22
A. KONSEP DASAR PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kata yang berasal dari kata ‘teliti’, yang artinya sesuatu yang dilakukan dengan cermat dan tidak sembrono/gegabah dan hati-hati. Dalam pengertian ini, penelitian merupakan suatu proses pekerjaan yang dilakukan dengan cermat, hati-hati untuk memperoleh suatu hasil yang diinginkan. Berdasarkan beberapa pemahaman ‘penelitian’ dapat diartikan sebagai suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antara fakta dan menghasilkan dalil atau hukum. Penelitian dapat juga diartikan sebagai transformasi yang terkendali atau terarah dari situasi yang dikenal dari kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya, seperti mengubah unsur dari situasi orisinil menjadi keseluruhan yang bersatu-padu. Penelitian sebagai sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis. Agar suatu metode yang digunakan dalam suatu penelitian disebut metode ilmiah, hendaknya memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Berdasarkan fakta; keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian dan yang dikumpulkan maupun yang dianalisis harus berdasarkan fakta yang nyata. 2. Bebas dari prasangka; metode ilmiah harus bebas dari prasangka buruk. 3. Menggunakan prinsip analisa; semua masalah harus dicari sebab-sebab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Metodologi penelitian

A. KONSEP DASAR PENELITIAN

Penelitian merupakan suatu kata yang berasal dari kata ‘teliti’, yang artinya sesuatu yang

dilakukan dengan cermat dan tidak sembrono/gegabah dan hati-hati. Dalam pengertian ini,

penelitian merupakan suatu proses pekerjaan yang dilakukan dengan cermat, hati-hati

untuk memperoleh suatu hasil yang diinginkan.

Berdasarkan beberapa pemahaman ‘penelitian’ dapat diartikan sebagai suatu pencarian

fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antara fakta dan

menghasilkan dalil atau hukum. Penelitian dapat juga diartikan sebagai transformasi yang

terkendali atau terarah dari situasi yang dikenal dari kenyataan-kenyataan yang ada

padanya dan hubungannya, seperti mengubah unsur dari situasi orisinil menjadi

keseluruhan yang bersatu-padu. Penelitian sebagai sebuah metode untuk menemukan

kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis.

Agar suatu metode yang digunakan dalam suatu penelitian disebut metode ilmiah,

hendaknya memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Berdasarkan fakta; keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian dan

yang dikumpulkan maupun yang dianalisis harus berdasarkan fakta yang nyata.

2. Bebas dari prasangka; metode ilmiah harus bebas dari prasangka buruk.

3. Menggunakan prinsip analisa; semua masalah harus dicari sebab-sebab serta

pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis. Fakta-fakta yang mendukung

tidak dibiarkan mentah saja, tapi dianalisa secara cermat.

4. Menggunakan Hipotesa; hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap

permasalahan penelitian. Hipotesa merupakan pegangan untuk menentukan jalannya

pikiran peneliti, yang nantinya akan dibuktikan melalui data lapangan.

5. Menggunakan ukuran objektif; kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dalam

ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh diterka-terka menurut kehendak peneliti,

tetapi hendaknya semua dilakukan secara objektif dan fikiran yang waras.

6. Menggunakan teknik kuantifikasi; semua pengukuran data hendaknya menggunakan

ukuran kuantitatif, kecuali tidak dapat dikuantifikasikan dan umumnya yang tidak

bersifat kuantitatif hendaknya dikuantitatifkan.

Metodologi Penelitian

Page 2: Metodologi penelitian

B. MACAM-MACAM PENELITIAN

Penelitian merupakan salah satu penunjang dalam perkembangan ilmu pengetahuan,

tanpa adanya penelitian ilmu pengetahuan tidak akan bertambah maju. Ada tiga syarat

penting yang harus diperhatikan dalam melakukan penelitian, yaitu:

1. Sistematis, artinya dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana

sampai kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.

2. Berencana, artinya dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelumnya

sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya.

3. Mengikuti konsep ilmiah, artinya mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti

cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu

pengetahuan.

C. METODE PENELITIAN

1. Penelitian Ditinjau dari Tujuan

a. Penelitian Eksploratif

Digunakan apabila peneliti ingin menggali secara luas tentang sebab akibat atau hal-

hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.

b. Penelitian Developmental

Dilakukan percobaan dan penyempurnaan.

c. Penelitian Verifikatif

Bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian lain.

2. Penelitian Ditinjau dari Pendekatan

a. Pendekatan Longitudinal

Metode ini, sample subjek yang sama dipelajari dalam waktu tertentu. Metode ini

memungkinkan adanya penyelidikan intensif terhadap individu karena peneliti

menyimpulkan data tentang subjek yang sama pada berbagai tingkatan. Kelemahan

metode ini, antara lain:

1. Menuntut adanya komitmen dari individu atau lembaga yang bersedia

menyediakan waktu, uang dan sumber daya lainnya selama beberapa tahun.

Metodologi Penelitian

Page 3: Metodologi penelitian

2. Jika dampel yang dipilih jelek, tak ada yang bisa dilakukan untuk

memperbaikinya.

3. Tidak dapat menambah variabel baru.

4. Sulitnya mempertahankan kerjasama subjek dalam waktu yang lama.

b. Pendekatan Cross-sctional

Metode ini meliputi lebih banyak subjek, tetapi mencandra faktor-faktor

pertumbuhan yang lebih sedikit. Kelemahan dari metode ini adalah:

1. Perbedaan yang ada pada sampel-sampel dapat membuat penyidikan ini sangat

luas.

2. Kemungkinan adanya variabel luar yang telah menimbulkan perbedaan diantara

populasi-populasi yang ditarik sampelnya.

3. Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu

Ragam penelitian ditinjau dari bidangnya adalah penelitian terhadap pendidikan,

keteknikan, ruang angkasa, pertanian, perbankan, kedokteran, keolahragaan dan

sebagainya.

4. Penelitian Ditinjau dari Tempatnya

a. Penelitian Laboratorium

b. Penelitian Perpustakaan

c Penelitian Lapangan

5. Penelitian Ditinjau dari Sifat Masalahnya

Berdasarkan sifat-sifat masalahnya, metode penelitian dapat digolongkan menjadi

sembilan, dapat dilihat pada tabel berikut:

METODE PENELITIAN

CIRI-CIRI TUJUAN LANGKAH-LANGKAH POKOK

Penelitian Historis

Membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara

Lebih tergantung pada data yang diobservasi orang lain.

Harus tertib, ketat,

Metodologi Penelitian

Page 4: Metodologi penelitian

mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensistensikan bukti-bukti untuk menegakkan fakta

sistematis dan tuntas. Menggunakan data

primer dan sekunder. Dilakukan kritik

eksternal dan internal untuk menentukan bobot data.

Mirip penelaahan kepustakaan

Definisikan masalah Rumuskan tujuan

penelitian Kumpulkan data Evaluasi data Tuliskan laporan

Penelitian Deskriptif

Membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi

Tidak perlu mencari hubungan, menguji hipotesis dan membuat ramalan

Mencari informasi tentang gejala yang ada

Definisikan dengan jelas tujuan yang akan dicapai

Rencanakan cara pendekatannya

Kumpulkan data Laporan

Penelitian Perkembangan

Untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan atau perubahan sebagai fungsi waktu

Memusatkan pada studi mengenai variabel-variabeldan perkembangannya selama beberapa bulan atau tahun

Definisikan masalahnya Lakukan penelaahan

kepustakaan Rancangan cara

pendekatan Kumpulkan data Evaluasi data yang

terkumpul Susun laporan mengenai

evaluasi itu

Penelitian Kasus dan Lapangan

Penelitian mendalam mengenai unit sosial yang hasilnya merupakan gambaran lengkap tentang unit

Rumuskan tujuan yang akan dicapai

Rancangan cara

Metodologi Penelitian

Page 5: Metodologi penelitian

tersebut Meneliti jumlah unit

yang kecil tetapi mengenai variabel-variabel dan kondisi yang besar jumlahnya

pendekatannya

Kumpulkan data

Organisasikan data dan informasi menjadi unit studi yang koheren

Susun laporan

Penelitian Korelasional

Untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi

Dilakukan untuk variabel yang diteliti rumit

Memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya secara serentak

Apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya hubungan atau tidak adanya hubungan.

Definisikan masalah Lakukan penelaahan

kepustakaan Rancang cara

pendekatannya Kumpulkan data Analisis data Tuliskan laporannya

Penelitian Kausal-Komparatif

Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu

Bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung

Definisikan masalahLakukan penelaahan

Rumuskan hipotesis

Rumuskan asumsi yang mendasari hipotesis

Rancang cara pendekatannya

Validasikan teknik untuk mengumpulkan data dan interpretasikan dalam cara yang jelas dan cermat

Kumpulkan

Metodologi Penelitian

Page 6: Metodologi penelitian

dan analisis data

Susun laporannya

Penelitian Eksperimental-Sungguhan

Untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenalkan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompokn kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan

Memusatkan usaha pada pengontrolan varians

Tujuannya untuk internal dan eksternal validity

Lakukan survei kepustakaan

Identifikasi dan definisi masalah

Rumuskan hipotesis Definisikan pengertian

dasar dan variabel utama

Susun rencana eksperimen

Laksanakan eksprimen Atur data kasar Terapkan test signifikasi Buat interpretasi

mengenai hasil testing dan susun laporannya.

Penelitian Eksperimental Semu

Untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan

Secara khas mengenai keadaan praktis

Mempunyai perbedaan yang kecil dengan penelitian eksperimen sungguhan

Sama dengan penelitian eksperimen sungguhan

Penelitian Tindakan

Mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung didunia kerja

untuk situasi aktual dalam dunia kerja

Menyediakan rangka kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan perkembangan-perkembangan baru

Fleksibel dan adaptif Definisikan masalah

Metodologi Penelitian

Page 7: Metodologi penelitian

Lakukan penelaahan kepustakaan

Rumusan hipotesis atau strategi pendekatan

Aturlah research setting Tentukan kriteria

evaluasi Analisis data yang

terkumpulTuliskan laporan

D. JENIS PENELITIAN

Secara umum, penelitian dibagi atas dua jenis, yaitu penelitian dasar dan penelitian

terapan.

1. Penelitian Dasar (Basic Research)

Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada

perhatian atau keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian dasar dikerjakan

tanpa memikirkan ujung praktis atau titik terapan. Hasil dari penelitian dasar adalah

pengetahuan umum dan pengertian-pengertian tentang atau serta hubungan-

hubungan. Pengetahuan umum ini untuk memecahkan masalah-masalah praktis, jadi

tidak memberikan jawaban yang menyeluruh untuk tiap masalah tersebut.

2. Penelitian Terapan (Applied Research/Practical Research)

Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus

terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera pada keperluan

tertentu. Hasil penelitian tidak perlu sebagai suatu penemuan yang baru, tetapi

merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada.

Penelitian terapan memilih masalah yang ada hubungannya dengan keinginan

masyarakat serta untuk memperbaiki praktek-praktek yang ada. Penelitian terapan

diharapkan hasilnya diperoleh dalam waktu dekat/secepatnya, karena bila penelitiannya

cukup lama maka diragukan hasilnya sudah kadaluarsa.

Metodologi Penelitian

Page 8: Metodologi penelitian

Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif

Penelitian adalah suatu proses mencari suatu kebenaran yang menghasilkan dalil atau

hukum. Dalam hal lain bahwa penelitian merupakan suatu proses untuk memecahkan

masalah berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan. Dalam permasalahan penelitian ini

ada dua bentuk dalam teknik penelitian ini yaitu penelitian kuatitatif dan penelitian

kualitatif.

1. Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah. Oleh karena itu penelitian ini

menggunakan metode ilmiah yang memiliki kriteria seperti: berdasarkan fakta, bebas

prasangka, menggunakan prinsip analisa, menggunakan hipotesa, menggunakan ukuran

objektif dan menggunakan data kuantitatif atau yang dikuantitatifkan.

2. Penelitian Kualitatif

Penelitian dengan meggunakan metode kualitatif merupakan penelitian yang bersifat

non ilmiah yang datanya bersifat kualitatif. Penelitian ini bukan penelitian ilmiah tetapi

penelitian yang bersifat alamiah.

E. DATA PENELITIAN

Data adalah sesuatu yang digunakan atau dibutuhkan dalam penelitian dengan

menggunakan parameter tertentu yang telah ditentukan. Misalnya data jumlah penduduk,

data berat badan, data sikap konsumen, data laporan keuangan, dan lain-lain.

Jenis-jenis data adalah sebagai berikut:

1. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka, tetapi

berbenttuk kata, kalimat, atau gambar atau bagan.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Tipe-tipe data

kuantitatif adalah sebagai berikut:

a. Data Nominal

Metodologi Penelitian

Page 9: Metodologi penelitian

Data Nominal adalah data hasil penggolongan atau kategorisasi yang sifatnya setara

dan tidak dapat dilakukan perhitungan aritmatika. Angka yang diberikan hanya

sebagai simbol saja dan tidak menunjukan tingkatan tertentu. Misalnya:

Laki-laki = 1 dan perempuan = 2

Dari contoh di atas, 2 tidak lebih tinggi dan 1 tidak lebih setara.

b. Data Ordinal

Data Ordinal adalah data hasil kategorisasi yang sifatnya tidak setara dan tidak dapat

dilakukan perhitungan aritmatika. Angka yang diberikan menunjukan peringkat dan

tingkatan tertentu. Tipe data ini tidak memperhatikan jarak data, jadi jarak data bisa

berbeda-beda. Misalnya:

Nilai A = 1 Nilai B = 2 Nilai C = 3

Pada contoh di atas, 1 lebih tinggi dari 2, dan 2 lebih tinggi dari 3

c. Data Interval

Data interval adalah data bukan dari hasil kategorisasi dan dapat dilakukan

perhitungan aritmatika. Tipe data ini menggunakan jarak data yang sama. Walaupun

dapat dilakukan operasi hitung, data ini tidak mempunyai nilai nol (0) absolut,

maksudnya angka 0 tetap ada nilainya. Contohnya dalam pengukuran suhu. Data ini

dapat dibuat menjadi tipe ordinal yang menggunakan peringkat seperti dalam

pengukuran skala likert. Misalnya:

Sangat Setuju = 5 Setuju = 4 Ragu-ragu = 3

Tidak Setuju = 2 Sangat Tidak Setuju = 1

d. Data Rasio

Data Rasio adalah data yang dapat dilakukan perhitungan aritmatika dan

menggunakan jarak yang sama. Data ini mempunyai nilai nol (0) absolut, maksudnya

angka nol (0) benar-benar tidak ada nilainya. Contohnya dalam pengukuran berat

badan, jika beratnya 0 kg berarti tidak ada bobotnya. Tipe data ini misalnya data

berat badan, tinggi badan, data keuangan perusahaan, data nilai siswa, dll.

F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

Metodologi Penelitian

Page 10: Metodologi penelitian

Dari arti kata kedua istilah tersebut segera dapat dikemukakan pengertiannya demikian:

1. "Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data"

"Cara" menunjuk pada sesuatu yang abstrak, tidak dapat diwujudkan dalam benda

yang kasat mata, tetapi hanya dapat dipertontonkan penggunaannya. Terdaftar

sebagai metode-metode penelitian adalah: angket(questionnaire), wawancara atau

interviu (interview), pengamatan (observation), ujian atau

tes (test),dokumentasi (documentation), dan lain sebagainya.

2. Instrurnen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah olehnya.

"Instrumen penelitian" yang diartikan sebagai "alat bantu" merupakan saran yang

dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket (questionnaire), daftar

cocok (checklist) atau pedoman wawancara (interview   guideatau interview 

schedule), lembar pengamatan atau panduan pengamatan (observation 

sheet atauobservation schedule) soal tes (yang kadang-kadang hanya disebut dengan

"ter" saja, inventors (invertory),skala (scale), dan lain sebagainya.

Melihat daftar jenis-jenis metode dan daftar jenis-jenis instrumen tersebut diatas,

terdapat istilah-istilah yang sama, yaitu angket dan tes. Dengan demikian ada

metode angket dan instrumen angket. Demikian juga ada metode tes dan instrumen

tes. Memang instrumen angket digunakan sebagai alat bantu dalam penggunaan

metode angket; demikian juga halnya dengan tes. Namun ada kalanya peneliti

memilih metode angket tetapi menggunakan daftar cocok sebagai instrumen.

Menurut pengertiannya, angket adalah kumpulan dari pertanyaan yang diajukan

secara tertulis kepada seseorang (yang dalam hal ini disebut responden), dan cara

menjawab juga dilakukan dengan tertulis. Daftar cocok, menunjuk pada namanya,

merupakan kumpulan dari pernyataan atau pertanyaan yang pengisiannya oleh

responder dilakukan dengan memberikan tanda centang atau tanda cocok (ü) pada

tempat-tempat yang sudah disediakan. Jadi "daftar cocok" sebenarnya merupakan

semacam angket juga tetapi cara pengisiannya dengan memberikan tanda cocok

itulah yang menyebabkan ia disebut demikian.

Metodologi Penelitian

Page 11: Metodologi penelitian

Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti di dalam menggunakan metode

pengumpulan data. Dengan demikian terdapat kaitan antara metode dengan

instrumen pengumpulan data. Pemilihan satu jenis metode pengumpulan data

kadang-kadang dapat memerlukan lebih dari satu jenis instrumen. Sebaliknya satu

jenis instrumen dapat digunakan untuk berbagai macam metode.

Jika daftar metode dan daftar instrumen tersebut dipasangkan, akan terlihat kaitan

dalam tabel berikut ini.

Tabel 1. Pasangan Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

NO

JENIS METODE JENIS INSTRUMEN

1 Angket (questionnaire)Angket (questionnaire)Daftar cocok (checklist)Skala (scala), inventori (inventory)

2 Wawancara (interview) Pedoman wawancara (interview guide)Daftar cocok (checklist)

3 Pengamatan/Observasi (Observation)Lembar Pengamatan, panduan pengamatan, panduan observasi (observation sheet,  observation schedule), (checklist).

4 Ujian/Tes (test) Soal ujian, soal tes atau tes (test), inventori(inventory).

5 Dokumentasi Daftar cocok (checklist)Tabel

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa:

1. Inventors dapat digunakan sebagai angket (tidak digunakan untuk mengetahui sesuatu

yang sifatnya "ketat" seperti tes, (misalnya angket minat) tetapil ada yang

berkedudukan seperti tes.

2. Daftar cocok (checklist) dapat digunakan dalam berbagai metode, karena nama "daftar

cocok" lebih menunjuk pada cara mengerjakan dan wujud tampiIan instrumen

dibandingkan dengan jenis instrumen sendiri.

Mengenai jenis-jenis instrumen yang disebutkan di atas, penulis yakin bahwa para

pembaca telah mengenalnya. Dalam buku-buku penelitian sudah banyak diuraikan.

Meskipun demikian untuk memperoleh penjelasan menyeluruh tentang metode dan Metodologi Penelitian

Page 12: Metodologi penelitian

instrumen pengumpul data ini, dalam bagian berikut diberikan sekadar gambaran singkat

tentang pengertian dan contoh-contoh instrumen terutama dalam mengenai persamaan

dan perbedaannya.

1. Angket

Angket, seperti telah dikemukakan pengertiannya di atas, merupakan daftar pertanyaan

yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang yang diberi tersebut

bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna. Orang yang

diharapkan memberikan respons ini disebut responden. Menurut cara memberikan

respons, angket dibedakan menjadi dua jenis yaitu: angket terbuka dan angket tertutup.

a. Angket terbuka

adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikan rupa sehingga responden

dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya.

Angket terbuka digunakan apabila peneliti belum dapat memperkirakan atau

menduga kemungkinan altematif jawaban yang ada pada responden.

Menggali informasi mengenai identitas responden biasanya dilakukan dengan

membuat pertanyaan terbuka. Keuntungan pertanyaan terbuka terdapat pada dua

belah pihak yakni pada responden dan pada peneliti:

(1). Keuntungan pada responden: mereka dapat mengisi sesuai dengan keinginan

atau keadaannya.

(2). Keuntungan pada peneliti: mereka akan memperoleh data yang bervariasi,

bukan hanya yang sudah disajikan karena sudah diasumsikan demikian.

b. Angket tertutup

adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden

tinggal memberikan tanda centang (x) pada kolom atau tempat yang sesuai.

c. Angket campuran

yaitu gabungan antara angket terbuka dan tertutup.

Contoh pertanyaan angket campuran:

1) Pernahkah Anda memperoleh penataran yang menunjang tugas Anda

mengajarkan bidang studi yang sekarang Anda ajarkan? Jika pernah berapa kali?

....a. Tidak pernah (langsung ke nomor 3)

Metodologi Penelitian

Page 13: Metodologi penelitian

....b. Pernah, yaitu ...kali (teruskan nomor 2)

2) Penataran tentang apa saja yang Anda ikuti dan berapa hari lamanya?

1. Materi pelajaran .....hari

2. Metode mengajar .....hari

3. Pemilihan dan penggunaan media .....hari

4. Penyusunan alat evaluasi .....hari

2. Daftar Cocok (Checklist)

Di dalam penjelasan mengenai angket dikemukakan juga bahwa dalam mengisi angket

tertutup responden diberi kemudahan dalam memberikan jawabannya. Di lain tempat,

yakni di dalam penjelasan umum mengenai instrumen disebutkan bahwa daftar cocok

adalah angket yang dalam pengisiannya responden tinggal memberikan tanda cek (√).

Dengan keterangan tersebut tampaknya angket tertutup dapat dikategorikan

sebagai checklist. Namur demikian angket bukan khusus merupakan daftar. Daftar cocok

bukanlah angket. Daftar cocok mempunyai bentuk yang lebih sederhana karena dengan

daftar cocok peneliti bermaksud meringkas penyajian pertanyaan Berta mempermudali

responden dalam memberikan respondennya. Daftar cocok memuat beberapa

pertanyaan yang bentuk dan jawabannya seragam. Agar responden tidak diharapkan

pada beberapa pertanyaan mengenai berbagai hal tetapi dalam bentuk membaca, maka

disusunlah daftar cocok tersebut sebagai pengganti.

3. Skala (scale)

Skala menunjuk pada sebuah instrumen pengumpul data yang bentuknya seperti daftar

cocok tetapi alternatif yang disediakan merupakan sesuatu yang berjenjang. Di

dalam Encyclophedia   of   Educational   Evaluation disebutkan: The   term   scale   in   the 

measurement sense,  comes  from the Latin word scale,  meaning "ladder" or “flight  of 

stairs". Hence, anything with gradation can be thought of as "scaled".

Skala banyak digunakan untuk mengukur aspek-aspek kepribadian atau aspek kejiwaan

yang lain. Selain skala, penelitian yang berhubungan dengdn aspek-aspek kejiwaan

memerlukan jenis instrumen-instrumen pengumpul data lain, baik yang berupa tes,

inventori untuk hal-hal umum (general   inventories, misalnyaMinnesota   Multiphasic 

Metodologi Penelitian

Page 14: Metodologi penelitian

Personality   Inventory   - MMPI, dan inventori untuk aspek-aspek khusus (Specific 

Inventories seperti: Rokeach   Dogmatism   Scala,   Fundamental   Interpersonal   Relations 

Orientation   -   Behavior   -   FIRO   -   B,   Study   of   Values, dan lain-lain). Untuk penelitian

pendidikan, walaupun dapat dikatakan tidak terlalu sering menggunakan instrumen-

instrumen seperti disebutkan, tetapi bagi penelitinya perlu juga mengenal ragam alat

pengumpul data aspek-aspek psikologi tersebut.

Problematika pendidikan seperti kerancuan dalam mengikuti pelajaran, lambatnya siswa

menyelesaikan studi serta masalah-masalah yang berhubungan dengan proses belajar,

menjadi topik yang tetap aktual di kalangan pendidikan sekolah formal. Selain penelitian

yang tidak terlalu menyangkut aspek-aspek kejiwaan secara langsung, masih banyak

problem pendidikan yang terkait dengan aspek kejiwaan tersebut, misalnya rendahnya

prestasi disebabkan rendahnya harga diri siswa. Lemahnya semangat belajar

dikarenakan adanya lesu kreativitas dan seterusnya. Itulah sebabnya dalam bagian ini

akan disajikan pula beberapa contoh instrumen untuk mengungkap aspek-aspek

kejiwaan agar para peneliti pendidikan dapat terperinci menggali penyebab timbulnya

masalah pendidikan melalui aspek kejiwaan siswa dan guru yang terlibat di dalam

kegiatan pendidikan tersebut. Namun demikian untuk dapat menggunakan alat-alat

pengungkap gejala kejiwaan seperti tes, inventori khusus dan lain-lain, diperlukan suatu

kemampuan khusus. Pada umumnya mahasiswa lulusan faktultas Psikologi dapat

diminta untuk membantu melaksanakan pengumpulan data yang diungkap melalui

instrumen-instrumen tersebut.

Skala seperti dicontohkan di atas merupakan skala bentuk gradasi dari satu jenis

kualitas. Dalam contoh di atas, alternatifnya ada empat sehingga terdapat empat

tingkatan kualitas kes eringan. Skala yang berasal dari ide yang dikemukakan oleh Likert

dan dikenal dengan skala Likert ini biasanya menggunakan lima tingkatan. Tentu saja

peneneliti dapat membuat variabel dengan menyingkat menjadi tiga tingkatan:

Selalu - Kadang-kadang - Tidak Pernah

dan dapat pula memperbesar rentangan menjadi lima tingkatan:

Misalnya:

Sanga Setuju Abstai Tidak Sangat Tidak

Metodologi Penelitian

Page 15: Metodologi penelitian

t

setuju

n Setuju Setuju

(SS) (S) (A) (TS) (STS)

Pemilihan alternatif diserahkan pada keinginan dan kepentingan peneliti yang

menciptaka instrumen tersebut. Ada Jenis lain yang telah dikembangkan oleh Inkels,

bukan menyajikan alternative jenjang kualitas untuk sesuatu predikat, tetapi jenjang

dari kualitas mini suatu perbuatan. Bentuk skala model. indeks ini menyerupai tes

objektif bentuk pilihan ganda, tetapi alternatifnya menunjuk pada gradasi.

Langkah-Langkah Dalam Menyusun Instrumen

Secara umum penyusunan instrumen pengumpul data dilakukan dengan penahapan

sebagai berikut:

Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada di dalam rumusan judul

penelitian atau yang tertera di dalam problematika penelitian.

1. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel.

2. Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel.

3. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator.

4. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen.

5. Melengkapi instrumen dengan (pedoman atau instruksi) dan kata pengantar.

Metodologi Penelitian