Upload
phamduong
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ii MEMPERBINCANGKAN HAK K EKAYAAN INTElEKTUAL INDIKASI GEOGRAFIS
Hak cipta yang dilindungi lmdang-undang pada:PengarangHak Penerbitan pada : Penerbit P.T.AlumniPercetakan Alumni
EDISI PERTAMA
Cetakan ke-1 TahlU12006
Sebagian atau seluruh isi buku ini dilarang digunakanatau diperbanyak dengan tujuan komersialdalam bentuk apa plU1
tanpa izin tertulis dari Penerbit Alumni, kecuali dalam ha!pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah
dengan menyebutkan buku inisebagai sumber.
ISBN 979 -41-4004 - X
Anggota IKAPI
PENERBIT P.T.A L U M N IJl. B u k it P a k a r T i m u r Il/109Tel. (022) 2501251, 2503038, 2503039Fax.(022)2503044- Bandlll1g-40197Website www.alumni.co.idE-mail : [email protected]
· MemperbincangkanHak Kekayaan . Intelektual
Indikasi Geografis
MIRANDA RISANG AYU, S.H.,LL.M.
Penerbit P.T. ALUMNI,Bandung·2006
iii
Foreword
Miranda Risang Ayu is a lecturer in law atPadjadjaran University in Bandung. An accomplishedscholar in a number of legal fields one of her major areasof interest has been intellectual property. I first metMiranda when she was selected to spend three months atthe University of Technology Sydney as a participant inan Intellectual Property course provided by theAustralian and Indonesian Governments rough theIndonesian Australian Specialised Training Projct(IASTP) Phase II. During her time in Sydney Mirandarecognised the significance for Indonesia of the emergingfield of Geographical Indications of Origin. Sometimelater the faculty at UTS was delighted when Mirandareturned to us as a Master of Laws (LLM) student holdingan Australian Development Scholarship. On this occasionshe again studied intellectual property and wrote someoriginal and thoughtful work on a number of topics,including Geographical Indications for her ResearchProject. By this stage Miranda had become a valued andrespected friend and colleague. In 2005 Miranda is once
v
vi MEMPERBINCANGKAN HAK K EKAYAAN INTELEKTUAL INOIKASI GEOGRAFIS
again a scholar at UTS writing a PhD thesis on an indepth study of Geographical Indications of Origin inIndonesia.
Geographical Indications of Origin is an evolvingarea of intellectual property law and practice. The lawsand the policies that underpin them are in a period ofrapid and of ten complex transition. This is a field of greatsignificance for both industrialised and developingcountries. Industrialised countries are seeking to use theselegal norms e:md structures to reinforce and extend theadvantages that a history of international trade hasbestowed upon them. Developing countries howeverhave an opportunity to put in place legal regimes andcommercial policies which will allow them to create newmarkets and add value to existing markets for goodsderiving special characteristics from their origin withinthe country. Itis also a field of significance for competingproducers within a country who can use the system todifferentiate and identify desirable characteristics of theirlocal products and prevent outsiders from free riding onthe special reputation of the local product.
Indonesia like other countries in our region has boththe challenge of implementing its international treatyobligations by providing a comprehensive legal regimeand opportunities to use the system for the advantage ofproducers and product markets.
Given the significance of the field, its evolving natureand the need for to respond to the opportunities thesystem makes available there is a need in each country forinformed debate and explanation. Fortunately forIndonesia Miranda has made herself an expert in this fieldwith a close understanding of the Indonesian situation
FOREWORD vii
and the international context. In this timely, useful andreadable book Miranda is making a vital contribution tothe debate in Indonesia.
Miranda is a full time scholar and a well known parttime journalist . In this book she is able to combine herextensive legal knowledge and expertise with her talentfor clear communication of important topics. UTS isdelighted and Iam delighted that Miranda is using herexpertise,her scholarship and her communication skills towrite this book and make it available in Indonesia toinform and to enhance the process of development of thelaw.
Professor Philip GriffithLaw Faculty
University of Technology, Sydney
Acknowledgeme t
For all precious supports, I would like to express mygratitude to:
Australian Agency for International Development(AusAID).Law Faculty and University of Gradate School,University of Technology Sydney, New South Wales,Australia.Law Faculty, Padjadjaran University, Bandung, WestJava, IndonesiaDirectorate General of Intellectual Property Rights,Ministry of Justice and Human Rights of the Republicof Indonesia.Alumni Publisher, Bandung, West Java, Indonesia.
For every stimulating comment and inspiring idea, Iwould like to express my deepest respect to: my excellentPhD Principal Supervisor Prof. Philip Barrington Griffith,Prof. Dr. Eddy Damian, S.H., Prof. Sam Blay, Prof. TonyMoon, Prof. Jill McKeough, Prof . Dr. H. Ahmad M.
ix
x MEMPERBINCANGKAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL INDIKASI GEOGRAFIS
Rarnli, S.H., M.H., Prof. Dr. H. Man Suparman, S.H., S.U.,Dr. Rocque Reynolds, and my Alternate SupervisorMr. Bill Childs,LLB, GCLP.
For positive encouragements to study, I would like toexpress my sincere thankfulness to: Prof. Dr. dr. H.Abdullah Himendra, Prof. Dr. H. Endang Saefullah, S.H.,LL.M., Prof. Dr. H. Sri Soemantri, S.H., Prof. Dr. H. BagirManan, S.H., MCL, Prof. Dr. H. Rukmana Amanwinata,S.H.,M.H.,Prof. Dr. H. Otje Salman, S.H., Dr. I Gde PantjaAstawa, S.H., M.H., Mr. Indra Perwira, S.H., M.H., andMr. Rudi Rizki,S.H.,LL.M.
For important institutional assistance, I would like toacknowledge Mr. Steve Haddad, Acting Aus AID LiaisonOfficer in University of Technology Sydney, and dra. SriLastami, MT,MIP from Directorate General of IntellectualProperty Rights,.Ministry of Justice and Human Rights ofthe Republic of Indonesia.
In addition, many thanks for the vital helps from UTSLaw Specialist Librarians Ms. Billie Vlies and Mr. GregHempshire, my French teacher Mrs. Muriel Bazin,and theUTS Law Faculty administration staffs: my best friendMs. Valda Cooper, Mrs. Amrita Mukhopadhya y andMrs.Nola Grierson.
I am also pleased with my colleagues and friends'genuine concern ;in the Law Faculty, PadjadjaranUniversity: Gusman, Widati, Susi Dwi, Hemadi, Inna,Rahayu, Chitta, and in the Post-Graduate ResearchStudent Bay of the Law Faculty, University of TechnologySydney: Mohamad, Sandy, Grace, Angus, Annas, Kunda,Veronica, Tina, and Nurul.
ACKNOWlEOGEMENT xi
Last but not least, I believe that every success isessentially come from the Kindness of God, which isreflected in the presence of unconditional love fromNanang Burhan and my children Sadra, Majma, andMahatma, and the sincere supports from my parentsAdri-Runi Palar, my brothers, sisters, cousin Alvin-Novi,Xenia-Radwin, Karmen, all members of my extendedfamily and family-in-law in Indonesia, and my spiritualteacher Muhammad Zuhri.
Especially for Prof. Dr. Mieke Komar Kantaatmadja ,S.H., MCL, CN, all I would like to say is: I alwaysremember her words whenIwas a teen: book can change.
Thank you.
Sydney, October 2005
Miranda Risang Ayu, S.H., LL.M.Law Lecturer, Padjadjaran University, Bandung, Indonesia
PhD Candidate, Law Faculty, University of TechnologySydney (2004 - 2007)
Kata Pengantar
Indikasi Geografis adalah salah satu rezim HakKekayaan Intelektual yang mengatur tentang tanda suatuproduk sehingga tampak jelas bahwa kualitas ataukarakter khusus dari produk itu dipengaruhi secaraesensial oleh tempat asalnya. Tanda ini biasanya terdiridari nama asal produk, tetapi dapat juga terdiri darisimbol atau penamaan yang secara langsung menunjukkepada tempat asal produk tersebut. Tempat asal inisering kali menjadi jaminan bagi keunikan dan kualitasproduk, sehingga dengan mengindikasikan tempatasalnya, nilai ekonomis produk tersebut juga meningkat.Secara teoretis, produk yang potensial untuk dilindungirezim Indikasi Geografis dapat berupa produk-produkpertanian, pangan, dan bahkan barang-barang kerajinan,selama produk-produk tersebut mengusung nama tempatasal, dan kualitasnya secara nyata dipengaruhi olehkarakteristik khas tempat asalnya tersebut.
Meskipun menurut Petjanjian Multilateral tentangAspek-Aspek Hak Kekayaan Intelektual Yang Terkait
xiii
xiv MEMPERBINCANGKAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL INDIKASI GEOGRAFIS
Dengan Perdagangan·atau Perjanjian TRIPs (the Agreement of Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rightsatau TR!Ps Agreement ), Indikasi Geografis merupakanrezim yang sama penting dengan rezim-rezim HakKekayaan Intelektual terkenal lainnya seperti Paten,Merek atau Hak Cipta, Indikasi Geografis belum begitupopuler, terutama di negara-negara Asia. Di Indonesia,Indikasi Geografis merupakan aturan sisipan dari Merek,yang barn dikembangkan belakangan .
Kekurangpopuleran ini tampaknya disebabkan olehjumlah produk Indikasi Geografis yang kini telah dapatdilindungi di berbagai negara yang memang tidaksebanyak produk-produk yang bisa dipatenkan atau
· mungkin dilindungi melalui rezim Merek atauHakCipta.Terlebih lagi, ketika tampak bahwa Perjanjian TRIPsyang kini berlaku, temyata seperti mengkhususkanperlindungan Indikasi Geografis terkuat hanya bagiproduk minuman anggur dan minuman keras. Timbulkesan bahwa seakan-akan, Indikasi Geografis memanghanya penting untuk melindungi kedua jenis produk itu,yang tipikal merupakan primadona produk negaranegara Komunitas Eropa saja. Selain itu, memang belumada kesepakatan dari berbagai negara anggota TRIPsmengenai cara paling efektif untuk melindungi potensipotensi Indikasi Geografis baik di tingkat nasionalmaupun intemasional. Hal inimelonggarkan ketertarikanbanyak negara anggota TR!Ps untuk secara bergegasmemproteksi potensi-potensinya tanpa terlebih dulumenimbang untung-rugi, kebutuhan riel dalamnegerinya, dan perkembangan perdebatan hangat seputarcara terbaik untuk melindungi Indikasi Geografis diforum-forum intemasional yang tengah terns berjalan.
KATA PENGANTAR xv
Padahal, perlindungan rezim Indikasi Geografis inimemilik.i beberapa aspek khusus yang membuatnya amatrelevan untuk dikembangkan di negara -negara Asia,khususnya Indonesia. Selain sebagai rezim Hak KekayaanIntelektual yang masih paling terbuka terhadap pengaruhragam budaya yang berbeda-b eda di seluruh dunia,Indikasi Geografis juga amat menghargai keterkaitanhistoris dari suatu produk dengan tempat asalnya.Tambahaii. lagi, karakter kepemilikan Indikasi Geografisbersifat kolektif. Aspek-aspek ini membuat IndikasiGeografis amat potensial untuk difungsikan sebagai"perekat" produk kepada daerah asal, sehingga produkyang dilindunginya dapat tetap memberi keuntunganekonomis tertinggi bagi produsen asli dari daerah asalproduk tersebut. Bahkan, di beberapa negara Eropa,perlindungan Indikasi Geografis ini telah secara nyatamengangkat kesejahteraan produsen-produsen di dalamsuatu lokalitas tertentu yang letaknya terpencil dan hanyamemiliki altematif mata pencaharian yang amat sedikit.Aspek-aspek khusus Indikasi Geografis ini sudah tentumerupakan aspek-aspek perlindungan Hak KekayaanIntelektual yang paling dibutuhkan oleh mayoritasnegara-negara Asia, yang dikenal dengan keragamanbudaya, akar historis produk yang kuat, budayakepemilikan kolektif, kepentingan untuk tetap"menguasai" produk-produk bangsanya sendiri, sertapersoalan kemiskinan yang serius.
Sejak tahun 2001, desakan banyak negara untukmerevisi isi Perjanjian TRIPs makin mengemuka. Hal inidiikuti dengan langkah-langkah nyata beberapa negaraAsia untuk mulai membangun sistem perlindunganIndikasi Geografisnya dengan tidak mengkhususkanperlindungan Indikasi Geografis terkuat hanya bagi
xvi MEMPERBINCANGKAN HAK KEKAYAAN INTEt£KTUAL INOIKASI GEOGRAFIS
minuman anggur dan minuman keras yang dinilai terlalubercorak Barat, tetapi juga bagi produk-produk lainnya,sehingga produk-produk primadona nasional negaranegara itu juga bisa tercakup dalam perlindungan terkuattersebut. Hal ini membuat perlindungan IndikasiGeografis semakin menarik untuk didiskusikan.
Berkaitan dengan hal-hal menarik yang bersifatkontemporer tersebut, kehadiran sebuah buku yangmendis-kusikan aspek-aspek tersebut tampaknya amatrelevan. Buku itu hendaknya dapat mengawalipendalaman pengertian tentang makna IndikasiGeografis, mendiskusikan berbagai aspek IndikasiGeografis, terkait dengan perkembangan perlindunganlndikasi Geografis di Indonesia, dan ditulis dalam bahasaIndonesia . Atas dasar relevansi inilah penulis berusahamenyusun buku ini.
, / Isi buku ini sendiri sesungguhnya merupakan hasilVriset penulis selama menempuh jenjang 52 (Maret
Desember 2002) di Faculty of Law,University of TechnologtjSydney, Australia, yang telah dilengkapi dengan bahanbahan studi literatur tahun pertama jenjang 53 (2004-2007) di tempat yang sama, atas beasiswa AustralianDevelopment Scholarship -Aus AI D. Penerbitan memangmerupakan salah satu target penting yang harusditunaikan oleh seorang kandidat Doctor of Philosophy inLaw (PhD) yang memang diproyeksikan untuk
mengkhususkan pengabdiannya di bidangaktivitasakademis dan kepenulisan.
Berkaitan dengan penerbitan buku ini, penulismenghaturkan terima kasih setinggi-tingginya bagipembimbing utama penulis Prof. Philip BarringtonGriffith, serta kepada Prof. Dr. Eddy Damian, S.H.,
....
KATA PEIGAlnAll . lH ii
selaku guru besar Hak Kekayaan Intelektual diUniversitas Padjadjaran sekaligus Pimpinan PenerbitP.T.Alumni, Bandung.
Semoga buku ini dapat menjadi setetes ilmu dansarana pembelajaran yang berharga, bail< bagi pempacamaupun bagi penuliss_ ndiri.
• . . ----- <
/
Sydney, Desember 2005/"/ Penulis
___ ..--_
---- ------- .
DAFTAR ISi
FOREWORD .... ...... . . ......... .. . . . ...... .... . vACKNOWLEDGEMENT .... . . . . ..... ... ......... . ixKATA PENGANTAR..................................................................xiiiDAFf AR ISi.........................................................................xix
BAB I Pendahuluan . ........ . . .... . ..... . ..... . 11. Apakah Indikasi Geografis itu? .. ........ 12. SejarahSingkat Indikasi Geografis .... ... 2
2.1 lndikasi Geografis Pertama .......... 22.2 Intemasionalisasi Pengaturan Indikasi
Geografis ., ............. . ......... 32.3 lndikasi Geografis dalam Agenda
Pembangunan Doha 2001 ...... ..... 63. Mengapa Indikasi Geografis? ........... 84. Ruang Lingkup, Metode dan Tujuan Isi
Buku , ........................ ...... . 12
BAB II Perjanjian-Perjanjian Intemasional yangTerkait dengan Nama Asal Suatu Produk ... 151. Konvensi Paris tentang Perlindungan Hak
Kekayaan Industrial 1883 ..... . ...... . .. 16
xix
xx MEMPERBINCANGKAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL INDIKASI GEOGRAFIS
2 Perjanjian Madrid 1891 tentang Penghapusan Indikasi Sumber Barang yang Palsuatau Menipu (The M adrid Agreement 1891for the Repression of False or DeceptiveIndications ofSourceon Goods) . . ... ...... . 19
3. Perjanjian Lisabon tentang Perlindungandan Pendaf taran lntemasional ApelasiAsal 1958 (Lisbon Agreement of 1958for theProtection of Appellations of Origin)......................... 20
4. Perjanjian Madrid 1891 dan ProtokolMadrid tentang Pendaftaran IntemasionalMerek 1989.........................................................23
5. Indikasi Geografis dalam Perjanjian TRIPs. 255.1 Prinsip-prinsip Dasar PetjanjianTRIPs 285.2 Ketentuan-Ketentuan Indikasi Geo-
grafis dalam TRIPs ..........................................295.2.1 Pengertian Indikasi Geografis
dalam TRIPs ......................................... 295.2.2 Tingkat-Tingkat Perlindungan
Indikasi Geografis ·rnenurutPetjanjian TRIPs . ... .... . . . .. 32
5.2.3 Ketentuan Kepernilikan danJangka Waktu PerlindunganIndikasi Geografis Menurut Per-janjian TRIPs ..... ... . ..... . . 33
5.2.4 Tumpang-tindih antara IndikasiGeografis danMerek .........................35
BAB III Beberapa Istilah dan Pengertian SeputarIndikasi Geografis . . ... . . . . . . . .. . . .. . . . . . 391. Indikasi Geografis atau lndikasi Geografis
yang Dilindungi (Geographical Indicationatau Protected Geographical Indication) .... . 41
2. Apelasi Asal atau Apelasi Asal Terkontrol(The Appellation of Origins atau !'Appellationd 'Origine Controllee) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 44
3. Indikasi Sumbex; atau Indikasi Asal (Indi-.cationofSource)...........................................................47
DAFTAR ISi xxi
4. Penunjuk Asal yang Dilindungi (ProtectedDesignation of Origins) . .. . ..............
49
5. Indikasi Geografis tidak Langsung (IndirectGeographical Indications) ................ 51
6. Nilai Tradisional, Kekhususan TradisionalTetjamin atau Ekspresi Tradisional (Traditional Denomination, Traditional SpecialityGuaranted atau Traditional Expression).....................52
7. Tambahan Ekspresi yang Dilindungi(AncillaryProtected Expression) ............ 53
8. Indikasi Daerah Asal (Indication of RegionalOrigin) ........... ..... . ...... ... . . .. 54
BAB IV Perlindungan Indikasi Geografis di Australia 551. Hubungan Bilateral antara Australia
dengan Komunitas Eropa Berkaitan de-nganPerlindungan IndikasiGeografis ... 57
2. Undang-Undang Praktik Dagang Australia 1974 (Cth) tentang Praktik PersainganTidak Sehat . .......... ........ ........ 612.1 Perbedaan Merek dan Indikasi Geo-
grafis dalam Sistem Hukum Australia . 622.2 Konsekuensi Kemiripan Sifat antara
Indikasi Geogarfis dan Merek dalarnSistemHukum Australia ........... . 66
3. Sistem Kategorisasi Indikasi Geografis diAustralia ... .... . ..... .. ..... . .... . .. 71
4. Sistem Registrasi Indikasi Geografis diAustralia . . . . ... . ..... ..... . . .. . . . . . .. 77
5. Eksistensi Komite Indikasi Geografis diAustralia . .. . . . ...... ..... . ...... .... 78
BAB V Perlindungan Indikasi Geografis di AmerikaSerikat . . .. . . . . .... . .... . . . . . . . . . ... . .... 83
1. Sertifikat Merek Amerika Serikat . . ..... .2. Perlindungan Indikasi Geografi Tingkat
Kedua TRIPs di Amerika Serikat . . . .. . . .
84
90
xxii MEMPERBINCANGKAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAl INDIKAS1 GEOGRAFIS
3. Indikasi Geografis Homonim di AmerikaSerikat..................................................................91
4. Kepemilikan ...........................................................935. Penegakan Hukum lndikasi Geografis di
Amerika Serikat ..................................................94
BAB VI Perlindungan Indikasi Geografis dalamKomunitas Eropa......................................................951. Dasar-Dasar Hukum Perlindungan Indi-
kasi Geografis di Eropa .. . . ..... . . . . ... 962. Peraturan Komunitas Eropa (EEC) Nomor
2081Tahun 1992 ............................................... 1003. Keputusan Turron (The Turron Decision) .. 1044. Perlindungan Indikasi Geografis di
. Perancis ............................................................... 105
BAB VII Perlindungan Indikasi Geografis di India ... 1091. Definisi lndikasi Geografis di India .................. 1112. Pemegang Hak Indikasi Geografis di India 1123. Dasar Penolakan Pendaftaran Indikasi
GeografisdiIndia ........................................... 1134. Indikasi Geografis Homonim di India .............. 1155. Jangka Waktu Perlindungan Indikasi
Geografis di India .................1156. Sistem Konstitutif bagi Indikasi Geografis
di India ...........................................................1167. Tumpang-tindih Perlindungan Merek dan
IndikasiGeografisdiIndia ..............................1188. Perlindungan Barang Bernama Asal dari
Luar India ......................................................... 1199. Peraturan India tentang lndikasi Geografis
atas Barang 2002............................................... 121BAB VIII Perlindungan Indikasi Geografis di Vietnam 123
1. Hukum VietnamtentangIndikasiGeografis 1252. Asal-Mula Perlindungan Indikasi Geo-
grafis di Vietnam...............................................1253. Apelasi Asal dan lndikasi Geografis dalam
KodeSipil Republik SosialisVietnam ...............126
xxiv . MEMPERBINCANGKAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL INDIKASIGEOGRAFIS
6. Karakter:Indikasi Geografis, Indikasi Asaldan Ketidaktersediaan Perlindungan Ting-katKeduaTRIPs ............................................... 153
7. Sistem Pendaftaran Indikasi Geografis diIndonesia: Sistem Kategorisasi IndikasiGeografis dan Ketidaktersediaan SistemRegistrasi yang Implementatif ...................157
8. Kemungkinan Indikasi Geografis dilindungi sebagai Merek Kolektif atauPemberian Sertifikat Merek ...·..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................158
9. Efektivitas Lembaga yang BerwenangMengupayakan Perlindungan Indikasi Geografis
16310. Kewenangan is::onsumen Mengajukan Per-
mohonan Pendaftaran Indikasi Geografis. . 16611. Kewenangan Menentukan Batas Wilayah
yang Mewakili Indikasi Geografis......................16812. Peraturan Pemerintah tentang Prosedur
Pendaftaran Indikasi Geografis ........................ 17012.1 Rancangan Peraturan Pemerintah
Pertama tentang Prosedur Pendaf-taran Indikasi Geografis ............................ 170
12.2 Rancangan Peraturan PemerintahKedua tentang Prosedur Pendaftaranlndikasi Geografis ..................................... 175
12.3 Rancangan Peraturan PemerintahKetiga tentang Prosedur PendaftaranIndikasi Geografis ..................................... 178
13. Pentingnya Pertimbangan Nilai-Nilai Bu-daya Setempat ..................................................185
DAFfAR PUSTAKA................................................................189INDEKS ................ . ............ . . .........• . 209
.
A
Pendahuluan
1. Apakah IndikasiGogrisit??.,,,)
pakah Indikasi Geografis (Geographical Indicationsatau Gis) itu? Secara mudah,. Indikasi Geografisdiartikan sebagai salah satu jenis atau rezim dari
Hak Kekayaan Intelektual selain Paten, Hak Cipta,Informasi Rahasia/Rahasia Dagang, dan beberapa jenishak kekayaan intelektual lainnya. Indikasi Geografismerupakan sebuah nama dagang yang dikaitkan, dipakaiatau dilekatkan pada kemasan suatu produk danberfungsi rnenunjukkan asal tempat produk ·tersebut.Asal tempat itu rnengisyaratkan bahwa kuaHtas produk.tersebut amat dipengamhi oleh tempat asalnya, sehinggaproduk itu bernilai unik di benak masyarakat, khususnyakonsumen, yang tahu bahwa tempat asal itu rnemangpunya kelebihan khusus ·dalam menghasilkan suatuproduk.
Hingga saat ini, pengertian Indikasi Geografis sendirisesungguhnya amat bervariasi, baik dari definisi rnaupun
1