menit.
Pemulihan %ungsi sara% otot dapat ter*adi se'ara spontan (sesudah lama ker*a obat berakhir)
atau dibantu dengan pemberian antikolinesterase. apat di*adikan obat pelumpuh otot non
depolarisasi pilihan untuk pasien geriatrik atau dengan kelainan *antung, hati dan gin*al yang
berat.
;. <ekuronium (Aor'uron)
16
7/17/2019 Obat Anestesi IV
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anestesi-iv-568c266e15335 17/18
$erupakan obat pelumpuh otot non depolarisasi yang baru dan merupakan homolog
Pankuronium bromida yang berkekuatan lebih besar dengan lama ker*a yang singkat. !idak
memiliki e%ek akumulasi pada pemberian berulang atau kontinyu per in%us. !idak
menyebabkan perubahan %ungsi kardiovaskular yang bermakna. 5emasan dibuat dalam
bentuk ampul berisi bubuk <ekuronium " mg. pelarut yang dapat dipakai antara lain akuades,
garam %isiologis, ringer laktat atau dekstrosa # sebanyak 2 ml.
osis : 0,1 mgkg88 7.<, mula ker*ad ter*adi pada menit ke 2 F dengan lama kira-kira 0
menit.
Antaonis pelumpu% otot non depolarisasi
Aeostigmin metilsul%at (prostigmine)
3armakologi : merupakan antikolinesterase yang dapat men'egah hidrolisis dan menimbulkan
akumulasi asetilkolin. Obat ini mengalami metabolism terutama oleh kolinesterase serum dan
bentuk utuh obat sebagian besar dieksresi melalui gin*al. $empunyai e%ek nikotinik, muskarinik,
dan merupakan stimulant otot langsung. 4%ek muskarinik antara lain menyebabkan bradikardia,
hiperperistaltik dan spasme saluran 'erna, pembentukan se'ret *alan napas dan kelen*ar liur,
bronkospasme, berkeringat, miosis, dan kontraksi vesi'a urinaria. ebagian e%ek ini dapat
dihambat oleh atropine sul%at.
osis : 0,# mg bertahap hingga # mg, biasanya diberi bersama-sama dengan &tropin (1 F 1,#
mg).
B. Obat Pelumpu% Otot Depolarisasi
uksametonium (u''inyl'holine)5emasan : %lakon berisi bubuk putih 100 mg atau #00 mg. pengen'eran dapat memakai
garam %isiologis atau akuades steril # atau 2# ml sehingga membentuk
larutan #.
7ndikasi : sebagai pelumpuh otot *angka pendek.5egunaan : terutama untuk mempermudah%asilitas intubasi trakea karena mula ker*a yang
'epat dan lama ker*a yang singkat. Luga dapat dipakai untuk memelihara
relaksasi otot dengan 'ara pemberian kontinyu per in%us atau
suntikan intermiten.
17
7/17/2019 Obat Anestesi IV
http://slidepdf.com/reader/full/obat-anestesi-iv-568c266e15335 18/18
osis : untuk intubasi 1 F 2 mgkg88 7.<, mula ker*a 1 F 2 menit dengan lama F #
menit.ntuk mengurangi %asikulasi dan nyeri otot sering diberi dulu dengan obat pelumpuh otot
non depolarisasi M dosis relaksasi otot misalnya Pankuronium 1 mg. ntuk pemakaian
kontinyu per in%us, buat larutan dengan konsentrasi 1 mgml (2#0 mg dalam 2#0 ml larutan).
osis pemeliharaan relaksasi otot adalah 1 F 2 mlmenit.
5omplikasi dan e%ek samping:a. 8radikardia, bradiaritmia dan asistol terutama pada pemberian berulang atau telalu 'epat
serta pada anak-anak.
b. !akikardia atau takiaritmia.'. +ama ker*a yang meman*ang terutama bila kadar enzim kolinesterase plasma berkurang.
d. Peninggian tekanan intra o'ular (hati-hati pada galukoma).
e. +ama ker*a yang meman*ang terutama pada penyakit hati parenkimal, anemia
(hipoproteinemia).%. /iperkalemia, karena itu harus berhati-hati pada luka bakar atau gagal gin*al.
g. Ayeri otot pas'a %asikulasi.
ara pemberian: 7.<, 7.$, intra lingual, intra bukal.
18