Upload
tika-chika-wulandari
View
259
Download
26
Embed Size (px)
DESCRIPTION
presbes dr mamun CKD
Citation preview
PRESENTASI KASUSCHRONIC KIDNEY
DISEASE
Pembimbing : dr. Ma’mun, Sp.PD
Di susun oleh :
Tika Wulandari
G4A014097
KASUS
IDENTITAS PENDERITA
• Nama : Tn. S• Umur : 66 tahun• Jenis kelamin : Laki-laki• Agama : Islam• Status Perkawinan : Sudah Menikah• Alamat : Danasri 02/07 • Pekerjaan : Petani• No.RM : 954526• Tanggal Masuk : 4 September 2015• Tanggal Pemeriksaan : 14 September 2015
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Sesak nafas sejak 2 hari SMRS
Keluhan Tambahan : Mual, muntah, tangan dan kaki dingin, sering lemas dan mudah lelah
Riwayat Penyakit Sekarang :
• Pasien datang ke IGD RSMS tanggal 4 Februari 2013 pukul 17.30 dengan keluhan rasa sesak nafas. Sesak nafas dirasakan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit yang dirasakan semakin lama semakin memberat terutama saat beraktivitas. Sesak yang semakin memberat dirasakan sejak siang hari SMRS disertai rasa dingin pada kedua tangan dan kaki. Selain itu pasien juga mengeluhkan mual dan muntah sejak 2 hari SMRS. Pasien merasa tubuhnya sering lemas dan mudah lelah, bahkan sering pingsan.
• Pasien mengaku menderita CKD dan rutin melakukan HD setiap dua kali seminggu (hari rabu dan sabtu) selama kurang lebih 4 bulan. Pasien sering mengeluhkan sesak nafas berulang dan gejala tersebut berkurang setelah pasien melakukan HD.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat keluhan serupa diakui.• Riwayat penyakit jantung disangkal• Riwayat penyakit tekanan darah tinggi diketahui sejak tahun 2012• Riwayat penyakit kencing manis disangkal• Riwayat penyakit ginjal diakui berupa Sindroma Nefrotik pada tahun
1995• Riwayat penyakit lambung disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat penyakit ginjal di keluarga disangkal• Riwayat tekanan darah tinggi di keluarga disangkal• Riwayat penyakit jantung di keluarga disangkal• Riwayat kencing manis di keluarga disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi
• Pasien merupakan seorang mahasiswa tingkat akhir.• Pembiayaan rumah sakit menggunakan Askes.• Pasien terkesan berada dalam kondisi ekonomi menengah ke atas.• Sebelum didiagnosis penyakit ini, pasien gemar mengkonsumsi makanan
yang berlemak, jarang berolahraga, dan terlalu aktif dalam organisasi sehingga sering kelelahan.
• Pasien mengaku tidak pernah merokok, konsumsi alkohol dan obat – obatan terlarang.
PEMERIKSAAN FISIK
KU/Kes : Sedang/CM Vital sign : TD : 150/80 mmHg Nadi : 98 x/menit, reguler RR : 20 x/menit Suhu: 36,8° C TB : 168 cm BB : 60 kg IMT : 21,25 kg/m2
Status Generalis Kepala : Mesocephal, simetris,
venektasi temporal (-), rambut terdistribusi merata, tidak mudah dicabut
Pemeriksaan Mata Palpebra : Edema (-/-), ptosis (-/-) Konjungtiva : tidak Anemis Sklera : Tidak ikterik Pupil : Isokor 3 mm, refleks cahaya
(+/+)
Pemeriksaan Telinga Discharge : Tidak ada NT mastoideus : Tidak ada
Pemeriksaan Hidung Discharge : Tidak ada Deviasi septum : Tidak ada Nafas cuping hidung : Tidak ada
Pemeriksaan Mulut Sianosis : bibir sianosis (+) Mukosa anemis: Ada Lidah kotor : Tidak ada
Pemeriksaan Leher Trakhea : Deviasi trakea (-) Kelenjar thyroid : Tidak
membesar JVP : Tidak meningkat (5+2
cm) Pemeriksaan Kulit
Anemis : Ada Sianosis : Ada Ikterik : Tidak ada Sikatrik : Tidak ada
Pemeriksaan Dada Paru-paru
Inspeksi : Simetris, Ketinggalan gerak (-) Palpasi: Vokal fremitus kanan = kiriPerkusi: Sonor pada seluruh lapang paru kanan dan kiri
Batas paru hepar SIC V LMCDAuskultasi : SD ves (+/+), Wh (-/-), Rbh (+/+), Rbk (-/-)
JantungInspeksi : IC tampak di SIC V 2 jari medial LMCS, pulsasi parasternal (-), pulsasi epigastrium (-).Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V 2 jari medial LMCSPerkusi : Batas jantung Kanan atas SIC II LPSD. Kiri atas SIC II LPSS. Kanan bawah SIC IV LPSD. Kiri bawah SIC V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : S1 > S2, reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop.
Status Generalis (Cont’d)
Pemeriksaan Abdomen Inspeksi : Agak cembung Auskultasi : Bising usus (+) normal . Perkusi : Timpani, Pekak sisi (+), pekak alih (+) Palpasi : Supel, nyeri tekan (+), undulasi (+)
Hepar teraba 3 jari di bawah arcus costa dextra
Lien tidak teraba Pemeriksaan Ekstremitas
Kulit : Anemis Superior : Edema (-/-), pitting edema (-/-), deformitas (-/-),
jari tabuh (-/-), sianosis (-/-), sensibiltas (+/+), akral hangat (+/+), turgor kulit cukup, capillary refill <2 detik.
Inferior : Edema (+/+), pitting edema (+/+), deformitas (-/-), jari tabuh (-/-), sianosis (-/-), sensibiltas (+/+), akral hangat (+/+), turgor kulit cukup, capillary refill <2 detik.
Status Generalis (Cont’d)
Pemeriksaan PenunjangLab10 September 2015 pre
HD
Darah Lengkap Hemoglobin L 10,2 g/dL Leukosit 7280 /uL Hematokrit L 29 % Eritrosit L 3,6 10^6/uL Trombosit L 135.000
/uL MCV 80,1 fL MCH 28.6 pg MCHC 35,7 % Hitung Jenis
Basofil 0,7 % Eosinofil H 5,1 % Batang L 0,3 % Segmen 63,0 % LimfositL 18,3 % MonositH 12,6 %
KIMIA KLINIK Ureum Darah H 156,4 mg/dL Kreatinin Darah H 8,45
mg/dL
LFG
Pemeriksaan PenunjangLab 14 September 2015 post
HD
Darah Lengkap Hemoglobin L 9,5g/dL Leukosit 5670 /uL Hematokrit L 27 % Eritrosit L 3,3
10^6/uL Trombosit L 95.000/uL MCV 80,8 fL MCH 28,5 pg MCHC 35,3 % Hitung Jenis
Basofil 0,4 % Eosinofil L 1,1 % Batang L 1,2 % Segmen H 77,0 % LimfositL 10,4 % MonositH 9,9 %
KIMIA KLINIK Ureum Darah H 105,5
mg/dL Kreatinin Darah H 6,44
mg/dL Kalium 3,8
mmol/L
LFG
DIAGNOSA Diagnosis klinis : Chronic Kidney Disease
grade 5
PENATALAKSANAAN
Non Farmakologis Farmakologi
Bed rest Diet kalori ( 30 – 35
kkal/kgBB/hari) Diet rendah garam (2 -
3 gr/hr) Diet rendah protein
(0,6- 0,8 gr/kgBB/hari). Pengawasan kadar
natrium dan kalium : untuk mencegah adanya edema dan komplikasi kardiovaskuler.
Hemodialisis
IVFD D5% 10 tpm Inj Ranitidin 2 x 50 mg iv Inj. Furosemid 3x1 Ampul
iv Inj. Vit K 3x1 Ampul iv PO Amlodipin 1 x 10 mg PO Irbesartan 1 x 150 mg PO Asam Folat 3 x 1 tab PO Omeprazol 1x1 tab PO Bicnat 3x1 tab CaCO3 3 x 1 tab
PROGNOSIS Ad vitam : Dubia ad bonam Ad Fungsionam : Dubia ad Malam Ad Sanationam : Dubia ad Malam
TINJAUAN PUSTAKA
I. CHRONIC KIDNEY DISEASE
DEFINSI Kerusakan ginjal > 3 bulan, yaitu kelainan struktur atau fungsi ginjal, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus berdasarkan:• Kelainan patologik• Petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria
atau kelainan pada pemeriksaan pencitraan radiologi
Laju filtrasi glomerulus < 60 ml/menit/1,73m² selama > 3 bulan
dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
KLASIFIKASI Rumus LFG menurut Kockroft – Gault :
Derajat Penjelasan LFG (mL/menit/1,73m2
)1 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau
↑≥ 90
2 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ ringan 60-89
3 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ sedang 30-59
4 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ berat 15-29
5 Gagal ginjal <15 atau dialisis
ETIOLOGI
Penyakit parenkim ginjal :
Penyakit ginjal primer :
glomerulonefritis, mielonefritis, ginjal polikistik, TBC ginjal
Penyakit ginjal sekunder :
nefritis lupus, nefropati, amilodorsis ginjal,
poliarteritis nodasa, sclerosis sistemik
progresif, gout, DM
Penyakit ginjal obstruktif :
Pembesaran prostat, Batu saluran kemih,
Refluks ureter, infeksi yang berulang dan
nefron yang memburuk, Obstruksi saluran kemih,
Destruksi pembuluh darah akibat diabetes dan hipertensi yang
lama, Scar pada jaringan, dan trauma langsung
pada ginjal.
DMHipertensi
Penyakit autoimun
Batu ginjal
BBLR
ISK
Sembuh dari gagal ginjal
akutObesitas
Perokok
> 50 tahun
Penyakit ginjal dalam keluarga
Pendidikan rendah
Paparan bahan toksik
FAKTOR RESIKO
PATOGENESIS
Pengurangan massa ginjal
Molekul vasoaktif (sitokin dan growth factors)
Hipertrofi struktural dan fungsional nefron yang masih tersisa
Hiperfiltrasi
Peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerolus
Maladaptasi
Sklerosis nefron yang masih tersisa
Penurunan fungsi nefron yang progresif
PATOFISIOLOGI
PENEGAKAN DIAGNOSISANAMNESIS DAN PF
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sesuai dengan penyakit yang mendasari
Sindrom uremia Gejala
komplikasinya : hipertensi, anemia, osteodistrofi renal, payah jantung, asidosis metabolik, gangguan keseimbangan elektrolit
Laboratorium sesuai dengan penyakit dasar Ureum & kreatinin serum ↑, LFG
↓ Anemia, hiper /hipokalemia,
hiperfosfatemia, hipokalsemia. Kelainan urinanalis
EKG LVH, tanda perikarditis, aritmia,
dan gangguan elektrolit Radiologis
Foto polos abdomen Pielografi intravena, antergrad
atau retrograde Ultrasonografi ginjal renografi
PENATALAKSAAN
Stadium 1 : terapi penyakit dasar,
memperkecil resiko kardiovaskuler, evaluasi perburukan fungsi ginjal
Stadium 2 : hambat perburukan fungsi ginjal
Stadium 3 : evaluasi dan terapi komplikasi
Stadium 4 : persiapan untuk RRT (Renal
Replacement Therapy)
Stadium 5 : RRT
TERAPI KONSERVATIF
Terapi diet rendah protein (DRP)
Kebutuhan jumlah kalori (sumber energi) untuk GGK harus adekuat
Bila ureum serum > 150 mg% kebutuhan cairan harus adekuat
Kebutuhan elektrolit dan mineral
TERAPI SIMPTOMATIK• Terapi alkali (sodium bicarbonat) bila pH ≤ 7,35
atau serum bikarbonat ≤ 20 mEq/LAsidosis
metabolik
• Eritropoetin• Transfusi darah sampai Hb 11-12 gr/dL.Anemia
• Program terapi dialisis adekuat dan obat-obatan simtomatikKeluhan GIT
• Tergantung dengan jenis keluhan kulitKelainan kulit
• Terapi hemodialisis reguler yang adekuat, medikamentosa atau operasi subtotal paratiroidektomi
Kelainan neuromuskula
r
• Obat-obatan anti hipertensi Hipertensi
• Pengendalian DM, HT, dislipidemia, hiperfosfatemia, dan terapi kelebihan cairan dan ggn keseimbangan elektrolit
Kelainan sistem CV
TERAPI PENGGANTI GINJAL
Hem
od
ialis
i sIndikasi absolut :
perikarditis,
ensefalopati/neuropati
azotemik, bendungan
paru dan kelebihan
cairan yang tidak
responsif dengan
diuretik, hipertensi
refrakter, muntah
persisten, dan Blood
Uremic Nitrogen (BUN)
> 120 mg% dan
kreatinin > 10 mg%.
Indikasi
elektif : LFG 5
-8
mL/menit/1,7
3m², mual,
anoreksia,
muntah, dan
astenia berat.
KI :
cardiovascula
r disease,
hipotensi,
stroke
hemoragik,
gangguan
koagulasi dan
lack of
vascular
access.
TERAPI PENGGANTI GINJAL (CONT’D)
Dialisis peritoneal (DP)• Indikasi medik :
• Anak-anak dan orang tua (umur lebih dari 65 tahun)• Pasien dengan penyakit sistem kardiovaskular• Pasien yang cenderung akan mengalami perdarahan bila
dilakukan hemodialisis• Kesulitan pembuatan AV shunting• Pasien dengan stroke• Pasien GGT (gagal ginjal terminal) dengan residual urin
masih cukup• Pasien nefropati diabetik disertai co-morbidity dan co-
mortality.• Indikasi non-medik
• Keinginan pasien sendiri• Tingkat intelektual tinggi untuk melakukan sendiri (mandiri)• Di daerah yang jauh dari pusat ginjal.
Transplantasi ginjal
PREVENTIF
Ubah lifestyle : tidak merokok, pengaturan diet, latihan fisik
Pasien DM atau hipertensi : monitor tekanan darah dan gula darah serta terapi farmakologi (anti hipertensi, anti hiperglikemi, anti hiperlipidemi)
PROGNOSIS
Pasien dengan gagal ginjal kronik umumnya akan menuju stadium terminal atau stadium V.
Angka progesivitasnya tergantung :
• Diagnosis yang mendasari• Keberhasilan terapi• Individu masing-masing
TERIMA KASIH