anestesi obat obatan

  • Upload
    fuji

  • View
    64

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

anastesi

Citation preview

Slide 1

CLINICAL SCIENCE SESSION

Disusun oleh :TRI PUTRA NUUR FATHALVIRA WIDIYANTIICA SYAFITRIISMA ULFAH RONASARI

SMF ILMU ANESTESIFAKULTAS KEDOKTERAN UNISBARUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL IHSAN BANDUNG2015Preceptor: Indriyanto,dr., SpAn, KICOBAT GOLONGAN OPIOIDDefinisiMerupakan zat baik sintetik atau natural yang dapat berikatan dengan reseptor morfinGolongan ini digunakan untuk meredakan nyeri/ menghilangkan rasa nyeriNama GenerikKegunaanAdverse ReactionsRange DosisAlfentanil HClAnalgesik, anesthteticRespiratory depression, muscle rigidity, light headedness, sedation, constipation, dizziness, nausea, vomitingIndividualize dosageCodeineAnalgesik, antitusiveSedation, sweating, headache, dizziness, lethargy, confusionAnalgesik: 15-60 mg q4-6h bila perlu PO, IV, SC, IM; Antitusive 10-20 mg PO q4-6h; maximum dose, 120mg/24 hFentanylAnalgesik, anesthesia before, during, and after surgerySedation, sweating, headache, vertigo, lethargy, confusion, nausea, vomit, respiratory depression, light headednessPreanesthesia : 0,05-0,1 mg IM; postoperative: 0,05-0,1 mg IM; anesthesia: diberikan oleh anestesiologiFentanyl transmucosal systemFentanyl oralet: hanya sebagai anesthetic premedicationActiq:hanya sebagai manajemen cancer painSedation, sweating, headache, vertigo, lethargy, confusion, nausea, vomit, respiratory depressionIndividualize dosage:Oralet up to 5mcg/kg/dose (lozenges)Actiq: 200 mcg/dose (lozenge on stick)Fentanyl transdermal systemChronic PainSedation, sweating, headache, vertigo, lethargy, confusion, nausea, vomit, respiratory depressionIndividual dosage:25-100 mcg/h as transdermal patchHydromorphoneAnalgesicSedation, vertigo, lethargy, confusion, light headedness, nausea, vomiting, respiratory depression2-4 mg PO,IM,SC q4-6h; 3 mg q6-8h rectallyLevomethadyl acetateOpioid dependenceSedation, nausea, lethargy, vomiting, clamminess, sweating, vertigo, respiratory depressionIndividual dosage :60-90 mg PO 3x1 weekLevorphanol tartrateAnalgesic, preoperative medicationDizziness, sedation, nausea, vomiting, dry mouth, sweating, respiratory depression2-3 mg PO, SC, IM q4h PRN; 1 mg IV q3-8h PRNMeperidineAnalgesic, preoperative medication, support of anesthesiaLight headedness, sedation, constipation, dizziness, nausea, vomiting, respiratory depression50-150 mg PO, IM,SC q3-4h PRNMethadoneAnalgesic, detoxification and temporary maintenance treatment of narcotic abstinence syndromeLight headedness, dizziness, sedation, nausea, vomiting, constipation, respiratory depresssionAnalgesic: 2,5-10 mg PO, IM,SC q4h PRN; detoxification : 10-40 mg PO, IVMorphin sulfateAnalgesic, preoperative sedation, adjunt to anesthesia, dyspnea due to pulmonary edema, pain associated with MISedation, hypotension, sweating, constipation, dizziness, dry mouth, somnolen, nausea, vomit, respiratory depression10-30 mg PO q4h PRN; 10-20 mg rectally q4h; 5-20 mg IM, SC q4h PRN; 2,5-15mg/70 kg IVOxymorphoneAnalgesic, preoperative sedation, obstetric analgesiaLight headedness, sedation, constipation, dizziness, nausea1-1,5 mg SC or IM q4-6h PRN; 0,5 mg IV; 5 mg rectally q4-6h PropoxypheneAnalgesicLight headedness, sedation, constipation, dizziness, respiratory depressionDarvon : 65 mg PO q4h PRN Darvocet-N and Darvon-N; 100 mg PO q4h, maximum dose 600mg/dayRemifentanil HClAnesthesiaVomiting, Light headedness, sedation, nausea, skeletal muscle rigidity, sweating, respiratory depression0,5-1 mcg/kg/minBuprenorphineAnalgesicLight headedness, sedation, constipation, nausea, vomit, dizziness, respiratory depression0,03 mg q6h PRN IV or IMButorphanolAnalgesic, preoperative to support anesthesiaLight headedness, sedation, constipation, nausea, vomit, dizziness, respiratory depression1-4 mg IM; 0,5-2 mg IV; nasal spray: 1 mg (spray) repeat in 60-90 min. May repeath q3-q4NalbuphineAnalgesicLight headedness, sedation, constipation, nausea, vomit, dizziness, respiratory depression10 mg/70 kg SC,IM,IV q3-6h PRN PentazocineAnalgesicLight Headedness, sedation, constipation, vomit, respiratory depression50-100 mg PO q3-4h PRN; up to 30 mg IM,SC, IV q3-4h PRN

OBAT ANALGETIK NON-OPIOIDDefinisiMerupakan obat anti peradangan non-steroid (NSAID, non steroidal anti-inflammatory drug).Memiliki target aksi pada enzim siklooksigenase (COX) yang berperan dalam sintesis mediator nyeri, salah satunya adalah prostaglandin. Efek samping yang paling umum :1. gangguan lambung usus,2. kerusakan darah, 3. kerusakan hati dan ginjal 4. reaksi alergi di kulit Efek samping biasanya disebabkan oleh penggunaan dalam jangka waktu lama dan dosis besarBekerja melalui 2 cara: 1.Mempengaruhi sistem prostaglandin, yaitu suatu sistem yang bertanggung jawab terhadap timbulnya rasa nyeri. 2.Mengurangi peradangan, pembengkakan dan iritasi yang seringkali terjadi di sekitar luka dan memperburuk rasa nyeri

Digunakan untuk :Meringankan atau menghilangkan rasa nyeri tanpa mempengaruhi SSP atau menurunkan kesadaran juga tidak menimbulkan ketagihan Diberikan untuk nyeri ringan sampai sedang : nyeri kepala, gigi, otot atau sendi, perut, nyeri haid, nyeri akibat benturan

Berdasarkan derivatnya, analgetik non-opiod dibedakan atas 8 kelompok yaitu:Derivat paraaminofenol : ParasetamolDerivat Asam Salisilat : asetosal, salisilamid dan benorilatDerivat asam propionat : ibuprofen, ketoprofenDerivat Asam fenamat : asam mefenamatDerivat asam fenil asetat : diklofenakDerivat asam asetatindol : indometasinDerivat pirazolon : fenilbutazonDerivat oksikam : piroksikamAcetaminophen (paracetamol)MOA : Menghambat prostaglandin pada jaringan periferWaktu paruh : 4-6 jamOnset : kerja cepat, oral: 6 jamIndikasi : Nyeri kepala, Nyeri gigi, Myalgia, Flu Kontraindikasi : HepatotoksikEfek Samping : Peningkatan ringan enzim hati, Pusing, DisorientasiDosis : 10-15 mg/kgBB/kaloContoh obat:1. ParasetamolSediaan : Tab 500 mg, Syrup 120 / 5 ml2. PanadolSediaan : tab 120 mg, oral drops 100 mg/mL, oral sups 250 mg/mL,syr 160 mg/mL3. Sanmol/sanmol forte Sediaan: oral drops 60 ml/0,6 mL, syr 120mg/5mL, tab 500 mgAspirin (Salicylates)MOA : Menghambat biosintesis prostaglandin dan tromboksanDurasi : Dosis rendah memiliki waktu paruh 3-5 jam, Dosis tinggi waktu paruhnya adalah 15 jam atau lebihOnset : Mula kerja cepatIndikasi : Angina pectoris, Fever colds, Toothache, Nyeri otot, Neuralgia Kontraindikasi: Gastrointestinal toksisitas, Nefrotoksisitas, Reaksi hipersensitivitas, asidosis metabolik, Efek Samping: Meningkatnya kemungkinan terjadinya perdarahan spontan, Sesak napas, asma, perdarahan saluran cerna, mual, muntah, ulkus peptik, gangguan fungsi hati, sindrom Steven-Johnsons, gangguan fungsi ginjalDosis:Dosis rendah (1,5%); nyeri dapat terjadi pada suntikan ke dalam vena kecil; mempotensiasi blockade neuromuscular dari relaksan otot nondepolarisasi (contohnya atrakurium).

Efek samping :CVS: hipotensi, aritmia, takikardia, bradikardia, hipertensiPulmoner: depresi pernapasan, apne, cegukan, bronkospasme, laringospasmeSSP: sakit kepala, pusing, euphoria, kebingungan, gerakan klonik/mioklonik, opistotonus, kejangGI: mual, muntah, kram abdomenLocal: terbakar, tersengat, nyeri pada tempat suntikanAlergik: eritema, urtikaria, pruritusLain: demam, disinhibisi, ilusi seksual

Ketamine

Ketamin adalah suatu rapid acting non barbiturat general anesthethic termasuk golongan fenyl cyclohexylamineKetamin mempuyai efek analgesi yang kuat sekali akan tetapi efek hipnotiknya kurang (tidur ringan) yang disertai anestesi disosiasi. Ketamin merupakan zat anestesi dengan aksi satu arah yang berarti efek analgesinya akan hilang bila obat itu telah didetoksikasi/dieksresi. IndikasiAnestetik disosiatif, induksi dan pemeliharaan anesthesia, khususnya pada pasien hipovolemik atau berisiko tinggi, satu-satunya anestetik untuk prosedur bedah singkat.

Kemasan:Suntikan : 10 mg/ml, 50 mg/ml, 100 mg/ml

Penyimpanan: suhu kamar (-300C). lindungi dari cahaya dan panas

Pengenceran untuk infus:250 mg dalam 250 ml larutan DW atau NS (1mg/ml)

DosisIV, 0,5-1 mg/kgIM/rektal, 2,5-5 mg/kgPO, 5-6 mg/kg. Encerkan injektat dalam 5-10 ml (0,2 ml/kg) minuman berasa colaInduksi : IV, 1-2,5 mg/kg; IM/rektal, 5-10 mg/kgInfus : 15-80 g/kg/menit (perbesar dengan 2-5 mg diazepam IV atau 1-2 mg midazolam IV seperlunya) Epidural/kaudal: 0,5 mg/kg; encerkan dalam NS (bebas pengawet) atau anestetik local (1 ml/kg)

Farmakokinetik: Awitan aksi: IV, < 30 detik; IM/rektal, 3-4 menitEfek puncak: IV, 1 menit; IM/rektal , 5-20 menit; PO, 30 menitLama aksi: IV, 5-15 menit; IM/rektal, 12-25 menit; epidural, 4 jamInteraksi/toksisitas: Timbulnya delirium; penurunan kebutuhan anestetik volatile; hipertensi, aritmia, iskemia miokard pada penggunaan bersama simpatomitetik (contohnya, epinefrin); depresi hemodinamik dapat terjadi dengan adanya penyekat alfa, penyekat beta, penyekat saluran kalsium, benzodiazepine, opioid, anestetik volatile, penyekat ganglion, anesthesia epidural servikal, transeksi medulla spinalis; penggunaan bersama dengan benzodiazepine, barbiturate, anestetik volatile dapat memperpanjang pemulihan;

Efek samping :Kardiovaskular: hipertensi, takikardia, hipotensi, aritmia, bradikardiaPulmoner: depresi pernafasan, apne, laringospasmeSSP: gerakan tonik, klonik, delirium bangkitanGI: hipersalivari, mual, muntahMata: diplopia, nistagmus, peningkatan ringan dari tekanan intraokuler

Natrium Tiopental (Pentothal)Pentothal natrium adalah salah satu dari tiga obat jenis barbiturat yang sering digunakan untuk anestesi klinis.

Pentothal natrium dan golongan barbiturat pada umumnya juga mempunyai efek samping yaitu mereduksi konsumsi oksigen cerebral (CMR02), sehingga aliran darah otak dan tekanan intrakranial pun ikut turun.

Pada sistem kardiovaskular digunakan untuk vasodilatasi, venodilatasi dan menurunkan resiko penurunan tiba-tiba pada kontraksi kardiak. Pada sistem respirasi pentothal natrium berfungsi sebagai depresan

Penggunaan: obat induksi, suplementasi dari anestesi regional, antikonvulsan, pengurangan dari peningkatan tekanan intracranial, proteksi serebral (narcosis barbiturate)

Dosis: induksi: IV, 3-5 mg/kg (anak 5-6 mg/kg; bayi 7-8 mg/kg)Suplementasi anestesi: IV, 0,5-1 mg/kgInduksi rektal: 25 mg/kgAntikonvulsan: IV, 0,5-2 mg/kg, ulangi seperti yang diperlukanPenurunan ICP: IV, 1-4 mg/kgNarcosis barbiturate:Bolus IV, 8 mg/kg prn untuk mempertahankan supresi ledakan EEG (dosis total rerata 40 mg/kg)Infus, 0,05-0,35 mg/kg/menit; pada dosis tinggi diperlukan bantuan pernapasan dan inotropic.

Kemasan: suntikan, semprit 250 mg, 400 mg, dan 500 mgVial dengan pengencer, 500 mg dan 1 gKit dengan 1, 2,5, 5 gSuspense rektal, 400 mg/g suspensePenyimpanan: bubuk: suhu kamar (15-300C). Larutan rekonstitusi harus digunakan dengan segera. Larutan stabil selama 24 jam didinginkan (2-80C) ataupun pada suhu kamar.Pengencer untuk infus: narcosis barbiturate: IV, 5000 mg dalam 250 ml air steril atau NS (20 mg/ml).Farmakokinetik Awitan aksi: IV, 10-20 detik; rektal, 8-10 menit (bervariasi)Efek puncak: IV, 30-40 detikLama aksi: IV, 5-15 menit (terjaga)

Interaksi/Toksisitas:Mempotensiasi efek pendepresi SSP dan sirkulasi dari narkotik, hipnotik sedative, alcohol, anestetik volatile; mengurangi efek antikoagulan oral, digoksin, penyekat beta, kortikosteroid, kuinidil, teofilin; aksi diperpanjang oleh inhibitor MAO, kloramfenikol; penggunaannya tidak kompatibel dengan larutan suksinilkolin, tubokurarin, atau obat-obatan lain dengan pH asam; suntikan arteri atau ekstravaskular (khususnya dengan konsentrasi di atas 5%) menimbulkan nekrosis, gangrene.

Efek sampingKardiovaskular: depresi sirkulasi. AritmiaPulmoner: depresi pernapasan, apne, laringospasme, bronkospasmeSSP: delirium, somnolen dan pemulihan yang diperpanjang, sakit kepalaGI: mual, emesis, salivasiDermatologic: tromboflebitis, nekrosis, gangreneAlergik: eritema, pruritus, urtikaria, reaksi anafilaktikLainnya: hiperaktivitas otot skelet, menggigil

Nitrous Oxide (N2O)Pemberianya disertai dengan O2 minimal 25%Bersifat anestesik lemah, analgesic kuatBiasanya dikombinasikan dengan halotan

N2O dihentikan cepat mengisi alveoli terjadi pengenceran O2 hipoksia difusi berikan O2 5-10 menit

51HalotanSering digunakan, kombinasi dengan N2O halotan anestesi kuat, analgesic lemahDisimpan dalam botol gelap (coklat tua) spy tdk rusak o/ cahaya dan diawetkan o/ timol 0,001%Digunakan u/ induksi, laringoskopi intubasi (berikan lidokain 4% atau 10%)anestesi rumatan :nafas kendali 0,5 1vol%nafas spontan 1-2 vol%

52Kelebihan dosis depresi nafas, menurunkan tonus simpatis, hipotensi, bradikardi, vasodilatasi perifer, depresi vasomotor, depresi miokard, inhibisi refleks baroreseptor.20% halotan dimetabolisir dihepar kontraindikasi untuk pasien gangguan hepar. Selain itu pada pasien yg prnh dpt halotan slm 3 bulan.

EnfluranDigunakan jika ada kecurigaan fungsi hepar, penggunaan ulang.Hindari penggunaan pd pasien epilepsiEfek depresi nafas dan sirkulasi lebih kuat dan lebih iritatif drpd halotanJarang menimbulkan aritmiaEfek relaksasi lbh baikInduksi dan pulih anestesi lebih cepat54

DesfluranDesfluran sangat mudah menguap, sehingga membutuhkan vaporizer khusus. Efek :efek kardiovaskular (takikardi dan hipertensi)menurunkan volume tidal dan meningkatkan jumlah respirasibau yang menyengatvasodilatasi pembuluh darah serebral, meningkatkan aliran darah ke serebral dan meningkatkan tekanan intrakranial.Merangsang jalan nafas atas, tidak digunakan untuk induksi anastesi.55

Sevoflurantidak berbau menyengat, tidak merangsang jalan nafas, dan peningkatan konsentrasi di alveolar yang cepat pilihan yang baik untuk induksi inhalasi. Efek:menekan kontraktilitas miokardium (jarang)mendepresi respirasimempunyai efek bronkodilatormenyebabkan peningkatan aliran darah serebral dan tekanan intrakranial

56

OBAT MUSCLE RELAXANTRelaksasi otot lurik dapat dicapai dengan mendalamkan anesthesia umum inhalasi, melakukan blockade saraf regional dan memberikan pelumpuh otot. The Triad of Anesthesia terdiri dari anesthesia yang tidak begitu dalam, analgesic (opioid) tingkat tinggi) dan pemberian pelumpuh otot. Pelumpuh Otot Depolarisasi (nonkompetitif)

Bekerja seperti asetil kolin, tetapi di celah saraf otot tidak dapat dirusak oleh kolinesterase dapat bertahan lebih lama di celah depolarisasi yang disusul oleh relaksasi otot lurik.Yang termasuk golongan ini adalah suksinil-kolin (diasetil-kolin) dan dekamentonium.

Pelumpuh Otot Depolarisasi (nonkompetitif)

Efek samping suksinil:Nyeri otot pasca pemberianPeningkatan tekanan intraocularPeningkatan tekanan intracranialPeningkatan tekanan intragastrik

Peningkatan kadar kalium plasmaAritmia jantungSalviasAlergi, anafilaksisPelumpuh Otot Non-Depolarisasi (Inhibitor kompetitif)

Berikatan dengan reseptor nikotinik-kolinergik, tapi tidak menyebabkan depolarisasi, hanya menghalangi asetilkolin menempati celah syaraf sehingga asetilkolin tidak dapat bekerja.

Pelumpuh Otot Non-Depolarisasi (Inhibitor kompetitif)

Berdasarkan susunan molekul, dibagi menjadi:Bensiliso-kuinolinum : d-tubokurarin, metokurin, artakurium, doksakurium, mivakuriumSteroid :pankuronium,vekuronium, pipekuronium, ropakuranium, rokuroniumEfek-fenolik : gallaminNortoksiferin : alkuroniumPelumpuh Otot Non-Depolarisasi (Inhibitor kompetitif)

Pilihan pelumpuh otot:Gangguan faal ginjal : atrakurium, vekuroniumGangguan faal hati : atrakuriumMistenia gravis : jika dibutuhkan dosis 1/10 atrakuriumBedah singkat : atrakurium, rokuronium, mivakuroniumKasus obstetric : semua dapat digunakan kecuali gallaminMacam-Macam Obat Anti RelxantObatOnsetDurasiIndikasiSite Of ActionEfek SampingSuksametonium (suksinil kolin), golongan depolarisasi

Dosis: untuk intubasi 1-2mg/kgBB/IV, dosis pemeliharaan 1-2ml/menit 1-2 menit 3-5 menitIntubasi ETT, induksi anestesi, terapi syok elektrokonvulsif Melekat pada reseptor nikotinik dan bekerja mirip asetilkolin Hipertemia, apneu, nyeri otot pasca operasi, hiperkalemia, dan peningkatan tekanan intraokular Macam-Macam Obat Anti RelxantObatOnsetDurasiIndikasiSite Of ActionEfek SampingPavulon (pankuronium bromida), gol non depolarisasi.

Dosis: dosis awal 0.08mg/kgBB/IV, rumatan dosis awal 2-3 menit 3-5 menitTambahan anastesi untuk relaksasi otot Menduduki reseptor nikotinik otot sehingga menghalangi interaksi dengan Ach sehingga EEP(endplate potensial menurun) akibatnya tidak menghasilkan MAP(muscle action potensial) kontraksi otot tidak terjadiVagolotik (nadi meningkat), reaksi lokal pada tempat suntikan Macam-Macam Obat Anti RelxantObatOnsetDurasiIndikasiSite Of ActionEfek SampingAtrakurium besilat golongan non depolarisasi

Dosis: intubasi 0.5-0.6 mg/kgBB/IV, relaksasi otot 0.5-0.6 mg/kgBB/IV, pemeliharaan 0.1-0.2 mg/kgBB/IV 2-3 menit 15-35 menitDurasi kerja singkat sehingga nyaman digunakan untuk pembedahan singkat Menyokong anastesi umum, memfasilitasi intubasi dan memberikan relaksasi otot skeletal selama operasi dan ventilasi mekanik Menduduki reseptor nikotinik otot sehingga menghalangi interaksi dengan Ach sehingga EEP(endplate potensial turun) akibatnya tidak menghasilkan MAP(muscle action potensial) kontraksi otot tidak terjadi Bronkospasme, takikardia, muka kemerahan , reaksi kulit dan alergi Macam-Macam Obat Anti RelxantObatOnsetDurasiIndikasiSite Of ActionEfek SampingVekuronium (norkuron), gol non depolarisasi

Dosis: awal 80-100mcg/kgBB, tambahan 30-50 mcg/KgBB 2-3 menit 30 menit.Durasi singkat sehingga baik digunakan pada pembedahan singkat Tambahan terhadap anastesi untuk mempermudah relaksasi otot skelet selama operasi Menduduki reseptor nikotinik otot sehingga menghalangi interaksi dengan Ach sehingga EEP(endplate potensial menurun) akibatnya tidak menghasilkan MAP(muscle action potensial) kontraksi otot tidak terjadi Akibat dosis berlebih:Apnea, kolaps cardio, efek penglepasan histamin (wheal, spasme bronkus) Macam-Macam Obat Anti RelxantObatOnsetDurasiIndikasiSite Of ActionEfek SampingRekuronium, gol non depolarisasi

Dosis: intubasi 0,6-1,2 mg/kgBB, pemeliharaan 0,1-0,2 mg/kgBB sebagai injeksi IV intermiten 1-2 menit, Onset kerja cepat sehingga berguna untuk intubasi trakea pasien dengan isi lambung 30 menit.Penunjang anastesi umum untuk memudahkan tindakan intubasi dan meghasilkan relaksasi otot rangka sebelum pembedahan. Menduduki reseptor nikotinik otot sehingga menghalangi interaksi dengan Ach sehingga EEP(endplate potensial menurun) akibatnya tidak menghasilkan MAP(muscle action potensial) kontraksi otot tidak terjadi Transient hypotension and hypertension Abnormal ECG, reaksi anaphylactoid, anaphylaxis, arrhythmia, bronchospasm, edema, injection site pruritus, nausea, rash, rhonchi, shock, tachycardia, vomiting, wheezing. Macam-Macam Obat Anti RelxantObatOnsetDurasiIndikasiSite Of ActionEfek SampingProstigmin (neostigmin metilsulfat), antagonis pelumpuh otot non depolarisasi, reversibel

Dosis: 0.5mg bertahap hingga 5 mg (biasanya diberikan bersamaan dengan atropin dosis 1-1.5 mg) i.v = 4-8 meniti.m = 20-30 menit p.o = 45-75 meniti.v = 2-4 jami.m = 2-4 jamp.o = 2-4 jam - atonia otot polos saluran cerna dan kandung kemih pasca bedah atau keadaan toksik - sebagai miotika (menyempitkan pupil pada oftalmologi)- diagnosis dan pengobatan myastenia gravis Menghambat kerja kolinesterase dan mengakibatkan perangsangan saraf kolinergik karena ACH tidak dihidrolisis Hipersalivasi, intoksikasi