4
1. Mekanisme muntah Refleks muntah merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh normal untuk mencegah benda asing masuk masuk ke tubuh yang dilakukan dengan mengeluarkan isi lambung secara paksa. Refleks muntah inio diperankan oleh dua komponen yaitu sistem saraf pusat dan dan tractus gastrointestinal. Mekanisme muntah ini terjadi melalui beberapa tahap yaitu: a. Trigger zone Trigger zone merupakan area sensitive yang dapat menyebabkan refleks muntah. Tingkat kesensitivan dari triger zone ini tergantung dari saraf yang berada pada area tersebut. Letak trigger zone antara individu yang satu dengan yang lain tidak sama, namun secara umum letak trigger zone tersebut di palatum mole, uvula, bagian 1/3 posterior lidah, dinding posterior faring, dan trakea bagian atas. Pada trigger zone ini terdapat banyak serabut saraf aferen. Oleh karena itu jika terjadi rangsangan pada trigger zone ini maka rangsangan tersebut akan diteruskan oleh saraf aferen menuju pusat muntah bilateral pada medula oblongata. b. Pusat muntah Pusat muntah terletak di medulla oblongata, diantaranya dicapai melalui kemoreseptor pada area

Mekanisme muntah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

m

Citation preview

1. Mekanisme muntah Refleks muntah merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh normal untuk mencegah benda asing masuk masuk ke tubuh yang dilakukan dengan mengeluarkan isi lambung secara paksa. Refleks muntah inio diperankan oleh dua komponen yaitu sistem saraf pusat dan dan tractus gastrointestinal. Mekanisme muntah ini terjadi melalui beberapa tahap yaitu:a. Trigger zone Trigger zone merupakan area sensitive yang dapat menyebabkan refleks muntah. Tingkat kesensitivan dari triger zone ini tergantung dari saraf yang berada pada area tersebut. Letak trigger zone antara individu yang satu dengan yang lain tidak sama, namun secara umum letak trigger zone tersebut di palatum mole, uvula, bagian 1/3 posterior lidah, dinding posterior faring, dan trakea bagian atas. Pada trigger zone ini terdapat banyak serabut saraf aferen. Oleh karena itu jika terjadi rangsangan pada trigger zone ini maka rangsangan tersebut akan diteruskan oleh saraf aferen menuju pusat muntah bilateral pada medula oblongata. b. Pusat muntahPusat muntah terletak di medulla oblongata, diantaranya dicapai melalui kemoreseptor pada area postrema dibawah ventrikel keempat (zona pencetus kemoreseptor, atau Chemoreseptor Trigger Zone) Setelah itu impuls dari pusat akan diteruskan melalui saraf-saraf motorik yaitu saraf kranialis dan saraf spinalis. Saraf kranialis tersebut yaitu trigeminus, facialis, glossifaringeus, vagus, dan hypoglossus yang nantinya akan meneruskan impuls ke traktus gastrointestinal. Sedangkan saraf spinalis akan meneruskan impuls ke diafragma dan otot abdomen.c. Kontraksi otot diafragma dan gerak antiperistaltikSetelah dari pusat muntah maka impuls akan sibawa oleh saraf eferen yaitu saraf kranialis V, VII, IX, X, dan XII menuju gastrointestinal dan saraf spinalis membawa impuls menuju diafragma dan otot abdomen. Karena impuls dari saraf spinalis tersebut maka terjadi inspirasi yang kuat yang terjadi karena kontraksi dari otot diafragma. Karena kontraksi diafragma ini maka lambung pada bagian fundus akan tertekan. Di samping itu terjadi juga gerakan antiperistaltik yaitu perak peristaltik yang arahnya berlawanan dari gerak peristaltik biasanya yaitu ke arah atas. Gerakanti peristaltik ini terjadi pada usus ileum dengan kecepatan 2-3 cm / detik sehingga akan menekan usus halus di atasnya yaitu duodenum. Karena katifitas tersebut maka duodenum juga akan menekan lambung oada bagian pilorus. Karena terjadi penekanan pada lambung yaitu pada bagian fundus oleh kontraksi diafragma dan bagian pilorus oleh antiperistaltik duodeum dan ileum, maka menyebabkan sfingter kardial pada lambung akan berelaksasi sehingga isi lambung akan keluar dan masuk ke dalam esofagus. Selanjutnya lidah akan bergerak ke atas menekan palatum durum sehingga menyebabkan sfingter esofagus bagian atas akan berelaksasi. Hal itu menyebabkan muntahan pada esofagus akan masuk ke rongga mulut. Saat terjadi muntah juga terjadi gerakan palatum mole ke atas untuk menutup nares sehingga muntahan tidak masuk ke dalam hidung dan terjadi gerakan pada epiglotis berupa menutup laring sehingga muntahan tidak masuk ke dalam saluran pernafasan bahkan paru-paru.2. Gejala awal dari muntahKondisi muntah selalu diawali dengan gejala-gejala yang mengindikasikan bahwa seseorang akan muntah karena adanya gangguan di dalam tubuhnya yaitu : Mual Batuk Pucat Suhu tubuh meningkat Tremor ( jika rasa inig muntah ditahan terus menerus dapat merangsang otot sehingga timbul tremor ) Hipersalivasi Takikardi ( meningkatnya kecepatan denyut jantung ) Pembesaran pupil Nyeri pada perut Naosea Reching