Upload
bayu-setia-husni
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/28/2019 Memahami Kelainan Jantung Kongenital
1/3
Memahami Kelainan Jantung Kongenital
Oleh: Yanto Sandy Tjang
Kelainan jantung kongenital atau bawaan adalah kelainan jantung atau malformasi yang muncul
saat kelahiran. Kebanyakan kelainan jantung kongenital meliputi malformasi struktur di dalam
jantung maupun pembuluh darah besar, baik yang meninggalkan maupun yang bermuara padajantung. Kelainan ini merupakan kelainan bawaan tersering pada anak, sekitar 8-10 dari 1.000
kelahiran hidup.
Kelainan ini bisa saja ringan sehingga tidak terdeteksi saat lahir. Namun pada anak tertentu, efek
dari kelainan ini begitu berat sehingga diagnosis telah dapat ditegakkan bahkan sebelum lahir.
Dengan kecanggihan teknologi kedokteran di bidang diagnosis dan terapi, banyak anak dengan
kelainan jantung kongenital dapat ditolong dan sehat sampai dewasa.
Umumnya, penyebab kelainan jantung kongenital belum diketahui. Namun ada beberapa faktor
risiko yang dianggap berkaitan, yaitu kelainan kromosom atau genetik pada anak, pemakaianobat-obatan tertentu semasa kehamilan, konsumsi alkohol, dan infeksi virus pada ibu saat
kehamilan awal. Selain itu, risiko melahirkan anak dengan kelainan jantung juga berlipat pada
ibu hamil yang punya kelainan jantung kongenital.
Ada berbagai jenis kelainan jantung kongenital. Umumnya ditentukan oleh lokasi dan beratnya
kelainan.
Anatomi jantung
Jantung manusia terdiri dari dua sisi yang terbagi dalam empat ruangan. Sisi jantung kanan
berfungsi memompa darah kotor dari tubuh ke paru, tempat darah mendapatkan kembali zatasam. Darah kaya zat asam ini akan kembali ke sisi jantung kiri, kemudian dipompakan ke
seluruh tubuh.
Agar proses berjalan baik diperlukan kesempurnaan dari lima komponen berikut. Pembuluh
darah vena yang mengangkut darah kembali ke jantung dari tubuh dan paru, serambi jantung
yang menampung darah yang kembali ke jantung, bilik jantung yang memompa darah ke luar
dari jantung ke paru dan tubuh, keempat katup jantung yang mengatur arah aliran darah, sertapembuluh darah aorta (mengangkut darah berkadar tinggi zat asam dari bilik jantung kiri ke
seluruh tubuh), dan pembuluh darah paru (mengangkut darah kotor dari bilik jantung kanan keparu).
Kelainan yang dapat terjadi di antaranya kelainan pada sekat antara serambi atau bilik jantung
sehingga menyebabkan percampuran darah sisi jantung kanan dan kiri, penyumbatan atautertutupnya salah satu katup jantung sehingga terjadi obstruksi aliran darah, kebocoran dari salah
satu katup jantung sehingga terjadi pengaliran balik darah ke ruangan asal, hubungan tidak
normal antara vena, jantung, dan pembuluh darah besar jantung sehingga menyebabkan arah
7/28/2019 Memahami Kelainan Jantung Kongenital
2/3
aliran darah ke tempat yang salah, serta penyumbatan baik pada vena yang bermuara ke jantung
atau pembuluh darah besar yang meninggalkan jantung sehingga menurunkan aliran darah.
Kelainan otot jantung juga ada yang kongenital, bisa melemahkan otot jantung hingga terjadigagal jantung.
Jenis kelainan jantung kongenital terbanyak adalah bocornya, baik sekat serambi maupun bilikjantung, transposisi pembuluh darah besar dan tetap terbukanya saluran penghubung antara aorta
dan pembuluh darah paru.
Gejala
Manifestasi klinis kelainan jantung kongenital sangat bervariasi, tergantung macam kelainannya.
Kelainan yang menyebabkan penurunan aliran darah ke paru atau percampuran darah berkadar
tinggi zat asam dengan darah kotor dapat menimbulkan sianosis, ditandai oleh kebiruan di kulit,
kuku jari, bibir, dan lidah. Ini karena tubuh tidak mendapatkan zat asam memadai akibatpengaliran darah kotor ke tubuh. Pernapasan si anak akan lebih cepat dan nafsu makan
berkurang.
Daya toleransi gerak yang rendah mungkin ditemukan pada anak yang lebih tua. Kelainan yang
dapat menyebabkan sianosis atau kebiruan adalah penyumbatan katup pulmonal (antara bilik
jantung kanan dan pembuluh darah paru) yang mengurangi aliran darah ke paru, tertutupnyakatup pulmonal (pada muara pembuluh darah paru) yang menghambat aliran darah dari bilikjantung kanan ke paru, tetralogi fallot (kelainan yang ditandai oleh bocornya sekat bilik jantung,
pembesaran bilik jantung kanan, penyempitan katup pulmonal dan transposisi aorta), serta
tertutupnya katup trikuspidal (terletak antara serambi dan bilik jantung kanan) yang menghambataliran darah dari serambi ke bilik jantung kanan.
Selain itu, gejala kebiruan juga bisa muncul jika terjadi transposisi pembuluh darah besar,gangguan pertumbuhan ruangan, katup dan pembuluh darah yang berhubungan dengan sisi
jantung kiri, serta kelainan akibat salah bermuaranya keempat vena paru yang seharusnya ke
serambi jantung kiri.
Beberapa jenis kelainan jantung kongenital juga dapat menyebabkan gagal jantung. Kelainan ini
menyebabkan terjadinya aliran darah dari sisi jantung kiri ke sisi jantung kanan yang secaraprogresif meningkatkan beban jantung.
Gejala dari gagal jantung berupa napas cepat, sulit makan dan menyusu, berat badan rendah,infeksi pernapasan berulang, dan toleransi gerak badan yang rendah. Termasuk dalam kelainan
ini adalah bocornya sekat serambi atau bilik jantung, menetapnya saluran penghubung antara
aorta dan pembuluh darah paru yang seharusnya tertutup setelah lahir, gangguan pertumbuhan
ruangan, katup dan pembuluh darah yang berhubungan dengan sisi jantung kiri, bocornya sekatantara serambi dan bilik jantung serta kelainan katup jantung, gagalnya pemisahan pembuluh
darah besar jantung, serta terputusnya segmen aorta.
Penyempitan katup jantung dan pembuluh darah besar kadang kala hanya menimbulkan gejala
ringan. Gejala gagal jantung baru terlihat jika terjadi peningkatan beban jantung.
7/28/2019 Memahami Kelainan Jantung Kongenital
3/3
Diagnosis dan penanganan
Adanya kelainan jantung kongenital pada anak sudah patut dicurigai jika terdapat satu ataubeberapa gejala seperti di atas, gangguan pertumbuhan, serta suara bising jantung. Dokter
umumnya memeriksa dengan elektrokardiogram (EKG) yang merekam irama jantung,
ekokardiogram untuk mengetahui keadaan sekat jantung atau fungsi seluruh katup jantung, fotorontgen dada untuk mengevaluasi ukuran jantung dan aliran darah ke paru, serta pengukuran
kadar zat asam dalam darah lewat sensor di ujung jari.
Jika ragu, dokter dapat memeriksa sadap jantung (kateterisasi) sehingga dapat diketahui tekanan
masing-masing ruangan jantung serta adanya percampuran darah antara kedua sisi jantung.
Penanganan kelainan jantung kongenital dapat dengan obat-obatan, koreksi kelainan jantung
dengan bantuan kateterisasi atau pembedahan. Umumnya obat-obatan itu untuk memperbaiki
fungsi jantung, mengurangi kelebihan cairan di tubuh, mempertahankan keterbukaan saluranpenghubung antara aorta dan pembuluh darah paru, menurunkan konstriksi pembuluh darah
sehingga mempermudah aliran darah ke tubuh, serta memperkuat kontraksi jantung untukmemompa lebih banyak darah.
Jika penanganan dengan obat-obatan tidak efektif, maka pada jenis kelainan jantung tertentu
koreksi jantung dengan bantuan kateterisasi bisa dicoba.
Pembedahan jantung umumnya diperlukan jika kelainan jantung lebih berat dan upaya terapi
lainnya tidak efektif. Upaya pembedahan dapat bersifat paliatif dengan tujuan mengurangi gejaladan mengoreksi kelainan yang ada.
Prospek pemulihan kembali sangat tergantung pada jenis dan beratnya kelainan serta fungsi otot
jantung yang tersisa, kondisi anak sebelum pembedahan, fasilitas medis, dan tenaga ahli yangada.
Kelainan jantung kongenital tidak dapat diprediksi. Yang dapat dilakukan adalah menghindari
konsumsi alkohol, minum obat-obatan, serta menghindari infeksi dan toksin lingkungan semasa
kehamilan.
Selain itu, kalau dulu kelainan jantung kongenital dianggap sebagai penyakit tanpa harapan bagi
anak, kini dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran banyak anakdengan kelainan jantung kongenital telah mendapatkan penanganan yang memungkinkan mereka
untuk terus hidup, sehat, aktif dan produktif.