Manajemen Operasional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Soal dan jawaban Ujian tengah semester

Citation preview

KUMPULAN SOAL DAN JAWABANOPERATION STRATEGIC AND PROCESS MANAGEMENT

Oleh:Dicky Adityawarman55113110121

Program Studi Magister ManajemenFakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Mercubuana2013-2014

1. Operasional Secara GlobalSoal:Dalam situasi dan kondisi yang terus berkembang, maka banyak perusahaan membuat keputusan untuk mengembangkan bisnis ke dunia internasional. Apa yang menjadi alasan yang mendasari perusahaan menjadi global?. Analisa SWOT sangat penting dalam mengembangkan bisnis ke dunia internasional karena sangat baik dalam mengorganisir informasi dan menyajikan solusi, mengidentifikasi hambatan dan menekankan pada peluang. Menurut anda apakah definisi dari analisa SWOT dan berikan satu contoh mengenai analisa SWOT!

Jawaban:Alasan kuat yang mendasari perusahaan menjadi global, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Efisiensi Biaya Banyak cara yang telah dilakukan oleh perusahaan yang beroperasi secara internasional untuk dapat mengurangi berbagai biaya antara lain dengan: a. Pemilihan lokasi yang menyediakan biaya tenaga kerja rendah. b. Pemanfaatan adanya kesepakatan perdagangan yang berdampak pada 2. Perbaikan Manajemen Rantai Pasokan Dengan menempatkan fasilitas di negara dimana sumber daya tertentu berada maka pengelolaan manajemen rantai pasokan dapat lebih terjamin. 3. Pemberian produk yang lebih baik Karena karakteristik produk yang diinginkan konsumen sangat bervariasi dan ditentukan oleh masing-masing lokasi maka banyak perusahaan yang beroperasi secara internasional menempatkan diri di negara dimana produknya dipasarkan misalnya disesuaikan dengan budaya yang berlaku . 4. Menarik pasar Baru Perusahaan yang wilayah pemasarannya di dalam negeri sudah terbatas maka dapat memanfaatkan pasar luar negeri yang masih terbuka. 5. Belajar untuk beroperasi yang lebih baik Banyak perusahaan melakukan kerjasama dengan perusahaan lain dari negara lain untuk alih teknologi, mengadakan riset bersama ataupun kerjasama dalam desain serta kegiatan operasional lainnya. 6. Bisa mendapatkan dan mempertahankan bakat global Perusahaan yang memiliki karyawan yang baik, dapat memberikan kesempatan karir yang lebih baik dengan cara beroperasi secara global sehingga dapat memper tahankan karyawan .SWOTAnalisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses,opportunities,dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini. O= Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan. T= Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.Kerangka analisis SWOTBerikut adalah kerangka analisis SWOT beserta contoh penempatannya ;Kekuatan SKelemahan W

Dukungan politik Dana yang tersedia Pengalaman pasar Kepemimpinan yang kuat Proyek sangat kompleks Mungkin menjadi merugikan Mungkin memiliki dampak lingkungan Sumber daya staf yang sudah meregang

Peluang OAncaman T

Proyek dapat meningkatkan ekonomi lokal Akan meningkatkan keamanan Proyek akan meningkatkan citra publik perusahaan Kendala lingkungan Penundaan waktu Perlawanan dapat berubah

Contoh analaisis SWOT usaha BAKSO1. Strengths | Kekuatan Warga sekitar menyukai makanan berkuah Konsep yang ditawarkan menggunakan Wifi Kurangnya tempat nongkrong anak mudah Harga merakyat Konsep anak muda Menggunakan konsep lesehan Mudah di akses Memiliki website dan forum pribadi Mengutamakan Brand Bebas bahan pengawet Hal yang dilakukan setelah analisis Mengutamakan bebas bahan pengawet Mengelola dengan baik website dan forum Menonjolkan konsep anak muda Mempertahankan harga merakyat 2. Weakness | Kelemahan Banyak Pesaing Kurangnya kemampuan membuat bakso yang disukai banyak orang Modal untuk memulai usaha masih kurang Modal besar Masih belum ada Brand Hal yang dilakukan setelah analisis Menjadikan pesaing sebagai motivasi Meminimalisir biaya / modal Membuat brand yang unik 3. Opportunities | Kesempatan Dengan daya inovatif dan kreatif usaha ini memiliki kesempatan besar untuk menguasai pasar. Belum banyak tempat makan Sederhana yang memasang Wifi Jarangnya tempat nongkrong untuk anak muda yang biasanya mencari tempat yang memiliki akses Wifi Malam minggu biasanya menjadi favorit anak muda untuk berkumpul bersama teman2. Memberikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar Hal yang dilakukan setelah analisis Merekrut tenaga kerja dari warga sekitar Memasang dan merawat Wifi Mempertahankan konsep yang inovatif 4. Threats | Ancaman Wifi terkadang memiliki gangguan Harga bahan baku yang meningkat, otomatis harga bakso juga semakin mahal Banyak pesaing yang mengikuti konsep yang telah kita buat.

Hal yang dilakukan setelah analisis Merawat Wifi dan menyiapkan tekhniksi yang siap dihubungi 24 jam Mengusahkan mempertahankan harga Mempertahankan pengunjung dengan inovasi baru.

2. ForecastingSoal: Untuk melakukan peramalan diperlukan metode tertentu dan metode mana yang digunakan tergantung dari data dan informasi yang akan diramal serta tujuan yang hendak dicapai. Dalam prakteknya terdapat berbagai metode peramalan.Sebutkan Jenis-Jenis metode dalam forecasting yang anda ketahui, berikan 1 contoh pemodelan forecasting!

Jawaban:Jenis-Jenis metode dalam forecasting

Metode Kuantitatif1. Time Series atau Deret WaktuAnalisis time series merupakan hubungan antara variabel yang dicari (dependent) dengan variabel yang mempengaruhi-nya (independent variable), yang dikaitkan dengan waktu seperti mingguan, bulan, triwulan, catur wulan, semester atau tahun.Dalam analisis time series yang menjadi variabel yang dicari adalah waktu.Metode peramalan ini terdiri dari :a.Metode Smoting, merupakan jenis peramalan jangka pendek seperti perencanaan persediaan, perencanaan keuangan. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mengurangi ketidakteraturan data masa lampau seperti musiman.b.Metode Box Jenkins, merupakan deret waktu dengan menggunakan model matematis dan digunakan untuk peramalan jangka pendek.c.Metode proyeksi trend dengan regresi, merupakan metode yang dignakan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Metode ini merupakan garis trend untuk persamaan matematis.2. Causal Methods atau sebab akibatMerupakan metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara variabel yang diperkirakan dengan variabel alin yang mempengaruhinya tetapi buakn waktu. Dalam prakteknya jenis metode peramalan ini terdiri dari :a) Metode regresi dan kolerasi, merupakan metode yang digunakan baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek dan didasarkan kepada persamaan dengan teknik least squares yang dianalisis secara statis.b) Model Input Output, merupakan metode yang digunakan untuk peramalan jangka panjang yang biasa digunakan untuk menyusun trend ekonomi jangka panjang.c) Model ekonometri, merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka panjang dan jangka pendek.

Contoh Forecasting (Time Series)Penjualan Produk X pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:

WaktuBulanPenjualan

1Januari1143

2Februari1037

3Maret857

4April757

5Mei948

6Juni660

7Juli683

8Agustus809

9September1078

10Oktober696

11November777

12Desember672

Jumlah10117

Tentukan peramalan penjualan pada bulan ke-18 dan bulan ke-25!PenyelesaianDari tabel di atas akan dibuat deskripsi data ke dalam bentuk poligon agar dapat memudahkan menganalisis data. Berikut ini adalah poligon data dari data hasil penjualan produk X pada tahun 2010:

A. Tabulasi Data:

B. Menentukan Model Persamaan Matematika:1) Trend LinierDari tabel tabulasi data di atas, maka diperoleh:

Setelah itu masukan nilai a dan b ke dalam persamaan Yt = a + bt , sehingga menjadi sebuah persamaan trend linier Yt = 843,08+ 13.t.2) Trend Kuadratik Setelah itu nilai a, b dan c dimasukan ke dalam persamaan Yt = a + bt + ct2 , sehingga menjadi sebuah persamaan trend kuadratik Yt = 790,65 + 13.t + 1,1.t2.3) Trend Eksponensial

Setelah itu nilai a dan b dari hasil perhitungan di atas dimasukan ke dalam persamaan Yt = a.bt , sehingga menjadi sebuah persamaan trend eksponensial Yt = 828,58 + 0,99t.C. Ketepatan Model Peramalan1) Trend LinierYt = 843,08+ 13.t

2) Trend Kuadratik Yt = 790,65 + 13.t + 1,1.t2

3) Trend Eksponensial Yt = 828,58 + 0,99t

PembahasanData pengamatan runtun waktu untuk perubahan hasil penjualan produk X di tahun 2010 setiap bulannya, dapat diketahui bahwa perubahan nilai runtut waktu pengamatan dari bulan ke bulan jumlahnya cukup bervariasi berupa peningkatan dan penurunan. Jumlah penjualan tertinggi terjadi pada bulan Januari sebanyak 1143. Penurunan penjualan tertinggi terjadi pada bulan Juni sebanyak 660. Keterangan tersebut memperlihatkan perubahan nilai runtun waktu pengamatan yang fluktuatif. Sebelum dilakukan perhitungan, akan dihitung Mean Square Error (MSE) terlebih dahulu. Hal ini dilakukkan untuk mencari trend mana yang paling tepat dan memiliki kesalahan terkecil untuk dijadikan acuan peramalan. Berikut ini adalah perhitungan MSE dari trend linier, trend kuadratik, dan trend eksponensial:1) MSE Trend Linier

2) MSE Trend Kuadratik

3) MSE Trend Eksponensial

Dari perhitungan MSE di atas, bahwa nilai MSE dari trend kuadratik merupakan yang terkecil. Jadi dapat diketahui bahwa trend kuadratik pada peramalan ini memiliki kecendrungan kesalahan yang paling rendah dibanding dengan trend linier dan trend eksponensial.

Berikut ini adalah poligon dari permalan penjualan produk X.

Dari perhitungan menggunakan trend kuadratik di atas, maka dapat diramalkan penjualan produk X pada bulan ke-18 adalah sebanyak 1074, dan untuk bulan ke-25 sebanyak 1816. Dapat dilihat pada kurva di atas, pada bulan ke-12 sampai dengan bulan ke-25 terlihat bahwa jumlah penjualan produk X dari bulan ke bulan mengalami peningkatan.Contoh: Forecasting (Sebab Akibat - Regresi)Analisa KorelasiAnalisa korelasi digunakan untuk menentukan hubungan sebab akibat antara beberapa variabel. Persamaan Tren : Y = a + bX

Untuk mengetahui hubungan saling ketergantungan antara dua variabel maka dilakukan dengan menghitung nilai koofisien korelasi (r). Bila koofisien korelasi menunjukkan angka 1 atau mendekati 1, bearti pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel independen (Y) adalah besar, baik posisitif maupun negatif. Tetapi bila koofisien korelasi menunjukkan nol maka pengaruh tersebut kecil sekali. Kalau koofisien korelasi adalah nol maka tidak ada pengaruhnya sama sekali.

Contoh : Misalkan penjualan susu bayi tergantung dengan besarnya tingkat kelahiran di suatu wilayah, artinya terdapat dua variabel yakni tingkat penjualan dan tingkat kelahiran. Apabila X adalah tingkat kelahiran dan Y adalah tingkat penjualan susu bayi maka persamaan regresi dan nilai korelasinya adalah sebagai berikut :TahunPenjualan (Y)XXYXY

200413030016900

20051454145121025

20061505300422500

20071656495927225

200817076801628900

Y = 760X=25XY = 1620X=30Y= 116550

Maka persamaan regresi :Y = 102 + 10 XMaka nilai korelasi

r = 0,985Hal ini bearti pengaruh tingkat kelahiran sangat besar dan posisitif terhadap tingkat permintaan susu bayi. Bila tingkat kelahiran meningkat maka permintaan terhadap susu bayi meningkat, sebaliknya bila tingkat kelahiran menurun maka permintaan terhadap susu bayi juga menurun.

Kesimpulan:Kedua model tersebut pada dasarnya mempunyai keuntungan dalam kondisi tertentu. Model deret berkala seringkali dapat digunakan dengan mudah untuk meramal sedangkan model kausal dapat digunakan dengan keberhasilan yang lebih besar dalam pengambilan keputusan.

3. Strategi LokasiSoalMasalah lokasi sangat memengaruhi risiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan. Misalnya biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk atau produk jadi yang ke luar dari perusahaan, dapat mencapai seperempat dari harga jual produk. Selain itu lokasi juga dapat memengaruhi biaya pajak, upah, biaya bahan baku, dan sewa. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan strategi lokasi! Metode apa saja yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah lokasi, berikan 1 contoh metode yang anda ketahui!

JawabanKeputusan Pemilihan Lokasi Negara - Adapun faktor yang dipertimbangkan :1. Resiko politik yang dihadapi, peraturan yang ada, sikap pemerintah, serta insentif pemerintah.2. Permasalahan budaya dan ekonomi , termasuk budaya korupsi3. Lokasi pasar karena produk yang telah dibuat harus dapat diserap oleh pasar agar keberlangsungan perusahaan dapat terjamin.4. Ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, produktifitas, karena unsure tenaga kerja adalah sangat penting bagi perusahaan.5. Ketersediaan pasokan, komunikasi dan energi, hal ini disebabkan ketergantungan perusahaan pada hal-hal tersebut karena tanpa bahan baku, komunikasi maupun energi maka perusahaan tidak dapat beropoperasi.6. Resiko nilai tukar mata uang, karena mata uang dari suatu Negara yang sangat fluktuatif akan berdampak sangat signifikan bagi kegiatan bisnis.

Keputusan Pemilihan Lokasi Daerah (Region) Faktor yang dipertimbangkan diantaranya:1. Keinginan perusahaan2. Segi-segi yang menarik dari wilayah tersebut (budaya, pajak, iklim)3. Ketersediaan tanaga kerja, upah serta sikap terhadap serikat kerja4. Biaya dan ketersediaan pelayanan umum.5. Peraturan mengenai lingkungan hidup.6. Insentif dari pemerintah.7. Kedekatan dengan bahan baku dan konsumen.8. Biaya tanah dan pendirian bangunan.

Keputusan Lokasi untuk memilih tempat (site) Adapun faktor pertimbangannya:1. Ukuran dan biaya lokasi2. Sistem transportasi udara, kereta, jalan bebas maupunb jalur laut.3. Pembatasan daerah.4. Kedekatan dengan jasa / pasokan yang dibutiuhkan.5. Permasalahan dampak lingkungan.

Di samping globalisasi, sejumlah factor lain juga memengaruhi keputusan lokasi. Faktor-fakter tersebut antara lain sebagai berikut :1. Produktivitas Tenaga KerjaSaat memutuskan sebuah lokasi,manajemen mungkin tergiur dengan tingkat upah yang rendah pada suatu daerah. Dengan tingkat pendidikan yang rendah atau kebiasaan kerja yang buruk, pekerja yang tidak terlatih mungkin bukan merupakan hal yang baik bagi perusahaan walaupun upahnya rendah. Demikian pula pekerja yang tidak dapat atau tidak konsisten dalam bekerja tidak memberikan kebaikan bagi organisasi walaupun upahnya rendah.2. Resiko Nilai Tukar dan Mata UangWalaupun tingkat upah buruh dan produktifitas dapat membuat sebuah negara terlihat ekonomis, tingkat nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan penghematan yang telah dilakukan. Perusahaan terkadang dapat mengambil keuntungan dari nilai tukar yang menguntungkan dengan memindahkan lokasi atau mengekspor produk kenegara asing. Walau demikian ,nilai mata uang asing di hampir semua negara terus berfluktuasi.3. Biaya-biayaBiaya lokasi dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu biaya nyata dan biaya tidak nyata. Biaya nyata adalah biaya-biaya yang dapat di identifikasi langsung dan dihitung cepat. Biaya nyata meliputi biaya layanan umum,tenaga kerja, bahan baku, pajak, penyusutan, serta biaya lain yang dapat biaya lain yang dapat di identifikasi oleh departemen akuntansi dan pihak manajemen. Sedangkan Biaya tidak nyata adalah biaya yang meliputi pendidikan, fasilitas transportasi umum, sikap masyarakat terhadap industri dan perusahaan , serta kualitas dan sikap calon pekerja. Biaya tidak nyata juga meliputi variabel kualitas hidup seperti iklim dan kelompok olahraga yang dapat mempengaruhi proses rekrutmen pekerja.4. Resiko Politik Nilai dan BudayaRisiko politik berhubungan dengan kemungkinan berfluktuasinya sikap pemerintah nasional, negara bagian, dan lokal terhadap kepemilikan swasta dan intelektual, penetapan zona, polusi, serta stabilitas ketenagakerjaan. Posisi pemerintah saat keputusan lokasi dibuat mungkin tidak berlangsung lama. Walaupun demikian pihak manajemen mungkin mendapati sikap ini dapat dipengaruhi oleh pola kepemimpinan mereka sendiri. Sikap pekerja mungkin berbeda dari satu negara dengan negara lain, daerah dengan daerah lain. Dilain pihak sikap ini dapat mempengaruhi keputusan perusahaan apakah akan memberikan penawaran pada pekerja yang ada sekarang jika perusahaan pindah kelokasi baru.Satu dari tantangan terbesar keputusan operasi global adalah berkompromi dengan budaya negara lain. Perbedaan budaya bekerja dan pemasok dalam hal ketetapan waktu membuat perbedaan besar dalam jadwal produksi dan pengiriman.5. Kedekatan pada PasarBagi sejumlah perusahaan, berada pada lokasi yang dekat dengan pelanggan adalah sangat penting. Organisasi jasa seperti toko obat, restoran, kantor pos, atau pencukur rambut mendapati bahwa kedekatan pada pasar merupakan aktor lokasi utama. Perusahaan manufaktur mendapati berdekatan dengan pelanggan ketika biaya pengiriman barang jadi mahal atau sulit (mungkin disebabkan produk yang dikirim banyak, berat, atau mudah pecah) merupakan hal yang sangat berguna. Selain itu dengan produksi yang just in time pemasok menginginkan lokasi yang dekat dengan pelanggan.6. Kedekatan Pada PemasokPerusahaan menempatkan diri dekat dengan barang mentah dan pemasok karena (1) barang barang yang mudah busuk, (2) biaya transportasi, (3) jumlah produk yang sangat banyak. Para penghasil roti, susu, sayur-sayuran dan makanan laut beku berhubungan dengan barang mentah yang mudah busuk sehingga mereka kerap berlokasi dekat pemasok. Perusahaan yang bergantung pada input yang berupa bahan mentah yang berat atau yang berjumlah sama (seperti produsen baja yang menggunakan batu bara dan biji besi) harus membayar biaya transportasi yang sangat mahal sehingga biaya transportasi menjadi faktor utama.7. Kedekatan pada PesaingMungkin terasa jika perusahaan-perusahaan juga senang berdekatan dengan para pesaingnya. Kecenderungan yang disebut pengelompokan atau clustering yang sering terjadi apabila sumber daya utama ditemukan di wilayah tersebut. Sumber daya ini meliputi sumber daya alam, informasi, modal proyek, dan bakat.Terdapat empat metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah lokasi: I. Metode Pemeringkatan FaktorTerdapat banyak faktor, kualitatif maupun kuantitatif, yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu lokasi. Beberapa dari faktor-faktor ini lebih penting dari yang lain, sehingga manajer dapat menggunakan bobot untuk membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih objektif. Metode pemeringkatan faktor sering digunakan karena mencakup variasi faktor yang sangat luas, mulai dari pendidikan, rekreasi sampai keahlian tenaga kerja. Metode pemeringkatan-faktor mempunyai enam tahap:a) Mengembangkan daftar faktor-faktor terkaitb) Menetapkan bobot pada setiap faktor untuk mencerminkan seberapa jauh faktor itu penting bagi pencapaian tujuan perusahaan.c) Mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor (misalnya, 1 sampai 10 atau 1 sampai 100 point).d) Meminta manajer menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor, dengan menggunakan skala yang telah dikembangkan pada tahap 3.e) Mengalikan skor itu dengan bobot dari setiap faktor, dan menentukan jumlah total untuk setiap lokasi.f) Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal, dengan juga mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.Jika sebuah keputusan bersifat sensitive terhadap perubahan-perubahan kecil, maka analisi lebih lanjut mengenai pembobotan atau penilaiannya mungkin perlu dilakuka. sebagai alternative lain, manajemen dapat menyimpulkan factor tidak nyata bukan merupakan criteria yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan lokasi. oleh karena itu, manajer menempatkan bobot utama pada aspek keputusan yang lebih kuantitatif.II. Analisis Titik Impas LokasiMerupakan penggunaan analisis biaya-volume produksi untuk analisis titikuntuk membuat suatu perbandingan ekonomis terhadap alternatif-alternatif lokasi. Dengan mengidentifikasi biaya variabel dan biaya tetap serta membuat grafik kedua biaya ini untuk setiap lokasi, kita dapat menentukan alternatif mana yang biayanya paling rendah. Analisis titik-impas lokasi dapat dilakukan secara matematik atau secara grafik. Pendekatan grafiknya mempunyai keuntungan dengan memberikan kisaran jumlah setiap lokasi dapat dipilih.Tiga tahap dalam analisis titik-impas adalah:a) Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi.b) Plot biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada garis vertikal dan volume produksi tahunan pada garis horisontal di grafik itu.c) Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk setiap volume produksi yang diinginkan.III. Metode Pusat GravitasiMerupakan teknik matematis dalam menemukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimisasi biaya distribusi. Dalam menemukan lokasi yang terbaik untuk menjadi pusat distribusi, metode ini memperhitungkan lokasi pasar, volume barang yang dikirim ke pasar itu, dan biaya pengangkutan.Karena volume kendaraan kontainer yang dipindahkan setiap bulannya mempengaruhi biaya, jarak bukan menjadi satu-satunya kriteria utama. Metode pusat gravitasi mengasumsikan bahwa biaya secara langsung bersifat proporsional dengan jarak dan banyaknya barang yang diangkut. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang membuat jarak tertimbang antara gudang dan outlet pengecernya menjadi minimal, jarak ini diberi bobot sesuai dengan banyaknya kontainer yang diangkut.Langkash pertama dalam metode pusat gravitasi adalah menempatkan lokasi pada suatu system koordinat. Titik asal system koordinat dan skala yang digunakan bersifat beruba-ubah selama jarak relative (antarlokasi) dinyatakan secara tepat. hal ini mudah dilakukan dengan menempatkan titik-titik pada peta biasa. Pusat gravitasi dapat ditentukan menggunakan persamaan sebagai berikut: dimana: dix= koordinat x lokasi i,diy= koordinat y lokasi i,Qi = kuantitas barang yang dipindahkan ke atau dari lokasi iPerhatikan bahwa Persamaan 1 dan 2 mengandung istilah Qi yang merupakan kuantitas barang pasokan yang dipindahkan ke atau dari lokasi i.Karena jumlah kontainer yang dikirim setiap bulan memengaruhi biaya, jarak tidak dapat dijadikan satu-satunya kriteria utama. Metode pusat gravitasi mengansumsikan biaya secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah yang dikirim. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak berbobot antara gudang dan toko ecerannya, dimana pembobotan jarak dilakukan sesuai dengan jumlah kontainer yang dikirim.IV. Model TransportasiTujuan dari model transportasi adalah untuk menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapa titik penawaran (pasokan/sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) agar dapat meminimalkan produksi total dan biaya transportasi. Setiap perusahaan dengan jaringan titik penawaran-permintaan menghadapi masalah yang sama. Sebagai contoh, jaringan pasokan/penawaran Volkswagen yang kompleks. VW Meksiko mengirimkan hasil rakitan ke Brasil, sementara VW Meksiko sendiri menerima suku cadang dan hasil rakitan dari kantor pusatnya di Jerman.Contoh: Metode Pemeringkatan FaktorMetode Pemeringkatan Faktor

PT Salmet

Faktor/LokasiBobotPadangBukit TinggiSolok

Bahan Baku25584

Tenaga Kerja25266

Pasar35857

Lokasi20555

Faktor/LokasiBobotPadangBukit TinggiSolok

Bahan Baku255x20=1008x20=1604x20=80

Tenaga Kerja252x25=506x25=1506x25=150

Pasar358x35=2805x35=1757x35=245

Lokasi205x20=1005x20=1005x20=100

Jumlah100530585575

4. Aggregate PlanSoalAggregate Planning (AP) adalah suatu aktivitas operasional untuk menentukan jumlah dan waktu produksi pada waktu dimasa yang akan datang.AP juga didefinisikan sebagai usaha untuk menyamakan antara supply dan demand dari suatu produk atau jasa dengan jalan menentukan jumlah dan waktu input, transformasi, dan output yang tepat. Dimana keputusan AP dibuat untuk produksi, staffing, inventory, dan backorder level. Sebutkan fungsi dan tunjuan dari AP dan berikan satu contoh penerapan Agregate Plan dalam suatu bidang usaha.

JawabanFungsi Perencanaan AgregatPada dasarnya perencanaan produksi agregat merupakan suatu proses penetapan tingkat output/kapasitas produksi secara keseluruhan guna memenuhi tingkat permintaan yang diperoleh dari peramalan dan pesanan dengan tujuan meminimalkan total biaya produksi.Beberapa fungsi perencanaan agregat yaitu :1. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana strategi perusahaan2. Alat ukur performansi proses perencanaan produksi3. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi4. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat penyesuaian5. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target dan membuat penyesuaian6. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk produksi. Tujuan Perencanaan AgregatPada dasarnya tujuan dari perencanaan agregat adalah berusaha untuk memperoleh suatu pemecahan yang optimal dalam biaya atau keuntungan pada periode perencanaan. Namun bagaimanapun juga, terdapat permasalahan strategis lain yang mungkin lebih penting daripada biaya rendah. Permasalahan strategis yang dimaksud itu antara lain mengurangi permasalahan tingkat ketenagakerjaan, menekan tingkat persediaan, atau memenuhi tingkat pelayanan yang lebih tinggi. Bagi perusahaan manufaktur, jadwal agregat bertujuan menghubungkan sasaran strategis perusahaan dengan rencana produksi, tetapi untuk perusahaan jasa, penjadwalan agregat bertujuan menghubungkan sasaran dengan jadwal pekerja.Ada empat hal yang diperlukan dalam perencanaan agregat antara lain:1. Keseluruhan unit yang logis untuk mengukur penjualan dan output2. Prediksi permintaan untuk suatu periode perencanaan jangka menengah yang layak pada waktu agregat.3. Metode untuk menentukan biaya4. Model yang mengombinasikan prediksi dan biaya sehingga keputusan penjadwalan dapat dibuat untuk periode perencanaan

5. Supply Chain ManagementSoalManajemen rantai suplai ialah pendekatan antar-fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih fokus dalam kompetensi inti dan lebih fleksibel, mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas sumber material mentah dan kanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan sumber ke perusahaan lain yang terlibat dalam memuaskan permintaan konsumen, sementara mengurangi kontrol manajemen dari logistik harian. Pengendalian lebih sedikit dan partner rantai suplai menuju ke pembuatan konsep rantai suplai. Tujuan dari manajemen rantai suplai ialah meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi di antara rekanan rantai suplai, dan meningkatkan inventaris dalam kejelasannya dan meningkatkan percepatan inventori. Sebutkan aktifitas dan fungsi dari manajemen rantai suplai dan buatlah satu contoh pemodelan scm!JawabanSecara garis besar, fungsi manajemen ini bisa dibagi tiga, yaitu distribusi, jejaring dan perencaan kapasitas, dan pengembangan rantai suplai. Beberapa model telah diajukan untuk memahami aktivitas yang dibutuhkan untuk mengatur pergerakan material di organisasi dan batasan fungsional. SCOR adalah model manajemen rantai suplai yang dipromosikan oleh Majelis Manajemen Rantai Suplai. Model lain ialah SCM yang diajukan oleh Global Supply Chain Forum (GSCF). Aktivitas suplai rantai bisa dikelompokan ke tingkat strategi, taktis, dan operasional.Strategis Optimalisasi jaringan strategis, termasuk jumlah, lokasi, dan ukuran gudang, pusat distribusi dan fasilitas Rekanan strategis dengan pemasok suplai, distributor, dan pelanggan, membuat jalur komunikasi untuk informasi amat penting dan peningkatan operasional seperti cross docking, pengapalan langsung dan logistik orang ketiga Rancangan produk yang terkoordinasi, jadi produk yang baru ada bisa diintregasikan secara optimal ke rantai suplai,manajemen muatan Keputusan dimana membuat dan apa yang dibuat atau beli Menghubungkan strategi organisasional secara keseluruhan dengan strategi pasokan/suplai Taktis Kontrak pengadaan dan keputusan pengeluaran lainnya Pengambilan Keputusan produksi, termasuk pengontrakan, lokasi, dan kualitas dari inventori Pengambilan keputusan inventaris, termasuk jumlah, lokasi, penjadwalan, dan definisi proses perencanaan. Strategi transportasi, termasuk frekuensi, rute, dan pengontrakan Benchmarking atau pencarian jalan terbaik atas semua operasi melawan kompetitor dan implementasi dari cara terbaik diseluruh perusahaan Gaji berdasarkan pencapaian Operasional Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai suplai Perencanaan produksi untuk setiap fasilitas manufaktru di rantai suplai (menit ke menit) Perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaan dari semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi permintaan, dalam kolaborasi dengan semua pemasok Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan inventaris yang diterima Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi (finished goods) Operasi outbound, termasuk semua aktivitas pemenuhan dan transportasi ke pelanggan Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantai suplai, termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan pelanggan lain Strukturisasi dan TieringJika dilihat lebih dekat pada apa yang terjadi dalam kenyataannya, istilah rantai suplai mewakili sebuah serial sederhana dari hubungan antara komoditas dasar dan produk akhir. Produk akhir membutuhkan material tambahan kedalam proses manufaktur.Contoh: SCMPerusahaan A

Pihak yang terlibat dalam supply chain biskuit kaleng tersebut adalah :

1. Penghasil gandum 2. Penghasil tebu 3. Penghasil garam 4. Penghasil aluminium 5. Pabrik tepung terigu 6. Pabrik gula 7. Distributor garam 8. Pabrik kaleng 9. Pabrik biskuit 10. Distributor biskuit 11. Supermarket 12. Perusahaan transportasi dan pergudangan.

Gambar di atas merupakan salah satu contoh SCM dari perusahaan biskuit.Yang berperan sebagai supplier yaitu: Pemasok kaleng yang mendapatkan bahan-bahan untuk membuat kaleng dari industri baja dan timah, Pabrik bahan pelengkap, Pemasok bahan baku yang mendapatkan bahan baku untuk membuat butter cookies dari pemasok gula dan garam, pemasok tepung, pemasok mentega dan pemasok bahan-bahan lainnya, Pemasok pembungkus yang mendapatkan bahan baku dari industri kertas dan plastic.Lalu bahan-bahan dari supplier akan dikirim ke Pabrik kue kaleng yang berperan sebagai manufactur. Setelah menjadi sebuah produk yang telah dibungkus maka produk kue kaleng sudah siap dipasarkan melalui agen (distributor), dari distributor, kue kaleng akan di sebarkan lagi pada para retailer atau pengecer, setelah itu barulah kue kaleng buatan Pabrik kue kaleng bisa dibeli oleh end customer atau konsumen akhir.

Perusahaan B

Pihak yang terlibat dalam supply chain biskuit kaleng tersebut adalah :1. 2. Penghasil tepung 3. Penghasil telur4. Penghasil susu5. Pabrik tepung6. Pabrik telur7. Pabrk susu8. Supplier9. Pabrik biscuit10. Gudang11. Distributor12. Agen13. Supermarket14. End Costumer

Gambar di atas merupakan salah satu contoh SCM dari perusahaan biskuit dimana perusahaan tersebut memiliki satu supplier inti PT.teraksa yang memiliki tiga pabrik yaitu untuk menyuplai tepung, menyuplai telur, dan menyuplai susu. Dari tiga supplier tersebut dilanjutan dengan produksi biskuit yang kemudian akan di distribusikan ke level distributor yang beroprasi untuk menyuplai agen-agen di dalam kota dan luar kota, diikuti agen, sampai ke supermarket.

Analisa komparasi:Kedua perusahaan tersebut pada dasar nya mempunyai model SCM yang hampir sama, yang membedakan nya pada perusahaan A setiap produk mentah mempunyai supplier sendiri, sehingga pabrik memilik lebih dari satu supplier untuk memasok barang yang dibutuhkan, sedangkan pada perusahaan B hanya memiliki satu supplier yang bertugas mengumpulkan semua bahan baku pembuatan produk tersebut.

6. Inventory Just In TimeSoalJust In Time (JIT) adalah suatu system produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya (baik barang maupun jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu. Sebutkan persyaratan yang harus dipenuhi dalam penerapan JIT!Apa yang menjadi kelemahan dari JIT? Sebutkan pula kelebihan dari JIT!

Jawaban

Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi penerapan JIT:1. Organisasi PabrikPabrik dengan sistem JIT berusaha untuk mengatur layout berdasarkan produk. Semua proses yang diperlukan untuk membuat produk tertentu diletakkan dalam satu lokasi.

2. Pelatihan/Tim/keterampilan JIT memerlukan tambahan pelatihan yang lebih banyak bila dibandingkan dengan sistem tradisional. Karyawan diberi pelatihan mengenai bagaimana menghadapi perubahan yang dilakukan dari sistem tradisional. Bagaimana cara kerja JIT. Apa yang diharapkan oleh JIT dan alat-alat statistik seharusnya diberikan. Membentuk Aliran/Penyederhanaan. Idealnya suatu lini produksi yang baru dapat di setup sebagai batu ujian untuk membentuk aliran produksi, menyeimbangkan aliran tersebut, dan memecahkan masalah awal.

Kanbal Pull Sistem. Kanbal merupakan sistem manajemen suatu pengendalian perusahaan, karena itu kanbal memiliki beberapa aturan yang perlu diperhatikan:

1. Jangan mengirim produk rusak ke proses berikutnya.2. Proses berikutnya hanya mengambil apa yang dibutuhkan pada saat dibutuhkan,3. Memproduksi hanya sejumlah proses berikutnya4. Meratakan beban produksi5. Menaati instruktur kanban pada saat fine tuning6. Melakukan stabilisasi dan rasionalisasi proses.

3. Visibiltas / pengendalian visual Salah satu kekuatan JIT adalah sistemnya yang merupakan sistem visual. Melacaknya apa yang terjadi dalam sistem tradisional sulit dilakukan karena para karyawan mondar-mandir mengurus kelebihan barang dalam proses dan banyak rute produksi yang saling bersilangan.

4. Eliminasi Kemacetan Untuk menghapus kemacetan, baik dalam fase setup maupun dalam masa produksi, perlu dilakukan beberapa pendekatan yang melibatkan tim fungsi silang. Tim ini terdiri dari berbagai departemen, seperti perekayasaan, manufaktur, keuangan dan departemen lainnya yang relevan. 5. Ukuran Lot Kecil Dan Pengurangan Waktu Setup. Ukuran lot yang ideal bukan ukuran yang terbesar, tetapi ukuran lot yang terkecil. Pendekatan ini pendekatan ini sesuai bila mesin-mesin digunakan untuk menghasilkan berbagai bagian atau komponen yang berbeda yang digunakan proses berikutnya dalam tahap produksi.

6. Total Productive Maintance TPM merupakan suatu keharusan dalam sistem JIT. Mesin-mesin membersihkan dan diberi pelumas secara rutin, biasanya dilakukan oleh operator yang menjalankan mesin tersebut.7. Kemampuan Proses, Statistical Proses Control (SPC) dan Perbaikan Berkesinambungan. Kemampuan proses, SPC, dan perbaikan berkesinambungan harus ada dalam pemanufakturan JIT, karena beberapa hal: Pertama, segala sesuatu harus bekerja sesuai dengan harapan dan mendekati sempurna. Kedua, dalam JIT tidak ada bahan cadangan untuk kemacetan perusahaan dan Ketiga, semua kondisi mesin harus bekerja dengan prima.Pemasok.

Kelemahan Just In Time (JIT)Satu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh data permintaan historis. Jika permintaan naik melebihi dari rata-rata perencanaan historis maka inventori akan habis dan akan mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen.Perlu kita ketahui bahwa pengimplementasian konsep Just In Time (JIT) dalam perusahaan juga tidak mudah. Kegiatan produksi akan terhenti dan tenggang waktu pengiriman tidak terpenuhi apabila salah satu komponen bahan penting hilang atau ditemukan cacat. Sedangkan pemasok harus mampu menyerahkan bhan baku yang bebas dari cacat pada waktu dan jumlah yang tepat. Hal ini berarti perusahaan perlu mengandalkan pemasok yang betul-betul dapat diandalkan dan juga pemasok yang yang sanggup untuk memasok bahan baku dalam jumlah yang tepat sebelum proses produksi dilaksanakan.Oleh karena itu disamping konsep Just In Time (JIT) menghasilkan benefit yang tinggi karena aktifitas evesiensi biaya namun diiringi juga dengan risiko yang tinggi pula. Pilihan ini tentu saja harus membuat perusahaan berfikir lebih komprehensif sehingga perusahaan dapat mengantisipasi segala kemungkin untuk meminimalisir risiko. Kelebihan dari JIT antar lain 1. Waktu set-up pada gudang dapat dikurangi. Dengan pemotongan waktu dan biaya ini akan membuat perusahaan lebih efficient, dan perusahaan dapat lebih fokus untuk perbaikan pada bidang lainnya.2. Aliaran barang dari gudang ke produksi akan meningkat. Beberapa pekerja akan fokus pada daerah pekerjaannya untuk bekerja secara cepat.3. Pekerja yang menguasai berbagai keahlian digunakan secara lebih efisien.4. Penjadwalan produk dan jam kerja karyawan akan lebih konsisten.5. Adanya peningkatan hubungan dengan suplyer.6. Persediaan selalu dipertahankan untuk menjaga produkstivitas pekerja dan bisnis akan fokus pada turn over.