27

Click here to load reader

HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

HAKI - Hak atas Merek dalam Menumbuhkan Kreativitas Pengusaha Muda (Young Entrepreneur) dalam Berusaha

Citation preview

Page 1: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

HAK ATAS MEREK DALAM MENUMBUHKAN KREATIVITAS PENGUSAHA MUDA (YOUNG

ENTREPRENEUR ) DALAM BERUSAHA

Disusun Oleh:

Agri annisaa (1710072)Elsa alvionita (1710079)

Wisnu alexander (1710084)Mutiara novita (1710085)

Arif t. p. (1710089)

Page 2: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

Latar belakang pembahasanMerek sebagai salah satu wujud karya intelektual memiliki

peranan penting bagi kelancaran dan peningkatan perdagangan barang atau jasa dalam kegiatan perdagangan dan investasi.

Seiring dengan makin ketatnya persaingan dan begitu pentingnya fungsi dari sebuah merek, dunia perdagangan menuntut adanya suatu bentuk penyesuaian perlindungan hukum terhadap merek atas produk yang diperdagangkan.

Dengan didaftarkannya merek tersebut kepada Dirjen HKI, para pengusaha akan mendapat perlindungan hukum terhadap merek atas produknya dari usaha pembajakan atau peniruan dari pihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab dan juga sebagai pacuan untuk terus meningkatkan kualitas dan kreativitas atas produknya agar mereknya memiliki citra yang baik di mata konsumen serta mendapat kepercayaan dari para konsumen.

Page 3: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

Tujuan pembahasan

Memberikan pengetahuan tentang fungsi dan peranan merek atas suatu produk.

Memberikan pengetahuan tentang hak atas merek.

Memberikan gambaran atas peranan merek dalam menumbuhkan kreativitas pengusaha muda (young entrepreneur) dalam berusaha.

Page 4: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

LANDASAN TEORI

- Pengertian merek – Definisi merek menurut pasal 1 ayat 1

UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek adalah “tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.”

Page 5: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

LANDASAN TEORI

^ kriteria elemen suatu merek ^Menurut Keller yaitu sebagai berikut. Memorability (Mudah Diingat) Meaningful (Bermakna) Likable (Menarik) Adaptability (Fleksibel) Protectability (Legal)

Page 6: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

LANDASAN TEORI

- Fungsi merek - a. Bagi Konsumen Sebagai Identitas Asal Produk. Mengurangi Risiko. Meminimalisasi Biaya dalam Proses

Pengambilan Keputusan Pembelian. Sebagai Alat Simbol Pembeda. Sebagai Tanda Kualitas.

Page 7: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

LANDASAN TEORI

- Fungsi merek - a. Bagi Produsen atau Perusahaan Membantu untuk Mengetahui Siapa Pengguna

Produk yang Dihasilkan dan Tren yang Ada dalam Pembelian di Lokasi-lokasi Tertentu.

Melindungi secara Hukum terhadap Fitur Unik yang Dimiliki oleh Suatu Produk.

Dapat Menjadi Salah Satu Kenggulan Kompetitif dalam Persaingan yang Ada.

Menghasilkan Pendapatan Keuangan bagi Perusahaan.

Page 8: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

LANDASAN TEORI- Brand awareness -Brand Awareness adalah kemampuan calon pembeli atau konsumen untuk mengenali maupun mengingat sebuah merek. Brand Awareness merupakan salah satu faktor penting yang dibutuhkan para perusahaan untuk memperkuat merek produknya. Sebab bila semakin banyak konsumen yang mengingat suatu merek produk, maka semakin besar pula intensitas pembelian yang akan mereka lakukan.Brand Awareness didefinisikan menjadi 3 tingkatan, yaitu:Brand Recognition (Pengenalan)Brand Recall (Mengingatkan Kembali)Top of Mind (Puncak)

Page 9: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

LANDASAN TEORI- Pengertian hak atas merek -Sesuai dengan Pasal 3 UU No.15 Tahun 2001 tentang merek, hak atas merek adalah “hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pemilik Merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri Merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya.”

Pendaftaran hak merek dimulai dengan melakukan permohonan pendaftaran merek oleh pemohon yang dapat berasal dari orang/perorangan, kelompok, dan badan hukum (CV, firma, perseroan).

Page 10: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

LANDASAN TEORI

- Fungsi pendaftaran merek -Sebagai alat bukti bagi pemilik yang berhak atas merek yang didaftarkan.Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sama secara keseluruhan atau sama pada pokoknya yang dimohonkan oleh pendaftar lain untuk barang/jasa sejenis.Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama secara keseluruhan atau sama pada pokoknya untuk barang/jasa sejenis secara tanpa izin.

Page 11: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

LANDASAN TEORI- Merek yg tidak dapat didaftarkan -

Didaftarkan oleh pemohon yang bertikad tidak baik;

Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas keagamaan, kesusilaan, atau ketertiban umum;

Tidak memiliki daya pembeda;Telah menjadi milik umum; atauMerupakan keterangan atau

berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya.

Page 12: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

LANDASAN TEORI

- Hal yang Menyebabkan Suatu Permohonan Merek Harus Ditolak oleh Dirjen HKI -Permohonan harus ditolak oleh Dirjen apabila merek tersebut:Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek milik pihak lain yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang dan/atau jasa yang sejenis;Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis;Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan indikasi-geografis yang sudah dikenal.

Page 13: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

LANDASAN TEORI

- Hal yang Menyebabkan Suatu Permohonan Merek Harus Ditolak oleh Dirjen HKI -Merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto, atau nama badan hukum yang dimiliki orang lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari yang berhak;Merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera, lambang atau simbol atau emblem negara atau lembaga nasional maupun internasional, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang;Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel resmi yang digunakan oleh negara atau lembaga Pemerintah, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang.

Page 14: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

LANDASAN TEORI

- JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERDAFTAR –

Merek terdaftar mendapat perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Penerimaan dan jangka waktu perlindungan itu dapat diperpanjang.

Page 15: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

LANDASAN TEORI

- Perpanjangan jangka waktu perlindungan merek terdaftar –

Permohonan perpanjangan pendaftaran merek dapat diajukan secara tertulis oleh pemilik merek atau kuasanya dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu perlindungan bagi merek terdaftar tersebut.

Page 16: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

LANDASAN TEORI

- Prosedur permohonan pendaftaran merek -

1. Permohonan pendaftaran Merek diajukan dengan cara mengisi formulir yang telah disediakan untuk itu dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap 4 (empat).

2. Pemohon wajib melampirkan:• Surat pernyataan di atas kertas bermaterai cukup yang

ditandatangani oleh pemohon (bukan kuasanya), yang menyatakan bahwa merek yang dimohonkan adalah miliknya;

• Surat kuasa khusus, apabila permohonan pendaftaran diajukan melalui kuasa;

• Salinan resmi akte pendirian badan hukum atau fotokopinya yang dilegalisir oleh notaris, apabila pemohon badan hukum;

Page 17: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

LANDASAN TEORI

- Prosedur permohonan pendaftaran merek -

•24 lembar etiket merek (4 lembar dilekatkan pada formulir) yang dicetak di atas kertas;

•Fotokopi kartu tanda penduduk pemohon;•Bukti prioritas asli dan terjemahannya

dalam bahasa Indonesia, apabila permohonan diajukan menggunakan hak prioritas;

•Bukti pembayaran biaya permohonan.

Page 18: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

Hak atas Merek dalam Menumbuhkan Kreativitas Pengusaha Muda dalam Berusaha

Kreativitas dan pendaftaran merek merupakan dua hal pokok yang sangat penting bagi pengusaha untuk menciptakan produknya. Pendaftaran merek selain dibutuhkan sebagai perlindungan hukum atas merek suatu produk juga dibutuhkan agar produk-produk lokal dapat menembus pasar ekspor.Bagi pengusaha muda di Indonesia, mereka pada umumnya memulai langkah awalnya dengan mendirikan usaha kecil menengah (UKM) dengan mengandalkan kreativitas yang ada pada diri mereka masing-masing. Hasil daripada kreativitas tersebut ternyata disambut dengan baik oleh para konsumen, sehingga dari tahun ke tahun permintaan akan produk dari industri kreatif semakin meningkat.

Page 19: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

Hak atas Merek dalam Menumbuhkan Kreativitas Pengusaha Muda dalam Berusaha

Jadi, seiring dengan tumbuhnya sektor ekonomi kreatif di Indonesia, maka persaingan akan semakin ketat dalam menciptakan produk-produk yang kaya akan kreativitas dari para pelaku usaha yang bergerak di bidang tersebut. Oleh karena itu, peranan hak atas merek menjadi sangat penting bagi para pengusaha di bidang industri kreatif untuk melindungi produk-produk ciptaannya serta nilai orisinalitas atas produk tersebut, karena kasus peniruan serta pembajakan menjadi sangat rentan terjadi di tengah-tengah ketatnya persaingan dan juga bermanfaat bagi perekonomian nasional karena produk atas merek terdaftar nantinya bisa diekspor ke mancanegara.

Page 20: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

Studi Kasus : “MAIKA Etnik”

- Visi & misi “maika etnik” -

VISI“Menyusun Kekuatan Bisnis Etnik Fashion Asli Indonesia dalam Menghadapi Pasar Global di Masa yang Akan Datang.”

MISIMenggali kreativitas dalam rancang fashion etnik

dengan memanfaatkan kemudahan bahan baku.Membuka lapangan kerja baru.Menawarkan bentuk fashion baru bagi konsumen.

Page 21: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

Studi Kasus : “MAIKA Etnik”

- merek, logo, dan slogan “maika etnik” -

MEREK MAIKA, itulah kata pertama yang akan terdengar untuk merek dari tas kanvas yang mempunyai ciri khas tertentu yang bernuansa etnik. MAIKA itu sendiri merupakan singkatan nama dari Edwin Maidhanie dan Ika Yustika Pandunesia sebagai pemiliknya. Merek MAIKA Etnik memang tampak sederhana, tetapi mudah diingat dan mampu mewakili karakter serta identitas dari produk yang dihasilkan, dan yang paling penting lagi yaitu orisinil.

Page 22: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

LOGO

Studi Kasus : “MAIKA Etnik”

Page 23: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

Studi Kasus : “MAIKA Etnik”

SLOGAN

“Let’s start the day with smile”, merupakan slogan yang dimiliki oleh MAIKA Etnik. Slogan tersebut diambil dari filosofi bahwa MAIKA Etnik bukan sekedar fashion atau colorful bag. MAIKA Etnik adalah cara kita memaknai hidup. Hidup harus ceria, semangat dan penuh dengan solusi yang di mulai dengan senyuman di pagi hari.

Hidup akan lebih bermakna jika melakukan yang terbaik dengan apa yang kita geluti, dan akan lebih indah bila apa yang kita lakukan bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi orang lain.

Cerminan pribadi dan estetika warna hadir setua alam semesta memberi sentuhan menyempurnakan keindahan. Hampir tak terpikirkan betapa mulianya ciptaan Allah SWT yang selalu serasi dipadu padan.

Page 24: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

Studi Kasus : “MAIKA Etnik”

Peranan merek dalam kreativitas “maika etnik”

Asal mula pemilik mendirikan MAIKA Etnik yaitu berawal dari hobi Ika Yustika Pandunesia berkreasi dalam perpaduan warna dan pekerjaan tangan yang digabungkan sehingga dapat menghasilkan suatu tas yang berbeda dan unik.

Sesuai dengan nama mereknya, MAIKA Etnik mengusung tema Etnik Modern, yang bermain pada penggabungan warna, kain perca, mute, kancing, kancing batok, zig zag, pita, renda, dan jelujur tangan sehingga dapat membuat setiap design produk MAIKA Etnik mempunyai ciri khas dan berkarakter. Berbagai macam produk yang dihasilkan serta design produk yang berbeda dan unik menunjukkan bahwa MAIKA Etnik mempunyai kreativitas yang tinggi dalam menciptakan produk-produknya.

Page 25: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

Produk-produk MAIKA Etnik

Page 26: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

KESIMPULAN

Sebagai pengusaha muda (young entrepreneur), kita harus kreatif dan berani berkreasi, seperti MAIKA Etnik yang mampu mengkreasikan ide nya pada sebuah kanvas. Hal yang menjadi keunikan tersendiri dalam bisnis ini adalah motif dari kerajinan yang diciptakan oleh MAIKA Etnik, serta mengkombinasikannya dengan warna yang cantik. Ketika kita telah mampu menciptakan sebuah merek yang orisinil dan berkarakter, serta produk atas merek tersebut berkualitas, maka langkah selanjutnya yang harus kita tempuh adalah mendaftarkan merek kita kepada Dirjen HKI untuk mendapat perlindungan hukum atas merek kita di tengah ketatnya persaingan dunia bisnis atau perdagangan dan agar produk kita dapat menembus pasar ekspor.

Page 27: HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual)

SARAN

Sebagai calon pengusaha muda sebaiknya kita menciptakan suatu produk yang unik dan berkarakter dengan mengerahkan seluruh daya kreativitas yang kita miliki.

Menciptakan merek yang unik dan kreatif.Pemerintah sebaiknya lebih sering lagi dalam

memberikan pengarahan tentang peranan merek kepada calon pengusaha muda.

Teruntuk rekan rekan wanita sebaiknya mengunjungi rumah kreatif MAIKA Etnik di Bogor dan rasakan betapa bangganya kita memiliki sesama rekan wanita yang kreatif yang mampu menorehkan benang di kanvas menjadi sesuatu yang indah. Siapa tahu hal tersebut bisa menjadi sumber inspirasi bagi kita calon pengusaha muda.