22
1 NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK KABUPATEN KLATEN DALAM IMPLEMENTASI KTSP Oleh D A R N O NIM : Q 100 090 217 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

1

NASKAH PUBLIKASI

PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK KABUPATEN KLATEN DALAM IMPLEMENTASI KTSP

Oleh D A R N O

NIM : Q 100 090 217

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Page 2: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

2

Page 3: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

3

Page 4: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

4

PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK SEBAGAI UPAYA IMPLEMENTASI KTSP DI KABUPATEN KLATEN

Oleh

Darno1 , Eko Supriyanto2, Ning Setyaningsih3

1Mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta , [email protected]

2Staf Pengajar Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta, [email protected]

3Staf Pengajar Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendiskripsikan kesiapan sekolah dan guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (2) mendiskripsikan pemberdayaan guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran. (3) mendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Subyek penelitian ini adalah guru matematika, Kepala Sekolah atau pengawas dan pengurus MGMP di SMK kelompok teknologi, pertanian dan kesehatan Kabupaten Klaten. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah (1) diskripsi kinerja guru matematika SMK dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran sebagai implementasi KTSP. (2) diskripsi pembinaan dan pendampingan sekolah terhadap guru matematika SMK di Kabupaten Klaten. (3) diskripsi keterlibatan MGMP sebagai organisasi guru mata pelajaran sebagai mitra kerja sekolah dalam merealisasikan perangkat pembelajaran.

Kata kunci : pemberdayaan, guru matematika, perangkat pembelajaran

1

Page 5: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

5

EMPOWERING OF VOCATIONAL MATHEMATICS TEACHERS AS KTSP IMPLEMENTATION IN DISTRICT KLATEN

By

Darno1, Eko Supriyanto2, Ning Setyaningsih3 1A student of Post Graduate Teachers Muhammadiyah University of Surakarta,

[email protected] 2Staff Post Graduate Teachers Muhammadiyah University of Surakarta,

[email protected] 3Staff Post Graduate Teachers Muhammadiyah University of Surakarta

Abstract

The purposes of this research are to (1) describe school readiness and mathematics teacher’s at SMK Klaten in implementing the Education Unit Level Curriculum. (2) describe the vocational school mathematics teacher’s empowering in Klaten in preparing component of learning. (3) describe the constraints faced mathematics teacher’s at SMK Klaten in implementing the Education Unit Level Curriculum. Research subject is mathematics teacher’s, principal or superintendent and MGMP board in vocational of technology, agri culture, and healthy group Klaten. The methods for collecting data are interviews, observation and documentation. The results of this research are (1) description the performance mathematisc teacher’s of vocational school in preparing the implementation of learning as Curriculum Education Unit. (2) description of coaching and mentoring mathematics teachers of vocational schools in the District of Klaten. (3) description the involvement of the organization for MGMP subject teachers as partners in realizing the learning administration.

Keywords: empowerment, mathematics teachers, components of learning

2

Page 6: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

6

Pendahuluan

Menurut Danim (2003 : 24) kelemahan pendidikan di Indonesia terletak pada

tingkat implementasi bukan pada desain. Hal ini mengisyaratkan bahwa kualitas

pembelajaran lembaga pendidikan formal pada tingkat mikro perlu ditingkatkan.

Persoalan yang sangat penting bagi peningkatan pembelajaran matematika

khususnya untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Proses pembelajaran

matematika yang bermutu akan bermakna dalam memberikan andil yang penting

bagi tercapainya tujuan pendidikan secara umum; yakni pembentukan manusia yang

mampu berfikir logis, sistematik, dan cermat serta bersifat obyektif dan terbuka

dalam menghadapi berbagai permasalahan (Sumardiyono, 2004 : 31)

Desain Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dipandang sebagai

perubahan kurikulum yang ideal, yang perumusannya didasarkan atas kearifan lokal

dengan senantiasa disesuaikan menurut tuntutan perkembangan jaman. Perubahan

kurikulum itu didasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan perubahan yang

terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Indonesia tidak

terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta seni dan budaya. Perubahan secara terus-menerus ini menuntut

perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum

untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri

Page 7: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

7

dengan perubahan zaman. Oleh karenanya KTSP harus mampu mengcover setiap

perubahan dengan segala bentuk implementasinya.

Secara umum kurikulum tingkat satuan pendidikan bersifat sangat normatif,

yang sebenarnya tidak jauh berbeda dari kurikulum yang berlaku sebelumnya.

Secara operasional kurikulum tingkat satuan pendidikan cukup ideal dalam konsep

namun berat dalam implementasinya. Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini lebih

menonjolkan penekanan paradigma dan pendekatan yang telah ada dalam konsep-

konsep pendidikan. Konsep-kosep yang indah ini tidak akan mampu memperbaiki

sistem pendidikan kita jika tidak disertai dengan semangat untuk

mengimplementasikannya. Untuk menjawab persoalan tersebut, akan lebih baik

kiranya jika kita tingkatkan usaha memperbaiki kualitas guru dalam mengawal

keterlaksanaan KTSP. Sebagus apapun kurikulum yang dipersiapkan, jika guru

sebagai pelaksana di lapangan, tidak memiliki kemampuan

mengimplementasikannya dengan baik, maka kualitas yang diharapkan akan tetap

saja hanya menjadi angan-angan dan impian yang tak bertepi.

Hasil penelitian menunjukkan peranan guru lebih besar dari komponen lain

seperti siswa, sarana prasarana dan lingkungan. Bagaimanapun guru yang

berkualitas akan dapat menangani kekurangan sarana prasarana dengan kreatifitas

model pembelajaran yang bisa mengarahkan tercapainya indikator pembelajaran.

Karena itu guru menjadi sangat strategis dan penting dalam upaya mewujudkan

Page 8: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

8

pencapaian tujuan pendidikan. Apapun kurikulumnya jika guru tidak menyadari

pentingnya melakukan inovasi dan peningkatan kualitas diri, maka sulit diharapkan

capaian pengetahuan, sikap dan ketrampilan siswa.

Satu persoalan yang cukup memprihatinkan selama ini ialah kurangnya

manajemen pemberdayaan guru, lemahnya kontrol kinerja guru, minimnya

pembinaan terhadap guru. Sehingga guru tidak berdaya terhadap sebuah

perubahan. Jika para dosen mudah mendapatkan kesempatan untuk mengikuti

seminar, lokakarya bahkan mendapatkan beasiswa S2 dan S3, tidak demikian

dengan guru. Pelatihan dan kesempatan guru untuk meng-upgrade SDM masih

minim, Sehingga masih ada guru yang mengajar dengan kemampuan dan

pengetahuan seadanya. Ada guru yang hanya mengandalkan pola “talk and chalk”

yang dikhawatirkan hanya membuat murid-murid apatis dan stres. Bukan karena

beban kurikulum tetapi cara komunikasi dan interaksi guru yang masih sangat

konvensional dan tradisional. Hal tersebut ditambah lagi dengan kondisi

kesejahteraan para guru terutama guru honorer yang masih jauh dari kategori layak.

Rasanya perhatian pemerintah terhadap guru masih jauh dari kata cukup, ini

terutama jika dibandingkan dengan beban berat yang dipikul oleh mereka dalam

rangka mencerdaskan anak bangsa.

Untuk itu upaya peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara

menyeluruh yang mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya,

Page 9: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

9

yakni aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, seni,

olah raga, dan perilaku. Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada

peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup (life-skills) yang diwujudkan

melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup, menyesuaikan

diri, dan berhasil di masa datang. Dengan demikian peserta didik memiliki

ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang dikembangkan melalui pembelajaran

dan atau pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.

Tujuan utama pemberdayaan guru adalah untuk memperkuat penguasaan

guru khususnya kelompok guru yang lemah dan tidak berdaya; baik karena kondisi

internal maupun kondisi eksternal. Ketidakberdayaan guru secara internal

terbangun oleh persepsi guru yang bersangkutan, yang menganggap dirinya tidak

mampu secara akademis mengemban tugas perubahan dan perbaikan tersebut.

Untuk mengatasi hal ini guru harus belajar menggali dan mengembangkan potensi

pribadi secara baik, sehingga melahirkan sikap percaya diri bahwa dirinya mampu

untuk melakukan perubahan tersebut.

Ketidakberdayaan guru secara eksternal terbentuk karena struktur sosial di

mana guru itu berada baik di lingkungan masyarakat ataupun di lingkungan

kedinasan. Di lingkungan masyarakat guru merupakan tokoh panutan yang

mengedepankan pelayanan sosial masyarakat. Namun demikian secara ekonomi

guru di tengah-tengah masyarakatnya menjadi warga kelas dua. Di lingkungan

Page 10: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

10

kedinasan, guru senantiasa terkurung dalam sistem yang cenderung kurang

memberikan ruang gerak untuk pengembangan potensi diri.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dimana prosedur penelitian

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan

perilaku yang dapat diamati (Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2010:4).

Penelitiann kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi dan lain-lain (Moleong, 2010:6). Kelompok yang diteliti adalah

merupakan komunitas kecil yakni guru matematika SMK kelompok teknologi,

pertanian dan kesehatan di Kabupaten Klaten yang mempunyai karakter yang

berbeda-beda. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi, ethnografi.

Artinya guru yang sudah tahu akan tugas dan kuwajibannya dalam merencanakan

pembelajaran, namun masih ditemukan beberapa guru matematika SMK khususnya

kelompok teknologi, pertanian dan kesehatan yang tidak merumuskan perencanaan

tersebut, ini sebuah fenomena yang patut dicarikan solusinya. Fenomena tersebut

ternyata bukan isapan jempol belaka karena berlangsung secara terus menerus

hingga terasa bembudaya di lingkungan pendidikan.

Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah : (1) wawancara mendalam, yaitu wawancara yang dilakukan tidak

Page 11: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

11

menggunakan struktur yang ketat, dengan pertanyaan yang fokus pada

permasalahan agar informasi yang diperoleh cukup mendalam sesuai dengan

karakteristik penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan

salah satu alat pengumpul data, sehingga dengan kapasitasnya dapat mengarahkan

data penelitian supaya lebih fokus. Informan yang diwawancarai adalah guru

matematika SMK kelompok teknologi, Kepala Sekolah, pengawas, dan pengurus

MGMP matematika. Data yang ingin diperoleh dalam wawancara adalah data

tentang perangkat pembelajaran yang disiapkan oleh guru matematika SMK dalam

merencanakan pembelajaran melalui RPP, prota dan promes. (2) Observasi,

pengamatan langsung terhadap aktifitas guru matematika SMK dalam merumuskan

perangkat pembelajaran dan implementasinya di lapangan. (3) Dokumentasi,

sebagai upaya peneliti untuk menemukan bukti fisik perangkat pembelajaran yang

dirumuskan oleh guru matematika SMK khususnya kelompok teknologi, pertanian

dan kesehatan.

Hasil penelitian dan Pembahasan

Menurut kualifikasi pendidikan guru matematika SMK kelompok teknologi,

pertanian dan kesehatan Kabupaten Klaten cukup memadai karena semua

berpendidikan sarjana, meskipun masih ada sarjana non pendidikan tetapi sudah

berijazah AKTA IV. Dari informasi ini rasanya tidak perlu membedakan tingkat

pendidikan dalam memberdayakan guru-guru tersebut.

Page 12: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

12

Karakteristik guru matematika SMK kelompok teknologi, pertanian dan

kesehatan Kabupaten Klaten menurut masa kerja kebanyakan lebih dari lima tahun.

Respon yang diperoleh dari hasil wawancara, bahwa guru yang telah memiliki masa

kerja lebih banyak cenderung merasa lebih berpengalaman hingga mereka

beranggapan tidak perlu lagi membuat perangkat pembelajaran segala. Mereka

berfikir tanpa perangkat pembelajaran saja siswa yang dididiknya sudah pinter. Guru

yang sudah lama memilki pengalaman mengajar relatif menunjukkan penurunan

kinerja, hal ini sesuai dengan pernyataan Jeremy Meyer ;

“teachers stop showing signs of improvement after about four years on the job –

even after a master’s degree or obtaining tenure”

blogs.denverpost.com/coloradoclassroom/2009/04/22/researcher-teacher-improvement-

plateaus-after-4-years posted Aprill 22, 2009, 09.31 MT.

Status kepegawaian guru matematika SMK kelompok teknologi, pertanian dan

kesehatan di Kabupaten Klaten kebanyakan guru swasta, bahkan lebih dari 50% yang

tersebar di lebih dari 50 sekolah. Dari sekian banyak sekolah berstatus swasta, sehingga

perlu adanya kebijakan partisipatif dari berbagai fihak.

Struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan mengalokasikan waktu pembelajaran

matematika berdurasi waktu minimal 516 jam pembelajaran. Operasionalnya di tingkat

satuan pendidikan waktu pembelajaran matematika teralokasikan 4 – 6 jam pembelajaran

setiap pekannya. Hal ini perlu penyikapan secara profesional, karena kalau tidak akan

menyebabkan ada guru yang kebanyakan jam mengajar, sehingga perangkat

Page 13: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

13

pembelajarannya sedikit terabaikan. Di sisi lain ada guru yang belum cukup jam

pembelajarannya, sehingga harus mengajar di lebih dari satu sekolah dengan mobilitas

tambahan yang menyebabkan berkurangnya waktu untuk membuat rumusan perangkat

pembelajaran. Hal ini sesuai dengan temuan Momon Sudarma yang mengemukakan bahwa,

pembahasan beban kerja bisa menyebabkan (a) guru tidak efektif dalam memberikan

layanan pendidikan, (b) rendahnya produktivitas guru sebagai tenaga profesi, (c) adanya

guru yang bekerja separoh waktu, (d) tingginya kemungkinan guru untuk memiliki tempat

kerja lebih dari satu lokasi dengan alasan untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Interpretasi Hasil dan Analisis Kesenjangan

Interpretasi hasil dan analisis kesenjangan dilakukan berdasarkan tema-tema yang

terbentuk untuk setiap tujuan khusus penelitian ini. Pembahasan tema-tema

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Respon guru matematika SMK kelompok teknologi terhadap keragaman

perangkat pembelajaran

Sesuai lampiran Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar

Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang menyatakan bahwa

perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP).

Lebih dari 90% guru matematika SMK di Kabupaten Klaten menyiapkan

RPP, meskipun banyak diantaranya sekedar memenuhi tuntutan tugas dan

kewajiban. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan perangkat

Page 14: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

14

pembelajaran yang penting bagi guru. RPP digunakan untuk memberi arah

pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran. Joseph dan Leonard dalam

Mulyasa E. (2006; 221) mengungkapkan : “teaching without adequate written

planning is sloppy and almost always ineffective, because the teacher has not

thought out exactly what to do and how to do it.” Dari kutipan ini menguatkan

betapa pentingnya rencana pelaksanaan pembelajaran dalam rangka

menyukseskan implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan di tingkat

sekolah.

Munculnya pernyataan bahwa, “guru yang penting actionnya bukan

perencanaan mengajarnya” patisipan memberikan umpan balik bahwa action

yang terencana akan jauh lebih baik dari pada action secara spontanitas. Karena

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) memuat setidaknya tujuan

pembelajaran dan strategi pencapaiannya. Untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan membutuhkan identifikasi, metodologi dan pengorganisasian materi

pembelajaran dari sinilah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menjadi

sangat diperlukan dalam pembelajaran. Sesuai dengan konsep Cynthia dalam E.

Mulyasa (2006; 221) yang mengemukakan bahwa proses pembelajaran yang

dimulai dengan fase pengembangan perencanaan pelaksanaan pembelajaran

ketika kompetensi dan metodologi telah diidentifikasi akan mampu membantu

Page 15: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

15

guru dalam mengorganisikan materi standar, serta mengantisipasi peserta didik

dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran.

Responden menyatakan bahwa format perangkat pembelajaran yang

sering berubah-ubah memberikan kesulitan tersendiri bagi guru matematika di

SMK dalam mengimplementaskani kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Disamping kurangnya penguasaan guru matematika terhadap perkembangan

teknologi informasi. Sesuai dengan konsep Joko Prastowo (2010; 39) yang

menyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat harus melek teknologi. Artinya

pemberdayaan pendidikan dalam hal ini guru matematika SMK kelompok

teknologi, pertanian dan kesehatan dapat memanfaatkan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai

dengan baik.

b. Strategi pembuatan perangkat pembelajaran

Dari catatan lapangan ditemukan guru matematika kesulitan dalam

memetakan waktu pembelajaran. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi hal

tersebut, antara lain;

1) Silabus dengan durasi waktunya yang diadopsi secara utuh, sehingga guru

sulit membuat analisis berdasarkan kalender pendidikan.

2) Sekolah tidak merumuskan kalender pendidikan.

Page 16: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

16

3) Masuknya muatan-muatan budaya dan pembentukan karakter bangsa

berakibat bertambahnya kebutuhan waktu.

4) Masuknya kegiatan-kegiatan sekolah non akademik dalam kalender

pendidikan menyebabkan berkurangnya waktu efektif pembelajaran.

c. Mengelola perangkat pembelajaran secara kolektif.

Banyaknya perangkat pembelajaran yang harus disiapkan, menyebabkan

ketidak efektifan kerja guru. Muncullah kesepahaman sesama guru sejenis

untuk berkolaborasi menyikapi perangkat pembelajaran. Pola kolaborasi

dengan teman sejawat relatif dapat meringankan beban guru dalam

pembuatan perangkat pembelajaran yang beraneka ragam. Bentuk kolaborasi

yang diharapkan dapat membentuk semangat kebersamaan mencari solusi

dengan membuat analisis perangkat pembelajaran yang baik, bukan untuk

sekedar copy paste.

Ketika responden ditanya tentang bagaimana harapan guru terhadap

MGMP matematika, jawaban yang muncul adalah hendaknya MGMP

matematika membuat terobosan dalam pembuatan perangkat pembelajaran

hingga meringankan beban gur secara umum. Seperti disampaikan E. Mulyasa

(2009 : 80) MGMP juga dapat menyusun dan mengevaluasi perkembangan

pembelajaran. Mulyasa E. (2006 : 38) mengungkapkan bahwa MGMP yang

dilakukan dengan intensif dapat dijadikan sebagai wahana pengembangan diri

Page 17: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

17

guru untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan guru serta menambah

pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran.

d. Penyiapan bahan ajar matematika

Penyiapan bahan ajar bagi guru khususnya guru matematika sangatlah

penting artinya. Umumnya bahan ajar untuk pembelajaran matematika

disiapkan oleh tim musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) matematika.

Meskipun bahan ajar yang disiapkan oleh MGMP sifatnya sebagai pendaping

buku teks, namun banyak guru matematika yang sering menjadikannya

sebagai acuan utama. Hal ini disebabkan keterbatasan buku teks yang

diterbitkan oleh pusat kurikulum dan perbukuan.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya beberapa guru yang tidak

menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi; program tahunan, program semester,

rencana pelaksanaan pembelajaran dan perangkat pembelajaran yang lain disebabkan

beberapa hak berikut, antara lain :

1. Kurangnya kesadaran guru matematika akan pentingnya perangkat pembelajaran.

Perangkat pembelajaran khususnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

bermanfaat untuk memandu, mengarahkan proses pembelajaran supaya lebih efektif

dan efisien. Dengan RPP pembelajaran jadi lebih mudah dan terarah. Untuk

memberdayakan guru matematika SMK Kabupaten Klaten yang kurang kesadarannya

dalam memahami pentingnya perangkat pembelajaran, maka satuan pendidikan atau

Page 18: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

18

institusi di atasnya perlu memahamkan guru-guru tersebut dengan melakukan

pembinaan secara kolektif individual. Artinya kepala sekolah, pengawas atau dinas

pendidikan dapat bersinergi dapat melakukan pembinaan secara umum apabila secara

umum tidak berhasil dapat dilakukan secara individu dengan cara memanggilnya untuk

diberi pengarahan.

2. Kurangnya pemahaman guru terhadap tugas pokoknya

Untuk memberdayakan guru matematika SMK di Kabupaten Klaten yang kurang bisa

memahami akan tugas pokoknya perlu ditunjukkan regulasi yang mengatur tugas

pokok guru berikut implikasi logisnya.

3. Kurangnya kemampuan untuk mengakses perubahan dan perkembangan teknologi

informasi

Masih cukup banyak guru matematika SMK Kabupaten Klaten yang kurang mampu

mengakses perubahan terutama terkait dengan perkembangan teknologi informasi hal

ini dapat dilihat adanya guru sertifikasi yang kurang memenuhi great lulus uji

kompetensi guru (UKG). Untuk memberdayakan guru matematika SMK Kabupaten

Klaten yang kurang mampu merumuskan perangkat pembelajaran diupayakan adanya

workshop awal tahun pembelajaran. Guru matematika juga dituntut untuk menguasai

teknologi informasi, maka sekolah dapat melaksanakan pelatihan secara lebih intensif.

Atau yang pernah dilaksanakan melalui kegiatan MGMP melaksanakan pelatihan

computer tingkat dasar yang meliputi pengelolaan mocrosoft word dan Microsoft

excel dan pelatihan computer tingkat lanjut yang meliputi ; pengelolaan pembelajaran

dengan powerpoint dan akses internet.

Page 19: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

19

4. Lemahnya kontrol penjaminan proses pembelajaran

Ada guru matematika SMK Kabupaten Klaten yang tidak merumuskan perangkat

pembelajaran karena relative tidak pernah ditanyakan, tidak pernah dikontrol. Untuk

memberdayakan guru matematika SMK yang seperti ini supervise pembelajaran dapat

dilakukan secara konsisten. Hal ini dapat dilaksanakan melalui kepala sekolah dengan

wakil kepala sekolah urusan kurikulum atau juga bisa juga dilaksanakan oleh pengawas.

5. Malasnya guru yang bersangkutan

Untuk memberdayakan guru matematika SMK Kabupaten Klaten yang malas membuat

perangkat pembelajaran secara persuasive dilakukan dengan pemberian reward atau

punishment.

Page 20: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

20

DAFTAR PUSTAKA

Anif , S., 2012, Profesi Guru (Antara Konsep, Implementasi dan Pola Pembinaa), Surakarta, Badan Penerbitan UMS.

Cheng M. L. Diana; Yuen P. K. 2010, The Development of Special Education in Macau, International Journal of Education, Vol 25, No. 2

Danim S, 2003. Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Bandung, Pustaka Setia.

.............., 2006. Agenda Pembaharuan Sistem Pendidikan, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

David A. Watkins, 2005, From beginning teacher education to professional teaching: A Study of the thinking of Hong Kong primary science teachers, Teaching and Teacher Education 21 (2005) 524 – 541

Dep. Dik. Nas. 2008, BIMBINGAN TEKNIS (Teknis Penyusunan KTSP pada Sekolah Menengah Kejuruan), Jakarta, Dirjen. Pembinaan SMK.

James M. Smith, Brian A. Lotven, 1999. Teacher empowerment in a rural setting : fact versus fantasy, Education, Spring

Jeremy Meyer, 2009. blogs.denverpost.com/coloradoclassroom/2009/04/22/researcher-teacher-improvement-plateaus-after-4-years posted Aprill 22, 2009, 09.31 MT.

Lexy J. Moleong, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.

Marjuki, S., H.M, 2010. Pendidikan Nonformal (Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional, Pelatihan dan Andragogi), Bandung, PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Mulyasa, E, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung, PT. Remaja Rosda Karya.

................., 2009. Kurikulum Yang Disempurnakan, Bandung, PT. Remaja Rosda Karya.

17

Page 21: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

21

Muchlis R. Luddin, Ketidakberdayaan Guru, http://transformasi.multply.com/journal/item/15

Niess M. L., 2005, Preparing teachers to teach science and mathematics with technology: Developing a technology pedagogical content knowledge, Teaching and Teacher Education 21 (2005) 509 – 523

Paul M. Terry, “Empowering Teachers As Leaders”, University of Memphis, National FORUM Journals, 4000 Lock Lane Suite 9/KL, Lake Charles, LA 70605

Paul Ernest,2005. “Empowerment In Mathematics Education”, University of Exeter, United Kingdom, November 2010.

Partanto, P. A. ; M. Dahlan Al Barry, 1994, Kamus Ilmiah Populer, Ariloka, Surabaya

Prastowo J., 2010, Belajar Dari Masyarakat, Yogyakarta, Samudra Biru. Rogier A. van’t Rood, 2002, “Implementing the Empowerment Triangle” Rohmani, Kompas.com, Rabu ; 16/11/2011

Rokhman W., J. 2003. Pemberdayaan dan komitmen: Upaya mencapai kesuksesan organisasi dalam menghadapi persaingan global, http://www. educ.queensu.ca/�ar/reports/Jwebster.pdf. Diakses pada tanggal 25 Juni 2010

Santyasa Wayan I, 2007. Dimensi-dimensi Teoritis Peningkatan Profesionalitas Guru,

Singaraja Bali, Universitas Pendidikan Ganesha.

Sudarma M, 2007, Pemberdayaan Guru Melalui Vitalisasi Beban Kerja, Jurnal Educare, Vol. 1 Tahun I Januari – Juli 2007. UPI Bandung

Suharto E., 2009. Membangun Masyarakat Membardayakan Rakyat, Bandung, PT Refika Aditama.

Spradley James P., 2007, Metode Etnografi Edisi II. Yogyakarta: Tiara Wacana, .

Steven Z. Athanases, 2005, Focusing new teacher on diversity and equity: Toward a knowledge base for mentors, Teaching and Teacher Education 21 (2005) 843 – 862

Page 22: NASKAH PUBLIKASI PEMBERDAYAAN GURU MATEMATIKA SMK ...eprints.ums.ac.id/26419/16/Naskah_Publikasi.pdfmendiskripsikan kendala yang dihadapi guru matematika SMK di Kabupaten Klaten dalam

22

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung, Alfabeta.

..............., 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung, Alfabeta.

Sukmadinata, N. S., 2006, Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah, Bandung, Refika Aditama.

Sumardiyono, 2004, Paket Pembinaan Penataran: Karakteristik Matematika dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Matematika. http://p4tkmatematika.org/downloads/ppp/PPP04_KarMtk.pdf. Didownload pada 25 November 2011.

Sufyarma, http://transformasi.multiply.com/journal/item/15, Thursday, 02 December 2010 diakses 7 Desember 2010

Suyanto, 2007, Tantangan Profesional Guru di era Global, Universitas Negeri Yogyakarta.

Suryana, 2009, Achievement Motivation and Empowerment (Seri Manajemen Sumberdaya Manusia), Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Surakhmad W., Guru Pahlawan Yang Merana, ,

http://transformasi.multply.com/journal/item/14. Diakses 3 Pebruari 2011.

Sutopo, H.B, 2006, Metodologi Penelitian kualitatif (Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian), Universitas Sebelas Maret Surakarta