presbes DM + Ulkus pedis sinistra

  • Upload
    zingio

  • View
    258

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    1/39

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Diabetes melitus merupakan penyakit endokrin yang utama. DM

    merupakan penyakit menahun yang akan diderita seumur hidup. Frekuensi yang

    nyata sangat sulit untuk ditentukan karena kemungkinan disebabkan perbedaan

    standar diagnosis antara 1-2% .Karakteristik penyakit ini disebabkan suatu

    abnormalitas metabolik, komplikasi jangka panjang dapat mengenai mata, ginjal,persarafan, dan pembuluh darah dan suatu lesi pada membran basal. Diabetes

    melitus dapat menyerang segala lapisan umur dan sosial ekonomi. Di ndonesia

    saat ini penyakit DM belum menempati prioritas utama pelayanan kesehatan

    !alaupun sudah jelas dampak negatifnya ,yaitu berupa penurunan kualitas "DM,

    terutama akibat penyulit menahun yang ditimbulkan.

    #erbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya ke$enderungan

    peningkatan angka insiden dan prealensi DM tipe 2 di berbagai penjuru dunia.

    #erdasarkan data badan pusat statistik ndonesia &2''() diperkirakan penduduk

    ndonesia yang berusia diatas 2' tahun sebesar 1(( juta ji!a. Dengan prealensi

    DM pada daerah urban sebesar 1*,+% dan daerah rural +,2% maka diperkirakan

    pada tahun 2''( terdapat diabetisi sejumlah ,2 juta di daerah urban dan ,juta di

    daerah rural. "elanjutnya berdasarkan pola pertambahan penduduk, diperkirakan

    pada tahun 2'(' nanti akan ada 1* juta yang berusia diatas 2' tahun dan dengan

    asumsi prealensi DM pada urban &1*,+%) dan rural &+,2%) maka diperkirakan

    terdapat 12 juta diabetisi didaerah urban dan ,1 juta di daerah rural. "uatu jumlah

    yang sangat besar,dan merupakan beban yang sangat berat untuk dapat ditangani

    sendiri oleh dokter spesialis/subspesialis bahkan oleh semua tenaga kesehatan

    yang ada. Mengingat bah!a DM akan memberikan dampak terhadap kualitas

    sumberdaya manusia dan peningkatan biaya kesehatan yang $ukup besar, semua

    pihak, baik masyarakat maupun pemerintah sebaiknya ikut serta dalam usaha

    penanggulangan DM, khususnya dalam upaya pen$egahan.

    1

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    2/39

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    3/39

    BAB II

    PRESENTASI KASUS

    A. IDENTITAS PASIEN

    ama 3 y.D

    4mur 3 5 tahun

    0ekerjaan 3 6

    7lamat 3 8ati 9a!ang 6 '1/'*

    8enis Kelamin 3 0erempuan

    7gama 3 slam

    o. :M 3 155

    uang ra!at 3 Dahlia K9 1

    6anggal masuk 3 (' Maret 2'1(

    6anggal periksa 3 7pril 2'1(

    B. ANAMNESIS

    Diambil dari autoanamnesa pada tanggal 7pril 2'1(

    Keluhan 4tama 3 Kaki kiri luka dan terasa nyeri

    Keluhan 6ambahan 3 Kesemutan, banyak makan, minum dan sering

    merasa haus

    C. RIWAAT PENAKIT SEKARAN!

    0asien masuk ke ;D " Margono "oekarjo pada tanggal (' Maret 2'1(. 0asien

    mengatakan sudah 1 bulan yang lalu kaki kiri pasien mengalami luka dan tidaksembuh. 0asien mengatakan a!alnya timbul luka ke$il di kaki kiri. Mula-mula

    luka tersebut berukuran ke$il, dua hari kemudian lukanya bertambah merah,

    selanjutnya lukanya menjadi terbuka dan berbau. 0asien mengaku rajin mera!at

    lukanya dengan betadin, namun lukanya tidak mengalami penyembuhan, bahkan

    menjadi bengkak kemerahan yang disertai nanah dan terasa nyeri. 0asien juga

    mengeluh badan terasa lemas, pusing dan kesemutan pada kedua kaki. #uang air

    besar lan$ar, buang air ke$il !arna kuning jernih, tidak disertai nyeri ataupun rasa

    (

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    4/39

    panas, dalam sehari pasien buang air ke$il lebih dari 1' kali meningkat terutama

    malam hari. Keluhan serupa pernah dialami pasien pada kaki kanan pada tahun

    2'11 dan sudah diamputasi. 0asien mengatakan mempunyai ri!ayat Diabetes

    Melitus sejak tahun 2''* saat usia pasien tahun. 7!alnya pasien sering

    mengeluh banyak makan dan minum dan sering pipis tapi tidak pernah periksa

    kedokter sebelumnya. 7tas anjuran keluarganya pasien memeriksakan diri ke

    dokter dan dokter mendiagnosis bah!a pasien menderita Diabetes Melitus. 0asien

    mengatakan bah!a ada ri!ayat pada keluarga pasien yang menderita diabetes.

    D. RIWAAT PENAKIT DAHULU

    i!ayat dengan keluhan yang sama 3 terdapat

    i!ayat

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    5/39

    - M6 3 2+.( kg/ m2

    - 6anda @ital 3 - 6ekanan darah 3 1*'/' mm

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    6/39

    - "ianosis 3 6idak ada

    - 9idah kotor 3 6idak ada

    - 9idah hiperemis 3 6idak ada

    0emeriksaan leher

    - nspeksi 3 6idak terlihat benjolan atau massa

    - 0alpasi 3 Kelenjar getah bening leher kanan dan kiri tidak teraba

    membesar, tidak terdapat nyeri tekan

    "pider naei tidak ada

    6idak ada deiasi trakhea

    Jugular Venous Pressuretidak meningkat

    0emeriksaan dada

    Paru()aru

    nspeksi 3 Dinding dada simetris

    Ketinggalan gerak &-), enektasi &-)

    0alpasi 3 @okal fremitus apeA paru kanan kiri

    @okal fremitus basal paru kanan kiri

    0erkusi 3 "uara sonor pada seluruh lapang paru

    0eranjakan paru 2 $m

    #atas paru hepar ": @ 9M: deAtra

    7uskultasi 3 "uara dasar esikuler &E/E), !heeing &-/-),

    ronkhi basah halus &-/-), ronkhi basah kasar

    &-/-), tidak ada eksperium di perpanjang.

    *antung

    nspeksi 3 6idak terlihat pulsasi iktus $ordis

    0alpasi 3 6eraba pulsasi iktus kordis di ": @ 1 jari medial pada

    9M:", tidak kuat angkat, tidak teraba thrill

    0erkusi 3 - #atas kiri atas 3 ": linea parasternal sinistra

    - #atas kiri ba!ah 3 ": @ 1 jari medial linea

    mid$laikula sinistra

    - #atas kanan atas 3 ": linea parasternal dekstra

    - #atas kanan ba!ah 3 ": @ linea parasternal dekstra

    5

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    7/39

    7uskultasi 3 "1 G "2, irreguler,bising &-), gallop &-)

    0emeriksaan abdomennspeksi 3 Datar

    7uskultasi 3 #unyi usus &E) normal

    0alpasi 3

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    8/39

    D? 3 12.5 ormal 311.-1*.

    M0@ 3 .5 ormal 3 +.2 -11.1

    H'tung *en'&

    #asofil 3 '.* ormal 3 '.'-1.'

    Cosinofil 3 1. ormal 3 2.'-*.'

    #atang 3 '.'' ormal 3 2.''-.''

    "egmen 3 +1.+ ormal 3 *'.'-+'.'

    Monosit 3 1'. ormal 3 2.'-.'

    9imfosit 3 1.1 ormal 3 2.'-*'.'

    Pe%er'k&aan K'%'a Kl'n'k

    4reum darah 3 (.1 mg/ dl ormal 3 1*.-(.2

    Kreatinin 3 '.'' mg/ dl ormal 3 '.''-1.''

    ;lukosa "e!aktu 3 --mg/ dl ormal 3 H 2''

    ;lukosa 0uasa 3 23mg/ dl ormal 3 +*-1'5

    ;lukosa 2 jam 00 3 ,, mg/ dl ormal 3 H 125

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    9/39

    Critrosit 3 egatif egatif

    #akteri 3 egatif egatif

    6rikomonas 3 egatif egatif

    8amur 3 egatif egatif

    Pe%er'k&aan !ula Dara5 1 A)r'l 2-1,

    ;lukosa "e!aktu 3 2mg/ dl

    Pe%er'k&aan !ula Dara5 2 A)r'l 2-1,

    ;lukosa "e!aktu 3 ,mg/dl

    Pe%er'k&aa% !ula Dara5 , A)r'l 2-1,

    ;lukosa "e!aktu 3 20mg/ dl

    Pe%er'k&aan !ula Dara5 A)r'l 2-1,

    ;ula Darah 0uasa 3 1('

    ;lukosa 2 jam 00 3 151

    Pe%er'k&aan $ara5 lengka) A)r'l 2-1,

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    10/39

    Pe%er'k&aan K'%'a Kl'n'k

    6otal 7lbumin 3 +.' g/dl ormal 3 5.*'-.2' g/ dl

    7lbumin 3 (.1* g/dl ormal 3 (.*'-.'' g/ dl

    ;lobulin 3 (.1 g/dl ormal 3 2.+'-(.2' g/ dl

    ;lukosa "e!aktu 3 20g/ dl ormal 3 H 2''

    Pe%er'k&aan La+ tanggal 7 a)r'l 2-1,

    ;lukosa "e!aktu 3 63g/ dl ormal 3 H 2''

    :ek 4lang ;lukosa "e!aktu 3 2+ g/ dl ormal 3 H 2''

    Clektrolit 3 1(5 mmol/ 9 ormal 31(5-1*

    Kalium 3 (. mmol/ 9 ormal 3 (.- .1

    Klorida 3 5 mmol/9 ormal 3 - 1'+

    Kalsium 3 . mg/ dl ormal 3 .*- 1'.2

    Pe%er'k&aan elektr8l't

    atrium 3 1*' mmol/dl ormal 3 1*'-1* mmol/dl

    Kalium 3 (.5 mmol/dl ormal 3 (,- , mmol/dl

    Klorida 3 + mmol/dl ormal31''-1'5 mmol/dl

    Pe%er'k&aan la+ tanggal 6 A)r'l 2-1,

    ;lukosa "e!aktu 3 02- %g/ $l ormal 3 H 2''

    Pe%er'k&aan La+ tanggal 1- a)r'l 2-1,

    ;lukosa se!aktu 3 ,0,mg/ dl ormal 3 H 2''

    ;lukosa se!aktu 3 1 mg/ dl ormal 3 H 2''

    Pe%er'k&aan la+ tanggal 11 a)r'l 2-1,

    ;lukosa se!aktu 3 1+ mg/ dl ormal 3 H 2''

    ;lukosa se!aktu 3 152 mg/ dl ormal 3 H 2''

    Pe%er'k&aan 9 "8t8 Pe$'& S'n'&tra AP( #BLI:UE

    KC"7

    7mputatum pada phalang distal digiti dan metatarsal @

    Fraktur patologis pada $aput metatarsal dan @

    ;7M#77 >"6C>MIC96"

    1'

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    11/39

    Pe%er'k&aan EK!

    KESIMPULAN PEMERIKSAAN

    1. 7namnesis

    I. D Mengeluh nyeri di kaki kirinya, keluhan dirasakan sejak 1 bulan yang

    lalu. 7!alnya pasien mengeluh bengkak pada kakinya yang kemudian

    bernanah dan mengeluarkan bau, pasien sudah membersihkan lukanya dengan

    betadine namun gejalanya tidak kunjung sembuh dan semakin parah. Keluhan

    serupa pernah dialami pasien pada kaki kanan dan pernah diamputasi.

    0D 3 i!ayat keluhan serupa 3 6erdapat

    11

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    12/39

    0K 3 DM &E)

    2. 0emeriksaan fisik

    6anda @ital 3 - 6ekanan darah 3 1*'/' mm

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    13/39

    2. Me$'ka%ent8&a

    1. @FD a$l 2' tpm

    2. nj :eftaidine 2A 1gr

    (. nj Metronidaole (A'' mg

    *. 9antus '-'-5

    . 7nalsiA (A1 tab

    5. "liding s$ale/ 5 jam

    ;D

    &mg/d9) &4nit, subkutan)

    H 2'' '

    2''.2'

    2'.('' 1'

    (''.(' 1

    G(' 2'

    L. PR#!N#SIS

    Luo ad itam dubia ad bonam

    Luo ad fun$tionam ad bonam

    1(

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    14/39

    BAB III

    TIN*AUAN PUSTAKA

    III.1 D'a+ete& Mel'tu&

    De;'n'&'

    Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan

    karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja

    insulin, atau kedua-duanya.

    Kla&';'ka&'

    1. Diabetes melitus tipe 1

    6erjadi destruksi sel , umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut.

    6erjadi melalui proses imunologik atau idiopatik. Kekerapan di negara barat

    1'%, di negara tropik jauh lebih sedikit lagi. ;ambaran klinik biasanya timbul

    pada masa kanak-kanak dan pun$aknya pada masa remaja. 6etapi ada juga

    yang timbul pada masa de!asa.

    2. Diabetes melitus tipe 2

    8enis yang paling banyak ditemukan &lebih dari '%). 6imbul makin sering

    setelah umur *' tahun.

    (. Diabetes melitus tipe lain

    Defek genetik fungsi sel , defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin

    pankreas, endokrinopati, karena obat atau at kimia, infeksi, sebab imunologi

    yang jarang dan sindroma genetik lain yang berkaitan dengan DM &"indrom

    Do!n, "indrom Klinefelter, $horea

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    15/39

    0erbandingan antara DM tipe 1 dengan DM tipe 2

    DM tipe 1 DM tipe 2

    ama lama

    4mur &th)

    Keadaan klinik saat diagnosis

    Kadar insulin

    #erat badan

    6erapi

    DM 8uenil

    #iasaH*' &tapi tak selalu)

    #erat

    6ak ada insulin

    #iasanya kurus

    nsulin, diet, olah raga.

    DM de!asa

    #iasaG*' &tapi tak selalu)

    ingan

    nsulin $ukup / tinggi

    #iasanya gemuk / normal

    Diet, olah raga, tablet,

    insulin

    Et'8l8g'

    DM tipe 2 disebut juga on nsulin Dependent Diabetes Mellitus

    &DDM) disebabkan karena kegagalan relatif sel dan resistensi insulin.

    esistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang

    pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi

    glukosa oleh hati. "el tidak mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya,

    artinya terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari

    berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa, maupun pada rangsangan

    glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. #erarti sel pankreas

    mengalami desensitisasi terhadap glukosa.

    0ada a!alnya resistensi insulin belum menyebabkan diabetes klinis. "el

    pankreas masih dapat mengkompensasi, sehingga terjadi hiperinsulinemia, kadar

    glukosa darah masih normal atau baru sedikit meningkat. Kemudian setelah

    terjadi kelelahan sel pankreas, baru terjadi diabetes melitus klinis, yang ditandai

    dengan adanya kadar glukosa darah yang meningkat, memenuhi kriteria diagnosis

    diabetes melitus.

    Pat8;'&'8l8g'

    0ada DM tipe 2 jumlah insulin normal, malah mungkin lebih banyak.

    6etapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang.

    1

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    16/39

    eseptor insulin ini dapat diibaratkan sebagai lubang kun$i pintu masuk ke dalam

    sel. 0ada keadaan tadi jumlah lubang kun$inya yang kurang, hingga meskipun

    anak kun$inya &insulin) banyak, tetapi karena lubang kun$inya &reseptor) kurang,

    maka glukosa yang masuk sel akan sedikit, sehingga sel akan kekurangan bahan

    bakar &glukosa) dan glukosa di dalam pembuluh darah meningkat.

    !ejala kl'n'&

    #anyak makan &polifagia)

    "ering merasa haus &polidipsia)

    "ering ken$ing &poliuria) terutama malam hari

    9emas

    #erat badan menurun

    Kesemutan pada jari tangan dan kaki

    ;atal-gatal

    0englihatan kabur

    mpotensi pada pria

    0ruritus ula pada !anita

    9uka sukar sembuh

    Melahirkan bayi dengan berat badan G * kg

    "akt8r Re&'k8 DM

    Faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi 3

    i!ayat keluarga dengan DM

    4mur. isiko untuk menderita prediabetes meningkat seiring dengan

    meningkatnya usia.

    i!ayat pernah menderita DM gestasional

    15

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    17/39

    i!ayat lahir dengan ## rendah, kurang dari 2, kg. #ayi yang lahir

    dengan ## rendah mempunyai risiko yang lebih tinggi dibanding bayiyang lahir dengan ## normal.

    Faktor risiko yang bisa dimodifikasi 3

    #erat badan lebih

    Kurang aktifitas fisik

    ")

    0enderita sindroma metabolik

    D'agn8&'&

    Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa darah.

    Diagnosis tidak dapat ditegakkan atas dasar adanya glukosuria. ;una penentuan

    diagnosis DM, pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan

    glukosa se$ara enimatik dengan bahan darah plasma ena. 0enggunaan bahan

    darah utuh &whole blood) ena ataupun kapiler tetap dapat dipergunakan dengan

    memperhatikan angka-angka kriteria diagnostik yang berbeda sesuai pembakuan

    oleh ?. "edangkan untuk tujuan pemantauan hasil pengobatan dapat

    dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan glukosa darah kapiler.

    Penatalak&anaan

    6ujuan penatalaksanaan se$ara umum adalah meningkatnya kualitas hidup

    diabetisi.

    1+

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    18/39

    6ujuan penatalaksanaan

    7. 8angka pendek 3 hilangnya keluhan dan tanda DM, mempertahankan rasanyaman dan ter$apainya target pengendalian glukosa darah.

    #. 8angka panjang 3 ter$egah dan terhambatnya progresiitas penyulit

    mikroaniopati, makroangiopati, dan neuropati. 6ujuan akhir pengelolaan

    adalah turunnya morbiditas dan maortalitas dini DM.

    0ilar penatalaksanaan DM

    1. Cdukasi

    2. 6erapi gii medis

    (. 9atihan jasmani

    *. nterensi farmakologis

    0engelolaan DM dimulai dengan terapi gii medis dan latihan jasmani selama

    beberapa !aktu & 2 J * minggu). 7pabila kadar glukosa darah belum men$apai

    sasaran, dilakukan interensi farmakologis dengan obat hipoglikemik oral

    &>) dan atau suntikan insulin. 0ada keadaan tertentu, > dapat segera

    diberikan se$ara tunggal atau langsung kombinasi, sesuai indikasi. Dalam

    keadaan dekompensasi metabolik berat, misalnya ketoasidosis berat, stres

    berat, berat badan yang menurun dengan $epat, adanya ketonuria, insulin

    dapat segera diberikan. 0engetahuan tentang pemantauan mandiri tanda dan

    gejala hipoglikemia dan $ara mengatasinya harus diberikan pada pasien,

    sedangkan pemantauan kadar glukosa darah dapat dilakukan se$ara mandiri,

    setelah mendapat pelatihan khusus.

    EdukasiCdukasi yang diberikan kepada pasien meliputi pemahaman tentang 3

    0erjalanan penyakit DM

    Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM

    0enyulit DM dan risikonya

    nterensi farmakologis dan non-farmakologis serta target pera!atan.

    nteraksi antara asupan makanan, aktifitas fisik, dan obat hipoglikemik

    oral atau insulin serta obat-obatan lain.

    1

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    19/39

    :ara pemantauan glukosa darah dan pemahaman hasil glukosa darah atau

    urin mandiri &hanya jika pemantauan glukosa darah mandiri tidaktersedia).

    Mengatasi sementara keadaan ga!at darurat seperti rasa sakit, atau

    hipoglikemia.

    0entingnya latihan jasmani yang teratur.

    o Masalah khusus yang dihadapi &misal 3 hiperglikemia pada

    kehamilan).

    0entingnya pera!atan diri.

    :ara mempergunakan fasilitas pera!atan kesehatan.

    Tera)' !'

    "etiap diabetisi sebaiknya mendapat 6;M sesuai dengan kebutuhannya

    guna men$apai target terapi. 0rinsip pengaturan makan pada diabetisi

    hampir sama dengan anjuran makan untuk masyarakat umum, yaitu

    makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan at gii

    masing-masing indiidu. 0ada diabetisi perlu ditekankan pentingnya

    keteraturan makan dalam hal jad!al makan, jenis dan jumlah makanan,

    terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun glukosa darah

    atau insulin.

    9atihan 8asmani

    Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani se$ara teratur &(-* kali

    seminggu selama (' menit) merupakan salah satu pilar dalam

    pengelolaan DM tipe 2. 9atihan jasmani selain untuk menjaga kebugaran

    juga dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitifitas insulin,

    sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah. 9atihan jasmani yang

    dianjurkan berupa latihan jasmani aerobik seperti jalan kaki, bersepeda

    santai, jogging, dan berenang. 9atihan jasmani sebaiknya disesuaikan

    dengan umur dan status kesegaran jasmani.

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    20/39

    Inter?en&' "ar%ak8l8g'&

    nterensi farmakologis ditambahkan jika sasaran glukosa darah belum

    ter$apai dengan 6;M dan latihan jasmani.

    Pen@ul't DM

    . 0enyulit akut

    1. Ketoasidosis diabetik

    2.

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    21/39

    reguler/short-a$ting insulin) atau insulin kerja sangat $epat &rapid atau

    ultra-rapid a$ting insulun)

    In&ul'n $')erlukan )a$a kea$aan

    0enurunan berat badan yang $epat

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    22/39

    Mekan'&%e #H# $an In&ul'n

    Sulfonilurea 3#ekerja di pankreas, meningkatkan sekresi insulin

    :ontoh3 ;enerik3 ;libenklamid,

    0roduk3 Daonil, 2, mg, mg

    Dosis harian3 2, - 1 mg

    9ama kerja3 12 J 2* jam

    Frekuensi3 1-2 A/hari

    0emberian sebelum makan

    Biguanid3 #ekerja di hati, menekan produksi glukos

    :ontoh3 ;enerik3 Metformin,

    0roduk3 ;lo$ophage, '' mg, ' mg

    Dosis harian3 2'-(''' mg

    9ama kerja3 5 J jam

    Frekuensi3 1- ( A/hari

    0emberian bersama/setelah makan

    Penghambat glukosidase alfa3 #ekerja di saluran $erna, menghambat

    absorpsi glukosa

    :ontoh 3 ;enerik3 7$arbose

    0roduk3 ;lu$obay,' mg, 1'' mg

    Dosis harian3 1''-('' mg

    Frekuensi3 ( A/hari

    0emberian bersama suapan pertama

    Tiazolidindion :#ekerja pada sel, meningkatkan sensitiitas terhadap insulin

    22

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    23/39

    :ontoh 3 ;enerik3 0ioglitaon

    0roduk3 7$tos, 1 mg, (' mg

    Dosis harian3 1 J (' mg

    Frekuensi3 1 A/hari

    0emberiannya tidak tergantung jad!al makan

    *en'& $an La%a Kerja In&ul'n

    nsulin 7!itan Cfek pun$ak Durasi efektif Durasi maksimum

    egular ',-1,' 2 J ( ( J 5 * J 5

    0< 2-( * J 1' 1' J 15 1* J 1

    9ente (-* * J 1' 12 J 1 15 J 2'

    nsulin 7!itan Cfek pun$ak Durasi efektif Durasi maksimum

    9ispro ',2 1 J 2 ( J * -

    7spart ',2 1 J 2 ( J * -

    ;largine *- 6anpa pun$ak 2* 2*

    In&ul'n $' In$8ne&'a

    9ama kerja Cfek 0un$ak Ma$am #uatan

    :epat

    5 J jam

    2 J * jam oo-apid oo &4-*' dan 4-1'')

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    24/39

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    25/39

    Faktor koreksi 1'' 3 ( - *' mg/dl &formula ini menggunakan

    insulin reguler) faktor koreksi untuk insulin analog 1+'' 3 (

    -*' mg/d

    K8%)l'ka&' tera)' 'n&ul'n

    1.

    #erdasarkan $ara kerjanya, > dibagi menjadi * golongan 3

    o0emi$u sekresi insulin &insuline secretagogue) 3 sulfonilurea dan

    glinid.

    o0enambah sensitifitas terhadap insulin 3 metformin, tiaolidindon.

    o0enghambat glukoneogenesis 3 metformin

    o0enghambat absorpsi glukosa 3 penghambat glukosidase .

    2

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    26/39

    Tera)' k8%+'na&'

    6ujuan terapi kombinasi3o Menurunkan produksi glukosa dari hati

    o Meningkatkan sekresi insulin

    o Meningkatkan kerja insulin dengan menurunkan resistensi

    insulin

    8enis terapi kombinasi3

    o Kombinasi mulai 2 sampai * ma$am >

    o 8enis > ditambahkan se$ara bertahap sesuai respon

    o 6K> 6erapi Kombinasi > E nsulin

    o nsulin sensitier &glitaon) dapat dikombinasikan dengan semua

    jenis "> tapi tidak dengan insulin karena dapat menyebabkan

    edema.

    !AN!REN DIABETIKUM

    ;angren diabetik adalah merupakan suatu bentuk dari kematian jaringan

    pada penderita diabetes mellitus oleh karena berkurangnya atau terhentinya aliran

    darah kejaringan tersebut. Kelainan ini didasarkan atas gangguan aliran darah

    perifer &angiopati diabeti$ perifer), gangguan saraf perifer &europhaty diabeti$

    perifer), dan infeksi. #erbagai kuman yang sering menjadi penyebab infeksi

    gangren diabetik adalah gabungan bakteri aerob &gram positif dan gram negatif)

    dan bakteri anaerob.

    nfeksi sering menjadi penyulit dari gangren. ;angren ini merupakan

    penyebab masuknya bakteri dan sering polimikrobial yang menyebar dengan

    $epat dan dapat menyebabkan kerusakan berat dari jaringan. 0ada suatu keadaan

    infeksi gangren biasanya disebabkan oleh suatu organisme dari sekitar kulit yang

    pada umumnya adalah "taphylo$o$$us aureus ataupun "trepto$o$$us.

    8ika drainase tidak adekuat maka perkembangan sellulitis yang dapat

    menyebabkan sepsis untuk menginfeksi tendon, tulang dan sendi diba!ahnya.

    Kadang kadang "taphylo$o$$us dan "trepto$o$$us dijumpai bersamaan dan ini

    dapat bergabung mengakibatkan sellulitis yang meluas dan $epat. "trepto$o$$us

    25

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    27/39

    mensekresi hialuronidase yang dapat memper$epat penyebaran distribusi

    ne$rotiing toAin dari "taphylo$o$$us. Cnim dari bakteri ini juga angiotoAi$ dan

    dapat menyebabkan terjadinya insitu trombosis dari pembuluh darah. Kuman

    ;ram negatif aerob sama seperti kuman anaerob pada umumnya tumbuh dengan

    subur pada infeksi. Kuman aerob ini akan $epat menginfeksi aliran darah dan

    kadang kadang mengakibatkan bakteriemia yang akan dapat mengan$am

    kehidupan.

    KLASI"IKASI

    ;angren diabetes menurut Cdmonds &2''* J 2'')

    - "tage 1 3 ormal foot

    - "tage 2 3

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    28/39

    - ?ound $ontrol

    - Mi$robiologi$al $ontrol J infe$tion $ontrol

    Klasifikasi gangren diabetik menurut ?agner

    ;rade ' 6idak ada luka

    ;rade 1 4lkus dengan infeksi yang superfi$ial

    ;rade 2 4lkus yang lebih dalam sampai ketendon dan tulang tetapi terdapat

    infeksi yang minimal

    ;rade ( 4lkus yang lebih dalam sampai ketendon, tulang dan terdapat

    abses dan osteomyelitis

    ;rade * 4lkus dan menimbulkan gangren lo$al pada jari jari kaki atau kaki

    bagian depan.

    ;rade 9esi/ulkus dengan gangren ganggren diseluruh kaki

    Klasifikasi gangren menurut 6eAas

    '

    7 6idak ada luka 9uka

    superfi$ial

    9uka sampai

    tendon,

    kapsul sendi

    atau tulang

    9uka dengan

    abses,sellulitis,atau

    sepsis sendi

    # nfeksi nfeksi nfeksi nfeksi

    : skemik skemik skemik skemik

    D nfeksi dan

    iskemik

    nfeksi dan

    iskemik

    nfeksi dan

    iskemik

    nfeksi dan

    iskemik

    ETI#L#!I

    2

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    29/39

    Dari kultur pus pada gangren diabetik yang telah dilakukan pada pasien

    ra!at inap dari Departemen 0enyakit Dalam pada tahun 2''' didapatkan data

    mengenai pola kuman bakteri, kuman ;ram negatif aerob sama seperti kuman

    anaerob tumbuh dengan subur pada infeksi. Kuman aerob dan anaerob dapat $epat

    menginfeksi aliran darah dan kadang-kadang dapat mengakibatkan bakteriemia

    yang dapat mengan$am kehidupan. 0ada ulkus yang dalam biasanya dianggap

    karena infeksi $ampuran.

    nfeksi bakteri anaerob umumnya dihubungkan dengan adanya nekrosis

    jaringan dan osteomyelitis. nfeksi ini sering menjadi penyulit ulkus pada kaki

    neuropati dan iskemik. 4lkus menjadi pintu gerbang masuknya bakteri dan sering

    polimikrobial yang meliputi bakteri gram positif ataupun gram negatif. 8ika

    pembuluh darah kaki mengalami trombosis yang kemudian menjadi nekrotik dan

    gangren ini menjadi dasar terjadinya gangren diabetik. Kuman ;ram negatif

    tumbuh dengan subur pada infeksi yang terletak lebih dalam dari permukaan kulit

    dimana kuman ini dengan $epat dapat menginfeksi aliran darah dan kadang

    kadang dapat mengakibatkan bakteriemia yang dapat mengan$am ji!a dari

    penderita tersebut.

    #erbagai kuman yang sering menjadi penyebab terjadinya infeksi pada

    gangren diabetik adalah gabungan antara bakteri gram positif dan gram negatif.

    9ei$ter dkk pada tahun 1 melaporkan penyebab kuman gangren diabetik +2%

    adalah gram positif &"taphylo$o$$us auerius *%, "trepto$o$$us sp 2+%) dan

    *% adalah disebabkan oleh bakteri gram negatif &0roteus sp 2(%, 0seudomonas

    sp 25%).

    PAT#!ENESA

    1. "akt8r Meta+8l'k

    6ingginya kadar gula darah dalam jangka pendek pada luka kaki akan

    sangat menyulitkan penyembuhan, sementara luka yang disertai dengan infeksi

    juga akan meningkatkan gula darah dalam jangka panjang. 6ingginya kadar gula

    darah merupakan hal yang paling mendasari terjadinya berbagai kelainan pada

    jaringan tubuh penderita diabetes se$ara umum seperti arterosklerosis, gangguan

    2

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    30/39

    lemak darah, kekentalan plasma darah, kelenturan eritrosit, berkurangnya daya

    fagosit dari pada leukosit.

    "orbitol yang dihasilkan pada jalur metabolik alternatif seperti polyol

    path!ay merupakan ra$un yang dapat merusak jaringa saraf , endotel, kornea,dan

    sebagainya. ;likolisasi non enimatik juga sangat berperan dalam patofisiologi

    terjadinya komplikasi diabetes se$ara umum. Dengan glikolisasi non enimatik

    protein protein terutama protein yang turn oernya panjang yang terendam dalam

    glukosa yang relatif tinggi akan berobah menjadi protein yang terglikosilasi yang

    bersifat irreersibel yang disebut dengan 7dan$e ;ly$osilation Cndprodu$k

    &7;C). 7;C ini akan mempunyai sifat khemis dan fisis yang berbeda dengan

    protein asalnya yang belum terglikosilasi. ;likosilasi globin pada hemoglobin

    menyebabkan kelenturan eritrosit yang mengandung glikosilated globin tersebut

    menjadi kurang lentur sehingga akan memperlambat gerakannya pada tingkat

    kapiler. 0ada eritrosit disamping kelenturannya yang menurun juga ada

    ke$endrungan aggregasi, se$ara keseluruhan akan memperlambat aliran darah

    yang juga diperberat dengan plasma kental. ;likosilasi jaringan elastin dan

    kollagen pada dinding pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah tersebut

    menjadi kurang elastis sehingga kelenturannya berkurang dan hal ini akan dapat

    menyebabkan tekanan darah meningkat. ;likosilasi protein plasma menyebabkan

    plasma menjadi lebih kental dan hal ini juga akan mengganggu kelan$aran

    sirkulasi.

    2. Kela'nan a&kuler +eru)a Makr8ang')at' $an M'kr8ang')at'

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    31/39

    ,. "akt8r Neur8)at'

    europati yang terjadi merupakan kombinasi otonomik dengan sensorik yang

    berat.

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    32/39

    penderita diabetes kalau tidak dikeluhkan oleh penderita. "ementara penderita

    tidak akan mengeluh kalau luka tersebut tidak $ukup serius.

    Kerentanan infeksi pada penderita dibetes lebih tinggi kalau dibandingkan dengan

    penderita non diabetes sehingga penderita diabetes sering terkena infeksi, bahkan

    kuman oportunistik juga dapat menjadi masalah pada penderita diabetes seperti

    misalnya kandidiasis . 8uga pada kaki penderita diabetes lebih rentan terhadap

    infeksi yang disebabkan oleh beberapa hal 3

    a. Makro dan mikroangiopati yang terjadi sehingga suplai oksigen dan bahan

    makanan lainnya kekaki menjadi berkurang termasuk mobilisasi fagosit ketempat

    lesi

    b. Menurunnya kekuatan sistim immunitas humoral

    $. Menurunnya keasaman yang terjadi pada kulit penderita diabetes.

    6erjadinya masalah gangren adalah karena adanya hiperglikemia pada

    penyandang diabetes yang menyebabkan kelainan neuropati dan kelainan pada

    pembuluh darah. europati baik sensorik maupun aotonomik akan mengakibatkan

    berbagai perobahan pada kulit dan otot yang kemudian menyebabkan terjadinya

    perobahan distribusi tekanan pada telapak kaki dan selanjutnya akan

    mempermudah terjadinya ulkus. 7danya kerentanan terhadap infeksi

    menyebabkan infeksi akan mudah merebak menjadi infeksi yang luas. Faktor

    aliran darah yang kurang akan lebih lanjut menambah rumitnya pengelolaan

    gangren diabetes. 0enderita diabetes mellitus yang kadar gulanya tidak terkontrol

    akan lebih mudah untuk tumbuh dan berkembangnya bakteri bakteri dari pada

    penderita yang kadar gula darahnya terkontrol dan pada orang yang non diabetes.

    0enderita dari diabetes ini harus lebih hati hati dan perlu pen$egahan infeksi yang

    lebih ketat.

    6erjadinya gangren dikaki baik yang mengenai jari kaki maupun yang

    sudah meluas sampai telapak dan punggung kaki pada umumnya dapat

    disebabkan oleh karena suatu proses dari iskemik, neuropati, dan infeksi. Ketiga

    penyebab ini dapat terjadi se$ara bersamaan ataupun sendiri. nfeksi pada kaki

    diabetik dapat terjadi pada kulit, otot dan tulang yang pada umumnya disebabkan

    (2

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    33/39

    oleh karena kerusakan dari pembuluh saraf dan aliran darah kedaerah luka .

    nfeksi dan ulkus pada kaki diabetes akan berma$am ma$am manifestasinya.

    9iteratur melaporkan bah!a hiperglikemia yang lama akan menyebabkan

    perobahan patologi pada pembuluh darah. ni dapat menyebabkan terjadinya

    penebalan pada tunika intima hyperplasia membrana basalis arteria, oklusi

    &penyumbatan) arteri dan abnormalitas trombosit sehingga menghantarkan

    perlekatan &adhesi) dan pembekuan. "elain itu hiperglikemia juga dapat

    menyebabkan leukosit menjadi tidak normal sehingga bila ada infeksi

    mikroorganisme &bakteri) akan sulit untuk dimusnahkan oleh sistem fagositosis

    bakterisit intra sel.

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    34/39

    "ebelum diberikan suatu pengobatan terhadap gangren dapat dilakukan

    pemeriksaan terhadap pus pada jaringan ulkus/gangren tersebut. 6erdapatnya pus

    pada bagian tubuh menunjukkan adanya infeksi akibat dari inasi mikroorganisme

    kedalam rongga, jaringan ataupun organ tubuh. 0emeriksaan ini akan banyak

    membantu memastikan diagnosa bakteriologik penyakit infeksi yang

    menimbulkan pembentukan dari pus. 6ujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk

    mendapatkan spesimen pus yang memenuhi persyaratan untuk pemeriksaan

    bakteriologik, pengambilan dari pada pemeriksaan ini dapat diambil setiap saat

    tetapi sebaiknya sebelum pemberian dari antibiotik.

    0rosedur dari pengambilan sampel ini dapat dilakukan dalam 2 $ara yaitu3

    a. luka/ulkus

    - #ersihkan luka dengan kain kasa yang telah dibasahi dengan a:l fisiologis

    sebanyak ( kali untuk menghilangkan kotoran dan lapisan eksudat atau pus yang

    mengering

    - 6anpa menyentuh bagian kapas usapkan bagian kapas pada daerah ulkus tampa

    menyentuh bagian tepi ulkus

    - Kemudian kapas lidi dapat terus dilakukan inokulasi pada agar untuk dilakukan

    pemeriksaan mikrobiologi.

    b. 7bses

    - Dilakukan pemeriksaan disinfeksi dengan poidone iodine 1'% diatas abses atau

    bagian yang akan ditusuk/insisi. #ersihkan sisa poidone iodine dengan kapas

    alkohol +'%

    - 6usukkan jarum dan hisap dengan spuit steril $airan pus

    - :abut jarum dan kemudian tutup dengan kapas lidi

    - 6eteskan $airan aspirasi pus pada lidi kapas steril. Kapas lidi dapat langsung

    diinokulasi pada agar atau dapat juga kedalam

    media transport. "isa pus pada spuit dapat dimasukkan kedalam !adah steril dan

    dikirim ke laboratorium.

    0engobatan pada gangren diabetik meliputi 3

    (*

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    35/39

    1. Konseratif

    0engobatan konseratif gangren diabetik pada dasarnya sama dengan pengobatan

    ulkus oleh sebab apapun, yaitu meliputi 3

    a. 0era!atan luka

    4lkus yang terjadi pada kaki diealuasi dengan teliti, termasuk dalamnya luka

    harus ditelusuri denga peralatan tumpul yang steril sehingga dapat diketahui persis

    kedalaman dari luka tersebut, jaringan nekrotik dibuang dan permukaan luka

    harus $ukup lebar untuk memudahkan masuknya oksigen kemudian luka

    dibersihkan dengan menggunakan antiseptik seperti yodium poidon setelah

    menggunakan larutan perhidrol. #ila luka agak dalam maka dilakukan tampon

    untuk menyerap debris. Drainase pus harus menyeluruh dan ekstensif kemudian

    dilakukan kompres luka dengan larutan a:l ',% hangat untuk merangsang

    pertumbuhan granulasi dari jaringan.

    b. 7ntibiotika

    0emberian antibiotika lokal harus dihindari oleh karena dapat menimbulkan

    alergi, disamping dapat merusak jaringan yang sehat disekitarnya. 0emberian

    antibiotika sistemik dianjurkan sesuai dengan hasil dari kultur dan tes sensitifiti,

    "ebelum didapatkan hasil tes sensitifiti dapat diberikan gabungan dari 0eni$illin

    dan "treptomy$in atau 7mpisillin.

    Pen@ak't %enular )a$a $'a+ete&

    0asien penderita diabetes lebih mudah terjangkit infeksi karena hiperglikemi

    mengganggu fungsi sel darah putih dan men$egah pembunuhan bakteri. Dengan

    tambahan, ada beberapa infeksi terkait dengan diabetes, diantaranya3

    - nfeksi bakteri menyebabkan gagal ginjal akut dikarenakan dari

    pyelonephritis.

    - 0apillary ne$rosis J peluruhan renal papillae menyebabkan gagal ginjal

    akut dikarenakan pyelonephritis.

    - 0neunomia karena "taphylo$o$$us aureus atau infeksi Klebsiella

    - Kematian jaringan fas$iitis karena infeksi ;roup 7 &O haemolyti$)

    "trepto$o$$us

    (

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    36/39

    - Malignant otitis eAterna J infeksi agresif dengan 0seudomonas aeruginosa,

    yang dapat menyerang intra$ranially tetapi merespon Puinolones dengan

    baik.

    - Mu$romy$osis J sebuah infeksi saprophyti$, biasanya rhino$erebral dan

    hadir dengan keterlibatan nasal sinuses. 7da resiko penyebaran

    intra$ranial, atau pulmonary. 0engobatan dengan operasi debridement dan

    amphoteri$in #, tetapi kedua metode mempunyai resiko kematian yang

    tinggi.

    -

    BAB I

    PEMBAHASAN

    Daftar masalah pada pasien ini yaitu, DM tipe 2 ditegakkan dari anamnesis

    terdapat keluhan khas DM berupa poliuria, polidipsia, polifagia dan terdapat juga

    keluhan tidak khas DM berupa kesemutan, $epat lelah, mudah mengantuk,

    Minum obat DM tidak teratur dan tidak pernah olahraga.

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    37/39

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    38/39

    BAB PENUTUP

    .1 KESIMPULAN

    Diabetes melitus sering disebut sebagai the great imitator, karena penyakit ini

    dapat mengenai seluruh organ tubuh dan menimbulkan berbagai ma$am keluhan.

    Diabetes melitus dapat timbul se$ara perlahan-lahan ,sehingga pasien tidak menyadari

    akan adanya perubahan seperti minum yang menjadi lebih banyak, buang air ke$il lebih

    sering ataupun berat badan yang menurun. ;ejala-gejala tersebut dapat berlangsung lama

    sampai orang tersebut pergi ke dokter. 6erkadang pula gambaran klinisnya tidak jelas,

    asimtomatik dan diabetes baru ditemukan pada saat pemeriksaan penyaring atau

    pemeriksaan untuk penyakit lain

    (

  • 8/10/2019 presbes DM + Ulkus pedis sinistra

    39/39

    DA"TAR PUSTAKA

    1. "ylia 7. 0ri$e, 9oraine M. ?ilson. 0atofisiologi 3 Konsep Klinis 0roses-

    proses

    0enyakit, edisi @, buku , alih bahasa dr. 0eter 7nugrah, 0enerbit buku

    kedokteran C;:, 8akarta, 1

    2. Mansjoer 7rif, dkk. Kapita selekta kedokteran, edisi , buku , Media

    7es$ulapius Fakultas Kedokteran 4niersitas ndonesia, 8akarta 3 2''1

    (. "udoyo 7ru.?, dkk. #uku 7jar lmu 0enyakit Dalam, edisi @, 8ilid ,

    Fakultas Kedokteran 4niersitas ndonesia, 8akarta 3 2''5

    *. ully oesli,Cndang "usalit,8usman Djafar. Nefropati Diabetik. Dalam 3

    "lamet "uyono,dkk.#uku 7jar lmu 0enyakit Dalam 8ilid ,Cdisi (,

    8akarta, #0 FK4,2''1 p.(5-(5(

    . Konsensus pengelolaan dan pen$egahan Diabetes Melitus tipe 2 di

    ndonesia 2''5, 0erkumpulan endokrinologi 3 2''5