67
i MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT) FORSITAMA KALITIRTO BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) Disusun oleh : EVI SEPTI HERNAWATI NIM. 09240036 Dosen Pembimbing: Hj. Early Maghfiroh Innayati, M.Si. NIP. 19741025 199803 2 001 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014

MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

i  

MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT) FORSITAMA

KALITIRTO BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Disusun oleh :

EVI SEPTI HERNAWATI NIM. 09240036

Dosen Pembimbing:

Hj. Early Maghfiroh Innayati, M.Si. NIP. 19741025 199803 2 001

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2014

Page 2: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

ii  

Page 3: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

iii  

Page 4: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

iv  

Page 5: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

v  

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada:

Almamaterku tercinta

Jurusan Manajemen Dakwah

Fakultas Dakwah dan Komunikasi

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 6: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

vi  

MOTTO

Setiap Keputusan Memiliki Konsekuensinya Sendiri

(Penulis)

Page 7: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

vii  

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat

Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas limpahan rahmat-

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam

semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW

yang telah membawa kita kejalan yang telah dirahmati oleh Allah SWT.

Skripsi dengan judul “Manajemen Risiko Pembiayaan di BMT Forsitama

Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta”, alhmdulillah telah selesai disusun guna

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu pada

Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komuniaksi UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak

akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan motivasi dari berbagai

pihak. Dengan rasa hormat dan syukur, penulis ingin mengucapkan banyak

terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag selaku Dekan Fakultas

Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Muhammad Rosjid Ridla, M.Si selaku Kepala Jurusan

Manajemen Dakwah dan pembimbing akademik.

3. Ibu Hj. Early Maghfiroh Innayati, S.Ag, M.Si selaku pembimbing dalam

penyusunan skripsi ini.

Page 8: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

viii  

4. Seluruh Dosen Manajemen Dakwah, Staff dan Karyawan Fakultas

Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan kalijaga Yogyakarta

5. Bapak Bukhori, S.Ag., selaku Manajer BMT Forsitama, yang telah

mengizinkan melakukan penelitian di BMT Forsitama.

6. Mbak Ita, Mbak Wiwin dan Pak Dydiet selaku karyawan BMT Forsitama,

yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi.

7. Nasabah BMT Forsitama, yang sudah memberikan informasinya.

8. Keluarga besarku yang sudah memberikan do’a, dorongan dan semangat

untukku, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Untuk Bastian yang selalu memberi semangat dan mendorong aku dalam

mengerjakan skripsi ini.

10. Semua teman-teman jurusan Manajemen Dakwah angkatan 2009 terutama

Vhya, Sonya dan Farida Aulia, yang selalu memberikan masukan dan

semangat.

Akhirnya kepada Allah SWT, penulis panjatkan do’a dan rasa syukur atas

terselesaikannya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat menjadi ilmu yang

bermanaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Yogyakarta, 30 Desember 2013

Penyusun

Evi Septi Hernawati NIM 09240036

Page 9: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

ix  

ABSTRAK

Evi Septi Hernawati, 09240036, Manajemen Risiko Pembiayaan di Baitul Mal Wat Tanwil (BMT) Forsitama Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta, Skripsi Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen risiko secara keseluruhan. Sasaran manajemen risiko pembiayaan meliputi memantau, mengidentifikasi, mengukur, dan mengendalikan seluruh risiko yang timbul dari pemberian pembiayaan secara terarah, terintegrasi, dan kesinambungan serta dapat meningkatkan pendapatan dan meminimalkan risiko dari pemberian pembiayaan melalui pengelolaan portofolio pembiayaan dan penetapan kebijakan, sistem serta prosedur yang tepat. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Manajemen Risiko Pembiayaan di BMT Forsitama Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogykarta”, dengan tujuan untuk mengetahui manajemen risiko pembiayaan yang diterapkan di BMT Forsitama.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif-kualitatif. Dalam teknik pengumpulan data peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi langsung kepada manajer, karyawan dan nasabah BMT Forsitama. Setelah data terkumpul, dilakukan editing dan penyajian data sesuai karakter dan jenis masing-masing data. Sebelum data yang terkumpul dianalisa, terlebih dahulu dilakukan pengecekan keabsahannya dengan menggunakan metode triangulasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen risiko pembiayaan di BMT Forsitama telah dilaksanakan dengan baik. Terbukti dengan adanya pembiayaan macet 0,12% dari jumlah pembiayaan. Pembiayaan pada BMT Forsitama dari tahun ke tahun mengalami peningkatkan pesat. Manajemen risiko pembiayaan yang digunakan dalam mengidentifikasi risiko pembiayaan yaitu survei dan wawancara. Setelah diidentikasi BMT melakukan pengukuran dengan membagi kedalam 4 golongan yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Dalam pemantauannya bmt menggunakan beberapa cara seperti memantau pelunasan nasabah, rekening anggota, usaha nasabah dan lain-lain. Kemudian untuk mengendalikan risiko BMT mempunyai 4 cara yaitu penetapan prosedur dan kebijakan pembiayaan, asuransi, peningkatan SDM, dan penagihan intensif.

Page 10: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

x  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................... ii

SURAT PERSETUJUAN SKRISPI .............................................. iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN .......................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................... v

MOTTO ........................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul .............................................................. 1

B. Latar Belakang Masalah ................................................. 2

C. Rumusan Masalah ........................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ............................................................ 5

E. Kegunaan Penelitian ....................................................... 5

F. Tinjauan Pustaka ............................................................. 6

G. Kerangka Teori ............................................................... 7

H. Metode Penelitian ........................................................... 30

I. Sistematika Pembahasan ................................................. 35

BAB II GAMBARAN UMUM BMT FORSITAMA

A. Sejarah BMT Forsitama ........................................................ 37

Page 11: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

xi  

B. Identitas Lembaga ................................................................ 40

C. Legalitas Lembaga ................................................................ 41

D. Visi, Misi dan Motto ............................................................. 41

E. Prospek dan Potensi Pengembangan Koperasi ..................... 42

F. Perkembangan BMT Forsitama ............................................ 43

G. Struktur Organisasi BMT Forsitama ..................................... 44

H. Produk-Produk ...................................................................... 45

I. Ketentuan Simpanan dan Pembiayaan .................................. 47

J. Kerjasama Dengan Instansi dan Lembaga Lain .................... 48

K. Prosedur dan Penyaluran Pembiayaan .................................. 49

L. Keanggotaan ......................................................................... 51

BAB III MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN Di BMT FORSITAMA

A. Mekanisme Pembiayaan ....................................................... 52

B. Analisis Data

1. Identifikasi Risiko Pembiayaan ...................................... 56 2. Pengukuran Risiko Pembiayaan ..................................... 61 3. Pemantauan Risiko Pembiayaan ..................................... 65 4. Pengendalian Risiko Pembiayaan ................................... 68

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 74

B. Saran ..................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

xii  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi BMT Forsitama ............................... 44

Page 13: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

xiii  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Lembaga yang kerjasama dengan BMT ................................ 48

Tabel 2.2 Jumlah Anggota BMT Forsitama 2011-2013 ....................... 51

Tabel 3.1 Jumlah anggota pembiayaan BMT Forsitama ...................... 53

Tabel 3.2 Laporan Rekap Nominatif per 31 Agustus 2013 .................. 64

Tabel 3.3 Volume Pembiayaan 2010-2013 .......................................... 67

Page 14: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Dalam upaya memperjelas arah dan batas penelitian serta

menghindari terjadinya kesalahan interpretasi terhadap skripsi yang

berjudul “Manajemen Risiko Pembiayaan Di Baitul Mal wat Tamwil

(BMT) Forsitama Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta”, maka terlebih

dahulu perlu ditegaskan pengertian dan istilah-istilah yang terdapat dalam

judul tersebut sebagai berikut:

1. Manajemen Risiko Pembiayaan

Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan suatu

proses dimana risiko pembiayaan atau kredit diidentifikasi, diukur, dan

dikelola (termasuk monitoring, controlling dan communication).1

Dalam bank syariah, risiko pembiayaan ada dua macam yaitu risiko

terkait produk dan risiko terkait pembiayaan korporasi.2

Adapun yang dimaksud manajemen risiko pembiayaan dalam

penelitian ini adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur,

mengendalikan dan memantau risiko terkait pembiayaan korporasi

untuk meminimalkan terjadinya risiko pembiayaan.

                                                            1 http://bankirnews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=103, akses

tanggal 6 Mei 2013. 2  Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2004), hlm. 260.  

Page 15: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

2  

2. Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Forsitama

BMT merupakan kependekan dari Baitul Mal wat Tamwil.

Secara harfiah baitul maal berarti rumah dana dan baitul tanwil berarti

rumah usaha. Baitul maal dikembangkan berdasarkan sejarah

perkembangannya, yakni dari masa nabi sampai abad pertengahan

perkembangan Islam, dimana baitul maal berfungsi untuk

mengumpulkan sekaligus mentasyarufkan dana sosial. Sedangkan

baitul tamwil merupakan lembaga bisnis yang bermotif laba.3

BMT Forsitama merupakan lembaga keuangan dengan pola

syari’ah yang berkedudukan di Jl. Tanjungtirto Kalitirto, Berbah,

Sleman, Yogyakarta.

Jadi penelitian dengan judul Manajemen Risiko Pembiayaan di

Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Forsitama Kalitirto Berbah Sleman

Yogyakarta adalah suatu penelitian lapangan yang mengarah pada

proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko

yang terkait pembiayaan korporasi di BMT Forsitama.

B. Latar Belakang Masalah

Situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan mengalami

perkembangan pesat yang diikuti dengan semakin kompleknya risiko

kegiataan usaha perbankan sehingga meningkatkan kebutuhan praktik tata

kelola bank yang sehat dan penerapan manajemen risiko yang meliputi

pengawasan aktif pengurus bank, kebijakan, prosedur, dan penetapan limit                                                             

3 Muh. Ridwan, Manajemen Baitul Maal wa Tanwil (BMT), (Yogyakarta: UII Press, 2004), hlm. 126. 

Page 16: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

3  

risiko, proses identifikasi, pengukuran, sistem informasi, dan pengendalian

risiko, serta sistem pengendalian intern.4

Esensi penerapan manajemen risiko adalah kecukupan prosedur

dan metodologi pengelolaan risiko sehingga kegiataan usaha bank tetap

dapat terkendali pada batas yang dapat diterima serta menguntungkan

bank. Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu kejadian

potensial, baik yang dapat diperkirakan maupun yang tidak diperkirakan

yang berdampak negatif terhadap pendapatan dan permodalan bank.5

Secara umum, risiko-risiko yang melekat pada aktivitas fungsional

bank syariah dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis resiko, yaitu risiko

pembiayaan, risiko pasar (terdiri dari forex risk, interest rate risk, liquidity

risk, dan price risk) dan risiko operasional (terdiri dari transactional risk,

compliance risk, strategic risk, reputation risk dan legal risk).6

Risiko pembiayaan yang dihadapi oleh perbankan syariah

merupakan salah satu risiko yang perlu dikelola secara tepat karena

kesalahan dalam pengelolaan risiko pembiayaan dapat berakibat fatal pada

peningkatan NPF (Non Performance financing).

Baitul Maal wa Tamwil ( BMT ) merupakan lembaga keuangan

mikro syariah dengan berbadan hukum koperasi yang berfungsi untuk

mengumpulkan, mengelola dana dari masyarakat dan menyalurkan

                                                            4 Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm.

941.  5 Ibid, hlm. 942. 6 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis..., hlm. 260.

Page 17: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

4  

kembali kepada masyarakat melalui pembiayaan. Pembiayaan sering

digunakan untuk menunjukkan aktivitas utama BMT, karena berhubungan

dengan rencana memperoleh pendapatan. Disamping itu BMT juga

berfungsi untuk mengumpulkan, mengelola dan menyalurkan zakat infak

shadaqah (ZIS) kepada masyarakat yang berhak menerimanya (mustahik).7

Di Yogyakarta khususnya di daerah Sleman, sebuah lembaga

keuangan syariah yang dianggap menunjukkan perkembangan sangat pesat

adalah Baitul Maal wal Tanwil (BMT) Forsitama. BMT Forsitama

merupakan lembaga keuangan syariah yang berdiri pada tanggal 12 Juli

2008, bergerak pada pertumbuhan sektor usaha mikro dengan

melandaskan aktivitasnya pada aturan-aturan syariah dan menitikberatkan

perhatian pada perekonomian rakyat.

Dalam hal produk-produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan

syariah, produk-produk tersebut sebagian besar memiliki kesamaan

dengan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan konvensional. Namun,

dalam penerapannya tentunya berbeda. Hal ini dikarenakan adanya

perbedaan prinsip diantara keduanya.

Pada Tahun 2012 BMT Forsitama mempunyai 645 anggota dan

Tahun 2013 meningkat pesat menjadi 733 anggota. Anggota yang

melakukan pembiayaan sekitar 312 anggota. Pembiayaan Rp 10.000.000-

Rp 50.000.000 ada sekitar 23 anggota.8 Dengan pembiayaan yang

                                                            7 Soemitra Andri, Bank & Lembaga Keuangan syariah, (Jakarta: KENCANA, 2009),

hlm. 448. 8 Wawancara dengan Bapak Bukhori, tanggal 4 Juli 2013, di BMT Forsitama.

Page 18: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

5  

semakin besar, BMT harus siap dalam menghadapi risiko-risiko akibat

pembiayaan. Sehingga perlu diterapkan manajemen yang baik, yang dapat

meminimalisir risiko yang akan timbul dari pembiayaan.9

Berdasarkan berbagai uraian latar belakang di atas, maka peneliti

tertarik memilih judul : “Manajemen Risiko Pembiayaan di Baitul Mal wat

Tamwil (BMT) Forsitama Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta”.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah

manajemen risiko pembiayaan yang diterapkan di Baitul Mal wat Tamwil

(BMT) Forsitama Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen

risiko pembiayaan yang diterapkan di Baitul Mal wat Tamwil (BMT)

Forsitama Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta.

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun praktis bagi manajemen BMT dan kalangan akademis.

Adapun manfaat yang diharapkan dari peneliti ini adalah :

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan

tentang manajemen risiko pembiayaan sebagai sumbangan pemikiran

bagi BMT Forsitama Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta dan bagi

                                                            9http://danyhadiwijaya.blogspot.com/2011/01/strategi-manajemen-resiko-

pembiayaan.html, akses tanggal 10 September 2013

Page 19: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

6  

mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu acuan bagi

BMT sebagai bahan evaluasi dalam proses manajemen risiko

pembiayaan.

F. Tinjauan Pustaka

Beberapa penelitian mengenai Manajemen Risiko Pembiayaan di

Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Forsitama Kalitirto Berbah Sleman

Yogyakarta telah dilakukan sebelumnya, diantaranya adalah

Skripsi Umar Hasan Bashori dengan judul “Manajemen Risiko

Bank Syariah, Pendekatan Normatif tentang Sistem Bagi Hasil”. Skripsi

ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik risiko yang dihadapi bank

syariah secara individual ketika bank-bank ini mengadopsi sistem bagi

hasil yang ideal dalam kegiatan operasionalnya. Penelitian ini meneliti

tentang manajemen risiko sistem bagi hasil bank syariah.10

Skripsi Arifin Kusumah dengan judul “Analisis Pengaruh Risiko

Pembiayaan, Tingkat Efisiensi Manajemen, Total Financing Outstanding

(TFO) dan Non Performing financing (NPFS) terhadap Earning Before

Tax and Provision (EBTP) pada PT. Bank Muamalat Indonesia TBK

Tahun 2002-2005”. Skripsi ini bertujuan untuk menguji bagaimana

                                                            10 Umar Hasan Bashori, “Manajemen Risiko Bank Syariah, Pendekatan Normatif Tentang

Sistem Bagi Hasil”, Skripsi (Tidak Diterbitkan), (Malang: UIN Malang, 2008)

Page 20: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

7  

Pengaruh Risiko Pembiayaan, Tingkat Efisiensi Manajemen, Total

Financing Outstanding (TFO) dan Non Performing financing (NPFS)

terhadap Earning Before Tax and Provision (EBTP) pada PT. Bank

Muamalat Indonesia TBK Tahun 2002-2005. Pada skripsi ini fokus pada

faktor pembiayaan bermasalah atau macet.11

Skripsi Miss Hasnah Saleng dengan judul “Strategi Pemasaran

BMT Forsitama Berbah, Sleman, Yogyakarta”. Skripsi ini bertujuan untuk

mengetahui faktor pendukung dan penghambat strategi pemasaran dan

ingin mengetahui bagaiman strategi pemasaran yang dilakukan BMT

Forsitama dengan menggunakan analisis pengembangan marketing mix,

strategi pemilihan media dan segmentasi pasar.12

Berdasarkan hasil pengamatan penulis terhadap skripsi-skripsi

sebelumnya, bahwa penelitian yang akan penulis lakukan berbeda dengan

penelitian-penelitian sebelumnya dan juga atas pertimbangan bahwa di

BMT Forsitama ini belum ada penelitian tentang manajemen risiko

pembiayaan.

G. Kerangka Teori

1. Tinjauan Umum Tentang Manajemen Risiko Pembiayaan

a. Pengertian Manajemen Risiko Pembiayaan

                                                            11 Arifin Kusumah, “Analisis Pengaruh Risiko Pembiayaan, Tingkat Efisiensi

Manajemen, Total Financing Outstanding (TFO) dan Non Performing financing (NPFS) terhadap Earning Before Tax and Provision (EBTP) pada PT. Bank Muamalat Indonesia TBK Tahun 2002-2005”, Skripsi (Tidak Diterbitkan), (Yogyakarta: UIN SUKA Yogyakarta, 2007)

12 Miss Hasnah Saleng, “Stategi Pemasaran BMT Forsitama Berbah, Sleman,

Yogyakarta”, Skripsi (Tidak Diterbitkan), (Yogyakarta: UIN SUKA Yogyakarta, 2012)

Page 21: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

8  

Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan

tindakan pro-active, yang lebih menekankan pada manajemen

portofolio kredit active balance sheet, dan kuantitas risiko

pembiayaan, sehingga dapat diperoleh model risiko atas capital

intensive model serta risk return yang optimal, untuk mendapatkan

nilai maksimal.13

Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen risiko secara

keseluruhan. Sasaran manajemen risiko pembiayaan meliputi

memantau, mengidentifikasi, mengukur, dan mengendalikan

seluruh risiko yang timbul dari pemberian pembiayaan secara

terarah, terintegrasi, dan kesinambungan serta dapat meningkatkan

pendapatan dan meminimalkan risiko dari pemberian pembiayaan

melalui pengelolaan portofolio pembiayaan dan penetapan

kebijakan, sistem serta prosedur yang tepat.14

Manajemen risiko pembiayaan di bank syariah sangat

berkaitan dengan risiko karakter nasabah dan risiko proyek. Risiko

karakter berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan karakter

                                                            13http://gemaswadaya.blogspot.com/2011/12/sekilas-tentang-manajemen-risiko-

kredit.html, akses tanggal 6 Mei 2013. 14http://papers.gunadarma.ac.id/files/journals/8/articles/14891/public/14891-41850-1-

PB.pdf, akses tanggal 5 Mei 2013.

Page 22: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

9  

nasabah. Sementara risiko proyek berkaitan dengan karakter

proyek yang dibiayai.15

b. Proses Manajemen Risiko Pembiayaan

Dalam menerapkan proses manajemen risiko, maka pada

tahap awal yaitu mengidentifikasi risiko. Setelah dilakukan

identifikasi risiko selanjutnya melakukan pengukuran, pemantauan

dan pengendalian.16 Dalam pelaksanaannya proses manajemen

risiko pembiayaan sebagai berikut:

1) Identifikasi Risiko Pembiayaan

Bank harus mengidentifikasi risiko pembiayaan yang

melekat pada seluruh produk dan aktivitasnya. Identifikasi

risiko pembiayaan tersebut merupakan hasil kajian terhadap

karakteristik risiko pembiayaan yang melekat pada aktivitas

fungsional tertentu. Untuk kegiataan pembiayaan dan jasa

pembiayaan perdagangan, penilaian risiko pembiayaan harus

memerhatikan kondisi keuangan debitur, dan khususnya

kemampuan membayar secara tepat waktu, serta jaminan atau

agunan yang diberikan.

Dalam kegiatan tresuri dan investasi, penilaian risiko

pembiayaan harus memperhatikan kondisi keuangan

                                                            15 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002), hlm.

365. 16 Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management, (Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2008), hlm. 623.  

Page 23: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

10  

counterparty, rating, karakteristik instrumen, jenis transaksi

yang dilakukan dan likuiditas pasar serta faktor-faktor lain

yang mempengaruhi risiko pembiayaan.17 Identifikasi risiko

dilaksanakan dengan melakukan analisis terhadap karakteristik

risiko yang melekat pada aktivitas fungsional dan risiko dari

produk dan kegiatan usaha.18

2) Pengukuran Risiko Pembiayaan

Pengukuran risiko merupakan tahap lanjutan setelah

pengidentifikasian risiko. Pengukuran risiko adalah usaha

untuk mengetahui besar atau kecilnya risiko yang akan terjadi.

Hal ini dilakukan untuk melihat tinggi rendahnya risiko yang

dihadapi perusahaan, kemudian bisa melihat dampak dari

risiko terhadap kinerja perusahaan sekaligus bisa melakukan

prioritisasi risiko, risiko yang mana yang paling relevan.19

Ada 2 dimensi pengukuran yaitu frekuensi atau jumlah

kerugian yang akan terjadi, artinya berapa kali terjadinya suatu

kegiatan selama suatu periode tertentu dan keparahan dari

kerugian itu, artinya untuk mengetahui seberapa besar

                                                            17 Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic..., hlm. 970  18 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis..., hlm. 260.  19 http://agungfaris.wordpress.com/2012/10/23/pengukuran-resiko/, akses pada tanggal 6

Desember 2013.  

Page 24: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

11  

pengaruh dari suatu kerugian terhadap kondisi perusahaan

terutama kondisi financial.20

Sistem pengukuran risiko pembiayaan sepatutnya

mempertimbangkan karakteristik setiap jenis transaksi risiko

pembiayaan, kondisi keuangan debitur serta persyaratannya

dalam perjanjian pembiayaan seperti jangka waktu dan tingkat

interest, jangka waktu pembiayaan dikaitkan dengan

perubahan potensial yang terjadi di pasar, aspek jaminan,

agunan dan garansi, potensi terjadinya kegagalan membayar,

baik berdasarkan hasil penilaian pendekatan konvensional

maupun hasil penilaian pendekatan yang menggunakan proses

pemeringatan yang dilakukan secara intern dan kemampuan

Bank untuk menyerap potensi kegagalan.21

Bagi Bank yang menggunakan teknik pengukuran

risiko dengan pendekatan internal risk rating harus melakukan

validasi data secara berkala. Parameter yang digunakan dalam

pengukuran risiko pembiayaan yaitu mencakup:22

a) Nonperforming loans (NPLs)

b) Konsentrasi pembiayaan berdasarkan peminjam dan sektor

ekonomi.                                                             

20 http://kikigunadarma.blogspot.com/2012/06/identifikasi-risiko.html, akses pada tanggal 6 Desember 2013.

21 Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic..., hlm. 970.

 22 Ibid, hlm. 971. 

Page 25: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

12  

c) Kecukupan agunan.

d) Pertumbuhan pembiayaan.

e) Nonperforming portofolio tresuri dan investasi.

f) Komposisi portofolio tresuri dan investasi (antar bank,

surat berharga dan penyertaan).

g) Kecukupan cadangan transaksi tresuri dan investasi.

h) Transaksi pembiayaan perdagangan yang default.

i) Konsentrasi pemberian fasilitas pembiayaan perdagangan.

Penggunaan Credit Scoring Tools bank dapat

menggunakan sistem dan metodologi statistik atau

probabilistik untuk mengukur risiko yang berkaitan dengan

jenis tertentu dari transaksi risiko pembiayaan. Dalam

menggunakan sistem tersebut maka bank harus melakukan kaji

ulang secara berkala terhadap akurasi model dan asuransi yang

digunakan untuk memproyeksikan kegagalan, menyesuaikan

asumsi dengan perubahan yang terjadi pada kondisi internal

dan eksternal.

Apabila terdapat eksposur risiko yang besar atau

transaksi yang relatif kompleks maka proses pengambilan

keputusan transaksi risiko pembiayaan tidak hanya didasarkan

pada sistem tersebut sehingga harus didukung saran

pengukuran risiko pembiayaan lainnya. Bank juga harus

mendokumentasikan pembiayaan seperti asumsi, data, dan

Page 26: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

13  

informasi yang digunakan pada sistem tersebut, termasuk

perubahannya, serta dokumentasi tersebut selanjutnya

dikinikan secara berkala.23

3) Pemantauan Risiko Pembiayaan

Bank harus mengembangkan dan menerapkan sistem

informasi dan prosedur untuk memantau kondisi setiap debitur

dan counterparty pada seluruh portofolio pembiayaan bank.

Sistem pemantau risiko pembiayaan sekurang-kurangnya

memuat ukuran-ukuran dalam rangka memastikan bahwa bank

mengetahui kondisi keuangan akhir dari debitur, memantau

kepatuhan terhadap persyaratan dalam perjanjian pembiayaan

atau kontrak transaksi risiko pembiayaan, menilai kecukupan

agunan dibandingkan dengan kewajiban debitur,

mengidentifikasi ketidaktepatan pembayaran dan

mengklasifikasikan pembiayaan bermasalah secara tepat

waktu, dan menangani dengan cepat pembiayaan permasalah.

Bank juga harus melakukan pemantauan eksposur

risiko pembiayaan dibandingkan dengan limit risiko

pembiayaan yang telah ditetapkan, antara lain dengan

menggunakan kolektibilitas. Pemantauan eksposur risiko

pembiayaan tersebut harus dilakukan secara berkala dan terus-

menerus oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dengan cara

                                                            23 Ibid, hlm. 972.

Page 27: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

14  

membandingkan risiko pembiayaan aktual dengan limit risiko

pembiayaan yang ditetapkan. Untuk keperluan pemantauan

eksposur risiko pembiayaan, Satuan Kerja Manajemen Risiko

harus menyusun laporan mengenai perkembangan risiko

pembiayaan secara berkala, termasuk faktor-faktor

penyebabnya, yang dismpingkan kepada Komite Manajemen

Risiko dan Direksi.24

Monitoring merupakan alat kendali apakah dalam

pemberian pembiayaan telah dilaksanakan sesuai perencanaan

maupun ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dibidang

pembiayaan.25 Monitoring adalah mengetahui secara dini

penyimpanan (deviasi) yang terjadi dari kegiatan pembiayaan

sehingga dapat mengambil langkah-langkah secepat mungkin

untuk perbaikannya. Monitoring ini diklasifikasikan dalam tiga

jenis:26

a) On desk monitoring; pemantauan pembiayaan secara

administratif, yaitu melalui instrumen administrasi, seperti

laporan-laporan, financial statement, kelengkapan dokumen

dan informasi pihak ketiga. Data administrasi yang di-

                                                            24 Ibid, hlm. 972-973.

 25 Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial..., hlm. 489.  26 Ibid, hlm. 491-492.

Page 28: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

15  

monitor adalah dari kegiatan debitur dan lembaga keuangan

sendiri.

b) On site monitoring, yaitu pemantauan pembiayaan itu

langsung ke lapangan (nasabah), baik sebagian,

menyeluruh, atau khusus atas kasus tertentu untuk

membuktikan pelaksanaan kebijakan pembiayaan atau

secara menyeluruh apakah ada deviasi yang terjadi atas

terms of lending yang disepakati.

c) Exception monitoring, yaitu pemantauan pembiayaan

dengan memberikan tekanan kepada hal-hal yang kurang

berjalan baik dan hal-hal yang telah berjalan sesuai dengan

terms of lending, dikurangi intensitasnya.

4) Pengendalian Risiko Pembiayaan

Pengendalian risiko adalah suatu tindakan untuk

memperkecil kemungkinan atau peluang terjadinya kerugian,

menyelamatkan perusahaan dari kerugian dan mengurangi

keparahan bila suatu risiko memang terjadi. Pengendalian

risiko bisa difokuskan pada usaha mengurangi kemungkinan

(probability) munculnya risiko dan mengurangi keseriusan

(severity) konsekuensi risiko tersebut.27 Pelaksanaan proses

                                                            27 http://tugaskuliahanakmenej.blogspot.com/2011/12/teknik-teknik-manajemen-

risiko.html, akses tanggal 13 November 2013.  

Page 29: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

16  

pengendalian risiko, digunakan untuk mengelola risiko tertentu

yang dapat membahayakan kelangsungan usaha bank.28

Dalam pengendalian risiko pembiayaan bank harus

menetapkan suatu sistem penilaian yang independen dan

berkelanjutan terhadap efektivitas penerapan proses

manajemen risiko pembiayaan. Pelaksanaan kaji ulang tersebut

harus dilakukan oleh satuan kerja atau petugas yang

independent terhadap satuan kerja yang melakukan transaksi

risiko pembiayaan.

Bank harus memastikan bahwa satuan kerja

pembiayaan dan transaksi risiko pembiayaan lainnya telah

dikelola secara memadai dan eksposur risiko pembiayaan tetap

konsisten dengan limit yang ditetapkan dan memenuhi standar

kehati-hatian. Bank juga harus menetapkan dan menerapkan

pengendalian intern untuk memastikan bahwa penyimpangan

terhadap kebijakan prosedur dan limit telah dilaporkan tepat

waktu kepada Direksi atau pejabat terkait untuk keperluan

tindakan terbaik.

Pada saat melakukan audit intern, SKAI harus

melakukan pengujian terhadap efektifitas pengendalian intern

untuk memastikan bahwa sistem pengendalian tersebut telah

efektif, aman, serta sesuai dengan ketentuan yang telah berlaku

                                                            28 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis..., hlm. 260. 

Page 30: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

17  

serta kebijakan, pedoman, dan prosedur intern. Bank harus

memiliki prosedur pengelolaan penanganan pembiayaan

bermasalah termaksud sistem deteksi pembiayaan bermasalah

secara tertulis dan menetapkan secara efektif.29

Pengendalian risiko dapat digunakan oleh manajemen

risiko untuk mengatasi risiko yang mungkin terjadi.

Pengendalian risiko dapat dijalankan dengan metode:30

a) Menghindari risiko

Salah satu cara mengendalian suatu risiko ialah

dengan menghindari harta, orang atau kegiatan dari

exposure terhadap risiko dengan jalan menolak memiliki,

menerima atau melaksanakan kegiatan itu walaupun hanya

untuk sementara dan menyerahkan kembali risiko yang

terlanjur diterima, atau segera menghentikan kegiatan

begitu kemudian diketahui mengandung risiko. Jadi

menghindari risiko berarti menghilangkan risiko.

Beberapa karakteristik penghindaran risiko

seharusnya diperhatikan:

1) Boleh jadi tidak ada kemungkinan menghindari risiko,

makin luas risiko yang dihadapi, maka makin besar

                                                            29 Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic..., hlm. 974  30 Herman Darmawi, Manajemen Risiko, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 79-90. 

Page 31: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

18  

ketidakmungkinan menghindarinya, misalnya kalau

ingin menghindari semua risiko tanggung jawab, maka

semua kegiatan perlu dihentikan.

2) Laba potensial yang bakal diterima dari sebab

pemilikan suatu harta, memperkerjakan pegawai

tertentu, atau tanggung jawab atas suatu kegiatan akan

hilang, jika dilaksanakan pengendalian risiko.

3) Makin sempit risiko yang dihadapi, maka akan semakin

besar kemungkinan akan tercipta risiko yang baru,

misalnya menghindari risiko pengangkutan dengan

kapal dan menukarnya dengan pengangkutan darat akan

timbul risiko yang berhubungan dengan pengangkutan

darat.

Untuk mengimplementasikan keputusan

penghindaran risiko, maka harus diadakan penetapan

semua harta, personil atau kegiatan yang menghadapi

risiko yang ingin dihindarkan. Dengan dukungan pihak

manajemen puncak, maka manajer risiko seharusnya

menganjurkan policy dan prosedur tertentu yang harus

diikuti oleh semua bagian perusahaan dan pegawai.

Penghindaran risiko dikatakan berhasil jika tidak ada

terjadi kerugian yang disebabkan risiko yang dihindarkan

itu.

Page 32: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

19  

b) Mengendalikan kerugian

Pengendalian kerugian dapat dilakukan dengan

beberapa cara antara lain:

1) Memperkecil kans (chance) untuk terjadinya kerugian;

2) Mengurangi keparahan atas kerugian bila kerugian

sesungguhnya tidak dapat dihindarkan;

3) Dengan menjalankan pencengahan kerugian

(preventive);

4) Tindakan mengurangi kerugian.

Dalam berproduksi kans untuk produk gagal dapat

terjadi dapat dihindari dengan pengawasan mutu (quality

control). Contoh lainnya ialah dihindari dengan

membangun pabrik tahan api untuk menghindari

kebakaran.

c) Pemisahan risiko

Yang dimaksud dengan pemisahan adalah

menyebarkan harta yang menghadapi risiko yang sama,

menggantikan penempatan dalam satu lokasi. Misalnya

jika banyak mempunyai truk, maka tindakan pemisahan

dilakukan dengan menempatkannya dalam beberapa pool

yang berlainan, menempatkan barag persediaan tidak

dalam satu gudang saja, tapi dipisahkan dalam dua atau

Page 33: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

20  

lebih. Maksud pemisahan ini adalah mengurangi jumlah

kerugian untuk satu peristiwa.

d) Pemindahan risiko

Pemindahan risiko dapat dilakukan dengan tiga

cara:

1) Harta milik atau kegiatan yang menghadapi risiko

dapat dipindahkan kepada pihak lain, bail dinyatakan

dengan tegas, maupun dengan transaksi atau kontrak.

2) Risiko itu sendiri yang dipindahkan.

3) Suatu risk financing transfer menciptakan suatu loss

exposure untuk transferee. Pembatalan perjanjian itu

oleh transferee dapat dipandang sebagai cara ketiga

dalam risk control transfer. Dengan pembatalan itu,

transferee tidak bertanggung jawab secara hukum

untuk kerugian yang semula ia setujui, untuk dibayar.

c. Macam-macam Risiko Pembiayaan

Menurut Ir. Adiwarman A. Karim, dalam bank syariah,

risiko pembiayaan mencakup risiko terkait produk dan risiko terkait

pembiayaan.31

1) Risiko Terkait Produk

a) Risiko Terkait Pembiayaan Murabahah

                                                            31 Adiwarman A. Karim, Bank Islam..., hlm. 261-271 

Page 34: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

21  

Pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan

yang dicirikan dengan adanya penyerahan barang di awal

akad dan pembayarannya kemudian, baik dalam bentuk

angsuran atau maupun dalam bentuk lump sum (sekaligus).

Dengan demikian, pemberian pembiayaan murabahah

dengan jangka waktu panjang menimbulkan risiko tidak

bersaingnya bagi hasil kepada dana pihak ketiga.

Bank dapat menetapkan jangka panjang waktu

maksimal untuk pembiayaan murabahah dengan

mempertimbangkan hal-hal berikut:

(1) Tingkat (marjin) keuntungan saat ini dan prediksi

perubahaannya di masa mendatang yang berlaku

dipasar perbankan syariah.

(2) Suku bunga kredit saat ini dan prediksi perubahannya di

masa mendatan yang berlaku dipasar perbankan

konvensional.

(3) Ekspektasi bagi hasil kepada dana pihak bank ketiga

yang kompetitif di pasar perbankan syariah.

b) Risiko Terkait Pembiayaan Ijarah

Risiko yang terkait dengan pembiayaan ijarah mencakup

beberapa hal sebagai berikut:

Page 35: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

22  

(1) Dalam hal yang disewakan adalah milik bank, timbul

risiko tidak produktifnya aset ijarah karena tidak adanya

nasabah.

(2) Dalam hal yang disewakan bukan milik bank, timbul

risiko rusaknya barang oleh nasabah di luarpemakain

normal.

(3) Dalam hal jasa tenaga kerja yang disewa bank

kemudian disewakan kepada nasabah, timbul risiko

tidak perform-nya pemberi jasa.

c) Risiko Terkait Pembiayaan IMBT

Risiko yang terkait dengan pembiayaan IMBT terjadi

ketika pembayaran dilakukan dengan metode balloon

payment, yakni pembayaran angsuran dalam jumlah besar

di akhir periode. Dalam hal ini, timbul risiko

ketidakmampuan nasabah untuk membayarnya. Risiko

tersebut dapat diatas dengan memperpanjang jangka sewa

(ijarah).

d) Risiko Terkait Pembiayaan Salam dan Istishna’

Pembiayaan salam dan istishna’ merupakan pembiayaan

yang dicirikan dengan pembayaran di muka dan

penyerahan barang secara tangguh.

Page 36: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

23  

2) Risiko Terkait Pembiayaan Korporasi

Kompleksitas dan volume pembiayaan korporasi

menimbulkan risiko tambahan selain risiko yang terkait

dengan produk. Risiko tambahan yang harus diantisipasi antara

lain:

a) Risiko yang Timbul dari Perubahan Kondisi Bisnis

Nasabah Setelah Pencairan Pembiayaan

Terdapat setidaknya tiga risiko yang dapat timbul

dari perubahan kondisi bisnis nasabah setelah pencairan

pembiayaan, yaitu sebagai berikut:

(1) Over Trading

Over Trading terjadi ketika nasabah

mengembangkan volume bisnis yang besar dengan

dukungan modal yang kecil. Keadaan ini akan

menimbulkan krisis cash flow.

(2) Adverse Trading

Adverse Tranding terjadi ketika nasabah

mengembangkan bisnisnya dengan mengambil

kebijakan melakukan pengeluaran tetap yang besar

setiap tahunnya serta bermain di pasar yang tingkat

volume penjualannya tidak setabil.

(3) Liquidity Run

Page 37: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

24  

Liquidity Run terjadi ketika nasabah mengalami

kesulitan likuiditas karena kehilangan sumber

pendapatan dan peningkatan pengeluaran yang

disebabkan oleh alasan yang tidak terduga. Kondisi ini

tentu saja akan mempengaruhi kemampuan nasabah

dalam menyelesaikan kewajibannya kepada bank.

b) Risiko yang Timbul dari Komitmen Kapital yang

Berlebihan

Sebuah perusahaan mungkin saja mengambil

komitmen kapital yang berlebihan dan mendatangkan

kontrak untuk pengeluaran berskala besar. Apabila tidak

mampu untuk menghargai komitmennya, bank dapat

dipaksa untuk likuidasi. Bank maupun suplier pembiayaan

perdagangan seringkali tidak mampu untuk mengontrol

suatu pengeluaran yang berlebihan dari sebuah perusahaan.

Namun demikian, bank dapat mencoba untuk

memonitorinya dengan melihat, misalnya neraca

perusahaan tersebut yang terakhir dipublikasikan, dimana

komitmen pengeluaran kapital harus diungkap.

c) Risiko yang Timbul dari Lemahnya Analisis Bank

Terdapat tiga macam risiko yang timbul dari

lemahnya analisis bank, yaitu:

Page 38: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

25  

(1) Analisis pembiayaan yang keliru

Risiko ini terjadi bukan karena perubahan

kondisi nasabah yang tidak terduga, tetapi memang

sejak awal nasabah yang bersangkutan berisiko tinggi.

Keputusan pembiayaan bisa terjadi adalah keputusan

yang tidak valid. Kesalahan dalam pengambilan

keputusan ini biasanya bersumber dari informasi yang

tersedia.

(2) Creative Accounting

Creative accounting merupakan istilah yang

digunakan untuk mengambarkan penggunaan kebijakan

akuntasi perusahaan yang memberikan keterangan

menyesatkan tentang suatu laporan posisi keuangan

perusahaan.

(3) Karakter Nasabah

Terkadang nasabah dapat memperdaya bank

dengan sengaja menciptakan pembiayaan macet. Bank

perlu waspada terhadap kemungkinan ini dengan

mencoba untuk membuat suatu keputusan berdasarkan

informasi obyektif tentang karakter bank.

Page 39: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

26  

2. Tinjauan Umum Lembaga Keuangan Islam (LKUI)

a. Pengertian Lembaga Keuangan Islam (LKUI)

Menurut SK Menkeu Ri No. 792 Tahun 1990, lembaga

keuangan adalah semua badan yang kegiatannya bidang keuangan,

melakukan penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat

terutama guna membiayai investasi perusahaan.32 Lembaga

keuangan memberikan pembiayaan atau kredit kepada nasabah dan

menanamkan dananya dalam surat-surat berharga. Lembaga

keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara lain

menawarkan berbagai jenis skema tabungan, proteksi asuransi,

progam pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme

transfer dana.

Menurut Kasmir, lembaga keuangan adalah setiap

perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, menghimpun dana,

menyalurkan dana atau kedua-duanya. Artinya kegiatan yang

dilakukan oleh lembaga keuangan selalu berkaitan dengan bidang

keuangan, apakh kegiatannya hanya menghimpun dana atau hanya

menghimpun dana dan menyalurkan dana.33

b. Macam-macam Lembaga Keuangan Islam

Sistem keuangan di Indonesia dijalankan oleh dua jenis

lembaga keuangan yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga

                                                            32 Soemitra Andri, Bank & Lembaga..., hlm. 27  33 Ibid, hlm. 28-29.

 

Page 40: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

27  

keuangan nonbank. Secara umum lembaga keuangan syariah di

Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut:34

1) Lembaga Keuangan Bank

Lembaga keuangan bank merupakan lembaga yang

memberikan jasa keuangan yang paling lengkap. Usaha

keuangan yang dilakukan di samping menyalurkan dana atau

memberikan pembiayaan atau kredit juga melakukan usaha

menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk

simpanan. Lembaga keuangan bank terdiri dari:

a) Bank Umum Syariah

b) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

2) Lembaga Keuangan Nonbank

Lembaga keuangan nonbank merupakan lembaga

keuangan yang lebih banyak jenisnya dari lembaga keuangan

bank. Lembaga keuangan nonbank secara operasional dibina

dan diawasi oleh Departemen Keuangan yang dijalankan oleh

Bapepam LK. Sedangkan pembinaan dan pengawasan dari sisi

pemenuhan prinsip-prinsip syariah dilakukan oleh Dewan

Syariah Nasional MUI. Lembaga keuangan nonbank, terdiri

dari:

a) Pasar modal

b) Pasar uang

                                                            34 Ibid, hlm. 45-51. 

Page 41: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

28  

c) Perusahaan asuransi

d) Dana pensiun

e) Perusahaan modal ventura

f) Lembaga pembiayaan

g) Perusahaan pegadaian

h) Lembaga Keuangan Syariah Mikro

(1) Lembaga pengelola zakat (BAZ dan LAZ)

(2) Lembaga pengelola wakaf

(3) Baitul Mal wat Tamwil (BMT)

c. Baitul Mal wat Tamwil (BMT)

BMT merupakan kependekan kata Balai Usaha Mandiri

Terpadu atau Baitul Mal wat Tamwil35. Baitul Mal wat Tamwil,

yaitu lembaga keuangan mikro (LKM) yang beroperasi

berdasarkan prinsip-prinsip syariah. BMT sesuai namanya terdiri

dari dua fungsi utama, yaitu:36

a. Baitul Tamwil (rumah pengembangan harta), melakukan

kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi

dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan

kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan

menunjang pembiayaan kegiatan ekonomi.

                                                            35 Ibid, hlm. 51. 36 Ibid, hlm. 447-448. 

Page 42: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

29  

b. Baitul mal (rumah harta), menerima titipan dana zakat, infak

dan sedekah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan

peraturan dan amanahnya.

Baitul mal wal tamwil (BMT) adalah balai usaha mandiri

terpadu yang isinya berintikan bayt al-mal wa al-tamwil dengan

kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi

dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil

bawah dan kecil dengan antara lain mendorong kegiataan

menabung dan menunjang pembiayaan kegiataan ekonominya.

Selain itu, Baitul Mal wal Tamwil juga bisa menerima titipan zakat,

infak, dan sedekah, serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan

dan amanatnya.

H. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekat

deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode ilmiah.37 Sedangkan penelitian

deskripsi adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menggumpulkan

                                                            37 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya,

2012), hlm. 6.

Page 43: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

30  

informasi mengenai status gejala yang ada yaitu keadaan gejala

menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.38 Penelitian

deskripsi tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi

hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau

keadaan.39

2. Ruang Lingkup Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah individu yang dijadikan

sasaran kasus yang diteliti sebagai sumber informasi. Subjek

penelitian ini adalah manajer, teller, marketing dan nasabah di

BMT Forsitama Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta.

b. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah apa yang menjadi titik perhatian

dari suatu penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian ini

adalah manajemen risiko pembiayaan di BMT Forsitama Kalitirto

Berbah Sleman Yogyakarta.

3. Sumber Data

Secara garis besar data dalam penelitian ini berupa data primer dan

data sekunder.

                                                            38 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), hlm.

309.  

39 Ibid, hlm. 310.

Page 44: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

31  

a. Data primer diambil dengan melakukan observasi dan wawancara

dengan manager, teller, marketing dan nasabah BMT Forsitama

Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta.

b. Data sekunder didapat dari dokumen-dokumen laporan keuangan

dan buku pedoman pengelolaan risiko BMT Forsitama Kalitirto

Berbah Sleman Yogyakarta.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data akan dilakukan dengan cara observasi,

wawancara dan dokumentasi.

a. Pengamatan (Observasi)

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang

sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Dalam

menggunakan teknik observasi yang terpenting ialah

mengandalkan pengamatan dan ingatan.40

Dalam observasi ini peneliti melakukan pengamatan

secara langsung tentang manajemen risiko pembiayaan di BMT

Forsitama Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

                                                            

40 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm. 54.

Page 45: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

32  

b. Wawancara (Interview)

Wawancara (Interview) adalah sebuah dialog yang

dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari

terwawancara.41 Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh

data atau informasi yang tidak dapat diperoleh melalui observasi.

Metode wawancara yang peneliti gunakan adalah

wawancara terstruktur yaitu wawancara yang pewawancaranya

menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang

akan diajukan.42 Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui data

tentang manajemen risiko pembiayaan. Melalui teknik ini

informasi yang akan diungkap yaitu tentang identifikasi risiko,

pengukuran risiko, pemantauan risiko dan pengendalian risiko.

Dalam wawancara ini peneliti melakukan wawancara

kepada pihak-pihak yang bersangkutan yaitu manajer, teller,

marketing dan nasabah di BMT Forsitama.

                                                            41 Suharsimi Arikunto, Prosuder Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, ( Jakarta: Renika

Cipta, 1991), hlm. 126. 42 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian..., hlm. 190.

Page 46: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

33  

c. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-

karya monumental dari seseorang.43

Teknik pengumpulan data dokumentasi, digunakan

melengkapi data yang dijaring melalui teknik observasi dan

wawancara. Dalam dokumentasi ini yang diteliti berupa data-data

tertulis yang berkaitan dengan manajemen risiko pembiayaan di

BMT Forsitama dalam bentuk laporan dan arsip-arsip.

5. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data penulis menggunakan teknik analisis

kualilatif maksudnya adalah dari data yang telah dikumpulkan dan

telah dicek keabsahannya serta dinyatakan valid. Langkah-langkah

yang ditempuh dalam menganalisa data kualitaif adalah reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.44

a. Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya..

b. Penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie

chard, pictogram dan sejenisnya. Dalam mendisplaykan data, maka

akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

                                                            43 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, ( Bandung: Alfabeta,

2010), hlm. 240. 44 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian...., hlm. 247-253.

Page 47: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

34  

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

difahami tersebut .

c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan dapat menjawab

rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin

juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah masih bersifat

sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada

dilapangan.

I. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research)

sehingga data yang diperoleh sangat besar peluang untuk keluar dari

obyektifitas, untuk ini cukup bagi peneliti melakuakn pemeriksaan

kembali data yang diperoleh, dengan tujuan mendapatkan kevalidan data.

Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang

diinginkan dan dapat mengungkap dari variabel yang diteliti secara tepat.45

Dalam peneltian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi, yaitu

teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.

Di luar data itu untuk keperluan pengecekan sebagai pembanding terhadap

data itu.46

Penelitian ini menggunakan triangulasi dengan metode yang

datanya didapatkan dengan metode wawancara, observasi, dan

                                                            45 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian...., hlm. 136. 46 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian...., hlm. 330.

Page 48: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

35  

dokumentasi dibandingkan hasilnya. Triangulasi dengan metode terdapat

dua strategi, yaitu pengecekan derejat kepercayaan penemuan hasil

penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat

kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.47

J. Sistematika Pembahasan

Untuk memberikan gambaran mengenai isi bahasan proposal

skripsi ini, maka peneliti akan menguraikan sistematika pembahasan,

sebagai berikut:

Bab I pendahuluan

Bab ini berisi tentang penegasan judul, latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan

pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika

pembahasan.

Bab II Gambaran Umum

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum BMT Forsitama

Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta yang berisi tentang sejarah

singkat, visi misi dan motto, struktur organisasi, dan produk-

produk.

Bab III Pembahasan

Bab ini berisi tentang hasil penelitian manajemen risiko

pembiayaan di BMT Forsitama Kalitirto, Berbah, Sleman,

                                                            47 Ibid, hlm. 331.

Page 49: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

36  

Yogyakarta untuk menjawab rumusan masalah yang telah

dirumuskan sebelumnya.

Bab VI Penutup

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran atas penelitian

yang telah dilakukan, serta dimuat daftar pustaka dan lampiran-

lampiran yang dianggap perlu.

 

 

Page 50: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

74  

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa manajemen risiko pembiayaan yang dilakukan BMT

Forsitama yaitu:

1. Identifikasi dilakukan saat terjadi risiko pembiayaan yaitu nasabah sudah

mulai tidak teratur membayar cicilan. Teknik yang digunakan BMT

dalam mengidentifikasi dengan survei dan wawancara ulang kepada

nasabah.Penyebab terjadinya risiko pembiayaan dikarenakan kegagalan

usaha dan bencana alam.

2. Pengukuran risiko BMT mengelompokan pembiayaan yang mengalami

keterlambatan pembayaran menjadi 4 jenis yaitu lancar, kurang lancar,

diragukan dan macet. Untuk mengukur presentase kredit tidak produktif

yaitu dengan cara 50% dari jumlah kredit lancar, 75% dari jumlah kredit

diragukan dan 100% dari jumlah kredit macet kemudian ditotal.

3. Pemantauan risiko BMT memantau kondisi usaha nasabah, jaminan,

rekening nasabah, pemantauan pelunasan angsuran dan memantau

langsung kerumah nasabah. Selain itu BMT juga melakukan memantau

secara administratif melalui laporan keuangan setiap bulannya.

Page 51: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

75  

4. Upaya pengendalian yang dilakukan oleh BMT yaitu penetepan prosedur

dan kebijakan pembiayaan, menggunakan asuransi jiwa, peningkatan

kualitas SDM dan penagihan secara intensif.

B. Saran

1. Bagi BMT Forsitama

a. Manajemen risiko pembiayaan yang digunakan oleh BMT sudah

baik dan harus lebih ditingkatkan lagi manajemennya, agar risiko

pembiayaan di BMT semakin berkurang.

b. Meningkatkan ketelitian dalam menilai nasabah yang mengajukan

pembiayaan maupun teliti terhadap barang jaminan yang dibawa

oleh nasabah agar pembiayaan bisa jatuh pada nasabah yang tepat

sehingga tidak terjadi risiko.

2. Bagi peneliti berikutnya

Penelitian ini juga hanya sebatas pada pengamatan terhadap satu

BMT saja. Maka untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan

pengamatan terhadap BMT yang lain. Sehingga diharapkan dapat

diperoleh kesimpulan yang lebih umum.

Page 52: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

76  

Daftar Pustaka

.Arifin Kusumah, “Analisis Pengaruh Risiko Pembiayaan, Tingkat Efisiensi Manajemen, Total Financing Outstanding (TFO) dan Non Performing financing (NPFS) terhadap Earning Before Tax and Provision (EBTP) pada PT. Bank Muamalat Indonesia TBK Tahun 2002-2005”, Skripsi (Tidak Diterbitkan), Yogyakarta: UIN SUKA Yogyakarta, 2007.

Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005.

Arikunto, Suharsimi, Prosuder Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Renika Cipta, 1991.

Darmawi, Herman, Manajemen Risiko, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Karim, Adiwarman A., Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004.

Miss Hasnah Saleng, “Stategi Pemasaran BMT Forsitama Berbah, Sleman, Yogyakarta”, Skripsi (Tidak Diterbitkan), Yogyakarta: UIN SUKA Yogyakarta, 2012.

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012.

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002.

Ridwan, Muh., Manajemen Baitul Maal wa Tanwil (BMT), Yogyakarta: UII Press, 2004.

Rivai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.

Rivai, Veithzal dan Arviyan Arifin, Islamic Banking, Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Page 53: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

77  

Soemitra, Andri, Bank & Lembaga Keuangan syariah, Jakarta: KENCANA, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2010.

Umar Hasan Bashori, “Manajemen Risiko Bank Syariah, Pendekatan Normatif Tentang Sistem Bagi Hasil”, Skripsi (Tidak Diterbitkan), Malang: UIN Malang, 2008.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

http://agungfaris.wordpress.com/2012/10/23/pengukuran-resiko/

http://bankirnews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=103 

http://bankirnews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=104:tujuan-pengendalian-risiko-kredit&catid=94:risiko-kredit&Itemid=147

http://danyhadiwijaya.blogspot.com/2011/01/strategi-manajemen-resiko-pembiayaan.html 

 

http://gemaswadaya.blogspot.com/2011/12/sekilas-tentang-manajemen-risiko-kredit.html 

 

http://kikigunadarma.blogspot.com/2012/06/identifikasi-risiko.html

http://papers.gunadarma.ac.id/files/journals/8/articles/14891/public/14891-41850-1-PB.pdf 

http://tugaskuliahanakmenej.blogspot.com/2011/12/teknik-teknik-manajemen-risiko.html 

Page 54: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 55: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

Interview Guide

A. Identifikasi

1. Bagaimana langkah awal mengidentifikasi yang dilakukan oleh BMT

Forsitama dalam mengetahui timbulnya risiko pembiayaan?

2. Upaya apa yang dilakukan BMT Forsitama dalam mengidentifikasi

nasabah yang memiliki risiko pembiayaan?

3. Apa saja yang disurvai ulang saat terjadinya risiko pembiayaan?

4. Pertanyaan tentang apa yang diajukan oleh BMT kepada nasabah pada

waktu wawancara?

5. Apa penyebab terjadinya nasabah yang kurang lancar atau yang

mengalami risiko pembiayaan?

B. Pengukuran

1. Bagaimana pengukuran risiko yang digunakan oleh BMT?

2. Adakah ketentuan dalam mengukur risiko pembiayaan di BMT?

3. Kapan pengukuran risiko pembiayaan itu dilaksanakan?

4. Apakah dalam mengukur risiko pembiayaan BMT menggunakan

metodelogi statistik? Adakah contoh statistik pengukuran risiko

pembiayaan?

5. Berapa besar kerugian yang tanggung BMT per Agustus 2010-2013?

C. Pemantauan

1. Apa saja yang harus dipantau saat terjadi risiko pembiayaan?

2. Apakah BMT menggunakan pemantauan secara administratif?berupa

apa pemantauan tersebut?

Page 56: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

3. Dalam pemantauan pembiayaan, apakah setiap tahunnya selalu ada

peningkatan jumlah pembiayaan?

D. Pengendalian

1. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh BMT dalam mengendalikan

risiko?

2. Seperti apa prosedur dan kebijakan pembiayaan yang digunakan oleh

BMT?

3. Asuransi apa yang digunakan oleh BMT dalam pembiayaan?

4. Berapa persen dana yang ditanggung oleh pihak asuransi?

5. Upaya apa saja yang dilakukan oleh BMT untuk meningkatkan

kualitas SDM?

6. Bagaimana penagihan intensif yang dilakukan oleh BMT selama ini?

E. Nasabah

1. Sudah berapa lama ibu jadi anggota BMT Forsitama?

2. Apakah ibu pernah mengalami risiko pembiayaan atau pembiayaan

yang kurang lancar?

3. Apakah pada saat ibu mengalami keterlambatan mengangsur di survai

ulang ketempat usaha?

4. Apa saja yang disurvai bu?

5. Apa saja yang ditanyakan pada waktu wawancara?

6. Jika ibu terlambatan membayar masalahnya apa bu?

7. Apakah pembiayaan yang dipersetujui sesuai yang di inginkan ibu?

Page 57: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

8. Jaminan apa yang dipakai oleh ibu saat pembiayaan?

9. Apakah ibu diberi lembar monitoring oleh BMT?

10. Pada saat ibu terlambat membayar apa didatangi langsung atau

dihubungin oleh BMT?

11. Apakah setiap bulan pembukuan keuangan usaha ibu dicek langsung

oleh BMT?

12. Apakah ibu mengetahui kalau di BMT Forsitama ada asuransi?

13. Apakah pada saat jatuh tempo ibu dihubungin lewat telepon bu?

14. Apa ibu pernah diberi surat peringatan dari BMT?

Page 58: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan
Page 59: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan
Page 60: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan
Page 61: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan
Page 62: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan
Page 63: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan
Page 64: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan
Page 65: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

DOKUMENTASI

BMT Forsitama Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta

Page 66: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

Ibu Ponirah, usaha warung makanan

Ibu Sunarsih, Usaha Toko Mebel

Page 67: MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BAITUL MAL …digilib.uin-suka.ac.id/11543/1/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · Manajemen risiko pembiayaan atau kredit merupakan bagian yang tidak terpisahkan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Evi Septi Hernawati

Tempat/Tgl. Lahir : Bantul, 5 September 1989

Alamat : Sarirejo I RT 03, Singosaren, Banguntapan,

Bantul

Nama Ayah : Agus Hernawan

Nama Ibu : Sri Wartini

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri Mutihan II, Tahun Lulus 2002

2. SMP Negeri 1 Pleret, Tahun Lulus 2005

3. SMK Negeri 4 Yogyakarta, Tahun Lulus 2008

C. Pengalaman Organisasi

1. Karang Taruna Jaya Kusuma

2. Muda-mudi Kucup Mekar

3. Nasyiatul ‘Aisyiyah

Yogyakarta, 16 Januari 2014

Evi Septi Hernawati